Jumat, 20 April 2018

Meski Bermusuhan, Qatar Ikut Latihan Perang Gabungan di Saudi


Meski Bermusuhan, Qatar Ikut Latihan Perang Gabungan di Saudi
Para personel militer Angkatan Bersenjata Qatar. Foto/Kementerian Pertahanan Qatar


DOHA - Pasukan dari Angkatan Bersenjata Qatar berpartisipasi dalam latihan perang gabungan negara-negara Teluk di Arab Saudi. Padahal, Doha saat ini sedang bermusuhan dengan Riyadh dan beberapa negara Arab lainnya sejak hubungan diplomatik terputus.

Latihan perang "Joint Gulf Shield 1" digelar di Kota Ras Al Khair, Kerajaan Arab Saudi pada 21 Maret hingga 16 April 2018. Latihan ini diikuti lebih dari 25 negara.

Keikutsertaan pasukan Qatar ini diungkap kantor berita negara Qatar News Agency (QNA) mengutip pernyataan kementerian pertahanan setempat.

Menurut laporan yang dilansir Kamis (19/4/2018) malam, sejumlah pasukan dari Angkatan Bersenjata Qatar, yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Khamis Mohamed Deblan, berpartisipasi dalam latihan perang gabungan di Saudi, bersama dengan pasukan darat, laut dan udara dari 25 negara lain.

Latihan ini menampilkan sejumlah tahapan, termasuk pelatihan pusat komando dan pelatihan lapangan. Latihan diakhiri dengan pelaksanaan latihan tembak reguler dan non-reguler dengan peluru tajam, di samping parade militer.

Menurut militer Doha, partisipasi pasukannya tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan persaudaraan, bertukar pengalaman dan mengambil bagian dalam semua yang akan menjaga keamanan dan stabilitas negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan kawasan Arab dan Islam.

QNA melaporkan, upacara penutupan latihan gabungan dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Qatar, Mayor Jenderal Ghanem bin Shaheen al-Ghanem, atas undangan mitranya dari Arab Saudi, Letnan Jenderal Fayyad bin Hamed al-Ruwayli.

Seperti diketahui, Qatar saat ini sedang berseteru dengan Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain. Empat negara Arab ini memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni 2017 atas tuduhan Doha mendukung terorisme. Namun, tuduhan ini telah dibantah Doha. 




Credit  sindonews.com