Kamis, 26 November 2015

Turki Diguncang Serangkaian Ledakan, Bau Gas Menyebar

Turki Diguncang Serangkaian Ledakan, Bau Gas Menyebar

Tentara berbaris dalam upacara peringatan hari wafat Mustafa Kemal Ataturk, di makamnya di Ankara, Turki, 10 November 2014. REUTERS/Umit Bektas
 
CB, Ankara - Serangkaian ledakan mengguncang Ankara, ibu kota Turki, kemarin siang. Ledakan menimbulkan sejumlah korban dan menyebarkan kepanikan di seluruh kota. Lima orang menderita luka berat.

Situs berita Express.co.uk, 25 November 2015, melaporkan layanan darurat telah disiagakan setelah ledakan, yang terjadi pada pukul 12.20 siang, waktu setempat.

Insiden itu diduga terjadi di sebuah pabrik yang memproduksi es batu. Pemicu ledakan dilaporkan adalah tabung gas saat tanker karbon dioksida sedang dibongkar. Saksi menjelaskan ledakan itu menyebarkan bau gas hampir di seluruh Kota Ankara.

Tentara Turki dikerahkan ke lokasi ledakan bersama dengan petugas pemadam kebakaran dan polisi, tetapi peneliti tidak menemukan bukti adanya serangan terkoordinasi.

Ledakan menimbulkan kepanikan sebab di saat yang sama ketegangan antara Turki dan Rusia meningkat sejak penembakan jet tempur oleh Turki pada Selasa, 24 November 2015, yang menjatuhkan jet Su-24 milik Rusia di perbatasan Suriah.


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tidak menginginkan konflik yang lebih besar dengan Rusia. Adapun Rusia dilaporkan telah mengirim kapal perangnya ke Mediterania, menargetkan setiap potensi serangan atas jet tempur Rusia.

Di Moskow, Kedutaan Turki dilempari batu dan telur oleh massa yang marah setelah insiden penembakan jet Rusia.

Sebelumnya, Ankara juga diguncang ledakan bom yang menewaskan lebih dari seratus orang. Ledakan yang terjadi pada Oktober lalu diduga dilakukan ISIS.

Credit  TEMPO.CO

Turki Yakin Pilot Jet Tempur Rusia Masih Hidup, tapi...

Turki Yakin Pilot Jet Tempur Rusia Masih Hidup, tapi...

Pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-24, terbakar setelah ditembak oleh pesawat tempur F-16 Turki saat berada diatas perbatasan Turki-Suriah. dailymail.co.uk
 
CB, Ankara - Dua pilot Rusia yang hilang setelah pesawat jet tempur Su-24 ditembak tentara Turki di perbatasan Suriah diyakini oleh otoritas Turki masih hidup. Pemerintah Turki sedang berusaha untuk menemukan kedua pilot tersebut.

"Turki memiliki informasi kedua pilot masih hidup saat pesawat tersebut terjatuh dan otoritas sedang mencoba untuk mendapatkan mereka kembali," kata pejabat Turki seperti yang dilansir Sky News pada 25 November 2015.

Namun seorang pejabat yang tidak ingin menyebut identitasnya mengatakan satu pilot mungkin telah tewas, setelah parasutnya mendarat di wilayah Suriah.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, hanya mengatakan tidak ada informasi resmi tentang nasib kedua pilot pesawat yang ditembak itu.

Informasi tersebut semakin simpang siur ketika televisi CNN-Turk mengatakan pemberontak Suriah telah menawan seorang pilot. Selain itu seorang sumber dari oposisi Suriah juga menginformasikan bahwa satu pilot jet tempur Rusia itu dibunuh pemberontak dan satu lagi masih hilang.

Dalam kejadian terpisah, pemberontak Suriah mengklaim telah menghancurkan sebuah helikopter Rusia yang mendarat darurat setelah mengalami kerusakan.

Klaim tersebut juga disertakan video yang diunggah ke Internet, menunjukkan seorang pejuangnya menggunakan senjata anti-tank buatan Amerika menghancurkan helikopter Rusia yang dikirim ke Suriah utara untuk menyelamatkan dua pilot.

Dalam rekaman yang dirilis Tentara Pembebasan Suriah, rudal tampak berhamburan ke arah helikopter yang sedang berusaha mendarat di daerah pegunungan, sebelum meledak dalam bentuk bola api besar.

Sky News memberitakan satu unit khusus pasukan rezim Suriah telah dikirimkan untuk menyelamatkan tim komando Rusia dan membawa mereka kembali ke kubu militer di Latakia.

Credit  TEMPO.CO

Turki Rilis Rekaman Penyebab Jet Tempur Rusia Ditembak

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Indonesia Sebaiknya Tidak Gabung TPP


 
KOMPAS. com/Indra Akuntono Rektor Universitas Paramadina Firmanzah

JAKARTA, CB - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan rencana bergabungnya Indonesia dengan Trans Pacific Partnership (TPP).

Akan tetapi, kalangan ekonom menyatakan agar sebaiknya Indonesia memiliki pertimbangan matang dan tidak perlu bergabung dalam TPP.

"Tidak hanya perdagangan yang diatur dalam TPP, tapi aspek-aspek nonperdagangan lain juga diatur, seperti tenaga kerja, BUMN, regulasi persaingan, lingkungan intelektual, properti, dan UKM," kata ekonom dan Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah PhD Rabu (25/11/2015).

Lebih lanjut, Firmanzah menyatakan pemerintah perlu mempertimbangkan ulang terkait niatan untuk bergabung dengan TPP.

Menurut dia, harus ada analisis yang komprehensif terkait manfaat dan kerugian apabila Indonesia bergabung dengan TPP.

"Memang benar kalau tidak masuk TPP nanti kalau kita memasarkan produk ke AS tarifnya berbeda dibandingkan negara-negara yang masuk TPP. Akan tetapi, persoalannya tidak hanya itu. Banyak aturan TPP yang bertentangan dengan aturan undang-undang kita," terang Firmanzah.


Credit  KOMPAS.com

Ini Alasan Indonesia Jadi Nomor Satu untuk Produksi Minyak Sawit Dunia



TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI - Ilustrasi: Pekerja mengangkut biji tandan buah segar kelapa sawit ke atas truk usai dipanen di Desa Talun Kenas, Deliserdang, Sumut, beberapa waktu lalu.
  CB - Sampai dengan 2014 usai, produksi minyak sawit dan turunannya oleh Indonesia menyentuh angka 31,5 juta ton. Lantaran pencapaian ini, Indonesia menjadi produsen minyak sawit nomor satu dunia. "Indonesia memproduksi 38 persen minyak kelapa sawit dunia," kata Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) ini sebagaimana warta laman Gapki.co.id hari ini.

Jumlah tenaga kerja, petani, serta pihak lain dalam mata rantai industri kelapa sawit mencapai lebih 5 juta orang. Sedangkan sumbangan devisa ekspor produk minyak sawit mentah dan turunannya pada periode yang sama mencapai sekitar 21 miliar dollar AS.

Perkembangan dunia ke depan menunjukkan bahwa sektor kelapa sawit akan membawa Indonesia menjadi sentra bahan baku pangan. Tak cuma itu, Indonesia berpeluang besar menjadi bahan baku energi yakni biofuel.

Pemerintah Indonesia sudah menetapkan program kewajiban atau mandatory biofuel sebesar 15 persen (B15) mulai 1 April 2015. Sementara, Presiden Joko Widodo sudah mematok target peningkatan ekspor sektor kelapa sawit menjadi 300 persen pada 2019.
Credit   KOMPAS.com

Ini Empat Skema di Perpres untuk Dorong Pembangunan Kilang

Ini Empat Skema di Perpres untuk Dorong Pembangunan Kilang

Menteri Sudirman Said. TEMPO/Nita Dian
 
CB, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan peraturan presiden mengenai pembangunan kilang minyak akan segera rampung. Perpres tersebut tengah difinalisasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

"Mungkin 2-3 minggu lagi," kata Sudirman di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu, 25 November 2015.

Dalam perpres tersebut menuang empat skema pembangunan kilang. Dengan skema tersebut Sudirman yakin dapat mendorong pembangunan kilang. Pasalnya jarak antara kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dengan produksi atau pengolahan makin besar. "Mau gak mau mesti dibangun," ujar Sudirman.

Skema pertama yaitu sebagai penugasan, di mana Pertamina ditugasi pemerintah untuk membangun kilang, dan ini merupakan skema prioritas. Kedua skema sesuai KPPU yaitu kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha.

Adapun skema ketiga melalui pendanaan dari APBN, namun Sudirman menuturkan skema ini tidak menjadi prioritas pemerintah. Sedangkan skema terakhir yakni dibangun oleh swasta atau badan usaha murni sebagai bisnis.

Menurut Sudirman, prioritas pemerintah ialah skema pertama, sebab itu Pertamina diperbolehkan mencari mitra baik dari dalam maupun luar negeri. Ia berharap Pertamina mendapatkan mitra luar negeri yang memiliki uang dan teknologi. Sehingga proyek ini bisa terus berlanjut hingga masuk ke hilir. "Jadi ketergantungan pada impor petrokimia bisa diatasi."

Sudirman juga menegaskan Pertamina tetap menjadi off taker. Sebabnya Pertamina yang memegang sebagian besar market. Dan Pemerintah yang akan mengatur harga keekonomian.

Credit  TEMPO.CO

Rabu, 25 November 2015

Terpidana Bom Bali Sebut Teror di Paris Bukan Jihad

Ali Imron
Ali Imron (Beritasatu.com/Bayu Marhaenjati) 

Jakarta - Terpidana Bom Bali I, Ali Imron, menilai serangan teroris di Paris, Prancis, bukan merupakan aksi jihad. Alasannya, jihad adalah perang, bukan membunuh orang yang tidak bersalah.
"Tidak benar. Jihad tidak seperti itu. Jihad itu adalah perang, bukan membunuh atau membantai," ujar Ali di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/11).
Ia menyebutkan kemungkinan aksi teror di Paris dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kami beda pemahaman dengan mereka. Contoh, kami sampai keluar ke Afganistan tahun 1985 sampai akhir 1994. Meskipun kami keluar dari rezim Soeharto, kami belum pernah mengkafirkan Soeharto atau orang-orang yang duduk di pemerintahan," ungkapnya.
Ia menyampaikan, kalau kelompoknya mengkafirkan pemerintah saat itu, maka sudah dari dulu dihabisi.
Menurutnya, ISIS menyerang simbol-simbol negara, di mana pun tempatnya, baik di Indonesia atau negara lain.
"Sama. Di sini juga ada ISIS. Ketika ISIS itu ada di Indonesia atau mana pun, maka pemikirannya sama," katanya.
Ketika ditanya siapa pemimpin ISIS di Indonesia, Ali mengaku tidak mengetahuinya.
"Wah, itu saya enggak bisa nebak. Karena belum pernah diproklamirkan. Ya tidak tahulah. Kalau saya terus terang. Kalau mereka tidak terus terang. Kami ini orang-orang Jemaah Islamiah bercita-cita untuk mendirikan negara berdasarkan Islam, tetapi dengan cara-cara yang baik. Tidak baik jika melakukan cara-cara dengan pengeboman seperti waktu kami dulu. Itu jihad yang salah. Tidak usah dilakukan seperti itu," tandasnya.


Credit  Beritasatu.com

Ruang Perang Putin, Pusat Komando Rusia untuk Hancurkan ISIS

Pemandangan di ruang perang, Pusat Kontrol Keamanan Nasional Rusia. (Foto: Rex/Mirror)
Pemandangan di ruang perang, Pusat Kontrol Keamanan Nasional Rusia. (Foto: Rex/Mirror)
MOSKOW (CB) – Sebuah ruangan luas bertingkat tiga yang dilengkapi dengan layar raksasa dan teknologi canggih yang memantau situasi di daerah konflik menjadi pusat komando militer Rusia dalam perang melawan ISIS. Dari lokasi ini, Presiden Vladimir Putin mengawasi serangan-serangan udara Rusia ke target-target milik kelompok militan itu di Suriah.
Pusat Kontrol Keamanan Nasional adalah fasilitas tercanggih milik Rusia yang dapat disejajarkan dengan Pusat Komando Militer Nasional Amerika Serikat (AS) di Pentagon. Bangunan yang selesai dibangun tahun lalu itu terletak beberapa kilometer dari Lapangan Merah di Moskow.
Berfungsi untuk mengawasi ancaman terhadap keamanan Rusia di masa damai dan sebagai ‘ruang perang’ tempat kendali militer dijalankan pada masa-masa konflik, fasilitas ini dilengkapi dengan supercomputer sebagai pusat pengolah data, jaringan terowongan bawah tanah dan landasan helikopter.
Laporan yang dilansir Mirror, Selasa (24/11/2015) memperkirakan lebih dari 1.000 orang bekerja di fasilitas yang pembangunannya memakan biaya beberapa miliar dolar itu. Presiden Vladimir Putin juga terlihat tengah berada di tengah ruangan dikelilingi para penasihat militernya.
Foto ‘ruang perang’ Negeri Beruang Merah ini muncul saat Rusia bekerjasama dengan Prancis untuk meningkatkan serangannya terhadap ISIS di Suriah dengan bom dan rudal jelajah. Serangan gabungan kedua negara itu terjadi setelah serangan teroris di Paris dan aksi teror atas pesawat maskapai Rusia di Mesir yang menelan korban ratusan nyawa manusia.


Credit  Okezone


Siapakah Lucy Si "Australopithecus"? Inilah Jawabannya


Stuart Humphreys/ Australian Museum Fosil tengkorak Australopithecus afarensis atau Lucy di Australian Museum.

CB  — Google Doodle menampilkan gambaran evolusi manusia pada Selasa (24/11/2015). Logo Google pun menjadi bernuansa zaman batu. Kalau kursor komputer diarahkan ke sana, keterangan "ulang tahun ke-41 Lucy" akan muncul.

Klik saja logo tersebut dan pencarian akan muncul dengan kata kunci "siapakah Lucy si Australopithecus?"

Hasil pencarian akan membawa Anda ke masa jutaan lalu. Lucy adalah sebutan untuk sebuah fosil manusia purba yang hidup 3,3 juta tahun lalu.

Lucy boleh dibilang menjadi fosil yang membuka tabir kehidupan. Harian Kompas edisi Sabtu, 23 September 2006, pernah mengetengahkan tulisan tentang penemuan Lucy berjudul "Fosil Pembuka Tabir Kehidupan, Temuan Terbaru tentang Nenek Moyang Manusia di Afrika".

Berikut laporannya:

Fosil bayi yang mirip manusia, berumur 3,3 juta tahun, ditemukan oleh para ahli di wilayah Dikika, Ethiopia. Fosil berjenis kelamin perempuan itu disebut Australopithecus afarensis, berasal dari spesies yang pernah ditemukan pada tahun 1974.
Diyakini, penemuan ini bisa segera mengungkap tabir sejarah kelahiran manusia. Kerangka bayi ini sebenarnya mulai ditemukan pada tahun 2000, tetapi dalam posisi terkunci di dalam gumpalan padat bebatuan bercampur pasir. Diperlukan waktu sekitar lima tahun untuk mengeluarkan kerangka itu dari dalam tanah.
Penemuan yang kemudian diungkapkan dalam majalah Nature edisi pekan ini menunjukkan, penemuan fosil Australopithecus ini tergolong jarang. Namun, ia berasal dari spesies sama yang pernah ditemukan di Hadar, juga di Etiopia, tahun 1974.
Seperti dikutip BBC News, fosil mirip manusia dewasa yang ditemukan tahun 1974 itu kemudian disebut sebagai "Lucy". Karena itu, mereka menamakan penemuan kali ini sebagai "anak si Lucy". Di mata para ilmuwan, hingga lebih dari 20 tahun, Lucy tetap dianggap sebagai pendahulu makhluk yang disebut manusia.
"Fosil Dikika ini sangat memungkinkan untuk membuka tabir tentang Australopithecus afarensis dan kelahiran awal makhluk hominin karena bukti-bukti fosilnya justru tidak di sana," kata Zeresenay Alemseged, ilmuwan dari Institut Max Planck bidang antropologi evolusioner di Leipzig, Jerman, yang memimpin penggalian tersebut.
Dr Jonathan Wynn dari Universitas St Andrews, Inggris, menambahkan, dari sedimen yang mengelilingi, fosil Dikika diperkirakan berumur 3,3 juta tahun.
Dalam penggalian yang memakan waktu lima tahun itu, para ilmuwan menemukan kerangka tengkorak dan batang tubuh yang masih lengkap, serta bagian terpenting dari kepingan anggota badan bagian atas dan bawah.
Berusia tiga tahun
Melalui CT scan (pemindaian dengan sistem tomografi komputer), mereka menemukan gigi yang belum tumbuh dan masih "terpasang" sempurna di rahang. Dengan seluruh data itu, para ahli memperkirakan, ketika meninggal, si "bayi" fosil berumur sekitar tiga tahun.
Namun, yang lebih mengherankan, tulang-tulang lunak, seperti tulang leher atau lidah, bisa tersimpan dengan aman di Dikika. Tulang belulang dari bagian leher ini bisa mencerminkan bagaimana pita suara terbentuk dan jenis suara yang dihasilkan.
Melihat keutuhan tulang belulang yang ditemukan, Alemseged memperkirakan, si "bocah" ini terkubur dengan cepat. Kemungkinan besar, ia terkubur oleh sedimen dari bencana banjir.
Dalam pandangannya, aferensi merupakan spesies transisi terbaik yang menghubungkan spesies sebelum empat juta tahun lalu dengan spesies setelah tiga juta tahun lalu. Alasannya, spesies yang ditemukan kali ini masih campuran dari makhluk yang mirip kera dan mirip manusia.
Sebelum empat juta tahun lalu, spesies yang ada berciri gigi primitif, berukuran otak kecil, tetapi mulai berdiri dan berjalan dengan dua kaki. Fosil "bocah" Dikika ini ketika mati diperkirakan mempunyai otak seukuran 330 sentimeter kubik. Ukuran ini memang tak jauh dari otak simpanse. Namun, jika dibanding dengan afarensis dewasa, ukuran itu setara dengan 63-88 persen ukuran otak afarensis dewasa.
Menurut para ilmuwan, ukuran otak itu masih tetap tumbuh karena pada usia tiga tahun, otak yang terbentuk baru sekitar 90 persen. Namun, pertumbuhan otak yang cukup lambat ini justru meyakinkan para ilmuwan bahwa fosil Dikika ini selintas sangat mirip dengan manusia.
Oleh karena itu, mereka masih kaji lebih lanjut kemungkinan bahwa Dikika bisa memanjat. Fosil Lucy, "orangtua" fosil Dikika, dikenal memiliki tangan panjang mendekati lutut dan berbahu mirip gorila.
Walau begitu, para ahli belum benar-benar meyakini, ciri fisik seperti itu menunjukkan kemampuan memanjat atau hanya pertumbuhan evolusioner.
Credit  KOMPAS.com

Jejak Pembauran Melanesia dan Austronesia


Sumber: Harry Truman Simanjuntak/Puslit Arkenas, Infografik: Dicky/KOMPAS Empat Gelombang Penghunian Nusantara

CB - Secara klasik, manusia Indonesia biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penutur Austronesia dan penutur Papua. Pengelompokan ini terutama didasarkan pada perbedaan bahasa dan kebudayaan selain ciri fisik. Namun, hasil penelitian terbaru, pembauran budaya dan genetika di antara dua penutur ini sejak perjumpaan ribuan tahun silam.

Orang Melanesia memang berbeda," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, dalam pembukaan Konferensi Internasional Melanesia, di Kupang, akhir Oktober 2015. "Kulit kami hitam, rambut keriting kriwil-kriwil," ujarnya.

Bukan hanya ciri fisik, kebudayaan Melanesia juga khas, seperti tenun ikat, arsitektur, dan seni ukir. "Dari 22 kabupaten/kota di NTT, 11 di antaranya punya latar belakang budaya Melanesia," katanya.

Konferensi dihadiri 200 peserta dari negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), seperti Fiji, Papua Niugini (PNG), Kepulauan Solomon, Timor Leste, Kaledonia Baru. Indonesia diwakili masyarakat lima provinsi: NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Istilah "melanesia" awalnya disematkan penjelajah Perancis, Jules Dumont d'Urville (1790-1842) tahun 1832 untuk menunjukkan populasi manusia yang mendiami ujung barat Lautan Pasifik. Secara lateral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, Melano-nesos, 'nusa-hitam' atau 'kepulauan hitam', sehingga kerap dianggap sebagai sebuah klasifikasi yang rasial.

Jadi, Melanesia awalnya lebih mengacu pada zona geografis. Belakangan kerap dipakai menyebut populasi. Gugus kepulauan itu saat ini berimpit dengan teritori sejumlah negara, yang lalu terhimpun dalam MSG; Indonesia menjadi anggotanya sejak pertengahan 2015.

Secara sederhana, keberadaan "Melanesia" di Indonesia ada di kawasan timur. Sebagaimana disebut Alfred Russel Wallace (1823-1913), Kepulauan Nusantara dibelah batas geografis yang membedakan flora, fauna, dan manusia. "Ras Melayu mendiami hampir seluruh bagian barat kepulauan itu, sedangkan ras Papua mendiami New Guinea (Papua) dan beberapa pulau di dekatnya...," sebut Wallace pada buku The Malay Archipelago (1869).

Selain sebutan kelompok Melayu, yang dinilai tidak tepat menggambarkan populasi manusia Indonesia di bagian barat, istilah "ras" sendiri belakangan tak dipakai lagi. Pakar genetika populasi asal Italia, Luigi Luca Cavalli-Sforza (2000), membuktikan bahwa membagi manusia dalam "ras" adalah usaha keliru. Secara biologis, hanya ada satu ras manusia modern, yaitu Homo sapiens, walaupun kemudian tiap populasi mengembangkan kebudayaan. Bahkan, ciri fisik berbeda sebagai adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda.

Gelombang kedatangan

Ahli genetika dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Sudoyo, pembicara konferensi, menolak pemisahan populasi manusia Indonesia di timur dan barat. Genetika manusia Indonesia adalah produk campuran dua atau lebih populasi moyang, walaupun presentasi genetika Austronesia lebih dominan di bagian barat Indonesia, sedangkan presentasi genetika Papua lebih tinggi di bagian timur Indonesia.

"Studi genetika di lima provinsi Indonesia yang dianggap bagian dari Melanesia menunjukkan ada pembauran genetika. Jadi, Melanesia bukan sebuah entitas gen yang tunggal, demikian juga Austronesia," ujarnya.

Bahkan, di Papua, yang selama ini dianggap wilayah yang dihuni hanya penutur Papua, ternyata secara genetika terjadi pencampuran, terutama di kawasan pesisir. Motif genetika (haplotipe) DNA-mitokondria P dan Q dan haplotipe C-M208, C-M38, dan M-P14 dalam kromosom-Y yang jadi penanda keberadaan genetika Papua juga ditemui dalam persentase sangat tinggi di Pulau Alor. "Jadi, tipe genetik Papua tidak khas hanya di Provinsi Papua dan Papua Barat," ucap Herawati.

Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Harry Truman Simanjuntak, mengatakan, keberagaman manusia Indonesia dipengaruhi gelombang kedatangan dan jalur perjalanan yang berbeda walaupun asal- usulnya tetap satu, yaitu dari Afrika (out of Africa). "Kapan manusia modern (Homo sapiens) keluar dari Afrika memang masih kontroversi. Ada versi terjadi 100.000 tahun lalu, ada yang mengatakan 70.000 tahun lalu," kata Truman.

Migran awal dari Afrika inilah yang lalu mencapai kawasan Indonesia sekitar 60.000 tahun silam. "Mereka nenek moyang jauh sebagian masyarakat Indonesia di kawasan timur, yang sekarang sering disebut Melanesia ini," papar Truman.

Bukti-bukti keberadaan migrasi awal manusia modern ini bisa ditemui di banyak situs di Jawa Timur (Song Terus, Braholo, dan Song Kepek), Sulawesi Selatan (Leang Burung dan Leang Sekpao), serta di sejumlah wilayah lain Nusantara. Temuan lukisan tangan di Leang Timpuseng, Maros, berusia 40.000 tahun, dan yang tertua di dunia, juga berasosiasi dengan kelompok migran awal ini.

Di akhir Zaman Es, sekitar 12.000 tahun lalu, menurut Truman, kembali terjadi gelombang migrasi manusia ke Kepulauan Nusantara akibat perubahan iklim. "Mereka datang dari Asia daratan dan membuat diaspora ke berbagai arah, termasuk ke Nusantara," katanya.

Kelompok yang dikenal sebagai Austromelanesia atau Austroasiatik ini lalu mengembangkan hunian goa yang sebelumnya dilakukan manusia migran pertama dan melanjutkan tradisi berburu serta meramu. Gelombang migrasi berikutnya ke Nusantara adalah kedatangan populasi Austronesia (out of Taiwan) sekitar 4.000 tahun lalu.

Pembauran

Dari penelitian genetika, seperti dijelaskan Herawati, ternyata menunjukkan ada pembauran genetika melalui kawin-mawin penutur Austronesia dan Papua ini sejak fase-fase awal perjumpaan mereka, 4.000 tahun lalu. Dengan menganalisis DNA 2.740 individu dari 12 pulau, enam dari Indonesia barat dan selebihnya dari NTT (Sumba, Flores, Lembata, Alor, Pantar, dan Timor), Tumonggor (2013) menemukan pembauran intensif antara penutur Austronesia dan penutur Papua itu.

Jejak pembauran dalam genetika ini ternyata juga bisa dilihat dalam produk kebudayaan di antara dua penutur. Truman mencontohkan tradisi menyirih dan menginang dari Austronesia yang membudaya di Papua. Sebaliknya, arsitektur rumah penutur Austronesia di Wae Rebo, Flores, menunjukkan peminjaman kebudayaan Papua.

Pembauran ini, kata ahli bahasa dari Universitas Indonesia, Multamia RMT Lauder, juga terlihat dalam penggunaan bahasa. Sekalipun secara garis besar ada dua rumpun bahasa di Indonesia, yaitu Austronesia dan Papua, keduanya menunjukkan ada saling meminjam kata, terutama di Indonesia timur.

"Di kawasan ini, penutur Austronesia banyak pinjam bahasa non-Austronesia. Demikian sebaliknya. Pertukaran terutama terkait angka dan cara berhitung yang menunjukkan adanya barter dan perdagangan," tuturnya.

Bukti-bukti genetik, kebudayaan, hingga bahasa memang menunjukkan evolusi pembauran manusia Nusantara sejak ribuan tahun lalu, dan kian intensif sejak pembentukan Indonesia sebagai negara berdaulat tahun 1945. Jejak pembauran ini mestinya jadi bekal penting pembangunan ekonomi-politik Indonesia yang lebih adil dan merata, dari Aceh hingga Papua.



Credit  KOMPAS.com


Data Pemantauan Kapal dari Satelit Lapan A2/ORARI Diminati Negara Lain


 
ISRO/Youtube Peluncuran roket PSLV C30 yang membawa satelit LAPAN A2/ORARI dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India pada Senin (28/9/2015) pada pukul 11.30 WIB.
CB - Satelit Lapan A2/Orari yang diluncurkan 28 September 2015 baru melewati masa kritisnya, belum berfungsi optimal. Namun, sudah ada negara lain meminati data pemantauan pergerakan kapal laut di sekitar khatulistiwa Bumi dari satelit eksperimen itu.

"Satelit Lapan A2/Orari adalah satu-satunya satelit dengan orbit ekuatorial yang membawa muatan AIS (Automatic Identification System)," kata Kepala Bidang Teknologi Ruas Bumi, Pusat Teknologi Satelit, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Chusnul Tri Judianto di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Perangkat AIS wajib dipasang di semua kapal besar dan menengah. Dari sinyal AIS yang dipancarkan kapal dan ditangkap satelit ditentukan posisi kapal tiap saat, sehingga rute diketahui. Dengan mengamati pergerakan kapal, dapat diidentifikasi apakah kapal itu kapal niaga, pencari ikan, atau kapal pencuri ikan.

Selama ini, satelit yang menangkap sinyal AIS hanya satelit berorbit polar atau memutari Bumi melalui Kutub Utara dan Selatan. Lapan A2 satelit ekuatorial mengitari Bumi melalui khatulistiwa, menjangkau seluruh muka Bumi dari 6 derajat Lintang Utara hingga 6 derajat Lintang Selatan, bukan hanya Indonesia.

Keunggulan Satelit Lapan A2 yang menjangkau pergerakan kapal di khatulistiwa lebih banyak dibanding satelit orbit polar, lanjut Chusnul, membuat sejumlah negara maju meminati data yang diperoleh, salah satunya Kanada. Negara itu memiliki satelit bermuatan AIS berorbit polar sehingga data pergerakan kapal di khatulistiwanya sangat terbatas.

Dalam sehari, Satelit Lapan A2 mampu menerima 2,4 juta pesan posisi kapal. Kini, data itu bisa diolah dalam dua jam. Ke depan diharapkan jauh lebih cepat.

Selain memantau gerak kapal, fungsi lain Satelit Lapan A2, menurut Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, untuk pencitraan rupa Bumi. Demi jalankan fungsi itu, satelit dilengkapi video kamera analog dan kamera digital.

Jenis kamera sama digunakan pada Satelit Lapan A1/TUBSat. Bedanya, resolusi kamera satelit ini lebih baik, 4 meter (m) dan menyapu luasan 7 x 7 kilometer (km) persegi. Resolusi kamera di satelit Lapan A1 hanya 5 m, luas sapuan 3,5 x 3,5 km persegi.

Citra pertama yang diperoleh kamera analog pada minggu kedua setelah satelit diluncurkan adalah sapuan kawasan di utara Papua. Setelah diperbesar, wilayah daratan yang dicitrakan adalah Pulau Helen di selatan negara Palau. Adapun kamera digital yang dicoba bersamaan kamera analog baru memberi hasil yang baik sebulan kemudian.

Chusnul menambahkan, kualitas citra kamera yang baik sangat ditentukan pemahaman peneliti dan perekayasa di Pusat Pengendalian Satelit Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, terhadap sikap satelit. Itu membuat pengendali satelit bisa melakukan manuver sesuai kebutuhan.

"Formula menentukan sikap satelit sudah ditemukan, tapi terus diperbarui agar diperoleh citra terbaik," katanya.

Kemandirian

Pada Satelit Lapan A1, citra terbaik baru didapat tiga tahun setelah peluncuran. Pada Lapan A2, citra terbaik diharap didapat satu tahun setelah diluncurkan. Meski begitu, itu dinilai baik karena seluruh proses pengoperasian satelit dilakukan mandiri, termasuk pembuatan perangkat lunak memahami sikap satelit.

Kemandirian pengoperasian satelit itu melengkapi proses perancangan, desain, dan produksi Lapan A2 yang juga dilakukan mandiri di Indonesia. "Teknologi pembuatan dan operasi satelit harus dikuasai agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara lain," kata Thomas.

Fungsi lain satelit untuk komunikasi radio amatir. Hanya 15 menit sejak satelit dilepaskan dari roket peluncur, sinyal komunikasi radionya terdeteksi. "Dengan antena sederhana, sinyal radio dari satelit bisa ditangkap baik di India, Tiongkok, Thailand, hingga Australia," kata anggota Bidang Teknik Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), Dirgantara Rahadian.

Ke depan, fungsi komunikasi radio amatir diharap dapat untuk komunikasi di daerah bencana, saat jaringan telepon seluler terputus. Pola komunikasi ini juga bisa untuk menandai pulau-pulau terluar Indonesia.


 Credit  KOMPAS.com

Senjata Nuklir Inggris Bisa Dilumpuhkan "Hacker"


BBC Indonesia Kapal selam yang mengangkut senjata nuklir milik Inggris.
LONDON, CB - Sistem senjata nuklir Inggris, Trident, bisa dilumpuhkan oleh serangan dunia maya, kata mantan Menteri Pertahanan Lord Browne.

Mantan menteri dari Partai Buruh tersebut juga mengatakan kepada BBC, apabila "titik lemah" tersebut tidak dilindungi, "tiada jaminan" penahan serangan nuklir yang dapat diandalkan yang bisa digunakan oleh Perdana Menteri Inggris.

Namun mantan Menteri Pertahanan dari Partai Konservatif, Sir Malcolm Rifkind, membantah risiko tersebut.

Komentar-komentar tersebut muncul sebelum debat di parlemen tentang masa depan Trident.

Pada Senin (23/11/2015), terungkap bahwa anggaran untuk memperbarui program tersebut meningkat sampai £31 miliar atau sekitar hampir Rp 650 triliun.

Pemerintah juga mengatakan bahwa tanggal awal penggantian kapal selam tersebut ditunda sampai "awal 2030-an" seperti terungkap oleh laporan pertahanan strategis dan keamanan, Strategic Defence and Security Review, SDSR.

Pemimpin dunia

Laporan tersebut menyatakan bahwa Inggris adalah "pemimpin dunia" dalam keamanan dunia maya.

Lord Browne, menteri pertahanan antara 2006 sampai 2008, mengatakan kepada editor politik BBC Laura Kuenssberg bahwa para menteri punya "kewajiban" untuk meyakinkan anggota parlemen bahwa semua bagian penghalau nuklir sudah siap melawan risiko serangan dunia maya dan tersedia perlindungan.

Lord Browne menambahkan, "Jika mereka tidak mampu melakukan itu maka tak ada jaminan bahwa ada senjata yang bisa diandalkan dan bisa digunakan oleh perdana menteri jika dia membutuhkannya."

Namun Sir Malcolm mengatakan, "Inti dari senjata nuklir bukanlah apa ini akan sukses 100 persen jika dibutuhkan. Namun apakah musuh yang akan menyerang siap terhadap risikonya."

Pada Senin (23/11/2015), Perdana Menteri David Cameron mengonfirmasi bahwa anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara tak mengikat untuk menentukan apakah akan memperbarui empat kapal selam yang membawa senjata nuklir Inggris.

Posisi resmi Partai Buruh adalah untuk memperbarui Trident, namun pemimpin partai Jeremy Corbyn tegas menolak program tersebut dan meminta ada pengkajian ulang untuk mempertimbangkan posisi partai.



Credit  KOMPAS.com



Presiden Turki Bela Tindakan Negaranya Tembak Jet Tempur Rusia


 
Reuters Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

ANKARA, CB — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membela tindakan negaranya yang menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia pada Selasa (24/11/2015).

Erdogan mengatakan, apa yang dilakukan jet tempur F-16 Turki dengan menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia sudah sesuai dengan prosedur militer (rule of engagement).

Saat berbicara di ibu kota Ankara, Erdogan juga mengatakan bahwa Turki berhak mempertahankan wilayahnya. Ia menambahkan, "sikap teguh" telah mencegah sejumlah peristiwa buruk terjadi pada masa lalu.

Turki dan Rusia sudah lama berselisih terkait krisis di Suriah. Turki berusaha untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, yang merupakan sekutu penting Rusia.

Turki juga telah menyuarakan keprihatinan atas pengeboman Rusia terhadap daerah Turkmen di Suriah serta fakta bahwa operasi Rusia telah membuat rumit kemungkinan untuk menciptakan zona aman di Suriah utara demi melindungi warga sipil serta para pemberontak moderat yang melawan Assad.

Terkait peristiwa penembakan pesawat itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, merasa pihaknya ditusuk dari belakang oleh Turki.

Putin juga menilai tindakan Turki sebagai bentuk dukungan terhadap teroris. Bahkan, Putin menganggap Turki sebagai antek teroris.

"Peristiwa ini menentang perlawanan terhadap terorisme. Pasukan kami bertempur habis-habisan melawan teroris dan bertaruh nyawa," kata Putin. "Namun, kerugian yang kami derita hari ini sebagai akibat tusukan dari belakang oleh kaki tangan teroris (Turki)," kata Putin.

Putin menjelaskan, jet tempur Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh pesawat F-16 Turki ketika terbang di atas ketinggian 6.000 meter, sekitar satu kilometer dari perbatasan Turki.

Lokasi jatuhnya pesawat berada empat kilometer dari perbatasan Turki.

Menurut Putin, jet tempur Rusia sama sekali tidak mengancam keamanan negara Turki.

Dia mengatakan, jet tempur menyasar teroris di Provinsi Latakia, Suriah. Kebanyakan teroris tersebut berasal dari Rusia.

Credit  KOMPAS.com

Daripada Beli Helikopter Italia, PT DI Ajukan Helikopter Ini untuk Jokowi


 
agustawestland.com Helikopter AgustaWestland AW101 yang akan dibeli TNI Angkatan Udara untuk pesawat kepresidenan.

BANDUNG, CB - PT Dirgantara Indonesia (DI) merekomendasikan helikopter antipeluru tipe EC-725 Cougar untuk digunakan sebagai kendaraan Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Helikopter Airbus EC-725 sangat direkomendasikan bagi VVIP yakni Presiden dan Wakil Presiden, dan lebih unggul dibandingkan buatan Italia," ujar Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo saat memamerkan Helikopter EC-725 yang 20 persen bagiannya adalah buatan lokal, di hanggar PTDI, Bandung, Rabu (25/11/2015).
Arie menyampaikan, helikopter EC-725 telah dirancang sebagai helikopter antipeluru, terutama pada badan heli bagian samping dan bawah.

"Untuk kaca memang tidak antipeluru. Karena helikopter cenderung ditembak dari bagian bawah, maka yang antipeluru bagian bawahnya, termasuk bagian samping dan tangki bahan bakar kita beri 'lubricant'," kata dia.
Dia mengatakan apabila helikopter EC-725 terpilih menjadi helikopter Presiden dan Wakil Presiden, maka tinggal dilakukan kustomisasi seperti penggantian kursi menjadi sofa dan pembentukan dapur kecil di bagian belakang.

Kepala Negara Lain Pakai EC-275
Berdasarkan perbandingan helikopter EC-725 dengan helikopter Italia AW-101 yang diberikan PTDI, tampak bahwa EC-725 memiliki lebih banyak keunggulan.
Helikopter EC-725 telah digunakan sedikitnya 32 kepala negara, sementara AW-101 digunakan empat kepala negara.
Selain itu, EC-725 telah dipakai dalam kondisi perang di Lebanon, Chad, Afghanistan, Mali, Libya dan lain-lain. Sedangkan AW-101, baru pernah digunakan mengangkut pasukan ke Afghanistan.
"Yang lebih jelas lagi, EC-725 lebih murah dibandingkan AW-101. Dan jika terjadi 'engine failure' EC-725 secara otomatis akan mengaktifkan autopilot untuk membantu stabilisasi helikopter, selain itu EC-725 juga telah dilengkapi perahu karet dan Forward Looking Infrared atau FLIR," ujarnya.
Dia menekankan pengadaan helikopter Presiden oleh PTDI jauh lebih aman ketimbang membeli helikopter dari Italia dengan potensi terbongkarnya rahasia keamanan kendaraan khusus Presiden.
Rencana pengadaan helikopter khusus Presiden dan Wakil Presiden menuai pro dan kontra.

TNI AU menginginkan helikopter Presiden dibeli dari Italia yakni jenis AW-101, sedangkan sejumlah kalangan merekomendasikan pembelian helikopter dari PTDI yakni tipe EC-725.





Credit  KOMPAS.com








Mengenal Kekuatan Udara Turki

Mengenal Kekuatan Udara Turki
Pesawat F-16 Angkatan Udara Turki telah menembak jatuh bomber taktis Su-24 milik Rusia. Turki mengoperasikan beragam tipe F-16, mulai dari F16 C/D, Block 40, dan Block 50. Pesawat ini terhitung canggih berkat sistem bidik rudal Honeywell Ring Laser Gyro Inertial Navigation System, dan radar AN/ALR-56M. Kinerja pilot sendiri terbantu berkat Horizontal Situation Display yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan awak. Tipe ini sendiri mampu terbang dengan kecepatan 2,05 Mach, sehingga sangat memungkinkan menembak jatuh Su-24 milik Rusia. hvkk.tsk.tr

Mengenal Kekuatan Udara Turki
Angkatan Udara Turki juga diperkuat dengan pesawat tempur F4E Terminator buatan McDonnell Douglas, walaupun terhitung tua namun pesawat ini sangatlah ganas. Turki melakukan upgrade pada varian F4 sehingga pesawat ini mampu menghadapi pertempuran moderen. Selain Turki, F4 juga digunakan oleh Spanyol, Inggris, Korea Selatan, Jepang, dan Israel. Jet tempur ini mampu terbang hingga kecepatan 2,23 mach, dengan jangkauan tempur mencapai 680 km, dan mencapai ketinggian terbang 18 km. hvkk.tr

Mengenal Kekuatan Udara Turki
Pesawat angkut Lockheed C-130 Hercules sebagai tulang punggung AU Turki. Pesawat ini sangat kuat dan legendaris. Dikembangkan pada tahun 1954 dan memiliki sejumlah varian, Hercules diawaki oleh 5 orang awak yang terdiri dari 2 pilot, navigator, flight engineer, dan loadmaster. Kecepatan terbang pesawat ini mencapai 592 km/perjam dengan jarak tempuh mencapai 3.800 km. hvkk.tr

Mengenal Kekuatan Udara Turki
Turki menggunakan pesawat CASA CN-235 sebagai pesawat intai atau surveillance dan untuk perang elektronik. Pesawat ini diciptakan oleh Indonesia, melalui PT Dirgantara Indonesia yang berkerja sama dengan CASA Spanyol. Dikembangkan pada tahun 1983 yang awalnya digunakan sebagai pesawat angkut kelas medium, kecepatan terbang CN-235 mencapai 450 km/perjam dengan jarak terbang mencapai 4.355 km. salvamentomaritimo.es

Mengenal Kekuatan Udara Turki
Turki menggunakan pesawat Boeing 737 AEWC digunakan sebagai salah satu pesawat Airborne Early Warning Control, atau pesawat peringatan dini serangan udara. Pesawat peringatan dini ini mengandalkan radar active electronically scanned array sehingga puluhan pesawat di udara mampu dideteksi dengan mudah. Selain itu pesawat ini mampu mengarahkan pesawat tempur untuk menyerang target yang berada di darat. Hebatnya Turki melisensi pesawat ini dan dikembangkan mandiri oleh Turkish Aerospace Industries. htka.hu

Mengenal Kekuatan Udara Turki
Angkatan Udara Turki juga menggunakan General Atomics MQ-1 Predator sebagai pesawat intai tanpa awak. Pesawat ini dirancang oleh General Atomics pada tahun 1994. Tercatat pesawat ini pernah dikerahkan Turki untuk mengintai wilayah Suriah, dan berhasil ditembak jatuh oleh tentara Suriah. Uniknya Turki tidak membeli drone UAV ini melainkan menyewa milik Amerika, sambil menunggu kehadiran UAV buatan dalam negeri Turki. wikipedia.org





Credit Tempo.co

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia
TU-22M3 adalah bomber strategis milik Rusia yang paling sering ikut dalam misi pertempuran. Amerika sangat resah dengan kehadiran bomber yang dikenal dengan nama Backfire ini, dan untuk membatasi kemampuan Backfire, Amerika mengadakan perjanjian dengan Rusia, yaitu SALT-2 (Strategic Arms Limitation Talks second phase). Perjanjian tersebut membatasi daya jangkau dari Backfire, yang mampu membawa rudal nuklir, agar tidak dapat menjangkau wilayah Amerika. armyphoto.net

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia
Bomber Backfire dibuat untuk menggantikan TU-22 Blinder. Backfire mengadopsi sayap geometry wing atau biasa disebut swing-wing (sayap ayun). Jenis sayap seperti itu juga diadopsi pada pesawat tempur Raven dan F-14 Tomcat. Backfire didapuk untuk menjalankan 2 misi yang berbeda, pertama penyerang kapal induk Amerika dengan menggunakan rudal nuklir, dan yang kedua adalah untuk pengintaian. armyphoto.net

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia
Armada Backfire tergabung dalam TBAP (Tyazhelo Bombardirovochniya Aviapolk), yang bertugas melakukan serangan bom nuklir jarak jauh. Rusia sangat mengandalkan pesawat pembom jarak jauh dan kapal selam peluncur rudal nuklir, untuk melakukan serangan pamungkas menggunakan rudal nuklir. Cara ini dianggap paling efektif untuk melumpuhkan lawan jika dibandingkan melakukan serangan amfibi skala besar. youtube.com

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia
Backfire sanggup terbang sejauh 7.000 km. Rusia membangun bomber ini sebanyak 260 unit yang hampir seluruhnya siap melaksanakan misi pembom jarak jauh pada masa perang dingin. Backfire tergolong sangat efesien lantaran mesin NK-22 memiliki daya dorong yang sangat kuat. Bomber ini diawaki 4 orang, yang tiap awaknya dilindungi dengan kursi lontar sehingga nyawa tiap awak dapat diselamatkan jika pesawat tertembak lawan. wikipedia.org

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia
Kokpit pesawat TU-22M3 Backfire yang menganut sistem analog. Seperti warna kokpit pada pesawat Rusia lainnya, Backfire menggunakan warna hijau Torquis yang dianggap mampu memberikan kesan tenang pada awak pesawat. Pemilihan warna ini berdasarkan penelitian panjang oleh biro kesehatan penerbangan Rusia, sehingga pilot tidak merasa cepat lelah ketika berada di dalam kokpit. wikipedia.org

TU-22M3 Backfire, Bomber Maut Andalan Rusia
Rusia mengerahkan TU-22M3 Backfire untuk membom posisi militan ISIS. Pemilihan pembom ini terhitung tepat lantaran Backfire mampu terbang cukup rendah dan efesien. Dalam misi pemboman, Backfire selalu dikawal oleh 2 pesawat tempur Sukhoi untuk menghadapi serangan rudal pertahanan udara. Backfire mampu meluncurkan rudal dari jarak sangat jauh atau biasa disebut stand-off. Walaupun terhitung sebagai alutsista tua, Backfire masih sangat diandalkan untuk ikut dalam misi tempur melawan ISIS. bhmpics.com



Credit  Tempo.co

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna
Korvet kelas Milgem merupakan andalan Angkatan Laut Turki yang dibangun dengan teknologi stealth atau biasa disebut siluman. Situs militer naval-technology.com menempatkan Milgem dalam urutan ke empat dari sepuluh korvet tersiluman di dunia. Milgem berasal dari bahasa Turki, Milli Gemi yang berarti Kapal Nasional. Turki berencana membuat delapan korvet (disebut Ada class) dan empat frigate Milgem (TF-100 class). Turkish Naval Forces/wikipedia.org

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna
Kelas Milgem dirancang dan dikembangkan dengan konsep dan misi kapal tempur pesisir atau littoral combat ship (LCS). Desainnya memiliki kemiripan dengan LCS yang dikembang oleh Lockheed Martin, yaitu Freedom class milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Lambung kapal didesain dengan teknologi siluman agar tidak terditeksi radar dan infrared. Turkish Naval Forces/wikipedia.org

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna
Turki telah berhasil membangun dua kapal perang kelas Milgem dari rencana delapan korvet dan empat frigate. Milgem dirancang sebagai korvet serbaguna, untuk melakukan berbagai misi, seperti pengintaian, pengawasan, identifikasi sasaran, peringatan dini, peperangan anti kapal selam, permukaan ke permukaan dan peperangan permukaan ke udara, dan operasi amfibi. deltamarine.com.tr

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna
Korvet kelas Milgem memiliki panjang 99 meter, panjang garis air 90,5 meter, lebar 14,4 meter, draft 3,6 meter, dan bobot perpindahan 2.000 ton. Korvet ini mampu melaju hingga kecepatan 30 knots (56 km/jam), menjelajah hingga 3.500 mil laut (6.480 km) pada kecepatan 15 knots (28 km/jam). Milgem mampu beroperasi di laut state 5, yaitu laut dengan tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter. deltamarine.com.tr

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna
Untuk menjalankan misinya, kapal perang kelas Milgem dipersenjatai dengan satu meriam utama OtoMelara Super Rapid 76 mm, 2 senjata mesin Aselsan STAMP 12,7 mm, Rudal anti kapal permukaan Harpoon Blok II, pertahanan udara MK-31 RAM, dan terpedo untuk menghancurkan kapal selam musuh. tanea.gr

Milgem, Korvet Siluman yang Serbaguna
Korvet Milgem menggunakan manajemen sistem tempur G-MSYS (GENESIS MILGEM Savas Yönetim Sistemi, radar pencari SMART-S Mk2, kontrol senjata STING EO Mk2, Sonar TBT-01 Yakamoz. Untuk komunikasi, Milgem menggunakan SatCom, GPS, LAN, ECDIS/WECDIS, dan Link 11/16. Milgem menggunakan ECPINS-W, ALPER LPI untuk navigasi. youtube.com




Credit  Tempo.co






Su-24, Bomber Taktis Segala Cuaca

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Setelah Jet Tempur, Menyusul Helikopter Rusia Dirudal

Setelah Jet Tempur, Menyusul Helikopter Rusia Dirudal

Pilot pesawat jet tempur Rusia menaiki pesawat Su-30 untuk menjalankan misi di pangkalan udara Hemeimeem di Suriah, 22 Oktober 2015. AP Photo
 
 
CB, Ankara -  Setelah jet tempur Rusia  jatuh ditembak peluru kendali (rudal) Turki pada Selasa, 24 November 2015,  menyusul  helikopter Rusia ditembak jatuh. Helikopter itu hendak mencari korban selamat dari jet tempur.

Kelompok pemberontak Suriah merilis sebuah video, menunjukkan seorang pejuangnya menggunakan senjata anti-tank buatan Amerika untuk menghancurkan helikopter Rusia yang dikirim ke Suriah utara untuk menyelamatkan dua pilot.

Dalam rekaman yang dirilis Tentara Pembebasan Suriah, rudal  berhamburan ke arah helikopter yang sedang berusaha mendarat di daerah pegunungan, sebelum meledak dalam bentuk bola api besar.

Beberapa saat sebelumnya seorang tentara terlihat memasang peluncur rudal anti-tank TOW di atas bukit sebelum membidik helikopter.

Suara teriakan penuh kemenangan terdengar saat tembakan dilepaskan dan saat helikopter meledak.  Kalimat "Allahu Akbar" terdengar .

Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan helikopter pencarian dan penyelamat Rusia terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah ditembaki rudal pemberontak Suriah.

Situs berita Express dalam laporan 25 November 2015 melaporakan, belum diketahui pasti  apakah terdapat personil militer Rusia di helikopter pada saat ledakan.

Rusia saat ini membantu  pasukan Presiden Bashar al-Assad mengahdapi pemberontak dan kelompok ekstrimis ISIS.

Credit  TEMPO.CO

Jatuhnya Sukhoi Rusia Bawa Dunia ke Ambang Perang Nuklir

Foto-foto yang menampilkan jatuhnya pesawat Su-24 Rusia. (Foto: Reuters)
Foto-foto yang menampilkan jatuhnya pesawat Su-24 Rusia. (Foto: Reuters)
LATTAKIA (CB) – Turki dan Rusia berada di ambang perang setelah pesawat bomber Su-24 Negeri Beruang Merah itu ditembak jatuh oleh Jet F-16 angkatan udara Turki. Kejadian yang menewaskan kedua pilot Rusia yang melontarkan diri dari pesawat.
Setelah kejadian itu, Rusia memiliki pilihan untuk menerimanya dengan lapang dada atau memulai perang dengan Turki. Jika Rusia memilih opsi kedua maka dunia kemungkinan akan berada di ambang perang nuklir.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) kemungkinan tidak akan tinggal diam jika Moskow menyerang Turki, yang merupakan salah satu anggotanya. Dengan keterlibatan dari NATO, Rusia akan kesulitan untuk memenangkan perang, kecuali dengan mengerahkan senjata nuklirnya.
Skenario inilah yang digambarkan salah seorang pengamat militer Rusia.
“Tampaknya sangat mungkin akan terjadi perang,” kata pengamat militer Rusia, Pavel Felgengauer yang dikutip Daily Record, Rabu (25/11/2015).
Menurut Pavel, Rusia akan mengerahkan jet-jet tempurnya untuk mengawal pesawat pembom mereka dan kemungkinan akan menimbulkan pertempuran lain dengan angkatan udara Turki. Pertempuran antara kedua negara juga kemungkinan akan terjadi di laut.
Turki diprediksi akan merespons langkah Rusia tersebut dengan menutup selat Bosphorus yang merupakan satu-satunya jalur armada Rusia untuk mencapai Laut Mediterannia. Negara-negara NATO lainnya akan ikut terlibat dalam perang kedua negara itu.
“Dalam konflik seperti itu, peluang Rusia untuk menang sangat kecil, kecuali menggunakan senjata nuklir,” tambah Pavel.
Saat ini, baik Rusia maupun Turki masih menahan diri dan hanya melempar klaim dan justifikasi mengenai jatuhnya Su-24 tersebut. Namun, Presiden Rusia Vladmir Putin telah menyatakan kemarahannya dan memperingatkan Turki akan konsekuensi serius yang akan mereka hadapi.
Di lain pihak, Sekretaris Jenderal NATO Jenderal Jens Stoltenberg menyatakan dukungan terhadap Turki, dan siap mempertahankan wilayah teritorial dari negara anggota NATO.


Credit  Okezone