CB, Moskow – Seorang bekas tentara Marinir Amerika
Serikat terancam hukuman penjara antara 10 - 20 tahun setelah otoritas
hukum Rusia mengenakan tuduhan resmi melakukan kegiatan mata-mata di
negara itu.
Otoritas
keamanan Rusia FSB menangkap Paul Whelan, 48 tahun, di Moskow, pada
pekan lalu dengan dugaan melakukan kegiatan mata-mata.
Menurut media Interfax seperti dilansir Reuters, otoritas Rusia mengajukan tuntutan hukum resmi kepada Whelan pada Kamis, 3 Januari 2019. Interfax mengacu pada sumber internal dan belum terkonfirmasi oleh Reuters.
Pengacara
Whelan, Vladimir Zherebenkov, enggan menanggapi berbagai tuduhan ini.
Namun, dia mengatakan berdasarkan tuduhan yang ada Whelan bisa ditahan
hingga 28 Februari 2018.
“Saya menganggap penangkapan dan penahanannya tidak mendasar. Itu didasarkan pada keyakinan penyelidik bahwa dia akan menghambat proses investigasi. Kami sedang mengajukan pembebasan dengan jaminan,” kata Zherebenkov kepada Reuters.
Soal
ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan dia telah meminta
pemerintah Rusia untuk menjelaskan soal penangkapan Whelan. Dia juga
meminta pembebasan segera Whelan jika penahanannya tidak tepat.
Media Daily Mail
melansir Whelan ditangkap di sebuah hotel di Moskow dengan sebuah USB
berisi data pegawai lembaga intelijen Rusia. Whelan mulai dicurigai
karena kerap mengunjungi Rusia namun terlihat menghindari perempuan
cantik. Warga negara Amerika
ini kerap mengaku akan bersenang-senang tapi belakangan diketahui
bertemu dengan sejumlah lelaki, yang diduga memiliki akses informasi
rahasia.
Menurut media Interfax seperti dilansir Reuters, otoritas Rusia mengajukan tuntutan hukum resmi kepada Whelan pada Kamis, 3 Januari 2019. Interfax mengacu pada sumber internal dan belum terkonfirmasi oleh Reuters.
“Saya menganggap penangkapan dan penahanannya tidak mendasar. Itu didasarkan pada keyakinan penyelidik bahwa dia akan menghambat proses investigasi. Kami sedang mengajukan pembebasan dengan jaminan,” kata Zherebenkov kepada Reuters.
Credit tempo.co