Jumat, 04 Januari 2019

Eks Marinir Amerika Terancam Hukuman Penjara 20 Tahun di Rusia


Duta Besar Amerika untuk Rusia Jon Huntsman, mengunjungi Paul Whelan yang ditahan oleh pemerintah Rusia atas tuduhan telah bertindak sebagai mata-mata. Sumber: Keluarga Whelan/AP
Duta Besar Amerika untuk Rusia Jon Huntsman, mengunjungi Paul Whelan yang ditahan oleh pemerintah Rusia atas tuduhan telah bertindak sebagai mata-mata. Sumber: Keluarga Whelan/AP

CBMoskow – Seorang bekas tentara Marinir Amerika Serikat terancam hukuman penjara antara 10 - 20 tahun setelah otoritas hukum Rusia mengenakan tuduhan resmi melakukan kegiatan mata-mata di negara itu.

 
Otoritas keamanan Rusia FSB menangkap Paul Whelan, 48 tahun, di Moskow, pada pekan lalu dengan dugaan melakukan kegiatan mata-mata.
Menurut media Interfax seperti dilansir Reuters, otoritas Rusia mengajukan tuntutan hukum resmi kepada Whelan pada Kamis, 3 Januari 2019. Interfax mengacu pada sumber internal dan belum terkonfirmasi oleh Reuters.

 
Pengacara Whelan, Vladimir Zherebenkov, enggan menanggapi berbagai tuduhan ini. Namun, dia mengatakan berdasarkan tuduhan yang ada Whelan bisa ditahan hingga 28 Februari 2018.
“Saya menganggap penangkapan dan penahanannya tidak mendasar. Itu didasarkan pada keyakinan penyelidik bahwa dia akan menghambat proses investigasi. Kami sedang mengajukan pembebasan dengan jaminan,” kata Zherebenkov kepada Reuters.

 
Soal ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan dia telah meminta pemerintah Rusia untuk menjelaskan soal penangkapan Whelan. Dia juga meminta pembebasan segera Whelan jika penahanannya tidak tepat.


 
Media Daily Mail melansir Whelan ditangkap di sebuah hotel di Moskow dengan sebuah USB berisi data pegawai lembaga intelijen Rusia. Whelan mulai dicurigai karena kerap mengunjungi Rusia namun terlihat menghindari perempuan cantik. Warga negara Amerika ini kerap mengaku akan bersenang-senang tapi belakangan diketahui bertemu dengan sejumlah lelaki, yang diduga memiliki akses informasi rahasia.





Credit  tempo.co