Selasa, 09 Oktober 2018

Tersangka Kasus Racun Skripal Diduga Dokter Intelijen Rusia


Tersangka Kasus Racun Skripal Diduga Dokter Intelijen Rusia
Kepolisian Inggris menolak membeberkan identitas asli dua tersangka kasus peracunan eks agen ganda Rusia, Sergei Skripal. (Metroplitan Police handout via Reuters)


Jakarta, CB -- Identitas salah satu tersangka kasus peracunan eks agen ganda Sergei Skripal di Inggris terungkap, yaitu Alexander Yevgenyevich Mishkin, seorang dokter intelijen militer Rusia (GRU).

Situs investigasi Bellingcat melaporkan bahwa Mishkin adalah tersangka kedua yang diadili Inggris dengan nama alias Alexander Petrov.


Lahir pada Juli 1979, Mishkin besar di Desa Loyga, distrik Archangelsk di utara Rusia. Berdasarkan penelusuran data Bellingcat, alamat resmi Mishkin di Moskow sama dengan markas GRU.

"Proses identifikasi Bellingcat termasuk beberapa sumber terbuka, keterangan dari orang-orang yang kenal tersangka, juga salinan dokumen pribadi, termasuk salinan paspornya," tulis Bellingcat sebagaimana dikutip Reuters, Senin (8/10).


Meski demikian, kepolisian London menyatakan bahwa mereka tak mau memberikan komentar atas spekulasi identitas asli kedua tersangka kasus tersebut.


Petrov sendiri diadili bersama seorang rekannya, Ruslan Boshirov, atas atas kasus percobaan pembunuhan terhadap eks agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan anaknya, Yulia, menggunakan senjata kimia Novichok.

Bulan lalu, Bellingcat melaporkan bahwa nama asli Boshirov adalah Anatoliy Chepiga, seorang kolonel di GRU.

Selama ini, Inggris menuding Rusia sebagai dalang di balik percobaan pembunuhan ini. Namun, Rusia selalu membantah tudingan tersebut dengan dasar keterangan para tersangka bahwa mereka adalah turis yang sedang berlibur di Salisbury.





Credit  cnnindonesia.com





Viktoria Marinova, Jurnalis Ketiga UE yang Dibunuh Sepanjang 2018



Viktoria Marinova [Facebook/Viktoria Marinova]
Viktoria Marinova [Facebook/Viktoria Marinova]

CB, Jakarta - Jurnalis televisi Bulgaria, Viktoria Marinova, menjadi jurnalis ketiga yang dibunuh di Uni Eropa sepanjang tahun 2018 dan yang keempat sejak awal tahun 2017.
Mayat Viktoria, yang berusia 30 tahun itu ditemukan dibuang di dekat Sungai Danube di kota Ruse, Bulgaria utara, pada Sabtu 6 Oktober. Polisi mengatakan dia telah dipukuli, diperkosa dan dicekik, seperti dilaporkan USA Today, 8 Oktober 2018.

Tidak diketahui apakah pembunuhan Viktoria Marinova terkait dengan pekerjaan jurnalismenya. Penyelidik masih mencoba melacak saksi potensial dan menetapkan motif untuk pembunuhannya. Namun, media Bulgaria melaporkan bahwa Viktoria Marinova baru-baru ini mewawancarai jurnalis Rumania yang sedang menyelidiki politisi dan pengusaha atas dugaan korupsi dana Uni Eropa.

Viktoria Marinova [Facebook/Viktoria Marinova]
Episode pertama, yang ditayangkan pada 30 September, melakukan wawancara dengan jurnalis investigasi Dimitar Stoyanov dari situs Bivol.bg dan Attila Biro dari Romanian Rise Project, seperti dilansir dari Sky News.
Wawancara tersebut tentang penyelidikan dugaan penipuan yang melibatkan dana Uni Eropa yang terkait dengan pengusaha besar dan politisi.

"Ini tentang perkosaan dan pembunuhan," kata Menteri Dalam Negeri Mladen Marinov, tampaknya menyimpulkan tidak ada bukti yang menunjukkan pembunuhan itu terkait dengan karya jurnalisme Marinova.
Potongan gambar dari video saat Viktoria Marinova membawakan program current affair yang mewawancarai jurnalis investgasi Dimitar Stoyanov [Facebook/Viktoria Marinova]
Marinova bekerja untuk stasiun TV lokal kecil yang disebut TVN di mana ia mempresentasikan dua program current affair untuk investigasi.
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, sebuah organisasi antar-pemerintah, menyerukan penyelidikan menyeluruh atas perkosaan dan pembunuhannya, dan mencatat kecenderungan meningkatnya serangan terhadap jurnalis perempuan.

Sebelumnya jurnalis investigasi Malta, Daphne Caruana Galizia, tewas dalam sebuah bom mobil pada Oktober tahun lalu. Dia telah mengerjakan apa yang disebut Panama Papers, membocorkan dokumen yang mengungkapkan informasi keuangan tentang rekening lepas pantai para pejabat papan atas.

Daphne Caruana Galizia menjalankan sebuah blog yang sangat populer dimana dia terus-menerus menyoroti kasus-kasus dugaan korupsi tingkat tinggi oleh para politisi dari berbagai partai. REUTERS
Jurnalis investigasi Slovakia Jan Kuciak dan pacarnya ditembak mati pada Februari tahun ini. Kuciak sedang menyelidiki penipuan pajak. Jurnalis freelance Swedia, Kim Wall, dibunuh dalam kasus mengerikan di Denmark tahun lalu oleh penemu asal Denmark, Peter Madsen. Wall tewas dan dimutilasi setelah naik kapal selam Madsen untuk melakukan wawancara.

Bulgaria menempati peringkat 111 dari 180 negara dalam indeks kebebasan pers dunia tahun ini, menurut peringkat yang dirilis Reporters Without Borders. Peringkat kebebasan pers Bulgaria tercatat paling rendah dibanding negara anggota Uni Eropa lainnya.Di seluruh dunia, setidaknya 48 jurnalis tewas melakukan pekerjaannya pada tahun 2018, menurut Committee to Protect Journalists, sebuah organisasi yang mempromosikan kebebasan pers.





Credit  tempo.co



Diperkosa dan Dibunuh, Apa yang Dikerjakan Jurnalis Bulgaria?


Potongan gambar dari video saat Viktoria Marinova membawakan program current affair yang mewawancarai jurnalis investgasi Dimitar Stoyanov [Facebook/Viktoria Marinova]
Potongan gambar dari video saat Viktoria Marinova membawakan program current affair yang mewawancarai jurnalis investgasi Dimitar Stoyanov [Facebook/Viktoria Marinova]

CB, Jakarta - Pemerkosaan dan pembunuhan terhadap jurnalis investigasi Bulgaria, Viktoria Marinov, diyakini sebagai sebagai peringatan atas pekerjaan jurnalistiknya, ungkap rekan jurnalis.
Pejabat dan polisi mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan Marinova terkait dengan pekerjaannya dan tidak ada informasi tentang dia diancam.

Namun pemilik Bivol.bg, Asen Yordanov mengatakan, Dilansir dari Skynews, 8 Oktober 2018, dia telah menerima informasi yang dapat dipercaya bahwa wartawannya berada dalam bahaya diserang karena penyelidikan yang ditampilkan di acara Viktoria Marinova."Kematian Viktoria dengan cara brutal di mana dia dibunuh, adalah eksekusi. Itu dimaksudkan untuk menjadi contoh, sesuatu seperti peringatan," kata Asen Yordanov.

Viktoria Marinova [Facebook Viktoria Marinova]
Siaran akhir Marinova terkait penyelidikan oleh sekelompok wartawan Bulgaria atas perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proyek infrastruktur yang didanai Uni Eropa yang dikelola oleh pemerintah setempat, seperti dilaporkan Politico.eu.
Investigasi tersebut menyebut 30-40 persen dari dana yang diterima oleh sekelompok perusahaan hilang oleh korupsi dan suap.
Pada akhir September, Viktoria Marinova mewawancarai dua wartawan yang mengerjakan dugaan skandal dana Uni Eropa, yang telah ditahan oleh polisi Bulgaria, menurut Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Atanas Tchobanov, seorang editor di portal investigasi Bulgaria Bivol.bg, salah satu media online yang terlibat dalam penyelidikan korupsi, mengatakan kepada Politico bahwa tugas investigasi Marinova berikutnya adalah mengunjungi sebuah situs di desa Hitrino, di mana isu skandal menyeruak yang melibatkan kontrak pengadaan publik."TVN adalah salah satu dari sedikit media Bulgaria yang melaporkan penyelidikan kami," kata Tchobanov, dengan mengatakan belum diketahui apakah pembunuhan Viktoria terkait dengan pekerjaannya.
Sementara pihak TVN menyampaikan pernyataan belasungkawa atas meninggalnya Viktoria.
"Dengan kesedihan yang luar biasa dan duka yang amat sangat, tim TVN mengalami kehilangan rekan tercinta kami, Viktoria Marinova dan kami berdoa untuk simpati terhadap kesedihan keluarga dan rekan-rekannya," tulis pernyataan TVN.

Foto dari rekaman video menunjukkan jurnalis TV Bulgaria, Viktoria Marinova, di Ruse, Bulgaria, dalam foto yang diambil pada 7 Oktober 2018. [TVN.bg/Handout via Reuters]
Mayat Viktoria Marinova ditemukan pada Sabtu 6 Oktober di sebuah taman di tepi sungai Danube di kota utara Ruse.
Viktoria Marinova telah membawakan program current affair yang diluncurkan baru-baru ini dengan nama program "Detector" untuk saluran televisi TVN di Ruse.


Episode pertama, yang ditayangkan pada 30 September, melakukan wawancara dengan wartawan investigasi Dimitar Stoyanov dari situs Bivol.bg dan Attila Biro dari Romanian Rise Project.
Wawancara tentang penyelidikan dugaan penipuan yang melibatkan dana Uni Eropa yang terkait dengan pengusaha besar dan politisi.
Viktoria Marinova yang berusia 30 tahun, telah melalukan penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan dana Uni Eropa, tewas dengan luka pukulan di kepala dan dicekik.

Balkaninsight melaporkan korban diduga diperkosa, dipukuli, dan kemudian dicekik. Dia ditemukan oleh seorang pejalan kaki pada Sabtu sore dan tubuhnya diidentifikasi oleh keluarganya malam itu.Kasus pembunuhan jurnalis investigasi Bulgaria tersebut mengejutkan para jurnalis asing dan memicu kecaman internasional.




Credit  tempo.co




Ungkap Skandal Dana UE, Jurnalis Bulgaria Diperkosa dan Dibunuh



Ungkap Skandal Dana UE, Jurnalis Bulgaria Diperkosa dan Dibunuh
Viktoria Marinova, 30, jurnalis televisi Bulgaria, diperkosa dan dibunuh. Dia sebelumnya mengungkap skandal penyalahgunaan dana Uni Eropa di negaranya. Foto/REUTERS/TVN.bg


RUSE - Viktoria Marinova, 30, jurnalis televisi (TV) Bulgaria tewas dibunuh dan diduga kuat diperkosa lebih dulu. Sebelum kematiannya, dia telah mengungkap skandal penyalahgunaan dana Uni Eropa (UE).

Stasiun televisi Nova pada hari Minggu (7/10/2018) melaporkan Marinova yang bekerja untuk stasiun televisi TVN, ditemukan tewas dibunuh secara brutal di Kota Ruse, Bulgaria utara.

Menurut jaksa wilayah Ruse, Georgy Georgiev, jasad korban ditemukan pada hari Sabtu di sebuah taman dekat Sungai Danube. Menurutnya, Marinova diduga diperkosa, dipukul berulang kali di kepala, dan dicekik hingga tewas.

Barang-barang pribadi korban, termasuk ponsel, kunci mobil, kacamata, dan beberapa pakaiannya hilang. Investigasi polisi sekarang sedang berlangsung. Jaksa juga memeriksa semua petunjuk yang ditemukan.

Namun, Menteri Dalam Negeri Mladen Marinov sebagaimana dikutip Reuters, Senin (8/10/2018) mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa pembunuhan Marinova terkait dengan pekerjaannya di stasiun televisi TVN. "Ini tentang pemerkosaan dan pembunuhan," katanya.

Marinova adalah anggota dewan TVN. Dia dia baru-baru ini jadi tuan rumah "Detector", sebuah acara talk show televisi. Episode pertama yang ditayangkan pada 30 September menampilkan penyelidikan dugaan penipuan dalam proyek infrastruktur lokal yang didanai Uni Eropa. Skandal penyalahgunaan dana UE ini terkait dengan otoritas dan pengusaha besar




Credit  sindonews.com


Jurnalis Investigasi Bulgaria Diperkosa dan Dibunuh


Foto dari rekaman video menunjukkan jurnalis TV Bulgaria, Viktoria Marinova, di Ruse, Bulgaria, dalam foto yang diambil pada 7 Oktober 2018. [TVN.bg/Handout via Reuters]
Foto dari rekaman video menunjukkan jurnalis TV Bulgaria, Viktoria Marinova, di Ruse, Bulgaria, dalam foto yang diambil pada 7 Oktober 2018. [TVN.bg/Handout via Reuters]

CB, Jakarta - Viktoria Marinova, seorang jurnalis televisi Bulgaria berusia 30 tahun yang menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana Uni Eropa, ditemukan dibunuh secara brutal di kota Ruse, Bulgaria utara.
Dilansir dari Sputniknews, Mayat Viktoria ditemukan pada Sabtu 6 Oktober di sebuah taman dekat Sungai Danube, menurut jaksa daerah Ruse, Georgy Georgiev. Marinova diduga diperkosa, dipukul berulang kali di kepala, dan dicekik sampai tewas.

Barang-barang pribadi korban, termasuk ponselnya, kunci mobil, kacamata, dan beberapa pakaiannya hilang. Penyelidikan polisi sekarang sedang berlangsung, dengan jaksa yang memeriksa semua petunjuk, baik pribadi maupun profesional.Namun, Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Mladen Marinov mengatakan kepada wartawan, sebagaimana dikutip oleh Reuters, bahwa tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa pembunuhan itu terkait dengan laporan investigasi Marinova di stasiun televisi swasta TVN yang bermarkas di Ruse.

Viktoria Marinova [www.fakt.pl]
"Ini tentang pemerkosaan dan pembunuhan," kata Menteri Dalam Negeri Mladen Marinov. Dia mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan itu terkait dengan laporan Marinova dan tidak ada informasi bahwa dia telah diancam.
"Saya yakin ini adalah masalah waktu sebelum pembunuhan itu akan terungkap. Kriminolog terbaik dikirim ke Ruse, jangan menekan mereka. Sejumlah besar DNA telah diperoleh," Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov, seperti dikutip dari Reuters.

Viktoria Marinova adalah anggota dewan TVN, dia baru-baru ini memulai hosting Detektor, acara bincang-bincang current affairs. Episode pertama acara ditayangkan pada 30 September yang menampilkan penyelidikan dugaan penipuan dalam proyek infrastruktur lokal yang didanai Uni Eropa terkait dengan otoritas dan pengusaha besar.Dilansir dari situs European Federation of Journalists (EFJ), europeanjournalists.org, pada 30 September Viktoria mewawancarai wartawan Bulgaria Dimitar Stoyanov, dari website Bivol, dan jurnalis Rumania Attila Biro, anggota proyek jurnalisme penelitian RISE Romania.


Viktoria Marinova [CNN]

Stoyanov dan Biro ditangkap bulan lalu oleh polisi Bulgaria ketika menyelidiki kasus di dekat Sofia soal perusakan dokumen yang diduga mengungkap praktik korupsi oleh perusahaan konstruksi jalan pribadi, yang diduga melakukan penipuan dengan dana Uni Eropa.

"Ini adalah pembunuhan brutal keempat seorang wartawan di Negara Anggota Uni Eropa sejak 2017. Para pembunuh dan otak mereka jelas bertujuan untuk mengintimidasi profesi jurnalis. Kami menyerukan kepada pemerintah Eropa untuk mendukung tanpa menunda proposal IFJ untuk Konvensi Internasional tentang Keamanan dan Kemerdekaan Jurnalis dan untuk menerapkan Rekomendasi Dewan Eropa pada perlindungan jurnalisme dan keselamatan jurnalis. Negara tidak bisa tetap pasif setelah mencuatnya kasus kekerasan seperti itu," kata Ricardo GutiĆ©rrez, Sekretaris Jenderal EFJ.The EFJ dan International Federation of Journalists (IFJ), bersama dengan afiliasi Bulgaria mereka, Union of Bulgarian Journalists (UBJ) dan Podkrepa, meminta otoritas Bulgaria untuk mengidentifikasi, menangkap dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis investigasi tersebut.





Credit  tempo.co









AS Tolak Tuntutan Iran untuk Batalkan Pembekuan Rp26 T Aset


AS Tolak Tuntutan Iran untuk Batalkan Pembekuan Rp26 T Aset
Ilustrasi. (Pixabay/Succo)

Jakarta, CB -- Amerika Serikat meminta hakim Mahkamah Internasional mencabut tuntutan Iran untuk pengembalian aset senilai US$1,75 miliar atau setara Rp26,6 triliun yang dibekukan.

"Tindakan (penyitaan) ini dilakukan atas dasar dukungan Iran untuk terorisme internasional," ujar penasihat hukum Kementerian Luar Negeri AS, Richard Visek, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (8/10).


Aset di bank nasional tersebut dibekukan Mahkamah Agung AS pada 1983. Menurut mereka, aset tersebut harus dikembalikan kepada keluarga-keluarga AS korban pengeboman barak Marinir AS di Beirut pada 1983 silam.

Namun, Teheran mengklaim keputusan itu melanggar Perjanjian Hubungan Baik pada 1955, 24 tahun sebelum Revolusi Islam Iran yang membuat kedua negara bermusuhan.


Pekan lalu, AS sudah mencabut perjanjian tersebut pada pekan lalu, setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Washington untuk memastikan sanksi yang dijatuhkan atas Iran tak memengaruhi keamanan sipil atau bantuan kemanusiaan.


AS sendiri membutuhkan waktu satu tahun untuk keluar dari Perjanjian Hubungan Baik tersebut. Mahkamah Internasional memastikan gugatan Iran ini tidak akan dicabut.

Sidang kasus ini sendiri akan terus berlanjut hingga Jumat mendatang dengan titik fokus pada keberatan AS pada yurisdiksi Mahkamah Internasional atas permasalahan ini.

Gugatan ini terpisah dari tuntutan Iran lainnya di Mahkamah Internasional untuk pencabutan sanksi AS terkait perjanjian nuklir.





Credit  cnnindonesia.com






Inggris Tegaskan Operasi Militer Terhadap ISIS Terus Berlanjut


Inggris Tegaskan Operasi Militer Terhadap ISIS Terus Berlanjut
Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson menegaskan, operasi melawan ISIS, baik di Irak ataupun Suriah akan terus berlajut. Foto/Istimewa

LONDON - Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson menegaskan, operasi melawan ISIS, baik di Irak ataupun Suriah akan terus berlajut, sampai kelompok itu benar-benar musnah.

Williamson menuturkan, meski ISIS sudah kalah di Irak dan Suriah, namun itu bukan berarti operasi melawan kelompok itu telah usai. Dia menyatakan, operasi akan terus berlanjut, selama London menilai ISIS masih menimbulkan ancaman serius terhadap Inggris dan sekutu-sekutunya.

"Inggris harus terus membela rakyat kami dan mitra kami, untuk memastikan ideologi mereka (ISIS) yang buruk dan beracun tidak menyebar ke jalan-jalan kami," ucap Williamson dalam sebuah pernyataan.

"Serangan udara terhadap teroris ISIS akan terus berlanjut, selama mereka menimbulkan ancaman yang jelas dan segera terhadap keamanan nasional dan internasional kami," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (8/10).

Ucapannya datang sehari setelah Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa bulan lalu, jet tempur Angkatan Udara Inggris menghancurkan sejumlah basis ISIS di Suriah dan Irak dengan, Kementerian Pertahanan Inggris menturukan, mereka setidaknya menghancurkan satu basis ISIS setiap harisnya baik di Suriah dan Irak. 



Credit  sindonews.com




Netanyahu Siagakan Tentara Israel untuk Serang Gaza


Netanyahu Siagakan Tentara Israel untuk Serang Gaza
Netanyahu dilaporkan telah memberitahu kabinetnya bahwa tentara sedang mempersiapkan kemungkinan kampanye militer di Gaza jika situasi tidak kunjung membaik. Foto/Reuters

TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan telah memberitahu kabinetnya bahwa tentara sedang mempersiapkan kemungkinan kampanye militer terhadap Jalur Gaza yang diblokade jika situasi tidak kunjung membaik.

"Jika realitas tekanan sipil di Gaza berkurang, yang diinginkan, tetapi itu tidak pasti terjadi, dan jadi kami mempersiapkan respon secara militer, itu bukan pernyataan kosong," kata Netanyahu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (8/10).

Pada tahun 2014, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran ke Gaza. Serangan yang berlangsung selama 51 hari itu menghancurkan Jalur Gaza, di mana lebih dari 2.300 orang Palestina menjadi martir dan puluhan ribu orang terluka.

Terkait dengan situasi di Gaza, Mesir dan PBB telah melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan proyek-proyek besar di Gaza, terutama di sektor air, listrik, dan sanitasi untuk mencegah krisis kemanusiaan yang mungkin terjadi.

Beberapa laporan, baik yang dirilis oleh organiasi Palestina, Israel, atau internasional telah memperingatkan memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza, yang telah terguncang di bawah blokade Israel yang melumpuhkan sejak 2007. 





Credit  sindonews.com




Mantan Presiden Interpol Asal China Terjerat Kasus Suap


Mantan Presiden Interpol Asal China Terjerat Kasus Suap
Mantan Presiden Interpol asal China Hongwei (AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)


Jakarta, CB -- Mantan Presiden Interpol asal China, Meng Hongwei saat ini sedang dalam penyelidikan atas kasus dugaan suap. Hal ini disampaikan dalam pernyataan di situs Kementerian Keamanan Publik China.

"Penyelidikan terhadap Hongwei (dilakukan) atas dugaan menerima suap dan pelanggaran hukum dilakukan segera, benar-benar tepat dan bijaksana," kata Kementrian dalam pernyataan itu.

Pada Minggu (7/10), Interpol yang berbasis di Perancis mengatakan bahwa Meng telah mengundurkan diri dari jabatannya di Interpol sebagai Kepala Organisasi Penegakan Hukum Global. Hongwei juga menjabat sebagai Wakil Menteri Keamanan di China.


Pada Jumat (5/10), Meng dilaporkan hilang di Perancis, yang menjadi markas Interpol. Dilansir dari Reuters, Kementrian Perancis mengatakan bahwa keluarga Meng tidak mendengar kabar darinya sejak 25 September. Saat ini, istri Meng tengah berada di bawah perlindungan polisi setelah mendapat ancaman dari media sosial dan telepon genggamnya.

Istri Meng, Grace mengeluarkan pernyataan singkat yang mengungkapkan kekhawatirannya.

"Selama saya tidak bisa melihat suami saya didepan saya, berbicara kepada saya, saya tidak memiliki kepercayaan diri," kata dia.

Pada 2016 lalu, Meng diangkat untuk menjabat Presiden Interpol sebagai bagian dari upaya China agar mendapatkan posisi kepemimpinan di organisasi keamanan internasional itu.


Interpol beraggotakan 192 negara dan biasanya difokuskan untuk menemukan orang-orang yang hilang atau dalam pencarian.

Saat Meng terpilih sebagai Presiden Interpol, berbagai kelompok Hak Asasi Manusia menyatakan keprihatinan bahwa Beijing akan memanfaatkan posisinya untuk mengejar pembangkang negaranya di luar negeri. Beijing menekan negara-negara untuk menangkap dan mendeportasi warga China jika melakukan kejahatan, korupsi, hingga terorisme.

Sejak dibawah kepemimpinan presiden Xi Jinping, China telah melakukan tindakan keras terhadap kasus korupsi.





Credit  cnnindonesia.com




Presiden Interpol Diperiksa China atas Dugaan Kejahatan


Presiden Interpol Diperiksa China atas Dugaan Kejahatan
Isteri Meng Hongwei khawatir akan nasib suaminya yang sedang pulang ke China setelah menerima pesan gambar emoji pisau. (Reuters/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang di Beijing mengumumkan bahwa presiden interpol asal China yang hilang ketika pulang ke negaranya saat ini sedang diperiksa terkait dugaan kegiatan kriminal.

Interpol yang sebelumnya mempertanyakan keberadaan Meng Hongwei kemudian mengatakan telah menerima surat pengunduran diri dari pejabat asal China yang langsung berlaku.

Komisi Pengawasan Nasional China yang bertugas menyelidiki kasus korupsi pegawai negeri mengeluarkan pernyataan singkat pada Senin (8/10) bahwa Meng "saat ini sedang diperiksa karena diduga melanggar hukum".


Ketidakjelasan nasib Meng pertama kali dikemukakan oleh isterinya setelah menerima pesan singkat terakhir berisi emoji pisau.

China sebelumnya tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkait nasib Meng yang juga wakil menteri keamanan publik sejak isu ini dikemukakan oleh pejabat Perancis pada Jumat (5/10).

Presiden Interpol Diperiksa China atas Dugaan Kejahatan
Presiden Interpol, Meng Hongwei, sempat dikabarkan hilang hingga pihak berwenang China mengatakan dia diperiksa karend dugaan kasus kejahatan. (AFP/Roslan Rahman) 
Kasus Meng ini menjadi kasus terakhir dari hilangnya pejabat tinggi China dimana pejabat tinggi pemerintah, pengusaha besar bahkan selebriti terkenal hilang selama beberapa minggu atau beberapa bulan.

Kebanyakan dari mereka diketahui nasibnya ketika hadir di sidang pengadilan.



Meng, presiden Interpol pertama asal Chin, terakhir kali melakukan kontak pada 25 September ketika meninggalkan kota Lyon tempat kantor pusat Interpol berada, menuju China.

Sekretaris Jenderal Interpol Juergen Stock, yang bertugas menjalankan operasional harian, mengatakan mencoba mendapatkan "klarifikasi" terkait keberadaan Meng dari pihak berwenang China.

Satu sumber mengatakan bahwa minggu lalu polisi Perancis telah membuka penyelidikan atas hilangny Meng.

Interpol megatakan akan memilih presiden baru bulan depan dalam pertemuan majelis umum badan itu di Interpol untuk melanjutkan masa jabatan Meng yang tersisa dua tahun.

Meng tinggal bersama isteri dan dua anaknya di Perancis sejak terpilih sebagai presiden interpol pada 2016.

Emoji Bahaya

Kepada wartawan istri Meng mengatakan menerima pesan di ponsel yang berisi emoji pisau sebelum suaminya hilang.

Grace mengatakan bahwa suaminya juga mengirim pesan yang berbunyi "tunggu telpon dari saya", sebelum mengirim emoji yang berarti bahaya itu.

"Masalah ini menjadi masalah komunitas internasional," kata Grace dalam jumpa pers, Minggu (7/10).



"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan dia," ujarnya.

Dan setelah mendengar pengumuman dari komisi antikorupsi China terkait nasib suaminya, Grace mengatakan kepada AFP bahwa kasus yang melibatkan suaminya akan diawasi oleh "hukum internasional dan opini masyarakat internasional", ketika menggambarkan situasi ini bermotivasi politik.

Komisi Pengawasan Nasional yang baru didirikan China ini memiliki wewenang luas untuk menyelidiki pegawai negeri tanpa diikuti dengan syarat transparansi yang cukup banyak.

Meski komisi ini tidak merinci tuduhan yang dikenakan kepada Meng, mandat badan ini adalah menyelidiki kasus korupsi yang merupakan bagian dari kampanye antikorupsi yang dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping.

Pengkritik kampanye ini menyebut bahwa kegiatan melawan korupsi ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengyingkirkan pesaing politik Xi Jinping.

Karir Meng Hongwei di badan keamanan dalam negeri China melesat ketika negara itu masih diperintah oleh Zhou Yongkang, pesaing Presiden Xi Jinping dan pejabat tertinggi China yang diadili dalam kasus korupsi.

Zhou Yongkang yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2014 dituduh berkonspirsi untuk merebut kekuasaan pemerintah dan pihak berwenang China hingga kini masih terus menyingkirkan pengaruhnya.

Meng Hongwei ditunjuk sebagai wakil menteri keamanan pada 2004.

Presiden Interpol Diperiksa China atas Dugaan Kejahatan
Karir Meng Hongwei di badan keamanan China melesat ketika negara itu masih dipimpin oleh Zhou Yongkang, pesaing politik Presiden Xi Jinping yang dijatuhi hukuman seumur hidup dalam kasus korupsi (AFP/ POOL /Lintao Zhang)
Sebagai wakil menteri keamanan, Meng dipercaya memimpin sejumlah badan sensitif seperti divisi kontra-terorisme. Meng lah yang bertanggung jawab atas langkah pemerintah China terhadap sejumlah insiden yang terjadi di wilayah Xinjiang.

Pihak yang menentang pemilihan Meng sebagai presiden Interpol mengatakan dia akan mempergunakan posisinya itu untuk membantu China mensasar pembelot yang tinggal di luar negeri dengan alasan mengejar pejabat korup.

Interpol mengecilkan kekhawatiran tersebut dengan mengatakan bahwa presiden badan ini tidak memiliki pengaruh besar dalam operasional sehari-hari.

'Red Notice'

Upaya China mengejar para pejabat pemerintah yang korup di luar negeri dalam Operasi Perburuan Serigala, memicu klaim dari sejumlah negara bahwa penegak hukum China beroperasi secara diam-diam di wilayah mereka tanpa mendapat izin dari pihak berwenang setempat.

Situs Interpol memperlihatkan bahwa China mengajukan 44 surat perintah penangkapan inernasional (Red Notice) terhadap individu yang kebanyakan terlibat dalam kasus pembunuhan, penganiayaan dan penyelundupan narkoba.

Ketika Meng menjadi presiden Interpol, badan ini mengeluarkan satu Red Notice untuk miliuner buron China bernama Guo Wengui yagn mengancam akan mengungkap korupsi di jajaran tertinggi pemerintah negara itu.

Pihak berwenang China dan Hong Kong antara lain menuduh Guo, taipan pengembang yang tinggal di Amerika Serikat, mencuci uang bernilai miliar dolar.




Credit  cnnindonesia.com




Presiden Uni Eropa Kritik Media





Jean-Claude Juncker. REUTERS
Jean-Claude Juncker. REUTERS

CB, Jakarta - Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, mengkritik pers di Inggris dengan menyebut adanya sikap tidak hormat terhadap politisi dan HAM. Dia pun berkeras kebebasan pers ada batasnya.
Dikutip dari RT.com pada Senin, 8 Oktober 2018, Juncker tidak menjelaskan lebih detail dimana letak batasan kebebasan pers yang dimaksudnya. Namun dia menyarankan masyarakat untuk bangkit dan menekan kebebasan pers. Juncker pun menilai politik tidak seharusnya memberikan pengaruh pada jurnalistik.

Ilustrasi koran. Bbc.co.uk

Juncker mendesak agar para wartawan melakukan apa yang sepatutnya boleh dilakukan dan tidak melanggar batas privasi seseorang. Juncker pun memberikan contoh yang merusak hubungannya dengan media.
Dia secara khusus mengecam bukan hanya media-media di Inggris, tetapi juga media di belahan dunia lainnya karena telah berusaha membuat Juncker sebagai orang paling bertanggung jawab atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Kenyataannya, dia telah ditelah diminta mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, untuk tidak ikut campur dalam kampanye Brexit. Juncker menyesal saat ini Komisi Eropa gagal untuk melakukan intervensi karena ini akan menjadi senjata dalam menghadapi cecaran pertanyaan dalam debat.

Juncker pun mencurahkan kekecewaannya saat media-media di Inggris menyerangnya dengan tuduhan mengalami kecanduan alkohol. Sebab dia menyangkal memiliki masalah kecanduan alkohol.
Juncker, 63 tahun, tertangkap kamera media ketika pada Juli 2018 tersandung saat menghadiri sebuah acara NATO. Dia kemudian meninggalkan gedung dengan menggunakan kursi roda. Dia mengecam pemberitaan yang menyebutnya mabuk saat tersandung di acara NATO itu. Dia menyebut pemberitaan itu serangan sciatica yang menyakitkan.
Ini bukan pertama kalinya media di Inggris secara khusus diserang. Pada akhir pekan lalu, Komisi Keadilan Eropa, Vera Jourova, menyerukan agar Uni Eropa mempertimbangkan pendekatan pers berdasarkan kualitas dan aturan yang cerdas. Kemarahan Jourova ini dipicu oleh pemberitaan The Sun yang mempublikasi berita berjudul 'tikus kotor Uni Eropa'. The Sun menggambarkan para Presiden Dewan Eropa, yakni Donald Tusk dan Emmanuel Macron, seperti gangsters dari Amerika yang memegang senjata.




Credit  tempo.co



Erdogan Minta Saudi Buktikan Khashoggi Tinggalkan Konsulat


Aktivitas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, Senin (8/10), 2018.
Aktivitas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, Senin (8/10), 2018.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis
Kasus ini mungkin akan memperdalam perpecahan antara Turki dan Arab Saudi.



CB, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (8/10) meminta Riyadh membuktikan klaimnya yang mengatakan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi telah meninggalkan konsulat Arab Saudi di Istanbul. Khashoggi sebelumnya dinyatakan hilang sejak pekan lalu.


Hilangnya Khashoggi, yang pernah menjadi seorang editor surat kabar terkemuka di Arab Saudi, telah memicu kekhawatiran global. Beberapa sumber di Turki mengatakan pihak berwenang yakin Khashoggi terbunuh di dalam konsulat.



Khashoggi meninggalkan Arab Saudi tahun lalu. Ia mengatakan ia khawatir akan adanya ancaman karena kritik tajamnya terhadap kebijakan Saudi dalam perang Yaman dan penindasan Saudi terhadap perbedaan pendapat di dalam negeri.

Khashoggi diketahui memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10) lalu untuk mendapatkan dokumen bagi rencana pernikahannya. Para pejabat Saudi mengatakan Khashoggi pergi tidak lama kemudian. Namun tunangannya, yang menunggu di luar gedung konsulat, mengatakan dia tidak pernah keluar.

"Kami harus mendapatkan hasil dari penyelidikan ini sesegera mungkin. Para pejabat konsulat tidak dapat menyelamatkan diri mereka hanya dengan mengatakan 'dia (Khashoggi) telah pergi'," kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers di Budapest.

Erdogan, yang mengatakan dia secara pribadi terus mengikuti kasus tersebut, menambahkan Turki tidak memiliki dokumen atau bukti mengenai kasus itu. Dua sumber Turki mengatakan kepada pemerintah Turki Khashoggi diduga sengaja dibunuh di dalam konsulat. Pandangan serupa juga disampaikan oleh salah satu penasihat Erdogan, Yasin Aktay, yang juga teman dekat Khashoggi.

Pejabat Saudi di konsulat membantah Khashoggi telah terbunuh di dalam gedung dan mengatakan tuduhan itu tidak berdasar. Konsulat juga membantah Khashoggi telah diculik.

NTV melaporkan pada Senin (8/10), Turki telah meminta izin melakukan penyelidikan di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Seorang pejabat Turki juga mengatakan utusan Arab Saudi untuk Ankara telah dipanggil ke kementerian luar negeri untuk kedua kalinya pada Ahad (7/10).

"Telah disampaikan kepadanya kami mengharapkan koordinasi penuh dalam proses penyelidikan," kata pejabat itu.

Pada Ahad (7/10), Erdogan mengatakan pihak berwenang akan memeriksa kamera pengawas di bandara sebagai bagian dari proses penyelidikan. Konsulat Arab Saudi di Istanbul telah mengizinkan wartawan Reuters untuk memasuki gedung pada Sabtu (6/10) dalam upaya untuk menunjukkan Khashoggi tidak ada di tempat itu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut menyampaikan keprihatinan pemerintahannya atas hilangnya Khashoggi. Ia mengaku sangat terganggu oleh laporan tentang nasib jurnalis tersebut.

"Saya khawatir tentang hal itu. Saya tidak suka mendengar tentang hal itu. Dan semoga masalah itu dapat diselesaikan. Sekarang tidak ada yang tahu tentang kasus itu, tetapi ada beberapa cerita buruk yang terdengar. Saya tidak suka itu," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Khashoggi sering terlihat di acara bincang-bincang politik di jaringan televisi satelit Arab sebagai bintang tamu. Ia juga pernah menjadi penasihat Pangeran Turki al-Faisal, mantan kepala intelijen, dan duta besar Saudi untuk AS dan Inggris.

Kasus ini mungkin akan memperdalam perpecahan antara Turki dan Arab Saudi. Hubungan keduanya telah merenggang setelah Turki mengirim pasukan ke Qatar tahun lalu setelah sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, memberlakukan embargo terhadap Doha.




Credit  republika.co.id





Khashoggi, Jurnalis Saudi yang Ditolak Negaranya


Jamal Khashoggi.
Jamal Khashoggi.
Foto: AP

Khashoggi dilaporkan dibunuh dibunuh di konsulat Saudi.




CB, WASHINGTON -- Kasus hilangnya Jamal Khashoggi (60 tahun), seorang jurnalis asal Arab Saudi, tengah menjadi sorotan. Ia, yang mendatangi gedung konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober, belum diketahui keberadaan dan kondisinya hingga kini. Beredar kabar ia dibunuh di dalam gedung konsulat, walaupun hal itu telah dibantah oleh Saudi.

Khashoggi adalah seorang kolumnis di the Washington Post. Jason Rezaian, rekannya di Washington Post menulis bahwa Khashoggi kerap membuat tulisan tajam dan penuh kritik, terutama untuk negaranya sendiri, yakni Saudi.

"Tapi terlepas dari kritiknya terhadap tanah airnya, Jamal secara konsisten menyatakan cintanya dan keinginannya untuk kembali, selalu mengulangi keyakinannya bahwa Arab Saudi dapat dan akan melakukan yang lebih baik,” kata Rezaian, dikutip laman Aljazirah, Senin (8/10).



Khashoggi menetap di AS setelah menyadari keberadaanya tak lagi diterima di Saudi. Itu merupakan konsekuensi yang harus diterimanya karena kerap mengkritik kebijakan-kebijakan yang diadopsi negaranya.

Editor Khashoggi di Washington Post, Karen Attiah, mengatakan tidak akan membiarkan kasus hilangnya Khashoggi berlalu begitu saja. Sependapat dengan Rezaian, Attiah mengatakan Khashoggi memang sangat mencintai negaranya.

“Sebagai editornya, saya dapat mengatakan bahwa apa yang muncul dalam percakapan dengannya adalah betapa jujur dia mencintai Arab Saudi dan rakyatnya, serta merasa bahwa adalah tugasnya untuk menulis apa yang dia lihat sebagai kebenaran tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan kerajaan (Saudi),” ucapnya.

Kepala redaksi situs berita Middle East Eye, David Hearst mengutarakan hal tak jauh berbeda dengan Attiah dan Rezaian. Ia mengatakan Khashoggi merupakan seorang warga Saudi yang setia kepada negaranya. “Dia tidak menganggap dirinya seorang pembangkang,” ujarnya.

Ia mengingat bahwa Khashoggi pernah mengomentari tentang rencana reformasi ekonomi Saudi. “Dia mengatakan, Anda tidak dapat memiliki reformasi ekonomi kecuali Anda memiliki reformasi poltik. Ini adalah pandangan dari seorang reformis, bukan revolusioner,” kata Hearst.

Namun ia menyayangkan sikap Pemerintah Saudi. Menurutnya, kritik-kritik yang dilayangkan Khashonggi bersifat moderat dan tidak frontal. Tapi kritik-kritik itu tak dapat diterima dengan baik oleh Saudi.

Bill Law, seorang analis Timur Tengah mengatakan Khashoggi adalah pribadi sekaligus pribadi yang baik. “Ini adalah suara dan kritik yang masuk akal serta komentar bijak bahwa putra mahkota Saudi (Pangeran Mohammed bin Salman) harus mendengarkan,” katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Media Turki-Arab (TAM) meyakini jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi tewas dibunuh di gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul, Turki. Mereka mengklaim memiliki bukti pembunuhan tersebut.

“Kami mendapat konfirmasi informasi kemarin (pada Sabtu). Memang benar bahwa Jamal Khashoggi dibunuh,” ujar kepala TAM Turan Kislakci saat berbicara kepada awak media di depan gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada Ahad (7/10), dikutip laman Anadolu Agency.

Menurut informasi yang didapatkan Kislakci, Khashoggi dibunuh dengan cara yang brutal. Kendati demikian, ia belum mengungkapkan siapa sumber informasinya dan bagaimana dia mendapatkan informasi tersebut.

Konsulat jenderal Saudi, melalui akun Twitter resminya, telah menolak klaim bahwa Khashoggi tewas dibunuh saat mendatangi gedung konsulat. “Seorang sumber resmi di konsulat telah membantah tudihan yang dilaporkan Reuters, yang dikaitkan dengan pernytaan pejabat Turki bahwa warga negara Saudi, Jamal Khashoggi, tewas di konsulat Saudi di Istanbul,” katanya.





Credit  republika.co.id





Pakistan Uji Rudal Berkemampuan Nuklir usai India Beli S-400 Rusia


Pakistan Uji Rudal Berkemampuan Nuklir usai India Beli S-400 Rusia
Rudal balistik Ghauri saat diuji coba militer Pakistan. Foto/INP

ISLAMABAD - Pakistan berhasil menguji coba peluru kendali (rudal) Ghauri yang dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir dengan jangkauan sekitar 1.300 km, kemarin. Uji coba senjata ini dilakukan setelah India resmi membeli lima unit sistem rudal pertahanan S-400 Rusia dan membatalkan perundingan damai secara sepihak.

Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat Pakistan Letnan Jenderal Mian Muhammad Hilal Hussain memuji tes tersebut sebagai demonstrasi yang sukses dari kesiapan operasional dan teknis militer.



"Peluncuran ini mengkonsolidasikan kemampuan nuklir Pakistan yang ditujukan untuk perdamaian dan stabilitas melalui rezim pencegahan yang kredibel," kata militer setempat dalam sebuah pernyataan yang dilansir The Express Tribune.

Presiden Arif Alvi dan Perdana Menteri Imran Khan juga menyamapikan apresiasi mereka atas keberhasilan uji coba sistem rudal Ghauri.

Demonstrasi senjata ini itu terjadi setelah rival regionalnya, India, menandatangani kesepakatan dengan Rusia pada Jumat soal pembelian sistem pertahanan udara S-400 oleh New Delhi dengan total harga sekitar USD5 miliar. 
Pada akhir bulan lalu, New Delhi juga membatalkan pembicaraan damai dengan Islamabad yang dijadwalkan akan berlangsung di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengkritik India atas pembatalan perundingan damai itu. Alasan New Delhi membatalkannya karena Islamabad dianggap mendukung kelompok bersenjata di Kashmir dalam insiden Juli lalu. 

"India enggan, kami tidak akan menutup pintu kami," katanya, seperti dikutip Economic Times. "Bersembunyi jauh dari masalah tidak akan membuat mereka menghilang. Itu tidak akan memperbaiki situasi di Kashmir," ujarnya.

"Keterlibatan, tidak ada keterlibatan. Datang, tidak datang. Kami menginginkan pembicaraan karena kami percaya cara yang masuk akal adalah bertemu dan berbicara. Mereka setuju, dan kemudian tidak setuju," lanjut Qureshi.

Ditanya apakah ada kemungkinan perang lain antara Pakistan dan India, Qureshi menyatarakan opsi itu tidak ada di meja.

"Siapa yang berbicara tentang perang? Bukan kami. Kami menginginkan perdamaian, stabilitas, pekerjaan dan meningkatkan kehidupan. Anda mengidentifikasi keengganannya," katanya.

"Kami menginginkan perdamaian. Itu tidak berarti kami tidak dapat membela diri dari agresi. Kami dapat, tetapi kami tidak memiliki pola pikir agresif," imbuh dia, yang dikutip Selasa (9/10/2018).

Menteri Informasi Fawad Chaudhry juga bersikeras pada akhir September lalu bahwa Pakistan menginginkan perdamaian dengan India. “Perang tidak akan menjadi pilihan yang layak. Kedua negara harus melakukan negosiasi," katanya.




Credit  sindonews.com



Dua Mantan PM Pakistan Terancam Diadili karena Berkhianat


Bendera Pakistan
Bendera Pakistan
Pengkhianatan itu berkaitan dengan wawancara dengan surat kabar Dawn



CB, LAHORE -- Dua mantan perdana menteri Pakistan (PM), yaitu Nawaz Sharif dan Shahid Khaqan Abbasi, yang menghadapi tuduhan berkhianat, muncul di pengadilan bersama seorang wartawan terkemuka pada Senin (8/10). Mereka dihadirkan untuk mendengarkan keputusan apakah mereka harus diadili.

Persidangan ditunda hingga 22 Oktober. Perkara pengkhianatan itu berkaitan dengan wawancara Sharif dengan surat kabar berbahasa Inggris, Dawn.

Dalam wawancara itu, Sharif dikutip saat mengungkapkan dugaan bahwa negara Pakistan memainkan peranan dalam serangan militan di kota India, Mumbai, pada 2008. Serangan itu menewaskan 166 orang.

India berkali-kali menyuarakan tuduhan bahwa badan intelijen Pakistan membantu kelompok militan Lashkar-e-Taiba (LeT) melakukan serangan itu. Pakistan membantah terlibat.

Namun, kelambanan Pakistan dalam bertindak terhadap para pemimpin LeT masih menjadi halangan utama untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara, yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu.

Asisten editor Dawn yang melakukan wawancara tersebut, Cyril Almeida, terancam ditangkap jika ia tidak muncul di pengadilan. Almeida sudah diperintahkan untuk dilarang meninggalkan Pakistan.

Sementara itu, perintah penangkapan maupun larangan bepergian atas Almeida sudah dicabut pada Senin (8/10). "Pengadilan telah mencabut namanya dari (daftar pengawasan keberangkatan), mencabut perintah penangkapan terhadapnya serta memerintahkan kami untuk menyampaikan jawaban pada 22 Oktober," kata pengacara Almeida, Ahmad Rauf, kepada Reuters.

Sharif dicopot dari jabatannya tahun lalu oleh Mahkamah Agung atas tuduhan korupsi. Ia awal tahun ini dijatuhi hukuman penjara 10 tahun.

Abbasi menggantikan Sharif,, sang pemimpin partainya sebagai perdana menteri sebelum pemilihan yang dilangsungkan awal tahun ini memunculkan mantan bintang kriket Imran Khan ke kursi kekuasaan.

Sharif telah membantah melakukan kesalahan dan ia menuduh militer memanfaatkan pengadilan untuk menggerakan pemecatan terhadap dirinya serta menggoyang partai Liga-Nawaz Muslim Pakistan untuk membuka jalan bagi kemenangan Khan. Baik militer maupun Khan membantah tuduhan itu.





Credit  republika.co.id



Khabib Nurmagomedov dan Arti Beruang dalam Budaya Rusia


Khabib Nurmagomedov dan Arti Beruang dalam Budaya Rusia
Ilustrasi (REUTERS/Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports)


Jakarta, CB -- Baru-baru ini, media sosial ramai diperbincangkan kemenangan Khabib Nurmagomedov asal Rusia atas Conor McGregor asal Irlandia saat pertandingan pertarungan bebas UFC (Ultimate Fighting Championship) di T-Mobile Arena, Nevada, Amerika Serikat.

Menyusul kemenangan ini, beredar pula video yang menampilkan Khabib saat berusia sembilan tahun. Dalam video itu tampak ia sedang berlatih dengan seekor anak beruang.

Dalam video berdurasi satu atau dua menit tersebut Khabib dinilai sudah sangat baik melakukan sejumlah teknik gulat submission sejak usia dini. Seperti dikutip dari Sport Bible, anak beruang itu kemungkinan merupakan beruang peliharaan yang sudah jinak.


Orang-orang Rusia sangat menghormati beruang dan menjadikan beruang sebagai hewan yang memiliki jiwa pejuang yang tinggi namun penjaga yang baik.

Khabib pun bukan satu-satunya orang yang diasosiasikan dengan beruang. Sebelumnya pada 2017 lalu, media sosial ramai dengan adanya meme foto presiden Rusia, Vladimir Putin yang sedang menunggangi seekor beruang sambil bertelanjang dada.

Dalam wawancara dengan NBC, Putin membantah bahwa dirinya sedang menunggangi beruang.

"Saya santai. Ada banyak foto saya di tempat kerja, tetapi tidak ada yang peduli tentang mereka. Saya telah melihat foto-foto saya mengendarai seekor beruang, tetapi saya tidak pernah melakukannya. Tapi gambar seperti itu memang ada," kata dia.

Beruang memang dikenal sebagai hewan yang sangat dekat dengan budaya Rusia. Beruang banyak muncul dalam karya sastra Rusia, berbagai cerita rakyat, dan selalu bertindak sebagai hewan yang baik.

Dalam budaya Rusia, beruang merupakan simbol negara Rusia yang dikenal sebagai binatang yang baik hati, agak bodoh, penjaga yang baik, dan memiliki kharisma tertentu, seperti ditulis Russian News.

Dilansir dari Russia!, pada abad 19, simbol beruang Rusia seringkali menjadi lelucon dalam kartun-kartun politik.


Sementara bagi negara barat, aimbol beruang juga memiliki tanda sendiri dari negara Barat sebagai hewan yang besar dan rentan terhadap keganasan. Tidak jarang, dengan menggunakan beruang sebagai simbol negaranya, Rusia dianggap tidak memiliki sisi kemanusiaan.

Untuk melepaskan aspek negatif yang ditanamkan oleh negara Barat, Rusia mencoba membangun citra simbol beruang menjadi positif. Hal ini terbukti pada 1980 beruang menjadi simbol Olimpiade Musim Dingin, seperti dikutip dari Allegra.

Beruang juga menjadi lambang dari gerakan politik Edinstvo (Kesatuan) Rusia dan partai United Russia. Simbol ini melambangkan jika seorang pemimpin di Rusia menang dari partai yang memiliki simbol beruang, maka akan mendapatkan popularitas segar.





Credit  cnnindonesia.com



S-400 Rusia, Diganggu AS tapi Diminati Sekutu AS



S-400 Rusia, Diganggu AS tapi Diminati Sekutu AS
Sistem rudal pertahanan S-400 Rusia. Foto/REUTERS

JAKARTA - Sistem pertahanan S-400 Triumf Rusia kembali jadi sorotan media internasional setelah Amerika Serikat (AS) gagal mencegah India untuk membeli senjata tersebut.

Sistem rudal surface-to-air (permukaan ke udara) termutakhir Moskow ini terus diganggu penjualannya oleh Washington dengan mengumbar ancaman sanksi bagi setiap negara yang membelinya. Uniknya, beberapa negara, termasuk sekutu-sekutu Washington justru meminatinya.

India yang dianggap sebagai negara mitra AS resmi membeli lima unit senjata pertahanan anti-pesawat tersebut dengan nilai kesepakatan USD5 miliar. Meski sudah mengancam akan menjatuhkan sanksi melalui undang-undangnya, Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), Washington, tak berani terang-terangan membuktikan ancamannya kepada New Delhi.

NATO menamai S-400 Rusia sebagai SA-21 Growler. Senjata yang dapat melesatkan hingga 72 rudal dalam sekali tembak dan melibatkan 36 target sekaligus ini sejatinya adalah pengembangan dari sistem rudal S-300 yang baru-baru ini dipasok Moskow kepada rezim Suriah. Pengembang senjata itu adalah Russia's Almaz Central Design Bureau.

Latihan perang Vostok-2018 di Siberia timur bulan lalu, yang tercatat sebagai latihan militer terbesar Rusia sejak akhir Perang Dingin, ikut andil mempromosikan kehebatan sistem pertahanan S-400. Dalam latihan perang yang diikuti China dan Mongolia tersebut, senjata anti-pesawat Moskow itu diperlihatkan kinerjanya.

China menjadi negara pembeli dan penerima pertama. Turki, yang merupakan sekutu AS di keanggotaan NATO, sudah resmi membeli dan akan menerima pasokan perdana tahun 2019. Sekutu Washington lain yang berminat membelinya adalah Arab Saudi dan Qatar.

Peneliti di Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) kepada Al Jazeera, Senin (8/10/2018), mengatakan ada alasan tersendiri mengapa sekutu-sekutu AS meminati senjata pertahanan Moskow itu. 

"S-400 adalah salah satu sistem pertahanan udara paling maju yang tersedia, setara dengan yang terbaik yang ditawarkan oleh Barat," kata Siemon Wezeman, peneliti senior SIPRI.

"Radar dan sensor, serta misilnya, menjangkau area yang luas. Radarnya memiliki jangkauan paling tidak 600 km untuk pemantauan, dan rudalnya memiliki jangkauan hingga 400km," ujar Wezeman.

"Ini tepat dan berhasil melacak sejumlah besar target potensial, termasuk target terselubung," imbuh dia.

Keuntungan lainnya adalah pengaturan modular dan mobilitas tinggi, yang berarti dapat diatur, diaktifkan, dan dipindahkan dalam hitungan menit.

"Ini dimaksudkan untuk menjadi sistem rudal satu ukuran cocok untuk semua. Hal ini dapat dikonfigurasi dengan sistem senjata jarak jauh, semi jarak jauh, jarak menengah dan bahkan sistem senjata jarak pendek, tergantung pada bagaimana pengguna individu ingin mengkonfigurasi S-400," kata Kevin Brand, analis militer yang bekerja untuk Council on Foreign Relations, kepada Al Jazeera.

"Ini sangat kasar, mudah beradaptasi dan ini adalah sistem road-mobile, sesuatu yang sedang dicari banyak negara berkembang," ujarnya.

Berbicara pada upacara wisuda untuk perwira militer, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Agustus lalu bahwa Ankara akan mencoba untuk mendapatkan sistem rudal itu secepat mungkin, yang menurut Rusia akan dipasok pada 2019.

Namun ketertarikan Turki pada sistem rudal Rusia sudah menakuti sekutu Barat-nya, karena alasan teknis dan politik.


"Dalam pengertian teknologi, S-400 pasti akan menjadi langkah maju (bagi Turki), tetapi itu tidak selalu dalam kepentingan terbaik NATO untuk memiliki sistem persenjataan yang terintegrasi dalam arsitekturnya yang lebih luas," kata Brand.

S-400, kata Brand, dapat menyebabkan situasi yang berpotensi berbahaya.

"Ketika Anda melihat sistem S-400 Rusia, terutama dalam struktur NATO, ada skala kesulitan ketika mengintegrasikannya ke dalam sistem pertahanan yang lebih besar," kata Brand.

"Jika Anda menganggapnya sebagai situasi yang sangat jinak, skenario yang paling sederhana adalah datanya mungkin tidak dapat dimasukkan ke dalam arsitektur defensif yang saat ini digunakan oleh NATO. Itu mungkin adalah skenario terburuk yang terbaik."

NATO sangat bergantung pada beberapa sistem yang bekerja bersama dalam jaringan yang lebih besar.

"(Menambahkan S-400) mungkin memperumit gambar, mungkin mencemari pandangan bahwa sistem yang lebih besar memberi Anda," ujarnya.

Tapi, lanjut Brand, risiko lebih berbahaya adalah ketika Rusia memiliki niat buruk.

"Kontrak apa yang akan dilakukan dengan teknisi Rusia yang mengurus S-400, misalnya, apakah personel perawatan (dari) Rusia memiliki akses ke data (NATO)?," katanya.



Skenario terburuk adalah bahwa mungkin ada kerentanan yang terkait dengan sistem itu yang dapat dimanfaatkan oleh musuh potensial.

Bagi India, Arab Saudi dan Qatar, yang bukan bagian dari aliansi seperti NATO, membeli sistem seperti S-400 akan menyebabkan masalah teknologi yang lebih sedikit. Namun, mereka bisa mengambil risiko dampak diplomatik dan ekonomi dari AS.

Sejak 2017 , Washington mengimplementasikan CAATSA sebagai respons atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016 dan keterlibatan militer di Ukraina dan Suriah. CAATSA memungkinkan AS untuk bertindak melawan individu, perusahaan atau negara yang "mengganggu keamanan internasional".

China menjadi negara pertama yang terkena sanksi AS dari pemberlakuan CAATSA karena membeli S-400 dan jet tempur Su-35.

Menurut Wezeman, kemungkinan AS melanjutkan ancaman sanksi-nya sangat tipis, terutama untuk negara-negara seperti India atau Arab Saudi. "Sanksi tidak otomatis dan pengecualian adalah mungkin jika ada di dalam kepentingan nasional AS," katanya.

"Sanksi sebenarnya tidak mungkin karena India dan yang lain terlalu penting sebagai mitra militer dan politik untuk AS. Bahkan sanksi terbatas mungkin akan membuat negara-negara itu cukup marah," ujarnya.







Credit  sindonews.com




Beli S-400 Rusia Dihantui Sanksi AS, India: Kami Independen



Beli S-400 Rusia Dihantui Sanksi AS, India: Kami Independen
Fotografis cara kerja sistem rudal S-400 Rusia. Foto/BBC


NEW DELHI - Kesepakatan India dan Rusia soal pembelian lima unit sistem rudal pertahanan S-400 Triumf dari Moskow dihantui ancaman sanksi Amerika Serikat (AS). Namun, Kepala Angkatan Darat Jenderal Bipin Rawat menegaskan bahwa New Delhi menjalankan kebijakan independen.

Jenderal India itu juga mengungkap bahwa negaranya tertarik untuk mendapatkan helikopter Kamov dan sistem senjata lainnya dari Moskow.

AS dari awal sudah mengancam negara-negara yang membeli senjata Rusia berpotensi terkena sanksi berdasarkan undang-undangnya, Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).

UU itu sejatinya dirancang hanya untuk melawan Rusia, Iran dan Korea Utara. Setelah New Delhi resmi membeli senjata pertahanan S-400 Triumf, Washington yang menganggap New Delhi sebagai mitra hanya membuat pernyataan samar. Kapan dan wujud sanksi yang berpotensi dijatuhkan pada India tak pernah diungkap secara jelas.

"Pengesahan dari Pasal 231 Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) akan dipertimbangkan pada transaksi demi transaksi. Kami tidak bisa memprediksikan keputusan sanksi apa pun," bunyi pernyataan Kedutaan Amerika Serikat di New Delhi, akhir pekan lalu.

Jenderal Rawat, yang kembali ke negaranya Sabtu malam setelah kunjungan enam hari ke Rusia, mengatakan bahwa orang-orang Kremlin sangat tertarik untuk berhubungan dengan Angkatan Darat dan pasukan pertahanan India.

"Karena mereka mengerti bahwa kami adalah tentara yang kuat, mampu berdiri untuk apa yang benar bagi kami berdasarkan pada proses pemikiran strategis kami," katanya, seperti dikutip NDTV, Senin (8/10/2018). 

Dalam kunjungannya ke Rusia, Jenderal Rawat mengenang sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya oleh seorang perwira Angkatan Laut Moskow bahwa New Delhi tampaknya mencari ke arah Amerika, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan mengancam akan memberlakukan sanksi pembatasan terhadap New Delhi karena berbisnis senjata dengan Moskow.

Untuk hal itu, Jenderal Rawat menjawab; "Ya, kami menghargai bahwa mungkin ada sanksi terhadap kami, tetapi kami mengikuti kebijakan independen."

Jenderal Rawat juga berusaha untuk meredakan kekhawatiran Rusia atas hubungan yang berkembang dengan AS.

"Anda (Rusia) dapat yakin (bahwa) sementara kami mungkin berhubungan dengan Amerika dalam mendapatkan beberapa teknologi, tetapi kami mengikuti kebijakan independen," katanya.

"Saya mengatakan kepada mereka ketika kita berbicara sanksi dan Anda mempertanyakan sanksi, Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Narendra Modi, pada titik ini, menandatangani perjanjian pada pembelian sistem senjata S-400 meskipun ada fakta bahwa kita mungkin menghadapi tantangan dari Amerika di masa depan," ujar Jenderal Angkatan Darat India tersebut.

Rawat mengatakan India menantikan pengadaan helikopter Kamov serta sistem dan teknologi senjata lainnya dari Rusia. New Delhi, ujar dia, juga sedang mencari sistem dan teknologi berbasis ruang angkasa dari Moskow untuk meningkatkan kemampuan divisi ruang angkasanya.

"Tidak ada akhir yang terlihat untuk cara di mana kita dapat bekerja sama dengan negara Anda. Saya pikir jalan ke depan adalah untuk melihat apa yang terbaik bagi bangsa, strategis penting bagi kami," katanya.





Credit  sindonews.com



Terungkap, AS Nyaris Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Vietnam



Terungkap, AS Nyaris Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Vietnam
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) hampir menggunakan bom nuklir untuk menyerang kubu komunis dalam Perang Vietnam. Rencana yang sudah disusun komandan pasukan Washington itu terungkap dalam dokumen rahasia yang dirilis The New York Times.

Jenderal William Westmoreland, yang memimpin operasi militer Amerika dalam Perang Vietnam tahun 1964-1968 telah mengizinkan transfer senjata nuklir ke negara Asia Tenggara tersebut, sebelum Penasihat Keamanan Nasional; Walt W. Rostow, memberi tahu Gedung Putih.



Laporan Rostow itulah yang mendorong Presiden Lyndon Johnson untuk segera membatalkan penyebaran senjata nuklir yang bisa memicu Perang Dunia III.

Rencana penggunaan bom mengerikan itu muncul setelah militer AS terjebak dalam kebuntuan ketika melawan Tentara Vietnam Utara (NVA) di tengah-tengah Pertempuran Khe Sanh selama selama sebulan. Menurut dokumen tersebut, Jenderal Westmoreland menyusun skema kontijensi untuk menggunakan senjata nuklir jika pasukan AS dikuasai musuh.

Rencana rahasia dengan nama kunci "Fracture Jaw" mengharuskan senjata nuklir AS untuk dipindahkan dari Okinawa, Jepang ke Vietnam Selatan oleh komando Pasifik AS, di bawah kepemimpinan Laksamana Ulysses Simpson Grant Sharp Jr. 

Operasi yang direncanakan secara rahasia itu akan digerakkan di bawah sebuah memo yang dikirim oleh Westmoreland ke Sharp pada 10 Februari 1968.

Setelah Presiden Johnson diberitahu tentang rencana itu oleh Rostow melalui memorandum "eyes only" , sang presiden segera menghentikan operasi tersebut. 


“Ketika (Presiden Johnson) mengetahui bahwa perencanaan telah dimulai, dia sangat kesal dan dengan paksa mengirimkan kabar melalui Rostow dan, saya pikir, langsung ke Westmoreland, untuk menutupnya," kata Tom Johnson, seorang asisten khusus untuk presiden pada saat itu, kepada The New York Times, yang dikutip Minggu (7/10/2018) malam.

Menurut Tom Johnson, meski menekan para jenderal AS untuk memenangkan Pertempuran Khe Sanh, Presiden ke-36 AS itu khawatir bahwa perang yang lebih luas dapat pecah dengan China jika konflik semakin meningkat.

"Setelah kata skema mencapai Gedung Putih, Laksamana Sharp segera diperintahkan untuk menghentikan semua perencanaan untuk 'Fracture Jaw'," bunyi dokumen AS yang tidak diklasifikasikan tertanggal 12 Februari 1968.

Sharp juga memerintahkan staf untuk menempatkan semua materi perencanaan, termasuk pesan dan korespondensi yang berkaitan dengannya, di bawah keamanan positif. Informasi tentang operasi rahasia juga harus "kedap udara".

"Johnson tidak pernah sepenuhnya mempercayai para jendralnya," kata Tom Johnson. "Dia sangat mengagumi Jenderal Westmoreland, tetapi dia tidak ingin para jenderalnya menjalankan perang."

Pertempuran Khe Sanh di Provinsi Quang Tri barat laut adalah salah satu bentrokan hebat yang terjadi antara tentara Amerika dan Vietnam Utara selama Perang Vietnam. Pada awal pertempuran pada 21 Januari sekitar 6.000 Marinir AS dan tentara Tentara Vietnam Selatan dikerahkan untuk menghadapi sekitar 20.000 pasukan dari Tentara Vietnam Utara (NVA).

Saat itu, sebanyak 45.000 tentara AS dan sekitar 100.000 pasukan Vietnam Utara ambil bagian dalam pertempuran 77 hari, di mana kedua pihak sama-sama mengklaim kemenangan.




Credit  sindonews.com



Kunjungan Menlu AS ke China Berlangsung Dingin


Kunjungan Menlu AS ke China Berlangsung Dingin
Menlu AS Mike Pompeo (REUTERS/Aaron P. Bernstein)



Jakarta, CB -- Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dimulai dengan dingin, Senin (8/10). Hal ini seiring dengan memburuknya hubungan bilateral kedua negara yang diwarnai banyak keluhan.

Meski pertemuan ini tetap diwarnai basa-basi diplomatik yang khas, keduanya segera menekankan butuhnya kerjasama.

"Baru-baru ini, pihak AS telah terus-menerus meningkatkan gesekan dalam perdagangan dengan China. Negara itu juga telah mengadopsi serangkaian tindakan pada masalah Taiwan yang membahayakan hak-hak China dan membuat kecaman terhadap kebijakan domestik dan luar negeri China," kata Wang.


"Kami percaya ini merupakan serangan langsung terhadap kepercayaan (antara AS-China) dan telah membayangi hubungan China-AS," kata dia sambil menambahkan bahwa AS harus menghentikan tindakan yang dianggap keliru seperti ini.

Pompeo mengatakan bahwa masalah yang dijabarkan oleh China memiliki perselisihan mendasar.

"Kami memiliki perhatian besar mengenai tindakan yang diambil China, dan saya berharap untuk memiliki kesempatan membahas tiap masalah ini karena ini adalah hubungan yang sangat penting," kata dia.

Seorang pejabat senior dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa AS masih mengharapkan kerja sama dengan Beijing terkait denuklirisasi Korea Utara. Sebab China adalah sekutu utama Korut.

Pompeo dan Wang menyatakan secara terbuka bahwa keduanya tidak setuju atas pembatalan pertemuan keamanan bilateral yang seharusnya diadakan di Beijing pada bulan ini.

Pada pekan lalu, Wakil Presiden AS, Mike Pence menekan Beijing dengan menuduh China melakukan upaya yang jahat untuk melemahkan Donald Trump. Sebab beberapa waktu lalu kapal China mengusir kapal AS di Laut China Selatan dan tindakan ini disebut AS sebagai tindakan militer yang sembarangan.



Credit  cnnindonesia.com




Menlu AS Sebut Korut Izinkan Inspeksi Situs Nuklir Miliknya


Menlu AS Sebut Korut Izinkan Inspeksi Situs Nuklir Miliknya
Menlu AS Mike Pompeo (REUTERS/Aaron P. Bernstein)

Jakarta, CB -- Korea Utara akan mengizinkan tim inspeksi internasional untuk masuk ke lokasi percobaan situs nuklir miliknya. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo setelah pertemuannya dengan Kim Jong Un.

Ia pun mengklaim bahwa hasil pertemuan yang dilakukan Minggu (7/10) memiliki kemajuan yang signifikan menuju denuklirisasi.

"Kami membuat kemajuan yang signifikan," kata dia.


"Kim mengatakan bahwa dirinya siap mengizinkan mereka masuk untuk melihat situs uji coba nuklir Punggye-ri yang dibongkar," kata dia menambahkan.


Pertemuan Pompeo dengan pemimpin Korea Utara di Pyongyang ini memang dilakukan untuk menghidupkan kembali perundingan mengenai denuklirisasi yang sempat terhenti setelah pertemuan puncak Kim dan Trump.

Pada Mei, Korea Utara mengambil alih fasilitas Punggye-ri di wilayah timur laut, tetapi belum mengizinkan pengamat internasional masuk untuk memverifikasi klaimnya.

Fasilitas yang terkubur di dalam sebuah gunung dekat perbatasan dengan China merupakan lokasi percobaan nuklir Korea Utara.

Pompeo mengatakan bahwa para inspektur akan diizinkan masuk setelah kedua pihak menyetujui "logistik."

Pompeo menambahkan jika masalah denuklirisasi Korea Utara adalah proses yang panjang.

Kunjungan ini adalah kunjungan keempat dari Pompeo ke Korea Utara. Pada Juni lalu, Trump bertemu dengan Kim di Singapura untuk melakukan KTT pertama kalinya antar kedua negara. Pertemuan ini menghasilkan pembicaraan mengenai denuklirisasi.

Sejak itu, Korea Utara dan AS telah berdebat mengenai persyaratan yang tepat dari kesepakatan denuklirisasi. AS ingin mendorong denuklirisasi sepenuhnya dari Korea Utara, sementara Pyongyang telah mengecam AS dengan tuntutan untuk pelucutan senjata secara sepihak.





Credit  cnnindonesia.com




Senin, 08 Oktober 2018

Sumber: Polisi Turki yakin wartawan Saudi Khashoggi dibunuh di konsulat


Sumber: Polisi Turki yakin wartawan Saudi Khashoggi dibunuh di konsulat
Menteri Media Arab Saudi, Dr. Awwad bin Saleh Al Awwad (Libertina WA/ANTARA)



Ankara (CB) - Pihak berwenang di Turki yakin bahwa wartawan terkenal asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang hilang empat hari lalu setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul, dibunuh di dalam konsulat tersebut, kata dua sumber Turki pada Sabtu.

"Penilaian awal kepolisian Turki ialah Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kami yakin pembunuhan tersebut direncanakan dan jasadnya dibawa keluar konsulat itu," kata salah seorang dari dua pejabat Turki tersebut kepada Reuters.

Sumber Turki itu tidak mengatakan bagaimana mereka meyakini pembunuhan tersebut dilakukan.

Sumber Saudi di konsulat tersebut membantah bahwa Khashoggi dihabisi di kantor perwakilan itu dan mengatakan dalam pernyataan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

Sumber Saudi itu mengatakan satu tim keamanan termasuk penyidik Saudi telah tiba di Istanbul pada Sabtu untuk ikut serta dalam penyidikan atas hilangnya Khashoggi.

Konsul jenderal Arab Saudi mengatakan kepada Reuters Sabtu pagi bahwa negaranya membantu pencarian Khashoggi, dan menolak pembicaraan kemungkinan dia diculik.

Khashoggi, yang telah tinggal di Washington untuk mengasingkan diri selama setahun terakhir karena takut atas pembalasan atas sikap kritisnya terhadap kebijakan-kebijakan Saudi, memasuki konsulat itu pada Selasa untuk mengambil dokumen terkait pernikahannya nanti, menurut tunangannya, yang menunggu di luar kantor perwakilan tersebut. Sejak itu ia tidak terdengar dan tidak diketahui keberadaannya.

Sejak itu, para pejabat Turki dan Saudi memberikan laporan-laporan yang saling berbeda mengenai hilangnya wartawan tersebut. Ankara mengatakan tak ada bukti bahwa dia telah meninggalkan misi diplomatik tersebut dan Riyadh mengatakan dia sudah keluar kantor itu pada hari yang sama.

Sumber keamanan Turki mengatakan kepada Reuters bahwa sekelompok warga Saudi yang berjumlah 15 orang, termasuk beberapa pejabat, telah tiba di Istanbul pada hari yang sama Khashoggi berada di sana, dan kemudian meninggalkan negara itu.

Sumber Turki itu mengatakan para pejabat Turki berusaha mengidentifikasi mereka. Kantor berita Turki, Anadolu juga melaporkan kelompok orang-orang saudi itu berada singkat di konsulat tersebut.

Hilangnya Khashoggi kemungkinan akan memperdalam perpecahan antara Turki dan Arab Saudi. Hubungan keduanya sudah tegang setelah Turki mengirim tentara ke Qatar tahun lalu sebagai unjuk dukungan setelah negara tetangganya di Teluk, termasuk Arab Saudi, memberlakukan embargo atas Doha.

Putera Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman mengatakan pada pekan ini bahwa kerajaan itu mempersilakan Turki memeriksa dan mencari Khashoggi di konsulat tersebut. Tetapi, dia juga mengecam penumpasan Turki setelah kudeta gagal terhadap Presiden Tayyip Erdogan pada 2016.




Credit  antaranews.com



Kemenangan Khabib Atas McGregor yang Berakhir Ricuh


Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov
Kemenangan ini mempertajam rekor profesional Khabib menjadi 27-0.



CB, JAKARTA -- Juara bertahan Khabib Nurmagomedov menggagalkan upaya petarung Irlandia Conor McGregor untuk merebut kembali gelar kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC).
Nurmagomedov mengakhiri pertarungan melalui kuncian brutal lewat cekikan dari belakang (rear naked choke) pada ronde keempat pertarungan yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, AS, Sabtu (6/10) waktu setempat.

Namun pesta kemenangan ini tak berjalan dengan mulus. Khabib yang sepertinya kesal diledek langsung keluar dari ring dan bertarung dengan awak tim dari McGregor.

Sementara itu, seorang penggemar yang mengenakan kaus merah sempat melayangkan beberapa pukulan terhadap McGregor di ring sebelum petugas keamanan menguasai keadaan.

Kedua petarung segera dikawal meninggalkan arena oleh polisi dan petugas keamanan. Tidak ada sabuk yang diserahkan serta tidak ada pidato kemenangan yang disampaikan. Namun pembawa acara mendeklarasikan Khabib Nurmagomedov sebagai pemenang di tengah cemooh sebagian penonton.



McGregor yang kembali ke Oktagon setelah hampir dua tahun absen, terlihat berbahaya saat bertukar pukulan dan tendangan di awal pertarungan.  Namun sebagaimana yang telah diperkirakan, Khabib Nurmagomedov segera membawa pertarungan ini untuk menjadi adu strategi dalam pertarungan lantai (ground fighting).
Petarung Rusia itu merepotkan McGregor dengan kemampuan gulatnya, sekaligus mencegah sang lawan berdiri sampai sisa ronde.

Pria Irlandia itu kemudian terluka akibat pukulan cross kanan dari sang petarung Rusia pada ronde kedua dan pertarungan segera kembali dilanjutkan dengan aksi adu piting di bawah, namun kali ini sang juara asal Rusia mampu mencegah sang penantang mengangkat punggungnya dari lantai.

McGregor masih mampu bertahan sampai akhir ronde itu, sedikit tersenyum saat klakson tanda berakhirnya ronde dibunyikan. Pada ronde ketiga ia mampu menjaga pertarungan tetap dilakukan dalam kondisi berdiri, melepaskan beberapa serangan ke wajah dan tubuh sang lawan saat ia menemukan kembali jarak pukulnya.

Bagaimanapun, hal itu sedikit terlambat, dan Khabib Nurmagomedov kembali menguasai keadaan pada ronde keempat, mengisap tenaga McGregor dengan tekanannya sebelum mencekik sang lawan untuk mengakhiri pertarungan saat ronde keempat menunjukkan waktu 3:03.

Kemenangan ini mempertajam rekor profesionalnya menjadi 27-0, dan memberikan kekalahan kedua bagi sang petarung Irlandia di ajang UFC.




Credit  republika.co.id



Tentara Jerman Tewas Dalam Latihan Gabungan NATO


Tentara Jerman Tewas Dalam Latihan Gabungan NATO
Seorang tentara Jerman dilaporkan tewas saat mengikuti latihan gabungan yang digelar oleh batalyon NATO yang ditempatkan di Lithuania. Foto/Istimewa

VILNIUS - Seorang tentara Jerman dilaporkan tewas saat mengikuti latihan gabungan yang digelar oleh batalyon NATO yang ditempatkan di Lithuania. Jerman adalah pemimpin batalion NATO di Lithuania.

Kementerian Pertahanan Lithuania menuturkan bahwa insiden yang menewaskan tentara Jerman itu terjadi kemarin. Saat ini, lanjut kementerian itu, penyelidikan telah dilakukan terhadap insiden tersebut.

"Pada 6 Oktober, selama latihan pasukan NATO di Pabrade, seorang tentara Jerman tewas. Peristiwa itu terjadi ketika kendaraan lapis baja yang dikemudikannya menabrak pohon," kata kementerian itu.

"Insiden tersebut sedang diselidiki oleh lembaga penegak hukum Jerman," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (7/10).

Batalyon yang dipimpin Jerman telah dikerahkan di Lithuania pada tahun 2017 sebagai bagian dari kesepakatan antara Vilnius dan NATO untuk membangun kehadiran pasukan NATO di negara tersebut. 

Batalyon itu sendiri terdiri atas sekitar 1.200 tentara dan melakukan secara rutin menggelar latihan bersama dengan tentara Lithuania. 




Credit  sindonews.com




Oposisi Suriah: Senjata Berat Telah Ditarik dari Idlib


Oposisi Suriah: Senjata Berat Telah Ditarik dari Idlib
Oposisi Suriah mengumumkan telah menarik persenjataan berat dari garis depan di Idlib. Foto/Istimewa

IDLIB - Kelompok oposisi Suriah yang bertahan di wilayah Idlib, barat laut Suriah, pada Sabtu kemarin mengumumkan bahwa mereka telah mulai menarik senjata berat dari garis depan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Turki dan Rusia.

Juru bicara Front Pembebasan Suriah yang berafiliasi dengan tentara Pembebasan Suriah (FSA), Naci Mustafa mengatakan, kelompok oposisi mulai menarik senjata berat mereka sesuai dengan perjanjian Sochi. Dalam perjanjian itu, Rusia dan Turki sepakat untuk menetapkan sebuah zona demiliterisasi.

Meski begitu, Mustafa mengatakan, senjata ringan akan tetap ditempatnya dan mereka akan terus menggali parit sebagai langkah untuk kemungkinan menghadapi serangan oleh rezim Suriah.

"Penarikan senjata berat sedang dilakukan dengan koordinasi pemerintah Turki," katanya seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (7/10/2018).

Setelah pertemuan di Sochi bulan lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan koleganya dari Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib. Idlib adalah benteng oposisi Suriah terakhir.

Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi zona eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap di daerah-daerah di mana mereka berada, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah pertempuran baru.

Suriah baru saja mulai keluar dari konflik dahsyat yang dimulai pada 2011, ketika rezim Assad menindak keras para demonstran dengan keganasan yang tak terduga. 





Credit  sindonews.com




S-300 Rusia Lindungi Suriah, AS Bakal Kirim Banyak F-35 ke Israel



S-300 Rusia Lindungi Suriah, AS Bakal Kirim Banyak F-35 ke Israel
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/REUETRS/Andy Wolfe


TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan mengirim jet tempur siluman F-35 lebih banyak ke Israel setelah Rusia memasok Suriah dengan sistem rudal S-300. Langkah Moskow sebagai respons atas jatuhnya  pesawat militer Rusia di Latakia, di mana militer Tel Aviv yang disalahkan.

Laporan ini dirilis DEBKAfile, situs berita intelijen militer yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Israel. "Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memberikan bantuan kepada sekutu Amerika yang paling setia menyusul konsultasi di tingkat administrasi dan militer tertinggi," bunyi laporan tersebut.



"Langkah untuk meningkatkan persenjataan Israel diambil di belakang 'peningkatan ancaman' Rusia dan keputusannya untuk mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke negara yang dilanda perang tersebut," lanjut laporan tersebut.

Jumlah pasti pesawat jet tempur termahal buatan Lockheed Martin Amerika Serikat ini belum diungkapkan.

Menurut laporan itu, selain memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Washington juga memberi tahu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Muhammad bin Zayed tentang keputusan Trump.

Jet tempur multiperan siluman F-35 untuk Israel akan dikerahkan dari skuadron layanan aktif Angkatan Udara AS. Skuadron pertama akan ditempatkan di Pangkalan Udara Al Dhafra Uni Emirat Arab, sekitar 32 kilometer (19 mil) dari Abu Dhabi.

DEBKAfile, dalam laporannya, menyimpulkan bahwa transfer F-35 secara besar-besaran ini menunjukkan mengindikasikan sekutu untuk mempertahankan operasi Israel di Suriah, meskipun kehadiran S-300 dan peningkatan kemampuan pertahanan udara Rusia-Suriah. 


Seperti diketahui pesawat mata-mata militer Rusia, Il-20, ditembak jatuh sistem rudal S-200 Suriah saat sistem itu merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel di Latakia pada 17 September 2018. Moskow yang menyalahkan Tel Aviv, mengatakan datanya membuktikan bahwa jet tempur F-16 Israel menggunakan pesawat Rusia itu sebagai perisai. Namun Tel Aviv membantah tuduhan itu.

Kepala Komando Sentral AS, Jenderal Joseph Votel, menyebut langkah pengerahan sistem rudal S-300 Rusia sebagai langkah pemicu eskalasi yang tidak perlu. Dia menegaskan keberadaan senjata pertahanan Moskow itu tidak akan memengaruhi kegiatan militer AS di kawasan tersebut.

Israel sendiri juga tetap berkomitmen akan terus menyerang aset-aset militer Iran di Suriah karena dianggap sebagai ancaman terhadap Tel Aviv. Menteri Energi Yuval Steinitz mengakui bahwa S-300 adalah sistem yang pasti militer Israel dan solusi perlu ditemukan.

Namun, Menteri Kerjasama Regional Israel Tzachi Hanegbi menyombongkan kemampuan siluman F-35 yang dia klaim tidak dapat dideteksi oleh sistem rudal S-300 Rusia.

Jurnalis terkemuka yang berbasis di Beirut, Martin Jay, percaya bahwa pengiriman S-300 Rusia menunjukkan Israel siapa yang bertanggung jawab dan tidak ditujukan untuk konfrontasi terbuka. “Saya pikir semua pertaruhan dibatalkan sekarang. Rusia menunjukkan Israel yang bertanggung jawab dan itu tidak akan lagi omong kosong,” katanya kepada Russia Today, yang dikutip Minggu (7/10/2018).






Credit  sindonews.com