Jumat, 30 November 2018

KBRI Tunjuk Pengacara Dampingi WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia


KBRI Tunjuk Pengacara Dampingi WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia
Kemlu RI menuturkan bahwa KBRI Kuala Lumpur, Malaysia telah menunjuk pengacara untuk mendampingi seorang WNI, yang terancam hukuman mati di Neger Jiran itu.Foto/Victor Maulana/Sindonews

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan bahwa Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia telah menunjuk pengacara untuk mendampingi seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Lombok, yang terancam hukuman mati di Neger Jiran itu.

WNI yang diketahhui bernama Zainul Watoni dituntut di Mahkamah Magistrat atau Pengadilan Tingkat Pertama di Kota Tinggi. WNI tersebut dituduh membunuh penduduk setempat pada 4 November.

Zainul disebut membunuh seorang warga Ladang Kambau, Kuala Sedili bernama Rizal Muhamad. Kepala polisi Kota Tinggi, Inspektur Ahsmon Bajah menuturkan, korban meninggal karena luka tusukan di tubuhnya.

"KJRI Johor Bahru sudah menangani kasus ini dan sudah memberikan pendampingan kekonsuleran. KBRI KL sudah menunjuk Kantor Pengacara Gooi & Azzura untuk memberikan pendampingan hukum," kata Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal.

Iqbal, dalam pernyataan tertulis kepada awak media pada Kamis (29/11), kemudian menuturkan persidangan kasus ini baru mulai di Mahkamah Magistrat, sehingga diperkirakan prosesnya masih sangat panjang.

Sementara itu, selain karena kasus pembunuhan, Zainul juga diketahui telah menghadapi dakwaan kedua karena tidak memiliki surat izin yang sah untuk masuk ke Malaysia. Namun dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan didakwa dibawah Undang-undang Imigrasi. 




Credit  sindonews.com





Kamis, 29 November 2018

Trump Ancam 'Shutdown' Pemerintah Federal AS



Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Trump ingin kongres menyetujui pendanaan pembangunan tembok perbatasan.




CB, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan melakukan shutdown atau menutup sementara pemerintahan federal jika Kongres tidak mendanai pembangunan tembok perbatasan AS- Meksiko. Ia meminta Kongres memberikan dana jaminan sebesar 5 miliar dolar AS.

Berbicara kepada Politico di Gedung Putih pada Selasa (27/11), Trump juga mengatakan permintaan dana sebesar 5 miliar dolar AS itu hanya untuk membangun penghalang fisik di perbatasan. Menurut dia, pendanaan tambahan akan diperlukan untuk keamanan perbatasan.



Dalam sebuah wawancara terpisah dengan The Washington Post, Trump mengisyaratkan ia dapat menghindari shutdown pemerintahan dan membangun tembok perbatasan dengan memanfaatkan militer AS. Ia telah mengerahkan militer ke perbatasan AS-Meksiko bulan lalu untuk memasang kawat berduri dan pagar.

Anggota parlemen AS harus bertindak untuk mengeluarkan RUU pengeluaran anggaran pada 7 Desember guna mendanai beberapa lembaga pemerintah, termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri yang mengawasi perbatasan dan imigrasi.


Komentar itu disampaikan Trump kepada Politico dan The Washington Post di tengah pertemuan Gedung Putih pada Selasa (27/11) dengan anggota Partai Republik di House. Partai tersebut masih mengontrol House atau DPR AS sampai Partai Demokrat mengambil alih pada Januari mendatang.




Credit  republika.co.id



Pakar Hukum Curiga Laut Indonesia Ditanami Perangkat Bawah Air



Pakar Hukum Curiga Laut Indonesia Ditanami Perangkat Bawah Air
Pakar hukum laut internasional Hasjim Djalal curiga jika dasar laut Indonesia ditanami perangkat bawah air oleh negara asing. Foto/Istimewa


JAKARTA - Pakar hukum laut internasional, Hasjim Djalal menuturkan dia curiga bahwa ada pihak asing yang telah menaruh sejumlah perangkat di dasar laut Indonesia. Kecurigaan itu muncul karena semakin banyaknya ikan paus yang tersesat di perairan Indonesia.

Ditemui paska berbicara di acara Focus Group Discussion Delimitasi Batas Maritim di Jakarta, Hasjim menuturkan dia selalu bertanya-tanya mengenai apa yang membuat ikan paus selalu tersesat lewat perairan Indonesia sekarang. Menurutnya, selama berabad-abad, ikan paus melewati Laut Sawu jika ingin ke utara dari selatan. Namun kini mamalia terbesar di dunia itu bisa temui di perairan Painan, bahkan Aceh.

"Saya selalu curiga, tapi tidak punya bukti. Curiga kalau di dasar laut itu sudah banyak di taruh underwater device untuk mengontrol kapal-kapal asing yang lewat. Nah, siapa yang menaruh alat itu, karena Indonesia tidak mengontrol, kadang tidak tahu kalau ada kapal selam asing lewat," ungkapnya pada Rabu (28/11).

Sementara itu, ketika ditanya mengenai kebijakan maritim Indonesia saat ini, Hasjim menilai kebijakan pemerintah sekarang sudah baik, terlebih dengan dimunculkanya konsep Indo Pasifik. Namun, Hasjim menyebut dia ingin melihat adanya visi yang lebih luas dan panjang dalam bidang kemaritiman.

"Saya membayangkan sampai 2045, 100 tahun kita merdeka. Kita masih memiliki waktu 27 tahun lagi. Dalam 27 tahun lagi, visi maritimnya itu luas, harus mampu memanfaatkan samudera yang dikatakan Indo Pasifik itu. Mampu memanfaatkan dasar laut, mampu memeliharnya. Bukan hanya dasar laut kita saja, tapi juga dasar laut Samudera Pasifik dan Hindia itu," ucapnya.

Pria yang juga merupakan diplomat senior Indonesia itu mengatakan, dalam 27 tahun kedepan dia ingin melihat Indonesia juga bisa mendarat di luar angkasa. Dia mengatakan, Indonesia dahulu pernah berfikir seperti itu. 

"Visi saya mungkin lebih dalam, lebih tinggi dan lebih lebar. Bahwa sekarang ada kesadaran pemerintah mengembangkan visi kemaritiman, itu bagus dan kembangkan Indo Pasifik, itu bagus. Tapi, visi kemaritiman Indonesia sekarang ini baru mengenai sumber daya, tidak salah, lalu mengenai lingkungan, itu juga bagus. Tidak ada yang salah, tapi saya ingin lihat kita lebih luas lagi di masa depan," tukasnya. 




Credit  sindonews.com




Kebakaran Hutan, Ribuan Warga Australia Dievakuasi


Kebakaran Hutan, Ribuan Warga Australia Dievakuasi
Ilustrasi kebakaran hutan (REUTERS/Eric Thayer)


Jakarta, CB -- Ribuan warga Australia dievakuasi dari kediaman mereka. Evakuasi dilakukan akibat kebakaran hutan yang melanda negara bagian Queensland di tengah gelombang panas yang menyengat.

Sekitar 8 ribu warga diperintahkan untuk meninggalkan Kota Gracemere yang terletak di selatan Rockhampton. Penyebabnya adalah api yang bergerak begitu cepat dan mengancam rumah-rumah penduduk di sekitarnya.

Biro Meteorologi setempat menyatakan bahwa kawasan tersebut tengah menghadapi risiko bencana kebakaran yang masif. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan lebih dari 130 kebakaran di seluruh negara bagian.



"Ini adalah situasi yang sangat menegangkan bagi keluarga. Saya ingin Anda semua kuat. Saya ingin Anda semua mendengarkan. Keluarga Anda dan perlindungan masyarakat sangat penting bagi kami," ujar Perdana Menteri Australia, Annastacia Palaszczuk, melansir AFP.

Palaszczuk meminta warga Australia agar mendengarkan apa yang disampaikan pihak berwenang. "Ini bisa jadi lebih buruk dari sekarang," tambahnya.

Suhu panas telah memecahkan rekor di Queensland dengan suhu udara mencapai 37,9 derajat Celcius di ibu kota negara bagian, Brisbane.

"Kita akan melihat lebih banyak kebakaran yang menyala sangat cepat, ini hanya permulaan," ujar petugas pemadam kebakaran dan kedaruratan Queensland, Katarina Carrol.

Luana Royle, salah seorang penduduk Finch Hatton, Queensland, mengatakan bahwa daerah tempat ia tinggal telah terkena dampak hebat oleh kebakaran.


"Di sini Anda bahkan tidak bisa melihat jarak 500 meter di depan Anda pagi ini," kata Royle. Kebakaran di Finch Hatton setidaknya telah menghanguskan dua rumah di antaranya.

Australia tak asing dengan kondisi cuaca ekstrem. Bencana banjir bandang, badai pasir, bahkan kekeringan ekstrem kerap melanda beberapa wilayah di Australia.

Tak hanya di Queensland, badai petir dan hujan lebat juga melanda Sydney di negara bagian New South Wales.

Akibat peristiwa itu, beberapa jadwal penerbangan dibatalkan, jalur kereta api ditutup, dan sejumlah pengendara terdampar terjebak di jalanan yang terhantam banjir.








Credit  cnnindonesia.com




Lalu Lintas Kota Sydney Kacau Akibat Badai Hujan


Badai hujan yang menerjang Sydney dan wilayah New South Wales lainnya menyebabkan banjir dan kekacauan lalu-lintas hari Rabu (28/11).
Badai hujan yang menerjang Sydney dan wilayah New South Wales lainnya menyebabkan banjir dan kekacauan lalu-lintas hari Rabu (28/11).
Foto: ABC News: Jade MacMillan
Curah hujan yang turun setara dengan rata-rata curah hujan satu bulan.



CB, SYDNEY -- Layanan Darurat (SES) New South Wales Australia harus menyelamatkan puluhan warga yang terjebak dalam kendaraan saat banjir menerjang Kota Sydney pada Rabu (28/11) pagi. Hampir 300 panggilan darurat diterima pihak SES bahkan sebelum jam kerja sementara intensitas badai semakin meningkat.

Kota itu dilanda badai hujan dalam dua jam dengan curah hujan yang setara dengan rata-rata curah hujan satu bulan. Sebagian wilayah Sydney mengalami curah hujan 100 milimeter (mm) sementara wilayah pedalaman NSW, seperti Blue Mountains curah hujannya tercatat 80 mm.

Mobil-mobil terjebak banjir dan jalan raya tampak seperti sungai yang sedang dilanda banjir. Akibatnya, sejumlah jalan utama ditutup sehingga semakin menambah kekacauan arus lalu lintas.

Juru bicara SES Terri Langendam mengatakan, pihaknya juga melakukan penyelamatan di berbagai kawasan kota. "Mereka umumnya pengendara yang nekat menerjang banjir," katanya.

Perusahaan listrik Ausgrid melaporkan pemadaman listrik terhadap sekitar 3.500 rumah dan gedung, termasuk di pusat kota. Bandara Sydney sendiri menutup dua landasan pacu yang mengakibatkan kemungkinan pembatalan sejumlah penerbangan. Hingga menjelang siang, hanya satu landasan bandara yang beroperasi.




photo

Kerusakan akibat badai hujan di Sydney dan sekitarnya. (ABC News)




Curah hujan meningkat

Rob Taggart dari Biro Meteorologi setempat menyebutkan, curah hujan yang melanda berbagai kawasan NSW hari ini sangat fenomenal. Pada pukul 08.00 pagi, badai telah mereda dan bergerak ke lepas pantai.

"Saat ini, kita mengalami curah hujan sedang, namun bisa meningkat lagi menjelang siang," kata Taggart. Karena itu, katanya, dipastikan terjadi banjir bandang di berbagai wilayah.

Badai hujan ini mengacaukan arus lalu lintas, termasuk layanan kereta api yang sebagian dihentikan sementara. Bus-bus dikerahkan untuk menggantikan layanan kereta api yang terdampak. Biro Meteorologi memperingatkan cuaca buruk akan meluas ke wilayah pesisir utara NSW, Hunter, dan Central Tablelands.



Credit  republika.co.id





Rodrigo Duterte Mau Bentuk Tim Pembunuh Komunis


Foto 19 April 2018 ini, menunjukkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, bercanda kepada fotografer ketika dia memegang senapan Galil buatan Israel yang dipamerkan oleh mantan Kepala Kepolisian Nasional Filipina Jenderal Ronald
Foto 19 April 2018 ini, menunjukkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, bercanda kepada fotografer ketika dia memegang senapan Galil buatan Israel yang dipamerkan oleh mantan Kepala Kepolisian Nasional Filipina Jenderal Ronald "Bato" Dela Rosa di upacara pergantian-komando di Kamp Crame di kota Quezon timur laut Manila. (AP Photo / Bullit Marquez, File)

CB, Jakarta - Sejumlah senator Filipina menentang rencana Presiden Rodrigo Duterte untuk membuat regu pembunuh untuk membasmi pemberontak komunis.
"Disesalkan. Kadang-kadang Presiden mengatakan hal-hal semacam itu, tetapi ada hukum yang harus diikuti dan hukum akan menang. Ada proses," kata Senator Grace Poe, seperti dilaporkan dari Rappler, 28 November 2018.

Senator oposisi Antonio Trillanes IV mengklaim Duterte memiliki 3 tujuan dalam memamerkan rencananya kepada publik, yakni untuk menyebarkan ketakutan di antara orang Filipina, untuk menipu Pengadilan Pidana Internasional (ICC), dan untuk mengalihkan perhatian media dan publik dari isu-isu yang melibatkan kesepakatan dengan Cina dan penyelundupan sabu-sabu.

Senator oposisi Filipina, Antonio Trillanes IV, memimpin sidang komite di Dinas Sipil Selasa, 4 September 2018 di kota Pasay, di selatan Manila, Filipina. (AP Photo / Bullit Marquez)
"Dia melakukan ini karena dia merasa bahwa dia kehilangan cengkeramannya pada kekuasaan dan ketakutan itu adalah satu-satunya cara untuk menjaga orang-orang," kata Trillanes.
Namun senator mengatakan bahwa strategi itu tidak akan berhasil karena publik sudah tidak sabar dan tidak akan diintimidasi lagi.
Sementara Senator Francis Pangilinan mengatakan pembunuhan tidak akan menyelesaikan masalah negara.

"....Menciptakan regu pembunuh, menciptakan kekerasan dan pembunuhan sehari-hari bukanlah solusi untuk penyakit bangsa kita, itu adalah bagian dari masalah," katanya.
Politikus sayap kiri mengatakan Duterte akan memperburuk iklim ketakutan dan impunitas yang ada dengan mengancam akan mengerahkan orang-orangnya sendiri untuk memburu New People’s Army (NPA), milisi komunis yang telah melancarkan pemberontakan kecil di Filipina selama beberapa puluh tahun.

Foto yang diambil pada 23 November 2016, memperlihatkan anggota pemberontak komunis Tentara Rakyat Baru (NPA) berbaris selama upacara sebelum konferensi pers rahasia di perkemahan gerilya di pegunungan Sierra Madre di tenggara Manila, Filipina.[AP Photo/ Aaron]
Duterte mengatakan regu pembunuhnya akan memburu pembunuh bayaran NPA, yang dikerahkan untuk membunuh polisi pada tahun 1970-an dan 1980-an selama kekuasaan diktator mendiang Ferdinand Marcos.
"Jadi saya akan menciptakan pembunuh saya sendiri, 'regu pembunuh Duterte',"kata Duterte dalam pidatonya pada Selasa, seperti dikutip dari Reuters.
Jose Maria Sison, pendiri Partai Komunis Filipina yang mengasingkan diri, membantah adanya pembunuh bayaran NPA, dan mengatakan Duterte menggunakannya sebagai dalih untuk membunuh orang yang dicurigai sebagai pemberontak komunis. Sison menyamakannya dengan kampanye anti-narkoba Duterte, di mana ribuan orang tewas.
"Dia memberi dirinya alasan untuk membentuk regu pembunuhnya sendiri," kata Sison kepada ANC."Siapa pun yang diduga dapat dibunuh, karena polisi memiliki wewenang untuk membunuh."



Rodrigo Duterte.[CBCPNews]
Pernyataan Rodrigo Duterte mengkhawatirkan kelompok-kelompok HAM, yang mengatakan pidatonya bisa ditafsirkan polisi sebagai lampu hijau untuk membunuh orang yang dicurigai sebagai penjahat.

Duterte pernah dituduh membentuk tim pembunuh ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Davao City untuk menindak keras pelanggar hukum. Namun ini disangkal oleh Duterte.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan bahwa ide regu pembunuh dari Rodrigo Duterte akan dipertimbangkan, tetapi membutuhkan pedoman dan pengawasan operasional yang jelas.



Credit tempo.co




AS Kirim 2 Kapal Perang ke Selat Taiwan, Kirim 'Pesan' ke China


AS Kirim 2 Kapal Perang ke Selat Taiwan, Kirim Pesan ke China
Kapal USS Stockdale kelas Arleigh Burke dan kapal USNS Pecos kelas Henry J. Kaiser milik militer Amerika Serikat. Foto/USNI

TAIPEI - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal perang ke Selat Taiwan pada hari Rabu. Armada Pasifik AS menyatakan kehadiran kedua kapal itu sebagai "pesan" kepada China bahwa Washington komitmen terhadap kebebasan navigasi di kawasan Indo-Pasifik.

Kedua kapal perang Pentagon dikirim hanya beberapa hari menjelang pertemuan yang direncanakan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Buenos Aires, Argentina.

Armada Pasifik Amerika Serikat dalam sebah email yang dikirim kepada Business Insider mengatakan, kapal USS Stockdale kelas Arleigh Burke dan kapal USNS Pecos kelas Henry J. Kaiser transit di Selat Taiwan untuk mengirim pesan kepada China.

"Transportasi kapal-kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Dave Werner, juru bicara Armada Pasifik.

"Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," lanjut dia, yang dilansir Kamis (29/11/2018).

Bulan Oktober lalu, dengan tujuan sama, AS mengirim dua kapal perang; USS Curtis Wilbur dan Antietam, ke Selat Taiwan. Operasi serupa juga dilakukan Washington pada bulan Juli, ketika kapal USS Mustin dan USS Benfold berlayar antara daratan China dan Taiwan.

Beijing sangat sensitif terhadap manuver militer AS di dekat Taiwan, wilayah yang dianggap sebagai provinsinya yang membangkang.

Sementara itu, Trump dan Xi Jinping dijadwalkan akan bertemu untuk makan malam di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires. Keduanya kemungkinan akan membahas sejumlah masalah, mulai dari perang perdagangan hingga ketegangan militer di laut.

Dalam beberapa bulan terakhir, Angkatan Udara AS telah berulang kali menerbangkan pesawat pembom B-52 di Laut China Selatan. Pada bulan September, kapal perang Angkatan Laut AS juga melakukan operasi kebebasan navigasi di dekat Kepulauan Spratly yang diperebutkan China dengan beberapa negara Asia. 





Credit  sindonews.com





Dugaan Pelanggaran HAM Etnis Uighurs, Cina Siap Melawan Sanksi



Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris. Sumber: Wikipedia
Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris. Sumber: Wikipedia

CB, Jakarta - Beijing tidak akan tinggal diam jika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi yang menyasar pejabat tinggi Negara Tirai Bambu itu terkait tuduhan pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang. Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris.
Dalam wawancara dengan Reuters, Rabu, 28 November 2018, Cui mengatakan tindakan Beijing di Xinjiang adalah upaya memberantas terorisme internasional yang menggunakan sebuah propaganda. Ini sama hal dengan Amerika Serikat memberantas kelompok Islamic State atau ISIS di Irak dan Suriah.

"Bisakah Anda bayangkan jika pejabat tinggi Amerika Serikat yang bertugas memerangi ISIS akan dikenai sanksi? Jika tindakan semacam itu dilakukan pada pejabat kami, maka kami tak bisa tinggal diam," kata Cui, yang tidak menjelaskan secara rinci tindakan yang mungkin dilakukan.


Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris. Sumber: news.cgtn.com


Beijing menghadapi kritikan dari sejumlah aktivis, akademisi dan pemerintah asing serta para ahli di PBB terkait penahanan massal pada penduduk etnis Uighur di Xinjiang. Etnis Uighur adalah kelompok minoritas dan sebagian besar beragama Islam.
Sebelumnya pada Agustus lalu, sebuah panel HAM PBB mengatakan telah menerima banyak laporan kredible bahwa jutaan penduduk etnis Uighurs di Cina ditahan di sebuah tempat yang mirip kamp penawanan penuh rahasia.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang mempertimbangkan menjatuhkan sanksi-sanksi kepada sejumlah perusahaan dan pejabat pemerintah Cina yang terlibat dalam tindak kekerasan terhadap kelompok etnis Uighur. Diantara pejabat yang diincar Amerika Serikat adalah Sekertaris Partai Komunis Cina di Xinjiang, Chen Quanguo. 






Credit  tempo.co




China Sebut Muslim Uighur Tak Normal, Layak Masuk Kamp Khusus


China Sebut Muslim Uighur Tak Normal, Layak Masuk Kamp Khusus
Etnis Uighur di kawasan Xinjiang, China. (Kevin Lee)


Jakarta, CB -- Pemerintah China menolak tudingan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Muslim Uighur di Wilayah Otonomi Xinjiang, dengan memaksa mereka masuk ke kamp khusus. Mereka malah menganggap etnis Uighur bukan orang normal dan mencoba 'mendidiknya'.

"Kami mencoba mendidik mereka kembali. Mencoba mengembalikan mereka menjadi orang normal yang menjalani kehidupan sehari-sehari secara lazim," kata Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, seperti dilansir CNN, Rabu (28/11).

Tiankai menyatakan pemerintah China bakal membalas jika pemerintah AS menjatuhkan sanksi, atas tuduhan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur. Mereka tetap menyangkal tudingan itu, dan menyatakan kamp itu cuma bagian dari 'pelatihan'.


"Jika hal itu dilakukan, kami akan membalas," kata Tiankai.


Sejumlah orang Uighur yang pernah merasakan dijebloskan ke kamp konsentrasi itu mengaku dipaksa mempelajari propaganda Partai Komunis China setiap hari. Bahkan beberapa mengaku disiksa.

Menurut pernyataan 270 orang akademisi, konon etnis Uighur yang tidak mengikuti seluruh 'pendidikan politik' ala pemerintah China bakal dipukuli, dimasukkan ke sel, atau dihukum dengan cara menekan kejiwaan atau melanggar norma agama.

Memang ada sejumlah warga Uighur yang terlibat perkara terorisme. Namun, hal itu dianggap tidak bisa dijadikan pembenaran untuk bersikap diskriminatif.

Pemerintah China dikenal berlaku diskriminatif terhadap wilayah Xinjiang dan etnis Uighur yang memeluk Islam. Mereka kerap memberlakukan aturan tak masuk akal, seperti melarang puasa saat Ramadhan, dilarang menggelar pengajian, hingga salat berjamaah. Bahkan aparat China secara ketat menempatkan pos-pos pemeriksaan di seluruh wilayah hingga perbatasan Xinjiang.


Alasan pemerintah China melakukan hal itu adalah untuk mencegah penyebaran ideologi radikal di kalangan etnis Uighur. Namun, dari sisi etnis Uighur, mereka menyatakan justru perlakuan pemerintah China yang memicu radikalisme dan ekstremisme.

Saat pemimpin Partai Komunis China, Mao Tse Tung meluncurkan program Revolusi Budaya pada 1966 hingga 1976, sejumlah masyarakat yang memegang teguh prinsip religius ikut terdampak. Padahal, mulanya gagasan itu bertujuan memerangi kaum bangsawan di masa kekaisaran yang dianggap menyusup ke pemerintahan, dan hendak mengembalikan posisi mereka.

Karena program itu juga pasukan China menyerbu dan mencaplok Tibet. Hal itu menyebabkan pemimpin Tibet, Dalai Lama, mengungsi dan hingga saat ini berada di pengasingan di India.


Tentara Merah China dan organisasi sayap Partai Komunis juga kerap merusak rumah-rumah ibadah serta simbol-simbol kaum bangsawan saat masa Revolusi Budaya.




Credit  cnnindonesia.com





Rencana Pertemuan Hak Asasi Manusia PBB Bikin Korut Meradang



Rencana Pertemuan Hak Asasi Manusia PBB Bikin Korut Meradang
Korut memprotes rencana pertemuan hak asasi manusia DK PBB guna membahas pelanggaran HAM yang dilakukan Pyongyang. Foto/Ilustrasi/SINDONews/Ian

NEW YORK - Korea Utara (Korut) mendesak anggota Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membatalkan usulan Amerika Serikat (AS) untuk mengadakan pertemuan mengenai catatan hak asasi manusia Pyongyang. Korut mengatakan pertemuan itu akan bertentangan dengan gerakan perdamaian baru-baru ini.

Duta Besar Korut untuk PBB Kim Song menyatakan sangat terkejut dan kecewa DK PBB akan berenang melawan arus saat ini dengan mengadakan pertemuan itu.

Menurut surat yang dikirm ke DK PBB, pertemuan tersebut secara tentatif akan dilakukan pada 10 Desember mendatang.

Jika terus berlanjut, ini akan menjadi yang kelima kalinya DK PBB mengadakan pertemuan tahunan untuk membahas pelanggaran hak asasi manusia di Korut sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

"Pertemuan itu akan memicu konfrontasi, bukannya mendorong dan memopromosikan perkembangan positif yang sedang berlansung," tulis Kim Song seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (28/11/2018).

Ia pun menuding AS telah melakukan konspirasi dengan mengundang kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet untuk berbicara dengan dewan guna melaporkan pelanggaran hak asasi di Korut.

Sebuah laporan penting pada tahun 2014 oleh Komisi Penyelidikan PBB mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia pada skala yang mengerikan di Korut. Laporan itu menggambarkan jaringan luas kamp penjara di mana tahanan menjadi sasaran penyiksaan, kelaparan dan eksekusi mati.

Laporan itu menuduh Pemimpin Korut, Kim Jong-un telah melakukan kekejaman dan menyimpulkan bahwa ia dapat dituntut atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Korut menolak laporan itu sebagai rekayasa berdasarkan kesaksian dari para pembangkang yang telah mengkhianati negara mereka.

AS setiap tahun sejak 2014 mengajukan pertemaun ini. Sejauh ini negara itu telah mengumpulkan sembilan suara yang dibutuhkan di dewan untuk mengadakan pertemuan, meskipun ada tentangan dari China.

Setiap tahun, China telah meminta pemungutan suara prosedural dalam upaya untuk memblokir pertemuan. China beralasan bahwa hak asasi manusia harus didiskusikan di Dewan Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Jenewa dan tidak di Dewan Keamanan.

Diskusi tentang pelanggaran hak asasi di Korut terjadi ketika China dan Rusia mendorong dewan untuk meringankan sanksi terhadap Pyongyang guna mendorong kemajuan dalam pembicaraan tentang denuklirisasi.

DK PBB telah menampar serangkaian sanksi ekonomi yang keras terhadap Korut atas uji coba nuklir dan rudalnya.

Pertemuan bersejarah antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un membuka dialog tentang denuklirisasi semenanjung Korea antara kedua negara setelah berbulan-bulan ancaman militer.

Pertemuan kedua diperkirakan akan diadakan tahun depan, tetapi Korut telah mengambil beberapa langkah konkret untuk meninggalkan program rudal nuklir dan balistiknya.

Meski begitu, AS menyatakan bahwa sanksi PBB akan tetap berlaku sampai Korut sepenuhnya menghapus program senjatanya. 




Credit  sindonews.com




Arab Saudi Beli Pertahanan Rudal AS


Ilustrasi Rudal
Ilustrasi Rudal
Foto: Foto : MgRol112
Arab Saudi resmi membeli 44 peluncur misil dan beberapa peralatan lainnya.



CB, WASHINGTON -- Arab Saudi akan membeli sistem pertahanan rudal milik Lockheed Martin senilai 15 miliar dolar AS. Hal ini diungkapkan juru bicara Departemen Pertahanan AS, setelah melakukan negosiasi yang agresif untuk mencapai kesepakatan, termasuk melibatkan Presiden AS Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman.

Dilansir Reuters, Kamis (29/11), Departemen Luar Negeri AS menyatakan, para pejabat Arab Saudi dan AS telah menandatangani surat penawaran dan dokumen penerimaan pada awal pekan lalu. Dokumen-dokumen tersebut menandai bahwa Arab Saudi resmi membeli 44 peluncur misil atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), dan beberapa peralatan lainnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahan Trump dan industri pertahanan AS berupaya menyelamatkan beberapa transaksi aktual untuk penjualan paket senjata senilai 110 miliar dolar AS ke Arab Saudi. Adapun kesepakatan penjualan THAAD telah dibicarakan sejak Desember 2016. Presiden Trump dan Raja Salman bernegosiasi lewat panggilan telepon untuk mencapai kesepakatan penjualan tersebut pada September lalu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan, kesepakatan tersebut untuk mendukung keamanan jangka panjang wilayah Arab Saudi dan wilayah Teluk dalam menghadapi ancaman rudal balistik yang kelompok ekstremis yang didukung Iran. Sementara, persetujuan kongres untuk penjualan sistem pertahanan rudal THAAD diberikan pada 2017. 






Credit  republika.co.id



Nekat Beli S-400 Rusia, Turki Terancam Didepak dari Program F-35



Nekat Beli S-400 Rusia, Turki Terancam Didepak dari Program F-35
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/Bloomberg/Simon Dawson

WASHINGTON - Turki berisiko dikeluarkan dari program pesawat jet tempur siluman F-35 yang dipimpin Amerika Serikat jika Ankara nekat mengakuisisi sistem rudal S-400 Rusia. Laporan Pentagon yang dikirim ke Kongres mengungkap ancaman tersebut.

Turki telah menjadi mitra penting program tersebut dengan menginvestasikan lebih dari USD1,25 miliar sejak pengembangan jet tempur itu dimulai pada tahun 2002.

"Pemerintah akan menilai kembali kelanjutan partisipasi Turki sebagai salah satu dari delapan negara mitra seandainya mereka melanjutkan pembelian S-400," bunyi laporan rahasia Pentagon untuk Kongres setebal dua halaman, yang dikutip Bloomberg, Kamis (29/11/2018).

"Pemerintah Turki telah berulang kali dan secara terbuka menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan S-400 dengan pengiriman paling awal  Juli 2019," lanjut laporan tersebut.

Selain Turki membeli F-35 yang diproduksi Lockheed Martin Corp AS, 10 perusahaan Ankara juga telah ditetapkan sebagai produsen sejumlah komponen jet tempur itu seperti badan pesawat hingga landing gear dengan nilai produksi sekitar USD12 miliar.

"Industri Turki memproduksi suku cadang pesawat untuk semua varian dan pelanggan F-35," imbuh laporan Pentagon.

Laporan itu disusun atas atas desakan Senator Thom Tillis, seorang politisi Partai Republik dari North Carolina, dan Jean Shaheen, seorang politisi Partai Demokrat dari New Hampshire.

Kongres telah membuat undang-undang yang melarang pengiriman jet tempur F-35 ke Turki sampai ada laporan peninjauan dari Pentagon.

Turki, yang oleh laporan itu disebut sebagai "sekutu kritis NATO" secara simbolik sudah menerima dua jet tempur F-35. Namun, kedua pesawat itu masih berada di AS untuk pelatihan pilotnya.

Negara yang dipimpin Presiden Tayyip Erdogan ini sudah sepakat akan membeli 30 dari 100 unit jet tempur F-35 yang direncanakan. 




Credit  sindonews.com





Darurat Militer Pertama Ukraina Sejak Merdeka, Seperti Apa?



Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara  Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui,  23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

CB, Jakarta - Ukraina memberlakukan darurat militer pada Senin 26 November setelah Rusia menyita dua kapal perang dan satu kapal tunda Ukraina yang dituduh Rusia melanggar kedaulatan maritim di Selat Kerch, Crimea.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, mengatakan dalam pidatonya kepada Parlemen bahwa darurat militer akan dimulai pada Rabu, tetapi situs resminya mengatakan telah berlaku Senin.

Selain itu, surat kabar milik pemerintah menerbitkan versi yang lebih lama dan lebih ketat dari undang-undang yang mengatakan bahwa darurat militer akan berlangsung 60 hari, bukan 30 hari seperti yang disetujui oleh anggota parlemen, seperti dilaporkan dari New York Times, 28 November 2018.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Poroshenko berusaha untuk meyakinkan publik melalui wawancara televisi dan unggahan Facebook bahwa hukum darurat militer hanya akan diberlakukan jika terjadi invasi dan bahwa darurat militer tidak akan membatasi kebebasan.
Namun para pengacara, diplomat, dan ahli lainnya mengatakan bahwa pemberlakuan darurat militer terkesan samar.

"Tidak ada yang diketahui tentang pembatasan itu sendiri," kata Eugene Krapyvin, seorang pengacara yang bekerja pada reformasi pemerintah.
Surat kabar resmi, Uryadovyi Kuryer, menerbitkan versi lawas dari undang-undang darurat militer Ukraina yang diminta oleh Poroshenko untuk mengantisipasi invasi darat Rusia.



Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters



Kantor Poroshenko tidak menanggapi permintaan klarifikasi tentang UU darurat militer, yang terbatas pada 10 provinsi yang berbatasan dengan wilayah tempat pasukan Rusia dikerahkan serta di sepanjang Laut Hitam dan Laut Azov.
Roman Marchenko, seorang pengacara swasta di Ukraina, mengatakan garis besar mencakup kemampuan komandan militer di masing-masing dari 10 wilayah untuk meminta properti dan kendaraan pribadi, untuk memobilisasi warga sebagai tentara, untuk mengevakuasi pusat-pusat populasi dan memberlakukan jam malam.

"Pertanyaannya adalah apakah para pejabat militer akan menggunakan kekuatan ini dalam kenyataan," kata Marchenko, mencatat bahwa tidak ada yang tahu bagaimana pelaksanaannya akan berhasil karena darurat militer tidak pernah diberlakukan sejak Ukraina menyatakan kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.




Credit  tempo.co





Bela Ukraina, Bos Pentagon Sebut Rusia Tak Bisa Dipercaya


Bela Ukraina, Bos Pentagon Sebut Rusia Tak Bisa Dipercaya
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis mengecam penyitaan tiga kapal militer Ukraina oleh Rusia di Selat Kerch, pantai Crimea. Dia mengatakan tindakan itu sebagai melanggar perjanjian antara kedua negara dan menunjukkan bahwa Moskow tidak dapat dipercaya.

"Ketika Anda berpikir bahwa ada perjanjian antara kedua negara itu hanya menunjukkan bahwa Rusia tidak dapat diandalkan sekarang untuk menepati janji," kata Mattis kepada wartawan hari Rabu waktu Washington, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).

"Itu jelas pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional. Itu, saya pikir, penggunaan kekuatan yang melelahkan, yang melukai para pelaut Ukraina," imbuh bos Pentagon tersebut.

Pihak Gedung Putih telah memberi tahu Presiden Donald Trump telah tentang situasi tersebut. Trump sedang mempertimbangkan apakah akan membatalkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin atau tidak.

Sebelumnya, Putin menyalahkan Ukraina atas bentrok kapal militer kedua negara di pantai Crimea pada hari Minggu. Menurutnya, insiden itu adalah "permainan kotor" yang dimainkan Presiden Petro Poroshenko untuk menaikkan popularitas menjelang pemilu di negara tersebut.

Pada hari Minggu kapal perang Moskow menembaki kapal-kapal militer Kiev yang dianggap melanggar wilayah Rusia di Selat Kerch, pantai Crimea di Laut Hitam. Dalam insiden itu, tiga kapal militer dan para tentara Ukraina ditangkap pasukan Rusia.

"Ini adalah permainan kotor di dalam negeri (Ukraina)," kata Putin. "Ini adalah provokasi yang diprakarsai oleh otoritas saat ini, dan saya pikir oleh presiden (Ukraina), sehubungan dengan pemilu mendatang yang akan diadakan tahun depan," katanya lagi.

"Insiden di Laut Hitam, itu adalah insiden perbatasan, tidak lebih," lanjut Putin.

Komentar Putin muncul setelah pemerintah Ukraina memberlakukan undang-undang darurat militer pertama di negara itu dengan alasan mengantisipasi aksi militer dari Rusia. Presiden Poroshenko mengatakan ada ancaman "sangat serius" dari invasi darat musuh.

Negara-negara Barat kompak mendukung Ukraina dan menuduh Rusia melanggar hukum internasional. Awal pekan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada presiden Ukraina bahwa aliansi mendukung integritas dan kedaulatan wilayah Ukraina, meskipun Kiev bukan bagian dari aliansi militer NATO.

Kremlin menanggapi undang-undang darurat militer di Ukraina dengan berencana menambah sistem rudal S-400 di Crimea. Sistem pertahanan tambahan itu akan beroperasi akhir tahun ini. 






Credit  sindonews.com




Ukraina Terapkan Darurat Militer, Rusia Pasang Sistem S-400


Sistem rudal S-400. Sumber : Sputnik/RT.com
Sistem rudal S-400. Sumber : Sputnik/RT.com

CB, Jakarta - Rusia akan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara terbarunya, S-400, di semenanjung Crimea, setelah insiden penyitaan kapal perang Ukraina di Selat Kerch, Crimea yang berujung pada darurat militer Ukraina.
Kantor berita Interfax, seperti dikutip dari Reuters, 28 November 2018, melaporkan pengerahan S-400 terjadi setelah Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari di beberapa bagian negara menyusul penyitaan tiga kapal perang Ukraina oleh RFusia di lepas pantai Crimea pada Minggu 25 November.

Kantor berita RIA mengatakan sistem S-400 akan beroperasi pada akhir tahun ini.

Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters
Sementara media Rusia Sputniknews melaporkan aktivitas pesawat pengintai asing dan pesawat tanpa awak meningkat di dekat perbatasan Rusia, terutama di wilayah Crimea dan Krasnodar.
Boeing P-8 Poseidon, sebuah pesawat militer yang dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan penerbangan pengintaian di Selat Kerch dan Krimea pada 27 November, berdasarkan pemantauan situs PlaneRadar.

Pesawat dengan nomor ekor 168848 adalah bagian dari VP-26 Tridents dan merupakan skuadron pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat mendekati garis pantai semenanjung pada jarak 31 kilometer.


Boeing P-8 Poseidon.[www.militaryaerospace.com]

Boeing P-8 Poseidon adalah pesawat patroli anti-kapal selam yang dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan kapal selam musuh di area patroli, pengintaian, partisipasi dalam operasi anti-kapal dan misi penyelamatan.

Insiden terjadi hanya beberapa hari setelah tiga kapal Ukraina melintasi perbatasan maritim Rusia. Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) melaporkan bahwa kapal-kapal perang Ukraina berlayar menuju Selat Kerch, sebuah pintu masuk ke Laut Azov, yang kemudian disita oleh Rusia.





Credit  tempo.co





Putin: Presiden Ukraina Dalangi Provokasi untuk Pemilu



Vladimir Putin
Vladimir Putin
Foto: EPA/Sergei Chirikov
Rusia menahan tiga kapal AL Ukraina.




CB, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu menuduh Presiden Ukraina Petro Poroshenko mendalangi provokasi angkatan laut Ukrania di Laut Hitam pada akhir pekan lalu. Hal itu dilakukan Poroshenko supaya menaikkan peringkat popularitasnya yang goyah sebelum pemilihan tahun depan.

Rusia menahan tiga kapal AL Ukraina dan awaknya pada Ahad karena memasuki perairan Rusia secara ilegal. Ukraina membantah tuduhan itu.

Insiden tersebut telah menaikkan ketakutan di Barat akan konflik yang lebih luas antara kedua negara sejak itu Kiev memberlakukan darurat militer di beberapa bagian negara tersebut. Beberapa sekutu Barat Ukraina telah mempertimbangkan kemungkinan untuk memberlakukan sanksi baru atas Rusia terkait insiden tersebut.

Dalam komentar publik pertamanya mengenai insiden itu, Putin mengatakan kapal-kapal Ukraina jelas salah.

"Tanpa keraguan itu provokasi," kata Putin kepada forum keuangan di Moskow. "Itu diatur presiden menjelang pemilihan. Presiden itu berada di peringkat kelima dan karena itu harus melakukan sesuatu. Hal itu digunakan sebagai dalih untuk memberlakukan hukum darurat."




Ukraina berhasil menggunakan episode itu untuk menjual sentimen anti-Rusia. Barat kemudian siap untuk memaafkan para politisi Ukraina atas narasi tersebut.


Pemimpin Rusia itu berbicara setelah Moskow mengatakan akan mengerahkan sistem peluru kendali permukaan-ke-udara S-400 yang canggih ke Krimea, kawasan Ukraina yang dicaplok Rusia pada tahun 2014.  Seorang wartawan Reuters melihat sebuah kapal perang Rusia yang dikerahkan berada dekat, sementara ketegangan dengan Ukraina meningkat.

Episode itu membawa risiko terhadap pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Putin di konferensi tingkat tinggi G20 di Argentina akhir pekan ini. Trump mengatakan pada Selasa ia mungkin membatalkan pertemuan tersebut karena insiden itu, tapi Putin mengatakan pada Rabu ia masih berharap bertemu Trump.




Credit  republika.co.id




Republik Ceko Buka Kantor Perwakilan di Yerusalem


Republik Ceko Buka Kantor Perwakilan di Yerusalem
Pemandangan Kota Yerusalem. (REUTERS/Ammar Awad)


Jakarta, CB -- Pemerintah Republik Ceko membuka kantor perwakilan untuk Israel yang disebut Rumah Ceko, di Yerusalem, pada Selasa (28/11).

Presiden Republik Ceko, Milos Zeman berharap langkah ini bisa menjadi awal dari rencana pemindahan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Dalam waktu dekat, saya sangat percaya, dan jauh di dalam hati saya, saya percaya, kami akan bisa menghadapi semuanya," ucap Zeman dalam pidatonya saat meresmikan kantor tersebut.


"Akan ada, tidak hanya kedutaan, tetapi juga kedai Ceko yang menjual bir di sini."


Rumah Ceko difungsikan sebagai kantor yang fokus mempromosikan perdagangan dan wisata antara kedua negara.

Meski mendukung klaim Israel atas Yerusalem, Zeman menuturkan Ceko tetap menghargai posisi Uni Eropa yang mengecam langkahnya tersebut.

Zeman merupakan sekutu kuat Israel dan telah lama mendukung relokasi kedutaan besar Ceko untuk Israel ke Yerusalem. Namun, di hadapan parlemen Israel, Zeman mengatakan keputusan relokasi kedutaan itu akhirnya bergantung pada pemerintahnya.

Selain Rumah Ceko, negara itu juga membuka kembali konsulat kehormatan di Yerusalem. Kantor itu sempat tutup pada 2016 lalu karena sang konsul meninggal.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang juga hadir dalam acara peresmian, menyambut baik pembukaan Rumah Ceko di kota suci tiga agama itu.

Netanyahu menganggap langkah itu sebagai sebuah dukungan Ceko bagi Israel. Dia bahkan menganggap dukungan Ceko sama pentingnya seperti dukungan sekutu dekatnya AS.


"Tidak seorang pun di Eropa memahami tantangan dan situasi yang dihadapi Israel secara sigap dan cepat," tutur Netanyahu.

Ceko menjadi negara ketiga yang memiliki kantor perwakilan untuk Israel di Yerusalem. Amerika Serikat dan Guatemala telah lebih dulu memindahkan kedutaan besarnya untuk negara Zionis itu ke Yerusalem.

Sementara itu, Paraguay, Brasil, dan Australia tengah mengungkapkan rencana untuk mengikuti langkah AS dan Guatemala.

Proses perdamaian antara Palestina-Israel semakin terancam jika ketiga negara benar-benar merealisasikan rencana kontroversial itu.


Sebab, Yerusalem merupakan salah satu sumber konflik Palestina-Israel selama ini, di mana kedua belah pihak sama-sama mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota masa depan mereka.




Credit  cnnindonesia.com




Menlu AS: Tak Ada Bukti MBS Perintahkan Pembunuhan Khashoggi


Menlu AS: Tak Ada Bukti MBS Perintahkan Pembunuhan Khashoggi
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (menlu) Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo mengatakan tidak ada bukti langsung yang menyatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dia memperingatkan agar jangan mencoba merusak ikatan Washington-Riyadh. Pompeo berbicara kepada wartawan setelah dia dan Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan itu akan merugikan keamanan nasional.

"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan Putra Mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).

Jurnalis Arab Saudi pengkritik kerajaan itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Jaksa Penuntut Umum Saudi mengakui Khashoggi terbunuh oleh "operasi nakal" yang melibatkan sekitar 15 orang di konsulat. Lima tersangka utama akan dituntut hukuman mati.

Pompeo dan Mattis menjelaskan kepada Senat di balik pintu tertutup tentang kasus pembunuhan Khashoggi dan perang di Yaman.

"Pembunuhan pada Oktober terhadap warga negara Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Turki, telah mengeraskan Capitol Hill dan tumpukan media. Namun merendahkan hubungan AS-Saudi akan menjadi kesalahan besar bagi keamanan nasional AS dan sekutu-sekutunya," tulis Pompeo dalam pernyataan yang dirilis sesaat sebelum briefing tertutup.

Presiden Donald Trump telah menolak penilaian CIA yang bocor ke media. Penilaian itu menyebutkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Trump pada pekan lalu bersumpah bahwa AS akan tetap menjadi "mitra setia" Arab Saudi. Dia mengatakan tidak jelas apakah MBS tahu tentang rencana untuk membunuh Khashoggi  atau tidak.

Komentar-komentar Trump itu membuat marah anggota Kongres AS, termasuk beberapa sekutu politiknya di Partai Republik yang menuntut penyelidikan atas dugaan keterlibatan Putra Mahkota Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.

Senator Republik Bob Corker mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

"Kami memiliki masalah di sini. Kami memahami bahwa Arab Saudi adalah sekutu, semacam negara semi penting," kata Corker, yang menjabat sebagai ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

"Kami juga memiliki Putra Mahkota yang tidak terkendali," ujarnya.

Senator Demokrat Bob Menendez mengatakan Washington pada dasarnya mengatakan kepada sekutunya; "Anda bisa membunuh dengan terbebas dari hukuman."

"Sungguh memalukan bahwa kami bersedia mengalihkan pandangan kami dari pembunuhan semacam itu karena kami memiliki 'kepentingan'," katanya. 



Credit  sindonews.com



Rusia: Putin akan Bertemu Putra Mahkota Saudi di Sela-sela G20


Rusia: Putin akan Bertemu Putra Mahkota Saudi di Sela-sela G20
Peskov menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin akan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman di sela-sela pertemuan G20. Foto/Istimea

MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di sela-sela pertemuan G20 di Argentina.

Berbicara dalam konferensi pers di Moskow, Peskov menuturkan, rincian dari pembicaraan antara Putin dan Mohammed bin Salman disampaikan oleh ajudan Putin dalam waktu dekat.

"Ajudan presiden, Yury Ushakov akan menjelaskan tentang agenda pertemuan dan rincian lainnya," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (28/11).

Sebelumnya, Peskov menjelaskan mengenai rencana pertemuan Putin dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dia menuturkan, tidak ada perubahan dalam rencana pertemuan antara Putin dengan Trump di sela-sela pertemuan G-20, meski adanya ancaman dari Trump.

Peskov menuturkan, pertemuan Putin dengan Trump di sela-sela KTT G20 telah disepakati dan sedang dipersiapkan. Dia memastikan sampai saat ini tidak ada informasi tentang pembatalan pertemuan dari pihak AS.

Seperti diketahui, Trump, mengatakan ia mungkin akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul bentrokan antara Rusia dan Ukraina di Laut Crimea. 





Credit  sindonews.com




Pangeran MBS Tiba di Argentina di Tengah Kasus Khashoggi


Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Cliff Owen
Pangeran MBS tiba di Buenos Aires untuk menghadiri KTT G20.



CB, BUENOS AIRES -- Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman tiba di Buenos Aires untuk mengikuti pertemuan G20. Ia tiba pada Rabu (28/11) di tengah kontroversi yang menerpanya seputar pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Pertemuan G20 rencananya akan dimulai pada Jumat (30/11) mendatang. Pada Senin lalu Human Rights Watch (HRW) meminta Argentina menerapkan pasal kejahatan perang buat Pangeran MBS. Pasal ini diharapkan bisa membantu investigasi segala kemungkinan keterlibatan sang pangeran dalam kasus kemanusiaan di Yaman dan pembunuhan Khashoggi.

Kepada Reuters perwakilan dari kantor kejaksaan setempat menyatakan pihaknya masih terus mendalami permintaan HRW. Hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil guna melakukan investigasi.

Terbunuhnya Khashoggi yang merupakan kolumnis Washington Post dan kerap mengkritik putra mahkota telah menyulut ketegangan dengan Barat. Arab Saudi menyatakan sang pangeran tidak tahu menahu soal pembunuhan. Khashoggi.

Pangeran MBS mendarat di Buenos Aires dari Tunisia, tempat ia bertemu para pengunjuk rasa yang menudingnya sebagai pembunuh. Di Argentina, kedatangan sang pangeran disambut Menteri Luar Negeri Jorge Faurie.

Negara-negara barat juga mendesak Arab untuk menghentikan kampanye militer di Yaman yang digagas oleh Pangeran MBS. Tindakan tersebut dinilai makin memperburuk krisis kemanusiaan di negara tersebut.





Credit  republika.co.id