WASHINGTON
- Kepala Komando Sentral militer Amerika Serikat (AS) atau CENTCOM,
Jenderal Joseph Votel dilaporkan melakukan kunjungan mendadak ke Israel.
Votel dilaporkan berkunjung ke Israel untuk membahas masalah Iran.
Votel dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat senior Israel, termasuk kepala militer Gadi Eizenkot, untuk membahas ketegangan antara Israel dan Iran, bersama dengan isu-isu lainnya.
Menurut seorang sumber diplomatik AS, pembicaraan antara Votel dan sejumlah pejabat Israel, khususnya dengan Eizenkot diharapkan untuk membahas kemungkinan penarikan pasukan AS dari Suriah.
"Votel juga diperkirakan akan membahas kemungkinan penarikan mundur Washington dari kesepakatan nuklir yang dicapai tahun 2015 dengan Teheran," kata sumber itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (24/4).
Belum ada pernyataan resmi baik dari AS ataupun Israel mengenai pernyataan tersebut. CENTCOM sendiri adalah badan yang bertanggung jawab atas aktivitas Amerika di Timur Tengah.
Terkait dengan kesepatan nuklir Iran, sebelumnya Rusia dan China meminta negara-negara anggota PBB untuk mendukung rancangan pernyataan yang menyatakan dukungan mutlak terhadap kesepakatan nuklir Iran.
Utusan khusus Rusia untuk konferensi non-proliferasi PBB di Jenewa, Vladimir Yermakov menyatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran, yang dikenal sebagai JCPOA, sangat rapuh dan setiap upaya untuk mengubahnya akan mempengaruhi rezim non-proliferasi global. Oleh karena itu, dia meminta semua negara untuk menyetujui rancangan pernyataan yang dibuat oleh China dan Rusia.
Rancangan pernyataan Cina-Rusia berisi seruan kepada semua negara untuk mengkonfirmasi dukungan merekauntuk implementasi yang komprehensif dan efektif dari JCPOA, dan untuk mengakui kontribusi signifikannya terhadap keamanan internasional.
Votel dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat senior Israel, termasuk kepala militer Gadi Eizenkot, untuk membahas ketegangan antara Israel dan Iran, bersama dengan isu-isu lainnya.
Menurut seorang sumber diplomatik AS, pembicaraan antara Votel dan sejumlah pejabat Israel, khususnya dengan Eizenkot diharapkan untuk membahas kemungkinan penarikan pasukan AS dari Suriah.
"Votel juga diperkirakan akan membahas kemungkinan penarikan mundur Washington dari kesepakatan nuklir yang dicapai tahun 2015 dengan Teheran," kata sumber itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (24/4).
Belum ada pernyataan resmi baik dari AS ataupun Israel mengenai pernyataan tersebut. CENTCOM sendiri adalah badan yang bertanggung jawab atas aktivitas Amerika di Timur Tengah.
Terkait dengan kesepatan nuklir Iran, sebelumnya Rusia dan China meminta negara-negara anggota PBB untuk mendukung rancangan pernyataan yang menyatakan dukungan mutlak terhadap kesepakatan nuklir Iran.
Utusan khusus Rusia untuk konferensi non-proliferasi PBB di Jenewa, Vladimir Yermakov menyatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran, yang dikenal sebagai JCPOA, sangat rapuh dan setiap upaya untuk mengubahnya akan mempengaruhi rezim non-proliferasi global. Oleh karena itu, dia meminta semua negara untuk menyetujui rancangan pernyataan yang dibuat oleh China dan Rusia.
Rancangan pernyataan Cina-Rusia berisi seruan kepada semua negara untuk mengkonfirmasi dukungan merekauntuk implementasi yang komprehensif dan efektif dari JCPOA, dan untuk mengakui kontribusi signifikannya terhadap keamanan internasional.
Credit sindonews.com