Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 September 2018

Ledakan Bom Perang Dunia II ke Jerman Pengaruhi Atmosfer

Pesawat B-17 Angkatan Udara Divisi ke-8 selama serangan 9 Oktober 1943 di pabrik pesawat Focke-Wulf di Marienburg, Jerman. [Arsip Nasional dan Administrasi Arsip, katalog di bawah Pengidentifikasi Arsip Nasional (NAID) / Wikipedia.org]
Pesawat B-17 Angkatan Udara Divisi ke-8 selama serangan 9 Oktober 1943 di pabrik pesawat Focke-Wulf di Marienburg, Jerman. [Arsip Nasional dan Administrasi Arsip, katalog di bawah Pengidentifikasi Arsip Nasional (NAID) / Wikipedia.org]

CB, Jakarta - Para ilmuwan menemukan bahwa gelombang kejut dari bom besar yang dijatuhkan sekutu di wilayah Jerman dan Eropa keseluruhan selama Perang Dunia II cukup kuat untuk mempengaruhi atmosfer.
Dilansir dari Forces.net, 26 September 2018, sebuah tim dari University of Reading menerbitkan temuan setelah membandingkan catatan serangan dengan data dari para ilmuwan masa perang Inggris yang menyelidiki atmosfer.
Para peneliti mengatakan ledakan masif bom berat, termasuk 10 ton "Grand Slam" milik Inggris juga mengganggu ionosfer ratusan mil di atas Bumi.

Chris Scott, Profesor Luar Angkasa dan Fisika Atmosfer di Universitas Reading, mengatakan, "Gelombang yang disebabkan oleh ledakan buatan manusia dapat mempengaruhi tepi luar angkasa. Setiap serangan melepaskan energi setidaknya 300 serangan petir".
Pesawat pembom empat mesin seperti pesawat Avro Lancaster dan Boeing B-17 Flying Fortress yang digunakan dalam serangan sekutu mampu membawa bom yang jauh lebih besar daripada yang dijatuhkan di Inggris selama "The Blitz" oleh pesawat dua mesin Jerman Luftwaffe. Beban bom seberat 2 ribu ton dapat dijatuhkan dalam satu serangan.


Bom raksasa Grand Slam yang dijatuhkan di wilayah Jerman selama serangan udara Perang Dunia II. [IWM (CH 15369) via The Independent]
Sejarawan Universitas Reading, Profesor Patrick Major mengatakan, gelombang dari serangan pemboman merupakan bahaya bagi pesawat terbang.
"Kru pesawat yang terlibat dalam serangan itu melaporkan pesawat mereka rusak akibat gelombang kejut bom, meskipun di atas ketinggian yang direkomendasikan," ujar Profesor Mayor.

Pengeboman sekutu terhadap Nazi Jerman dimulai pada 1942 dan mengubah kota-kota besar Jerman seperti Dresden dan Hamburg menjadi puing dan abu.
Profesor Mayor mengatakan orang-orang di lapangan melaporkan gelombang kejut dari ledakan akan melontarkan penutup jendela dan pintu dari engselnya.
"Warga yang dihantan bom akan terus-menerus mengingat bagaimana rasanya dilemparkan melalui udara oleh gelombang tekanan dari bom udara yang meledak," tambah profesor Mayor.

Bom raksasa Grand Slam yang dijatuhkan di wilayah Jerman selama serangan udara Perang Dunia II. [IWM (CH 15369) via The Independent]


Profesor Scott mengatakan citra lingkungan di seluruh Eropa yang rusak menjadi puing-puing akibat serangan udara di masa perang adalah pengingat abadi dari kehancuran yang dapat disebabkan oleh ledakan buatan manusia.

"Dampak bom-bom ini naik di atmosfer Bumi belum pernah disadari sampai sekarang," lanjut Profesor Scott.
Dalam penelitian yang diterbitkan hari ini di Annales Geophysicae, dilansir dari phys.org, peneliti melihat catatan harian di Pusat Penelitian Radio di Slough, Inggris, yang dikumpulkan antara 1943-45. Urutan pulsa radio pada rentang frekuensi gelombang pendek dikirim 100-300 km di atas permukaan Bumi untuk mengungkapkan tinggi dan konsentrasi elektron ionisasi di atmosfer atas.
Para peneliti mempelajari catatan ionosfer selama 152 serangan udara Sekutu besar di Eropa terutama di Jerman selama Perang Dunia II, dan menemukan konsentrasi elektron menurun secara signifikan karena gelombang kejut yang disebabkan oleh bom yang meledak di dekat permukaan Bumi, yang diyakini memanaskan atmosfer bagian atas dan meningkatkan hilangnya ionisasi.




Credit  tempo.co





Jumat, 21 September 2018

Sejarah Hari Ini: Monarki Prancis Dibubarkan


Louis XVI
Louis XVI
Raja Louis XI dihukum gantung.



CB, PARIS -- Pada 21 September 1792 monarki Prancis dibubarkan. Raja Louis XVI dan ratu Marie Antonietee dipenjara atas tuduhan bersekongkol dengan negara lain untuk melawan gerakan revolusi.

Monarki Prancis dibubarkan atas putusan Majelis Legislatif yang mendukung gerakan revolusi rakyat. History Channel menggambarkan Louis XVI enggan menyetujui konstitusi baru yang melucuti sebagian besar kekuasaanya.

Louis XVI naik tahta kerajaan pada 1774. Namun, sejak awal kekuasaanya, dia harus menanggung sejumlah masalah keuangan yang ditinggalkan pendahulunya. Pada masanya terjadi krisis pangan dan keuangan. Sehingga pada 1789 dimulailah Revolusi Prancis.

Beberapa tahun kekuasaannya pada 1792 Louis XVI dipenjara dan diadili dengan tuduhan bekerja sama dengan negara lain guna melawan gerakan revolusi. Ia dituduh berkhianat.

Hingga pada 21 Januari 1793, Louis dihukum mati dengan kepala dipenggal di guillotine sebagai hukuman atas gerakan kontra-revolusinya. Sembilan bulan setelah itu, istrinya mengalami nasib serupa.





Credit  republika.co.id



Senin, 03 September 2018

Dokumen Rahasia: Nuklir AS Hendak Musnahkan Populasi Soviet dan China


Dokumen Rahasia: Nuklir AS Hendak Musnahkan Populasi Soviet dan China
Rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir Amerika Serikat di Pangkalan Angkatan Udara Malstrom, Montana. Foto/REUTERS/USAF/John Parie

WASHINGTON - Sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang tidak diklasifikasikan mengungkap rencana Pentagon menghancurkan Uni Soviet dan China dengan bom nuklir. Rencana itu dibuat tahun 1964, namun batal dijalankan.

Uni Soviet telah runtuh tahun 1991 dan sekarang bernama Rusia.

Rencana perang nuklir dirancang oleh Angkatan Darat AS pada 1964. Tujuan pemboman nuklir kala itu adalah menghancurkan potensi industri dan melenyapkan sebagian besar populasi kedua negara tersebut.

Review terhadap rencana perang nuklir oleh Staf Gabungan AS pada tahun 1964 baru-baru ini diterbitkan oleh proyek Arsip Keamanan Nasional Universitas George Washington. Dokumen-dokumen rahasia itu menunjukkan bagaimana Pentagon mempelajari opsi "layak" untuk menghancurkan masyarakt Uni Soviet dan China.

Review, yang dilakukan dua tahun setelah Krisis Misil Kuba, merancang penghancuran Uni Soviet "sebagai masyarakat yang hidup" dengan memusnahkan 70 persen dari luas lantai industrinya selama serangan nuklir pre-emptive dan pembalasan.

Tujuan yang sama juga untuk untuk China, mengingat ekonominya saat itu berbasis agraris.

Menurut rencana, AS akan memusnahkan 30 kota besar China, membunuh 30 persen populasi perkotaan dan mengurangi separuh kemampuan industrinya. "Keberhasilan pelaksanaan serangan nuklir berskala besar akan memastikan bahwa China tidak lagi menjadi negara yang layak," bunyi ulasan dokumen tersebut, seperti dikutip Russia Today, semalam (2/9/2018) .

Staf Gabungan AS kala itutelah mengusulkan untuk menggunakan “hilangnya populasi sebagai tolak ukur utama untuk keefektifan dalam menghancurkan masyarakat musuh yang kolateral terhadap kerusakan industri".

Menurut para peneliti di Universitas George Washington, ide yang mengkhawatirkan itu berarti bahwa selama pekerja dan manajer kota terbunuh, kerusakan aktual untuk target industri mungkin tidak terlalu penting.

Rencana tahun 1964 tidak menyebutkan tingkat korban musuh yang diantisipasi, tetapi—seperti yang dicatat para peneliti—perkiraan sebelumnya dari tahun 1961 memproyeksikan bahwa serangan AS akan membunuh 71 persen penduduk di pusat-pusat perkotaan utama Soviet dan 53 persen penduduk di China.

Pentagon hingga tahun ini masih sangat bergantung pada pencegahan nuklir, dan seperti pada 1960-an, strategi nuklir AS masih menganggap kemampuan militer Rusia dan China sebagai tantangan utama yang dihadapi oleh Washington.

Dokumen Nuclear Posture Review terbaru pemerintah Donald Trump yang diadopsi pada bulan Februari 2018 lalu menggarisbawahi ancaman utama yang berasal dari Beijing dan Moskow. Dokumen, yang menyebutkan Rusia 127 kali itu, mengutip modernisasi persenjataan nuklir Rusia sebagai masalah bagi AS. 


Strategi nuklir Washington tersebut juga memungkinkan AS untuk melakukan serangan nuklir tidak hanya dalam menanggapi serangan nuklir musuh, tetapi juga sebagai tanggapan terhadap serangan strategis non-nuklir yang signifikan di AS, sekutu dan mitra.

Dokumen Nuclear Posture Review AS telah dikecam  oleh Rusia dan China. Moskow mengecam strategi itu sebagai sikap konfrontatif. Sedangkan Beijing menggambarkan pendekatan Pentagon sebagai contoh dari mentalitas Perang Dingin.


Credit  sindonews.com




Senin, 27 Agustus 2018

Mengenal Musa bin Nushair, Sang Penakluk Andalusia


Andalusia, Spanyol
Andalusia, Spanyol
Foto: picturesspain.com
Ia dikenal sebagai pribadi yang saleh dan tawakal.



CB,  JAKARTA  -- Pasukan tentara Islam akhirnya berhasil menguasai sebagian daratan Eropa, dari Jabal Tariq hingga Pegunungan Barans, pada 711 M. Ajaran Islam pun bersemi di benua Eropa. Kotakota di Spanyol, seperti Zaragoza, Barcelona, dan Daniyah, berada dalam genggaman peradaban Islam.


Sejarah Islam lebih banyak menonjolkan sosok Tariq bin Ziyad sebagai pahlawan dalam penaklukan Spanyol. Padahal, selain itu ada pula tokoh lainnya yang tak kalah hebat peranannya dalam proses penaklukan Andalusia. Pahlawan itu bernama Musa bin Nushair.

“Ia dijuluki sebagai Penakluk Andalusia,” ujar Syekh Muhammad Said Mursi dalam bukunya yang bertajuk Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Selain dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil, Musa bin Nushair pun dikenang sebagai seorang panglima perang yang gagah berani dan dai yang tangguh.


Musa terlahir pada 19 H. Ia menghabiskan masa kecilnya di Damaskus. Ia sempat menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti tragedi pembunuhan Khalifah Usman bin Affan dan Perang Sifin antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sofyan.


Musa bin Nushair lahir dari bangsa Arab yang tinggal di perbatasan Kerajaan Persia Zoroaster, di sebelah barat Sungai Eufrat. Keluarganya berasal dari etnis Arab hitam dan tumbuh selama masa kejayaan 0pemerintahan Umar al-Farouk. Nama lengkapnya adalah Musa bin Nushair bin Abdurrahman bin Zaid al-Lahmi.


Ayah bernama Nushair. Sang ayah berprofesi sebagai komandan pengawal pribadi Khalifah Muawiyah, penguasa pertama Dinasti Umayyah. Pada waktu Muawiyah menjabat gubernur Syam, ia dipercaya menjadi kepala penjaga. Ketika Khalifah Muawiyah memimpin angkatan laut kedua melawan Roma, Musa saat itu baru berusia 15 tahun.


Ia banyak belajar dan tak pernah lupa memperhatikan bagaimana strategi dan persiapan angkatan laut. Pada beberapa titik dalam kariernya, Musa mempraktikkan apa yang telah ia pelajari untuk ekspedisi angkatan lautnya sendiri.


Ketika sudah beranjak dewasa, Musa mulai bergabung dalam sebuah ekspedisi militer dalam sebuah pertempuran melawan angkatan laut Roma. Ketika tampuk kekuasaan Dinasti Umayyah dikelola Marwan bin al-Hakam, Musa menjadi sahabat karib anaknya, bernama Abdul Malik bin Marwan.


Pada masa kekuasaan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), Musa turut dalam ekspedisi penaklukan Afrika, papar Syekh Said Mursi. Ia ditunjuk sebagai kepala penasihatnya. Di abad ke-8 M, sempat terjadi kekacauan di Maroko. Kabilah Barbar memberontak dan berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Umayyah.


Dalam waktu singkat, Musa berhasil memadamkan gejolak di sana dan mengajak kembali penduduknya masuk Islam. Bahkan, Musa juga berhasil menaklukkan wilayah barat Maroko yang belum pernah tersentuh. Pada 705 M, Khalifah Walid bin Abdul Malik mengangkatnya sebagai gubernur Afrika bagian utara dan sekitarnya. Pada tahun yang sama, Musa berhasil menaklukkan Sicilia, sebelah selatan Italia dan memperoleh kemenangan besar.


Pasukan yang dipimpinnya meraih harta rampasan yang begitu banyak. Pulau tersebut tetap berada di bawah kendali umat Kristen, Musa hanya bermaksud menghukum mereka, bukan merebut wilayah mereka.


Musa memiliki strategi yang sangat bijak, yaitu dengan membaurkan bangsa Arab dan Barbar. Ia melakukan hal tersebut agar bangsa Barbar merasa dihormati. Dengan kekuatan tersebut, Musa dapat memperluas wilayah kekuasaan ke seberang lautan, yaitu Andalusia.


Dalam membuka wilayah tersebut, ia memberi kepercayaan kepada Tariq bin Ziyad sebagai pemimpin invasi. Tariq berhasil membuka wilayah Spanyol dan membagi pasukannya menjadi empat kelompok. Ia menyebarkan pasukan tersebut ke Cordoba, Malaga, Granada, dan Toledo.


Sedangkan, Musa memimpin 10 ribu pasukannya ke Spanyol dan bertemu dengan Tariq di Toledo. Penaklukan Spanyol terus berjalan hingga ke Zaragoza, Aragon, Leon, Astoria, dan Galicia. Seluruh daratan Spanyol berhasil ditaklukkan pasukan Muslim pada 86 H (715 M), di bawah pemerintahan Khalifah Walid.


Akan tetapi, khalifah meminta Musa untuk menghentikan penaklukan karena mencemaskan masa depan pasukan dan akibat yang ditimbulkan bila masuk terlalu jauh ke dalam wilayah Spanyol. Ia diminta kembali ke Damaskus.


Sebelum kembali ke Damaskus, Musa mengangkat anaknya yang bernama Abdulaziz sebagai penguasa Cordoba. Ia juga mengangkat anaknya yang bernama Abdullah untuk menjadi gubernur Afrika.


Penaklukan Spanyol oleh Musa dan Tariq memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan sosial dan politik pada masa itu. Kediktatoran dan penganiayaan yang biasa dilakukan oleh orang Kristen digantikan oleh toleransi yang tinggi dan sikap saling menghormati.


Ketika Musa tiba di Palestina, Khalifah Walid sakit keras. Setelah Khalifah Walid meninggal, takhta Kekhalifahan Umayyah diduduki oleh Sulaiman bin Abdul Malik. Pada masa pemerintahan Sulaiman, Musa tetap dijadikan sebagai panglima angkatan bersenjata. Ia diajak Khalifah Sulaiman menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah pada 98 H.


Selama penaklukannya di Andalusia, Musa tergolong panglima yang bernasib baik. Konon, ketika ia menaklukkan Andalusia, ada seseorang yang berkata kepadanya untuk mengutus sejumlah pasukan. Orang tersebut akan menunjukkan harta karun yang agung kepadanya. Maka, Musa mengutus sejumlah pasukan mengikuti orang tersebut ke suatu tempat.


Ketika sampai, pasukannya diminta untuk menggali di tempat yang ditunjuk. Setelah menggali, mereka menemukan sebuah ruangan besar berisi permata dan harta yang sangat banyak. Ibnu Asakir meriwayatkan, ketika Musa berkunjung ke Damaskus, Khalifah Umar bin Abdul Aziz pernah bertanya kepadanya mengenai kejadian paling ajaib yang pernah dialami selama berperang di lautan.


Musa berkata, Suatu ketika kami sampai di sebuah pulau. Di sana kami menemukan 16 kendi yang disegel dan dicap oleh Sulaiman bin Dawud. Maka, kuperintahkan untuk mengambil empat kendi dan melubangi salah satunya. Dari lubang itu muncul sosok setan yang menepuk-nepuk kepalanya sambil berkata, Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan berbuat kerusakan lagi di bumi.


Sesaat, setan itu melihat ke sekelilingnya dan berkata, Mengapa aku tidak mendapati kemegahan Sulaiman dan kerajaannya? Lalu, setan itu menghilang. Musa lalu memerintahkan agar ketiga kendi tadi dikembalikan ke tempat semula. Musa meninggal pada 97 H di Lembah Qura.


Panglima yang Saleh


Musa bin Nushair tak hanya seorang panglima perang yang gagah berani. Ia juga dikenal sebagai seorang dai ulung. Berkat dakwahnya yang memukau, penduduk di Afrika Utara berbondong-bondong memeluk Islam. Musa mengajari mereka tentang Alquran.


Ia memang dikenal sebagai pribadi yang saleh dan tawakal. Musa juga turut meriwayatkan hadis dari Tamim bin Aus ad-Dari. Ketika Afrika mengalami panceklik, ia memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan shalat Istisqa, sekitar 93 H.


Setelah shalat, ia keluar menemui orangorang dan memisahkan antara yang Muslim dan non-Muslim, demikian pula antara induk binatang dan anaknya. Kemudian, ia memerintahkan orang-orang meratap dan menangis, sementara ia berdoa kepada Allah hingga menjelang siang.


Ketika ia turun dari mimbar, seseorang bertanya, “Tidakkah engkau berdoa untuk Amirul Mukminin?” Ia menjawab, “Di tempat seperti ini yang layak disebut hanyalah Allah.” Maka, Allah pun menurunkan hujan setelah ia mengucapkan kalimat tersebut.


Musa memberikan kebebasan yang sangat luas terhadap penduduk di daerah yang ia taklukkan untuk mengamalkan ajaran agamanya masing-masing. Ia juga memberikan kemerdekaan individu, dengan syarat mereka tetap membayar upeti. Batas minimal upeti yang harus mereka bayarkan adalah makanan pokok. Musa juga membiarkan harta-harta tetap menjadi milik penduduk tersebut.


Selain dikenal sebagai panglima, ia juga masyhur sebagai ahli di bidang bangunan. Di sebuah bukit di Pegunungan Bani Hassan yang terletak di lokasi Tatwan, ia membangun sebuah masjid. Penduduk kota tersebut sepakat menamakan masjid tersebut Masjid Musa bin Nushair.


Musa merupakan orang yang sangat pemberani, cerdas, dermawan, bertakwa, dan berpendirian kuat. Belum pernah sekali pun pasukan di bawah pimpinannya kalah dalam berperang. Ia sangat menjunjung tinggi agamanya. Sebagai Muslim yang taat, ia sangat menghargai kesetaraan hak setiap manusia, latar belakang, dan ras.


Hal tu diperlihatkannya ketika memilih Tariq bin Ziyad yang merupakan penduduk Barbar sebagai gubernur Tangier.




Credit  republika.co.id


Rabu, 18 Juli 2018

Seabad Pembunuhan Tsar Nicholas II, Ahli Konfirmasi Keaslian DNA



Tsar Nicholas II dan istrinya, Aleksandra (paling kanan), dengan empat putri dan putra mereka. Tsar dipaksa untuk turun tahta pada tahun 1917. Kemudian dia dan keluarganya ditembak dan ditikam sampai mati oleh pasukan Bolshevik, pada tahun 1918, sebelum tubuh mereka disiram asam dan dibuang ke dalam lubang tambang.[www.rferl.org]
Tsar Nicholas II dan istrinya, Aleksandra (paling kanan), dengan empat putri dan putra mereka. Tsar dipaksa untuk turun tahta pada tahun 1917. Kemudian dia dan keluarganya ditembak dan ditikam sampai mati oleh pasukan Bolshevik, pada tahun 1918, sebelum tubuh mereka disiram asam dan dibuang ke dalam lubang tambang.[www.rferl.org]

CB, Jakarta - Tes DNA terbaru yang dilakukan pada tulang raja terakhir Rusia, Tsar Nicholas II dan keluarganya telah mengkonfirmasi keaslian jasad mereka. Hasil pemeriksaan ini diumumkan oleh tim ahli Rusia pada malam peringatan 100 tahun eksekusi mereka pada 17 Juli.
Dilansir dari Radio Free Europe/Radio Liberty, 17 Juli 2018, Komite Investigasi Rusia, mengumumkan pada 16 Juli bahwa tes yang diperintahkan oleh Gereja Ortodoks Rusia mengkonfirmasi sisa-sisa yang ditemukan milik mantan Tsar Nicholas II, anggota keluarganya, dan anggota rombongan mereka. Peneliti menyebut bahwa tulang ayah Nicholas, Alexander III, telah digali untuk membuktikan mereka adalah ayah dan anak.

Hasil tes ini akan digunakan oleh Gereja Ortodoks Rusia untuk mengakui tulang dan mengubur mereka dengan ritual lengkap. Gereja memuji penyelidikan dan mengatakan akan mempertimbangkan temuan ini.Acara khusus dan upacara keagamaan diadakan di kota-kota Rusia pada 16 Juli untuk menandai peringatan ke-100 tahun eksekusi Tsar dan keluarganya, yang terjadi di Yekaterinburg tak lama setelah tengah malam pada 17 Juli 1918.

Tsar Nicholas II dan putrinya saat mendaki di Crimea.[www.rferl.org]
Patriark Kirill memimpin doa bersama pada tengah malam di Yekaterinburg. Doa yang serupa akan diadakan di Moskow dan kota-kota Rusia lainnya. Setelah itu, prosesi salib Kristen Ortodoks tradisional akan diselenggarakan di Yekaterinburg, Moskow, dan kota-kota lainnya. Media Rusia mengatakan acara peringatan akan berlanjut pada 17 dan 18 Juli.

Gereja Ortodoks Rusia pada tahun 2000 mengkanonisasi Nicholas, Tsarina Aleksandra, dan kelima anak mereka: Putra Mahkota Aleksei, dan Putri Besar Olga, Tatyana, Maria, dan Anastasia.Menurut Komite Investigasi Rusia, Tsar Nicholas II, istrinya, dan kelima anak mereka, yang ditembak mati oleh kaum Bolshevik 100 tahun akhirnya telah diidentifikasi. Tsar Nicholas II merupakan sepupu dari raja Inggris, Raja George V.
"Tes genetik yang diperintahkan oleh Gereja Rusia, yang membantah hasil sebelumnya dan mengkonfirmasi sisa-sisa jasad mantan Tsar Nicholas II, anggota keluarga dan anggota rombongan mereka, yang ditemukan" kata Komite Investigasi, yang sering menyelidiki kejahatan serius, seperti dikutip Daily Mail.
"Tes-tes itu melibatkan penggalian jasad ayah Nicholas, Alexander III, untuk membuktikan bahwa mereka adalah ayah dan anak," kata para peneliti.

Kelompok Bolshevik menembak Tsar Nicholas II, istrinya yang lahir di Jerman dan kelima anaknya, bersama dengan pelayan dan dokter mereka pada malam hari dari 16-17 Juli 1918, saat mereka ditahan di kota Ural, Sverdlovsk, yang sekarang bernama Yekaterinburg.
Para pembunuh kemudian dengan tergesa-gesa mengubur jenazah hingga mereka pada 1979.
Tulang-tulang Nicholas, istrinya, dan tiga anak-anak mereka dikebumikan di Saint Petersburg pada 1998 tetapi Gereja Ortodoks menolak memberi mereka layanan pemakaman penuh karena mempermasalahkan keaslian mereka setelah penyelidikan di bawah Presiden Boris Yeltsin dianggap meragukan.

Legenda populer menyebutkan bahwa salah satu dari anak Tsar, Anastasia, kemungkinan selamat, tetapi rumor ini tidak pernah terbukti. Tulang-tulang putra Tsar, Alexei, dan putrinya Maria ditemukan secara terpisah pada 2007 dan belum dimakamkan.

Tsar Nicholas II (kiri) adalah cucu dari Ratu Victoria dan sepupunya adalah raja Inggris, Raja George V (kanan).[Daily Mail]
Tsar Nicholas II adalah raja terakhir Rusia. Ia memerintah dari 1 November 1894 hingga 15 Maret 1915, ketika ia dipaksa meninggalkan posisinya dan turun tahta. Masa pemerintahannya bertepatan dengan runtuhnya kekuatan besar dunia, yang mengakibatkan keruntuhan ekonomi dan militer.
Banyak sejarawan Soviet menggambarkan Nicholas sebagai pemimpin yang lemah dan tidak kompeten yang karena keputusannya menyebabkan kekalahan militer dan kematian jutaan rakyatnya. Pada 1981, Tsar Nicholas II, istrinya, dan anak-anak mereka diakui sebagai martir oleh gereja Ortodoks Rusia.
Sepupunya, Raja George V dari Inggris, menawarkan bantuan politik kepada Tsar Nicholas II setelah pelepasannya. Bersama dengan seluruh keluarganya, istri dan kelima anaknya, Tsar terakhir Rusia ini dibunuh oleh Bolshevik pada malam 16 Juli 1917.




Credit  tempo.co






Rabu, 23 Mei 2018

Gigi Hitler Bongkar Mitos Konspirasi Seputar Kematiannya



Kondisi gigi pemimpin NAZI Jerman Adolf Hitler sangat buruk. Hal itu memudahkan tim Soviet mengidentifikasi mayat hangus Hitler yang ditemukan di puing-puing pusat komandonya di Berlin, awal Mei 1945.

Sebuah tim patolog Perancis baru-baru ini diizinkan untuk memeriksa set gigi yang disimpan di Moskow itu. Inilah untuk pertama kalinya Rusia mengizinkan pemeriksaan terhadap barang-barang bukti itu, lebih 70 tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Hasil penelitian tim Perancis diterbitkan akhir pekan lalu di European Journal of Internal Medicine.

"Giginya asli (dari Hitler) - tidak ada keraguan," kata ahli patologi Philippe Charlier kepada kantor berita Perancis AFP. "Studi kami membuktikan bahwa Hitler meninggal pada 1945." Set gigi itu tidak menunjukkan jejak daging, suatu hal yang membuktikan bahwa Hitler memang vegetarian. Tim peneliti juga diizinkan melihat potongan tengkorak Hitler untuk mengkonfirmasi cara dia melakukan bunuh diri.

Mati bunuh diri di Führerbunker

Temuan baru ini mungkin tetap tidak akan mengakhiri kisah-kisah yang bertebaran sampai ke Indonesia, bahwa Adolf Hitler berhasil lolos dari Berlin dan tidak melakukan bunuh diri tahun 1945.

"Kita bisa menghentikan semua teori konspirasi tentang Hitler," kata Charlier. "Dia (Hitler) tidak melarikan diri ke Argentina di kapal selam; dia tidak sembunyi di sebuah pangkalan di Antartika atau di sisi gelap bulan." Hitler mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri bersama kekasihnya Eva Braun di pusat komando bawah tanahnya yang disebut Führerbunker di Berlin.

Pada 30 April 1945, pasukan Soviet telah merangsek sampai jarak 500 meter dari Führerbunker. Dalam situasi terkepung dan nyaris tidak bisa berkomunikasi dengan sisa-sisa pasukannya, Hitler menyadari bahwa impiannya tentang kerajaan Jerman yang baru sudah berakhir.

Sore harinya, Hitler masuk ke ruang pribadinya bersama kekasihnya, Eva Braun. Dia lalu menelan kapsul sianida dan menembak diri mereka sendiri. Sadar bahwa di Italia warga lalu mencemarkan jenazah bekas penguasa Benito Mussolini yang mereka benci, Hitler meninggalkan instruksi agar mayat dia dan Eva Braun dibakar. Para pembantunya lalu membawa jenazah mereka ke luar bunker dan membakarnya.

Ditemukan pasukan Soviet

Pasukan Soviet baru menemukan mayat hangus itu tanggal 5 Mei 1945 dan mengidentifikasinya sebagai mayat Hitler. Para ahli milter Soviet membandingkan gigi mayat yang ditemukan dengan deksripsi yang diberikan asisten dokter gigi Kathe Heusermann. Identifikasi itu tidak sulit, sebab Hitler memakai protesa gigi yang unik. Belakangan, dokter gigi pribadi Hitler, Hugo Blaschke, mengkonfirmasi informasi tersebut kepada pihak Sekutu.

"Giginya berada dalam kondisi yang buruk, sehingga ada dokter gigi yang menemaninya di bunker," kata Liubov Summ, cucu dari penerjemah Kathe Heusermann, Elena Rzhevskaya, kepada surat kabar Times dari Israel.

Menurut Rzhevskaya, Kathe Heusermann bukan pendukung Nazi yang sungguh-sungguh, bahkan telah menyembunyikan seorang dokter gigi Yahudi dan mantan majikan di rumahnya. Kathe Heusermann meninggal di Düsseldorf tahun 1995.





Credit  sindonews.com/dw




Selasa, 24 April 2018

'Kota Hantu' di Saudi Akan Jadi Museum Terbuka Terbesar Dunia



Kota Hantu di Saudi Akan Jadi Museum Terbuka Terbesar Dunia
Foto: dok. Al Arabiya


Riyadh - Pemerintah Arab Saudi tengah membangun kota kuno Al Ula menjadi museum. Bahkan diklaim bakal menjadi museum terbuka terbesar di dunia.

Dilansir Al Arabiya, Senin (23/4/2018), pembangunan di situs bersejarah tersebut telah dimulai. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menandatangani perjanjian 10 tahun dengan pemerintah Prancis untuk membangun museum di kawasan tersebut.

'Kota Hantu' di Saudi Akan Jadi Museum Terbuka Terbesar Dunia
'Kota Hantu' di Saudi Akan Jadi Museum Terbuka Terbesar Dunia Foto: dok. Al Arabiya


Direktur Jenderal Komisi Kerajaan untuk kota Al Ula, Omar Madani mengatakan, wisatawan dapat mengunjungi museum terbuka tersebut dalam waktu 3 hingga 5 tahun ke depan. Ditargetkan 2,5 juta wisatawan akan mengunjungi tempat itu per tahunnya.


Selama ini, Al Ula dijuluki juga sebagai 'kota hantu'. Kota berusia 2.000 tahun itu merupakan daerah berbatu dengan sejumlah artefak dari era 900 sebelum masehi (SM). Wilayah Al Ula merupakan situs bersejarah yang paling penting untuk Arab Saudi.


'Kota Hantu' di Saudi Akan Jadi Museum Terbuka Terbesar Dunia
'Kota Hantu' di Saudi Akan Jadi Museum Terbuka Terbesar Dunia Foto: dok. Al Arabiya


Sejumlah sumber menyebut, Al Ula pernah dilewati oleh Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan menuju Perang Tabuk. Perang tersebut adalah perang yang terjadi antara Arab dengan Bizantium. Namun kota itu perlahan ditinggalkan oleh warganya dan menjadi 'kota hantu' alias tak berpenghuni.                  




Credit  detik.com





Selasa, 27 Maret 2018

Pasca-Perang Dunia II, 4 Ilmuwan Nazi Ini Membelot, Siapa Mereka?

Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)
Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)

CB, Jakarta - Adolf Hitler, melalui Nazi, berkeinginan menguasai Eropa dan dunia. Salah satunya dengan memperkerjakan para ilmuwan sains dan teknologi. Karena itu, tak bisa dipungkiri, Nazi memiliki sederet teknologi yang paling mutakhir pada masanya.
Setelah Perang Dunia II usai, Amerika Serikat merekrut para ilmuwan Nazi tersebut untuk menciptakan inovasi senjata agar mengungguli Uni Soviet (kini Rusia). Ya, pasca-PD II, kedua negara tersebut saling menyebarkan ideologinya di negara-negara seluruh dunia. Amerika dengan kapitalisnya dan Soviet dengan komunisnya.

Keduanya memang tidak berperang secara langsung. Namun, Amerika dan Soviet membantu banyak negara dalam perang regional maupun kawasan dalam periode yang sangat lama. Ini kemudian dikenal sebagai Perang Dingin.
Berikut adalah empat ilmuwan eks-Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (nama resmi Partai Nazi) yang membelot ke Negeri Abang Sam, sehingga mereka selamat dari eksekusi sekutu perang:

1. Arthur Rudolph

Arthur Rudolph. (nasa.gov)
Rudolph bertanggungjawab atas perbudakan ribuan Yahudi dalam sistem kerja paksa. Di bidang teknologi, dia diberi tugas Hitler untuk mengembangkan roket dan rudal.
Pasca-PD II, dia merupakan salah satu dari 1.600 ilmuwan Nazi ke Amerika pada 1947 yang menjadi target operasi klandestin "Operation Paperclip". Di Amerika, sepanjang 1947-1960, Rudolph yang telah menjadi warga Amerika diberi tugas untuk membuat roket Saturn V milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Roket inilah yang kemudian menjadi pendorong misi Appollo.
Sayangnya, pada 1984, Departemen Hukum dan Kehakiman mendakwa Rudolph atas kejahatan masa lalunya. Pendakwaan ini atas desakan berbagai pihak yang belakangan mengetahui masa lalu Rudolph. Namun, dakwaan ini hanya mencabut status warga negaranya tanpa ada unsur pidana.
2. Kurt Blome

Kurt Blome. (wikipedia.org)
Kurt Blome adalah seorang dokter ahli kanker sekaligus kepala divisi riset kanker Nazi. Namun, Hitler memberinya tugas sampingan, yakni mengembangkan senjata biologis.
Pasca-PD II, Blome memang sempat ditangkap sekutu dan disidang di Tribunal Nuremberg atas dakwaan eksperimen terhadap manusia. Beruntung dia selamat karena intervensi Amerika.
Belakangan dia direkrut Amerika untuk bertanggungjawab atas riset senjata biologis dan efeknya terhadap manusia di US Army Chemical Corps (Koprs Kimia Angkatan Darat Amerika).

3. Walter Schieber

Ilustrasi topeng gas kimia karya Walter Schieber saat Perang Dunia II pecah. (theatlantic.com)
Sama seperti Blome, Hitler menempatkan Scieber di posisi penting, yakni meneliti senjata kimia. Bahkan, De Fuhrer memberinya penghargaan War Merrit Cross atas jasanya terhadap Third Reich (istilah lain dalam menyebut Nazi).
Setelah PD II berakhir, Komandan US Armu Chemical Corps Brigadir Jenderal Charles Loucks merekrutnya untuk meneliti efek gas sarin. Setelah itu, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) merekrut Schiber. Namun, tak ada informasi jelas tentang tugasnya di CIA.
4. Werner von Brauhn

Werner von Brauhn. (airandspace.si.edu)
Brauhn lahir dari keluarga terpandang di Prusia pada 1912. Semasa kuliah dia belajar teknik mesin dan fisika di Berlin. Karya-karya Brauhn tentang roket menarik tentara Jerman. Salah satu karyanya sewaktu di Nazi adalah rudal balistik jarak jauh A-4 dan sistem anti-pesawat Wasserfall.
Nazi kemudian mengubah nama A-4 menjadi V-2 pada 1944. Saat itu pulalah rudal tersebut diluncurkan ke London, Inggris, dan Antwerp, Belgia. Rudal tersebut memang menimbulkan banyak korban, tapi banyak sejarawan berpendapat bahwa rudal tersebut diluncurkan sangat terlambat, yakni menjelang kekalahan Nazi.
Di akhir perang, Brauhn dan ratusan timnya melarikan diri sebelum tentara Soviet memasuki kota. Dia akhirnya merapat ke tentara Amerika. Dia merupakan salah satu dari 1.600 ilmuwan Nazi ke Amerika pada 1947 yang menjadi target operasi klandestin "Operation Paperclip". Kemudian dia bekerja untuk NASA.




Credit  tempo.co







Jumat, 23 Maret 2018

Mussolini Dirikan Partai Fasis di Italia Hari Ini pada 1919


Benito Mussolini

Benito Mussolini
Foto: AP


Mussolini menjadi pemimpin diktator Italia dan bergabung dengan Nazi Jerman.



CB, MILAN -- Benito Mussolini, veteran Perang Dunia I dan penerbit surat kabar Sosialis, memutuskan untuk keluar dari partai Sosialis Italia. Ia kemudian mendirikan partai Fasci di Combattimento, pada 23 Maret 1919.

Nama partai ini diambil dari revolusi petani Italia 'Fighting Bands' dari abad ke-19. Partai yang dikenal sebagai partai Fasis tersebut adalah organisasi sayap kanan baru Mussolini yang mendorong ideologi nasionalisme Italia. Dilansir dari History, dengan seragam berwarna hitam, partai tersebut mengeluarkan program intimidasi terhadap lawan-lawannya dari sayap kiri.

Pada Oktober 1922, Mussolini memimpin kaum Fasis dalam melakukan unjuk rasa di Kota Roma. Raja Emmanuel III, yang hanya mendapatkan sedikit kepercayaan dalam pemerintahan parlementer Italia, kemudian meminta Mussolini untuk membentuk pemerintahan baru.

Awalnya, Mussolini, yang diangkat sebagai perdana menteri di kabinet Fasis yang beranggotakan tiga orang, dapat bekerja sama dengan parlemen Italia. Namun setelah didukung oleh organisasi kepolisiannya yang brutal, ia kemudian menjadi seorang diktator di Italia.

Pada 1924, serangan Sosialis berhasil ditekan di negara tersebut. Pada Januari 1925 sebuah negara Fasis secara resmi diproklamasikan, dengan Mussolini sebagai Il Duce, atau 'pemimpin.'

Mussolini meminta mantan sekutu Barat untuk membuat perjanjian baru dengan Italia. Namun, invasi brutalnya di Ethiopia pada 1935 mengakhiri semua harapan persekutuan dengan negara-negara demokrasi Barat.

Pada 1936, Mussolini akhirnya bergabung dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler setelah ia memberikan dukungan terhadap pasukan Nasionalis Francisco Franco di Perang Saudara Spanyol. Hal itu mendorong penandatanganan perjanjian kerja sama dalam kebijakan luar negeri antara Italia dan Nazi Jerman pada 1937.

Meskipun revolusi Nazi Adolf Hitler terjadi setelah kebangkitan Mussolini dan Partai Fasis Italia, Partai Fasis Italia, dan Il Duce justru sangat lemah dalam aliansi antara Roma-Berlin selama Perang Dunia II.

Pada Juli 1943, kegagalan perang Italia dan invasi yang dilakukan sekutu Barat di tanah Italia, menyebabkan terjadinya pemberontakan di dalam partai Fasis. Dua hari setelah jatuhnya Palermo pada 24 Juli, Dewan Tertinggi Fasis menolak kebijakan yang didiktekan oleh Hitler melalui Mussolini.

Pada 25 Juli Il Duce ditangkap. Marsekal Fasis Pietro Badoglio kemudian mengambil alih tampuk pemerintahan Italia. Pada September, Italia menyerah tanpa syarat kepada sekutu Barat.

Delapan hari kemudian, pasukan komando Jerman membebaskan Mussolini dari penjaranya di Pegunungan Abruzzi. Dia dijadikan pemimpin boneka di Italia utara yang dikuasai Jerman.

Dengan runtuhnya Nazi Jerman pada April 1945, Mussolini ditangkap oleh partisan Italia. Pada 29 April, ia dieksekusi oleh regu tembak dengan pasangannya, Clara Petacci, setelah menjalani pengadilan militer singkat. Tubuh mereka dibawa ke Milan dan digantung di lapangan umum.




Credit  republika.co.id




Senin, 12 Maret 2018

Misteri Hilangnya Pilot Wanita Pertama di Dunia 'Terungkap'


Misteri Hilangnya Pilot Wanita Pertama di Dunia 'Terungkap'
Amelia Earhart (AFP PHOTO / FILES)




Jakarta, CB -- Misteri hilangnya pilot wanita pertama dalam perjalanannya keliling dunia 'terungkap'. Penelitian terbaru menyebut tulang-tulang yang ditemukan pada 1940 di kepulauan terpencil di Pasifik adalah milik Amelia Earhart, pilot wanita yang hilang bersama pesawat dan navigatornya pada 1937.

Earhart tengah dalam perjalanan mengelilingi dunia saat pesawatnya hilang di atas laut Pasifik. Dia mencuri perhatian dunia sebagai wanita pertama yang terbang melintasi Atlantik pada tahun 1932.

Richard Jantz, seorang peneliti afiliasi Universitas Tennessee, memeriksa kembali data tulang-tulang yang ditemukan tiga tahun setelah Earhart menghilang.


Dalam tulisan di jurnal Forensic Anthropology, Jantz menyatakan tulang-tulang yang ditemukan di Nikumaroro, Pulau Phoenix sesuai dengan profil Earhart.

Adapun tiga teori utama tentang hilangnya pesawat Earhart selama bertahun-tahun terus ditentang serta belum dapat dibuktikan.

Teori pertama dan paling sederhana adalah dugaan bahwa Earhart dan navigator pesawat Lockheed Electra 10E-nya, Fred Noonan, kehabisan bahan bakar dan jatuh ke Samudra Pasifik. Perkiraan lokasi jatuhnya adalah di sekitar pulau Howland, tempat mereka seharusnya mendarat.




Teori lain menyatakan Earhart (dan mungkin Noonan) selamat dari jatuhnya pewasat mereka namun tertangkap pasukan Jepang yang pada saat itu sedang memperluas wilayah menjelang Perang Dunia II.

Satu teori lain berpendapat bahwa Lockheed Electra 10E jatuh di dekat pulau Nikumaroro, sekitar 400 mil selatan Howland akibat kesalahan navigasi. Nikumaroro yang dulunya bernama pulau Gardner, adalah kumpulan karang kecil yang sekarang dikenal sebagai Kiribati.

Teori terakhir ini didukung Jantz, seorang profesor emeritus antropologi dan direktur emeritus dari Pusat Antropologi Forensik Universitas Tennessee.

Dia mempelajari data sisa kerangka yang ditemukan pada tahun 1940 dalam ekspedisi Inggris ke Nikumaroro. Ditemukan tengkorak manusia, humeri dan radii (keduanya tulang lengan), tabia dan fibula dari kaki bawah dan dua femur (tulang paha). Semua tulang tersebut lalu dikirim ke Fiji untuk diperiksa dan diukur oleh Dr. D.W. Hoodless.

Hoodless, kepala Sekolah Kedokteran Pusat di Fiji, menyimpulkan bahwa tulang-tulang tersebut adalah milik seorang pria Eropa gemuk. Sejak itu, tulang-tulang tersebut hilang dan tidak dapat ditemukan lagi.


Bersama Internatioanl Group for Histric Aircraft Recovery, Jantz menguji ulang pengukuran tulang yang dilakukan Hoodless 80 tahun lalu. Menggunakan sebuah program bernama Fordisc, dapat diperkirakan jenis kelamin, asal, dan perawakan pemilik tulang saat masih hidup. Fordisc digunakan oleh hampir semua antropolog forensik bersertifikat di AS dan seluruh dunia.

Analisis membuktikan Hoodless salah menentukan jenis kelamin pemilik tulang tersebut. "Antropologi forensik tidak dikembangkan dengan baik pada awal abad ke-20," kata Jantz dalam penelitian tersebut. "Ada banyak contoh penelitian yang keliru oleh antropolog pada periode tersebut."

Jantz juga membandingkan ukuran tulang dan catatan badan Earhart, foto, serta beberapa baju yang disimpan oleh Koleksi George Palmer Putnam dari Amelia Earhart Papers di Universitas Purde.

Setelah melalui banyak uji coba, Jantz menyimpulkan bahwa "satu-satunya dokumen orang yang mungkin merupakan pemilik [tulang-tulang di Nikumaroro] adalah Amelia Earhart."

Dorothy Cochrane, kurator Departemen Aeronautika di Smithsonian National Air and Space Museum mengatakan, "Saya tidak menyalahkan keingintahuan orang. Ini adalah salah satu misteri terbesar abad ke-20 karena dia sangat terkenal"




Credit  cnnindonesia.com





Kamis, 25 Januari 2018

Kisah Mata-mata Korut Bom Pesawat untuk Kacaukan Olimpiade


Kim Hyon Hui ingat betul tugas pertama dan terakhirnya sebagai agen rahasia Korea Utara, titah langsung dari Kim Jong-il, putra kandung sang pemimpin tertinggi negara, Kim Il Sung. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)


Jakarta, CB -- Kim Hyon Hui ingat betul tugas pertama dan terakhirnya sebagai agen rahasia Korea Utara, titah langsung dari Kim Jong-il, putra kandung sang pemimpin tertinggi negara, Kim Il Sung.

Kala itu, 29 November 1987, jantungnya berdegup kencang. Dia berhasil meledakkan bom yang diselinapkan ke dalam pesawat Korean Air Lines Penerbangan 858, menewaskan 115 orang.

Hanya satu tujuan Korut, yaitu mencoreng citra Korsel yang ingin menunjukkan kemajuan mereka melalui penyelenggaraan Olimpiade 1988.

"Misinya adalah menggagalkan Olimpiade Seoul 1988," ujar Kim kepada CNN.

Kini, tiga dekade setelahnya, Kim kembali teringat dengan misinya, setelah mendengar kabar mengenai kemungkinan perbaikan hubungan antara Korut dan Korsel melalui ajang Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar pada 8 Februari mendatang di Pyeongchang.

Kala Mata-mata Korut Bom Pesawat untuk Kacaukan Olimpiade
Kim bertemu Shigeo Iizuka, salah satu kerabat Yaeko Taguchi, orang yang mengajarkan dia bahasa Jepang sebelum menjalankan aksinya. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Kim gelisah. Ia mengingatkan Korsel bahwa Korut belum berubah.

"Mereka menggunakan Korea Selatan untuk mengatasi kesulitan mereka, mencapai tujuan mereka untuk mengeksekusi rakyat, kerabat, dan keluarganya sendiri. Jangan tertipu. Korea Utara belum berubah sama sekali," tutur Kim.

Menurut Kim, Korut sangat berhati-hati dalam menyusun strategi. Dia saja sudah dipersiapkan sejak lama sebelum diutus untuk mengeksekusi rencana pengeboman pesawat tersebut.

Kim bercerita, dia pertama kali direkrut menjadi agen ketika masih duduk di bangku universitas. Saat itu, usianya masih 18 tahun.

Dia kemudian dibawa ke kamp pelatihan rahasia di tengah gunung terpencil. Selama setahun, Kim belajar seni bela diri, menembak, komunikasi radio, dan strategi bertahan hidup di alam liar.

Tak hanya itu, Kim juga belajar bahasa Jepang dari Yaeko Taguchi, seorang perempuan Jepang yang mengaku diculik oleh agen Korut. Dua tahun tinggal bersama Yaeko, Kim kemudian dikirim ke Guangzhou, China, untuk menyerap bahasa Mandarin.

Pada November 1987, dia dipanggil kembali ke Pyongyang. Badan mata-mata Korut menyatakan Kim siap untuk misi mematikan pertamanya.

Kehidupan berubah cepat. Setelah itu, Kim dan seorang rekan laki-lakinya, Kim Seung Il, diperintahkan pergi ke ibu kota Austria, Wina, dan menyamar sebagai sepasang kekasih dari Jepang. Di sanalah mereka menerima bom itu.

"Bom itu berbentuk radio Panasonic kecil, di baliknya ada baterai. Korut merangkainya, setengah dari benda itu sebenarnya bahan peledak dengan bahan kimia di dalamnya, sementara setengahnya lagi dapat berfungsi layaknya radio biasa," papar Kim.

Kala Mata-mata Korut Bom Pesawat untuk Kacaukan Olimpiade
Ilustrasi Korean Air Lines. (Kyodo/via Reuters)
Mereka membawa bom itu ke Baghdad. Ketika mereka menaiki pesawat Korean Air Lines Penerbangan 858 tujuan Seoul, petugas menyita baterai di dalam radio itu, menjadikan bom yang sudah dipersiapkan tak berfungsi.

"Saya gugup saat itu. Saya mengambil baterainya, memasukkannya kembali ke dalam radio dan mengeluh ke petugas itu. Ketika saya nyalakan radionya, terdengar suara, jadi saya mengatakan kepada mereka agar tidak usah terlalu khawatir," tutur Kim.

Tak menemukan kesalahan, sang petugas pun mengizinkan Kim masuk sambil membawa radio itu ke dalam pesawat.

"Selama beberapa saat, pikiran 'Orang-orang ini akan mati' melintas di kepala saya. Saya terkejut ketika memikirkan itu. Saya merasa sangat lemah. Saya harus melakukannya demi unifikasi," katanya.





Credit  cnnindonesia.com





Selasa, 23 Januari 2018

Tangkap Kapal Mata-mata AS, Korut Nyaris Picu Perang Nuklir


Tangkap Kapal Mata-mata AS, Korut Nyaris Picu Perang Nuklir
Kim Jong-un menghadiri sebuah upacara di kapal USS Pueblo pada hari peringatan gencatan senjata Korea. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Sebuah laporan mengungkapkan bahwa Korea Utara (Korut) hampir memicu perang nuklir setelah negara itu berhasil menangkap sebuah kapal mata-mata Amerika Serikat (AS). Tentara Korut juga menangkap dan menyiksa awak kapal dan meninggalkan ketakutan terhadap kelangsungan hidup mereka.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1968 lalu. Saat itu kapal mata-mata AS, USS Pueblo, yang dikomandoi Lloyd Bucher ditangkap oleh kapal Angkatan Laut Korut di dekat perairan internasional.

Seperti disitir dari Express.co.uk, Senin (22/1/2018), sehari sebelum Pueblo ditangkap pada 22 Januari 1968, kapal tersebut mengadakan pertemuan pertamanya dengan warga Korut saat dua kapal nelayan yang dipenuhi penduduk setempat datang untuk melihat kapal AS tersebut.

Namun, pada tanggal 23 Januari sekelompok kapal dari daratan Korut mencegat USS Pueblo. USS Pueblo berhadapan dengan kapal subchaser bersenjata berat serta empat kapal torpedo dan diperintahkan untuk berhenti atau menghadapi moncong senjata Korut.

Para pelaut memberi isyarat bahwa mereka berada di perairan internasional saat mengirim permintaan keras untuk meminta bantuan komando angkatan laut di Jepang.

Operator radio Don Bailey mengirim pesan panik ke pelabuhan Kamiseya di Jepang saat kapal-kapal Korut mengelilingi USS Pueblo, sebuah kapal mata-mata AS.

"Kami butuh bantuan. Kami menahan kehancuran darurat. Kami butuh dukungan. SOS. Silakan kirim bantuan," begitu bunyi pesan tersebut

Ketika tentara Korut mencoba naik ke atas kapal, USS Pueblo melarikan diri dari tempat kejadian dengan kecepatan penuh. Kapal AS itu pun dihujani tembakan senapan mesin dan roket 57mm saat berusaha menyelamatkan diri dengan berlayar ke perairan internasional, sementara awak kapal membakar sejumlah dokumen rahasia.

Setelah mendapatkan sejumlah tembakan, komandan Lloyd Bucher memerintahkan Don Bailey untuk mengirim pesan kepada orang-orang Korea.

"Telah diminta untuk mengikuti Wonsan, ada tiga orang yang terluka dan satu orang dengan kaki hancur, belum menggunakan senjata apapun," kata Bailey.

"Bagaimana dengan bantuan, orang-orang sedang bertugas. Jangan bermaksud menawarkan perlawanan," tukasnya.

Selanjutnya, rangkaian peristiwa penangkapan kapal mata-mata ini nyaris memicu perang nuklir.

Sementara awak kapal yang ditangkap mengalami perlakukan mengerikan, para pemimpin militer AS menyusun rencana untuk melakukan perang nuklir di Semenanjung Korea. 

Catatan sejarah mengungkapkan pasukan AS memperingatkan sekutu mereka di Seoul untuk tidak meningkatkan situasi dan membahayakan awak kapal saat Washington diam-diam mempersiapkan aksi militer.

Sebuah bundel berisi 12 tanggapan militer diciptakan oleh Angkatan Darat AS jika solusi damai tidak dapat ditemukan.

Awak kapal yang menjadi sasaran penyiksaan, dibiarkan tetap dalam kondisi yang kotor dan dipaksa untuk menandatangani serangkaian pengakuan, yang masing-masing pengakuan berubah menjadi lebih konyol, seperti dilaporkan oleh awak kapal yang selamat.

Menurut catatan itu, AS mempersiapkan nuklir sebagai aksi balasan jika tindakan Korut meningkat menjadi invasi ke Korea Selatan (Korsel). Salah satu hasil persiapan mengerikan yang nyaris dihindari bernama Freedom Drop.

Rencana itu akan memusnahkan tentara Korut yang bergerak maju untuk melakukan invasi dengan senjata nuklir yang dijatuhkan dari pesawat terbang dan rudal nuklir yang menyerang sasaran utama di negara tersebut.

Presiden AS saat itu, Lyndon Johnson menolak seruan untuk menyerang dan malah memilih untuk menunjukkan kekuatan militer yang mengesankan. Ia memerintahkan ratusan pesawat tempur dan kapal, termasuk tiga kapal induk ke Korsel.

"Begitu AS melakukan tindakan pembalasan yang melibatkan penggunaan kekuatan militer terhadap Korea Utara kemungkinan untuk mendapatkan pembebasan kru dan kapal hampir pasti musnah," bunyi sebuah memo rahasia yang dirilis.

"Selain itu, aksi balasan mungkin akan membawa China dan Soviet turut langsung ke dalam situasi risiko krisis yang lebih besar dan permusuhan aktual akan meningkat," sambung memo rahasia itu.

Setelah menjalani perlakuan yang mengerikan termasuk pura-pura eksekusi dan pemukulan rutin, banyak pelaut berharap untuk mati di Korut.

Pembicaraan pun digelar di zona demiliterisasi (DMZ) yang dijaga dengan ketat di dekat perbatasan Korut. AS datang dengan tekad untuk membebaskan prajuritnya.

"Perundingan tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan dimana penyiksaan terus berlanjut dan elemen di Washington terus menekan serangan militer," kata laporan tersebut.

Sebuah memo Gedung Putih menunjukkan bahwa sekitar sembilan bulan setelah kapal mata-mata tersebut ditangkap, perundingan panjang telah mencapai "jalan buntu" dengan AS enggan kehilangan muka dan menandatangani permintaan maaf.

Korut memaksa kru kapal untuk mengambil bagian dalam sebuah konferensi pers dimana komandan Lloyd Bucher meminta AS untuk melakukan sesuatu guna menyelamatkan nyawa para pemuda ini

Washington akhirnya mengundurkan diri dan menandatangani permintaan maaf dengan syarat bahwa mereka diizinkan untuk mengeluarkan sebuah pernyataan sebelum tangan dan saat pembebasan dan perang skala penuh telah dihindari.

Saat ini kapal UUS Pueblo menjadi objek wisata di Pyongyang dimana digunakan untuk alat propaganda.




Credit  sindonews.com





Rabu, 17 Januari 2018

Tabrakan Pesawat-Tanker Picu Kecelakaan Nuklir di Spanyol


Pesawat pengebom AS B-52.
Pesawat pengebom AS B-52.


CB,  PALOMARES -- Pada 17 Januari 1966, sebuah pesawat pengebom AS B-52 bertabrakan dengan sebuah kapal tanker KC-135 di atas pantai Mediterania Spanyol. Kecelakaan ini membuat tiga bom hidrogen seberat 70 kilogram jatuh di dekat kota Palomares dan satu bom lainnya jatuh ke laut.

Dilansir di History, pesawat itu tengah dalam perjalanan untuk kembali ke markas di North Carolina setelah menjalani misi peringatan udara rutin di sepanjang rute selatan Komando Udara Strategis. B-52 kemudian memutuskan mengisi bahan bakar terlebih dahulu di kapal tanker KC-135.

Namun nahas, pesawat hilang kendali dan menabrak badan kapal tanker. Kapal KC-135 meledak dan empat kru kapal tewas. Sementara tujuh orang yang berada di dalam pesawat B-52 berhasil selamat setelah terjun dengan parasut ke tempat yang aman.

Tidak satu pun dari bom-bom hidrogen yang jatuh dari pesawat itu yang meledak. Namun dua bahan peledak yang jatuh telah membentuk kawah akibat benturan dengan tanah dan mulai menyebarkan plutonium radioaktif di Palomares.

Bom ketiga jatuh di dasar palung yang kering dan ditemukan masih relatif utuh. Sementara bom keempat jatuh ke laut di lokasi yang tidak diketahui.

Palomares, wilayah terpencil tempat tinggal banyak nelayan dan petani, segera dipenuhi oleh hampir 2.000 personel militer AS dan penjaga sipil Spanyol. Mereka bergegas membersihkan puing-puing bom dan mendekontaminasi daerah tersebut.

Militer AS juga melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah paparan berlebih terhadap radiasi. Sekitar 1.400 ton tanah dan vegetasi radioaktif dikirim ke AS untuk dibuang.

Sementara di laut, 33 kapal Angkatan Laut AS terlibat dalam pencarian bom hidrogen yang hilang. Dengan menggunakan komputer IBM, para ahli mencoba menghitung di mana bom tersebut mungkin mendarat.

Kesaksian dari seorang nelayan Spanyol membawa para penyelidik ke sebuah area seluas satu mil. Pada 15 Maret, sebuah kapal selam berhasil melihat bom tersebut. Pada 7 April, bom ditemukan dalam keadaan rusak tetapi tetap utuh.

Studi tentang dampak kecelakaan nuklir terhadap masyarakat Palomares hanya dilakukan terbatas. Namun AS akhirnya menerima sekitar 500 klaim penduduk yang kesehatannya terkena dampak buruk.

Karena kecelakaan itu terjadi di negara asing, beritanya mendapat publisitas yang jauh lebih banyak daripada puluhan kecelakaan serupa yang terjadi di perbatasan AS.

Sebagai tindakan pengamanan, pihak berwenang AS tidak mengumumkan adanya kecelakaan senjata nuklir di negara mereka. Beberapa warga Amerika mungkin tidak sadar telah terkena radiasi yang diakibatkan kecelakaan semacam ini.

Sebagai alat utama untuk mempertahankan kekuatan selama Perang Dingin, pesawat pengebom AS yang sarat dengan senjata nuklir telah mengelilingi bumi tanpa henti selama beberapa dekade. Dalam operasi militer sebesar ini, tidak dapat dipungkiri kecelakaan nuklir akan terjadi.

Pentagon mengakui lebih dari tiga lusin kecelakaan yang melibatkan pesawat pengebom telah terjadi, yaitu jatuh atau terbakar di landasan pacu. Kecelakaan tersebut mengakibatkan kontaminasi nuklir dari bom yang rusak atau hancur, dan hilangnya senjata nuklir.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Selasa, 09 Januari 2018

Pierre Andre Latreille, Lolos dari Hukuman Mati karena Kuasai Ilmu Serangga


https: img.okeinfo.net content 2018 01 08 18 1841894 pierre-andre-latreille-lolos-dari-hukuman-mati-karena-kuasai-ilmu-serangga-wWWx4PkKVb.jpg

Pierre Andre Latreille selamat dari hukuman mati karena ilmu serangga (Foto: The Vintage News)




PIERRE Andre Latreille adalah seorang ahli entimologi, cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga, asal Prancis dari abad ke-19 yang perannya diakui dalam dunia serangga. Ahli entomologi dunia menganggap pada masanya, bahkan dia mendapat julukan sebagai "pangeran entimologi."
Pengetahuan Latreille sebagai seorang pakar membuat George Cuvier, pakar zoologi dan naturalis abad ke-19 meminta bantuannya untuk menulis volume tentang arthropoda dalam karya terkenalnya, "The Animal Kingdom" demi menyempurnakan karyanya. Pengetahuan dan minat Latreille dalam bidang itu juga terbukti mampu menyelamatkan nyawanya dari eksekusi mati.

Dilansir The Vintage News, Selasa (9/1/2018), perjalanan Latreille menjadi ilmuwan terkenal tidak mudah. Lahir sebagai anak haram dari seorang bangsawan Prancis, bernama Jean Joseph Sahuguet d'Amarzit, keberadaan Latreille dianggap sebagai sebuah aib. Bahkan ayahnya yang memegang gelar Jenderal Baron d'Espagnac itu pun mencelanya.
Meski begitu, Latreille cukup beruntung karena tinggal di bawah perlindungan beberapa orang hebat seperti dokter, pedagang kaya, dan seorang baron dari kampung halaman Latreille di Brive. Karena dorongan dari lingkungannya juga Latreille mendaftarkan di College du Cardinal Lemoine dan belajar menjadi seorang pastor.
Latreille pada akhirnya berhasil menjadi diaken dan memiliki kualifikasi untuk memberikan ceramah. Namun, dia tidak pernah benar-benar menjadi pastor karena waktunya lebih banyak dihabiskan untuk meneliti serangga.
Pada 1970, pemerintahan demokratis Prancis yang baru dibentuk mengesahkan aturan yang dinamakan undang-undang Konstitusi Sipil Pemuka Agama. Aturan itu meminta Gereja Katolik di Prancis melakukan subordinasi kepada pemerintah dan hanya dalam dua tahun, semua pastor Katolik pun diwajibkan untuk bersumpah setia kepada negara.
Disibukkan dengan penelitiannya dan karena tidak pernah benar-benar menjadi pastor gereja, Latreille tidak mengetahui adanya sumpah itu dan tidak pernah mengucapkannya.
Karena kealpaan itulah dia ditangkap pada November 1793 dan dipenjara bersama para pastor lain yang juga menolak aturan tersebut karena alasan ideologi. Latreille pun dijatuhi hukuman mati dan harus berhadapan dengan eksekusi guillotine.

Untungnya antusiasmenya pada penelitian menyelamatkan nyawanya. Sebulan sebelum dieksekusi, dokter penjara melihatnya sibuk meneliti seekor serangga di lantai bawah tanah.                                    

Saat ditanya, Laitreille mengklaim bahwa serangga itu adalah spesies kumbang langka. Dokter itu pun tertarik dan membawa serangga itu ke Jean Baptiste Bory de Saint-Vincent, seorang anak jenius berusia 15 tahun yang sangat menguasai ilmu alam.
Naturalis berusia 15 tahun itu langsung menjelaskan serangga itu adalah spesimen Necrobia ruficollis, spesies kumbang predator langka yang dikenal sebagai kumbang Ham, yang cenderung menghuni gudang bawah tanah dan toko makanan dan sering memakan bangkai tikus, daging kering , keju, dan kulit binatang.

Saint-Vincent yang mengenal kontribusi Latreille di bidang entomologi kemudian mengajak beberapa ilmuwan lokal untuk mengatur pemebanasan Latrielle.Mereka berhasil membebaskan Latreille dan salah satu teman selnya yang juga seorang ahli zoologi.
Setelah dibebaskan dari penjara, Latreille terus meneliti serangga dan secara bertahap menjadi terkenal sebagai ahli entomologi Prancis terbesar saat itu. Dia sempat bekerja sebagai guru dan kemudian menjadi kurator bagian arthropoda Museum Sejarah Alam di Paris.
Sampai akhirnya, pada 1814, ia menjadi anggota penuh Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis yang terkenal. Ia kemudian membentuk Society of Entomology Prancis dan menjabat sebagai presiden kehormatan selama sisa hidupnya.

Pada 1821, ia pun mendapat gelar kohormatan ksatria Legiun Kehormatan, yang merupakan penghargaan tertinggi Prancis. Ia mengatur kepentingan militer dan kebangsaan, hingga mendapatkan pengakuan dunia untuk penelitian ilmiahnya.                              



Credit  okezone.com







AS Pernah Ingin Lenyapkan Rusia dengan 466 Bom Nuklir


AS Pernah Ingin Lenyapkan Rusia dengan 466 Bom Nuklir
Dokumen rencana perang nuklir Amerika Serikat, di mana Soviet yang kini bernama Rusia akan diserang dengan 466 bom nuklir. Foto/Daily Star/NC


WASHINGTON - Sebuah dokumen yang dideklasifikasi mengungkap rencana Amerika Serikat (AS) untuk melenyapkan Rusia, yang sebelumnya bernama Soviet, dengan 466 bom nuklir. Rencana mengerikan ini disusun kurang dari dua minggu setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Ratusan bom nuklir itu hasil estimasi yang dihitung para komandan perang Departemen Pertahanan AS. Ambisi Washington saat itu adalah ingin melenyapkan Rusia dari peta dunia.

AS dan Uni Soviet pernah beraliansi untuk melawan rezim Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler. Namun, usai Perang Dunia II, keduanya bermusuhan.

Sepanjang sejarah, Washington telah menggunakan bom atom pertama—The Little Boy dan Fat Man—terhadap Hiroshima dan Nagasaki untuk membuat Jepang menyerah pada Perang Dunia II.


Dokumen rencana AS untuk menghancurkan Rusia itu dipublikasikan Daily Star, Senin (8/1/2018). Dalam dokumen itu, para jenderal AS mengidentifikasi 66 kota sebagai target utama ratusan bom nuklir jika Soviet nekat melakukan perang dengan Barat.

Tujuan dari rencana perang nuklir AS itu adalah untuk memastikan penghancuran segera dari kehendak dan kapasitas musuh untuk melawan.

Dengan mempertimbangkan tingkat kegagalan bom nuklir, jumlah kota, dan basis manapun di luar negeri, perencana perang AS memperkirakan bahwa mereka memerlukan persediaan 466 bom nuklir.

Dokumen rahasia itu tertanggal 15 September 1945, dan ditujukan dalam sebuah memo kepada Mayor Jenderal Leslie Groves.

Groves adalah komandan yang bertanggung jawab atas pengembangan bom nuklir di Manhattan Project. Rencana perang nuklir untuk menghancurkan Rusia itu akhirnya dicabut sebulan setelah AS menjatuhkan dua bom atom di Jepang, menewaskan sekitar 220.000 orang.

Para jenderal AS kala itu menggambarkan penjatuhan bom di Jepang itu sebagai “kesuksesan spektakuler”.

Masih menurut dokumen tersebut, para komandan AS memperkirakan bahwa mereka membutuhkan total 204 bom untuk menghancurkan semua kota utama di Uni Soviet atau Rusia.

Kemudian, 20 bom lainnya dibutuhkan untuk melenyapkan basis militer Soviet dan mengalahkan militer negara itu di medan perang. 

Jumlah kebutuhan bom itu bertambah drastis menjadi 466 bom dengan mempertimbangkan "faktor efektivitas" sebesar 48 persen.

Dokumen yang telah dideklasifikasi itu berbunyi; ”Pada akhir Perang Dunia II Amerika Serikat pertama kali menggunakan bom atom revolusioner.”

”Hanya dua bom tersebut yang dijatuhkan di Jepang tapi ini berhasil secara spektakuler,” lanjut dokumen tersebut.

“Jelas juga bahwa selama periode ini Soviet dan Amerika Serikat akan menjadi kekuatan militer yang luar biasa. Untuk tujuan riset ini, penghancuran kemampuan Soviet untuk berperang telah digunakan sebagai dasar yang menentukan bagi Amerika Serikat.”

Meski demikian, Soviet pada kala itu juga sudah memiliki bom nuklir. Ilmuwannya pernah meledakkan bom nuklir pertama mereka pada tanggal 29 Agustus 1949, yang disebut sebagai “First Lightning”. Uji coba bom itu ikut berkontribusi dalam meningkatkan Perang Dingin.

Pada tahun 1967-1968, AS memiliki stok bom nuklir 31.255 unit, sedangkan Soviet memiliki 45.000 unit.

Pada saat ini, Washington diyakini memiliki stok sekitar 7.000 bom nuklir. Sedangkan Moskow sedikit lebih banyak.





Credit  sindonews.com



Jumat, 29 Desember 2017

Kaisar Pertama Cina Ini Terobsesi Hidup Kekal


Salah satu bukti peninggalan dinasti Qin.
Salah satu bukti peninggalan dinasti Qin.


CB, JAKARTA -- Peneliti menemukan sebuah dokumen yang mengungkapkan bahwa kaisar pertama Cina, Qin Shi Huang ingin hidup kekal. Kaisar bahkan mengeluarkan perintah eksekutif untuk mencari ramuan yang akan memberinya kehidupan abadi.

Qin Shi Huang lahir dengan nama asli Ying Zheng pada tahun 259 SM. Dia meninggal pada tahun 210 SM. Semasa hidup, dia telah menaklukkan keenam negara berperang di Cina untuk menciptakan sebuah negara kesatuan. Sejak itu, dia mengklaim dirinya sebagai kaisar.

Kantor berita Cina Xinhua melaporkan peneliti menemukan dokumen selama masa pemerintahan Qin Shi Huang. Dokumen itu ditemukan dalam slip atau potongan bambu atau kayu. Saat itu, bambu atau kayu lazim digunakan sebagai alat tulis. Pada tahun 2002, lebih dari 36 ribu slip yang berisi kaligrafi kuno ditemukan di sumur yang ditinggalkan di provinsi Hunan, Cina tengah.

Slip sebanyak itu tertanggal 222 SM hingga 208 SM yang mencakup pembicaraan politik, militer, ekonomi, hukum, budaya dan obar-obatan.

Zhang Chunlong, seorang peneliti di Institut Arkeologi Hunan, menganalisis 48 slip bertuliskan ramuan obat-obatan  dan menemukan bahwa kaisar pernah memerintahkan pasukannya untuk mencari ramuan keabadian hingga daerah perbatasan dan desa-desa terpencil.

"Diperlukan sebuah kekuatan eksekutif yang kuat untuk mengeluarkan keputusan pemerintah pada zaman kuno, ketika fasilitas transportasi dan komunikasi tidak berkembang," ujar Zhang, dilansir dari Xinhua.

Potongan-potongan kayu bahkan mencantumkan beberapa tanggapan dari desa-desa. Satu desa bernama Duxiang melaporkan kepada kaisar bahwa penduduknya belum menemukan obat mujarab kehidupan abadi. Sementara, ada dokumen dari kota lain di Provinsi Shandong yang modern di Cina timur menawarkan ramuan dari gunung setempat.

Arkeolog dan sejarawan sudah memiliki beberapa gagasan bahwa Qin Shi Huang terobsesi dengan keabadian. Sang kasiar telah mengonsumsi cinnabar atau merkuri sulfida dengan harapan memperpanjang umur. Jika dia tidak bisa hidup selamanya, Qin Shi Huang paling tidak ingin memastikan bahwa dia akan 'memperisapkan' dengan baik di pekuburannya. Untuk makamnya, kaisar membangun makam bawah tanah yang luas.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID








Kamis, 23 November 2017

Ini Pohon Apel Isaac Newton yang Terkenal



Ini Pohon Apel Isaac Newton yang Terkenal
Kirim Foto Arsip _ Newsroom.html

CB, Lincolnshire - Sir Isaac Newton terkenal akan teori gravitasi. Dia mengungkapkan teori tersebut setelahb terinspirasi dari buah apel yang jatuh di kepalanya.
"Kala itu, pada 1666, Newton sedang duduk di bawah pohon apel saat memikirkan gravitasi. Lalu sebuah apel jatuh di kepalanya," tulis John Conduitt, asisten Newton di Royal Mint yang juga suami dari keponakannya, seperti dikutip dari laman Amusing Planet, Senin, 20 November 2017.
Pada tahun teori gravitasi diungkapkan, Newton tinggal di Woolsthorpe Manor di Lincolnshire. Daerah ini merupakan tempat tinggal keluarga Ibu Newton. Dia kembali ke sini saat Universitas Cambridge ditutup sementara karena wabah. Di desa ini pulalah Newton menemukan teori gravitasi. Dia juga melakukan beberapa eksperimen, seperti cahaya dan optik.
Pohon apel yang pernah menjadi inspirasi Newton itu ternyata masih berdiri hingga sekarang. Sejak 1750, pohon ini terus dipelihara keturunan keluarga Woolerton. Pohon ini sempat tumbang karena badai pada 1816. Beruntungnya berhasil ditanam kembali. Kini, pohon tersebut dirawat oleh Badan Pemelihara Cagar Budaya Inggris.
Berikut foto pohon apel tersebut dan tempat tinggal Newton:
Pohon apel inspirasi Isaac Newton menemukan teori gravitasi. (Flick/Dun.can)
Rumah keluarga Isaac Newton di Woolsthorpe Manor, Lincolnshire, Inggris. (Flickr/MikeFay)
Simak artikel menarik lainnya tentang Isaac Newton dan Teori Gravitasi hanya di kanal Tekno Tempo.co.






Credit  TEMPO.CO



Jumat, 10 November 2017

Malahayati, Jenderal Perempuan Pengusir Penjajah Belanda di Laut Aceh



Malahayati, Jenderal Perempuan Pengusir Penjajah Belanda di Laut Aceh
Ilustrasi (edi/detikcom)


Aceh - Dia Perempuan Keumala
Alam semesta restui
Lahir jaya berjiwa baja
Laksamana Malahayati
Perempuan ksatria negeri

Penggalan lagu Iwan Fals berjudul Malahayati menggambarkan dengan jelas sosok Laksamana Malahayati. Perempuan kelahiran Aceh yang memiliki jiwa baja dan semangat juang tinggi. Berkat jasa dan perjuangannya itulah, Presiden Joko Widodo menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.

Malahayati lahir dengan nama kecil Keumala Hayati. Ayahnya adalah Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya merupakan Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.

Sebelum terjun ke medan pertempuran, Laksamana Malahayati pernah menjabat sebagai kepala protokol kerajaan Aceh. Ketika itu, tamu asing yang ingin menghadap Sultan harus melewati pemeriksaannya terlebih dulu. Jika izin diperoleh, baru sang tamu boleh bertatap dengan Sultan.

Sultan pada masa itu Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riatsyah (1588-1604) punya alasan tersendiri mengangkat Malahayati sebagai kepala protokol. Kondisi sultan sudah berusia lanjut. Ia pun memilih Malahayati karena dianggap dapat memegang amanah.

"Beliau (Malahayati) adalah wanita tangguh dan diberdayakan oleh sultan Aceh waktu itu. Beliau sangat dipercaya oleh sultan," kata sejarawan Aceh, Dr Husaini Ibrahim saat ditemui wartawan di kediamannya, Jumat (10/11/2017).

Setelah suaminya gugur dalam sebuah peperangan, Malahayati merasa sangat kehilangan. Namun ia berusaha tetap tegar. Tak lama kemudian, Malahayati meminta izin kepada sultan untuk membentuk pasukan Inong Balee (janda). Izin diperoleh, Malahayati pun didapuk sebagai pemimpin.

Pasukan yang dipimpin Malayahati pun berjumlah mencapai 2.000 orang. Mereka mendirikan sebuah benteng di kawasan Krueng Raya, Aceh Besar dan posisinya menghadap Selat Malaka. Di sanalah markas prajurit Inong Balee.

Seiring perjalanan waktu, pasukan ini terlibat dalam berbagai pertempuran dengan prajurit Belanda dan Portugis yang ingin menjajah Aceh. Pada 11 September 1599 Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam satu pertempuran. Atas keberaniannya itulah, Malahayati kemudian mendapat gelar Laksamana.

"Beliau bertempur di Selat Malaka. Jadi sosok Malahayati bukan hanya berjuang pada tataran yang rendah tapi ada perjuangan-perjuangan yang sangat besar. Beliau menghadapi perjuangan yang sangat berat seperti tantangan Portugis dan Belanda," jelas dosen sejarah di Universitas Syiah Kuala ini.

Malahayati kala itu memang sengaja membentuk pasukan Inong Balee. Tujuannya, untuk memperjuangkan nasib Aceh dan perempuan janda. Pasalnya, selama pertempuran, banyak perempuan Tanah Rencong kelihangan suami yang bertempur melawan penjajah.

"Dalam hal ini beliau ingin memperjuangkan bukan hanya nasib sendiri tapi nasib Aceh dan juga nasib wanita pejuang yang suaminya juga gugur di medan pertempuran," ungkap Husaini.

Pada Kamis 9 November kemarin, Presiden Jokowi menetapkan Laksamana Malahayati sebagai pahlawan nasional. Plakat gelar pahlawan diterima oleh Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Nuralam, ahli waris yang kini menetap di Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyerahan gelar pahlawan berlangsung di Istana Negara.

Husaini menilai penetapan Malahayati sebagai pahlawan nasional sudah sangat tepat. Jasa dan perjuangan Malahayati sangat besar. Bahkan, perempuan yang hidup di abad ke-16 dan awal abad ke-17 ini juga merupakan laksamana perempuan pertama di nusantara.

"Jadi sangat wajar kalau mereka diangkat sebagai Pahlawan Nasional," jelas arkeolog Aceh ini.

Usai ditetapkan sebagai pahlawan, Pemerintah Aceh berencana ingin memugar makam Laksamana Malahayati yang terletak di Desa Lamreh Krueng Raya, Aceh Besar. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menilai Malahayati merupakan panglima angkatan laut yang sangat layak diberikan gelar pahlawan.

Pasalnya, Malahayati secara nyata berperang melawan Belanda. Secara usia, Malahayati lebih tua dibandingkan dengan 12 pahlawan wanita lain yang sudah dulu mendapat gelar pahlawan.

"Kalau Laksamana Malahayati ini, dia memang panglima perang, dan komandan pasukan yang memimpin ribuan pasukan dengan ratusan kapal perang," kata Irwandi.

Saat ini, kompleks makam Laksamana Malahayati memang sudah bersolek. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berbagi tugas mempercantik areal makam. Pagar dicat warna coklat dan dipadu dengan putih. Lokasi ini pun sudah bersih. Sekitar dua meter dari makam, terdapat sebuah monumen bertuliskan sosok perempuan yang dikebumikan di sana, yang bertuliskan:

Makam Laksamana Keumala Hayati... Laksamana Keumala Hayati adalah seorang wanita yang menjadi panglima angkatan laut, kepala dinas rahasia kerajaan dan protokol istana pada masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riatsyah (1588-1604). Beliau juga yang menghimpun para janda-janda untuk melawan Portugis dan Belanda. Dan para janda-janda ini juga mendirikan sebuah benteng yang diberi nama Benteng Inong Balee (Janda)

Komandan Koramil 05/Mesjid Raya Kodim 0101/BS Mayor Chb Bukhari, ikut bergotong royong membersihkan makam beberapa waktu lalu. Dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk melestarikan situs cagar budaya. Tujuannya, agar generasi berikutnya dapat mengetahui dan melihat lokasi-lokasi sejarah.

"Mari kita jaga dan lestarikan situs Cagar Budaya yang ada di wilayah kita, agar generasi berikutnya dapat melihat tentang lokasi-lokasi sejarah," jelas Danramil.

Seorang peziarah makam Laksamana Malahayati, Zubaidah Azwan, mengatakan, penganugerahan Malahayati sebagai pahlawan nasional menjadi suatu yang menggemberikan. Pasalnya, masyarakat sudah lama menunggu penetapan perempuan laksamana pertama di dunia ini sebagai pahlawan.

"Hal yang bisa kita petik dari Malahayati ini yaitu soal keberaniannya. Mungkin zaman Malahayati itu punya keberanian untuk menghadang dan melawan bahkan berani mati melawan penjajah," kata Zubaidah.

Dalam satu bait lagu Malahayati, Iwan Fals mengajak generasi muda untuk mengikuti semangat Malahayati. Iwan Fals mentamsilnya kini jiwa anak negeri ada di tangan mereka.

Tinggal kubur kini hening sepi menanti
Langkah langkah baru tunas pengganti
Hei Inong Nanggroe bangkitlah berdiri
Ditanganmu kini jiwa anak negeri



Credit  detik.com






Sosok Laksamana Malahayati, Perempuan Ksatria dari Tanah Rencong


Sosok Laksamana Malahayati, Perempuan Ksatria dari Tanah Rencong
Foto: Edy Wahyono

Banda Aceh - Dia Perempuan Keumala
Alam semesta restui
Lahir jaya berjiwa baja
Laksamana Malahayati
Perempuan ksatria negeri

Penggalan lagu Iwan Fals berjudul Malahayati menggambarkan dengan jelas sosok Laksamana Malahayati. Perempuan kelahiran Aceh yang memiliki jiwa baja dan semangat juang tinggi. Berkat jasa dan perjuangannya itulah, Presiden Joko Widodo menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.

Malahayati lahir dengan nama kecil Keumala Hayati. Ayahnya adalah Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya merupakan Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.

Sebelum terjun ke medan pertempuran, Laksamana Malahayati pernah menjabat sebagai kepala protokol kerajaan Aceh. Ketika itu, tamu asing yang ingin menghadap Sultan harus melewati pemeriksaannya terlebih dulu. Jika izin diperoleh, baru sang tamu boleh bertatap dengan Sultan.

Sultan pada masa itu Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riatsyah (1588-1604) punya alasan tersendiri mengangkat Malahayati sebagai kepala protokol. Kondisi sultan sudah berusia lanjut. Ia pun memilih Malahayati karena dianggap dapat memegang amanah.


"Beliau (Malahayati) adalah wanita tangguh dan diberdayakan oleh sultan Aceh waktu itu. Beliau sangat dipercaya oleh sultan," kata Sejarawan Aceh, Dr Husaini Ibrahim, saat ditemui wartawan dikediamannya, Kamis (9/11/2017).

Setelah suaminya gugur dalam sebuah peperangan, Malahayati merasa sangat kehilangan. Namun ia berusaha tetap tegar. Tak lama kemudian, Malahayati meminta izin kepada sultan untuk membentuk pasukan Inong Balee (janda). Izin diperoleh, Malahayati pun didapuk sebagai pemimpin.

Pasukan yang dipimpin Malayahati pun berjumlah mencapai 2.000 orang. Mereka mendirikan sebuah benteng di kawasan Krueng Raya, Aceh Besar dan posisinya menghadap Selat Malaka. Di sanalah markas prajurit Inong Balee.



Seiring perjalanan waktu, pasukan ini terlibat dalam berbagai pertempuran dengan prajurit Belanda dan Portugis yang ingin menjajah Aceh. Pada 11 September 1599 Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam satu pertempuran. Atas keberaniannya itulah, Malahayati kemudian mendapat gelar Laksamana.

"Beliau bertempur di Selat Malaka. Jadi sosok Malahayati bukan hanya berjuang pada tataran yang rendah tapi ada perjuangan-perjuangan yang sangat besar. Beliau menghadapi perjuangan yang sangat berat seperti tantangan Portugis dan Belanda," jelas dosen sejarah di Universitas Syiah Kuala ini.

Malahayati kala itu memang sengaja membentuk pasukan Inong Balee. Tujuannya, untuk memperjuangkan nasib Aceh dan perempuan janda. Sebab selama pertempuran, banyak perempuan Tanah Rencong kelihangan suami yang bertempur melawan penjajah.

"Dalam hal ini beliau ingin memperjuangkan bukan hanya nasib sendiri tapi nasib Aceh dan juga nasib wanita pejuang yang suaminya juga gugur di medan pertempuran," ungkap Husaini.



Pada Kamis 9 November 2017, Presiden Joko Widodo menetapkan Laksamana Malahayati sebagai pahlawan nasional. Plakat gelar pahlawan diterima oleh Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Nuralam, ahli waris yang kini menetap di Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyerahan gelar pahlawan berlangsung di Istana Negara.

Husaini menilai penetapan Malahayati sebagai pahlawan nasional sudah sangat tepat. Jasa dan perjuangan Malahayati sangat besar. Bahkan, perempuan yang hidup di abad ke-16 dan awal abad ke-17 ini juga merupakan laksamana perempuan pertama di nusantara.

"Jadi sangat wajar kalau mereka diangkat sebagai pahlawan nasional," jelas arkeolog Aceh ini.

Usai ditetapkan sebagai pahlawan, Pemerintah Aceh berencana ingin memugar makam Laksamana Malahayati yang terletak di Desa Lamreh Krueng Raya, Aceh Besar. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menilai Malahayati merupakan panglima angkatan laut yang sangat layak diberikan gelar pahlawan.

Malahayati secara nyata berperang melawan Belanda. Secara usia, Malahayati lebih tua dibandingkan dengan 12 pahlawan wanita lain yang sudah dulu mendapat gelar pahlawan.

Makam Laksamana Malahayati
Makam Laksamana Malahayati Foto: Agus Setyadi/ Detikcom


"Kalau Laksamana Malahayati ini, dia memang panglima perang, dan komandan pasukan yang memimpin ribuan pasukan dengan ratusan kapal perang," kata Irwandi.

Saat ini, kompleks makam Laksamana Malahayati memang sudah bersolek. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berbagi tugas mempercantik areal makam. Pagar dicat warna coklat dan dipadu dengan putih. Lokasi ini pun sudah bersih. Sekitar dua meter dari makam, terdapat sebuah monumen bertuliskan sosok perempuan yang dikebumikan di sana.

"Makam Laksamana Keumala Hayati... Laksamana Keumala Hayati adalah seorang wanita yang menjadi panglima angkatan laut, kepala dinas rahasia kerajaan dan protokol istana pada masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riatsyah (1588-1604). Beliau juga yang menghimpun para janda-janda untuk melawan Portugis dan Belanda. Dan para janda-janda ini juga mendirikan sebuah benteng yang diberi nama Benteng Inong Balee (Janda)."

Komandan Koramil 05/Mesjid Raya Kodim 0101/BS Mayor Chb Bukhari, ikut bergotong royong membersihkan makam beberapa waktu lalu. Dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk melestarikan situs cagar budaya. Tujuannya, agar generasi berikutnya dapat mengetahui dan melihat lokasi-lokasi sejarah.

"Mari kita jaga dan lestarikan situs Cagar Budaya yang ada di wilayah kita, agar generasi berikutnya dapat melihat tentang lokasi-lokasi sejarah," jelas Danramil.

Seorang peziarah makam Laksamana Malahayati, Zubaidah Azwan, mengatakan, penganugerahan Malahayati sebagai pahlawan nasional menjadi suatu yang menggemberikan. Pasalnya, masyarakat sudah lama menunggu penetapan perempuan laksamana pertama di dunia ini sebagai pahlawan.

"Hal yang bisa kita petik dari Malahayati ini yaitu soal keberaniannya. Mungkin zaman Malahayati itu punya keberanian untuk menghadang dan melawan bahkan berani mati melawan penjajah," kata Zubaidah.

Dalam satu bait lagu Malahayati, Iwan Fals mengajak generasi muda untuk mengikuti semangat Malahayati. Iwan Fals mentamsilnya kini jiwa anak negeri ada di tangan mereka.

Tinggal kubur kini hening sepi menanti
Langkah langkah baru tunas pengganti
Hei Inong Nanggroe bangkitlah berdiri
Di tanganmu kini jiwa anak negeri





Credit  detik.com





Jumat, 03 November 2017

Seabad Deklarasi Balfour, Ini Sosok-sosok Pencetus Negara Israel


Seabad Deklarasi Balfour, Ini Sosok-sosok Pencetus Negara Israel
Para pelajar Palestina demo menandai seabad Deklarasi Balfour di Konsulat Inggris di Yerusalem Timur. Foto/REUTERS


LONDON - Pekan ini, warga Palestina di seluruh dunia menandai 100 tahun Deklarasi Balfour dengan protes massal. Deklarasi yang dikeluarkan pada tanggal 2 November 1917 itu merupakan cikal bakal berdirinya negara Israel di tanah Palestina.

Deklarasi Balfour adalah sebuah janji publik oleh Inggris, yang menyatakan tujuannya untuk mendirikan ”rumah nasional untuk orang-orang Yahudi” di Palestina.

Pernyataan tersebut muncul dalam bentuk surat dari Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris.

Tapi, deklarasi tersebut tidak dirumuskan dan diputuskan dalam semalam. Deklarasi sudah digarap bertahun-tahun dengan melibatkan banyak orang dan dikonsultasikan berkali-kali sebelum dikirim keluar.

Ikrar tersebut pada umumnya dipandang sebagai salah satu katalis utama pembersihan etnis Palestina pada tahun 1948 dan penciptaan negara Zionis Israel.

Berikut ini surat Ikrar atau Deklarasi Balfour yang diterbitkan Al Jazeera;

Yang terhormat, Rothschild

Saya memiliki banyak kesenangan dalam menyampaikan kepada Anda. Atas nama Pemerintah Yang Mulia, pernyataan simpati berikut dengan aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan dan disetujui oleh kabinet.

Pandangan Pemerintah Yang Mulia mendukung pendirian di Palestina sebuah rumah nasional untuk orang-orang Yahudi, dan akan menggunakan usaha terbaik mereka untuk memfasilitasi pencapaian objek ini, karena dipahami dengan jelas bahwa tidak ada yang harus merugikan hak-hak sipil dan agama dari komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, atau hak dan status politik yang dinikmati oleh orang Yahudi di negara lain.

Saya harus bersyukur jika Anda menyampaikan pernyataan ini kepada Federasi Zionis.

Dengan hormat, 

Arthur James Balfour

Sedangkan sosok-sosok di balik penciptaan Deklarasi Balfour cikal bakal negara Israel antara lain;

1. Arthur Balfour
Penulis Deklarasi. Aristokrat Inggris ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di pemerintahan Inggris saat deklarasi tersebut dikeluarkan dan dia merupakan pengarangnya.

2. Lionel Walter Rothschild
Rothschild adalah tokoh masyarakat Yahudi Inggris dan merupakan orang yang menerima kiriman Deklarasi Balfour.

3. Chaim Weizmann
Dia adalah seorang Zionis Rusia dan kemudian menjadi presiden pertama Israel. Weizmann berkontribusi terhadap usaha perang Inggris karena seorang ilmuwan membuatnya terhubung dengan eselon top pemerintah Inggris.

Dia memainkan peran sentral dalam melobi pemerintah untuk menerbitkan Deklarasi Balfour.

4. David Lloyd George
Dia adalah Perdana Menteri Inggris antara 1916-1922. Pemerintah Lloyd George inilah yang secara resmi mengeluarkan Deklarasi Balfour.

Dia menciptakan Kabinet Perang untuk membuat keputusan strategis utama selama Perang Dunia I dan memastikan bahwa proyek Zionis masuk dalam agenda.

5. Herbert Samuel
Dia merupakan menteri Kabinet Yahudi pertama di Inggris pada tahun 1909. Samuel dikenal sebagai seorang Zionis yang bersemangat memperkenalkan gagasan tentang sebuah negara Yahudi kepada pemerintah Inggris pada awal tahun 1914.

Dia bekerja sama dengan Chaim Weizmann dan menasihatinya tentang bagaimana mengarahkan lebih lanjut Zionis ke lingkaran pemerintah.

6. Mark Sykes
Dia melayani Kabinet Perang Pemerintah Inggris. Sykes bertindak sebagai saluran utama antara Zionis Inggris dan politisi.


Dia sangat terlibat dalam negosiasi yang mengarah pada Deklarasi Balfour dan meyakinkan kekuatan sekutu lainnya untuk mendukungnya.

7. Nahum Sokolow
Dia seorang penulis Polandia dan diplomat. Nahum Sokolow melakukan perjalanan secara luas untuk mengumpulkan dukungan dari kekuatan dunia guna mendukung Deklarasi Balfour.

Yang paling menonjol adalah saat dia bertemu dengan pejabat tinggi Prancis pada bulan Mei 1917 dan berhasil meyakinkan mereka bahwa Palestina harus berada di bawah kendali Inggris.




Credit  sindonews.com