Arab Saudi telah memutuskan untuk melindungi kepentiannya sendiri, dengan menghentikan bantuan militer yang bernilai tiga miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk militer Lebanon dan satu miliar dolar AS yang belum dibayarkan bagi pasukan keamanan, catat SPA layaknya dikutip Xinhua, Sabtu.
Seorang pejabat Pemerintah Arab Saudi mengatakan, meskipun ada keputusan tersebut, pihak kerajaannya akan terus mendukung rakyat Lebanon, yang kepentingannya tidak terwakili Pemerintah Lebanon saat ini.
Pemerintah Lebanon tidak mengutuk serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Iran, tepatnya kota Teheran dan Mashad pada Januari 2016.
Credit ANTARA News
Arab Saudi Batalkan Hibah US$3 Miliar ke Militer Libanon
Pemerintah Raja Salman membatalkan hibah Saudi untuk militer Libanon. (Reuters/Lintao Zhang/Pool/Files)
Diberitakan Reuters yang mengutip kantor berita Saudi SPA, Jumat (19/2), pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa pemerintah Raja Salman juga membatalkan sisa bantuan sebesar US$1 miliar yang seharusnya diberikan bagi badan keamanan dalam negeri Libanon.
Komitmen bantuan ini sebelumnya disampaikan Saudi kepada militer Libanon pada 2013. Presiden Libanon saat itu, Michel Suleiman, mengatakan bahwa ini adalah bantuan dana terbesar yang pernah diberikan terhadap angkatan bersenjata mereka.
Pejabat keamanan Libanon mengaku belum menerima pemberitahuan resmi tentang penangguhan pemberian dana itu.
Dalam pernyataannya, pemerintah Riyadh mengatakan penangguhan dilakukan karena Libanon tidak mendukung Saudi di masa-masa sulit. Libanon dianggap tidak mengecam penyerangan Kedutaan Saudi oleh Iran. Padahal, Saudi selalu menyokong Libanon ketika konflik.
"Kerajaan Arab Saudi menemukan posisi Libanon yang bertentangan dengan Arab, kawasan dan arena internasional, di tengah bayang-bayang Hizbullah Libanon yang mempengaruhi negara itu," ujar pernyataan Saudi.
Serangan ke Kedubes Saudi oleh massa di Iran dilakukan usai eksekusi mati ulama Syiah di Riyadh atas dakwaan provokasi dan menyulut kekerasan. Eksekusi ini juga yang membuat hubungan diplomatik Saudi dan Iran saat ini hancur.
Credit CNN Indonesia