Rabu, 20 Juli 2016

Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F-16 saat Kudeta

 
Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F 16 saat Kudeta
Pesawat jet tempur F-16 militer Turki. | (Reuters/Murad Sezer)
 
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan naik pesawat jet pribadi saat terbang pulang dari Marmaris ke Istanbul beberapa jam setelah kudeta militer berlangsung dibidik oleh dua pesawat jet tempur F-16. Namun, pesawat Erdogan tiba-tiba menyelinap hilang dari bidikan jet tempur yang dipiloti militer pengkudeta.

Dua jet tempur F-16 yang membidik pesawat jet mewah Erdogan Gulfsream sejatinya sudah siap dengan tembakan rudal Sidewinder. Namun, pilot pengkudeta tidak sempat menembakannya dalam momen langka yang hanya beberapa menit itu.

Arda Mevlutoglu, seorang wartawan Turki yang mengkhususkan diri di bidang militer memberikan analisa lolosnya Erdogan dari upaya pembunuhan oleh jet-jet tempur canggih itu.

 

Menurutnya, pilot Presiden Erdogan sudah mempunya rencana cerdik. Sang pilot, katanya, mengalihkan transponder radio pesawat untuk dicocokkan dengan sebuah pesawat sipil, sehingga pesawat Gulfstream secara efektif "menyamar" sebagai pesawat sipil. Hal ini terjadi, karena saat itu langit di dekat Istanbul juga ramai lalu lalang pesawat sipil atau pesawat komersial.

Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F 16 saat Kudeta

Ketika penyamaran itu sukses, muncul pesawat pesawat tempur yang dipiloti pasukan loyalis Erdogan. Pilot tempur itu lantas mengejar dua pesawat jet tempur F-16 pemberontak yang sempat membidik pesawat Erdogan.

Erdogan sendiri ketika ditanya soal ancaman penembakan jatuh pesawatnya saat kudeta, menolak menjelaskan “tipu muslihat” pilot pesawatnya. Dia hanya berujar bahwa hanya ada “kecelakaan komunikasi”.

Kudeta militer yang berakhir dengan kegagalan telah menewaskan hampir 300 tentara pemberontak, pasukan loyalis, polisi dan warga sipil. Ketika kudeta pecah, kota Istanbul mirip medan tempur, di mana bermunculan jet tempur, tank dan beberapa helikopter militer.

Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F 16 saat Kudeta

Setelah Erdogan lolos dari upaya pembunuhan, para pasukan loyalisnya membalas dengan menyerang pesawat-pesawat pemberontak. Laporan sejumlah media Turki menyebut pilot-pilot loyalis Erdogan menembak jatuh helikopter pemberontak dan mengebom landasan pacu untuk mencegah pesawat pemberontak lainnya melakukan lepas landas.

Ada beberapa contoh dalam sejarah kudeta militer di mana pesawat tempur canggih memainkan peran penting. Kini, pasca-kudeta militer gagal, Angkatan Udara Turki—salah satu yang terbesar dan paling modern di Eropa—dalam proses perombakan besar-besaran, sehingga mau tidak mau kekuatan militer Turki akan berkurang.

”Tampaknya para pemberontak sangat teratur, terutama di Angkatan Udara,” kata Arda Mevlutoglu, mengacu pada langkah militer Turki yang memilih opsi Angkatan Udara sebagai “motor” kudeta, kepada The Daily Beast, Selasa (19/7/2016).

Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F 16 saat Kudeta

Pasukan Anti-Erdogan setidaknya menguasai empat jet tempur F-16, empat KC-135 tanker udara, sepasang helikopter Blackhawk , enam pesawat angkuat C-160 dan C-130 dan banyak pesawat militer lain. Data ini belum termasuk laporan 42 helikopter militer Turki yang hilang dari markas dan sejumlah kapal Angkatan Laut yang bertugas di Laut Merah.

Ahli penerbangan Italia, David Cenciotti, menuliskan analisa situasi lalu lintas kontrol udara Ankara dan sekitarnya saat kudeta pecah, dalam sebuah blog di The Aviationist . Menurutnya, pukul 22.00 pada malam hari tanggal 15 Juli 2016, sepasang jet tempur F-16 bersenjata telah lepas landas dari pangkalan udara Akinci, sebelah utara dari Ankara.

 

Pengendali lalu lintas udara, tampaknya berpihak pada pemberontak, dengan berkomunikasi via radio dengan rekannya di bandara Esenboga di Ankara. Menurutnya, ketika jet-jet F-16 pemberontak terbang tinggi di atas Ankara, koordinasi dengan kontrol lalu lintas udara lokal tidak akan mungkin terjadi.

Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F 16 saat Kudeta

Seorang mantan perwira militer Turki kepada Reuters, juga pernah mengungkap ancaman dua jet tempur F-16 pemberontak terhadap pesawat Erdogan saat dalam penerbangan pulang dari Marmaris ke Istanbul.

”Setidaknya dua F-16 melecehkan pesawat Erdogan ketika berada di udara,” katanya. Mantan perwira militer yang memiliki pengetahuan tentang peristiwa itu, mengaku tidak tahu mengapa dua jet tempur F-16 pemberontak itu tidak menembak pesawat Erdogan.


Begini Cara Erdogan Lolos dari Pembunuhan F 16 saat Kudeta


Sebaliknya, pesawat Presiden Turki itu mencapai tujuan sebelum fajar tanpa mengalami kerusakan pada hari Sabtu. ”Mengapa mereka tidak menembak itu adalah sebuah misteri,” imbuh mantan pejabat militer Turki yang menolak diidentfikasi itu.



Credit  Sindonews





Sebanyak 14 Kapal Militer Turki dan Komandannya Hilang sejak Kudeta

 
Sebanyak 14 Kapal Militer Turki dan Komandannya Hilang sejak Kudeta
Rakyat Turki merayakan kegagalan kudeta militer. | (Reuters/Ammar Awad)
 
ANKARA - Sebanyak 14 kapal militer Angkatan Laut Turki dan komandannya yang aktif bertugas di Laut Aegea atau Laut Hitam hilang sejak kudeta yang berakhir dengan kegagalan pada Jumat malam lalu.

Komandan Angkatan Laut Turki, Laksamana Veysel Kosele, tidak bisa dilacak sejak upaya kudeta berlangsung sekelompok pasukan pertahanan Turki.

Belum jelas apakah Laksamana Kosele merupakan kaki tangan dari para konspirator yang memimpin upaya kudeta atau tidak.

Namun, laporan media lokal menduga bahwa komandan Angkatan Laut itu telah ditipu oleh komplotan kudeta yang memberi informasi agar membawa kapal karena aka nada serangan teroris di negara itu.

Belasan 14 kapal militer itu belum kembali ke pelabuhan sejak upaya kudeta militer Jumat malam lalu. Kapal-kapal yang sejatinya bisa dilacak oleh radar atau satelit itu diduga telah menuju ke pelabuhan Yunani.

Sebelumnya, sekitar delapan perwira militer Turki dilaporkan telah mencari suaka di Yunani setelah melarikan diri ke negara mereka. Aksi melarikan diri menyusul langkah pasukan pro-Pemerintah Erdogan yang menangkap komplotan kudeta.

Ribuan personel militer, termasuk para jenderal telah ditahan dan terancam hukuman mati jika Turki benar-benar menghidupkan kembali hukuman mati.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa komplotan kudeta telah mencoba membunuhnya di sebuah resor di sebelah barat daya Turki, di mana dia tinggal. Dua pengawalnya tewas dalam serangan itu.

Seorang juru bicara Pemerintah Turki dikutip oleh The Times, Selasa (19/7/2016)mengatakan bahwa pemerintah percaya ada sel-sel tidur ”yang mungkin mencoba untuk membajak helikopter atau terlibat dalam tindakan kekerasan lainnya terhadap demonstran damai dan (menduduki) gedung-gedung pemerintah".

Presiden telah mendukung penghidupan kembali hukuman mati jika parlemen mengambil keputusan serupa. ”Masalah ini sekarang dapat diambil untuk agenda parlemen dan dapat dibahas di sana. Kami sebelumnya menghapuskan, tapi kami selalu bisa kembali dan kembali memperkenalkan itu,” kata Erdogan.

”Ada kejahatan yang jelas pengkhianatan. Permintaan Anda (orang-orang Turki) tidak pernah diabaikan oleh pemerintah. Tetapi para pemimpin harus datang bersama-sama dan mendiskusikan itu. Jika mereka menerima untuk mendiskusikannya, kemudian sebagai presiden saya akan menyetujui keputusan apapun yang keluar dari parlemen,” imbuh Erdogan.



Credit  Sindonews



Punya Senjata Terlalu Hebat, Garda Nasional Pesan yang Biasa Saja



Pecheneg machine-gun
Seorang tentara dari Angkatan Laut Rusia memamerkan senapan mesin Pecheneg pada pameran senjata dan peralatan khusus di Hari Inovasi Distrik Militer Timur Day di Vladivostok. Sumber: Vitaliy Ankov/RIA Novosti




Rusia menciptakan senjata baru untuk Garda Nasional Rusia yang akan menggantikan “Pecheneg” dan senapan mesin Kalashnikov. Menurut para ahli militer, keputusan untuk mengembangkan senjata baru tersebut dibuat karena kemampuan senjata yang dimiliki saat ini terlalu besar untuk digunakan di daerah perkotaan.
 Kementerian Dalam Negeri Rusia telah membeli senjata buatan dalam negeri terbaru untuk digunakan khusus di wilayah yang padat penduduk.
Tugas utama yang diminta pasukan keamanan kepada pihak pengembang senjata terbaru itu ialah bahwa senjata tersebut harus menjadi senjata yang tepat untuk digunakan di daerah tertutup.
Senjata terbaru ini harus ringan dan dilengkapi kaliber kecil dengan hentakan tembakan yang minimal.

Mengapa ada senjata yang tak cocok digunakan dalam pertempuran di tengah kota?

Model terbaru ini dibangun berdasarkan perlengkapan tempur “Ratnik” dan dimaksudkan untuk menggantikan senapan mesin “Pecheneg” yang digunakan oleh pasukan khusus Kementerian Dalam Negeri Rusia, kata Dmitry Safonov, seorang analis militer dari surat kabar Izvestia, berpendapat.

Ratnik

Perlengkapan tempur Ratnik adalah perlengkapan tentara baru yang mulai dipasok untuk pasukan Rusia sejak Mei lalu. Perlengkapan tempur ini dapat melindungi tentara dari ledakan dan pecahan peluru, senjata api, sistem proteksi, serta komunikasi, navigasi, dan sistem desain target — yang berjumlah 50 elemen.
Ratnik telah dipasok secara bertahap untuk pasukan Rusia sejak Mei lalu. Seragam ini terutama didesain untuk penembak, pengemudi kendaraan lapis baja, serta pengendali senjata pesawat tempur.
“Pecheneg dan Kalashnikov tak mudah untuk digunakan — hanya seorang profesional dan berpengalaman yang dapat menggunakan senjata ini. Kedua senjata ini dapat menyebabkan konsekuensi serius jika berada di tangan pasukan militer yang minim pengalaman. Misalnya, kaki-dua (bipod) senapan “Pecheneg” yang berada langsung di bawah pemicu tidak memungkinkan pasukan khusus menembakkan peluru langsung dari jendela sebuah gedung rumah susun. Senapan jenis ini memiliki posisi tembak dalam ruangan dan sebagai akibatnya, senapan ini tidak memungkinkan pasukan militer untuk melihat situasi di luar jendela,” kata sang ahli.

Menurutnya, baik senapan mesin Kalashnikov maupun “Pecheneg” memiliki kekuatan tembak yang tinggi karena menggunakan peluru yang dapat terpencar luas. “Tembakan senjata api jenis ini dapat melubangi dinding antarruangan pada gedung rumah susun yang terbangun dari beton. Hal ini harus dihindari dalam kasus penembakan dalam kota. Hal tersebut, secara khusus, menjelaskan alasan pemilihan peluru 5,45 milimeter,” kata Safonov menambahkan.
Sebagaimana yang ia tekankan, saat ini, aparat penegak hukum bersenjata juga memiliki senapan mesin Kalashnikov dengan peluru serupa. “Modelnya bagus, tapi cadangan pelurunya terlalu sedikit, hanya 45 peluru. Butuh waktu lama untuk mengisi ulang. Senjata itu tidak nyaman digunakan dalam pertempuran di ruang yang terbatas,” kata Safonov.

Seperti apa senjata terbaru ini nantinya?

Model terbaru senjata ini dinamai “Kord-5,45” dan hadir sebagai versi mini dari senapan mesin kaliber besar dengan sabuk amunisi berukuran 12,7 x 108 milimeter. Kord-5,45 diciptakan untuk amunisi menengah berukuran 5,45 x 39 milimeter, dan menurut para pengembang, prototipe senapan sudah dapat dipamerkan pada akhir tahun ini.

Senapan ini mampu menghasilkan mulai dari 800 hingga 900 tembakan per menit. Pengisian ulang dapat dilakukan baik secara konvensional dengan sabuk amunisi maupun tabung (cartridge amunisi) dari senapan AK-74 dengan 30, 35, dan 60 butir peluru pada masing-masingnya.
Senjata terbaru ini direncanakan akan dilengkapi laras senapan berukuran 900 dan 750 milimeter yang dapat diganti, serta popor (gagang senapan) lipat. Senapan ini juga dapat dilengkapi dengan pembidik tambahan.
Pembuatan senapan Kord-5,45 akan menelan biaya sekitar 25 juta rubel (sekitar 5,1 miliar rupiah)




Credit  RBTH Indonesia






Jokowi Lantik Komjen Suhardi Alius Jadi Kepala BNPT


 
Jokowi Lantik Komjen Suhardi Alius Jadi Kepala BNPT
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius (Sindophoto)

 
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alis menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri itu dilantik dan diambil sumpahnya melalui Keputusan Presiden Nomor 70/PPA/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Utama Kepala BNPT. Suhardi menggantikan Jenderal Polisi Tito Karnavian yang telah menjabat Kapolri

Selain Kepala BNPT, Jokowi juga melantik Penny Kusumastuti Lukito menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggantikan Roy Alexander Sparringa.

Penny diangkat berdasarkan Keppres Nomor 68/PPA/2016 tentang pengangkatan jabatan utama di lingkungan BPOM. Usai diambil sumpahnya Suhardi dan Penny langsung menandatangi Kepres di hadapan Presiden Jokowi.

Dari pantauan Sindonews di lokasi, sejumlah menteri hadir dalam pelantikan ini seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.‎

Turut hadir Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.



Credit  Sindonews







Militer Cina Berada di LCS Sebagai Reaksi Terhadap AS

 Kapal penjaga laut Cina berpatroli di Laut Cina Selatan.
Kapal penjaga laut Cina berpatroli di Laut Cina Selatan.
 
CB, SINGAPURA -- Peneliti senior di Angkatan Laut Cina, Zhang Junshe mengatakan kehadiran kapal-kapal Cina di Laut Cina Selatan dimaksudkan sebagai reaksi terhadap Amerika Serikat dan Jepang yang secara teratur melakukan latihan militer di wilayah tersebut.
"Kami hanya melaksanakan latihan militer 'di depan rumah kami sendiri', sementara mereka (Amerika dan Jepang) melakukannya jauh dari negara mereka," kata peneliti senior di Lembaga Militer dan Akademik Angkatan Laut Cina itu di Singapura, Selasa (19/7).
Menurut Zhang, Amerika dan Jepang melakukan latihan militer gabungan dengan alasan untuk menjaga keamanan di wilayah Asia Tenggara padahal selama ini tidak ada masalah di kawasan tersebut. Dia menambahkan, Cina melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan hanya untuk menunjukkan latihan pertahanan tapi bukan untuk pamer kekuatan dan tidak ada target khusus dalam kegiatan tersebut.
"Kami juga tidak melakukan latihan militer secara besar-besaran karena kami sadar kegiatan seperti itu banyak mengeluarkan biaya," kata Zhang kepada wartawan setelah pelaksanaan dialog yang diikuti oleh 30 pakar dari negara-negara di Asia pada Senin (18/7).
Dialog tersebut diselenggarakan untuk mengetahui pendapat dan mencari masukan dari para pakar tentang hasil putusan Pengadilan Permanen Arbitrase (PCA/Permanent Court of Arbitration). Kecuali pakar dari Vietnam, seluruh peserta dialog yang disponsori Institut Studi Perbatasan Cina itu setuju dengan langkah Cina mengambil jalan negosiasi bilateral dalam penyelesaian sengketa di LCS antara Filipina dan Cina.
Pada 12 Juli 2016, Pengadilan Permanen Arbitrase di Den Haag, Belanda, memenangkan Filipina atas gugatannya terhadap Cina mengenai sengketa di Laut Cina Selatan. Cina tidak menerima hasil putusan tersebut.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil

 Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
 
CB,  ANKARA -- Dua setengah jam jelang upaya kudeta pemerintahan Turki, sembilan menteri senior bertemu di ruang konferensi di kantor perdana menteri. Saat itu waktu sudah memasuki tengah malam. Dengan situasi tegang, para menteri membahas kudeta yang mungkin akan membuat mereka dipenjara atau tewas.

"Mereka mungkin akan berhasil, dan kita akan mati hari ini," ujar salah seorang menteri yang hadir dalam pertemuan itu. "Mari kita bersiap-siap untuk mati, kita akan menjadi martir lewat pertempuran ini."

Menteri itu mengirimkan penjaga untuk mengambil senjata pribadinya. Sementara, pasukan keamanan yang melindungi gedung itu dikawal keluar. Para menteri itu tidak tahu, siapa yang bisa dipercaya dalam situasi kudeta seperti saat ini.

Dalam pertemuan tersebut, para menteri mengetahui televisi negara TRT telah diambil alih oleh pemberontak. Pembawa berita telah siap membacakan deklarasi kudeta militer dan penggulingan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Menteri kabinet terdiam dalam waktu dua menit.

Salah seorang kemudian membuat gurauan untuk meredakan situasi. "Jangan terlalu memikirkan TRT, saya bahkan tidak menontonnya pada hari-hari biasa," ujar menteri itu.

Faksi militer yang hendak melakukan kudeta mengirim tank ke jalanan Istanbul dan Ankara, memblokade jembatan, menangkapi petinggi militer, merebut televisi nasional, serta melancarkan serangan terkoordinasi ke kantor kepolisian dan markas keamanan. Para pemberontak berjanji untuk mengembalikan demokrasi.



Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat kota Istanbul, Turki, (16/7).
 
Pemberontakan itu berakhir dengan kegagalan, tetapi telah menghilangkan ratusan nyawa dan melukai ribuan orang. Kerusakan juga tampak di markas intelijen dan gedung parlemen yang menjadi sasaran pengeboman.
Setelah kudeta gagal, sejumlah pertanyaan muncul? Bagaimana upaya tersebut bisa mudah dipatahkan? Banyak pengamat bilang upaya pengudeta amatir. Namun, sejumlah pejabat menegaskan jika upaya mengambil alih pemerintahan telah tersusun dengan baik.

Upaya menangkap Erdogan
Di Ankara pada Jumat pekan lalu, hari saat kudeta dilakukan, menteri dalam negeri diundang bersama sejumlah petinggi menggelar pertemuan tingkat tinggi. Pertemuan seharusnya dimulai pada pukul 17.00. Namun, ia tak datang karena terlalu sibuk. Sejatinya menteri dalam negeri ditangkap saat itu.
Saat kudeta dimulai, mendagri terjebak di Bandara Esenboga. Di sana ia dilindungi oleh kerumunan yang berkumpul untuk menolak kudeta.

Petinggi kontraterorisme Turki yang melakukan kampanye anti-ISIS juga tidak datang dalam pertemuan. Ia kemudian ditemukan tewas tertembak dengan tangan terikat di bagian belakang. Seorang pejabat mengatakan, ia ditembak di bagian leher.

Presiden Erdogan berada di Resor Marmaris untuk berlibur. Mantan perdana menteri itu langsung meninggalkan tempat liburannya setelah mengetahui gerakan kudeta. Sekitar 20 menit setelah ia pergi, pihak kudeta menyerang resor tersebut. Sekitar 25 tentara turun dari helikopter dengan tali dan menyerbu hotel itu guna menangkap Erdogan.

 
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan wawancara dengan CNN Turki dari tempat persembunyiannya.
 
Erdogan berangkat dari Marmaris dengan menggunakan pesawat bisnisnya. Dua jet F-16 yang dikuasai pemberontak sempat mengunci pesawatnya. Jet itu tak jadi menembak pesawat Erdogan. Alasannya, pilot kepresidenan mengatakan lewat radio bahwa itu merupakan pesawat penerbangan Turkish Airlines.

Pada sekitar pukul 21.00, Jenderal Mehmet Disli disebut telah memerintahkan pasukan khusus untuk menangkap petinggi komando senior militer. Tank kemudian diturunkan di jalanan Kota Ankara. Sekitar satu jam kemudian, mereka menutup Jembatan Bosphorus Istanbul dan Fatih Sultan Mehmet.

Cemaletti Hasimi, penasihat senior Perdana Menteri Binari Yildrim menyaksikan semua adegan itu. Setelah melihat Ankara yang sudah dikepung, ia lantas berjalan ke kantor wakil perdana menteri. "Apakah ini asli?" tanyanya. "Iya, ini nyata," jawab kantor wakil PM. "Namun, kami tak tahu apakah kudeta ini merupakan rantai komando atau hanya faksi militer."

Sekitar pukul 22.37, mereka menggelar pertemuan dengan Yildrim yang berada di Istanbul. Dalam pertemuan diputuskan pernyataan adanya upaya kudeta. Mereka hendak memanggil TRT, tetapi 10 menit kemudian telah diumumkan jika televisi pemerintah diambil alih.

Hasimi lantas memanggil televisi swasta NTV. Beberapa menit kemudian, Yildrim dengan tegas mengecam kudeta tersebut.
Di sisi lain, kondisi ricuh dan kacau terjadi di Ankara dan Istanbul. Sebuah pernyataan yang sepertinya datang dari situs militer menyatakan situasi telah bisa diatasi. Mereka mengklaim segera mengembalikan demokrasi.
Pernyataan ini membuat pejabat pemerintah takut jika itu datang dari komando militer. Hasimi menuding sejumlah hakim terlibat dalam upaya kudeta. Mereka ditugaskan untuk mengesahkan penggulingan Erdogan.

"Hari itu merupakan malam yang buruk," ujar Murat Karakullukcu, pejabat polisi yang bertugas di markas saat kejadian. "Apa yang ada dalam pikiran kami pertama adalah bagaimana bisa selamat. Kami pun membalas dengan menembaki helikopter dengan senjata kecil."

Erdogan tampil
Kembali ke kantor perdana menteri, kondisi berubah setelah Erdogan secara terpisah tampil langung lewat Iphone pada Sabtu pukul 00.37. Ia meminta agar rakyat turun ke jalan mempertahankan demokrasi. "Ini merupakan momen di saat psikologi terbalik, dan kami yakin akan menang," ujar Hasimi.

 
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Wanita menangisi jenazah warga Turki yang tewas akibat upaya kudeta.
 
Orang-orang mulai turun ke jalan dalam jumlah besar mengikuti panggilan Erdogan. Kemudian menteri agama telah meminta otoritas imam di Turki untuk menyerukan di masjid-masjid, "Allah Maha Besar." Sejumlah menteri tetap khawatir seruan ini akan menimbulkan korban jiwa cukup besar.

Pernyataan dari pemimpin oposisi dan petinggi militer, termasuk komando militer yang menolak kudeta, mengakhiri upaya penggulingan Erdogan. Upaya kudeta gagal pada pukul 04.00 pagi.

Pada pukul 01.00, kepala kepolisian Bursa menangkap komandan militer setempat. Mereka menemukan dokumen enam halaman, di dalamnya termasuk nama-nama hakim dan pejabat militer. Mereka akan mengisi jabatan-jabatan strategis di birokrasi jika kudeta berhasil.

"Ini merupakan momen krusial," ujar Hasimi. "Ini merupakan upaya yang terkoordinasi dengan baik tetapi berhasil digagalkan oleh kepemimpinan dan pergerakan rakyat yang mengubah rencana mereka."

Kudeta itu, kata Hasimi, bisa saja berhasil. "Namun mereka kehilangan momen saat presiden serta perdana menteri serta petinggi militer memberikan pernyataan di televisi, Mereka menentang kudeta dan mendukung demokrasi. Warga yang menolak kudeta pun pulang ke rumah."










Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Diduga Salah Tembak, Jet Tempur AS Bunuh 85 Warga Suriah

 
Diduga Salah Tembak, Jet Tempur AS Bunuh 85 Warga Suriah 
 Ilustrasi serangan udara. (Reuters/Kai Pfaffenbach)
 
Jakarta, CB -- Jet tempur AS menewaskan lebih dari 85 warga sipil Suriah, termasuk anak-anak, dalam serangan di Suriah. Diduga jet tempur AS salah tembak, mengira gerombolan tersebut adalah militan ISIS.

Diberitakan Telegraph, Selasa (19/7), delapan keluarga tewas saat mereka mencoba melarikan diri dari kota yang dikuasai ISIS di Suriah. Peristiwa ini disebut sebagai serangan tunggal yang terbanyak menewaskan warga sipil sejak koalisi tempur AS melakukan serangan udara di Irak dan Suriah.

Dalam pernyataannya, lembaga pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, memperlihatkan gambar para korban usai serangan dilakukan di desa Tokhar dekat Manbij, kota yang dikuasai ISIS. Dalam gambar teresbut, terlihat jasad anak-anak, termuda berusia sekitar tiga tahun di bawah reruntuhan.

Observatory mengatakan, serangan itu diduga salah tembak. Tentara AS bisa jadi mengira gerombolan itu adalah militan ISIS. Serangan tersebut diyakini adalah yang pertama kali dilakukan oleh jet yang terbang dari pangkalan udara Incirlik, Turki, yang baru dibuka sejak upaya kudeta akhir pekan lalu.

Juru bicara Pentagon, Mayor Angkatan Darat Adrian J.T. Rankine-Galloway, dalam pernyataannya yang dikutip dari The Intercept mengaku telah mendengar laporan soal kematian warga sipil di wilayah tersebut.

"Jika informasi soal tuduhan itu kredibel, kami akan menentukan langsung selanjutnya yang tepat. Kami telah melakukan peninjauan selama proses penyerangan untuk menghindari atau menimimalisir korban sipil dan mematuhi prinsip-prinsip Undang-undang Konflik Bersenjata," ujar Rankine-Galloway.

Upaya merebut Manbij dan daerah sekelilingnya dari ISIS dimulai sejak akhir Mei lalu. Menurut perhitungan Pentagon, koalisi AS telah melancarkan 450 serangan udara di wilayah ini. Dalam 48 jam terakhir, AS melakukan 11 kali serangan di Manbij.

Banyak militan ISIS yang masih bercokol di kota tersebut dan melarang warga sipil untuk keluar. Merebut Manbij dianggap sangat penting karena kota itu terletak hanya 30 menit dari perbatasan Turki dan merupakan jalur pemasok logistik ke Raqqah, ibu kota ISIS.

Manbij juga merupakan persembunyian bagi para militan ISIS asal negara-negara Barat.

Sejak dimulai pada September 2014, serangan koalisi AS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil di Suriah dan Irak, berdasarkan perhitungan situs Airwars.

Situs pemantau upaya militer di Suriah dan Irak itu mencatat koalisi telah melakukan 13.960 serangan udara di Irak dan Suriah, menjatuhkan hampir 50 ribu bom dan rudal dalam 710 hari penyerangan.



Credit  CNN Indonesia





Vietnam Tolak Paspor Warga China Bergambar Laut Sengketa


 
Vietnam Tolak Paspor Warga China Bergambar Laut Sengketa  
Ilustrasi (Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Petugas perbatasan Vietnam menolak membubuhkan stempel pada paspor warga China dengan gambar sembilan garis putus atau nine dash-line di laut sengketa. Langkah ini diambil di tengah ketegangan di Asia terkait perebutan wilayah Laut China Selatan.

Diberitakan dari Strait Times yang mengutip media Vietnam Tuoi Tre News, Senin (18/7), warga China pemegang paspor ini akan diberikan visa kunjungan saat kedatangan (on-arrival visa) yang berbeda tanpa pembubuhan stempel pada paspor.

Langkah ini diambil Vietnam di tengah ketegangan di kawasan menyusul keputusan pengadilan arbitrase permanen di Den Haag yang menyatakan klaim China di Laut China Selatan ilegal.

Perairan yang diyakini kaya minyak dan gas itu diakui juga oleh Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia dan Taiwan. Vietnam menyambut baik keputusan arbitrase tersebut, dan mengambil langkah menolak paspor bergambar nine dash-line.

"Dengan mengeluarkan visa berbeda, petugas Vietnam bisa menghindari memberi stempel langsung pada paspor, menunjukkan sikap Vietnam yang tidak mengakui sembilan garis putus dalam bentuk apa pun," kata Dewan Rakyat provinsi Quang Ninh di Vietnam.

Setiap paspor China yang tidak sengaja distempel akan kembali distempel dengan kata "tertolak" jika pemiliknya kembali memasuki Vietnam.

Paspor dengan gambar peta yang mencakup nine dash-line diterbitkan tahun 2012 lalu, memicu protes dari negara-negara pengklaim lainnya.

Selain menolak paspor, Vietnam melakukan cara lain untuk menyatakan sikapnya. Sebuah provinsi di Vietnam memerintahkan dihentikannya sinetron Shanghai Bund, setelah tokoh utamanya Huang Xiaoming mendukung klaim Beijing atas Laut China Selatan.

Di Hanoi, sekitar 20 orang ditahan dalam protes menentang penolakan China mengakui keputusan pengadilan arbitrase.



Credit  CNN Indonesia








China Mulai Patroli Udara di Laut Sengketa

 
China Mulai Patroli Udara di Laut Sengketa  
Juru bicara AU China menyatakan bahwa patroli udara di kawasan Laut China Selatan ini akan dilakukan secara rutin di masa mendatang. (Reuters/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative)
 
Jakarta, CB -- Militer China memulai patroli udara di sekitar pulau sengketa di perairan Laut China Selatan pada awal pekan ini. Patroli militer ini seakan menegaskan penolakan tegas Beijing terhadap keputusan pengadilan arbitrase permanen internasional yang menolak klaim China di perairan sengketa itu.

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), nama lain untuk militer China, pada Senin (18/7) menerbangkan "jet patroli udara baru-baru ini."

PLA mengerahkan jet pengebom H-6K dan pesawat lainnya termasuk jet tempur, pesawat pengawas dan kapal tanker untuk berpatroli di sekitar pulau dan terumbu karang di Laut China Selatan, termasuk Huangyan Dao, pulau sengketa yang juga diklaim oleh Filipina dengan nama Scarborough Shoal.

Juru bicara AU China, Shen Jinke, memaparkan bahwa sejumlah pesawat tempur dan pengawas itu akan melakukan tugas patroli, pertempuran udara, serta pengawasan pulau dan terumbu karang.

"Angkatan Udara bertujuan untuk mempromosikan pelatihan tempur yang sebenarnya di atas laut, meningkatkan kemampuan tempur terhadap berbagai ancaman keamanan dan menjaga kedaulatan dan keamanan nasional," kata Shen, dikutip dari kantor berita Xinhua.

Shen mengklaim bahwa patroli semacam ini akan dilakukan secara rutin di masa mendatang. "Untuk secara efektif memenuhi misinya, Angkatan Udara akan terus melakukan patroli tempur secara teratur di Laut China Selatan," ujarnya.

Dalam laporan Xinhua, Shen kembali menegaskan bahwa seluruh kepulauan di Laut China Selatan merupakan bagian dari wilayah China sejak zaman dahulu sehingga, hak dan kepentingan China di perairan itu tidak boleh dilanggar.

"Angkatan Udara PLA tegas akan membela kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan maritim, menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dan mengatasi berbagai ancaman dan tantangan," katanya.

Pengumuman patroli udara ini, disertai dengan pernyataan terpisah bahwa China akan melakukan latihan militer di lepas pantai Pulau Hainan di Laut China Selatan menyusul keputusan pengadilan arbitrase permanen pekan lalu, yang mengatakan klaim China di laut sengketa yang termaktub dalam sembilan garis putus, atau nine-dash line, tidak sah.

Pengumuman ini juga bertepatan dengan kunjungan Laksamana John M. Richardson, Kepala Operasi Laut AS ke Beijing untuk mendiskusikan sengketa Laut China Selatan dan isu lainnya yang merebak usai keputusan pengadilan itu, menurut laporan New York Times.

China sendiri menyatakan tidak peduli pada keputusan itu dan menilai pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, tidak memiliki jurisdiksi yang relevan terkait sengketa Laut China Selatan.

Sementara, Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengaku telah menolak tawaran China untuk memulai perundingan terkait saling klaim di Laut China Selatan. Alasannya, China ingin agar perundingan itu tidak menyinggung hasil pengadilan arbitrase permanen.

Tawaran tersebut disampaikan kepada Yasay oleh Menlu China Wang Yi dalam pertemuan di sela KTT Asia-Eropa akhir pekan lalu. Yasay mengatakan Yi mengajukan perundingan bilateral terkait masalah tersebut, namun pembicaraan nanti "di luar keputusan arbitrase."

Filipina, kata Yasay, menolak tawaran itu karena tidak sesuai dengan kepentingan nasional mereka.




Credit  CNN Indonesia



Turki Resmi Minta AS Segera Ekstradisi Gulen

 
Turki Resmi Minta AS Segera Ekstradisi Gulen  
Turki telah secara resmi meminta Amerika Serikat segera mengekstradisi Fethullah Gulen, tokoh agama yang disebut dalang kudeta akhir pekan lalu. (Cihan News Agency/Handout via Reuters)
 
Jakarta, CB -- Turki telah secara resmi meminta Amerika Serikat segera mengekstradisi Fethullah Gulen, tokoh agama yang disebut dalang kudeta akhir pekan lalu.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengumumkan permintaan tersebut kepada parlemen Turki dan di Twitter pada Selasa (19/7), menyebut bahwa Gulen adalah "pemimpin teroris."

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan dalam wawancara eksklusif dengan CNN bahwa permintaan ekstradisi akan segera dilayangkan.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Erdogan telah menelepon Presiden Barack Obama untuk membicarakan status Gulen pada Selasa waktu setempat.

Gulen yang saat ini mengasingkan diri di Pennsylvania membantah seluruh tuduhan tersebut.

AS dan Turki memiliki perjanjian ekstradisi yang diberlakukan sejak tahun 1981. Perjanjian ini mencakup ekstradisi bagi pelaku kejahatan yang pelakunya bisa dipenjara, namun tidak memuat soal "kejahatan politik."

Menurut para ahli hukum yang dikutip Reuters, pengacara di Kementerian Luar Negeri dan Kehakiman akan meninjau permintaan ekstradisi Turki untuk menentukan apakah Gulen layak dipulang paksa.

Jika iya, maka permintaan itu akan dilayangkan ke hakim di AS untuk menentukan apakah kejahatannya tersebut membuat dia diekstradisi. Keputusan hakim ini tidak bisa diganggu gugat, tapi seseorang bisa mengajukan petisi menentang ekstradisi tersebut, dengan mengatakan penahanan atas dirinya tidak sesuai hukum.

Walau petisi jarang dikabulkan, namun upaya banding atas langkah ini di Mahkamah Agung AS bisa berlangsung bertahun-tahun.

Upaya ekstradisi Gulen dilakukan ditengah upaya Turki membersihkan pemerintahan dan militer dari orang-orang yang terlibat kudeta. Ribuan orang telah dipecat atau ditangkap.

Gulen sendiri pekan lalu menyatakan akan mematuhi ekstradisi jika pemerintah Amerika Serikat memutuskannya. "Saya benar-benar tidak khawatir tentang permintaan ekstradisi, sebagaimana saya tidak khawatir terhadap kematian," kata Gulen dalam wawancara di kediamannya, Minggu (17/7



Credit  CNN Indonesia




Akhir Petualangan Santoso di Hutan Belantara Poso


 
 
KOMPAS TV/ MANSUR Kelompok teroris Santoso alias Abu Wardah yang selama ini menjadi buronan polisi, diduga telah keluar meninggalkan wilayah Gunung Biru, Kecamatan Poso Pesisir dan kini berada di wilayah Kepolisian Sulawesi Selatan. 
 
JAKARTA, CB - Selama 1,5 tahun diburu, pimpinan kelompok teroris di Poso, Santoso alias tewas dengan timah panas bersarang di tubuhnya dalam baku tembak di daerah Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah.
Kontak senjata nan mencekam pada Senin (18/7/2016) petang, terjadi selama 30 menit.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian memastikan bahwa jenazah yang ditemukan di hutan belantara itu 100 persen adalah Santoso. Dia tewas bersama Muchtar, anak buahnya.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyebutkan, sejumlah ciri fisik pada jenazah itu identik dengan Santoso. Salah satunya yakni tanda tahi lalat di dahinya.
Tanda tahi lalat pada jenazah itu berukuran 0,7 sentimeter, persis seperti ukuran tahi lalat milik Santoso. Selain itu, ada pula bekas luka tembak di bagian paha yang bersarang pada 2007 lalu.
Sidik jari jenazah tersebut pun identik dengan milik Santoso.
"Informasi yang saya dapat, sidik jarinya identik dengan sidik jari dia (Santoso) yang kami punya. Sudah bisa kami simpulkan 100 persen yang bersangkutan Santoso," ujar Tito, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Namun, masih ada satu tes yang belum dijalani, yakni tes DNA. Polisi akan mengambil sampel DNA itu dari anak Santoso.
Penguasa Gunung Biru
Selama persembunyiannya, Santoso diketahui menguasai kawasan Gunung Biru di Kecamatan Tangkura, Kabupaten Poso.
Pegunungan tersebut merupakan hamparan hutan belantara yang luas dan berbukit-bukit. Medan yang dilalui untuk bisa masuk ke sana saja sulit.
Di sana pula Santoso melatih kemampuan menembak para anggotanya. Menurut Tito, mencari Santoso ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.
Wajar saja Satuan Tugas Tinombala yang terdiri dari gabungan personil Polri dan TNI membutuhkan waktu cukup lama untuk memburu kelompok ini.

Kepala Divisi Humas Polri Boy Rafli Amar mengakui kemampuan Santoso menjadi panglima di kelompoknya. Santoso mampu merekrut puluhan orang untuk bergabung di kelompoknya. Tak hanya orang Indonesia, tapi juga bangsa Uighur.
"Kelompok Santoso ini cukup kuat. Luar biasa, bagaimana caranya orang Uighur bisa percaya ke dia," kata Boy.
Bahkan, ada warga di kaki Gunung Biru yang menjadi simpatisan kelompok ini. Mereka diam-diam memasok makanan dan logistik. Kelompok teroris lain seperti Mujahidin Indonesia Barat pun terafiliasi dengan kelompok ini.
"Semacam memberikan support kepada mereka (Santoso) yang berjuang di sana. Sepertinya mereka dijadikan basis latihan," kata Boy.
Berganti-ganti Sandi Operasi
Operasi pengejaran kelompok Santoso sempat berkali-kali berganti sandi. Mulanya operasi pengejaram itu dinamakan "Camar Maleo".
Camar Maleo I dimulai pada 26 Januari 2015 hingga 26 Maret 2015. Kemudian dilanjutkan dengan sandi Camar Maleo II hingga 7 Juni 2015.
Sandi berganti lagi menjadi Camar Maleo III yang dimulai sejak 9 September 2015 itu. Camar Maleo IV berlangsung setelah itu dan berakhir 9 Januari 2016.

Setelah itu, sandi Camar Maleo tak lagi digunakan, berganti operasi Tinombala. Operasi dengan sandi baru ini dimulai sejak 10 Januari 2016 dan berakhir 8 Mei 2016 lalu dan diperpanjang hingga 8 Agustus 2016.
Setelah dievaluasi, tim gabungan merombak beberapa personil mereka dengan orang-orang baru dan mengganti strategi.
"Targetnya bagaimana mereka yang melakukan pelatihan di kawasan atau daerah yang saat ini dilakukan pengejaran, kami bisa menghentikan pelatihan itu dan bahkan kembali ke masyarakat," kata Boy.
Muncul Friksi
Satu per satu anggota kelompok Santoso berhasil ditangkap dan juga menyerahkan diri. Sebagian alasannya karena mereka kelaparan akibat diputusnya pasokan logistik.
Di sisi lain, ternyata ada gesekan di internal.

Menurut Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri Brigadir Jendeal (Pol) Rikwanto, ada kecemburuan sosial dari para anggota terhadap Santoso yang mengistimewakan keluarganya.
Anggota keberatan dengan perintah Santoso untuk melindungi keluarganya dan memperlakukan istrinya secara khusus. "Padahal mereka lagi berjuang, tapi mereka juga disuruh menjaga keluarga Santoso. Ini yang membuat mereka terpecah," kata Rikwanto.
Operasi Belum Berakhir
Tewasnya Santoso tak berarti operasi Tinombala berakhir. Setidaknya 19 anggota kelompok tersebut masih berkeliaran di hutan belantara Poso, termasuk istri Santoso.
Bahkan, kelompok ini memiliki "panglima" cadangan yang diduga kuat akan menggantikan Santoso memimpin kelompok. Mereka adalah Basri dan Ali Kalora, dua orang kepercayaan Santoso.
"Di antara mereka tumbuh saling kepercayaan berlandaskan kemampuan, semangat, dan pemahaman dalam perjuangan," kata Boy.

Basri disebut memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan Santoso. Sementara Ali Kalora dianggap tak memiliki kemampuan, kompetensi, dan kepemimpinan layaknya Basri dan Santoso.
Kedekatan mereka lantaran kesamaan nasib sebagai orang-orang yang terjebak dalam konflik Poso. Boy mengatakan, mereka kemudian dibina oleh Abu Sayyaf dan mengakar di Poso.




Credit  KOMPAS.com





Ini Cerita Panglima TNI Bagaimana Operasi Penyergapan Santoso

 
 
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam acara Simposium Nasional 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain' di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/6/2015).
 
JAKARTA, CB - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengapresiasi kinerja operasi gabungan TNI-Polri Satuan Tugas (Satgas) Tinombala dalam memburu jaringan kelompok bersenjata radikal Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
"Saya ucapkan apresiasi dan bangga kepada Satgas Tinombala yang terdiri dari TNI dan Polri atas kinerjanya dalam membekuk kelompok Santoso," kata Panglima TNI di sela-sela Penganugerahan Tanda Kehormatan kepada Pangab Singapura Letjen Perry Lim, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016) petang, seperti dikutip Antara.
"Kami berterima kasih kepada Polisi, TNI AD, Marinir TNI AL dan TNI Angkatan Udara atas kinerjanya. TNI AU juga dilibatkan dalam operasi ini, dengan mengerahkan drone yang selalu melihat pergerakan jaringan Santoso," tambah Panglima TNI.
Hal itu disampaikan Gatot menanggapi tewasnya Santoso dalam baku tembak antara Satgas dengan lima orang jaringan kelompok Santoso di pegunungan di Poso, Senin (18/7/2016) petang.
Menurut dia, kerja sama yang dibangun TNI-Polri merupakan keterpaduan kerja bertahap dengan kesabaran. Contohnya, tim yang berhasil menewaskan Santoso, yakni prajurit dari Batalyon Raider 515 Kostrad berangkat sejak 13 hari yang lalu.
"Coba Anda bayangkan sembilan orang berangkat membutuhkan waktu tiga hari untuk menempuh jarak sekitar 11 kilometer ke tempat persembunyian Santoso, sementara untuk sampai ke titik penyergapan membutuhkan waktu selama delapan hari. Karena mereka bergerak malam hari dan mengendap-endap ke tempat-tempat yang sudah dicurigai dengan kampung istri Santoso," jelasnya.

Ia kembali menegaskan bahwa keberhasilan operasi bukan hanya untuk tim batalyon Raider 515 Kostrad, melainkan semua satgas Tinombala.
"Tetapi, pas yang dapat rezeki Raider 515 Kostrad. Ini keterpaduan tim Satgas Tinombala. Saya bangga dengan tim yang pantang menyerah meski dalam situasi sangat sulit," kata Panglima TNI.

Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memastikan satu dari dua terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Senin (18/7/2016) kemarin, adalah Santoso Abu Wardah.
Kepastian itu didapatkan dari proses identifikasi melalui pencocokan sidik jari.
"Informasi yang baru saya dapat, sidik jarinya identik dengan sidik jari dia (Santoso) yang kami punya. Sudah bisa kami simpulkan 100 persen yang bersangkutan Santoso," ujar Tito, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Selain berdasarkan pencocokan sidik jari, kepastian itu juga didapat dari identifikasi melalui pengenalan tanda fisik oleh keluarga dan teman dekat.
Hasilnya juga sama, jenazah itu adalah Santoso.
Adapun, satu jenazah lainnya dipastikan bernama Muhtar. Proses identifikasi Muhtar juga menggunakan metode yang sama seperti identifikasi Santoso.





Credit  KOMPAS.com


Selasa, 19 Juli 2016

Filipina Tolak Tawaran China untuk Dialog Laut Sengketa

 
Filipina Tolak Tawaran China untuk Dialog Laut Sengketa  
Filipina menolak tawaran tersebut karena China ingin agar perundingan itu tidak menyinggung hasil pengadilan arbitrase di Den Haag. (Reuters/Nguyen Minh/File Photo)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Filipina menolak tawaran China untuk memulai perundingan terkait saling klaim di Laut China Selatan. Alasannya, China ingin agar perundingan itu tidak menyinggung hasil pengadilan arbitrase permanen di Den Haag.

Diberitakan Reuters, Senin (18/7), Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan tawaran tersebut disampaikan oleh Menlu China Wang Yi dalam pertemuan di sela KTT Asia-Eropa akhir pekan lalu.

Beijing sebelumnya menolak keras keputusan pengadilan arbitrase internasional di Den Haag, Belanda, yang mengatakan klaim China di laut sengketa yang termaktub dalam sembilan garis putus, atau nine-dash line, tidak sah. China menyatakan tidak peduli pada keputusan itu dan tetap akan mengklaim Laut China Selatan.

"Mereka mengatakan, jika Filipina bersikeras dengan keputusan itu, berdiskusi berdasarkan keputusan tersebut, maka akan terjadi konfrontasi," kata Yasay.

Yasay mengatakan Yi mengajukan perundingan bilateral terkait masalah tersebut, namun pembicaraan nanti "di luar keputusan arbitrase". Filipina, kata Yasay, menolak tawaran itu karena tidak sesuai dengan kepentingan nasional mereka.

Keputusan arbitrase Den Haag menunjukkan bahwa China telah melanggar hukum internasional dan merusak ekosistem laut di perairan yang kaya minyak dan gas itu dengan melakukan reklamasi daratan.

Selain itu, keberadaan China di perairan itu mengancam keberadaan kapal nelayan. Filipina memprotes kapal patroli China yang mengusir perahu nelayan mereka di daerah Scarborough Shoal.

Wilayah yang merupakan jalur perdagangan senilai lebih dari US$5 triliun itu diklaim oleh China, Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia dan Brunei.

Yasay berharap keputusan pengadlian arbitrase akan memicu negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menekan China dengan mengeluarkan pernyataan bersama.

"Kami belum melakukan pertemuan bilateral dengan siapa pun. Tapi saya ingin melihat apakah kami bisa membuat kesepakatan tertentu yang bisa membuka perundingan bilateral atau multilateral jika diperlukan," kata Yasay.



Credit  CNN Indonesia






Usai Kudeta, 112 Jenderal di Turki Dibekuk

 
Usai Kudeta, 112 Jenderal di Turki Dibekuk 
 Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan hukuman berat menanti para pelaku kudeta, termasuk hukuman mati. (Reuters/Yagiz Karahan)
 
Jakarta, CB -- Lebih dari 100 jenderal dan laksamana militer Turki dibekuk setelah kudeta berdarah yang berakhir kegagalan akhir pekan lalu. Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan hukuman berat menanti para pelaku kudeta, termasuk hukuman mati.

Menurut kantor berita Turki, Anadolu, ada 112 jenderal dan laksamana yang ditahan menyusul kudeta Jumat hingga Sabtu pekan lalu. Sebanyak 50 di antaranya masih dalam tahanan, sementara yang lainnya menjadi target penyelidikan.

Di antara yang ditahan adalah Komandan Angkatan Darat Kedua Aden Huduti yang sempat dibebaskan namun ditangkap kembali pada Senin, dan mantan Komandan Angkatan Udara Akin Azturk, yang saat ini masih dalam proses interogasi.

Hampir 18 ribu orang ditahan menyusul kudeta, termasuk di antaranya 6.000 anggota militer, sekitar 9.000 polisi, sedikitnya 3.000 hakim dan 30 gubernur.

Kudeta berdarah berlangsung pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari lalu, saat sebuah faksi militer memblokir jalan, menyerang warga dan menyerbu kantor media. Kudeta berakhir saat ribuan orang turun ke jalan atas perintah dari Erdogan untuk menentang kesewenangan militer.

Sedikitnya 209 orang tewas, termasuk warga sipil dan aparat keamanan. Hampir 1.500 orang terluka dalam peristiwa akhir pekan lalu itu.

Pemerintah Erdogan mengatakan kudeta tersebut didalangi oleh Fethullah Gulen, tokoh agama dan mantan politisi Turki yang kini hidup mengasingkan diri di Amerika Serikat. Akibat peristiwa ini, hubungan Turki dan AS tegang.

Pemerintah Erdogan mengatakan tindakan itu adalah bentuk dari pengkhianatan yang layak dihukum mati. Erdogan menegaskan tidak akan menghapuskan hukuman mati kendati ditekan oleh Uni Eropa.



Credit  CNN Indonesia

Jenderal Akin Ozturk Akui Persiapkan Kudeta Bersama Rekannya

 Jenderal Akin Ozturk Akui Persiapkan Kudeta Bersama Rekannya
Jenderal Akin Ozturk. dailysabah.com
 
cb, Istanbul - Mantan kepala Angkatan Udara Turki, Jenderal Akin Ozturk, yang telah ditangkap atas upaya kudeta, mengatakan bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Turki, Hulusi Akar mengetahui persiapan kudeta.

Ozturk yang juga merupakan anggota Dewan Militer Agung (YAS), sebelumnya ditahan dan dibawa ke Unit Antiteror untuk dimintai keterangan. Dalam keterangannya dia mengatakan bahwa Jenderal Akar juga terlibat dalam kudeta tersebut.

"Saya bertindak bersama-sama dengan Hulusi Akar," kata Ozturk ketika ditangkap, seperti yang dilansir Trendz pada 17 Juli 2016.

Ozturk, yang memiliki sedikit luka memar di bagian wajah dan lengan tangan, ditahan bersama beberapa komandan militer yang terlibat dalam kudeta itu melalui operasi keamanan di seluruh negara. Di antara yang ditahan beberapa jam seusai kudeta itu adalah Komandan Kedua Angkatan Darat Jenderal Adem Huduti, Komandan Garnisun Avni Angun, dan Komandan Ketiga Angkatan Darat Jenderal Erdal Ozturk.

Namun tidak ada nama Akar seperti yang dituduhkan, justru kepala Angkatan Bersenjata Turki tersebut dikabarkan telah dibebaskan dari penculikan dan penyiksaan yang dilakukan oleh kelompok pro-kudeta. Posisi Akar pun sempat digantikan sementara waktu oleh Jenderal Dündar pada Sabtu, 16 Juli 2016.

Upaya kudeta tersebut digencarkan pada Jumat malam hari 15 Juli, para prajurit mengumumkan tentang merebut kekuasaan. Prajurit memberontak mulai menyerah pada Sabtu 16 Juli di pagi hari, menyusul pengumuman pemerintah Turki yang mengatakan bahwa upaya kudeta telah gagal.

Setidaknya hampir 300 orang tewas, termasuk 104 peserta pro-kudeta, sementara 1.440 orang terluka dalam aksi militer di ibukota Turki, Ankara, dan kota terbesar di negara itu, Istanbul. 6000 orang yang diduga terkait aksi kudeta juga dilaporkan telah ditangkap.



Credit  TEMPO.CO







Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris


 Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris
Small Diameter Bomb (SDB) GBU-39, merupakan bom pintar yang menjadi andalan pesawat tempur siluman Amerika Serikat, F-22 dan F-35. Bom pintar buatan Boeing ini menggunakan pemandu GPS/INS (inertial navigation system) dengan jarak tempuh sekitar 110 km. GBU-39 dapat menghancurkan beton bertulang setebal 1,8 m dan daya ledaknya yang terbatas sehingga dapat menghancurkan target tanpa menimbulkan kerusakan yang luas. GBU-39 mulai diproduksi pada 2005, dan digunakan dalam Perang Irak (2006). Israel adalah salah satu negara yang memiliki bom pintar ini, dan dilaporkan menggunakannya saat menyerang Hamas di Gaza, pada 2008. afwing.com


 Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris
Bom berdiameter kecil merupakan bom pintar masa depan yang akurat. Diameternya yang kecil membuat SDB dapat dimuat dalam weapon bay pesawat generasi 5 atau pesawat tempur siluman. Industri pertahan Amerika Serikat Raytheon juga mengembangkan Small Diameter Bomb GBU-53. Bom yang dikenal sebagai SDB II ini mampu menghancurkan target bergerak karena dipandu oleh tiga sistem pelacak, yaitu radar gelombang milimeter, pencitraan infra merah, dan laser semi aktif. SDB II mampu menghancurkan target sejauh 75 km dengan kemungkinan meleset 1 m. SDB II akan diproduksi pada 2017. raytheon.com

 Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris
Rusia merespon bom pintar Amerika Serikat dengan mengembangkan KAB-250. KAB-250 dibuat untuk pesawat siluman PAK FA. Bom ini dibuat dua versi, yaitu KAB-250LG-E dengan pemandu laser dan KAB-250S-E yang dipandu satelit GLONASS/INS dengan kemungkinan meleset 3-5 m. Bom pintar KAB-250LG-E dapat dimuat pada pesawat generai 4 dengan menggunkan cantelan tambahan. Rusia telah menggunakan bom KAB-250 yang dijatuhkan dari pesawat tempur Su-34, terbang pada ketinggian 5.000 m, pada saat memerangi ISIS di Suriah, September 2015. KAB-250 dijadwalkan akan melengkapi PAK FA, pada 2016. janes.com


 Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris
KAB-250 memiliki hulu ledak yang dirancang untuk menghancurkan material ringan, kendaraan lapis baja, dan instalasi musuh yang penting. Awalnya Inertial Navigation System (INS) akan membimbing bom menuju sasaran. Dua sampai tiga kilometer sebelum target, sistem komputer yang berada di kepala bom mengambil alih perintah dengan menggunakan homing termal untuk mendapatkan gambar sasaran. Sasaran yang dilihat akan dibandingkan dengan gambar referensi yang sudah ditetapkan dalam memorinya, dan komputer akan mengoreksi lintasan sehingga radius penyimpangan tidak melebihi tiga meter. sputniknews.com

 Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris
MBDA Inggris saat ini sedang mengembangkan bom berdiameter kecil SPEAR (Selective Precision Effects at Range) Cap 3 . SPEAR Cap 3 akan menjadi andalan pesawat tempur F-35 Angkatan Laut dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris. SPEAR Cap 3 mampu meluncur sejauh 100 km dan menghancurkan target bergerak seperti kendaraan lapis baja, truk peluncur rudal balistik, kendaran pengankut pasukan, dan sistem pertahanan udara. SPEAR juga dirancang untuk menghancurkan target di permukaan laut. mbda-systems.com

 Bom Pintar Masa Depan Andalan Rusia, Amerika, dan Inggris
Bom pintar berdiameter kecil buatan MBDA, SPEAR Cap3 memliki jangkauan yang jauh, sehingga pilot dapat menjatuhkan bom pada posisi yang aman. Panduan multi-mode membuat SPEAR Cap 3 dapat dijatuhkan dalam segala cuaca, siang atau pun malam. Bom ini dapat ditembakan dengan menggunakan mode tembak dan lupakan otonom atau mode laser semi aktif (Semi-Active Laser/SAL) mode dengan jaringan penuh yang diaktifkan untuk pentargetan ulang. SPEAR Cap 3 dilengkapi dengan hulu ledak muliti efek untuk meningkatkan daya mematikan dan meminimalkan resiko kerusakan. mbda-system.com










Credit Tempo.co








Putin Larang Permainan Pokemon di Rusia, Ini Alasan Utamanya

 Putin Larang Permainan Pokemon di Rusia, Ini Alasan Utamanya
Seorang warga bermain Pokemon GO di handpjhonenya. TEMPO/Ridian Eka Satura
 
CB, Moskow - Presiden Rusia Vladmiri Putin mengeluarkan larangan permainan anak-anak Pokemon dari Amerika Serikat. Anak-anak muda yang gandrung terhadap permainan ini ditipu memberikan informasi pribadi oleh agen rahasia AS, CIA, melalui mainan ini.

"Kremlin sedang melakukan investigasi mengenai permainan Pokemon yang sedang marak," tulis Worldtruth, Senin, 18 Juli 2016. Putin menuding bahwa permainan Pokemon itu adalah serigala berbulu domba.

Menurut laporan Worldtruth, pencipta permainan ini, Niantec, memiliki hubungan sangat dekat dengan CIA. CEO Niantec, John Hanke, membuat Keyhole alias lubang kunci pada 2001, belakangan hasil karyanya dibeli Google.

"Hampir seluruh uang yang digunakan untuk membuat Keyhole berasal dari National Geo-Spatial Intelligence Agency dan CIA," kata Worltruth.

Pokemon GO sejauh ini adalah menjadi puncak karir intelijen Hanke. Dia merupakan agen intelijen New World Order yang karirnya diperoleh dengan menciptakan cara cerdik untuk memata-matai warga tanpa curiga dan menyampaikan informasi kembali ke agen intelijen.

Dengan peluncuran viral permainan ini, CIA secara efektif merekrut jutaan orang tanpa mereka sadari. Orang-orang itu bekerja sebagai agen intelijen dan melakukan operasi mata-mata serta mengumpulkan informasi sebelum mengosumsi. "Ini biaya mahal untuk lembaga intelijen."

Seorang agen yang ingin menampilkan sisi dalam sebuah rumah atau bangunan sekarang ini dapat menempatkan Pokemon di sana. Bagi warga yang naif, mereka akan mengumpulkan informasi untuk para agen itu.

Putin pun berjanji menghancurkan New World Order pada tahun ini.

Permainan itu tidak dirilis di Rusia, namun, beberapa penggemar Pokemon Rusia sudah terlanjur mulai memainkan permainan ini di Moskow. Untuk itu, Putin meminta mereka menjauh dari rumah dan gedung-gedung pemerintah dengan alasan keamanan.

Bukan hanya Rusia yang mengeluarkan pelarangan atas permainan ini. Cina, negara pasar terbesar permainan anak-anak dan smartphone, melakukan ha yang sama. Negeri itu menuding permainan tersebut seperti Kuda Troya untuk melakukan serangan militer oleh AS dan Jepang.


Credit  TEMPO.CO



Cina Bakal Tutup Laut Cina Selatan untuk Latihan Militer

 Cina Bakal Tutup Laut Cina Selatan untuk Latihan Militer  
Sistem pertahanan udara jarak menengah Tiongkok, HQ-9. Dunia dihebohkan dengan tindakan Tiongkok yang menempatkan HQ-9 di Pulau Woody, salah satu pulau di Kepulauan Spartly di Laut Cina Selatan. Kepulau Spratly menjadi sengketa antara Tiongkok, Filipina, Brunai, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan. Tindakan Tiongkok ini membuat kawasan Laut Cina Selatan semakin memanas. defence.pk
 
CB, Beijing - Pemerintah Cina mengatakan sedang berencana menutup beberapa bagian dari Laut Cina Selatan untuk latihan militer pekan ini. Pengumuman tersebut disampaikan menyusul putusan Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA), yang berbasis di Den Haag, Belanda, bahwa klaim Beijing atas perairan tersebut tidak berdasar.

Administrasi maritim Provinsi Hainan mengatakan, pada Senin, 18 Juli 2016, bahwa pulau di daerah tenggara akan ditutup hingga Kamis mendatang, tapi mereka tidak memberi rincian tentang sifat latihan. Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan Cina juga tidak memberi komentar terkait dengan penutupan tersebut.

Sebelumnya, pada Jumat, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dilaporkan melakukan simulasi pertempuran nyata. Latihan militer di daratan Cina tersebut dikatakan akan berlangsung hingga September mendatang guna meningkatkan kemampuan militer.

Pengumuman itu datang di tengah-tengah kunjungan tiga hari petinggi Angkatan Laut Amerika Serikat ke Cina untuk membahas sengketa Laut Cina Selatan dan cara-cara untuk meningkatkan interaksi di antara militer kedua negara.

Ketegangan ihwal Laut Cina Selatan meningkat ketika Cina menolak putusan PCA dalam gugatan Filipina dan menolak mengambil bagian dalam arbitrase. Pengadilan memutuskan Cina tidak memiliki bukti legal atas klaim terhadap nyaris seluruh Laut Cina Selatan. Pengadilan juga menyebutkan Cina melanggar hukum maritim internasional dengan membangun pulau buatan yang menghancurkan terumbu karang dan minyak eksplorasi.

Cina telah berulang kali menyalahkan Amerika Serikat karena memicu masalah di Laut Cina Selatan, jalur perairan yang strategis di mana nilai perdagangan sebesar lebih dari US$ 5 triliun bergerak setiap tahun.

Selain Cina, negara-negara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim atas wilayah perairan yang juga kaya akan sumber daya alamnya itu.




Credit  TEMPO.CO









Khawatir Kudeta Susulan, Erdogan Perintahkan F-16 Berpatroli

 Khawatir Kudeta Susulan, Erdogan Perintahkan F-16 Berpatroli
Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. (Burak Kara/Getty Images)
 
CB, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Ahad kemarin waktu setempat, memerintahkan pasukan pesawat tempur melakukan patroli di wilayah udara agar tidak terjadi kudeta militer susulan setelah upaya pertama pada Jumat pekan lalu.

Seperti dilansir kantor berita Turki, Andolu, perintah Erdogan tersebut dikeluarkan untuk menjamin keamanan nasional dan kendali atas situasi di Turki.

Instruksi kontrol dari udara itu keluar dua hari setelah pesawat F-16 dan helikopter digunakan pasukan pro-kudeta pimpinan Jenderal Akin Ozturk untuk menyerang gedung pemerintah serta masyarakat umum.

Sementara itu, sedikitnya 42 helikopter dilaporkan hilang dari fasilitas militer Turki yang menyebabkan kekhawatiran bahwa mungkin ada tindakan percobaan lain untuk menggulingkan Erdogan.

Langkah-langkah darurat pun telah diterapkan di Istanbul dan Ankara, di mana 1.800 tentara dan polisi tambahan dikerahkan di kota dan diperintahkan menembak jatuh helikopter yang terbang tanpa izin ataupun tanpa peringatan sebelumnya.

Dalam serangan pada Jumat malam hingga Sabtu pagi pekan lalu tersebut, pesawat F-16 pemberontak menembaki gedung parlemen dan bangunan tempat Presiden Erdogan berkantor. Sedangkan sebuah helikopter terekam menembak warga sipil secara acak.

Insiden yang melanda Turki itu hingga kini telah menewaskan sedikitnya lebih dari 200 nyawa. Sekitar 6.000 orang, termasuk 2.839 tentara, yang diduga terlibat dalam upaya kudeta itu, ditahan. Sebanyak 103 jenderal dan laksamana serta ribuan hakim serta jaksa juga turut dibekuk.



Credit  TEMPO.CO



Ini Dua Jenderal yang Dituding Otak Pelaku Kudeta Turki


   Ini Dua Jenderal yang Dituding Otak Pelaku Kudeta Turki  

Hulusi Akar. wikipedia.org
 
CBIstanbul - Pemerintah Turki menyatakan enam komandan senior militer ditangkap sehubungan dengan kudeta yang gagal pada Jumat malam, 15 Juli 2016. Dua jenderal, yakni Akin Ozturk dan Hulusi Akar, termasuk di antara sekitar 6.000 orang yang ditangkap terkait dengan kudeta.

Ozturk merupakan mantan atase militer Turki di Israel pada periode 1990-an, yang kemudian menjabat sebagai komandan Angkatan Udara Turki. Sosok militer 64 tahun itu mengundurkan diri sebagai panglima angkatan udara tahun lalu, tapi tetap membantu Dewan Agung Militer Turki. Ozturk merupakan pemimpin militer yang cukup berhasil. Dia sering mendapat medali penghargaan dari Angkatan Udara Turki dan NATO.

Satu lagi jenderal yang dituduh terlibat dalam aksi kudeta tersebut adalah Hulusi Akar, yang merupakan kepala staf militer Turki. Akar merupakan lulusan Akademi Militer Turki angkatan 1972. Setelah lulus Sekolah Infanteri pada 1973, dia kemudian diangkat menjadi komandan peleton dan komandan kompi antara tahun 1973 dan 1976.

Akar kemudian melanjutkan pendidikan militer dan lulus dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 1982, dari Angkatan Bersenjata Tinggi pada 1985, dan dari Staff College Angkatan Bersenjata Amerika Serikat pada 1987. Setelah menyelesaikan pendidikannya, karier Akar terus berkembang, hingga pada 1998 ia dipromosikan menjadi brigadir jenderal, lalu promosi untuk mayor jenderal pada 2002, dan letnan jenderal pada 2009.

Setelah promosi untuk pangkat jenderal pada 2011, dia menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Umum Militer Turki dari 2011 sampai 2013 dan Panglima Angkatan Darat Turki dari 2013 sampai 2015. Setelah itu, Akar dipilih sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Turki pada 18 Agustus 2015 hingga saat ini. Ayah dua anak tersebut juga beberapa kali mendapat medali kehormatan, baik dari dalam maupun luar negeri, atas prestasi-prestasinya yang luar biasa dalam operasi keamanan.


Credit  TEMPO.CO





UI Luncurkan Empat Mobil Listrik Senilai Rp 13 Miliar

 UI Luncurkan Empat Mobil Listrik Senilai Rp 13 Miliar
REUTERS/Tyrone Siu
 
CB, Jakarta - Universitas Indonesia meluncurkan empat mobil listrik nasional (Molina) berbarengan saat Dies Natalis ke 52 Fakultas Teknik pada hari ini, Senin 18 Juli 2016. Proyek empat mobil listrik menelan biaya Rp 13 miliar yang berasal dari kampus, pemerintah dan penyedia dana.

Empat mobil listrik terdiri dari satu mobil jenis minibus, dua mobil jenis city car dan satu bus. Ketua Almamater Center Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia Askar Triwiyanto mengatakan bis tersebut berkapasitas 60 penumpang dan menggunakan tenaga 220 kiloWatt dan 300 Ah.

"Bus ini akan diproyeksikan untuk ditingkatkan level kelayakannya untuk diproduksi secara massal dengan titik tolak menggantikan bis kampus di lingkungan UI (Universitas Indonesia)," kata Askar melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Juli 2016. Saat ini bis kampus milik Universitas Indonesia menggunakan solar.

Mobil listrik dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini bagian dari pengembangan peta besar mobil listrik nasional yang disusun pada 19 Maret 2012. Selain Universitas Indonesia, pemerintah menunjuk Institut Teknologi Surabaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada dan Universitas Negeri Solo berpartisipasi membuat mobil listrik nasional.

Proyek mobil listrik menjadi perhatian pemerintah mengingat semakin terbatasnya energi fosil. Selain itu, fluktuasi harga minyak dan pemanasan global juga menjadi sebab makin banyak masyarakat terobsesi dengan mobil listrik.


Credit  TEMPO.CO




Ladang Gas Natuna Harus Segera Digarap Sebelum Dicuri China

 
Ladang Gas Natuna Harus Segera Digarap Sebelum Dicuri China  
Foto: Grandyos Zafna
 
Jakarta -Blok East Natuna, ladang gas terbesar Indonesia yang memiliki cadangan sampai 46 TCF (triliun kaki kibuk), termasuk dalam 'nine dash line' atau 9 garis batas di Laut Cina Selatan yang diklaim China sebagai wilayahnya.

Kemenko Maritim dan Sumber Daya berpendapat, blok ini harus segera digarap untuk menegakkan kedaulatan Indonesia di perairan Natuna.

Memang tak mudah, ada berbagai kendala untuk pengembangan Blok East Natuna, terutama masalah keekonomian dan teknologi. Tapi sebaiknya pertimbangan keekonomian dikesampingkan dulu demi kedaulatan nasional.

"Seharusnya Natuna D-Alpha (Blok East Natuna) ini segera dikembangkan. Kandungan CO2 yang tinggi memang membuat biaya investasinya tinggi. Memang biaya untuk mengembangkannya mahal dan gas baru mengalir 5-10 tahun, tapi ya harus dimulai," kata Tenaga Ahli Bidang Migas Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Haposan Napitupulu, kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Menurutnya, selama pembangunan proyek tersebut akan melibatkan banyak orang kerja, dan terlihat ada aktivitas. Sehingga, China akan berpikir dua kali sebelum mengklaim wilayah yang terlihat sibuk tersebut.

"Saat tahap produksi juga ada kegiatan, ada helikopter bolak-balik, ada segala macam. Kalau sekarang kan kosong, seharusnya pemerintah berpikir bukan hanya segi komersialitas, tapi juga kedaulatan negara, jangan hanya berpkir komersialnya saja," ujarnya.

Dia menambahkan, hambatan utama dalam pengembangan Blok East Natuna sebenarnya bukan masalah keekonomian dan teknologi seperti yang disebut-sebut selama ini, tapi komitmen dari pemerintah.

Kalau pemerintah memang punya kemauan, pasti ada jalan. Skenario untuk membuat Blok East Natuna menjadi ekonomis bisa dicari, teknologi untuk pengembangannya bisa diciptakan.

"Kendala utamanya adalah keinginan pemerintah. Pemerintah punya kemauan tidak untuk membangun ini? Kalau ada kemauan, diberikan lah semua fasilitas yang penting ini terbangun. Harusnya kan begitu baru bisa dibangun," ucapnya.

Selama ini pemerintah terkesan enggan membuat terobosan, terlalu birokratis dan kaku dalam menerapkan aturan. Kalau saja pemerintah mau berkorban sedikit, kedaulatan bisa ditegakan, keuntungan pun bisa diperoleh dalam jangka panjang.

Misalnya insentif tax holiday untuk pengembangan Blok East Natuna. Pemerintah memang untuk sementara tidak akan mendapat apa-apa dari pajak, tapi dalam jangka panjang akan memperoleh keuntungan dari pajak, gas yang diproduksi, hingga penciptaaan nilai tambah dari industri pengguna gas di dalam negeri. Jadi jangan terlalu perhitungan dalam pemberian insentif.

"Kalau kata pemerintah aturannya harus begini begitu, fiskalnya nggak bisa begini nggak bisa begitu, pemerintah dapat apa? Nggak dapat apa-apa juga. Kalau kasih tax holiday 10 tahun, memang 10 tahun nggak dapat pendapatan pajak, tapi setelah 10 tahun kan dapat. Yang penting ini bisa dikembangkan," pungkasnya.




Credit  detikfinance


Ini Alasan RI Wajib Bangun Blok Migas di Natuna


Ini Alasan RI Wajib Bangun Blok Migas di Natuna  
Foto: istimewa
 
Jakarta -Tenaga Ahli Bidang Migas Kementerian Koordinator Kemaritiman, Haposan Napitupulu berpendapat bahwa potensi blok migas di Perairan Natuna harus segera digarap untuk menegakkan kedaulatan Indonesia.

Natuna sendiri saat ini telah mulai dikembangkan oleh pemerintah. Proyek pengembangan blok migas ini pun digadang-gadang akan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

"Jadi kegiatan migas di Natuna telah dimulai sejak akhir 60-an. Tidak ada klaim dari China saat itu. Jalan aja. Salah satu gas besar di dunia, dan terbesar di Asia Tenggara. Namun sayang gasnya 72% CO2 yang saat ini bukan gas komersil," katanya di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Jakarta, Senin (18/7/2016).

"Natuna itu lapangan gas bumi Natuna. Yang bisa dikomersilkan 46 TCF. Sejak tahun 73 hingga sekarang belum dikomersilkan karena terganjal masalah keekonomian," tambahnya

Nine dash line sebagai sembilan titik area penangkapan tradisional yang menunjukkan klaim China atas sebagian besar wilayah di Laut China Selatan pun menjadi salah satu penyebab munculnya konflik.

"Ada 85% diklaim oleh China. China mengklaim berdasarkan nine dashed lines. Dihubung-hubungkan lah ini. Dari situ (nine dashed lines), maka Vietnam 50% diklaim lautnya oleh China, Brunei 90%, Indonesia 30%, Malaysia dan Filipina 80% diklaim oleh China," tandasnya.

Meski begitu pengembangan potensi migas di wilayah Natuna terbilang tak mudah. Setidaknya, ada 7 poin yang menjadi tantangan dalam pengembangan wilayah blok migas Natuna Timur. Tangan tersebut di antaranya:
1. Investasi yang cukup besar (sekitar US$ 24 Miliar)
2. Produksi gas sekitar 4 BSCFD, dan hanya 1 BSCFD yang dapat dipasarkan
3. Membutuhkan area khusus untuk penyimpanan CO2
4. Fasilitas pemrosesan khusus pemisahan CO2 dengan volume terbesar di dunia
5. Konstruksi fasilitas pemrosesan terapung terbesar di dunia
6. Letak lapangan gas jauh dari konsumen
7. Diperlukan waktu 9 sampai 10 tahun (sejak dibuatnya final investment decision) untuk membangun fasilitas proyek hingga gas sudah dapat mulai diproduksi

"Seandainya itu kita kembangkan maka akan ada kesibukan. Akan ada pergerakan pengembangan ekonomi di wilayah tersebut. Maka eksistensi Indonesia akan jelas di situ," jelas Haposan.

Credit  detikfinance



Cadangan Migas RI di Natuna Bisa Jadi 'Mesin' Uang


Cadangan Migas RI di Natuna Bisa Jadi Mesin Uang 
 Foto: istimewa
 
Jakarta -Tenaga Ahli Bidang Migas Kemenko Kemaritiman, Haposan Napitupulu mengatakan potensi migas di perairan Natuna dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan sumber pendapatan bagi Indonesia.

"Gas D alpha di Natuna merupakan cadangan migas terbesar yang pernah ditemukan selama sepanjang sejarah permigasan di Indonesia 130 tahun. Cadangannya itu 222 triliun TFC," ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Namun, cadangan gas yang melimpah ini tidak dibarengi dengan aspek komersil yaitu gas yang bisa dieksplorasi untuk saat ini. Kandungan CO2 yang tinggi membuat calon investor menjadi kurang berminat untuk 'menggali' blok migas tersebut.

"Selama ini tidak bisa dikembangkan karena kandungan CO2-nya 72%. Sehingga yang bisa dikomersialkan menjadi gas metana dan sebagainya hanya sekitar 46 TCF saja," tambahnya.

Menurut Haposan, pengembangan wilayah perairan Natuna ini akan menjadi suatu peringatan bagi negara lain, termasuk China yang selama ini melakukan klaim terhadap wilayah ini.

"Seandainya itu kita kembangkan maka akan ada kesibukan. Akan ada pergerakan pengembangan ekonomi di wilayah tersebut. Maka eksistensi Indonesia akan jelas di situ," terangnya.

Harga minyak yang saat ini terjun bebas pun menjadikan nilai ekonomis blok D Alpha ini kurang menarik untuk dikembangkan. Sehingga pengembangan Blok Natuna oleh beberapa konsorsium seperti PT Pertamina pun masih melakukan studi mencari cara paling tepat dan ekonomis untuk mengembangkannya.

"Pemerintah harus duduk dengan Pertamina agar lapangan ini bisa dikembangkan. Insentif-insentif apa yang bisa diberikan sehingga bisa ekonomis lagi," jelasnya.

"Migas ini biasanya jadi ujung tombak, karena biasanya kan kita bekerja sama dengan big player dari negara besar. Mengerjakan ribuan orang dan budget-nya cukup besar. Hanya migas yang melakukan demikian di Natuna," pungkasnya.




Credit  detikfinance





Kapuspen TNI: Kostrad baku tembak dengan kelompok Santoso

 
Kapuspen TNI: Kostrad baku tembak dengan kelompok Santoso
Perburuan Kelompok Santoso. Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3/2016). Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. (ANTARA FOTO/Edy)
Saat ini terakhir informasi yang saya dapat, masih dilakukan evakuasi dari TKP, dengan satu pucuk M16. Informasi selanjutnya kita tunggu penjelasan dari pihak polisi."
Jakarta (CB) - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, menyebutkan, batalyon Raider 515 Kostrad, Satgas Tinombala, baku tembak dengan kelompok Santoso dan menyebabkan salah seorang terduga Santoso, tewas.

"Jadi ada kontak senjata di koordinat UTM 2027-6511. Kontak tembak dari satuan tugas batalyon Raider 515 Kostrad. Yang jelas tim satgas penugasan pengejaran Santoso," kata Kapuspen TNI saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa.

Jenderal bintang dua ini menyebutkan, baku tembak terjadi pada Senin (18/7) sekitar pukul 17.00 WIT. Ada lima orang yang terlibat baku tembak dengan tim Satgas Tinombala, dua orang di antaranya tewas. Salah satunya diduga Santoso.

"Dua orang meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," jelas Tatang.

Saat ini, tim masih melakukan evakuasi, karena lokasi penembakan yang jauh, sekitar 60 kilometer dari Poso, tepatnya berada di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulteng. Tim akan langsung membawa dua jenazah itu ke RS Bhayangkara di Poso untuk melakukan identifikasi.

"Saat ini terakhir informasi yang saya dapat, masih dilakukan evakuasi dari TKP, dengan satu pucuk M16. Informasi selanjutnya kita tunggu penjelasan dari pihak polisi," tutur Tatang.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto, membenarkan kontak tembak antara personel Operasi Tinombala di Poso dengan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso yang menewaskan dua orang dari kelompok teroris itu, Senin petang.

"Ada dua anggota yang diduga anggota Santoso yang tewas dan saat ini sedang dalam proses evakuasi," katanya saat dihubungi di Poso, Senin malam.

Baku tembak itu terjadi di pegunungan sekitar Desa Tambarana, Kabupaten Poso, sekitar pukul 17.00 WITA dan berlangsung selama sekitar setengah jam.

Setelah dilakukan penyisiran, ditemukan dua jenazah anggota kelompok sipil bersenjata tersebut.

Namun Hari enggan memberikan keterangan lebih jauh karena kedua jenazah masih dalam proses evakuasi dari lokasi yang cukup jauh di dalam hutan dengan medan yang berat.

"Mungkin besok siang baru ada informasi yang lengkap," ujarnya.

Mengenai informasi yang menyebutkan bahwa salah satu jenazah korban tembak ada kemiripan dengan Santoso, Hari Suprapto menolak berkomentar.

"Kita tunggu aja hasil identifikasi jenazah. Insya Allah besok siang ada informasinya," ujar dia lagi.

Satgas Tinombala merupakan tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di hutan Poso. Tim ini merupakan gabungan dari prajurit TNI dan Polisi yang jumlah totalnya lebih dari 3.000 orang.

Selama ini, kerja sama TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satgas Tinombala cukup efektif menyulitkan pergerakan kelompok Santoso. Sudah banyak anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap oleh tim Satgas Tinombala.


Credit  ANTARA News





Kapolri Akui Korban Tewas Baku Tembak di Poso Mirip Santoso

 
Kapolri Akui Korban Tewas Baku Tembak di Poso Mirip Santoso
Kelompok teroris Santoso (istimewa)

JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengakui anak buahnya baku tembak dengan kelompok teroris‎ di Poso, Sulawesi Tengah. Akibat kontak senjata tersebut, dua teroris dikabarkan mati tertembak.

‎"Saya dapat informasi, ada dua orang yang tertembak meninggal dunia, kemudian tiga orang lagi melarikan diri dan disita juga satu senjata M-16‎," kata Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Tito mengaku belum bisa memastikan identitas dua teroris yang tertembak itu. Namun dari ciri-ciri fisik sementara, satu di antaranya gembong teroris yang paling dicari yakni Santoso.

"Memang ada tanda-tanda tahi lalat di dahinya yang menjadi ciri khas Santoso," ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya tak mau menyimpulkan terlalu dini. Pasalnya jazad terduga teroris masih dalam tahap evakuasi untuk dilakukan identifikasi."Ya mudah-mudahan itu yang bersangkutan (Santoso)," katanya.



Credit Sindonews


Keterangan Mabes Polri Soal Kontak Senjata yang Diduga Tewaskan Santoso

 
Keterangan Mabes Polri Soal Kontak Senjata yang Diduga Tewaskan Santoso
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jalan Trunojoyo, Jakarta (Kompolnas.go.id)
 
JAKARTA - Mabes Polri mengakui telah terjadi kontak senjata yang melibatkan Tim Satuan Tugas (satgas) Gabungan Polri dan TNI dengan kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (18/7/2016) pukul 18.30 Wita.

Adapun tim tersebut sedang melakukan Operasi Tinombala yang dirancang khusus untuk menangkap kelompok pimpinan Mujahidin Timur Indonesia (MTI) itu.

"Jam 18.30 Satgas Tinombala lapor kalau telah terjadi kontak tembak yang diduga kelompok Santoso Cs," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi, Senin (18/7/2016).

Dalam peristiwa, dua orang anggota kelompok Santoso tewas. Salah satu di antaranya Santoso sendiri. "Sementara dua yang meninggal masih dalam proses identifikasi," ujarnya.  

Sedangkan untuk tiga pelaku lainnya berhasil melarikan diri. "Dua orang perempuan dan satu laki-laki, membawa satu pucuk senjata. Telah berhasil disita satu pucuk senpi M16," ujar Boy.




Credit Sindonews


Ini Ciri-ciri Fisik Jenazah Mirip Teroris Santoso

 
Ini Ciri ciri Fisik Jenazah Mirip Teroris Santoso
Teroris Santoso alias Abu Wardah (istimewa)
 
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian belum dapat menyimpulkan identitas teroris yang tertembak di Poso, Sulawesi Tengah adalah gembong teroris Santoso.

Kendati demikian Kapolri mengakui ciri-ciri fisik terduga teroris yang tewas dalam baku tembak denga aparat memiliki kesamaan dengan Santoso alias Abu Wardah. "Informasinya ada tahi lalat, itu yang jadi ciri khas Santoso," ujar Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Selain tahi lalat, teroris yang tewas itu memiliki kesamaan lain dengan Santoso, yakni memiliki janggut. "Ya, ada janggutnya juga. Tapi saya pikir jangan berspekulasi dulu," kata mantan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror itu. 

Dia mengimbau masyarakat untuk sabar menunggu sampai ada hasil identifikasi terhadap dua jenazah teroris yang tertembak. Tito menjelaskan, identifikasi jenazah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara setempat.

"Dibersihkan (jenazahnya), kemudian orang yang mengenali Santoso akan dibawa apakah betul dia. kemudian setelah itu kami tes yang lain, DNA dan yang lain-lain," kata Tito.


Credit Sindonews