Tampilkan postingan dengan label SAINS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SAINS. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Januari 2019

Penampakan Ultima Thule dari Pesawat NASA Mirip Pin Bowling


Penampakan Ultima Thule dari Pesawat NASA Mirip Pin Bowling
Penampakan New Horizons. (NASA/JHUAPL. REUTERS/NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute/Handout)


Jakarta, CB -- Objek terjauh yang pernah dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa milik NASANew Horizons menyerupai pin bowling.  Dilansir dari Space.com, pada 1 Januari dini hari, New Horizons milik NASA telah melaju melewati Ultima Thule yang terletak 6,4 miliar kilometer dari Bumi.

Namun, untuk gambar yang lebih jelas, NASA masih menunggu pengiriman dari flyby. Sementara itu, untuk gambar diambil probe kemarin menunjukkan objek berbentuk memanjang dengan dua lobus berbeda.

Diperkirakan, dua lobus berbeda tersebut merupakan sistem dari dua badan yang mengorbit dengan jarak dekat.


Peneliti Utama New Horizons Alan Stern dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado mengungkapkan jika dua lobus tersebut memang objek terpisah, maka ini akan menjadi situasi baru.

"Jika itu adalah dua objek yang terpisah, ini akan menjadi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal seberapa dekat mereka mengorbit satu sama lain," ujar Stern dikutip dari Space.com, Rabu (2/1).

Namun, Stern menyakini kemungkinan besar dua lobus tersebut merupakan objek tunggal atau bilobate.

"Saya bertaruh dua lobus tersebut merupakan satu kesatuan. Jika sudah diketahui hasilnya, akan kembali saya umumkan," tambahnya.

Ilmuwan proyek New Horizons Hal Weaver, dari Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins pun mengungkapkan hal yang sama yakni bilobate adalah hal yang umum di tata surya.

Weaver menunjukkan komet 67P / Churyumov-Gerasimenko yang dieksplorasi oleh misi Rosetta Eropa, sebagai contoh.

Tim misi sudah memiliki firasat bentuk Ultima. Gambar yang baru dirilis telah membantu para ilmuwan memecahkan sebuah misteri New Horizons yang belum melihat variasi kecerahan substansial dari Ultima dari waktu ke waktu.

Dari perspektif New Horizons, Ultima berputar seperti baling-baling, dengan poros rotasi diarahkan ke probe, kata anggota tim misi.

Stern menjelaskan New Horizons akan terus menyinari pencitraan dan pengukuran flyby Ultima Thule untuk waktu yang lama, yakni semua data tidak akan ada sampai 20 bulan dari sekarang.






Credit  cnnindonesia.com







Pesawat NASA Berhasil Lewati Wilayah Tata Surya Terjauh


Pesawat NASA Berhasil Lewati Wilayah Tata Surya Terjauh
Ilustrasi (REUTERS/R. Hurt/Caltech/IPAC/Handout via Reuters)


Jakarta, CB -- Pesawat tanpa awak NASA telah berhasil mengirim sinyal balik ke Bumi, Selasa (1/1). Berhasil diterimanya sinyal dari pesawat ini menandakan pesawat ini telah berhasil melewati penerbangan beresiko tinggi melewati objek planet terjauh yang pernah dipelajari, jelas agensi luar angkasa Amerika Serikat, NASA.

"Kami memiliki pesawat yang sehat," jelas Alice Bowman, manajer operasional misi pesawat luar angkasa New Horizon yang telah melewati Ultima Thule selepas tahun baru pukul 05:33 GMT atau 12:33 WIB, Selasa (1/1).

Ultima Thule adalah wilayah sabuk Kuiper yang penuh dengan material es. Sabuk ini berada 2 miliar kilometer dari planet terjauh, Neptunus, dan berjarak 1,5 miliar kilometer dari planet kerdil, Pluto. New Horizon telah mencapai Pluto pada 2015. 


"Kami baru saja menyelesaikan penerbangan yang paling jauh," terangnya lagi seperti dikutip AFP.

Sinyal yang dikirimkan pesawat tanpa awak itu membutuhkan waktu 6 jam dan 8 menit untuk mencapai Bumi. Pesawat tersebut kini berada 6,4 miliar kilometer dari Bumi.

Foto-foto dan data akan mulai dikirimkan pada Kamis mendatang kepada para ilmuwan. Data-data ini diharapkan bisa membantu para ilmuwan memahami asal usul tata surya.

Foto-foto ini akan diterima oleh antena raksasa milik NASA di Madrid, Spanyol. Diperkirakan akan ada ratusan ribu anggota sabuk Kuiper seperti Ultima. Kondisi es beku itu diperkirakan menjadi petunjuk bagaimana tata surya terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu.

Tugas New Horizon untuk mengambill gambar di planet terluar ini diharapkan bisa dilakukan hingga September 2020.

Gambar resolusi tinggi pertama baru akan dikirim pada Februari mendatang.

"Gambar-gambar (dengan resolusi lebih rendah) yang turun minggu ini bagi kami cukup untuk mengungkap geologi dasar dan struktur UIltima. Kami akan mulai menulis makalah ilmiah pertama kami minggu depan," jelas Kepala Investigator Alan Stern, seperti dikutip BBC.




Credit  cnnindonesia.com






2018, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Embrio Hibrida Manusia dan Domba


CB - Pada 2017 para ilmuwan berhasil membuat hibrida embrio babi dan manusia yang disebut dengan chimera. Pada 2018, para ilmuwan kembali membuat chimera.
Chimera yang dibuat bukan lagi hibrida dari babi dan manusia, tapi embrio campuran antara domba dan manusia. Tujuannya, agar di masa depan donasi organ bisa dilakukan dengan bagian tubuh hewan yang telah direkayasa dan tidak alami.
Demi tujuan itu, para peneliti menciptakan chimera domba-manusia pada Februari 2018. Mereka memasukkan sel induk manusia ke dalam embrio domba.
Hasilnya adalah makhluk hibrida yang lebih dari 99 persen domba dan sedikit mirip manusia.
Meski berhasil, embrio ini dihancurkan setelah 28 hari. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh ahli genetika dari Stanford University itu menimbulkan kontroversi cukup besar.
"Kontribusi sel manusia sejauh ini sangat kecil. Ini tidak seperti babi dengan wajah manusia atau otak manusia," jelas Hiro Nakauchi, ahli sel punca dalam presentasi penelitiannya dikutip dari Science Alert, Selasa (01/01/2019).
Nakauchi juga menjelaskan, berdasarkan jumlah sel, hanya ada satu sel manusia berbanding dengan 10.000 sel domba.
Penelitian ini dibuat berdasar eksperimen sebelumnya, hibrida embrio babi-manusia.
Meski mendapat label sebagai "ilmuwan gila", anggota ini tetap pada tujuannya untuk memberikan solusi unik bagi ribuan orang yang menunggu sumbangan organ.
"Bahkan hari ini organ yang paling cocok, kecuali jika mereka adalah kembar identik, tidak bertahan lama karena seiring berjalannya waktu sistem kekebalan tubuh terus menyerang organ donor," ujar Pablo Ross, salah satu peneliti yang terlibat.
organ yang diproduksi antar-spesies atau chimera diharapkan bisa menjadi salah satu cara menghasilkan pasikan yang cukup untuk memenuhi permintaan donor organ.
Agar transplantasi dapat berfungsi, para peneliti berpikir setidaknya 1 persen dari sel-sel embrio itu harus berasal dari manusia. Artinya, langkah-langkah pertama yang ditunjukkan pada domba ini masih sangat awal.
Tetapi, tentu saja, meningkatkan rasio manusia dalam campuran chimera juga secara tak terelakkan meningkatkan keraguan etis tentang jenis makhluk yang diciptakan. Seolah-olah, embrio tersebut dibuat hanya untuk tujuan pengambilan organ-organ penting saja.
"Aku punya masalah yang sama," Ross menjelaskan.
"Katakanlah jika hasil kami menunjukkan bahwa sel-sel manusia semuanya menuju ke otak hewan, maka kita mungkin tidak akan pernah meneruskan ini," imbuh ahli biologi reproduksi dari University of California itu.
Tidak ada jawaban mudah untuk jenis pertanyaan etis yang diajukan oleh penelitian ini.
Tetapi dengan seseorang ditambahkan ke daftar tunggu transplantasi AS setiap 10 menit, para peneliti mengatakan kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan apa yang bisa dilakukan oleh chimera suatu hari nanti untuk kami.
"Semua pendekatan ini kontroversial, dan tidak ada yang sempurna, tetapi mereka menawarkan harapan kepada orang-orang yang sekarat setiap hari," kata Ross.
"Kita perlu mengeksplorasi semua kemungkinan alternatif untuk menyediakan organ bagi orang yang sakit," tegasnya.
Temuan ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan pada Februari 2018 di Austin, Texas.
Credit KOMPAS.com
https://sains.kompas.com/read/2019/01/02/183300923/2018-ilmuwan-berhasil-ciptakan-embrio-hibrida-manusia-dan-domba

Penuh Batu Permata, Bumi Super Baru Ditemukan Ilmuwan Eropa

CB - Melihat orang yang menggunakan banyak batu pertama tentu akan menarik perhatian. Ternyata hal itu tidak hanya berlaku bagi manusia saja, tapi juga planet.
Dalam laporan bulanan yang diterbitkan oleh Royal Astronomical Society, sekelompok ilmuwan Eropa mengklaim baru saja menemukan planet yang berlimbah batu rubi dan safir.
Temuan bermula dari para astronom yang menyelidiki jenis kimia dan kondisi yang timbul dari planet berbatu. Mulanya, penelitian yang dilakukan bertujuan memahami bagaimana planet berbatu terbentuk.
Penelitian ini dilakukan oleh astronom dari University of Cambridge, Amy Bonsor dan koleganya.
"(Tujuan penelitian ini adalah) mempelajari komposisi benda-benda berbatu di luar tata surya kita yang telah ditelan sisa-sisa bintang seperti matahari kita yang disebut kurcaci putih," ungkap Bonsor dalam makalahnya.
Studi yang dilakukan oleh Bonsor menunjukkan bahwa bahan seperyi kalsium dan aluminium lazim ditemukan di planet berbatu. Selain itu, mereka mencoba mengetahui kondisi seperti apa yang mungkin memunculkan planet yang seluruhnya terbuat dari batu permata.
Pencarian itu membawa Bonsor menemukan HD219134b, sebuah Bumi-super yang penuh dengan batu rubi dan safir.
Planet ini terletak 21 tahun cahaya dari rasi bintang Cassiopedia. Orbit planet ini hanya berlangsung tiga hari untuk sekali mengelilingi bintang induknya.
Meski disebut Bumi-super, karena punya beberapa kemiripan dengan rumah kita, planet ini sekitar 10-20 persen lebih padat.
Para peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat konsentrasi kalsium dan aluminium, yang berperan penting dalam pembuatan batu permata.
Tak hanya itu, planet ini juga memiliki suhu tinggi yang memfasilitasi pembentukan batu permata.
Hal tersebut membuat para peneliti percaya bahwa Bumi-super ini penuh dengan batu rubi dan safir.
"Sebuah kelas baru dari exoplanet berbatu yang terbentuk dari sejumlah besar kalsium, aluminium dan oksidasi mereka, serta planet ini terbentuk sangat dekat dengan bintang induknya," kata Bonsor dikutip dari Popular Science, Jumat (29/12/2018).
"Exoplanet benar-benar beragam dan berpotensi sangat berbeda dari Bumi kita sendiri," imbuhnya.
Secara keseluruhan, Bonsor menggarisbawhi bahwa komponen pembuat exoplanet terutama Bumi-super mungkin lebih beragam dibanding perkiraan kita sebelumnya.
"Bagaimana planet berbatu memiliki dampak besar terhadap komponen yang membuatnya," ucap Bonsor.
Tak berpuas diri dengan temuannya sekarang, tim berencana untuk mencari lebih banyak kandidat planet ekstrasurya yang memperlihatkan jenis komposisi kimia serupa.
Rencana itu mendapat tanggapan dari misi PLATO, sebuah survei planet ekstrasurya yang dipelopori oleh Badan Antariksa Eropa.
"Akan bagus untuk menemukan ini," kata lembaga itu.
"Ada juga beberapa sistem yang mulai muncul dari pencarian saat ini untuk exoplanet berbatu," tambah mereka.
Tujuan utamanya adalah menggunakan garis penelitian ini untuk memodelkan bagaimana koleksi primitif dari bahan-bahan ini perlahan tumbuh dan berkembang menjadi sebuah planet utuh.
"Ini adalah sesuatu yang kita tidak benar-benar mengerti bahkan untuk tata surya kita," kata Bonsor.
Hal itu dapat menjelaskan bagaimana sebuah planet seperti Bumi terbentuk, dan apakah tata surya kita mungkin pernah mampu merawat suatu bayi granular menjadi harta Bumi-super harta permata yang berharga.
Paling tidak, saat ini kita tahu bahwa ada planet lain di luar sana yang berkilauan cerah dengan batu merah dan biru.
Credit KOMPAS.com


https://sains.kompas.com/read/2019/01/01/113300323/penuh-batu-permata-bumi-super-baru-ditemukan-ilmuwan-eropa



Selasa, 01 Januari 2019

NASA Terbang ke Tata Surya Purba di Tahun Baru

Ilustrasi. (REUTERS/James Lawler Duggan)

Jakarta, CB -- Pesawat ruang angkasa NASA akan membuat penerbangan bersejarah pada tahun baru nanti. Pesawat ini akan meluncur ke objek planet terjauh yang pernah dipelajari yakni tata surya purba bernama Ultima Thule. 

Pesawat ruang angkasa tak berawak, New Horizons siap melakukan penerbangan pada 1 Januari menuju Ultima Thule. 

"Ini benar-benar objek paling primitif yang pernah ditemui oleh pesawat ruang angkasa," kata Hal Weaver, ilmuwan proyek di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins.

Namun, hingga saat ini para ilmuwan tidak yakin tentang ukuran pastinya. Tetapi mereka percaya objek tersebut sekitar 100 kali lebih kecil dari Pluto yang berdiameter hampir 1.500 mil (2.414 kilometer).

Ultima Thule juga berada di area pembekuan ruang. Sehingga diperkirakan menunjukkan bahwa itu mungkin tetap terjaga dengan baik.

"Ultima Thule adalah peninggalan dari pembentukan tata surya," kata Weaver.

Ultima Thule terletak di Kuiper Belt atau Sabuk Kuiper, sebuah cakram kosmik luas yang tersisa dari zaman ketika planet-planet pertama kali terbentuk. Astronom terkadang menyebutnya 'loteng' tata surya.

Para ilmuwan bahkan tidak tahu Sabuk Kuiper ada sampai tahun 1990-an. Sabuk Kuiper dimulai sekitar tiga miliar mil (4,8 miliar kilometer) di luar Matahari, melewati orbit Neptunus yang merupakan planet terjauh dari Matahari.

"Lokasi ini penuh dengan miliaran komet, jutaan objek seperti Ultima yang disebut planetesimal, blok bangunan dari mana planet-planet terbentuk, dan segelintir - beberapa planet kerdil ukuran benua, seperti Pluto," kata Alan Stern, peneliti utama di New Horizons.

"Penting bagi kita dalam sains planet karena wilayah tata surya ini, yang berada sangat jauh dari Matahari, menjaga kondisi aslinya dari empat setengah miliar tahun yang lalu," tambah Stern.

"Jadi, ketika kita terbang dengan Ultima, kita akan bisa melihat bagaimana semuanya kembali pada awalnya."

Pesawat ruang angkasa New Horizons melaju kencang di luar angkasa dengan kecepatan 32.000 mil (51.500 kilometer) per jam, melaju hampir satu juta mil per hari. Dengan kecepatan seperti itu, jika ia menyerang sepotong puing sekecil butiran beras, pesawat ruang angkasa dapat dihancurkan secara instan.

"Kami tidak ingin itu terjadi," kata Stern.

Jika New Horizon selamat dari flyby ini, ia akan mengambil ratusan gambar Ultima Thule, dengan harapan mengungkapkan bentuk dan geologi untuk pertama kalinya. New Horizons mengirim kembali gambar Pluto yang menakjubkan, termasuk bentuk hati yang belum pernah terlihat sebelumnya di permukaannya pada 2015.

Ultima Thule pertama kali ditemukan oleh Hubble Space Telescope pada 2014. Para ilmuwan menemukan pada 2017 bahwa Ultima Thule tidak berbentuk bola tetapi mungkin memanjang. Bahkan mungkin dua benda. 


Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181227181203-199-356822/nasa-terbang-ke-tata-surya-purba-di-tahun-baru?





Rentetan Peristiwa Sains Penting di 2018

Fenomena super-blue-blood-moon di India akhir Januari 2018. (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)

Jakarta, CB -- Sepanjang tahun 2018 serangkaian peristiwa sains hingga fenomena yang menerangi langit. Di tahun ini, sains di seluruh dunia juga berduka usai kabar meninggalnya Stephen Hawking pada Maret silam.

CNNIndonesia.com merangkum serangkaian peristiwa di bidang sains yang paling penting sepanjang 2018.

Super-blood-blue-moon
Gerhana bulan biru-merah-total termasuk tak lazim karena terjadi ketika seluruh piringan bulan purnama melintasi bayangan utama Bumi. Dikatakan purnama biru karena merupakan purnama kedua dalam sebulan atau pada 2 Januari 2018.

Gerhana bulan total semacam in langka karena terakhir terjadi pada 1866 atau 151 tahun lalu. Jarak Bumi dan Bulan saat super-blue-blood-mooon diperkirakan berada di posisi terdekat atau perige sekitar 360 ribu kilometer.

Stephen Hawking Tutup Usia
Ahli fisika dan kosmologi Stephen Hawking dikabarkan meninggal dunia di usia 76 tahun pada 14 Maret silam. Hawking berjuang melawan penyakit Leo Gehrig yang dideritanya sejak 1963.

Pencapaian terbesarnya pada 1983 berupa penemuan konsep mekanika kuantum yang menyebut Bumi tak berujung dengan berlandaskan teori gravitasi Albert Einstein. Di tahun 2009, Hawking mengantongi Medal of Freedom dari Presiden AS Barack Obama.

Stephen Hawking tutup usia pada 14 Maret 2018. (Foto: AFP PHOTO / ANDREW COWIE)

Hari Tanpa Bayangan
Fenomena unik saat matahari berada hampir tepat di atas kepala pada 21 Maret lalu membuat bayangan seakan-akan menghilang.

LAPAN menjelaskan peristiwa ini terjadi karena Bumi beredar mengitari matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis rotasi (ekliptika) Bumi yang berbentuk agak lonjong membuatnya bergerak kadang lebih cepat atau lebih lambat dari Matahari.

Gerhana Bulan Terlama
Fenomena gerhana bulan terlama di abad ke-21 dengan durasi 103 menit terjadi di Indonesia ada 28 Juli silam. Gerhana bulan total kali ini merupakan salah satu yang paling istimewa karena posisi bulan berada pada jarah terjauhnya dari Bumi. Bulan akan tampak lebih kecil dari biasanya, kerap disebut micro blood moon.

NASA mencatat fenomena serupa mencapai durasi terpanjangnya pada 18 tahun silam--tepatnya pada 16 Juli 2000. Ketika itu fase gerhana bulan total berdurasi 106 menit.

Micro blood moon di Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

Lukisan Gua Tertua di Kalimantan
Tim peneliti gabungan dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (ARKENAS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Griffith, Australia menemukan lukisan hewan abstrak yang menggunakan batu sebagai medium tertua di dunia.

Temuan berupa gambar tapir, daun, tangan, dan jewan abstrak menjadi bentuk karya seni cadas yang ditemukan di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. Peneliti menduga tujuan manusia kala itu menggambar di atas batu untuk menyatakan kepemilikan area dan kemungkinan juga memberi pernyataan peningkatan status, misal dari masa remaja ke dewasa.

Lukisan gua di Kalimantan Timur. (Foto: Arkenas/Kinez Riza)

Ekspedisi Mars
Berbeda dengan ekspedisi yang sudah-sudah, kali ini Lembaga Antariksa AS (NASA) mengirim misi ekspedisi Mars untuk menjelajah inti planet. Misi kali ini NASA mengirim Mars InSight Lander pada Mei lalu dan mendarat pada 27 November.

InSight akan menghabiskan 24 bulan ke depan atau dua tahun waktu Bumi atau sekitar satu tahun Mars untuk mengumpulkan banyak data membuka misteri tentang bagaimana Mars terbentuk. Termasuk meneliti potensi Marsquakes alias gempa bumi di Mars. 

Credit CNN Indonesia

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181223115131-199-355816/rentetan-peristiwa-sains-penting-di-2018?




Fenomena Alam yang Akan Terjadi Sepanjang 2019

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Jakarta, CB -- Penduduk di seluruh dunia akan disajikan fenomena alam yang menghiasi langit Bumi sepanjang 2019. Dari mulai supermoon, hujan meteor hingga pencatatan sejarah eksplorasi angkasa oleh manusia akan menghiasi perjalanan sains pada 2019.

Berikut rinciannya:

New Horizons ke Ultima Thule

Tepat Tahun Baru 2019, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Amerika (NASA) New Horizons akan mencapai Ultima Thule. Titik itu adalah yang terjauh yang pernah dicapai objek manusia. Ultima Thule berada di Sabuk Kuiper yang jaraknya sekitar 4 miliar mil dari Bumi, berada di dekat Pluto. Bentuknya disebut para astronom mirip kulit kacang.

Sepanjang 31 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, New Horizons akan terbang, mempelajari, dan memotret objek misterius tersebut.

Hujan Meteor Quadrantids

Pada 2019, Cahaya Bulan yang cerah tidak akan menghalangi hujan meteor tahunan Quadrantids. Hujan itu mulai memuncak sekitar jam 9 malam pada 3 Januari dan berlangsung hingga subuh keesokan harinya.

Menurut EarthSky, Quadrantids dapat menghasilkan 50 hingga 100 meteor per jam. Tetapi pengamat langit perlu menemukan langit malam yang gelap untuk melihat lebih dari satu meteor per menit.

Super Moon

Pada 19 Februari, penduduk Bumi akan melihat supermoon di mana Bulan akan terlihat lebih besar dari ukuran normalnya. Bulan yang jaraknya 356.800 km dari akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi tahun depan.

Super moon akan membuat Bulan terlihat 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dibanding purnama lainnya.

Gerhana Bulan Parsial 

Pada pertengahan tahun, Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian. Fenomena ini akan terjadi pada 17 Juli 2019. 

Info Astronomi menulis baha kejadian tersebut akan berlangsung setidaknya selama 5 jam 34 menit dengan fase pasial hanya selama 2 jam 58 menit. Wajah Bulan akan tertutup sebesar 65 persen ke bayangan umbra Bumi.

Masyarakat di Indonesia bisa mulai mengamati pada 01.34 ketika Bulan memasuki bayang penumbra Bumi. Gerhananya sendiri baru akan terlihat mulai 03.01 hingga 5.59 WIB. Puncaknya adalah pada pukul 03.01 WIB.

Hujan Meteor Perseid

Perseid merupakan hujan meteor tahunan yang memiliki intensitas tinggi, antara 50-100 meteor per jam. Hujan ini bisa diamati dengan mudah karena meteornya berwarna cerah. Fenomena ini akan terjadi pada 13 Agustus. Dia bisa diamati di rasi bintang Perseus di belahan utara langit tanpa bantuan teleskop.

Hujan Meteor Orionid

Hujan meteor yang satu ini merupakan remahan Komet Halley yang hanya terlihat dari Bumi setiap 75-76 tahun sekali. Intensitas jatuhnya sekitar 10-20 meteor dalam setiap jam pada puncaknya yang akan terjadi pada 21 Oktober 2019.

Orionid akan bisa diamati di tengah rasi bintang Orion yang membentuk pedang di ekuator langit dan terlihat di seluruh dunia. Puncak hujan akan dimulai pada tengah malam.

Hujan Meteor Geminid

Seperti namanya, hujan meteor ini memiliki titik radian di rasi bintang Gemini. Hujan meteor yang satu ini akan mencapai puncaknya pada 14 Desember dengan intensitas 80 meteor per jam.

Namun berbeda dari hujan meteor lainnya yang umumnya mulai bisa diamati pada tengah malam, hujan meteor Geminid baru dimulai pada pukul 2 dini hari menjelang Matahari terbit. Dia bisa diamati dengan mata telanjang di seluruh dunia.

Hujan meteornya cenderung tebal, berwarna putih dan jatuh dengan cepat. Dia berasal dari komet batuan bernama 3200 Phathon. 

Gerhana Matahari Cincin

Penduduk Bumi di Indonesia juga akan disuguhi fenomena gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember. Namun memang tidak semua wilayah bisa melihatnya tepat seperti cincin.

Berdasarkan peta yang disediadakan Eclipse Wise, wilayah Indonesia yang bisa mengamat gerhana Matahari cincin berada di sekitar garis khatulistiwa seperti sebagian Sumatera Utara dan Kalimatan Utara serta Kalimantan Barat. 

Daerahnya mulai dari Pulau Simeulue, Sinabang, Pemangkat, Singkawang, Tanjung Selor hingga Derawan. Namun di luar daerah tersebut akan mengalami gerhana Matahari parsial mulai dari 72 persen hingga 92 persen. 


Credit CNN Indonesia




https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181231184344-199-357608/fenomena-alam-yang-akan-terjadi-sepanjang-2019






8 Ilmuwan yang Dikejutkan oleh Kebenaran Alquran

Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

CB, JAKARTA -- Paham filsafat itu baik, yang tak baik adalah menempatkannya di atas segalanya. Seorang filosof adalah dia yang mencari kebenaran, keutuhan, keharmonisan, dan kedamaian dengan caranya. Dengan kelurusannya mereka menemukan resonansi, angka-angka, etika dan estetika yang dengan sendirinya harmonis dengan sifat dan sikapnya. Dengan itu, lahirlah para ilmuwan mengagumkan.

Dalam perkembangannya hingga pada abad ke-19 dan 20, masih banyak ilmuwan Barat yang masih bersusah payah menolak kebenaran adanya tuhan dan agama; menolak risalah Alquran dan Injil. Para ilmuwan kenamaan dunia itu hanya hidup di atas nama ilmu pengetahuan yang mereka anggap serba ilmiah, dan dihasilkan dari sebuah penelitian massif.

Namun, secara tidak sengaja mereka menemukan keajaiban-keajaiban yang tersembunyi, sesuatu yang kemudian membuka mata hati mereka kepada tuhan, maka munculnya teori Big Bang pada 1929 yang membuka mata rantai antara sains dan ketuhanan. Tulisan ini akan mengulas bagaimana para ilmuwan Barat menemukan keajaiban agama, khususnya rasa takjub mereka terhadap Alquran dan Nabi Muhammad SAW. 

"Alquran adalah kitab penuh dengan mukjizat, literatur bahasa arab terbaik dan sesuai dengan sains. Mungkin di masa depan zamannya berbeda lagi. Tidak seperti sekarang yang seakan kebenaran selalu diukur dengan sains dan teknologi. Tapi bagaimanapun kondisi masa depan, maka Alquran sebagai firman Tuhan akan membuktikan kebenaran dirinya," begitu kata cendekiawan Muslim, Dr Zakir Naik, ketika ditanya oleh Rahul, seorang Hindu dari India mengenai kitab agama mana yang paling ilmiah.  (Transkripsi video dari Youtube oleh Baitul Maqdis, 2015).  

Uangkapan Zakir Naik tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Qs: Al-Hijr: 9).

Berikut ini adalah 8 Ilmuwan yang dibuat kagum oleh Islam:



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Prof. Yoshihide Kozai

Dia adalah seorang Direktur Gunma Astronomical Observatory, mantan direktur National Astronomical Observatory of Japan. Dia menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk meneliti dinamika langit hingga dikenal sebagai Mekanisme Kozai. Mekanisme ini menggambarkan titik orbit asteroid, yang sekarang digunakan dalam studi tabrakan galaksi dan exoplanets.

Dalam pengamatannya terhadap pembentukan bintang, dia berasumsi bahwa bintang terbentuk dari asap. Asap berkumpul di bagian luar yang terlihat kemerah-merahan sebagai awal dari kumpulan panas. Asap yang berkumpul dengan kepadatannya yang tinggi menghasilkan sinar. Karena itu, bintang yang bersinar seperti yang kita lihat sekarang terbentuk dari asap yang menghiasi alam semesta. 

Para ilmuan lain menyatakan itu adalah asap yang berkabut. Namun Kozai mengatakan kabut tidaklah cocok untuk menggambarkan asap tersebut, sebab kabut memiliki sifat dingin yang khas dingin, sedangkan asap kosmis agak panas. 

Bertemulah Kozai dengan Sheikh Abdul-Majeed A. Zindani yang menyajikan sejumlah ayat Alquran yang menjelaskan awal mula alam semesta dan langit, serta hubungan bumi dan langit. 

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu: Keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa, keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati." (QS Fushshilat: 11).

Ayat itu membuat Kozai heran sekaligus takjub, apalagi setelah mengatahui bahwa Alquran diturunkan pada 1400 tahun yang lalu. Menurut dia, Alquran menggambarkan alam semesta seperti yang terlihat dari titik pengamatan tertinggi. 

"Saya sangat terkesan dengan menemukan fakta-fakta astronomi yang benar dalam Alquran, dan bagi kami para astronom modern yang telah mempelajari potongan-potongan yang sangat kecil dari semesta. Kami telah memusatkan upaya kami untuk memahami bagian yang sangat kecil. Karena dengan menggunakan teleskop, kita dapat melihat hanya sedikit bagian dari langit tanpa berpikir tentang seluruh alam semesta. Jadi, dengan membaca Alquran dan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, saya pikir saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta," kata Kozai.

Karena itu, Kozai percaya bahwa Alquran tidak mungkin bersal dari manusia, tapi sang pencipta. Profesor itu kemudian memusatkan penelitiannya berdasarkan sumber Alquran.


2. Dr. TVN Persaud


Dia adalah ahli Anatomi, Profesor of Pediatrics and Child Health, dan Profesor Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Universitas Manitoba, Winnipeg, Manitoba, Kanada. Di sana, ia menjadi Ketua Departemen Anatomi selama 16 tahun. 

Persaud sangat terkenal di bidangnya. Dia adalah penulis atau editor dari 22 buku dan menerbitkan lebih dari 180 karya ilmiah. Pada tahun 1991, ia menerima penghargaan paling terkemuka di bidang anatomi di Kanada, the JCB Grant Award from the Canadian Association of Anatomists.

Uniknya, Profesor Persaud memasukan beberapa ayat Alquran dan hadis di beberapa buku-bukunya. Dia juga kerap mengungkapkan ayat-ayat dan hadis di beberapa konferensi. Ketika ia ditanya tentang keajaiban ilmiah dalam Alquran yang telah diteliti. Inilah pernyataan takjub sang profesor tersebut:

"Muhammad hanya orang biasa, dia tidak dapat membaca atau menulis, dia seorang yang buta huruf, dan kita berbicara mengenai seseorang yang hidup 1200 atau 1300 tahun yang lalu, namun dapat mengeluarkan satu pernyataan tegas mengenai ilmu pengetahuan alam yang secara ajaib ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan. Saya pikir ini tidak mungkin bisa disebut kebetulan, terlalu banyak keakuratan (yang terdapat di dalamnya). Jadi, tidak sulit bagi saya menerima bahwa ini adalah semacam ilhamyang diterimanya yang membuatnya mampu menyampaikan pernyataan itu.” 



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Prof. E. Marshall Johnson


Diaia adalah profesor dan Ketua Departemen Anatomi dan Perkembangan Biologi. Johnson juga merupakan Direktur Institut Daniel Baugh, Thomas Jefferson University, Philadelphia, Pennsylvania, USA. Johnson pun telah menulis lebih dari 200 karya yang telah dipublikasikan. 


Profesor Johnson mulai tertarik pada tanda-tanda ilmiah dalam Alquran saat menghadiri Saudi Medical Conference ketujuh tahun 1982, ketika sebuah komite khusus dibentuk untuk menyelidiki tanda-tanda ilmiah dalam Alquran dan Hadis.

Pada awalnya, Profesor Johnson tidak menerima bahwa ada ayat-ayat yang menjelaskan tentang perkembangan biologi dalam Alquran dan Hadis. Tapi setelah diskusi dengan Sheikh Zindani, ia mulai berminat dan berkonsentrasi meneliti terkait tahap internal serta pengembangan eksternal janin dalam tubuh manusia. Melalui serangkain penelitian itulah dia berdecak kagum pada apa yang tertulis pada kitab berumur 1400 tahun yang lalu.

“Sebagai ilmuwan, saya hanya berurusan dengan sesuatu yang secara spesifik dapat saya lihat. Saya bisa memahami tentang embriologi, tahap perkembangan makhluk hidup, saya dapat memahami tentang kata-kata yang diterjemahkan kepada saya yang berasal dari Alquran. Sebagaimana saya telah berikan contoh sebelumnya, seandainya saya dapat kembali ke masa itu (zaman Nabi Muhammad), dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, dan saya harus menjelaskan semua itu, saya tetap tidak dapat menjelaskannya. Saya tidak melihat ada bukti yang kuat yang bisa digunakan untuk menyangkal konsep bahwa Muhammad telah mendapatkan informasi ini dari suatu tempat. Jadi saya melihat bahwa sebuah campur tangan ketuhanan telah menjelaskan hal-hal besar yang kemudian diungkap oleh ilmu pengetahuan saat ini. Mengingat bahwa dia (Muhammad saw) adalah seorang yang buta huruf," katanya.

Dia melanjutkan. "Dalam beberapa ayat Alquran, tercantum penggambaran yang jelas mengenai perkembangan manusia sejak masa tercampurnya Gamet melalui proses organogenesis. Tidak ada catatan yang lengkap dan jelas tentang perkembangan manusia, seperti klasifikasi, istilah dan penggambarannya, yang ada sebelum ini. Secara keseluruhannya, penggambaran (dalam Alquran) ini mendahului beberapa abad dalam hal penggambaran mengenai berbagai tahap embrio manusia dan perkembangan janin yang terdapat dalam literatur ilmiah yang ada.”



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Prof. Keith L. Moore


Diaia adalah Presiden American Association of Clinical Anatomi (AACA) pada 1989. Juga seorang ilmuawan Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains. Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. 


Buku mereka juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia. 

Pada tahun 1980, Moore diundang ke Arab Saudi untuk memberikan kuliah anatomi dan embriologi di Universitas King Abdulaziz. Di sana, Moore didekati oleh Komite Embriologi dari Universitas agar membantu menafsirkan ayat-ayat tertentu dalam Alquran dan Hadis tentang reproduksi manusia dan perkembangan embriologi. 

Selama tiga tahun bekerja bersama Komite Embriologi tersebut, dia telah membantu menafsirkan banyak pernyataan dalam Alquran dan Sunnah yang mengacu pada reproduksi manusia dan perkembangan janin. 

“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik”. (QS. Al Mu’minuun: 13-14).

Sang profesor awalnya mengaku heran dengan akurasi isi surat yang terekam pada abad ke-7 tersebut, sebelum ilmu embriologi didirikan. “Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!,” katanya. Namun, dia mengatakan ungkapan mikroskop itu hanya candaan. "Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini.” 

Moore mengungkapkan kebahagiaannya karena telah menemukan kebenaran saat dia membantu mengklarifikasi isi ayat Alquran tersebut. "Jelas bagi saya bahwa pernyataan Alquran ini telah diterima Muhammad dari Tuhan atau Allah. Karena semua hal ini tidak terungkapkan hingga berabad-abad kemudian. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad pasti seorang Rasul atau utusan Tuhan atau Allah.”



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Prof Dr. Maurice Bucaille


Dia adalah seorang ahli bedah berkebangsaan Perancis. Ia menjadi terkenal karena menulis buku tentang Islam, Alquran dan ilmu pengetahuan modern. 

Berawal pada 1975, ketika Prancis menawari bantuan kepada Mesir untuk meneliti mumi Firaun. Bucaille lah yang menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tersebut.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk dijadikan mumi agar awet.

Namun penemuan yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan: Bagaimana jasad tersebut bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal telah dikeluarkan dari laut. Bucaille pun mengeluarkan laporan akhir yang diyakininya sebagai penemuan baru dengan judul 'Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern', judul aslinya; 'Les Momies des Pharaons et la Midecine'.

Saat menyiapkan laporan akhirnya itu, salah seorang rekannya membisikkan sesuatu di telinga Bucaille bahwa kaum Muslimin telah lama berbicara tentang tenggelamnya mumi ini. Dia mengacukannya, tapi cukup membuatnya penasaran. Dia mulai berpikir dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Dari sini, terjadilah diskusi antara dia dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa AS, perbuatan yang dilakukan Firaun dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia tenggelam. Kemudian bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut.

Dia pun disugukan dengan sebuah ayat yang mencengangkan. "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (QS Yunus: 92). 

Bucaille tersentuh hingga ia berdiri di hadapan orang-orang yang hadir. "Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman pada Alquran ini".



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Jacques Yves Costeau


Dia adalah seorang ahli Oceanografer dan penyelam terkemuka dari Perancis pada era 90-an. 

Pada suatu hari, ia melakukan eksplorasi di bawah laut dan tiba-tiba menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya. Air itu tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya sehingga seolah-olah ada dinding membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim dan menceritakan fenomena ganjil itu kepadanya. 

Profesor tersebut lalu membeberkan ayat Alquran surat Ar-Rahman ayat 19-20, yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." 

Kemudian surat Al-Furqan ayat 53: "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi."

Terpesonalah Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Dia mengakui kebenaran Alquran yang berisi firman Allah. 



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Profesor William Brown


Dia adalah seorang pendidik dan pemimpin di Carnegie Mellon University, di mana dia adalah seorang profesor ilmu biologi. Brown adalah anggota dari komunitas Carnegie Mellon sejak tahun 1973, ketika ia bergabung dengan fakultas sebagai asisten profesor ilmu biologi di Mellon College of Science (MCS).


Pada 1981, terbit Journal of Plant Molecular Biologies yang mengungkapkan hasil penelitian sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat yang dipimpin Profesor William Brown. Itu tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara itu berulang lebih dari 1.000 kali tiap detiknya. Tim berhasil merekam suara itu menggunakan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris, di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peniliti muslim mengatakan bahwa temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum Muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. "Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun." (QS Isra: 44).

Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan hadiah Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William.

"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," kata William beberapa hari setelah mendapatkan terjemahan Alquran. 



Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Albert Einstein



Banyakak yang menganggap Albert Einstein yang lahir dari keluarga Yahudi Jerman adalah seseorang yang tak mengenal agama. Namun, beberapa catatan mensyaratkan ilmuwan besar abad 20 dan penemu teori relativitas itu dekat dengan agama. 


Melalui surat yang ditujukan kepada temannya, Guy H. Raner Jr. pada Juli 1945 dan September 1949, Einstein menyatakan dengan gamblang terkait pemikirannya tentang Tuhan dan agama. "Dari sudut pandang seorang ateis, itu selalu menyesatkan ketika menggunakan konsep anthropomorphical dalam menangani hal terluar dari lingkungan manusia. Analogi yang kekanak-kanakan," bunyi petikan surat Einstein kepada Raner.

Einstein, dalam makalah terakhirnya 'Die Erklarung' (Deklarasi) yang ditulis pada tahun 1954 di Amerika Serikat dalam bahasa Jerman menelaah teori relativitas dalam ayat-ayat Alquran dan ucapan Imam Ali bin Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah. 

Einstein menyebut penjelasan Imam Ali tentang mimpi perjalanan Mi’raj jasmani Nabi Muhammad ke langit dan alam malaikat yang hanya dilakukan dalam beberapa detik sebagai penjelasan paling bernilai. 

Einstain juga disebut pernah menyurati ulama Iran, Ayatollah Al Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, terkait pandangannya terhadap Islam dan menyatakan ketertarikan terhadap konsep ajaran agama yang dibawa nabi Muhammad SAW. Hal itu dilaporkan Radio Israel pada Maret 2014.

Laporan tersebut mengutip video dari Ketua Majelis Ahli Iran, Ayatollah Mahadavi Kani. Ia menjelaskan ketika Einstein mendengar tentang peristiwa kenaikan Nabi Muhammad, sebuah proses yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya, dia menyadari hal ini merupakan gerakan relativitas yang sama dengan apa yang Einstein telah pahami.

"Einstein berkata, 'ketika saya mendengar tentang kisah Nabi Muhammad dan tentang Ahlul Bait (keluarga nabi), saya menyadari mereka mengerti hal ini jauh sebelum kita," kata Kani, mengutip perkataan Einstein.

Namun tidak ada satu bukti autentik yang menyatakan Einstein menerima Islam.




Credit REPUBLIKA.CO.ID

https://m.republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/16/05/11/o6z79y361-8-ilmuwan-yang-dikejutkan-oleh-kebenaran-alquran







Cina Awali 2019 dengan Pendaratan Rover di Bulan

Rover bulan (ilustrasi).

CB, BEIJING -- Banyak dari kita yang ingin mengawali tahun baru dengan sesuatu yang spesial. Kadang kita membuat resolusi dan capaian-capaian apa saja yang ingin diraih selama 12 bulan ke depan. Namun bagi Cina, tak perlu menunggu lama untuk meraih ambisi besar mereka di tahun ini. 

Kendaraan luar angkasa rover Chang'e 4 yang kemarin Ahad (30/12) memasuki orbit dekat permukaan bulan, diprediksi akan mendarat di sisi terjauh bulan dalam beberapa hari. South China Morning Post pada Senin (31/12) melaporkan saat Chang'e 4 berhasil mendarat, Cina akan mencatatkan diri sebagai negara pertama yang menjangkau sisi terjauh bulan. 

Badan antariksa Cina menyatakan masih memilih kapan waktu yang tepat untuk mendarat. Namun The Smithsonian Institution, kelompok riset dan museum Amerika Serikat, melaporkan kendaraan itu diperkirakan bisa mendarat di kawah Von Karman antara tanggal 1 hingga 3 Januari.

Chang'e  4 diluncurkan di Xichang Satellite Launch Centre di Cina bagian selatan pada 8 Desember silam. Kendaraan tersebut diangkut dengan roket Long March 3B dan masuk ke orbit Cina empat hari kemudian. Sisi terjauh bulan, yang juga disebut sisi gelap bulan, masih menjadi misteri sampai hari ini. Karakteristik dan permukaan sisi gelap bulan disebut berbeda jauh dengan sisi bulan yang terlihat dari bumi.

Pendaratan di sisi gelap itu adalah hal yang menantang karena komunikasi rover dalam bentuk apapun ke bumi akan terhalang belahan bumi lainnya. Untuk mengatasinya Cina merilis satelit Queiqiao atau Magpie Bridge yang menghubungkan bumi dan bulan. Satelit yang dioperasikan dengan jarak 400 ribu kilometer dari bumi ini akan meneruskan sinyal ke rover Chang'e 4 di bulan.

Di bulan, rover tersebut bertugas melakukan observasi astronomi menggunakan radio berfrekuensi rendah, menyurvei permukaan tanah, mendeteksi komposisi mineral dan struktur permukaan dangkal, serta mengukur radiasi neutron dan atom netral. 

Peluncuran Chang'e 4 melengkapi fase kedua dari misi Chinese Lunar Exploration Programme (CLEP), satu dari 16 teknologi kunci yang diidentifikasi oleh pemerintah Cina. Sebelumnya sudah ada Chang'e 3 yang rilis pada 2013 namun hanya beroperasi di bulan selama 40 hari karena ada masalah teknis. 

"Desain Chang'e 4 telah dikembangkan berdasarkan pendahulunya. Artinya rover ini bisa bekerja setidaknya selama beberapa tahun di bulan," kata Kepala Desain CLEP, Wu Weiren, Agustus tahun lalu. Selanjutnya pada 2020 Negeri Tirai Bambu akan meluncurkan Chang'e 5. 




Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/01/01/pkmzlr370-cina-awali-2019-dengan-pendaratan-rover-di-bulan




Senin, 31 Desember 2018

LIPI: Gunung Raksasa di Bawah Laut Sumatera Sudah Tak Aktif

Pakar Geologi dari Pusat Geotekhnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natadidjaja mengatakan, gunung raksasa di bawah laut Sumatera sudah tidak aktif lagi. Foto/Ilustrasi/Okezone

JAKARTA - Pakar Geologi dari Pusat Geotekhnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natadidjaja mengatakan, gunung raksasa di bawah laut Sumatera sudah tidak aktif lagi. Jadi, kata Danny, gunung yang terletak di laut lepas Pantai Bengkulu sudah tidak berbahaya lagi.

Danny menjelaskan, berdasarkan penelitian, gunung yang ada sejak ratusan tahun lalu tersebut sudah tidak aktif. "Berita lama itu, iya ada di lepas Pantai Bengkulu. Namun, sudah enggak aktif, sisa-sisa yang dulu jutaan tahun yang lalu. Sudah enggak aktif‎. Enggak berbahaya," katanya saat berbincang dengan Okezone, Sabtu (29/12/2018).

Menurut Danny, gunung tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu di bawah perairan Sumatera dan pernah aktif pada masanya. Namun, saat ini, gunung tersebut sudah mati dan tidak berbahaya. "Dulunya jelas ada, pernah aktif, tapi sekarang sudah enggak aktif. Itu ada di tengah laut, gunung api, di bawah laut. Intinya enggak berbahaya, sudah enggak aktif, sudah mati, jadi mumi," terangnya.

Sebelumnya diketahui, ‎tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.

Para ahli geologi yang menemukan gunung tersebut berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris. "Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman.


Credit Sindonews.com



https://daerah.sindonews.com/read/1366644/174/lipi-gunung-raksasa-di-bawah-laut-sumatera-sudah-tak-aktif-1546100173





Ditemukan Gunung Raksasa di Dalam Laut Sumatera Berdiameter 50 Km


Gunung Anak Kratau. Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis, menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

BENGKULU - Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis, menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.

Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.

“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua,” kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman.

Gunung api bawah laut ini berada di Palung Sunda barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. 

Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, yaitu 15 km dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.

ADVERTISEMENT

Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 lalu dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing. Tim ahli dari Indonesia, AS, dan Perancis kemudian bekerja sama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).


Credit Sindonews.com



https://daerah.sindonews.com/read/1366643/174/ditemukan-gunung-raksasa-di-dalam-laut-sumatera-berdiameter-50-km-1546099743




BMKG Paparkan Kronologi Tsunami Selat Sunda

Ilustrasi tsunami Banten dan Lampung. (CNNInndonesia/Safir Makki).

Jakarta, CB -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap kronologi secara rinci proses terjadinya tsunami Selat Sunda yang melanda pesisir pantai Banten dan Lampung pada Sabtu malam (22/12) lalu.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mendeteksi adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung, pada Jum'at (21/12). 

Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu sekitar 400 meter di atas puncak dan 738 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Pada saat itu, Gunung Anak Krakatau berada pada status level II atau waspada.


"Sebelumnya,kami telah memberi peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada 22 Desember 2018 pukul 07.00 WIB hingga tanggal 25 Desember 2018 pukul 07.00 WIB di wilayah perairan Selat Sunda dengan ketinggian 1,5-2,5 meter", ujar Rahmat dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12).

Kemudian, terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang memicu longsor lereng Gunung Anak Krakatau seluas 64 Hektare pada Sabtu (22/12) pukul 20.56 WIB. 

Selanjutnya, pukul 21.03 WIB peristiwa tercatat di sensor seismograph BMKG di Cigeulis Pandeglang (CGJ) dan beberapa sensor di wilayah Banten serta Lampung. Namun sistem proses otomatis gempa BMKG tidak memproses secara otomatis, karena sinyal getaran yang tercatat bukan merupakan sinyal gempabumi tektonik. 

"Sistem Peringatan dini tsunami yang dimiliki BMKG saat ini hanya untuk tsunami yang disebabkan gempa bumi tektonik, sedangkan tsunami yang melanda Selat Sunda adalah akibat aktivitas vulkanik sehingga sistem peringatan dini tsunami tidak mampu memproses secara otomatis dan tidak memberikan warning tsunami," papar Rahmat.

BMKG, lanjut Rahmar, tidak memonitor aktivitas Gunung Krakatau dan gunung api lainnya. Pengawasan ini dilakukan oleh pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi,Kementrian ESDM.

Tepat pukul 21.30 WIB, petugas Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG mendapat laporan kepanikan masyarakat di wilayah Banten dan Lampung, karena air laut pasang yang tidak normal. BMKG langsung melakukan pemeriksaan marigram Tide Gauge Badan Informasi Geospasial (BIG).

Hasilnya, terindikasi perubahan permukaan air laut di beberapa wilayah seperti di Pantai Jambu, Kabupaten Serang, dengan ketinggian air mencapai 0,9 meter, di Pelabuhan Ciwandan, Banten ketinggian airnya 0,35 meter, di Kota Agung, Lampung ketinggian air tercatat 0,36 meter, dan di Pelabuhan panjang, Kota Bandar Lampung tercatat ketinggian air 0,28 meter. 

Melihat dari hasil catatan marigran tide gauge BIG, BMKG meyakini bahwa ini merupakan gelombang tsunami. Pukul 22.30 WIB, BMKG segera mengeluarkan keterangan pers terkait telah terjadi tsunami melanda Banten dan Lampung yang tidak dipicu oleh Gempa bumi tektonik.


Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181231002758-199-357400/bmkg-paparkan-kronologi-tsunami-selat-sunda



Longsor Anak Krakatau Picu Tsunami Telah Diprediksi 1995

Aktivitas Gunung Anak Krakatau. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)



Jakarta, CB -- Profesor Hery Harjono dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam sebuah penelitian yang ditulis oleh Christine Deplus dkk pada 1995 telah memprediksi pertumbuhanGunung Anak Krakatau yang miring ke satu sisi. Dalam perkiraan tersebut, peneliti juga memperkirakan potensi tsunami akibat kemiringan ke satu sisi saja.

Pertumbuhan Anak Krakatau yang cenderung ke arah barat daya terjadi sangat cepat karena berstatus sangat aktif. Pertumbuhan ke barat daya juga dinilai ke arah yang curam dibandingkan ke sisi lainnya.

"Tentu ini merupakan bagian yang labil dan jika melorot atau longsor tentu dapat memicu tsunami," jelas Hery melalui keterangan resmi.

"Sayap barat daya Anak Krakatu yang curam karena tumbuh ke arah barat daya yang membuat masyarakat tidak bisa mengacuhkan tanah longsor di sepanjang sayap ini. Beberapa meter tsunami mungkin terjadi di sana pada tahun 1981 (Carmus et al., 1987; Sigurdsson et al., 1991). Jelas survei yang lebih terperinci dari lereng ini harus direalisasikan di masa depan," imbuhnya seraya mengutip tulisan Deplus dkk.

Penelitian berjudul "Strukur dalam komplek Gunung Krakatau (Indonesia) dari data graviti dan batimeri" dengan meneliti bagimana postur pulau-pulau di komplek Krakatau, termasuk Anak Krakatau itu sendiri.

Berdasarkan data batimeri, Anak Krakatau merupakan salah satu gunung api muda yang berada di ujung kaldera yang memiliki kondisi tidak stabil.

Pada tahun 1919, sisi kaldera sudut kemiringan Gunung Anak Krakatau mencapai 18 derajat. Namun sejak 1928 pertumbuhannya teritung cepat dengan sisi kaldera sudut kemiringannya mencapai 29 derajat.

Setelah erupsi bertahun-tahun, Anak Krakatau tidak mengisi kekosongan di kedua bagian dengan sama. Peneliti saat itu melihat sisi kanan lereng barat bawah setidaknya memiliki tingkat kecuraman sebesar 15 derajat.

Untuk itu, Hery mengatakan pemetaan dasar laut di kompleks Anak Krakatu perlu dilakukan sekarang juga. Terlebih, universitas dan lembaga penelitian kebumian di Indonesia sudah satu atap.

Pemetaan dasar laut di kompleks Krakatau adalah keharusan tak usah menunggu datangnya tsunami berikutnya. Itu tak sulit dilakukan. Barangkali yang perlu juga dipikirkan apa pemicu lonsoran itu? " ujar pria lulusan Geologi Institut Teknologi Bandung) ITB ini. 

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181229004805-199-357212/longsor-anak-krakatau-picu-tsunami-telah-diprediksi-1995



Pesawat Antariksa Cina Bersiap Mendarat di Permukaan Gelap Bulan

Bulan sabit. Daily Express

CBShanghai – Sebuah pesawat ulang alik Cina sedang bergerak menuju satu titik pendaratan di sisi gelap bulan untuk pertama kalinya.

Misi luar angkasa ini merupakan misi penting negara itu untuk mengembangkan program antariksa. Cina memang bertekad untuk mengejar ketertinggalan dengan Rusia dan AS dalam eksplorasi antariksa pada 2030.

Lembaga Antariksa Nasional Cina mengatakan pesawat luar angkasa bernama Chang’e-4 ini mulai memasuki orbit yang direncanakan pada Ahad, 30 Desember 2018 untuk bersiap mendarat pada sisi gelap bulan.



“Lembaga ini tidak mengatakan kapan persisnya pendaratan itu akan dilakukan,” begitu dilansir kantor berita Cina, Xinhua News, seperti dikutip Channel News Asiapada Ahad, 30 Desember 2018.

Seperti diketahui, bulan memiliki posisi yang misterius yaitu tidak pernah melakukan rotasi pada posisinya. Ini membuat bagian bulan yang tampak dari Planet Bumi selalu sama.

Sejumlah pesawat luar angkasa dari berbagai negara telah mengitari sisi gelap bulan. Namun, baru kali ini pesawat antariksa bakal mendarat di sana.

Cina meluncurkan pesawat Chang’e – 4 pada awal Desember 2018. Pesawat ini diluncurkan menggunakan roket Long March – 3B. Pesawat luar angkasa ini memiliki mekanisme pendaratan dan sebuah penjelajah untuk mengeksplorasi permukaan bulan.  



 

Xinhua melansir pesawat ini telah memasuki orbit lunar pada pukul 8.55 waktu Beijing. Ini membuat pesawat berada dari 15 kilometer dari permukaan bulan. Pesawat ini pertama kali memasuki orbit bulan pada 12 Desember.

Secara resmi, pesawat ini bertugas melakukan observasi astronomi, survei permukaan dan pengecekan mineral tanah di bulan. Beberapa situs penggemar teori UFO dan alien mengatakan misi lain dari pengiriman pesawat antariksa Cina adalah mengecek adanya aktivitas penampakan UFO di sisi belakang bulan termasuk adanya bangunan dan struktur besar buatan.

Credit TEMPO.CO


https://dunia.tempo.co/read/1160089/pesawat-antariksa-cina-bersiap-mendarat-di-permukaan-gelap-bulan/full?view=ok




Minggu, 30 Desember 2018

Astronom Temukan Awan Fosil yang Dibentuk Selama Big Bang

Astronom Temukan Awan Fosil yang Dibentuk Selama Big Bang. Kredit: Tasnim News

CB, Jakarta - Para astronom telah menemukan awan fosil yang dapat dilacak dan memiliki kaitan dengan peristiwa big bang. Penemuan tersebut kemungkinan bisa mengubah hasil penelitian tentang bagaimana bintang dan galaksi tercipta.


"Kami menargetkan peristiwa kuasar, di mana para peneliti sebelumnya hanya melihat bayangan dari hidrogen, bukan dari unsur-unsur berat dalam spektrum kualitas yang lebih rendah," ujar mahasiswa Ph.D dari Austrailia's Swinburne University of Technology Fred Robert, seperti dilansir laman tasnimnews.com, Selasa, 25 Desember 2018.

Awan fosil itu ditemukan oleh Robert dan seorang profesor dari universitas yang sama, Michael Murphy. Awan itu, kata Robert, menerangi pancaran material tertentu yang jatuh ke dalam lubang hitam supermasif.



Mereka melakukan pemantauan menggunakan teleskop optik paling kuat di dunia, WM Keck Observatory, di Maunakea, Hawaii. Awan itu bebas logam. Awan terlihat memisahkan diri dari yang lain di alam semesta, serta hampir tidak berubah sejak kemunculannya.

"Ini memungkinkan kita untuk menemukan fosil langka dengan cepat di teleskop kembar Keck Observatory," kata Robert.

Menurut Robert, awan itu sangat unik, bahkan belum tercemar oleh ledakan bintang. Tingkat logam yang rendah juga menimbulkan pertanyaan tentang asal usulnya. Namun, detail dari penelitian tersebut masih minim. Para peneliti akan mengungkapkan temuannya dalam jurnal Royal Astronomical Society bulan depan.



Ini adalah awan fosil ketiga yang diteliti sejak penemuan yang pertama pada 2011. Sebelumnya ilmuwan Michele Fumagalli dari Durham University menemukan yang pertama, dan profesor Perguruan Tinggi St. Michael John O'Meara menemukan yang kedua sebelum Robert dan Murphy menemukan yang terbaru.


Credit TEMPO.CO


https://tekno.tempo.co/read/1159952/astronom-temukan-awan-fosil-yang-dibentuk-selama-big-bang/full?view=ok





Kaleidoskop 2018: 10 Teknologi Pendukung Aktivitas Manusia


Masa Depan Kecerdasan Buatan


CBJakarta - Kaleidoskop 2018 di sektor sains dan teknologi terdiri dari beberapa teknologi populer yang mampu membantu aktivitas manusia. Mulai dari teknologi kecerdasan buatan hingga 5G yang ramai dibicarakan. Teknologi tersebut dapat mempermudah aktivitas kehidupan sehari-hari bagi penggunanya.

Teknologi tersebut banyak disematkan melaui perangkat atau hadir untuk mempermudah kesulitan. Berikut 10 teknologi yang bersinar sepanjang 2018:


1. Kecerdasan Buatan
 
Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Kecerdasan yang ditambahkan dalam suatu sistem komputer yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. Teknologi AI termasuk dalam teknologi yang populer selama 2018. Banyak perangkat yang memanfaatkan teknologi AI untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Perangkat tersebut misalnya seperti smrtphone, speaker pintar, dan jam tangan pintar.
Bahkan beberapa perusahaan teknologi menginvestasikan dananya untuk mengembangkan teknologi AI, seperti Google, Huawei, Samsung, Facebook dan lainnya. Menurut laman Engadget, dalam konferensi pengembang Google 2017, CEO Sundar Pichai, saat itu mengumumkan bahwa perusahaan akan berfokus pada kecerdasan buatan (AI) untuk layanan dan penelitiannya.

2. Cloud
 
ilustrasi cloud. technorati.com


Teknologi berbasis cloud atau penyimpanan awan merupakan teknologi penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan. Teknologi cloud pada dasarnya merupakan pengembangan dari sistem komputasi awan (cloud computing).
Teknologi cloud ini semakin berkembang dan banyak digunakan, salah satunya adalah startup asal Indonesia, Skyegrid, aplikasi game berbasisi cloud. Aplikasi tersebut sudah diluncurkan beberapa waktu lalu, dengan tujuan untuk mempermudah para gamers. Dengan menggunakan Skyegrid, gamers dapat bermain game dengan menggunakan perangkat apapun, asalkan bisa terhubung internet.
Selain itu, Raksasa teknologi juga baru-baru ini mengabarkan bahwa akan berniat untuk berinvestasi di Indonesia dalam bentuk cloud computing. "Mereka menyampaikan memiliki minat untuk berinvestasi di Indonesia sebesar Rp 14 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jumat, 21 September 2018.
3. Machine Learning
Machine Learning. forbes.com
Mesin pencari Google baru-baru ini meluncurkan Machine Learning Crash Course (MLCC) dalam bahasa Indonesia. MLCC sendiri adalah sebuah kursus singkat dan tidak dikenakan biaya yang memberikan pembelajaran mengenai Machine Learning dan cara mengaplikasikan TensorFlow. Menurut Google, Senin, 10 Desember 2018, Machine Learning merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari belakangan ini. Selain dapat mendeteksi spam di Gmail, Machine Learning juga mampu membantu dokter mendiagnosis penyakit.
Bahkan para peneliti dari Inggris dan Amerika telah berhasil mengembangkan sebuah metode untuk memprediksi terjadinya gempa bumi lewat teknik pembelajaran mesin (machine learning). Meskipun dilakukan di dalam laboratorium, percobaannya diatur menyerupai kejadian sesungguhnya. Hasilnya dapat digunakan memprediksi secara tepat gempa bumi di dunia nyata. Penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Review Letters.
4. Internet of Things
Internet of Things. itpro.co.uk
Internet of Things atau IoT merupakan sistem perangkat komputasi yang salin terhubung. Menurut seoarang analis asal Amerika, Vernon Turner, pada 2020, dunia akan disesaki oleh sekitar 30 miliar perangkat digital yang saling terhubung. Dan smarthome akan menjadi gaya hidup masa depan.
Samsung salah satu perusahaan teknologi yang siap memanfaatkan teknologi Internet of Things. Perusahaan asal Korea Selatan itu menghadirkan mesin cuci, kulkas, dan televisi yang dapat dikontrol dengan ponsel pintar atau jam tangan pintar. Di Indonesia, Samsung memamerkan kecanggihan teknologi itu beberapa kali. Selain Samsung, Google, LG, bahkan Changhong—merek dagang asal Cina—juga sudah menggunakan Internet of Things. LG Electronics sudah mengenalkan fitur Home Chat untuk peralatan rumah tangga seri premium. Peralatan itu, antara lain mesin cuci, kulkas, dan microwave oven.
Bahkan, untuk mengembangkan IoT, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama dengan Ericsson. Hal itu menjadi komitmen keduanya untuk memperkuat hubungan jangka panjang dalam bidang keberlanjutan penelitian dan inovasi. Ericsson memiliki perhatian besar dalam bekerjasama untuk menjawab tantangan maupun peluang dari teknologi informasi dan komunikasi.
XL Axiata juga sampai membangun laboratoriun Internet of Things (IoT) di Indonesia pada November 2018 lalu. Karena IoT dianggap sebagai salah satu solusi digital dengan potensi besar masa depan aktivitas individu dan industri.
5. Teknologi 5G
Teknologi 5G. womenlovetech.com
Meskipun belum digunakan, teknologi 5G santer dibicarakan selama 2018. Di Indonesia juga beberapa perusahaan provider memamerkan teknologi tersebut, salah satu Telkomsel, juga berbagai merek smartphone yang berhasil menguji teknologi 5G.
Telkomsel, pada saat gelaran Asian Games 2018, telah memamerkan beberapa aplikasi teknologi 5G. Perusahaan jaringan seluler itu mendirikan booth Telkomsel 5G Experience Center di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Yang menarik adalah minibus nirawak, Navya, berteknologi 5G.
Sementara di Cina, OPPO, mengklaim telah berhasil mengaplikasikan koneksi internet generasi kelima itu. "OPPO membuat koneksi 5G, dan ini berhasil dengan menggunakan smartphone OPPO R15 sebagai perangkat terminal dengan jaringan 5G. Perangkat ini dikembangkan dengan kustomisasi komponen jaringan 5G yang terintegrasi pada system board, RF, RFFE antena," ujar Vice President OPPO Global Brain Shen dalam akun Weibonya, pada November 2018.
6. VR dan AR

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjajal Oculus virtual realitysaat meninjau pameran Ideafest 2018 di JCC, Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018. Presiden berharap Ideafest dapat menjadi wadah untuk mendorong lahirnya berbagai inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ANTARA/Puspa Perwitasari
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) menggabungkan benda maya, baik itu dua dimensi maupun tiga dimensi, dalam kehidupan sehari-hari. Kedua teknologi ini membutuhkan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak agar bisa berfungsi. Teknologi tersebut semakin berkembang penggunaannya, seperti di bidang pariwisata. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun sempat menjajal teknologi virtual reality di Jakarta Digital Valley, yang berada di komplek perkantoran Telkom Hub, Jakarta Selatan, pada Oktober 2018.
Melalui kacamata VR berwarna hitam, Jokowi seperti tengah memandang perairan Raja Ampat, Papua. Selain Jokowi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga ikut mencoba kacamata VR. Sementra Samsung mengembangkan perangkat VR yang bisa digunakan untuk membantu para penderita gangguan penglihatan atau low vision.

7. Smart Device
Rudi Hidayat, CEO PT. V2 Indonesia, mengenalkan smart speaker Sonos Beam dengan kemampuan yang bisa digunakan baik untuk TV maupun untuk aktifitas mendengarkan musik. (V2 Indonesia)
Perangkat pintar semakin banyak yang bermunculan dan benar-benar mempermudah aktivitas sehari-hari penggunanya. Contoh umumnya adalah smartphon, berawal dari ponsel yang hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan, perangkat tersebut kini berkembang lebih canggih.
Banyak produsen smartphone seperti Samsung, Xiaomi, Huawei, Apple, dan lainnya berlomba-lomba mengeluarkan inovasi baru, baik dari segi teknologi atau pun fitur. Misalnya, kamera beresolusi tinggi, chipset yang membuat performa smartphone meningkat dan fungsi lain seperti sebagai alat mencari informasi. Selain itu, produk smart home, seperti lampu pintar, TV pintar, jam tangan pintar dan speaker pintar.
8. Aplikasi
Logo Traveloka, Bukalapak, Gojek dan Tokopedia. google.com
Berkembangnya perangkat pintar memunculkan berbagai aplikasi pintar baru untuk mendukung perangkat tersebut. Saat ini, banyak aplikasi muncul dan bisa mempermudah aktivitas keseharian manusia, misalnya seperti GoJek, yang bisa memudahkan seseorang untuk menggunakan kendaraan dan memesan makanan.
Aplikasi pesan dan media sosial WhatsApp, Instagram dan Facebook bisa membuat komunikasi menjadi lebih mudah melalui fitur-fiturnya. Aplikasi belanja online, hadir untuk memudahkan seseorang berbelanja tanpa harus datang ke tokonya.
Berbagai aplikasi tersebut dapat ditemukan dan digunakan melalui smartphone dengan mudah. Aplikasi pintar sudah menjadi bagian dari hidup kita. Bahkan, keberadaan sederet aplikasi pintar berpotensi mengubah kultur kantor dan pekerjaan sehari-hari.
9. Robot
Robot OriHime-D buatan Ory Lab Inc. menyajikan minuman untuk para pelanggan di sebuah cafe di Tokyo, Jepang, 26 November 2018. Robot OriHime-D dikendalikan oleh disabilitas dengan kondisi seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), suatu bentuk penyakit neuron motorik. REUTERS/Issei Kato
Perkembangan industri berteknologi tinggi semakin membutuhkan berbagai jenis robot. Teknologi robot dibutuhkan untuk memudahkan proses otomatisasi dalam produksi, misalnya pembuatan mobil atau pun kegiatan produksi lainnya. "Proses globalisasi teknologi robot berlangsung semakin cepat," ujar Federasi Robot Internasional, seperti dilansir Russia Today, Mei 2018 lalu.
Organisasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan industri manufaktur menggunakan 66 mesin robot per 10 ribu pekerja pada 2015. Jumlah ini melonjak menjadi 77 mesin robot pada 2016. Ada beberapa negara yang menggunakan robot terbanyak untuk membantu kegiatan manufaktur, seperti Korea Selatan, Singapura, Jerman, Jepang dan Denmark.
Negeri Ginseng terkenal sebagai negara terdepan menggunakan teknologi robot dalam kegiatan industri manufaktur. Secara kalkulasi, ada 631 robot yang bekerja untuk setiap 10 ribu pekerja. Mayoritas robot ini digunakan pada sektor industri dan manufaktur elektronik serta digital. Sementara Singapura berada di peringkat kedua terbanyak pengguna teknologi robot. 90 persen robot di sana bekerja di sektor industri elektronik yaitu sebanyak 488 robot untuk setiap 10 ribu pekerja.
10. Blockchain
Blockchain. mhlnews.com

Beberapa tahun terakhir teknologi blockchain merevolusi era digital dan bisa digunakan diberbagai berbagai sektor industri seperti keuangan, pertanian, kesehatan bahkan pemerintahan. "Blockchain berbeda dengan bitcoin," ujar Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia Steven Suhadi di Jakarta Selatan, pada Juli 2018.
Secara umum Blockchain merupakan teknologi pencatatan terintegrasi yang transparan dan aman. Ada beberapa jenis model yang menggunakan blockchain, salah satunya data pertukaran yang terRangkum dalam kontrak pintar.
Hak milik di dunia digital, kata Steven, sangat sulit dimiliki, akan banyak orang yang mengaku. Jadi solusi yang tepat adalah adanya kesepakatan. Steven memberikan contoh misalnya, komputer. A membuat file musik, komputer lain yang akan dilepas yang musiknya milik komputer A dan komputer yang akan mengeluarkan komputer milik A.
"Saya percaya Indonesia dapat menjadi kunci perkembangan blockchain dalam skala besar. Ditambah lagi dengan mulai menggunakan startup-startup," kata Steven. "Mereka yang mencari teknologi untuk masalah, di Indonesia memang cukup baru, khususnya di Jakarta."





Credit TEMPO.CO
https://tekno.tempo.co/read/1157771/kaleidoskop-2018-10-teknologi-pendukung-aktivitas-manusia