Bantahan itu disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun, pada hari Senin (22/2/2016).
Sebelumnya pada pertengahan Februari lalu, Pentagon mengatakan bahwa Washington dan Seoul berencana untuk memulai pembicaraan tentang pengerahan sistem rudal anti-balistik THAAD ke Korsel untuk mempertahankan wilayah dan melawan ancaman senjata nuklir Korut.
”(Spekulasi) itu adalah rumor belaka. Itu tidak benar," ujar Moon seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Laporan rencana pembelian rudal THAAD oleh Korsel muncul sehari setelah Korut meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4 yang membawa sebuah roket jarak jauh.
Sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) diklaim mampu menghancurkan rudal musuh sebelum meninggalkan atmosfer bumi atau setelah rudal musuh itu masuk kembali ke atmosfer.
China dan Rusia telah menyatakan menentang rencana penyebaran sistem rudal pertahanan THAAD. Alasannya, rudal itu bisa mengganggu keseimbangan regional. China sendiri merasa menjadi target jika rudal canggih itu ditempatkan di Korsel.
Credit Sindonews