MOSKVA – Tak puas hanya dengan membeli
pesawat amfibi asal Rusia dan perlengkapan teknis militer lainnya,
Negeri Gajah Putih dilaporkan ingin memperkaya alutsista (alat utama
sistem pertahanan) mereka dengan tambahan helikopter militer Rusia.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, dikatakan Thailand akan membeli pesawat amfibi. Meski tak dijelaskan secara detail, dugaan kuat mengarahkan Thailand tertarik membeli pesawat Beriev Be-200 Altair serta perlengkapan teknis militer dengan barter hasil bumi.
Kini, seorang sumber dari sektor kerja sama teknis-militer Rusia yang tak disebutkan identitasnya, Thailand dikatakan tertarik menambah alutsista udara mereka dengan Helikopter Mil Mi-17V-5 “Hip”, juga dari Rusia.
Kemungkinan ini diperkuat dengan rencana dan agenda Menteri Pertahanan merangkap Wakil Perdana Menteri Thailand, Jenderal (Purn) Prawit Wongsuwan yang akan melawat ke Rusia pada 23-24 Februari 2016.
“Sebelumnya Thailand sudah membeli enam (helikopter) Mi-17V-5. Kami mengharapkan mereka akan membeli beberapa lagi,” ungkap sumber tersebut, dilansir TASS, Sabtu (20/2/2016).
“Negosiasinya dilakukan melalui Rosoboronexport (eksportir senjata Rusia). Kami mengharapkan negosiasinya akan membuahkan hasil secepatnya tahun ini,” tambahnya.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, dikatakan Thailand akan membeli pesawat amfibi. Meski tak dijelaskan secara detail, dugaan kuat mengarahkan Thailand tertarik membeli pesawat Beriev Be-200 Altair serta perlengkapan teknis militer dengan barter hasil bumi.
Kini, seorang sumber dari sektor kerja sama teknis-militer Rusia yang tak disebutkan identitasnya, Thailand dikatakan tertarik menambah alutsista udara mereka dengan Helikopter Mil Mi-17V-5 “Hip”, juga dari Rusia.
Kemungkinan ini diperkuat dengan rencana dan agenda Menteri Pertahanan merangkap Wakil Perdana Menteri Thailand, Jenderal (Purn) Prawit Wongsuwan yang akan melawat ke Rusia pada 23-24 Februari 2016.
“Sebelumnya Thailand sudah membeli enam (helikopter) Mi-17V-5. Kami mengharapkan mereka akan membeli beberapa lagi,” ungkap sumber tersebut, dilansir TASS, Sabtu (20/2/2016).
“Negosiasinya dilakukan melalui Rosoboronexport (eksportir senjata Rusia). Kami mengharapkan negosiasinya akan membuahkan hasil secepatnya tahun ini,” tambahnya.
Credit Okezone