Tampilkan postingan dengan label TNI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TNI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 November 2018

Mayjen Besar Harto, Pangkostrad Pengganti Andika Perkasa



Prajurit Kostrad TNI AD melakukan yel-yel saat upacara Peresmian Satuan Baru dan Perubahan Nama Satuan TNI di Sorong, Papua Barat, 11 Mei 2018. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Prajurit Kostrad TNI AD melakukan yel-yel saat upacara Peresmian Satuan Baru dan Perubahan Nama Satuan TNI di Sorong, Papua Barat, 11 Mei 2018. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

CB, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan perwira tinggi. Salah satunya, Hadi menempatkan Mayor Jenderal Besar Harto Karyawan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

"Mutasi jabatan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 30 November 2018.

Besar Harto menjadi Pangkostrad dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018 tanggal 29 November 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Besar Harto mengisi jabatan Pangkostrad yang kosong setelah ditinggal Jenderal Andika Perkasa.

Perwira tinggi ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986. Sebelum menjadi Pangkostrad ke-40 saat ini, dia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi sejak 19 Maret hingga 29 November 2018. Dia merupakan perwira tinggi yang berpengalaman dalam bidang infanteri Komando Strategis Angkatan Darat.

Sejak menjadi perwira tinggi, Besar Harto memulai kariernya dengan pangkat Brigadir Jenderal sebagai Inspektorat Kostrad pada 2015. Tahun 2016, dia diangkat menjadi Kepala Koordinator Dosen Sekolah Staf dan Komando TNI. Pada tahun yang sama pula, pria asal Pasaman, Sumatera Barat ini kembali menjadi Inspektorat Kostrad.
Pada pangkat Mayor Jenderalnya, Besar Harto memulai karier di Komandan Pusat Penerbangan TNI AD tahun 2017. Setelah itu, lelaki kelahiran 31 Mei 1963 ini di mutasi awal tahun 2018 menjadi Pangdam III/Siliwangi. Saat nanti dilantik menjadi Pangkostrad, Besar Harto akan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal.



Credit  tempo.co







Panglima TNI Mutasi 81 Jabatan Perwira Tinggi, Ini Daftarnya



Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeriksa pasukan ketika upacara penutupan latihan dan simulasi mitigasi aksi terorisme integratif di kawasan JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Upacara penutupan dan simulasi yang diikuti personel TNI, Polri, dan instansi terkait tersebut sebagai upaya pengamanan pelaksanaan Asian Games 2018. TEMPO/Subekti.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeriksa pasukan ketika upacara penutupan latihan dan simulasi mitigasi aksi terorisme integratif di kawasan JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Upacara penutupan dan simulasi yang diikuti personel TNI, Polri, dan instansi terkait tersebut sebagai upaya pengamanan pelaksanaan Asian Games 2018. TEMPO/Subekti.

CB, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi dan promosi terhadap 81 jabatan di tingkat perwira tinggi. Mutasi dan promosi disebut sebagai upaya peningkatan kinerja di lingkungan TNI.
"Mutasi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 30 November 2018.

Mutasi dan promosi jabatan ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018 tanggal 29 November 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Dalam surat tersebut Panglima TNI menetapkan mutasi jabatan 81 perwira tinggi (Pati) TNI, terdiri dari 45 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 16 Pati jajaran TNI Angkatan Laut dan 20 Pati jajaran TNI Angkatan Udara.

Berikut daftar Pati yang terkena mutasi:

45 Pati TNI AD

1. Mayjen TNI Besar Harto Karyawan dari Panglima Koddam III/Siliwangi menjadi Pangkostrad
2. Mayjen TNI Tri Soewandono dari Danpussenif Kodiklatad menjadi Pangdam III/Siliwangi
3. Brigjen TNI Teguh Pujo Rumekso dari Kasdam VI/Mulawarman menjadi Danpussenif Kodiklatad,
4. Brigjen TNI Richard H.T. Tampubolon dari Wadanjen Kopassus menjadi Kasdam VI/Mulawarman
5. Kolonel Inf Mohamad Hasan dari Danrem 061/SK (Bogor) Kodam III/Siliwangi menjadi Wadanjen Kopassus
6. Mayjen TNI Heru Suryono dari Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI
7. Brigjen TNI Taat Agus Budianto dari Dirbekangad menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI,
8. Kolonel Cba Helly Guntoro dari Sekretaris Ditbekangad menjadi Dirbekangad,
9. Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa dari Kasdam XVII/Cendrawasih menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI
10. Brigjen TNI Irham Waroihan dari Danrem 091/ASN (Samarinda) Kodam VI/Mulawarman menjadi Kasdam XVII/Cendrawasih
11. Kolonel Inf Widi Prasetijono dari Danrem 074/Wrt (Surakarta) Kodam IV/Diponegoro menjadi Danrem 091/ASN (Samarinda) Kodam VI/Mulawarman
12. Mayjen TNI Wuryanto dari Pangdam IV/Diponegoro menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Jahpers Panglima TNI,
13. Mayjen TNI Mochamad Effendi dari Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI menjadi Pangdam IV/Diponegoro
14. Brigjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi dari Pati Ahli Kasad Bid. Manajemen Sishankamneg menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI
15. Brigjen TNI Makmur Umar dari Waaspam Kasad menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Manajemen Sishankamneg
16. Brigjen TNI Djaka Budhi Utama dari Danpusintelad menjadi Waaspam Kasad
17. Brigjen TNI Sonny Aprianto dari Danrem 031/WB (Pekan Baru) Kodam I/Bukit Barisan menjadi Danpusintelad
18. Kolonel Inf Mohammad Fadjar MPCIT dari Danrem 023/KS (Sibolga) Kodam I/Bukit Barisan menjadi Danrem 031/WB (Pekan Baru) Kodam I/Bukit Barisan
19. Brigjen TNI Yunadi dari Dirum Akademi TNI menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
20. Brigjen TNI Dr. Kamistan Hadirin dari Dandenma Mabes TNI menjadi Dirum Akademi TNI

21. Kolonel Czi Gunawan Pakki dari Paban II/Bekum Slog TNI menjadi Dandenma Mabes TNI
22. Mayjen TNI Johny L. Tobing dari Irjenad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
23. Mayjen TNI Dominicus Agus Riyanto dari Asrena Kasad menjadi Irjenad
24. Brigjen TNI Arief Budiarto dari Kadispsiad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
25. Kolonel Cku Eri Radityawara Hidayat dari Sekretaris Dispsiad menjadi Kadispsiad
26. Brigjen TNI Maruli Simanjuntak dari Kasdam IV/Diponegoro menjadi Danpaspampres
27. Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa dari Danrem 161/WS (Kupang) Kodam IX/Udayana menjadi Kasdam IV/Diponegoro
28. Kolonel Arm Syaiful Rahman dari Danrem 101/Ant (Banjarmasin) Kodam VI/Mulawarman menjadi Danrem 161/WS (Kupang) Kodam IX/Udayana
29. Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso dari Dirrenprogar Ditjen Renhan Kemhan menjadi Sesditjen Pothan Kemhan
30. Brigjen TNI Akhmad Thamim dari Karoren Setjen Kemhan menjadi Dirrenprogar Ditjen Renhan Kemhan
31. Brigjen TNI Amad Sugiyono dari Dirkomcad Ditjen Pothan Kemhan menjadi Karoren Setjen Kemhan
32. Kolonel Czi Untung Waluyo dari Kabid Opini Puskom Publik Kemhan menjadi Dirkomcad Ditjen Pothan Kemhan,
33. Mayjen TNI Deni K. Irawan dari Staf Ahli Bid. Sosial Kemhan menjadi Staf Khusus Kasad
34. Kolonel Chk Jamaruba Silaban dari Kabag Nasihat Hukum Rokum Setjen Kemhan menjadi Dirtur Per UU Ditjen Strahan Kemhan
35. Mayjen TNI Aris Martono Haryadi dari Deputi Bid. Sistem Nasional Setjen Wantannas menjadi Staf Khusus Kasad
36. Brigjen TNI Afanti S. Uloli dari Karoum Setjen Wantannas menjadi Deputi Bid. Sistem Nasional Setjen Wantannas
37. Brigjen TNI Sugeng dari Bandep Ur. Lingkungan Strategis Internasional pada Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas menjadi Karoum Setjen Wantannas
38. Brigjen TNI Syachriyal E. Siregar dari Bandep Ur. Sosbud pada Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas menjadi Bandep Ur. Lingkungan Strategis Internasional pada Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas
39. Kolonel Inf Yudi Abrimantyo dari Paban Utama A-5 Dit A Bais TNI menjadi Bandep Ur. Sosbud pada Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas
40. Mayjen TNI Eddy Kristanto dari Agen Madya pada Staf Ahli Bid. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup BIN menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
41. Brigjen TNI Supit Widiarto dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
42. Brigjen TNI Dwi Atmadja H. Prabawa dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
43. Brigjen TNI Sumardi dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
44. Brigjen TNI Abdul Latief (Han) dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
45. Brigjen TNI Zaenal Arifin dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)


16 Pati TNI AL


1. Mayjen TNI (Mar) F. Saud Tambatua dari Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI menjadi Staf Khusus Kasal
2. Laksma TNI Ridwan Lazwarman dari Pa Sahli Tk.II Kamkonf Komunal Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI menjadi Staf Khusus Kasal
3. Kolonel Laut (S) Bambang Priyanggodo dari Pamen Sahli SDAB Sahli Kasal Bid. Hanneg Sahli Kasal menjadi Pa Sahli Tk.II Kamkonf Komunal Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI
4. Laksda TNI Edi Sucipto dari Aspotmar Kasal menjadi Koorsahli Kasal
5. Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono dari Dankormar menjadi Aspotmar Kasal
6. Mayjen TNI (Mar) Suhartono dari Danpaspampres menjadi Dankormar
7. Laksma TNI Iswan Sutiswan dari Pati Sahli Kasal Bid. Dokstraops menjadi Pati Mabes AL (dalam rangka pensiun)
8. Kolonel Laut (T) Didik Firnanto dari Paban III/Log Ditmin Sesko TNI menjadi Pati Sahli Kasal Bid. Dokstraops
9. Laksma TNI Supradono dari Dirtur Per UU Ditjen Strahan Kemhan menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun)
10. Laksda TNI Manahan Simorangkir dari Staf Khusus Kasal menjadi Sahli Bid. Sosbud Setjen Wantannas
11. Laksma TNI Muspin Santoso dari Direktur Strategi Kamla pada Deputi Bid. Kebijakan dan Strategi Bakamla menjadi Staf Khusus Kasal
12. Laksma TNI Barkah Suheryanto dari Pati Sahli Kasal Bid. Sumda Hanneg menjadi Direktur Strategi Kamla pada Deputi Bid. Kebijakan dan Strategi Bakamla
13. Kolonel Mar Tory Subiyantoro dari Sahli A Wilnas Koarmada II menjadi Pati Sahli Kasal Bid. Sumda Hanneg
14. Laksma TNI Eden Gunawan dari Staf Khusus Kasal menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun)
15. Laksma TNI R. Edi Surjanto dari Staf Khusus Kasal menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun)
16. Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto dari Staf Khusus Kasal menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun)

20 Pati TNI AU
1. Marsda TNI Agoes Haryadi dari Pa Sahli Tk. III Bid. Jahpers Panglima TNI menjadi Staf Khusus KSAU
2. Marsma TNI Bowo Budiarto dari Danlanud Sultan Hasanuddin menjadi Waasops KSAU
3. Marsma TNI Hendrikus Haris Haryanto dari Karo Pam Setmilpres Kemensetneg menjadi Danlanud Sultan Hasanuddin
4. Kolonel Pnb Ronald L. Siregar dari Pamen Sopsau menjadi Karo Pam Setmilpres Kemensetneg
5. Marsma TNI Sugiyo dari Pati Sahli Kasau Bid. Iptek menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)
6. Kolonel Lek Hento Budi Sarjono dari Sesdiskomlekau menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Iptek
7. Marsda TNI Rus Nurhadi Sutedjo dari Sahli Bid. Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam menjadi Deputi Bid. Koordinasi Komunikasi dan Aparatur Kemenko Polhukam
8. Marsma TNI Ahmad Sajili dari Asdep Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam menjadi Sahli Bid. Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam
9. Marsda TNI Dody Trisunu dari Deputi Bid. Potensi SAR Basarnas menjadi Dirjen Renhan Kemhan
10. Marsma TNI Danardono Sulistyo Adji dari Sesditjen Pothan Kemhan menjadi Staf Ahli Menhan Bid. Politik
11. Marsma TNI Bambang Eko Suhariyanto dari Karokum Setjen Kemhan menjadi Staf Ahli Bid. Sosial Kemhan
12. Kolonel Sus Agus Mulyadi dari Sesdiskumau menjadi Karokum Setjen Kemhan
13. Marsda TNI Emir Panji Dermawan dari Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)
14. Marsma TNI Sungkono dari Dirprogbangdik Debid Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas menjadi Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas
15. Marsma TNI Toto Boedihardjo, S.H. dari Pa Sahli Tk. II Was Aspas Sahli Bid. Hubint Panglima TNI menjadi Dirprogbangdik Debid Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas
16. Kolonel Adm Prabowo dari Paban II/Bindik Spers TNI menjadi Pa Sahli Tk. II Was Aspas Sahli Bid. Hubint Panglima TNI
17. Marsda TNI Syahrul E. Lubis dari Staf Khusus KSAU menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)
18. Marsda TNI Chairil Anwar dari Staf Khusus Kasau menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)
19. Marsma TNI Gunawan Wibisono dari Staf Khusus KSAU menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)
20. Marsma TNI I Nyoman Sukra dari Staf Khusus KSAU menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)






Credit  tempo.co




Selasa, 27 November 2018

Kontingan TNI AD Tak Terkalahkan di Lomba Tembak ASEAN


Kontingan TNI AD Tak Terkalahkan di Lomba Tembak ASEAN
Kontingan TNI AD Tak Terkalahkan di Lomba Tembak ASEAN

MALAKA - Kontingan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berhasil memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam lomba tembak antarangkatan darat se-ASEAN atau ASEAN Armies Rifle Meet (AARM).

Tambahan 1 medali perak dari cabang lomba senapan otomatis (SO) Match 3 pada Sabtu (24/11) kian mengukuhkan posisi TNI AD sebagai juara umum AARM ke-28 yang digelar di Lapangan 400 Terendak Camp, Sungai Udang, Malaka, Malaysia.

Tim Indonesia mengakhiri sepak terjangnya di AARM-28 dengan total mendulang 9 trofi, 32 emas, 14 perak dan 10 perunggu. Posisi kedua didu duki Thailand yang mengantongi 3 trofi, 7 emas, 24 perak, 9 perunggu sedangkan posisi 3 Vietnam yang hanya mampu mendapat 2 trofi, 2 emas dan 2 perunggu.

Pencapaian TNI AD ini memecahkan rekor kemenangan tahun lalu ketika AARM digelar di Singapura. Saat itu, Kontingen TNI AD menjadi juara umum dengan mengantongi 9 trofi, 31 medali emas, 10 perak dan 10 perunggu. “Hasil akhir ini sungguh luar biasa. Selain memperpanjang rekor kemenangan berturut-turut, TNI AD juga memecahkan rekor pencapaian medali tahun sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Candra Wijaya.

Menurut Candra, Kontingen TNI AD sekaligus berhasil menjawab tantangan pimpinan TNI AD yaitu memecahkan rekor medali. Sejak digelar pada 1991, Indonesia telah 13 kali menjadi juara umum. Bahkan tiga tahun terakhir, kita berturut-turut di posisi puncak. Pada 2008- 2014, TNI AD tujuh tahun berturut-turut memenangi AARM.

Gelar juara umum sempat singgah ke Thai land pada 2015 saat Indonesia menjadi tuan rumah AARM. Posisi kedua terbanyak menjadi juara umum dipegang Negara Gajah Putih yakni delapan kali kemenangan (lihat info grafis).

Menurut Candra, keberhasilan mempertahankan juara umum pada ajang AARM ke-28 adalah berkat doa seluruh rakyat Indonesia. Kontingen TNI AD mempersembahkan kehormatan dan kebanggaan sebagai juara AARM tahun ini kepada bangsa. Dia juga menekankan, prestasi ini sekaligus menunjukan bahwa prajurit TNI AD masih jadi yang terbaik di Asia Tenggara.

“Berbekal senjata dan amunisi produksi PT Pindad, kontingen TNI AD sekali lagi berhasil membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya mampu mandiri dalam alutsista namun juga kompetitif dan berprestasi," tegas lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 ini. 

Sebelum berlaga di Malaysia, para anggota TNI AD atlet tembak Indonesia yang berlaga di AARM ke-28 telah menjalani seleksi ketat selama tujuh bulan Antara Februari-September 2018. Hasil keseluruhan AARM ke-28 akan diumumkan secara resmi pada Selasa (27/11).

Cabang yang diperlombakan adalah senapan, pistol dan senapan otomatis atau SO putra-putri, baik individu maupun beregu. Candra menyatakan, prestasi yang berhasil diraih ini tidak mudah karena kompetisi berlangsung ketat. "Jika tidak fokus dan tidak percaya diri, kita bisa lewat (kalah) oleh yang lain terutama Thailand," tuturnya. 





Credit  sindonews.com


Kamis, 22 November 2018

Jadi KSAD, Andika Perkasa Naik Pangkat Jadi Jenderal


Jadi KSAD, Andika Perkasa Naik Pangkat Jadi Jenderal
Pelantikan Andika Perkasa jadi KSAD. (Andhika/detikcom)



Jakarta - Letjen Andika Perkasa resmi dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono. Dia pun langsung mendapat kenaikan pangkat setelah dilantik, yaitu menjadi jenderal (bintang empat).

Prosesi kenaikan pangkat Andika diselenggarakan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018). Kenaikan pangkat Andika didasari Keppres Nomor 98/TNI/2018, yang ditandatangani hari ini juga oleh Presiden Jokowi.

"Menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada perwira tinggi TNI atas nama Letnan Jenderal Andika Perkasa menjadi Jenderal TNI," demikian petikan Keppres kenaikan pangkat Andika yang dibacakan oleh Sesmilpres Marsda Trisno Hedardi.


Setelah Keppres dibacakan, Jokowi langsung menyematkan tanda pangkat dan jabatan Andika yang baru. Dia menepuk bahu mantan Pangkostrad itu tiga kali.

Jadi KSAD, Andika Perkasa Naik Pangkat Jadi Jenderal
Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Nama Andika sebelumnya memang sudah santer disebut-sebut bakal menggantikan Mulyono sebagai KSAD. Andika sebelum ini menjabat Pangkostrad.

Andika juga pernah menjabat Dankodiklatad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan menjadi Komandan Paspampres pada Oktober 2014, sesaat setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden RI.





Credit  news.detik.com



Andika Perkasa Resmi Dilantik Jadi KSAD Gantikan Jenderal Mulyono


Andika Perkasa Resmi Dilantik Jadi KSAD Gantikan Jenderal Mulyono
Andika Perkasa dilantik jadi KSAD di Istana Negara. (Andhika Prasetia/detikcom)



Jakarta - Presiden Joko Widodo melantik Letnan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru. Ia menggantikan Jenderal Mulyono.

Pelantikan Marsdya Andika dilakukan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018). Pelantikan Andika dihadiri sejumlah menteri dan pejabat.


Jokowi membacakan sumpah jabatan, yang kemudian diikuti oleh Andika. Pelantikan Andika ini sesuai dengan Keppres Nomor 97/TNI Tahun 2018, yang ditandatangani pada 22 November 2018. Andika kemudian diambil sumpahnya secara Islam oleh Jokowi.

"Demi Allah saya bersumpah... bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," demikian potongan sumpah jabatan yang dibacakan Andika. Setelah membacakan sumpah, dia menandatangani berita acara pelantikan.


Para pejabat yang hadir antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menperin Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, hingga Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita.

Nama Andika sebelumnya santer disebut-sebut bakal menggantikan Mulyono sebagai KSAD. Andika sebelum ini menjabat Pangkostrad.

Andika juga pernah menjabat Dankodiklatad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan pernah menjadi Komandan Paspampres pada Oktober 2014, sesaat setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden RI.




Credit  news.detik.com





Rabu, 21 November 2018

Sikapi AS-Australia, RI Butuh Pangkalan Militer di Papua


Sikapi AS-Australia, RI Butuh Pangkalan Militer di Papua
Menanggapi langkah AS-Australia membangun pangkalan militer di Papua Nugini, Indonesia disebut pun perlu membangun Mako Kostrad dan Marinir di Papua. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)


Jakarta, CB -- Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengumumkan kerjasamanya dengan Australia untuk membangun sebuah pangkalan militer yang akan diletakkan di kawasan di Papua Nugini. Amerika juga sekaligus mengadakan kerjasama dengan Lombrum Naval Base atau pangkalan angkatan laut milik pertahanan Papua Nugini.

Menanggapi langkah Negara Paman Sam tersebut, Pengamat Militer dan Pertahanan Indonesia Muradi mengingatkan pemerintah Indonesia bahwa itu bukan sebuah kabar baik. Oleh sebab itu, Indonesia pun disebutnya harus menyikapi dengan membangun fasilitas serupa di Papua.

"Dari segi pertahanan keamanan dengan membangun pangkalan militer jangan dianggap membangun sebagai perkawanan. Itu salah. Itu dianggap sebagai kompetitor di bidang pertahanan dan keamanan," kata Muradi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (18/11).



Untuk itu, Muradi mengusulkan agar Indonesia membangun pangkalan pertahanan serupa di sekitar pulau Papua yang merupakan wilayah Indonesia.

"Kita harus mempercepat proses pembangunan Membangun Mako Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat) dan Mako Marinir supaya ada efek gentar," ujar Muradi.


Sikapi AS-Austarlia, Butuh Mako Kostrad dan Marinir di Papua
Mike Pence. (REUTERS/Kim Hong-Ji)


Efek gentar atau efek deteren itu, kata dia, perlu dibangun sebagai pesan untuk negara-negara lain terkait kedaulatan Indonesia.

Pembangunan pangkalan militer ini dilakukan agar negara lain tidak semena-mena dengan Indonesia. Papua diharapkan bisa menjadi basis pertahanan dan militer Indonesia ke depan.

"Logikanya kalau bukan sebagai musuh minimal kompetitor dan minimal kita waspada," ujar Muradi.

Pengajar di lingkungan Universitas Padjadjaran itu mengatakan dalam sejumlah buku pertahanan dan keamanan Australia, Indonesia adalah salah satu negara yang dianggap sebagai ancaman. Atas dasar itu, kata Muradi, tidak heran ketika Australia membangun pangkalan militer di wilayah yang berbatasan dengan Indonesia.

"Australia masih memandang Indonesia sebagai ancaman bersama China. Jadi memang kalau membangun [pangkalan militer] itu bukan hal yang baru. Situasi ini sudah kita prediksi jauh hari," ujar Muradi.

Sejauh ini, Muradi bilang, Indonesia belum melakukan tindakan signifikan mengantisipasi pergerakan militer dari negara lain. Padahal, negara lain Seperti Singapura secara gamblang menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi ancaman.

"Singapura jelas-jelas mereka itu terancam, bisa terlihat dari pernyataanya soal negara yang perlu diperhitungkan adalah negara dengan mayoritas Islam terbesar yang mana Indonesia. Dalam hal ini minimal kita merumuskan ancaman dari luar seperti apa," ujar dia.

Sebelumnya, Wapres AS Mike Pence pada Sabtu (17/11) mengumumkan kesepakatan negaranya dan Australia untuk membangun pangkalan laut di Papua Nugini, juga bekerja sama dengan pemerintahan negara tersebut.

"Kami akan bekerja dengan dua negara ini untuk melidungi kedaulatan dan hak maritim di Kepulauan Pasifik," kata Pence dikutip dari AFP (17/11).

Dikutip dari kantor berita yang sama, gerakan AS itu dilihat sebagai bentuk 'pergerakan' atas pengaruh China di kawasan Pasifik.

Kabar bahwa China ingin membangun fasilitas militer di Fiji seperti di Pulau Blackrock, Manus atau vanuatu telah tercium pihak Australia dan informasi ini mengalir sampai Gedung Putih. Kedua negara pun disebut khawatir keinginan China ini akan menyaingi keseimbangan kekuatan angkatan laut di pasifik Selatan.




Credit  cnnindonesia.com




Rabu, 12 September 2018

Ini Kronologis Terbakarnya KRI Rencong 622 di Tengah Laut



Ini Kronologis Terbakarnya KRI Rencong 622 di Tengah Laut
Musibah kebakaran terjadi pada KRI Rencong-622 yang sedang melaksanakan Operasi BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) III, Selasa (11/9/2018) di sekitar perairan Sorong kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III. Dokumen/SINDOnews

JAKARTA - Musibah kebakaran terjadi pada KRI Rencong 622 yang sedang melaksanakan Operasi BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) III, Selasa (11/9/2018) di sekitar perairan Sorong kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III.

Dalam siaran pers yang diterima SINDOnews dari TNI AL, musibah ini terjadi pada saat KRI bergerak dari laut menuju dermaga umum Sorong untuk melaksanakan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong.

Sekitar pukul 07.00 WIT kapal melaksanakan pemanasan Gas Turbin (GT), dimulai dengan start APU GT sempat GT hidup dan kemudian mati, saat di periksa pada Control GT indikator tidak ada kelainan, akan tetapi pada saat dicek ke ruang GT tiba-tiba muncul api.

"Merespon kondisi tersebut, prajurit KRI langsung melaksanakan peran kebakaran, setelah ditangani oleh Tim PEK KRI Rencong-622 api tetap membesar. Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong," ujar Kadipenal Laksamana Pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta. 

"Kobaran Api semakin membesar dan kapal black out (listrik mati total) serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal dan guna menghindari korban jiwa, karena rawan kemungkinan terjadinya ledakan Komandan KRI memutuskan untuk melaksanakan peran peninggalan bagi seluruh ABK KRI Rencong 622," tambahnya.

Dijelaskan, pada saat proses kebakaran terjadi Komandan KRI Rencong 622 tetap berupaya melaksanakan penyelamatan kapal sesuai prosedur yang berlaku, juga
melaporkan dan berkordinasi terus dengan komando atas tentang kondisi yang dihadapi di lapangan.

"Namun dengan berbagai upaya penyelamatan yang dilaksanakan, karena kebakaran makin membesar dan tidak dapat ditanggulangi lagi maka Komandan memutuskan untuk seluruh anggota meninggalkan Kapal. Akhirnya kapal tidak dapat terselamatkan lagi dan tenggelam pada posisi lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong," sebutnya.

Sementara itu, seluruh ABK KRI Rencong yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong, beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong 622 yang dapat diselamatkan.

"KRI Rencong 622 merupakan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), kapal ini dibuat di Galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1979. Kapal ini di desain sebagai kapal berkecepatan tinggi dimana badan kapal terbuat dari aluminium," terangnya.

Dalam waktu dekat  TNI AL akan membentuk Tim Investigasi untuk mencari secara menyeluruh penyebab terjadinya kebakaran tersebut. "Dan diharapkan dari hasil investigasi ini dapat dijadikan bahan evaluasi guna mengantisipasi serta menghindari kejadian serupa dimasa yang akan datang," pungkasnya. 



Credit  sindonews.com





KRI Rencong 622 Terbakar dan Tenggelam di Perairan Sorong


KRI Rencong 622 Terbakar dan Tenggelam di Perairan Sorong
KRI Rencong bernomor lambung 622 terbakar dan tenggelam di perairan Pulau Senapan, Sorong, Papua Barat, Selasa (11/9/2018). FOTO/IST

SORONG - KRI Rencong dengan nomor lambung 622 dilaporkan terbakar dan tenggelam saat patroli di sekitar perairan Pulau Senapan, Sorong, Papua Barat, Selasa (11/9/2018) pagi. Sebanyak 38 personel, termasuk Komandan KRI dilaporkan selamat.

Dari informasi yang didapat dari Kepala Kantor SAR Sorong Emy Freezer, KRI Rencong yang diperbantukan di Lantamal XIV Sorong berada di perairan yang berjarak kurang lebih 8 mil dari Kota Sorong. Kapal ini dilaporkan terbakar pertama kali oleh anggota Lantamal XIV Sorong Mayor Djoko pada pukul 08.00 WIT. Dia kemudian meminta bantuan kapal yang dilengkapi water cannon untuk membantu memadamkan api di KRI Rencong.

Mendapat informasi tersebut, sejumlah kapal datang dan mencoba memadamkan api yang membakar KRI Rencong. Di antaranya Kapal SAR Baladewa, KAL Wayag Lantamal XIV, tug boat pertamina, speedboat Type C Ditpolair, Kapal Pelikan Mabes Polri, dan KNP 361 KPLP. Namun upaya pemadaman api tidak berhasil, sehingga KRI Rencong akhirnya tenggelam pada pukul 12.35 WIT.

Peristiwa ini juga terekam dalam video amatir yang diambil oleh warga sekitar Pulau Senapan. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Lantamal XIV Sorong. 




Credit  sindonews.com





Selasa, 28 Agustus 2018

TNI AD sedang Menunggu Heli H-47 Chinook yang Digunakan untuk Misi Tempur dan Bencana Alam




TNI AD sedang Menunggu Heli H-47 Chinook yang Digunakan untuk Misi Tempur dan Bencana Alam
Heli CH-47 Chinook


CB - Jika tidak ada aral melintang pada tahun 2019 mendatang Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) akan menerima 12 unit heli transpor H-47 Chinook dari AS.
Kehadiran heli Chinook untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD memang sangat dibutuhkan mengingat selama ini helikopter angkut yang dimiliki oleh Puspenerbad jumlahnya masih terbatas.
Heli Chinook sendiri oleh militer AS telah dioperasikan pada Perang Vietnam (1955-1975) dan dikenal sebagai ‘pisang terbang’ (flying banana) karena bentuk bodinya yang seperti pisang.

Penggunaan heli Chinook yang bisa mengangkut pasukan dan logistik dalam jumlah besar itu memang sangat diperlukan TNI AD.
Apalagi kesatuan ini selalu menjadi tulang punggung dalam operasi penanganan bencana alam bersama-sama pasukan TNI lainnya.
Untuk keperluan operasional baik misi tempur maupun non tempur, TNI AD biasa menggunakan heli transpor jenis Mi-17 buatan Rusia sebanyak 16 unit , 14 unit heli Bell 412 (AS), dan 30 unit heli BO-105 (Jerman).
Sebagai heli transpor, Mi-17 menjadi andalan TNI AD karena bisa mengangkut pasukan bersenjata lengkap sebanyak 24 personel atau membawa logistik sebanyak 5000 kg.


Heli Mi-17 TNI AD
Heli Mi-17 TNI AD (A Winardi)
Sementara Bell-412 buatan AS yang proses perakitannya sudah bisa ditangai oleh PTDI bisa membawa pasukan sebanyak 13 personel atau 3000 kg barang.
Sedangkan heli BO-105 yang merupakan heli buatan Jerman, merupakan heli transpor dan juga sekaligus heli serang yang bisa mengakut 4 orang atau barang sebanyak 1000 kg.
Jika dibandingkan dengan heli transpor yang sudah dimiliki TNI AD, kehadiran heli Chinook yang berbentuk unik karena merupakan ‘heli tandem’ memang sangat menyolok.

Sebagai helikopter yang memiliki dua baling-baling utama, Chinook memiliki ukuran panjang 30 meter, tinggi 5,7 meter, dan bisa mengangkut 55 tentara bersenjata lengkap atau sekitar 11.000 kg barang.

Selain itu sebagai heli transpor sekaligus tempur, Chinook juga dipersenjatai sejumlah senapan mesin untuk melindungi para tentara yang sedang keluar atau masuk kedalam helikopter.
Karena bisa mengangkut barang demikian banyak, maka Chinook sebagai heli transpor sangat diandalkan untuk menangani bencana alam yang bersifat regional atau nasional.

Ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami Aceh (2004) Indonesia mendapat pelajaran berharga.
Yakni, terbukti begitu vitalnya peran heli Chinook yang dioperasikan oleh sejumlah negara dalam penanganan bencana secara tepat dan akurat.
Bell-412 TNI AD terbang di atas Jakarta
Bell-412 TNI AD terbang di atas Jakarta (A Winardi)
Indonesia bahkan sampai menyewa 5 heli Chinook dari AS untuk memperlancar penanganan bencara alam di Aceh.
Didorong oleh pengalaman berharga itu, pada tahun 2016 Kementerian Pertahanan RI menandatangai pembelian sebanyak 12 unit heli Chinook yang rencananya dikirim secara bertahap mulai tahun 2019.






Credit  TRIBUNJAMBI.COM







Senin, 20 Agustus 2018

Dua Prajurit TNI di Papua Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata


Dua Prajurit TNI di Papua Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata
Ilustrasi penembakan di Papua. (Dok. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi) 

Jakarta, CB -- Dua anggota TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) tewas ditembak kelompok bersenjata ketika akan membagikan bahan makanan untuk anak-anak.

Dikutip dari Antara, laporan yang diterima oleh Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Dax Sianturi menyebutkan dua anggota TNI yang meninggal dunia adalah Letnan Dua Amran Blegur yang menjabat Komandan Pos Tingginambut dan Prajurit Satu Fredi.

Mereka ditembak ketika hendak ke Kampung Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.


"Jenazah kedua prajurit itu dijadwalkan akan dievakuasi ke Jayapura pada Senin (20/8) untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta," kata Sianturi di Jayapura.

Dax Sianturi mengatakan bahwa dua TNI itu sedang membawa bahan makanan untuk anak-anak. Namun, sekitar pukul 14.00 WIT, masyarakat melapor ke Koramil Tingginambut tentang pengadangan terhadap anggota TNI di Jembatan Tingginambut.


Saat ditemukan, kata dia, kedua korban meninggal dunia dengan luka tembak dan panah.

Jenazahnya berada di luar rumah kayu Jembatan Tingginambut, kemudian dievakuasi ke RSUD Mulia.

Sebelumnya, pada 6 Juli lalu, seorang anggota Resimen 1 Satuan Tugas Khusus Papua Pelopor Brimob, Bharada Rafindo Refli Sagala juga ditembak saat dalam tugas menyergap kelompok bersenjata di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Bharada Rafindo selamat dalam peristiwa itu. Ia hanya mengalami luka tembak di bagian paha kanannya.

Baku tembak di Papua, khususnya di Kabupaten Nduga, cukup sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir.


Pada Juni lalu, tiga warga sipil dilaporkan tewas setelah TNI-Polri dengan kelompok bersenjata melakukan kontak senjata di Bandara Kenyam, Nduga.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengaku bertanggung jawab atas penembakan  yang menewaskan tiga warga sipil tersebut.

Dilansir dari Radio Selandia Baru (radionz.co.nz), tentara separatis Papua mengaku bertanggung jawab atas tewasnya ketiga warga sipil, termasuk anak laki-laki yang mereka katakan terkena peluru nyasar.

"Tembakan membidik ayah anak itu, tapi anak itu panik dan memeluk ayahnya, lalu terkena hantaman peluru nyasar di pipinya," kata tentara separatis itu dalam laporan yang dikutip Radio Selandia Baru (radionz.co.nz).


K
apolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan ada dugaan penembakan terhadap pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua bermotif politik.

"Peristiwa ini adalah diduga kelompok bersenjata untuk kepentingan politik. Jadi kelompok bersenjata ini sering juga dimanfaatkan atau ikut memanfaatkan situasi pilkada," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6).


Credit  cnnindonesia.com





Senin, 13 Agustus 2018

Diuji Tim TNI, Ini Keunggulan Medium Tank Buatan Anak Bangsa


Diuji Tim TNI, Ini Keunggulan Medium Tank Buatan Anak Bangsa
Medium tank produksi PT Pindad dan FNSS Turki melakukan uji mobilitas atau daya gerak di Pantai Bocor, Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen, Jateng, Sabtu (11/8/2018). Uji mobilitas tank buatan Indonesia di kawasan berpasir ini untuk mengetahui kemamp

BANDUNG - Medium tank produksi bersama PT Pindad dan FNSS berhasil melewati sejumlah pengujian yang dilakukan tim Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbannk AD). Uji mobilitas yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut, menunjukkan medium tank buatan anak bangsa ini unggul di semua uji.

Pada tes mobilitas jalan menanjak dan menikung sejauh 1,6 km, medium tank berhasil menyelesaikan waktu tempuh hanya 4 menit. Tank seharga sekitar Rp100 miliar ini mencatat waktu tempuh cukup cepat dari standar maksimal 10 menit. Padahal, tank ini harus menaklukkan kemiringan tanjakan hingga 60 derajat di kawasan Sarangan, Jawa Timur.

Masih pada uji mobilitas, medium tank diuji mampu melaju dengan kecepatan konstan 5 km per jam sepanjang 10 km. Hasilnya, tank dengan bobot 32 ton ini mampu menyelesaikan sesuai target waktu yang ditentukan.

"Ada materi cepat rendah 5 km per jam sejauh 10 km sudah terselesaikan, dan tidak ada kendala. Semua aman lancar," kata Tim penguji Dislitbang AD Mayor Inf Suratmoko.

Tak berhenti sampai di situ, medium tank Pindad juga terus diuji kemampuannya berjalan di medan berbeda. Tank diuji lintas pasir terurai dipinggir pantai dengan jarak 1 km (PP). Hasilnya, tank dapat menyelesaikan hanya dengan waktu tempuh 2,15 menit.

Tank ini sengaja dibawa tim uji ke Pantai Bocor, Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah. Pengujian di pantai tersebut, melihat ketebalan dan kondisi terurainya pantai. Sehingga akan sangat berat dilalui tank. "Hasilnya tank cukup handal dan mampu," kata dia.

Pengujian kemudian dilakukan kategori lintas pasir bukit bersemak. Tank dikendarai dengan kecepatan tinggi, melewati lobang, tanjakan, semak, dan kontur tanah atau pasir yang tidak stabil. Medium tank, kata dia melaju cukup kencang menyelesaikan jarak 3 km.

Medium tank juga mampu membenamkan diri hingga kedalaman hampir 1 meter di kontur berpasir. Kemampuan yang memungkinkan menghilang dari pandangan musuh.

"TNI membutuhkan kendaraan yang handal di segala medan. Kami sudah uji kecepatan di Cipali. Semua lancar tanpa kendala," ulas dia.

Salah satu kehandalan tank canggih lampu tempur, juga diujicobakan. Pada keadaan gelap, medium tank berhasil menunjukkan kemampuannya tanpa terlihat musuh, walaupun memancarkan lampu.

Tank ini tetap tak terlihat, kendati lampu tempur menyala dan mampu menerangi sejauh 10 meter. Fungsi lampu tempur seolah-olah kendaraan tempur tidak pakai lampu dan mengecoh musuh. 





Credit  sindonews.com




Jet Tempur Sukhoi Pesanan TNI AU Tiba Tahun Depan


Jet Tempur Sukhoi Pesanan TNI AU Tiba Tahun Depan
Jet tempur Sukhoi SU-35. (AFP PHOTO / Vasily Maximov / MOY)



Jakarta, CB -- Alat utama sistem senjata (alutsista) berupa pesawat tempur Sukhoi SU-35 pesanan TNI Angkatan Udara dikabarkan bakal tiba di Indonesia pada Oktober 2019 mendatang. Jet tempur mutakhir itu bakal datang lengkap dengan sistem persenjataan

"2019 akan datang apabila kontrak efektif. Kalau perjanjiannya Agustus akan tiba bulan Oktober 2019," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Kolonel Totok Sugiharto di Kementerian Pertahanan, Kamis (9/8).

Dikatakan Totok, pesawat tersebut sudah dilengkapi dengan persenjataan lengkap. Namun jika kontrak tersebut tidak efektif, maka kemungkinan pembelian Sukhoi akan diundur.



"Sukhoi sudah dilaksanakan teken kontrak pada Februari lalu full combat bulan Agustus ini selesai maka akan dikirim pada tahun 2019," kata dia.




Sejauh ini Totok mengklaim tidak ada kendala dalam pembelian pesawat tersebut. Dia juga menyatakan hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat baik-baik saja dalam pembelian alutsista meski Indonesia membeli jet tempur dari Rusia.

"Kita bersinergi," lanjut dia.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sempat mengatakan pemerintah belum bisa memastikan kelanjutan pembelian sebelas jet Sukhoi SU-35 dari Rusia.

Wiranto mengatakan pemerintah masih menunggu kepastian sikap Amerika Serikat supaya membebaskan ancaman sanksi terhadap negara-negara yang ingin membeli Alutsista dari negara Rusia.

Pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia ini dibeli untuk menggantikan jet tempur F5 dengan nilai kontrak US$1,14 miliar pada pertengahan tahun lalu. Totok menambahkan peralatan sudah siap untuk menunggu kedatangan Sukhoi di Indonesia.


"Itu akan kontrak efektif akan ready di negara kita. Semuanya sudah sesuai dengan yang kita harapkan," ujar dia.


Credit  cnnindonesia.com






Rabu, 01 Agustus 2018

Perkuat Pertahanan, Sejumlah Armada Tempur TNI Dipasang BMS CY-16H


Perkuat Pertahanan, Sejumlah Armada Tempur TNI Dipasang BMS CY-16H
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengapresiasi perusahaan penyedia layanan teknologi. (Foto/Istimewa/Dok)

JAKARTA - Teknologi jenis BMS (Battlefield Management System) CY-16H kini menjadi pelengkap di sejumlah armada tempur milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Atas hasil ini, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengapresiasi perusahaan penyedia layanan teknologi, yang telah berhasil mengembangkan industri berbasis teknologi di Indonesia.

Salah satunya adalah PT Hariff Daya Tunggal Engineering meraih Penghargaan Rintisan Teknologi (Rintek) yang digelar oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

"Semoga penghargaan yang kami berikan bisa memacu untuk bekerja lebih keras lagi," kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, Rabu (25/7/2018).

Presiden Direktur PT Hariff Daya Tunggal Engineering, Budi Permana mengatakan, perusahaan yang memproduksi BMS CY-16H ini merupakan hasil karya anak bangsa.

Pada tahun ini, penghargaan Rintisan teknologi diberikan dalam ajang Innofest, Pameran Industri bertajuk 'Internalisasi Industri 4.0:Building Innovation For Making Indonesia 4.0'.

"Dengan adanya penghargaan terhadap produk teknologi terbaru kami, yakni  BMS CY-16 H, maka akan semakin memacu kami untuk melakukan inovasi-inovasi melahirkan produk-produk teknologi yang memberikan manfaat bagi bangsa dan negara," ucap Budi Permana.

General Manager PT Hariff Daya Tunggal Engineering, Muhamad Uco Isnaini menambahkan, BMS CY-16H juga pernah dipamerkan dalam ajang berskala internasional, yaitu  IDEF ( International Defense Industry Fair) di Turki pada tahun 2017.

Nama produk BMS CY-16H sendiri merupakan pemberian dari KSAD Jenderal Mulyono, yang memiliki arti Carati Yudha (pengatur pertempuran) 2016 Hariff.

"BMS CY-16H merupakan produk ICCS (Integrated Command & Control System) yang dapat menjembatani dan mengamankan komunikasi diseluruh hierarki yang ada di TNI-AD, mulai dari pos komando hingga pasukan," jelas Uco Isnaini.

Kata Uco, dengan BMS komando juga dapat memantau posisi dan kondisi pasukan yang ada di medan perang. Layaknya smartphone, selain dapat mengkomunikasikan suara, BMS juga dapat mengkomunikasikan data-data yang ada di lapangan dengan kecepatan yang tinggi, sehingga dapat meminimalkan miss komunikasi dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

BMS CY-16H saat ini sudah terpasang di sebagian Kendaraan Tempur (Ranpur) dan Kendaraan Taktis (Rantis) Milik TNI-AD, PT. Hariff DTE juga tengah mengembangkan BMS Personel yang untuk digunakan oleh pasukan Infanteri TNI-AD.

Dengan berbekal keahlian, dan keinginan kuat untuk meningkatkan nilai produk dalam negeri, juga demi mendukung pertahanan Indonesia, PT Hariff DTE berharap agar BMS juga dapat digunakan juga oleh dua kesatuan matra lainnya, yaitu TNI-AU, dan TNI-AL.

PT.Hariff  DTE juga berharap BMS CY-16H dapat  bersaing dengan BMS mancanegara, dan berkomitmen untuk mengembangkan teknologi secara berkesinambungan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negeri. 





Credit  sindonews.com



Empat Skuadron Bakal Perkuat Komando Operasi Angkatan Udara III




Empat Skuadron Bakal Perkuat Komando Operasi Angkatan Udara III


YOGYAKARTA - Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koops AU) III segera diperkuat dengan sejumlah skuadron. Diantaranya skuadron tempur, skuadron helikopter, skuadron angkut, dan skuadron pesawat tanpa awak atau drone.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengungkapkan hal tersebut saat memperingati Hari Bakti Ke-71 TNI AU serta gugurnya Marsda TNI Anumerta Agustinus Adisucipto dan Marsda TNI Anumerta Abdulrachman Saleh di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, kemarin.

“Kita berencana menempatkan skuadron pesawat helikopter, kemudian ke depan secara bertahap akan menempatkan skuadron tempur maupun skuadron angkut,” ujar Yuyu. Saat ini pihaknya telah menaikkan dua lanud tipe B yakni Lanud Silas Papare di Jayapura dan Manuhua, Biak menjadi tipe A dan akan dipimpin oleh perwira tinggi bintang satu.

Sementara lanud tipe C yang naik menjadi tipe B yakni Lanud Johanes Abraham Dimara, Merauke dan Lanud Yohanis Kapiyau, Timika. “Koops III sudah dibentuk, dua hari lalu saya melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan markas komando (mako). Termasuk perumahan untuk anggota di sana. Kondisi di Biak yang ada landasan udara (lanud) dan komando sektor (kosek) sudah penuh,” kata mantan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pang kohanudnas) ini.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Nov - yan Sam yoga mengakui, untuk mem perkuat operasional Koops III akan dilengkapi se - jum lah skuadron.

Meski begitu, penambahan kekuatan tersebut masih menunggu kesiapan fasilitas seperti hanggar dan sebagainya. Saat ini TNI AU masih melakukan kajian lokasi yang tepat untuk pembangunan skuadron tersebut. “Untuk hanggar, begitu diputuskan akan dibangun di mana, baru pembangunan dimulai. Jadi tinggal keputusan penentuan di mananya karena itu yang sangat-sangat pentingnya di situ,” katanya.

Dia menyebutkan, ada beberapa lokasi yang memungkinkan untuk penempatan semua skuadron tersebut seperti di Biak, Jayapura, atau Sorong. Penen tuan lokasi tersebut didasarkan atas kesiapan pangkalan dan tingkat ancamannya.

“Jadi ada skuadron tempur, skuadron heli, skuadron UAV, bahkan skuadron angkut semua akan digeser ke timur. Untuk pembentukan skuadron heli, skuadron tempur, dan sebagainya itu, pesawatnya sudah ada. Namun, perlu ada hanggar. Jadi menunggu kesiapan fisiknya. Untuk kantor rencananya diresmikan pertengahan 2019,” ucapnya.

Terkait dengan pembentukan skuadron pesawat tanpa awak, Samyoga menegaskan, hal itu sudah masuk dalam program pengadaan sebab tidak mungkin semua kekuatan ditumpuk di wilayah bagian barat. “Ini merupakan skuadron kedua setelah Skuadron 51 Pontianak, Kalimantan.

Jadi skuadron kedua akan dibangun di wilayah timur, Papua sana. Sebenarnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu tinggal menunggu ketetapan dari fasilitas. Heli sudah ada dan pesawat tempur sudah banyak,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Samyoga juga menyatakan, ada rencana perubahan nama Rumah Sakit Umum Sleman, Yogyakarta menjadi Marsda TNI Anumerta Abdulrachman Saleh. Penggantian nama terse but sebagai bentuk penghargaan atas jasanya saat melawan agresi militer Belanda. “Ada wacana untuk mengubah nama Rumah Sakit Umum Sleman itu menjadi Rumah Sakit Profesor Doktor Abdurachman Saleh, ini sangat positif,” katanya.

Abdulrachman Saleh tidak hanya merupakan seorang pahlawan Angkatan Udara, tapi juga merupakan seorang pionir Ilmu Faal. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) bahkan sudah menjadikan sosok Abdulrachman Saleh sebagai seorang pahlawannya. “Memang beliau ini seseorang yang sangat luar biasa dan pada saat kejadian itu kebetulan Bapak Profesor Doktor saat itu berdinas di daerah Yogyakarta khususnya di Sleman ini sehingga ada keinginan untuk menggantikannya,” ungkapnya.

Hanya, perubahan nama tersebut masih memerlukan proses karena tetap harus melalui persetujuan DPRD dan sebagainya. “Kami dari Angkatan Udara tentu berharap agar proses ini bisa berjalan dengan mulus sehingga nama beliau bisa diabadikan di rumah sakit umum tersebut,” ucapnya.

Seperti diketahui, Marsda TNI Anumerta Prof Dr Abdulrachman Saleh bersama dengan sejumlah pahlawan di antaranya Marsda TNI Anumerta Agustinus Adisucipto dan Opsir Muda Udara Adi Sumarmo Wirjokusumo gugur setelah pesawat Dakota VT-CLA yang dinaikinya saat tengah membawa obat-obatan sumbangan Palang Merah Malaya ditembak jatuh oleh pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk Belanda. Saat penembakan tersebut, pesawat Dakota VT-CLA yang dipiloti oleh Alexander Noel Contanstine dalam persiapan untuk mendarat di Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta. 

Penyerangan oleh Belanda ini merupakan balasan atas aksi heroik para kadet udara yaitu Kadet Udara I Suharnoko Harbani, Kadet Udara I Mulyono, dan Kadet Udara I Sutardjo Sigit yang menyerang tangsi Belanda di Semarang, Sala tiga, dan Ambarawa.


Credit  sindonews.com



Kamis, 24 Mei 2018

Laksamana Siwi Sukma Adji Resmi Jadi Kepala Staf TNI AL



image_title
Photo :VIVA/Agus Rahmat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adjie                 



CB – Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji resmi menjabat kepala staf TNI AL (KSAL) menggantikan Laksamana Ade Supandi, yang memasuki masa pensiun.
Dengan pengangkatan ini, maka Laksdya Siwi juga resmi naik pangkat, menjadi Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, yang turut dibacakan usai pengambilan sumpah.

Resminya Siwi menduduki jabatan baru, setelah dilantik dan diambil sumpahnya oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 43 TNI Tahun 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan KSAL. Keppres itu berisi, memberhentikan dengan hormat Laksamana TNI Ade Supandi. Kedua, mengangkat Laksdya Siwi Sukma Adji. Ditetapkan di Jakarta pada 22 Mei 2018.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung dengan rupa atau dalih apa pun juga tidak memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapa pun juga," kata Laksdya Siwi saat membacakan sumpah jabatan.
"Bahwa saya, tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga yang saya tahu atau patut dapat mengira bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya," ungkapnya.
"Bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi sumpah prajurit," sumpah Siwi mengikuti Presiden Jokowi.
Pada saat bersamaan, Siwi naik pangkat berdasarkan Keppres Nomor 44  TNI 2018 tentang kenaikan pangkat dalam golongan tinggi perwira TNI.
"Menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada perwira tinggi atas nama Laksdya Siwi Sukma Adji, menjadi Laksamana TNI, terhitung mulai tanggal ditetapkan," bunyi keppres penaikan pangkat Siwi.
Laksdya Siwi Sukma Adji menggantikan Laksamana Ade Supandi sebagai KSAL. Ade memasuki masa pensiun terhitung 1 Juni 2018.
Siwi adalah perwira tinggi TNI AL kelahiran Cimahi, 14 Mei 1962. Sebelum dilantik, Siwi menjabat komandan jenderal (Danjen) Akademi TNI.
Siwi Sukma Adji merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan 30 yang lulus pada 1985. Dia juga pernah menjabat sejumlah posisi seperti sebagai perwira bahari di KRI OWA-354, kepala Departemen Operasi KRI Untung Suropati-372.

Lalu, pernah juga menjabat Palaksa KRI Teluk Sampit-515, komandan KRI PRB-728, komandan KRI STS-376, komandan KRI Nala, komandan KDA, komandan Lanal Pontianak, komandan Selapa Pusdikopsla, komandan Satran Koarmatim, Asrena Pangkolinlamil, Asops Pangarmabar, dan komandan Guskamlatim.




Credit  viva.co.id




Jumat, 18 Mei 2018

KRI Ardadedali, Kapal Selam Kedua TNI AL Tiba di Surabaya


KRI Ardadedali, Kapal Selam Kedua TNI AL Tiba di Surabaya
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ardadedali 404 yang dipesan dari Korsel tiba di Dermaga Kapal Selam Koarmada II, Ujung, Surabaya, Kamis (17/5/2018). Foto/SINDOnews/Lukman Hakim


SURABAYA - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ardadedali 404 tiba di Dermaga Kapal Selam Koarmada II, Ujung, Surabaya, Kamis (17/5/2018). Kapal selam kedua pesanan Indonesia dari Korea Selatan diproduksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

KRI Ardadedali 404 merupakan kapal selam type 209/400 DSME yang memiliki bobot 1.280 ton saat muncul di permukaan dan bobot menjadi 1.400 ton saat menyelam. Menuju ke perairan Indonesia, KRI Ardadedali 404 berangkat dari dermaga galangan kapal DSME, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan pada pada 30 April 2018 lalu melintasi Iaut selama 17 hari.

Rute yang dilalui adalah Okpo (Korsel), Selat Korea, Perairan Jepang, Laut Cina Timur, Selat Luzon, Laut Cina Selatan, Selat Apo, Selat Cuyo, Laut Sulu, Selat Sibutu, Laut Sulawesi, Selat Makassar-Laut Jawa Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) hingga akhirya merapat di Dermaga Koarmada II Surabaya.

“Pengadaan alutsista TNI AL ini merupakan program strategis TNI AL jangka panjang. Ini merupakan hal yang wajar sebagai wujud peremajaan alutsista (alat utama sistem persenjataan) guna mengganti alutsista yang berumur di atas 25 sampai dengan 30 tahun,” ujar KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.

Nama Ardadedali diambil dari salah satu panah milik Arjuna, tokoh protagonis dalam Wiracarita Mahabharata. Bentuk ujung dari senjata ini seperti burung dan memiliki jiwa. Pemberian nama itu dengan harapan kapal selam tersebut mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebaik mungkin.

“Alutsista ini harus menjadi senjata andalan yang tidak pernah terkalahkan di setiap peperangan. Kami berharap kapal ini dapat dirawat dengan baik. Tentunya kapal yang datang kali ini lebih sempurna dari pengadaan kapal selam sebelumnya,” kata Ade, panggilan akrab KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.

Masuknya KRI Ardadedali 404 ke jajaran TNI AL sesuai rencana minimum essential force TNI yang telah ditetapkan. Dari tiga kapal selam yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Pemerintah Korea Selatan mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan.

“Indonesia sebagai poros maritim dunia pun diharapkan bisa terwujud,” pungkas Ade.

KRI Ardadedali 404 dilengkapi Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast dan Comfortable Accomodation. Ada empat mesin diesel MTU 12V493 dengan jarak jelajah mencapai 18.520 km. Panjang kapal 61,3 meter, diameter 6,2 M, dengan draft 5,7 M mampu menampung 40 kru kapal.

Kecepatan kapal mencapai 21 knot di bawah air dan 12 knot di permukaan ini mampu belayar lebih dari 50 hari untuk menunjang fungsi operasinya. KRI Ardedali melengkapi kapal selam milik TNI AL sebelumnya, yakni KRI Nagapasa 403.



Credit  sindonews.com



8 Heli Apache Resmi Perkuat Skuadron 11 Serbu TNI AD


8 Heli Apache Resmi Perkuat Skuadron 11 Serbu TNI AD
8 Heli Apache Resmi Perkuat Skuadron 11 Serbu TNI AD. (Koran SINDO. Ahmad Antoni).


SEMARANG - Sebanyak delapan helikopter tempur jenis Apache AH-64E resmi diserahterimakan dari Kementerian Pertahanan kepada TNI Angkatan Darat (AD).

Prosesi serah terima dipimpin langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Skuadron 11 Serbu, Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Tampak hadir KSAD Jenderal Mulyono beserta sejumlah perwira Mabes TNI, Wakil Duta BesarAmerikaSerikat(AS) untuk Indonesia Erin Mckee, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, serta Wakapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Lutfi.

Menhan mengatakan, serah terima delapan unit heli Apache AH-64E ini merupakan bagian untuk memperkuat alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Menurut dia, Apache sebagai heli tempur atau serang yang berteknologi tinggi. ”Apache AH 64E ini merupakan heli berteknologi paling canggih yang ada saat ini,” ungkap Ryamizard, seusai serah terima heli Apache AH-64E.

Pihaknya berharap dengan keberadaan heli tempur di bawah TNI AD ini dapat memperkuat terpeliharanya kedaulatan NKRI, khususnya di wilayah darat. ”Saya minta heli Apache ini dijaga agar masa pakainya bisa seoptimal mungkin. Maka dari itu, saya meminta prajurit untuk mempelajari penggunaan heli Apacheagartidakadakekeliruan yang tidak perlu,” pintanya.

Sementara Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Erin Mckee menyatakan, pembelian heli Apache AH-64E ini sebagai bentuk kemitraan strategis antara AS dan Indonesia dalam bidang pertahanan.

”Delapan helikopter Apache dari Amerika Serikat ini adalah bukti lain dari kemitraan strategis kita yang kuat dan terus berkembang,” kata Erin. Menurut dia, tambahan helikopter tersebut tidak hanya melengkapi kebutuhan Indonesia untuk meningkatkan dan memodernisasikan militernya, juga meningkatkan kemampuan militer Indonesia dengan menyediakan teknologi pertahanan kelas dunia untuk melakukan operasi maritim dan pengawasan guna melindungi perbatasan terluar serta wilayah perairan.

Erin menambahkan, AS sangat berkomitmen terhadap kesuksesan program Apache Aviation TNI Angkatan Darat sehingga pihaknya akan memaksimalkan setiap kesempatan untuk membantu Indonesia dalam mendukung serta meningkatkan kemampuan armada Apache.”Walau begitu, kemitraan kami tak hanya sebatas peralatan dan teknologi, juga berkaitan dengan personel pria dan wanita angkatan bersenjata kedua negara,” ungkapnya.





Credit  sindonews.com





Rabu, 16 Mei 2018

TNI AD Juara Umum Menembak di Australia, KASAD Beri Penghargaan



Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono memberi selamat para juara lomba tembak Australian Army Skill-At-Arms Meeting (AASAM) 2018. (tniad.mil.id)
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono memberi selamat para juara lomba tembak Australian Army Skill-At-Arms Meeting (AASAM) 2018. (tniad.mil.id)

CB, Jakarta - Para anggota tim menembak TNI AD yang menjuarai lomba menembak Australian Army Skill-At-Arms Meeting (AASAM) 2018 di Australia mendapat penghargaan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono. Penghargaan diberikan di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Senin, 14 Mei 2018.
Kasad memberikan penghargaan berupa satu unit rumah tipe 45 kepada Letda Inf Herlansyah yang menjadi best of the best di ajan bergengsi itu. Sedangkan hadiah sepeda motor diberikan pada Serka Novian Budiyanto dan Serka Timur Yudha yang menjuarai kategori "One shoot two kills”.
Lomba menembak AASAM 2018 berlangsung di Australia pada 27 April-10 Mei 2018. Kontingen Indonesia kembali berhasil mempertahankan juara umum, untuk ke-11 kalinya. Mereka juga memecahkan rekor medali terbanyak sepanjang sejarah AASAM yakni dengan perolehan nominal medali 36 Emas, 24 Perak, dan 12 Perunggu. Pencapaian ini meningkat sangat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 28 emas, 6 perak dan 5 perunggu.

Kasad berharap torehan prestasi ini harus dijadikan cambuk, agar semakin meningkatkan kualitas diri sebagai prajurit dan satuan TNI AD yang profesional dan tangguh, namun tetap merakyat. "Kita harus ingat dan camkan dalam hati sanubari yang paling dalam, bahwa sesungguhnya capaian ini bukan hanya karena tempaan dan latihan semata, melainkan juga buah dari doa dan dukungan dari seluruh komponen rakyat dan pemerintah yang sangat luar biasa bagi TNI AD. Tanpa mereka, kita tidak berarti apa-apa," kata Jenderal Mulyono dalam sambutan tertulisanya, seperti dikutip dari rilis penerangan TNI AD.
Klasemen akhir perolehan medali masing-masing negara di AASAM 2018:
1. Indonesia : 36 Emas, 24 Perak, 12 Perunggu
2. Australia : 9 Emas, 4 Perak, 10 Perunggu
3. Malaysia : 8 Emas, 6 Perak, 2 Perunggu
4. Filipina : 6 Emas, 2 Perak, 4 Perunggu
5. Jepang : 4 Emas, 2 Perak, 3 Perunggu
6. New Zealand : 4 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu
7. Thailand : 2 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu
8. Amerika Serikat: 2 Emas, 1 Perak
9. Korea Selatan : 2 Emas, 1 Perunggu
10. Kanada : 3 Perak
11. Singapura : 1 Perak, 1 Perunggu
12. Brunei Darussalam: 1 Perak, 1 Perunggu
13. UEA : 1 Perak
14. Inggris : 2 Perunggu
15. Fiji : -
16. Tonga : -
17. Timur Leste : -
18. Kamboja : - .
TNIAD.MIL.ID






Credit  tempo.co




Peluru Prajurit TNI Tembus Dua Target, Para Juri Terbelalak


Peluru Prajurit TNI Tembus Dua Target, Para Juri Terbelalak
Serka Timur Yuda Irawan dan Serka Novian Budianto. Foto/KORAN SINDO/Yan Yusuf


JAKARTA - Sudah hampir 10 menit lebih peluru kaliber 7,62 milimeter tidak kunjung dilepaskan oleh sepasang penembak dari TNI Angkatan Darat, Serka Timur Yuda Irawan dan Serka Novian Budianto. Keduanya masih mengamati empat robot bergerak berjarak 800 meter.

Dengan jarak pandang terbatas dan angin yang begitu kencang, tubuh keduanya pun mulai menggigil. Cuaca dingin serta embusan angin di Australia membuat konsentrasi keduanya sempat terpecah.

“Satu peluru belum saya lepaskan, saya percayakan kepada Serka Timur (spoter) yang memberi aba-aba,” kata ungkap Novian saat ditemui Gedung Serba Guna Markas Besar TNI Angkatan Darat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 14 Mei 2018.

Melalui teropong selebar bola matanya, Serka Timur kemudian memerhatikan empat robot bergerak beriringan. Timur tidak ingin terburu-buru memberikan aba-aba sebelum satu atau dua robot itu berjejer. Baginya mengenai satu sasaran adalah hal biasa.

“Kami ini sudah terdidik untuk menembak terbaik, makanya kami tak mengincar satu sasaran,” ucap Timur.

Menjelang menit ke-15, dari teropong kecil itu, timur langsung memberikan sinyal kepada Serka Novian untuk menembak. Lesatan peluru dari senjata AX 308 buat PT Pindad meluncur deras, menembus angin yang pada menit itu sangat keras.

Desingan peluru melesat kemudian menembus dua robot yang tengah bergerak. Tembakan itu melumpuhkan dua robot sekaligus.

Para juri pun terkejut, mereka berdiri dan terhentak. Tidak percaya lesatan peluru kemudian menembus dua robot yang bergerak. Keduanya berhak menyabet "one shot two kill" dari gelaran The Australian Army Skill at Arms Meet (ASSAM) 2018.

Novian dan Timur berbangga atas prestasi yang ditorehkannya. Prestasi yang mereka torehkan merupakan prestasi membanggakan bangsa Indonesia. Torehan menjadi tinta emas dalam sejarah ASSAM.

Bagi Novian dan Timur apa yang dilakukan merupakan hal yang ditunggu, hampir tiga bulan lamanya mereka berlatih dari sniper senior, Mayor Warto.

Menurut keduanya, medan di ASSAM mirip dengan tempatnya melakukan latihan. “Lokasinya mirip, seperti berada di perbukitan. Hanya angin saja dan cuaca yang berbeda,” ucap Timur.

Berbeda dengan penembak tunggal, menembak sniper membutuhkan kekompakkan, karena itu sejak tiga bulan berlatih di lapangan Tembak Cibenda dan Cilodong, keduanya rutin menjalin komunikasi demi mengakrabkan keduanya.

Novian yang menjadi penembak mempercayakan betul monitoring kepada Timur. Sementara Timur yang tak ingin mengecewakan sangat menghafal betul arah dan deras angin, serta kondisi jarak pandang. Momen ini yang kemudian menciptakan keakraban kedua kian akrab. 


“Kebetulan kami di Kopassus satu tim, jadi kami memang sudah akrab. Hanya saat menjelang lomba, intensitas keakraban kami kian intensif,” ucapnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jendral Mulyono bangga terhadap prestasi keduanya. Selain itu dia juga mengaku bangga dengan prestasi Letda Inf Herlansyah yang mendapatkan predikat The Best of the Shooter.

“Apalagi kami berhasil menjuarai perlombaan ini 11 kali berturut-turut. Ini suatu kebanggaan, bukan hanya milik TNI AD, melainkan bangsa Indonesia,” ucap Mulyono.

Mulyono menilai torehan yang dicapai selama dua minggu lomba ASSAM merupakan torehan terbaik. Indonesia meraih medali terbanyak sebanyak 36 emas, 24 perak, dan 12 perunggu. Jumlah ini mengalahkan prestasi pada tahun 2017 sebanyak 26 emas.



Credit  sindonews.com






Minggu, 13 Mei 2018

Panglima TNI Resmikan 4 Kesatuan Baru di Wilayah Timur Indonesia



Panglima TNI Resmikan 4 Kesatuan Baru di Wilayah Timur Indonesia
Empat kesatuan baru di lingkungan TNI diresmikan oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sebuah upacara di Lantamal XIV Sorong, Jumat (11/5/2018). Foto/SINDOnews/Chanry Andrew

SORONG - Guna menunjang tugas-tugas TNI di wilayah timur Indonesia, empat kesatuan baru di lingkungan TNI diresmikan oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sebuah upacara di lapangan apel, Lantamal XIV Sorong, Jumat (11/5/2018).

Keempat satuan baru tersebut masing-masing, Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad TNI AD yang akan bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan, Komando Armada III, Pasmar 3 Korps Marinir TNI AL yang bermarkas di Kota Sorong, serta Koopsau III, TNI AU yang bermarkas di Kota Biak, Papua.

Selain peresmian empat kesatuan baru tersebut, Panglima TNI juga turut meresmikan perubahan nama kesatuan TNI, yakni Komando Armada I yang sebelumnya merupakan Komando Wilayah Barat (Koarmabar) dan Koarmabar II yang sebelumnya bernama Komando Armada RI Wilayah Timur.

Hadi Tjahjanto mengatakan, luasnya wilayah Indonesia bagian timur merupakan alasan utama dibentuknya kesatuan baru di dalam lingkungan TNI, dimana dengan luasnya wilayah tersebut sehingga dibagi menjadi dua dua bagian, termasuk Komando TNI Angkatan Udara dan Komando TNI Angkatan Laut khususnya di wilayah Timur untuk menjaga wilayah-wilayah timur Indonesia.

Dalam peresmian tersebut, kesatuan baru ini dipusatkan di Kota Sorong mengingat sebagai pintu gerbang masuk ke wilayah Papua. "Selaku Panglima TNI saya lihat untuk kawasan timur sangat luas kita membagi menjadi dua lagi yang termasuk Komando Angkatan Udara dan Kau, khususnya di wilayah timur untuk menjaga wilayah batasan. Kita utamakan di Sorong itu karena ujungnya di Sorong," ujar Hadi di hadapan wartawan di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (11/5/2018).

Hadi juga berharap pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah dipadukan dengan strategi TNI. Kegiatan peresmian empat kesatuan baru  TNI ini diawali dengan pengambilan sumpah jabatan dan penandatangan fakta integritas naskah berita acara perubahan nama dan peresmian kesatuan.

Selanjutnya diisi dengan atraksi tari-tarian Papua yang menggambarkan tarian perdamaian, serta aksi terjun payung yang dilakukan oleh personel dari satuan TNI yang berjumlah 30 orang. Dengan rincian, 10 dari Angkatan Udara, 10 dari Kostrad, 10 Koopsau.

Peresmian empat satuan baru di lingkungan TNI ini, dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Ade supandi dan KSAU  Marsekal TNI Yuyu Sutisn. Turut pula hadir para kepala lembaga dan kementerian RI, pejabat Kemenhan RI, pejabat Polri, tokoh agama, tokoh adat, Gubernur Papua Barat, Gubernur Papua, Gubernur Maluku dan Gubernur Maluku Utara.



Credit  sindonews.com