Kamis, 27 April 2017

Hadapi Rudal Korut, AS Butuh Pertahanan yang Lebih Kuat


 Hadapi Rudal Korut, AS Butuh Pertahanan yang Lebih Kuat
Komandan Komando Pasifik mengatakan AS perlu sistem pertahanan rudal yang lebih kuat untuk menghadapi rudal Korut. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Komandan tertinggi Amerika Serikat (AS) di Pasifik mengatakan bahwa Washington mungkin perlu memperkuat pertahanan misilnya, terutama di Hawaii, mengingat ancaman yang terus berlanjut dari program rudal dan nuklir Korea Utara (Korut). Hal itu dikatakannya kepada Kongres AS.

Laksamana Harry Harris mengatakan bahwa dia yakin ancaman Pyongyang terhadap AS perlu ditangani secara serius. Dia mengatakan bahwa pertahanan Hawaii cukup untuk saat ini tapi suatu hari nanti bisa kewalahan. Ia pun menyarankan untuk memasang radar baru di sana dan juga rudal pencegat untuk melumpuhkan rudal Korut yang mencoba masuk ke wilayah itu.

"Saya tidak ambil bagian dengan kepercayaan diri Anda bahwa Korut tidak akan menyerang Korea Selatan (Korsel) atau Jepang atau AS begitu mereka memiliki kemampuan," kata Harris seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/4/2017).

Washington dan Pyongyang telah meningkatkan peringatan satu sama lain dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa Pyongyang mungkin segera melakukan tes bom nuklir keenam.

Washington mengatakan semua opsi ada di meja, termasuk serangan militer, namun para pejabat menekankan bahwa fokus saat ini adalah pada sanksi yang ditingkatkan untuk Korut. Diperkirakan hal itu akan dibahas dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat yang dipimpin oleh Sekretaris AS Negara Rex Tillerson.

Pernyataan Harris adalah pengingat yang paling meresahkan saat menumbuhkan alarm AS tentang Korut. Negara tersebut belum menguji rudal yang mampu mencapai AS, namun para ahli mengatakan bahwa rudal tersebut bisa memiliki kemampuan itu beberapa waktu setelah 2020.

Pejabat AS telah memperingatkan bahwa konflik dengan Korut dapat berdampak buruk pada Korsel dan pasukan AS yang berbasis di sana, satu titik yang digarisbawahi Pyongyang dalam latihan militer besarnya pada hari Selasa untuk menandai fondasi militernya.

Harris mengakui bahwa pembalasan Korut terhadap serangan AS dapat menyebabkan banyak korban di Korsel. Namun ia menyatakan: "Ada risiko lebih banyak orang Korea dan Jepang serta AS yang sekarat jika Korut mencapai tujuan nuklirnya dan melakukan apa yang pemimpin Korut Kim Jong-un katakan itu akan terjadi."

Korut telah berjanji untuk menyerang AS dan sekutunya di Asia pada tanda pertama serangan di wilayahnya. 




Credit  sindonews.com