Senin, 27 November 2017

Rusia Masukkan Media Asing Sebagai Agen Asing


Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump



CB,  MOSKOW --  Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang mengenai langkah baru yang memungkinkan pihak berwenang untuk membuat daftar media asing sebagai agen asing, pada Sabtu (25/11) waktu setempat. Hal ini menanggapi tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap media Rusia yang tidak dapat diterima.
Undang-undang baru tersebut telah melalui proses dari kedua parlemen Rusia dalam dua pekan terakhir. Dengan diterapkannya undang-undang tersebut maka Moskow akan memaksa media-media asing yang menyebarkan beritanya di kalangan warga Rusia sebagai karya agen asing. Dan mereka diharuskan mengungkapkan sumber pendanaan mereka.
Salinan undang-undang tersebut kemudian dipublikasikan di database perundang-undangan daring Rusia pada Sabtu. Moskow kemudian juga mengatakan bahwa undang-undang tersebut sudah mulai berlaku sejak dipublikasikan.
Langkah Rusia melawan media Amerika adalah bagian dari dampak atas tuduhan bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden AS tahun lalu yang mendukung Donald Trump. Tuduhan tersebut dilayangkan oleh pejabat intelijen AS yang menuduh Kremlin menggunakan organisasi media Rusia dan membayarnya untuk mempengaruhi pemilih AS. Ditambah pulalangkah Washington yang memasukkan perusahaan media yang berbasis di AS yang berafiliasi terhadap kantor  berita RT sebagai agen asing.
Kendati demikian Kremlin telah berulang kali menolak campur tangan dalam pemilihan tersebut. Menurutnya pembatasan terhadap lembaga penyiaran Rusia di AS adalah serangan terhadap kebebasan berbicara.
KementerianKehakiman Rusia pekan lalu menerbitkan daftar sembilan gerai berita yang didukung AS yang menurutnya dapat terdampak oleh perubahan tersebut. Dalam daftar tersebut disebutkan Voice of America (VOA) yang disponsori pemerintahdan Radio Free Europe/ Radio Liberty (RFE / RL), bersama dengan tujuh outlet berita berbahasa Rusia atau lokal terpisah yang dijalankan oleh RFE / RL.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Putin Teken Undang-undang yang Menargetkan Media Asing


Putin Teken Undang-undang yang Menargetkan Media Asing
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang pendaftaran agen asing. Foto/Ilustrasi/Istimewa


MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah undang-undang yang mengizinkan Rusia untuk mendaftarkan media internasional sebagai agen asing. Kebijakan ini adalah timbal balik atas terhadap kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap saluran televisi yang didanai Kremlin.

Putin menandatangani undang-undang tersebut menjadi undang-undang pada Sabtu kemarin setelah majelis tinggi parlemen Rusia menyetujuinya pada hari Rabu lalu. Langkah tersebut adalah pembalasan Rusia setelah televisi RT yang didanai pemerintah terdaftar di Departemen Kehakiman AS sebagai agen asing setelah mendapat tekanan dari Washington seperti dikutip dari Time, Minggu (27/11/2017).

Tanpa menunggu undang-undang tersebut mulai berlaku, Kementerian Kehakiman Rusia pekan lalu memperingatkan Voice of America dan Radio Free Europe/Radio Liberty yang didanai pemerintah AS, bersama dengan gerai regionalnya, mereka dapat ditunjuk sebagai agen asing berdasarkan undang-undang baru tersebut.

Sebelumnya Departemen Kehakiman AS menyatakan RT sebagai agen asing. Keputusan tersebut datang ditengah pengawasan yang meningkat dan petunjuk baru tentang kampanye Rusia untuk mempengaruhi hasil pemilu presiden pada 2016 lalu.

Penetapan ini berdasarkan Undang-undang Pencatatan Agen Asing yang dikeluarkan Kongres AS pada tahun 1938. Undang-undang itu lahir sebagai upaya untuk mengekang propaganda Jerman yang beredar di AS.

Sejak saat itu, undang-undang tersebut digunakan untuk membantu AS mendeteksi upaya propaganda, dan orang-orang serta organisasi yang berusaha mempengaruhi opini publik, kebijakan, dan hukum AS. 



Credit  sindonews.com



Uni Eropa Kecam Kebijakan Baru Putin Soal Agen Asing


Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin


CB, BRUSSELS -- Uni Eropa mengkritik undang-undang Rusia yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin, yang memungkinkan pemerintah Rusia untuk menunjuk media yang menerima dana dari luar negeri ke dalam daftar agen asing dan menjatuhkan sanksi terhadap mereka.

Juru bicara Komisi Eropa untuk Kebijakan Lingkungan dan Negosiasi Pembesaran Majakocijancic mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (26/11) waktu setempat,undang-undang tersebut bertentangan dengan kewajiban dan komitmen hak asasi manusia Rusia.

Kocijancic menyebut undang-undang itu sebagai ancaman lebih lanjut terhadap kebebasan dan independensi media serta akses terhadap informasi. Dan menurutnya kebijakan tersebut juga sebagai upaya lain untuk memperkecil ruang untuk suara independendi Rusia.

Undang-undang tersebut disahkan oleh majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi Rusia, pada 22 November dengan suara bulat 154-0, dengan abstain satu. Persetujuan dengan suara bulat ini adalah tahap ketiga dan terakhir di majelis rendah, di Negara Bagian duma pada 15 November. Kemudian hanya jeda waktu beberapa jam Kementerian Kehakiman mengirim peringatan tersebut ke beberapa kantor layanan berita Radio Free Europe/ Radio Liberty (RFE/RL).

Undang-undang tersebut tidak menentukan batasan potensial yang dapat mereka hadapi. Namun pembuat undang-undang mengatakan bahwa media yang ditunjuk, selain dikenai persyaratan pelaporan keuangan secara terperinci juga diminta untuk memberi label pada artikel yang diterbitkan dengan berasal dari agen asing.

Selain itu kecaman juga datang dari organisasi hak asasi manusia internasional, Amnesty International, pihaknya mengatakan undang-undang tersebut akan menjadi pukulan keras bagi kebebasan media di Rusia. Meskipun pejabat Rusia mengatakan undang-undang tersebut tidak akan berlaku untuk media domestik.

Berbeda, Kepala eksekutif Broadcasting Board of Governors AS, John Lansing menjelaskan dalam pernyataan pada Sabtu (25/11) bahwa setiap karakterisasi dari masing-masing tindakan seperti tindakan pembalasan untuk AS yang sama sekali terdistorsi dari kenyataan.

Media Rusia, termasuk Sputnik dan RT, bebas beroperasi di Amerika Serikat dan dapat dimuat di gerai televisi kabel di AS dan stasiun radio FM, kataLansing, dikutip RFE/RL, Ahad(26/11). Namun media internasional AS, termasuk VOA dan RFE-RL, dilarang di televisi dan radio di Rusia. Selain itu dia juga mengatakan bahwa wartawan yang ditugaskan di Rusia dilecehkan oleh pihak berwenang Rusia dan dibatasi dalam bergerak.

Duta Besar AS Jon Huntsman mengunjungi biro RFE/RL danVOA Moskow pada 17 November, dalam kunjungan tersebut ia mengatakan bahwa undang-undang tersebut merupakan perhatian besar untuk AS dan prinsip-prinsip kebebasan media dalam masyarakat dan demokrasi benar-benar penting untuk kekuatan dan kesejahteraan.

RFE/RL termasuk di antara beberapa media yang akan diberi label agen asing, selain Voiceof America (VOA), CNN, dan penyiar internasional Jerman, Deutsche Welle.

Menanggapi berita bahwa Putin telah menandatangani undang-undang tersebut, Presiden RFE/RL Thomas Kent mengatakan,"Kami tidak dapat berspekulasi saat ini mengenai dampak undang-undang yangbaru, karena belum ada kantor berita yang secara khusus disebut sebagai 'agen asing' dan pembatasan yang harus dikenakan pada 'agen' semacam itu belum diumumkan,"ujarnya. "Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan jurnalistik kami, demi memberikan berita yang akurat dan obyektif kepada pemirsa berbahasa Rusia kami."



Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Menteri Pakistan mundur setelah bentrok demonstran-polisi


Arsip Foto. Polisi menembakkan gas air mata saat bentrok dengan pengunjuk rasa di persimpangan Faizabad di Islamabad, Pakistan, Sabtu (25/11/2017). (REUTERS/Stringer)


Islamabad, Pakistan (CB) - Menteri Hukum Pakistan Zahid Hamid memutuskan untuk mundur setelah bentrokan antara polisi dan demonstran yang dipicu oleh operasi pembersihan menurut laporan beberapa media lokal pada Minggu (26/11).

Hamid mengambil keputusan tersebut selama pertemuannya dengan Kepala Menteri Punjab Shehbaz Sharif menurut siaran Express Tribune, menambahkan bahwa menteri itu berencana mengajukan surat pengunduran diri kepada perdana menteri pada Senin.

Banyak saluran berita lain juga mengutip beberapa sumber yang mengatakan menteri tersebut diperkirakan mundur dalam waktu dekat.

Pemerintah Pakistan pada Oktober mensahkan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan agama dan memicu penentangan kuat dari masyarakat agama.

Pemerintah belakangan mencabut rancangan undang-undang itu, tapi sebagian kelompok agama menuntut pengunduran diri Menteri Hukum dan melancarkan protes duduk selama hampir tiga pekan.

Pemrotes menghalangi jalan utama yang menghubungkan Islamabad dan Rawalpindi. Pemerintah melakukan operasi pembersihan pada Sabtu, setelah beberapa babak perundingan dengan pemrotes. Namun, operasi tersebut menyulut protes lain di berbagai kota besar di seluruh negeri itu menurut siaran kantor berita Xinhua.

Para aktivis keagamaan, yang menuduh seorang menteri pemerintah melakukan penghujatan karena mengubah kata dalam sumpah pemilihan, membakar beberapa kendaraan di luar ibu kota sebelum menarik diri dalam aksi di kamp protes yang sudah mereka duduki selama dua pekan menurut polisi.

Meski ada perintah dari pemerintah sipil kepada angkatan darat pada Sabtu malam untuk membantu memulihkan keamanan, tidak ada pasukan militer di lokasi kejadian dekat kamp protes di Faizabad, di pinggiran Ibu Kota, menurut para saksi mata yang dikutip Reuters.

Departemen pers militer juga tidak merespons permintaan keterangan mengenai perintah pemerintah itu.

Pada Minggu petang, Menteri Dalam Negeri Ahsan Iqabal mengatakan pasukan paramiliter Rangers akan diberi wewenang untuk menangani demonstrasi.

Sedikitnya tujuh orang, termasuk satu polisi, tewas ketika beberapa ribu pasukan keamanan berusaha membubarkan para pengunjuk rasa menurut laporan media massa setempat dan pemerintah provinsi.

Setidaknya 187 orang terluka dalam bentrok Sabtu menurut pejabat provinsi yang namanya tak mau disebut. Inspekstu polisi Amir Niazi mengatakan sedikitnya 80 orang anggota pasukan keamanan ada di antara korban luka.

Sepanjang Minggu para pendukung partai Tehreek-e-Labaik memblokade beberapa jalan raya utama, jalanan dan jalan arteri di kota-kota besar Pakistan, melumpuhkan lalu lintas dan kehidupan sehari-hari.

Di kota Lahore ribuan demonstran berkemah di luar parlemen tingkat provinsi dan menyerang rumah seorang menteri, memicu polisi menembakkan gas air mata menurut reporter Reuters yang menyaksikan kejadian itu.

Di kota Faisalabad, para pendukung mereka menyerang dan berusaha membakar rumah menteri yang lain, kata Niaz Mirza.

Pada Sabtu, para pengunjuk rasa juga membakar tujuh truk penjara, tiga mobil polisi, satu mobil stasiun televisi dan satu tempat pengisian gas, yang semuanya masih membara hingga hari berikutnya.




Credit  antaranews.com


Demonstrasi Pakistan, 6 Tewas dan 190 Luka-luka


Demonstrasi Pakistan, 6 Tewas dan 190 Luka-luka ilustrasi: Tindak kekerasan meningkat dan demonstrasi menyebar ke kota-kota besar lainnya seperti Lahore dan Karachi, juga kota kecil lain di seluruh negeri. (Reuters/Stringer)


Jakarta, CB -- Pemerintah Pakistan meminta militer yang tangguh untuk ditempatkan di Islamabad pada Sabtu (25/11). Hal ini dilakukan menyusul kerusuhan mematikan yang terjadi saat polisi mengusir demonstran Islam yang melumpuhkan kota tersebut selama berminggu-minggu.

Setidaknya enam orang tewas dan 190 lainnya mengalami luka-luka. Sekitar 137 orang di antaranya adalah petugas keamanan.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet saat demonstran memblokir jalan dan membakar kendaraan polisi di sekitar lokasi demo. 



Tindak kekerasan meningkat dan demonstrasi menyebar ke kota-kota besar lainnya seperti Lahore dan Karachi, juga kota kecil lain di seluruh negeri.




"Menurut data yang kami miliki, setidaknya enam orang tewas dalam kekerasan hari ini (Sabtu, 25/11)," kata Deeba Shahnaz, juru bicara departemen penyelamatan provinsi kepada AFP.

Pihak berwenang berusaha untuk menghapus demonstrasi kecil yang dilakukan oleh kelompok garis keras Tehreek-i-Labaik Ya Rasool Allah Pakistan (TLYRAP). TLYRAP menuntut agar menteri hukum Pakistan Zahid Hamid mengundurkan diri dari posisinya saat ini karena pengucapan sumpah amandemen yang tergesa-gesa.

Demonstran menghubungkan hal tersebut dengan tindakan penghujatan - sebuah isu yang diperdebatkan Pakistan Muslim -. Tindakan tersebut juga diklaim sebagai tindakan lunak untuk memungkinkan partisipasi umat Ahmadiyah.

Kelompok ini sudah telah memblokir jalan raya utama menuju Islamabad sejak 6 November 2017 lalu. Hal ini menyebabkan kekacauan lalu lintas selama beberapa jam dan menyebabkan warga marah.

Pemerintah kementerian dalam negeri mengatakan bahwa pemerintah federal memberi wewenang untuk mengerahkan pasukan yang cukup kuat utuk mengendalikan hukum dan ketertiban di kota tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Selama kerusuhan media regulator Pakistan melarang saluran televisi lokal untuk menyiarkan gambar secara langsung.




Credit  cnnindonesia.com










Oposisi Suriah: Pemerintahan Transisi Harus tanpa Assad


Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Suriah Bashar Assad di kediaman Bocharov Rucheidi resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Senin (20/11).
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Suriah Bashar Assad di kediaman Bocharov Rucheidi resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Senin (20/11).


CB,RIYADH -- Ketua Komite Negosiasi Tinggi (HNC) Nasr al-Hariri mengatakan pihaknya siap untuk membentuk Badan Pemerintahan Transisi (TGB) untuk menyelesaikan krisis Suriah. Namun badan transisi ini harus dibentuk tanpa partisipasi Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Oposisi Suriah serius membentuk TGB tanpa kepala rezim, Bashar al-Assad," ujar Hariri, dilaporkan laman Anadolu Agency, Sabtu (25/11).
Ia meminta PBB mengawasi setiap pembicaraan untuk menyelesaikan tujuh tahun konflik Suriah. Ia pun mendesak semua pihak yang terlibat dalam krisis Suriah menempatkan masalah di meja perundingan. "Ronde perundingan yang akan datang di Jenewa, Swiss, harus langsung dan serius, sekaligus mengikuti agenda yang jelas," ujar Hariri.
HNC merupakan wadah oposisi Suriah yang dibentuk untuk melaksanakan perundingan damai yang disponsori PBB di Jenewa, Swiss, sejak 2015. Baru-baru ini, HNC merombak struktur keanggotaannya dalam pertemuan di Riyadh, Arab Saudi. Dalam perombakan tersebut, sebanyak 36 anggota HNC akan diutus menghadiri perundingan perdamaian Suriah di Jenewa pekan depan.
Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggelar pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Sochi. Dalam pertemuan tersebut, Putin dan Assad menyepakati ide tentang penyelenggaraan kongres nasional Suriah guna mengakhiri krisis di negara tersebut akibat dilanda peperangan selama tujuh tahun terakhir.
Setelah bertemu Assad, Putin pun menggelar pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Pertemuanini pun digelar di Sochi dengan agenda utama membahas tentang upaya penyelesaian krisis Suriah secara politik.
Dalam pertemuan tersebut, Putin kembali menawarkan gagasannya tentang penyelenggaraan kongres nasional Suriah. Erdogan dan Rouhanipun menyambut dan menyetujui gagasan tersebut. Saya dapat menyatakan dengan puas bahwa presiden Iran dan Turki menyambut baik gagasan untuk mengadakan sebuah forum pan-Suriah, sebuah Kongres Dialog Nasional Suriah, ujar Putin dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.
Kendati demikian, pertemuan Putin dengan Assad, Erdogan, dan Rouhani dipandang sebagai upaya untuk menandingi perundingan damai yang akan digelar di Jenewa. Selain itu, pertemuan Putin dengan Assad dianggap pula sebagai upaya untuk memperkuat posisi Assad agar tetap berkuasa di Suriah. Hal ini yang dengan tegas sangat ditentang oleh oposisi Suriah dan HNC.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Oposisi: Badan Transisi Siap Dibentuk tanpa Assad


Presiden Suriah, Bashar Al Assad.
Presiden Suriah, Bashar Al Assad.


CB, RIYADH -- Ketua Komite Negosiasi Tinggi (HNC) Nasr al-Hariri mengatakan siap membentuk Badan Pemerintahan Transisi (TGB)untuk menyelesaikan krisis Suriah. Namun badan transisi ini harus dibentuk tanpa partisipasi Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Oposisi Suriah serius membentuk TGB tanpa kepala rezim, Bashar al-Assad," ujar Hariri, dilaporkan laman Anadolu Agency, Sabtu (25/11).
Ia meminta PBB mengawasi setiap pembicaraan untu kmenyelesaikan tujuh tahun konflik Suriah. Ia pun mendesak semua pihak yang terlibat dalam krisis Suriah menempatkan masalah di meja perundingan.
"Ronde perundingan yang akan datang di Jenewa, Swiss, harus langsung dan serius,sekaligus mengikuti agenda yang jelas," ujar Hariri.
HNC merupakan wadah oposisi Suriah yang dibentuk untuk melaksanakan perundingan damai yang disponsori PBB di Jenewa, Swiss sejak 2015. Baru-baru ini, HNC merombak struktur keanggotaannya dalam pertemuan di Riyadh, Arab Saudi. Dalam perombakan tersebut, sebanyak 36 anggota HNC akan diutus menghadiri perundingan perdamaian Suriah di Jenewa pekan depan.
Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggelar pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Sochi. Dalam pertemuan tersebut, Putin dan Assad menyepakati ide tentang penyelenggaraan kongres nasional Suriah guna mengakhiri krisis di negara tersebut akibat dilanda peperangan selama tujuh tahun terakhir.
Setelah bertemu Assad, Putin pun menggelar pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Pertemuan ini pun digelar di Sochi dengan agenda utama membahas tentang upaya penyelesaian krisis Suriah secara politik.
Dalam pertemuan tersebut, Putin kembali menawarkan gagasannya tentang penyelenggaraan kongres nasional Suriah. Erdogan dan Rouhani menyambut dan menyetejui gagasan tersebut. "Saya dapat menyatakan dengan puas presiden Iran dan Turki menyambut baik gagasan mengadakan sebuah forum pan-Suriah, sebuah Kongres Dialog Nasional Suriah," ujar Putin dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.
Kendati demikian, pertemuan Putin dengan Assad, Erdogan, dan Rouhani dipandang sebagai upaya menandingi perundingan damai yang akan digelar di Jenewa. Selain itu, pertemuan Putin dengan Assad dianggap pula sebagai upaya memperkuat posisi Assad agar tetap berkuasa di Suriah. Hal ini yang dengan tegas sangat ditentang oleh oposisi Suriah dan HNC. 



Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Rusia: Oposisi Suriah 'Bebaskan' Al-Nusra Beroperasi


Rusia: Oposisi Suriah Bebaskan Al-Nusra Beroperasi
Rusia menuturkan mereka tidak melihat adanya tindakan serius yang diambil oposisi Suriah untuk menghalau al-Nusra, yang beroperasi di zona de-eskalasi. Foto/Istimewa


MOSKOW - Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Suriah menuturkan, mereka melihat adanya operasi yang dilakukan oleh Jabhat Fatah al-Sham atau al-Nusra di zona de-eskalasi di selatan Suriah. Moskow menyebut sejauh ini pihaknya tidak melihat adanya tindakan serius yang diambil oposisi Suriah untuk menghalau al-Nusra.

"Sebagai hasil pemantauan zona de-eskalasi selatan, petugas menemukan bahwa teroris Jabhat al-Nusra beroperasi di dekat wilayah Beyjin. Teroris melakukan serangan terhadap tentara Suriah secara berkala," kata kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Suriah Letnan Jenderal Sergei Kuralenko.

"Sejauh ini, tidak ada tindakan yang dilakukan, telah diambil oleh oposisi di wilayah tersebut untuk memerangi para teroris di zona de-eskalasi selatan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (26/11).

Kuralenko kemudian mengatakan bahwa situasi di wilayah tersebut terus mengalami peningkatan karena adanya kelompok bersenjata, yang ditunjuk sebagai organisasi teroris oleh masyarakat internasional.

Suriah telah terperosok dalam perang sipil sejak tahun 2011, dengan pasukan pemerintah yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad memerangi banyak faksi oposisi dan kelompok ekstremis yang beroperasi di negara tersebut, termasuk kelompok ISIS.

Selama beberapa bulan terakhir, sebagai akibat dari serangan pasukan pemerintah Suriah, para teroris telah kehilangan sebagian besar wilayah yang mereka tempati sejak ISIS muncul tahun 2014. Menurut data Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 90 persen wilayah Suriah telah dibebaskan dari jeratan ISIS. 



Credit  sindonews.com









Disinggung Perancis, Iran Ancam Eropa dengan Rudal


Disinggung Perancis, Iran Ancam Eropa dengan Rudal
Ilustrasi rudal balistik Iran. (Reuters/Mahmood Hosseini)


Jakarta, CB -- Wakil kepala Garda Revolusi Iran menyatakan akan meningkatkan jarak tempuh peluru kendalinya hingga melebihi 2.000 kilometer jika Eropa mengancam Teheran.

Perancis sempat menyerukan dialog "tanpa kompromi" dengan Iran terkait program rudal balistiknya dan kemungkinan negosiasi terkait isu lain di luar perjanjian nuklir 2015 lalu.

Iran telah berulang kali menyatakan program rudalnya adalah untuk pertahanan dan tidak bisa dinegosiasi.



"Jika kami selama ini mempertahankan jarak tempuh rudal kami hingga 2.000 kilometer, itu bukan karena teknologi yang tak memadai ... kami mengikuti doktrin strategis," kata Brigadir Jenderal Hossein Salami dalam laporan Fars yang dikutip Reuters, Minggu (26/11).

"Sejauh ini kami merasa bahwa Eropa bukan ancaman, jadi kami tidak meningkatkan jarak tempuh rudal kami. Tapi jika Eropa ingin dianggap sebagai ancaman, kami akan meningkatkan jarak tempuh rudal kami."

Kepala Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Ali Jafari, pada bulan lalu mengatakan bahwa jarak 2.000 kilometer bisa meliputi "sebagian besar kepentingan dan pasukan Amerika Serikat" di kawasan, jadi Iran tidak perlu meningkatkannya.

Jafari mengatakan jarak tempuh rudal balistik itu ditentukan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang juga berperan sebagai kepala pasukan bersenjata.

Iran mempunyai salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah dan sebagian senjatanya bisa mencapai Israel.

Sebelumnya pada bulan ini, Amerika Serikat menuding Iran memasok pemberontak Houthi di Yaman dengan rudal yang ditembakkan ke Arab Saudi pada Juli lalu dan meminta Perserikat Bangsa-Bangsa untuk menyatakan Teheran bertanggung jawab karena melanggar dua resolusi Dewan Keamanan.

Iran telah menampik tudingan tersebut.

"Yaman diblokade habis-habisan. Bagaimana bisa kami memasok mereka dengan rudal?" kata Salami masih dalam laporan Fars. "Jika Iran bisa mengirim rudal ke Yaman, itu menunjukkan ketidakmampuan (koalisi Saudi). Tapi kami tidak memberi mereka rudal."

Salami mengatakan para pemberontak Houthi bisa meningkatkan rudal dan akurasi rudal mereka melalui "terobosan ilmiah."


Credit  cnnindonesia.com


Iran akan Tingkatkan Jangkauan Rudal Balistik Jika Terancam


Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.


CB, TEHERAN -- Kantor berita Fars melaporkan pada Sabtu (25/11) bahwa, Wakil kepala Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami memperingatkan Eropa jika mengancam, maka Garda akan meningkatkan jangkauan rudal di atas 2.000 kilometer. Sebelumnya, Prancis telah menyerukan dialog tanpa kompromi dengan Iran mengenai program rudal balistiknya.
Dan kemungkinan negosiasi mengenai masalah ini terpisah dari kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara adikuasa pada 2015. Iran sudah berulang kali mengatakan, bahwa program rudalnya bersifat defensif dan tidak dapat dinegosiasikan. "Jika kami mempertahankan jangkauan rudal kami hingga 2.000 kilometer itu bukan karena keterbatasan teknologi, melainkan karena kami mengikuti dotrin strategis," kata Jenderal Hossein Salami.
"Sejauh ini kami merasa Eropa bukanlah ancaman, jadi kami tidak meningkatkan jangkauan rudal kami. Tapi jika Eropa ingin berubah menjadu ancaman, kami akan meningkatkan jangkauan rudalnya," kata Salami menegaskan.

Sementara, Kepala Garda Revolusi Iran Mayjen Mohammad Ali Jafari mengatakan, pada bulan lalu, rudal Iran yang jangkauannya sejauh 2.000 kilometer dapat mencakup sebagian besar kepentingan dan kekuatan Amerika Serikat di wilayah tersebut. Sehingga Iran tidakperlu meningkatkan jangkauan rudal balistiknya lagi.

Menurutnya, kisaran jangkauan rudal balistik didasarkan pada batasan yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini, yang merupakan kepala angkatan bersenjata. Iran adalah salah satu negara di Timur Tengah yangmemiliki program rudal terbesar, dan juga beberapa rudal dengan kendali presisi yang memiliki jangkauan untuk menyerang Israel.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID











Bantah Tuduhan AS, Iran tak Pasok Senjata untuk Houthi


[ilustrasi] Milis Houthi di Sana'a, Yaman.
[ilustrasi] Milis Houthi di Sana'a, Yaman.



CB, TEHERAN -- Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya memasok senjata dan rudal kepada Houthi. Tuduhan tersebut sebelumnya dilayangkan oleh Amerika Serikat (AS) pada bulan ini yang menuduh Teheran telah memasok sebuah rudal kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang ditembakkan ke Arab Saudi pada Juli lalu. AS juga meminta PBB untuk meminta pertanggungjawaban Teheran karena telah melanggar dua resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Yaman berada dalam blokade total. Bagaimana bisa kami memberi mereka rudal?" kata Waki lkepala Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami, dikutip kantor berita Fars, Sabtu (25/11). "Jika Iran bisa mengirim rudal ke Yaman, ini menunjukkan ketidakmampuan (koalisi Saudi). Tapi kami belum memberi mereka rudal," kata Salami, menambahkan.

Untuk memperkuat bantahannya, Salami mengatakan, bahwa Houthi berhasil meningkatkan jangkauan dan ketepatan rudal mereka dalam sebuah terobosan ilmiah. Sementara, Kepala Garda Revolusi Iran Mayjen Mohammad Ali Jafari mengatakan pada Kamis waktu setempat bahwa Iran hanya memberikan bantuan penasihat dan spiritual kepada Houthi.

Iran telah lama menolak mengirimkan pejuang ke Suriah untuk membantu Presiden Bashar Assad dalam perang melawan pemberontak, dan mengatakan bahwa kehadiran Garda Revolusidi lapangan adalah penasihat. Seperti menanggapi komentar Jafari, pada Sabtu, Salami mengatakan bahwa dukungan Iran untuk Houthi bersifat politis dan spiritual.

AS telah memberlakukan sanksi sepihak kepada Iran, dengan mengatakan bahwa uji coba rudalnya melanggar Resolusi PBB yang menyerukan kepada Teheran untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal yang mampu mengirimkan senjata nuklir. AS menganggap bahwa program rudal Iran adalah pelanggaran hukum internasional karena rudal tersebut dapat membawa hulu ledak nuklir pada masa depan.

Namun, Iran membantah bahwa pihaknya sedang menggunakan senjata nuklir dan mengatakan, bahwa program nuklirnya hanya untuk penggunaan sipil.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Turki Sebut AS akan Hentikan Pasokan Senjata ke Milisi Kurdi


Militer Turki disiagakan untuk melawan pengikut Partai Pekerja Kurdi.
Militer Turki disiagakan untuk melawan pengikut Partai Pekerja Kurdi.


CB, ANKARA -- Amerika Serikat (AS) akan menghentikan penyediaan senjata kepada milisi Kurdi Suriah (YPG). Dilansir dari BBC, Sabtu (25/11), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Presiden Donald Trump telah membuat janji tersebut saat melakukan komunikasi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan menyampaikan keprihatinannya atas sikap AS yang terus memasok senjata dan kendaraan lapis baja ke YPG.
"Presiden Trump menginstruksikan jenderalnya dengan cara yang sangat terbuka bahwa YPG tidak lagi diberi senjata," kata Cavusoglu.

Gedung Putih mengatakan pihaknya akan membuat penyesuaian untuk dukungannya bagi mitra di Suriah namun tidak menyebutkan secara eksplisit YPG. Turki telah lama mengeluhkan dukungan AS untuk kelompok tersebut.

Washington telah melihat YPG sebagai pemain kunci dalam perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun Ankara telah menyebut kelompok tersebut sebagai teroris.

Turki mengatakan YPG adalah perluasan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang. Mereka adalah kelompok yang telah berjuang selama puluhan tahun di Turki tenggara.

AS, bagaimanapun, telah melihat YPG berbeda dari PKK. Pada Mei ini diumumkan bahwa pihaknya akan memasok senjata ke elemen Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang siap menaklukan ISIS di Raqqa.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Tragedi Bom Sinai, Presiden Mesir Tetapkan 3 Hari Berkabung

                   

Tragedi Bom Sinai, Presiden Mesir Tetapkan 3 Hari Berkabung
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mendeklarasikan tiga hari berkabung untuk menghormati korban tragedi bom Sinai Utara dan mengutuk serangan tersebut.(AFP PHOTO / STRINGER)


Jakarta, CB -- Sabtu (25/11) menjadi hari berkabung bagi Mesir setelah tragedi bom di sebuah masjid. Korban bom Masjid Sinai ini meningkat jadi 305, termasuk anak-anak.

Presiden Abdel Fattah al-Sisi mendeklarasikan tiga hari berkabung. Tak cuma itu dia juga bersumpah untuk 'menanggapi kekuatan brutal' terhadap serangan tersebut. Pasalnya, serangan ini dianggap serangan paling mematikan di dunia setelah serangan 11 September 2011 di Amerika Serikat.

"Tentara dan polisi akan membalaskan dendam para martir kami dan mengembalikan kemananan dan stabilitas dengan kekuatan dalam waktu singkat," katanya dalam pidato di televisi, dikutip dari AFP



Dalam pernyataan terpisah, seorang juru bicara militer mengungkapkan bahwa jet angkatan udara Mesir mengejar teroris dan menemukan kendaraan yang digunakan dalam serangan dan membunuh orang yang ada di dekat lokasi serangan.

Serangan bom Sinai ini merupakan serangan paling mematikan yang terjadi di negara tersebut.

Kejaksaan negara tersebut mengungkapkan ada sekitar 30 orang militan yang menyamar dan membawa bendera ISIS mengelilingi masjid di Sinai Itara. Mereka kemudian terlihat membantai orang yang ssedang salat Jumat.

Sampai saat ini, kelompok ISIS belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Para korban tewas dimakamkan pada Jumat (24/11). Petugas pemakaman Islam, keamanan dan medis mengungkapkan banyak korban yang dimakamkan bersama pakaian kotor yang berlumuran darah.

ISIS Mesir sudah membunuh ratusan polisi, tentara, dan warga sipil yang dituduh bekerja sama dengan pihak berwenang dalam serangan di Sinai Utara. Mereka juga menargetkan para sufi dan pemeluk Kristen.
Pemboman masjid tersebut diduga terjadi karena masjid tersebut dikenal sebagai tempat para sufi berkumpul. ISIS memandang sufi sebagai bidah untuk mencari syafaat.

ISIS juga sudah membunuh lebih dari 100 orang Kristen saat mengebom gereja dan penembakan di Sinai dan bagian Mesir lainnya.


Credit  cnnindonesia.com


Indonesia Kutuk Serangan Masjid di Sinai


 Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).

CB, MEDAN – Indonesia mengutuk keras serangan bom dan penembakan di Masjid al-Rawdah, Sinai Utara, Mesir, pada Jumat (24/11). Indonesia juga menyampaikan simpati mendalam atas kejadian yang menelan korban setidaknya 235 orang meninggal dan 109 orang terluka tersebut.

"Negara kita, saya, mengutuk keras serangan yang ada di Mesir," kata Presiden RI Joko Widodo di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (25/11), dalam pernyataan resmi yang dirilis Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk bersama Mesir dalam menghadapi situasi yang sulit seperti ini. "Duka dan simpati yang mendalam dari seluruh rakyat Indonesia, baik kepada Pemerintah Mesir, masyarakat, dan korban," ucap Presiden Jokowi lebih lanjut.
Jokowi menyatakan, aksi teror seperti ini harus dicegah, salah satunya dengan meningkatkan kerja sama internasional dalam rangka memerangi terorisme dan radikalisme yang menjadi kewajiban bersama negara-negara dunia.

Di tempat terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai serangan bom tersebut sebagai tindakan keji. "Kita tentu marah dan mengutuk pelakunya. Ini sangat fatal, orang habis shalat Jumat," kata Wapres Jusuf Kalla di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, sebelum melakukan kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Wapres mengatakan, apa pun alasannya, hal itu merupakan tindakan keji yang mengakibatkan korban orang tak berdosa. Sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia, JK juga mengaku sangat marah. "Kita sangat sedih, saya pribadi marah atas kejadian ini. Walaupun ini bukan yang pertama, tetapi korban jiwanya paling banyak," kata JK.

Wapres berharap Pemerintah Mesir dapat segera menangkap pelakunya. Ini adalah serangan mematikan sejak pemberontakan kelompok militan di semenanjung tersebut meningkat pada 2013.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi berjanji akan membalas serangan tersebut setelah melakukan pembicaraan dengan petugas keamanan. Belum ada kelompok yang mengklaim melakukan serangan tersebut. Namun, kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan di provinsi ini.

Kelompok militan ini biasanya menargetkan pasukan keamanan dan gereja Kristen. Serangan berdarah di sebuah masjid yang terkait dengan Muslim Sufi kali ini telah mengejutkan Mesir.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, peristiwa kali ini menjadi tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan hidup manusia.

Zainut menuturkan, Islam tidak membenarkan tindakan kekerasan maupun pembunuhan, apalagi pembantaian terhadap orang yang sedang melaksanakan ibadah di dalam masjid. Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama.
Oleh karena itu, sambung Zainut, sangat menyedihkan jika kemudian ada sekelompok orang yang mengatasnamakan agama melakukan tindakan brutal dan sadis. Menurut dia, perilaku semacam itu pada hakikatnya justru hanya menodai kesucian ajaran agama Islam.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


NU dan Muhammadiyah Kecam Serangan Masjid di Sinai


 Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).

CB, MATARAM -- Dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, mengutuk keras serangan di Masjid al-Rawda, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11). NU dan Muhammadiyah pun menawarkan solusi agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan, serangan itu adalah tindakan terkutuk, terlepas dari pelaku, latar belakang, dan motifnya. "Tidak bisa dibenarkan. Biadab," ujarnya di sela Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (26/11).

Menurut dia, segenap warga NU berduka. Untuk itu, PBNU mengimbau warga dan pengurus NU di seluruh dunia membacakan surah al-Fatihah dan melakukan shalat Ghaib untuk para korban.

Robikin menambahkan, PBNU meminta presiden Mesir untuk menangkap pelaku serangan menghukum mereka seberat-beratnya. PBNU juga meminta kepada Pemerintah Indonesia, jika diperlukan, harus segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mesir.

Lebih lanjut, dia menilai, peristiwa tragis di Mesir adalah bukti nyata Islam Nusantara harus diarusutamakan di seluruh penjuru dunia. Islam yang tidak menghadapkan agama dengan negara. Islam yang menjadikan budaya sebagai infrastruktur agama. Islam yang ramah, moderat, dan menghormati keragaman. Islam wasathiyyah.
"Mari jadikan Islam Nusantara sebagai solusi perdamaian dunia," kata Robikin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga mengecam keras serangan di Masjid al-Rawda, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11). "Tindakan keji tersebut apa pun motif dan siapa pun pelakunya sangatlah sadis dan biadab yang bertentangan dengan ajaran Islam dan keadaban kemanusiaan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (25/11).

Dia menilai, tindakan keji di Mesir menambah daftar sekaligus citra buruk yang dapat menciptakan stigma Timur Tengah rawan kekerasan dan gejolak ketidakamanan. Karena itu, kata Haedar, Pemerintah Mesir dan negara-negara Timur Tengah jangan memberi toleransi kekerasan serta harus mencegah dan menindak tegas segala bentuk kekerasan yang merusak nilai kemanusiaan itu.

"Kami berharap agar tindakan kekerasan sadis seperti terjadi di Mesir maupun di Amerika Serikat akhir-akhir ini jangan ditiru dan menjadi model di tempat-tempat lain," kata dia.
Haedar mengatakan, Muhammadiyah mengajak semua pihak di manapun untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan, kedamaian, dan kemanusiaan sebagai gerakan kolektif melawan segala bentuk kekerasan dan tindakan merusak di muka bumi.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


MUI: Serangan Brutal di Masjid Sinai Sangat Biadab


Orang-orang berjalan di luar sebuah masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Orang-orang berjalan di luar sebuah masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).


CB, JAKARTA Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras serangan brutal kelompok milisi terhadap salah satu masjid di Rawda, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11) kemarin. Insiden itu menyebabkan jatuhnya korban tewas hingga 235 orang dan korban luka 109 orang.

"Peristiwa tersebut menjadi tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan hidup manusia," ujar Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Zainut Tauhid Sa'adi, lewat pesan yang diterima Republika,Sabtu (25/11).

Dia menuturkan, Islam tidak membenarkan tindakan kekerasan maupun pembunuhan, apalagi pembantaian terhadap orang yang sedang melaksanakan ibadah di dalam masjid. Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama.

"Islam adalah agama damai, di dalam peperangan mengajarkan untuk tidak boleh membunuh perempuan, orang tua, anak-anak, para rahib, merusak bumi, memutilasi mayat dan lain sebagainya," kata Zainut.

Oleh karenanya, sambung Zainut, sangat menyedihkan jika kemudian ada sekelompok orang yang mengatasnamakan agama melakukan tindakan brutal dan sadis. Menurut dia, perilaku semacam itu pada hakikatnya justru hanya menodai kesucian ajaran agama Islam.

MUI meminta Pemerintah Indonesia agar memelopori penyelenggaraan pertemuan negara-negara Islam untuk melawan ancaman terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Karena hal tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.

MUI menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas wafatnya para korban. "Semoga para almarhum menjadi syahid yang ditempatkan di dalam surga oleh Allah SWT. Kepada seluruh keluarga yangd itinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah ini," kata Zainut lagi.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Pemboman Masjid, Turki Kibarkan Bendera Setengah Tiang


Teror Bom di Masjid Al-Rawdah Mesir
Teror Bom di Masjid Al-Rawdah Mesir


CB, ANKARA -- Turki pada Ahad (26/11) mengumumkan bahwa Senin menjadi hari berkabung nasional buat korban serangan teror mematikan di Provinsi Sinai Utara di Mesir, sehingga menewaskan lebih dari 300 orang.

Bendera direncanakan dikibarkan setengah tiang di perwakilan Turki di negeri tersebut dan di luar negeri, demikian pengumuman Kantor Perdana Menteri di dalam satu pernyataan tertulis, Senin (27/11).

Sedikitnya 305 orang tewas dan lebih dari 100 orang lagi cedera ketika penyerang membom satu masjid di Kota Kecil Bir Al-Abed di Provinsi Sinai Utara, lalu mereka melepaskan tembakan ke arah orang yang sedang beribadah pada Jumat (24/11).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Binali Yildirim, Wakil Perdana Menteir Bekir Bozdag serta para pejabat senior lain mengutuk serangan teror di Mesir tersebut dan menyampaikan belasungkawan kepada rakyat Mesir.


Credit  republika.co.id

Reaksi Dunia atas Bom Bakda Salat Jumat di Masjid Mesir




Reaksi Dunia atas Bom Bakda Salat Jumat di Masjid Mesir
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berpidato beberapa jam usai serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Jumat (24/11/2017). Para pemimpin dunia mengutuk serangan teror ini. Foto/Screengrab Foto/REUTERS



KAIRO - Para pemimpin dan organisasi dunia angkat bicara setelah serangan bom bunuh diri menewaskan 235 orang di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir. Serangan bom dan penembakan ini terjadi sesaat setelah salat Jumat berlangsung, kemarin.

SINDOnews pada Sabtu (25/11/2017) merangkum komentar para pemimpin dunia terkait tragedi serangan bom di Mesir tersebut. Berikut reaksi mereka;

Mesir
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.

Dia meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.

“Apa yang terjadi ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi terorisme,” katanya.

PBB
Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan tersebut. PBB menyebutnya sebagai serangan teroris ”keji dan pengecut”.

”Semua tindakan terorisme bersifat kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari motivasi mereka,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk pembantaian tersebut sebagai serangan mengerikan dan pengecut.

”Dunia tidak bisa mentoleransi terorisme, kita harus mengalahkan mereka secara militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar keberadaan mereka!,” tulis Trump di Twitter.

Trump mengatakan bahwa dia akan menelepon Presiden al-Sisi untuk membahas serangan tersebut.”Kita harus lebih pintar dan lebih tangguh dari sebelumnya,” lanjut Trump.

Vatikan
Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus mengeluarkan sebuah pernyataan belasungkawa kepada Mesir. ”Kekudusan-Nya menyertai semua orang yang memiliki niat baik dalam memohon agar hati yang dikeraskan oleh kebencian akan belajar untuk meninggalkan jalan kekerasan yang menyebabkan penderitaan yang begitu besar, dan merangkul jalan damai,” kata Paus. 

Uni Eropa
Presiden Uni Eropa Donald Tusk mengatakan di Twitter bahwa dia terkejut dengan serangan terhadap sebuah masjid di Sinai Utara. “Pikiran saya ada di Mesir dan semua yang terpengaruh oleh tindakan jahat dan pengecut ini,” tulis dia.

NATO
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut serangan tersebut ”barbar”.

Inggris
Perdana Menteri Inggris Theresa May menggambarkannya sebagai ”tindakan jahat dan pengecut”.

Turki
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dalam pidatonya di Istanbul mengutuk serangan bom di Sinai. ”235 orang yang tidak bersalah terbunuh, ada ratusan lainnya yang terluka. Apakah ini kemanusiaan?,” katanya.

Indonesia
Pemerintah Indonesia mengutuk serangan teror yang menewaskan 235 orang di Mesir. Reaksi Indonesia disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia.

"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang  sangat dalam atas korban meninggal dan mendoakan agar korban luka segera pulih," bunyi pernyataan yang diterima SINDOnews, Sabtu (25/11/2017).

Banyak negara lain juga mengutuk serangan di Sinai tersebut, termasuk Qatar, Italia dan Kuwait.




Credit  sindonews.com




Berbendera ISIS, Ini Pola Penyerangan Jamaah Masjid di Sinai


 Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).


CB, KAIRO -- Gerombolan bersenjata yang menyerang sebuah masjid di Sinai utara diketahui membawa bendera ISIS. Para pejabat Pemerintah Mesir, Sabtu (25/11), mengatakan para penyerang ini kemudian membantai jamaah yang sedang melaksanakan Shalat Jumat.

Kantor berita Mesir mewartakan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat teror ini bertambah menjadi 305 orang yang 27 di antaranya anak-anak. Militer Mesir menyatakan bahwa mereka telah melancarkan serangan udara dan penggerebekan semalaman terhadap para militan yang bertanggung jawab atas pembunuhan yang disebut sebagai serangan paling berdarah dalam sejarah modern Mesir.

Serangan itu juga membuat 128 orang luka-luka, sedangkan kejaksaan Mesir mengaitkan serangan itu dengan militan ISIS yang di Timur Tengah lebih sering disebut Daesh.

"Mereka berjumlah antara 25 dan 30 orang, membawa bendera Daesh dan mengambil posisi di depan pintu dan 12 jendela masjid itu, menenteng senapan otomatis," kata jaksa.

Gerombolan bersenjata yang sebagian mengenakan masker dan seragam ala militer tersebut mengepung masjid itu dengan menghalangi jendela-jendela dan pintu masuk untuk kemudian menembakkan senjata secara membabi buta ke dalam masjid. Jaksa mendapat cerita ini dari keterangan dan wawancara dengan saksi hidup yang terluka.

Para saksi mata menyatakan gerombolan bersenjata itu meledakkan bom pada akhir Shalat Jumat di Masjid Al Rawdah di Bir al-Abed, sebelah barat El-Arish. Kemudian menembaki jamaah shalat yang berusaha kabur, menembaki ambulans dan membakar mobil demi memblokir jalanan.

Foto-foto dari media pemerintah menunjukkan korban-korban yang bersimbah darah dan jenazah yang ditutupi selimut di dalam masjid itu.

Sementara itu, seperti dikutip Reuters, tentara Mesir mengatakan, "Angkatan Udara dalam beberapa jam terakhir telah membumihanguskan markas-markas yang digunakan oleh elemen-elemen teroris ini."




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Serangan di Masjid Sinai Utara Berlangsung Sekitar 20 Menit


 Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang dan ambulans menunggu untuk mengevakuasi korban di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).



CB, KAIRO -- Setidaknya 305 orang, termasuk 27 anak-anak, meninggal dunia dalam serangan teror di masjid di Kota Bir Al Abd, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11) waktu setempat. Selain itu, 128 orang mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit setempat. Serangan tersebut terjadi pada saat jamaah tengah melaksanakan ibadah shalat Jumat.
Menurut salah satu saksi mata, Ebid Salem Mansour (38 tahun), serangan tersebut terjadi sekitar 20 menit. Pada saat itu, imam shalat jumat tengah bersiap-siap naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah Jumat.
Namun, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan diikuti ledakan. "Kami langsung menyadari, masjid ini tengah diserang," kata Ebid kepada Associated Press seperti dikutip CBS, Sabtu (25/11) waktu setempat.
Ebid, yang bekerja di pabrik garam di Bir al Abd itu, menuturkan, pada saat serangan terjadi, suasana di dalam masjid begitu mencekam dan para jamaah begitu panik serta histeris. Banyak jamaah yang meloncat melalui jendela dan berlarian di sekitar lorong menuju tempat mengambil air wudhu.
"Pada saat itu, semua orang tiarap dan menundukan kepalanya. Jika tidak, maka Anda akan tertembak. Pada awalnya, penembakan itu berlangsung secara acak, namun lama kelamaan tembakan itu mulai terarah," kata Ebid, yang mengalami dua luka tembak di kaki dan dirawat di Rumah Sakit di Kota Ismailia.
Ebid pun bersyukur bisa selamat dari serangan teror, yang disebut sebagai serangan teror paling mematikan dalam sejarah Mesir tersebut. "Saya tahu saya mengalami luka, tapi saat itu, saya dalam kondisi lebih takut daripada terluka. Saya seperti sudah begitu dekat dengan kematian," tuturnya.
Menurut keterangan Kepala Kantor Kejaksaan Mesir, Nabil Sadeq, serangan teror itu dilakukan sekitar 25 hingga 30 orang. Mereka menggunakan lima mobil jenis SUV dan berada di depan pintu masuk masjid.
Selain menggunakan bom, para pelaku serangan teror tersebut juga menembak menggunakan senjata otomatis. Tidak hanya itu, mereka juga membakar sejumlah kendaraan milik jamaah.
Sementara, menurut pejabat di Kementerian Kesehatan, sekitar 50 mobil ambulan dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit terdekat. "Ada begitu banyak orang di dalam masjid tersebut. Masjid itu hanya masjid kecil," tutur pejabat Kementerian Kesehatan tersebut kepada Aljazirah TV.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Saksi Bom Sinai: Adegan Mengerikan, Mayat-mayat Bertebaran di Luar Masjid


Saksi Bom Sinai: Adegan Mengerikan, Mayat-mayat Bertebaran di Luar Masjid
Para korban serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir, tergeletak di dalam masjid. Serangan kelompok militan bakda salat Jumat kemarin tersebut menewaskan 235 orang. Foto/Al Arabiya


KAIRO - Saksi mata serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir, menceritakan pemandangan mengerikan tak lama setelah serangan yang menewaskan 235 orang tersebut. Serangan bom dan penembakan terjadi usai salat Jumat, kemarin.

Para pejabat Mesir menyatakan, tragedi di masjid “kaum sufi” itu merupakan serangan teroris paling mematikan dalam sejarah modern Mesir. Selain merenggut 235 orang, sebanyak 109 orang lainnya terluka.

”Adegan itu mengerikan,” kata Ibrahim Sheteewi, saksi mata yang juga penduduk Bir al-Abed, tempat serangan teror tersebut berlangsung.”Mayat-mayat itu bertebaran di tanah di luar masjid. Saya berharap Tuhan menghukum mereka (pelaku) untuk ini,” ujar dia, seperti dikutip New York Times, Sabtu (25/11/2017).



Seorang petugas polisi Sinai mengatakan korban tewas termasuk setidaknya 15 anak. Salah seorang saksi menyebut korban jauh lebih banyak, di mana dia telah membantu mengumpulkan jasad 25 anak tersebut.

Belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri dan penembakan di masjid Al-Rawda.

Beberapa jam kemudian militer Mesir meluncurkan serangan udara dengan sejumlah pesawat jet tempur di dekat Bir al-Abed. Militer mengklaim, serangan balas dendam ini menewaskan sejumlah teroris dan fasiltas senjatanya.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.


Dia meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.

“Apa yang terjadi ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi terorisme,” katanya.

Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom. 

Pihak berwenang Mesir sebelumnya menutup jalur perbatasan Rafah yang baru dibuka dengan Gaza setelah serangan tersebut dengan alasan keamanan.

Para pemimpin dunia dengan cepat mengecam serangan di masjid tersebut. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, misalnya, mencelanya sebagai ”serangan mengerikan dan pengecut”.



Credit  sindonews.com


Mesir Balas Dendam atas Tragedi Bom Horor Bakda Salat Jumat


Mesir Balas Dendam atas Tragedi Bom Horor Bakda Salat Jumat
Serangan udara jet-jet tempur Mesir sebagai pembalasan atas tragedi serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawdah usai salat Jumat kemarin. Foto/Al Arabiya


KAIRO - Pesawat-pesawat jet tempur militer Mesir mulai meluncurkan serangan udara di sekitar wilayah Sinai Utara sebagai balas dendam atas serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawdah yang menewaskan 235 jamaah salat Jumat. Serangan bom horor itu terjadi sesaat bakda salat Jumat.

Sumber keamanan mengatakan, serangan udara terkonsentrasi di beberapa daerah pegunungan di sekitar masjid Al-Rawdah di mana para militan bersenjata diyakini bersembunyi.

Militer Mesir menyatakan, sejumlah teroris yang terlibat dalam pembantaian 235 jamaah masjid Al-Rawda tewas dalam serangan udara.

“Sebagai bagian dari pencarian teroris yang bertanggung jawab atas penargetan para jamaah di masjid Al-Rawda di Al-Arish, angkatan udara menghancurkan sejumlah kendaraan yang terlibat dalam serangan teroris yang brutal tersebut,” kata juru bicara militer Mesir Kolonel Tamer Rifai, Sabtu (25/11/2017), seperti dikutip Reuters.


Rifai menambahkan, sejumlah pos yang berisi senjata dan amunisi milik teroris juga ditargetkan dan benar-benar hancur.

Dia menekankan bahwa aparat penegak hukum di Sinai Utara—bekerja sama dengan Angkatan Udara—akan terus menyisir benteng-benteng teroris dan melenyapkannya.

Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.



Dia meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.

“Apa yang terjadi ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi terorisme,” katanya.

Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom.

Pihak berwenang Mesir sebelumnya menutup jalur perbatasan Rafah yang baru dibuka dengan Gaza setelah serangan tersebut dengan alasan keamanan. 


Credit  sindonews.com


Mesir Bombardir Basis Pelaku Serangan Masjid Sinai


Mesir Bombardir Basis Pelaku Serangan Masjid Sinai
Tentara Mesir mengatakan serangan udara yang mereka lakukan telah menewaskan beberapa penyerang yang terlibat dalam serangan di sebuah masjid di Sinai. Foto/Istimewa


KAIRO - Tentara Mesir mengatakan serangan udara yang mereka lakukan telah menewaskan beberapa penyerang yang terlibat dalam serangan di sebuah masjid di Sinai. Dalam serangan saat salat Jumat itu, lebih dari 300 orang tewas, dan puluhan lainnya menderita luka-luka.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer Mesir Tamer Rifai mengatakan, Angkatan Udara Mesir mengejar para penyerang, yang menurut keterangan aparat di Sinai datang dan pergi dengan menggunakan kendaraan semi-truk.

"Angkatan Udara mengejar para teroris, dan menemukan, serta menghancurkan sejumlah kendaraan yang terlibat dalam serangan teroris yang brutal. Mereka yang berada di dalam kendaraan itu semuanya tewas," kata Rifai dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (26/11).

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi mengutuk serangan ekstrimis di sebuah masjid di Semenanjung Sinai. Al-Sisi menyebut pelaku sebagai kriminal dan pengecut, serta mengungkapkan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.

Al-Sisi mengatakan, serangan tersebut tidak akan luput dari hukuman dan bahwa Mesir akan gigih menghadapi perang melawan terorisme.

Jumlah korban tewas diketahui telah mencapai 305 orang. Serangan ini adalah salah satu serangan paling mematikan yang dilakukan oleh ekstrimis Islam dalam sejarah modern negara tersebut.

"Sedikitnya 27 anak-anak termasuk di antara korban tewas, dan 128 orang terluka, setelah gerilyawan menembaki jamaah yang tidak menaruh curiga, yang telah berkumpul di masjid al-Rawdah untuk shalat Jumat," ujar kepala jaksa Mesir Nabil Sadeq. 



Credit  sindonews.com



Pelaku Serangan di Sinai Tewas


Korban bom dan penembakan bergelimpangan di sebuah masjid dekat Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Korban bom dan penembakan bergelimpangan di sebuah masjid dekat Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).


CB, KAIRO -- Tentara Mesir melakukan serangan udara yang menewaskan beberapa orang yang diduga melakukan penyerangan di sebuah masjid di Sinai, Mesir, yang menewaskan 235 orang, Jumat (24/11). Militer Mesir memang ditugaskan mengejar para pelaku aksi maut tersebut.
Menurut laporan setempat, para penyerang datang dengan menggunakan empat unit kendaraan 4WD. Penyerang dilaporkan menggunakan kendaraannya untuk memblokade akses ke masjid.

Mereka menanam bahan peledak dan menyebabkan ledakan yang keras. Kelompok itu lalu melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang beribadah. Tembakan berikutnya menargetkan orang-orang yang melarikan diri dari masjid dengan berondongan tembakan. Tak hanya itu, mereka juga menembaki ambulans yang berusaha membantu korban.
Gambar yang beredar di Twitter dan ditampilkan di TV Mesir menunjukkan puluhan tubuh berlumuran darah, tergeletak di lantai masjid. Sebagian besar wajah mereka ditutupi dengan kain putih, sementara jenazah lainnya terbungkus sajadah.

Sedikitnya 235 orang tewas dan 120 lainnya cedera. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Presiden Abdul Fattah al-Sisi mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan dalam siaran televisi pada Jumat, pelaku penyerangan tidak akan luput dari tindakan hukum.
"Apa yang terjadi adalah usaha untuk menghentikan langkah kita dalam memerangi terorisme," kata Sisi dalam sebuah pidato di televisi, beberapa jam setelah serangan tersebut, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (25/11).

Sisi juga menyebut aksi kejahatan itu sebagai tindakan pengecut. Angkatan bersenjata dan polisi, kata dia, akan mengembalikan keamanan dan stabilitas negara. "Angkatan bersenjata dan polisi akan membalaskan dendam para martir kami dan mengembalikan keamanan dan stabilitas dengan kekuatan maksimal," kata Sisi.
Dilansir dari Aljazirah, Sabtu, juru bicara militer Mesir Tamer Rifai mengatakan, angkatan udara Mesir mengejar para penyerang yang tiba di masjid Sinai. Beberapa jam setelah serangan tersebut, pesawat tempur Mesir menargetkan daerah pegunungan di sekitar Bir al-Abed.

Serangan terhadap jamaah terjadi sesaat setelah shalat Jumat di Masjid al-Rawda di Bir al-Abed, sebuah kota di Provinsi Sinai Utara, Mesir. Masjid tersebut terletak sekitar 40 kilometer (km) barat El Arish, ibu kota Provinsi Sinai Utara. Bir al-Abed berjarak sekitar 211 km dari Kairo.

Mesir telah bertahun-tahun berjuang melawan kampanye antipemerintah bersenjata di Semenanjung Sinai. Kampanye tersebut telah meningkat sejak militer Mesir menggulingkan presiden terpilih Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada pertengahan 2013.
Pada 2014, terjadi serangan berupa ledakan bom bunuh diri yang menewaskan 33 tentara. Sisi mengumumkan keadaan darurat di semenanjung tersebut dan menggambarkannya sebagai tempat bersarangnya teroris.

Serangan sebelumnya di Sinai sebagian besar menargetkan pasukan keamanan dan anggota minoritas Kristen Koptik Mesir. Masjid Bir al-Abed menjadi sasaran karena berada di luar kota utama provinsi tersebut.
Masjid tersebut juga menjadi sasaran karena dihadiri oleh anggota sekte sufi yang dianggap kafir oleh kelompok seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pada 2016, militan ISIS merilis gambar yang menunjukkan eksekusi seorang pemimpin religius sufi berusia 100 tahun.

Pasukan keamanan Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan Islam di Semenanjung Sinai, dan militan yang berafiliasi dengan ISIS berada di balik sejumlah serangan mematikan di wilayah gurun pasir. Mereka biasanya menargetkan pasukan keamanan dan gereja Kristen. Serangan di masjid ini telah mengejutkan Mesir.
Pendapat serupa disampaikan seorang profesor di Universitas Nil di Kairo, Timothy Kaldas. Menurut dia, insiden tersebut sesuai dengan pola penyerangan ISIS. "Berpotensi, ini adalah serangan lain terhadap para sufi di Sinai Utara. Aksi ini adalah pembalasan terhadap suku yang bekerja sama dengan negara dalam tindakan keras terhadap ISIS," katanya.

Kaldas mengatakan, ISIS selalu bersedia menargetkan warga sipil. Hal ini juga terjadi, seperti dalam banyak serangan terhadap komunitas Kristen-Mesir, tahun lalu.
Kejadian tersebut adalah serangan paling mematikan dalam sejarah Mesir modern. Pemerintah Mesir pun mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk para korban.

Presiden Mesir Sisi juga memerintahkan pembangunan mausoleum atau monumen peringatan untuk mengenang 235 orang yang dibunuh militan di Masjid al-Rawda, Sinai. Dalam pernyataannya, Presiden tidak mengatakan tempat monumen itu akan didirikan atau siapa yang akan ditugaskan untuk membangunnya.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID














Jumat, 24 November 2017

Wow, Kastil Urartu 3000 Tahun Ditemukan di Danau Turki



Wow, Kastil Urartu 3000 Tahun Ditemukan di Danau Turki
Danau Van, Turki. Hurriyetdailynews.com

CB, Ankara - Sebuah benteng Kastil Urartu berusia 3.000 tahun yang hilang telah ditemukan penyelam dan peneliti di Danau Van, Turki.
Reruntuhan yang spektakuler ini dianggap sebagai benteng yang dibangun oleh peradaban Urartu, yang berkembang pada zaman besi antara abad 9 dan 6 SM.
Penemuan ini dibuat para arkeolog dari Universitas Van Yüzüncü Yl, yang bekerja sama dengan tim penyelam.
 
Videografer bawah air dan kepala tim selam, Tahsin Ceylan, menjelaskan awalnya penyelam dan arkeolog yang akrab dengan danau itu menyarankan tim tidak bakal dapat menemukan banyak hal di dalam air.
Tapi mereka akhirnya menemukan bahwa reruntuhan yang luar biasa itu adalah bagian dari sebuah situs luas yang membentang sekitar satu kilometer. Meskipun berada di bawah air selama berabad-abad, ketinggian bagian yang terlihat dari dinding benteng yang tersisa berkisar antara 10 dan 13 kaki atau tiga sampai empat meter tingginya.
"Banyak peradaban dan orang-orang telah menetap di sekitar Danau Van. Mereka menamai danau laut atas dan percaya bahwa banyak hal misterius tersembunyi di dalamnya," kata Ceylan seperti yang dilansir Independent pada Rabu, 22 November 2017.
Ceylan menambahkan Danau Van memiliki sejarah hingga sekitar 600.000 tahun lalu.
Urartu, juga dikenal sebagai Kerajaan Van, adalah bangsa kuno yang membentang wilayah kerajaannya hingga meliputi negara-negara modern Turki, Armenia, dan Iran. Danau Van dianggap menjadi fokus penting bagi perkembangan peradaban ini.
"Studi dilakukan di bagian bawah laut istana Urartian yang bersejarah di kota kami, menunjukkan usia hampir 3.000 tahun," kata Gubernur Distrik Adilcevaz, Arif Karaman.
Ini bukan penemuan pertama tim di danau Turki ini. Selain menemukan Kastil Urartu, pada tahun lalu mereka menemukan area seluas 1,5 mil persegi dengan ukuran stalagmit yang unik, yang mereka juluki cerobong peri bawah air. Awal tahun ini mereka tidak sengaja menemukan reruntuhan sebuah kapal Rusia yang diperkirakan tenggelam pada tahun 1948.





Credit  TEMPO.CO






Arab Saudi Ciduk Orang Terkaya Kedua di Kerajaan



Arab Saudi Ciduk Orang Terkaya Kedua di Kerajaan
Mohammed Hussein al-Amoudi. Foto/Istimewa



RIYADH - Pihak berwenang Saudi telah menangkap Mohammed Hussein al-Amoudi yang mempunyai dua kewarganegaraan, Arab Saudi dan Ethiopia. Al-Amoudi dilaporkan merupakan orang Saudi terkaya kedua, setelah Pangeran al-Waleed bin Talal.

Sementara penangkapan bin Talal telah mendapat banyak perhatian media. Penangkapan al-Amoudi sangat penting karena berpotensi mengacaukan ekonomi suatu negara, menurut Middle East Eye.

Al-Amoudi, yang juga dikenal sebagai "Syekh", telah berinvestasi di hampir semua sektor ekonomi Ethiopia, termasuk hotel, pertanian dan astrologi. Menurut kabel diplomatik yang bocor dari tahun 2008, pengaruh Sheikh terhadap ekonomi Ethiopia tidak dapat diremehkan.

Dalam hampir sepuluh tahun sejak itu, semakin sulit untuk memperkirakan nilai pasti total investasi al-Amoudi di Ethiopia, yang merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika. Seorang analis memperkirakan nilai investasi Sheikh sebesar USD3,4 miliar, yang mewakili 4,7 persen dari PDB Ethiopia saat ini.

Seseorang mengatakan bahwa perusahaannya mempekerjakan sekitar 100 ribu orang, yang mewakili 14 persen sektor swasta Ethiopia, menurut Survei Angkatan Kerja terbaru, 2013. Namun, analis Bank Dunia memperingatkan bahwa angka-angka ini mungkin meningkat tajam dalam empat tahun terakhir karena sektor telah berkembang sejak saat itu.

Al-Amoudi telah menduduki halaman depan majalah Ethiopia paling menonjol sejak ditangkap. Kantor berita telah meliput berita tentang penahanannya, termasuk rumor yang beredar di situs media sosial, seperti berita terbaru.

"Mereka sekarang panik," kata Henok Gabisa, seorang akademik di Washington and Lee University School of Law di Virginia dan seorang peneliti Ethiopia.

Dalam beberapa hari setelah penangkapan al-Amoudi, Perdana Menteri Ethiopia Hailemariam Desalegn merasa perlu mengadakan konferensi pers pertamanya dalam dua bulan. Selama konferensi tersebut, dia menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan al-Amoudi dan menekankan bahwa pemerintah tidak percaya bahwa ini akan mempengaruhi investasi al-Amoudi di Etiopia.

Seorang pejabat Otoritas Investasi Ethiopia menolak anggapan bahwa penangkapan al-Amoudi dapat menimbulkan kekacauan di pemerintahan.

"Perekonomian negara tidak didasarkan pada satu investor. Demi Tuhan, kita 100 juta orang, bagaimana kita bisa bergantung pada satu investasi ?! Ini lucu," ujarnya.

"Investasi di luar Arab Saudi yang dimiliki oleh Syekh belum terpengaruh oleh perubahan ini," kata Tim Pendry, juru bicara al-Amoudi di Inggris seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (23/11/2017). 


Meskipun mereka mengakui bahwa orang-orang China yang banyak berinvestasi di Ethiopia sekarang memiliki saham yang jauh lebih besar daripada Al-Amoudi di Ethiopia, analis mengatakan bahwa meskipun pemerintah tidak dalam keadaan panik saat ini, pasti akan ada kekhawatiran masa depan mengenai sejauh mana konflik dengan Arab Saudi akan mempengaruhi ekonomi Ethiopia.

"Dia adalah orang yang kehadiran atau ketidakhadirannya bisa mempengaruhi perekonomian negara," ujar Dr Awol Allo, seorang dosen hukum di Universitas Keele.

"Dia memiliki dampak dan mengingat semua masalah yang terkait dengan investasinya di negara ini, ini membuatnya menjadi sosok yang berpengaruh," imbuhnya.




Credit  sindonews.com



Arab Saudi Beli Senjata Presisi AS Senilai USD7 Miliar


Arab Saudi Beli Senjata Presisi AS Senilai USD7 Miliar
Arab Saudi membeli persenjataan presisi AS senilai USD7 miliar. Foto/Ilustrasi/Istimewa


WASHINGTON - Arab Saudi membeli persenjataan presisi dari produsen Amerika Serikat (AS), Raytheonb dan Boeing senilai USD7 miliar. Pembelian senjata ini merupakan bagian dari kesepakatan raksasa senilai USD100 miliar yang ditengahi Presiden Donald Trump.

"Raytheon dan Boeing adalah dua kontraktor pertahanan yang dipilih untuk memproduksi amunisi berpanduan presisi untuk militer Arab Saudi," ucap sebuah sumber seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (24/11/2017).

Baik perusahaan maupun Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Pangeran Khalid bin Salman, memilih untuk tidak mengomentari penjualan senjata presisi. Namun, diplomat Saudi mengatakan bahwa negaranya akan mengikuti kesepakatan yang ditandatangani oleh Trump dan King Salman.

Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, Arab Saudi akan menerima pengiriman tank, artileri, helikopter, dan dukungan udara dekat AS serta juga pesawat pengumpul intelijen, dan sistem rudal anti-rudal seperti Patriot dan THAAD.

Pemerintah Trump secara agresif mendorong kesepakatan senjata tersebut, dengan alasan bahwa pendapatan tersebut akan dihasilkan untuk ekonomi AS serta banyaknya pekerjaan yang akan diciptakannya di industri pertahanan.

Penjualan senjata ke Arab Saudi telah menyebabkan kontroversi yang meluas secara internasional. Sejak tahun 2015, monarki Sunni telah melakukan perang melawan pemberontak Syiah yang didukung Syiah di Yaman, yang mendorong salah satu negara termiskin di dunia Arab ke ambang kelaparan dan menyebabkan 4.800 orang Yaman terbunuh. Sebagian besar korban sipil disebabkan oleh serangan udara koalisi pimpinan Saudi, meskipun Riyadh secara konsisten membantah laporan tersebut.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa serangan udara koalisi sengaja menargetkan masyarakat sipil dan infrastruktur sipil pada banyak kesempatan. Hal ini mengindikasikan bahwa masalahnya terletak pada peraturan keterlibatan koalisi pimpinan-Saudi dan bukan kepemilikan senjata yang lebih baik dan lebih tepat.

Secara khusus kesepakatan senjata presisi belum diungkapkan. Namun diketahui bahwa Raytheon telah lama memproduksi bom dipandu laser Paveway IV. Rudal ini dipasarkan sebagai amunisi yang dimaksudkan untuk merevolusi "perang taktis darat ke darat dengan mengubah bom 'bodoh' ke dalam amunisi yang dipandu dengan presisi.

Produk Raytheon lainnya, senjata artileri presisi Excalibur, digunakan dengan militer AS, Swedia, Kanada, Australia dan Belanda.

Boeing, salah satu pembuat pesawat terkemuka di dunia, juga dikenal sebagai produsen bom "cerdas" yang disebut Joint Direct Attack Munition (JDAM). Perusahaan ini juga menghasilkan apa yang disebut kit JDAM yang digunakan untuk mengubah bom tujuan umum menjadi senjata laser atau GPS.

Departemen Luar Negeri AS belum secara resmi memberi tahu Kongres tentang kesepakatan amunisi yang dipandu dengan presisi. 

"Washington telah berjanji untuk mempertimbangkan keseimbangan regional dan hak asasi manusia serta dampaknya terhadap basis industri pertahanan AS," menurut seorang pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya.





Credit  sindonews.com




Hamas dan Fatah Makin Mesra


Selebrasi perdamaian Hamas dan Fatah (ilustrasi)
Selebrasi perdamaian Hamas dan Fatah (ilustrasi)


CB, Hubungan Hamas dan Fatah semakin ke sini semakin tampak mesra. Kepentingan rakyat dan kemerdekaan Palestina menjadi pemersatu keduanya. 

Kemarin, Hamas dan Fatah telah sepekat untuk menggelar pemilihan umum nasional pada akhir 2018. Kesepakatan ini tercapai setelah kedua faksi Palestina tersebut melanjutkan perundingan rekonsiliasi di Kairo, Mesir, Rabu (22/11).

Kendati telah mencapai kesepakatan untuk menggelar pemilu nasional, Fatah dan Hamas masih belum seiring perihal status Jalur Gaza. Salah al-Bardaweel, pejabat Hamas yang terlibat dalam perundingan rekonsiliasi di Kairo mengatakan, kesepakatan yang baru tercapai pada Rabu masih samar.

Kesepakatan tersebut, kata Al-Bardaweel, belum menyinggung perihal pencabutan sanksi yang telah dijatuhkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas terhadap Gaza. Sanksi tersebut, antara lain, pemadaman listrik serta pemotongan gaji sebesar 30 persen bagi sekitar 60 ribu warga Gaza yang dipekerjakan Otoritas Palestina (PA).

Hal ini cukup membaut Al-Bardaweel kecewa. Alasannya, sejak Oktober lalu, Hamas telah membubarkan komite administratif dan menyerahkan tanggung jawab pemerintahan di Gaza kepada PA.

Selain itu, pembukaan persimpangan perbatasan antara Gaza dan Mesir pun belum dibahas. “Kami bekerja keras untuk mencapai hasil yang praktis, seperti membuka penyeberangan perbatasan dan mencabut sanksi serta memajukan masalah rekonsiliasi. Sayangnya, hal itu terjadi,” ujar Al-Bardaweel.

Kepada delegasi Fatah untuk perundingan rekonsiliasi di Kairo, Azzam Al-Ahmed mengatakan, pihaknya bersikeras agar Hamas menuntaskan proses penyerahan kendali penuh atas Gaza kepada PA pada 1 Desember. Ia menambahkan, pertemuan dengan Hamas akan kembali digelar pada Desember untuk mengevaluasi langkah-langkah rekonsiliasi lebih lanjut.

Pejabat Palestina berharap, Mesir dapat mengutus delegasi keamanan ke Gaza dalam beberapa hari mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengawasi pelaksanaan kesepakatan yang telah tercapai.

Pada Oktober lalu dua faksi utama Palestina, Hamas dan Fatah, telah menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi di Kairo. Penandatanganan kesepakatan ini menjadi simbol keinginan kedua faksi untuk berdamai setelah 10 tahun berselisih.

Perselisihan ini dipicu oleh kemenangan Hamas dalam sebuah pemilihan umum pada 2006 yang hasilnya ditolak kelompok Fatah dan masyarakat internasional. Sejak kemenangan tersebut, Hamas mengontrol pemerintahan di Gaza.

Beberapa upaya rekonsiliasi antara kedua faksi ini sempat dilakukan. Tapi, upaya tersebut gagal karena Hamas selalu mengajukan syarat-syarat tertentu kepada PA bila hendak berdamai.

Setelah sepuluh tahun berlalu, Hamas akhirnya menyatakan kesiapannya untuk memulihkan hubungan dengan Fatah tanpa prasyarat apa pun. Mereka bahkan membubarkan komite administartif yang sebelumnya bertugas untuk mengelola pemerintahan di Jalur Gaza. Hal itu dilakukan agar PA dapat mengambil alih tugas pemerintahan di daerah yang diblokade tersebut.

Kantor PLO
Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku masih terus menjalin komunikasi dengan pejabat-pejabat Palestina menyusul berembusnya kabar tentang penutupan kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington, AS. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert.

“Percakapan akan berlangsung. Kami menghubungi pejabat Palestina mengenai status kantor PLO di Washington dan membahas tentang upaya besar kami dalam proses perdamaian yang langgeng dan menyeluruh,” kata Nauert, dilaporkan laman Middle East Monitor, Kamis (23/11).

Pekan lalu, AS disebut mengancam akan menutup kantor PLO di Washington. Hal itu dilakukan karena PLO menyerukan untuk mengadili pejabat-pejabat Israel di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) terkait kejahatan yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina.

Seruan PLO untuk menuntut Israel di ICC bertentangan dengan undang-undang AS. Berdasarkan undang-undang AS 2015, menteri luar negeri AS harus meyakinkan Kongres agar PLO tidak mengajukan permohonan apa pun kepada ICC.

Segera, setelah ancaman tersebut tersiar, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan, akan menghentikan dan membekukan seluruh komunikasi dengan AS. Ancaman penutupan kantor PLO di Washington, menurutnya, memperlihatkan AS sangat bias terhadap Israel.

Kendati demikian, setelah kabar ancaman untuk menutup kantor PLO tersebar, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert sempat memberikan klarifikasi pada Selasa (21/11). Ia mengklaim, AS belum menutup kantor PLO di Washington. Dan, hingga saat ini, kantor PLO tersebut diklaim masih beroperasi. Tapi, belum ada pejabat Palestina atau PLO yang mengonfirmasi keterangan yang disampaikan oleh Nauert. 


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Rusia Beri Sinyal Kurangi Pasukan di Suriah


Rusia mengerahkan tank-tank canggih ke Suriah.
Rusia mengerahkan tank-tank canggih ke Suriah.


CB, MOSKOW -- Kekuatan militer yang dimiliki Rusia di Suriah kemungkinan akan berkurang. Demikian disampaikan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov, Kamis (24/11).

Selama ini dukungan militer Rusia terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, terutama melalui serangan udara, sangat penting dalam mengalahkan kelompok IS dan pasukan oposisi Suriah.

"Tuhan akan memutuskan bagaimana hal itu (pengurangan jumlah kekuatan militer) akan terjadi, tapi mungkin itu akan terjadi," kata Valery Gerasimov kepada wartawan di sela-sela sebuah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan petinggi militer di tempat peristirahatan Sochi, Laut Hitam.

Gerasimov menolak untuk menguraikan tanggal dan skala penarikan pasukan yang mungkin terjadi. Putin menerima Assad di Sochi Senin lalu dan mendiskusikan peluang mereka bergerak dari operasi militer untuk mencari penyelesaian politik konflik Suriah.

Pada Rabu, Putin mendapat dukungan Turki dan Iran untuk menjadi tuan rumah sebuah konferensi perdamaian Suriah, mengambil peran sentral dalam sebuah dorongan diplomatik utama untuk akhirnya mengakhiri perang saudara Suriah, yang tahun ini memasuki tahun ketujuh.

Pada Maret tahun lalu Putin mengatakan bahwa Rusia telah mencapai tujuannya di Suriah dan memerintahkan penarikan "bagian utama" pasukannya. Namun, koalisi yang dipimpin AS yang beroperasi di Suriah mengatakan bahwa setelah pernyataannya mengenai penarikan pasukan tersebut, kekuatan tempur Rusia sebagian besar masih utuh.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Iran Ancam Kirim Kapal Perang ke Teluk Meksiko dan Samudera Atlantik


Iran Ancam Kirim Kapal Perang ke Teluk Meksiko dan Samudera Atlantik
Iran mengancam akan mengirimkan kapal perangnya ke wilayah AS. Foto/Istimewa


TEHERAN - Komandan angkatan laut Iran yang baru telah berjanji untuk mengirim kapal perang ke halaman belakang Amerika Serikat (AS). Teheran telah lama mengeluh tentang keberadaan kapal perang AS yang berbasis di Teluk Persia.

Laksamana Hossein Khanzadi mengatakan bahwa rencana telah dibuat untuk mengirimkan kapal-kapal perang ke Teluk Meksiko dan Samudera Atlantik dalam waktu dekat. Mereka juga akan mengunjungi negara-negara Amerika Selatan.

"Angkatan Laut akan melambaikan bendera negara kita di Teluk Meksiko," ujar Khanzadi dalam konferensi pers pertamanya sejak ditunjuk memimpin Angkatan Laut Iran.

"Penampilan kapal-kapal kami di Terusan Mediterania dan Suez akan mengejutkan dunia dan AS juga akan memberikan komentar mengenai hal itu," imbuhnya seperti disitat dari NBC News, Jumat (24/11/2017).

Ini bukan kali pertama militer Iran berjanji bahwa kapalnya akan memasuki Teluk Meksiko. Pendahulu Khanzadi, Laksaman Habibollah Sayyari mengatakan pada tahun 2014 Iran berencana untuk mengirim kapal-kapalnya dekat dengan perbatasan maritim Amerika sebagai penghalang terhadap kehadiran Angkatan Laut negara itu di Teluk Persia.

Sayyari kemudian mengatakan bahwa manuver telah dibatalkan karena adanya perubahan dalam jadwal.

Ribuan tentara Amerika berada di Irak dan Afghanistan, yang keduanya berbatasan dengan Iran. Sementara Armada ke-5 Angkatan Laut AS berbasis di Teluk Persia di Bahrain, sedangkan negara tetangga Qatar merupakan rumah bagi 10.000 tentara Amerika.

Presiden Donald Trump telah mencap pemerintah Iran sebagai rezim pembunuh dan memperingatkan visi jahatnya untuk masa depan. Ia juga telah menuduh republik Islam itu menyebarkan kematian, kehancuran dan kekacauan di seluruh dunia.

Pada bulan Agustus, Pentagon mengatakan bahwa ada 14 pertemuan tidak aman dan/atau tidak profesional antara militer AS dan Iran selama tahun 2017.

Pada bulan Juli, sebuah kapal patroli Angkatan Laut AS menembakkan dua tembakan peringatan ke arah pesawat Iran yang mendekati pesawat tersebut dengan kecepatan tinggi selama apa yang oleh pejabat Amerika merupakan latihan rutin di Teluk Persia. 



Credit   sindonews.com






Brexit, Inggris batal selenggarakan acara Uni Eropa 2023


Brexit, Inggris batal selenggarakan acara Uni Eropa 2023
Ilustrasi pemilih memasukkan kertas suara pada kotak suara saat referendum menentukan keanggotaan Inggris Raya di Uni Eropa. (wikisabah.com)



Brussel (CB) - Inggris tidak dapat menjadi tuan rumah acara European Capital of Culture 2023 sesuai rencana karena keputusan mereka keluar dari Uni Eropa, Brexit, meskipun beberapa negara non-Uni Eropa boleh menyelenggarakannya, kata Komisi Eropa, Kamis (23/11).
Inggris dan Hongaria akan menerima kehormatan itu dalam waktu enam tahun, dan lima kota di Inggris dikabarkan telah mencalonkan diri atas undangan pemerintah, seperti diberitakan AFP.
Komisi Eropa, badan eksekutif UE, mengatakan sudah mengirim surat kepada Kementerian Kebudayaan Inggris yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi mengadakan acara tersebut.
“Sebagai salah satu konsekuensi nyata dari keputusannya untuk keluar dari Uni Eropa sebelum 29 Maret 2019, Inggris tidak dapat lagi menjadi tuan rumah European Capital of Culture pada 2023,” kata juru bicara Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
“Mengingat bahwa Inggris akan keluar dari UE sebelum 29 Maret 2019, dan karena itu tidak dapat menyelenggarakan European Capital of Culture pada 2023, kami yakin masuk akal untuk menghentikan proses seleksi sekarang.”
Belfast dan Derry di Irlandia Utara, Dundee di Skotlandia, serta Milton Keynes, Leeds dan Nottingham telah mencalonkan diri mereka, menurut surat kabar Guardian.
Menjelaskan mengapa kota-kota non-UE termasuk Istanbul di Turki, Stavanger di Norwegia dan Novi Sad di Serbia menerima gelar Capital Culture Eropa, juru bicara tersebut mengatakan bahwa skema itu “tidak terbuka untuk negara ketiga kecuali negara calon dan negara-negara yang tergabung dalam Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa/Kawasan Ekonomi Eropa (European Economic Area/EEA).
Turki dan Serbia telah memulai proses untuk bergabung dengan UE dan Norwegia merupakan bagian dari EEA. Inggris mengatakan tidak akan menjadi bagian dari EEA setelah keluar dari Uni Eropa.




Credit  antaranews.com