Rabu, 05 Desember 2018

Pembunuhan 31 Pekerja Diduga karena Foto Upacara OPM


Pembunuhan (Ilustrasi)
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Kapolres mengatakan dugaan sementara anggota KKB marah karena pekerja mengambil foto.



CB, JAKARTA -- Kapolres Jaya Wijaya AKBP Yan Pieter Reba membenarkan terjadinya pembunuhan terhadap pekerja proyek pembangunan jembatan oleh kelompok kriminal bersenjata, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Kapolres mengatakan, kasus tersebut diduga dipicu karena pekerja tak sengaja mengambil foto kegiatan tentara Organisasi Papua Merdeka.

"Iya benar ada 31 orang yang menjadi korban (pembunuhan)," kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba melalui sambungan telepon, Selasa (4/12).

Menurut Yan Pieter, pembunuhan tersebut terjadi lantaran ada salah seorang pekerja proyek yang tidak sengaja mengambil foto kegiatan HUT Tentara pembebasan nasional organisasi Papua merdeka (TPN/OPM). Hal tersebut membuat mereka marah sehingga mencari para pekerja proyek tersebut dan berakhir dengan pembunuhan terhadap korban.

"Kronologinya waktu itu mereka (TPN/OPM) upacara dan salah satu pekerja tidak sengaja mengambil foto, akhirnya mereka (TPN/OPM) marah," ujarnya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Musthofa Kamal menjelaskan informasi terjadinya pembunuhan terhadap puluhan pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan pertama kali didapat dari masyarakat. Berdasarkan informasi, kasus tersebut terjadi pada Ahad (2/12) di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Kamal melanjutkan, pada Sabtu (1/12) sekitar pukul 20.30 WIT, Project Manager PT. Istika Karya paket pembangunan jembatan Habema- Mugi, Cahyo mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Koordinator lapangan PT. Istika Karya pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi, Jhony.

Hanya saja saat itu Cahyo menyatakan tidak paham dengan maksud pembicaraan orang yang menghubunginya dengan menggunakan telepon Jhony tersebut. Sedangkan PPK Satker PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyaan, Monang Tobing mengaku terakhir berkomunikasi dengan Jhony melalui pesan singkat  pada 30 November 2018.

Sementara itu, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa Tanggal 30 November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat 1 mobil strada dengan muatan BBM Solar milik PT. Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi. Mobil tersebut membawa lima orang pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

Selanjutnya pada 1 Desember 2018 pukul 02.00 WIT tercatat 2 mobil  menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya.

Namun pada 2 Desember 2018, pukul 20.00 WIT diketahui ada satu mobil Strada kembali ke wamena dan pada Senin 3 Desember 2018, satu mobil Strada tersebut kembali lajuran dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.

Satu mobil strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena. Sehingga saat mendapatkan informasi tersebut, personil gabungan Polri dan TNI bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

"Namun saat tiba di kilo meter 46 , tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal.




Credit  republika.co.id