Jumat, 28 April 2017

Ledakan besar dekat Bandara Damaskus, ulah Israel?



Ledakan besar dekat Bandara Damaskus, ulah Israel?

Asap membubung dari posisi militer pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad setelah terjadi pertempuran dengan pejuang di wilayah pegunungan timur Qalamoun menghadap kota Douma, bagian timur Ghouta, Damaskus, Minggu (13/9). (REUTERS/Bassam Khabieh )


Beirut (CB) - Ledakan besar terjadi di kawasan Bandara Internasional Damaskus yang kemudian diikuti jilatan api di tempat yang sama Kamis pagi buta waktu setempat, kata Observatorium HAM Suriah seperti dikutip Reuters.

Observatorium ini mengatakan penyebab ledakan belum diketahui pasti.

Namun saluran televisi Al-Manar yang pro-Hisbullah di Lebanon menyebutkan bahwa ledakan di tangki-tangki bahan bakar dan kompleks gudang dekat bandara Damaskus itu kemungkinan adalah ulah dari serangan udara Israel.

Saluran televisi ini menyebutkan bahwa dari petunjuk awal, ledakan hebat itu hanya menimbulkan kerugian material dan tidak merenggut satu pun nyawa.

Hisbullah, sekutu Presiden Bashar al-Assad, terlibat dalam perang saudara Suriah, demikian Reuters.


Credit  antaranews.com



Rusia Kecam Serangan Israel di Suriah

Rusia Kecam Serangan Israel di Suriah
Ledakan besar mengguncang kawasan Bandara Internasional Damaskus, Suriah, Kamis (27/4/2017) pagi. Israel dituding meluncurkan serangan dengan target depot senjata Iran di kawasan bandara Suriah tersebut. Foto / Ynet


MOSKOW - Pemerintah Rusia melemparkan kecaman terhadap Israel karena kembali melakukan serangan di Suriah. Israel dilaporkan melakukan serangan terhadap sebuah depot senjata milik Iran dekat bandara Damaskus, Suriah.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan pihaknya sangat tidak senang dengan serangan tersebut. Dia kemudian menyebut, serangan itu adalah pelanggaran keras terhadap kedaualatan Suriah.

"Kedaulatan Suriah harus dihormati. Militer Rusia dan Israel akan terus melakukan komunikasi mengenai hal ini," kata Peskov saat melakukan jumpa wartawan di Moskow, seperti dilansir Reuters pada Kamis (27/4).

Sebelumnya, Menteri Intelijen Israel, Israel Katz secara tersirat mengakui pihaknya yang melakukan serangan terhadap bandara Damaskus, Suriah. Serangan itu diduga kuat menghantam sebuah depot senjata Iran di dekat bandara Damaskus.

Katz menyatakan, serangan yang dilakukan sudah sesuai dengan kebijakan dan kepentingan Israel, yakni untuk menghancurkan semua depot senjata Iran. Dia menuturkan, serangan ini dilakukan untuk mencegah pengiriman senjata Iran ke Hizbullah melalui Suriah.

"Saya dapat memastikan insiden di Suriah sepenuhnya sesuai dengan kebijakan Israel untuk bertindak mencegah pengiriman senjata maju Iran melalui Suriah ke Hizbullah di Iran. Tentu, saya tidak ingin menjelaskan hal ini. Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) mengatakan, setiap kali kita menerima informasi intelijen yang mengindikasikan niat untuk mentransfer senjata canggih ke Hizbullah, kita akan bertindak," ucapnya. 



Credit  sindonews.com


Israel Sebut Serangan ke Suriah Sesuai dengan Kebijakan Negara


Israel Sebut Serangan ke Suriah Sesuai dengan Kebijakan Negara
Sebuah ledakan besar terjadi di dekat bandara Damaskus, Suriah. Foto/Istimewa


JERUSALEM - Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz mengatakan, sebuah ledakan besar di dekat Bandara Internasional Damaskus pada hari Kamis konsisten dengan kebijakan Israel. Namun ia tidak secara gamblang mengkonfirmas jika negaranya berada di belakang aksi tersebut.

Pesawat-pesawat tempur Israel telah menyerang bandara dan pangkalan-pangkalan lain di sekitar ibu kota Suriah di masa lalu. Israel mengaku mereka menyerang apa yang dikatakannya adalah depot senjata dari kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan pemerintah Suriah.

"Kami bertindak untuk mencegah pengalihan senjata canggih dari Suriah ke Hizbullah di Libanon oleh Iran," Katz mengatakan kepada radio tentara Israel.

"Ketika kami menerima informasi serius tentang niat untuk mentransfer senjata ke Hizbullah, kami akan bertindak. Kejadian ini benar-benar konsisten dengan kebijakan ini," imbuhnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (28/4/2017).

Sejalan dengan praktiknya yang biasa, militer Israel menolak berkomentar mengenai kejadian tersebut.

Israel berusaha menghindar terseret ke dalam perang sipil enam tahun di Suriah. Namun mereka mengakui melakukan serangan udara di sana untuk menghentikan apa yang dikatakannya sebagai pengiriman senjata lanjutan ke Hizbullah.

Bulan lalu, dalam insiden paling serius antara kedua negara sejak konflik Suriah dimulai, pesawat tempur Israel menyerang beberapa sasaran. Suriah pun membalas dengan menembakkan rudal ke Israel.

Israel menggunakan pencegat Arrow untuk menghancurkan apa yang diyakini sebagai rudal SA-5 buatan Rusia. Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengancam akan menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah tanpa keraguan sedikit pun jika hal itu terjadi lagi. 





Credit  sindonews.com