Ilustrasi. Ford Williams/Courtesy U.S. Navy/Handout via REUTERS
Enam rudal membidik pangkalan udara Shayrat di Homs, provinsi tengah Suriah. Sebagian besar di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
War Media juga melaporkan tiga rudal lainnya membidik pangkalan udara Dumair di wilayah Qalamoun, sebelah utara Damaskus. "Seluruhnya berhasil dicegat sebelum mencapai target," tulis kantor berita China, Xinhua, Selasa (17/4).
Sementara itu, kantor berita pemerintah Suriah, SANA melaporkan adanya serangan sepanjang malam di Homs. Namun tidak menjelaskan rinciannya. Hanya dikatakan bahwa sumber serangan tidak diketahui, di tengah spekulasi bahwa Israel berada di balik serangan, setelah Pentagon membantah telah menggelar operasi terhadap dua pangkalan yang disebutkan.
Pangkalan udara Shayrat dihantam serangan rudal AS pada April 2017 terkait tuduhan serangan senjata kimia oleh tentara Suriah di Provinsi Idlib sebelumnya.
Stasiun televisi Pan Arab al-Mayadeen melaporkan pangkalan udara Dumair diserang sehari sebelum kesepakatan evakuasi pemberontak di wilayah itu.
Serangan terbaru dilancarkan di saat Amerika Serikat, Perancis dan Inggris berkomplot menggelar serangan rudal atas sejumlah posisi militer Suriah di Damaskus dan Homs, Sabtu (14/4). Tuduhannya sama yakni dugaan penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah Suriah.
Menurut aktivis Syrian Observatory for Human Rights, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang pangkalan udara T-4 di Homs pada 9 April lalu dan menewaskan 14 tentara, termasuk milisi Iran.
Stasiun televisi pemerintah Suriah menayangkan gambar diam saat sistem pertahanan udaranya mencegat rudal-rudal. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan selepas tengah malam itu, tetapi pejabat AS menyatakan bahwa Washington tidak merencanakan serangan lain selain serangan rudal pada Sabtu lalu.
Credit cnnindonesia.com