Senin, 03 Desember 2018

Mesir dan Prancis Gelar Latihan Gabungan di Laut Merah



Mesir dan Prancis Gelar Latihan Gabungan di Laut Merah
Militer Mesir menuturkan, Mesir dan Prancis telah memulai latihan militer bersama yang berlangsung di Laut Merah. Foto/Istimewa


KAIRO - Militer Mesir menuturkan, Mesir dan Prancis telah memulai latihan militer bersama yang berlangsung di Laut Merah. Latihan militer gabungan ini melibatkan Angkatan Laut kedua negara.

Dalam sebuah pernyataan, militer Mesir mengatakan, pasukan Angkatan Laut dari kedua negara melakukan latihan Laut Merah, yang melibatkan kapal perang Prancis dan sejumlah kapal Angkatan Laut Mesir.

"Latihan militer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur kedua negara untuk menghadapi ancaman di laut, termasuk perlindungan pengiriman penting dan kontra-terorisme," kata pernyataan itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (2/12).

Laut Merah sendiri adalah rute strategis untuk pengiriman minyak Teluk ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) melalui Terusan Suez.

Bulan lalu, tentara Mesir melakukan latihan angkatan laut bersama dengan pasukan militer Prancis di Laut Mediterania utara. Pada bulan Februari dan Maret, kedua negara melakukan tiga latihan gabungan terpisah di Laut Merah dan Laut Tengah.

Sejak Presiden Abdel-Fattah al-Sisi mengambil alih kekuasaan pada bulan Juni 2014, Kairo dan Paris telah menandatangani berbagai kesepakatan senjata, membuat Prancis, bersama AS dan Rusia, salah satu sumber utama senjata di Mesir. 




Credit  sindonews.com



Polisi Israel Kantongi Bukti Seret Netanyahu ke Pengadilan


PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara.
PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara.
Foto: telegraph
Netanyahu diduga terlibat juga dalam korupsi case 1.000 dan case 2.000



CB, YERUSSALEM— Kepolisian Israel mengatakan telah memiliki cukup bukti untuk mendakwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam kasus korupsi yang ketiga kali. Bukti ini meliputi bukti penipuan, penyuapan, dan penyalahgunaan kepercayaan. 


Tak hanya itu, Kepolisian Israel juga mengungkapkan, mereka memiliki cukup bukti untuk menjerat istri Netanyahu, Sara Netanyahu. Bukti-bukti ini berkaitan dengan beberapa dugaan pelanggaran yang dilakukan Sara seperti menerima suap, melakukan penipuan, dan menghalangi upaya investigasi.

Kasus yang menjerat Netanyahu ini dikenal sebagai Case 4000. Case 4000 merupakan salah satu kasus terbesar yang saat ini tengah dihadapi Netanyahu dan orang-orang dekat di lingkar terdalamnya.


Kasus ini berkaitan dengan Kementerian Komunikasi Israel yang dulu dipimpin Netanyahu dan perusahaan telekomunikasi Israel bernama Bezeq.


Menurut investigator, Netanyahu memberikan uang sekitar 280 juta dolar Amerika Serikat kepada Shaul Elovitch selaku pemegang saham pengendali Bezeq.


Shaul juga diketahui merupakan teman Netanyahu. Sebagai timbal baliknya, Shaul memberikan peliputan berita yang positif mengenai Netanyahu dalam situs berita Walla!News yang dimiliki oleh Shaul.


Seperti dilansir CNN, Kepolisian Israel mengatakan mereka juga telah memiliki bukti yang cukup untuk menuntut Shaul terkait penyapan, tindakan menghambat investigasi dan kejahatan finansial. Baik Netanyahu maupun Shaul membantah telah melakukan pelanggaran.


Netanyahu sempat memberkan respons atas pernyataan pihak kepolisian Israel. Netanyahu mengatakan rekomendasi kepolisian terhadap dirinya dan sang istri bukan hal yang mengagetkan bagi orang-orang.


Netanyahu mengatakan rekomendasi kepolisian telah diputuskan dan dibocorkan bahkan sebelum investigasi dimulai. Benjamin menilai rekomendasi kepolisian tak memiliki kedudukan hukum.


"Tidak ada apa-apa karena memang tidak ada apa-apa," jelas Netanyahu.


Selain Case 4000, Netanyahu juga diduga terlibat dalam dua kasus kecurangan, penyuapan dan penyalahgunaan kepercayaan berbeda. Kedua kasus ini dikenal sebagai Case 1000 dan Case 2000.


Pada Case 1000, Benjamin dicurigai menerima hadiah dari pebisnis-pebisnis luar negeri pada periode 2007 hingga 2016. Total nilai hadiah ini diperkirakan mencapai 280 ribu dolar Amerika. Hadiah-hadiah ini meliputi cerutu, sampanye hingga perhiasan.


Di sisi lain, Case 2000 melibatkan percakapan antara Netanyahu dan pemilik koran Yedioth Ahronoth bernama Arnon Mozes. Yedioth Ahronoth merupakan koran terkemuka di Israel yang secara rutin melontarkan kritik terhadap Benjamin sebagai Perdana Menteri.


Dalam percakapan yang transkripnya kini bocor di media Israel, Benjamin diduga berdiskusi agar hasil liputan mengenai Netanyahu menjadi lebih positif.


Sebagai timbal baliknya, Netanyahu diduga menawarkan akan membatasi sirkulasi koran lain yang merupakan saingan terbesar Yedioth Ahronot.


Baik Netanyahu maupun Arnon mengatakan, diskusi yang mereka lakukan tidak serius. Keduanya mengklaim diskusi tersebut dilakukan karena masing-masing pihak sedang berupaya membongkar ketidakjujuran masing-masing.  



Credit  republika.co.id



Surat Kabar Tertua Malaysia Malay Mail Berhenti Terbit, Kenapa?


The Malay Mail, surat kabar tertua di Malaysia, mencetak edisi terakhirnya pada 1 Desember.[Straits Times]
The Malay Mail, surat kabar tertua di Malaysia, mencetak edisi terakhirnya pada 1 Desember.[Straits Times]

CB, Jakarta - Surat kabar Malay Mail, media cetak tertua Malaysia dan bahkan termasuk yang tertua di dunia, menerbitkan edisi terakhirnya setelah 122 tahun beredar di gelanggang media.
Bagaimanapun, surat kabar yang terkenal karena jurnalismenya yang kuat dan eksklusif, serta memiliki perjalanan yang sangat panjang dan bersejarah, pada akhirnya menyerah di tengah revolusi industri media yang mulai berasimilasi dengan teknologi.

Per 2 Desember, Malay Mail hanya tersedia dalam format daring, dan pemimpin redaksinya Datuk Wong Sai Wan menulis pesan perpisahankepada pembaca surat kabar, meminta semua pemangku kepentingan dari pembaca hingga pengiklan untuk memulai perjalanan baru di mana ia akan melakukan segalanya serba digital untuk menginformasikan, menghibur, dan mempromosikan, menurut laporan New Straits Times, 2 Desember 2018.Di seluruh dunia, industri surat kabar menghadapi periode terberat dan banyak surat kabar bersejarah telah menghentikan publikasi.

Malay Mail versi online.[BFM]
Misalnya saja di Kanada, puluhan surat kabar daerah telah menutup oplah selama beberapa tahun terakhir. Di Malaysia, Malay Mail sejauh ini adalah korban terbesar dari revolusi media, sementara pengurangan besar-besaran pegawai telah terjadi atau sedang berlangsung di beberapa surat kabar utama.
Baru saja kemarin, sekitar 800 karyawan Utusan Melayu Berhad, penerbit surat kabar Melayu yang berpengaruh, Utusan Malaysia, mengucapkan selamat tinggal kepada pemilik perusahaan dalam upacara yang emosional ketika mereka meninggalkan Utusan di bawah latihan skema pemisahan sukarela (VSS).

Di tempat lain, latihan serupa telah diterapkan di Media Prima, grup media terbesar, dan Star Media Group yang mem-PHK 1.000 pegawai secara keseluruhan, dan kemungkinan mengurangi lebih banyak staf.

Edisi tempo dulu surat kabar Malay Mail.[cilisos.my]
"Model bisnis surat kabar cetak sedang jatuh karena bergantung pada iklan untuk bertahan hidup, dan ledakan akses informasi yang mudah secara digital telah membuat kita tidak berguna sebagai penyedia berita," tulis Wong Sai Wan dalam pesan perpisahan.
Ia menambahkan koran cetak tidak lagi memiliki alasan kuat untuk berbisnis, kecuali melayani orang-orang generasi tua.
Penerbit surat kabar Malay Mail Datuk Siew Ka Wei mengatakan kepada Bernama bahwa akhir koran itu adalah salah satu hari paling menyedihkan secara pribadi baginya.

Kapsul waktu berisi artikel-artikel Malay Mail, sebuah Alkitab, koin dari kotak sumbangan gereja, program pelayanan gereja dan sejarah digital gereja.[Ham Abu Bakar/Malaymail.com]
"Saya suka Malay Mail terutama halaman depan saat kami mencatat kisah baik dan buruk yang terjadi di sekitar kita. Kita tidak punya pilihan. Tetapi saya yakin merek akan tetap kuat karena kami memiliki tim yang sangat bagus untuk mengembangkan merek secara digital," katanya.

Tan Sri Johan Jaaffar, mantan ketua Media Prima Berhad, melihat fenomena ini sebagai ironi hari-hari gelap untuk surat kabar dan industri terkait yang diwarnai PHK besar-besaran."Industri media secara keseluruhan perlu mengubah dirinya dan perlu memikirkan kembali model bisnisnya," kata Johan, mantan Pemimpin Redaksi Utusan Melayu, salah satu surat kabar utama Malaysia.




Credit  tempo.co




Saudi Pastikan Pemberontak Yaman yang Terluka Akan Dievakuasi


Saudi Pastikan Pemberontak Yaman yang Terluka Akan Dievakuasi
Ilustrasi militan Houthi. (Reuters/Khaled Abdullah)


Jakarta, CB -- Koalisi militer pimpinan Arab Saudi memastikan 50 anggota kelompok pemberontak Houthi yang terluka akan dievakuasi dari Sanaa, Yaman, ke Muscat, Oman, pada Senin (3/12) menggunakan pesawat sewaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Pesawat sewaan PBB akan tiba di bandara internasional Sanaa pada Senin untuk mengevakuasi 50 kombatan yang terluka, tiga dokter Yaman dan seorang dokter PBB, dari Sanaa ke Muscat," ujar juru bicara koalisi dalam pernyataan yang dikutip Badan Pers Saudi.

Nasib para militan yang terluka ini sempat dipertanyakan, terutama setelah perundingan damai pada September lalu gagal digelar.


Houthi menolak hadir karena menganggap PBB tidak dapat menjamin keamanan mereka hingga kembali lagi ke Yaman. Mereka juga ragu PBB akan menjamin evakuasi anggota milisi yang terluka.


Koalisi Saudi akhirnya sepakat memfasilitasi evakuasi para militan tersebut atau permintaan utusan PBB untuk urusan Yaman, Martin Griffiths.

Menurut juru bicara koalisi, mereka mau melakukan evakuasi itu atas alasan kemanusiaan dan untuk membangun kepercayaan demi perundingan damai.


Houthi sendiri sudah memastikan bahwa mereka akan menghadiri perundingan damai gagasan PBB di Swedia pada pekan ini jika sudah ada jaminan mereka dapat kembali dengan aman.

Ini bukan kali pertama upaya perundingan damai dilakukan. Sebelumnya, Kuwait menginisiasi pembicaraan damai pada 2016, tapi tak berhasil mencapai kesepakatan dan menyebabkan delegasi Houthi terlantar di Oman selama tiga bulan.

Upaya perundingan damai terus dilakukan mengingat korban kian membeludak. Sejak perang pecah pada 2015 lalu, hampir 10 ribu orang tewas.


Perang ini pecah ketika Houthi mengudeta istana kepresidenan di Sanaa, hingga Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi terpaksa kabur.

Atas permintaan Hadi, koalisi Saudi menggempur Houthi di Yaman dengan serangan udara yang tak hanya menewaskan pemberontak, tapi juga warga sipil.




Credit  cnnindonesia.com





Puluhan Kendaraan Jadi Sasaran Vandalisme Ekstremis Yahudi



Seorang warga Palestina berdiri di depan masjid yang menjadi korban vandalisme Yahudi, di Nablus, Tepi Barat.
Seorang warga Palestina berdiri di depan masjid yang menjadi korban vandalisme Yahudi, di Nablus, Tepi Barat.
Foto: http://www.upi.com
Lebih dari 1,5 juta warga Yahudi Israel membangun 120 pemukiman di Tepi Barat.



CB, KAFR KASSEM – Puluhan kendaraan menjadi sasaran aksi vandalisme ekstremis Yahudi.


Seperti dilansir PressTV, ekstremis Yahudi yang bermukim di wilayah Kafr Kassem melakukan pengrusakan dengan membocorkan ban kendaraan yang terparkir di area parkir publik dan mencoretinya dengan grafiti rasis.

Ada sebanyak 30 kendaraan yang menjadi sasaran aksi vandalisme ekstremis Yahudi Israel tersebut. Para ekstremis Yahudi tersebut menuliskan kalimat kami akan membalas dendam, dan kematian bagi orang Arab.


"Otoritas Palestina mengatakan tindakan vandalisme dan pencurian marak terjadi terutama di tanah dekat pemukiman Israel, di mana ekstremis dapat memiliki akses hanya dengan berkoordinasi dengan militer Israel sebelumnya," seperti lansir PressTV pada Senin (3/12).


Pada Oktober, pemukim Yahudi tertangkap kamera merusak pertanian Palestina di Tepi Barat dan mencuri pertanian zaitun warga Palestina.


Sementara pada Agustus, seorang pria Palestina mengalami luka-luka setelah mendapat serangan dari ekstremis Yahudi yang melempari mobil warga Palestina dengan batu.


Lebih dari setengah juta warga Yahudi Israel telah membangun 120 pemukiman di wilayah Tepi barat sejak 1967 kendati dunia internasional melarang pembangunan pemukiman di wilayah tersebut dan menggapnya sebagai tindakan ilegal.


Sementara itu, Menteri Pemberdayaan dan Urusan Agama Palestina, Yousif Ideis mengatakan, Pemerintah Israel sejak November melarang Muslim sebanyak 47 kali melakukan azan dan shalat di Masjid Ibrahimi yang berada di jantung kota Al Khalil (Hebron) Tepi Barat. Ketegangan pun terus terjadi beberapa dkade antara Israel dan Palestina di sekitaran Majid Ibrahimi. 




Credit  republika.co.id



Dituduh Merudal Posisi Pasukan Suriah, Ini Jawaban Koalisi AS


Dituduh Merudal Posisi Pasukan Suriah, Ini Jawaban Koalisi AS
Salah satu pesawat jet tempur koalisi pimpinan Amerika Serikat yang beroperasi di Suriah. Foto/REUTERS/Ints Kalnins

 

WASHINGTON - Koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) angkat bicara setelah dituduh menembakkan sejumlah rudal terhadap posisi pasukan Suriah, semalam. Koalisi pimpinan Amerika mengklaim serangan ditargetkan pada seorang komandan teroris ternama ISIS, Abu al-Umarayn.

"Pasukan koalisi melakukan serangan presisi terhadap anggota senior ISIS (Islamic State, IS), Abu al-Umarayn, dan beberapa anggota ISIS lainnya pada 2 Desember di Gurun Badiyah," kata pihak Operation Inherent Resolve yang dipimpin AS dalam sebuah pernyataan tertulis kepada Russia Today, Senin (3/12/2018).

"Setelah menentukan ancaman yang akan segera terjadi dari sel (teror)," lanjut pihak koalisi tersebut tanpa merinci keberhasilan misi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sumber militer Damaskus kepada kantor berita SANA melaporkan serangan sejumlah rudal itu menyebabkan kerusakan material secara terbatas. Beberapa rudal menghantam posisi pasukan Damaskus di selatan Al-Sukhnah, Suriah timur.

"Pasukan koalisi pimpinan AS menembakkan beberapa rudal ke arah posisi unit kami di wilayah Al-Ghurab, selatan kota Al-Sukhnah sekitar pukul 20.00 malam," kata sumber militer Suriah kepada saluran televisi Al-Ikhbariya.

Kolonel Sean Ryan, juru bicara koalisi pimpinan AS, mengatakan kepada Fox News bahwa Umarayn tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Suriah pada hari Minggu. Menurutnya, serangan di Gurun Badiyah itu juga menewaskan beberapa anggota ISIS lainnya.

"Al-Umarayn telah memberikan indikasi untuk membuat ancaman terhadap Pasukan Koalisi dan dia terlibat dalam pembunuhan warga negara Amerika dan mantan Pasukan Ranger Angkatan Darat AS, Peter Kassig," kata Ryan dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Senin (3/12/2018).

"Dia telah dikaitkan dan terlibat langsung dengan mengeksekusi beberapa tahanan lain sebagai anggota senior ISIS," lanjut dia.

"Serangan udara koalisi terus mengganggu komando dan kontrol ISIS di medan perang saat kami melenyapkan tokoh-tokoh kunci dari barisan mereka," imbuh Ryan.

Pada Oktober 2014, ISIS merilis video pemenggalan pekerja bantuan Inggris Alan Henning, di mana dikatakan bahwa Kassig akan dibunuh selanjutnya.

Bulan berikutnya, pada November 2014, sebuah video yang dirilis oleh ISIS menunjukkan "Jihadi John", algojo ISIS asal London; Mohammed Emwazi, 27, berdiri di atas kepala Kassig yang terpenggal. Dalam video itu al-Umarayn juga terlihat.

Pada tahun-tahun sejak itu, sejumlah tokoh ISIS atas tewas dalam serangan udara oleh negara-negara Barat. Kelompok itu telah dipaksa keluar dari benteng-bentengnya di Suriah dan Irak setelah serangan besar-besaran.

Emwazi tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Raqqa, Suriah, pada akhir 2015.

Dia telah muncul di sejumlah video di mana tawanan, termasuk pekerja bantuan Inggris David Haines dan Henning serta jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff, tewas dieksekusi.

Emwazi adalah salah satu dari empat pria yang meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka kemudian dijuluki sebagai "The Beatles" dengan nama masing-masing; John, Paul, George dan Ringo.

Anggota lainnya adalah Alexanda Kotey, 34, El Shafee Elsheikh, 30, dan Aine Davis, 34. Kotey dan Elsheikh ditangkap oleh pasukan oposisi yang didukung AS di Suriah pada bulan Januari tahun ini.

Davis dihukum karena menjadi anggota organisasi teroris dan dipenjara selama 7,5  tahun oleh pengadilan di Silivri, Turki, pada Mei 2017. 




Credit  sindonews.com



Gaet Arab Saudi, AS Ingin Pulihkan Kekuasaannya di Timur Tengah


Gaet Arab Saudi, AS Ingin Pulihkan Kekuasaannya di Timur Tengah
Hizbullah menuding AS bekerja sama dengan Arab Saudi untuk memulihkan kekuasaanya di Timur Tengah. Foto/Ilustrasi/Istimewa

TEHERAN - Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan Arab Saudi untuk memulihkan kekuatannya di Timur Tengah. Hal itu dikatakan oleh Wakil Kepala kelompok militan yang berbasis di Lebanon, Hizbullah.

"AS, bekerja sama dengan Arab Saudi, sedang berusaha memulihkan kekuatannya di kawasan Timur Tengah," kata  Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem selama kunjungannya ke Teheran.

"Namun, kami mengatakan kepada mereka bahwa Anda akan mati sebelum mewujudkan impian Anda," imbuhnya seperti dikutip Sputnik dari jaringan media Iran PressTV, Jumat (30/11/2018).

Sheikh Qassem menambahkan bahwa AS terus mengancam stabilitas kawasan dengan menjual rudal dengan dalih melayani kepentingan strategis Washington dan mempromosikan stabilitas regional.

"Ini terjadi ketika AS dan Israel dikalahkan oleh Lebanon (pada 2006) dan baru-baru ini oleh Hamas di Gaza dalam waktu yang sangat singkat," katanya, mengacu pada serangan Israel atas Jalur Gaza pada Oktober lalu.

Konflik 2006 terjadi ketika Israel menyerang Libanon sebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh Hizbullah dan penculikan dua tentara Israel. Konflik berlangsung selama 34 hari dan merenggut nyawa lebih dari 1.300 orang sebelum dihentikan oleh gencatan senjata yang ditengahi PBB.

AS telah menjadi pendukung setia Israel, terutama di bawah Donald Trump. Presiden AS membuat keputusan kontroversial untuk memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah kota yang terbagi antara Israel dan Palestina. Sebagian besar komunitas internasional bertahan untuk apa yang disebut 'solusi dua negara' atas konflik Israel-Palestina, yang menetapkan bahwa kedua negara Palestina dan Israel harus ada, berdampingan, dalam batas yang diakui secara internasional. 





Credit  sindonews.com




Koalisi AS Dituding Serang Tentara Suriah dengan Rudal


Koalisi AS Dituding Serang Tentara Suriah dengan Rudal
Ilustrasi serangan AS ke Damaskus. (SYRIA TV via Reuters TV)


Jakarta, CB -- Suriah menuding koalisi pimpinan Amerika Serikat menyerang tentara mereka di pusat negara tersebut dengan rudal pada Minggu (2/11).

"Pasukan koalisi Amerika sekitar pukul 20.00 meluncurkan sejumlah rudal ke sejumlah posisi pasukan kami di pegunungan Ghorab, selatan Sukhna," demikian pengumuman di kantor berita Sana.


Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights kemudian juga melaporkan bahwa pasukan koalisi AS di Al-Tanf menembakkan "lebih dari 14 rudal" ke konvoi tentara Suriah ketika mereka melintasi gurun di timur jauh provinsi Homs.

"Kelompok itu sedang tersesat di tengah gurun sekitar 35 kilometer dari pangkalan Al-Tanf," ujar Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahmane, kepada AFP.


AS biasanya memang biasa menggunakan pangkalan militer mereka di Al-Tanf untuk meluncurkan rudal ke arah jihadis ISIS dan oposisi Suriah.


Dengan alasan keamanan, Suriah sendiri sudah meminta pasukan AS meninggalkan daerah yang berbatasan dengan Irak dan Yordania itu.

Namun, AS tak kunjung menuruti permintaan tersebut dan menyebabkan sejumlah bentrokan di daerah tersebut.

Tahun lalu, terjadi bentrokan antara pasukan rezim Suriah dengan milisi yang didukung oleh koalisi AS.



Credit  cnnindonesia.com




CIA Merekrut Mafia untuk Bunuh Fidel Castro


Presiden Kuba Fidel Castro berpidato panjang di hadapan Majelis Umum PBB, di New York, pada 12 Oktober 1979. Fidel Castro meninggal dalam usia 90 tahun, pada 25 November 2016. AP/Marty Lederhandler
Presiden Kuba Fidel Castro berpidato panjang di hadapan Majelis Umum PBB, di New York, pada 12 Oktober 1979. Fidel Castro meninggal dalam usia 90 tahun, pada 25 November 2016. AP/Marty Lederhandler

CB, Jakarta - Pada puncak Perang Dingin, CIA dilaporkan merekrut Mafia untuk membunuh pemimpin Kuba, Fidel Castro.
Si tampan Johnny Roselli adalah Mafia yang bertugas mengelola kasino di Las Vegas dan Havana.
Tetapi pada 1959, selama kekuasaan revolusionernya, Fidel Castro menutup bisnis perjudian di Kuba.

Hal ini membuat marah kepala Mafia Chicago, Johnny "si tampan" Roselli dan Sam Giancana, menurut buku baru "Handsome Johnny" yang ditulis oleh Lee Server, dilansir dari Dailymail.co.uk, 2 Desember 2018.

Johnny "si tampan" Roselli.[www.kiyq.org]
Roselli adalah anggota level tinggi dari sindikat Chicago Outfit milik Al Capone yang juga beroperasi di Hollywood, menurut The New York Post.
Seorang pria FBI dan CIA bernama Robert Maheu ditunjuk untuk mendekati Chicago Outfit.
Mereka bukan hanya ingin membunuh Castro, tetapi mereka juga percaya bahwa mereka sedang melakukan tugas pemerintah yang akan dibalas budi oleh pemerintah.

Server menulis bahwa Roselli menolak US$ 150.000 (Rp 2 miliar) dan mengatakan bahwa dia akan membunuh Castro demi patriotisme sebab dia adalah seorang veteran Perang Dunia II.
Dia menguraikan bagaimana kepala CIA dan Mafia bertemu di Miami untuk memaparkan rincian misi.

Sam Giancana.[themobmuseum.org]
Salah satu agen CIA menyarankan pertumpahan darah melalui konflik senjata api, namun Mafia lebih suka racun atau sniper.
CIA mengatakan mereka bisa menyediakan racun, sementara mafia akan menyediakan seorang pembunuh.
Tetapi ketika Mafia mencari pembunuh bayaran mereka, John F Kennedy disumpah sebagai Presiden pada 1961.

Meskipun Giancana menerima jaminan dari Frank Sinatra di lapangan golf bahwa JFK akan menjadi sekutu, Server menulis, ia segera menunjuk saudara laki-lakinya Robert Kennedy sebagai Jaksa Agung.
Penunjukkan ini membuat Mafia marah karena Bobby, panggilan Robert Kennedy, terkenal tegas menindak sindikat Mafia dan bersumpah untuk menghancurkan mereka.
Seiring ketegangan yang timbul antara Kuba dan AS membuat misi terus berjalan dan Server menceritakan tentang CIA yang mengirimkan racun ke Roselli.
Roselli kemudian menyerahkannya kepada pembunuh bayaran, yang akan membawanya ke orang dalam di Kuba dan akan dimasukkan ke dalam minuman Fidel Castro.

Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro saat menghadiir ulang tahun manuvernya ke-19-nya dan revolusioner kedatangan sesama di yacht Granma, di Havana, November 1976 ini. Fidel Castro memimpin upaya penggulingan diktator Batista, dan perlawanan ini dikenal dengan Gerakan 26 Juli. REUTERS/Prensa Latina File Photo
Fidel Castro jatuh sakit beberapa hari kemudian, tetapi Server mengatakan ini adalah kebetulan atau racun gagal karena Castro pulih.
Segera setelah itu, New York Post mengatakan bahwa invasi Teluk Babi pada bulan April 1961 menyerukan diakhirinya rencana pembunuhan.

Giancana ditemukan tewas pada tahun 1975 dengan peluru yang mengotori jenazahnya, sementara Roselli ditemukan setahun kemudian dimutilasi dalam drum baja di pantai Florida. Namun tidak diketahui apakah CIA terkait dengan tewasnya Mafia yang terlibat peracunan Fidel Castro.




Credit  tempo.co




Bos Pentagon Tuduh Putin Perobek Perjanjian Internasional


Bos Pentagon Tuduh Putin Perobek Perjanjian Internasional
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis. Foto/REUTERS

CALIFORNIA - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemerintahnya sebagai perobek perjanjian internasional. Dia juga meledek pemimpin Kremlin itu sebagai sosok pembelajar yang lelet (slow learner).

Berbicara di Reagan National Defense Forum di California pada akhir pekan, Mattis mengatakan kepada peserta forum bahwa tidak ada keraguan hubungan AS dan Rusia telah memburuk di era kepempinan Presiden Donald Trump. Dia menyalahkan Moskow yang menurutnya bertindak agresif di seluruh dunia.

"Putin jelas merupakan pembelajar yang lelet. Dia tidak mengakui bahwa apa yang dia lakukan sebenarnya menciptakan permusuhan terhadap orang-orangnya," kata Mattis.

"Apa yang kita lihat, Putin melakukan dengan merobek perjanjian internasional. Kita berurusan dengan seseorang yang tidak bisa dipercaya," ujarnya, seperti dikutip Washington Times, Senin (3/12/2018). Dia mengabaikan fakta bahwa pemerintah Trump sendiri merobek perjanjian nuklir internasional antara Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China) dan kini akan melakukan hal serupa pada Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).

Komentarnya muncul beberapa hari setelah Trump membatalkan pertemuan bilateral dengan Putin selama KTT G-20 di Argentina pekan lalu.

Trump mengatakan keputusan untuk membatalkan pertemuan itu karena tindakan Rusia di Baltik, di mana pasukan Rusia menangkap tiga kapal militer Ukraina di Selat Kerch di lepas pantai semenanjung Crimea, dan menahan para awak kapal.

Setengah dari 24 pelaut Ukraina yang ditangkap dijatuhi hukuman dua bulan penjara karena secara ilegal memasuki perairan Rusia. Kiev, yang didukung oleh Washington dan sejumlah negara Barat, mengatakan bahwa kapalnya berada di perairan internasional dan serangan kapal perang Moskow tidak beralasan.

Mattis menolak berkomentar tentang masalah hubungan fiskal Trump di Rusia selama masa kampanyenya. Namun mantan jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa upaya Moskow untuk ikut campur dalam pemilihan paruh waktu Kongres AS November lalu masih terasa.

“(Putin) mencoba lagi untuk mengotori pemilu kita bulan lalu. Dan kami melihat upaya berkelanjutan di sepanjang garis itu," kata Mattis. 




Credit  sindonews.com



Lavrov: Moskow Siap Gelar Pembicaraan Jika AS Bersedia


Lavrov: Moskow Siap Gelar Pembicaraan Jika AS Bersedia
Lavrov menuturkan, Rusia siap untuk menggelar pembicaraan untuk normalisasi hubungan dengan AS, jika Washington telah siap untuk melakukan pembicaraan itu. Foto/Reuters

MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, Rusia siap untuk menggelar pembicaraan untuk normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat (AS), jika Washington telah siap untuk melakukan pembicaraan itu.

"Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton telah melakukan pendekatan dengan Asisten Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengenai isu-isu kebijakan luar negeri, dan menegaskan bahwa pihak AS ingin melanjutkan dan menormalkan dialog," ucap Lavrov saat melakukan wawancara dengan televisi Rusia.

"Kami siap untuk ini, segera setelah rekan-rekan kami di AS siap," sambungnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/12).

Sementara itu, ketika ditanya apakah dia telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo di G20, Lavrov mengatakan bahwa dia tidak melakukan pertemuan tersebut. "Sejujurnya, saya bahkan tidak tahu apakah dia ada di sana atau tidak, karena saya tidak melihat seluruh delegasi AS," ucap Lavrov.

Ditanya kapan pertemuan berikutnya antara Putin dan Trump kemungkinan akan digelar, Lavrov mengatakan dia tidak tahu, dan bahkan tidak akan berani menebak.

Dia menambahkan bahwa dia tidak bisa mengesampingkan insiden Minggu lalu di Selat Kerch, di mana Rusia menahan tiga kapal Angkatan Laut Ukraina dan dua lusin pelaut setelah mereka melanggar perbatasan maritim Rusia.
"Saya bukan pendukung teori konspirasi dan segala macam spekulasi persekongkolan. Tetapi akhir-akhir ini terlalu banyak kejadian kebetulan ketika, pada malam peristiwa penting, semacam provokasi tiba-tiba muncul, yang kemudian segera digunakan untuk mengintensifkan retorika sanksi," tukasnya 



Credit  sindonews.com




Pompeo: Trump Bertemu Putin Jika Moskow Bebaskan Perwira Ukraina


Pompeo: Trump Bertemu Putin Jika Moskow Bebaskan Perwira Ukraina
Menlu AS, Mike Pompeo menuturkan Donald Trump akan bertemu dengan Vladimir Putin jika Moskow membebaskan perwira Ukraina yang ditangkap di Crimea. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuturkan, Presiden AS, Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin jika Moskow membebaskan perwira Ukraina yang ditangkap beberapa waktu lalu. Perwira Ukraina itu ditangkap, bersama dengan tiga kapal mereka di perairan Crimea.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan CNN, Pompeo menuturkan, keputusan pembatalan pertemuan Trump dan Putin adalah sesuatu yang disesalkan. Namun, dia menyebut, pembatalan ini disebabkan oleh tindakan Rusia di Selat Kerch.

"Kami ingin para perwiran itu kembali, kami ingin kapal-kapal itu kembali. Kami menyesal (pembatalan pertemuan Putin-Trump), tetapi Rusia menyebabkan pertemuan ini dibatalkan oleh perilaku mereka di Selat Kerch," kata Pompeo, seperti dilansir Tass pada Minggu (2/12).

"Trump mengatakan dia ingin bertemu, dia ingin berbicara dengan Putin. Ada banyak hal yang perlu kita temukan jalan maju bersama, banyak tempat di mana orang Amerika beresiko. Selain itu, sejauh ini, AS dan Rusia menemukan diri mereka dalam situasi sulit ketika pembicaraan tidak dapat diadakan," sambungnya.

Menurut Pompeo, Trump saat ini sedang mencoba menemukan cara untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. Namun, papar Pompeo, situasi di Selat Kerch membuat semuanya semakin sulit.

Sementara itu, sebelumnya Kremlin menyatakan Putin dan Trump tidak mungkin mengadakan pembicaraan dalam waktu dekat, setelah AS tiba-tiba membatalkan pertemuan yang dijadwalkan di Argentina. 



Credit  sindonews.com



Putin: Kiev Pecah Belah Ukraina dengan Terapkan Darurat Militer


Putin: Kiev Pecah Belah Ukraina dengan Terapkan Darurat Militer
Putin menyatakan bahwa dengan mendeklarasikan darurat militer di sepuluh wilayah negara itu, pemerintah Ukraina telah membagi negara itu menjadi dua bagian. Foto/Reuters

MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa dengan mendeklarasikan darurat militer di sepuluh wilayah negara itu, pemerintah Ukraina telah membagi negara itu menjadi dua bagian.



"Mereka menyatakan darurat militer di sepuluh wilayah, di mana presiden saat ini tidak memiliki banyak dukungan. Ini berarti bahwa pemerintah Ukraina telah membagi negara menjadi dua bagian, satu yang dapat dipercaya dan satu yang tidak bisa," ucap Putin, seperti dilansir Tass pada Minggu (2/12).



Putin mencatat bahwa Ukraina tidak mengumumkan darurat militer, ketika situasi negara itu jauh lebih mengerikan, dan menyebut keputusan Presiden Ukraina Petro Poroshenko itu terkait dengan pemilihan umum di negara tersebut.



Dia kemudian mengatakan, Kiev sama sekali tidak tertarik untuk menyelesaikan konflik di Donbass, terutama dengan cara damai.



"Analisis peristiwa baru-baru ini terkait dengan insiden ini atau provokasi Laut Hitam, dan apa yang kita lihat di Donbass, menunjukkan bahwa pemerintah Ukraina saat ini tidak tertarik pada pengaturan situasi secara keseluruhan, terutama dengan cara damai. Ini adalah pesta perang, dan sementara mereka tetap berkuasa, semua tragedi semacam ini dan perang akan terus berlanjut," ungkapnya.

Seperti diketahui, pekan lalu Poroshenko menyetujui penerapan darurat militer di negaranya, yang menurutunya adalah upaya untuk menghalau agresi militer yang akan dilakukan oleh Rusia.




Credit  sindonews.com




Iran Luncurkan Kapal Penghancur Siluman Sahand



Kapal Penghancur Siluman Sahand buatan Iran. The Iran Project
Kapal Penghancur Siluman Sahand buatan Iran. The Iran Project

CBDubai – Angkatan Laut Iran meluncurkan kapal penghancur buatan domestik, yang diklaim memiliki kemampuan menghindari deteksi radar.

 
Kapal Penghancur Sahand ini, yang dapat berlayar selama 5 bulan tanpa mendapat suplai, memperkuat AL Iran dan berpangkalan di Bandar Abbas di Teluk.
Kapal Sahand memiliki dek untuk tempat pendaratan helikopter, peluncur torpedo, anti-pesawat dan anti-kapal senjata, rudal dari darat ke darat dan darat ke udara, serta kemampuan melakukan perang elektronik atau electronic warfare.

 
“Kapal ini merupakan hasil dari desain kreatif dan berani dengan mengadalkan pengetahuan teknis lokal dari AL Iran. Kapal ini memiliki kemampuan siluman,” kata Wakil Laksamana Alireza Sheikhi, yang mengepalai galangan kapal AL untuk pembuatan kapal itu, seperti dilansir kantor berita IRNA dan dilansir Reuters pada 1 Desember 2018.
Peluncuran kapal penghancur ini terjadi di tengah menghangatnya hubungan AS dan Iran terkait sanksi ekonomi yang dialami negeri mullah ini. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, seperti dilansir Aljazeera, mengenakan kembali sanksi ekonomi kepada Iran setelah menyatakan diri keluar dari perjanjian internasional, yang didukung lima negara besar lainnya seperti Prancis, Inggris, Jerman, Cina dan Rusia.

 
Iran meluncurkan kapal penghancur buatan lokal pertama pada 2010 sebagai bagian dari program memperbarui kemampuan AL, yang kebanyakan berasal dari era sebelum revolusi Islam Iran pada 1979. Kebanyakan teknologi kapal Iran merupakan buatan AS.

Iran juga telah mengembangkan industri senjata domestik berukuran besar di tengah ancaman sanksi dari AS, yang membuatnya kesulitan untuk mengimpor senjata canggih dari negara lain. Sebagian industri ini dibangun di dalam bunker di bawah gunung untuk menghindari serangan rudal terpandu.

 
“Diantara tujuan kami dalam waktu dekat adalah mengiri dua hingga tiga kapal dengan helikopter khusus ke Venezuela di Amerika Selatan dalam misi yang berlangsung lima bulan,” kata Wakil Laksamana Touraj Hassani Moqaddam, yang merupakan deputi komandan AL Iran, kepada media Mehr.
Dalam pertemuan dengan militer Iran pada pekan lalu, pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei mengatakan Iran harus meningkatkan kemampuan militernya dan kesiapan untuk menghalau musuh.




Credit  tempo.co



Bantah Langgar Resolusi PBB, Iran Lanjutkan Uji Coba Rudal


Bantah Langgar Resolusi PBB, Iran Lanjutkan Uji Coba Rudal
Ilustrasi rudal. (Houthi War Media/Handout via REUTERS).



Jakarta, CB -- Iran akan melanjutkan uji coba rudal untuk membangun kemampuan pertahanan, dan membantah tindakan tersebut melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), menyusul tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran telah melakukan uji coba rudal baru.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh Iran melakukan uji coba terhadap rudal balistik jarak menengah yang mampu membawa hulu ledak ganda. Pompeo mengutuk sikap Iran dan menyebut hal itu sebagai pelanggaran terhadap perjanjian internasional mengenai program nuklir Teheran.

"Tes rudal dilakukan untuk pertahanan negara dan kami akan melanjutkan ini," ujar Juru Bicara Senior untuk Pasukan Bersenjata Iran Jenderal Abolfazl Shekarchi, seperti dikutip Reuters dari kantor berita semi-resmi Tasnim, Minggu (2/12).



Dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Shekarchi mengungkapkan Iran akan terus mengembangkan dan menguji rudal. Hal itu di luar kerangka perundingan nuklir dan menjadi bagian dari keamanan nasional. Jadi, Iran tidak akan meminta izin dari negara lain. Shekarchi tidak mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa Iran telah melakukan tes uji coba rudal baru tersebut.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengunggah cuitan di laman Twitter, "Iran hanya menguji-menembakkan rudal balistik jarak-INF yang mampu mencapai Israel dan Eropa. Perilaku provokatif ini tidak dapat ditoleransi."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi mengungkapkan rudal Iran murni defensif. Menurut dia, tidak ada resolusi Dewan Keamanan yang melarang program rudal dan uji coba rudal oleh Iran.


Resolusi PBB 2231 menetapkan perjanjian nuklir Iran 2015 dengan Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat di mana Teheran menghentikan program pengayaan uraniumnya yang disengketakan sebagai ganti untuk mengakhiri sanksi internasional.

Resolusi itu mengatakan Iran didesak menahan diri dari urusan rudal balistik yang dirancang untuk mengirimkan senjata nuklir selama delapan tahun.

Iran telah berulang kali mengatakan program misilnya adalah murni defensif dan membantah bahwa misilnya mampu ditembus dengan hulu ledak nuklir. Teheran juga membantah negaranya memiliki niat untuk mengembangkan senjata nuklir melalui pengayaan uranium.



Credit  cnnindonesia.com




Soal Pengembangan Rudal, Iran: Kami Butuh Pertahankan Diri



Soal Pengembangan Rudal, Iran: Kami Butuh Pertahankan Diri
Zarif, menuturkan, Iran butuh senjata untuk mempertahankan diri dari ancaman dan sanksi memaksa Iran untuk mengembangkan sendiri persenjataan mereka. Foto/Istimewa

TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif angkat bicara mengenai kecaman yang disampaikan oleh Amerika Serikat (AS), terkait dengan pengembangan dan uji coba rudal yang dilakukan oleh Teheran.Zarif, dalam sebuah pernyataan menuturkan, Iran butuh senjata untuk mempertahankan diri dari ancaman negara lain. Sanksi, lanjut Zarif, memaksa Iran untuk mengembangkan sendiri persenjataan mereka."Iran memiliki kebutuhan untuk mempertahankan diri. Iran tidak membeli peralatan militer seharga seratus juta dolar dari AS," ucap Zarif, seperti dilansir Teheran Times pada Minggu (2/12)."Iran perlu mengembangkan pertahanannya sendiri, kami telah mengatakan dan sekali lagi, dan kami telah membuktikan bahwa rudal kami adalah untuk pertahanan. Anda tahu, kami kembali ke sejarah di mana kota-kota kami dihujani dengan rudal dari Saddam Hussein dan Iran tidak memiliki satu rudal untuk bekerja sebagai pencegahan terhadap warganya," sambungnya, merujuk pada perang Iran-Irak pada tahun 1980-an.Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuduh Iran telah menguji tembak sejumlah rudal yang mampu membawa hulu ledak ganda. Pompeo menilai tindakan Teheran ini telah melanggar resolusi PBB."Rezim Iran baru saja menguji tembak rudal balistik jarak menengah yang mampu membawa hulu ledak ganda. Tes ini melanggar UNSCR (Resolusi Dewan Keamanan PBB) 2231. Uji coba rudal dan proliferasi rudal Iran sedang berkembang. Kami mengutuk tindakan ini dan menyerukan kepada Iran untuk menghentikan kegiatan tersebut," kata Pompeo. 




Credit  sindonews.com


'Rengekan' Trump Saat Berfoto di KTT G20

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Trump meninggalkan panggung KTTG20 saat hendak berfoto bersama Presiden Argentina.



CB, BUENOS AIRES -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyita perhatian publik ketika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 2018 di Buenos Aires. Kali ini, perhatian publik tertuju pada tingkah laku Trump yang canggung saat para pemimpin G20 hendak melakukan foto bersama.
Pada Jumat (30/12), Trump naik ke atas panggung G20 dan bersalaman dengan Presiden Argentina Mauricio Macri yang sudah terlebih dahulu berdiri di atas panggung. Setelah berjabat tangan, Trump dengan cepat berjalan ke tepi panggung dan meninggalkan Macri berdiri sendirian di tengah panggung. Trump sama sekali tidak memberi waktu untuk berfoto bersama.

Marci yang tampak bingung terlihat sempat memanggil Trump untuk kembali ke tengah panggung. Akan tetapi, Trump tidak terlihat memberi respon sehingga seorang asisten langsung berjalan cepat mengejar Trump. Marci yang ditinggalkan Trump begitu saja di atas panggung tampak salah tingkah dan mengalihkan pandangan ke berbagai sisi panggung.

Situasi yang canggung ini mengundang tawa para jurnalis dan fotografer yang menyaksikan kejadian tersebut. Berdasarkan beberapa laporan, Trump yang sudah menuruni panggung dan tidak tersorot kamera sempat melontarkan kalimat "Keluarkan saya dari sini" sebelum akhirnya dibawa kembali ke atas panggung.

Setelah berjabat tangan dengan Macri, Trump seharusnya tetap berdiri dan menunggu di atas panggung hingga pemimpin-pemimpin dunia G20 lain naik ke atas panggung. Alasannya, para pemimpin dunia ini akan melakukan sesi 'foto keluarga' bersama-sama.

Kejadian ini sempat diabadikan melalui video yang dalam waktu singkat menjadi viral di dunia maya. Video ini mendapatkan beragam tanggapan dari para pengguna media sosial.

"Momen lucu Trump meninggalkan panggung G20 sebelum sesi foto bersama dan meninggalkan Presiden Argentina Macri sendirian, sebelum ia (Trump) ketahuan bergumam 'Keluarkan saya dari sini' di mic yang menyala," tulis salah satu pengguna Twitter melalui akun KT 




Credit  republika.co.id



Lima Kejadian Menarik di KTT G20


Lima Kejadian Menarik di KTT G20
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)


Jakarta, CB -- Pemimpin global memperdebatkan ancaman-ancaman pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Argentina. Mereka membahas ancaman di KTT G20, antara lain perselisihan mengenai perang dagang dan perubahan iklim global.

Namun ternyata, fakta yang terjadi dalam KTT G20 tersebut tidak seburuk yang diperkirakan. Dikutip AFP, berikut adalah lima momen pada hari pertama KTT G20 pada Jumat, (30/11) waktu setempat yang menyita perhatian dunia:

Jabat Tangan MBS, Putin, dan Macron


Semua mata tengah tertuju pada Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di tengah kasus pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki. Namun demikian, MBS berhasil berbaur dengan pemimpin negara lain.

Bahkan sang pangeran sempat berjabat tangan dan tertawa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sementara MBS tengah menghadapi isu miring terkait pembunuhan Khashoggi, Putin juga tengah menjadi sorotan atas penembakan tiga kapal perang Ukraina oleh Rusia.

Pemandangan lain yang cukup menarik adalah percakapan MBS dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, seperti yang didokumentasikan oleh asisten pangeran.

Sang pangeran terdengar berkata dalam bahasa Inggris kepada pemimpin Prancis, "Jangan khawatir," ujarnya. Macron menjawab, "Saya khawatir. Saya sudah khawatir." Macron pun tampak memberi tahu sang pangeran, "Anda tidak pernah mendengarkan saya," yang dijawab oleh Pangeran MBS, "Saya akan mendengarkan, tentu saja."

Diplomasi Lewat Sketsa ala Putin

Dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin tampak menggambar sebuah sketsa peta Selat Kerch. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang staf delegasi Prancis.

Lewat sketsa itu, Putin menjelaskan bahwa kapal Ukraina yang dikuasai angkatan lautnya pada hari Minggu telah memasuki perairan Rusia. Putin menjelaskan itu sekaligus untuk memperkuat posisi Rusia yang sedang tersudut karena menyerang kapal tersebut.


"Putin mengeluarkan selembar kertas dan membuat sketsa laut dan selat, ia mencoba menjelaskan rute yang diambil kapal Ukraina melalui wilayah laut netral kemudian memasuki wilayah teritorial (Rusia)," kata staff delegasi itu.

NAFTA Baru Terbentuk

Di bawah ancaman perang dagang yang memburuk dalam KTT G20, AS, Kanada dan Meksiko malah dapat menunjukkan keberhasilan yang gemilang pada hari pertama. Mereka menandatangani perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang baru dan lebih baik.

Kendati demikian, anggota blok perdagangan itu tidak dapat menyepakati nama perjanjian dagang bebas yang baru itu.

AS bersikeras memakai nama USMCA (Perjanjian AS-Meksiko-Kanada), sementara Meksiko menyebutnya TMEC, dan Kanada memutar inisialnya menjadi CUSMA. Upaya masing-masing negara memberi nama usai kesepakatan baru itu nampaknya tidak memberi pertanda baik bagi perjanjian baru.

Air Mata Presiden Argentina

Presiden Argentina Mauricio Macri yang kelelahan selaku tuan rumah KTT G20 tampak emosional saat pertunjukan musikal di Teatro Colon di Buenos Aires. Orang nomor satu di Argentina itu menitikkan air mata saat para penari di atas panggung menyudahi pertunjukan mereka dengan nyanyian berirama "Argentina, Argentina" disertai tampilan kekayaan budaya Argentina.

Istrinya, Juliana Awada dan Kanselir Jerman Angela Merkel memberinya tepukan menghibur. Sebelumnya, puluhan ribu pengunjuk rasa Argentina turun ke jalanan menentang pemerintah Macri. Mereka mengatakan Macri telah menghabiskan jutaan dolar untuk menjadi tuan rumah G20, sedangkaan negaranya tersandung krisis ekonomi.

Trump pernah menjadi pemenang

Setelah kemenangan Donald Trump pada pemilihan Presiden AS tahu 2016, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan cepat membangun hubungan hangat dengan taipan real estate itu. Akan tetapi pujian Abe pada pertemuan terbaru mereka membuat bingung.

"Saya ingin mengucapkan selamat atas kemenangan bersejarah Anda dalam pemilihan paruh waktu di Amerika Serikat," kata Abe kepada Trump.

Seperti diketahui, Partai Republik yang mengusung Trump kehilangan 40 kursi di House of Representatives AS pada 6 November 2018 silam. Kontrol kursi beralih ke pesaingnya Partai Demokrat. Hal ini dikhawatirkan menodai agenda legislatif Donald Trump.



Credit  cnnindonesia.com




Cina dan Amerika Serikat Sepakat Hentikan Perang Dagang


Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS
Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS

CB, Jakarta - Cina dan Amerika Serikat setuju untuk meredakan ketegangan setelah keduanya terlibat perang dagang. Kesepakatan itu diambil saat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, melakukan pertemuan sela di KTT G20.
Kedua pemimpin itu setuju untuk tidak lagi menaikkan tarif per 1 Januari 2019. Melalui kesepakatan ini, Presiden Trump akan meninggalkan tarif US$ 200 miliar atas barang-barang impor cari Cina. Trump juga setuju untuk tidak lagi menaikkan tarif impor sebesar 25 persen atas barang – barang dari Cina.

“Cina juga setuju untuk membeli barang-barang substansial seperti bidang pertanian, energi, industri dan produk lainnya dari Amerika Serikat guna mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara,” tulis Gedung Putih.        
Dikutip dari Reuters, Minggu, 2 Desember 2012, kedua pemimpin setuju untuk menggelar perundingan terkait perubahan struktural demi mendorong adanya transfer teknologi, perlindungan intelektual properti, hambatan non-tarif, upaya mencegah pencurian siber, gangguan siber, jasa dan pertanian.


Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, saat acara bertemu dengan pemimpin bisnis di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Damir Sagolj



Wang Yi, Penasehat Negara, mengatakan negosiasi antara Beijing dan Washington dilakukan dalam suasana penuh keramahan dan terus terang. Presiden Trump dan Xi setuju kedua belah pihak harus mengarahkan hubungan bilateral ini ke arah yang lebih baik.  
“Diskusi masalah ekonomi dan perdagangan berjalan sangat positif dan konstruktif. Kedua kepala negara telah mencapai konsensus untuk menghentikan sikap saling menaikkan tarif baru,” kata Wang.
Menurut Wang, Beijing telah beritikad baik untuk menaikkan impor dari Amerika Serikat sesuai kebutuhan pasar domestik Negara Tirai Bambu itu, kebutuhan masyarakat, termasuk produk-produk yang marketable dari Amerika Serikat serta secara bertahap menghapus ketidakseimbangan perdagangan dua negara.
Bagian dari penghentian perang dagang ini, Amerika Serikat dan Cina setuju untuk saling membuka pasar menyusul reformasi baru yang dilakukan Beijing. Rencananya, Beijing dan Washignton akan meningkatkan negosiasi menuju penghapusan tarif tambahan.




Credit  tempo.co



Putin Ungkap Isi Percakapan Singkat dengan Trump di G20



Putin Ungkap Isi Percakapan Singkat dengan Trump di G20
Putin mengungkap isi percakapan singkat antara dirinya dengan Trump di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina. Foto/Sputnik

MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkap isi percakapan singkat antara dirinya dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina.

Putin dan Trump dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan G20. Namun, di menit-menit akhir, Washington membatalkan pertemuan tersebut. Kedua pemimpin negara pada akhirnya tetap melakukan pertemuan singkat secara informal di sela-sela pertemuan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers di Moskow, Putin menyatakan, dalam percakapan itu dia menjelaskan situasi yang ada di Laut Hitam. Di mana pekan lalu sempat terjadi insiden yang melibatkan penjaga pantai Rusia dan Angkatan Laut Ukraina di perairan Crimea.

"Singkatnya, saya menjawab pertanyaan-pertanyaannya tentang insiden ini di Laut Hitam. Dia memiliki posisinya sendiri, saya memiliki posisi saya sendiri," kata Putin dalam sebuah pernyataan.

"Kami masing-masing berpegang pada pandangan kami sendiri, tetapi dalam hal apapun saya memberitahunya tentang perspektif kami tentang insiden ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/12).

Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuturkan, Presiden AS, Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin jika Moskow bebaskan perwira Ukraina yang ditangkap beberapa waktu lalu.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan CNN, Pompeo menuturkan keputusan pembatalan pertemuan Trump dan Putin adalah sesuatu yang disesalkan. Namun, dia menyebut, pembatalan ini disebabkan oleh tindakan Rusia di Selat Kerch.

"Kami ingin para perwiran itu kembali, kami ingin kapal-kapal itu kembali. Kami menyesal (pembatalan pertemuan Putin-Trump), tetapi Rusia menyebabkan pertemuan ini dibatalkan oleh perilaku mereka di Selat Kerch," kata Pompeo. 




Credit  sindonews.com