Ledakan di China menewaskan setidaknya dua orang. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CB -- Setidaknya dua orang tewas
dan banyak korban lainnya menderita luka-luka dalam ledakan hebat yang
terjadi di Ningbo, sebuah kota di selatan Shanghai, China. Polisi
menyebut sebab ledakan masih diselidiki.
Perkembangan terbaru ini dilaporkan oleh kantor berita pemerintah, Xinhua, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (26/11). Selain itu, dilaporkan pula beberapa bangunan ambruk akibat ledakan tersebut.
Selain
itu, Chinese Central Television (CCTV) melaporkan dua orang tewas dan
dua lainnya yang terluka kini berada dalam kondisi kritis. CCTV juga
menyatakan kekuatan ledakan itu sampai memecahkan dan membuat lubang di
dinding gedung-gedung yang berada 1 kilometer jauhnya dari lokasi.
"Guncangan besar" terasa di sekitar lokasi ketika ledakan terjadi,
kata CGTN, yang juga merupakan jaringan dari stasiun CCTV, melalui
Twitter.
Sementara itu, pemerintah Ningbo melalui media sosial Weibo menyatakan 16 orang tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Ledakan itu terjadi sekitar 9.00 waktu setempat di sebuah pabrik di distrik Jiangbei di Ningbo.
Menurut Zhejiang Daily, sejumlah bangunan runtuh di wilayah pemukiman
yang sudah dikosongkan, tak jauh dari lokasi. Polisi mengatakan kepada Reuters bahwa area itu rencananya akan digusur menggunakan bahan peledak.
Penyelamatan dan penyelidikan terkait sebab peristiwa ini masih berjalan, kata polisi melalui akun media sosial Weibo.
Ledakan
dan kecelakaan lain biasa terjadi di China karena peraturan keamanan
yang kurang tegas, meski pemerintah telah berjanji akan meningkatkan
pengecekan demi mencegah insiden serupa kembali terjadi.
Ledakan Lukai Banyak Korban di China, Sebab Belum Diketahui
Ilustrasi ledakan. (ThinkStock/Zoonar RF)
Jakarta, CB -- Media pemerintah
melaporkan ledakan besar terjadi pada Minggu pagi (26/11) dan melukai
banyak korban di provinsi bagian timur China, Zhejiang. Sementara,
polisi menyatakan penyebab peristiwa ini masih belum bisa disimpulkan.
Ledakan
itu terjadi sekitar 9.00 waktu setempat di sebuah pabrik di distrik
Jiangbei di Ningbo, kota pesisir yang berada sekitar 100 kilometer di
selatan Shanghai, kata laporan Xinhua yang dikutip Reuters.
Dalam
laporan terpisah, China Central Television (CCTV) tidak merujuk pada
sebuah pabrik, tapi menyatakan kekuatan ledakan itu sampai memecahkan
dan membuat lubang di dinding gedung-gedung yang berada 1 kilometer
jauhnya dari lokasi.
Gambar CCTV menunjukkan beberapa mobil rusak dan gedung-gedung yang
sebagian dindingnya ambruk. Media pemerintah menyebut ledakan itu bukan
berasal dari gas, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Menurut Zhejiang
Daily, sejumlah bangunan runtuh di wilayah pemukiman yang sudah
dikosongkan, tak jauh dari lokasi. Polisi mengatakan kepada Reuters
bahwa area itu rencananya akan digusur menggunakan bahan peledak.
Penyelamatan dan penyelidikan terkait sebab peristiwa ini masih berjalan, kata polisi melalui akun media sosial Weibo.
Ledakan
dan kecelakaan lain biasa terjadi di China karena peraturan keamanan
yang kurang tegas, meski pemerintah telah berjanji akan meningkatkan
pengecekan demi mencegah insiden serupa kembali terjadi.
Pelantikan Presiden baru Zimbabwe, Emmerson
Mnangagwa. Pengadilan Tinggi mengukuhkan kekuasaan Mnangagwa dengan
menyebut pengambilalihan kekuasaan oleh militer yang berujung pada
pemakzulan mantan Presiden Robert Mugabe adalah konstitusional. ( AFP
PHOTO/Jekesai NJIKIZANA)
Jakarta, CB -- Pengadilan Tinggi Zimbabwe
memutuskan bahwa tindakan militer mengambil alih kekuasaan yang
berujung pada pemakzulan Robert Mugabe adalah sah. Keputusan itu memicu
kekhawatiran soal independensi yudisial di bawah pemerintahan baru.
Panglima
Militer Zimbabwe Jenderal Constantino Chiwenga mengerahkan tentaranya
di jalan-jalan utama Ibu Kota Harare, dan menempatkan mantan Presiden
Robert Mugabe, 93 tahun sebagai tahanan rumah sebelum mundur pada Selasa
(21/11).
Sebagian besar rakyat Zimbabwe merayakan berakhirnya
kekuasaan Mugabe yang telah berlangsung selama 37 tahun terakhir. Namun,
mereka juga khawatir pemerintahan baru di bawah Presiden Emmerson
Mnangagwa akan menjadi rezim otoriter.
"Tindakan
Angkatan Bersenjata Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan
oleh orang-orang yang dekat dengan mantan Presiden Robert Mugabe adalah
konstitusional," kata Mahkamah Zimbabwe, seperti dilansir media
pemerintah Zimbabwe, ZBC, Sabtu (25/11).
Merujuk istri
Mugabe, Grace dan para pendukungnya, Mahkamah menyebut pengambilalihan
yang dilakukan militer adalah untuk mencegah berkuasanya para individu
yang tidak terpilih.
Grace dituding telah menempatkan dirinya
menjadi pengganti Mugabe, setelah pemecatan Emmerson Mnangagwa sebagai
wakil presiden. Grace dilantik pun menggantikan Mnangagwa sebagai wapres
Zimbabwe.
Tindakan ini membuat militer geram. Jenderal Chiwenga,
yang sebelumnya telah mengancam akan intervensi jika Mnangagwa dipecat
pun membuktikan ancamannya. Mereka langsung bertindak dan mengusung
Mnangagwa yang akhirnya dilantik, Jumat (24/11).
Dalam pidato pelantikannya Mnangagwa memberikan penghormatan kepada
Mugabe, dan menggambarkannya sebagai salah satu 'Pendiri Bangsa'.
Namun
kalangan hukum mengkhawatirkan keputusan itu bakal melegalkan
intervensi militer terhadap eksekutif. "Pengadilan telah mendorong
interpretasi militer bahwa dibolehkan dan sah untuk mengintervensi
eksekutif," kata pakar hukum Zimbabwe, Alex Magaisa seperti diansir AFP.
"Ini preseden yang berbahaya dan menempatkan pemerintah pada risiko oleh kekuatan militer," kata Magaisa.
Selain
mengesahkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer, Mahkamah juga
menyebut bahwa pemecatan Mnangagwa sebagai wakil presiden adalah ilegal.
Aktivis hak asasi manusia (HAM) Human Rights Watch pun mempertanyakan
independensi pengadilan. "Dua keputusan yang luar biasa," kata Direktur
HRW di Afrika, Dewa Mavhinga lewat akun Twitter-nya. Mavhinga mengatakan
keputusan itu aneh dan mempertanyakan keputusan Mahkamah.
Hingga
kini, Presiden baru Zimbabwe, Mnangagwa adalah rekan terdekat Mugabe.
Dia dilantik di Stadion Olahraga Nasional di pinggiran Ibu Kota Harare
disaksikan puluhan ribu para pendukung, pejabat dan diplomat
negara-negara sahabat.
Tentara Zimbabwe memperingatkan bahwa para
penjahat meniru tentara selama kerusuhan politik untuk memeras uang
dari rakyat. Militer meminta rakyat Zimbabwe untuk tetap patuh pada
hukum.
Pengadilan Zimbabwe sebut perebutan kekuasaan oleh militer legal
Emmerson Mnangagwa diambil sumpah sebagai Presiden di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Mike Hutchings)
Harare (CB) - Pengadilan Tinggi Zimbabwe memutuskan
bahwa perebutan kekuasaan oleh militer yang menyebabkan penggulingan
Mugabe itu legal, memicu kekhawatiran tentang independensi peradilan di
bawah pemerintahan baru negara tersebut.
Panglima militer
menempatkan kendaraan militer di jalan-jalan di Harare dan menjadikan
Presiden Mugabe (93) sebagai tahanan rumah, sebelum dia mengundurkan
diri pada Selasa, demikian laporan AFP, Sabtu (25/11).
Banyak
warga Zimbabwe merayakan berakhirnya masa pemerintahan Mugabe selama 37
tahun, namun muncul kekhawatiran bahwa pemerintah baru Presiden Emmerson
Mnangagwa juga bisa menjadi rezim otoriter.
"Tindakan Pasukan
Pertahanan Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan oleh mereka
yang dekat dengan mantan presiden Robert Mugabe sesuai dengan
undang-undang," menurut lansiran media negara ZBC pada Sabtu, melaporkan
pernyataan pengadilan.
Tampaknya merujuk kepada istri Mugabe,
Grace, dan para pendukungnya, ZBC melaporkan Pengadilan Tinggi
memutuskan bahwa pengambil alihan kekusaan itu bertujuan untuk
memastikan individu yang tidak terpilih tidak menggunakan kekuasaan yang
hanya dimiliki oleh mereka yang terpilih.
Grace diduga
menempatkan dirinya sebagai pengganti Mugabe, mendorong militer untuk
campur tangan dan menyodorkan calon pilihan mereka, Mnangagwa.
Mnangagwa
dilantik pada Jumat, berjanji akan melakukan perubahan menyeluruh dan
berusaha menarik investasi asing guna menghidupkan kembali ekonomi yang
hampir mati.
Dia memanfaatkan pidato pelantikannya untuk
memberikan penghormatan kepada Mugabe, menggambarkannya sebagai salah
satu "pendiri bangsa kita".
Mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Dihukum Karena Korupsi
ilustrasi: Setelah ditahan hampir dua minggu,
mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Ignatius Chombo akhirnya muncul di
pengadilan pada Sabtu (25/11). (Thinkstock/Wavebreakmedia)
Jakarta, CB -- Setelah ditahan hampir dua
minggu, mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Ignatius Chombo akhirnya
muncul di pengadilan pada Sabtu (25/11).
Ini adalah kemunculan
terbuka pertama Chombo yang menjadi salah satu tahanan militer saat
merebut kekuasaan sebelum Mugabe mengundurkan diri. Chombo muncul di
pengadilan untuk menghadapi tunduhan korupsi.
Mengutip Reuters,
Pengadilan memutuskan hukuman pada Chombo karena kasus korupsi dan juga
upaya penipuan bank sentral Zimbabwe pada 2004 lalu. Jaksa penuntut
mengatakan bahwa Chombo dikenai tiga tuduhan korupsi saat jadi menteri
pemerintah daerah.
Pengadilan memerintahkan Chombo ditahan sampai hari Senin sampai permohonan jaminannya didengar.
Saat
muncul di pengadilan setempat, Chombo yang memakai setelah biru tua
terlihat tenang. Bahkan sesekali dia terlihat mengobrol santai dengan
polisi penjaganya saat pengadilan diistirahatkan sementara.
Mengutip Antara,
Chombo tak terlihat memiliki luka di tubuhnya. Padahal sebelumnya,
pengacara Chombo, Lovemore Madhuku mengatakan kliennya sempat dirawat di
rumah sakit pada Jumat (24/11) karena luka pemukulan di dalam tahanan
militer. Namun polisi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi
tentang luka Chombo saat dimintai keterangan.
Pesawat jet tempur Sukhoi Su-30MKI. Foto/Wikipedia/Flickr
NEW DELHI
- India untuk pertama kalinya menembakkan rudal jelajah supersonik
BrahMos dari pesawat jet tempur Rusia, Sukhoi Su-30, dalam sebuah
latihan militer. Rudal ini tercatat yang tercepat di dunia dalam
kelasnya, yang mampu mencapai kecepatan Mach 3.0 atau tiga kali
kecepatan suara.
Kementerian Pertahanan India mengklaim peluncuran rudal BrahMos dari pesawat tempur tersebut sukses.
”Uji
coba perdana yang berhasil dari serangan udara BrahMos, yang
meluncurkan rudal jelajah (ALCM) dari (sebuah) Su-30MKI, secara
signifikan akan meningkatkan kemampuan operasi tempur udara IAF
(Angkatan Udara India) dari jarak dekat,” kata kementerian tersebut
dalam sebuah pernyataan.
Jet tempur Su-30 yang dimodifikasi
lepas landas dari Pangkalan Udara Kalaikunda di negara bagian Benggala
Barat. Jet tersebut menembakkan rudal jelajah supersonik BrahMos
terhadap sebuah kapal di Teluk Benggala pada hari Rabu.
Menteri
Pertahanan India Nirmala Sitharaman mengucapkan selamat kepada para
pengembang rudal militer di BrahMos Aerospace.”Sebuah prestasi yang luar
biasa,” katanya.
Uji coba rudal dari pesawat dianggap berisiko karena puluhan pesawat yang melintas bisa hancur jika terkena.
Seorang pejabat tinggi India yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Hindustan Times
mengatakan, tes tersebut menandakan bahwa rudal BrahMos sekarang siap
untuk diinduksi ke Angkatan Udara. India berencana untuk melengkapi
setidaknya dua skuadron Su-30—yang terdiri dari 18 pesawat—dengan rudal
jelajah.
Rudal BrahMos adalah proyek gabungan India-Rusia. Nama
rudal itu diambil dari nama sungai Brahmaputra dan Moskva dari kedua
negara. Rudal jelajah supersonik tersebut memiliki jangkauan 290
kilometer dan berat 2,5 ton. Ini merupakan amunisi terberat yang pernah
dibawa oleh jet tempur Su-30.
“Sebuah rudal seperti BrahMos bisa menjadi game changer untuk angkatan udara manapun di dunia,” kata Sudhir Mishra, CEO BrahMos Aerospace, yang dikutip Kamis (23/11/2017).
Rudal
balistik antarbenua Hwasong-14 Korea Utara yang diuji tembak bulan
lalu. Rusia tuduh AS pompa senjata ke Asia dengan menjadikan ancaman
nuklir Korut sebagai kedok. Foto/KCNA
MOSKOW
- Pemerintah Rusia menuding Amerika Serikat (AS) menggunakan ancaman
senjata nuklir Korea Utara (Korut) sebagai kedok untuk memompa senjata
ke Asia, khususnya ke Jepang dan Korea Selatan. Moskow menganggap
tindakan Washington sebagai respons yang tidak proporsional terhadap
ancaman Pyongyang.
Komentar itu disampaikan Menteri Luar Negeri
Rusia Sergey Lavrov usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri
Jepang Taro Kono di Moskow, pada hari Jumat.
“Moskow tidak dapat
menerima upaya untuk memompa persenjataan dan peralatan militer ke
wilayah (Asia), dan untuk militerisasi dengan mengutip ancaman nuklir
Korea Utara,” kata Lavrov.
”Kami percaya bahwa tindakan yang
diambil oleh AS dan sekutunya di wilayah tersebut sama sekali tidak
proporsional terhadap apa yang dibutuhkan,” lanjut Lavrov, seperti
dikutip dari Russia Today, Sabtu (25/11/2017).
Rusia
menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai fakta bahwa baik Jepang
maupun Korea Selatan menjadi wilayah yang menguasai sistem pertahanan
rudal global AS. ”Yang ditempatkan di wilayah tersebut dengan kedok
(menanggapi ancaman Korea Utara),” imbuh Lavrov.
Diplomat top
Moskow ini melanjutkan, perisai rudal balistik Amerika serupa sedang
ditempatkan di Eropa, dengan Washington mengklaim sebagai upaya untuk
melindungi benua itu dari ancaman rudal Iran. ”Jika Anda melihat peta,”
ujar Lavrov, ”Anda akan melihat sistem pertahanan rudal AS ini secara
ajaib mengelilingi Rusia dan China.”
Namun, Menteri Luar Negeri
Jepang Tato Kono tidak setuju dengan komentar Lavrov. Menurutnya,
perisai pertahanan rudal buatan AS tidak akan merusak hubungan
Rusia-Jepang.
”Seperti kita ketahui, kita benar-benar ragu bahwa
mereka (AS) akan setuju untuk mengendalikan beberapa elemen sistem
pertahanan rudal global ini kepada orang lain,” katanya.
Kendati
demikian, Rusia juga menentang keras ambisi Pyongyang untuk
mengembangkan senjata nuklir. ”Moskow tidak menyambut usaha
(pengembangan) rudal dan nuklir Pyongyang yang secara terang-terangan
melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” ujar Lavrov.
”Rusia dan
China bersikeras bahwa bagian lain dari resolusi tersebut, terutama yang
menyerukan kebangkitan kembali perundingan (dengan Korea Utara), juga
harus dilaksanakan,” papar dia.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump
CB, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin
menandatangani undang-undang mengenai langkah baru yang memungkinkan
pihak berwenang untuk membuat daftar media asing sebagai agen asing,
pada Sabtu (25/11) waktu setempat. Hal ini menanggapi tekanan Amerika
Serikat (AS) terhadap media Rusia yang tidak dapat diterima.
Undang-undang baru tersebut telah melalui proses dari kedua parlemen
Rusia dalam dua pekan terakhir. Dengan diterapkannya undang-undang
tersebut maka Moskow akan memaksa media-media asing yang menyebarkan
beritanya di kalangan warga Rusia sebagai karya agen asing. Dan mereka
diharuskan mengungkapkan sumber pendanaan mereka.
Salinan undang-undang tersebut kemudian dipublikasikan di database
perundang-undangan daring Rusia pada Sabtu. Moskow kemudian juga
mengatakan bahwa undang-undang tersebut sudah mulai berlaku sejak
dipublikasikan.
Langkah Rusia melawan media Amerika adalah bagian dari dampak atas
tuduhan bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden AS tahun lalu yang
mendukung Donald Trump. Tuduhan tersebut dilayangkan oleh pejabat
intelijen AS yang menuduh Kremlin menggunakan organisasi media Rusia dan
membayarnya untuk mempengaruhi pemilih AS. Ditambah pulalangkah
Washington yang memasukkan perusahaan media yang berbasis di AS yang
berafiliasi terhadap kantor berita RT sebagai agen asing.
Kendati demikian Kremlin telah berulang kali menolak campur tangan
dalam pemilihan tersebut. Menurutnya pembatasan terhadap lembaga
penyiaran Rusia di AS adalah serangan terhadap kebebasan berbicara.
KementerianKehakiman Rusia pekan lalu menerbitkan daftar sembilan
gerai berita yang didukung AS yang menurutnya dapat terdampak oleh
perubahan tersebut. Dalam daftar tersebut disebutkan Voice of America
(VOA) yang disponsori pemerintahdan Radio Free Europe/ Radio Liberty
(RFE / RL), bersama dengan tujuh outlet berita berbahasa Rusia atau
lokal terpisah yang dijalankan oleh RFE / RL.
Putin Teken Undang-undang yang Menargetkan Media Asing
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang pendaftaran agen asing. Foto/Ilustrasi/Istimewa
MOSKOW
- Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah
undang-undang yang mengizinkan Rusia untuk mendaftarkan media
internasional sebagai agen asing. Kebijakan ini adalah timbal balik atas
terhadap kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap saluran televisi yang
didanai Kremlin.
Putin menandatangani undang-undang tersebut
menjadi undang-undang pada Sabtu kemarin setelah majelis tinggi parlemen
Rusia menyetujuinya pada hari Rabu lalu. Langkah tersebut adalah
pembalasan Rusia setelah televisi RT yang didanai pemerintah terdaftar
di Departemen Kehakiman AS sebagai agen asing setelah mendapat tekanan
dari Washington seperti dikutip dari Time, Minggu (27/11/2017).
Tanpa
menunggu undang-undang tersebut mulai berlaku, Kementerian Kehakiman
Rusia pekan lalu memperingatkan Voice of America dan Radio Free
Europe/Radio Liberty yang didanai pemerintah AS, bersama dengan gerai
regionalnya, mereka dapat ditunjuk sebagai agen asing berdasarkan
undang-undang baru tersebut.
Sebelumnya Departemen Kehakiman AS
menyatakan RT sebagai agen asing. Keputusan tersebut datang ditengah
pengawasan yang meningkat dan petunjuk baru tentang kampanye Rusia untuk
mempengaruhi hasil pemilu presiden pada 2016 lalu.
Penetapan ini
berdasarkan Undang-undang Pencatatan Agen Asing yang dikeluarkan
Kongres AS pada tahun 1938. Undang-undang itu lahir sebagai upaya untuk
mengekang propaganda Jerman yang beredar di AS.
Sejak saat itu,
undang-undang tersebut digunakan untuk membantu AS mendeteksi upaya
propaganda, dan orang-orang serta organisasi yang berusaha mempengaruhi
opini publik, kebijakan, dan hukum AS.
Uni Eropa Kecam Kebijakan Baru Putin Soal Agen Asing
Presiden Rusia Vladimir Putin
CB, BRUSSELS -- Uni Eropa mengkritik
undang-undang Rusia yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin,
yang memungkinkan pemerintah Rusia untuk menunjuk media yang menerima
dana dari luar negeri ke dalam daftar agen asing dan menjatuhkan sanksi
terhadap mereka.
Juru bicara Komisi Eropa untuk Kebijakan
Lingkungan dan Negosiasi Pembesaran Majakocijancic mengatakan dalam
sebuah pernyataan pada Ahad (26/11) waktu setempat,undang-undang
tersebut bertentangan dengan kewajiban dan komitmen hak asasi manusia
Rusia.
Kocijancic menyebut undang-undang itu sebagai ancaman
lebih lanjut terhadap kebebasan dan independensi media serta akses
terhadap informasi. Dan menurutnya kebijakan tersebut juga sebagai upaya
lain untuk memperkecil ruang untuk suara independendi Rusia.
Undang-undang
tersebut disahkan oleh majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi Rusia,
pada 22 November dengan suara bulat 154-0, dengan abstain satu.
Persetujuan dengan suara bulat ini adalah tahap ketiga dan terakhir di
majelis rendah, di Negara Bagian duma pada 15 November. Kemudian hanya
jeda waktu beberapa jam Kementerian Kehakiman mengirim peringatan
tersebut ke beberapa kantor layanan berita Radio Free Europe/ Radio
Liberty (RFE/RL).
Undang-undang tersebut tidak menentukan batasan
potensial yang dapat mereka hadapi. Namun pembuat undang-undang
mengatakan bahwa media yang ditunjuk, selain dikenai persyaratan
pelaporan keuangan secara terperinci juga diminta untuk memberi label
pada artikel yang diterbitkan dengan berasal dari agen asing.
Selain
itu kecaman juga datang dari organisasi hak asasi manusia
internasional, Amnesty International, pihaknya mengatakan undang-undang
tersebut akan menjadi pukulan keras bagi kebebasan media di Rusia.
Meskipun pejabat Rusia mengatakan undang-undang tersebut tidak akan
berlaku untuk media domestik.
Berbeda, Kepala eksekutif
Broadcasting Board of Governors AS, John Lansing menjelaskan dalam
pernyataan pada Sabtu (25/11) bahwa setiap karakterisasi dari
masing-masing tindakan seperti tindakan pembalasan untuk AS yang sama
sekali terdistorsi dari kenyataan.
Media Rusia, termasuk Sputnik
dan RT, bebas beroperasi di Amerika Serikat dan dapat dimuat di gerai
televisi kabel di AS dan stasiun radio FM, kataLansing, dikutip RFE/RL,
Ahad(26/11). Namun media internasional AS, termasuk VOA dan RFE-RL,
dilarang di televisi dan radio di Rusia. Selain itu dia juga mengatakan
bahwa wartawan yang ditugaskan di Rusia dilecehkan oleh pihak berwenang
Rusia dan dibatasi dalam bergerak.
Duta Besar AS Jon Huntsman
mengunjungi biro RFE/RL danVOA Moskow pada 17 November, dalam kunjungan
tersebut ia mengatakan bahwa undang-undang tersebut merupakan perhatian
besar untuk AS dan prinsip-prinsip kebebasan media dalam masyarakat dan
demokrasi benar-benar penting untuk kekuatan dan kesejahteraan.
RFE/RL
termasuk di antara beberapa media yang akan diberi label agen asing,
selain Voiceof America (VOA), CNN, dan penyiar internasional Jerman,
Deutsche Welle.
Menanggapi berita bahwa Putin telah
menandatangani undang-undang tersebut, Presiden RFE/RL Thomas Kent
mengatakan,"Kami tidak dapat berspekulasi saat ini mengenai dampak
undang-undang yangbaru, karena belum ada kantor berita yang secara
khusus disebut sebagai 'agen asing' dan pembatasan yang harus dikenakan
pada 'agen' semacam itu belum diumumkan,"ujarnya. "Kami tetap
berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan jurnalistik kami, demi
memberikan berita yang akurat dan obyektif kepada pemirsa berbahasa
Rusia kami."
Arsip Foto. Polisi menembakkan gas air
mata saat bentrok dengan pengunjuk rasa di persimpangan Faizabad di
Islamabad, Pakistan, Sabtu (25/11/2017). (REUTERS/Stringer)
Islamabad, Pakistan (CB) - Menteri Hukum Pakistan Zahid Hamid
memutuskan untuk mundur setelah bentrokan antara polisi dan demonstran
yang dipicu oleh operasi pembersihan menurut laporan beberapa media
lokal pada Minggu (26/11).
Hamid mengambil keputusan tersebut selama pertemuannya dengan Kepala
Menteri Punjab Shehbaz Sharif menurut siaran Express Tribune,
menambahkan bahwa menteri itu berencana mengajukan surat pengunduran
diri kepada perdana menteri pada Senin.
Banyak saluran berita lain juga mengutip beberapa sumber yang
mengatakan menteri tersebut diperkirakan mundur dalam waktu dekat.
Pemerintah Pakistan pada Oktober mensahkan rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan agama dan memicu penentangan kuat dari masyarakat
agama.
Pemerintah belakangan mencabut rancangan undang-undang
itu, tapi sebagian kelompok agama menuntut pengunduran diri Menteri
Hukum dan melancarkan protes duduk selama hampir tiga pekan.
Pemrotes menghalangi jalan utama yang menghubungkan Islamabad dan
Rawalpindi. Pemerintah melakukan operasi pembersihan pada Sabtu, setelah
beberapa babak perundingan dengan pemrotes. Namun, operasi tersebut
menyulut protes lain di berbagai kota besar di seluruh negeri itu
menurut siaran kantor berita Xinhua.
Para aktivis keagamaan, yang
menuduh seorang menteri pemerintah melakukan penghujatan karena
mengubah kata dalam sumpah pemilihan, membakar beberapa kendaraan di
luar ibu kota sebelum menarik diri dalam aksi di kamp protes yang sudah
mereka duduki selama dua pekan menurut polisi.
Meski ada perintah
dari pemerintah sipil kepada angkatan darat pada Sabtu malam untuk
membantu memulihkan keamanan, tidak ada pasukan militer di lokasi
kejadian dekat kamp protes di Faizabad, di pinggiran Ibu Kota, menurut
para saksi mata yang dikutip Reuters.
Departemen pers militer juga tidak merespons permintaan keterangan mengenai perintah pemerintah itu.
Pada
Minggu petang, Menteri Dalam Negeri Ahsan Iqabal mengatakan pasukan
paramiliter Rangers akan diberi wewenang untuk menangani demonstrasi.
Sedikitnya
tujuh orang, termasuk satu polisi, tewas ketika beberapa ribu pasukan
keamanan berusaha membubarkan para pengunjuk rasa menurut laporan media
massa setempat dan pemerintah provinsi.
Setidaknya 187 orang
terluka dalam bentrok Sabtu menurut pejabat provinsi yang namanya tak
mau disebut. Inspekstu polisi Amir Niazi mengatakan sedikitnya 80 orang
anggota pasukan keamanan ada di antara korban luka.
Sepanjang
Minggu para pendukung partai Tehreek-e-Labaik memblokade beberapa jalan
raya utama, jalanan dan jalan arteri di kota-kota besar Pakistan,
melumpuhkan lalu lintas dan kehidupan sehari-hari.
Di kota Lahore
ribuan demonstran berkemah di luar parlemen tingkat provinsi dan
menyerang rumah seorang menteri, memicu polisi menembakkan gas air mata
menurut reporter Reuters yang menyaksikan kejadian itu.
Di kota Faisalabad, para pendukung mereka menyerang dan berusaha membakar rumah menteri yang lain, kata Niaz Mirza.
Pada
Sabtu, para pengunjuk rasa juga membakar tujuh truk penjara, tiga mobil
polisi, satu mobil stasiun televisi dan satu tempat pengisian gas, yang
semuanya masih membara hingga hari berikutnya.
ilustrasi: Tindak kekerasan meningkat dan
demonstrasi menyebar ke kota-kota besar lainnya seperti Lahore dan
Karachi, juga kota kecil lain di seluruh negeri. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CB -- Pemerintah Pakistan
meminta militer yang tangguh untuk ditempatkan di Islamabad pada Sabtu
(25/11). Hal ini dilakukan menyusul kerusuhan mematikan yang terjadi
saat polisi mengusir demonstran Islam yang melumpuhkan kota tersebut
selama berminggu-minggu.
Setidaknya enam orang tewas dan 190 lainnya mengalami luka-luka. Sekitar 137 orang di antaranya adalah petugas keamanan.
Pasukan
keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet saat demonstran
memblokir jalan dan membakar kendaraan polisi di sekitar lokasi demo.
Tindak kekerasan meningkat dan demonstrasi menyebar ke kota-kota
besar lainnya seperti Lahore dan Karachi, juga kota kecil lain di
seluruh negeri.
"Menurut data yang kami miliki, setidaknya enam orang tewas
dalam kekerasan hari ini (Sabtu, 25/11)," kata Deeba Shahnaz, juru
bicara departemen penyelamatan provinsi kepada AFP.
Pihak
berwenang berusaha untuk menghapus demonstrasi kecil yang dilakukan oleh
kelompok garis keras Tehreek-i-Labaik Ya Rasool Allah Pakistan
(TLYRAP). TLYRAP menuntut agar menteri hukum Pakistan Zahid Hamid
mengundurkan diri dari posisinya saat ini karena pengucapan sumpah
amandemen yang tergesa-gesa.
Demonstran menghubungkan hal
tersebut dengan tindakan penghujatan - sebuah isu yang diperdebatkan
Pakistan Muslim -. Tindakan tersebut juga diklaim sebagai tindakan lunak
untuk memungkinkan partisipasi umat Ahmadiyah.
Kelompok ini
sudah telah memblokir jalan raya utama menuju Islamabad sejak 6 November
2017 lalu. Hal ini menyebabkan kekacauan lalu lintas selama beberapa
jam dan menyebabkan warga marah.
Pemerintah kementerian dalam
negeri mengatakan bahwa pemerintah federal memberi wewenang untuk
mengerahkan pasukan yang cukup kuat utuk mengendalikan hukum dan
ketertiban di kota tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selama kerusuhan media regulator Pakistan melarang saluran televisi lokal untuk menyiarkan gambar secara langsung.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat
tangan dengan Presiden Suriah Bashar Assad di kediaman Bocharov Rucheidi
resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Senin (20/11).
CB,RIYADH -- Ketua Komite
Negosiasi Tinggi (HNC) Nasr al-Hariri mengatakan pihaknya siap untuk
membentuk Badan Pemerintahan Transisi (TGB) untuk menyelesaikan krisis
Suriah. Namun badan transisi ini harus dibentuk tanpa partisipasi
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Oposisi Suriah serius membentuk TGB tanpa kepala rezim, Bashar al-Assad," ujar Hariri, dilaporkan laman Anadolu Agency, Sabtu (25/11).
Ia meminta PBB mengawasi setiap pembicaraan untuk
menyelesaikan tujuh tahun konflik Suriah. Ia pun mendesak semua pihak
yang terlibat dalam krisis Suriah menempatkan masalah di meja
perundingan. "Ronde perundingan yang akan datang di Jenewa, Swiss, harus
langsung dan serius, sekaligus mengikuti agenda yang jelas," ujar
Hariri.
HNC merupakan wadah oposisi Suriah yang dibentuk
untuk melaksanakan perundingan damai yang disponsori PBB di Jenewa,
Swiss, sejak 2015. Baru-baru ini, HNC merombak struktur keanggotaannya
dalam pertemuan di Riyadh, Arab Saudi. Dalam perombakan tersebut,
sebanyak 36 anggota HNC akan diutus menghadiri perundingan perdamaian
Suriah di Jenewa pekan depan.
Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah
menggelar pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Sochi.
Dalam pertemuan tersebut, Putin dan Assad menyepakati ide tentang
penyelenggaraan kongres nasional Suriah guna mengakhiri krisis di negara
tersebut akibat dilanda peperangan selama tujuh tahun terakhir.
Setelah bertemu Assad, Putin pun menggelar
pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran
Hassan Rouhani. Pertemuanini pun digelar di Sochi dengan agenda utama
membahas tentang upaya penyelesaian krisis Suriah secara politik.
Dalam pertemuan tersebut, Putin kembali menawarkan
gagasannya tentang penyelenggaraan kongres nasional Suriah. Erdogan dan
Rouhanipun menyambut dan menyetujui gagasan tersebut. Saya dapat
menyatakan dengan puas bahwa presiden Iran dan Turki menyambut baik
gagasan untuk mengadakan sebuah forum pan-Suriah, sebuah Kongres Dialog
Nasional Suriah, ujar Putin dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.
Kendati demikian, pertemuan Putin dengan Assad, Erdogan, dan Rouhani
dipandang sebagai upaya untuk menandingi perundingan damai yang akan
digelar di Jenewa. Selain itu, pertemuan Putin dengan Assad dianggap
pula sebagai upaya untuk memperkuat posisi Assad agar tetap berkuasa di
Suriah. Hal ini yang dengan tegas sangat ditentang oleh oposisi Suriah
dan HNC.
CB, RIYADH -- Ketua Komite
Negosiasi Tinggi (HNC) Nasr al-Hariri mengatakan siap membentuk Badan
Pemerintahan Transisi (TGB)untuk menyelesaikan krisis Suriah. Namun
badan transisi ini harus dibentuk tanpa partisipasi Presiden Suriah
Bashar al-Assad.
"Oposisi Suriah serius membentuk TGB tanpa kepala rezim, Bashar al-Assad," ujar Hariri, dilaporkan laman Anadolu Agency, Sabtu (25/11).
Ia meminta PBB mengawasi setiap pembicaraan untu
kmenyelesaikan tujuh tahun konflik Suriah. Ia pun mendesak semua pihak
yang terlibat dalam krisis Suriah menempatkan masalah di meja
perundingan.
"Ronde perundingan yang akan datang di Jenewa,
Swiss, harus langsung dan serius,sekaligus mengikuti agenda yang jelas,"
ujar Hariri.
HNC merupakan wadah oposisi Suriah yang dibentuk
untuk melaksanakan perundingan damai yang disponsori PBB di Jenewa,
Swiss sejak 2015. Baru-baru ini, HNC merombak struktur keanggotaannya
dalam pertemuan di Riyadh, Arab Saudi. Dalam perombakan tersebut,
sebanyak 36 anggota HNC akan diutus menghadiri perundingan perdamaian
Suriah di Jenewa pekan depan.
Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah
menggelar pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Sochi.
Dalam pertemuan tersebut, Putin dan Assad menyepakati ide tentang
penyelenggaraan kongres nasional Suriah guna mengakhiri krisis di negara
tersebut akibat dilanda peperangan selama tujuh tahun terakhir.
Setelah bertemu Assad, Putin pun menggelar
pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran
Hassan Rouhani. Pertemuan ini pun digelar di Sochi dengan agenda utama
membahas tentang upaya penyelesaian krisis Suriah secara politik.
Dalam pertemuan tersebut, Putin kembali menawarkan
gagasannya tentang penyelenggaraan kongres nasional Suriah. Erdogan dan
Rouhani menyambut dan menyetejui gagasan tersebut. "Saya dapat
menyatakan dengan puas presiden Iran dan Turki menyambut baik gagasan
mengadakan sebuah forum pan-Suriah, sebuah Kongres Dialog Nasional
Suriah," ujar Putin dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.
Kendati demikian, pertemuan Putin dengan Assad,
Erdogan, dan Rouhani dipandang sebagai upaya menandingi perundingan
damai yang akan digelar di Jenewa. Selain itu, pertemuan Putin dengan
Assad dianggap pula sebagai upaya memperkuat posisi Assad agar tetap
berkuasa di Suriah. Hal ini yang dengan tegas sangat ditentang oleh
oposisi Suriah dan HNC.
Rusia
menuturkan mereka tidak melihat adanya tindakan serius yang diambil
oposisi Suriah untuk menghalau al-Nusra, yang beroperasi di zona
de-eskalasi. Foto/Istimewa
MOSKOW
- Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Suriah menuturkan, mereka melihat
adanya operasi yang dilakukan oleh Jabhat Fatah al-Sham atau al-Nusra di
zona de-eskalasi di selatan Suriah. Moskow menyebut sejauh ini pihaknya
tidak melihat adanya tindakan serius yang diambil oposisi Suriah untuk
menghalau al-Nusra.
"Sebagai hasil pemantauan zona de-eskalasi
selatan, petugas menemukan bahwa teroris Jabhat al-Nusra beroperasi di
dekat wilayah Beyjin. Teroris melakukan serangan terhadap tentara Suriah
secara berkala," kata kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Suriah
Letnan Jenderal Sergei Kuralenko.
"Sejauh ini, tidak ada tindakan
yang dilakukan, telah diambil oleh oposisi di wilayah tersebut untuk
memerangi para teroris di zona de-eskalasi selatan," sambungnya, seperti
dilansir Sputnik pada Minggu (26/11).
Kuralenko kemudian
mengatakan bahwa situasi di wilayah tersebut terus mengalami peningkatan
karena adanya kelompok bersenjata, yang ditunjuk sebagai organisasi
teroris oleh masyarakat internasional.
Suriah telah terperosok
dalam perang sipil sejak tahun 2011, dengan pasukan pemerintah yang
setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad memerangi banyak faksi oposisi
dan kelompok ekstremis yang beroperasi di negara tersebut, termasuk
kelompok ISIS.
Selama beberapa bulan terakhir, sebagai akibat
dari serangan pasukan pemerintah Suriah, para teroris telah kehilangan
sebagian besar wilayah yang mereka tempati sejak ISIS muncul tahun 2014.
Menurut data Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 90 persen wilayah
Suriah telah dibebaskan dari jeratan ISIS.
Jakarta, CB -- Wakil kepala Garda
Revolusi Iran menyatakan akan meningkatkan jarak tempuh peluru
kendalinya hingga melebihi 2.000 kilometer jika Eropa mengancam Teheran.
Perancis
sempat menyerukan dialog "tanpa kompromi" dengan Iran terkait program
rudal balistiknya dan kemungkinan negosiasi terkait isu lain di
luar perjanjian nuklir 2015 lalu.
Iran telah berulang kali menyatakan program rudalnya adalah untuk pertahanan dan tidak bisa dinegosiasi.
"Jika kami selama ini mempertahankan jarak tempuh rudal kami hingga
2.000 kilometer, itu bukan karena teknologi yang tak memadai ... kami
mengikuti doktrin strategis," kata Brigadir Jenderal Hossein Salami
dalam laporan Fars yang dikutip Reuters, Minggu (26/11).
"Sejauh
ini kami merasa bahwa Eropa bukan ancaman, jadi kami tidak meningkatkan
jarak tempuh rudal kami. Tapi jika Eropa ingin dianggap sebagai
ancaman, kami akan meningkatkan jarak tempuh rudal kami."
Kepala
Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Ali Jafari, pada bulan lalu
mengatakan bahwa jarak 2.000 kilometer bisa meliputi "sebagian besar
kepentingan dan pasukan Amerika Serikat" di kawasan, jadi Iran tidak
perlu meningkatkannya.
Jafari mengatakan jarak tempuh rudal balistik itu ditentukan oleh
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang juga berperan sebagai
kepala pasukan bersenjata.
Iran mempunyai salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah dan sebagian senjatanya bisa mencapai Israel.
Sebelumnya
pada bulan ini, Amerika Serikat menuding Iran memasok pemberontak
Houthi di Yaman dengan rudal yang ditembakkan ke Arab Saudi pada Juli
lalu dan meminta Perserikat Bangsa-Bangsa untuk menyatakan Teheran
bertanggung jawab karena melanggar dua resolusi Dewan Keamanan.
Iran telah menampik tudingan tersebut.
"Yaman diblokade habis-habisan. Bagaimana bisa kami memasok mereka dengan rudal?" kata Salami masih dalam laporan Fars.
"Jika Iran bisa mengirim rudal ke Yaman, itu menunjukkan ketidakmampuan
(koalisi Saudi). Tapi kami tidak memberi mereka rudal."
Salami mengatakan para pemberontak Houthi bisa meningkatkan rudal dan akurasi rudal mereka melalui "terobosan ilmiah."
Iran akan Tingkatkan Jangkauan Rudal Balistik Jika Terancam
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran
misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah
AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan
misil yang bisa membawa senjata nuklir.
CB, TEHERAN -- Kantor berita Fars
melaporkan pada Sabtu (25/11) bahwa, Wakil kepala Garda Revolusi Iran
Jenderal Hossein Salami memperingatkan Eropa jika mengancam, maka Garda
akan meningkatkan jangkauan rudal di atas 2.000 kilometer. Sebelumnya,
Prancis telah menyerukan dialog tanpa kompromi dengan Iran mengenai
program rudal balistiknya.
Dan kemungkinan negosiasi mengenai masalah ini terpisah dari
kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara adikuasa pada 2015. Iran
sudah berulang kali mengatakan, bahwa program rudalnya bersifat
defensif dan tidak dapat dinegosiasikan. "Jika kami mempertahankan
jangkauan rudal kami hingga 2.000 kilometer itu bukan karena
keterbatasan teknologi, melainkan karena kami mengikuti dotrin
strategis," kata Jenderal Hossein Salami.
"Sejauh ini kami merasa Eropa bukanlah ancaman, jadi kami tidak
meningkatkan jangkauan rudal kami. Tapi jika Eropa ingin berubah menjadu
ancaman, kami akan meningkatkan jangkauan rudalnya," kata Salami
menegaskan.
Sementara, Kepala Garda Revolusi Iran Mayjen Mohammad
Ali Jafari mengatakan, pada bulan lalu, rudal Iran yang jangkauannya
sejauh 2.000 kilometer dapat mencakup sebagian besar kepentingan dan
kekuatan Amerika Serikat di wilayah tersebut. Sehingga Iran tidakperlu
meningkatkan jangkauan rudal balistiknya lagi.
Menurutnya,
kisaran jangkauan rudal balistik didasarkan pada batasan yang ditetapkan
oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini, yang merupakan
kepala angkatan bersenjata. Iran adalah salah satu negara di Timur
Tengah yangmemiliki program rudal terbesar, dan juga beberapa rudal
dengan kendali presisi yang memiliki jangkauan untuk menyerang Israel.
CB, TEHERAN -- Iran membantah tuduhan bahwa
pihaknya memasok senjata dan rudal kepada Houthi. Tuduhan tersebut
sebelumnya dilayangkan oleh Amerika Serikat (AS) pada bulan ini yang
menuduh Teheran telah memasok sebuah rudal kepada kelompok pemberontak
Houthi di Yaman yang ditembakkan ke Arab Saudi pada Juli lalu. AS juga
meminta PBB untuk meminta pertanggungjawaban Teheran karena telah
melanggar dua resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Yaman berada dalam
blokade total. Bagaimana bisa kami memberi mereka rudal?" kata Waki
lkepala Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami, dikutip kantor
berita Fars, Sabtu (25/11). "Jika Iran bisa mengirim rudal ke
Yaman, ini menunjukkan ketidakmampuan (koalisi Saudi). Tapi kami belum
memberi mereka rudal," kata Salami, menambahkan.
Untuk memperkuat
bantahannya, Salami mengatakan, bahwa Houthi berhasil meningkatkan
jangkauan dan ketepatan rudal mereka dalam sebuah terobosan ilmiah.
Sementara, Kepala Garda Revolusi Iran Mayjen Mohammad Ali Jafari
mengatakan pada Kamis waktu setempat bahwa Iran hanya memberikan bantuan
penasihat dan spiritual kepada Houthi.
Iran telah lama menolak
mengirimkan pejuang ke Suriah untuk membantu Presiden Bashar Assad dalam
perang melawan pemberontak, dan mengatakan bahwa kehadiran Garda
Revolusidi lapangan adalah penasihat. Seperti menanggapi komentar
Jafari, pada Sabtu, Salami mengatakan bahwa dukungan Iran untuk Houthi
bersifat politis dan spiritual.
AS telah memberlakukan sanksi
sepihak kepada Iran, dengan mengatakan bahwa uji coba rudalnya melanggar
Resolusi PBB yang menyerukan kepada Teheran untuk tidak melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan rudal yang mampu mengirimkan senjata
nuklir. AS menganggap bahwa program rudal Iran adalah pelanggaran hukum
internasional karena rudal tersebut dapat membawa hulu ledak nuklir pada
masa depan.
Namun, Iran membantah bahwa pihaknya sedang
menggunakan senjata nuklir dan mengatakan, bahwa program nuklirnya hanya
untuk penggunaan sipil.
Militer Turki disiagakan untuk melawan pengikut Partai Pekerja Kurdi.
CB, ANKARA -- Amerika Serikat (AS) akan
menghentikan penyediaan senjata kepada milisi Kurdi Suriah (YPG).
Dilansir dari BBC, Sabtu (25/11), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut
Cavusoglu mengatakan Presiden Donald Trump telah membuat janji tersebut
saat melakukan komunikasi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan menyampaikan keprihatinannya atas sikap AS yang terus memasok senjata dan kendaraan lapis baja ke YPG. "Presiden
Trump menginstruksikan jenderalnya dengan cara yang sangat terbuka
bahwa YPG tidak lagi diberi senjata," kata Cavusoglu.
Gedung
Putih mengatakan pihaknya akan membuat penyesuaian untuk dukungannya
bagi mitra di Suriah namun tidak menyebutkan secara eksplisit YPG. Turki
telah lama mengeluhkan dukungan AS untuk kelompok tersebut.
Washington
telah melihat YPG sebagai pemain kunci dalam perang melawan Negara
Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun Ankara telah menyebut kelompok
tersebut sebagai teroris.
Turki mengatakan YPG adalah perluasan
dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang. Mereka adalah
kelompok yang telah berjuang selama puluhan tahun di Turki tenggara.
AS,
bagaimanapun, telah melihat YPG berbeda dari PKK. Pada Mei ini
diumumkan bahwa pihaknya akan memasok senjata ke elemen Kurdi dari
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang siap menaklukan ISIS di Raqqa.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi
mendeklarasikan tiga hari berkabung untuk menghormati korban tragedi bom
Sinai Utara dan mengutuk serangan tersebut.(AFP PHOTO / STRINGER)
Jakarta, CB -- Sabtu (25/11) menjadi hari
berkabung bagi Mesir setelah tragedi bom di sebuah masjid. Korban bom
Masjid Sinai ini meningkat jadi 305, termasuk anak-anak.
Presiden
Abdel Fattah al-Sisi mendeklarasikan tiga hari berkabung. Tak cuma itu
dia juga bersumpah untuk 'menanggapi kekuatan brutal' terhadap serangan
tersebut. Pasalnya, serangan ini dianggap serangan paling mematikan di
dunia setelah serangan 11 September 2011 di Amerika Serikat.
"Tentara
dan polisi akan membalaskan dendam para martir kami dan mengembalikan
kemananan dan stabilitas dengan kekuatan dalam waktu singkat," katanya
dalam pidato di televisi, dikutip dari AFP.
Dalam pernyataan terpisah, seorang juru bicara militer mengungkapkan
bahwa jet angkatan udara Mesir mengejar teroris dan menemukan kendaraan
yang digunakan dalam serangan dan membunuh orang yang ada di dekat
lokasi serangan.
Serangan bom Sinai ini merupakan serangan paling mematikan yang terjadi di negara tersebut.
Kejaksaan
negara tersebut mengungkapkan ada sekitar 30 orang militan yang
menyamar dan membawa bendera ISIS mengelilingi masjid di Sinai Itara.
Mereka kemudian terlihat membantai orang yang ssedang salat Jumat.
Sampai saat ini, kelompok ISIS belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Para
korban tewas dimakamkan pada Jumat (24/11). Petugas pemakaman Islam,
keamanan dan medis mengungkapkan banyak korban yang dimakamkan bersama
pakaian kotor yang berlumuran darah.
ISIS Mesir sudah membunuh ratusan polisi, tentara, dan warga sipil yang
dituduh bekerja sama dengan pihak berwenang dalam serangan di Sinai
Utara. Mereka juga menargetkan para sufi dan pemeluk Kristen.
Pemboman
masjid tersebut diduga terjadi karena masjid tersebut dikenal sebagai
tempat para sufi berkumpul. ISIS memandang sufi sebagai bidah untuk
mencari syafaat.
ISIS juga sudah membunuh lebih dari 100 orang Kristen saat mengebom gereja dan penembakan di Sinai dan bagian Mesir lainnya.
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman
video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di
kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
CB, MEDAN – Indonesia mengutuk keras serangan
bom dan penembakan di Masjid al-Rawdah, Sinai Utara, Mesir, pada Jumat
(24/11). Indonesia juga menyampaikan simpati mendalam atas kejadian yang
menelan korban setidaknya 235 orang meninggal dan 109 orang terluka
tersebut.
"Negara kita, saya, mengutuk keras serangan yang ada di
Mesir," kata Presiden RI Joko Widodo di Kota Medan, Provinsi Sumatra
Utara, Sabtu (25/11), dalam pernyataan resmi yang dirilis Deputi Bidang
Protokol, Pers, Media dan Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Presiden
juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk bersama Mesir dalam
menghadapi situasi yang sulit seperti ini. "Duka dan simpati yang
mendalam dari seluruh rakyat Indonesia, baik kepada Pemerintah Mesir,
masyarakat, dan korban," ucap Presiden Jokowi lebih lanjut.
Jokowi menyatakan, aksi teror seperti ini harus dicegah, salah
satunya dengan meningkatkan kerja sama internasional dalam rangka
memerangi terorisme dan radikalisme yang menjadi kewajiban bersama
negara-negara dunia.
Di tempat terpisah, Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) menilai serangan bom tersebut sebagai tindakan keji. "Kita
tentu marah dan mengutuk pelakunya. Ini sangat fatal, orang habis shalat
Jumat," kata Wapres Jusuf Kalla di Pangkalan Udara TNI AU Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, sebelum melakukan kunjungan kerja
ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Wapres mengatakan, apa pun alasannya, hal itu merupakan tindakan keji
yang mengakibatkan korban orang tak berdosa. Sebagai ketua Dewan Masjid
Indonesia, JK juga mengaku sangat marah. "Kita sangat sedih, saya
pribadi marah atas kejadian ini. Walaupun ini bukan yang pertama, tetapi
korban jiwanya paling banyak," kata JK.
Wapres berharap
Pemerintah Mesir dapat segera menangkap pelakunya. Ini adalah serangan
mematikan sejak pemberontakan kelompok militan di semenanjung tersebut
meningkat pada 2013.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi berjanji akan membalas serangan
tersebut setelah melakukan pembicaraan dengan petugas keamanan. Belum
ada kelompok yang mengklaim melakukan serangan tersebut. Namun, kelompok
militan yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas
sejumlah serangan mematikan di provinsi ini.
Kelompok militan ini
biasanya menargetkan pasukan keamanan dan gereja Kristen. Serangan
berdarah di sebuah masjid yang terkait dengan Muslim Sufi kali ini telah
mengejutkan Mesir.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi
mengatakan, peristiwa kali ini menjadi tragedi kemanusiaan yang sangat
memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan hidup
manusia.
Zainut menuturkan, Islam tidak membenarkan tindakan
kekerasan maupun pembunuhan, apalagi pembantaian terhadap orang yang
sedang melaksanakan ibadah di dalam masjid. Tindakan tersebut adalah
perbuatan yang sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama.
Oleh karena itu, sambung Zainut, sangat menyedihkan jika kemudian ada
sekelompok orang yang mengatasnamakan agama melakukan tindakan brutal
dan sadis. Menurut dia, perilaku semacam itu pada hakikatnya justru
hanya menodai kesucian ajaran agama Islam.
NU dan Muhammadiyah Kecam Serangan Masjid di Sinai
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman
video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi
korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung
Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
CB, MATARAM -- Dua organisasi masyarakat Islam
terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, mengutuk keras
serangan di Masjid al-Rawda, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11). NU dan
Muhammadiyah pun menawarkan solusi agar peristiwa serupa tidak terulang
lagi.
Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan, serangan itu adalah
tindakan terkutuk, terlepas dari pelaku, latar belakang, dan motifnya.
"Tidak bisa dibenarkan. Biadab," ujarnya di sela Musyawarah Nasional
Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad
(26/11).
Menurut dia, segenap warga NU berduka. Untuk itu, PBNU
mengimbau warga dan pengurus NU di seluruh dunia membacakan surah
al-Fatihah dan melakukan shalat Ghaib untuk para korban.
Robikin
menambahkan, PBNU meminta presiden Mesir untuk menangkap pelaku serangan
menghukum mereka seberat-beratnya. PBNU juga meminta kepada Pemerintah
Indonesia, jika diperlukan, harus segera mengirimkan bantuan kemanusiaan
ke Mesir.
Lebih lanjut, dia menilai, peristiwa tragis di Mesir
adalah bukti nyata Islam Nusantara harus diarusutamakan di seluruh
penjuru dunia. Islam yang tidak menghadapkan agama dengan negara. Islam
yang menjadikan budaya sebagai infrastruktur agama. Islam yang ramah,
moderat, dan menghormati keragaman. Islam wasathiyyah.
"Mari jadikan Islam Nusantara sebagai solusi perdamaian dunia," kata Robikin.
Pimpinan
Pusat Muhammadiyah juga mengecam keras serangan di Masjid al-Rawda,
Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11). "Tindakan keji tersebut apa pun motif
dan siapa pun pelakunya sangatlah sadis dan biadab yang bertentangan
dengan ajaran Islam dan keadaban kemanusiaan," kata Ketua Umum PP
Muhammadiyah Haedar Nashir kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (25/11).
Dia
menilai, tindakan keji di Mesir menambah daftar sekaligus citra buruk
yang dapat menciptakan stigma Timur Tengah rawan kekerasan dan gejolak
ketidakamanan. Karena itu, kata Haedar, Pemerintah Mesir dan
negara-negara Timur Tengah jangan memberi toleransi kekerasan serta
harus mencegah dan menindak tegas segala bentuk kekerasan yang merusak
nilai kemanusiaan itu.
"Kami berharap agar tindakan kekerasan
sadis seperti terjadi di Mesir maupun di Amerika Serikat akhir-akhir ini
jangan ditiru dan menjadi model di tempat-tempat lain," kata dia.
Haedar mengatakan, Muhammadiyah mengajak semua pihak di manapun untuk
menegakkan nilai-nilai kebaikan, kedamaian, dan kemanusiaan sebagai
gerakan kolektif melawan segala bentuk kekerasan dan tindakan merusak di
muka bumi.
MUI: Serangan Brutal di Masjid Sinai Sangat Biadab
Orang-orang berjalan di luar sebuah masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
CB, JAKARTA Majelis Ulama Indonesia (MUI)
mengutuk keras serangan brutal kelompok milisi terhadap salah satu
masjid di Rawda, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11) kemarin. Insiden itu
menyebabkan jatuhnya korban tewas hingga 235 orang dan korban luka 109
orang.
"Peristiwa tersebut menjadi tragedi kemanusiaan yang
sangat memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan
hidup manusia," ujar Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Zainut Tauhid Sa'adi,
lewat pesan yang diterima Republika,Sabtu (25/11).
Dia
menuturkan, Islam tidak membenarkan tindakan kekerasan maupun
pembunuhan, apalagi pembantaian terhadap orang yang sedang melaksanakan
ibadah di dalam masjid. Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat
biadab dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama.
"Islam adalah
agama damai, di dalam peperangan mengajarkan untuk tidak boleh membunuh
perempuan, orang tua, anak-anak, para rahib, merusak bumi, memutilasi
mayat dan lain sebagainya," kata Zainut.
Oleh karenanya, sambung
Zainut, sangat menyedihkan jika kemudian ada sekelompok orang yang
mengatasnamakan agama melakukan tindakan brutal dan sadis. Menurut dia,
perilaku semacam itu pada hakikatnya justru hanya menodai kesucian
ajaran agama Islam.
MUI meminta Pemerintah Indonesia agar
memelopori penyelenggaraan pertemuan negara-negara Islam untuk melawan
ancaman terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Karena hal
tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.
MUI
menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas wafatnya para korban.
"Semoga para almarhum menjadi syahid yang ditempatkan di dalam surga
oleh Allah SWT. Kepada seluruh keluarga yangd itinggalkan, semoga
diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah ini," kata
Zainut lagi.
CB, ANKARA -- Turki pada Ahad (26/11)
mengumumkan bahwa Senin menjadi hari berkabung nasional buat korban
serangan teror mematikan di Provinsi Sinai Utara di Mesir, sehingga
menewaskan lebih dari 300 orang.
Bendera direncanakan dikibarkan
setengah tiang di perwakilan Turki di negeri tersebut dan di luar
negeri, demikian pengumuman Kantor Perdana Menteri di dalam satu
pernyataan tertulis, Senin (27/11).
Sedikitnya 305 orang tewas
dan lebih dari 100 orang lagi cedera ketika penyerang membom satu masjid
di Kota Kecil Bir Al-Abed di Provinsi Sinai Utara, lalu mereka
melepaskan tembakan ke arah orang yang sedang beribadah pada Jumat
(24/11).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri
Binali Yildirim, Wakil Perdana Menteir Bekir Bozdag serta para pejabat
senior lain mengutuk serangan teror di Mesir tersebut dan menyampaikan
belasungkawan kepada rakyat Mesir.
Reaksi Dunia atas Bom Bakda Salat Jumat di Masjid Mesir
Presiden
Mesir Abdel Fattah al-Sisi berpidato beberapa jam usai serangan bom
bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Jumat (24/11/2017). Para pemimpin
dunia mengutuk serangan teror ini. Foto/Screengrab Foto/REUTERS
KAIRO
- Para pemimpin dan organisasi dunia angkat bicara setelah serangan bom
bunuh diri menewaskan 235 orang di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir.
Serangan bom dan penembakan ini terjadi sesaat setelah salat Jumat
berlangsung, kemarin.
SINDOnews pada Sabtu (25/11/2017)
merangkum komentar para pemimpin dunia terkait tragedi serangan bom di
Mesir tersebut. Berikut reaksi mereka;
Mesir
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.
Dia
meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan
bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji
akan memulihkan keamanan dan stabilitas.
“Apa yang terjadi
ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini
bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan
orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi
terorisme,” katanya.
PBB
Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan tersebut. PBB menyebutnya sebagai serangan teroris ”keji dan pengecut”.
”Semua
tindakan terorisme bersifat kriminal dan tidak dapat dibenarkan,
terlepas dari motivasi mereka,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan.
AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk pembantaian tersebut sebagai serangan mengerikan dan pengecut.
”Dunia
tidak bisa mentoleransi terorisme, kita harus mengalahkan mereka secara
militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar
keberadaan mereka!,” tulis Trump di Twitter.
Trump mengatakan
bahwa dia akan menelepon Presiden al-Sisi untuk membahas serangan
tersebut.”Kita harus lebih pintar dan lebih tangguh dari sebelumnya,”
lanjut Trump.
Vatikan
Pemimpin Vatikan
Paus Fransiskus mengeluarkan sebuah pernyataan belasungkawa kepada
Mesir. ”Kekudusan-Nya menyertai semua orang yang memiliki niat baik
dalam memohon agar hati yang dikeraskan oleh kebencian akan belajar
untuk meninggalkan jalan kekerasan yang menyebabkan penderitaan yang
begitu besar, dan merangkul jalan damai,” kata Paus.
Uni Eropa
Presiden Uni Eropa Donald Tusk
mengatakan di Twitter bahwa dia terkejut dengan serangan terhadap sebuah
masjid di Sinai Utara. “Pikiran saya ada di Mesir dan semua yang
terpengaruh oleh tindakan jahat dan pengecut ini,” tulis dia.
NATO
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut serangan tersebut ”barbar”.
Inggris
Perdana Menteri Inggris Theresa May menggambarkannya sebagai ”tindakan jahat dan pengecut”.
Turki
Perdana
Menteri Turki Binali Yildirim dalam pidatonya di Istanbul mengutuk
serangan bom di Sinai. ”235 orang yang tidak bersalah terbunuh, ada
ratusan lainnya yang terluka. Apakah ini kemanusiaan?,” katanya.
Indonesia
Pemerintah
Indonesia mengutuk serangan teror yang menewaskan 235 orang di Mesir.
Reaksi Indonesia disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik
Indonesia.
"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan
simpati yang sangat dalam atas korban meninggal dan mendoakan agar
korban luka segera pulih," bunyi pernyataan yang diterima SINDOnews, Sabtu (25/11/2017).
Banyak negara lain juga mengutuk serangan di Sinai tersebut, termasuk Qatar, Italia dan Kuwait.
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman
video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi
korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung
Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
CB, KAIRO -- Gerombolan bersenjata yang
menyerang sebuah masjid di Sinai utara diketahui membawa bendera ISIS.
Para pejabat Pemerintah Mesir, Sabtu (25/11), mengatakan para penyerang
ini kemudian membantai jamaah yang sedang melaksanakan Shalat Jumat.
Kantor
berita Mesir mewartakan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat
teror ini bertambah menjadi 305 orang yang 27 di antaranya anak-anak.
Militer Mesir menyatakan bahwa mereka telah melancarkan serangan udara
dan penggerebekan semalaman terhadap para militan yang bertanggung jawab
atas pembunuhan yang disebut sebagai serangan paling berdarah dalam
sejarah modern Mesir.
Serangan itu juga membuat 128 orang
luka-luka, sedangkan kejaksaan Mesir mengaitkan serangan itu dengan
militan ISIS yang di Timur Tengah lebih sering disebut Daesh.
"Mereka
berjumlah antara 25 dan 30 orang, membawa bendera Daesh dan mengambil
posisi di depan pintu dan 12 jendela masjid itu, menenteng senapan
otomatis," kata jaksa.
Gerombolan bersenjata yang sebagian
mengenakan masker dan seragam ala militer tersebut mengepung masjid itu
dengan menghalangi jendela-jendela dan pintu masuk untuk kemudian
menembakkan senjata secara membabi buta ke dalam masjid. Jaksa mendapat
cerita ini dari keterangan dan wawancara dengan saksi hidup yang
terluka.
Para saksi mata menyatakan gerombolan bersenjata itu
meledakkan bom pada akhir Shalat Jumat di Masjid Al Rawdah di Bir
al-Abed, sebelah barat El-Arish. Kemudian menembaki jamaah shalat yang
berusaha kabur, menembaki ambulans dan membakar mobil demi memblokir
jalanan.
Foto-foto dari media pemerintah menunjukkan
korban-korban yang bersimbah darah dan jenazah yang ditutupi selimut di
dalam masjid itu.
Sementara itu, seperti dikutip Reuters, tentara
Mesir mengatakan, "Angkatan Udara dalam beberapa jam terakhir telah
membumihanguskan markas-markas yang digunakan oleh elemen-elemen teroris
ini."
Serangan di Masjid Sinai Utara Berlangsung Sekitar 20 Menit
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman
video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi
korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung
Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
CB, KAIRO -- Setidaknya 305 orang, termasuk 27
anak-anak, meninggal dunia dalam serangan teror di masjid di Kota Bir Al
Abd, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11) waktu setempat. Selain itu, 128
orang mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit setempat.
Serangan tersebut terjadi pada saat jamaah tengah melaksanakan ibadah
shalat Jumat.
Menurut salah satu saksi mata, Ebid Salem Mansour (38 tahun),
serangan tersebut terjadi sekitar 20 menit. Pada saat itu, imam shalat
jumat tengah bersiap-siap naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah
Jumat.
Namun, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan diikuti ledakan. "Kami
langsung menyadari, masjid ini tengah diserang," kata Ebid kepada
Associated Press seperti dikutip CBS, Sabtu (25/11) waktu setempat.
Ebid, yang bekerja di pabrik garam di Bir al Abd itu, menuturkan,
pada saat serangan terjadi, suasana di dalam masjid begitu mencekam dan
para jamaah begitu panik serta histeris. Banyak jamaah yang meloncat
melalui jendela dan berlarian di sekitar lorong menuju tempat mengambil
air wudhu.
"Pada saat itu, semua orang tiarap dan menundukan kepalanya. Jika
tidak, maka Anda akan tertembak. Pada awalnya, penembakan itu
berlangsung secara acak, namun lama kelamaan tembakan itu mulai
terarah," kata Ebid, yang mengalami dua luka tembak di kaki dan dirawat
di Rumah Sakit di Kota Ismailia.
Ebid pun bersyukur bisa selamat dari serangan teror, yang disebut
sebagai serangan teror paling mematikan dalam sejarah Mesir tersebut.
"Saya tahu saya mengalami luka, tapi saat itu, saya dalam kondisi lebih
takut daripada terluka. Saya seperti sudah begitu dekat dengan
kematian," tuturnya.
Menurut keterangan Kepala Kantor Kejaksaan Mesir, Nabil Sadeq,
serangan teror itu dilakukan sekitar 25 hingga 30 orang. Mereka
menggunakan lima mobil jenis SUV dan berada di depan pintu masuk
masjid.
Selain menggunakan bom, para pelaku serangan teror tersebut juga
menembak menggunakan senjata otomatis. Tidak hanya itu, mereka juga
membakar sejumlah kendaraan milik jamaah.
Sementara, menurut pejabat di Kementerian Kesehatan, sekitar 50 mobil
ambulan dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah
sakit terdekat. "Ada begitu banyak orang di dalam masjid tersebut.
Masjid itu hanya masjid kecil," tutur pejabat Kementerian Kesehatan
tersebut kepada Aljazirah TV.
Saksi Bom Sinai: Adegan Mengerikan, Mayat-mayat Bertebaran di Luar Masjid
Para
korban serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir,
tergeletak di dalam masjid. Serangan kelompok militan bakda salat Jumat
kemarin tersebut menewaskan 235 orang. Foto/Al Arabiya
KAIRO
- Saksi mata serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir,
menceritakan pemandangan mengerikan tak lama setelah serangan yang
menewaskan 235 orang tersebut. Serangan bom dan penembakan terjadi usai
salat Jumat, kemarin.
Para pejabat Mesir menyatakan, tragedi di
masjid “kaum sufi” itu merupakan serangan teroris paling mematikan dalam
sejarah modern Mesir. Selain merenggut 235 orang, sebanyak 109 orang
lainnya terluka.
”Adegan itu mengerikan,” kata Ibrahim Sheteewi,
saksi mata yang juga penduduk Bir al-Abed, tempat serangan teror
tersebut berlangsung.”Mayat-mayat itu bertebaran di tanah di luar
masjid. Saya berharap Tuhan menghukum mereka (pelaku) untuk ini,” ujar
dia, seperti dikutip New York Times, Sabtu (25/11/2017).
Seorang
petugas polisi Sinai mengatakan korban tewas termasuk setidaknya 15
anak. Salah seorang saksi menyebut korban jauh lebih banyak, di mana dia
telah membantu mengumpulkan jasad 25 anak tersebut.
Belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri dan penembakan di masjid Al-Rawda.
Beberapa
jam kemudian militer Mesir meluncurkan serangan udara dengan sejumlah
pesawat jet tempur di dekat Bir al-Abed. Militer mengklaim, serangan
balas dendam ini menewaskan sejumlah teroris dan fasiltas senjatanya.
Presiden
Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara
Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan
kekerasan.
Dia
meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan
bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji
akan memulihkan keamanan dan stabilitas.
“Apa yang terjadi
ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini
bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan
orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi
terorisme,” katanya.
Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom.
Pihak berwenang Mesir sebelumnya menutup jalur perbatasan Rafah yang
baru dibuka dengan Gaza setelah serangan tersebut dengan alasan
keamanan.
Para pemimpin dunia dengan cepat mengecam serangan di
masjid tersebut. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, misalnya,
mencelanya sebagai ”serangan mengerikan dan pengecut”.
Mesir Balas Dendam atas Tragedi Bom Horor Bakda Salat Jumat
Serangan
udara jet-jet tempur Mesir sebagai pembalasan atas tragedi serangan bom
bunuh diri di masjid Al-Rawdah usai salat Jumat kemarin. Foto/Al
Arabiya
KAIRO
- Pesawat-pesawat jet tempur militer Mesir mulai meluncurkan serangan
udara di sekitar wilayah Sinai Utara sebagai balas dendam atas serangan
bom bunuh diri di masjid Al-Rawdah yang menewaskan 235 jamaah salat
Jumat. Serangan bom horor itu terjadi sesaat bakda salat Jumat.
Sumber
keamanan mengatakan, serangan udara terkonsentrasi di beberapa daerah
pegunungan di sekitar masjid Al-Rawdah di mana para militan bersenjata
diyakini bersembunyi.
Militer Mesir menyatakan, sejumlah teroris
yang terlibat dalam pembantaian 235 jamaah masjid Al-Rawda tewas dalam
serangan udara.
“Sebagai bagian dari pencarian teroris yang
bertanggung jawab atas penargetan para jamaah di masjid Al-Rawda di
Al-Arish, angkatan udara menghancurkan sejumlah kendaraan yang terlibat
dalam serangan teroris yang brutal tersebut,” kata juru bicara militer
Mesir Kolonel Tamer Rifai, Sabtu (25/11/2017), seperti dikutip Reuters.
Rifai menambahkan, sejumlah pos yang berisi senjata dan amunisi milik teroris juga ditargetkan dan benar-benar hancur.
Dia
menekankan bahwa aparat penegak hukum di Sinai Utara—bekerja sama
dengan Angkatan Udara—akan terus menyisir benteng-benteng teroris dan
melenyapkannya.
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah
al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara Mesir akan menanggapi
tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.
Dia
meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan
bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji
akan memulihkan keamanan dan stabilitas.
“Apa yang terjadi
ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini
bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan
orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi
terorisme,” katanya.
Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom.
Pihak
berwenang Mesir sebelumnya menutup jalur perbatasan Rafah yang baru
dibuka dengan Gaza setelah serangan tersebut dengan alasan keamanan.
Mesir Bombardir Basis Pelaku Serangan Masjid Sinai
Tentara
Mesir mengatakan serangan udara yang mereka lakukan telah menewaskan
beberapa penyerang yang terlibat dalam serangan di sebuah masjid di
Sinai. Foto/Istimewa
KAIRO
- Tentara Mesir mengatakan serangan udara yang mereka lakukan telah
menewaskan beberapa penyerang yang terlibat dalam serangan di sebuah
masjid di Sinai. Dalam serangan saat salat Jumat itu, lebih dari 300
orang tewas, dan puluhan lainnya menderita luka-luka.
Dalam
sebuah pernyataan, juru bicara militer Mesir Tamer Rifai mengatakan,
Angkatan Udara Mesir mengejar para penyerang, yang menurut keterangan
aparat di Sinai datang dan pergi dengan menggunakan kendaraan semi-truk.
"Angkatan
Udara mengejar para teroris, dan menemukan, serta menghancurkan
sejumlah kendaraan yang terlibat dalam serangan teroris yang brutal.
Mereka yang berada di dalam kendaraan itu semuanya tewas," kata Rifai
dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu
(26/11).
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi mengutuk serangan
ekstrimis di sebuah masjid di Semenanjung Sinai. Al-Sisi menyebut pelaku
sebagai kriminal dan pengecut, serta mengungkapkan belasungkawa kepada
para korban dan keluarga mereka.
Al-Sisi mengatakan, serangan
tersebut tidak akan luput dari hukuman dan bahwa Mesir akan gigih
menghadapi perang melawan terorisme.
Jumlah korban tewas
diketahui telah mencapai 305 orang. Serangan ini adalah salah satu
serangan paling mematikan yang dilakukan oleh ekstrimis Islam dalam
sejarah modern negara tersebut.
"Sedikitnya 27 anak-anak termasuk
di antara korban tewas, dan 128 orang terluka, setelah gerilyawan
menembaki jamaah yang tidak menaruh curiga, yang telah berkumpul di
masjid al-Rawdah untuk shalat Jumat," ujar kepala jaksa Mesir Nabil
Sadeq.
Korban bom dan penembakan bergelimpangan di sebuah masjid dekat Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
CB, KAIRO -- Tentara Mesir melakukan serangan
udara yang menewaskan beberapa orang yang diduga melakukan penyerangan
di sebuah masjid di Sinai, Mesir, yang menewaskan 235 orang, Jumat
(24/11). Militer Mesir memang ditugaskan mengejar para pelaku aksi maut
tersebut.
Menurut laporan setempat, para penyerang datang dengan menggunakan
empat unit kendaraan 4WD. Penyerang dilaporkan menggunakan kendaraannya
untuk memblokade akses ke masjid.
Mereka menanam bahan peledak
dan menyebabkan ledakan yang keras. Kelompok itu lalu melepaskan
tembakan ke arah warga yang sedang beribadah. Tembakan berikutnya
menargetkan orang-orang yang melarikan diri dari masjid dengan
berondongan tembakan. Tak hanya itu, mereka juga menembaki ambulans yang
berusaha membantu korban.
Gambar yang beredar di Twitter dan ditampilkan di TV Mesir
menunjukkan puluhan tubuh berlumuran darah, tergeletak di lantai masjid.
Sebagian besar wajah mereka ditutupi dengan kain putih, sementara
jenazah lainnya terbungkus sajadah.
Sedikitnya 235 orang tewas dan 120 lainnya cedera. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Presiden Abdul Fattah al-Sisi mengutuk serangan tersebut. Dia
mengatakan dalam siaran televisi pada Jumat, pelaku penyerangan tidak
akan luput dari tindakan hukum.
"Apa yang terjadi adalah usaha untuk menghentikan langkah kita dalam
memerangi terorisme," kata Sisi dalam sebuah pidato di televisi,
beberapa jam setelah serangan tersebut, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (25/11).
Sisi
juga menyebut aksi kejahatan itu sebagai tindakan pengecut. Angkatan
bersenjata dan polisi, kata dia, akan mengembalikan keamanan dan
stabilitas negara. "Angkatan bersenjata dan polisi akan membalaskan
dendam para martir kami dan mengembalikan keamanan dan stabilitas dengan
kekuatan maksimal," kata Sisi.
Dilansir dari Aljazirah, Sabtu, juru bicara militer Mesir
Tamer Rifai mengatakan, angkatan udara Mesir mengejar para penyerang
yang tiba di masjid Sinai. Beberapa jam setelah serangan tersebut,
pesawat tempur Mesir menargetkan daerah pegunungan di sekitar Bir
al-Abed.
Serangan terhadap jamaah terjadi sesaat setelah shalat
Jumat di Masjid al-Rawda di Bir al-Abed, sebuah kota di Provinsi Sinai
Utara, Mesir. Masjid tersebut terletak sekitar 40 kilometer (km) barat
El Arish, ibu kota Provinsi Sinai Utara. Bir al-Abed berjarak sekitar
211 km dari Kairo.
Mesir telah bertahun-tahun berjuang melawan
kampanye antipemerintah bersenjata di Semenanjung Sinai. Kampanye
tersebut telah meningkat sejak militer Mesir menggulingkan presiden
terpilih Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada pertengahan 2013.
Pada 2014, terjadi serangan berupa ledakan bom bunuh diri yang
menewaskan 33 tentara. Sisi mengumumkan keadaan darurat di semenanjung
tersebut dan menggambarkannya sebagai tempat bersarangnya teroris.
Serangan
sebelumnya di Sinai sebagian besar menargetkan pasukan keamanan dan
anggota minoritas Kristen Koptik Mesir. Masjid Bir al-Abed menjadi
sasaran karena berada di luar kota utama provinsi tersebut.
Masjid tersebut juga menjadi sasaran karena dihadiri oleh anggota
sekte sufi yang dianggap kafir oleh kelompok seperti Negara Islam Irak
dan Suriah (ISIS). Pada 2016, militan ISIS merilis gambar yang
menunjukkan eksekusi seorang pemimpin religius sufi berusia 100 tahun.
Pasukan
keamanan Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan Islam di
Semenanjung Sinai, dan militan yang berafiliasi dengan ISIS berada di
balik sejumlah serangan mematikan di wilayah gurun pasir. Mereka
biasanya menargetkan pasukan keamanan dan gereja Kristen. Serangan di
masjid ini telah mengejutkan Mesir.
Pendapat serupa disampaikan seorang profesor di Universitas Nil di
Kairo, Timothy Kaldas. Menurut dia, insiden tersebut sesuai dengan pola
penyerangan ISIS. "Berpotensi, ini adalah serangan lain terhadap para
sufi di Sinai Utara. Aksi ini adalah pembalasan terhadap suku yang
bekerja sama dengan negara dalam tindakan keras terhadap ISIS," katanya.
Kaldas
mengatakan, ISIS selalu bersedia menargetkan warga sipil. Hal ini juga
terjadi, seperti dalam banyak serangan terhadap komunitas Kristen-Mesir,
tahun lalu.
Kejadian tersebut adalah serangan paling mematikan dalam sejarah
Mesir modern. Pemerintah Mesir pun mengumumkan masa berkabung selama
tiga hari untuk para korban.
Presiden Mesir Sisi juga
memerintahkan pembangunan mausoleum atau monumen peringatan untuk
mengenang 235 orang yang dibunuh militan di Masjid al-Rawda, Sinai.
Dalam pernyataannya, Presiden tidak mengatakan tempat monumen itu akan
didirikan atau siapa yang akan ditugaskan untuk membangunnya.
CB, Ankara - Sebuah benteng Kastil Urartu berusia 3.000 tahun yang hilang telah ditemukan penyelam dan peneliti di Danau Van, Turki.
Reruntuhan
yang spektakuler ini dianggap sebagai benteng yang dibangun oleh
peradaban Urartu, yang berkembang pada zaman besi antara abad 9 dan 6
SM.
Penemuan ini dibuat para arkeolog dari Universitas Van Yüzüncü Yl, yang bekerja sama dengan tim penyelam.
Videografer
bawah air dan kepala tim selam, Tahsin Ceylan, menjelaskan awalnya
penyelam dan arkeolog yang akrab dengan danau itu menyarankan tim tidak
bakal dapat menemukan banyak hal di dalam air.
Tapi mereka akhirnya menemukan bahwa reruntuhan yang luar biasa itu
adalah bagian dari sebuah situs luas yang membentang sekitar satu
kilometer. Meskipun berada di bawah air selama berabad-abad, ketinggian
bagian yang terlihat dari dinding benteng yang tersisa berkisar antara
10 dan 13 kaki atau tiga sampai empat meter tingginya.
"Banyak
peradaban dan orang-orang telah menetap di sekitar Danau Van. Mereka
menamai danau laut atas dan percaya bahwa banyak hal misterius
tersembunyi di dalamnya," kata Ceylan seperti yang dilansir Independent pada Rabu, 22 November 2017.
Ceylan menambahkan Danau Van memiliki sejarah hingga sekitar 600.000 tahun lalu.
Urartu,
juga dikenal sebagai Kerajaan Van, adalah bangsa kuno yang membentang
wilayah kerajaannya hingga meliputi negara-negara modern Turki, Armenia,
dan Iran. Danau Van dianggap menjadi fokus penting bagi perkembangan
peradaban ini.
"Studi dilakukan di bagian bawah laut istana
Urartian yang bersejarah di kota kami, menunjukkan usia hampir 3.000
tahun," kata Gubernur Distrik Adilcevaz, Arif Karaman.
Ini bukan
penemuan pertama tim di danau Turki ini. Selain menemukan Kastil Urartu,
pada tahun lalu mereka menemukan area seluas 1,5 mil persegi dengan
ukuran stalagmit yang unik, yang mereka juluki cerobong peri bawah air.
Awal tahun ini mereka tidak sengaja menemukan reruntuhan sebuah kapal
Rusia yang diperkirakan tenggelam pada tahun 1948.