Senin, 06 November 2017

Terancam Dibunuh, Saad Hariri Mundur dari PM Lebanon


Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri.
Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri.


CB, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mundur dari jabatannya pada Sabtu (4/11).  Saad mengatakan, ia mencium rencana mengancam nyawanya dan mengkritik Iran serta sekutu Lebanon-nya, Hizbullah, dalam siaran di televisi.

"Kita hidup dalam iklim serupa dengan suasana kemenangan sebelum pembunuhan pahlawan Rafik al-Hariri. Saya mencium hal, yang direncanakan secara diam-diam, untuk menyasar nyawa saya," katanya merujuk pada ayahnya, mendiang persdana menteri.

Dalam pernyataannya, Hariri mengatakan, Iran kalah dalam campur tangan urusan dunia Arab. Ia menambahkan Lebanon akan bangkit seperti yang telah terjadi pada masa lalu dan memotong tangan jahat, yang menjulur ke dalamnya.

Hariri menjadi perdana menteri Lebanon pada akhir tahun lalu sesudah tercapai kesepakatan politik  yang juga membawa sekutu Hizbullah, Michel Aoun, menjadi presiden negara tersebut.

Hizbullah secara politik kuat di Lebanon, namun hubungannya dengan Iran dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad membuat marah beberapa orang Lebanon.

Hariri telah mengunjungi Arab Saudi, musuh politik Iran dan Hizbullah, dua kali dalam seminggu terakhir, bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat senior lainnya.

Televisi Al-Jadeed, yang berpusat di Beirut, melaporkan pernyataan undur diri Hariri dibuat dan disiarkan dari ibu kota Saudi, Riyadh.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID


PM Lebanon Mengundurkan Diri, Ini Alasannya


Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah (Ilustrasi)
Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah (Ilustrasi)


CB, BEIRUT -- Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri mengundurkan diri pada Sabtu (4/11). Adanya rencana pembunuhan terhadap dirinya, menjadi alasan utama pengunduran dirinya. 

Hariri menuduh Iran dan sekutu Libanonnya Hizbullah menabur perselisihan di dunia Arab. Dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (4/11), pengunduran dirinya mendorong Lebanon kembali ke garis depan persaingan regional Saudi-Iran dan tampaknya akan memperburuk ketegangan sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah Lebanon.

Ini juga menghancurkan pemerintahan koalisi yang dibentuk tahun lalu setelah bertahun-tahun mengalami kebuntuan politik, dan yang dianggap mewakili kemenangan bagi Shia Hizbullah dan Iran.

Hariri, yang bersekutu dengan Arab Saudi, menuduh Hizbullah mengarahkan senjata di Yaman, Suriah dan Lebanon. Koalisi Hariri, yang mulai berkuasa tahun lalu, mengelompokkan hampir semua partai politik utama Lebanon, termasuk Future Movement dan Hizbullah.

"Kita hidup dalam iklim yang mirip dengan atmosfer yang berlaku sebelum pembunuhan martir (ayahnya almarhum Perdana Menteri) Rafik al-Hariri. Saya telah merasakan apa yang direncanakan dengan sembunyi-sembunyi untuk menargetkan hidup saya, " kata Hariri.

Rafik al-Hariri tewas dalam serangan bom tepi laut Beirut 2005 yang juga menewaskan 21 orang lainnya. Insiden ini mendorong anaknya ke dunia politik.

Dalam sebuah pernyataan , Hariri mengatakan, Hizbullah dan Iran telah membawa Lebanon ke dalam ancaman sanksi internasional.

Kantor Presiden Michel Aoun mengatakan, Hariri mengajukan pengunduran dirinya melalui sambungan telepon karena Hariri sedang berada di luar negeri. Hariri terbang ke Arab Saudi pada Jumat setelah bertemu di Beirut dengan Ali Akbar Velayati, penasihat tertinggi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Setelah itu, Velayati menggambarkan koalisi Hariri sebagai kemenangan dan kesuksesan besar.

Hariri menjadi perdana menteri akhir tahun lalu setelah sebuah kesepakatan politik yang juga membawa Aoun, sekutu Hizbullah sebagai presiden. Hubungan erat Hizbullah dengan Iran dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perangnya yang berusaha menggulingkannya telah menjadi sumber utama perselisihan di negara tetangga Lebanon selama bertahun-tahun.

"Selama beberapa dasawarsa sebelumnya, Hizbullah dapat memaksakan sebuah kenyataan di Lebanon dengan kekuatan senjatanya, yang diklaimnya sebagai senjata perlawanan (anti-Israel), yang ditujukan untuk saudara-saudara kita di Suriah dan Yaman, belum lagi Libanon," katanya.

Dia mengatakan, orang-orang Lebanon menderita karena intervensi Hizbullah, baik secara internal maupun pada tingkat hubungan mereka dengan negara-negara Arab lainnya. Hariri telah mengunjungi Arab Saudi, musuh politik Iran dan Hizbullah, dua kali dalam sepekan terakhir. Ia bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat senior lainnya.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Hizbullah Tuding Saudi Ada Dibalik Mundurnya PM Lebanon

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Guardian
Saad Hariri
Saad Hariri


CB, BEIRUT - Seorang anggota komite pusat Hizbullah, Sheikh Nabil Kawouk, menuduh Arab Saudi berada di belakang pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad al-Hariri. Sementara pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, baru akan menanggapi pengunduran diri Hariri dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Ahad (5/11).
"Tuhan melindungi Lebanon dari kejahatan Arab Saudi," kata Kawouk, seperti dilaporkan televisi Lebanon, al Jadeed.
 
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepergian Hariri adalah rencana untuk menciptakan ketegangan di Lebanon dan wilayah Arab. "Pengunduran diri Hariri dilakukan di bawah perencanaan Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman," kata Hussein Sheikh al-Islam, penasihat pemimpin tertinggi Iran.
 
Politisi Israel juga menggunakan pengunduran diri Hariri untuk mengkritik pengaruh Iran di Lebanon. "Kata-katanya adalah panggilan bagi masyarakat internasional untuk mengambil tindakan terhadap agresi Iran," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
 
Pemimpin minoritas Druze di Lebanon, Walid Jumblatt, mengatakan Lebanon terlalu lemah untuk menanggung konsekuensi pengunduran diri Hariri. Dia mengaku khawatir dengan dampak politik dan ekonomi di Lebanon.
 
"Kami tidak mampu melawan orang-orang Iran dari Lebanon," katanya. Ia menganjurkan pendekatan dialog dengan Hizbullah sambil menunggu keadaan regional mengizinkan adanya dialog antara Arab Saudi dan Iran.
 
Namun Menteri Keuangan Lebanon, Ali Hassan Khalil, mengatakan tidak ada bahaya bagi perekonomian atau nilai mata uang Lebanon setelah pengunduran Hariri.
 
Joseph Torbey, ketua Asosiasi Bank di Lebanon, mengatakan tidak ada risiko terhadap stabilitas moneter. Hal itu disebabkan karena bank sentral memiliki cadangan yang besar dan ada kepercayaan di bank-bank Lebanon.
 
Lebanon memiliki rasio hutang-ke-PDB tertinggi di dunia. Bulan lalu, Lebanon mengeluarkan anggaran pertamanya sejak 2005, salah satu dari sedikit pencapaian pemerintah koalisi.
 
Hariri memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (4/11), dengan mengatakan dia yakin ada rencana pembunuhan terhadap dirinya. Hariri menuduh Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah menabur perselisihan di dunia Arab.
 
Hubungan erat Hizbullah dengan Iran dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perangnya dengan pemberontak, telah menjadi sumber utama ketegangan di Lebanon selama bertahun-tahun.
 
Sejak menjabat, Hariri telah bekerja untuk mengumpulkan bantuan internasional bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah di Lebanon. Keruntuhan pemerintahannya akan mempersulit persiapan pemilihan parlemen tahun depan, yang pertama di Lebanon sejak 2009.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Iran: Mundurnya PM Lebanon adalah Kemenangan Zionis


Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri.
Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri.




CB, BEIRUT -- Iran mengatakan, pada Sabtu (4/11), bahwa pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri akan menimbulkan ketegangan di Lebanon dan kawasan. Hariri menuduh Iran dan sekutu Lebanonnya, Hisbullah, menabur perselisihan di dunia Arab.

Tuduhan itu dilancarkan PM Hariri ketika ia pada Sabtu mengumumkan mundur dari jabatannya. "Pengulangan tuduhan-tuduhan tak berdasar dan tak realistis oleh perdana menteri Lebanon yang mundur menyangkut Zionis, Arab Saudi dan Amerika terhadap Iran merupakan indikasi bahwa pengunduran diri ini merupakan skenario baru untuk menciptakan ketegangan di Lebanon dan kawasan," kata juru bicara menteri luar negeri Iran Bahram Qassemi dalam pernyataan yang dimuat di laman kementerian.

"Tapi kami yakin bahwa rakyat Lebanon yang berdaya tahan akan melalui masa ini dengan mudah," kata Qassemi, menambahkan. Pengunduran diri Hariri terjadi hanya satu hari setelah ia bertemu dengan Ali Akbar Velayati, yang merupakan penasihat Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei, di Beirut.

"Pengunduran diri Hariri yang tiba-tiba itu serta pernyataannya di negara lain tidak hanya mengagetkan dan patut disayangkan tapi juga merupakan sebuah tanda bahwa ia sedang melakukan permainan yang dirancang oleh pihak yang menginginkan situasi kawasan menjadi buruk, dan pemenang permainan ini bukan negara-negara Arab atau Muslim tapi Zionis," kata Qassemi.




Creidt  REPUBLIKA.CO.ID








Bomber China Terbang di Atas Guam, AS Kesal


Bomber China Terbang di Atas Guam, AS Kesal
Amerika Serikat (AS) menyatakan kekesalan atas manuver pesawat pembom China di atas langit Guam. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan kekesalan atas manuver pesawat pembom China di atas langit Guam. Bomber China tersebut adalah bagian dari latihan militer yang digelar Beijing di dekat Guam.

China diketahui menggelar latihan militer di dekat Guam pada Jumat lalu. Dalam latihan itu China mengerahkan sejumlah kekuatan udara mereka, termasuk di dalamnya bomber H-6K Badger, yang kemudian melakukan manuver di atas Guam.

Penasihat Keamanan Nasional AS, HR Mc Master dalam sebuah pernyataan menuturkan, bahwa manuver bomber tersebut di dekat basis Pentagon tidak sesuai dengan kepentingan terbaik China.

"Saya pikir AS mengakui bahwa segala jenis usaha militer seperti itu tidak akan menjadi kepentingan China," bunyi pernyataan McMaster, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (5/11).

"Meyakinkan musuh Anda, atau musuh potensial bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka melalui penggunaan kekuatan militer, akan menjadi batu ujian bagi pembicaraan yang akan dilakukan Presiden Donald Trump dengan pemimpin Asia, termasuk Presiden China Xi Jinping," sambungnya.

Latihan militer yang digelar China sendiri berlangsung hanya sehari jelang keberangkatan Trump ke Asia. Di mana dia akan melakukan kunjungan ke Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Filipina, dan juga China. 





Credit  sindonews.com





Kelley, Pembantai 26 Jemaat Gereja Texas dan Tak Dicap Teroris


Kelley, Pembantai 26 Jemaat Gereja Texas dan Tak Dicap Teroris
Devin Patrick Kelley, 26, tersangka penembakan massal di sebuah gereja di Texas, AS, pada hari Minggu (5/11/2017) yang menewaskan 26 jemaat. Dia tewas usai melarikan diri. Foto/CBS News


SUTHERLAND SPRINGS - Tersangka pembantai 26 jemaat gereja di Texas selatan dengan tembakan telah diidentifikasi bernama Devin Patrick Kelley, 26. Presiden Donald Trump, FBI dan polisi tidak menyebut penembakan massal ini sebagai aksi teroris.

Kelley, yang merupakan pria kulit putih ini ternyata mantan anggota Angkatan Udara Amerika Serikat (AS). Dia memiliki tempat tinggal di New Braunfels, Texas, yang berjarak sekitar 35 mil dari First Baptist Church, di Sutherland Springs, tempat serangan tersebut.

Tersangka ditemukan tewas setelah melarikan diri dengan mobilnya.  Belum jelas penyebab kematian Kelley.

Penembakan massal pada hari Minggu waktu AS itu juga menyebabkan 20 orang lainnya terkuka. Gubernur Texas Greg Abbott menggambarkannya sebagai penembakan terburuk dalam sejarah negara bagian Texas.



Pada hari Minggu malam, pihak berwenang hanya mengidentifikasi tersangka sebagai pria kulit yang masih berusia muda. Pejabat berwenang mengatakan bahwa tersangka mengenakan pakaian serba hitam, memasuki First Baptist Church dan mengumbar tembakan.

Saat Kelley melarikan diri dengan mobilnya, polisi mengejar. Dia tewas dengan luka tembak. Belum apakah kematiannya akibat bunuh diri atau ditembak oleh polisi yang mengejarnya.

Mengutip laporan CBS News, Senin (6/11/2017), Kelley adalah mantan anggota Angkatan Udara AS yang bertugas dari 2010 hingga 2014. Dia dipecat dengan tidak hormat dan diadili pada bulan Mei 2014.

Juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek mengatakan kepada The Associated Press bahwa sebuah catatan menunjukkan Kelley bertugas di Kesiapan Logistik di Pangkalan Angkatan Udara Holloman di New Mexico dari tahun 2010 sampai dia dipecat. Penyebab dia dipecat belum diungkap Angkatan Udara AS.


Sementara itu, Pentagon mengatakan kepada The Associated Press bahwa Kelley adalah seorang mantan awak pesawat. 


Para pejabat mengatakan tersangka tinggal di pinggiran Kota San Antonio dan diyakini tidak terkait dengan kelompok teroris terorganisir. Menurut laporan CBS News, Kelley memiliki seorang istri bernama Danielle Lee Shields.

Penyidik akan melihat posting media sosialnya yang dibuat pada hari-hari sebelum serangan pada hari Minggu. Salah satu posting tersebut adalah fotonya yang memamerkan senjata semi-otomatis AR-15. Penyidik belum mengungkap motif penembakan massal di gereja tersebut.


Credit  sindonews.com



Pelaku pembantaian Texas pria kulit putih bernama Devin Kelley


Pelaku pembantaian Texas pria kulit putih bernama Devin Kelley
Devin Kelley, tersangka pembantaian di sebuah gereja di Texas (Reuters)



Jakarta (CB) - Tersangka pelaku penembakan di sebuah gereja di pedalaman Texas, Amerika Serikat, diketahui sebagai seorang pemuda kulit putih berusia 26 tahun bernama Devin Kelley, kata sumber-sumber penegakan hukum kepada ABC News.

Kelley berasal dari New Braunfels, Texas. Motif penembakanan masih belum diketahui, tetapi Kelley pernah bergaya dalam foto untuk laman Facebook-nya dengan memamerkan senjata AR-15.

Angkatan Udara AS membenarkan Kelley pernah bertugas dari 2010 sampai 2014. Ann Stefanek, juru bicara angkatan udara AS, memastikan bahwa Kelley bertugas di kesatuan logistik di Pangkalan Angkatan Udara Holloman di New Mexico.

Seorang sumber pada Biro Alkohol, Tembakau, Senjata dan Bahan Peledak (ATF) berkata kepada ABC News bahwa badan ini tengah mencari bahan peledak di rumah tersangka. FBI juga tengah menggeledah rumah tersangka.

Pejabat keamanan Texas Freeman Martin mengungkapkan Minggu sore waktu setempat tersangka mengenakan pakaian warga serba hitam sampai ke rompi antipeluru yang dikenakannya, saat melakukan penembakan membabibuta.

Martin mengungkapkan tersangka ditemukan mati di mobilnya setelah melarikan diri ke jalan dekat batas desa usai ditembaki warga setempat. Penyidik tak tahu pasti apakah dia menembak dirinya sendiri atau warga yang menembak mati dia.

Kelley tinggal di rumah orang tuanya bersama istri dan seorang anak, kata tetangga bernama Mark Moravitz.

Moravitz mengaku tidak melihat hal yang tidak biasa daro Kelly, tetapi dia mengaku sering mendengar bunyi tembakan di dekat rumahnya sekitar pukul 10 atau 11 pagi yang disebutnya tidak biasa terjadi di daerahnya.

Paling sedikit 26 orang meninggal dunia dan 20 lainnya terluka akibat penembakan.



Credit  antaranews.com



Gereja Texas Diberondong Tembakan, 26 Jemaat dan Pelaku Tewas


Gereja Texas Diberondong Tembakan, 26 Jemaat dan Pelaku Tewas
Para petugas FBI dan polisi tiba di First Baptist Church di Sutherland Springs, setelah penembakan massal terjadi di gereja tersebut hari Minggu (5/11/2017). Foto/REUTERS/Max Massey


SUTHERLAND SPRINGS - Seorang pria bersenjata mengumbar tembakan di sebuah gereja di tenggara Texas pada hari Minggu. Sebanyak 26 jemaat tewas, sedangkan pelaku penembakan massal ditemukan tewas setelah melarikan diri.

Penembakan massal ini juga menyebabkan 20 orang lainnya terluka. Penembakan terjadi di First Baptist Church di Sutherland Springs, Wilson County, sekitar 40 mil (65 km) timur San Antonio.

Menurut Departemen Keamanan Publik Texas, pelaku mengenakan pakaian hitam, memasuki gereja dan mulai menembaki para jemaat.

Setelah beraksi, pelaku melarikan diri dengan kendaraannya dan kemudian ditemukan tewas di dekat Guadalupe County. Kondisi kematian pria bersenjata tersebut masih dalam penyelidikan.

Baik identitas maupun motif tersangka belum diungkap oleh pihak berwenang. Namun petugas penegak hukum yang menolak diidentifikasi mengatakan, pria bersenjata tersebut merupakan pria kulit putih berusia 26 tahun.

Jeff Forrest, 36, seorang veteran militer yang tinggal satu blok dari gereja tersebut, mengatakan bahwa dia mendengar suara tembakan senjata semi-otomatis berkaliber tinggi. Suara itu mengingatkannya saat ditempatkan di pasukan tempur Korps Marinir.

”Saya berada di teras, saya mendengar 10 putaran (tembakan) dan kemudian telinga saya mulai mendengar suara dering,” kata Forrest, seperti dikutip Reuters, Senin (6/11/2017). ”Saya memukul geladak dan saya hanya berbaring di sana.”

Pembantaian di gereja ini hanya berselang beberapa minggu setelah seorang sniper membantai 58 orang di sebuah konser outdoor di Las Vegas, yang merupakan penembakan paling mematikan dalam sejarah AS modern. Penembakan tersebut telah memicu perdebatan nasional selama bertahun-tahun apakah mudahnya akses publik terhadap senjata berkontribusi atau tidak.

Presiden Donald Trump yang berada di Jepang dalam lawatan Asia-nya selama 12 hari mengaku memantau situasi di Texas.

”Semoga Tuhan bersama orang-orang Sutherland Springs, Texas. FBI dan penegak hukum ada di tempat kejadian,” katanya di Twitter.
Menurut para saksi, sekitar 20 tembakan terdengar pada pukul 11.30 waktu setempat selama ibadah gereja berlangsung. Tidak jelas berapa banyak jemaat di dalam gereja saat penembakan massal terjadi.




Credit  sindonews.com









Pria bersenjata Texas tewaskan 26 jemaah di gereja


Pria bersenjata Texas tewaskan 26 jemaah di gereja
Lokasi penembakan di First Baptist Church di Sutherland Springs, Texas, Amerika Serikat, 5 November 2017. (ANTARA News/ REUTERS)



Sutherland Springs, Texas (CB) - Seorang pria bersenjata menewaskan setidaknya 26 jemaah dan melukai 20 lainnya di sebuah gereja di tenggara Texas pada Minggu, dengan melakukan serentetan penembakan, kata pihak berwenang.

Penembakan tersebut terjadi di First Baptist Church di Sutherland Springs di Wilson County, sekitar 40 mil (65 kilometer) bagian timur San Antonio.

Satu-satunya tersangka, yang mengenakan pakaian hitam, memasuki gereja dan mulai menembak, menurut sebuah pernyataan dari Departemen Keamanan Publik Texas. 

Setelah melesatkan tembakan, pria itu melarikan diri ke kendaraannya dan ditemukan tewas di Guadalupe County. Kematian pria bersenjata tersebut masih dalam penyelidikan, kata badan pemerintah.

Pihak berwenang tidak mengungkapkan identitas maupun motif tersangka. Namun petugas penegak hukum yang tidak menyebut namanya mengatakan pria bersenjata tersebut sebagai seorang pria kulit putih berusia 26 tahun, demikian New York Times dan media lainnya melaporkan.

Puteri pendeta Frank Pomeroy yang berusia 14 tahun ikut terbunuh, informasi tersebut disampaikan keluarga kepada beberapa stasiun televisi.

Jeff Forrest, seorang veteran militer berusia 36 tahun yang tinggal satu blok dari gereja tersebut mengatakan, yang terdengar saat itu seperti tembakan senjata semi-otomatis berkaliber tinggi, hingga ia terkenang saat ditempatkan di Korps Marinir.

"Saya berada di teras, saya mendengar 10 putaran berbunyi, kemudian telinga saya mulai berdering. Saya menuju geladak dan saya hanya berbaring di sana,” kata Forrest.

Pembantaian tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah seorang penembak jitu membunuh 58 orang di sebuah konser outdoor di Las Vegas, yang merupakan penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat modern. 

Penembakan tersebut telah memicu perdebatan nasional selama bertahun-tahun mengenai apakah akses mudah memiliki senjata api berkontribusi terhadap tren tersebut.

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia memantau situasi tersebut saat berada di Jepang dalam perjalanan Asia 12 harinya.

"Semoga Tuhan bersama orang-orang Sutherland Springs, Texas. FBI & penegak hukum ada di tempat kejadian,” katanya melalui Twitter.

Menurut para saksi, sekitar 20 tembakan terdengar pada pukul 11.30 waktu setempat (1730 GMT) selama ibadah gereja. Tidak jelas berapa banyak jamaah yang ada di dalam saat itu.

Setelah penembakan tersebut, tersangkakabur dengan sebuah mobil dan segera terkepung oleh deputi kepala kepolisian Wilson County di Guadalupe County, Wiley mengatakan kepada Reuters. Dia tidak tahu apakah penembak itu meninggal karena tembakan yang ditimbulkan sendiri atau oleh kepolisian.

Pusat Medis Connally Memorial di Floresville menerima delapan pasien, kata rumah sakit tersebut dalam sebuah pernyataan, sementara Pusat Kesehatan Angkatan Darat Brooke di Fort Sam Houston menerima delapan lainnya.

Di Connally, tiga orang dirawat dan dipulangkan, satu dalam kondisi kritis dan empat dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas di San Antonio untuk tingkat perawatan yang lebih tinggi.

Gereja First Baptist adalah satu dari dua rumah pemujaan di Sutherland Springs, sebuah wilayah yang menampung kurang dari 900 penduduk, menurut Sensus 2010. Ada juga dua SPBU dan sebuah toko Dollar General di kota.

Struktur bertingkat satu yang dicat putih itu memiliki menara kecil dan satu pintu depan. Pada Minggu, bendera Lone Star Texas terbang di samping bendera AS dan spanduk ketiga yang tidak dikenal.

Di dalamnya ada sebuah panggung kecil di mana anggota menyanyikan lagu pujian diiringi musik gitar dan pendeta menyampaikan khotbah mingguan, menurut video yang diunggah di YouTube. Di salah satu klip, beberapa lusin orang, termasuk anak kecil, bisa dilihat duduk di bangku kayu.

Pendeta Paul Buford dari River Oaks Church, sekitar 2 mil dari First Baptist, mengatakan bahwa komunitas tersebut sangat terguncang.

"Kami menahan diri sebaik mungkin. Kami adalah komunitas yang kuat,” katanya.

Penembakan tersebut terjadi pada ulang tahun kedelapan pembantaian 13 orang pada 13 November 2009 di markas Fort Hood Army di Texas tengah. Seorang psikiater Medical Corps Angkatan Darat Amerika Serikat yang dihukum karena pembunuhan tersebut sekarang sedang menunggu eksekusi.

Pada 2015, seorang pria kulit putih bersenjata membunuh sembilan umat kulit hitam di Emanuel African Methodist Episcopal Church di Charleston, South Carolina. Pria bersenjata tersebut dijatuhi hukuman mati karena serangan rasial.

Pada September, seorang pria bersenjata membunuh seorang wanita di tempat parkir sebuah gereja di Tennessee pada Minggu pagi dan melukai enam jamaah di dalam gedung, sebelum menembak dirinya sendiri dalam sebuah perkelahian dengan seorang pelayan yang bergegas menghentikan serangan tersebut. Demikian diberitakan Reuters.




Credit  antaranews.com



Saksi: Penembak gereja Texas lepaskan 20 tembakan dan mencoba kabur


Saksi: Penembak gereja Texas lepaskan 20 tembakan dan mencoba kabur
Lokasi dekat gereja di Sutherland Springs, Texas, setelah terjadi penembakan oleh orang bersenjata yang menewaskan puluhan jemaah gereja, Minggu (5/11/17). (Reuters)


Texas (CB) - Seorang pria bersenjata memasuki sebuah gereja di kota kecil sebelah tenggara Texas pada Minggu (5/11) kemudian melepaskan tembakan yang mengakibatkan puluhan korban tewas dan luka, menurut komisaris Wilson County Larry Wiley kepada Reuters.

Saksi mengaku telah mendengar sedikitnya 20 kali letupan tembakan pada pukul 11.30 waktu setempat saat sedang berlangsungnya ibadah kebaktian di gereja itu, menurut laporan media. Namun belum jelas berapa banyak jemaah yang berada di lokasi saat insiden itu berlangsung.

Setelah penembakan tersebut, penembak mencoba kabur ke sebuah mobil namun ia terpojok oleh petugas yang berada di luar Wilson County, kata Wiley kepada Reuters.



Di sisi lain, Wiley tidak tahu penembak itu tewas karena karena tembakannya sendiri atau ditembak oleh petugas di lokasi.

First Baptist Church adalah tempat peristirahatan di Sutherland Springs, sebuah wilayah yang menampung kurang dari 900 jiwa penduduk, menurut Sensus 2010.

Bangunan bertingkat satu yang dicat putih itu memiliki menara kecil dan satu pintu depan. Pada bagian depan berkibar bendera Lone Star Texas di samping bendera AS dan sebuah spanduk yang tidak dikenal.

Di bagunan terdapat panggung kecil tempat anggota menyanyikan lagu puji-pujian dengan alat musik gitar serta pendeta yang menyampaikan khotbah mingguan, menurut video yang diunggah melalui YouTube. Di salah satu video, lusinan orang, termasuk anak kecil, juga ikut duduk di bangku kayu.

Penembakan tersebut terjadi delapan tahun setelah insiden pembantaian 13 orang di markas Fort Hood Army, Texas bagian tengah. Seorang psikiater Angkatan Darat Amerika Serikat dihukum atas pembunuhan tersebut dan kini sedang menunggu untuk dieksekusi.

Pada 2015, seorang pria kulit putih bersenjata membunuh sembilan umat kulit hitam di Emanuel African Methodist Episcopal Church di Charleston, South Carolina. Pria bersenjata tersebut dijatuhi hukuman mati atas serangan rasial.

Selain itu, insiden ini juga menjadi perhatian Presiden Donald Trump yang sedang berada di Jepang dalam perjalanan ke Asia selama 12 hari.

"Semoga Tuhan bersama orang-orang Sutherland Springs, Texas. FBI & penegak hukum ada di tempat kejadian," katanya melalui Twitter, demikian Reuters.



Credit  antaranews.com



Puluhan orang tewas dalam insiden penembakan di gereja Texas


Puluhan orang tewas dalam insiden penembakan di gereja Texas
Lokasi dekat gereja di Sutherland Springs, Texas, setelah terjadi penembakan oleh orang bersenjata yang menewaskan puluhan jemaah gereja, Minggu (5/11/17). (Reuters)



Washington (CB) - Setidaknya 20 orang tewas setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya ibadah pagi di sebuah gereja di Texas, menurut laporan media setempat dilansir AFP.

Pria bersenjata itu juga tewas setelah dilakukan pengejaran singkat oleh pihak berwenang, demikian laporan media, mengutip juru bicara kantor kepolisian di Guadalupe County.

Hingga saat ini belum jelas apakah penembak tersebut meninggal karena peluru polisi atau karena tindakannya sendiri.

Para jemaah yang sedang beribadah ditembak di First Baptist Church di Sutherland Springs, sebuah pedesaan kecil berjarak sekitar 50 kilometer sebelah tenggara San Antonio, menurut beberapa laporan.

Komisaris Wilson County, Albert Gamez Jr, mengatakan kepada AFP ada banyak korban jiwa dan beberapa orang terluka, namun dia tidak dapat mengkonfirmasi secara resmi jumlah tersebut.

Dalam laporan yang belum terkonfirmasi, sejumlah petugas yang tidak disebutkan namanya menyebutkan jumlah korban berkisar antara 20 sampai 27 orang dan jumlah lainnya yang terluka.

Pelaku penembakan dilaporkan masuk ke gereja beberapa saat sebelum siang hari kemudian melepaskan temnakan ketika sedang berlangsungnya ibadah pelayanan yang menurut saksi biasanya dihadiri sekitar 50 orang.

Seorang anak berusia dua tahun dikabarkan menjadi korban luka, menurut Dallas Morning News.

Juru bicara Connally Memorial Medical Center di dekat Floresville mengatakan kepada Fox News, "kami menerima sejumlah pasien dari penembakan tersebut," tanpa menyebutkan jumlahnya, demikian AFP.



Credit  antaranews.com





Di balik penangkapan para pangeran Saudi


Di balik penangkapan para pangeran Saudi
Pangeran Mahkota Arab Saudi Muhammed bin Salman. (Handout via REUTERS)




Jakarta (CB) - Jagat raya, khususnya Timur Tengah dan dunia Islam, geger setelah peristiwa langka terjadi di Arab Saudi ketika puluhan menteri, anggota kerajaan, pejabat pemerintah dan perwira tinggi militer dipecat atau ditangkap sebagai bagian dari kerja sebuah komisi antikorupsi yang baru dibentuk di negeri itu.

Apa sih yang sebenarnya terjadi di negeri itu? Dan mengapa terjadi? Berikut fakta-fakta lain di balik apa yang terjadi di Arab Saudi ini, dikutip dari laman berita Australia abc.net.au.

Apa yang sebenarnya terjadi?Pemerintah Arab Saudi menangkap 11 pangeran, empat menteri dan puluhan mantan menteri. Di antara yang paling menonjol adalah Pangeran Alwaleed bin Talal yang memiliki kekayaan bersih 22 miliar dolar AS (Rp297 triliun).
Dia dikenal sebagai wajah bisnis Arab Saudi dan pemilik Hotel Savoy di London yang tersohor ke seisi buana.
Perusahaannya, Kingdom Holding, membenamkam investasi di perusahaan-perusahaan ternama seperti Apple, Twitter dan Citigroup.
BBC melaporkan bahwa kakak Osama bin Laden, yakni Bakr bin Laden yang memimpin perusahaan konstruksi raksasa Saudi Binladin, juga ditahan.
Langkah ini disebut sebagai pembersihan negara dari korupsi.  Namun tidak dijelaskan dakwaan korupsi apa yang diajukan kepada orang-orang yang ditangkap itu.
Media resmi Saudi melaporkan bahwa komite antikorupsi sedang menyelidiki dugaan korupsi pada kasus banjir maut yang menimpa Jeddah pada 2009 dan respon pemerintah terhadap virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun.
Orang-orang penting ini ditangkap di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh.

Apa arti ini semua?Banyak orang yang justru mengaitkan manuver itu sebagai unjuk kekuatan dari putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Beberapa tahun ini pangeran muda tersebut belum dikenal luas publik, tetapi pangeran yang kini berusia 32 tahun ini luas dikenal sebagai reformis dan sangat dipuja kaum muda Saudi.
Pangeran mahkota ini terkenal dengan rencananya memodernisasi Saudi dengan pendekatan Islamnya yang moderat.
Bulan lalu dia berkata kepada media pada sebuah konferensi ekonomi di Saudi bahwa dia ingin "segera memberantas akar-akar ekstremisme".
Juni silam, ayahandanya Raja Salman memperkuat posisi kekuasaan anaknya dengan mengangkatnya ke pewaris nomor satu dalam garis tahta Saudi pengganti dirinya.
Sebelum Raja menganugerahi posisi itu, prospek kekuasaan sang pangeran belum menentu. Justru sebelum itu sepupunya Pangeran Mohammed bin Nayef adalah pewaris utama setelah sang raja.  Namun sang raja mengeluarkan Pangeran Nayef dari garis tahta.  Bukan hanya itu pangeran malang ini dicopot dari jabatan menteri dalam negeri dan kepala kontraterorisme.
Ini membuat putra sang raja, Pangeran Mohammed bin Salman, tak tersaingi dalam garis pewaris tahta.

Sudah berapa banyak raja memerintah Saudi?Didirikan pada 1932 oleh Raja Abdulaziz Ibn Saud, kerajaan Saudi sudah melahirkan enam raja. Kelima raja berikutnya adalah putra-putra Raja Abdulaziz yang meninggal dunia pada 1953.
Tak seorang pun dari raja-raja itu yang naik berkuasa di bawah usia 50 tahun.
Raja sekarang, Raja Salman, berusia 79 ketika dinobatkan menjadi penguasa kerajaan ini tiga tahun lalu setelah kakaknya Raja Abdullah mangkat dalam usia 90 tahun.
Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman akan menjadi raja pertama di generasinya. Untuk pertama kalinya bakal terjadi peralihan kekuasaan dari para putra Raja Abdulaziz, kepada cucu sang pendiri Saudi itu.

Bagaimana caranya para raja Saudi naik tahta?Selama berpuluh-puluh tahun alih kekuasaan di Saudi berlangsung dari kakak diturunkan ke adik. Tapi saat ini akan berubah setelah Pangeran Mohammed menyandang sebagai pewaris pertama tahta raja dari ayahandanya.
Pangeran muda ini juga menjabat menteri pertahanan yang merupakan menteri pertahanan paling muda di dunia. Dia juga menjadi dirijen ekonomi, perencanaan, reformasi dan keamanan Saudi.
Sebelum ke sana, Raja Salman terlebih dahulu mencopot adik tirinya Pangeran Muqrin dari garis tahta.
Pada April 2015, Raja Salman menunjuk Pangeran Mohammed bin Salman dalam urutan dua garis pewaris tahta, sehingga berhak menyandang predikat wakil pangeran mahkota, sebelum menaikkannya menjadi pangeran mahkota Juni tahun ini.
Secara teoritis, pemilihan pangeran mahkota dilakukan begitu raja baru naik tahta di bawah saksi "Dewan Kesetiaan" yang dibentuk pada 2007 oleh mendiang Raja Abdullah yang beranggotakan para putra dan cucu mendiang Raja Abdulaziz.
Tetapi peran dewan ini berubah sejak 2015 dan hanya memiliki kekuasaan terbatas.

Kekuasaan apa saja yang dimiliki seorang raja Saudi?Banyak sekali.  Saudi adalah monarki absolut di mana semua keputusan besar tergantung kepada raja. Seandainya ada ketidaksepakatan, keluarga kerajaan punya tradisi untuk tetap satu suara, khususnya dalam masalah pergantian kekuasaan, sebagai front bersatu di hadapan para pemimpin suku dan agama yang sangat kuat pengaruhnya di Saudi.
Penangkapan puluhan pangeran saat ini juga dapat ditafsirkan sebagai cara keluarga kerajaan mengatasi gejolak di dalam untuk menjadi satu suara kembali.




Credit  antaranews.com









Kena 'Sapu Bersih Korupsi' Saudi, Pangeran Alwaleed Pemodal Top di Barat


Kena Sapu Bersih Korupsi Saudi, Pangeran Alwaleed Pemodal Top di Barat
Pangeran Alwaleed bin Talal, keponakan Raja Salman dan bos perusahaan investasi Kingdom Holding, termasuk di antara 11 pangeran Arab Saudi yang ditahan terkait penyelidikan korupsi. Foto/REUTERS/Fahad Shadeed


RIYADH - Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia, ditangkap dalam aksi “sapu bersih korupsi” lembaga anti-korupsi yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Dia adalah miliarder dan pemilik saham berbagai perusahaan top di Barat termasuk Apple, Twitter dan Citigroup.

Cucu raja pertama Saudi ini tercatat sebagai orang terkaya ke-45 di dunia versi Forbes pada 2017. Indeks Billionaires Bloomberg menempatkannya di posisi ke-50 dalam kategori yang sama. Nilai aset pangeran Saudi ini mencapai antara USD18 miliar hingga USD19 miliar.

Alwaleed bin Talal termasuk di antara 11 pangeran Saudi yang ditangkap oleh sebuah komite anti-korupsi yang baru dibentuk beberapa jam atas perintah Raja Salman bin Abdulaziz al- Saud.

Miliarder Saudi ini adalah pendiri, CEO dan hampir satu-satunya pemilik perusahaan investasi Kingdom Holding, yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD12 miliar. Aktivitas investasinya telah menyebabkannya dijuluki ”Arab Warren Buffett” karena memiliki saham di beberapa perusahaan besar di Barat.



Kini, Alwaleed bin Talal memegang saham utama di perusahaan AS seperti Citigroup, Apple dan Twitter. Perusahaannya juga merupakan ”investor penting” di Rupert Murdoch's News Corporation sejak 1997.

Investasi sang pangeran mencakup beberapa rantai hotel mewah seperti Four Seasons Hotel George V di Paris, Savoy di London dan Plaza di New York. Selain itu, dia dikenal berbisnis dengan pebisnis barat terkemuka seperti Bill Gates, Rupert Murdoch dan Michael Bloomberg.

Foto/REUTERS


Dia menerima pendidikan Barat. Dia meraih gelar sarjana dalam bidang administrasi bisnis dari Menlo College di California. Pangeran ini juga sering terlihat dengan politisi top Barat dan eksekutif Wall Street, termasuk Lloyd C. Blankfein, chairman dan CEO Goldman Sachs, dan para bangsawan Inggris.

Dia juga menorehkan citra di media barat sebagai sosok yang luar biasa untuk seorang warga negara Arab Saudi dan secara virtual menjadi wajah “keuangan” Kerajaan Saudi di Barat karena sering memberikan wawancara ke berbagai media. Baru-baru ini, dia berbicara dengan  Squawk Box dari CNBC dan mengungkapkan keraguan seriusnya tentang masa depan Bitcoin cryptocurrency.


Alwaleed pernah jadi sorotan media ketika berseteru dengan Donald Trump saat kampenye pemilihan presiden AS 2016. Selama kampanye pemilihan Trump, miliarder Saudi ini kerap membongkar “aib” Trump terkait bisnis sosok yang kini jadi orang nomor satu Amerika tersebut.

Alwaleed pernah meminta Trump untuk mundur dari pemilihan presiden AS dan sempat memprediksi bahwa Trump tidak akan pernah menang. Namun, kemudian dia mengucapkan selamat kepada Trump setelah menang pemilu. 

Pada bulan Oktober 2017, dia memuji gaya pemerintahan Trump saat wawancara dengan CNBC. ”Presiden Trump memiliki cara pemerintahan sendiri,” katanya saat itu.

Alwaleed bin Talal, dipandang seperti “orang luar” di dalam elite penguasa kerajaan Muslim ultra-konservatif itu karena pandangan liberalnya dan advokasi terbukanya atas hak-hak perempuan.

Dia pernah menyewa seorang pilot wanita Saudi pertama untuk jetnya ketika tidak ada prospek wanita diizinkan menjadi pilot bahkan untuk menyetir mobil sekalipun. Pada saat yang sama, dia tidak pernah secara terbuka menentang elite penguasa Saudi.

Dia selama tidak memiliki perbedaan besar dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sang pemimpin lembaga pemberantasan korupsi. Pada bulan Oktober, Alwaleed bin Talal secara terbuka mengumumkan dukungannya kepada Mohammed bin Salman.

Alasan penangkapan dan penahanannya masih tetap menjadi misteri. Meski sumber terkait menyebut, dia terkena tuduhan penyuapan hingga pencucian uang. Penahanannya sudah memicu reaksi dari pasar saham. Saham Holding Co turun 7,5 persen pada perdagangan Minggu.




Credit  sindonews.com


Al-Waleed, Pangeran Super Kaya di Tangan Komite Antikorupsi


Al-Waleed, Pangeran Super Kaya di Tangan Komite Antikorupsi 
Pangeran Al-Waleed bin Talal (Foto: REUTERS/Fahad Shadeed/File Photo)


Jakarta, CB -- Salah satu miliuner yang ditangkap oleh Komite Antikorupsi yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman adalah Pangeran Al-Waleed bin Talal. Sosok ini tak lain adalah sepupu sang Putra Mahkota dan merupakan sosok yang kontroversial dan bergelimang harta.

Termasuk salah satu pria terkaya sedunia, Al-Waleed yang berusia 62 tahun itu, adalah cucu dari dua tokoh penting dalam sejarah Arab, yaitu Raja Abdulaziz Al-Saud sang peletak Arab Saudi modern, dan Riad al-Solh, Perdana Menteri pertama Libanon.

Pangeran Al-Waleed terjun ke dunia bisnis pada akhir 1980-an, dan membangun kerajaan bisnisnya yang terdiri dari sejumlah bank, hotel-hotel mewah, dan kepemilikan media.


Beberapa dekade kemudian, pangeran ini menjadi salah seorang investor terkenal dunia, dan termasuk pengkritik keras Presiden AS Donald Trump.

Pada 2015, saat Trump berkampanye menuju kursi presiden, Pangeran Al-Waleed mengejek Trump melalui akun Twitter-nya dan menyebutnya “Aib untuk Amerika” serta mendesaknya mundur.

Menanggapi hal itu, Trump melalui akun Twitternya, mengejek Al-Waleed sebagai “Pangeran bodoh”. Trump sendiri adalah sekutu dekat Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Mereka ini punya kesamaan pandangan, khususnya sama-sama mendukung pemberian hak kepada kaum perempuan Arab Saudi untuk menyetir. Tapi hawa persaingan mereka juga tercium dalam lingkaran kerajaan.

Penangkapan Al-Waleed menjadi guncangan atas sejumlah perusahaan yang dimodalinya. The Kingdom Holding Company, di mana Al-Waleed memegang saham 95 persen, adalah pemilik The Savoy di London, Fairmont Plaza, dan hotel George V yang terkenal di Paris.



Al-Waleed juga punya saham di Lyft, Twitter, News Corp, Euro Disney, dan 21st Century Fox. Dia juga termasuk filantropis yang mendonasikan jutaan dolar untuk kegiatan amal.

Majalah Forbes memperkirakan nilai kekayaan Al-Waleed mencapai US$18,7 miliar, menempatkannya dalam posisi 45 orang terkaya sedunia tahun ini. Dia sendiri sudah masuk ke daftar itu sejak 1988, setahun setelah daftar tahunan itu pertama kali dirilis oleh Forbes. Dan kabarnya, menurut Forbes, sang pangeran flamboyan itu sendirilah yang mengontak media itu.

Setelah penangkapan itu, harga saham Kingdom Holding turun 7,6 persen pada penutupan pasar di Bursa Saham Arab Saudi, Minggu (5/11).

Al-Waleed adalah satu dari 11 pangeran, empat menteri yang tengah menjabat, dan puluhan mantan menteri, yang ditangkap setelah Pangeran Mohammed bin Salman dan Komite Antikorupsi membuka file mengenai banjir di Jeddah pada 2009 dan menginvestigasi isu virus korona (MERS - Middle East Respiratory Syndrome).

Seperti dilansir Reuters, sebagian tokoh ditahan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh. Gerbang hotel ini ditutup pada Minggu (5/11) pagi dan penjaga meminta wartawan Reuters pergi dengan alasan hotel itu ditutup untuk alasan keamanan. Mobil-mobil pribadi dan ambulans tampak memasuki hotel itu.

Penangkapan ini kelanjutan dari penangkapan terhadap mereka yang berseberangan dengan penguasa Arab Saudi, pada September. Saat itu ditangkap 30 imam, cendekiawan, dan aktivis.



Credit  cnnindonesia.com










Ini Daftar Pangeran dan Menteri Arab Saudi yang Ditahan


Pangeran Alwaleed Bin Talal
Pangeran Alwaleed Bin Talal


CB, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi membuat kejutan yang menghenyakkan dunia. Bukan karena Saudi bersepakat untuk memotong produksi minyak dunia untuk menstabilkan ekonomi. Atau Saudi mendadak berdamai dengan Iran, membangun aliansi baru di Timur Tengah untuk menciptakan perdamaian dunia.

Raja Salman dengan menggunakan tangan putra mahkotanya, Muhammad bin Salman, membentuk Komite Antikorupsi dan langsung bertindak dengan menahan sejumlah pangeran dan menteri Saudi. Salah satunya sosok yang sangat terkenal di dunia, Pangeran Alwaleed bin Talal. Dia adalah "Raja Hollywood"-nya Saudi.

Putra almarhum Raja Abdullah juga ikut ditahan, yakni Pangeran Miteb bin Abdullah yang selama ini menjadi pesaing utama Raja Salman untuk memperebutkan tahta raja Arab. Berikut daftar nama pangeran dan menteri yang ditahan Raja Salman.


Pangeran Alwaleed bin Talal, Pemilik holding Kerajaan Saudi
Pangeran Miteb bin Abdullah, Menteri Garda Nasional
Pangeran Turki bin Abdullah, Mantan Gubernur Riyadh
Pangeran Turki bin Nasser, Mantan kepala Departemen Meteorologi dan Lingkungan Hidup
Pangeran Fahad bin Abdullah, Mantan Deputi Menteri Pertahanan
Khalid al-Tuwaijiri, Mantan kepala Rumah Tangga Kerajaan
Adel Fakeih, Menteri Perekonomian dan Perencanaan
Ibrahim al-Assaf, Mantan Menteri Keuangan
Abdullah al-Sultan, Komandan Angkatan Laut Arab Saudi
Bakr bin Ladin, Pemilik Saudi Bin Ladin Group
Mohammad al-Tobaishi, Mantan protokoler Rumah Tangga Kerajaan
Amr al-Dabbagh, Mantan gubernur Otoritas Investasi Saudi
Alwaleed al-Ibrahim, Pemilik jaringan televisi MBC
Khalid al-Mulheim, Mantan dirjen Saudi Arabian Airlines
Saoud al-Daweesh, Mantan CEO Saudi Telecom
Saleh Kamel, Pengusaha
Mohammad al-Amoudi, Pengusaha


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Daftar Orang Penting di Tangan Komite Antikorupsi Arab


Daftar Orang Penting di Tangan Komite Antikorupsi Arab
Putra Mahkota Mohammed bin Salman. (Foto: Dok. REUTERS/Hamad I Mohammed)


Jakarta, CB -- Komite Antikorupsi Arab Saudi yang dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menangkap 11 pangeran, empat menteri yang masih menjabat, dan puluhan bekas menteri. Berikut ini adalah beberapa nama penting di antara mereka, seperti dilansir AFP, Minggu (5/11):

Pangeran Al-Waleed bin Talal
Taipan flamboyan berusia 62 tahun ini termasuk orang terkaya sedunia. Dia memiliki saham mayoritas di The Kingdom Holding Company, yang memiliki The Savoy di London, Fairmont Plaza, dan hotel George V di Paris. Dia juga punya saham di Lyft, Twitter, News Corp, dan 21st Century Fox.

Pangeran Miteb bin Abdullah


Putra Raja Abdullah ini dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Garda Nasional Arab Saudi, sebuah pasukan elite di negeri itu. Sebelumnya pria 64 tahun ini adalah kandidat utama untuk tahta kerajaan Arab Saudi.

Waleed bin Ibrahim al-Ibrahim
Dia adalah ipar dari Raja Fahd dan pemilik dari Middle East Broadcasting Company (MBC), salah satu jaringan satelit paling berpengaruh di jazirah Arab.

Pangeran Turki bin Abdullah
Putra Raja Abdullah ini adalah mantan gubernur Provinsi Riyahd.

Adel bin Mohammad Faqih
Menteri Ekonomi dan Perencanaan ini sebelumnya menjadi target reformasi ekonomi kerajaan itu. Dia pun dicopot dari jabatannya. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Jeddah dan pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja.

Ibrahim al-Assaf
Dia ini mantan Menteri Keuangan yang tahun ini mewakili Raja Salman di pertemuan negara-negara G20 di Jerman.



Credit  cnnindonesia.com


Terjerat Korupsi, 11 Pangeran dan Pejabat Saudi Ditangkap


Terjerat Korupsi, 11 Pangeran dan Pejabat Saudi Ditangkap
Komisi Anti Korupsi yang dipimpin Putra Mahkota Kerajaan Arab, Mohammed bin Salman menangkap sebelas putri dan puluhan pejabat yang terlibat korupsi (dok. REUTERS/Charles Platiau)



Jakarta, CB -- Komite Anti Korupsi Arab Saudi menangkap sebelas pangeran, empat menteri yang tengah menjabat, dan puluhan mantan menteri. Penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (4/11) sore seperti disebutkan sumber anonim dari Al Arabiya.

Komite ini mengumumkan hal tersebut setelah membuka file mengenai banjir Jeddah pada 2009 dan menginvestigasi isu tentang virus korona (MERS - Middle East Respiratory Syndrome).


Komite ini dikepalai oleh Putra Mahkota dengan anggota Ketua Komisi Pemantauan dan Investigasi, Ketua Otorita Anti Korupsi Nasional, Kepala Biro Audit Umum, Jaksa Agung, dan Kepala Keamanan Negara.

Berdasarkan dekrit kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman, komite ini punya hak untuk melakukan investigasi, menangkap, mengeluarkan larangan perjalanan, membekukan akun dan portofolio, melacak dana dan aset dari tiap individu yang terlibat dalam kasus korupsi.


Komite anti korupsi yang baru didirikan ini dipimpin oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab, Mohammed bin Salman. Pria yang populer disebut MBS ini adalah millenial pertama yang memimpin kerajaan Saudi, demikian disebutkan The Telegraph.

Pria 32 tahun itu, sudah dianggap sebagai penguasa de facto sebelum dilakukannya serah terima kekuasaan resmi dari ayahnya, Raja Salman, yang kini berusia 81 tahun. Ia telah mengendalikan lini utama pemerintah, mulai dari pertahanan hingga ekonomi.




Credit  cnnindonesia.com











Raja Salman Rombak Kabinet Saudi


Raja Salman
Raja Salman


CB, JEDDAH -- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz merombak kabinet Saudi menyusul penahanan sejumlah pangeran dan pebisnis di negara tersebut.
Perombakan kabinet dilakukan dengan mengganti Menteri Garda Nasional Pangeran Miteb bin Abdullah bin Abdulaziz. Posisi Pangeran Miteb akan diisi Pangeran Khaled bin Ayyaf.

Menteri Ekonomi Adel Fakieh digantikan oleh Mohammed Al-Tuwaijri. Komandan Angkatan Laut Abdullah Al-Sultan juga dicopot dan digantikan oleh Fahad Al-Ghofaili.
Raja Salam juga telah menyerukan pembentukan komite anti korupsi (Nazaha) yang dikepalai Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman. Selain pangeran mahkota, Nazaha juga diisi oleh perwakilan keamanan publik, kejaksaan, dan otoritas investigasi.
''Tugas Nazaha adalah mengidentifikasi kasus pidana, baik oleh personal maupun institusi,'' demikian isi dekrit Raja Saudi seperti dikutip Arab News, Ahad (5/11).

Nazaha berwenang melakukan investigasi, menahan, mencekal, meminta informasi keterbukaan transaksi keuangan, membekukan akun dan portofolio, serta melacak aliran dana dan aset untuk mencegah pemindatanganan.

''Komite Anti-Korupsi berhak mengambil langkah pencegahan bila perlu, sampai mereka melimpahkan ke otoritas investigasi atau lembaga hukum terkait,'' tulis dekrit itu.
Badan ini juga boleh mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani mereka yang terlibat dalam korupsi publik dan mengambil hak pelaku atau lembaga yang terlibat korupsi, termasuk hak kepemilikan harta.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Raja Salman Tunjuk Dua Menteri Baru


Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud


CB, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menunjuk dua menteri baru untuk memimpin bidang utama, keamanan dan ekonomi. Raja mencopot salah satu anggota terkemuka keluarga kerajaan dari jabatannya sebagai kepala Garda Nasional dan meningkatkan peran putra mahkota muda kerajaan tersebut.

Raja Salman juga mengumumkan pembentukan komite baru anti-korupsi, yang diketuai Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang menurut televisi Al Arabiya, komite tersebut telah menahan 11 pangeran, empat menteri dan puluhan mantan menteri. Namun nama tersangka itu tidak disebutkan.

"Dalam perombakan kabinet, Pangeran Miteb bin Abdullah, yang menjabat menteri Garda Nasional, diganti Khaled bin Ayyaf, sementara Menteri Perekonomian Adel Fakieh digantikan wakilnya, Mohammed al-Tuwaijri," kata keputusan kerajaan, yang dilaporkan media kerajaan.

Pangeran Miteb, yang merupakan pilihan almarhum Raja Abdullah, pernah dianggap sebagai pesaing utama takhta sebelum kenaikan tak terduga Pangeran Mohammed dua tahun lalu.

Ia mewarisi kendali Garda Nasional, sebuah pasukan keamanan elit internal terbentuk dari unit kesukuan tradisional, dari ayahnya, yang memimpin kendali selama lima dasawarsa. Pangeran Miteb adalah anggota terakhir cabang keluarga Abdullah yang memegang tingkat kedudukan atas dalam struktur kekuasaan Saudi.

Langkah tersebut menggabungkan kendali Pangeran Mahkota Mohammed atas lembaga keamanan kerajaan, yang telah lama dikepalai oleh cabang keluarga berbeda.

Pangeran Mohammed, putra raja berusia 32 tahun, sudah bertugas sebagai menteri pertahanan dan dinobatkan sebagai pewaris tahta pada perombakan Juni, menyingkirkan sepupunya yang lebih tua, Pangeran Mohammed bin Nayef yang juga menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Ia bertanggung jawab pada saat bersamaan, dalam operasi Arab Saudi pada perang Yaman, mendikte kebijakan energi dengan dampak global, dibalik rencana kerajaan tersebut untuk membangun sebuah masa depan tanpa ketergantungan dengan minyak.

Pangeran Mohammed saat ini juga akan mengepalai badan antikorupsi baru, yang diberi perluasan wewenang untuk menyelidiki perkara, seperti mengeluarkan surat perintah penangkapan dan pembatasan perjalanan, serta pembekuan aset.

"Tanah air tidak akan makmur kecuali tindak perkara korupsi telah dibasmi dan para pelaku korup bertanggung jawab atas perbuatannya," kata keputusan kerajaan tersebut.

Menteri perekonomian baru kerajaan itu, Tuwaijri, adalah mantan pilot angkatan udara Saudi dan mantan pemimpin pelaksana HSBC wilayah operasi Timur Tengah yang telah memimpin program kementerian ekonomi untuk memprivatisasi aset pemerintah dengan nilai sekitar 200 miliar dolar AS.

Ia menggantikan Fakieh, yang berpengaruh besar dalam reformasi ekonomi kerajaan itu sejak pengangkatannya menjadi menteri ekonomi dan perencanaan pada 2015.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Arab Saudi tunjuk menteri ekonomi dan keamanan nasional


Arab Saudi tunjuk menteri ekonomi dan keamanan nasional
Putra Mahkota Arab Saudi Muhammed bin Salman. (Handout via REUTERS)



Riyadh (CB) - Arab Saudi menunjuk menteri baru untuk dua posisi penting yang melibatkan keamanan dalam negeri dan ekonomi, demikian menurut televisi pemerintah pada Sabtu, mengutip sebuah keputusan kerajaan.

Pangeran Miteb bin Abdullah dibebaskan dari jabatannya sebagai Menteri Garda Nasional dan digantikan oleh Khaled bin Ayyaf, sementara Menteri Ekonomi Adel Fakieh digantikan oleh wakilnya Mohammed al-Tuwaijri.

Langkah tersebut mengkonsolidasikan kendali Putra Mahkota Mohammed bin Salman terhadap tiga institusi keamanan bersenjata, yang telah lama dikepalai oleh cabang keluarga kerajaan yang terpisah.

Keputusan kerajaan tersebut juga mengumumkan pembentukan komite anti-korupsi baru yang dipimpin oleh Pangeran Mohammed, lapor Reuters.

Dalam beberapa jam setelah pengumumannya, televisi negara al-Arabiya melaporkan bahwa komite tersebut telah menahan 10 pangeran dan puluhan mantan menteri, namun tidak menyebutkan nama mereka.

Keputusan tersebut tidak mengatakan apa yang akan terjadi dengan badan anti-korupsi Nazaha yang didirikan pada 2011 di tengah upaya untuk meningkatkan kepercayaan pada pemerintah pada saat kerusuhan rakyat menyapu dunia Arab.

Konsolidasi
Pangeran Miteb, anak mendiang Raja Abdullah, pernah dianggap sebagai pesaing utama takhta sebelum kenaikan Pangeran Mohammed yang tak terduga dua tahun lalu.

Dia mewarisi kendali pada garda nasional, pasukan keamanan internal elit yang dibangun dari unit kesukuan tradisional, dari ayahnya, yang memimpinnya selama lima dasawarsa.

Pangeran Miteb adalah anggota terakhir cabang keluarga Abdullah yang memegang posisi di tinggi dalam struktur kekuasaan Saudi.

Adel Fakieh telah menjadi orang penting bagi reformasi ekonomi kerajaan sejak pengangkatannya sebagai menteri ekonomi dan perencanaan pada tahun 2015.

Seorang mantan eksekutif perusahaan makanan yang memiliki reputasi mendorong reformasi politik yang sensitif, dia sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri tenaga kerja, menteri kesehatan dan wali kota Jeddah.

Fakieh mengatasi perlawanan sengit dari komunitas bisnis sebagai menteri tenaga kerja ketika dia menetapkan kuota untuk pekerja asing untuk meningkatkan pekerjaan bagi orang Saudi.

Di bawah kepemimpinan Pangeran Mohammed, Fakieh memimpin pengembangan rencana transformasi nasional dan upaya privatisasi diluncurkan tahun lalu untuk mengakhiri kerentanan kerajaan terhadap pasar minyak yang tidak dapat diprediksi.

Penggantiannya dilakukan saat kerajaan itu membuat penyesuaian terhadap rencana tersebut, sebuah proses yang dijuluki NTP 2.0.

Keputusan kerajaan tidak mengatakan apakah Fakieh akan memegangnya jabatan lain di pemerintahan. Mantan menteri sering bertugas sebagai penasehat setelah meninggalkan jabatan mereka.

Tuwaijri adalah mantan pilot angkatan udara Saudi dan mantan pimpinan HSBC operasi Timur Tengah. Dia telah memimpin program kementerian ekonomi untuk memprivatisasi sekitar 200 miliar dolar aset pemerintah.





Credit  antaranews.com









Raja Saudi Bentuk Komisi Anti Korupsi, Lengserkan Dua Menteri


Raja Saudi Bentuk Komisi Anti Korupsi, Lengserkan Dua Menteri
Raja Salman keluarkan dekrit kerajaan untuk mengganti posisi menteri keamanan dan ekonomi. Ia juga mengumumkan pembentukan Komisi Anti Korupsi (dok. REUTERS/Tomohiro Ohsumi/Pool)


Jakarta, CB -- Raja Kerajaan Saudi, Raja Salman, mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengumumkan pembentukan Komite Anti Korupsi yang dikepalai oleh Putra Mahkota, Mohammed bin Salman. Berdasarkan siaran Al Arabiya, komite ini telah menahan 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri.

Sumber berita tersebut anonim dan sejauh ini belum ada pernyataan resmi mengenai hal tersebut.

Selain itu, dekrit itu juga menyebutkan penunjukan dua menteri baru di bidang keamanan dan ekonomi.


Resuffle kabinet ini telah menyingkirkan Pangeran Miteb bin Abdullah dari posisi Kepala Garda Nasional. Posisinya digantikan oleh Khaled bin Ayyaf. Sementara Menteri Ekonomi Adel Fakieh digantikan oleh wakilnya Mohammed al-Tuwaijri.

Pangeran Miteb yang terjungkal dari kursi Menteri Pertahanan sebelumnya diperkirakan akan menjadi pengganti tahta Raja Salman. Tapi, meroketnya nama Pangeran Mohammed dua tahun lalu membuyarkannya.

Miteb memimpin Tentara Nasional. Ini adalah tentara elit dalam negeri yang dibangun dari unit suku lokal yang telah dijalankan ayahnya selama lima dekade.


Sementara itu, Menteri Ekonomi baru, Tuwaijri, sebelumnya adalah pilot dari angkata udara Saudi. Ia juga sebelumnya menduduki Kepala Eksekutif HSBC Timur Tengah. Ia berhasil memimpin program Kementerian Ekonomi untuk melakukan privatisasi aset pemerintah senilai US$200.

Tuwaijri menggantikan Fakieh, yang dijadikan tumpuan untuk reformasi ekonomi kerajaan. Fakieh diangkat sebagai Menteri Ekonomi dan Perencanaan pada 2015.


Dekrit kerajaan tidak menyebutkan apakah Fakieh akan menduduki jabatan lain di pemerintahan. Sebelumnya, mantan menteri biasanya menduduki jabatan penasihat setelah masa tugas mereka berakhir.

Pangeran Mohammed sendiri telah akan memimpin Komite Anti Korupsi Kerajaan Saudi. Badan ini berwenang untuk menyelidiki kasus, melakukan penangkapan, melarang perjalanan, dan membekukan aset.

"Tanah air tidak akan bertahan kecuali korupsi dibongkar dan koruptornya bertanggung jawab," jelas dekrit itu, seperti dikutip Reuters.





Credit  cnnindonesia.com



Komite Antkorupsi Saudi Usut Kembali Beberapa Kasus Korupsi


 Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman


CB, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah membentuk komite anti-korupsi yang diketuai oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman. Hingga saat ini, komite tersebut dilaporkan telah menahan 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri yang terlibatkasus korupsi.

Penangkapan besar-besaran tersebut dilakukan tak lama setelah Raja Salman menerbitkan surat keputusan untuk membentuk komite antikorupsi tersebut. Selain menahan, dua menteri lainnya dilaporkan telah dipecat dari jabatannya saat ini.

Komite antikorupsi itu dikabarkan akan mengusut kembali sejumlah kasus korupsi di Arab Saudi. Komite yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed binSalman mengumumkan, akan membuka kembali kasus banjir Jeddah tahun 2009 di mana lebih dari 100 korban meninggal dan menyelidiki wabah virus corona, yang juga dikenal sebagai Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) pada 2012, kata media Saudi yang berbasis di Dubai, Al Arabiya, dalam laporannya, Sabtu (4/11).

Saudi Press Agency (SPA), mengatakan, bahwa komite antikorupsitersebut telah diberi wewenang untuk menyelidiki, menahan, mencekal perjalanan, melacak aliran dana, serta membekukan aset orang-orang yang terlibat korupsi. "Komite ini dimungkinkan pula mengambil tindakan apapun yang dianggap perlu untukmenangani kasus korupsi publik dan menyita apa yang dianggap sebagai hak orang,entitas, dana, aset tetap dan bergerak, baik di dalam maupun luar negeri, mengembalikandana ke kas negara dan mendaftarkan properti dan aset atas nama milik negara," kata keputusan yang diterbitkan Raja Salman.

Milarder Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dilaporkan menjadi salah satu pangeran yang telah ditangkap olh komite antikorupsi Arab Saudi. Selain itu, Menteri Perekonomian dan Perencanaan Saudi Adel bin Mohammed Faqihdan Menteri Garda Nasional Pangeran Miteb bin Abdullah bin Abdulaziz dipecat dari jabatannya.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Pengusaha dan mantan menteri Saudi ditahan dalam penyelidikan korupsi


Pengusaha dan mantan menteri Saudi ditahan dalam penyelidikan korupsi
Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal bin Abdulaziz Al Saud (kiri) saat mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/5/2016). ((ANTARA FOTO/Setpres/Krishadiyanto/wsj/pd/16))



Riyadh (CB) - Pengusaha terkemuka Arab Saudi dan mantan menteri keuangan termasuk di antara puluhan orang ditahan dalam penyelidikan badan pemberantasan korupsi baru di kerajaan itu menurut pejabat tinggi Arab Saudi, Minggu.

Pejabat yang menolak identifikasinya disebut berdasarkan aturan penyampaikan informasi itu  mengatakan bahwa hartawan Pangeran Alwaleed bin Talal, yang memiliki perusahaan permodalan Kingdom Holding, dan mantan menteri keuangan Ibrahim al-Assaf sudah ditahan.

Tidak ada pejabat Kingdom Holding yang bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi keterangan itu.

Selain menjadi salah satu pemegang saham terbesar di Citigroup, Kingdom memiliki saham di Rupert Murdoch News dan Twitter.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud pada Sabtu malam mengumumkan pembentukan komisi pemberantasan korupsi yang dipimpin oleh putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Televisi Saudi Al Arabiya mewartakan bahwa badan tersebut telah menahan sebelas pangeran, empat menteri dan puluhan mantan menteri.

Putra mahkota tersebut mempelopori sebuah program reformasi ekonomi ambisius yang bertujuan menarik lebih banyak investasi sektor asing dan swasta ke dalam kerajaan, eksportir minyak utama dunia dan negara paling kuat di kawasan Teluk Arab.

Raja Salman pada Sabtu juga menunjuk dua menteri baru untuk pos keamanan dalam negeri dan ekonomi, memecat salah satu anggota keluarga kerajaan yang paling menonjol sebagai kepala Garda Nasional.

Pangeran Miteb bin Abdullah digantikan oleh Khaled bin Ayyaf sebagai Menteri Garda Nasional, sementara Menteri Perekonomian Adel Fakieh telah digantikan oleh wakilnya Mohammed al-Tuwaijri menurut sebuah keputusan kerajaan yang diumumkan oleh media pemerintah.

Pangeran Miteb, anak kesayangan almarhum Raja Abdullah, pernah dianggap sebagai pesaing utama takhta sebelum kenaikan pangkat Pangeran Mohammed yang tak terduga dua tahun lalu.

Perombakan Kabinet tersebut membantu mengkonsolidasikan kendali Pangeran Mohammed terhadap institusi keamanan kerajaan, yang telah lama dipimpin oleh cabang-cabang kuat dari keluarga penguasa.

Pangeran Mohammed, yang telah berjanji untuk memburu penyuapan di tingkat tertinggi, akan memimpin badan anti-korupsi baru, yang diberi wewenang luas untuk menyelidiki kasus, mengeluarkan surat perintah penangkapan dan pembatasan perjalanan, serta membekukan aset.

"Tanah Air tidak akan ada kecuali korupsi diberantas hingga akarnya dan pelaku korupsi dimintai pertanggungjawaban," demikian keputusan kerajaan yang dikutip kantor berita Reuters.




Credit  antaranews.com










Jumat, 03 November 2017

Indonesia Belum Bayar Iuran, Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KF-X


Indonesia Belum Bayar Iuran, Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KF-X
Gambar pesawat tempur KF-X yang dikembangkan oleh Korsel bekerja sama dengan Indonesia. Foto/nkrigaruda.blogspot.co.id


SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda sementara waktu proyek pengembangan pesawat tempur KF-X dengan pemerintah Indonesia. Hal itu disebabkan pemerintah Indonesia yang belum membayar biaya pengeluaran tahunan.

Anggota parlemen dari Partai Keadilan dan anggota Komite Pertahanan Dewan Nasional Kim Jong-dae mengungkapkan, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai partisipan dari proyek belum membayar sebesar 138,9 juta won atau USD124,5 juta (Rp1,6 triliun) kepada Korea Selatan pada akhir Oktober lalu. Dia mengungkapkan, hal itu berdasarkan dokumen dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).

"Jika Indonesia tidak membayar tepat waktu, Korea Aerospace Industries (KAI) harus menanggung 40% biaya pengembangan. Kerja sama dua institusi itu terkendali masalah keuangan, proyek KF-X bisa saja dalam bahaya," ungkap Kim dilansir Korean Times.

KAI merupakan produsen pesawat yang menandatangani kontrak KF-X dengan DAPA. Seoul meluncurkan proyek KF-X pada 2015 untuk memproduksi pesawat generasi 4,5 untuk menggantikan armada pesawat tempur F-4 dan F-5 pada 2026. PT DI menandatangani kesepakatan dengan KAI pada Januari 2016 dengan membiayai 20% dari biaya pengembangan. Sementara KAI membayar 20% dan pemerintah Korsel membayar 60% dari program senilai 7,5 triliun won (Rp91,17 triliun). Mulai April 2016, Indonesia sepakat membayar 1% dari biaya program tahunan dan kontribusi itu meningkat menjadi 2% pada 2017.

Secara keseluruhan Indonesia akan membayar 1,6 triliun won (USD1,33 miliar) untuk program KF-X. Pada 2017, pemerintah Indonesia seharusnya membayar 184 miliar won, tetapi hanya menyerahkan 45,2 miliar won dari 92 miliar won pada semester awal tahun ini.  Kim menuding DAPA mengabaikan keterlambatan pembayaran tersebut. Dia juga menuding pemerintah Indonesia menutupi kesulitan pembayaran 138,9 miliar won pada akhir September lalu karena gagal dalam finalisasi anggaran pada Agustus.

Namun, DAPA membantah hal itu. Mereka mengklaim telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia mengenai pembayaran pada Oktober. DAPA menyatakan isu itu akan menjadi agenda pada pertemuan para pemimpin Indonesia dan Korsel. Presiden Moon Jae-in dijadwalkan akan menggelar lawatan delapan hari ke Asia Tenggara, Rabu (8/11).

Sementara itu, Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Letjen Agus Sutomo yang dikonfirmasi mengenai hal ini belum memberikan jawaban. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat menegur Kementerian Pertahanan (Kemhan) terkait penggunaan anggaran yang bersifat multiyears atau tahun jamak. Teguran tersebut disampaikan Menkeu saat menghadiri rapat dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Sekretaris Jenderal Kemhan Laksamana Madya Widodo, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro pada Kamis (19/10/2017) di Gedung DPR, Jakarta.

Dalam rapat itu dibahas penggunaan anggaran di Kemhan yang mana dialokasikan Rp1,85 triliun dalam RAPBN 2018. Alokasi tersebut dinilai kurang karena ternyata hanya cukup untuk pembayaran tahun jamak dalam rangka pengembangan pesawat tempur KFX/IF-X yang dikembangkan bersama Korea Selatan.

Menkeu menyebut Kemhan awalnya tidak menjelaskan jika anggaran tersebut untuk keperluan pembayaran kewajiban tahun jamak pesawat pada 2016 dan 2017. Sementara kewajiban tahun jamak sudah dilakukan sejak 2012. Di sisi lain, Kemenkeu belum mendapatkan dokumen perjanjian pembayaran tahun jamak tersebut.

"Kami belum dapat info bahwa multiyears. Ini akan jadi persoalan buat kami dari sisi uang maupun prosesnya," kata Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap Kemenhan disiplin serta rutin menyampaikan kewajiban pembayaran tahun jamaknya kepada Kemenkeu. Sehingga pihaknya bisa memberikan masukan pada Kemhan dalam mengelola dan menggunakan anggaran. "Jadi, kami sampaikan pandangan dari sisi proses anggaran apabila ada yang sifatnya multiyears bagaimana proses penganggaran harus dilakukan, sehingga tertib administrasi dan anggaran," tandasnya. 

Secara khusus, Kemenhan memang meminta tambahan Rp1,8 triliun untuk pembayaran tahun jamak dalam rangka pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X bersama Korea Selatan. Masalahnya ternyata, Kemhan tidak menganggarkan dana dalam rangka membayar kewajiban tahun jamak pesawat tersebut pada APBN 2016 dan 2017. Sebenarnya Kemhan sudah menganggarkan pembayaran kewajiban tahun jamak ini sejak 2012. Namun dalam dua tahun terakhir tidak lagi dianggarkan.



Credit  sindonews.com





AL-AS perintahkan perubahan mendasar seusai tabrakan kapal


AL-AS perintahkan perubahan mendasar seusai tabrakan kapal
Arsip: Kapal Perang Amerika Serikat Prajurit Angkatan Laut Amerika Serikat, bersama tamu berada didekat helikopter HSM 51 di dalam kapal USS Rodney M Davis, di perairan Belawan, Sumut, Minggu (26/10/14). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi) ()



Washington (CB) - Angkatan Laut Amerika Serikat pada Kamis mengumumkan serangkaian perubahan sistemik guna memulihkan keterampilan dasar dan kewaspadaan di laut setelah tabrakan kapal mematikan di Asia Pasifik menunjukkan bahwa pelaut tidak terlatih dan terlalu banyak bekerja.

Tujuh belas pelaut tewas pada tahun ini dalam dua tabrakan dengan kapal niaga, yang melibatkan kapal perusak USS Fitzgerald pada Juni di Jepang dan USS John S McCain pada Agustus saat mendekati Singapura.

Selain itu, kecelakaan melibatkan kapal jelajah Lake Champlain, yang bertabrakan dengan kapal penangkap ikan di Laut Jepang pada Mei. Kapal jelajah Antietam pun masuk dok perbaikan pada Januari di Teluk Tokyo.

"Yang terjadi adalah pengikisan bertahap dari batas keamanan," kata Laksamana John Richardson, Kepala Operasi Angkatan Laut dalam jumpa pers.

Peningkatan tekanan untuk memenuhi banyak permintaan operasi, khususnya di Asia-Pasifik, membuat pihak berwenang melonggarkan baku mutu, berkisar dari pemahaman kelautan dasar hingga keselamatan operasional, kata Richardson.

Tinjauan tersebut meminta reformasi yang akan menelan biaya antara Rp5,4-Rp6,7 triliun selama lima sampai enam tahun ke depan, termasuk penilaian berlisensi berkala dan standar pelatihan navigasi.

Reformasi ini juga melibatkan langkah-langkah dasar, memastikan pelaut mendapatkan waktu tidur yang cukup. AL AS mengatakan kelelahan merupakan faktor pendukung dalam tabrakan yang dialami Fitzgerald dan John S. McCain.

Senator Roger Wicker, Ketua Subkomite Senat Kekuatan Laut, mengatakan bahwa AL membutuhkan lebih banyak kapal untuk memenuhi permintaan operasi di laut. Meningkatkan ukuran AL adalah tujuan utama Presiden Donald Trump.

"Kami meminta terlalu sedikit kapal untuk melakukan terlalu banyak hal," kata Wicker, seorang Republikan.

Anggota majelis Mac Thornberry yang memimpin Satuan Kerja Komite Angkatan Bersenjata, mengatakan bahwa kematian para pelaut sepenuhnya dapat dihindari dan menambahkan bahwa AL diminta melakukan terlalu banyak hal namun dengan sumber daya yang terlalu sedikit.

"Angkatan Laut berkomitmen untuk menangani masalah ini, tapi mereka tidak dapat memperbaikinya sendiri. Kongres juga memiliki peran untuk dimainkan," kata Thornberry.

"Saya siap mendukung permintaan AL untuk mendapatkan pelatihan, tenaga kerja, atau peralatan tambahan yang mereka butuhkan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan," katanya.

Selama musim panas Pentagon terkejut dengan adanya spekulasi bahwa peperangan maya mungkin menjadi penyebab atas kecelakaan tersebut. Namun selama penyelidikan AL mengesampingkan kemungkinan bahwa peretasan patut disalahkan.

"Kapal Armada ke-7 itu tidak menguasai dasar ilmu kelautan," kata Richardson kepada Reuters.





Credit  antaranews.com





Palestina Desak Inggris Minta Maaf Atas 'Kelahiran' Israel


Polisi Israel bentrok dengan demonstran Palestina dalam aksi peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour di luar Konsulat Inggris di Yerusalem, Kamis (2/11).
Polisi Israel bentrok dengan demonstran Palestina dalam aksi peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour di luar Konsulat Inggris di Yerusalem, Kamis (2/11).



CB, RAMALLAH -- Orang-orang di berbagai belahan dunia melakukan unjuk rasa memprotes 100  tahun Deklarasi Balfour yang dirancang Inggris. Deklarasi Balfour menjanjikan sebuah tanah air untuk orang-orang Yahudi dan membuka jalan bagi penjajahan rakyat Palestina.

Ribuan orang berkumpul di Ramallah pada Kamis, (2/11), tepat di ibukota administratif wilayah Palestina yang diduduki. Mereka berbaris ke pusat kebudayaan Inggris di sana.

Sebuah pernyataan dari kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta agar Inggris meminta maaf kepada rakyat Palestina dan mengakui negara  Palestina. Inggris juga diminta memberikan kompensasi untuk orang-orang Palestina dalam hal politik, moral dan material.

Puluhan orang lainnya berkumpul dalam unjuk rasa terpisah di luar Konsulat Inggris di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Seratus ribu tanda tangan dan ratusan surat dari siswa sekolah menengah Palestina dipresentasikan di Konsulat Inggris di Yerusalem Timur yang diduduki.
Seorang pejabat di Kementerian Pendidikan Palestina Sawsan Safadi mengatakan, surat-surat tersebut mengungkapkan perasaan siswa tentang warisan Deklarasi Balfour yang menyakitkan tersebut.

Khadiga Kahlaf, seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun dari Yerusalem Timur, termasuk di antara para pengunjuk rasa yang membawa surat-surat tersebut. "Kami datang ke sini memegang tanda tangan 100 ribu siswa dari sekolah-sekolah Palestina yang memprotes Deklarasi Balfour," kata Kahlaf seperti dilansir Aljazirah. "Setelah 100 tahun, kami orang-orang Palestina tidak mendapatkan hak kami, kami berharap mereka mendengar suara kami sebagai anak-anak," ujar Kahlaf.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti "Turunkan Inggris" dan "Keadilan, kekuasaan, kemerdekaan: negara kita adalah Palestina."

"Selain mengakui kesalahannya, ia (Inggris) harus bertanggung jawab atas kerusakan yang menimpa orang-orang Palestina akibat Deklarasi Balfour dan kebijakan Inggris kala itu," kata Zakaria Odeh, seorang pengunjuk rasa (64 tahun).

Unjuk rasa memprotes Deklarasi Balfour juga terjadi di Pretoria, Afrika Selatan. Ratusan orang berkumpul di luar kedutaan Israel di Pretoria untuk memprotes pendudukan Israel di Palestina.

Para pengunjuk rasa mengenakan kaos merah karakteristik, memegang plakat dengan slogan yang menyerukan diakhirinya pembersihan orang-orang Palestina oleh Israel dan menyerukan penghentian serangan terhadap Jalur Gaza. Pengunjuk rasa menari dan bernyanyi di luar kedutaan yang dijaga ketat.  "Hapuskan apartheid Israel, hapuskan," teriak orang banyak.

Ketua Partai Economic Freedom Fighters (EFF) Julius Malema meminta pengunjuk rasa untuk memikirkan bangsa Palestina.  Dia juga meminta solusi satu negara di mana orang-orang Yahudi dan Palestina dapat hidup dalam damai.

Malema meminta kepada orang-orang Afrika Selatan untuk berhenti bekerja dengan Israel, bahkan meminta orang-orang Afrika Selatan untuk berhenti bepergian ke Israel demi solidaritas dengan Palestina. "Kami meminta semua orang Afrika Selatan untuk berhenti berbisnis dengan Israel, untuk berhenti mengunjungi Israel. Kami mengembalikan bantuan kepada orang-orang Palestina yang berdiri bersama kami," kata Malema.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID







Ribuan Warga Palestina Protes 100 Tahun Deklarasi Balfour



Ribuan warga Palestina turun ke jalan memprotes peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour di depan Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah di Gaza City, Kamis (2/11).
Ribuan warga Palestina turun ke jalan memprotes peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour di depan Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah di Gaza City, Kamis (2/11).



CB, RAMALLAH -- Ribuan warga Palestina turun ke jalan di berbagai kota memprotes peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour, Kamis (2/11). Deklarasi ini telah membantu mewujudkan penciptaan negara Israel dan memicu konflik Israel-Palestina.
Sekitar 4.000 orang berkumpul di kota Nablus, Tepi Barat. Mereka membakar sejumlah patung kertas yang menggambarkan Perdana Menteri Inggris Theresa May dan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Arthur Balfour. "Oh penjajah Inggris, kami menginginkan permintaan maaf dari Anda," ujar para demonstran.
 
Beberapa ribu warga lainnya berkumpul di Gaza dan Ramallah. Para demonstran membawa bendera hitam sambil bergerak dari Lapangan Arafat di Ramallah ke kantor kebudayaan Inggris di dekatnya.
 
Sementara di Gaza, lebih dari 3.000 orang mengambil bagian dalam demonstrasi di sebuah lapangan dekat markas besar PBB. "Balfour berjanji membangun entitas Israel, tapi hasilnya adalah semua yang dirasakan oleh orang Palestina saat ini, seperti pemindahan paksa, penghancuran, dan kesedihan," kata Abu Haitham Amro (70 tahun), yang membawa bendera Palestina, dikutip Arab News.
 
Demonstrasi yang lebih kecil juga diadakan di Kota Hebron, Tepi Barat selatan, tempat para pengunjuk rasa membakar bendera Inggris. Puluhan warga Palestina juga terlihat melakukan unjuk rasa di luar konsulat Inggris di Yerusalem.
 
Deklarasi Balfour dirayakan oleh orang-orang Israel, yang melihatnya sebagai langkah besar menuju pendirian negara mereka pada 1948. Saat itu orang-orang Yahudi sedang menghadapi penganiayaan di tempat lain.
 
Akan tetapi, perang yang terjadi selama penciptaan Israel itu juga telah menyebabkan sekitar 750 ribu warga Palestina teraniaya. Mereka melarikan diri dan terusir dari rumah sendiri.
 
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menggunakan kesempatan ini untuk menulis sebuah opini di surat kabar Guardian. Opininya bertajuk "penciptaan sebuah tanah air untuk satu masyarakat menghasilkan penganiayaan yang terus menerus terhadap masyarakat lain."
 
"Kami telah menyetujui solusi dua negara selama 30 tahun terakhir, sebuah solusi yang menjadi semakin tidak mungkin dilakukan setiap hari," tulis Abbas.
 
"Selama negara Israel terus dihargai, dan tidak didesak untuk bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional yang terus berlanjut, tidak akan ada insentif untuk mengakhiri pendudukan," tambah dia.
 
Beberapa pemimpin Palestina telah meminta Inggris untuk meminta maaf atas deklarasi 67 kata itu. Pejabat senior Palestina Mahmoud Al-Alul juga mendesak pemerintah Inggris agar segera meminta maaf.
 
"Belum pernah terjadi sebelumnya, penjahat merayakan kejahatan mereka. Perdana Menteri Inggris bersikeras untuk merayakannya berarti mereka mendukung penindasan rakyat Palestina," ujar Al-Alul.
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang merayakan 100 tahun Deklarasi Balfour di London mengatakan bagi penduduk Palestina, deklarasi ini adalah sebuah tragedi. "Yang tragis adalah penolakan mereka untuk menerimanya 100 tahun kemudian. Saya berharap mereka berubah pikiran karena jika mereka terus melakukannya, mereka tidak dapat terus melangkah maju untuk membuat perdamaian di antara kedua bangsa kita," kata Netanyahu.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Peringatan Seabad Deklarasi Balfour Diwarnai Bentrokan


Polisi Israel bentrok dengan demonstran Palestina dalam aksi peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour di luar Konsulat Inggris di Yerusalem, Kamis (2/11).
Polisi Israel bentrok dengan demonstran Palestina dalam aksi peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour di luar Konsulat Inggris di Yerusalem, Kamis (2/11).


CB, BETHLEHEM -- Bentrok antara warga Palestina dan tentara Israel terjadi di Betlehem menyusul aksi peringatan seabad Deklarasi Balfour, dokumen yang menyatakan berdirinya negara Yahudi dan berdirinya Israel di atas tanah Palestina.
Peserta aksi berjalan dari selatan ke utara kota. Mereka membuat patung penulis deklarasi pendirian negara Yahudi, Arthur Balfour, dan melemparinya dengan sepatu dan membakar salinan naskah deklarasi tersebut, demikian dilansir Maan News, Rabu (1/11).
 
Berbagai faksi politik Palestina menyeru semua kalangan untuk menggelar aksi peringatan deklarasi yang menyakiti warga Palestina itu. Meski di sisi lain, Inggris justru menyerukan perayaan 100 tahun Deklarasi Balfour.
 
Tentara Israel sendiri langsung mengambil langkah represif dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah peserta aksi. Satu orang dilaporkan terluka.
 
Warga Palestina menilai Deklarasi Balfour sebagai pemicu berdirinya Israel di atas tanah mereka. Deklarasi ini dibuat sebelum Inggris mengambil paksa Palestina dari Kerajaan Turki Utsmani. Deklarasi ini tidak dibuka sampai Perang Dunia I pecah pada 1920.
 
Saat itu Inggris secara resmi mengabulkan mandat terhadap Palestina atas permintaan Liga Bangsa-Bangsa dan malah melanggar kewajibannya 'menghadiahi' bangsa Arab atas kerja sama selama perang dengan mendirikan negara Yahudi. Setelah Perang Dunia II, tentara Inggris meninggalkan Palestina dan menyerahkannya pada oranisasi baru bernama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 
Keputusan itu memicu perang antara negara-negara Arab termasuk Palestina dengan warga imigran Yahudi pada 1948. Sebab, pendirian Israel memicu eksodus lebih dari 700 ribu warga Palestina.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID