Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan
mengembangkan industri perikanan di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara
Timur (NTT) pada 2017. Pengembangan industri perikanan ini dalam rangka
meningkatkan produktivitas perikanan dan menarik minat investor untuk
menanamkan investasi di industri pengolahan ikan di salah satu pulau
terluar Indonesia itu.
Dengan jumlah penduduk mencapai 127.911
jiwa dan 2.449 di antaranya bekerja sebagai nelayan. Produksi perikanan
tangkap di Kabupaten Rote Ndao mencapai 17.000 ton per tahun dengan
beragam jenis hasil laut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan akan
mengembangkan kapasitas Pelabuhan Tulandale di Kabupaten Rote Ndao,
NTT. Pengembangan pelabuhan tersebut untuk meningkatkan daya tampung
hasil tangkapan ikan.
"Rencana pembangunan Tulandale kita siapkan
tahun 2017 dan akan dikembangkan karena di sana potensi ikan luar
biasa," tutur Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Subiyanto, dalam
acara Marine and Fisheries Business and Investment Forum di Gedung Mina
Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa
(11/10/2016).
Selain itu, pengembangan infrastruktur pendukung
seperti fasilitas air bersih dan penyediaan fasilitas listrik dengan
pembanguna PLTD dengan kapasitas 125 KVA juga akan dibangun di tahun
depan.
"Perbaikan fasilitas air bersih kita lengkapi. Listrik ini
tahun depan pemerintah daerah akan bangun PLTD 125 KVA," tutur Slamet.
Pembangunan
fasilitas jalan di sekitar pelabuhan perikanan Tulandale juga akan
diperbaiki. Untuk kapal yang akan bersandar juga akan dilengkapi dengan
fasilitas
docking yang juga diikuti oleh peningkatan produksi pabrik es hingga 20 ton per hari.
"Begitu juga fasilitas lain seperti
docking di pelabuhan penangkapan ikan, jalan
hotmix, dan revitalisasi
cold storage 20 ton secara bersama-sama di 2017," kata Slamet.
Credit
detikFinance
Vietnam Bidik Investasi di Industri Pengolahan Ikan RI
Jakarta - Negara tetangga Indonesia, Vietnam, membidik investasi
di industri pengolahan ikan di Indonesia. Hal ini seiring dengan
percepatan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di
15 pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan Indonesia.
Dirjen
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Nilanto
Perbowo, mengatakan Vietnam tertarik untuk menanamkan modalnya di
industri pengolahan ikan. Minat investasi ini sudah lama dilakukan dan
tengah dalam kajian, baik dari Indonesia maupun Vietnam.
"Vietnam
tadi ingin mendapatkan akses industri pengolahan ikan di Indonesia.
Tentunya didiskusikan lebih lanjut dengan Ibu Menteri (Susi
Pudjiastuti)," kata Nilanto di Gedung Mina Bahari III, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016).
Dirinya
menambahkan bahwa banyak negara lain yang tertarik berinvestasi di
industri pengolahan ikan di Indonesia. Ketertarikan investor asing untuk
menanamkan modalnya di industri pengolahan ikan karena daya tangkap
ikan di laut Indonesia masih terbilang banyak dibandingkan negara-negara
lain.
"Indonesia salah satu negara yang menjadi perhatian dunia
karena stok ikan masih bagus dibandingkan negara lain," lanjut Nilanto.
Melalui
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2016 tentang Daftar Negatif
Investasi (DNI), seluruh kementerian dan lembaga (K/L) juga diminta
untuk membantu pembangunan industri perikanan nasional. Salah satunya
dengan membangun fasilitas penunjang seperti jalan dan listrik
"Sekarang
melalui Inpres Nomor 7 tahun 2016, Presiden meminta K/L membantu
percepatan pembangunan industri perikanan nasional. Listrik, di
Kementerian ESDM, sudah komunikasi dengan kita. Kementerian PUPR mereka
berminat mendukung penyediaan air bersih, jalan, dan rumah nelayan,"
tutur Nilanto.
Dengan adanya percepatan pembangunan fasilitas
pendukung diharapkan investor dalam dan luar negeri semakin tertarik
menanamkan modalnya di industri perikanan.
Credit
detikFinance
Perusahaan Grup Bakrie Minati Investasi Industri Perikanan di Pulau Terluar RI
Jakarta - Salah satu perusahaan Grup Bakrie, Bakrie Indo
Infrastructure, yang bergerak di sektor infrastruktur tengah melirik
peluang investasi industri perikanan di Indonesia. Perusahaan tersebut
sudah rutin melakukan komunikasi dengan Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP).
"Bakrie infrastruktur (Bakrie Indo
Infrastructure) juga join dengan kita. Dia sudah ketemu beberapa kali,"
tutur Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP)
KKP, Nilanto Perbowo di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016).
Selanjutnya,
perusahaan tersebut melakukan berbagai kajian dan studi lebih lanjut
mengenai potensi bisnis di 15 pulau terluar yang ditawarkan pemerintah.
Pemerintah menawarkan 15 pulau terluar Indonesia untuk dikembangkan
industri pengolahan ikannya kepada pihak swasta.
"Mereka lagi pelajari dan dikaitkan dengan lokasi yang sudah ada," kata Nilanto.
Nilanto
menambahkan bahwa perusahaan Bakrie yang bergerak di sektor
infrastruktur tersebut berminat di industri pengolahan ikan dan juga
infrastruktur kawasan industri perikanan seperti jalan, fasilitas air
bersih, hingga pembangkit listrik.
"Dua-duanya mereka minat, infrastruktur sama pengolahan," ujar Nilanto.
Credit
detikFinance