Jumat, 06 April 2018

Trump Meminta Qatar dan Saudi Segera Berdamai, Ini Alasannya


Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Medali emas itu diberikan saat Trump melakukan perjalanan luar negeri perdananya yang dimulai dari Saudi. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Medali emas itu diberikan saat Trump melakukan perjalanan luar negeri perdananya yang dimulai dari Saudi. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

CB, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendesak para pemimpin negara-negara teluk untuk berdamai dan mengakhiri krisis regional dengan Qatar.
Trump berbincang dengan Emir Qatar, Tamim Bin Hamad al-Thani, lewat sambungan telepon membicarakan Gulf Cooperation Council. Dia berterima kasih kepada Thani atas komitmen mengembalikan persatuan GCC. Trump juga meminta perbedaan pandangan di teluk segera diakhiri.

Ads by Kiosked
Trump memnta para pemimpin berkonsentrasi melawan para teroris dan penyokong dananya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
“Presiden dan Emir setuju mengenai pentingnya persatuan regional untuk mengatasi ancaman keamanan dan memastikan kesejahteraan rakyat di wilayah ini,” begitu pernyataan dari Gedung Putih seperti dilansir media Daily Sabah, Rabu, 4 April 2018.
Menurut media Alaraby, Trump berbincang lewat telepon secara terpisah pada Senin, 2 April 2018, dengan Sheikh Tamim dan Raja Salman dari Arab Saudi.

Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani bersedia bertemu dengan Presiden Amerika, Donald Trump, pada April 2018. Aljazeera (Reuters – Jonathan Ernst)
Seperti diberitakan, sejumlah negara-negara teluk yang tergabung dalam GCC menghentikan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni 2017 dan melakukan pemblokiran darat, laut dan udara. Ini terkait dugaan Qatar mendukung aksi terorisme dan Iran.
Pejabat Gedung Putih, menurut Daily Sabah, juga melansir percakapan telepon Trump dengan Raja Salman dari Arab Saudi pada awal pekan ini. “Trump menekankan pentingnya menyelesaikan perselisihan di teluk dan mengembalikan persatuan Gulf Cooperation Council untuk melawan pengaruh buruk Iran dan mengalahkan teroris dan ekstrimis,” begitu penjelasan dari Gedung Putih.






Credit  TEMPO.CO