Teleskop Hubble milik NASA berhasil abadikan
bintang terjauh sepanjang masa. (Foto: Courtesy NASA, ESA, and P.
Kelly/University of Minnesota/HANDOUT via REUTERS)
Bintang tersebut merupakan bintang raksasa berwarna biru yang bernama Icarus. Sebagai bintang individu, Icarus tercatat sebagai yang terjauh yang pernah ditangkap lensa Hubble.
Biasanya, sebuah bintang tak akan bisa ditangkap teleskop saat jaraknya sudah lebih dari 100 juta tahun cahaya. Tapi kasus Icarus ini unik.
"Ini pertama kalinya kami melihat bintang individual yang diperbesar," ujar peneliti dari University of Minnesota Patrick Kelly, yang mengepalai studi ini seperti dilansir situs resmi NASA.
Penemuan Icarus ini tak lepas dari keberuntungan. Lensa Hubble yang mengarah ke bintang itu terbantu oleh gravitasi sebuah gugus galaksi yang super masif sehingga Icarus yang jaraknya sangat jauh itu dapat terlihat oleh teleskop. Proses ini disebut oleh Kelly sebagai gravitational microlensing.
"Kalian bisa menemukan galaksi di luar sana, tapi bintang ini setidaknya 100 kali lebih jauh dari bintang individual yang pernah kami temukan, kecuali dalam ledakan supernova," imbuh Kelly.
|
Gugus galaksi bernama MACS J1149+223 itu memperbesar wujud Icarus hingga 2.000 kali.
Sebelumnya pada April 2016, sebuah galaksi bernama Gn-Z11 berhasil ditangkap oleh lensa Hubble. Jaraknya yang sekitar 13,4 miliar tahun cahaya menjadikannya galaksi terjauh yang pernah ditemukan oleh Hubble.
Namun galaksi memang relatif lebih mudah ditemukan ketimbang bintang individual seperti Icarus tadi. Pada umumnya bintang tak bisa terjangkau oleh lensa teleskop ketika jaraknya berkisar 100 juta tahun cahaya.
Credit cnnindonesia.com