Bisa melihat dari segala penjuru semesta namun terhalang luas semesta.
(space.com)
CB - Para ilmuwan
percaya jika dalam beberapa dekade ke depan, mereka bisa melihat seluruh
isi alam semesta. Hal ini dikarenakan teknologi yang semakin canggih.
Teleskop
beberapa generasi ke depan akan semakin handal dan mumpuni. Bahkan
dimungkinkan untuk melihat segala sesuatunya yang ada di jagad raya.
"Teleskop
masa depan mampu mensurvei apa saja yang ada di langit dan di atasnya,
dari berbagai arah pandangan, dan bisa memprediksi sejak dimulainya
suatu kehidupan," ujar Prof. Tamara Davis, astrofisikawan dari
University of Queensland, seperti dikutip Phys.org, Jumat 5 Desember 2014.
Sayangnya,
menurut Davis, penglihatan teleskop akan sedikit terhalang oleh
lebarnya langit kosmik, sebuah batasan fisik terhadap apa yang bisa kita
lihat. Ini akan menjadi penghalang, bukan dikarenakan keterbatasan
perangkat yang dimiliki.
"Untuk pertama kalinya, pengetahuan kita
akan dibatasi oleh fisik dari semesta itu sendiri, ketimbang kemampuan
perangkat yang kita punya," ujarnya.
Namun begitu, lanjut dia,
meski para astronom mampu melihat apa saja yang terjadi, itu tidak
berarti mereka telah memahami apa yang telah mereka temukan.
"Contohnya,
kita bisa melihat pembentukan galaksi tapi belum bisa dipahami apa
hukum fisika yang sampai bisa membuat itu terjadi," paparnya.
Davis
sendiri saat ini sedang memegang dua proyek besar alam semesta. Pertama
adalah penelitian tentang materi gelap (sesuatu yang membuat galaksi
bisa terikat satu sama lain), dan energi gelap (sesuatu yang membuat
ekspansi semesta menjadi lebih cepat).
Davis adalah ilmuwan yang
cukup aktif. Ia masuk dalam jajaran teratas ilmuwan aktif yang hanya
sekitar satu persen dari total ilmuwan yang ada di dunia. Dia memiliki
60 publikasi dan dua paper yang telah dipublikasi di Nature, berikut 10
paper lainnya.
Credit VIVAnews
Jumat, 05 Desember 2014
Pemerintah Jokowi Bakal Bentuk Badan Cyber Nasional
Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk Badan Cyber Nasional. Pembentukan lembaga itu guna mengantisipasi potensi ancaman kejahatan cyber yang sangat rawan.
JAKARTA (CB) - Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk Badan Cyber Nasional. Pembentukan lembaga itu guna mengantisipasi potensi ancaman kejahatan cyber yang sangat rawan.
Saat ini belum ada lembaga yang khusus menanganani kejahatan cyber. Penanganan kejahatan cyber masih ditangani oleh Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional (DK2ICN), di bawah Deputi VII Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Keberadaan Desk Cyber ini telah dibentuk Kemenko Polhukam pada April 2014 lalu.
Rencana pembentukan Badan Cyber Nasional ini akan menangani kejahatan dan ancaman dunia maya yang lebih serius. Rencananya, lembaga ini akan setingkat kementerian.
Sesmenko Polhukam RI Letjen TNI Langgeng Sulistyono mengatakan, ruang cyber adalah wujud dari perkembangan teknologi informasi komunikasi. Harus diakui di masa mendatang perkembangan teknologi akan selalu memberikan manfaat yang luar biasa bagi umat manusia.
"Tapi manakala ancaman pihak-pihak yang tidak menyukai atau ingin mengambil keuntungan, di situlah terjadi gangguan fatal, artinya gangguan itu bisa terjadi totalitas, bisa mati seketika seluruh sistem," ujar Sulistyono dalam acara diskusi forum komunikasi dan koordinasi Kemenko Polhukam bertajuk 'Urgensi pembentukan Badan Cyber Nasional' di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2014).
Jadi, di samping membawa manfaat, ruang cyber juga memiliki kerawanan yang mematikan. Ruang cyber juga memiliki potensi ancaman terhadap keamanan informasi nasional atau ancaman bagi kepentingan nasional secara menyeluruh terhadap aset nasional.
"Saya menambah yakin bahwa yang belum percaya itu bahaya, sekarang silakan lebih percaya lagi, dan mendukung nanti dibentuknya Badan Cyber Nasional," tuturnya.
Credit SINDOnews
Australia Buka Hangar Pesawat Hercules Yang Diperbaharui di Indonesia
Dalam pidato pembukaan hangar khusus pesawat Hercules yang
diperbaharui ini, Marsekal Brown mengatakan proyek ini adalah yang
terbesar yang dilakukan oleh Royal Australia Air Force (RAAF), atau
Angkatan Udara Australia dengan TNI sejak tahun 2011.
"Proyek ini ditujukan untuk pertukaran informasi antara angkatan udara kedua negara dan untuk lebih mengembangkan sistem keselamatan dan kelayakan udara," ujar Brown, hari Rabu (03/12) di Bandung.
"Keselamatan membutuhkan perhatian secara terus-menerus. Pekerjaan ini penting untuk melanjutkan hubungan lama antara angkatan udara kedua negara, melalui membangun rasa saling percaya dan memahami "kata Marsekal Brown.
Saat berada di Indonesia, Marsekal Brown juga telah melakukan berbagai pembicaraan dengan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia (KASAU), Marsekal IB Putu Dunia.
Hanggar di Bandung yang diperbaharui akan digunakan untuk pemeliharaan Hercules C-130, yang sedang dalam proses ditransfer dari Australia ke Indonesia.
Hingga saat ini, dua pesawat Hercules telah diperbaharui di markas RAAF di Richmond, Victoria, sebelum dipindahkan kepada Angkatan Udara Indonesia.
Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli lima tambahan pesawat Hercules C130H.
Pesawat ini nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam membantu bencana alam dan krisis kemanusiaan.
Credit RadioAustralia
"Proyek ini ditujukan untuk pertukaran informasi antara angkatan udara kedua negara dan untuk lebih mengembangkan sistem keselamatan dan kelayakan udara," ujar Brown, hari Rabu (03/12) di Bandung.
"Keselamatan membutuhkan perhatian secara terus-menerus. Pekerjaan ini penting untuk melanjutkan hubungan lama antara angkatan udara kedua negara, melalui membangun rasa saling percaya dan memahami "kata Marsekal Brown.
Saat berada di Indonesia, Marsekal Brown juga telah melakukan berbagai pembicaraan dengan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia (KASAU), Marsekal IB Putu Dunia.
Hanggar di Bandung yang diperbaharui akan digunakan untuk pemeliharaan Hercules C-130, yang sedang dalam proses ditransfer dari Australia ke Indonesia.
Hingga saat ini, dua pesawat Hercules telah diperbaharui di markas RAAF di Richmond, Victoria, sebelum dipindahkan kepada Angkatan Udara Indonesia.
Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli lima tambahan pesawat Hercules C130H.
Pesawat ini nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam membantu bencana alam dan krisis kemanusiaan.
Credit RadioAustralia
Kapal Pelindo Tenggelam, Tanjung Priok Tercemar
ilustrasi kapal tenggelam. coachella.com
CB, Jakarta - Kapal pandu raksasa milik PT. Pelindo II bernama TB Bima 34 tenggelam di Tanjung Priok, Jakarta pada Kamis, 4 Desember. Akibatnya perairan di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok yang berdekatan dengan Workshop (CWS), tercemar solar yang merupakan bahan bakar kapal.
Pantauan Tempo, jaring raksasa anti minyak seluas 100 meter ditebar agar minyak tidak menyebar lebih luas. Sebanyak empat perenang diturunkan untuk mengikatkan tali ke kapal agar tidak semakin tenggelam. Kapal tersebut hanya menyisakan pucuk antena yang terlihat di permukaan air. TB Bima adalah kapal jenis tug boat atau kapal tunda yang diproduksi China.
Humas Pelindo II Pelabuhan Tanjung Priok, Sofyan Gumilar, menjelaskan kapal tug boat itu semestinya masuk ke dalam dermaga untuk diperbaiki. Namun belum juga diperbaiki, kapal sudah tenggelam. "Untuk mengangkatnya, diperlukan kapal crane apung raksasa yang hanya ada di Singapura," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Arif Soenardjo, mengatakan sudah menerjunkan tim untuk memantau tenggelamnya kapal TB Bima 34 milik Pelindo II tersebut. "Saat tenggelam, kapal sedang tidak beroperasi," katanya.
Dia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya kapal dan tidak mengganggu alur pelayaran di Pelabuhan Priok. "Kami belum merinci berapa kerugiannya," ujarnya.
Credit TEMPO.CO
Tol laut pangkas beban di jalan darat
Konsep tol laut ini sangat benar sekali, karena di daerah kepulauan seperti Indonesia ini harusnya di laut yang ramai, kenyataannya saat ini ramai di daratJakarta (CB) - Pemerintah meyakini program tol laut yang menjadi salah satu konsep andalan Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres tahun 2014, bakal mengurangi beban logistik yang selama ini masih bergantung pada transportasi darat.
"Kalau tol laut berfungsi dengan baik, pasti akan mengurangi beban di jalan darat," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Djoko Murjanto, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Kemenpupera, saat ini transportasi logistik di Indonesia masih didominasi angkutan sektor transportasi darat, yaitu masih sebanyak 92 persen dari keseluruhan transportasi logistik di Tanah Air.
Konsep tol laut diyakini juga bakal mengurangi beban yang ada di jalan secara signifikan terutama mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan.
"Konsep tol laut ini sangat benar sekali, karena di daerah kepulauan seperti Indonesia ini harusnya di laut yang ramai, kenyataannya saat ini ramai di darat," katanya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya akan mendukung pembangunan akses menuju berbagai dermaga yang direncanakan akan ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan program pengembangan tol laut akan dirintis tahun depan dengan diawali pembenahan sistem pelayaran kapal barang.
"Begini, sebenarnya karena kita negara kepulauan terbesar di dunia, maka penggunaan transportasi berbasis perairan atau laut juga harus tinggi. Kalau tidak, dihubungkan pakai apa?," kata Ignasius Jonan di Semarang, Kamis.
Kondisi transportasi kapal barang untuk perairan wilayah Barat Indonesia, menurut Menhub, pelayarannya sudah terjadwal, tetapi berbeda dengan perairan wilayah Timur yang banyak belum terjadwal pelayarannya.
"Di perairan Barat Indonesia, terjadwal kapal barang berangkat kapan, datang kapan, jenis kapal apa, muat berapa, itu ada. Namun di Timur banyak yang tidak ada, terutama di daerah-daerah kecil," katanya.
Untuk itu, ia mengatakan mulai tahun depan akan dicarikan anggaran perintis yang mendorong pembangunan "freightliner", yakni kapal angkutan barang terjadwal sehingga tingkat kepastiannya lebih tinggi.
Jadi, kata dia, harga barang di wilayah Timur tidak menjadi "gila-gilaan" seperti sekarang yang sebenarnya disebabkan tidak ada kepastian jadwal pelayaran, terutama ke pulau-pulau kecil di wilayah Timur Indonesia.
Selain itu, Jonan juga mengatakan akan diusulkan pembangunan 24 pelabuhan, baik baru atau pengembangan kapasitas pelabuhan yang sudah ada, tersebar dari wilayah Timur maupun Barat Indonesia.
Credit ANTARA News
Prancis Kenakan 300% Bea Masuk Impor Sawit Asal Indonesia
CB - Singapura. Industri kelapa sawit di Indonesia adalah salah satu industri yang tak henti mendapatkan kampanye hitam dari negara tujuan ekspor khususnya Uni Eropa. Salah satunya di Prancis yang mengenakan bea masuk impor 300% untuk kelapa sawit asal Indonesia. | |||||
Managing Director Asian Agri Grup, sebagai salah satu
perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia, Kelvin Tio
mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi industri penyumbang 1,6%
PDB ini dalam kinerja ekspornya. "Kelapa sawit ada kendala dari luar, seperti isu deforestasi, merusak ekosistem gambut, tak baik untuk kesehatan. Ini black campaign terus dilontarkan," kata Kelvin di acara Media Gathering Royal Eagle Group di Orchard Parade Hotel, Singapura, dikutip Jumat (5/12). Dia mengatakan, tak henti-hentinya negara-negara di Eropa menolak masuknya produk sawit asal Indonesia. Bahkan, kedutaan besar Indonesia di Uni Eropa menyebut, industri sawit di Indonesia ini, layaknya dalam permainan sepakbola adalah tim yang terus dikurung pertahanannya oleh serangan tim lawan. "Salah satu poin yang disampaikan dubes Indonesia di EU (European Union). Tantangan ini setiap hari terus datang, terutama di Eropa. Sampai beliau mengatakan bahwa, kalau di bola ini terus diserang," tuturnya. Dia menduga, ini bukan hanya mengenai proteksi perdagangan yang diterapkan oleh negara-negara di Eropa itu, melainkan juga ada pengusaha nakal yang sengaja menghambat produk Indonesia untuk diekspor ke luar negeri. Sayangnya, dia tak mau menyebut lebih jauh terkait pengusaha nakal itu. "Kita memang mengetahui ada oknum, perusahaan yang nakal. Tapi banyak juga kita tahu ini dilakukan untuk proteksionisme. Seakan-akan kelapa sawit itu sangat jelek," tuturnya. Dia mencontohkan, salah satu kebijakan proteksi yang dilakukan negara Eropa terhadap sawit Indonesia adalah pengenaan bea masuk impor ke negara Prancis. Menurutnya, ini merupakan suatu tantangan yang tak mudah dilalui. "Di Perancis 300% biaya impor dikenakan unuk kelapa sawit Indonesia," tuturnya. Meski dihadapkan pada berbagai persoalan tersebut, Kelvin mengatakan, Asian Agri Group tak gentar. Perusahaan milik salah satu orang terkaya di Indonesia Sukanto Tanoto ini sudah banyak mengantongi sertifikat industri sawit, seperti Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), juga penandatanganan komitmen peduli lingkungan yang dilakukan di New York, Amerika Serikat beberapa waktu lalu. "Akhir 2015 nanti kebun inti dan seluruh kebun plasma sudah tersertifikasi RSPo. Kalau ISCC akhir tahun ini selesai. Lalau ISPO awal 2015 selesai. Kita akan kembangkan terus. September kemarin di New York, yang mana adalah penandatanganan tak ada deforestasi," tutupnya. |
Credit MedanBisnis
KRI Bung Tomo dan KRI Usman dan Harun Perkuat Koarmatim
CB,SURABAYA--Dua kapal perang baru jenis "Multi Role
Light Fregate" yakni KRI Bung Tomo-357 dan KRI Usman-Harun-359 resmi
bergabung sebagai kapal perang TNI Angkatan Laut dan memperkuat jajaran
Komando Armada RI Kawasan Timur.
Pengukuhan kapal perang buatan Inggris itu dilakukan melalui upacara militer yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr Marsetio di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Kamis.
Selain ahli waris pahlawan nasional Bung Tomo, Usman Janatin bin H Ali Hasan dan Tohir bin Said (Harun), acara tersebut juga dihadiri jajaran Pangkotama TNI AL, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.
KRI Bung Tomo-357 dan KRI Usman Harun-359 masing-masing diawaki 85 orang prajurit, terdiri atas 17 perwira, 40 bintara dan 28 tamtama.
Kedua kapal perang MRLF jenis korvet untuk patroli lepas pantai itu tiba di Indonesia pada pertengahan September 2014. Saat ini, KRI Bung Tomo-357 dikomandani Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan dan KRI Usman Harun-359 dikomandani Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta.
"Pemilihan nama Bung Tomo dan Usman-Harun bertujuan membangkitkan semangat patriotisme para prajurit TNI AL serta segenap rakyat Indonesia pada umumnya," kata Laksamana Marsetio, usai upacara pengukuhan tersebut.
Menurut KSAL, upacara pengukuhan kapal perang merupakan tradisi Angkatan Laut yang berlaku di seluruh negara di dunia, sementara tempat pengukuhan dipilih yang terdekat dengan tanah kelahiran pahlawan yang namanya dipakai untuk nama kapal perang tersebut.
Surabaya sengaja dipilih sebagai tempat pengukuhan dua kapal perang tersebut, mengingat lokasinya berdekatan dengan tanah kelahiran pahlawan nasional Bung Tomo, Usman dan Harun.
Dalam waktu dekat ini, TNI AL juga akan melakukan pengukuhan serupa pada kapal perang sejenis yakni KRI Jhon Lie-358 di Bitung, Sulawesi Utara, tempat kelahiran pahlawan nasional, John Lie.
"TNI AL akan mengoptimalkan peran ketiga kapal perang baru ini untuk mengawal semangat bahari dan mewujudkan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," tambah Marsetio.
Sebagai kapal patroli, ketiga kapal perang itu dilengkapi sejumlah peralatan modern dan persenjataan canggih, antara lain radar navigasi, 'radar surveillance' untuk mendukung pengamatan udara, 'radar tracker' senjata.
Selain itu, terdapat satu meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm dan peluncur 'triple torpedo BAE System 324 mm' untuk perang atas dan bawah air, serta dilengkapi 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Pengukuhan kapal perang buatan Inggris itu dilakukan melalui upacara militer yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr Marsetio di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Kamis.
Selain ahli waris pahlawan nasional Bung Tomo, Usman Janatin bin H Ali Hasan dan Tohir bin Said (Harun), acara tersebut juga dihadiri jajaran Pangkotama TNI AL, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.
KRI Bung Tomo-357 dan KRI Usman Harun-359 masing-masing diawaki 85 orang prajurit, terdiri atas 17 perwira, 40 bintara dan 28 tamtama.
Kedua kapal perang MRLF jenis korvet untuk patroli lepas pantai itu tiba di Indonesia pada pertengahan September 2014. Saat ini, KRI Bung Tomo-357 dikomandani Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan dan KRI Usman Harun-359 dikomandani Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta.
"Pemilihan nama Bung Tomo dan Usman-Harun bertujuan membangkitkan semangat patriotisme para prajurit TNI AL serta segenap rakyat Indonesia pada umumnya," kata Laksamana Marsetio, usai upacara pengukuhan tersebut.
Menurut KSAL, upacara pengukuhan kapal perang merupakan tradisi Angkatan Laut yang berlaku di seluruh negara di dunia, sementara tempat pengukuhan dipilih yang terdekat dengan tanah kelahiran pahlawan yang namanya dipakai untuk nama kapal perang tersebut.
Surabaya sengaja dipilih sebagai tempat pengukuhan dua kapal perang tersebut, mengingat lokasinya berdekatan dengan tanah kelahiran pahlawan nasional Bung Tomo, Usman dan Harun.
Dalam waktu dekat ini, TNI AL juga akan melakukan pengukuhan serupa pada kapal perang sejenis yakni KRI Jhon Lie-358 di Bitung, Sulawesi Utara, tempat kelahiran pahlawan nasional, John Lie.
"TNI AL akan mengoptimalkan peran ketiga kapal perang baru ini untuk mengawal semangat bahari dan mewujudkan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," tambah Marsetio.
Sebagai kapal patroli, ketiga kapal perang itu dilengkapi sejumlah peralatan modern dan persenjataan canggih, antara lain radar navigasi, 'radar surveillance' untuk mendukung pengamatan udara, 'radar tracker' senjata.
Selain itu, terdapat satu meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm dan peluncur 'triple torpedo BAE System 324 mm' untuk perang atas dan bawah air, serta dilengkapi 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Produsen Senjata Rusia Luncurkan Senjata Otomatis Baru Pesaing Kalashnikov
Senjata ini dapat menggunakan dua ukuran peluru yang paling sering digunakan di Rusia, yakni kaliber 5,45 dan 7,62. Sumber: Stasiun TV Rusia Zvezda
CB - Pabrik Degtyarev yang terletak di kota Kovrov (Vladimirskaya Oblast) memamerkan prototipe senapan serbu otomatis baru buatannya. Perancang senjata yang cukup lama merahasiakan spesifikasi dan keistimewaan senjata baru itu akhirnya memperkenalkan senjata otomatis baru tersebut.
Salah satu keistimewaan senjata otomatis tersebut
adalah senjata itu dapat menggunakan dua ukuran peluru yang paling
sering digunakan di Rusia, yakni kaliber 5,45 dan 7,62. Hal tersebut
diberitakan oleh stasiun televisi Rusia Zvezda.
Ukuran kaliber peluru itu membuat senjata otomatis
baru ini dapat digunakan secara terintegrasi dengan senapan serbu
Kalashnikov.
Senjata otomatis baru tipe A-545 dilengkapi dengan bolt
senapan yang memiliki konstruksi baru dan sistem penyeimbang yang dapat
menurunkan impuls (hentakan) dari tembakan. Menurut pernyataan
perwakilan perusahaan, kepadatan tembak (jarak antara peluru) dalam
tembakan beruntun dari senjata baru ini jauh melebihi persyaratan yang
ditetapkan oleh badan militer Rusia.
Senjata otomatis ini merupakan modifikasi senjata
tipe AEK-971 yang telah disempurnakan. Senjata ini menggunakan kaliber
peluru 5,45x39, sama seperti yang digunakan dalam senjata otomatis AK-74
dan modifikasinya. Tersedia pula pilihan senjata otomatis untuk
penggunaan kaliber peluru 7,62x39. Senjata baru tersebut diperkirakan
akan diberi nama Kord dan menjadi bagian dari keluarga besar senjata
buatan pabrik Degtyarev yang sudah meluncurkan senapan mesin kaliber
besar dan senapan runduk dengan ukuran peluru 12,7x108 mm.
Saat ini, pabrik Degtyarev asal kota Kovrov tersebut
sedang mengikuti kompetisi senjata otomatis baru untuk Angkatan
Bersenjata Rusia. Mereka menominasikan senjata tipe AEK-971 yang juga
dilengkapi dengan mekanisme penyeimbang otomatis. Saingan berat bagi
senjata ini adalah senjata otomatis AK-12 buatan grup perusahaan
Kalashnikov.
Credit RBTH Indonesia
Drone dan Hacker Bisa Bunuh Penumpang Pesawat
Drone dinilai bisa mengganggu lalu lintas pesawat komersial. (Getty Images/Brendon Thorne)
Menurut Allianz, penggunaan drone komersial yang saat ini sedang berkembang, tidak memiliki standar penerbangan atau manajemen lalu lintas yang diatur secara internasional.
"Potensi risiko sangat jelas, yaitu tabrakan atau kerusakan atau cedera, dan ada kewajiban yang harus diselesaikan (oleh pihak asuransi)," tulis pihak Allianz dalam sebuah forum yang membahas keselamatan penerbangan, Kamis (4/12), seperti dikutip dari Reuters.
Drone kini makin sering dipakai oleh penyelenggaran liga olahraga untuk merekam pertandingan, kegiatan dokumentasi personal, hingga penelitian memantau suatu daerah.
Sementara dari sisi serangan siber, Allianz berkata kemajuan teknologi dalam desain pesawat dan sistem navigasinya memang telah mengurangi risiko kecelakaan pesawat dan kematian penumpang. Namun, teknologi canggih ini makin tergantung pada pemanfaatan komputer yang, tentu saja menciptakan risiko baru.
Peretasan yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung terhadap sistem pesawat dapat menggantikan pembajakan pada komunitas penerbangan.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) saat ini mengaku tengah berupaya meningkatkan keamanan siber untuk mengurangi risiko pembobolan sistem teknologi informasi penerbangan.
"Penerbangan bergantung pada sistem komputer secara luas di darat, termasuk menajemen lalu lintas udara. Dan kita tahu bahwa kita adalah target," kata Direktur Jenderal IATA, Tony Tyler dalam konferensi Oktober lalu.
Lalu lintas udara diprediksi IATA makin ramai pada 2050 mendatang, dengan proyeksi sekitar 16 miliar penumpang. Sementara di tahun 2014 ini jumlah penumpang transportasi udara berada di angka 3,3 miliar penumpang.
Teknologi penerbangan
Teknologi telah memainkan peran utama dalam mengurangi angka kematian menjadi kurang dari dua per 100 penumpang dalam penerbangan komersial, dibandingkan dengan 133 penumpang di tahun 1960-an.
Teknologi juga memberi peran besar dalam otomatisasi penerbangan. Namun, hal ini juga menjadi sorotan pada 2009 sejak Air France penerbangan 447 mengalami kecelakaan karena pilot kehilangan kontrol jet Airbus A330 saat perjalanan dari Brasil menuju Perancis.
Allianz berpendapat, perusahaan penerbangan perlu memberi pelatihan pada pilot dalam menghadapi sistem yang gagal bekerja. "Perbaikan harus dilakukan, terutama dalam mengambil tindakan jika otomatisasi gagal."
Allianz memperkirakan nilai asuransi armada maskapai bakal meningkat mencapai US$ 1 triliun dalam lima tahun ke depan dari sekitar US$ 900 miliar saat ini.
Credit CNN Indonesia
Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Berapa Banyak Uangnya?
Ada empat nama baru. Siapa paling kaya?
CB - Majalah ekonomi terkemuka Forbes, kembali melansir daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2014. Ada empat pendatang baru dalam daftar tersebut.
Dikutip dari laman Forbes, Kamis 4 Desember 2014, mereka adalah bos taksi Blue Bird, Purnomo Prawiro. Kedua, keluarga Husodo Angkosubroto. Pemilik perusahaan keluarga Gunung Sewu Group ini menduduki peringkat 23 dalam daftar orang terkaya.
Selanjutnya, bos PT Sido Muncul, Tbk, Irwan Hidayat dan Abdul Rasyid yang bergelut di sektor kehutanan.
Namun, jawara miliarder Indonesia tetap dipegang oleh R. Budi & Michael Hartono dengan jumlah kekayaan mencapai US$16,5 miliar. Sumber kekayaan mereka adalah kepemilikan saham di Bank Central Asia dan pabrik rokok Djarum.
Adapun, keberuntungan terbesar dicatatkan oleh Susilo Wonowidjojo, pemilik pabrik rokok Gudang Garam, yang kini menduduki sebagai orang terkaya kedua di Tanah Air dengan jumlah kekayaan US$8 miliar.
Seperti diketahui, tahun lalu karena anjloknya saham Gudang Garam, Susilo kehilangan jumlah kekayaannya lebih dari US$2 miliar. Kekayaan bersihnya saat itu US$5,3 miliar.
Kim Eng, analis Maybank, memproyeksikan harga saham Gudang Garam dalam setahun ke depan diperkirakan bisa naik 25 persen.
Berikut adalah daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun ini:
1. R. Budi & Michael Hartono, dengan jumlah kekayaan US$16,5 miliar
2. Susilo Wonowidjojo & family (US$8 miliar)
3. Anthoni Salim & family (US$5,9 miliar)
4. Eka Tjipta Widjaja & family (US$5,8 miliar)
5. Sri Prakash Lohia (US$4,4 miliar)
6. Chairul Tanjung (US$4,3 miliar)
7. Boenjamin Setiawan & family (US$3,5 miliar)
8. Mochtar Riady & family (US$2,7 miliar)
9. Peter Sondakh (US$2,3 miliar)
10. Sukanto Tanoto (US$2,1 miliar)
11. Tahir (US$2,1 miliar)
12. Bachtiar Karim (US$2 miliar)
13. Putera Sampoerna & family (US$1,9 miliar)
14. Theodore Rachmat (US$1,9 miliar)
15. Murdaya Poo (US$1,7 miliar)
16. Kusnan & Rusdi Kirana (US$1,7 miliar)
17. Eka Tjandranegara (US$1,7 miliar)
18. Martua Sitorus (US$1,7 miliar)
19. Eddy Katuari & family (US$1,7 miliar)
20. Kuncoro Wibowo & family (US$1,6 miliar)
21. Ciputra & family (US$1,5 miliar)
22. Ciliandra Fangiono & family (US$1,5 miliar)
23. Husodo Angkosubroto & family (US$1,5 miliar)
24. Hary Tanoesoedibjo (US$1,4 miliar)
25. Purnomo Prawiro (US$1,3 miliar)
26. Edwin Soeryadjaya (US$1,3 miliar)
27. Djoko Susanto (US$1,3 miliar)
28. Achmad Hamami & family (US$1,2 miliar)
29. Kartini Muljadi & family (US$1,1 miliar)
30. Low Tuck Kwong (US$1,1 miliar)
31. Husain Djojonegoro & family (US$1 miliar)
32. Benny Subianto (US$1 miliar)
33. Harjo Sutanto (US$950 juta)
34. Alexander Tedja (US$935 juta)
35. Soegiarto Adikoesoemo (US$930 juta)
36. Aksa Mahmud (US$860 juta)
37. Garibaldi Thohir (US$855 juta)
38. Sjamsul Nursalim (US$830 juta)
39. Hashim Djojohadikusumo (US$825 juta)
40. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$820 juta)
41. Rasyid Abdul (US$805 juta)
42. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$800 juta)
43. Arifin Panigoro (US$680 juta)
44. Irwan Hidayat (US$660 juta)
45. Sudhamek (US$655 juta)
46. The Ning King (US$650 juta)
47. Jogi Hendra Atmadja (US$630 juta)
48. Prajogo Pangestu (US$570 juta)
49. Santosa Handojo (US$555 juta)
50. Trihatma Haliman (US$500 juta)
Credit VIVAnews
Inilah cara patroli identifikasi kapal ikan asing
Dari kejauhan bentuknya hampir sama, tentunya harus dideteksi dengan didekatiKRI Barakuda (CB) - Salah satu kesulitan dalam operasi patroli penjagaan wilayah perairan Indonesia khususnya di dekat perbatasan adalah mengidentifikasi kapal ikan yang ditemui selama patroli.
Sebab, menurut Komandan KRI Barakuda-633, Mayor Laut (P) Saryanto, kebanyakan kapal ikan memiliki kesamaan bentuk jika dilihat dari kejauhan.
"Dari kejauhan bentuknya hampir sama, tentunya harus dideteksi dengan didekati," katanya saat ditemui di atas KRI Barakuda-633 di rute perjalanan Batam menuju perairan Laut Natuna, Kepulauan Riau, Kamis malam.
Akan tetapi, Saryanto mengaku pihaknya sudah memiliki sejumlah ciri-ciri kapal ikan asing dari negara tetangga yang kerap diketahui melakukan aktivitas ilegal di wilayah perairan Indonesia.
Di sekitar perairan Laut Natuna biasanya yang ditemui adalah kapal ikan asing ilegal dari Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
"Kalau kapal ikan Thailand itu biasanya berbentuk kalau kami bilang mirip keong, jadi anjungannya lebih tinggi. Sementara kapal ikan Malaysia itu biasanya berwarna biru atau kuning. Sedangkan kapal ikan Vietnam itu 'pairing' atau bentuknya itu seperti dua kapal yang menyambung," katanya.
Biasanya prajurit TNI AL yang bertugas selama patroli apabila mendapati kapal semacam itu akan didekati, dan baru melakukan tindakan khusus apabila kapal-kapal tersebut melakukan manuver berbahaya.
KRI Barakuda-633 yang masuk ke dalam jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmabar sejak 2010 itu diperkuat dengan sistem persenjataan satu buah meriam kaliber 40 mm dan dua buah meriam kaliber 20 mm.
Credit ANTARA News
Ukiran Kerang Tertua Berasal dari Jawa
Homo erectus
CB, Leiden - Spesies manusia purba Homo erectus yang dulu tinggal di Pulau Jawa, Indonesia, ternyata telah memakai cangkang kerang air tawar sebagai perkakas sekaligus "kanvas" ukiran. Tim peneliti yang dipimpin arkeolog dari Leiden University, Belanda, Jose Joordens, telah menemukan bukti adanya ukiran pada cangkang kerang tersebut. Ukiran-ukiran kuno itu diperkirakan berusia lebih dari 500 ribu tahun.
Temuan ukiran di cangkang kerang itu adalah karya tertua yang pernah dibuat spesies manusia. "Sebelum temuan ini, asumsi yang muncul adalah ukiran serupa hanya dibuat oleh manusia modern Homo sapiens di Afrika sekitar 100 ribu tahun lalu," kata Joordens, seperti tertulis di laman Leiden University, 3 Desember 2014. Hasil riset itu telah dipublikasikan di jurnal Nature.
Tim yang beranggotakan 21 peneliti itu mempelajari ratusan fosil kerang yang diambil dari lokasi penemuan Homo erectus. Fosil manusia purba itu pertama kali ditemukan peneliti asal Belanda, Eugene Dubois, di Trinil, Jawa Timur, akhir abad ke-19. kerang-kerang itu adalah bagian dari koleksi Dubois yang sekarang disimpan di Naturalis Biodiversity Center, Leiden.
Bagi Joordens dan koleganya, penemuan ukiran dengan pola geometris di cangkang kerang itu merupakan kejutan besar. Ukiran berpola zigzag yang hanya bisa terlihat di bawah sorotan cahaya miring itu ternyata lebih tua dibanding proses alamiah yang membuat kerang-kerang itu menjadi fosil. Studi membuktikan pola-pola itu adalah buatan Homo erectus dan bukan hasil goresan binatang atau proses alamiah.
Pengukuran usia yang dikerjakan para peneliti dari VU University Amsterdam dan Wageningen University menunjukkan usia ukiran itu 430.000-540.000 tahun. Ukiran itu empat kali lebih tua daripada kreasi manusia modern di Afrika yang selama ini disebut sebagai karya tertua.
Spesies Homo erectus hidup pada masa Pleistocene yang berlangsung 2,5 juta hingga 11.700 tahun lampau. Bukti fosil Homo erectus tertua berusia sekitar 1,9 juta tahun dan yang termuda berumur 143 ribu tahun. Spesies yang berasal dari Afrika itu diperkirakan menyebar hingga mencapai Georgia, India, Sri Lanka, Cina, dan Jawa. Wil Roebroeks, profesor arkeologi paleolitik di Leiden University, mengatakan temuan baru pada koleksi museum yang sudah disimpan lebih dari seratus tahun adalah hal fantastis. "Orang mungkin penasaran, apakah itu adalah bentuk dari kesenian awal," ujarnya. "Kami belum mendapatkan petunjuk apa arti ukiran tersebut."
Riset itu menunjukkan manusia purba sudah cukup cerdas untuk membuka kerang-kerang air tawar. Mereka mengebor lubang hingga menembus kerang memakai benda tajam yang diduga adalah gigi hiu. Lubang itu berada tepat di titik otot kerang yang membuat cangkang tertutup. Daging kerang dimakan dan cangkangnya dipakai untuk membuat alat semacam pisau. "Presisi itu mengindikasikan keterampilan dan pengetahuan tentang anatomi moluska," tutur Frank Wesselingh, ahli fosil kerang dari Naturalis.
Credit TEMPO.CO
Menelisik Candi Jiwa yang Masih Menyimpan Misteri di Karawang
Jakarta (CB) - Angin sore yang berhembus sejuk membuat daun padi meliuk-liuk berirama. Sesekali terlihat segerombolan burung kecil yang terbang cukup rendah.
Jauh dari hiruk pikuk kota dan terasa sangat damai. Begitulah pemandangan yang terlihat dan suasana yang tergambarkan saat detikcom mengunjungi wisata sejarah percandian di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Karawang berjarak kira-kira 70 kilometer dari Ibu Kota.
Sebuah candi yang terbuat dari batu bata berdiri kokoh di tengah-tengah hamparan sawah yang menghijau. Warga mengenal candi tersebut dengan nama Candi Jiwa.
Seorang Juru Pelihara Candi bernama Nasri menuturkan, ada cerita tersendiri kenapa candi setinggi kira-kira 3 meter itu dinamai demikian. Konon ini adalah candi tertua di tanah Jawa.
"Candi Jiwa ini mulai diteliti sejak 1984 dan dipugar pada tahun 1996. Sebelum dipugar, kawasan candi hanya berbentuk gundukan tanah atau unur. Banyak yang menyebutnya bukit. Warga lantas memanfaatkan gundukan tanah tersebut untuk bercocok tanam dan mengamankan ternak mereka. Soalnya kawasan Batujaya termasuk daerah rawan banjir," tutur Nasri, Sabtu, (29/11/2014).
Setiap banjir datang, warga terpaksa menginapkan ternak mereka di atas gundukan tanah tersebut. Namun, keesokan paginya ada saja ternak yang mati tanpa sebab.
"Dari situ, warga tak lagi menyebut gundukan tanah tersebut dengan unur, tapi unur jiwa, karena sudah memakan jiwa-jiwa binatang tersebut. Alhasil ketika tahun 1996 dilakukan pemugaran dan ditemukan candi di bawah gundukan tersebut, warga lantas menyebutnya dengan Candi Jiwa," ungkap Nasri yang sudah lebih dari 10 tahun bekerja di bidang pengembangan peninggalan sejarah.
Batas antara candi dengan area pesawahan di sekelilingnya berupa pagar besi setinggi kira-kira 1 meter. Jika ingin ke tempat candi tersebut berada, warga bisa menyusuri jalan beton dengan lebar tak lebih dari 1 meter.
Nasri menuturkan, candi yang berbentuk persegi empat tersebut berada di perbatasan Desa Segaran di Kecamatan Batujaya dan Desa Talagajaya di Kecamatan Pakis Jaya. Terdapat beberapa titik percandian belum dipugar yang terletak tak jauh dari Candi Jiwa. Secara keseluruhan kawasan percandian ini memiliki luas hingga 5000 M.
Berdasarkan prasasti yang pernah ditemukan di kawasan percandian, Candi Jiwa diperkirakan merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara berkembang pada abad ke-4 masehi dan merupakan kerajaan tertua di Jawa Barat. Jika dilihat dari atas, struktur paling atas dari Candi Jiwa memperlihatkan bentuk seperti bunga teratai.
"Cara mereka menyusun batu bata candi yaitu dengan sistem gosok spesi dan menggunakan batu kunci. Jenis batu bata yang digunakan untuk membangun Candi Jiwa diperkirakan jauh lebih tua dari jenis batu penyusun Candi Borobudur," ungkap Nasri.
Berjarak kira-kira 100 meter dari komplek candi, berdiri sebuah museum. Bangunan sederhana berlantai 1 itu hanya menampung sedikit benda peninggalan sejarah terkait percandian di Batujaya.
"Sebagian besar benda bersejarah masih diteliti tim arkeolog, sebagian lagi sudah disimpan di Museum Nasional (Jakarta Pusat)," tutur Nasri.
Mayoritas isi museum adalah jenis-jenis bebatuan yang digunakan untuk menyusun candi. Dipajang pula kerak besi dan fosil tumbuhan yang pernah ditemukan di sekitar kawasan situs percandian.
Beruntungnya, meskipun letak situs ini cukup jauh yaitu sekitar 40 km dari pusat Kota Karawang, namun akses jalan menuju ke lokasi bisa dibilang cukup bagus. Ada berbagai alternatif cara untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke situs Candi Jiwa ini.
Pertama dengan menggunakan kendaraan pribadi. Jika dari Ibu Kota, wisatawan yang menggunakan mobil bisa menyusuri tol Jakarta-Cikampek lalu keluar di Tol Karawang Barat. Dari situ bisa berbelok ke arah Terminal Tanjung Pura kemudian menuju Rengas Dengklok.
Letak situs sekitar 20 km dari Rengas Dengklok. Sepanjang perjalanan dari Rengas Dengklok menuju Batujaya, wisatawan akan melewati jalan yang berada di sisi irigasi. Memang agak disayangkan karena tidak banyak papan penunjuk arah yang menunjukkan di mana letak Candi Jiwa.
Kedua jika menggunakan sepeda motor wisatawan yang berasal dari Ibu Kota bisa menyusuri Jalan Kalimalang hingga ke Cikarang. Tak jauh setelah Terminal Bus Cikarang, motor bisa berbelok di daerah Pilar. Jarak situs dari situ sekitar 20 km.
Jika menggunakan transportasi umum, sejauh ini belum ada yang sampai hingga di depan situs. Angkutan umum baik dari Karawang maupun Cikarang, rata-rata hanya sampai Pasar Batujaya yang berjarak kira-kira 2 km dari situs. Dari situ bisa menumpang ojek untuk sampai ke lokasi.
"Selama ini pengunjung rata-rata dari anak sekolah. Mereka bisa ratusan orang. Selain itu ada juga mahasiswa yang datang untuk keperluan tugas. Ada juga masyarakat umum yang cuma ingin tahu seperti apa Candi Jiwa itu," imbuh Nasri.
Credit DetikNews
Pelajaran Seumur Hidup bagi Sukarelawan Australia
Pelajaran Seumur Hidup bagi Sukarelawan Australia (Foto:Kedubes Australia)
JAKARTA (CB) - Budaya dan keragaman di Indonesia adalah
bagian dari pelajaran yang dibawa ratusan relawan Australia ketika
pulang ke negaranya. Selama sembilan tahun terakhir, lebih dari 750
sukarelawan asal Australia bertugas di Indonesia, dan hampir 200 relawan
selama tahun lalu.
Melalui program Australian Volunteers for International Development (AVID), sukarelawan dapat mengembangkan hubungan kerjasama jangka panjang dan berbagi pengetahuan antara Australia dan Indonesia. Sukarelawan membangun persahabatan abadi dengan masyarakat di Indonesia, serta mengembangkan pemahaman yang lebih tentang bagaimana bekerja lintas budaya.
Perwakilan AVID, Will Shea (31), mengatakan bahwa tugasnya di Indonesia mengajarinya perspektif yang lebih baik pada keseimbangan hidup dan bekerja, serta pentingnya keluarga dan kehidupan di luar yang terpisah dari pekerjaan.
“Lintas budaya sangat penting untuk bekerja di Australia. Sebab, Australia sendiri merupakan negara yang multikultural,” katanya, dalam keterangan pers yang diterima Okezone, Kamis (4/12/2014).
Program AVID adalah bagian penting dan sudah berjalan lama dari program kerjasama pembangunan Pemerintah Australia. Mulai pelatihan guru di Kupang hingga mentor pengembangan bisnis di Pulau Nias (Sumatera). Sukarelawan sering kali menjadi wajah publik program bantuan Australia.
Credit OkeZone
Melalui program Australian Volunteers for International Development (AVID), sukarelawan dapat mengembangkan hubungan kerjasama jangka panjang dan berbagi pengetahuan antara Australia dan Indonesia. Sukarelawan membangun persahabatan abadi dengan masyarakat di Indonesia, serta mengembangkan pemahaman yang lebih tentang bagaimana bekerja lintas budaya.
Perwakilan AVID, Will Shea (31), mengatakan bahwa tugasnya di Indonesia mengajarinya perspektif yang lebih baik pada keseimbangan hidup dan bekerja, serta pentingnya keluarga dan kehidupan di luar yang terpisah dari pekerjaan.
“Lintas budaya sangat penting untuk bekerja di Australia. Sebab, Australia sendiri merupakan negara yang multikultural,” katanya, dalam keterangan pers yang diterima Okezone, Kamis (4/12/2014).
Program AVID adalah bagian penting dan sudah berjalan lama dari program kerjasama pembangunan Pemerintah Australia. Mulai pelatihan guru di Kupang hingga mentor pengembangan bisnis di Pulau Nias (Sumatera). Sukarelawan sering kali menjadi wajah publik program bantuan Australia.
Credit OkeZone
Mobil Militer dari Rusia Ini Bakal Jadi Pesaing Humvee
Mobil pengangkut militer buatan ZIL (Autoexpress)
MOSKOW (CB) - Sebuah perusahaan traktor asal Rusia, ZIL,
membuat mobil pengangkut untuk keperluan militer. Mobil bergaya Humvee
tersebut masih sebatas konsep belum diproduksi massal. Demikian seperti
dikutip dari Autoexpress, Jumat (5/12/2014).
Sekilas kendaraan angkut tersebut tidak seperti mobil militer yang banyak digunakan negara lain. Bagian atap menyatu dan mengalir hingga ke depan. Kaca depan tampak agak melandai.
Sementara di bagian depan, grill tampak agresif ditambah garis vertikal yang secara sekilas tampak seperti gigi. Desain bagian depannya mengesankan bahwa mobil ini kokoh.
Mobil berpenggerak empat roda yang belum diberi nama itu mampu mengangkut 10 orang. Tempat duduknya bervariasi. Dua tempat duduk berada masing-masing di depan dan belakang. Tempat duduk di belakang bisa digunakan tim penembak. Dari posisi itu tembakan bisa diarahkan ke bagian belakang kendaraan.
Enam tempat duduk lainnya berada di tengah, masing-masing tiga menghadap ke sisi kendaraan.
Bodi di sisi kendaaan yang sekilas seperti jendela, sebenarnya adalah pintu gullwing. Bedanya, bagian kaca jendela terbuka ke atas sementara bodi kerasnya ke bawah yang juga berfungsi untuk pijakan saat tentara keluar kendaraan.
Sementara bagian bawah kendaraan terbuat dari bahan yang tahan ledakan.
Mesinnya menggunakan diesel Cummins inline-4 yang mampu menghasilkan tenaga 183 HP. Sistem transmisinya menggunakan lima percepatan manual.
Credit OkeZone
Sekilas kendaraan angkut tersebut tidak seperti mobil militer yang banyak digunakan negara lain. Bagian atap menyatu dan mengalir hingga ke depan. Kaca depan tampak agak melandai.
Sementara di bagian depan, grill tampak agresif ditambah garis vertikal yang secara sekilas tampak seperti gigi. Desain bagian depannya mengesankan bahwa mobil ini kokoh.
Mobil berpenggerak empat roda yang belum diberi nama itu mampu mengangkut 10 orang. Tempat duduknya bervariasi. Dua tempat duduk berada masing-masing di depan dan belakang. Tempat duduk di belakang bisa digunakan tim penembak. Dari posisi itu tembakan bisa diarahkan ke bagian belakang kendaraan.
Enam tempat duduk lainnya berada di tengah, masing-masing tiga menghadap ke sisi kendaraan.
Bodi di sisi kendaaan yang sekilas seperti jendela, sebenarnya adalah pintu gullwing. Bedanya, bagian kaca jendela terbuka ke atas sementara bodi kerasnya ke bawah yang juga berfungsi untuk pijakan saat tentara keluar kendaraan.
Sementara bagian bawah kendaraan terbuat dari bahan yang tahan ledakan.
Mesinnya menggunakan diesel Cummins inline-4 yang mampu menghasilkan tenaga 183 HP. Sistem transmisinya menggunakan lima percepatan manual.
Credit OkeZone
Faisal Basri Ungkap "Ketololan" dalam Penentuan Harga dan Pengadaan Premium
SHUTTERSTOCK Ilustrasi
JAKARTA,CB – Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) Faisal Basri menegaskan, timnya tidak bertugas menangkap para pemburu rente di industri minyak dan gas. Dia bilang, tugas tim adalah memberikan rekomendasi supaya aturan main tata kelola migas transparan dan jelas.
“Analoginya gampang, kalau selama ini ruang migas itu gelap, terangin saja semua, kabur deh setan-setan itu. Setan tidak bisa di ruang terang, nah kita terangi,” kata Faisal, Kamis (4/12/2014). Faisal punya waktu enam bulan untuk menyelesaikan rekomendasi itu.
Terkait Pertamina Energy Trading Limited (Petral), Faisal berkeyakinan bisa membuat rekomendasi dalam waktu kurang dari enam bulan. Saat ini, kata dia, timnya tengah membuat kajian tentang harga minyak impor yang sesungguhnya.
Celah harga
Menurut Faisal, rumus penentuan harga bahan bakar minyak yang dipakai Pertamina selama ini sangat kompleks. “Itu ada MOPS (Mean of Platts Singapore), ada alfa, ada gamma, kemudian keluarlah rumus," sebut dia.
Faisal lalu bertutur lagi, ketika orang Pertamina ditanya soal angka harga yang dipakai sekarang untuk mengimpor minyak itu, jawaban yang didapat adalah nominal tersebut merupakan urusan trading. "Ada di Petral sama ISC (Integrated Supply Chain),” kata dia mengutip keterangan jajaran Pertamina.
Menurut Faisal, variabel alfa dalam rumus penentuan harga tersebut bisa menjadi celah dalam "permainan" bandrol bahan bakar minyak. Karena itu, dia mengaku sedang mengumpulkan data proses pengadaan minyak impor di Pertamina.
RON88 atau RON92?
Informasi tambahan yang dipaparkan Faisal adalah saat ini tak ada lagi pemasok dari luar negeri yang menyediakan bahan bakar minyak dengan RON88--standar kualitas bahan bakar minyak yang selama ini dirujuk untuk Premium.
“Ada yang bilang Pertamina beli (bahan bakar minyak dengan) RON92 (standar kualitas setara Pertamax). Di Indonesia (RON92) di-blending menjadi RON88, di-down grade," tutur Faisal. Menurut dia, ketololan telah terjadi dalam praktik penyediaan Premium--salah satu bahan bakar minyak bersubsidi--bila informasi itu benar.
"Kan ketololan-ketololan seperti itu harus kita singkirkan. Masa barang bagus dijadikan barang jelek. Itu kan aneh. Dan barang jeleknya lebih mahal karena ada pengolahan,” ujar Faisal.
Adapun di Indonesia, Faisal menyebutkan ada lima kilang--industri pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak--dengan empat di antaranya mengolah RON88. Kapasitas produksi dari empat kilang itu hanya bisa memenuhi 30 persen kebutuhan Premium domestik.
Menurut Faisal, trader pemenang tender pengadaan Premium akan membeli BBM RON92 dan mengolahnya di luar negeri pula. “Surprising-nya orang Pertamina ngomong, 'Kami blending di dalam negeri'. Enggak bener itu. Kok (bilang) nge-blending sesuatu, wong kapasitas (produksinya) saja terbatas kok nge-blending,” tutur dia.
Credit KOMPAS.com
Situs Gunung Padang terus diteliti
"Penelitian peradaban manusia masa lampau ini penting untuk diketahui karena bisa mengangkat jati diri bangsa Indonesia," kata Kepala Pusat Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Bagyo Prasetyo usai Seminar di UI Depok, awal pekan ini.
Menurut dia dilihat dari bangunan yang ada di Situs Gunung Padang ini bangsa kita pada masa lampau mempunyai budaya yang luhur dan hidup dalam bergotong royong.
"Kita ini bangsa yang khas dan mempunyai budaya luhur dan bergotong royong. Ini harusnya menjadi contoh yang baik bagi kehidupan berbansga dan bernegara saat ini," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian Situs Gunung Padang itu sejak 1979 hingga 1984 dan dilanjutkan dengan penelitian-penelitian berikutnya.
Bagyo menegaskan bahwa Situs Gunung Padang merupakan punden berundak yang diperkuat dengan bongkahan batu dan menolak Situs Gunung Padang berbentuk piramida.
Menurut dia, piramida merupakan bangunan dari batu yang berbentuk limas sementara Situs Gunung Pandang hanyalah undak tanah.
"Dari Aspek morfologi merupakan punden berundak bukan piramida," katanya.
Sementara itu Arkeolog Universitas Indonesia Ali Akbar mengatakan perbedaan hasil penelitian karena memang aspek yang diteliti berbeda, jadi kalau hasilnya beda tentu saja.
"Saya melakukan penelitian dibawah permukaan tanah tentunya beda dengan penelitian yang berada di permukaan tanah," ujarnya.
Ali Akbar menyatakan adanya kemungkinan Situs Gunung Padang berbentu piramida seperti bentuk candi umumnya di Indonesia pada.
"Jika melihat Situs Gunung Padang saat ini, hampir sama seperti bentuk Candi Borobudur yang hanya terlihat pucuknya," jelasnya.
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penelitian dan pemugaran Situs Gunung Padang untuk menemukan bentuk sebenarnya, apakah berbentuk limas atau piramida.
Menurut dia berdasarkan hasil penelitian timnya, tercatat Situs Gunung Padang terdiri atas lima teras berundak. Teras tersebut memanjang dari utara ke selatan dengan luas bangunan 3.049,59 meter per segi dan luas tanah 17.196,52 meter per segi.
Situs Gunung Padang telah dicatat oleh N.J. Krom sejak 1914. Penelitian mulai dilakukan oleh berbagai instansi sejak 1979, misalnya oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Bandung.
Pada 1998, pemerintah telah menetapkan situs ini sebagai Benda Cagar Budaya. Status tersebut menunjukkan bahwa situs ini penting bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada umumnya. Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa instansi maupun perorangan terus melakukan penelitian di situs ini. Masyarakat juga dapat berkunjung ke situs ini sebagai wisatawan.
Pada 2011, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana melakukan riset kebencanaan di situs ini dan menyatakan terdapat kemungkinan lapisan buatan manusia (man-made) di bawah permukaan. Peryataan tersebut mengundang perhatian media massa meskipun masih dalam jumlah terbatas.
Pada 2012, Staf Khusus Presiden menginisiasi terbentuknya Tim Terpadu Riset Mandiri, dan pada 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membentuk Tim Nasional Pelestarian dan Pengelolaan Situs Gunung Padang.
Hasil penelitian tim-tim tersebut, terutama Tim Terpadu Riset Mandiri, menarik perhatian para pejabat negara sampai Presiden Republik Indonesia. Media massa dan, pada gilirannya, masyarakat luas pun akhimya mengikuti pemberitaan yang luar biasa besamya jika dibandingkan berita tentang situs arkeologi lainnya.
Credit ANTARA News
Kamis, 04 Desember 2014
Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Impor Kapal dari Tiongkok dan Myanmar
Pekerja menyelesaikan pembuatan kapalkayu berukuran 30 meter di galangan kapal bantaran sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jateng, Sabtu (27/9/2014). Produksi kapal kayu lokal ini sudah di ekspor ke berberapa negara di Asia dan Eropa dengan harga mencapai Rp 7-8 miliar per kapal. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)
CB, Jakarta - Anggota DPR RI, dari Fraksi PKS, Dr Hermanto, SE, MM meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan impor kapal dari Tiongkok dan Myanmar. Dalam keterangan pers yang dikirim ke Tribunnews.com, Kamis (4/12/2014) Hermanto mendesak pemerintah untuk memprioritaskan produk dalam negeri dan memperhatikan aspek keamanan dalam pengadaan kapal tersebut.
"Industri galangan kapal Indonesia telah memiliki kemampuan teknologi untuk membuat kapal yang handal. Selain itu, sangat memahami kondisi maritim Indonesia. Karena itu mestinya Pemerintah membeli kapal produksi dalam negeri, jangan ngotot impor”, tegasnya mengomentari kebijakan pemerintah mengimpor 500 unit kapal dari Cina dan Vietnam berkapasitas 3 ribu sampai 5 ribu DWT (deadweight tonnage) yang bisa berlabuh di pelabuhan-pelabuhan kecil.
Ditinjau dari aspek keamanan, lanjutnya, kapal-kapal impor itu belum tentu aman. “Saya mengkhawatirkan aspek keamanan produk kapal luar negeri tersebut mengingat pembuatnya tidak mengetahui persis kondisi maritim Indonesia", ucapnya
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang membidangi perdagangan, distribusi dan logistik melaporkan akan melakukan pengadaan 500 unit kapal dari Cina dan Myanmar. Kapal-kapal ini nantinya akan digunakan untuk mengangkut distribusi logistik seperti gas elpiji, BBM, semen dan ternak. Pengadaan kapal tersebut dilakukan dalam jangka waktu 5 tahun dengan nilai mencapai 5 miliar dolar AS. Sepanjang 2014 telah masuk 15 unit kapal dan kedepan ditargetkan masuk 100 unit kapal per tahun.
Menurut Hermanto, banyak sisi positif bila Pemerintah membeli kapal produk dalam negeri. Diantaranya, industri galangan kapal dalam negeri bisa bergairah dan karena itu bisa menyerap banyak tenaga kerja. “Ini tentu akan mengurangi jumlah pengangguran. Pengangguran berkurang maka orang miskin berkurang," tuturnya.
“Jadi, dengan membeli kapal dari dalam negeri, kita bisa mendapat kapal yang lebih berkualitas sekaligus mengurangi angka kemiskinan," katanya.
Credit Tribunnews.com
Dimoratorium, 3.000 Kapal Asing Tinggalkan Perairan Indonesia
Sejumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) melakukan "Sailling Pass" saat peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10). (sumber: Antara/Suryanto)
Jakarta (CB) - Sejak diberlakukannya moratorium kapal eks asing sejak 3 November lalu, Menteri Perikanan dan Kelautan (MKP) Susi Pudjiastuti menyatakan sekitar 3.000 kapal eks asing telah meninggalkan wilayah perairan Indonesia.
"Setelah moratorium, sudah 3.000 kapal eks asing yang meninggalkan wilayah perairan Indonesia," ujar Menteri Susi di hadapan wartawan yang tergabung dalam Jakarta Foreign Corespondents Club di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (3/12). Turut hadir dalam pertemuan itu adalah para pemangku kepentingan industri kelautan perikanan internasional.
Di samping melakukan moratorium, Menteri Susi juga aktif melakukan sosialisasi penertiban hukum kelautan dan perikanan Indonesia yang semakin ketat kepada duta besar negara-negara tetangga.
Hal ini dinilai cukup efektif agar negara tetangga juga dapat menerapkan kebijakan yang lebih ketat sebelum mengizinkan awaknya memasuki wilayah perairan Indonesia.
"Saya sudah bertemu Dubes Malaysia, Thailand, Filipina untuk bisa awasi awak mereka lebih ketat sebelum dikirimkan ke Indonesia. Mereka juga saya berikan pemahaman bahwa hukum kita sekarang lebih ketat dibandingkan dulu," katanya.
Menurutnya sosialisasi dengan perwakilan negara seperti ini cukup efektif mengurangi angka IUU fishing. Apalagi mengingat kemampuan dan kapasitas armada patroli laut tidak memungkinkan untuk melakukan pengawasan setiap saat. Terlebih kapal pengawas milik Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) hanya berjumlah 27 dan dilengkapi senjata kaliber 12,7 milimeter (mm).
"Kita punya keterbatasan untuk lakukan pengawasan militer baik dari segi kemampuan maupun kapasitas. KKP sendiri kapalnya cuma 27 kecil semua, tidak bisa untuk tenggelamkan kapal ilegal di tengah laut," jelasnya.
Selain itu, Menteri Susi menekankan perlunya pemahaman yang sama akan pentingnya kelestarian ekosistem laut. Hal ini menurutnya menjadi tanggung jawab seluruh penduduk dunia.
"One world, one sea. Laut Indonesia bukan hanya tanggung jawab Indonesia tapi masyarakat di seluruh dunia. Untuk itu saya undang semua dubes untuk bantu wujudkan ini,"
Credit BeritaSatu.Com
Indonesia Produsen Cengkeh Terbesar di Dunia
CB,Yogyakarta - Ketua ASEAN Clove Spice Association (ACSA) atau Asosiasi Rempah Cengkeh ASEAN I Ketut Budyman menyatakan bahwa Indonesia merupakan produsen terbesar cengkeh dunia. Pasalnya saat ini produksi cengkeh Indonesia telah mencapai 73.000 ton per tahun dengan luas lahan mencapai 31.450 hektare (ha). Sementara peringkat kedua yaitu Madagaskar yang memproduksi cengkeh sebesar 23.00 ton pertahun. “Selama ini negara kita menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia,” kata Ketut di Yogyakarta, Rabu (3/12).
Meskipun menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia, bukan berarti produksi cengkeh Indonesia tidak menemui masalah. Ketut menyatakan produktivitasnya masih kalah dengan Tiongkok dengan 11.500 Kg/Ha. Disusul yang kedua, Tanzania dengan produktivitas cengkeh 11.417 Kg/Ha. “Dari delapan negara ini, produktivitas Indonesia nomor tujuh dengan 2.202 Kg/Ha,” katanya.
Sayangnya, kata dia, peran komunitas cengkeh seperti petani, asosiasi pedagang hingga industri pengguna produk turunan cengkeh, belum terorganisir dengan baik. Ini berdampak tidak terdengar suaranya di forum-forum internasional. Untuk itu, komunitas cengkeh dari beragam latar belakang mendeklarasikan organisasi non pemerintah, ASEAN Clove Spice Association (ACSA) atau Asosiasi Rempah Cengkeh ASEAN.
ACSA, kata dia, merupakan organisasi yang mengadvokasi kepentingan pemangku kepentingan komunitas cengah di Indonesia dan ASEAN. Organisasi ini dibentuk guna membantu sektor rempah cengkeh di tingkat ASEAN untuk memperjuangkan kesejahteraan komunitas sektor cengkeh, seperti petani.
Sebagai negara terbesar penghasil cengkeh di dunia,Indonesia memiliki total 331.450 hektar lahan dengan 1,82 juta petani. Selama ini produk utama bunga cengkeh sebagian besar terserap ke industry rokok kretek. Nilai perdagangan cengkeh ke industry rokok memang cukup besar lebih dari Rp 7 triliun per tahun.
Sementara itu, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kementerian Pertanian Azwar Abu Bakar mempertegas bahwa rempah Indonesia memiliki kualitas terbaik di dunia. Bahkan, dia mengisahkan era penjajahan sebelum negeri ini merdeka karena komoditas rempah seperti cengkeh. “Kita dulu di jajah karena rempah-rempah kita berkualitas. Kini, kita menjadi negara produsen sekaligus konsumen cengkeh terbesar dunia,” katanya.
Dirjen Perkebunan Kementan Gamal Nasir menyatakan bahwa cengkeh merupakan salah satu dari 15 komoditi yang diutamakan penanganannya dalam pembangunan perkebunan khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Sebagai tanaman asli Indonesia dengan tetuanya cengkeh AFO, tanaman cengkeh mempunyai peranan strategis karena hampir seluruhnya diupayakan oleh petani (98 % dari total areal) dan hasilnya sebagian besar (Iebih dari 90 %) diserap oleh pabrik rokok.
“Cengkeh juga mempunyai karakteristik spesifik yaitu siklus produksi periodik (4 tahun) yang ditandai panen besar, kecil dan panen raya. Dengan demikian, sering terjadi fluktuasi harga yang relatif tinggi sebagai akibat tidak stabilnya pasokan cengkeh. Sementara, untuk panen dan pengolahan memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak dengan biaya upah yang cukup tinggi,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Nasir, selama 3 tahun harga cengkeh relatif tinggi, dengan rata - rata sekitar Rp 50 ribu rupiah per kg. Suatu harga yang cukup layak bagi petani dan perusahaan masih memperoleh keuntungan secara ekonomi dan finansial. Perkembangan cengkeh mengalami pasang surut dari waktu ke waktu. Areal cengkeh pernah mencapai luasan tertinggi pada tahun 1987 yaitu 742 ribu ha, kemudian mengalami penurunan sampai titik terendah pada tahun 2000 dengan luasan 415 ribu ha.
Lebih jauh lagi, Nasir memaparkan bahwa saat ini luas areal cengkeh mencapai sekitar 470 ribu ha dengan produksi 84,8 ribu ton. Dari luasan tersebut, Sulawesi Utara sebagai penghasil utama seringkali dijadikan barometer cengkeh nasional, memberikan kantribusi areal seluas 75 ribu ha atau 16 % dari luasan nasional.
Dengan fenomena-fenomena seperti tersebut diatas, dan adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan cengkeh khususnya untuk pabrik rokok yang diperkirakan antara 110.000-120.000 ton, sementara produktivitas rata-rata cengkeh nasional masih dibawah potensinya yaitu antara 260 - 360 kg/ha selama 3 tahun terakhir dari potensi sebesar 500-600 kg/ha.
“Rendahnya produktivitas ini disebabkan banyaknya tanaman tua dan rusak akibat serangan hama dan penyakit, kondisi tanaman kurang optimal (minimnya kepemilikan tanaman, kurangnya pemeliharaan, dan ditanam di lereng melebihi ketentuan), belum intensifnya penggunaan benih unggul, serta mutu belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan. Disamping itu, kelembagaan petani belum optimal dan akses pembiayaan terhadap lembaga keuangan rnasih rendah,” tegasnya.
Credit Neraca.co.id
Langganan:
Postingan (Atom)