Rabu, 19 Desember 2018

50 polisi Sao Paulo ditangkap terkait upeti kelompok obat bius


50 polisi Sao Paulo ditangkap terkait upeti kelompok obat bius
RIO DE JANEIRO, 7/2 - OPERASI BERANTAS NARKOBA. Anggota kepolisian berjaga di kawasan kumuh Prazeres dalam sebuah operasi pemberantasan perdagangan narkoba di Rio de Janeiro, Minggu (6/2). Satu bulan sebelun perayaan karnaval, pasukan keamanan Rio de Janeiro memulai operasi besar-besaran di pusat kota untuk markas unit penjaga keamanan di sembilan kawasan kumuh dimana sekitar 26 ribu jiwa bermukim. FOTO ANTARA/REUTERS/Ricardo Moraes/djo/11


Sao Paulo (CB) - Lebih 50 petugas kepolisian yang berpatroli di kawasan yang sama di Sao Paulo ditangkap pada Selasa (18/12).

Mereka dituduh para jaksa negara menerima upeti dari kelompok pengedar obat bius terbesar di Brazil guna mengizinkan para anggota kelompok itu menjual narkotika, kata pihak berwenang.

Unit penyelidikan internal kepolisian Sao Paulo bekerja sama dengan jaksa negara, yang memusatkan upaya memberantas kelompok kuat pengedar obat bius First Capital Command (PCC). Kerja sama dilakukan untuk mengumpulkan apa yang para jaksa katakan dalam pernyataan merupakan bukti persekongkolan antara para petugas dan kartel itu.

PCC berkembang menjadi kuat dalam beberapa tahun terakhir, kata para penyelidik. Kartel tersebut kini banyak mengendalikan pengiriman kokaina dan senjata ke Brazil serta arus obat bius, yang berkembang di negara-negara tetangga dan dikirim ke Afrika dan Eropa melalui pelabuhan-pelabuhan Brazil.

Pada Selasa siang, 53 anggota Batalion ke-22 Kepolisian Negara Bagian Sao Paulo ditangkap - hampir 10 persen dari jumlah personel batalion itu, menurut para jaksa negara. Tiga tersangka anggota PCC juga ditangkap.

Memerangi kejahatan dan kelompok-kelompok pengedar obat terlarang di Brazil merupakan prioritas utama bagi Presiden terpilih Jair Bolsonaro, yang mengampanyekan landasan hukum dan ketertiban serta secara terbuka menyerukan kepolisian membunuh para anggota kelompok obat terlarang.

Namun, operasi pada Selasa di negara-negara bagian paling aman di Brazil menggarisbawahi kompleksitas situasi kemananan negara itu. Polisi bergaji rendah dan kurang terlatih sering ditemukan memberi tahu kelompok-kelompok obat terlarang mengenai operasi polisi, atau menjadi anggota aktif dari milisi paramiliter yang memerangi kelompok-kelompok obat terlarang untuk mencari uang tambahan. 




Credit  antaranews.com



Presiden Brasil Bolsonaro Ancam Venezuela dan Kuba


Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden Brasil
Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden Brasil
Foto: AP Photo/Silvia Izquierdo, File
AS mengandalkan Bolsonaro sebagai sekutu di kawasan.



CB, SAO PAULO -- Presiden sayap kanan Brazil, Jail Bolsonaro mengatakan, akan mengambil tindakan melawan pemerintahan Venezuela dan Kuba.


Bolonaro yang akan resmi mengambil alih kembali kekuasaan Brasil pada 1 Januari 2019 mendatang merupakan seorang anti-komunis yang sangat bersemangat memuji rezim militer negaranya sendiri pada kurun waktu 1964-1985.

Bolsonaro pun kerap menargetkan Venezuela dan Kuba dalam serangan secara verbal. Hal itu menunjukkan perubahan drastis dari pemerintahan Brazil di bawah Partai Pekerja sayap kiri yang memerintah dari 2003 hingga 2016 dan memiliki hubungan hangat dengan rezim-rezim itu.



Presiden terpilih itu, tidak memberikan detail apapun usai memberikan komentar terakhirnya menyoal Venezuela dan Kuba.


"Kami akan mengambil semua tindakan dalam aturan hukum dan demokrasi terhadap dua negara itu," ujarnya pada Selasa (18/12) waktu setempat seperti dikutip Reuters.


Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) mengandalkan Brasil di bawah kepemimpinan Bolsonaro mendatang untuk menjadi sekutu strategis.


Pada akhir November lalu, penasehat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, John Bolton bertemu Bolsonaro di kediamannya di Rio de Janeiro guna membahas jalinan hubungan di antara kedua negara.

Bolton mengatakan pemilihan Bolsonaro, merupakan kesempatan bersejarah bagi Brasil dan Amerika Serikat untuk bekerja sama dalam masalah keamanan, ekonomi dan lainnya.

Bolton juga memuji pemilu Bolsonaro sebagai tanda positif bahwa Brasil akan mendukung tekanan AS pada pemerintah sayap kiri Venezuela Nicolas Maduro, yang ia gambarkan sebagai bagian dari "troika tirani" di Amerika, bersama Kuba dan Nikaragua.





Credit  republika.co.id




Rusia: AS Konsisten untuk Mundur dari Perjanjian INF



Rusia: AS Konsisten untuk Mundur dari Perjanjian INF
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov mengatakan, Amerika Serikat (AS) kembali mengkonfirmasi niatannya untuk keluar dari Perjanjian INF. Foto/Istimewa


MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov mengatakan, Amerika Serikat (AS) kembali mengkonfirmasi niatannya untuk keluar dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF)."Sebuah catatan diplomatik yang mengkonfirmasikan langkah AS telah dikirimkan melalui saluran politik tingkat tinggi," kata Ryabkov dalam sebuh pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (19/12)."Kami mencatat niat AS untuk menarik diri dari perjanjian, yang disampaikan kepada kami melalui saluran bilateral pada tingkat politik yang tinggi sebagai keputusan final dan tidak tunduk pada revisi, kami tetap membiarkan membuka pintu untuk dialog yang substantif, konstruktif dan dapat diterima bersama pada pencarian untuk cara-cara melestarikan Perjanjian INF," sambungnya. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan berakhirnya perjanjian itu dapat menyebabkan runtuhnya sistem pengendalian senjata dan non-proliferasi senjata pemusnah massal.Putin mengatakan, jika masalahnya adalah karakter bilateral perjanjian itu, itu bisa diperluas dengan memasukkan negara-negara baru melalui negosiasi dan sebuah pakta baru dapat disusun."Jika AS mundur dari perjanjian itu, saya pikir perlu menyatakan sekali lagi bahwa kami akan dipaksa untuk mengambil langkah-langkah tambahan untuk memperkuat keamanan kami," kata Putin.Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1987 oleh pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan, sebagian besar dirancang untuk mencegah kemungkinan perang nuklir di Eropa. 



Credit  sindonews.com




AS Keluar dari INF, Rusia Mudah Kembangkan Rudal Jenis Baru


AS Keluar dari INF, Rusia Mudah Kembangkan Rudal Jenis Baru
Presiden Rusia Vladimir Putin, memperingatkan bahwa keputusan Washington untuk menarik diri dari perjanjian INF adalah satu langkah menuju perlombaan senjata.. Foto/Istimewa

MOSKOW - Rusia dapat dengan mudah menanggapi penarikan Amerika Serikat (AS) dari perjanjian INF dengan mengembangkan jenis baru rudal berbasis darat. Hal itu dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin, memperingatkan bahwa keputusan Washington untuk menarik diri adalah satu langkah menuju perlombaan senjata.

Presiden Rusia menegaskan kembali bahwa Moskow tidak melanggar Traktat Kekuatan Nuklir Tingkat Menengah (INF). Namun jika Washington bersikukuh, Rusia akan dibiarkan tanpa pilihan selain bereaksi sesuai untuk mempertahankan diri.

"Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki sistem pertahanan rudal laut dan udara dan tidak akan ada kesulitan untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta membuat mereka berbasis darat jika diperlukan," kata Putin dalam konferensi Kementerian Pertahanan seperti disitat dari RT, Rabu (19/12/2018).

Putin menyatakan keberhasilan Rusia dalam mengembangkan rudal yang diluncurkan ke laut dan udara menjadi sumber keprihatinan bagi "mitra kami," yang mendorong mereka untuk melemahkan perjanjian itu. Putin juga memuji rudal jelajah Kalibr terbaru Rusia yang terlibat dalam aksi melawan teroris di Suriah.

Selama beberapa bulan terakhir, Washington telah berulang kali menuduh Rusia melanggar INF. Moskow, untuk bagiannya, membantah tuduhan-tuduhan yang menyebutnya tidak berdasar.

Namun, Putin mengatakan, AS melanggar INF secara langsung, karena secara aktif membangun fasilitas Aegis Ashore di Rumania dan Polandia. Sementara itu, ada serangan drone di gudang senjata militer AS yang propertinya termasuk dalam perjanjian itu.

"Mereka secara terang-terangan melanggarnya dan membuat klaim hipotetis serta tidak berdasar terhadap kita," tegas Putin.

Presiden Rusia itu mencatat bahwa AS dan Rusia - dua penandatangan perjanjian itu - bukan satu-satunya negara yang memiliki rudal jarak pendek dan menengah.

"Ada banyak dari mereka ... mengapa mereka (AS) tidak melibatkan negara-negara ini?" cetus Putin.

Putin yakin mereka tidak melakukannya hanya karena tampaknya menghambat aspirasi tertentu dan aspirasi ini tidak mungkin menjadi cita-cita perdamaian, sementara penarikan AS adalah satu langkah menuju perlombaan senjata.

Dia juga mengingatkan konferensi bahwa militer AS memperoleh keuntungan dari anggaran "militeris" senilai USD725 miliar yang mengerdilkan pembelanjaan pertahanan tahunan Rusia senilai USD46 miliar.

Sebelumnya Putin menyarankan AS mempertimbangkan penarikan diri dari perjanjian INF. Khususnya, Kongres berwenang mendanai upaya untuk membangun sistem rudal baru sebelum Washington mengumumkan penarikan dari INF.

"Keputusan telah dibuat beberapa waktu lalu, tetapi secara diam-diam - mereka berpikir kami tidak akan menyadarinya," tukas Putin. 




Credit  sindonews.com




Rusia bantah tuduhan Amerika soal pelanggaran Traktat Rudal Nuklir Jangka Menengah


Rusia bantah tuduhan Amerika soal pelanggaran Traktat Rudal Nuklir Jangka Menengah
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menjawab berbagai pertanyaan dari wartawan terkait isu-isu terkini dalam keterangan pers dan acara tutup tahun di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Selasa (18/12/2018). (ANTARA News/Azizah Fitriyanti)

"Kami tegaskan bahwa kami menolak semua spekulasi dan kami ingin Traktat INF tetap pada tempatnya"



Jakarta (CB) - Pemerintah Rusia membantah tuduhan Amerika Serikat soal pelanggaran Traktat Rudal Nuklir Jangka Menengah atau Intermediate-range Nuclear Forces (INF) Treaty yang diikuti dengan keputusan Presiden Trump untuk keluar dari perjanjian itu secara sepihak.

"Kami menolak tuduhan itu dan meminta Washington untuk menunjukkan bukti atas pelanggaran itu, tapi mereka tidak bisa memberikannya," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam keterangan pers dan acara tutup tahun di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Selasa (18/12).

Vorobieva menyampaikan ada banyak spekulasi yang berkembang atas tuduhan yang dilemparkan AS bahwa Rusia melakukan uji coba dan mengembangkan rudal jarak menengah yang dilarang dalam Traktat INF.

Tuduhan terakhir disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton pada pertengahan Oktober 2018 yang diikuti notifikasi AS akan menarik diri dari Traktat INF kepada pemerintah Rusia dalam kunjungannya ke Moskow pada 22-23 Oktober 2018.

Terkait keputusan AS untuk keluar dari perjanjian itu secara sepihak, Vorobieva mengatakan Rusia tidak akan mengikuti dan akan tetap bertahan dalam aturan traktat tersebut.

"Kami tegaskan bahwa kami menolak semua spekulasi dan kami ingin Traktat INF tetap pada tempatnya," kata dia.

Traktat INF ditandatangani Presiden Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada 1987 yang melarang kedua belah pihak untuk mengembangkan dan menguji coba rudal berdaya jangkau menengah antara 500 hingga 5.500 kilometer.

Perjanjian tersebut turut memberikan dampak positif bagi hubungan AS-Soviet seiring menurunnya ketegangan Perang Dingin di era '90-an yang berlanjut hingga Uni Soviet pecah dan kini traktat itu juga mengikat Rusia.

Kekhawatiran akan masa depan keberlansungan traktat tersebut kali pertama disampaikan pemerintahan Obama pada 2014 yang menuduh Rusia melakukan uji coba peluncuran darat rudal jangka menengah.

Pada 2017, pemerintahan Trump menuduh Rusia telah mulai memasang rudal siap pakai yang disebut 9M729.

"Spekulasi ini sudah berlangsung selama lima tahun dan selama itu pula kami meminta Washington untuk berdialog, tapi mereka selalu menolak," kata Vorobieva.

Terkait bukti yang diminta pemerintah Rusia, Brooking Institute, lembaga think-tank berbasis di Washington DC pada Oktober 2018 merilis bahwa pemerintah AS perlu membuka bukti yang mereka sebut sebagai dokumen rahasia tingkat tinggi itu kepada publik guna menghentikan spekulasi.




Credit antaranews.com





Terhimpit Isu Migrasi, PM Belgia Charles Michel Mengundurkan Diri


PM Charles Michel.[REUTERS]
PM Charles Michel.[REUTERS]

CB, Jakarta - Di tengah tekanan dari kelompok sayap kanan dan kiri , Perdana Menteri Belgia Charles Michel terpaksa mengundurkan diri terkait kebijakan migrasinya yang diklaim oposisi mengancam kedaulatan Belgia.
PM Charles Michel berasal dari kubu sentris, sama seperti rekannya dari Prancis Emmanuel Macron yang juga menghadapi masalah yang sama soal imigran. Michel menyerah setelah dua kubu dari kanan dan kiri mengecam kebijakan migrasinya.

Dikutip dari laporan New York Times, 19 Desember 2018, kelompok sayap kanan, yang merupakan sekutu Michel di pemerintahan, mengalihkan dukungan setelah mengecam keputusan Michel yang membawa Belgia masuk dalam pakta PBB yang membuat Belgia ikut menanggung beban imigran yang masuk ke Eropa. Sementara oposisi Michel dari kubu kiri, mendesak kebijakan yang lebih pro lingkungan, pajak rendah dan penurunan harga obat-obatan.

Rapat parlemen Belgia.[REUTERS]
Dari laporan The Telegraph, Flemish Party dari kubu sayap kanan mengatakan Michel menolak permintaannya untuk membatalkan dukungan terhadap pakta migrasi.
Pakta migrasi PBB yang dikenal sebagai UN Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration dirancang sebagai kerangka kerja sama internasional guna mengatasi krisis migran Eropa pada 2015. Beberapa negara Uni Eropa menarik diri dari pakta sebelum diteken termasuk Austria, Republik Ceko, Italia, Hungaria, Polandia, Latvia dan Slovakia. Dari 193 negara anggota PBB yang menyusun pakta pada Juli, hanya 164 negara yang menandatangani pakta.

Pada 16 Desember, ribuan orang Belgia turun ke jalan menolak pakta migrasi PBB. Reuters melaporkan, mengutip keterangan polisi, sekitar 5.000 demonstran pendukung partai sayap kiri, Flemish Party, turun ke jalan kota Brussels.

Para pendukung sayap kanan ikut demonstrasi menentang Pakta Migrasi PBB di Brussels, Belgia 16 Desember 2018.[REUTERS / Francois Lenoir]
Michel mengutarakan pidato asa terakhirnya di hadapan parlemen dan meminta pesaing sayap kiri agar membentuk aliansi agar membuatnya tetap menjabat.
"Saya tahu pemerintah ini tidak memiliki kepercayaan di ruangan ini. Saya tahu itu, saya bisa merasakannya," tutur Michel."Namun pertanyaan pentingnya adalah, apakah kita ingin bekerja bersama-sama untuk kepentingan warga kita?"

Ratu Mathilde dan Raja Philippe dari Belgia serta Presiden Prancis Emmanuel Macron. (dok. newmyroyals.com)
Partai sayap kiri tidak tergugah dengan permintaan Michel dan mendesak mosi tidak percaya. Charles Michel mengajukan pengunduran dirinya ke Raja Philippe, kepala negara Belgia.

"Saya harus menghormati situasi ini. Untuk itu, saya memutuskan mengundurkan diri dan mengajukannya kepada raja," kata Michel kepada parlemen, dikutip dari Reuters.
Kerajaan mengatakan Raja Philippe belum memutuskan apakah menerima pengunduran diri Michel. Namun Raja Philippe mungkin akan meminta Charles Michel untuk tetap menjadi perdana menteri dengan wewenang terbatas, karena kekosongan posisi akan menghambat pengendalian anggaran dan reformasi jaminan sosial Belgia.




Credit  tempo.co





Hari Pertama Genjatan Senjata, Ledakan Terdengar di Hudaidah


Konflik di Yaman (ilustrasi)
Konflik di Yaman (ilustrasi)
Foto: VOA
Pernjanjian Swedia menyepakati genjatan senjata mulai 18 Desember.



CB, DUBAI— Empat suara ledakan terdengar di Hudaidah, kota pelabuhan Yaman, Selasa (18/12)malam, pada hari pertama gencatan senjata yang disepakati antara pemberontak Houthi dan pemerintah dukungan Arab Saudi.


Seorang warga mengatakan kepada Reuters suara ledakan yang terdengar itu seperti gempuran artileri terhadap pinggiran bagian timur dan selatan kota pelabuhan di Laut Merah itu, yang penting bagi pasokan bantuan dan barang-barang ke Yaman.


Beberapa warga lain mengatakan mereka telah mendengar ledakan-ledakan serupa.

Belum segera diketahui dengan jelas pihak mana yang bertanggung jawab.


TV al-Masirah yang dikelola gerakan Houthi menuduh pasukan koalisi dukungan Saudi melanggar gencatan senjata yang dicapai pada pembicaraan perdamaian pimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu.


Seorang juru bicara koalisi tak segera bersedia memberikan konfirmasi apakah telah terjadi pertempuran kembali. Pertempuran sering terjadi sebelum berhenti ketika gencatan senjata berlaku efektif pada tengah malam pada Senin, tetapi Hudaidah masih tenang sepanjang hari Selasa.


Houthi yang bersekutu dengan Iran dan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi telah sepakat menghentikan pertempuran di kota yang dikuasai Houthi itu dan menarik pasukan di tengah-tengah tekanan Barat agar mengakhiri konflik hampir empat tahun yang telah membunuh puluhan ribu orang dan menyebabkan jutaan warga Yaman terancam kelaparan.


PBB, yang memimpin pembicaraan perdamaian di Swedia, berusaha menghindarkan serangan skala penuh atas Hudaidah setelah koalisi itu melancarkan ofensif tahun ini yang berusaha menguasai pelabuhan laut tersebut yang menangani pasokan bantuan dan barang-barang komersial Yaman.


Koalisi Arab yang didukung Barat pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab campur tangan dalam perang sipil itu pada 2015 melawan pihak Houthi guna memulihkan pemerintahan Hadi, yang digulingkan dari ibu kota Sanaa pada 2014.



Credit  republika.co.id




Pertemuan AS-Taliban Usulkan Genjatan Senjata Enam Bulan



Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan, Sabtu (16/6).
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan, Sabtu (16/6).
Foto: AP Photo/Rahmat Gal
Taliban menolak opsi genjatan senjata karena dianggap merugikan mereka.



CB, PESHAWAR— Para pejabat Amerika Serikat dan Taliban telah membahas usulan-usulan bagi gencatan senjata enam bulan di Afghanistan dan penarikan pasukan asing sementara pembicaraan, yang bertujuan membuat perundingan perdamaian, memasuki hari kedua. Pernyataan tersebut disampaikan sumber-sumber Taliban.


Pertemuan yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, itu sedikitnya adalah yang ketiga kalinya bagi utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad dengan wakil-wakil Taliban sementara usaha-usaha diplomatik untuk mengakhiri perang 17 tahun itu telah meningkat tahun ini.

Para pejabat Taliban, yang meminta jati dirinya tak disebutkan, mengatakan delegasi AS menekan gencatan senjata enam bulan serta kesepakatan untuk mengajukan wakil-wakil Taliban bagi satu pemerintahan pengemban masa depan.


Namun, para perunding Taliban menolak usulan gencatan senjata karena mereka merasa hal itu akan merusak tujuan mereka dan hanya akan menguntungkan pasukan AS dan Afghanistan.


Sejauh ini, belum ada komentar dari Kedutaan AS di Kabul.


Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Selasa malam, Taliban menyatakan pembicaraan itu banyak berkonsentrasi pada "pendudukan AS", dengan menambahkan, "Tak ada mengenai pemerintahan sementara, gencatan senjata, pemilihan atau isu-isu internal lainnya telah dibahas".


"Pembicaraan berkisar sekitar penarikan pasukan pendudukan dari Afghanistan, diakhirinya penindasan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara utama gerakan itu dalam pernyataan terpisah.


Satu delegasi pemerintah Afghanistan berangkat ke kota itu dan bertemu dengan Khalilzad dan juga pejabat-pejabat dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Pakistan.




Credit  republika.co.id




Rusia, Iran dan Turki dukung komite konstitusi Suriah tapi gagal sepakati susunannya



Jenewa, (CB) - Rusia, Iran dan Turki, pendukung pihak-pihak utama dalam perang saudara yang rumit di Suriah, pada Selasa (18/12) gagal menyepakati susunan Komite Konstitusi Suriah yang ditaja PBB tetapi menyerukannya agar bersidang tahun depan untuk memulai proses perdamaian.

Dalam pernyataan bersama yang dibacakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah trio itu bertemu utusan perdamaian PBB untuk Suriah Staffan de Mistura di Jenewa, mereka mengatakan prakarsa baru itu hendaknya dipandu "rasa kompromi dan keterlibatan konstruktif".

Para menteri luar negeri dari tiga negara tersebut berharap mereka bisa merampungkan usul bersama mengenai satu komite --yang dapat mengantar ke pemilihan-pemilihan-- dan memperrestu PBB bagi komite tersebut.

Tapi pernyataan tiga menlu itu tak menyebut susunan panel tersebut, menunjuk kepada ketaksepakatan atas daftar para calon yang diserahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mereka yang mewakili pemberontak.

Menlu Mevlut Cavusoglu, yang berbicara kepada media negara Turki, hanya mengatakan bahwa tiga negara tersebut telah membuat "sumbangan penting" bagi pembentukan panel itu dan nama-nama calon dinilai.


"PBB tentu saja akan melakukan tugas yang perlu mengenai nama-nama yang dicalonkan dalam proses mendatang," kata Cavusoglu, sebagaimana dikutip Reuters.

De Mistura, yang mengadakan jumpa pers terpisah, menjelaskan tiga negara tersebut belum menyepakati forum politik yang dapat bekerja, setelah usaha-usaha bertahun-tahun untuk mengakhiri perang yang menewaskan ratusan ribu orang dan menyebabkan sekitar setengah dari penduduk Suriah yang berjumlah 22 orang sebelum perang terlantar.

"Saya percaya masih perlu waktu dalam usaha maraton guna menjamin paket yang perlu bagi komite konstitusi yang inklusif, berimbang dan kredibel, dan bagi tercakupnya pengaturan yang berimbang untuk memimpin dan merancang badan dan pemungutan suara - untuk dibentuk dengan batuan PBB di Jenewa."

De Mistura, yang masa tugasnya akan selesai 31 Desember setelah empat tahun bekerja, telah berusaha keras sejak Januari untuk mencapai kesepakatan mengenai identitas dari 150 anggota komite tersebut.

Dia mengatakan akan melapor kepada Sekjen PBB Antonio Guterres pada Rabu dan Dewan Keamanan PBB pada Kamis. Dia berharap penggantinya Geir Pedersen akan membangun tugasnya dan "fokus pada aspek politik sepenuhnya" pada diakhirinya konflik itu.

Pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan oposisi yang berjuang untuk menggulingkannya masing-masing menyerahkan daftar 50 nama. Tetapi Rusia, Iran dan Turki masih belum menyepakati 50 nama lagi dari masyarakat madani dan kelompok-kelompok independen.





Credit  antaranews.com




AS Urungkan Niat Gulingkan Assad, tapi Tak Sudi Bantu Suriah


AS Urungkan Niat Gulingkan Assad, tapi Tak Sudi Bantu Suriah
Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat mengatakan pihaknya tidak lagi berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun, Washington memperbarui peringatannya yang tidak akan memberi bantuan rekonstruksi kecuali rezim Damaskus secara fundamental berubah.

James Jeffrey, perwakilan khusus AS di Suriah, mengatakan bahwa Assad perlu berkompromi karena dia belum memenangkan perang sipil yang sudah berlangsung tujuh tahun. Dia memperkirakan bahwa sekitar 100.000 petempur oposisi bersenjata masih berada di Suriah.

“Kami ingin melihat rezim yang secara fundamental berbeda. Ini bukan perubahan rezim, kami tidak berusaha menyingkirkan Assad," kata Jeffrey di Atlantic Council, sebuah kelompok think tank yang berbasis di Washington, pada hari Senin.

Dia memperkirakan bahwa Suriah akan membutuhkan dana USD300 miliar hingga USD400 miliar untuk membangun kembali wilayahnya yang hancur. Jeffrey memperingatkan bahwa kekuatan Barat dan lembaga keuangan internasional tidak akan melakukan pendanaan tanpa ada perubahan pada rezim tersebut.

"Ada kesiapan yang kuat dari pihak negara-negara Barat untuk tidak mempertaruhkan uang untuk bencana itu, kecuali kita memiliki semacam ide bahwa pemerintah siap berkompromi dan dengan demikian tidak menciptakan horor lagi di tahun-tahun mendatang," katanya, yang dilansir AFP, Selasa (18/12/2018).

Mantan presiden Barack Obama telah meminta Assad untuk lengser, meskipun dia ragu untuk membuat bijakan intervensi AS dalam perang Suriah yang kompleks. Washington selama ini mengklaim mempertahankan tujuan militernya di Suriah hanya untuk mengalahkan kelompok ekstremis ISIS atau Islamic State.

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengakui bahwa Assad kemungkinan akan tetap berkuasa di Suriah. Tetapi, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo memperingatkan pada bulan Oktober bahwa Amerika Serikat tidak akan menyediakan "satu dolar" pun untuk rekonstruksi Suriah jika Iran tetap bercokol di Suriah.

Jeffrey juga menyerukan pengusiran pasukan Iran di Suriah, yang kehadirannya ditentang keras oleh Israel. Meski demikian, dia mengatakan bahwa AS menerima  Teheran untuk mempertahankan beberapa peran diplomatiknya di negeri Assad.

Menurut Jeffrey, Amerika Serikat menginginkan Suriah yang tidak mengobarkan serangan senjata kimia atau menyiksa warganya sendiri. Dia mengakui Amerika Serikat tidak dapat menemukan sekutu dalam waktu dekat di Suriah. 






Credit  sindonews.com




Pemukim ilegal Yahudi rusak masjid di Tepi Barat


Pemukim ilegal Yahudi rusak masjid di Tepi Barat
Warga Palestina berjalan melalui pos pemeriksaan Israel Qalandia untuk mengikuti solat Jumat di bulan puasa Ramadhan di mesjid al-Aqsa Yerusalem, di dekat kota Ramallah Tepi Barat, Jumat (2/6/2017). (REUTERS/Mohamad Torokman)




Salfit, Palestina (CB) - Pemukim Yahudi pada Selasa pagi (18/12) menyerbu satu desa Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan, wilayah yang diduki Israel, dan merusak satu masjid.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu bahwa sekelompok pemukim Yahudi menyerbu Desa Yasuf di Provinsi Salfit dan menyemprotkan slogan dalam Bahasa Yahudi di tembok satu masjid setempat serta sejumlah rumah.

Mereka juga merusak empat mobil dan merobek ban kendaraan tersebut.

Pemukim ekstrem Yahudi sering melancarkan serangan terhadap rakyat Palestina dan harta mereka di wilayah pendudukan Tepi Barat, kata Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Menurut perkiraan Israel, sebanyak 430.000 orang Yahudi Israel saat ini tinggal di permukiman di seluruh Tepi Barat. Sebanyak 220.000 orang Yahudi lagi tinggal di permukiman di Jerusalem Timur, sangat banyak permukiman dibangun tanpa persetujuan Pemerintah Israel.

Di Kota Tulkarm, masih di Tepi Barat, pada Senin (17/12), enam orang Palestina cedera dalam protes terhadap operasi Israel untuk menghancurkan rumah orang Palestina yang diduga melakukan penembakan, kata Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina.

Pasukan Israel mulai menghancurkan rumah Ashraf Naalwa di Kota Kecil Shweika di Tulkarm pada Senin pagi.

Penguasa Israel menuduh Naalwa "membunuh dua pemukim" dalam serangan penembakan di bagian utara Tepi Barat pada awal Oktober.

Penghancuran rumah tersebut telah menyulut bentrokan dengan warga Palestina, yang melemparkan batu ke arah pasukan Israel --yang membalas dengan menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan warga yang marah.

Di dalam satu pernyataan, Perhimpunan Bulan Sabit Merah mengatakan satu orang Palestina cedera oleh peluru karet yang ditembakkan oleh pasukan Israel, sementara lima orang lagi menderita sesak nafas sementara akibat gas air mata Israel dan dirawat di lapangan.

Naalwa tewas oleh pasukan Israel selama satu penyerbuan untuk menangkap dia di Kota Nabul, Tepi Barat, pekan lalu.

Pasukan Israel telah menahan saudari dan orang tua Naalwa sejak Oktober.

Militer Israel menggunakan hukum darurat Mandat Inggris pada 1945 untuk menghancurkan rumah orang Palestina, yang pemiliknya diduga melakukan serangan terhadap orang Yahudi.

Pengadilan tinggi Israel biasanya menolak permohonan banding orang Palestina untuk menolak penghancuran rumah mereka.


Credit  antaranews.com




Rusia Undang Pemimpin Hamas, Israel Meradang




Rusia Undang Pemimpin Hamas, Israel Meradang
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Israel dalam beberapa pekan terakhir mengajukan protes terhadap Rusia karena mengundang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, untuk mengunjungi Moskow akhir pekan ini. Demikian laporan televisi Israel.

Menurut Channel 10, keberatan diajukan baik oleh Kedutaan Israel di Moskow dan dalam percakapan dengan kedutaan Rusia di Tel Aviv.

Namun para pejabat Rusia menolak keluhan tersebut, mencatat bahwa Israel sendiri berbicara dengan Hamas, meskipun secara tidak langsung. Delegasi Hamas diharapkan tiba di Moskow pada akhir Desember.

Israel selama berbulan-bulan telah terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan Hamas, yang dimediasi oleh pejabat Mesir dan PBB, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

"Selama pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tentang masalah ini, Duta Besar Israel untuk Rusia Gary Koren juga mencatat bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin," stasiun TV itu melaporkan.

"Lavrov hanya mengangguk tetapi tidak berkomentar," katanya seperti dikutip dari Times of Israel, Rabu (19/12/2018).

Hubungan Israel-Rusia tegang dalam beberapa bulan terakhir sejak jatuhnya pesawat Rusia di Suriah selama serangan Israel. Meskipun pesawat itu ditembak jatuh oleh pertahanan udara Suriah, Moskow menyalahkan Israel, mengatakan IAF menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng dan tidak memberi peringatan yang tepat kepada Rusia. Israel membantah kedua dakwaan itu.

Tapi Channel 10 melaporkan bahwa delegasi militer Israel kembali dari Moskow Selasa, kunjungan kedua dalam seminggu, dengan para pejabat mengatakan Moskow tampaknya memulihkan hubungan kerja normal pada kerja sama keamanan.

Pekan lalu IDF mengatakan sebuah delegasi telah “mencapai pemahaman” dengan Rusia dan kedua belah pihak sepakat untuk terus bekerja sama.

Lavrov juga bertemu dengan kepala Badan Yahudi Isaac Herzog, dan mengatakan kepadanya undangan Rusia untuk Haniyeh adalah bagian dari upaya untuk mencegah eskalasi di Gaza.

Otoritas Palestina, saingan Hamas, juga dikatakan tidak senang dengan langkah Rusia itu.

Rusia di masa lalu menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan yang bertujuan untuk rekonsiliasi antara Hamas dan partai Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

Lavrov mengatakan bahwa Rusia bersedia menengahi antara Israel dan Palestina, dan bahwa stabilitas di kawasan itu tidak dapat dicapai sampai konflik Israel-Palestina diselesaikan.

Tawaran itu datang ketika hubungan antara Palestina dan AS, mediator perdamaian tradisional, berada pada titik terendah sepanjang waktu.

Rencana pemerintahan Trump untuk perdamaian Israel-Palestina diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang. 

Namun rencana itu tampaknya tidak akan diterima oleh kedua belah pihak, terutama oleh Otoritas Palestina yang memboikot pemerintahan Trump sejak pengakuannya pada Desember lalu di Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Otoritas Palestina telah bersumpah untuk menentang "kesepakatan abad ini." Sementara itu pemerintah koalisi sayap kanan Israel, turun dukungan mayoritasnya menjadi hanya 61 orang di Knesset yang memiliki 120 kursi setelah Avigdor Liberman mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan untuk memprotes gencatan senjata Gaza.

Meskipun pemerintahan Trump telah menggembar-gemborkan rencana perdamaiannya selama berbulan-bulan, rinciannya telah sedikit, dan Palestina telah bersumpah untuk tidak bekerja sama dengan upaya AS.

Israel juga mempertahankan bahwa hanya AS yang dapat menengahi konflik tersebut.


Credit  sindonews.com



Eks Pemimpin Milisi Irak Jadi Penasihat Keamanan Nasional


Eks Pemimpin Milisi Irak Jadi Penasihat Keamanan Nasional
Falih Al-Fayadh kembali terpilih menjadi penasihat keamanan nasional Irak. Foto/Istimewa

BAGHDAD - Mantan pemimpin milisi Mobiliisasi Irak yang terkait dengan Iran kembali memegang jabatan ganda sebagai ketua milisi dan penasihat keamanan nasional untuk Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penunjukkan itu dilakukan jelang sesi Parlemen untuk mempertimbangkan penunjukan kabinet baru.

Falih Al-Fayadh merebut kembali tempat duduknya pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional Irak pada hari Minggu setelah ia dipecat dari jabatannya oleh mantan Perdana Menteri Haidar Abadi pada Agustus lalu karena perilaku politiknya.

Al-Fayadh juga telah dinominasikan untuk memimpin Kementerian Dalam Negeri yang kuat, yang telah berada di bawah kendali menteri dekat dengan Iran sejak 2010. Pencalonannya telah ditentang oleh blok politik ulama Syiah yang populis Moqtada Al-Sadr, yang mengatakan penunjukkan itu ingin membatasi pengaruh luar dalam politik Irak seperti dikutip dari Arab News, Rabu (19/12/2018).

Pemerintah Irak telah menemui jalan buntu ketika politisi menepati janji untuk beberapa kementerian utama, termasuk Dalam Negeri dan Pertahanan.

Abdul Mahdi dikonfirmasi sebagai perdana menteri pada bulan Oktober tanpa Kabinet penuh setelah Parlemen menyetujui hanya 14 dari 22 jabatan menteri.

Parlemen dijadwalkan untuk mempertimbangkan kembali sisa nominator kabinet pada hari Selasa, meskipun harapan untuk sebuah terobosan rendah.

Pasukan Mobilisasi Populer dibentuk pada tahun 2014 untuk menghentikan kemajuan militan ISIS melalui Irak. Mereka termasuk beberapa milisi yang didanai dan dilatih oleh Iran. 




Credit  sindonews.com




Gugatan Korban Lion Air JT 610, Putusan Pengadilan Sulit Ditebak


Boeing 737 MAX 8 Lion Air Thai [Business Insider]
Boeing 737 MAX 8 Lion Air Thai [Business Insider]

CB, Jakarta - Boeing akan mendapat pukulan telak jika pengadilan Illinois, Amerika Serikat memenangkan gugatan perdata keluarga korban musibah jatuhnya Lion Air JT 610. Putusan itu bakal berpotensi menciderai citra Boeing sebagai produsen pesawat terbang.
Menurut Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Damos Dumoli Agusman,
peluang keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 memenangkan gugatan perdata ke Boeing, sulit diprediksi. Yang terpenting bagi keluarga korban dan tim pengacara adalah membuktikan adanya kelalaian dari pihak Boeing sebagai pabrik pembuat pesawat terbang.

Apabila gugatan perdata ini dimenangkan keluarga korban, maka konsekuensi hukumnya Beoing harus membayar uang ganti rugi kepada keluarga korban. Wilayah yurisdiksi kasus gugatan ini di Amerika Serikat, negara asal Boeing. Rencananya sidang pertama akan dilakukan pada 17 Januari 2019.
"Bagi Kementerian Luar Negeri RI, ini masuk ke ranah perlindungan WNI dan negara sebatas memfasilitasi, misalnya jika keluarga korban membutuhkan informasi, maka Kementerian Luar Negeri RI akan berupaya memberikannya," kata Damos, Selasa, 18 Desember 2018.

Jika gugatan perdata keluarga korban Lion Air JT 610 dimenangkan, maka putusan ini pun bisa berdampak tanggung jawab negara. Artinya, meski gugatan perdata ini bukan goverment to goverment, tetapi pemerintah Amerika Serikat akan terdesak untuk melakukan pengecekan mendalam terkait izin yang diberikan kepada Boeing apakah sudah benar atau terjadi kesalahan.
Lion Air JT 160 jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018. Berdasarkan data manifes penumpang Lion Air JT 610 terdapat 189 penumpang termasuk satu bayi dan dua anak-anak, serta tujuh awak kabin. Sebanyak 25 keluarga korban menggugat Boeing atas musibah ini. 




Credit  tempo.co





Pakar Penerbangan Klaim MH370 Terbakar di Udara Sebelum Jatuh

Insinyur rekonstruksi mengatakan mesin kanan adalah yang pertama mati, yang berarti autopilot akan mendorong pesawat ke kiri untuk mengimbangi.[National Geographic via Dailymail]
Insinyur rekonstruksi mengatakan mesin kanan adalah yang pertama mati, yang berarti autopilot akan mendorong pesawat ke kiri untuk mengimbangi.[National Geographic via Dailymail]

CB, Jakarta - Pakar dari CEO Aero Consulting Experts sekaligus pensiunan pilot mengatakan pilot MH370 diyakini memutar balik untuk mendarat di Bandara Penang, Malaysia, saat pesawat terbakar.
Pekan lalu mantan kapten United Airlines, Ross Aimer, mengklaim Boeing 777-200 mendadak berbelok ke kiri karena kebakaran di pesawat.

"Belokan awal, apa pun yang mereka lakukan untuk keluar dari lintasan udara, saya pikir mereka mungkin awalnya mencoba pergi ke Bandara Penang," kata Aimer, dilansir dari Daily Star, 18 Desember 2018.
"Dan ketika mereka menuju ke sana, saya pikir mereka tidak sadarkan diri atau mereka tewas, dan kemudian pesawat pergi ke arah tersebut."
Aimer menduga pesawat berbelok lagi ke kiri atau ke selatan menuju selatan Samudera Hindia.

Kapten Ross Aimer.[Aero Consulting Experts]
MH370 kehilangan kontak sekitar 40 menit selama penerbangannya dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.
Data satelit inmarsat menunjukkan MH370 berbelok ke kiri dan terbang melintasi Semenanjung Malaysia, di mana para penyelidik mengklaim MH370 berbelok ke kiri lagi dan menabrak Samudra Hindia di sebelah barat Australia setelah kehabisan bahan bakar.

Aimer, yang memiliki 40 tahun pengalaman penerbangan, yakin skenario yang mungkin terjadi adalah baterai lithium seberat 221 kilogram di kargo terbakar.
Ia menduga bahwa kebakaran menewaskan awak pesawat di udara sebelum pesawat Malaysia Airlines terbang selama berjam-jam dengan pilot otomatis dalam keadaan terbakar.

Keluarga korban hilangnya pesawat MH370 menemukan pecahan puing yang mereka yakini berasal dari MH370 yang hilang pada 2014. Temuan itu rencananya akan diserahkan ke pemerintah Malaysia pekan ini. Sumber: REUTERS/Zinfos974/Prisca Bigot




Aimer, yang pernah menerbangkan Shah Iran, mengatakan MH370 tidak akan mampu mendarat di Bandara Penang dengan pilot otomatis tanpa kendali pilot.
Menurut Aimer sangat bahaya jika api masuk ke sistem oksigen, dan ini hal terburuk yang bisa terjadi karena kru tidak punya peluang.
Dengan sendirinya, tanpa pilot, pesawat tidak bisa mendarat. Jika pilot masih hidup dan mereka bisa memprogram pilot otomatis untuk mendarat di bandara itu, kata Aimer.

Sejumlah teori mengungkapkan kapten Boeing 777, Zaharie Ahmad Shah, mengucapkan selamat tinggal secara emosional saat kontak terakhirnya, karena ini adalah kampung halamannya sebelum dengan sengaja menabrakan pesawat ke laut.
Setahun setelah hilang, teori yang dikemukakan Simon Hardy, pilot dan instruktur penerbangan, didukung oleh David Learmount dari Majalah Penerbangan.
"Sejak Kapten Simon Hardy mengungkapkan dalam Flightglobal / Flight International perkiraannya tentang di mana Malaysia Airlines Flight MH370 kemungkinan akan berhenti, Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB), yang memimpin tim pencari MH370, telah berbicara panjang lebar untuk dia," kata David Learmount.
Tapi ATSB gagal menemukan pesawat MH370 dan Kementerian Transportasi Malaysia juga mengatakan mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan pesawat nahas tersebut.



Credit  tempo.co





Partai Buruh Australia Dukung Pengakuan Negara Palestina


Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).
Foto: AP/Hatem Moussa
Partai Oposisi tidak menerima pengakuan sepihak PM Australia atas Yerusalem Barat.




CB, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia dari Partai Liberal Scott Morrison mengungkapkan bahwa Canberra akan mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel begitu perjanjian damai terealisasikan. Sebaliknya, pihak oposisi Partai Buruh Australia justru tegas menyatakan dukungannya terhadap Palestina jika mreka memenangkan pemilu pada Mei 2019.

"Isu Palestina akan menjadi prioritas penting bagi pemerintahan Partai Buruh berikutnya (bila berkuasa)," ungkap Partai Buruh Australia dalam resolusi mereka seperti dilansir The Jerusalem Post.

Menurut politikus Partai Buruh Penny Wong, keputusan ini diambil karena Partai Buruh tidak hanya berurusan dengan kondisi dunia saat ini. Menteri bayangan untuk urusan luar negeri ini juga mengungkapkan bahwa Partai Buruh berjuang untuk perubahan yang lebih baik di masa mendatang.

Wong merupakan salah satu dari beberapa tokoh dari Partai Buruh yang mengecam keputusan Morrison untuk mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel. Dengan tegas Wong menyatakan bahwa Partai Buruh tidak menerima pengakuan sepihak Morrison atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Status Yerusalem hanya bisa diselesaikan sebagai bagian dari negosiasi perdamaian dan solusi dua negara," jelas Wong.

Wong mengatakan ia merupakan teman bagi kedua belah pihak, yaitu Israel dan Palestina. Pengakuan Palestina sebagai negara dinilai Wong akan memberi dampak positif bagi kedua belah pihak.

"Kami menyadari bahwa solusi dua negara yang adil akan membutuhkan pengakuan hak dari orang-orang Palestina dan Israel agar bisa hidup secara damai," ungkap Wong.


Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia meminta Australia dan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengakui negara Palestina. Negara-negara tersebut diminta saling bekerja sama demi tercapainya perdamaian yang berkelanjutan dan kesepakatan antara Palestina dan Israel berdasarkan solusi dua negara.

"Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanah konstitusi dan Indonesia akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mendapatkan hak-haknya," ujar Kemlu dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (15/12).

Yerusalem merupakan salah satu dari enam isu yang harus dinegosiasikan dan diputuskan sebagai bagian akhir dari perdamaian komprehensif antara Palestina dan Israel dalam kerangka solusi dua negara. Indonesia mencatat posisi Australia yang mendukung solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota negara Palestina.

"Indonesia juga mencatat pernyataan Australia yang tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem," katanya.



Credit  republika.co.id




Terlepas dari Isu Palestina, Ausy Yakin IA-CEPA akan Diteken


Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8).
Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Indonesia disarankan tak tanda tangani perjanjian perdagangan dengan Australia.




CB, JAKARTA -- Pemerintah Australia optimistis kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA) tetap akan ditandatangani sesuai rencana. Terlebih, secara subtansi kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia sudah disetujui oleh kedua belah pihak.


"Saya pikir waktunya akan datang. Ini hanya soal kapan kesepakatan tersebut ditandatangani ujar Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allastar Cox, usai menghadiri dialog Australia-Indonesia-Belanda di Jakarta, Selasa.

Cox mengungkapkan, hubungan dagang antara Indonesia dan Australia memiliki potensi besar yang harus digali. Demikian pula dengan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA yang telah selesai dinegosiasikan kedua negara pada Agustus.

Dalam kunjungan Perdana Menteri Scott Morrison pada Agustus lalu, Indonesia dan Australia menyepakati IA-CEPA yang ditandai dengan Presiden Joko Widodo dan PM Morrison menyaksikan penandatangan deklarasi bersama IA-CEPA itu. Deklarasi itu ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham.

Indonesia dan Australia memiliki Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komperhensif Indonesia-Australia(IA-CEPA) senilai US$11,4 miliar (Rp17,3 triliun).  Namun, penandatanganan perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia kembali ditunda karena rencana pemindahan Kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.


Sementara itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana berpendapat, Indonesia perlu menyampaikan kembali sikapnya terhadap Australia. Menurutnya, Indonesia harus menyatakan ketidaksetujuannya.

"Ketidaksetujuan Indonesia dapat diwujudkan dengan memanfaatkan daya tekan untuk tidak menandatangani perjanjian perdagangan yang seharusnya dilakukan bulan Desember ini," kata Hikmahanto, di Jakarta, Sabtu.



Credit  republika.co.id




Laporan: 113 wartawan tewas pada 2018


Laporan: 113 wartawan tewas pada 2018
Stop Killing Journalists. (rsf.org)



Jenewa, Swiss,  (CB) - Jumlah wartawan yang tewas sejak awal 2018 telah bertambah sebanyak 14 persen jadi 113 dibandingkan dengan tahun lalu, kata Press Emblem Campaign (PEC), yang berpusat di Jenewa, Swiss, Senin (17/12).

PEC mengatakan di dalam laporan tahunannya bahwa sejak awal tahun ini, 113 wartawan tewas di 30 negara --17 di Afghanistan, 17 di Meksiko dan 11 di Suriah.

Negara yang berbahaya setelah Afghanistan, Meksiko dan Suriah adalah Yaman dan India, masing-masing dengan delapan wartawan yang tewas, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Kelima negara itu menjadi tempat tewasnya 61 wartawan, atau lebih separuh dari wartawan yang tewas.

Kelompok teror di Afghanistan dan kelompok kriminal di Meksiko adalah penyebab utama kematian wartawan, kata PEC.

Yang di peringkat keenam adalah Amerika Serikat, dengan enam wartawan tewas oleh seorang pria bersenjata di kantor harian Capital Gazette di Annapolis pada Juni. Pakistan mengikuti dengan lima wartawan.

Jumlah wartawati yang tewas meningkat tajam, dari lima pada 2016 jadi 16 pada 2017, kata laporan PEC. Tahun ini, tujuh wartawati terbunuh.

Penurunan tajam kematian wartawan terjadi di Irak --tempat sembilan wartawan tewas tahun lalu, tapi hanya satu pada tahun ini.

Sementara itu, peningkatan tajam terjadi di Afghanistan, tempat wartawan yang tewas jadi dua-kali lipat dari delapan pada 2017.

Dari 2009 sampai 2018, sebanyak 1.221 wartawan dan pekerja media tewas.
Penyunting: Chaidar A/Tia Mutiasari




Credit  antaranews.com




Pria Kulit Hitam Ingin Cairkan Cek Gaji, Bank di Ohio Telepon 911



Pria Kulit Hitam Ingin Cairkan Cek Gaji, Bank di Ohio Telepon 911
Foto/Ilustrasi/Istimewa


OHIO - Seorang pria kulit hitam bernama Paul McCowns harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah ia hendak mencairkan cek gajinya.

Cerita bermula saat McCowns siap menguangkan cek gaji pertamanya setelah tiga minggu bekerja. Awalnya semua berjalan lancar saat ia memasuki cabang Huntington Bank di Brooklyn, Ohio. Bank itu kemudian meminta dua kartu identitas McCowns. Seorang karyawan kemudian meminta sidik jari, yang merupakan prosedur standar untuk pelanggan non-Huntington yang mencoba melakukan cek tunai, menurut bank.

Tapi karyawan bank itu mulai mempertanyakan legitimasi ceknya, yang bernilai lebih dari USD1.000. Mereka menelepon sebuah perusahaan listrik tempat McCowns bekerja, beberapa kali untuk mengkonfirmasi, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Pihak bank pun lantas mengusirnya.

Beberapa saat kemudian, dia diborgol dan dimasukkan ke bagian belakang mobil polisi.

"Saya masuk ke truk saya, dan mobil patroli (berhenti) di depan saya, dan berkata, 'Keluar dari mobil,'" kata McCowns, seperti dikutip dari New Zealand Herald, Rabu (19/12/2018).

Seorang karyawan bank ternyata telah menelepon polisi Brooklyn, yang menahan McCowns sampai mereka bisa memverifikasi jika cek itu asli.

"'Ya, dia bekerja untuk saya, dia baru mulai, dan ya, perusahaan saya memang membayarnya sebesar itu,'" tutur McCowns menirukan pernyataan pihak perusahaan tempatnya bekerja, membenarkan jika cek yang dimilikinya adalah asli.

Dalam panggilan 911, seorang karyawan di bank terdengar mengatakan kepada operator bahwa McCown telah mencoba menguangkan cek palsu.

"Apakah dia tahu kamu menelepon 911?" tanya operator. "Tidak," jawab karyawan itu.

Kepala Polisi Brooklyn, Scott Mielke, mengatakan bahwa sejak bulan Juli, setidaknya ada 10 panggilan ke cabang Huntington Bank di mana McCown ditahan - yang semuanya telah mengakibatkan penangkapan untuk pemeriksaan palsu.

Seorang juru bicara dari Huntington Bank mengkonfirmasi pernyataan Mielke, menambahkan bahwa insiden baru-baru ini telah membuat karyawan dan teller di kantor cabang kewaspadaan tinggi. Juru bicara itu mengatakan mereka telah berusaha menghubungi McCown beberapa kali untuk meminta maaf tetapi dia belum membalas panggilan mereka. Pihak bank mengeluarkan pernyataan berikut:

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada Tuan McCowns atas kejadian yang sangat tidak mengenakkan ini. Kami menerima tanggung jawab untuk menghubungi polisi serta interaksi kami sendiri dengan Tuan McCown. Siapa pun yang masuk ke cabang Huntington harus merasa disambut. Sayangnya, itu tidak terjadi di kasus ini dan kami sangat menyesal. Kami menganggap diri kami bertanggung jawab atas standar etika tertinggi dalam cara kami mengoperasikan, mempekerjakan dan melatih rekan kerja, dan berinteraksi dengan komunitas yang kami miliki hak istimewa untuk melayani."

McCowns tidak membalas panggilan yang meminta komentar Jumat sore. Dia mengatakan bahwa dia tidak lagi kesulitan menguangkan cek gajinya ke cabang Huntington lain pada hari berikutnya.

"Orang yang membuat panggilan telepon itu - manajer itu, teller itu - siapa pun yang membuat panggilan telepon itu, saya merasa seolah-olah mereka telah menghakimi saya," kata McCowns.

Dia menambahkan bahwa bank harus mengubah kebijakannya untuk orang-orang yang bukan pemegang rekening di bank itu. 




Credit  sindonews.com



Rusia Tolak Mentah-mentah Laporan Bantu Trump Menangi Pemilu



Rusia Tolak Mentah-mentah Laporan Bantu Trump Menangi Pemilu
Rusia membantah telah membantu Presiden Donald Trump dalam memenangi pemilu. Foto/Istimewa

MOSKOW - Kremlin laporan tak berdasar tentang kampanye disinformasi politik Rusia di media sosial Amerika Serikat (AS). Laporan yang dirilis komite intelijen Senat AS pada awal pekan ini itu menunjukkan upaya Moskow untuk membantu Donald Trump dalam kampanye presiden 2016 melalui media sosial lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. Rusia menggunakan buzzer untuk mencoba menghalangi pemilih kulit hitam dan mengaburkan batas antara kenyataan dan fiksi.

Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, laporan itu berusaha mengalihkan kesalahan atas ketegangan sosial di AS ke Rusia tanpa menawarkan bukti.

Peskov menegaskan kembali penolakan kuat terhadap campur tangan apa pun dalam politik AS.

"Pemerintah Rusia tidak ada hubungannya dengan gangguan apa pun," tegas Peskov seperti dikutip dari CBS News, Selasa (18/12/2018).

Seperti diwartakan sebelumnya Sebuah laporan penelitian untuk Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) mengungkap Rusia meluncurkan operasi influence online dalam pemilu Amerika 2016 dengan menggunakan media sosial.

Operasi dengan mengobarkan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di Facebook, Istagram, YouTube dan Twitter itu bertujuan membantu kandidat presiden Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilu.

Operasi influence online itu dilakukan oleh Internet Research Agency (IRA) Rusia. Caranya, dengan mengobarkan materi sentimen untuk menebarkan perselisihan dan mempolarisasi pemilih di Amerika Serikat. Materi yang disebar adalah berita dan opini yang memperkuat pandangan paling ekstrem yang dipegang oleh organisasi sayap kanan dan kiri spektrum politik AS.  




Credit sindonews.com




Erdogan gelar peringatan ke-745 wafatnya Jalaluddin Ar-Rumi


Erdogan gelar peringatan ke-745 wafatnya Jalaluddin Ar-Rumi
Cover buku "Belajar Hidup dari Rumi. Serpihan-Serpihan Puisi Penerang Jiwa". (ANTARA News/ Lia Wanadriani Sa)




Konya, Turki (CB) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (17/12) menghadiri satu upacara untuk memperingati wafatnya ahli tasawuf dan penyair religi legendaris, Maulana Jalaluddin Ar-Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri, sekitar 800 tahun lalu.

Ketika berbicara di Sheb-i Arus untuk memperingati wafatnya tokoh tasawuf Jalaluddin Ar-Rumi itu, Presiden Erdogan juga berbicara mengenai perang saudara yang berlangsung lama di Suriah.

Ia kembali menyampaikan pendiriannya mengenai Suriah, dan mengatakan Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad berusaha melindungi dirinya setelah tewasnya sebanyak satu juta warganya sendiri.

Presiden Turki itu menambahkan sebagian orang masih mendukung Presiden Bashar dan berusaha melindungi posisinya, demikian dilaporkan Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Suriah telah terjerumus dalam perang saudara sejak awal 2011, ketika Pemerintah Bashar menindas pemrotes dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Sejak itu, ratusan ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta orang lagi kehilangan tempat tinggal, kata beberapa pejabat PBB.

Ar-Rumi, yang dilahirkan di keluarga Turki --tapi sekarang menjadi bagian dari Afghanistan-- pada 1207, adalah salah seorang ahli filsafat dan tasawuf yang karyanya dibaca banyak orang di dunia. Warisannya melanglang-buana dan melintasi perbatasan negara, ras, warna kulit dan bahkan agama.

Di Turki, Ar-Rumi sangat dikenang oleh pengikutnya sebagai Maulana --gelar kehormatan bagi ulama besar atau sufi.

Setelah Ar-Rumi wafat pada 1273, pengikutnya mendirikan Mevlevi Order, dengan nama Whirling Dervishes, Tarian Sufi yang terkenal.

Setiap tahun, upacara peringatan diselenggarakan buat Jalaluddin Ar-Rumi.



Credit  antaranews.com




Buntut Kasus Jamal Khashoggi, Rakyat Saudi Kampanyekan Boikot Produk Asal Turki


    

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) saat bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, pada Juli 2017. - AFP / TURKISH PRESIDENTIAL PRESS SERVICE

CB, RIYADH - Tekanan terus menerus Turki terhadap Arab Saudi terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi memicu perlawanan dari warga kerajaan itu.

Warga Saudi dalam beberapa hari terakhir menyerukan kampanye pemboikotan produk-produk Turki.

Ajakan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas apa yang mereka sebut sebagai "posisi Ankara dalam kasus Jamal Khashoggi".

Para aktivis Saudi menggunakan media sosial itu menyerukan perlawanan terhadap kebijakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kasus Khashoggi.

Dengan menggunakan tagar #Saudis_rejecting_the_Turkish_productspara aktivis ini mengajak warga Saudi tidak menggunakan produk Turki dan memilih produk lokal.

Para aktivis mengatakan, kampanye ini ditujukan untuk menghukum presiden Turki yang menyebarkan kebijakan negatif terhadap Arab Saudi.

Di saat perekonomian Turki terpuruk tahun ini, netizen Saudi menegaskan mereka tak perlu membantu Ankara yang berseberangan dengan negara mereka.

Seorang warga Saudi mengatakan, lewat kampanye ini, Erdogan nantinya akan membenci diri sendiri.

Sementara, warga lainnya mengatakan, di saat Turki sibuk mengurus masala dalam negeri Saudi, negara itu justru tengah membangun masa depan.

"Produk-produk Turki harus diboikot," ujar seorag netizen yang mengatakan Ankara membangun konspirasi terhadap Arab Saudi.

Sejumlah netizen bahkan mempublikasikan sejumlah produk Turki yang dijual di Arab Saudi.

Netizen lainnya bahkan menyebut siapa saja yang membeli produk Turki sama dengan mendukung terorisme.

"Karena negeri kita diserang berbagai pernyataan provokatif Erdogan, maka kewajiban ita adalah memboikot semua produk Turki sebagai respon atas semua serangan ini," kata seorag netizen.

"Bagaimana jika 20 juta warga Saudi memboikot produk dan turisme Turki?" tanya seorang netizen.

Dia menambahkan, jika hal itu terjadi wajah Erdogan dan semua orang yang menyerang Arab Saudi akan tertampar dengan keras.





Credit TRIBUNJATENG.COM