Jumat, 18 Desember 2015

Foto Ini Bukti Hitler Masih Hidup Sampai Usia 95 Tahun

Tinggal di Brasil dan punya pacar wanita kulit hitam.
Foto Ini Bukti Hitler Masih Hidup Sampai Usia 95 Tahun
Eva Braun dan Adolf Hitler (Wikipedia)
CB - Sebuah foto kembali menjadi perbincangan sekaligus kontroversi. Foto itu memberikan keyakinan jika Hitler tidak mati saat perang dunia ke-2 melainkan masih hidup sampai usia tua di Brasil.

Dalam sebuah buku yang ditulis Simoni Renee Guerreiro Dias, diktator Jerman itu dikabarkan terbang ke Paraguay melalui Argentina sebelum akhirnya sampai ke kota kecil di Mato Grosso, Brasil. Di sana, Hitler menggunakan nama Adolf Leipzig.

Foto kontroversial yang beredar di dunia maya menampilkan seorang pria yang merangkul seorang wanita berkulit hitam. Foto itu dipercaya diambil dua tahun setelah kematian pria dalam foto itu, yang diduga Hitler, pada 1984. Sedangkan wanita kulit hitam yang dirangkul itu adalah pacarnya, bernama Cutinga.

"Saya yakin, Hitler menggunakan pacarnya, Cutinga, untuk menyembunyikan identitasnya sebagai penjahat kemanusiaan. Dia memilih area di Brasil untuk memburu harta karun terpendam, melalui petunjuk peta yang diberikan oleh temannya dari Vatikan," tulis Simoni, dalam buku yang bertajuk 'Hitler in Brazil - His Life and His Death', seperti dikutip dari Express.co.uk, Jumat, 18 Desember 2015.

Simoni, seorang Yahudi berkebangsaan Brasil, membantah keras pendapat bahwa Hitler mati bunuh diri di dalam bunker yang dibuatnya di Berlin. Hitler dikabarkan menembak dirinya sendiri pada 30 April 1945. Simoni pun bersikeras agar dilakukan uji coba membandingkan DNA jasad Hitler dengan keturunannya yang masih hidup.

"Awalnya saya tidak percaya dan menganggap foto ini lelucon. Sekarang saya yakin dengan kebenaran ini. Adolf Hitler tidak ke sini tanpa tujuan," ujarnya.

Simoni telah menghabiskan waktu selama dua tahun di kota kecil dekat perbatasan Bolivia untuk meneliti hal ini. Dia mengklaim, Hitler menggunakan nama Leipzig karena diambil dari tempat kelahiran Sebastian Bach, komposer kenamaan yang menjadi favorit Hitler.

Pendapat Simoni ini menegaskan teori konspirasi yang mengatakan jika Hitler tidak mati bunuh diri. Hitler dipercaya melarikan diri dari Jerman menuju Amerika Selatan, mengikuti teman Nazi lainnya seperti Adolf Eichmann dan Josef Mengele.

Dalam buku lain, karangan Simon DUnstan dan Gerrard Williams, bertajuk Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler, meyakini jika Hitler terbang ke Patagonia bersama istrinya, Eva Braun. Mereka sempat memiliki dua orang anak sebelum akhirnya meninggal di tahun 1962, di usia 73.
Foto Hitler dan pacarnya, Cutinga


Credit VIVA.co.id

Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata

Ada sejak tahun 1500.

Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata
Ilustrasi Zombie (Mirror)

CB - Ilmuwan mengklaim, untuk pertama kalinya telah menemukan gejala penyakit yang mirip dengan Zombie. Bahkan, wabah ini akan menyebar dan menjadi epidemi ke seluruh dunia, jika tidak diambil langkah antisipasi konkret.

Menurut ilmuwan dari Kent State University, Profesor Tara Smith, gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah dari gigitan manusia yang terinfeksi. Sekali digigit, manusia akan cenderung mengerang sambil berjalan dan bergetas saat menggerakkan kaki.

"Gejala lainnya, termasuk kehilangan ketangkasan dan ciri-ciri pribadi sebelumnya sebagai manusia. Bahkan lama kelamaan daging tubuh mereka akan membusuk," ujar Smith, dikutip dari Mirror.co.uk, Jumat, 18 Desember 2015.

Smith, yang merupakan asisten profesor untuk ilmu epidemiology di Ohio, telah lama mempelajari terkait Zombie, yang diyakininya ada sejak tahun 1500. Penelitiannya telah dipublikasikan dalam Jurnal British Medical (BMJ).

Setelah terinfeksi penyakit ini, periode inkubasi akan muncul beragam, tergantung ketahanan manusia. Mulai dari hitungan detik sampai hari. Infeksi ini akan mengarah pada pembentukan manusia menjadi Zombie atau mayat hidup. Mirip dengan film sains fiksi 28 Days Later, atau World War Z.

Dijelaskan pakar Zombie, Matt Mogk, Zombie didefinisikan dalam tiga kriteria, mayat manusia yang dihidupkan kembali, manusia yang menjadi agresif, dan sangat menular secara biologis. Namun, Mogk menekankan jika definisi ini dipadukan menjadi satu istilah, "manusia yang terinfeksi dan tetap hidup".

"Sama halnya dengan vampir yang terinfeksi bakteri Bacillus vampiris. Keduanya sama-sama terjangkit karena infeksi gigitan," tutur Mogk.

Virus zombie bernama Solanum yang mampu meningkatkan ketahanan hidup manusia sampai 100 persen, namun tak lagi memiliki jiwa.
Sementara itu, beberapa penyebab Zombie yang tidak berasal dari virus dibentuk dari bakteri bernama Black Plague seperti Yersinia pestis, yang disebut juga dengan jamur cordyceps dan keturunan yang bermutasi dari infeksi yang ada. Orang banyak mengenalnya sebagai penyakit "sapi gila".

Gejalanya sama, perilaku jalan yang terhuyung, kecenderungan mengerang, hilangnya kepribadian sebagai manusia dan daging tubuh yang makin lama makin membusuk.

"Jika dibiarkan, sekali masuk ke dalam kota, meskipun kota dengan penduduk besar sekitar 500 ribu jiwa, manusia akan tetap terancam punah," ujarnya.


Credit  VIVA.co.id

Kamis, 17 Desember 2015

Turki Akan Bangun Pangkalan Militer di Qatar


Turki Akan Bangun Pangkalan Militer di Qatar  
Ilustrasi tentara Turki. (Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Turki akan membangun pangkalan militer di Qatar sebagai bagian dari perjanjian pertahanan yang bertujuan untuk menghadapi "musuh bersama". Ribuan tentara Turki akan ditempatkan di pangkalan itu.

Seperti diberitakan Reuters, Rabu (16/23), pembangunan pangkalan militer itu adalah bagian dari kesepakatan kedua negara tahun 2014 dan diratifikasi oleh parlemen Turki pada Juni lalu.


Peningkatkan kerja sama kedua negara juga dilakukan di tengah ketidakstabilan keamanan di kawasan, terutama setelah Rusia ikut campur dalam konflik di Suriah.

Kedua negara memiliki kesamaan visi, di antaranya soal dukungan terhadap oposisi anti Bashar al-Assad di Suriah, penentangan intervensi Rusia, dan meningkatnya pengaruh Iran di kawasan.

Duta Besar Turki untuk Qatar Ahmet Demirok, mengatakan bahwa mereka akan menempatkan 3.000 pasukan darat di pangkalan luar negeri Turki di Timur Tengah. Selain tentara, Turki juga akan menempatkan unit angkatan laut, pelatih militer dan pasukan khusus.

Demirok mengatakan, pangkalan multi-fungsi itu digunakan untuk latihan gabungan. Nantinya Qatar juga akan membuka pangkalan militer mereka di Turki.

"Turki dan Qatar menghadapi masalah yang sama dan kami sama-sama prihatin tentang perkembangan di kawasan dan kebijakan yang tidak jelas dari negara lain. Kami menghadapi musuh bersama. Di saat kritis seperti ini, kerja sama Timur Tengah sangat vital," kata Demirok.

Qatar yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia merupakan rumah bagi pangkalan udara AS di Timur Tengah. Sebanyak 10 ribu tentara AS bermarkas di negara ini.

Credit  CNN Indonesia

FBI: ISIS Merevolusi Terorisme


FBI: ISIS Merevolusi Terorisme  
Ilustrasi serangan terorisme (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Berbagai serangan teror yang terjadi di sejumlah negara akhir-akhir ini dan diklaim oleh ISIS menunjukkan bahwa kelompok militan ini memiliki anggota maupun simpatisan di berbagai negara. FBI menilai ISIS telah merevolusi terorisme dengan menginspirasi simpatisannya untuk meluncurkan serangan secara individu maupun dalam kelompok kecil, atau yang biasa disebut dengan lone-wolf attacks.

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey memaparkan bahwa ISIS menginspirasi pendukungnya lewat berbagai cara, seperti media sosial, komunikasi terenkripsi, majalah serta video propaganda yang diproduksi dengan matang.


"Kelompok militan sebelumnya, al-Qaidah merupakan model [teroris] yang sangat berbeda dengan ancaman yang kita hadapi saat ini," kata Comey pada konferensi kontraterorisme di New York City, Rabu (16/12).

Comey menyatakan bahwa FBI saat ini tengah menyelidiki "ratusan" rencana teror di 50 negara bagian Amerika Serikat yang diduga akan diluncurkan oleh para simpatisan dan pendukung ISIS.

Kasus terbaru adalah ancaman bom di sekolah di Los Angeles pada Selasa (15/12) lalu yang mengakibatkan 1.500 sekolah di penjuru LA ditutup dan menyebabkan sekitar 643 ribu siswa dan orang tua mereka bingung dan khawatir akan keamanan di wilayah mereka.

Ancaman itu ternyata tidak terjadi dan dinyatakan oleh FBI sebagai ancaman palsu. Para pejabat Los Angeles yang menginstruksikan penutupan ribuan sekolah pun dikecam karena dinilai bereaksi berlebihan terhadap ancaman tipuan.

Kasus lainnya yang tengah diselidiki oleh FBI adalah serangan penembakan di fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya.

FBI kini tengah menyelidi motif pelaku penyerangan dan apakah para pelaku terkait dengan kelompok teror. Para pelaku diketahui adalah pasangan Muslim, Syed Rizwan Farook, 28, warga negara AS dan istrinya, Tashfeen Malik, 29.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Malik sempat mengirim setidaknya dua pesan pribadi di Facebook untuk sejumlah temannya asal Pakistan pada 2012 dan 2014, yang berisi seruan untuk mendukung jihad Islam serta harapannya untuk dapat melakukan jihad di kemudian hari.

Malik juga diketahui sempat berupaya menghubungi sejumlah kelompok militan, termasuk afiliasi al-Qaidah di Suriah, Front al-Nusra, beberapa bulan sebelum melancarkan aksinya.

FBI menyatakan bahwa Malik telah berbaiat setia kepada ISIS sebelum penembakan terjadi.

Credit  CNN Indonesia

FBI Tak Temukan Bukti Penyerang di California Anggota Militan


FBI Tak Temukan Bukti Penyerang di California Anggota Militan 
 Direktur FBI, James Comey memaparkan tidak ditemukan cukup bukti untuk menunjukkan bahwa pelaku penembakan di California (Syed Ridwan Farook dan istrinya, Tashfeen Malik) merupakan anggota kelompok militan. (Reuters/California Department of Motor Vehicles/Handout)
 
Jakarta, CB -- Direktur FBI, James Comey memaparkan bahwa hingga kini tidak ditemukan cukup bukti untuk menunjukkan bahwa pelaku penyerang fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California, merupakan bagian dari kelompok militan.

Pernyataan FBI ini semakin menguatkan dugaan para pakar bahwa para penyerang hanya terinspirasi oleh kelompok militan ISIS, tetapi serangan itu tidak diarahkan langsung oleh ISIS.


Comey menyatakan bahwa meski pelaku penembakan, yakni Syed Rizwan Farook, 28, dan Tashfeen Malik, 29 telah menyatakan berbaiat setia kepada ISIS dan menunjukkan dukungan untuk "jihad dan mati syahid" dalam pesan pribadi Facebook sejak 2013, mereka tidak pernah melakukannya secara terbuka di media sosial.

Dia juga menyatakan bahwa pihak berwenang meyakini Mohammed Abdulazeez, tersangka penembakan empat Marinir AS dan seorang pelaut Angkatan Laut di Chattanooga, Tennessee, pada Juli lalu, menjadi radikal karena propaganda militan.

"Menurut saya, tidak ada keraguan bahwa pembunuh Chattanooga terinspirasi dan termotivasi oleh propaganda organisasi teroris asing," katanya, tapi tidak menyebutkan organisasi teroris mana yang dimaksud.

Comey menyatakan bahwa FBI saat ini tengah menyelidiki "ratusan" rencana teror di 50 negara bagian Amerika Serikat yang diduga akan diluncurkan oleh para simpatisan dan pendukung ISIS.

Comey juga sebelumnya menyatakan bahwa kelompok militan ISIS telah "merevolusi" terorisme karena menginspirasi serangan skala kecil, melalui berbagai cara, seperti menggunakan media sosial, komunikasi yang terenkripsi dan majalah serta propaganda yang diproduksi besar-besaran dan disebarkan ke seluruh dunia.

"Kelompok militan sebelumnya, al-Qaidah merupakan model [teroris] yang sangat berbeda dengan ancaman yang kita hadapi saat ini," kata Comey pada konferensi kontraterorisme di New York City, Rabu (16/12).

ISIS kini mengusai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah dengan tujuan membentuk kekhalifahan ISlam. ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris pada 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.

Comey memaparkan bahwa ISIS memiliki strategi tiga cabang, yakni merekrut pejuang untuk bergabung di Timur Tengah, menginspirasi orang di negara-negara lain untuk melakukan serangan dan mengirimkan anggotanya yang terlatih untuk melakukan aksi kekerasan di Eropa dan Amerika Serikat.

ISIS, menurut Comey, juga telah menyempurnakan penggunaan media sosial, dan Twitter khususnya, untuk berhubungan langsung dengan simpatisannya yang potensial.

"Twitter berguna untuk menjual buku, mempromosikan film, dan mempublikasikan sumber-sumber ideologi terorisme lainnya. [Twitter berguna] untuk menjual pembunuhan," kata Comey.

ISIS juga kerap kali menggunakan komunikasi terenkripsi. Oleh karena itu, Comey menyerukan agar para perusahaan teknologi menghindari menciptakan perangkat dan layanan yang tidak dapat diakses, bahkan dengan perintah pengadilan sekalipun.

Tapi Comey yakin bahwa penegakan hukum dan perusahaan teknologi dapat bekerja sama tanpa mengorbankan privasi pribadi.

"Kami tidak akan menutup Internet," katanya.

Credit  CNN Indonesia

Dicatut Saudi, Beberapa Negara Bantah Gabung Koalisi Islam


Dicatut Saudi Beberapa Negara Bantah Gabung Koalisi Islam
Pasukan Arab Saudi saat menjalankan misi tempur. | (Reuters)

RIYADH - Beberapa negara Islam merasa dicatut Arab Saudi untuk bergabung dalam Koalisi Islam untuk melawan teroris, termasuk ISIS. Beberapa negara itu mengaku tidak tahu pembentukan Koalisi Islam dan tiba-tiba diklaim menjadi anggotanya.

Pada hari Selasa lalu, Menteri Pertahanan yang juga Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengumumkan pembentukan Koalisi Islam atau Aliansi Militer Islam untuk memerangi teroris. Putra Raja Salman bin Abdulaziz itu mengatakan Koalisi Islam terdiri dari 34 negara Islam untuk melawan teroris di Irak, Suriah, Libya, Mesir dan Afghanistan.

Ke-34 negara itu adalah Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam Komoro, Qatar, Cote d'Ivoire, Kuwait, Libanon, Libya, Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria dan Yaman.

Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, mengatakan anggota Koalisi Islam akan berbagi data intelijen untuk melawan kelompok militan seperti ISIS atau Daesh dan Al-Qaeda. ”Tidak ada yang dari meja,” katanya, mengacu kemungkinan pengerahan pasukan darat.

Sehari setelah pengumuman dari Pangeran Mohammed, Pakistan membantah telah bergabung dalam Koalisi Islam. Menteri Luar Negeri Pakistan, Aizaz Chaudhry, mengatakan kepada para wartawan bahwa dia tahu soal pembentukan Koalisi Islam melalui pemberitaan media.

Menurutnya, seperti dikutip media setempat, Dawn, Pakistan tidak berkonsultasi tentang hal itu. Chaudhry menambahkan bahwa, Islamabad sedang mencari rincian tentang kesalahpahaman tersebut.

Malaysia juga membantah mengambil bagian dalam keanggotaan Koalisi Islam. Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan kepada wartawan bahwa Kuala Lumpur tidak akan bergabung dengan Riyadh dalam Koalisi Islam melawan teroris.

Sedangkan Indonesia yang diklaim Saudi mendukung Koalisi Islam mengaku skeptis dengan Aliansi Militer yang dipimpin Saudi itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Armanatha Nasir,mengatakan penting bagi Indonesia untuk memiliki rincian jelas tentang Koalisi Islam sebelum memutuskan mendukung atau tidak.

Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Indonesia, Luhut Pandjaitan dengan tegas menolak bergabung.”Kami tidak ingin bergabung dengan aliansi militer,” katanya.

Irak sendiri mengaku bingung dengan peran Koalisi Islam. ”Hal ini sangat membingungkan bagi kita. Siapa yang akan menjadi salah satu memimpin perang melawan terorisme di wilayah itu? "tanya Nasser Nouri, juru bicara Kementerian Pertahanan Irak, seperti dikutip Wall Street Journal. “Apakah akan menjadi koalisi internasional yang lebih besar, dan jika demikian, apa yang akan menjadi titik (kekuatan) yang dimiliki aliansi baru ini.

Credit  Sindonews

Moskow Ingin Kejelasan Format Koalisi Militer Bentukan Saudi


Moskow Ingin Kejelasan Format Koalisi Militer Bentukan Saudi
Deklarasi koalisi 34 negara Islam. (Reuters)

MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta kepada penggagas koalisi negara Islam melawan ISIS untuk menjelaskan format dari koalisi tersebut. Penggagas koalisi, sekaligus yang menjadi pemimpin koalisi tersebut adalah Arab Saudi.

"Kami telah mempelajari mengenai pembentukan koalisi tersebut dari media. Kami berharap penggagas proses ini segera  memberikan informasi rinci," kata lavrov dalam sebuah pernyataan.

Dirinya menuturkan, Rusia akan menyambut baik dan mendukung semua koalisi yang bertujuan untuk mengalahkan kelompok teror. Namun, format dari koalisi tersebut harus jelas terlebih dahulu.

"Posisi kami adalah, bahwa semua harus membuat kontribusi mereka, baik dalam upaya anti-teroris dan dalam mempromosikan proses politik. Tapi kami lebih suka melakukannya dalam format kolektif," sambung Lavrov, seperti dilansir Itar-tass pada Rabu (16/12).

"Format yang dibentuk berdasarkan perjanjian Wina dan yang melibatkan semua pemain kunci yang memiliki pengaruh terhadap isu ini, atau yang memiliki pengaruh pada kedua kelompok yang bertikai di Suriah. Format yang telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB dalam resolusi baru-baru ini," imbuhnya.

Sejauh ini Saudi belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai format yang akan dipakai dalam koalisi tersebut. Selain itu, bukan hanya Rusia yang meminta penjelasan mengenai hal ini, Indonesia sebagai pihak yang pernah ditawarkan Saudi untuk bergaung dengan koalisi juga turut menanti rincian format itu.


Credit  Sindonews

AS Sambut Koalisi Negara Islam Melawan ISIS


AS Sambut Koalisi Negara Islam Melawan ISIS
Koalisi yang dibentuk dan dipimpin oleh Arab Saudi tersebut, menurut AS sejalan dengan apa yang sudah diutarakan mereka beberapa waktu lalu. (Reuters)

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyambut baik koalisi negara Islam melawan ISIS. Koalisi yang dibentuk dan dipimpin oleh Arab Saudi tersebut, menurut AS sejalan dengan apa yang sudah diutarakan mereka beberapa waktu lalu.

"Kami berharap bisa belajar lebih banyak tentang apa yang Arab Saudi pikiran dalam hal koalisi ini," kata Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/12).

"Tapi secara umum, tampaknya itu sangat sejalan dengan sesuatu yang kita sudah desak untuk beberapa waktu. Di mana kami mendesak merupakan keterlibatan yang lebih besar negara-negara Arab dalam kampanye untuk memerangi ISIS," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah Jerman sudah terlebih dahulu menyatakan bahwa mereka menyambut baik pembentukan koalisi itu. Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen menuturkan koalisi Islam akan sangat membantu jika bergabung dengan negara lain dalam memerangi ISIS.

Sementara itu, sikap bertolak belakang ditunjukan oleh Rusia. Negeri Beruang Merah itu mengatakan akan terlebih dahulu menganalisis koalisi ini sebelum berkomentar lebih banyak.


Credit  Sindonews

Turki Tolak Bayar Kompensasi Penembakan Su-24 Rusia


Turki Tolak Bayar Kompensasi Penembakan Su 24 Rusia
Jet tempur Rusia yang ditembak jatuh Turki. (the news)

ANKARA - Pemerintah Turki menolak untuk membayar kompensasi kepada Rusia karena telah menembak jatuh Su-24 bulan lalu. Permintaan kompensasi atas insiden itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Meshkov.

"Ankara  tidak akan membayar kompensasi apapun kepada Moskow karena menembak jatuh pesawat tempur mereka pada bulan lalu di dekat perbatasan Turki-Suriah," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Tanju Bilgic.

Penegasan posisi Turki tersebut disampaikan Bilgic hanya beberapa jam setelah pernyataan Meshkov. Namun, Bilgic tidak memberikan penjelasan lebih lanjut alasan Turki enggan membyar kompensasi kepada Rusia.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Bilgic turut mengomentari sikap terbaru yang ditujunkan Rusia. Sebelumnya, negeri Beruang Merah menyatakan, bahwa Turki adalah salah satu ancaman nyata untuk mereka.

Bilgic menyebut sikap Rusia tersebut berlebihan. "Rusia terlalu melebih-lebihkan ancaman militer yang ditimbulkan Turki, ancaman yang sejatinya tidak pernah ada," sambungnya.


Credit  Sindonews

Perisai Rudal AS Tak Mampu Tahan Serangan Besar Nuklir Rusia


Perisai Rudal AS Tak Mampu Tahan Serangan Besar Nuklir Rusia
Militer Kremlin mengklaim perisai rudal AS tak mampu menahan serangan besar-besaran rudal nuklir Rusia. | (Sputnik)

MOSKOW - Perisai rudal Amerika Serikat (AS) tidak mampu menahan serangan besar-besaran dari rudal nuklir balistik antarbenua (ICBM) Rusia. Demikian klaim Komandan Strategi Pasukan Rudal Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, dalam konferensi pers, kemarin.

Analisis ahli militer Rusia telah menemukan bahwa tidak ada potensi senjata, maupun kapasitas komputasi data pertahanan rudal AS yang dikerahkan saat bisa menangani serangan segerombolan triad nuklir Rusia,” katanya.


Dia mencontohkan prediksi para ahli Amerika yang percaya bahwa sistem pertahanan rudal yang efektif harus terdiri dari berbagai jenis rudal intersepsi terpadu—baik itu kinetik atau sistem laser—yang dikerahkan di semua lingkungan, termasuk dalam ruang.


Menurut jenderal militer Rusia itu, rencana pembangunan jangka panjang dari Pasukan Rudal Strategis Rusia telah diperbaiki untuk mempertimbangkan skala yang diprediksi dan laju dari pembangunan rudal pertahanan AS.

“Pasukan Rudal Strategis berencana untuk memperkenalkan beberapa merek sarana dan teknik-teknik baru yang efektif untuk menembus sistem pertahanan rudal,” ujar Jenderal Karakaev, yang menekankan bahwa rudal balistik Rusia mampu membidik target di mana saja di dunia.


Menurut Karakaev, seperti dikutip Russia Today, ICBM modern saat ini mencapai hingga 56 persen dari senjata nuklir dan pada tahun 2022 semua sistem rudal balistik Rusia yang usang akan diganti dengan yang baru. Dia juga membocorkan perihal penelitian dan pengembangan untuk sistem rudal balistik antarbenua baru, Sarmat, telah selesai dan tahun depan tes skala penuh akan dimulai di Kosmodrom Plesetsk.


Credit  Sindonews

Saat Militer Jepang Turun Gunung


Saat Militer Jepang Turun Gunung
Foto: Dadan Kuswaraharja



Jakarta - 70 Tahun sudah militer Jepang 'menyepi di pegunungan', hanya melihat dari sisi damai tanpa terusik hiruk pikuk perang di berbagai belahan dunia. Namun hal itu segera berubah, militer Jepang akan 'turun gunung'.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, Jepang memperketat aturan soal penggunaan kekuatan militer. Aturan ketat itu mengisolasi kekuatan militer Jepang dari dunia luar. Selama tak diserang, Negeri Matahari Terbit tak boleh menggunakan kekuatan militernya yang terkenal memiliki determinasi tinggi dan dilengkapi alutsista canggih di luar negeri.

9 September 2015 aturan itu resmi diubah. Diwarnai penolakan keras dari oposisi dan demonstrasi, Parlemen Jepang yang dikuasai Partai Demokratik Liberal -- parpol pendukung pemerintah -- mengesahkan revisi Undang-Undang Keamanan Nasional. Revisi itu memberi perubahan besar terkait kebijakan penggunaan kekuatan militer Jepang.

Dalam Undang-Undang baru, Jepang bisa menggunakan kekuatan militernya di luar negeri. Jepang bisa mengirim pasukan, alutsista, dan semua potensi militer yang dimiliki untuk membantu negara sahabat yang meminta pertolongan, utamanya untuk Amerika Serikat dan sekutunya.

Undang-Undang baru ini menjadi kontroversi di dalam negeri. Media mengkritik, pengamat menganggap ada pelanggaran konstitusi, rakyat turun ke jalan berdemonstrasi. Tak hanya memicu reaksi di dalam negeri, negara-negara tetangga Jepang pun bereaksi. Reaksi keras datang dari China, yang mengkritik habis Undang-Undang baru itu. Media Pemerintah China bahkan memberi istilah "Dark Stain for Japan" untuk pengesahan Undang-Undang tersebut.

Namun segala reaksi dari dalam dan luar negeri itu dianggap berlebihan oleh Profesor dari University of Tokyo, Shin Kawamura. Kawamura mengatakan banyak yang melebih-lebihkan soal materi yang termaktub dalam Undang-Undang tersebut.

"Di dalam negeri rakyat protes karena kekhawatiran yang berlebihan. Sebagaian masyarakat khawatir mereka akan kena wajib militer. Padahal kalau lihat isi Undang-Undangnya tidak ada wajib militer. Banyak yang menghembuskan isu yang tak sesuai fakta dan melebih-lebihkan," kata Kawamura saat berbincang dengan detikcom dan dua jurnalis Indonesia lainnya di Tokyo, Rabu (16/12/2015).

Kawamura menjelaskan Undang-Undang ini belum berlaku tahun ini, dan baru efektif diberlakukan musim semi 2016, di bulan Maret atau April.

Menurutnya tak ada perubahan sikap dasar dan orientasi Jepang dalam Undang-Undang baru tersebut. Kawamura mengatakan Undang-Undang ini memang meningkatkan daya pencegahan konflik militer melalui aliansi Jepang-AS, namun dia menegaskan Negeri Sakura tetap cinta damai.

"Jepang dapat berpartisipasi pada misi Peace Keeping Operation PBB dan kegiatan serupa yang lain secara lebih luas. Dan Undang-Undang ini membuat Jepang dapat menyalurkan dukungan yang diperlukan dalam kondisi yang berpengaruh besar pada perdamaian dan keamanan Jepang atau mengancam perdamaian dunia internasional," ulas Kawamura dengan bahasa Inggris yang fasih.

Soal hak bela diri kolektif atau keleluasaan menggunakan kekuatan militer untuk membantu negara sahabat yang diberikan Undang-Undang ini, Kawamura mengatakan ada syarat yang ketat. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum Pemerintah diperbolehkan mengirim pasukan ke luar negeri, yaitu:

1. Jika terjadi serangan terhadap Jepang atau jika terjadi serangan terhadap negara sahabat sehingga kelangsungan Jepang terancam dan menimbulkan bahaya nyata yang mengganggu hak untuk hidup, kebebasan serta pengejaran kebahagiaan bagi rakyat Jepang.

2. Jika tidak ada cara lain yang tepat untuk menangkal serangan serta memastikan kelangsungan Jepang dan melindungi rakyat Jepang.

3. Penggunaan kekuatan harus dibatasi seminimum mungkin yang diperlukan.

Kawamura tak menepis anggapan salah satu faktor yang mendorong munculnya Undang-Undang ini adalah untuk merespons agresivitas China di kawasan Asia. Terlebih China sedang berkonflik di Laut China Selatan dengan beberapa negara Asia Tenggara, dan berpotensi konflik di Laut China Timur. Dengan Undang-Undang Keamanan Nasional baru, Jepang bisa berkontribusi di konflik Laut China Selatan dan bereaksi lebih tanggap untuk mencegah konflik di Laut China Timur yang melibatkan salah satu pulau negeri para Samurai itu.

Lebih jauh soal Laut China Selatan, Kawamura mengatakan Jepang bisa membantu Vietnam dan Filiphina yang sedang berkonflik dengan China. Bukan dengan mengirim pasukan militer, tapi Jepang bisa menempatkan pasukan penjaga pantai untuk membantu menjaga wilayah laut kedua negara. Jepang juga bisa berkontribusi dengan mengirim kapal, transfer teknologi militer atau memberi pelatihan militer

"Jepang juga bisa membantu Indonesia untuk mengamankan Pulau Natuna. Tak hanya dari kekuatan militer China, tapi juga dari illegal fishing. Bisa dengan menempatkan penjaga pantai atau mengirim kapal yang lebih cepat atau yang teknologinya lebih canggih. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia yang kami pandang sebagai kekuatan penting di Asia Tenggara," ujar penulis buku The Formation of Chinese Modern Diplomacy tersebut.

Selain soal China, Kawamura buka-bukaan soal adanya dorongan Amerika Serikat yang juga menjadi salah satu faktor terbitnya Undang-Undang Keamanan Nasional baru. Namun, dia menegaskan, dorongan itu hanya berupa permintaan agar Jepang membuat aliansi yang kuat di Asia demi menjaga perdamaian.

"Jepang merespons dorongan aliansi. Ke luar negeri, Jepang butuh memberi sinyal bahwa sudah ada perubahan secara kebijakan militer. Namun di dalam negeri kami perlu menegaskan bahwa sebenarnya tak ada yang berubah," tuturnya.

Kawamura kembali menegaskan kekhawatiran di dalam negeri berlebihan. Dia sangat yakin, Perdana Menteri Shinzo Abe dan parlemen Jepang tak akan membuat manuver yang bisa membahayakan rakyat Jepang.

"Banyak rakyat Jepang khawatir anak-anak mereka akan dikirim ke medan perang untuk mendukung Amerika. Tapi itu tak pernah terjadi. Undang-Undang ini tidak dimaksudkan untuk tujuan seperti itu," pungkasnya.



Credit  DetikNews

Resolusi PBB sasar dana minyak ISIS


Resolusi PBB sasar dana minyak ISIS
Dokumentasi pejuang Syiah menembakkan roket saat bentrok dengan militan ISIS, di Provinsi Salahuddin, Irak, Minggu (1/3). Selain negara-negara Barat dan Rusia, koalisi melawan ISIS bertambah setelah Arab Saudi memprakarsai koalisi serupa yang terdiri dari negara-negara maghribi. (REUTERS/Ahmed Al-Hussaini)
... juga akan menuntut negara untuk melatih kewaspadaan khusus terkait penyelundupan barang kesenian yang dapat mendanai gerakan seperti ISIS...
Paris (CB) - Rancangan resolusi, yang akan diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB, menyasar jelas kelompok IS dan perdagangan besar minyaknya, kata Menteri Keuangan Prancis, Michel Sapin, dalam wawancara, Rabu.

Sapin mengatakan, resolusi itu akan dibahas pada Kamis, mengirimkan pesan kuat politik, dengan pertarungan melawan keuangan terorisme adalah prioritas anggota PBB dan seluruh negara harus mengambil langkah, yang dibutuhkan.

Sebelum pertemuan pada Kamis dengan seluruh 15 menteri keuangan negara anggota Dewan Keamanan PBB itu, yang menjadi kegiatan pertama, Sapin memperingatkan, negara yang gagal menghentikan keuangan pegaris keras dapat menghadapi hukuman.

Prancis meminta pertemuan itu sesudah kejadian di Paris pada bulan lalu, yang menewaskan 130 orang dan diakui dilakukan ISIS.

Sapin menjadikan pemotongan keuangan para ekstremis itu sebagai tujuan kunci sejak ibu kota Prancis diserang oleh para ekstremis pertama kalinya pada Januari, ketika pelaku bersenjata menyerang redaksi majalah Charlie Hebdo dan satu supermarket Yahudi.

Berdasarkan atas resolusi awal, yang menyasar Al Qaeda, resolusi baru itu akan secara jelas diperluas ke ISIS, kata Sapin.

Dia menambahkan, itu akan menarget khususnya untuk membekukan aset yang mendanai atau yang berasal dari penyelundupan minyak.

"Itu juga akan menuntut negara untuk melatih kewaspadaan khusus terkait penyelundupan barang kesenian yang dapat mendanai gerakan seperti ISIS," katanya.

Tekanan
Adam Szubin, wakil menteri Perbendaharaan Amerika Serikat untuk terorisme dan kejahatan finansial, mengatakan pada minggu lalu, kelompok bersenjata ISIS telah menuai lebih dari 500 juta dolar dalam penjualan minyak di pasar gelap, merampok brankas bank yang dikuasai di Irak dan Suriah, dan menuai jutaan lainnya melalui penjarahan.

Namun, untuk mengelola negara kecil, mereka membutuhkan sumber dana yang stabil dan dapat diperbarui, jadi mereka butuh akses terhadap sistem keuangan internasional untuk memindahkan uang dan mengimpor persediaan, menurut Szubin.

Sapin mengatakan dia berharap agar resolusi PBB itu dapat disetujui secara mutlak.

"Saya tidak dapat melihat mengapa negara harus menolak langkah efektif dalam perang melawan keuangan terorisme," katanya.

Resolusi PBB itu akan menyediakan dukungan legal kepada negara yang mengambil langkah untuk melawan keuangan kelompok IS, ujar Sapin.

Masyarakat antarbangsa diharapkan memastikan negara mengambil langkah sama, yang akan diserahkan kepada Pasukan Aksi Finansial (FATF), sebuah badan antar pemerintah yang menciptakan kebijakan melawan pencucian uang dan pendanaan teroris yang bermarkas di Paris.

"Setiap negara akan menjadi subyek untuk dininjau apakah mereka telah mengambil seluruh langkah yang diperlukan," kata Sapin kepada media.

Dengan ini, tekanan internasional akan memainkan peran penting dalam memastikan negara melakukan yang terbaik untuk memotong keuangan kelompok pegaris keras, atau mereka akan dihukum.

Sapin akan menemui Menteri Perbendaharaan Amerika Serikat, Jacob Lew secara terpisah, yang menjadi tuan rumah dalam pertemuan menteri keuangan, yang kali ini diadakan di Washington, untuk membicarakan pembagian informasi terkait pendanaan teror.

"Kami harus meningkatkan, mempercepat dan memperdalam pertukaran informasi, terutama dari jaringan yang dapat dianalisis oleh pihak Amerika, yaitu sistem SWIFT, yang melihat pergerakan dana di planet ini," ujar Sapin.

Credit  ANTARA News

Indonesia terkejut Koalisi Saudi ternyata aliansi militer


Indonesia terkejut Koalisi Saudi ternyata aliansi militer
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (ANTARA)
Jika sudah ada kerangkanya, kita pun bisa menyesuaikan dengan prinsip-prinsip di Indonesia
Jakarta (CB) - Kementerian Luar Negeri RI mengaku terkejut dengan status koalisi negara-negara Islam untuk melawan ISIS yang dipimpin Arab Saudi yang ternyata merupakan aliansi militer.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, menjelaskan pada Jumat pekan lalu Menlu Arab Saudi mengajak pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam koalisi demi menangkal bahaya teroris radikal ISIS.

"Kita sedikit terkejut karena yang disampaikan pada pekan lalu ajakan untuk membentuk pusat koordinasi penanggulangan teroris, tapi yang terlihat sekarang justru sebuah aliansi militer," tutur Arrmanatha.

Oleh sebab itu hingga saat ini pemerintah belum bisa memberikan kepastian untuk bergabung dengan koalisi yang terdiri dari 34 negara-negara Islam di Timur Tengah, Afrika, dan Asia itu.

"Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk mengetahui kerangka acuan kerja koalisi tersebut, agar tahu posisi kita lebih lanjut," ujarnya.

Indonesia, menurut dia, masih menunggu term of reference (acuan kerangka kerja) dan modalitas dari Arab Saudi sehubungan dengan ajakan koalisi internasional itu.

Kementerian Luar Negeri RI menyambut baik setiap upaya menangkal radikalisme dan terorisme, baik melalui pendekatan lunak atau keras, jelasnya.

Akan tetapi dia menekankan perlunya kepastian kerangka kerja dari pihak Arab Saudi sebagai pelopor koalisi, agar mengetahui arah dan fokus dari kerja sama itu.

"Kita selalu tekankan itu, tapi dari ajakan Arab Saudi kemarin tidak dijelaskan arahnya ke mana, tujuannya, fokusnya apa. Jika sudah ada kerangkanya, kita pun bisa menyesuaikan dengan prinsip-prinsip di Indonesia," kata Arrmanatha.

Credit  ANTARA News

Soal ISIS, Kementerian Luar Negeri tidak merasa ditipu Arab Saudi


Soal ISIS, Kementerian Luar Negeri tidak merasa ditipu Arab Saudi
Dokumentasi seorang pria bertopeng yang terkait dengan Anonymous memberikan pernyataan di foto dari video yang dirilis Senin (16/11). Peretas Anonymous secara kolektif menyiapkan gelombang serangan dunia maya kepada ISIS setelah serangan Paris minggu lalu yang menewaskan 129 orang, hal itu dinyatakan dalam video yang diposting online. (REUTERS/Social Media Website via Reuters).
... kami sedikit terkejut dengan kenyataan bahwa koalisi tersebut cenderung sebagai aliansi militer...
Jakarta (CB) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan, Pejambon (sebutan lain untuk Kantor Kementerian Luar Negeri) tidak merasa tertipu dengan permintaan Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi melawan ISIS.

"Memang kami sedikit terkejut dengan kenyataan koalisi tersebut cenderung sebagai aliansi militer, tapi kami harus pastikan setiap kebijakan yang diambil sesuai dengan komitmen Indonesia dalam pemberantasan terorisme," ujar Nasir, di Jakarta, Rabu.

Saat ditemui dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, dia menjelaskan, mereka masih menunggu kerangka acuan kerja dan modalitas dari Arab Saudi selaku penggagas koalisi tersebut.

Menurut dia, melalui kedua hal itu, Indonesia bisa lebih mengetahui arah dan fokus dari tawaran kerja sama yang saat ini telah beranggotakan 34 negara-negara Islam di Asia, Afrika, dan Timur Tengah itu.

Pada Jumat pekan lalu Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubayr, mengajak pemerintah Indonesia untuk turut bergabung dalam koalisi demi menangkal bahaya terorisme dan radikalisme ISIS.

"Kita selalu tekankan kerangka acuan kerja dan modalitas untuk iIdonesia, kemarin yang diajukan Arab Saudi tidak disampaikan dengan jelas kemana arah, tujuan, serta fokusnya. Jika sudah melihat kerangkanya, lalu harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip negara kita," tukasnya.

Nasir menerangkan, pihaknya saat ini masih belum mengetahui secara jelas tujuan pembentukan koalisi tersebut dan menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa berkomitmen dengan kerja sama internasional tanpa tahu arah kebijakannya.

"Faktanya harus dilihat, pernyataan resminya belum dibagikan ke kami tapi sudah ada 34 negara yang disebut bergabung dengan koalisi," tuturnya.

Lebih lanjut dia menilai bahwa segaal upaya untuk mengalahkan terorisme merupakan kewajiban semua pihak, namun ada koridor dan teknik tersendiri yang dapat dilakukan.

"Saya kira tidak ada negara yang tidak mendukung upaya itu, tapi masing-masing negara punya cara tersendiri untuk memberantas radikalisme dan terorisme," kata Nasir.

Credit  ANTARA News

Arab Saudi buka kembali kedutaan di Baghdad setelah 25 tahun


Arab Saudi buka kembali kedutaan di Baghdad setelah 25 tahun
Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz Al Saud. (REUTERS)
 
Baghdad (CB) - Kerajaan Arab Saudi, Selasa, membuka kembali kedutaan besarnya di Baghdad, seperempat abad setelah hubungan rusak akibat serbuan Irak ke Kuwait, kata pejabat kementerian luar negeri.

"Petugas kedutaan Arab Saudi tiba pada hari ini di Baghdad," kata pejabat tersebut, "Mereka ditemui pejabat kementerian luar negeri di bandar udara, terdiri atas 35 orang, dan dipimpin wakil duta besar."

Duta besar Saudi untuk Irak dijadwalkan tiba pada Kamis dan menghadiri upacara pembukaan.

Sebuah konsulat dijadwalkan dibuka di Arbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak.

Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Irak diputus pada tahun 1990 tetapi dipulihkan kembali pada tahun 2004 setelah serbuan pimpinan AS menggulingkan Saddam Hussein.

Hubungan masih tegang antara kerajaan Teluk, basis kuat Sunni, dengan Irak, yang didominasi Syiah, tempat Iran dan kelompok bersenjata memegang pengaruh besar.

Pejabat Irak berulang kali menuduh Riyadh bersekongkol dengan kelompok IS, yang menguasai sejumlah bagian negara itu tahun lalu.

Credit  ANTARA News

Putin dan Kerry setuju dorong proses perdamaian di Suriah


Putin dan Kerry setuju dorong proses perdamaian di Suriah
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin )
 
Moskow (CB) - Amerika Serikat dan Rusia sepakat pada Selasa untuk mendorong perundingan perdamaian Suriah di New York pekan ini, setelah pembicaraan intensif antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Presiden Vladimir Putin.

Setelah pertemuan tiga jam di Moskow antara Putin dan Kerry, Rusia dan AS mengambil sikap lebih mendekat satu sama lain mengenai Suriah walaupun perbedaan-perbedaan di antara mereka masih ada mengenai masa depan Presiden Bashar al-Assad.

"Kami mendukung gagasan menyelenggarakan pertemuan lain Grup Pendukungan Suriah Internasional di tingkat menteri Jumat, 18 Desember," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah pembicaraan di Kremlin.

Kerry, yang mengatakan pembicaraan Moskow dipusatkan pada Suriah, kontra terorisme dan Ukraina, juga mengonfirmasi pertemuan yang dijadwalkan itu akan terjadi.

Kerry dan Lavrov mengatakan perundingan-perundingan akan mengarah kepada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyokong proses perdamaian Suriah.

"Kami hari ini membahas secara terperinci mengenai perlunya mempercepat usaha," kata Menlu Kerry.

"Anda tidak dapat mengalahkan Daesh tanpa juga menurunkan tingkat pertempuran di Suriah," katanya, menggunakan nama lain yang merujuk kepada kelompok Negara Islam.

Washington dan Moskow merupakan kekuatan kunci dalam proses perdamaian, dan memimpin pembicaraan Kelompok Dukungan Suriah Internasional yang beranggota 17 negara.

Setelah pembicaraan Kremlin, Kerry dan Lavrov mengakui perbedaan-perbedaan yang masih ada di antara kedua negara itu mengenai nasib Presiden Bashar tetapi menekankan bahwa mereka tidak membiarkannya memperlembat proses politik.

"Apa yang telah kami katakan ialah bahwa kami tidak percaya bahwa Bashar sendiri punya kemampuan memimpin Suriah masa depan," kata Kerry.

"Tetapi hari ini kami tidak fokus pada perbedaan kami mengenai apa yang dapat dan tidak dapat lakukan segera mengenai Bashar, kami fokus pada proses politik dimana pihak-pihak Suriah akan memebuat keputusan mengenai masa depan Suriah."

Ia juga menyampaikan kepada Putin mengenai kecemasan Washington "bahwa serangan-serangan Rusia telah mengenai oposisi moderat" di Suriah, tidak hanya IS.

"Dan saya senang mengatakan ia memperhatikan hal tersebut," kata Kerry.

Sebuah kelompok pemantau mengatakan pada Selasa bahwa serangan-serangan udara yang diduga dilakukan Rusia mengenai dua pasar di Suriah telah membunuh sedikitnya 30 warga sipil.

Lebih 250.000 orang meninggal sejak konflik Suriah pecah pada Maret 2011, dan jutaan lagi telah meninggalkan rumah-rumah mereka ke tempat-tempat yang aman.


Credit  ANTARA News

Rabu, 16 Desember 2015

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Produsen alat pertahanan terkenal asal Rusia, Kalashnikov Concern membuat kapal pendarat serba guna, BK-16 untuk Kementerian Pertahanan Rusia. Prototipe BK-16 diperlihatkan pada International Military-Technical Forum di Russia, Juni 2015. Kapal ini didemonstrasikan pada International Maritime Defence Show (IMDS 2015) di St Petersburg, Rusia, Juli 2015. nationaldefense.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 ini dibuat untuk menjalankan berbagai misi, seperti patroli pantai, pengangkut pasukan, operasi pendaratan di pantai, memberi tembakan bantuan, operasi melawan pembajak, operasi melawan teroris, evakuasi medis, membantu kapal yang mengalami kesulitan, dan operasi-operasi khusus lainnya. portnews.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Struktur badan kapal pendarat BK16 dibuat dari alumunium AMg. Kapal dengan panjang 16,45 m, lebar 4 m, tinggi 4,33 m, dan draft 0,87 m ini diawaki oleh dua orang dan dapat mengangkut 19 pasukan. Pendarat serba guna ini dapat melaju hingga kecepatan 40 knot atau 70 km/jam dan menjelajah hingga 400 mil laut atau 741 km. royachting.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 dilengkapi dengan unit drone dan persenjataan untuk menjalankan misi-misinya. BK16 dilengkapi dengan stasiun pengendali senjata Modul Boyevoy Distantsionno Upravlyaemiy (MBDU) buatan Kalashnikov Concern. MBDU dilengkapi kamera pengintai dengan bidang pandang yang luas dan sempit, sistem pelacakan target otomatis, dan laser pengukur jarak, untuk menjamin keberhasilan penembakan. kalashnikovconcern.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 dilengkapi dengan senjata mesin 7,62 mm, senjata mesin 12,7 mm, peluncur granat otomatis AG-17 30 mm, dan peluncur granat 40 mm, yang semuanya dikontrol oleh MBDU. MBDU dapat melacak target yang berjarak 2,5 km lebih dan menghafal hingga 10 target statis. Sistem ini dapat melacak target pada bidang horisontal seluas 360 derajat dan sudut vertikal -20 derajat hingga 70 derajat dengan kecepatan rotasi 60 derajat per detik. rostec.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 juga dapat dipersenjatai dengan senjata rudal anti tank yang dipandu laser. Selain itu, BK16 juga dilengkapi dengan UAV atau pesawat tanpa awak untuk menjalankan misi pengintaian. Bagian depan dek atas menjadi tempat peluncuran dan pendaratan UAV pengintai ringan Zala 421-16EM yang dikembangkan oleh Izhmash, anak perusahaan Zala Aero Group. naval-technology.com








Credit  tempo.co



Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang

Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang
Jepang meluncurkan kapal perang destroyer 19DD Akizuki pada Oktober 2010. Galangan kapal Mitsubishi Nagasaki, milik Mitsubishi Heavy Industries, membangun Akizuki untuk Japanese Maritime Self-Defence Force (JMSDF). Kapal kelas Akizuki menjadi destroyer termodern yang dimiliki Pasukan Bela Diri Jepang. Jepang membutuhkan kekuatan laut yang modern dan canggih untuk menghadapi situasi yang makin memanas di kawasan Laut Cina Timur. ja.wikipedia.org

Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang
Jepang telah membangun empat kapal destroyer kelas Akizuki atau 19DD untuk menggantikan destroyer kelas Hatsuyuki yang sudah berusia tua. Kelas Akizuki akan mengawal kapal perusak helikopter milik Jepang dari kelas Hyuga dan Izumo, yang merupakan kapal Landing Helicopter Dock atau biasa disebut kapal induk helikopter. Destroyer Akizuki memberikan perlindungan dari ancaman kapal permukaan, pesawat, dan kapal selam musuh. zh.wikipedia.org

Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang
Akizuki memiliki panjang 150,5 m, lebar 18,3 m, dan draft 5,3 m. Bobot kosong dan isi penuh Akuzuki adalah 5.000 ton dan 6.800 ton. Kapal destroyer ini diawaki oleh 200 kru. Tenaga kelas 19DD ini dihasilkan dari sistem propulsi gas turbine (COGAG). Akizuki menggunakan empat mesin turbin Rolls Royce Marine Spey SM1C dua poros sehingga mampu melaju hingga 30 knot atau 56 km/jam. defence.pk

Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang
Destroyer kelas Akizuki dipersenjatai dengan meriam utama 127 mm 5"/62 Cal DP, rudal anti kapal tipe 90 yang mampu mencapai jarak 200 km. Akizuki juga dilengkapi dengan peluncur rudal vertikal (VLS) Mk 41 yang dapat meluncurkan rudal anti pesawat RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missiles (ESSM), rudal anti kapal selam RUM-139 VL-ASROC dan Type 07 VL-ASROC. Dua peluncur torpedo 324 mm juga melengkapi destroyer ini. Akizuki dilengkapi dua Phalanx Block1B 20 mm CIWS sebagai pertahanan akhir untuk menghadapi rudal dan pesawat musuh. freewebs.com
Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang
Kelas Akizuki mengunakan sistem komando yang dikembangkan oleh Jepang yang disebut Advanced Technology Command System (ATECS). ATECS sudah termasuk phased array radar, sistem proses data berkecepatan tinggi, dan sistem tempur kapal. Sistem ini dikenal sebagai Aegis versi Jepang. Sistem ini menggunakan OYQ-11 sebagai combat direction system (CDS), FCS-3A sebagai sistem manajemen temppur anti serangan udara, OQQ-22 untuk sistem anti submarine warfare (ASW) dan perang elektronika atau electronic warfare (EW). defence.pk

Destroyer Kelas Akizuki, Kapal Perang Tercanggih Milik Jepang
Kapal kelas Akizuki mempunyai landasan helikopter yang luas dan hangar untuk mengoperasikan dua helikopter SH-60K. Kedua helikopter ini merupakan helikopter anti kapal selam yang dilengkapi dengan peralatan pencari kapal selam atau sonobouys dan membawa torpedo. Destyoyer kelas Akizuki menggunakan towed array sonar OQR-3 untuk mencari dan melacak keberadaan kapal selam musuh. reddit.com




Credit  tempo.co

nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa

nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa
Beberapa negara Eropa sepakat membangun pesawat tanpa awak (unmanned combat air vehicle atau UCAV) nEUROn, pada 2005. Pada tahun itu juga nEUROn diperlihatkan dalam ajang Paris Air Show. Tujuan program nEUROn adalah agar produsen Eropa dapat mempertahankan dan terus mengembangkan teknologi pesawat tempur berawak dan tidak berawak. Dassault Aviation - M. Brunet via Getty Images

nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa
Program nEUROn berawal dari rencana Dassault, Prancis, membangun pesawat tanpa awak AVE (Aeronef validation experimental), pada 1999. Rencana ini kemudian menjadi program nEUROn yang dikembangkan konsorsium Eropa. Produsen pesawat tempur Prancis, Dassault ditunjuk menjadi kontraktor utama. Dassault bekerja sama dengan Saab (Swedia), Alenia Aeronautica (Italia), EADS CASA (Spanyol), Hellenic Aerospace Industry (Yunani), dan RUAG (Swiss). Dassault Aviation - Stroppa via Getty Images

nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa
Pesawat tanpa awak nEUROn memiliki badan pesawat siluman yang mampu mengurangi deteksi radar dan infrared cross-sections. Bentuk nEUROn sama dengan prototipe AVE-C yang sudah dibuat Dassault, yaitu tidak memiliki ekor dan sayap berbentuk W. Konsorsium memilih Thales untuk mengembangkan datalink nEUROn. Sistem ini yang akan menghubungkan nEUROn dengan stasiun kontrol di darat. Datalink yang dikembangkan sesuai dengan standart NATO. Dassault Aviation -S.Rande via Getty Images

nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa
Panjang pesawat tanpa awak nEUROn sekitar 10 m dan lebar 12 m. Berat kosong nEUROn adalah 4.500 kg, berat penuh sekitar 6.000 kg. nEUROnmampu membawa dua bom dipandu laser seberat 250 kg pada dua ruang senjatanya. Pesawat tanpa awak ini terbang dengan kecepatan subsonik, sekitar 0,7 mach sampai 0,8 mach atau 864 km/jam hingga 988 km/jam. nEUROn diperkirakan mampu terbang selama beberapa jam dan mencapai ketinggian 14 km. Dassault Aviation - Almansa via Getty Images

nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa Pesawat tanpa awak nEUROn lebih besar dan lebih maju dibanding UAV lainnya yang terkenal, seperti MQ-1 Predator, bahkan muatan dan kemampuannya mendekati pesawat tempur berawak. nEURON akan menjadi pesawat tanpa awak yang mampu menghancurkan target di darat dengan bom dipandu laser yang sangat presisi. nEUROn dikontrol dari stasiun darat dan dari stasiun kontrol pesawat tempur Rafale atau Gripen. Dassault Aviation - Alex.Paringaux via Getty
nEUROn, Pesawat Tanpa Awak Canggih Andalan Eropa
Pesawat tanpa awak nEUROn pertama kali melakukan uji coba terbang pada 1 Desember 2012 di Prancis. Uji coba terbang di Prancis selanjutnya untuk mengevaluasi karakteristik siluman, yang berhasil diselesaikan, pada Maret 2015. Uji coba sensor di lakukan di Italia dan selesai pada, 25 Agustus 2015. Uji coba terakhir di lakukan di Swedia, termasuk menguji kemampuan menembak. Dassault Aviation - M. Brunet via Getty Images





Credit  tempo.co


Pemerintah Kolombia tandatangani perjanjian amnesti dengan pemberontak FARC



Presiden Kolombia dan perwakilan FARC
  
Kedua pihak sepakat perjanjian itu adalah langkah penting menuju perdamaian.
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, mengatakan perjanjian dengan kelompok pemberontak FARC tentang ganti rugi dan penjaminan keadilan bagi para korban perang sipil adalah "langkah penting untuk perdamaian".
Santos menyatakan, langkah itu sesuai rencana dalam memenuhi tenggat waktu untuk mengakhiri konflik pada 23 Maret 2016.
Perjanjian itu menawarkan pengampunan bagi semua kejahatan, kecuali kejahatan paling serius -seperti kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Diperkirakan 220.000 jiwa telah terbunuh akibat perang yang berlangsung selama 50 tahun ini.
Presiden Kolombia berujar, kedua belah pihak telah menangani "salah satu poin paling sensitif dan kompleks dalam perundingan perdamaian".
Berdasarkan perjanjian, pengadilan khusus akan dibentuk untuk mengadili mantan pejuang setelah perjanjian damai final ditandatangani.
"2016 akan jadi tahun fajar baru menyingsing di Kolombia," kata Santos.

 Narkoba

 
Pihak pemerintah Kolombia dan pemberontak telah mencapai persetujuan akan beberapa pokok persoalan, salah satunya bagaimana menangani masalah perdagangan narkoba.
Dalam pernyataan bersama, dua pihak mengatakan bahwa mereka berharap "pelaksanaan semua poin kesepakatan akan menjaga kehormatan para korban, menjamin keadilan, dan membangun fondasi untuk mengakhiri kekerasan dalam konflik di negara kita selamanya".
Perundingan damai resmi antara pemberontak FARC dan pemerintah telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun.
Kedua sisi kini telah mencapai persetujuan atas empat pokok utama - hak korban, hak atas lahan, partisipasi politik kelompok pemberontak, dan bagaimana menangani masalah perdagangan narkoba.
Mereka belum sepakat akan bagaimana melucuti senjata dari pemberontak setelah kesepakatan akhir ditandatangani.
FARC adalah kelompok pemberontak sayap kiri terbesar di Kolombia. Kelompok itu dibentuk pada 1964 dengan tujuan menggulingkan pemerintah dan mengukuhkan rezim Marxisme.



Credit BBC