WASHINGTON
- Pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Patrick Shanahan,
berencana mengirimkan 120 ribu tentara ke Timur Tengah seandainya Iran
menyerang pasukan Amerika atau mempercepat proses senjata nuklirnya.
Rencana itu dipresentasikannya dalam sebuah pertemuan pembantu keamanan
nasional utama Presiden Donald Trump Kamis lalu.
Revisi itu
diperintahkan oleh penasihat keamanan nasional John Bolton. Mereka tidak
menyerukan invasi darat ke Iran, yang akan membutuhkan lebih banyak
pasukan, begitu laporan media AS New York Times.
Di antara mereka
yang hadir dalam pertemuan itu adalah Pejabat Menteri Pertahanan AS
Patrick Shanahan; Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton; Ketua
Kepala Staf Gabungan Jenderal Dunford; Direktur CIA Gina Haspel, dan
Direktur Intelijen Nasional Dan Coats.
Pada
pertemuan itu, Shanahan memberikan tinjauan umum tentang rencana
Pentagon, kemudian berpaling kepada Dunford untuk merinci berbagai opsi
pasukan. Opsi paling utama menyerukan pengerahan 120 ribu pasukan, yang
akan membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk
diselesaikan.
Jumlah pasukan yang diterjunkan mengejutkan banyak
orang. Jumlah 120 ribu pasukan mendekati jumlah pasukan AS saat
menginvasi Irak pada 2003 lalu.
Belum diketahui apakah Trump,
yang telah berusaha untuk menarik AS dari konflik di Afghanistah dan
Suriah, pada akhirnya akan mengirim begitu banyak pasukan ke Timur
Tengah.
Juga tidak jelas apakah Trump telah diberitahu tentang jumlah pasukan atau rincian lainnya dalam rencana tersebut.
Trump
sendiri saat ditanya tentang apakah dia mencari perubahan rezim di Iran
mengatakan: "Kita akan melihat apa yang terjadi dengan Iran. Jika
mereka melakukan sesuatu, itu akan menjadi kesalahan yang sangat buruk."
"Presiden
sudah jelas, Amerika Serikat tidak mencari perang dengan Iran, dan dia
terbuka untuk pembicaraan dengan para pemimpin Iran," kata juru bicara
Dewan Keamanan Nasional Garrett Marquis dalam sebuah email.
"Namun,
opsi default Iran selama 40 tahun adalah kekerasan, dan kami siap
membela personel dan kepentingan AS di kawasan (itu)," imbuhnya seperti
dikutip dari New York Times, Selasa (14/5/2019).
Ketegangan
antara Teheran dan Washington telah memanas sejak pemerintahan Donald
Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir internasional 2015 dengan
Iran dan mulai memulihkan sanksi untuk meruntuhkan ekonomi Republik
Islam tersebut.
Pentagon mengatakan pihaknya mempercepat
penyebaran USS Abraham Lincoln dan mengirim pesawat pengebom strategis
B-52 ke Timur Tengah setelah intelijen AS mengisyaratkan kemungkinan
persiapan oleh Teheran untuk melancarkan serangan terhadap pasukan atau
kepentingan AS di Timur Tengah.
CB, Jakarta - Situasi di Jerman memanas lantaran perdebatan antara pemimpin negara yang ingin mengganti lagu kebangsaan.
Dikutip
dari Daily Sabah, 11 Mei 2019, Perdana Menteri Negara Bagian, Thuringi
yang dulunya bagian dari Jerman Timur, Bodo Romelow mengatakan ini
waktunya mengganti lirik lagu kebangsaan Jerman agar mendapatkan jiwa
nasionalis yang lebih baik.
"Kami
membutuhkan sesuatu yang sama sekali baru, lirik baru yang sangat
menarik sehingga semua orang dapat mengenalinya dan mereka mempunyai
rasa memiliki," Romelow kepada surat kabar Rheinische Post.
Menurut Romelow, banyak warga di Jerman bagian timur merasa kurang ada rasa nasionalis dengan lagu kebangsaan Jerman saat ini.
Das Lied der Deutschen atau The Song of the Germans merupakan lagu kebangsaan Jerman saat ini, yang ditulis pada 1841.
Lagu
kebangsaan itu resmi digunakan pada 1922 dengan tiga bait yang di
aransemen oleh komposer Joseph Haydn. Yang menjadi perdebatan bagi warga
Jerman dari lagu ini terjadi pada baris pertama yakni "Deutschland,
Deutschland ueber alles" atau yang diartikan, Jerman, Jerman di atas
semua.
Jerman
pada masa kepemimpinan Nazi hanya menggunakan bait pertama dan
menghapus dua baris lainnya lalu menggabungkan dengan lagu naionalis
lain yang telah dilarang.
Romelow mencatat, politisi sayap kanan
Alternative for Germany (AfD) baru-baru ini ditangkap karena terlihat
menyanyikan lirik "Deutschland, Deutschland ueber alles" melalui video
dan memicu kemarahan banyak warga Jerman.
"Saya saat menyanyikan
lagu kebangsaan Jerman, saya tidak bisa dan mendengarnya seperti ada
kesan demonstrasi Nazi 1933-1945 di pikiranku," kata Romelow.
Berselang
tujuh tahun peperangan, pada 1952 Jerman Barat kembali ke "The Song of
the Germans" dan hanya menyanyikan bait ketiga pada acara resmi, yang
mengandung makna "persatuan dan keadilan dan kebebasan."
Saat
penyatuan kembali negara Jerman pada 1990, bagian timur ingin memasukan
lirik "Bangkit dari Reruntuhan" ke lagu kebangsaan mereka namun ditolak
oleh kubu Jerman Barat.
Rasa nasionalis sementara ini tetap menjadi masalah yang sangat sensitif di Jerman mengingat tragedi Perang Dunia II dan kengerian Holocaust.
Seorang tentara menjaga gereja St.Theresa di Sri Lanka. (Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
Jakarta, CB -- Kerumunan massa telah melukai hingga mengakibatkan seorang pria muslim di Sri Lanka meninggal
dunia. Korban meninggal ini merupakan yang pertama kali terjadi meski
jam malam telah diberlakukan pemerintah sebagai respons kerusuhan
anti-muslim di tiga distrik di bagian utara ibu kota.
Kerusuhan
anti-muslim itu terjadi setelah serangkaian tragedi bom terjadi di
sejumlah gereja dan hotel pada Hari Paskah. Pengeboman itu, yang diklaim
kelompok militan ISIS, telah menewaskan lebih dari 200 orang.
Muslim
yang tewas merupakan pria berusia 45 tahun. Dia meninggal setelah masuk
ke rumah sakit di distrik Puttalam ketika kerusuhan dimulai pada Minggu
(12/5). Informasi ini didapat AFP dari kepolisian setempat.
"Massa telah menyerang dia dengan benda tajam dan alat tukang. Ini
adalah kematian pertama dari kerusuhan," kata pihak berwenang.
Perdana
Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe sebelumnya sudah mengatakan jam
malam dideklarasikan guna mencegah kelompok tidak dikenal mengacaukan
negara dengan mengatur kekerasan komunal.
"Di beberapa tempat di
provinsi barat laut, kelompok ini sudah menciptakan masalah, merusak
fasilitas. Polisi dan kesatuan keamanan telah menangani situasi, tetapi
kelompok ini terus bikin ulah," ucap Wickremesinghe di siaran televisi.
Dalam siaran televisi yang lain, Kepala Kepolisian Chandana
Wickramaratne, mengingatkan polisi akan mengambil tindakan tegas
terhadap para perusuh. Dia bilang polisi telah diberi perintah untuk
menggunakan kekuatan maksimum.
Polisi mengatakan kerusuhan yang
terjadi saat muslim melakukan puasa di bulan Ramadan itu telah melakukan
aksi sporadis seperti melempar batu serta membakar toko, sepeda motor,
dan mobil milik muslim.
Pada Senin (13/5), otoritas Sri Lanka
telah melarang Facebook, WhatsApp, dan media sosial lainnya. Hal itu
dilakukan setelah pengeboman di Hari Paskah.
"Saya meminta semua
warga negara untuk tetap tenang dan tidak terbawa oleh informasi palsu,"
kata Wickremesinghe di Twitter yang tidak masuk dalam media sosial
terlarang.
CHILAW
- Polisi memberlakukan jam malam di kota Chilaw, Sri Lanka setelah
perselisihan antara komunitas Kristen dan Muslim pecah dan berakhir
dengan penyerangan sejumlah masjid. Kekerasan itu bermula dari sebuah posting di Facebook.
Massa
Kristen melemparkan batu ke masjid-masjid dan toko-toko milik Muslim
pada hari Minggu (12/5/2019). Serangan itu dipicu sebuah posting di Facebook yang dianggap sebagai ancaman bagi komunitas Kristen.
Warga
di kota yang sebagian besar beragama Kristen, 80km utara ibu kota
Kolombo, memukuli orang yang mereka percaya bertanggung jawab atas posting Facebook. Polisi mengatakan orang tersebut telah ditangkap.
"Jam
malam polisi telah diberlakukan di daerah Kepolisian Chilaw dengan efek
langsung sampai pukul 06.00 besok (Senin, 13 Mei) untuk mengendalikan
situasi yang tegang," kata juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera
kepada kantor berita Reuters.
Namun, polisi kemudian merevisi dengan mengatakan jam malam akan dicabut pada pukul 04.00 pagi waktu setempat pada hari Senin.
Pasukan Sri Lanka telah menembakkan tembakan ke udara untuk menghentikan kekerasan.
"Mereka
melempari batu di tiga masjid dan beberapa toko milik Muslim. Sekarang
situasinya telah tenang, tetapi kami takut pada malam itu," kata seorang
pria Muslim setempat yang meminta namanya tidak disebutkan karena
alasan keamanan, kepada Reuters.
Menurutnya, satu masjid mengalami kerusakan parah.
Ketegangan
memuncak setelah para pengebom bunuh diri militan Muslim meledakkan
diri di tiga gereja dan empat hotel pada 21 April atau pada Minggu
Paskah. Sebanyak 257 orang tewas.
Kepala Polisi Sri Lanka
Chandana Wickramaratn mengatakan pada pekan lalu bahwa semua yang
terlibat dalam serangkaian serangan bom pada Minggu Paskah telah tewas
atau ditahan. Namun, beberapa warga Sri Lanka khawatir masih ada
penyerang.
Seminggu yang lalu di Negombo—tempat lebih dari 100
orang terbunuh saat ibadah Paskah—juga terjadi bentrokan antara
komunitas Muslim dan Kristen. Pemicunya awalnya adalah perselisihan lalu
lintas.
Sri
Lanka telah berada dalam keadaan darurat sejak serangkaian serangan bom
bunuh diri. Pasukan keamanan dan polisi telah diberikan kekuasaan untuk
menangkap dan menahan tersangka untuk waktu yang lama.
Salah
satu yang terakhir ditangkap adalah Mohamed Aliyar, cendekiawan Muslim
asal Arab Saudi. Polisi mengklaim dia memiliki hubungan dengan Zahran
Hashim, yang diduga sebagai pemimpin kelompok pengeboman.
"Informasi
telah terungkap bahwa tersangka yang ditangkap memiliki hubungan dekat
dengan Zahran dan telah mengoperasikan transaksi keuangan," bunyi
pernyataan polisi.
Pernyataan itu mengatakan Aliyar terlibat dengan melatih kelompok pengebom bunuh diri di kota selatan Hambantota.
NEW DELHI
- Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dicemooh para politisi
oposisi karena dianggap menghina Angkatan Udara India (IAF). Dia
berkomentar bahwa awan dapat membantu jet-jet tempur IAF menghindari
radar Pakistan ketika melakukan serangan udara akhir Februari lalu.
Modi
mengaku secara pribadi memberi lampu hijau bagi jet-jet tempur IAF
untuk melakukan serangan udara di sebuah situs di Balakot, Pakistan,
yang diduga sebagai kamp teroris akhir Februari meski cuaca sedang
buruk. Dia lantas mengklaim cuaca buruk berupa awan itu justru dapat
membantu menutupi pesawat tempur IAF dari radar musuh.
Para politisi partai oposisi mengatakan pernyataan Modi "konyol" dan "tidak bertanggung jawab".
Dalam serangkaian tweet,
pemimpin Partai Komunis, Sitaram Yechury, mengecam PM Modi yang dia
anggap sudah menghina IAF. "Membuatnya tampak seolah-olah militer bodoh
dan tidak profesional," katanya.
"Keamanan nasional bukanlah
sesuatu yang bisa dianggap enteng. Pernyataan yang tidak bertanggung
jawab dari Modi sangat merusak. Seseorang seperti ini tidak dapat tetap
menjadi PM India," lanjut Yechury, seperti dikutip Sputnik, Senin (13/5/2019).
Pemimpin oposisi di majelis legislatif Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, juga tidak bisa tinggal diam atas pernyataan Modi.
"Radar
Pakistan tidak menembus awan. Ini adalah bagian yang penting dari
informasi taktis yang sangat penting ketika merencanakan serangan udara
di masa depan," tulis Omar Abdullah di Twitter.
Salman Soz,
seorang anggota Partai Kongres, juga telah ikut meramaikan kecaman
terhadap pernyataan blunder PM Modi. "Jika Modi benar-benar percaya
bahwa awan dapat membantu jet-jet menjauh dari radar, maka itu adalah
masalah keamanan yang sangat serius," katanya.
Komentar Modi itu sejatinya dia lontarkan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi News Nation
pada hari Sabtu. "Para ahli memikirkan kembali serangan udara karena
cuaca buruk, tetapi saya katakan, begitu banyak awan dan hujan bisa
bermanfaat. Mungkin kita bisa lolos dari radar mereka. Ini adalah
kebijaksanaan mentah saya, saya katakan mungkin ada manfaatnya. Akhirnya
saya berkata, ada tutupan awan, silakan lanjutkan," katanya.
Pada
26 Februari lalu, IAF melakukan serangan udara di sebuah kamp yang
diduga sebagai kamp teroris Jaish-e-Mohammed di Balakot, Kashmir yang
dikelola Pakistan. IAF mengklaim serangannya menewaskan banyak militan
dan menghancurkan sejumlah fasilitas.
Islamabad membantah
keberadaan kamp semacam itu di wilayahnya. Sedangkan media mengutip
penduduk setempat mengatakan bahwa selain menghantam sekitar 15 pohon
pinus, hanya satu warga lanjut usia yang terluka dalam serangan udara
waktu itu.
Hubungan yang tegang secara historis antara India dan
Pakistan telah memanas sejak kelompok Jaish-e-Mohammed dianggap
bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri terhadap konvoi pasukan
keamanan India pada 14 Februari yang menewaskan lebih dari 40 polisi
paramiliter.
Anggota unit penjinak bom mensurvei
kendaraan yang rusak di lokasi setelah ledakan di dekat sebuah masjid di
Quetta, Pakistan 13 Mei 2019. ANTARA/REUTERS / Naseer Ahmed/pri
(REUTERS/NASEER AHMED)
Quetta (CB) - Bom rakitan yang dipasang di sepeda motor dan
menargetkan kendaraan milik kepolisian meledak di dekat sebuah masjid di
Kota Quetta Pakistan Barat, Senin.
Akibatnya, empat polisi gugur dan 11 lainnya mengalami luka, kata pejabat.
Tehrik-i Taliban Pakistan (TTP), Taliban Pakistan, mengaku bertanggung
jawab atas ledakan tersebut dalam pernyataan di sebuah email, hanya
beberapa hari setelah mereka mengklaim serangan terhadap polisi yang
menjaga Sufi, kuil paling tua di Kota Lahore.
Pasukan keamanan berstatus siaga tinggi selama bulan suci Ramadan,
dengan keamanan ekstra di sejumlah objek vital di seluruh penjuru
negeri.
Menteri Dalam Negeri di Provinsi Balochistan, Ziaullah Langove
mengatakan bom pada Senin menargetkan polisi yang menjaga masjid, tempat
para jemaah menjalankan salat tarawih.
Kepala kepolisian Quetta Abdul Razzaq Cheema mengatakan empat polisi tewas dan dua polisi lainnnya terluka.
Jakarta, CB -- Pasukan Arab Saudi menembak
mati sekitar delapan terduga teroris dalam baku tembak yang terjadi di
kota Qatif yang penduduknya mayoritas Syiah, pada Sabtu (11/5) pekan
lalu.
Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi,
aparat menggerebek tempat persembunyian terduga militan di pulau Tarot
di lepas pantai Provinsi Timur. Lokasi ini merupakan tempat dimana
sebagian besar cadangan minyak negara itu berada.
Kaum militan ini juga disebut-sebut sebagai kelompok "sel teroris" yang
berencana menyerang instalasi vital dan target keamanan.
Kementerian
Dalam Negeri menyatakan bahwa pasukan keamanan hanya melepaskan
tembakan setelah mereka ditembak. Hingga saat ini penyelidikan sedang
berlangsung, dan jasad terduga teroris itu belum diidentifikasi.
Selain
itu, video beredar yang diunggah sejumlah penduduk memperlihatkan asap
hitam bermunculan dari sejumlah bangunan, disertai dengan suara baku
tembak.
Pasukan keamanan Saudi kerap kali berseteru dengan milisi
Syiah di wilayah Qatif. Hal ini juga sempat memunculkan demonstrasi
oleh minoritas Syiah pada 2011 lalu, saat mereka menuntut untuk
diperlakukan setara oleh rezim Muslim Sunni tersebut.
Sejak saat
itu, kerajaan Saudi menargetkan para pemimpin demonstrasi, diantaranya
Sheikh Nimr al-Nimr selaku ulama Syiah. Ia dituduh membahayakan keamanan
nasional dan akhirnya dieksekusi pada awal 2016.
Eksekusi itu memicu protes dari kaum Syiah di Irak, Pakistan, dan Iran.
Alhasil, terjadi penggeledahan terhadap Kedutaan Besar Saudi di Tehran
yang akhirnya ditutup sejak saat itu.
Ketegangan terus meningkat
dalam beberapa pekan terakhir setelah Arab Saudi memenggal sekitar 37
pria yang kebanyakan adalah kaum Syiah pada eksekusi masal 23 April
lalu.
Menurut kepala HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),
eksekusi masal ini dianggap sebagai suatu hal yang "mengejutkan" dan
"mengerikan" karena melibatkan penghukuman terhadap tiga anak di bawah
umur.
Kelompok hak asasi Amnesti Internasional juga melaporkan sekitar 11
tersangka dihukum karena kejahatan terkait terorisme. Sedangkan 14
lainnya dieksekusi atas keikutsertaan mereka dalam demonstrasi anti
pemerintah di wilayah berpenduduk Syiah di Arab Saudi pada 2011 dan 2012
lalu.
Sebuah kapal tanker minyak mendekati fasilitas
minyak di Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA), 21 September 2016. UEA
mengatakan empat kapal Saudi disabotase dekat Fujairah.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Tidak disebutkan siapa yang berada di balik penyerangan kapal tanker Saudi.
CB,
MELBOURNE -- Sebanyak dua kapal tanker minyak milik Arab Saudi termasuk
di antara kapal-kapal yang ditarget oleh serangan sabotase di lepas
pantai Uni Emirat Arab (UEA). UEAmengutuknya sebagai upaya merusak
keamanan pasokan minyak mentah global.
UEA mengatakan empat kapal komersil disabotase di dekat emirat Fujairah.
Tidak disebutkan siapa yang berada di balik operasi itu, yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Investigasi telah diluncurkan dengan koordinasi bersama otoritas internasional.
UAE
mengatakan empat kapal komersil disabotase di dekat emirat Fujairah,
salah satu pusat penyimpanan terbesar di dunia yang terletak tepat di
luar Selat Hormuz. Tidak disebutkan siapa yang berada di balik operasi
itu, yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika
Serikat dan Iran.
Kementerian luar negeri Iran
menyebut insiden itu mengkhawatirkan dan mengerikan dan meminta
penyelidikan atas masalah tersebut. Selat, yang menjadi jalur pelayaran
minyak dan gas global yang penting itu, memisahkan negara-negara Teluk
dan Iran.
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid
al-Falih, mengatakan dalam sebuah pernyataan salah satu dari dua kapal
Saudi yang diserang sedang dalam perjalanan untuk dimuati dengan minyak
mentah Saudi dari pelabuhan Ras Tanura untuk pengiriman ke pelanggan
perusahaan milik negara Saudi, Aramco, di Amerika Serikat. Serangan itu
tidak menyebabkan korban atau tumpahan minyak tetapi menyebabkan
kerusakan signifikan pada struktur kedua kapal, kata pernyataan yang
diterbitkan oleh kantor berita pemerintah SPA itu.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih.
Sumber
di sektor perdagangan dan pengapalan mengidentifikasi kapal-kapal Saudi
itu sebagai kapal tanker Amjad yang sangat besar (VLCC), dan tanker
pengangkut minyak mentah Al Marzoqah. Keduanya milik perusahaan Bahri.
Bahri
tidak menanggapi permintaan komentar. Pada Ahad (12/5), Kementerian
Luar Negeri UEA mengatakan tidak ada korban dan operasi pelabuhan
Fujairah normal. Investigasi telah diluncurkan dengan koordinasi bersama
otoritas internasional, dan meminta negara-negara adidaya untuk
mencegah pihak-pihak yang mencoba membahayakan keselamatan dan keamanan
maritim.
Menimbulkan bahaya terhadap ekonomi global
Dua
sekutu Muslim Sunni, Arab Saudi dan UEA, telah sangat mendukung sanksi
AS terhadap sesama produsen OPEC dan musuh di Kawasan yakni Iran yang
didominasi Muslim Syiah. Setelah Amerika Serikat mengakhiri semua
keringanan sanksi terhadap minyak mentah Iran, Washington mengatakan
Riyadh dan Abu Dhabi akan membantu mengkompensasi kekurangan pasokan
minyak.
Al-Falih mengatakan serangan itu bertujuan
merusak kebebasan maritim dan keamanan pasokan minyak kepada konsumen di
seluruh dunia. "Komunitas internasional memiliki tanggung jawab bersama
untuk melindungi keselamatan navigasi maritim dan keamanan kapal tanker
minyak," katanya.
"Untuk mengurangi dampak negatif
dari insiden seperti itu di pasar energi dan bahaya yang ditimbulkannya
terhadap ekonomi global."
Juru bicara Kementerian
Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi -yang sempat dikutip oleh kantor berita
semi-resmi ISNA -mengatakan insiden di Fujairah "memiliki dampak negatif
terhadap keamanan transportasi laut" dan meminta negara-negara di
kawasan untuk "waspada terhadap rencana penurunan stabilitas dari agen
asing".
Awal bulan ini, Administrasi Maritim AS
mengatakan kapal-kapal komersial termasuk kapal tanker minyak yang
berlayar melalui perairan Timur Tengah bisa menjadi sasaran Iran dalam
salah satu ancaman terhadap kepentingan AS yang ditimbulkan oleh
Teheran.
Washington mengatakan pihaknya mengirim
kapal induk AS dan pasukan lainnya ke Timur Tengah atas apa yang
disebutnya sebagai ancaman Iran, sementara Teheran menyebut kehadiran
militer AS sebagai "target" ketimbang ancaman.
Pemerintahan
Presiden AS Donald Trump telah meningkatkan tekanan terhadap Iran
dengan sanksi sejak Washington mundur dari perjanjian nuklir
internasional 2015 antara Teheran dengan sejumlah kekuatan dunia,
setahun lalu.
Ilustrasi kapal tanker minyak. (REUTERS/Jean-Paul Pelissier)
Jakarta, CB -- Iran mendesak penyelidikan terhadap insiden sabotase dua kapal tankerArab Saudi
di perairan Fujairah, dekat Selat Hormuz, perairan Uni Emirat Arab,
Minggu (12/5). Teheran menyebut insiden itu "mengkhawatirkan".
"Insiden
di Laut Oman mengkhawatirkan dan disesalkan," kata juru bicara
Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi melalui pernyataan, Senin
(13/5).
Mousavi juga menyerukan "penyelidikan" terhadap insiden tersebut. Ia
juga memperingatkan sabotase itu ada kemungkinan merupakan perbuatan
pihak asing untuk mengancam keamanan maritim di kawasan Teluk.
Mousavi menuturkan Iran "meminta klarifikasi" terkait insiden sabotase tersebut.
"Insiden
itu memiliki dampak negatif pada keselamatan pengiriman dan keamanan
maritim di kawasan Teluk," kata Mousavi seperti dikutip AFP.
Mousavi
memperingatkan "plot-plot oleh pihak yang ingin mengganggu keamanan
regional" dan menyerukan kewaspadaan negara di kawasan "menghadapi
setiap rencana dari unsur asing."
Arab Saudi pada Minggu malam mengatakan dua kapal tankernya disabotase
di perairan Fujairah hingga mengakibatkan kerusakan. Uni Emirat Arab
juga membenarkan insiden itu dengan mengatakan empat kapal disabotase di
perairan tersebut.
Hingga kini, belum jelas kronologi sabotase itu terjadi, begitu pula mengenai pihak-pihak yang terlibat insiden itu.
Insiden
ini terjadi ketika relasi Amerika Serikat dan Iran tengah memanas
menyusul sanksi yang kembali dijatuhkan Presiden Donald Trump kepada
Teheran.
Pekan lalu, Iran juga mengancam melanjutkan kembali
program nuklir dan pengayaan uraniumnya jika negara Eropa, yang terlibat
dalam perjanjian nuklir 2015, tidak bisa membela Teheran dari sanksi
AS.
Pelabuhan
Fujairah merupakan satu-satunya pelabuhan di Uni Emirat Arab yang
berada di dekat perairan Laut Arab. Wilayah yang bersebelahan dengan
Selat Hormuz itu juga merupakan rute pengiriman minyak global dari
perairan Teluk Arab.
Iran berulang kali mengancam akan menutup jalur tersebut jika terjadi konfrontasi militer dengan Amerika Serikat.
Ilustrasi kapal tanker. (REUTERS/Jean-Paul Pelissier)
Jakarta, CB -- Pemerintah Arab Saudi menyatakan dua kapal tanker disabotase di perairan Fujairah, dekat Selat Hormuz, Uni Emirat Arab (UEA),
pada Minggu (12/5) kemarin. Mereka mengklaim serangan itu terjadi saat
kapal itu hendak mengangkut minyak mentah dari perusahaan energi Saudi,
ARAMCO, untuk dikirim ke Amerika Serikat.
Menurut Menteri Energi
Saudi, Khalid Al-Falih, akibat sabotase itu kedua kapal tanker mengalami
kerusakan cukup parah. Namun, dia mengklaim hal itu tidak sampai
membuat tumpahan minyak ke laut.
"Beruntung serangan itu tidak menelan korban atau menyebabkan tumpahan
minyak. Akan tetapi hal itu menyebabkan kerusakan besar di rangka
kapal," kata Khalid.
Insiden itu dibenarkan oleh UEA. Mereka
menyatakan terjadi empat serangan kepada kapal tanker tanpa merinci
pelaku dan identitas kapal.
Amerika Serikat juga bereaksi
atas kejadian itu. Badan Pelayaran AS langsung menerbitkan peringatan
terhadap seluruh kapal yang berlayar ke kawasan Teluk supaya waspada
ketika melintas di perairan Fujairah.
Mereka juga memberikan koordinat sabotase yang terjadi pada pekan lalu.
PARIS
- Sebuah kapal Arab Saudi yang akan memuat senjata di pelabuhan Prancis
utara pada hari Jumat berlayar menuju ke Spanyol tanpa membawa muatan
senjata tersebut. Reaksi kapal itu muncul sehari setelah kelompok hak
asasi manusia (HAM) berusaha untuk mencegah kapal itu memuat senjata
sebagai protes atas perang di Yaman.
Kelompok HAM Prancis, ACAT,
mengajukan gugatan di pengadilan untuk menolak penjualan senjata Paris
kepada Riyadh. Namun, gugatan itu ditolak hakim pengadilan.
ACAT
yang kecewa dengan putusan hakim berargumen pengiriman kargo senjata
tersebut melanggar perjanjian PBB karena senjata tersebut digunakan
untuk melawan warga sipil di Yaman.
Meski
putusan hakim Prancis mengizinkan kapal Bahri-Yanbu milik Saudi memuat
kargo senjata, namun data pelacakan kepal menunjukkan kargo itu batal
dimuat.
Kejadian itu mempermalukan Presiden Emmanuel Macron, yang pada hari Kamis membela penjualan senjata Prancis kepada Arab Saudi.
Riyadh
memimpin Koalisi Arab pro-pemerintah Yaman dalam perang saudara selama
empat tahun terakhir yang menghancurkan negara tersebut. Puluhan ribu
orang tewas dan banyak penduduk di ambang kelaparan.
Macron
mengatakan Riyadh, yang ia sebut sekutu kunci dalam perang melawan
terorisme, telah meyakinkannya bahwa senjata yang akan dimuat kapal
tidak digunakan untuk melawan warga sipil.
Seorang pejabat yang
bekerja untuk Jean-Paul Lecoq, anggota parlemen oposisi Komunis untuk
kota pelabuhan Le Havre, mengonfirmasi bahwa kapal Saudi itu telah pergi
tanpa kargo senjata.
"Ini pelajaran bagi eksekutif," katanya kepada Reuters,
yang dilansir Sabtu (11/5/2019). "Itu tidak bisa lagi memberikan
pernyataan hambar yang mengatakan 'jangan khawatir, kami punya jaminan'.
Itu tidak lagi berfungsi."
Kedutaan Saudi di Prancis tidak berkomentar atas kejadian tersebut.
Langkah ACAT itu dilakukan setelah situs investigasi online, Disclose,
menerbitkan bocoran data intelijen militer yang menunjukkan senjata
yang dijual oleh Prancis ke Arab Saudi, termasuk tank dan sistem rudal
berpemandu laser, digunakan terhadap warga sipil di Yaman.
Namun, Menteri Keuangan Bruno Le Maire pada hari Jumat mengklaim bahwa Paris mematuhi aturan terkait penjualan senjata.
Prancis
yang menjadi salah satu pemasok senjata utama Arab Saudi, menghadapi
tekanan publik dalam negeri untuk meninjau kembali hubungan perdagangan
itu karena dampak kemanusiaan akibat perang di Yaman.
ACAT
berpendapat bahwa pemuatan senjata pada kapal Saudi bertentangan dengan
Perjanjian Perdagangan Senjata PBB, yang mengatakan satu negara tidak
dapat mengotorisasi pemindahan senjata jika negara itu tahu bahwa
senjata itu dapat digunakan untuk melakukan kejahatan perang atau
menargetkan warga sipil.
Para pejabat PBB menyatakan semua pihak dalam konflik Yaman diduga telah melakukan kejahatan perang.
Pemerintah Prancis menolak memberikan rincian tentang otorisasi penjualan senjata itu, yang disebut situs Disclose termasuk delapan meriam howitzer Caesar.
CB, Moskow – Wahana bulan buatan Rusia
bakal dikendalikan oleh robot berbentuk manusia atau anthropomorphic
robot. Wahana ini akan dikirim ke bulan pada misi pesawat luar angkasa
Luna-29.
“Misi Luna-29 akan diluncurkan pada 2028,” begitu dilansir Sputnik News Ahad, 12 Mei 2019.
Pesawat
luar angkasa Luna-29 bakal memiliki berat 1.3 ton dan bakal diluncurkan
dari Kosmodrom Vostochny, Rusia, menggunakan roket Angara-A5B. Roket
ini menggunakan teknologi pendorong oksigen dan hidrogen.
Menurut sumber Sputnik News,
ide penggunaan robot berbentuk manusia muncul belakangan. Ke depannya,
pengendalian wahana antariksa di bulan bakal menggunakan tenaga dan
keahlian kosmonot.
Lembaga antariksa Rusia Roscosmos tidak komentar soal informasi ini.
AS
pernah membawa wahana antariksa ke bulan pada 1971 – 1972 saat misi
berawak ke bulan pada Apollo-15, Apollo-16, dan Apollo-17.
Pada 1970 – 1973, Uni Sovyet meluncurkan wahana antariksa ke bulan, yang merupakan satelit alami bumi.
Pada November 2018, Roscosmos dan Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia
untuk Antariksa mengembangkan konsep eksplorasi ke bulan. Rusia bakal
membangun sebuah markas operasi di bulan pada 2036 dan 2040.
CB, Seoul – Militer Korea Selatan bakal menggunakan robot tempur yang menyerupai hewan seperti ular dan serangga pada 2024.
Lembaga Defence Acquisition Program Administration atau DAPA Korea Selatan mengatakan akan memulai pengadaan robot hewan untuk kepentingan tempur.
“Biometrik
robot bakal jadi penentu dalam perang di masa depan dan teknologi
terkait bakal berdampak besar di industri pertahanan,” kata Park
Jeong-eun, juru bicara DAPA, seperti dilansir Sputnik News pada Ahad, 12
Mei 2019.
Menurut
DAPA, militer Korea Selatan tertinggal jauh dalam mengembangkan
teknologi biometrik untuk pertempuran. Sejumlah negara yang lebih maju
dalam bidang ini adalah AS, Jepang, Rusia, dan Cina.
Untuk
mengejar ketertinggalan ini, militer Korea Selatan bakal menggandeng
perusahaan swasta untuk mengaplikasikan teknologi biometrik untuk
pertempuran.
Menurut
ahli, hewan telah mengalami proses penyempurnaan selama jutaan tahun
lewat proses evolusi sehingga dapat menjadi solusi. Ini termasuk untuk
membuat robot menyerupai hewan.
Warga Korea Selatan (Korsel) menonton tayangan
peluncuran proyektil Korea Utara (Korut) dalam program berita di Seoul
Railway Station di Seoul, Korsel, Sabtu (4/5).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada Kamis pekan lalu.
CB,
BEIJING -- Diplomat tinggi pemerintah Cina mengatakan masih ada
kemungkinan memecahkan masalah nuklir Korea Utara (Korut) melalui dialog
internasional. Pernyataan ini diungkapkan setelah Pyongyang melepaskan
dua tembakan rudal jarak pendek.
Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada Kamis pekan lalu. Hal
itu menjadi uji coba kedua semacam ini dalam waktu kurang dari satu
pekan.
Dalam perjalanannya menuju Rusia, Penasihat Negara
Cina Wang Yi mengatakan proses resolusi sudah buntu. Menurutnya, sejak
pertemuan AS-Korut di Hanoi pada Februari gagal, ketidakpastian terus
meningkat.
"Tapi kami melihat dari sisi Korut masih
menahan tujuan dasar untuk mencapai denuklirisasi semenanjung (Korea),
dan dari sisi AS belum mengabaikan pemikiran dasar untuk menyesaikan isu
ini melalui dialog," kata Wang dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri
Cina, Selasa (14/5).
Wang yakin proses denuklirisasi
Semenanjung Korea belum keluar jalur. "Dan tetap dalam kerangka kerja
untuk resolusi politik," katanya.
Ia menambahkan
kebuntuan terjadi karena kedua belah pihak belum menemukan peta jalan
yang layak dan realistis untuk membuat resolusi. Sebelumnya, Presiden
Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia tidak melihat uji coba
rudal Korut telah 'melanggar kepercayaan'.
Imigran Muslim Uighur yang berhasil melarikan
diri dari China ke Turki perlahan membangun hidup. Meski sulit, mereka
merasa lebih bebas dan nyaman di Turki. (Reuters/Murad Sezer)
Jakarta, CB -- Setelah berjuang kabur dari persekusi di China, sejumlah imigran Muslim Uighur yang berhasil melarikan diri ke Turki kini perlahan membangun hidup. Meski sulit, mereka merasa lebih bebas dan nyaman di Turki.
Sejumlah
Muslim Uighur terlihat berbondong-bondong beribadah di mesjid Emine
Inanc. Tak tak sedikit dari mereka bahkan memenuhi jalanan untuk ikut
beribadah.
"Kami merasa lebih nyaman dibandingkan ketika kami
berada di negara asal kami," ujar Abudureyimu, salah satu warga Uighur
yang melarikan diri ke Turki sejak 2014 lalu.
"Saya bisa melaksanakan kewajiban agama dan berbicara menggunakan bahasa asli saya dengan bebas."
Meskipun begitu, Abudureyimu masih dihantui trauma akan penganiayaan dan penumpasan yang menargetkan Uighur di China.
Diperkirakan
sekitar satu juta Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp di mana mereka
dipaksa belajar paham komunisme. Hingga kini, ia sendiri tak mengetahui
keberadaan keluarganya, masih hidup atau tidak.
Namun,
Abudureyime meyakini bahwa pihak China masih menahan keluarganya di kamp
Xinjiang. Abudureyime khawatir keadaan keluarganya akan lebih parah
jika aparat mengetahui ia kabur.
Turki sendiri mengecam pendirian kamp-kamp konsentrasi untuk menampung
Muslim Uighur tersebut. Turki menuding China melakukan operasi militer
guna menumpas "identitas etnis, agama, dan budaya masyarakat Turki
Uighur di daerahnya."
Pemerintah Turki meyakini ratusan ribu orang Uighur menjadi target "penyiksaan dan pencucian otak" saat berada di dalam kamp.
Guna
menunjukkan solidaritas terhadap Muslim Uighur, Turki pun mengizinkan
para imigran itu masuk ke negaranya. Di sana, pemerintah juga menjamin
keamanan para Muslim Uighur.
Sejumlah warga Uighur yang tinggal di Turki juga menggagas kampanye #MeTooUyghur yang disebarkan melalui sosial media.
Ratusan
warga turun ke jalanan dan mendesak pemerintah China untuk merilis
bukti video bahwa kerabat mereka yang hilang tersebut masih hidup.
Masyarakat Uighur ingin agar pihak China bertanggung jawab atas hilangnya kontak mereka dengan sanak saudaranya.
Foto udara memperlihatkan seorang migran
berenang menuju kapal pemasok lepas pantai komersial Vos Triton yang
terdaftar di Gibraltar, di daerah Search and Rescue (SAR) lepas pantai
Libya, Sabtu (11/5/2019), seperti yang terlihat dari pesawat Moonbird
milik organisasi kemanusiaan Sea-Watch Jerman. (Sea-Watch.org/HANDOUT)
Brussels (CB) - Semua pihak yang bertikai di Libya harus
berkomitmen untuk menerapkan gencatan senjata dan kembali pada mediasi
yang dipimpin PBB, kata Uni Eropa pada Senin.
Organisasi itu menyebut situasi tersebut dapat mengancam keamanan internasional.
"Uni Eropa mendesak semua pihak untuk segera memberlakukan gencatan
senjata dan terlibat dengan PBB guna memastikan dihentikannya permusuhan
secara menyeluruh," kata menteri luar negeri Uni Eropa dalam satu
pernyataan usai bertemu dengan Perdana Menteri Libya dukungan PBB, Fayez
al-Serraj di Brussels.
"EU juga meminta mereka agar memisahkan diri baik di depan umum maupun
di lapangan dari elemen teroris dan kriminal yang terlibat dalam
pertempuran serta menghindari mereka yang diduga melakukan kejahatan
perang, termasuk orang-orang yang masuk daftar hitam Dewan Keamanan
PBB," bunyi pernyataan tersebut.
Kekerasan terbaru di Libya, tempat Muammar Gaddafi digulingkan pada
2011, meletus sejak bulan lalu saat pasukan komandan Khalifa Haftar,
yang bermarkas di Libya timur, bergerak menuju pinggiran Tripoli.
Lebih dari 400 orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi, menurut PBB.
LONDON
- Pasca referendum Brexit 2016 silam, telah terjadi peningkatan
Islamofobia, antisemitisme, dan homofobia di Inggris. Fakta ini
diungkapkan oleh Walikota London Sadiq Khan. Bahkan, Khan yang seorang
Muslim itu juga menjadi sasaran kekerasan di media sosial.
Imbasnya,
saat ini Khan mendapat perlindungan khusus dari polisi selama 24 jam
penuh. Menurut Khan, ancaman pada dirinya mulai dari ancaman biasa,
hingga terorisme. Khan mengaku, dia menjadi salah satu korban dari
meningkatnya Islamofobia.
“Tidak bisa dibenarkan, bahwa salah
satu konsekuensi dari saya menjadi walikota London dan seorang Muslim
dalam kehidupan publik, saya mendapat perlindungan dari polisi," ucap
Khan dalam wawancara dengan The Times, seperti dilansir Sputnik pada
Minggu (12/5). Menjadi korban pelecehan rasial sudah dialami Khan
sejak ia masih anak-anak. Sejak itu, pelecehan berkembang menjadi arus
deras cacian berdasar Islamofobia.
"Itu
dimulai dengan pemanggilan nama, itu dapat merujuk pada aksi kriminal
dan grafiti (dan) pada akhirnya pada situasi di mana Jo Cox (seorang
anggota parlemen Inggris) dibunuh. Atau, seorang teroris dapat datang ke
London dan mencoba untuk memecah-belah komunitas," ungkapnya.
Menurut
laporan Times, beberapa ancaman yang diterima Khan sangat mengganggu,
sehingga stafnya diberikan konseling untuk membantu mereka menghadapi
kondisi ini. Menurut koran itu, tahun lalu Balai Kota London merujuk 17
kasus dalam periode tiga bulan kepada polisi. Muncul pula 237 ancaman
yang dilayangkan di media sosial.
CARACAS
- Kapal milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USCGC James, berlayar
dan mencoba masuk ke perairan teritorial Venezuela. Namun, Angkatan
Laut rezim pemerintah Presiden Nicolas Maduro mengirim kapal patroli
untuk mengadangya.
Kapal AS mengubah jalur dan menjauhi kawasan
perairan teritorial Venezeula setelah kapal militer Maduro melontarkan
peringatan via radio komunikasi.
Angkatan Laut Venezuela, dalam
sebuah pernyataan yang dirilis hari Jumat waktu Caracas, mengatakan
insiden itu terjadi pada hari Kamis. Kapal Coast Guard AS hendak menuju
pelabuhan utama negara Venezuela, La Guaira.
USCGC
James berjarak 14 mil laut (16 mil) di lepas pantai Venezuela ketika
Caracas mengirim kapal patroli untuk mencegatnya. Dalam komunikasi
radio, kru USCGC James setuju untuk berbalik.
“USCG James
didorong untuk mengubah arahnya dan meninggalkan perairan yurisdiksi
kami. Instruksi dipatuhi," kata Angkatan Laut Venezuela dalam sebuah
pernyataan, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (11/5/2019).
Angkatan
Laut rezim Maduro telah melihat kapal AS itu sehari sebelumnya ketika
sedang transit melalui zona ekonomi eksklusif Venezuela. Sejak itu,
kapal patroli dikirim untuk memantau manuvernya.
Utusan Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada, mengecam tindakan kapal AS itu sebagai provokasi yang bertujuan menghasut kerusuhan.
"Para
penyelundup perang menjadi bersemangat karena mereka melihat Coast
Guard (Penjaga Pantai) AS sangat dekat dengan perairan teritorial
Venezuela. Ini adalah tipuan khas untuk meningkatkan ketegangan," tulis
Moncada di Twitter.
USCGC
James, digambarkan sebagai kapal paling berteknologi maju dalam armada
Coast Guard AS. Kapal itu dilengkapi dengan peralatan surveillance dan resonansi modern.
Menurut
Angkatan Laut AS, kapal itu juga dapat berfungsi sebagai pos komando
untuk penegakan hukum yang kompleks dan misi keamanan nasional yang
melibatkan Coast Guard dan berbagai lembaga mitra.
CB, Caracas – Tokoh oposisi Venezuela, Juan Guaido, meminta bantuan kerja sama kepada Pentagon lewat delegasi yang dikirim ke Amerika Serikat.
Guaido berharap bantuan ini bisa mengakhiri konflik politik, yang berlangsung sejak awal tahun ini.
“Kami
telah menginstruksikan duta besar Carlos Vecchio untuk segera bertemu
dengan Komando Selatan dan pimpinannya untuk memulai hubungan langsung,”
kata Guaido dalam sebuah unjuk rasa pada Sabtu di ibu kota Caracas,
Venezuela, seperti dilansir Reuters pada 11 Mei 2019.
Guaido mengatakan,”Kami telah mengatakan sejak awal akan menggunakan
semua sumber daya dalam jangkauan kami untuk meningkatkan tekanan.”
Guaido
mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden interim Venezuela pada Januari
2019. Dia mendesak agar Presiden Nicolas Maduro untuk segera mundur
karena diduga memenangkan pemilu dengan cara curang pada 2018.
Guaido
mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa serta
negara Amerika Latin. Namun, Maduro didukung Kuba, Rusia, dan Cina.
Rusia telah mengirim pasukan sebanyak 100 orang prajurit untuk menggelar
pelatihan militer pada April 2019.
Pada
peringatan Hari Buruh 1 Mei 2019, Guaido mencoba menggerakkan massa
untuk menggulingkan Maduro. Namun, gerakan ini ditumpas oleh pasukan
militer yang setia kepada Maduro. Arus massa yang mencoba mendatangi
istana kepresidenan Venezuela dicegat ditengah jalan ditembaki gas air
mata serta peluru karet.
Mengenai pertemuan ini, perwakilan dari Komando Selatan AS dan Vecchio belum memberikan komentar. Selama ini, seperti dilansir Channel News Asia,
pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump menyatakan semua opsi
terbuka untuk menjatuhkan Maduro, yang menyebut Guaido sebagai boneka
AS.
Komando Selatan AS pernah mencuit pada Kamis lalu bahwa
pimpinannya siap berdiskusi untuk mendukung perang masa depan dari para
pemimpin militer Venezuela, yang mendukung konsitusi.
Sebuah van milik Brigade Ledakan Polisi Federal
Argentina diparkir di luar gedung Kongres setelah ada ancaman bom di
Buenos Aires, Argentina, Senin (13/5).
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Ancaman diterima beberapa jam setelah seorang pria bersenjata ditangkap di kantor itu
CB,
BUENOS AIRES -- Militer dan polisi federal Argentina menyerbu kantor
kepresidenan di Buenos Aires karena ada ancaman bom. Ancaman tersebut
terjadi ketika Presiden Mauricio Macri berada di kantornya.
Ancaman diterima beberapa jam setelah seorang laki-laki bersenjata
ditangkap karena mencoba masuk ke gedung tersebut. Kantor kepresidenan
Argentina Casa Rosada menerima ancaman itu melalui sambungan telepon.
Kantor
Sekretaris Jendral Argentina mengatakan pelaku ancaman diindikasi
berencana meletakkan bom di dalam mobil. Lalu, militer mereka
mengaktifkan protokol ancaman semacam itu.
Tim yang
dikerahkan pun memeriksa dan mengamankan pintu masuk Casa Rosada yang
tidak hanya sebagai kantor kepresidenan tapi juga pusat pemerintahan.
Selama pemeriksaan, petugas tidak menemukan mobil dengan bahan peledak
dan orang-orang di gedung itu pun tidak dievakuasi.
"Tidak ada kemungkinan bom masuk tanpa terdeteksi," kata petugas dari kantor Sekretaris Jenderal Argentina, Rabu (14/5).
Media
setempat melaporkan kantor kongres juga mendapat ancaman yang sama.
Petugas pun segera dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Sebelumnya,
Buenos Aires juga pernah menerima ancaman bom palsu termasuk menjelang
pertemuan G-20 tahun lalu.
Sebelum ada ancaman bom, ada
seorang laki-laki bersenjata yang mengaku harus bertemu Macri. Kantor
kepresidenan mengatakan laki-laki itu ditangkap di pintu masuk.
Petugas
keamanan mengatakan nama laki-laki itu Ariel Muniz, berusia 36 tahun.
Ia berusaha masuk Casa Rosada dengan pistol Magnum Taurus yang disimpan
di dalam koper.
Ketika petugas mendapat konfirmas ia tidak
memiliki jadwal pertemuan dengan Macri, Muniz pun mencoba meninggalkan
kopernya. Ia kemudian ditangkap petugas jaga. Di media sosial Twitter, Menteri Keamanan Argentina mengatakan pistol yang dibawa Muniz tidak berpeluru.
Macri
yang berasal dari kelompok tengah-kanan mulai berkuasa pada 2015. Ia
akan maju lagi dalam pemilihan umum pada bulan Oktober mendatang.
Tampaknya ia harus bertarung dengan sengit di saat Argentina sedang
mengalami resesi.
Kepuasan terhadapnya di jajak pendapat terus menurun. Ia juga dihadapi inflansi tinggi dan menurunnya mata uang peso.
Pada
pekan lalu sebuah serangan di luar gedung kongres menewaskan satu orang
legislator dan pembantunya. Polisi mengatakan motif pembunuhan dengan
'gaya mafia' ini lebih bersifat pribadi dibandingkan politis.