Rabu, 17 Februari 2016

Obama Desak Penghentian Militerisasi di Laut China Selatan


Obama Desak Penghentian Militerisasi di Laut China Selatan  
Usai KTT ASEAN-AS, Obama menyerukan penghentian militerisasi dan pembangunan konstruksi baru di wilayah lautan Asia, termasuk di Laut China Selatan. (Reuters/Kevin Lamarque)
 
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan penghentian militerisasi dan pembangunan konstruksi baru di wilayah lautan Asia, termasuk di Laut China Selatan dalam pertemuan KTT AS-ASEAN pekan ini di California.

Dalam penutupan KTT AS-ASEAN pada Selasa (16/2), Obama mengungkapkan bahwa dia dan sejumlah pemimpin negara ASEAN berdiskusi untuk menemukan cara meredakan ketegangan di Laut China Selatan. Pertemuan ini menyepakati bahwa sengketa wilayah di kawasan itu harus diselesaikan dengan jalan damai melalui jalur hukum.

Obama mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut para pemimpin ASEAN menegaskan "komitmen kuat kami dalam tatanan regional, di mana aturan internasional dan norma serta hak seluruh negara, besar maupun kecil, ditegakkan. "

"Kami berdiskusi soal langkah-langkah nyata untuk menurunkan tensi di kawasan Laut China Selatan, termasuk penghentian reklamasi, pembangunan baru dan militerisasi di area yang dipersengketakan," ujar Obama.

Komentar Obama tersebut secara tidak langsung merujuk kepada pembangunan masif landasan pacu dan pelabuhan di sejumlah pulau buatan China, yang dapat dipergunakan untuk kepentingan militer.

"Ketika ASEAN berbicara dengan jelas dan terpadu, mereka dapat membantu menciptakan keamanan, kesempatan dan kehidupan yang bermartabat," lanjut Obama.

Meski demikian, pernyataan bersama yang menjadi hasil dari KTT AS-ASEAN itu tidak secara spesifik menyebutkan langkah yang akan dilakukan Washington terhadap aktivitas China di Laut China Selatan.

Padahal, menurut citra satelit dari ImageSat Internasional, China telah menempatkan rudal di Pulau Woody, bagian dari rantai Pulau Paracel di kawasan Laut China Selatan, yang juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam. Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Jenderal David Lo, mengkonfirmasi bahwa informasi tersebut.

Pernyataan bersama AS-ASEAN hanya memaparkan prinsip-prinsip utama kerja sama AS-ASEAN, termasuk "saling menghormati kedaulatan, integritas teritorial, kesetaraan dan kemerdekaan politik semua bangsa serta komitmen bersama untuk melakukan resolusi damai untuk mengatasi sengketa."

Pernyataan itu juga menegaskan "komitmen bersama untuk memelihara perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, serta memastikan keamanan maritim dan keamanan, termasuk hak-hak kebebasan navigasi."

Selain itu, Obama kembali menegaskan bahwa AS memiliki hak untuk beroperasi secara bebas di kawasan internasional.

Obama mengatakan AS "akan terus melakukan penerbangan, pelayaran dan beroperasi dimana pun selama diizinkan oleh hukum internasional, dan mendukung hak semua negara untuk melakukan hal yang sama."

"Kebebasan navigasi harus ditegakkan dan perdagangan yang sesuai dengan hukum tidak boleh dihambat," ujar Obama.

KTT ASEAN-AS digelar selama dua hari di Sunnyland, California, dengan tujuan mendekatkan hubungan Washington dengan ASEAN, yang sejalan dengan kebijakan luar negeri Obama untuk "menyeimbangkan" sumber daya dan perhatian ke kawasan Asia Pasifik. KTT ini juga dinilai sebagai upaya AS membendung pengaruh China yang meluas di kawasan ASEAN.



Credit  CNN Indonesia