Jenewa, Swiss, (CB) - Jumlah wartawan yang tewas
sejak awal 2018 telah bertambah sebanyak 14 persen jadi 113 dibandingkan
dengan tahun lalu, kata Press Emblem Campaign (PEC), yang berpusat di
Jenewa, Swiss, Senin (17/12).
PEC mengatakan di dalam laporan tahunannya bahwa sejak awal tahun ini,
113 wartawan tewas di 30 negara --17 di Afghanistan, 17 di Meksiko dan
11 di Suriah.
Negara yang berbahaya setelah Afghanistan, Meksiko dan Suriah adalah
Yaman dan India, masing-masing dengan delapan wartawan yang tewas, kata
Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Kelima negara itu
menjadi tempat tewasnya 61 wartawan, atau lebih separuh dari wartawan
yang tewas.
Kelompok teror di Afghanistan dan kelompok kriminal di Meksiko adalah penyebab utama kematian wartawan, kata PEC.
Yang di peringkat keenam adalah Amerika Serikat, dengan enam wartawan
tewas oleh seorang pria bersenjata di kantor harian Capital Gazette di
Annapolis pada Juni. Pakistan mengikuti dengan lima wartawan.
Jumlah wartawati yang tewas meningkat tajam, dari lima pada 2016 jadi 16
pada 2017, kata laporan PEC. Tahun ini, tujuh wartawati terbunuh.
Penurunan tajam kematian wartawan terjadi di Irak --tempat sembilan wartawan tewas tahun lalu, tapi hanya satu pada tahun ini.
Sementara itu, peningkatan tajam terjadi di Afghanistan, tempat wartawan yang tewas jadi dua-kali lipat dari delapan pada 2017.
Dari 2009 sampai 2018, sebanyak 1.221 wartawan dan pekerja media tewas.
Penyunting: Chaidar A/Tia Mutiasari
OHIO
- Seorang pria kulit hitam bernama Paul McCowns harus berurusan dengan
pihak kepolisian setelah ia hendak mencairkan cek gajinya.
Cerita
bermula saat McCowns siap menguangkan cek gaji pertamanya setelah tiga
minggu bekerja. Awalnya semua berjalan lancar saat ia memasuki cabang
Huntington Bank di Brooklyn, Ohio. Bank itu kemudian meminta dua kartu
identitas McCowns. Seorang karyawan kemudian meminta sidik jari, yang
merupakan prosedur standar untuk pelanggan non-Huntington yang mencoba
melakukan cek tunai, menurut bank.
Tapi karyawan bank itu mulai
mempertanyakan legitimasi ceknya, yang bernilai lebih dari USD1.000.
Mereka menelepon sebuah perusahaan listrik tempat McCowns bekerja,
beberapa kali untuk mengkonfirmasi, tetapi tidak mendapatkan jawaban.
Pihak bank pun lantas mengusirnya.
Beberapa saat kemudian, dia diborgol dan dimasukkan ke bagian belakang mobil polisi.
"Saya
masuk ke truk saya, dan mobil patroli (berhenti) di depan saya, dan
berkata, 'Keluar dari mobil,'" kata McCowns, seperti dikutip dari New Zealand Herald, Rabu (19/12/2018).
Seorang
karyawan bank ternyata telah menelepon polisi Brooklyn, yang menahan
McCowns sampai mereka bisa memverifikasi jika cek itu asli.
"'Ya,
dia bekerja untuk saya, dia baru mulai, dan ya, perusahaan saya memang
membayarnya sebesar itu,'" tutur McCowns menirukan pernyataan pihak
perusahaan tempatnya bekerja, membenarkan jika cek yang dimilikinya
adalah asli.
Dalam panggilan 911, seorang karyawan di bank
terdengar mengatakan kepada operator bahwa McCown telah mencoba
menguangkan cek palsu.
"Apakah dia tahu kamu menelepon 911?" tanya operator. "Tidak," jawab karyawan itu.
Kepala
Polisi Brooklyn, Scott Mielke, mengatakan bahwa sejak bulan Juli,
setidaknya ada 10 panggilan ke cabang Huntington Bank di mana McCown
ditahan - yang semuanya telah mengakibatkan penangkapan untuk
pemeriksaan palsu.
Seorang juru bicara dari Huntington Bank
mengkonfirmasi pernyataan Mielke, menambahkan bahwa insiden baru-baru
ini telah membuat karyawan dan teller di kantor cabang kewaspadaan
tinggi. Juru bicara itu mengatakan mereka telah berusaha menghubungi
McCown beberapa kali untuk meminta maaf tetapi dia belum membalas
panggilan mereka. Pihak bank mengeluarkan pernyataan berikut:
"Kami
dengan tulus meminta maaf kepada Tuan McCowns atas kejadian yang sangat
tidak mengenakkan ini. Kami menerima tanggung jawab untuk menghubungi
polisi serta interaksi kami sendiri dengan Tuan McCown. Siapa pun yang
masuk ke cabang Huntington harus merasa disambut. Sayangnya, itu tidak
terjadi di kasus ini dan kami sangat menyesal. Kami menganggap diri kami
bertanggung jawab atas standar etika tertinggi dalam cara kami
mengoperasikan, mempekerjakan dan melatih rekan kerja, dan berinteraksi
dengan komunitas yang kami miliki hak istimewa untuk melayani."
McCowns
tidak membalas panggilan yang meminta komentar Jumat sore. Dia
mengatakan bahwa dia tidak lagi kesulitan menguangkan cek gajinya ke
cabang Huntington lain pada hari berikutnya.
"Orang yang membuat
panggilan telepon itu - manajer itu, teller itu - siapa pun yang membuat
panggilan telepon itu, saya merasa seolah-olah mereka telah menghakimi
saya," kata McCowns.
Dia menambahkan bahwa bank harus mengubah kebijakannya untuk orang-orang yang bukan pemegang rekening di bank itu.
MOSKOW
- Kremlin laporan tak berdasar tentang kampanye disinformasi politik
Rusia di media sosial Amerika Serikat (AS). Laporan yang dirilis komite
intelijen Senat AS pada awal pekan ini itu menunjukkan upaya Moskow
untuk membantu Donald Trump dalam kampanye presiden 2016 melalui media
sosial lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. Rusia menggunakan
buzzer untuk mencoba menghalangi pemilih kulit hitam dan mengaburkan
batas antara kenyataan dan fiksi.
Juru bicara Presiden Rusia,
Dmitry Peskov mengatakan, laporan itu berusaha mengalihkan kesalahan
atas ketegangan sosial di AS ke Rusia tanpa menawarkan bukti.
Peskov menegaskan kembali penolakan kuat terhadap campur tangan apa pun dalam politik AS.
"Pemerintah Rusia tidak ada hubungannya dengan gangguan apa pun," tegas Peskov seperti dikutip dari CBS News, Selasa (18/12/2018).
Seperti
diwartakan sebelumnya Sebuah laporan penelitian untuk Komite Intelijen
Senat Amerika Serikat (AS) mengungkap Rusia meluncurkan operasi
influence online dalam pemilu Amerika 2016 dengan menggunakan media
sosial.
Operasi dengan mengobarkan sentimen suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA) di Facebook, Istagram, YouTube dan Twitter itu
bertujuan membantu kandidat presiden Donald Trump dari Partai Republik
memenangkan pemilu.
Operasi
influence online itu dilakukan oleh Internet Research Agency (IRA)
Rusia. Caranya, dengan mengobarkan materi sentimen untuk menebarkan
perselisihan dan mempolarisasi pemilih di Amerika Serikat. Materi yang
disebar adalah berita dan opini yang memperkuat pandangan paling ekstrem
yang dipegang oleh organisasi sayap kanan dan kiri spektrum politik AS.
Cover buku "Belajar Hidup dari Rumi. Serpihan-Serpihan Puisi Penerang Jiwa". (ANTARA News/ Lia Wanadriani Sa)
Konya, Turki (CB) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
pada Senin (17/12) menghadiri satu upacara untuk memperingati wafatnya
ahli tasawuf dan penyair religi legendaris, Maulana Jalaluddin Ar-Rumi
Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri, sekitar 800 tahun lalu.
Ketika berbicara di Sheb-i Arus untuk memperingati wafatnya tokoh
tasawuf Jalaluddin Ar-Rumi itu, Presiden Erdogan juga berbicara mengenai
perang saudara yang berlangsung lama di Suriah.
Ia kembali menyampaikan pendiriannya mengenai Suriah, dan mengatakan
Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad berusaha melindungi dirinya
setelah tewasnya sebanyak satu juta warganya sendiri.
Presiden Turki itu menambahkan sebagian orang masih mendukung Presiden
Bashar dan berusaha melindungi posisinya, demikian dilaporkan Kantor
Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Suriah telah terjerumus dalam perang saudara sejak awal 2011, ketika
Pemerintah Bashar menindas pemrotes dengan kekuatan yang tak pernah
terjadi sebelumnya.
Sejak itu, ratusan ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta orang lagi kehilangan tempat tinggal, kata beberapa pejabat PBB.
Ar-Rumi, yang dilahirkan di keluarga Turki --tapi sekarang menjadi
bagian dari Afghanistan-- pada 1207, adalah salah seorang ahli filsafat
dan tasawuf yang karyanya dibaca banyak orang di dunia. Warisannya
melanglang-buana dan melintasi perbatasan negara, ras, warna kulit dan
bahkan agama.
Di Turki, Ar-Rumi sangat dikenang oleh pengikutnya sebagai Maulana --gelar kehormatan bagi ulama besar atau sufi.
Setelah Ar-Rumi wafat pada 1273, pengikutnya mendirikan Mevlevi Order,
dengan nama Whirling Dervishes, Tarian Sufi yang terkenal.
Setiap tahun, upacara peringatan diselenggarakan buat Jalaluddin Ar-Rumi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) saat bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, pada Juli 2017. - AFP / TURKISH PRESIDENTIAL PRESS SERVICE
CB, RIYADH - Tekanan terus menerus Turki terhadap Arab Saudi terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi memicu perlawanan dari warga kerajaan itu.
Warga Saudi dalam beberapa hari terakhir menyerukan kampanye pemboikotan produk-produk Turki.
Ajakan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas apa yang mereka sebut sebagai "posisi Ankara dalam kasus Jamal Khashoggi".
Para aktivis Saudi menggunakan media sosial itu menyerukan perlawanan terhadap kebijakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kasus Khashoggi.
Dengan menggunakan tagar #Saudis_rejecting_the_Turkish_productspara aktivis ini mengajak warga Saudi tidak menggunakan produk Turki dan memilih produk lokal.
Para aktivis mengatakan, kampanye ini ditujukan untuk menghukum presiden Turki yang menyebarkan kebijakan negatif terhadap Arab Saudi.
Di saat perekonomian Turki terpuruk tahun ini, netizen Saudi menegaskan mereka tak perlu membantu Ankara yang berseberangan dengan negara mereka.
Seorang warga Saudi mengatakan, lewat kampanye ini, Erdogan nantinya akan membenci diri sendiri.
Sementara, warga lainnya mengatakan, di saat Turki sibuk mengurus masala dalam negeri Saudi, negara itu justru tengah membangun masa depan.
"Produk-produk Turki harus diboikot," ujar seorag netizen yang mengatakan Ankara membangun konspirasi terhadap Arab Saudi.
Sejumlah netizen bahkan mempublikasikan sejumlah produk Turki yang dijual di Arab Saudi.
Netizen lainnya bahkan menyebut siapa saja yang membeli produk Turki sama dengan mendukung terorisme.
"Karena negeri kita diserang berbagai pernyataan provokatif Erdogan, maka kewajiban ita adalah memboikot semua produk Turki sebagai respon atas semua serangan ini," kata seorag netizen.
"Bagaimana jika 20 juta warga Saudi memboikot produk dan turisme Turki?" tanya seorang netizen.
Dia menambahkan, jika hal itu terjadi wajah Erdogan dan semua orang yang menyerang Arab Saudi akan tertampar dengan keras.
CB, Jakarta - Pusat rehabilitasi untuk Muslim Uighur di Xinjiang, Cina barat, dilaporkan mirip seperti kamp konsenterasi dan para tahanan Muslim diduga dijadikan pekerja paksa.
Berdasarkan
kesaksian dari kerabat tahanan, citra satelit, dan laporan dokumen
pemerintah yang terungkap menunjukkan para tahanan dipaksa untuk bekerja
di sejumlah pabrik yang dibangun di dalam atau di sekitar kamp, setelah
lolos dari fasilitas rehabilitasi, ungkap laporan New York Times,
dilansir dari Daily Mail, 18 Desember 2018.
Para
tahanan menceritakan kepada kerabat mereka bahwa mereka dipaksa bekerja
membuat pakaian di bawah kondisi kerja yang buruk di pabrik dengan upah
rendah.
Satu juta lebih Uighur dan minoritas Muslim lain diyakini ditahan di pusat detensi di Xinjiang, menurut laporan PBB.
Televisi
pemerintah Cina menunjukkan Muslim Uighur menghadiri kelas tentang
bagaimana menjadi warga negara yang taat hukum. Ada bukti bahwa para
tahanan juga dipaksa untuk bekerja di pabrik-pabrik baru. [New York
Times]
Cina sendiri mengklaim kamp itu sebagai pusat
pelatihan vokasi profesional yang digunakan untuk kontra-terorisme
sekaligus meningkatkan keterampilan.
Namun aktivis Uighur meyakini
tiga juta lebih ditahan di kamp, menurut laporan Amnesty International.
Di Xinjiang diperkirakan ada sekitar 12 juta Muslim Uighur.
Periset
Cina di Amnesty International, Patrick Poon, mengatakan ini adalah
orang yang ditahan paling banyak dalam sejarah modern Cina.
"Kamp ini serupa dengan kamp konsentrasi masa perang, dari skala dan kondisi lingkungannya mirip," katanya.
"Di
sana ada kelas doktrinisasi politik, di mana orang-orang dipukuli jika
tidak mengikuti perintah. Kondisinya sangat represif," tambah Patrick.
Laporan
lain mengungkapkan ribuan penjaga kamp dilengkapi dengan gas air mata,
senjata listrik kejut, tongkat, menurut dokumen pemerintah.
Dokumen
mengungkapkan bahwa kamp yang dijuluki pusat pelatihan vokasional,
harus "mengajari seperti sekolah, diatur secara militer, dan dijaga
seperti penjara".
Selain itu, kamp juga berupaya menghapus akar
budara dan asal-usul tahanan. Dalam laporan sebelumnya, para tahanan
dipaksa meminum alkohol dan makan daging babi.
Pekerja
berjalan di pagar perimeter yang dikenal sebagai pusat pendidikan
keterampilan kejuruan di Dabancheng di Xinjiang Uighur, Cina, 4
September 2018. REUTERS/Thomas Peter
New
York Times melaporkan, selain indoktrinasi, di dalam atau di sekitar
kamp juga dibangun sejumlah pabrik. Citra satelit menangkap 10 hingga 12
bangunan besar yang diduga pabrik. Catatan sejumlah perusahaan
mengungkap komoditas percetakan, pakaian, atau tekstil dialamatkan ke
dalam kamp.
Periset Turki mengatakan para tahanan dipaksa bekerja
dengan gaji rendah, berdasarkan kesaksian yang dikumpulkan dari para
kerabat tahanan.
Menurut laporan Atajurt Kazakh Human Rights,
organisasi HAM yang berbasis di Kazakhstan dan sering membantu etnis
Kazan melarikan diri dari Xinjiang., para tahanan dipaksa bekerja
membuat pakaian di dalam kondisi buruk dan upah rendah.
Financial
Times juga melaporkan salah satu tahanan yang dikirim ke kamp untuk
bekerja di pabrik karpet dan yang lain dikirim k pabrik tekstil mengaku
hanya mendapat upah US$ 95 atau Rp 1,3 juta per bulan.Namun pemerintah Cina membantah dan mengklaim kamp penahanan Uighur
dan minoritas Muslim lain itu hanyalah pusat pelatihan vokasi untuk
meningkatkan keahlian kerja yang dibutuhkan di masyarakat Cina, termasuk
belajar bahasa Mandarin.
CB, Jakarta-Pemerintah Indonesia belum memberi sinyal akan mengambil tindakan khusus terhadap kasus penindasan warga muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, Cina, oleh pemerintah setempat.
Wakil
Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia pada dasarnya tidak setuju
dengan pelangggaran hak asasi manusia. "Pasti kita semua juga menolak
atau mencegah suatu penindasan kepada hak asasi manusia," kata dia di
Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 17 Desember 2018.
Namun
penindasan terhadap umat muslim Uighur, menurut JK, merupakan masalah
internal Cina. "Kalau masalah domestik, tentu kita tidak ingin
mencampuri masalah Uighur. Tapi secara umum, penghentian pelanggaram HAM
juga harus kita perjuangkan," tuturnya.
Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan
terdapat satu juta muslim Uighur ditahan pemerintah Beijing tanpa proses
hukum. Menurut Anggota Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi
Rasial, Gay McDougall, wilayah otonom Uighur diubah seperti kamp.
Di
sana para tahanan diwajibkan mengucapkan sumpah setia kepada Presiden
Cina Xi Jinping. Berdasarkan laporan lainnya, mereka juga dipaksa
meneriakkan slogan Partai Komunis. Kabarnya, para tahanan tidak diberi
makan dengan baik. PBB juga menerima laporan penyiksaan terhadap
tahanan.
PBB
mendesak pemerintah Beijing untuk mengakhiri penahanan dan segera
membebaskan mereka. PBB juga meminta Beijing memberi data tentang jumlah
orang yang ditahan dan alasan penahanan.
Pemerintah Cina
mengakui menahan sejumlah orang. Namun mereka berdalih tindakan tersebut
merupakan upaya untuk mencegah terorisme. Mereka juga membantah menahan
orang tanpa proses hukum. Menurut Cina, warga Uighur justru mendapat pelatihan keterampilan kerja.
TOKYO
- Jepang memutuskan untuk membeli lebih banyak jet tempur siluman
canggih termasuk F-35, rudal jarak jauh dan peralatan lainnya selama
lima tahun ke depan. Tujuannya, untuk mendukung pasukan Amerika Serikat
yang menghadapi militer China dan Rusia di Pasifik Barat.
Rencana
itu adalah indikasi paling jelas dari ambisi Jepang untuk menjadi
kekuatan regional ketika militer China dan Rusia bangkit kembali untuk
menekan sekutu AS di Asia tersebut.
"Amerika Serikat tetap
merupakan negara yang paling kuat di dunia, tetapi persaingan sedang
muncul dan kami mengakui pentingnya persaingan strategis dengan China
dan Rusia saat mereka menantang tatanan regional," bunyi laporan garis
besar program pertahanan 10 tahun yang disetujui oleh pemerintah Perdana
Menteri Shinzo Abe pada hari Selasa (18/12/2018).
Menurut
laporan itu, Amerika Serikat, diikuti oleh China, Korea Utara dan Rusia,
adalah negara-negara yang paling memengaruhi pemikiran militer Jepang
terbaru.
China, ekonomi terbesar kedua di dunia, telah
mengerahkan lebih banyak kapal dan pesawat untuk melakukan patroli di
perairan dekat Jepang. Sedangkan Korea Utara belum memenuhi janji untuk
membongkar program nuklir dan rudalnya.
Rusia, yang terus
menyelidiki pertahanan udara Jepang, mengatakan pada hari Senin bahwa
mereka telah membangun barak baru untuk pasukannya di sebuah pulau utara
yang dicapolok dari Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Jet Tempur Siluman
Jepang
berencana untuk membeli 45 pesawat jet tempur siluman F-35 Lockheed
Martin Corp senilai sekitar USD4 miliar, di samping 42 jet yang sudah
dipesan. Angka-angka itu merupakan data rencana pengadaan peralatan
militer lima tahun yang disetujui pada hari Selasa.
Pesawat baru akan mencakup 18 short take off and vertical landing (STOVL) B varian F-35 yang ingin disebarkan di pulau-pulau Jepang di sepanjang tepi Laut China Timur.
Pulau-pulau
itu adalah bagian dari rantai yang melintasi Taiwan hingga ke Filipina
yang menandai batas dominasi militer China di sebelah timur Laut China
Selatan yang disengketakan.
Laporan
itu juga mengonfirmasi bahwa dua kapal induk helikopter jumbo, Izumo
dan Kaga, akan dimodifikasi untuk mengakomodasi operasi F-35B.
Kapal-kapal kelas Izumo sepanjang 248 meter (814 kaki) adalah kapal yang seukuran kapal induk Jepang pada Perang Dunia II.
Dua
pejabat Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kepada Reuters
mengatakan kapal-kapal itu akan membutuhkan geladak yang diperkuat untuk
menahan ledakan panas dari mesin F-35 dan bisa dipasang dengan landai
untuk membantu lepas landas pendek.
Ancaman Perang Dagang
Pesanan F-35 baru juga dapat membantu Jepang menghindari perang dagang dengan Amerika Serikat.
Presiden
AS Donald Trump, yang mengancam akan mengenakan tarif atas impor mobil
Jepang, berterima kasih kepada Abe karena membeli F-35 ketika keduanya
bertemu pada pertemuan puncak di Argentina beberapa waktu lalu.
Peralatan
militer buatan buatan AS lainnya juga masuk dalam daftar belanja
Jepang, di antaranya dua radar pertahanan udara Aegis Ashore yang
berbasis darat untuk mempertahankan diri terhadap rudal Korea Utara,
empat pesawat pengisi bahan bakar Boeing Co KC-46 Pegasus untuk
memperluas jangkauan pesawat Jepang, dan sembilan pesawat peringatan
dini Northrop Grumman E-2 Hawkeye.
Jepang berencana membelanjakan
25,5 triliun yen untuk peralatan militer selama lima tahun ke depan,
atau 6,4 persen lebih tinggi dari rencana lima tahun sebelumnya.
Jepang
hanya menghabiskan sekitar 1 persen dari produk domestik bruto (PDB)
untuk pertahanan, tetapi dengan ukuran nilai ekonominya telah membuatnya
sebagai pemilik salah satu kekuatan militer terbesar di dunia.
"Anggaran
meningkat dan telah ada percepatan untuk menyebarkan kemampuan sesegera
mungkin," kata Robert Morrissey, kepala unit Raytheon Co di Jepang.
Waspada
terhadap janji-janji Korea Utara untuk meninggalkan pembangunan rudal
balistik, militer Jepang membeli rudal intermiten Raytheon SM-3 jarak
jauh untuk menyerang hulu ledak musuh di luar angkasa.
TEL AVIV
- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah
mengembangkan rudal ofensif yang bisa menghantam target di negara mana
saja di seluruh wilayah Timur Tengah. Dia mengklaim, negaranya adalah
satu-satunya yang mengembangkan rudal seperti itu.
Pengembangan
senjata canggih itu disampaikan Netanyahu saat pidato tentang kemajuan
negaranya dalam teknologi militer dan kedirgantaraan pada hari Senin di
Israel Aerospace Industries (IAI).
"Perusahaan ini secara aktif
mengembangkan rudal ofensif," kata Netanyahu. "Serta persenjataan dengan
kemampuan khusus yang tidak dimiliki negara lain," katanya lagi,
seperti dikutip Times of Israel, Selasa (18/12/2018).
"Rudal-rudal
itu bisa mencapai di mana saja di kawasan ini dan target apa pun. Ini
adalah kekuatan ofensif Israel yang sangat penting bagi kami di semua
sektor," ujar Netanyahu.
Selain itu, kata Netanyahu, negaranya
juga berusaha memperluas pijakannya di ruang angkasa dengan meluncurkan
satelit mikro. "Ruang angkasa adalah lingkup besar yang negara Israel
masuk," katanya.
Pernyataan PM Israel ini muncul di saat situasi
di kawasan Timur Tengah masih tegang. Selama setahun terakhir, Israel
telah berulang kali menyerang tetangganya, Suriah, dengan dalih
menghilangkan kehadiran milisi pro-Iran dan pasukan Iran di negeri
Bashar al-Assad tersebut.
Suriah sendiri telah berulang kali mengecam serangan tersebut sebagai agresi terbuka terhadap sebuah negara yang berdaulat.
Salah
satu serangan Israel telah memicu serangan balasan oleh sistem rudal
S-200 Suriah yang secara tak sengaja menjatuhkan pesawat pengintai Rusia
Il-20. Insiden itu telah menewaskan sekitar 15 awak militer Moskow.
Moskow
menyalahkan Tel Aviv atas insiden itu. Sejak itu, Rusia memasok
pemerintah Suriah dengan sistem rudal anti-pesawat S-300 modern yang
dikecam Israel dan Amerika Serikat.
Pesawat luar angkasa Israel yang akan didaratkan di bulan (REUTERS/Amir Cohen)
Jakarta, CB -- Ilmuwan Israelmelakukan persiapan akhir untuk meluncurkan pesawat luar angkasa pertama ke Bulan.
Pesawat dengan berat 585 kilogram ini akan meluncur dalam beberapa
bulan mendatang. Belum ada tanggal yang pasti, namun penyelenggara
berharap peluncuran akan dilakukan pada Februari.
Pesawat ini
akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Diperkirakan
pesawat yang dinamakan Baresheet ini akan tiba ke bulan dalam waktu 1,5
bulan. Baresheet sendiri diambil dari bahasa Yahudi yang artinya asal
muasal. Peluncuran akan dilakukan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika
Serikat.
Pesawat ini akan mengukur medan magnet bulan untuk
menyelidiki bagaimana bulan terbentuk. Data ini nantinya akan dibagi
dengan NASA.
Proyek ini menelan dana Rp1,3 triliun (US$95 juta) dengan dana yang
didapat dari para filantropis. SpaceIL, organisasi nonprofit yang
mengerjakan proyek ini, telah bekerjasama dengan Israel Aerospace
Industries, perusahaan pertahanan terbesar milik negara.
Mereka
menyebut pesawat ini juga akan membawa bawaan khusus. Dalam pesawat itu
mereka memuat kapsul waktu yang berisi tiga disket digital berisi ribuan
file. Disket ini diletakan di ruangan di dalam pesawat oleh seorang
petugas di lokasi perakitan pesawat.
File tersebut termasuk gambar oleh anak-anak, gambar simbol-simbol Israel, seperti bendera, lagu dan buku kecil soal Holocaust.
Disket yang akan dibawa pesawat luar angkasa Israel (REUTERS/Amir Cohen)
"Hari ini kami menempatkan semua mimpi itu di pesawat luar angkasa
seperti para pendoa menempatkan tulisan harapan mereka di Kotel (Tembok
Ratapan Tepi Barat), berharap masa depan yang lebih cerah," jelas
Yonatan Winetraub, salah satu founder SpaceIL.
Jika pendaratan
ini berhasil, pesawat itu akan menjadi pesawat Israel pertama yang
mendarat di bulan. Ini juga akan menjadi pesawat swasta pertama yang
mendarat di bulan. Israel menjadi negara keempat yang mendarat di bulan.
Proyek ini dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize yang digelar
pada 2010. Peneliti yang memenangkan kompetisi ini akan mendapat Rp436,5
miliar (US$30 juta). Kompetisi ini dilakukan untuk menggelitik para
ilmuwan dan entrepreneur untuk membuat misi ke bulan dengan biaya rendah.
Meski hadiah ini telah kedaluwarsa Maret lalu dan pemenangnya tak mencapai bulan, tapi tim Israel meneruskan usaha mereka.
"Saat
kami memulai proyek ini kami memperkirakan bahwa ini akan jadi proyek
dua tahun dan menghabiskan dana kurang dari Rp145,5 miliar (US$10 juta)
dengan berat pesawat kurang dari 5 kilogram," jelas co-founder SpaceIL Yariv Bash.
"Dan inilah kami delapan tahun kemudan dengan proyek beranggaran hampir Rp1,4 triliun (US$100 juta)," tambahnya.
CB, Jakarta - Malaysia mengajukan gugatan pada Senin kemarin kepada bank asal Amerika Serikat, Goldman Sachs terkait skandal 1MDB. Menanggapi gugatan ini, Goldman Sachs menuduh pemerintah Malaysia sebelumnya telah menipu bank investasi tersebut.
Berdasarkan
laporan Reuters, 18 Desember 2018, Otoritas Malaysia menggugat bank dan
dua eks pegawai Goldman Sachs atas dugaan keterlibatan korupsi dan
pencucian uang dalam kasus 1MDB.
Jaksa
Agung Malaysia, Tommy Thomas, mengatakan pihaknya akan menuntut hukuman
penjara dan denda miliaran dolar AS terhadap Goldman Sachs dan empat
individu yang dituduh menggelapkan US$ 2,7 miliar atau Rp 39 triliun
dari perusahaan negara Malaysia 1MDB."Beberapa pejabat pemerintahan Malaysia sebelumnya dan 1MDB telah
berbohong kepada Goldman Sachs, di luar skema dan lainnya tentang
penggunaan transaksi," ujar juru bicara Goldman Sachs, Michael
DuVally."CEO dan dewan direksi 1MDB yang melaporkan langsung kepada
perdana menteri saat itu, juga memberikan jaminan tertulas kepada
Goldman Sachs untuk tiap transaksi yang tidak melibatkan perantara."
Jaksa Agung Malaysia Tommy Thomas (tengah).[freemalaysiatoday]
Pemerintahan
mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak, mendirikan 1MDB pada
2009. Departemen Kehakiman AS memperkirakan sekitar US$ 4,5 miliar (Rp
65 triliun) diselewengkan oleh pejabat tinggi 1MDB dan rekan-rekannya
antara 2009 dan 2014.
Goldman
Sachs menyatakan gugatan tidak mempengaruhi pada bisnis secara
keseluruha, namun sahamnya sempat turun 2,8 persen pada US$ 167.92 (Rp
2.437.161) di bursa saham New York Stock Exchange pada perdagangan
Senin.Goldman Sachs dalam pengawasan otoritas hukum atas dugaan
perannya yang membantu pengucuran pinjaman sebesar US$ 6,5 miliar (Rp 94
triliun) melalui tiga penawaran obligasi untuk 1MDB, yang merupakan
subjek penyelidikan di enam negara.
Malay
Mail merinci tiga obligasi, yakni US$ 1,75 miliar (Rp 25,3 triliun)
diterbitkan oleh 1MDB Energy pada 18 Mei 2012, obilgasi US$ 1,75 miliar
dari 1MDB Energy Langat pada 17 Oktober 2012, dan obligasi US$ 3 miliar
(Rp 43,5 triliun) dari 1MDB Global Investment pada 16 Maret 2013.
Jaksa
Agung Malaysia mencatat bahwa bonus kepada Goldman Sachs sebesar US$
600 juta atau Rp 8,7 triliun untuk menerima obligasi 1MDB melebihi
tingkat pasar, menunjukkan bahwa karyawan dan direktur bank investasi
asal Amerika Serikat tersebut telah menerima bonus besar dari 1MDB.
Rusia dikabarkan mengirim sekitar satu skadron
jet tempur ke Semenanjung Krimea, yang dicaplok dari Ukraina
mengantisipasi perang pada akhir Desember ini. (REUTERS/Russian Ministry
of Defence/Vadim Grishankin)
Jakarta, CB -- Ketegangan konflik antara Rusia dan Ukraina
ternyata masih berlanjut. Negeri Beruang Merah dikabarkan mengirimkan
sekitar satu skadron jet tempur ke Semenanjung Krimea, yang dicaplok
dari Ukraina empat tahun lalu.
Seperti dilansir Reuters,
Selasa (18/12), kabar pengerahan sejumlah jet tempur itu dibenarkan
oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka menyatakan pesawat tempur yang
dikerahkan terdiri dari dua tipe Sukhoi, Su-27 dan Su-30.
Hal
itu dilakukan selepas Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuduh
Ukraina akan memerintahkan pasukannya untuk berperang pada akhir tahun
ini. Dalih itu yang dipakai untuk mengerahkan jet-jet tempur mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan seluruh jet tempur itu
ditempatkan di Lanud Belbek di Semenanjung Krimea, dalam status siaga.
Sebelumnya mereka juga dikabarkan sudah mengerahkan pasukan infantri,
satuan kendaraan lapis baja, hingga menempatkan rudal-rudal di sejumlah
perbatasan dengan Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin
menyatakan belum berniat memulangkan 24 pelaut dan kapal milik Angkatan
Laut Ukraina yang disita dalam insiden di Selat Kirch, Laut Azov, pada
25 November lalu. Dia beralasan kejadian itu masih diselidiki dan
menuding Ukraina yang memulai provokasi.
Putin menuding Presiden
Ukraina, Petro Poroshenko tidak serius menyelesaikan persoalan ini. Dia
menuding Poroshenko sengaja menghasut dan memancing pertikaian, supaya
memiliki dalih untuk berperang yang bisa menyebabkan ekonomi mereka
semakin memburuk.
Jet tempur Rusia, Sukhoi Su-27. (Norwegian Air Force / SCANPIX / AFP PHOTO)
Hingga saat ini Ukraina memberlakukan status darurat militer selama 30
hari, yang akan berakhir pada 25 Desember, akibat insiden itu. Kedua
belah pihak dikabarkan sudah mengirim pasukan dan persenjataan untuk
memperkuat wilayah perbatasan. Poroshenko menyatakan kemungkinan mereka
akan terlibat perang terbuka. Dia juga sudah meminta bantuan kepada
sekutunya di Blok Barat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk
menghadapi Rusia.
Pemimpin NATO, Jens Stoltenberg, menuntut Rusia membebaskan kapal dan
pelaut Ukraina. PBB sudah meminta kedua belah pihak melakukan
perundingan. Namun, situasi tetap tegang dan perang bisa meletup kapan
saja.
MOSKOW
- Pasukan Rudal Strategis Rusia memperhitungkan konsekuensi penarikan
mundur Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear
Forces (INF) 1987. Hal itu disampaikan komandan pasukan tersebut,
Kolonel Jenderal Sergei Karakaev.
"Dampak dari konsekuensi
penarikan AS dari Perjanjian INF, dan penyebaran rudal jarak menengah AS
di Eropa serta ancaman baru terhadap keamanan kami terkait dengan ini,
tidak diragukan lagi diperhitungkan ketika merencanakan penggunaan
tempur Pasukan Rudal Strategis," kata Karakaev kepada surat kabar Krasnaya Zvezda, yang dikutip Sputnik, Senin (17/12/2018).
Dalam
kondisi yang sama, dia mencatat bahwa tujuan pencegahan nuklir
strategis dari Pasukan Rudal Strategis Rusia akan tetap tidak berubah.
Perjanjian
INF ditandatangani pada 1987 antara Uni Soviet dan AS. Setelah Soviet
runtuh, Rusia melanjutkan perjanjian tersebut. Perjanjian itu mewajibkan
kedua pihak untuk menghancurkan rudal balistik yang jangkauannya
berkisar antara 500 dan 5.500 kilometer.
Dalam beberapa tahun
terakhir, Rusia dan AS saling tuduh satu sama lain soal pelanggaran
perjanjian kontrol senjata nuklir tersebut. Rusia telah berulang kali
menyatakan bahwa Moskow secara ketat mematuhi kewajibannya berdasarkan
kontrak kesepakatan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov
mencatat bahwa Moskow memiliki pertanyaan yang sangat serius mengenai
implementasi perjanjian itu dari pihak Amerika Serikat.Pada awal
Desember, Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan Amerika
Serikat akan menangguhkan ketaatannya pada Perjanjian INF dalam 60 hari
kecuali Rusia kembali ke kepatuhan penuh terhadap perjanjian tersebut.
Moskow
telah berulang kali membantah tuduhan AS bahwa Rusia telah melanggar
perjanjian INF. Pada gilirannya, Moskow telah mengeluh bahwa peluncur
pada sistem pertahanan AS di Eropa dapat menembakkan rudal jelajah pada
rentang yang melanggar ketentuan INF.
MOSKOW
- Pasukan Rudal Strategis Rusia akan menerima sekitar 100 senjata baru,
termasuk sistem rudal Yars. Hal itu disampaikan komandan pasukan
tersebut Kolonel Jenderal Sergei Karakaev.
"Pada akhir tahun ini,
direncanakan akan memasok sekitar 100 senjata baru kepada pasukan,
termasuk sistem rudal Yars dari stasioner hingga penyebaran mobile," kata Karakaev kepada surat kabar Krasnaya Zvezda dalam sebuah wawancara.
Karakaev
mengatakan pada tahun 2021, divisi Uzhur menjadi yang pertama di Rusia
yang dipersenjatai kembali dengan rudal balistik antar-benua Sarmat yang
baru.
"Dalam kerangka kerja program persenjataan negara,
industri Rusia bekerja pada penciptaan Sarmat, sebuah kompleks rudal
berbasis new-mine dengan misil berat propelan cair. Melengkapi
pasukan dengan kompleks rudal ini direncanakan akan dimulai pada 2021 di
resimen rudal dari divisi Uzhur, yang sekarang dipersenjatai dengan
pendahulu Sarmat—kompleks rudal Voevoda," ujarnya.
"Tes-tes pop-up
rudal (Sarmat) telah berhasil diselesaikan. Infrastruktur untuk tes
penerbangan di kosmodrom Plesetsk secara aktif sedang dibuat. Dalam
waktu dekat, tes penerbangan kompleks akan dimulai, implementasi yang
sukses akan memungkinkan mulai produksi massal komponennya," papar
Karakaev, yang dilansir Sputnik, Senin (17/12/2018).
Komandan
Pasukan Rudal Strategis Rusia juga mengatakan bahwa pada tahun 2019,
divisi Dombarovsky akan menjadi yang pertama di Rusia yang dipersenjatai
dengan sistem rudal hipersonik Avangard yang baru.
"Saat
ini, NPO Mashinostroyeniya telah memulai produksi serial kompleks rudal
Avangard baru dengan peralatan tempur hipersonik. Sistem pertama
direncanakan untuk beroperasi di resimen rudal divisi Dombarovsky tahun
depan," kata Karakaev.
CB, Jakarta - Pasukan Amerika Serikat melakukan 6 serangan udara dalam dua hari di Somalia untuk memberangus kelompok milisi al-Shabab yang menewaskan 62 orang.
Menurut
laporan South China Morning Post yang mengutip AFP, Selasa, 18 Desember
2018, sebanyak empat serangan udara beruntun angkatan udara AS pada
hari Sabtu, 15 Desember, menewaskan 34 milisi. Dua serangan beruntun
pada keesokan hari, menewaskan 28 orang.
Serangan
beruntun angkatan udara AS ditujukan ke wilayah selatan ibukota
Somalia, Mogadishu. Ini merupakan wilayah paling mematikan sejak
November 2018 ketika pasukan AS membunuh 100 milisi al-Shabab.
"Serangan dilakukan dengan mitra kami Somalia untuk mencegah teroris
menggunakan area terpencil ini sebagai markas aman mereka untuk
merancang, memerintahkan, dan menginspirasi dan merekrut untuk serangan
berikutnya," ujar Kolonel Rob Manning, juru bicara Pentagon.
Manning menegaskan, dalam rangkaian serangan itu tidak ada warga sipil terbunuh atau terluka.
Sepanjang
tahun 2018, Pentagon telah memerintahkan 45 serangan terhadap milisi
al-Shabab atau lebih banyak dibanding tahun 2917, yakni 35 serangan.Menurut Manning, peningkatan jumlah serangan menjadi lebih efesien untuk memberangus organisasi teroris.
Pasukan
Amerika merupakan mitra African Union Mission to Somalia dan pasukan
keamanan nasional Somalia dalam operasi-operasi memberangus terorisme.
Operasi bersama berlangsung beberapa kali termasuk serangan drone ke kamp pelatihan milisi Shabab di Somalia.Pentagon mendata jumlah milisi al-Shabab pada Agustus antara 3 ribu hingga 7 ribu milisi dan 70 hingga 250 milisi ISIS Somalia berada di Horn.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
menjawab pertanyaan dari media di Montreal, Quebec, Kanada, Rabu
(8/8/2018). (REUTERS/Christinne Muschi/cfo/18)
Ottawa, Kanada (CB) - Perdana Menteri Kanada Justin
Trudeau, dalam wawancara yang ditayangkan pada Minggu, mengatakan bahwa,
untuk pertama kali, pemerintah Liberal-nya berusaha keluar dari
kesepakatan persenjataan, bernilai miliaran dolar AS, dengan Arab Saudi.
Pernyataan itu menunjukkan nada mengeras Trudeau, yang sebelumnya
menyatakan akan ada hukuman besar bagi pembatalan perjanjian 13 miliar
dolar untuk kendaraan lapis baja buatan General Dynamics Corp cabang
Kanada.
Pada bulan lalu, Trudeau menyatakan Kanada dapat membekukan izin ekspor
terkait jika tersimpulkan bahwa senjata itu disalahgunakan.
"Kami mengkaji izin ekspor untuk mencoba dan melihat apakah ada cara
untuk tidak lagi menjual kendaraan-kendaraan ini ke Arab Saudi," kata
Trudeau kepada CTV tanpa merinci.
Lawan politiknya, dengan mengutip pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi
dan keterlibatan Arab Saudi dalam perang Yaman, bersikeras bahwa Trudeau
harus mengakhiri kesepakatan General Dynamics itu, yang dirundingkan
pemerintah Konservatif sebelumnya.
Hubungan Ottawa dengan Riyadh tegang sejak sengketa diplomatik atas hak asasi manusia pada awal tahun ini.
Ottawa menyatakan terus berembuk dengan sekutu-sekutunyanya tentang
langkah apa yang perluu diambil sesudah Khashoggi terbunuh di dalam
Konsulat Saudi di Istanbul.
"Pembunuhan wartawan betul-betul tidak dapat diterima dan itu sebabnya
Kanada sejak awal menuntut jawaban dan penyelesaiannya," demikian
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
DAMASKUS
- Presiden Sudan Omar al-Bashir menjadi pemimpin Liga Arab pertama yang
mengunjungi Suriah sejak perang dimulai hampir delapan tahun lalu.
Kantor berita pemerintah Damaskus, SANA,
melaporkan al-Bashir disambut Presiden Suriah Bashar al-Assad saat tiba
di bandara Damaskus hari Minggu. Mereka kemudian menuju ke istana
presiden.
"Kedua pemimpin membahas hubungan bilateral serta
situasi dan krisis yang dihadapi oleh banyak negara Arab," kata
kepresidenan Suriah, dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Senin
(17/12/2018).
Foto-foto yang dirilis SANA menunjukkan
kedua pemimpin berjabat tangan di bandara, tepatnya di depan jet Rusia
yang membawa presiden Sudan ke Suriah. Rusia, sekutu penting Assad,
mengoperasikan sebuah pangkalan di Latakia.
Al-Bashir dalam
pertemuannya dengan Assad berharap Suriah akan memulihkan peran
pentingnya di kawasan Arab sesegera mungkin. Dia juga menegaskan
kesiapan Sudan untuk menyediakan semua yang dapat mendukung integritas
teritorial Suriah.
Sedangkan Assad berterima kasih kepada
al-Bashir atas kunjungannya. Menurut Assad, kunjungan tersebut akan
memberikan momentum yang kuat untuk memulihkan hubungan antara kedua
negara.
Suriah diusir dari Liga Arab yang beranggotakan 22 negara
setelah perang sipil pecah pada 2011. Negara-negara Arab telah mengutuk
Assad atas tuduhan menggunakan kekuatan militer yang luar biasa dan
gagal bernegosiasi dengan kubu oposisi.
Rezim Assad sempat
kerepotan saat menghadapi perang sipil yang diperparah dengan munculnya
kelompok ekstremis ISIS. Namun, dengan bantuan Rusia, Iran serta milisi
pro-Assad lainnya, pasukan Suriah meraih banyak kemenangan.
Pada
bulan Oktober, Assad mengatakan kepada surat kabar Kuwait bahwa Suriah
telah mencapai "pemahaman utama" dengan negara-negara Arab setelah
bertahun-tahun terlibat permusuhan. Dia tidak menyebutkan negara-negara
Arab tersebut dalam wawancara. Namun, dia mengatakan bahwa para delegasi
Arab dan Barat telah mulai mengunjungi Suriah untuk mempersiapkan
pembukaan kembali diplomatik dan misi lainnya.
Hanya seminggu
sebelum itu, menteri luar negeri Bahrain mengejutkan para pengamat
karena merangkul menteri luar negeri Suriah di sela-sela pertemuan
Majelis Umum PBB di New York. Pertemuan hangat itu menimbulkan
pertanyaan tentang apakah beberapa negara Teluk—sebagian besar dari
mereka adalah musuh sekutu Assad, Iran—sedang mempertimbangkan kembali
hubungan mereka dengan Suriah.
Yordania juga membuka kembali
penyeberangan Nassib ke Suriah pada bulan Oktober. Sedangkan Israel
telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan dengan
pemerintah Assad, termasuk membuka persimpangan di dekat Quneitra di
Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Persimpangan itu dibuka
kembali pada bulan Oktober di bawah pengawasan militer Rusia.
Sementara
itu, Turki yang merupakan pendukung utama oposisi Suriah mengatakan
siap untuk berhubungan dengan Damaskus jika pemerintah Assad mengadakan
dan memenangkan pemilu yang bebas dan adil.
"Jika itu adalah
pemilihan demokratis, dan jika itu adalah yang kredibel maka setiap
orang harus mempertimbangkan (bekerja dengan dia)," kata Menteri Luar
Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Forum Doha, ketika ditanya apakah Turki
akan bekerja dengan Assad atau tidak.
"Pada akhirnya, rakyat Suriah harus memutuskan siapa yang akan memerintah negara itu setelah pemilu tersebut," ujar Cavusoglu.
Nader
Hashemi, direktur Pusat Studi Timur Tengah di University of Denver,
mengatakan negara-negara Arab berusaha untuk memainkan peran dalam
rekonstruksi Suriah.
"Saya pikir mereka mencoba, mungkin, mengusir Assad dari aliansinya dengan Iran," katanya kepada Al Jazeera.
"Prioritas
nomor satu untuk rezim Assad hari ini, setelah menghancurkan semua
penentangan terhadap pemerintahannya adalah rekonstruksi ekonomi. Barat
tidak akan berinvestasi dalam rekonstruksi ekonomi tetapi ada negara
Arab yang sangat kaya yang memang memiliki sumber daya keuangan, jadi
saya menduga bagian dari agenda di sini adalah untuk melihat apakah
Bashar al-Assad dapat dipengaruhi secara finansial dengan bantuan
rekonstruksi sebagai ganti melemahnya aliansinya dengan Iran," imbuh
dia.
Perang jangka panjang Suriah telah menewaskan ratusan ribu orang dan memaksa jutaan orang melarikan diri dari rumah mereka.
Sekadar
diketahui, Presiden Sudan Omar al-Bashir telah menjadi pemimpin di
negaranya sejak 1989 dan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional
(ICC) di Belanda untuk menghadapi tuduhan kejahatan perang yang berasal
dari konflik di negaranya sendiri.
Seorang pria berjalan dengan dua keledai
yang membawa kotak suara dan perlengkapan pemilu lainnya yang tidak
dapat dibawa ke pos pemungutan suara melalui kendaraan bermotor di
Shutul, Provinsi Panjshir, Afghanistan, pada pemilu sebelumnya.
(REUTERS/Omar Sobhani)
Kabul, Afghanistan, (CB) - Gulbuddin Hekmatyar, pemimpin
faksi Hezb-e-Islami di Afghanistan, pada Ahad (16/12) mendesak Taliban
agar bergabung dengan dia dalam pemilihan presiden mendatang di negara
yang dicabik pertempuran itu.
Pemungutan suara bersejarah dalam pemilihan presiden dijadwalkan
berlangsung pada April tahun depan, dan Presiden saat ini Mohammad
Ashraf Ghani menjadi calon utama.
Ketika berbicara dalam satu taklimat di markas partainya di Kabul,
Hekmatyar mengatakan Taliban telah didekati oleh partainya untuk ikut
dalam proses pemungutan suara dalam satu landasan.
Ia juga berikrar mengenai bagian yang adil di dalam pemerintah masa depan di Kabul buat anggota Taliban.
Sejauh ini Taliban tidak menanggapi pernyataan Hekmatyar, kata Kantor
Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang.
Namun, Taliban dilaporan telah meminta perunding utama perdamaian AS,
Zalmay Khalilzad, untuk menunda pemungutan suara pada April, kata
lembaga penyiaran lokal Radio Azadi.
Dalam diplomasi ulang-alik yang diperluas, Khalilzad dijadwalkan bertemu
dengan para pejabat Pakistan di Islamabad, Pakistan, pada Senin untuk
mendorong penyelesaian damai bagi perang Afghanistan.
Hekmatyar juga mengecam pemilihan anggota Parlemen di Afghanistan pada
Oktober sebagai "secara sistematis direkayasa dan dicurangi". Ia menyeru
Pemerintah di Kabul agar menolak semua pemungutan suara tanpa
pengabsahan biometrik para pemilih.
Pada awal tahun ini, Hekmatyar --mantan pemimpin Mujahidin Afghanistan--
melontarkan gagasan mengenai penetapan "zona aman" buat Taliban dalam
upaya mendorong anggota faksi itu untuk bergabung dalam proses
perdamaian.
Namun Zabihullah Mujahed, Juru Bicara Taliban, telah mencap gagasan
tersebut sebagai "tindakan yang praktis memecah Afghanistan".
Pada Juni 2017, setelah ia kembali dari pengasingan selama 20 tahun,
Hekmatyar kembali menegaskan dukungannya buat pemerintah di Kabul, yang
dipimpin oleh Presiden Mohammad Ashraf Ghani. Hekmatyar bersama Ashraf
Ghani menandatangani kesepakatan perdamaian pada September 2016.
Tokoh yang berusia 70 tahun tersebut kini tinggal di sebelah markas
partai politiknya di pusat Kota Kabul, dan telah berjanji pada sejumlah
kesempatan untuk menjadi penengah antara Taliban dan pemerintah.
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Foto: Reuters
Negosiasi perdamaian di Yaman belum menghentikan pertempuran.
CB,
SANAA -- Sedikitnya 150 petempur Al-Houthi tewas atau cedera dalam
bentrokan di Provinsi Al-Hudaydah, Yaman Barat.
Menurut
jejaring berita yang memiliki hubungan dengan militer, pasukan Yaman
mematahkan satu serangan gerilyawan Al-Houthi di Kabupaten Ad-Durayhimi
di bagian selatan Al-Hudaydah. Selama bentrokan tersebut, sebanyak 150
petempur Al-Houthi dinetralkan.
Juru bicara Al-Houthi belum bisa dimintai komentar mengenai pernyataan militer Yaman yang didukung Saudi.
Kendati
kesepakatan gencatan senjata dicapai pekan lalu di Swedia, Al-Hudaydah
terus menyaksikan bentrokan sporadis antara pasukan pemerintah dan
gerilyawan Al-Houthi.
"Gencatan senjata tersebut diharapkan
sepenuhnya berlaku di provinsi itu pada Senin malam, demikian isi
ketentuan dalam kesepakatan tersebut," sebagaimana dilaporkan Kantor
Berita Anadolu Senin.
Kesepakatan itu menyerukan penarikan semua kelompok bersenjata dari Al-Hudaydah dan pelabuhan strategisnya.
Dalam
peristiwa terpisah, seorang komandan senior militer Yaman tewas dalam
satu serangan mortir oleh gerilyawan Al-Houthi di sebelah timur Ibu Kota
Yaman, Sana'a, kata seorang juru bicara pada Senin.
Brigadir
Jenderal Taher Hamid Ash-Sharabi tewas ketika satu bom menghantam
Kabupaten Nahm, sebelah timur Sana'a. Belum ada komentar dari kelompok
Syiah Al-Houthi mengenai laporan itu.
Nahm telah menjadi
ajang bentrokan yang kadang-kala terjadi antara pasukan pemerintah dan
gerilyawan Al-Houthi selama lebih dari dua tahun sampai saat ini. Selama
bentrokan tersebut, ratusan orang tewas.
Yaman terjerumus
ke dalam perang saudara pada 2014, ketika gerilyawan Al-Houthi menguasai
sebagian besar wilayah negeri itu, termasuk Sana'a, sehingga memaksa
pemerintah mengungsi ke Arab Saudi.
Setahun kemudian, Arab
Saudi dan beberapa sekutu Arabnya melancarkan serangan besar udara
dengan tujuan memutar-balikkan perolehan kelompok gerilyawan Al-Houthi.
Meskipun
koalisi pimpinan Arab Saudi telah meraih kembali sebagian wilayah dari
gerilyawan Al-Houthi, kelompok Syiah dukungan Iran itu tetap berada di
Sana'a dan beberapa wilayah lain negeri tersebut.
TEL AVIV
- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis laporan tinjauan tentang
insiden hancurnya bus militer akibat tembakan rudal anti-tank Hamas dari
wilayah Gaza, Palestina, 12 November lalu. Laporan itu menyimpulkan
bahwa para perwira IDF teledor.
Para perwira militer Tel Aviv
dinyatakan gagal melakukan pecegahan serangan musuh. Insiden yang
membuat malu Israel itu menuai kecaman para pejabat. Namun, tidak ada
perwira yang dipecat.
Laporan "After Action Review"
dirilis IDF hari Senin kemarin. Laporan itu menganalisa serangan rudal
anti-tank terpandu oleh Hamas terhadap bus militer Tel Aviv pada saat
meningkatnya eskalasi kekerasan di perbatasan. Rudal anti-tank itu
dilaporkan buatan Rusia.
Satu
tentara yang berdiri di luar bus ketika ledakan hebat terjadi mengalami
luka parah. Serangan itu bagian dari sekitar 500 rudal yang diluncurkan
dari Gaza.
IDF menyatakan militer beruntung, karena bus yang
dihantam rudal anti-tank Hamas itu sebelumnya penuh dengan para tentara.
Versi Hamas kala itu, bus yang dihantam terdapat puluhan tentara rezim
Zionis.
Pejabat Brigade Regional Gaza Utara, Kolonel Avi
Rosenfeld mengatakan untuk sementara tidak ada perwira militer yang
dipecat dari posisi mereka. Dua komandan kompi lainnya, kata dia,
menerima kecaman resmi sebagai akibat dari temuan dalam tinjuan.
"Ada
celah-celah operasional ditemukan dalam tindakan pasukan mengenai
komando dan kontrol, isolasi wilayah dan disklinasi operasional," kata
IDF dalam sebuah pernyataan terkait laporan tinjuan tersebut, seperti
dikutip dari i24news.tv, Selasa (18/12/2018).
Salah satu
kegagalan yang disebutkan dalam pernyataan IDF menjelaskan bahwa bus
bersama dengan personil tentara yang tidak sah lainnya diizinkan untuk
menghindari penghadang jalan yang didirikan, menempatkan mereka dalam
pantauan rudal-rudal Gaza.
Sebuah video yang di-posting oleh
Hamas setelah serangan itu menunjukkan kelompok itu mengamati pasukan
dan kendaraan militer yang melewati area itu dalam persiapan nyata untuk
serangan mendadak.
“Mengapa anak saya ada di sana? Saya tidak
mengerti apa yang mereka lakukan di perbatasan," kata ayah dari tentara
IDF yang terluka kepada Hadashot.
"Mereka membawanya ke perbatasan dan membariskan mereka seperti bebek," ujarnya yang menyalahkan IDF.
Militer
Israel mengatakan bahwa mereka telah menerapkan pelajaran yang
didapat."Divisi Gaza menyelesaikan rencana yang diperbarui untuk
mengisolasi area divisi selama waktu darurat setelah penyelidikan,"
imbuh pernyataan IDF.