Rabu, 17 Februari 2016

Rusia sangkal tuduhan kejahatan perang terkait Suriah


suriah 
  Sampai 50 orang tewas karena serangan peluru kendali pada rumah sakit dan sekolah di daerah pemberontak. 
 
Rusia secara 'tegas menolak' tuduhan kejahatan perang terkait pemboman sejumlah rumah sakit di Suriah.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pihak-pihak yang membuat pernyataan seperti itu tidak bisa memberikan buktinya.
Sekitar 50 orang tewas karena serangan peluru kendali pada paling tidak empat rumah sakit dan dua sekolah di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah utara, Senin (15/02).
PBB menyatakan membuat tempat-tempat tersebut 'secara sengaja' sebagai sasaran 'dapat dipandang sebagai kejahatan perang', lapor kantor berita Reuters.
Rusia dituduh, antara lain oleh Turki, sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan-serangan tersebut.
Sementara seorang pejabat Turki pada hari Selasa (16/02) mengatakan Turki akan mendukung operasi darat di Suriah tetapi hanya 'dengan sekutu internasional'.
"Tidak akan ada operasi militer sepihak dari Turki ke Suriah," kata pejabat di Istanbul yang tidak disebutkan namanya .
Serangan hari Senin mengenai dua rumah sakit dan dua sekolah di Azaz, dekat perbatasan dengan Turki, serat paling tidak dua rumah sakit di Maarat al-Numan.


Credit  BBC Indonesia