Minsk (CB) - Perundingan empat-pihak menyangkut konflik
separatisme di Ukraina timur pada Selasa berakhir tanpa kesepakatan.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menegaskan bahwa
pernyataan-pernyataan "basa-basi" tidak cukup untuk mewujudkan
perdamaian abadi.
Di tengah harapan yang tak terlalu tinggi, para menteri luar negeri
Jerman, Prancis, Ukraina dan Rusia melakukan pertemuan di ibu kota
negara Belarusia, Minsk. Mereka membicarakan upaya untuk menerapkan
kesepakatan gencatan senjata Minsk di wilayah Ukraina, Donbass.
Steinmeier mengatakan baik Ukraina maupun Rusia memperkeras sikap
mereka dan tidak ada kesepakatan politik yang dicapai soal
penyelenggaraan pemilihan daerah di Donbass, seperti yang diminta Rusia
dan para separatis dukungan Kremlin.
"(Pembicaraan) hari ini lagi-lagi membosankan," kata Steinmeier. "Basa-basi tidak akan dapat menyelesaikan konflik ini."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendorong
balik proposal Ukraina untuk mengizinkan para pemantau OSCE bersenjata
datang ke Donbass.
"Tidak ada terobosan sama sekali hari ini. Perjanjian Minsk buntu,
kami tidak berhasil menyepakati langkah-langkah," kata Lavrov kepada
para wartawan.
Namun ketika menyoroti sejumlah aspek positif, Steinmeier
mengatakan Palang Merah Internasional dapat membantu pertukaran tahanan
pada akhir tahun. Ia menyatakan optimistis bahwa penarikan lebih banyak
pasukan akan terwujud.
Keempat negara itu pada Oktober sepakat untuk membuat peta jalan
bulan ini soal upaya menerapkan kesepakatan gencatan senjata yang
ditandatangani tahun lalu di Minsk guna mengakhiri pertempuran antara
pasukan Ukraina dan kelompok separatis dukungan Rusia di Ukraina timur.
Sejak muncul pada 2014, konflik antara kedua pihak itu telah menewaskan hampir 10.000 orang.
Kiev dan Barat menuding Rusia menyulut gerakan separatis serta memasok bantuan bagi para pemberontak.
Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Kremlin membantah tuduhan itu dan, sebaliknya, menuding Ukraina melakukan kekerasan serta melanggar perjanjian Minsk.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault mengatakan proses
penerapan perjanjian Minsk itu masih membutuhkan waktu lama., demikian
Reuters.
Srinagar, Indi (CB) - Beberapa anggota militan menyerang
basis militer di dekat Kota Jammu, India, Selasa, menewaskan tiga
personel keamanan sebelum pasukan tentara menyudutkan mereka di dalam
kompleks tersebut, demikian kata petugas.
Empat orang pria bersenjata menyerang basis militer di Nagrota
sebelum subuh dan setelah baku tembak yang berlangsung beberapa jam
pasukan keamanan menewaskan para penyerang itu, demikian kata pejabat
militer setempat.
Tiga personel keamanan pria juga mengalami luka akibat serangan
yang terjadi di Kota Jammu, India utara, dan negara bagian Kashmir.
Dalam serangan terpisah di wilayah selatan Jammu, perbatasan India,
pasukan keamanan menewaskan tiga dari lima atau enam anggota militan
yang berupaya menyelinap ke India di sepanjang wilayah perbatasan yang
disengketakan oleh Pakistan, demikian kata pihak kepolisian.
Tiga anggota pasukan perbatasan terluka setelah mereka berusaha
menghentikan para anggota militan tersebut yang hendak melintasi
perbatasan.
Kawasan Himalaya Kashmir yang dihuni mayoritas muslim itu terbagi
menjadi dua oleh India dan Pakistan yang merupakan seteru abadi sejak
memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947. Kedua belah pihak mendaku
sepenuhnya wilayah itu.
Serangan terhadap pasukan keamanan makin meningkat dalam beberapa
bulan terakhir, namun serangan di wilayah Jammu yang dihuni mayoritas
umat Hindu tersebut tidak lazim.
Pertempuran lintas perbatasan India dan Pakistan bersamaan dengan
peningkatakan militerisasi di perbatasan juga makin intensif setelah
ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir yang bertetangga tersebut
meningkat.
Serangan itu terjadi pada hari yang sama dengan panglima militer
baru Pakistan, Letnan Jenderal Qamar Javed Bajwa, menduduki jabatan.
Kemudian pada pekan ini, para pejabat Pakistan berada di Kota Amritsar,
India, untuk menghadiri pertemuan puncak regional Asia.
India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan berdasarkan sisi
perbatasan yang diseberangi untuk memulai serangan. Pakistan menyangkal
dengan menuduh India menyalahgunakan hak-hak Muslim Kashmir menentang
kekuasaan India.
Kashmir telah diliputi protes sejak pasukan keamanan membunuh
seorang pemimpin separatis terkemuka pada bulan Juli lalu. Satu tindakan
keras yang dilakukan untuk menanggapi protes telah melumpuhkan sebagian
besar wilayah itu.
Sebanyak 19 tentara India tewas dalam serangan terhadap sebuah
pangkalan militer India di Kashmir pada 18 September yang merupakan
terburuk dalam 14 tahun terakhir.
Pada seranngan pagi hari itu, empat orang memasuki pangkalan
Angkatan Darat di Sektor Uri di bagian utara negara bagian Kashmir.
Baku tembak terjadi antara personel Angkatan Darat dan dua gerilyawan, sementara dua gerilyawan lagi telah dilumpuhkan.
Prajurit yang cedera telah dibawa melalui udara ke satu Rumah Sakit
Angkatan Darat di Ibu Kota Negara Bagian Kashmir-India, Srinagar,
sekitar 70 kilometer dari lokasi serangan. Kondisi dua orang yang cedera
dilaporkan kritis, tambah pejabat tersebut.
Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh telah membatalkan kunjungannya ke Rusia dan Amerika Serikat akibat serangan itu.
Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn, raja berikutnya Thailand, dan Putri Srirasmi (Reuters)
Bangkok (CB) - Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn akan
segera dinobatkan sebagai raja baru Thailand, menggantikan ayahandanya
yang wafat sebulan lalu, Raja Bhumibol Adulyadej. Dan nanti sang raja
baru akan dipanggil dengan Raja Rama X.
Dia adalah raja kesepuluh dari Dinasti Chakri yang sudah 234 tahun berkuasa di Thailand.
Dia
akan resmi dinobatkan sebagai raja setelah upacara kremasi kerajaan
untuk jenazah Bhumibol Adulyadej yang akan diadakan tahun depan.
Thailand
sudah mulai membangun tungku kayu pembakaran jenazah untuk mendiang
Raja Bhumibol. Menurut pemerintah, sekitar 8.000 orang akan terlibat
dalam upacara kremasi ini.
Sang pangeran mahkota yang saat ini
tengah di Jerman, akan kembali ke Thailand pekan ini untuk audiensi
dengan ketua parlemen Thailand.
"Hari ini kami menantikan
pemerintah mengirimkan surat (penobatan raja baru) kepada parlemen. Kami
harapkan segera," kata seorang anggota parlemen kepada Reuters.
CB, BEIJING -- Kelompok militan saat ini sudah
menyebar di dataran Cina, dimulai dari Xinjiang, wilayah yang lama
diduga pemerintah sebagai pangkalan pasukan separatis, kata pejabat
senior urusan agama negara itu.
Cina mengaku sedang
menghadapi ancaman serius dari kelompok garis keras di Xinjiang, wilayah
yang berbatasan dengan sejumlah negara Asia Tengah, Afghanistan, dan
Pakistan. Sebagian besar penduduknya adalah kelompok minoritas Muslim
Uighur.
Ratusan orang tewas dalam beberapa
tahun terakhir akibat kerusuhan. Pemerintah menduga insiden itu
disebabkan oleh kelompok militan. Alhasil, otoritas terkait pun
mengawasi ketat aktivitas agama di wilayah itu demi memberantas
radikalisme dan menjaga stabilitas.
Pikiran fanatik kini telah menyusup
penduduk di dataran Cina", kata Kepala Badan Administrasi Agama Negara
dalam Kongres Nasional Asosiasi Muslim Cina, Wang Zuoan sebagaimana
dikutip koran pemerintah China Daily, Senin (28/11). Koran itu
tidak memberi keterangan tambahan terkait proses penyebaran ajaran keras
berikut provinsi yang terdampak.
Namun Wang mengatakan petugas urusan
agama Cina mesti menjadi garda depan melawan pengaruh pegaris keras,
serta mengubah mereka yang sudah terpengaruh. "Kita mesti memberi tahu
umat Muslim ada aktivitas agama yang legal dan tidak, sehingga nantinya
mereka dapat menghindari kegiatan ilegal," katanya ke asosiasi Muslim,
Sabtu.
"Cina mesti mengawasi sekte Menhuan,"
ujar Wang merujuk ke aliran sufistik Islam di Cina seperti dikutip laman
Badan Administrasi Agama Negara.
Penduduk muslim Cina berjumlah 21 juta
jiwa, diantaranya termasuk etnis Uighur. Kelompok Muslim lain, Hui juga
tersebar di China, khususnya daerah Ningxia, Cina Barat dan Yunnan,
Cina Barat Daya. Presiden Xi Jinping mendesak umat Muslim Cina melawan
pengaruh agama ilegal.
Kerusuhan yang dianggap pemerintah dilakukan pegaris keras ikut menyebar di luar Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir. Seseorang dilaporkan melakukan penusukan di stasiun kereta Kunming, Yunnan Maret 2014, menewaskan lebih dari 30 jiwa.
Pegiat hak asasi manusia mengatakan
kerusuhan di Xinjiang merupakan puncak kemarahan atas kekerasan fisik
dipicu konflik etnis, tekanan terhadap ekonomi dan aktivitas keagamaan
yang dialami masyarakat Uighur, suku berbahasa Turki. Beijing berulang
kali menyangkal telah mendiskriminasi agama para minoritas di Xinjiang
atau wilayah lainnya.
Terlepas dari kemunculan banyak aliran
kepercayaan, pejabat Cina yang ateis membuat batasan dengan hanya
mengakui agama tertentu.
CB, KABUL -- Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
ingin mengganti armada helikopter Afghanistan buatan Rusia dengan
buatan AS untuk menekan persenjataan tua buatan Rusia, yang digunakan
Angkatan Udara Afghanistan.
Angkatan Udara Afghanistan, yang
dilatih dan dibina NATO, secara perlahan meningkatkan kekuatan namun
tetap terlalu kecil bila dihadapkan pada kebutuhan pasukan keamanan yang
berjuang melawan Taliban. Departemen Pertahanan AS meminta pendanaan
bagi 53 helikopter UH-60 Black Hawk yang diperbarui bagi Afghanistan.
Helikopter
itu cukup untuk menggantikan armada Mi-17 buatan Rusia yang saat ini
digunakan negara tersebut. Kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS
dan peluang hubungan semakin dekat dengan Rusia dapat berdampak pada
pelolosan usul tersebut, namun jika terjadi, program tersebut akan
memakan biaya hingga ratusan juta dolar Amerika dan memerlukan pelatihan
ulang bagi ratusan pilot Afghanistan untuk menerbangkan pesawat baru
tersebut.
Secara kasar, 50 unit helikoter angkut Mi-17 menjadi
tulang punggung bagi Angkatan Udara Afghanistan, menjalankan misi
transportasi pasukan dan suplai, evakuasi medis, dan dukungan udara
jarak dekat. Pertempuran berat, kondisi sulit, dan masalah perawatan
telah menjadi beban dalam armada mereka.
Hal ini termasuk bagi
militer AS yang sedang menghadapi hambatan hukum untuk menyediakan Mi-17
baru dan suku cadangnya di tengah memburuknya hubungan dengan Rusia.
"Departemen Pertahanan sudah memutuskan pembelian Helikopter buatan
Amerika lebih berkelanjutan sebagai solusi jangka panjang sesuai
kebutuhan tersebut," kata juru bicara, Adam Stump.
Di antara
alasannya ialah izin resmi dalam penggunaan dana Departemen Pertahanan
untuj merawat atau membeli lebih banyak helikopter Rusia. Permintaan 814
juta dolar Amerika yang dituangkan dalam amandemen pendanaan yang
didaftarkan bulan ini, juga akan menyediakan uang bagi pesawat serang
baru lainnya untuk Afghanistan.
Hal itu akan mendorong total
pendanaan bagi pihak keamanan Afghanistan mencapai 4,2 miliar dolar
Amerika di 2017, melampaui 1,2 juta dolar yang diminta untuk
mempersenjatai dan mendukung pasukan lokal di Irak dan Suriah. Melalui
proposal itu, helikopter UH-60A yang diperuntukkan bagi Afghanistan akan
diambil dari persediaan Angkatan Darat AS dan diperbarui menjadi varian
UH-60A+, yang dikatakan Stump sebagai barang yang cocok bagi lingkungan
Afghanistan yang menantang.
Perencana militer berharap untuk
mulai menerjunkan Black Hawk di Afghanistan dua tahun usai kongres
menyetujui pendanaan itu ketika Amerika telah menjalani perangnya di
negara tersebut selama 15 tahun, ujarnya menambahkan. Pendanaan itu
juga meminta pembiayaan bagi tambahan 30 helikopter serang MD-530, enam
pesawat serang darat A-29, dan lima pesawat AC-280 bagi Angkatan Udara
Afghanistan.
Secara keseluruhan, kemungkinan pihak militer akan memesan 159 Black Hawk untuk Afghanistan.
Retakan gletser terbesar di Antartika Barat tertangkap NASA, 4 November 2016, Mashable.com
CB, Ohio
- Para ilmuwan mengatakan mereka menemukan alasan mengapa sebuah gunung
es besar pecah dari salah satu gletser terbesar Antartika Barat tahun
lalu dan mengapa hal ini mungkin bukan pertanda baik untuk masa depan
kota-kota besar pesisir di dunia.
Perairan
laut yang hangat tampaknya telah melelehkan Pine Island Glacier dari
bawah, menyebabkan celah di bawah permukaan dalam yang memisahkan es
dari dalam ke luar, ujar para peneliti Ohio State University.
Keretakan sepanjang 20 mil akhirnya menerobos permukaan dan membelah
sebuah gunung es seluas 225 mil persegi pada bulan Juli 2015, menurut
studi mereka, dipublikasikan Senin 28 November 2016 dalam jurnal Geophysical Research Letters.
Temuan mereka menawarkan bukti lebih lanjut bahwa sebagian besar dari
Lapisan Es Antartika Barat bisa runtuh dalam beberapa dekade mendatang
karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan kekuatan lain
yang melemahkan gletser. Kejadian seperti itu akan memicu kenaikan
permukaan laut dan banjir pesisir di seluruh dunia.
"Sesuatu yang sudah diterima bahwa pertanyaannya bukan lagi apakah
Lapisan Es Antartika Barat akan mencair, tapi pertanyaannya adalah
kapan," Ian Howat, penulis utama penelitian itu dan seorang profesor
ilmu bumi di Ohio State, mengatakan dalam sebuah rilis berita
sebagaimana dikutip Mashable Selasa 29 November 2016 .
"Perilaku keretakan ini menyediakan mekanisme lain untuk kemunduran
cepat dari gletser ini, menambah probabilitas bahwa kita akan melihat
runtuhnya secara signifikan dari Antartika Barat dalam kehidupan kita,"
tambahnya.
Howat dan timnya dari Ohio State
pertama kali melihat keretakan Pine Island saat mereka menganalisa
gambar satelit Landsat 8 yang diambil sebelum gunung es itu terputus di
tahun 2015. Gambar menunjukkan bukti keretakan, yang ditemukan para
ilmuwan sudah mencapai hampir 20 mil pada tahun 2013.
Perpecahan biasanya terbentuk pada bentang terluar yang tipis dari
sebuah bongkahan es yang paling rentan. Tapi keretakan ini khusus pada
Pine Island mulai dekat dengan pusat es, yang cenderung lebih kokoh.
Superkomputer Tianhe-1 dipercaya memecahkan rekor tercepat dunia. (Daily Mail)
CB, Tokyo - Jepang akan membelanjakan hampir US$ 175 juta (Rp 2,36 triliun) untuk membangun superkomputer tercepat di dunia, menurut BBC. Langkah itu untuk merebut kembali rekor tersebut dari Cina.
Komputer AI Bridging Cloud (AIBC) diharapkan berjalan pada kecepatan setinggi 130 petaflops, BBC melaporkan. Angka itu akan lebih cepat dari Sunway TaihuLight milik Cina, yang memegang rekor saat ini.
Sunway memiliki kecepatan maksimum teoritis 125 petaflops (tetapi
umumnya di 93 petaflops). Satu petaflop setara dengan satu kuadriliun
floating point operations (FLOP) dalam satu detik.
AIBC, yang diharapkan pemerintah Jepang selesai sebelum akhir tahun
depan, akan digunakan untuk menganalisis dataset yang besar dan dapat
digunakan untuk penelitian medis, perbaikan dalam perangkat lunak mobil
otonom dan merancang robot.
"Sejauh yang kami
tahu, tidak ada di luar sana yang lebih cepat," Satoshi Sekiguchi,
kepala National Institute of Advanced Industrial Science and Technology
(AIST) Jepang, mengatakan kepada BBC dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip CNET, Senin, 28 November 2016. Lembaga ini akan mengawasi perkembangan AIBC.
Situs web AIST menunjukkan badan itu secara aktif mengejar berbagai
proyek, termasuk pengembangan bungkus plastic transparan konduktif
elektro.
Bisnis Jepang akan dapat menyewa
waktu pemakaian pada AIBC. Pemerintah Jepang berharap dengan cara itu
akan mencegah bisnis Jepang menggunakan layanan serupa yang dijalankan
oleh perusahaan-perusahaan AS.
YANGON - Pemimpin de facto
Myanmar Aung San Suu Kyi, pada Senin (28/11/2016) batal berkunjung ke
Indonesia setelah tindakan keras terhadap komunitas Muslim Rohingya
Myanmar diprotes massa di sejumlah daerah di Indonesia. Batalnya
kunjungan Suu Kyi juga berselang beberapa hari setelah polisi Indonesia
mengungkap rencana pengeboman terhadap Kedutaan Besar Myanmar di
Jakarta.
Ribuan warga Rohingya di negara bagian Rakhine yang
putus asa karena mengalami tindakan kekerasan oleh militer Myanmar telah
membanjiri wilayah perbatasan untuk menyeberang ke Bangladesh dalam
sepekan terakhir. Mereka mengungkap tindakan kekerasan mengerikan yang
dilakukan tentara Myanmar seperti pemerkosaan, penyiksaan dan
pembunuhan.
Suu Kyi yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian telah
dikecam masyarakat internasional karena bungkam melihat kekerasan
mengerikan terhadap komunitas Muslim Rohingya. Seorang pejabat PBB
sebelumnya menyebut Myanmar sedang melakukan pembersihan etnis Rohingya.
Pemerintah
Suu Kyi telah membantah tuduhan itu. Myanmar mengklaim tentaranya hanya
memburu “teroris” yang terlibat serangan terhadap pos-pos polisi
perbatasan pada 9 Oktober 2016 lalu yang menewaskan sembilan polisi
Myanmar.
Meski menyangkal, Myanmar melarang wartawan asing dan
peneliti independen untuk masuk ke Rakhine guna memverifikasi apa yang
sebenarnya terjadi terhadap komunitas Muslim Rohingya di wilayah yang
berbatasan dengan Bangladesh itu.
Ratusan demonstran di Indonesia
turun ke jalan pada pekan lalu untuk menyerukan pemerintah agar
memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar. Seruan itu sebagai
dukungan terhadap komunitas Muslim Rohingya di Myanmar.
Suu Kyi
sedianya berkunjung ke Indonesia setelah perjalanan ke Singapura mulai
30 November hingga 2 Desember 2016. Namun, seorang pejabat senior
kementerian luar negeri Myanmar mengatakan perjalanan Suu Kyi ke
Indonesia telah ditunda.
”Kami menunda perjalanan Indonesia
karena masalah di Rakhine dan juga utara Shan State, di mana tentara
memerangi gerilyawan etnis,” kata Wakil Direktur Jenderal Kementerian
Luar Negeri Myanmar Aye Aye Soe.
”(Kunjungan) ini akan diatur dalam waktu dekat,” katanya lagi kepada AFP, yang menyangkal bahwa penundaan kunjungan Suu Kyi ke Indonesia karena masalah keamanan.
ALBERTA
- Seorang pilot pesawat jet tempur CF-18 Kanada tewas setelah jet
tempur tersebut jatuh pada hari Senin di kawasan pelatihan di dekat Cold
Lake, Alberta. Militer Kanada telah mengkonfirmasi insiden itu tanpa
merinci identitas pilot.
”Sebuah penyelidikan keselamatan penerbangan akan dilakukan untuk menentukan penyebab,” kata Angkatan Udara Kanada melalui Twitter, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016) .”Nama (pilot) tidak akan dirilis sampai keluarga terdekat diberitahu.”
Sementara Angkatan Udara yang mengumpulkan materi jet tempur tersebut belum bersedia merinci temuannya.
Menurut
Kementerian Pertahanan Kanada, insiden itu terjadi di sekitar Cold
Lake, di dekat Provinsi Saskatchewan dan merupakan basis militer Kanada.
Sejumlah helikopter telah dikerahkan tak lama setelah insiden.
”Pada
sekitar pukul 11.09 waktu setempat di Cold Lake, (pesawat tempur) CF-18
Hornet dari pangkalan 4 Wing Cold Lake jatuh di Cold Lake Air Weapons
Range di Saskatchewan, tidak jauh dari Primrose Lake Evaluasi Range,”
kata Kapten Mat Strong, petugas urusan publik untuk 4 Wing Cold Lake,
dalam sebuah pernyataan.
WASHINGTON
- Sebuah Iran kapal Garda Revolusi Islam Iran membidikkan senjata ke
arah helikopter militer Amerika Serikat di kawasan Selat Hormuz. Pejabat
pertahanan AS menyebut aksi kapal Iran itu sebagai tindakan tidak aman
dan tidak profesional.
Aksi kapal Iran membidik helikopter
militer AS itu terjadi Sabtu pekan lalu, namun baru diungkap para
pejabat pertahanan AS kemarin. Insiden ini merupakan tindakan berani
terbaru Iran sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada 8
November 2016.
Selama kampanyenya, Trump bersumpah bahwa setiap
kapal Iran melecehkan Angkatan Laut AS di Teluk akan “ditembak keluar
dari laut air”, jika ia terpilih. Trump pada akhirnya terpilih sebagai
presiden AS dan akan berkantor di Gedung Putih pada 20 Januari 2017
mendatang.
Tidak ada komentar dari Iran atas insiden tersebut. Tim transisi Trump juga belum menanggapi permintaan untuk komentar.
Para
pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan insiden itu
terjadi ketika sebuah helikopter Angkatan Laut MH-60 terbang dalam
jarak 0,5 mil (0,8 km) dari dua kapal Iran di perairan internasional.
Salah satu kapal Iran kemudian membidikkan senjata pada helikopter
tersebut.
”Perilaku oleh standar kami itu adalah provokatif dan
bisa dilihat sebagai eskalasi,” kata salah satu pejabat AS, seperti
dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016). Belum jelas jenis senjata yang dibidikkan kapal Iran terhadap helikoter AS.
KAIRO - Kementerian
Luar Negeri Mesir membantah pihaknya telah mengirimkan tentara ke
Suriah untuk membantu memberangus ISIS. Sejumlah media di negara Arab
mengatakan, Mesir telah mengirimkan tentara ke Suriah untuk membantu
rezim Bashar al-Assad.
"Kementerian membantah tuduhan
dari sejumlah media massa Arab tentang kehadiran militer Mesir di
wilayah Suriah," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed
Abu Zeid, seperti dilansir aranews pada Senin (28/11).
"Tuduhan
tidak berdasar seperti itu hanya ada di pikiran orang-orang yang
menyebarkan berita itu dan tujuan rumor tersebut jelas. Mesir akan tetap
berkomitmen pada prinsip non-interferensi dalam urusan dalam negeri
negara lain," sambungnya.
Zeid menekankan, ada prosedur hukum dan
konstitusional tertentu yang harus dipatuhi sebelum Mesir bisa
mengirimkan tentara atau senjata luar negeri. "Prosedur tersebut tidak
bisa dirahasiakan dari masyarakat kami," ucapnya.
Menurut laporan
sejumlah media, Mesir setidaknya telah mengirimkan delapan orang
tentara ke Suriah. Delapan tentara itu disebut memiliki kecakapan dalam
menerbangan helikopter.
Laporan ini muncul setelah Presiden Mesir
Abdel Fattah al-Sisi mengatakan kepada saluran Portugal RTP, Kairo akan
mendukung tentara Suriah dalam upaya kontra-terorisme.
Trump dianggap bertanggung jawab atas
meningkatnya kejahatan atas dasar kebencian terhadap umat Muslim ini
meskipun belakangan, ia sudah mengubah nada bicaranya setelah menang
pemilu. (Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CB
--
Sejumlah masjid di California, Amerika Serikat,
dilaporkan menerima secarik surat berisi ancaman bahwa presiden terpilih
Donald Trump akan memperlakukan para Muslim layaknya Hitler terhadap
kaum Yahudi.
"Hari pembalasan sudah tiba. Ada pengawas baru di
sini, Presiden Donald Trump. Ia akan membersihkan Amerika dan membuatnya
bersinar lagi. Ia akan memulainya dari kalian para Muslim. (Trump) akan
melakukan apa yang dilakukan Hitler terhadap Yahudi kepada kalian umat
Muslim," demikian kutipan surat tersebut, seperti dikutip The Independent.
Setelah
kemunculan surat tersebut, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) langsung
mendesak pemerintah untuk menyediakan layanan perlindungan lebih di
masjid-masjid yang menjadi sasaran ancaman.
Kelompok hak asasi
manusia itu kemudian merinci bahwa masjid yang menjadi sasaran adalah
Pusat Islam Long Beach, Pusat Islam Claremont, cabang CAIR di Los
Angeles, dan Pusat Islam Evergreen di San Jose.
Surat tersebut ditulis tangan oleh orang yang mengatasnamakan diri
"Warga Amerika untuk Jalan yang Lebih Baik" dan ditujukan kepada
"Anak-anak Setan."
Direktur Eksekutif CAIR, Hussam Ayloush,
awalnya enggan mempublikasikan temuan surat yang ditemukan di salah satu
cabang organisasi tersebut karena takut Islamofobia justru semakin
merebak.
Namun ketika CAIR mengetahui bahwa surat serupa juga
diterima oleh masjid di Northern California, mereka memutuskan untuk
mempublikasikan masalah ini agar kepolisian memberikan perhatian khusus.
Sentimen
terhadap Muslim di AS kian menjadi setelah Trump melakukan kampanye
tahun lalu. Ia kerap melontarkan pernyataan kontroversial yang
mendiskreditkan umat Muslim.
Merujuk pada data Badan Investigasi
Federal (FBI), jumlah kejahatan berlandaskan sikap anti-Islam di AS pada
2015 pun tercatat mencapai angka paling tinggi kedua setelah pada 2001,
saat sentimen terhadap Muslim memuncak pasca tragedi 9/11.
Data
FBI menunjukkan bahwa jumlah kejahatan anti-Islam mencapai angka 257
kasus, terpaut tipis dari 2001 yang menembus angka 296 laporan.
Ayloush
mengatakan bahwa Trump bertanggung jawab atas meningkatnya kejahatan
atas dasar kebencian terhadap umat Muslim ini meskipun belakangan, ia
sudah mengubah nada bicaranya setelah menang pemilu. Ia bahkan meminta
pendukungnya untuk berhenti menyerang Muslim.
"Ia sudah
menormalisasi pernyataan itu. Sementara ia bisa mengaku tidak
bertanggung jawab, dan saya menghargai itu, tapi saya mengingatkan sang
presiden terpilih bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk bertindak
sebagai presiden bagi semua warga Amerika," kata Ayloush.
Ilustrasi kapal tanker (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Jakarta, CB
--
Pengadilan Malaysia memvonis delapan warga negara
Indonesia dengan hukuman 15 sampai 18 tahun penjara lantaran terbukti
melakukan pembajakan sebuah kapal tanker minyak pada 2015 lalu.
Kepada AFP, seorang
pejabat Badan Penegakan Maritim Malaysia menyatakan enam terdakwa
pelaku pembajakan dijatuhi 15 tahun kurungan penjara dengan tambahan
lima kali hukuman cambuk, sementara dua terdakwa lainnya hanya dijatuhi
18 tahun kurungan penjara.
Delapan WNI itu yakni Hendry A, 39, asal Jakarta; Ruslan, 61, asal
Natuna; Kurnia Wan, 49, asal Natuna; Fauji, 27, asal Medan; Randi
Andilya, 19, asal Natuna; Ahjas, 35, asal Natuna; Abner, 28, asal
Bareland, dan Khon Danyel Despol, 49, asal Kisaran.
Pejabat
tersebut melaporkan para pelaku pembajakan mengaku bersalah setelah
divonis Pengadilan Malaysia pada Minggu (27/11) di bagian selatan Johor.
Kepala
Biro Kemaritiman Internasional yang berbasis di Kuala Lumpur, Pusat
Pelamporan Pusat, Noel Choong menghargai putusan badan peradilan
Malaysia tersebut.
Hukuman ini, tutur Choong, diharapkan dapat membuat jera bagi para perompak.
"Kami
menyambut baik hukuman yang berat ini (bagi para pelaku pembajakan).
Hukuman ini akan memberikan sinyal kuat bagi para oknum yang berpotensi
menjadi perompak bahwa kejahatan seperti itu tidak akan ditolelir,"
tutur Choong.
Kapal tanker minyak MT Orkim Harmony tengah
berlayar dengan membawa sekitar 6.000 ton bahan bakar minyak senilai
US$5,6 juta di pantai barat Malaysia menuju pelabuhan Kuantan. Sebelum
tiba di pelabuhan, kapal tersebut dibajak oleh delapan warga Indonesia.
Kapal
tanker tersebut berisikan sekitar 22 anak buah kapal. Saat pembajakan
terjadi, seorang pelaut asal Indonesia mengalami luka tembak di paha,
sementara ABK lainnya tidak mengalami cedera apapun.
Delapan
pelaku itu menghindari pasukan keamanan yang berupaya menangkap mereka
dengan melarikan diri menggunakan sekoci. Seminggu setelah insiden itu,
para pembajak terdampar di barat daya Pulau Tho Chu, Vietnam.
Delapan
pembajak tersebut ditangkap setelah otoritas lokal setempat menemukan
mereka terdampar. Para pembajak kedapatan membawa sejumlah besar uang
tunai saat melarikan diri dari MT Orkim Harmony.
Delapan WNI
tersebut diekstradisi ke Malaysia pada Minggu pagi setelah ditahan oleh
pihak berwenang Vietnam selama hampir 18 bulan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI membenarkan putusan hukum Malaysia yang menjerat delapan WNI tersebut.
Juru
Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, memaparkan delapan WNI itu terpaksa
diekstradisi dari Vietnam ke Malaysia meskipun pemerintah Indonesia
telah melakukan bantuan hukum agar ekstradisi tidak dilaksanakan.
"Pengadilan
Vietnam menetapkan lain, mungkin karena tempat kejadian perkara berada
di atas kapal Malaysia. Indonesia tidak bisa mengintervensi proses hukum
di negara lain," ucap Arrmanatha.
"Kami hanya meminta apabila
terjadi ekstradisi, pemerintah Malaysia tidak akan mengenakan hukuman
mati pada 8 WNI itu," katanya menambahkan.
Selama ini, tutur
Arrmanatha, Kemlu melalui perwakilannnya, yakni KBRI Vietnam dan KJRI
Malaysia di Johor Baru, terus memberikan pendampingan bagi delapan WNI
tersebut.
"Mereka (8 WNI) tidak menyanggah tuduhan dan keputusan
yang dijatuhkan hakim tetapi mereka juga diberikan kesempatan untuk
mengajukan banding," ujar Arrmanatha.
Duta besar RI untuk Arab Saudi Saudi
Agus Maftuh Abegebriel (tengah) bersama Tohirin, Nurnengsih, dan ketiga
anak mereka (Dok. KBRI Riyadh)
Jakarta, CB
--
Sepasang suami istri warga negara Indonesia, Tohirin
Bin Mustopah Kudus dan Nurnengsih Binti Karsidi Tasdik, berhasil lolos
dari ancaman hukuman mati atas tuduhan kasus percobaan melakukan sihir
yang dilayangkan majikan mereka pada akhir 2015 lalu.
"KBRI Kota Riyadh berhasil meloloskan Tohirin dan Nurnengsih dari
ancaman hukuman mati setelah melalui empat kali masa persidangan dan
juga tahap banding. Saat ini keduanya telah bebas dari tahanan penjara
Riyadh dan mereka sudah melakukan aktivitas seperti baisa lagi," ungkap
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, saat
dikonfirmasi CNN Indonesia.com, Senin (28/11).
Agus
memaparkan, kasus yang menimpa Tohirin, 44, dan Nurnengsing, 47, ini
bermula pada Desember tahun lalu. Saat itu majikan Tohirin bernama Sanad
Al-Zouman menuduh kedua WNI itu telah melakukan sihir terhadap istrinya
dan melaporkan mereka ke kepolisian Riyadh.
Tak lama setelah
laporan diterima, Kepolisian Riyadh kemudian memproses kasus ini dan
menahan Tohirin bersama istrinya. Agus menuturkan, KBRI Riyadh mendapati
laporan kasus ini pada Januari 2016 dan langsung mengupayakan
perlindungan hukum bagi Tohirin dan sang istri.
Setelah melalui
empat kali proses persidangan dan tahap banding, pada Mei lalu Tohirin
lebih dulu bebas dari jeratan hukum Saudi. Enam bulan kemudian, yakni
sekitar pertengahan November, Nurnengsih juga berhasil dibebaskan dari
ancaman hukuman penjara dan hukuman mati.
"Saat mengetahui adanya
laporan ini, kami langsung menemui mereka di tahanan dan menunjuk
seorang pengacara bernama Ali Al-Ghamdi untuk membantu penyelesaian
kasus hukum keduanya," kata Agus.
Saat ini, Tohirin dan
Nurnengsih telah melanjutkan pekerjaan mereka di sekolah khusus untuk
menghafal al-Quran, Dar Al-Bayan. Di sekolah itu, Tohirin menjadi sopir
bus antar jemput sekolah dan Nurnengsih bekerja sebagai petugas
kebersihan.
Tohirin juga dilaporkan telah meminta kuasa
hukum untuk menuntut balik majikannya dan meminta kompensasi atas
kerugian yang dialami dirinya dan istri akibat tuduhan melakukan sihir
tersebut.
Agus berujar, tuduhan kasus sihir sering menimpa para
WNI yang tinggal di Saudi akibat ketidaktahuan mereka akan hukum di
negara itu. Banyak WNI yang suka menyimpan jimat, isim, atau coretan
rajah yang menurut sebagian besar warga Saudi merupakan barang yang
tidak wajar.
Hal ini, tutur Agus, kerap dijadikan alasan ataupun
permainan beberapa majikan untuk menuduh dan memenjarakan para WNI yang
bekerja pada mereka.
Agus menyatakan, penting bagi para WNI
khususnya para tenaga kerja Indonesia di sana untuk mengetahui aturan
dan hukum Saudi guna meminimalisir kesalahpahaman yang dapat menyebabkan
kerugian hukum bagi mereka.
"Para WNI diharapkan untuk waspada dan meningkatkan pengetahuan tentang kebiasan hukum yang berlaku di suatu negara," ujar Agus.
Pemandangan Kota Tua Sanaa di Yaman, Minggu (25/9/2016). (REUTERS/Mohamed al-Sayaghi)
Sanaa (CB) - Kelompok bersenjata Houthi Yaman dan
sekutu-sekutu politiknya pada Senin membentuk pemerintahan baru, menurut
laporan kantor berita negara, Saba.
Langkah tersebut merupakan pukulan bagi upaya-upaya yang didukung
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam mengakhiri perang hampir selama 20
bulan di negara itu.
Para diplomat menyatakan harapan bahwa kelompok yang menguasai ibu
kota negara Yaman, Sanaa, tersebut menunda pembentukan kabinet.
Sebaliknya, Houthi diharapkan membentuk suatu pemerintahan kesatuan
bersama pihak-pihak lawan mereka di Yaman, yang terpaksa mengasingkan
diri ke Arab Saudi, demikian Reuters.
ilustrasi:
Pesawat tempur Amerika Serikat B-52 (kanan) terbang diatas Pangkalan
Udara Osan, Pyeongtek, Korea Selatan, Minggu (10/116). (REUTERS/Kim
Hong-Ji)
Kuwait (CB) - Kuwait berencana membeli 28 jet tempur
Boeing F-18 Super Hornet, kata seorang pejabat militer Kuwait, Senin.
Rencana itu terungkap 10 hari setelah Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat mengabari Kongres soal kemungkinan penjualan 40 pesawat
tempur ke negara Teluk Arab tersebut.
Mayor Jenderal Lafi al-Azmi, kepala Otoritas Persenjataan dan
Pengadaan militer Kuwait, mengatakan Kuwait juga berencana mengembalikan
pesawat-pesawat F-18 inventaris yang sudah kuno sebagai bagian dari
kesepakatan pembelian, menurut laporan Kantor Berita Kuwait.
Al-Azmi menambahkan bahwa keterangan rinci menyangkut pembelian
hanya akan diungkapkan setelah kesepakatan tersebut sudah resmi
ditandatangani.
"Mengingat Kuwait berada di dekat lokasi-lokasi yang bergolak, kita
tentunya memerlukan peralatan militer yang efektif," katanya seperti
dikutip media. Pernyataannya itu tampaknya mengacu pada perang di Irak
dan Suriah.
Kepemilikan pesawat tempur itu semakin penting bagi Kuwait di
tengah peningkatan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran, yang
perjuangannya untuk mendominasi kawasan ikut memanaskan perang dan
ketegangan politik di kawasan Timur Tengah. Kuwait, yang menjadi sekutu
Arab Saudi, menjadi bagian dari koalisi pimpinan Saudi di Yaman.
Boeing, Northrop Grumman Corp, Raytheon Co dan General Electric co
merupakan kontraktor utama dalam penjualan jet-jet tempur kepada Kuwait,
demikian Reuters.
Ilustrasi--Tentara
pemberontak berjalan di garis depan al-Breij, usai penyerangan ke
Mahasher al-Hajr dimana pasukan Presiden Bashar al-Assad ditempatkan, di
Allepo, Rabu (7/1). (REUTERS/Hosam Katan )
Beirut, Lebanon (CB) - Pemberontak Suriah telah kehilangan
seluruh daerah utara benteng pertahanan mereka di Aleppo timur menurut
kelompok pemantau pada Senin (28/11), saat tentara melancarkan serangan
untuk merebut kembali kota tersebut.
Tentara merebut daerah
Sakhur, Haydariya dan Sheikh Khodr pada Senin, sementara pasukan Kurdi
merebut distrik Sheikh Fares dari tangan pemberontak, ungkap
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Pasukan Kurdi di
Aleppo tidak secara resmi bersekutu dengan rezim, tetapi oposisi
menganggap mereka bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya merebut
kembali kota itu.
"Pemberontak kehilangan kendali mereka terhadap
semua kawasan di utara Aleppo timur, dan ini adalah kekalahan terburuk
mereka sejak merebut sebagian kota itu pada 2012," ungkap direktur
Observatorium Rami Abdel Rahman seperti dikutip kantor berita AFP.
Media pemerintah Suriah melaporkan perebutan daerah Haydariya dan Sakhur.
Tentara kembali memulai operasi untuk merebut kembali Aleppo timur hampir dua pekan lalu.
Harian Al Watan Suriah mengatakan bahwa tentara bergerak maju dengan cepat.
Mereka
menyebutkan tahap berikutnya dalam operasi tersebut adalah "membagi
daerah yang tersisa menjadi beberapa distrik yang akan dengan mudah
dikendalikan dan merebutnya secara beruntun."
Beijing, China (CB) - China, Senin, menyatakan, mereka
telah melayangkan protes kepada Singapura setelah sejumlah kendaraan
lapis baja tentara Singapura disita bea cukai Hong Kong saat kembali
dari Taiwan, demikian surat kabar milik negara yang memperingatkan
"kemunafikan Singapura".
Sembilan unit kendaraan pengangkut tentara itu disita di Hong Kong
pada minggu lalu, memicu sebuah teguran kepada Singapura dari
Kementerian Luar Negeri China terkait mempertahankan ikatan militer
dengan Taiwan, yang dianggap sebagai sebuah provinsi pembangkang oleh
China.
"China telah membuat pernyataan atas hal ini kepada pihak
Singapura," juru bicara Kemenlu Geng Shuang mengatakan dalam sebuah
pengarahan pers pada Senin.
China juga telah "menuntut" Singapura mematuhi hukum-hukum yang
berlaku di Hong Kong dan bekerja sama dengan pemerintah Hong kong untuk
menangani pekerjaan lanjutan terkait, tambahnya.
Hong Kong, merupakan sebuah bekas jajahan Inggris sebelum akhirnya dikembalikan kepada China pada 1997 lalu.
China selalu menentang negara-negara yang memiliki hubungan dengan
China dan juga memiliki "segala bentuk pertukaran politik dengan wilayah
Taiwan, termasuk pertukaran dan kerjasama militer," Geng mengatakan.
China telah mengklaim kedaulatan atas Taiwan sejak 1949, ketika
pasukan Komunis Mao Zedong memenangi perang dunia China dan pihak
Nasionalis Chiang Kai Shek melarikan diri ke pulau itu.
Beijing telah berjanji untuk membawa Taiwan kembali ke bawah
kekuasaannya, menggunakan jalan kekerasan jika diperlukan. China
mengatakan bahwa Taiwan merupakan bagian dari "Satu China," yang
dikuasai oleh Beijing.
Global Times, yang merupakan tabloid milik negara, memperingatkan
bahwa "kemunafikan" Singapura atas hubungan militernya dengan Taiwan
dapat merusak hubungannya dengan China.
"Itu tidak lagi beralasan bagi Singapura untuk melanjutkan...
segala bentuk pertukaran militer dengan Taiwan," ujar sebuah artikel
opini dalam media itu, yang ditulis oleh seorang komentator yang
menggunakan nama Ai Jun, yang bermakna "cintai tentara".
Singapura dan Taiwan memiliki sebuah hubungan militer yang telah
lama berjalan sejak 1970an dan melibatkan Taiwan sebagai lokasi
pelatihan infantri Singapura.
Beijing dengan berat hati mentolerir kesepakatan itu sejak China
dan Singapura membentuk kembali hubungan diplomasi pada 1990an.
Insiden dengan kendaraan itu "menmabahkan kecurigaan" bahwa
Singapura berusaha melawan prinsip "Satu China," media itu menyebutkan.
TNI AD berencana mengoperasikan helikopter seranig AH-64 Apache Longbow tahun depan. Banyak pihak beranggapan kalau heli Apache adalah helikopter serang kelas berat paling canggih dan tak terkalahkan di dunia. Benarkah demikian?
Pembangunan citra positif Apache dilakukan komprehensif,
mulai dari publikasi kisah suksesnya di Perang Teluk, hingga dijadikan
bintang di beberapa film garapan Hollywood, seperti Fire Birds dan G.I. Joe: The Rise of Cobra.
Sebaliknya, produk Rusia kerap dihina-dina, bahkan dikesankan Rusia
menjual produknya ke negara lain dengan kualitas nomor dua.
Satu kisah menarik saat heli Apache dibandingkan dengan heli
Rusia Mi-28 terjadi justru bukan di medan tempur, tetapi di medan
pengujian Swedia. Saat itu Swedia ingin mencari pengganti helikopter Hkp
9A alias BO-105CB yang merupakan helikopter antitank utama dan telah
digunakan sejak 1980-an. Kontes yang diluncurkan pada 1995 ini diikuti
oleh Mi-28 Havoc, Ka-50 Werewolf, AH-64A Apache, Bell AH-1W Super Cobra, A129 Mangusta, Euroopter Tiger, dan Denel CSH-2 Rooivalk.
Syarat utamanya adalah heli terpilih harus bisa beroperasi di iklim
Skandinavia yang sangat dingin, dan pengujiannya berlangsung sangat
komprehensif. AD Swedia minta agar seluruh heli yang memenuhi syarat
harus diterbangkan pilot Swedia. Pengujian mencakup uji penembakan
dengan amunisi tajam. Selain mudah dirawat, heli yang terpilih juga
harus minim biaya operasional.
Akhirnya setelah seleksi awal, terpilihlah AH-64A dan Mi-28. AH-64A
boleh dikata punya segalanya; baru menang perang dengan menggasak sekian
puluh tank Irak, dan sistemnya sudah matang. Mi-28 masih tertatih-tatih
dalam fase pengembangan akhir. Betapapun, tim Rusia siap ketika mereka
dipanggil ke Swedia untuk evaluasi selama empat minggu pada April 1995.
Pengujian dilakukan di Distrik Militer Utara yang beriklim kutub
untuk mengetes kemampuan mesin dan sistem senjata, baik atas sasaran
darat maupun udara. AS mengirimkan dua AH-64A yang berpangkalan di
Hanau, Jerman untuk uji coba. Sementara awak dari Swedia dilatih di
Mesa, Arizona.
Setelah segalanya siap, AH-64A diterbangkan pilot Swedia dan AS ke
Swedia dan mendarat di Linkoping pada Agustus 1995. Selama empat minggu
diuji, kedua AH-64A membukukan 99 jam terbang. Performanya kurang
memuaskan. Satu atau dua heli mengalami kerusakan. Beragam problem
timbul seperti sistem software bermasalah, tabung roket tak
bisa digunakan, sistem kamera di hidung harus diganti, laser designator
rusak, satu sistem kanon M230 komponennya butuh diganti, dan rotor harus
diperbaiki.
Lima dari 20 sorti misi yang direncanakan gagal dilaksanakan. Sistem
navigasinya ditemukan bermasalah dimana koordinat lintang utara yang
lebih besar dari 65 derajat tidak dapat dimasukkan. Kelihatannya programmer
sistem terlalu malas mengecek dan berharap AH-64A tidak akan digunakan
di Skandinavia, yang ternyata terbukti salah! Karena sistem navigasi
bermasalah, misi terbang malam akhirnya tak bisa dilakukan.
Sementara itu, satu Mi-28 Bort 042 dikirim ke Swedia
menggunakan pesawat angkut Il-76 dikoordinasikan oleh Rosvoorouzhenie
yang merupakan pendahulu Rosoboronexport. Pilot-pilot Swedia dikirim ke
Moskow untuk berlatih dengan Mi-24 dan Mi-28. Namun karena keterbatasan
sistem dimana Mi-28 saat itu masih menggunakan sistem kemudi tunggal,
akhirnya awak Swedia hanya bisa duduk sebagai juru tembak. Koordinasi
dengan pilot Rusia yang justru tak bisa berbahasa Inggris dilakukan
dengan penerjemah yang terbang di helikopter chaser.
Dengan profil misi serupa dengan AH-64A, Mi-28 justru bersinar. Awak
Swedia yang terbang di kursi depan menemukan bahwa sistem bidiknya
bekerja baik, ergonomi di kokpit terbukti bagus walau sudut pandang
terbatas, dan heli dapat dioperasikan oleh pilot yang baru memiliki
sedikit pengalaman di Mi-28.
Akurasi penembakan sangat baik dan rudal Shturm dan Ataka
yang ditembakkan dari jarak 4,7 kilometer mengenai sasarannya dengan
CEP hanya satu meter. Roket S-80 yang diuji bahkan dikatakan akurat
sampai jarak 4.000 meter dengan akurasi 88% dari 40 penembakan. Selama
30 jam pengujian, tidak sekalipun ada masalah yang membuat sorti Mi-28
dibatalkan. Sejumlah problem minor memang ada, namun bisa diselesaikan.
AD Swedia menganggap bahwa Mi-28 adalah helikopter yang kuat dan andal.
Sayangnya, pengujian fase kedua yang rencananya akan diadakan pada
1999-2000 tidak pernah terjadi. Padahal rencananya fase kedua ini akan
diikuti oleh AH-64D Longbow dan Mi-28N yang keduanya memiliki
fitur dan kemampuan yang boleh dikata imbang. Krisis ekonomi mementahkan
rencana pengadaan heli serang AD Swedia, dan sebagai gantinya justru
Agusta A109 Power yang dibeli. Sayang sungguh sayang, kata
penutup final yang akan menuntaskan siapa yang terbaik di antara dua
rival yang mewakili dua kutub kekuatan besar dunia ini, tidak pernah
terjadi.
Delapan helikopter Penerbad lepas landas dari Kenyam dan terbang dalam formasi trail right alias mengekor panjang segaris ke belakang. Tujuan mereka sama: Mapnduma!
8 Januari 1996, Kodim Jayawijaya, Irian Jaya, menerima laporan dari
Mission Aviation Fellowship cabang Wamena, bahwa sejumlah peneliti yang
tergabung dalam Ekspedisi Lorentz ’95 disandera kelompok OPM Kelly
Kwalik di desa Mapnduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya. Ekspedisi
ini sendiri sudah berada di Mapnduma yang berjarak sekitar 160 km di
barat daya Wamena, sejak 18 November 1995.
Beberapa hari kemudian disampaikan bahwa jumlah sandera 26 orang
termasuk seorang bayi berusia sekitar enam bulan. Tujuh sandera adalah
warga negara asing (empat Inggris, dua Belanda, dan satu Jerman). Dalam
perkembangannya kemudian, kelompok penyandera diduga membawa sandera ke
arah Wamena.
Menyikapi kondisi ini, Mabes ABRI segera mengambil langkah-langkah
penanggulangan. Sekitar bulan Maret, dua Bell-412 serta satu heli serang
BO-105 diberangkatkan dari Semarang ke Wamena dengan menggunakan
pesawat C-130 Hercules. Para penerbangnya di antaranya Mayor CPN Pujono, Mayor CPN Nyoman, Kapten CPN Joko Tamtomo, dan Lettu CPN Heru Subarmanto.
Bersamaan dengan pengiriman kedua heli ini, Penerbad juga mengirim
kru pengganti heli Bell-205 yang sedang penugasan di Dili, Timtim dengan
penerbang Lettu CPN Eko Priyanto dan kopilot Lettu CPN Slamet Riyadi.
Tugasnya memperkuat Satgas Rajawali.
Kedatangan kedua heli di Wamena memang segera disambut perintah
operasi. Setidaknya kedua heli dua kali melaksanakan serbuan dari Kodim
Wamena ke Mapnduma. Serbuan ini memang tidak berhasil, karena lokasi
yang didatangi didapati sudah ditinggal pergi oleh OPM.
Rupanya situasi di Irian terus memanas. Berbagai upaya damai yang
diupayakan Pemerintah Indonesia tidak ditanggapi balik oleh Kwalik.
Namun hasilnya tetap nihil, karena sampai bulan Maret, kelompok
penyandera bergeming tidak akan melepaskan sandera sebelum mendapat
pengakuan pemerintah RI terhadap keberadaan negara Republik Papua Barat.
Berpacu dengan waktu, Danjen Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto
sepertinya sudah tidak sabar. Cara-cara kuno negosiasi dengan maksud
mengulur-ulur waktu supaya mendapat perhatian lebih luas lagi, sangatlah
menjemukan bagi pasukan ABRI yang sudah disiagakan.
Saat itu seperti banyak kemudian dikutip media massa, Prabowo banyak
mengambil inisiatif operasi dengan melakukan berbagai upaya pembebasan.
Apalagi sebelumnya sudah diketahui bahwa para sandera yang berasal dari
Inggris, Jerman, dan Belanda, sudah berkirim surat ke negaranya
masing-masing melalui misionaris Frank Momberg. Ada reputasi dan harga
diri bangsa yang juga harus diselamatkan, selain tentu para sandera.
Jangan sampai surat dari para sandera itu menjadi semacam “undangan”
kepada negara yang warganya disandera untuk mengirimkan assault team. Laporan terakhir menyatakan bahwa kelompok Kwalik tengah menggiring para sandera ke arah Geselama.
Karena situasi yang semakin tak menentu inilah, dua Bell-412 yang
berada di Wamena diperintahkan untuk menggeser posisi ke Timika. Begitu
juga kru Bell-205 yang baru seminggu bertugas di Dili, juga
diperintahkan segera ke Timika untuk memperkuat. Sebuah Hercules dikirim khusus untuk memindahkan heli ini beserta seluruh krunya. “Hercules
itu hanya diisi sebuah heli, kami para kru dan sejumlah personel Satgas
Rajawali untuk memperkuat operasi di Papua, umumnya dari 328 (Batalion
Infanteri Linud 328 Kostrad),” ujar Eko. “Itu benar-benar penerbangan
khusus,” kenangnya.
Hampir bersamaan dengan itu, dari Semarang dikirim heli tambahan ke Timika, juga diterbangkan dengan Hercules. Saat itu, ingat Eko, Hercules
menjadi tulang punggung utama dengan melakukan operasi jembatan udara
secara besar-besaran. Menggeser personel beserta alat peralatan dari
berbagai tempat ke Irian.
Satu hal yang dicatat Letkol CPN Eko Priyanto, perwira penerbang
Puspenerbad, dari proses pergeserannya dari Baucau ke Timika adalah,
prestasi Penerbad karena berhasil merakit dan menerbangkan tiga heli
sekaligus dalam satu hari. Di Bandara Timika mereka memanfaatkan
fasilitas milik Airfast, sehingga secara tidak langsung Penerbad banyak
terbantu. Karena mendapat bantuan dari para teknisi Airfast, bahkan
beberapa heli Bell-205 performanya menjadi lebih bagus.
“Mereka melakukan tracking sehingga 205 yang biasanya speed hanya sampai 100 knot, waktu itu bisa 110. Dalam waktu empat hari, sembilan heli sudah serviceable,” kata Eko.
Hingga saat itu sudah terkumpul empat Bell-412, lima Bell-205, satu BO-105, dan satu lagi Bell-412 milik Airfast sebagai back up. Sekitar satu bulan kemudian Satgas mendapat perkuatan satu unit heli SA-330 Puma
milik TNI AU. Boleh dikata sejak kedatangan seluruh helikopter di
Timika, bandara yang menjadi basis operasi Airfast ini dijadikan posko
utama Satgas.
Semua heli dan pasukan yang umumnya dari Kopassus sudah berkumpul di
sini. Pada suatu hari Prabowo memberikan taklimat bahwa seluruh pasukan
harus bersiap melaksanakan operasi pembebasan sandera jika dibutuhkan.
Disampaikan juga bahwa kelompok OPM ini membekali dirinya dengan senapan
dan sebagian besar menggunakan panah dan senjata tajam lainnya.
Sementara itu memang upaya persuasif tengah dilakukan yang tidak
hanya melibatkan ABRI, tapi juga Palang Merah Internasional (ICRC), PBB,
Paus Johanes Paulus II, dan Presiden Parlemen Uni Eropa. Dalam proses
negosiasi yang alot itu pula, penyandera akhirnya bersedia melepaskan
beberapa sandera, khususnya seorang ibu dan bayinya. Sehingga tersisa 11
sandera yang terus dipertahankan hingga detik terakhir. Insiden Timika
Sambil menunggu negosiasi yang menjemukan itu, Satgas Pembebasan
Sandera memulai langkah persiapan dengan melaksanakan sejumlah latihan.
Latihan dilakukan mulai dari tingkat perorangan, kelompok hingga
gabungan. Baik oleh pasukan penyerbu dari Kopassus dengan kekuatan inti
dari Den-81, maupun detasemen Penerbad. Termasuk satu heli serang BO-105
yang diterbangkan Lettu CPN Wahyu Jatmiko, yang pada bulan April sudah
naik pangkat menjadi kapten. Namun karena di Timika tidak ada yang
menjual pangkat ABRI, selama itu Wahyu akhirnya tetap menggunakan
pangkat lettunya. BO-105 melaksanakan latihan penembakan roket secara
terpisah di tempat khusus.
Medan berat yang menanti sangat disadari oleh segenap pelaku. Semua
tahu bahwa Irian Jaya adalah medan yang sangat sulit untuk ditaklukkan.
Tidak hanya oleh pasukan darat tapi juga oleh para “Prajurit Terbang”
Penerbad. Karena itu latihan menjadi satu-satunya cara untuk membiasakan
diri dengan medan berat ini. Karena baiknya dukungan logistik selama
masa persiapan di Timika, moril seluruh pasukan tetap terjaga.
Selama persiapan di Timika, latihan dilaksanakan setiap hari. Setelah
dilaksanakan secara parsial, dimulailah latihan bersama antara Penerbad
dan Kopassus. Secara kebetulan, hampir seluruh tim yang terlibat baik
dari Penerbad maupun Kopassus adalah personel yang sama saat
melaksanakan demo pembebasan sandera di Halim beberapa bulan sebelumnya.
Sebagai komandan detasemen Penerbad adalah Kapten CPN Catur Puji
Santoso. Sehingga begitu saling bertemu di lapangan, chemistry di antara mereka langsung tersambung antara satu dengan yang lain. Latihan yang dilaksanakan di antaranya fastrope dan rappelling dari heli.
Beberapa insiden mewarnai suasana latihan. Beberapa personel mengalami cedera karena jatuh saat fastrope
dari heli. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, diduga bahwa beban
terlalu berat yang dibawa personel saat latihan menjadi salah satu
penyebab kecelakaan. Awalnya prajurit Kopassus yang melaksanakan latihan
sudah dengan full gears seperti senjata perorangan, ransel
berat, dan rompi antipeluru. Demi alasan keamanan, sebagian dilepas
selama pelaksanaan latihan sehingga tidak ada lagi kecelakaan.
Medan latihan dibuat dalam beberapa skenario. Mulai dari medan
berumput, lapangan terbuka, sungai-sungai, hutan belukar hingga di
ketinggian. Sebuah pelajaran lagi diperoleh dari latihan di medan
berhutan ini. Salah satu heli mengalami insiden karena tali rappelling yang
mereka bawa melilit di sebuah pohon. Kemudian dibuat protap bahwa jika
ada kejadian seperti itu lagi, maka disepakati untuk pasukan yang
talinya terlilit harus memberikan aba-aba kepada kru di atas heli agar
memotong tali. Waktu briefing simpel, namun saat dilaksanakan
dan terjadi, ternyata sangat berbahaya. Begitu tali di potong dari heli,
prajurit Kopassus yang tergantung langsung jatuh. Peristiwa ini sempat
menimbulkan trauma kepada kru Penerbad yang bertugas memotong tali
karena merasa bersalah.
Selain berlatih, segenap pelaku juga tak lupa melaksanakan doa selamat.
Meski telah berlatih dengan keras dan mendapat masukan dari para penerbang yang biasa beroperasi di Irian, toh
tetap saja masih banyak “ruang misteri” di belantara Irian. Tidak mau
mengambil risiko, Prabowo pun meminta bantuan geolog asal Bandung yang
juga dikenal di kalangan penempuh rimba, yaitu Tedy Sutadi Kardin.
Dedengkot Wanadri ini dijadikan analis khusus untuk memberikan gambaran
kondisi medan dan membuatkan semacam peta operasi. Walaupun Penerbad
sudah memiliki alat navigasi berbasis satelit GPS, namun karena masih
dinilai “barang aneh”, penggunaannya belum maksimal. Umumnya penerbang
belum terbiasa mengoperasikannya sehingga harus belajar terlebih dahulu.
Pada bulan April di saat Satgas Pembebasan Sandera tengah memantapkan
koordinasi lewat latihan, di sebuah tempat lain di Irian Jaya yaitu
perbukitan di wilayah Alama, 45 menit penerbangan menggunakan heli dari
Timika, sebuah Pos TNI AD dari Yonif 753 mendapat serangan dari orang
tidak dikenal. Dua personel ditembak hingga gugur, dan senjatanya
dirampas. Laporan ini sampai ke Timika, disusul turunnya perintah
operasi.
Sebuah Bell-412 yang diterbangkan Kapten Catur dan Lettu Ginting,
diberangkatkan ke lokasi. Sejak lepas landas dari Timika, kedua
penerbang ini sudah ekstra hati-hati karena dilaporkan bahwa senjata
kedua personel tersebut dirampas. Mereka hanya diperintahkan untuk
mengevakuasi korban, sehingga tidak membawa pasukan.
Betul saja. Mendekati daerah kejadian, heli mendapat tembakan dari
bawah sehingga menimbulkan kerusakan di beberapa bagian termasuk tangki
bahan bakar. Tentu saja kondisi ini langsung mempengaruhi performa heli.
Kapten Catur langsung memutuskan mencari lapangan terbang terdekat,
hingga akhirnya mendarat darurat di Alama.
Laporan pendaratan darurat heli ini yang diterima posko di Timika
segera menimbulkan kegelisahan. Pasalnya heli ini tidak membawa pasukan
bersenjata, sehingga sangat rentan jika mendapat serangan. Karena
itulah, dari Timika segera diberangkatkan empat heli yang membawa Satgas
Rajawali. Jenazah berhasil diselamatkan, namun karena hari sudah sore,
maka diputuskan evakuasi dilaksanakan esok paginya dengan tujuan Timika.
Misi tambahan ini seperti ajang pemanasan bagi Penerbad dan pasukan
yang akan melakukan pembebasan sandera.
Pemulangan jenazah prajurit Yonif 753 akan dilaksanakan dari Bandara
Timika. Kesibukan sudah mulai terlihat sejak subuh itu, 15 April 1996.
Di antara petugas yang mengurus pemulangan jenazah ini adalah Letda Inf
Sanurip, seorang perwira Kopassus dari Grup 1. Dikisahkan pada saat itu
Sanurip tengah membicarakan sesuatu dengan Letkol Inf Adel Gustinigo,
Komandan Den-81. Entah apa yang terjadi, tak lama kemudian terdengar
suara tembakan berkali-kali dari senapan laras panjang. Semua yang
bergerak mendapat tembakan, termasuk seorang bule yang ingin melihat
kejadian itu. Si penembak kemudian diketahui adalah Letnan Sanurip.
Setelah semua reda, mereka menemukan Letkol Adel terkapar dengan kepala
bersimbah darah.
Dari penelusuran di sejumlah situs web, diketahui Letda Sanurip
menembak mati 16 orang, termasuk di antaranya tiga perwira Kopassus,
delapan pasukan Kostrad dan lima warga sipil, salah satunya pilot
Airfast Michael Findlay dari Selandia Baru, dan melukai 11 lainnya.
Prajurit yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha menghentikan
aksi Sanurip dengan menembak kakinya lalu melumpuhkannya. Banyak versi
yang mengatakan kenapa Sanurip kalap. Di antaranya karena malaria,
stres, dan masalah pribadi. Tanggal 23 April 1997, Letda Sanurip dihukum
mati.
Situasi memang berubah chaos dan mengguncang emosi seluruh
pasukan yang terlibat. Padahal operasi belum dilaksanakan, mereka sudah
harus kehilangan sejumlah sejawat karena kondisi mental dari salah
seorang anggota yang tidak stabil. The show must go on. Itulah dinamikanya. Hantam Geselama
Memasuki bulan ketiga penyanderaan, keadaan memang menjadi semakin
genting. Ada unsur ketidaksabaran, namun masih ada harapan untuk
menyelesaikannya tanpa sebutir pun peluru. Harapan itu terus dipegang
segenap pimpinan ABRI dan Pemerntahan, demi menjaga nama baik Bangsa di
mata dunia internasional. Namun di sisi lain, tindakan konyol para
penyandera ini tetap harus diberi ganjaran karena telah menentang
keberadaan Negara Republik Indonesia. Sementara waktu berjalan, latihan
terus dilaksanakan dengan sudah menerapkan taktik dan strategi yang akan
digunakan pada Jam “J”. Perlengkapan pun begitu, seperti yang nanti
akan digunakan saat raid.
Laporan terakhir yang diterima posko Satgas, kelompok penyandera
telah membawa sandera ke arah Desa Mapnduma di Kecamatan Tiom,
Jayawijaya. Guna mendekatkan Satgas ke posisi sandera di Mapnduma,
Satgas pun memutuskan untuk menggeser posko ke daerah terdekat yaitu
Kenyam, sebuah kampung kecil di pinggir hutan, 15 menit naik helikopter
dari Mapnduma dan 1 jam 5 menit dari Timika.
Kampung kedua adalah Akimuga, yang masih bertetangga dengan Timika.
Di kedua DP (daerah persiapan) ini Satgas menempatkan heli dan pasukan,
serta mulai mendorong logistik utamanya BBM untuk keperluan refueling.
Sampai sebuah laporan memastikan bahwa sandera telah dipindahkan ke
Geselama, yang masih di wilayah Tiom. Geselama adalah sebuah daerah
pengunungan yang bersebelahan dengan Mapnduma.
Penantian pun dimulai di Kenyam, yang hanya 20 menitan ke Geselama.
Di sini tidak ada lagi latihan seperti yang dilakukan di Timika.
Masing-masing elemen Satgas bersiap di tempat masing-masing dengan
status scramble.
Memasuki pekan kedua Mei 1996, ICRC angkat tangan dari kegiatan
mediasi antara Satgas dan kelompok OPM. Sementara di Jakarta, ABRI
menyatakan bahwa setelah empat bulan ditempuh upaya persuasif tidak
membawa hasil, pihak ABRI telah memutuskan untuk membebaskan sandera
dengan operasi militer.
Suatu siang di bawah rindangnya pohon di Kenyam, Brigjen Prabowo
memimpin briefing bersama beberapa perwira dan komandan regu. Layaknya
sebuah briefing operasi, Prabowo membeberkan situasi terkini berdasarkan
data intelijen yang berhasil dikumpulkan. Prabowo juga menekankan
tindakan yang akan diambil terhadap kelompok pembangkang ini. Saat itu
disampaikan bahwa posisi penyandera berada di sebuah tebing dengan
tempat persembunyian berupa tenda-tenda darurat. Target ini akan menjadi
sasaran heli serang.
Sejenak kemudian, Prabowo terlihat menelepon seseorang, sepertinya
petinggi ABRI di Jakarta atau mungkin Panglima ABRI. “Siap,….. siap,
nanti kami akan menelepon Bapak.” Kira-kira begitu sedikit kutipan
pembicaraan Prabowo melalui telepon. Entah siapa yang dimaksud. Kemudian
Prabowo menelepon lagi, dan sepertinya menerima restu untuk
melaksanakan operasi militer.
Pagi itu 9 Mei 1996, tim negosiator ICRC yang meminta izin Prabowo
untuk kembali menemui kelompok Kwalik di Geselama, akhirnya kembali
selepas siang dengan tangan hampa. Mereka pun menyerahkan sepenuhnya ke
ABRI untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu.
Maka siang itu, lampu merah pun menyala di Kenyam. Perintah operasi
turun dan pasukan penyerang segera bersiap, merapat ke heli
masing-masing sesuai pembagian kelompok. Delapan heli gabungan Bell-205
dan Bell-412 lepas landas dengan dikawal satu heli serang BO-105 yang
dilengkapi roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket) kaliber 2,75
inci . Satu heli lagi berlakon sebagai heli komando, yaitu Bell-412 yang
diterbangkan oleh Kapten CPN Aris Supangkat. Setiap heli serbu membawa
10 pasukan bersenjata. Beberapa personel terlihat membawa granat kejut (flashbang). Untuk kepentingan taktis, BO-105 berada di posisi tengah namun lebih tinggi supaya bisa mengamati posisi di depan.
Heli serang ini diterbangkan oleh Lettu CPN Wahyu Djatmiko dengan
Kapten CPN Agus Siswanto. Meski Agus sudah kapten namun karena baru
konversi dari heli Allouette, pilot in command diserahkan kepada Wahyu yang memang sudah terlatih menembak dari BO-105.
“PiC di tangan saya karena beliau baru konversi dari Alloutte jadi tidak yakin bisa nembak. Jadi arm on
yang klik itu saya,” ujar Letkol Wahyu Djatmiko yang saat ditemui pada
tahun 2013 menjabat Komandan Skadron 31 Penerbad di Semarang.
Eselon pertama delapan heli terbang dalam formasi trail dengan teknik Mobud (mobile udara) dan dikawal gunship
BO-105. Mereka terbang cukup rendah sambil menyusuri lembah dan anak
sungai. Tujuan mereka adalah Geselama. Penerbangan terasa begitu sunyi
karena memang diperintahkan untuk silent. Ketenangan itu di
sisi lain terasa bagaikan penantian di pintu Illahi yang kudus. Wajah
para pilot beserta kru dan pasukan penyerang terlihat menegang, meski
berusaha untuk rileks.
Sesuai skenario yang diujikan dalam latihan, heli serang akan
melambung ke kiri sambil menambah ketinggian sesaat sebelum mencapai
sasaran. Dengan manuver tinggi untuk mengambil posisi, Lettu Wahyu
menukikkan hidung helinya searah dengan sebuah tebing. Wussss… wussss… dua roket melesat menggempur tebing.
“Saya tidak sembarangan nembak, sudah ditentukan titiknya.
Sudah ada GPS namun belum seperti sekarang sehingga kami pakai peta dan
hitung sendiri,” beber Letkol Wahyu. Menurut Wahyu, ia melakukan rocketing dalam tiga run.
Penembakkan tebing ini dilakukan sebenarnya bukan bermaksud untuk
membunuh para penyandera, tapi menutup jalur pelarian yang mungkin
mereka lakukan. Tembakan ini diharapkan akan mengagetkan dan membuat
mereka tidak berusaha lari.
“Roket saya tembakin sampai habis sebanyak 24 dalam 3 run. Sekali tembak dua roket. Terus muter
lagi. Ketinggian diatur di 500 kaki. Bell di bawah, saya di atasnya, di
atas saya heli Kodal, di atasnya lagi heli cadangan. Usai nembak saya muter dulu, begitu mulai ada yang kembali (ke Kenyam) baru saya ikut formasi lagi,” tutur Wahyu.
Seperti sudah dilatihkan berulang-ulang, sedetik setelah penembakan,
formasi delapan heli serbu segera mendaratkan pasukan penyerang dari
Kopassus. Tidak mudah mendaratkan seluruh pasukan karena banyaknya heli
yang harus mengambil posisi. Apalagi medan yang akan didarati berkontur
miring, sehingga akan makin menyulitkan bagi heli yang berada di urutan
belakang. Beberapa kali terdengar ledakan keras dari flashbang,
yang menurut Eko, cukup mengagetkan karena memang belum pernah
mendengar sebelumnya sehingga tidak menyangka suaranya yang cukup keras.
Di sinilah petaka itu bermula. Heli keenam yang berada persis di
sebelah kanan Lettu Eko, kesulitan menjaga posisinya. Heli ini terjebak
di kemiringan sehingga sepertinya terkena turbulensi yang membuat pilot
kesulitan mengendalikan heli. Mungkin saja pada saat approach, rate of descend heli ini terlalu tinggi dan kondisi tail wind, sehingga heli masuk ke dalam turbulensi yang disebabkan oleh putaran main rotor blade.
Heli naas yang diterbangkan Lettu CPN Agus Riyanto dan Lettu CPN
Tukiman itu pun semakin turun dan terus turun sampai akhirnya
terjerembab ke bawah. Ekornya menghantam pohon dan terbalik. Namun
karena misi belum selesai, kecelakaan ini tidak menghentikan jalannya
operasi.
Eko yang berada persis di samping heli naas itu, sempat melihat heli
rekannya jatuh dan kemudian terbakar. Situasi emerjensi ini membuatnya
membatalkan pendaratan. Heli Tango 5 dibawanya kembali terbang, kemudian
berputar untuk melihat crash site dan baru masuk ke titik
pendaratan. Sekali lagi situasinya tidak memungkinkannya untuk
mendaratkan heli atau menurunkan pasukan dengan tali. Sehingga pasukan
harus dipaksa melompat dari heli. Cukup tinggi, seingat Eko, untung saja
tidak ada yang cedera.
Selepas itu kesemua heli kembali ke Kenyam untuk mengambil pasukan
sorti kedua. Saat itu mereka sempat melihat heli Airfast berputar-putar
di atas lokasi jatuhnya Tango 6. “Helinya kebakar habis, mas,” ujar sang pilot melaporkan pantauan visualnya. Tangan pun serasa tak kuat lagi mengangkat collective pitch dan cyclic pitch
yang berfungsi sebagai pengatur gaya angkat dan pendorong heli untuk
melaju ke depan. Tapi demi misi, mereka berusaha mengacuhkannya sesaat.
Pasukan tambahan diturunkan dengan tali. Karena ternyata kelompok
Kwalik yang dicari tidak ada di lokasi yang diburu, heli pun mendarat
karena dinilai sudah aman. Kondisi ini sangat mengecewakan bagi segenap
pelaku dan Prabowo sendiri, karena awalnya data posisi mereka sudah
sangat akurat sehingga Prabowo berani memutuskan untuk melakukan aksi.
Apakah ada kebocoran informasi?
Hari pun sudah mulai sore, sehingga akhirnya misi pengejaran
dibatalkan. Pasukan yang sudah di lokasi memutuskan untuk bermalam di
situ sambil menjaga reruntuhan pesawat dan mengevakuasi korban.
Sementara heli kembali ke Kenyam.
Dari laporan Kapten Inf Made Agra dari Kopassus, lima orang
dinyatakan gugur dalam kecelakaan itu. Yaitu pilot Lettu Agus Riyanto,
Serka Suparlan (teknisi), Lettu Inf Umar dan dua bintara dari Kopassus.
Malam itu mereka lalui dalam kesedihan sambil memanjatkan doa kepada
Tuhan untuk mereka yang gugur. “Malam itu cukup hening karena operasi
pembebasan sandera tidak berhasil, tempat yang dicari sudah kosong,
malah kami kehilangan teman dan heli crash. Kami bersedih sambil menyusun rencana besoknya,” kata Eko.
Tidak mau menyesali apa yang sudah terjadi, besoknya pagi-pagi sekali
operasi kembali dilakukan. Satgas akan membuat pagar betis dan menutup
jalur-jalur yang kemungkinan menjadi akses pelarian bagi OPM. Karenanya,
hari itu, menjelang pertengahan Mei, heli-heli Penerbad akan
melaksanakan operasi yang cukup sulit, yaitu menurunkan pasukan di
ketinggian di atas 6.000 kaki. Satu regu akan melanjutkan evakuasi
dibantu tim dari Airfast, sementara yang lain yaitu gabungan Kopassus
dan Satgas Rajawali akan melanjutkan pengejaran. Operasi di ketinggian
ini berjalan sekitar beberapa hari.
Pengalaman cukup menegangkan bagi segenap kru adalah saat menurunkan
pasukan di ketinggian gunung dengan daerah pendaratan apa adanya. Mereka
harus mencari-cari medan paling aman di antara tebing-tebing yang
menciutkan nyali itu. Ini bukan latihan, sehingga tidak ada waktu untuk
yang tidak profesional. Meski tidak menguasai medan sepenuhnya, beberapa
heli yang ditugaskan menurunkan pasukan di pegunungan itu berhasil
melaksanakan tugasnya.
Karena beratnya medan yang akan ditutup, heli kemudian diperintahkan
mengirimkan pasukan tambahan dari Rajawali yang sudah disiapkan.
Pasukan-pasukan inilah yang menjepit posisi kelompok Kwalik dari
berbagai arah sehingga terkonsentrasi di sebuah tempat. Menurut analisa
pasca kejadian, Kwalik dan kawan-kawan beserta para sandera sepertinya
berusaha menghindari pasukan dari ketinggian yaitu Kopassus dan
Rajawali, sehingga memilih maju ke depan. Di situlah mereka berpapasan
dengan tim dari Yonif 330 yang dipimpin Kapten Inf Agus Rohman, yang
baru saja sehari dikirim dengan heli sebagai pasukan penutup. Hari itu,
15 Mei 1996, pasukan pemburu berhasil menyelamatkan sembilan sandera.
Kaget karena bertemu pasukan pemburu Kostrad, sebagian gerombolan
memilih kabur termasuk Kwalik sendiri. Namun beberapa orang meregang
diterjang timah panas sebelum sempat menghilang. Malang bagi dua
sandera. Mereka dibacok oleh beberapa anggota OPM. Keduanya, Navy
Panekenan dan Yosias Mathias Lasamahu, keduanya warga negara Indonesia,
meninggal kemudian dan ditemukan esok harinya. Berita ini langsung
diterima Prabowo yang menunggu di Kenyam.
Sandera yang selamat kemudian diterbangkan ke Kenyam dan disambut
langsung oleh Prabowo. Demikian pula pasukan penyerang yang berusaha
turun ke dataran rendah, dijempat heli belakangan. Esok harinya, Kamis
16 Mei, para sandera sudah diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Hercules dan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma. Rombongan disambut oleh Kasum ABRI Letjen Soeyono. Combat fatigue
Bagi Eko, hari-hari itu sungguh melelahkan, menguras tidak hanya
tenaganya tapi juga mentalnya. Di antara ke delapan heli serbu yang
dilibatkan, hanya Tango 5 yang single captain. Ia hanya berdua dengan kopilot yang kebetulan teman satu angkatan. Sementara heli yang lain diterbangkan oleh double captain atau setidaknya captain
supervisi. Akibatnya selama penerbangan, karena ini adalah misi yang
berat dan berbahaya, Eko tidak berani berbagi tanggung jawab dengan
kopilotnya. Meski kopilot tetap membantu, tetap saja kendali di tangan
Eko.
Kelelahan yang dialami Eko mencapai puncaknya setelah pada hari kedua
usai melaksanakan sorti ketiga, ia merasa tidak sanggup lagi
melaksanakan misi selanjutnya. “Saya putuskan menghentikan dan bilang ke
kopilot. Saya merasa sudah tidak mampu, karena semua full di
tangan saya sebagai PiC. Saya bilang ke dia, saya tidak sanggup lagi dan
memutuskan ke DP di Akimuga. Terus terang saya takut. Saya bilang ke
mekanik, kita trouble,” tutur Eko yang mengalami combat fatigue.
“Nggak apa-apa kok,” mekanik menyela. “Kamu turun dan lihat ke bawah heli, ada kebocoran nggak.
Ada atau tidak ada kau bilang ada kebocoran,” perintah Eko kepada
mekaniknya. Eko pun memutuskan terbang ke Akimuga, pangkalan aju kedua
selain Kenyam.
Di Akimuga ternyata ada Kapten CPN Burhanudin. Tango 5 refuel. “Bang heli saya transmisinya bocor, jadi saya mau bawa ke Timika,” ucap Eko kepada Burhanudin. “Loh transmisi bocor malah kau bawa ke Timika, biar aja di sini,” balas Burhanudin yang karena sama-sama penerbang jadi mengerti kondisinya. Tapi Eko berusaha ngotot,
bahwa helinya masih mampu diterbangkan ke Timika. “Ya sudah hati-hati,
sebelum kau sampai saya tidak akan terbang,” ujar seniornya ini. Saat
itu di Timika bertepatan proses evakuasi korban heli Tango 6 ke Jakarta.
Eko mengaku masih melihat kopilot Tango 6, Lettu Tukiman, dengan
separuh wajahnya memerah. Di situ juga ada Kadispenerbad Brigjen TNI
Joko Setyomartono.
Tahu ada heli kembali ke Timika dalam kondisi emerjensi, Kadispenerbad segera menghampiri. “Heli mu trouble,
Ko,” tanya Kadis yang dijawab “siap”, oleh Eko. “Apanya,” tanya Danpus
kembali. “Transmisi komandan, olinya bocor.” Sambil berdehem sejenak,
“Tapi kamu masih siap terbang, kan,” sergap Kadis lagi.
“Siap, tidak siap terbang,” jawab Eko.
“Kamu tidak siap terbang,” ujar Danpus dengan wajah bertanya.
”Ya sudah, kamu istirahat saja dulu,” balas Danpus.
Kopilotnya kembali bertanya kepada Eko, “Kenapa sih sampeyan.”
Kepada rekannya ini Eko pun berkata jujur bahwa ia tidak siap terbang.
“Daripada kita celaka!”
Esok harinya, pagi-pagi sekali Eko sudah tiba di bandara. Kebetulan Kadis masih ada.
“Kamu masih siap terbang kan,” tanya Kadis.
“Siap, tidak,” kata Eko.
“Untuk kamu ketahui, saya sudah berusaha mencari ganti, tapi masih belum ada, jadi sabar saja. Tapi benar kamu ga siap?”
“Siap, tidak komandan.” Mekaniknya masih berusaha menyela dengan mengatakan bahwa heli tidak apa-apa.
Akhirnya sambil duduk di apron menyaksikan heli yang lainnya,
batinnya bergejolak. Hanya duduk menyaksikan heli-heli Penerbad datang
dan pergi, dan rekan-rekannya menyabung nyawa di Mapnduma, apakah pantas
bagi dirinya untuk bersantai-santai. Sekitar pukul 10, keberaniannya
tiba-tiba muncul lagi. Eko pun segera menyampaikan kepada kopilot Slamet
Riyadi, “Kita berangkat lagi.” Eko lalu mendatangi Kadispenerbad dan
menyampaikan kesiapannya. “Saya dipeluk oleh beliau.” Bersama helinya,
mereka membawa logistik tambahan untuk teman-temannya di garis depan
yang mungkin sudah kelelahan.
“Saat itu saya betul-betul down karena takut dengan medan
yang begitu tinggi dan tantangannya begitu berat. Apalagi dengan
kopilot, saya tidak berani melepaskannya. Sehingga itu menekan saya
hingga down. Saya mengerti kemampuan saya dan batas kemampuan,
kalau saya paksakan mungkin bisa celaka,” Eko mengenang keputusan
beraninya 17 tahun silam itu.
Selepas menyelesaikan tugas berat membebaskan sandera di Mapnduma
ini, kesemua pelaku yang terlibat dalam operasi ini mendapat hadiah
istimewa yaitu Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). Beberapa orang di
antaranya menjadi sangat beruntung karena sebelumnya baru saja mendapat
kenaikan pangkat reguler. Sehingga mereka naik pangkat dua kali dalam
satu tahun. Mereka adalah Lettu CPN Wahyu Djatmiko, Lettu CPN Cahaya
Ginting, dan Lettu CPN Heru Subarmanto. Kesemua pelaku dari Penerbad
juga mendapat penghargaan dari Kopassus dengan menerima brevet Komando
kehormatan.
Operasi pembebasan sandera di Mapnduma memang telah lama berlalu.
Namun sebagai sebuah operasi militer yang melibatkan begitu banyak
helikopter, operasi ini terbilang istimewa dari berbagai aspek. Bagi
Penerbad dan mungkin juga Kopassus, ini adalah operasi Mobud terbesar
yang pernah mereka laksanakan secara bersama.
Perusahaan militer
asal Jerman Rheinmetall Defence meluncurkan prototipe senjata yang
dirancang khusus untuk menghancurkan tank T-14 Armata dan modifikasi
terbaru T-90.
Presiden Rusia Vladimir
Putin (kiri) mendengarkan Andrei Terlikov, Kepala Biro Desain
Ulravagonzavod, saat keduanya mengecek kendaraan tempur infanteri dengan
Platform Tempur Universal Armata dan tank tempur utama T-14 Armata di
pabrik Uralvagonzavod di kota Nizhny Tagil, 25 November 2015.
Sumber: Reuters
Rheinmetall Defence telah memamerkan
model senjata baru yang terutama dikembangkan untuk menghancurkan tank
T-14 Armata dan T-90. Defense Update
melaporkan, senjata 130 mm siap dipasang ke tank baru yang tengah
dikembangkan Jerman dan Prancis sebagai pengganti tank tempur Leopard 2
dan Leclerc.
Demonstrasi teknis senjata ini pertama kali diadakan pada Mei 2016 lalu. Situs HIS Jane’s 360
menyebutkan, kemampuan senjata itu mulai diuji di lapangan tembak
Rheinmetall usai dipamerkan pada Pameran Pertahanan dan Keamanan
Internasional Eurosatory 2016.
Saat ini, Rheinmetall Defence
tengah sibuk menciptakan proyektil khusus penembus perisai untuk senjata
ini. Menurut keterangan perusahaan, senjata ini dilengkapi dengan
sistem peluncur yang disempurnakan dan inti wolfram atau tungsten yang
diperpanjang.
Meski begitu, para pakar Rusia berpendapat bahwa
kemampuan senjata tersebut mustahil untuk dievaluasi sebelum uji coba
proyektil dilaksanakan.
Barat Ingin Saingi Armata
Jerman mulai mempertimbangkan memodernisasi tank Leopard 2 setelah Rusia memamerkan platform tempur “Armata” dan tank T-14 yang dibuat berdasarkan platform
itu. Kendaraan tempur terbaru milik Rusia ini mampu bertahan dan
memiliki potensi tempur lebih unggul daripada tank buatan negara-negara
lain.
Kini, berlatar belakang persiapan pemasokkan T-14 ke
dalam barisan tentara Rusia, Prancis dan Jerman menggelar pembicaraan
bilateral yang tidak hanya membahas mengenai pengembangan senjata
artileri generasi terbaru, tapi juga rencana penggantian tank kelas
berat jenis “Leopard” dan “Leclerc”.
Sebelumnya, sebagaimana yang dilaporkan majalah urusan luar negeri AS National Interest,
para ahli militer menunjukkan bahwa tank “Leopard 2” milik Jerman, yang
dianggap sebagai salah satu tank terbaik di dunia, nyatanya tidak
memiliki proyektil yang mampu menembus lapis baja tank T-80, T-90 dan
T-14 “Armata” buatan Rusia.
Namun, Jerman kini tengah bekerja
secara aktif untuk mengatasi masalah tersebut, baik dengan
mengadaptasikan proyektil-proyektil buatan Amerika pada tank-tank mereka
maupun dengan mengembangkan amunisi uranium terdeplesi (uranium yang
mempunyai kadar isotop U235 yang lebih rendah dari uranium alam -red.) mereka sendiri, tulis National Interest.
Belum Tentu Efektif
Meskipun Rheinmetall Defence menghadirkan senjata terbarunya sebagai perangkat militer untuk melawan platform
“Armata” milik Rusia, hingga kini belum diketahui apakah senjata
tersebut benar-benar dapat secara efektif melawan teknologi terbaru
buatan Rusia.
“Senjata 130 mm terbaru milik Jerman sedang
dalam proses pembangunan dan belum diketahui apakah senjata tersebut
memang benar-benar mampu menembus lapis baja tank Rusia,” kata Pemimpin
Redaksi majalah National Defense Igor Korotchenko dalam wawancaranya dengan RBTH.
Korotchenko
menekankan bahwa saat ini proyektil senjata yang dimaksud belum
diciptakan. Pemberitaan mengenai keunggulannya terhadap tank Rusia tak
lebih sebagai upaya produsen untuk mengiklankan produknya.
Menurut salah satu narasumber RBTH,
para ahli di kompleks industri militer belum memberikan keputusan akhir
mengenai senjata baru buatan Jerman tersebut. “Saat ini, kami telah
mengirimkan perwakilan kami untuk melakukan tinjauan,” kata narasumber.
Pada April 2016, Kementerian Pertahanan Rusia telah menandatangani kontrak pembelian seratus unit tank dengan platform
“Armata”. Menurut Direktur Umum perusahaan Ulravagonzavod Vyacheslav
Khalitov, angkatan bersenjata Rusia akan menerima seri pertama yang
terdiri dari seratus unit tank T-14 pada 2017 – 2018 mendatang.
Armenia telah menjadi
satu-satunya negara di dunia yang menerima lampu hijau untuk pembelian
sistem misil balistik jarak pendek Rusia Iskander-M.
Sistem taktis Iskander-M
dibangun untuk menghancurkan target musuh pada jarak hingga 500
kilometer. Sumber: Sergei
Orlov / RIA Novosti
Yerevan terpaksa membeli sistem misil
balistik jarak pendek Iskander-M untuk menyeimbangkan situasi militer
di kawasan, kata Presiden Armenia Serzh Sargsyan dalam wawancara dengan kantor berita MIA Rossiya Segodnya.
“Bukan
rahasia bahwa dalam beberapa tahun terakhir Azerbaijan secara rutin
membeli senjata-senjata terbaru,” kata Sargsyan. “Dari segi keuangan,
kami tak punya kesempatan seperti Azerbaijan. Namun, kami terus mencoba
menyeimbangkan situasi; menemukan penangkal. Saya pikir dalam kasus ini,
Iskander bisa menjadi senjata pencegah.”
Menurut Sargsyan, Yerevan telah memasuki kompetisi senjata dengan tetangganya Azerbaijan.
“Kami
tak ingin melakukan ini, tapi apa yang akan Anda lakukan jika setiap
hari Anda terancam oleh perang dan pemusnahan fisik?” kata sang
presiden. “Anda harus mengambil langkah-langkah yang sepantasnya.”
Ia
menegaskan bahwa Moskow memutuskan untuk menjual sistem misil
Iskander-M pada Yerevan, berdasarkan kesepakatan antara kedua negara
untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan.
Mengapa Rusia Menjual Iskander-M ke Armenia?
Armenia merupakan satu-satunya negara di dunia yang menerima lampu hijau untuk pembelian sistem misil Iskander-M Rusia.
“Moskow
tengah mempersiapkan penandatanganan kesepakatan untuk pendirian
Pasukan Gabungan dengan Armenia,” kata Kolonel Jenderal (Purn.) Viktor
Yesin, mantan Kepala Komando Pasukan Misil Strategis (RVSN), kepada RBTH.
“Kami
menjadi sekutu, sehingga muncul pengecualian untuk mengirim satu
batalion (tiga kompleks senjata, masing-masing terdiri tiga peluncur,
besera kendaraan pendukung) sistem operasional dan taktis Iskander-M ke
Armenia.”
Ia menyebutkan bahwa Rusia telah menerima banyak
permohonan pembelian sistem ini, tapi Moskow tak akan mengirim
Iskander-M ke luar negeri dalam beberapa tahun mendatang.
“Hingga
para perancang bisa menggantikan sistem Tochka-U di brigade darat
dengan sistem Iskander-M terbaru, tak akan ada pembicaraan mengenai
pengiriman massal ke luar negeri.” terang mantan Kepala Komando Pasukan
Misil Strategis.
Menurut
sang pakar, penjualan sistem misil Iskander-M ke Yerevan tak akan
memengaruhi hubungan antara Rusia dan Azerbaijan, yang telah terlibat
dalam konflik dengan Armenia sejak tahun 1994 atas pemisahan diri
“republik” Nagorno-Karabakh, yang Baku — dan sebagian besar dunia — akui
sebagai wilayah Azerbaijan, tapi di satu sisi berada dalam protektorat
atau di bawah perlindungan Armenia.
“Baku juga menerima
sejumlah perangkat militer Rusia, seperti tank, sejumlah peluncur roket,
sistem artileri berpendorong otomatis, dan lain-lain,” kata Yesin.
“Moskow mendukung keseimbangan kekuatan sehingga tak ada pihak yang bertikai yang memiliki keunggulan militer.”
Namun,
sang pakar tak menyangkal jika sistem Iskander-M mungkin akan berubah
dari senjata pencegah menjadi senjata perang jika terjadi pertempuran di
sekitar Nagorno-Karabakh.
Seperti Apa Kemampuan Iskander-M?
Sistem ini dirancang untuk menghancurkan target-target kecil dalam jarak 500 kilometer dan dapat dipasangi hulu ledak nuklir.
“Perangkat
Iskander-M untuk Yerevan jauh lebih lemah dari milik Rusia untuk
penggunaan di dalam negeri. Misilnya tak bisa dilengkapi oleh hulu ledak
nuklir dan jangkauan penghancurannya hanya 280 kilometer — sesuai
peraturan PBB mengenai transfer senjata ke luar negeri,” terang analis
militer dari kantor berita TASS Kolonel (Purn.) Viktor Litovkin pada RBTH.
Menurut Litovkin, misil sistem Iskander-M mampu menembus semua sistem pertahanan misil yang ada.
“Misil
ini memiliki permukaan kecil yang menciptakan refleksi, dan sebagian
besar penerbangan berada di ketinggian 50 kilometer,” terang Litovkin.
“Saat ini, belum ada sistem pertahanan udara dan misil yang bisa
mengalahkan Iskander, tak terkecuali sistem misil Iron Dome yang dibeli
Azerbaijan dari Israel.”
Menurut Litovkin, sistem pemandu
Iskander-M terintegrasi dengan sejumlah sistem pengintai: mulai dari
kendaraan udara tak berawak hingga satelit di orbit Bumi.
“Awalnya,
Moskow berencana mengirim sistem ini ke Suriah,” tambah Litovkin.
“Namun, PM Israel beberapa tahun lalu berhasil meyakinkan Putin untuk
tak melakukan itu.”
Ia menyebutkan bahwa daftar pembeli
potensial sistem misil ini termasuk Belarus, Tiongkok, India, Mesir,
Aljazair, dan Venezuela.