Komentar Assad dilontarkan menyusul rencana penyerangan AS dan sekutunya ke Suriah
CB,
SANAA -- Presiden Bashar al-Assad menegaskan, aktifitas apapun yang
dilakukan negara-negara barat di Suriah akan memperburuk stabilitas di
kawasan. Assad mengatakan, langkah apapun yang diambil negara-negara
barat akan merubah peristiwa yang saat ini terjadi di kawasan.
"Kebijakan dan aksi yang mungkin diambil tidak akan membawa apapun
selain meningkatnya ketidakstabilan di kawasan, mengancam perdamaian dan
keamanan internasional," kata Bashar al Assad melalui salah satu siaran
televisi, Kamis (12/4).
Komentar Assad dilontarkan
menyusul rencana penyerangan Amerika Serikat (AS) bersama sekutu mereka
ke Suriah. Hal itu dilakukan sebagai respons atas dugaan serangan
senjata kimia yang diperbuat Pemerintah Suriah dan Rusia di Douma,
Ghouta Timur beberapa waktu lalu.
Pemerintah
Suriah dan Rusia membantah tuduhan yang dilontarkan AS terkait
penggunaan gas beracun. Mereka mengatakan, hal itu merupakan laporan
palsu yang dibuat oposisi pemerintah dan relawan di Douma.
Presiden
AS Donald Trump memperingatkan Rusia akan segera melakukan aksi militer
di Suriah. Dia juga mencerca Moskow yang berdiri di pihak Presiden
Suriah Bashar al-Assad.
Trump juga mengecam Rusia terkait
dugaan penggunaan gas beracun di Suriah. Trump mengatakan peluru kendali
AS 'akan berjatuhan' di Suriah.
Trump telah melakukan
komunikasi terkait serangan tersebut dengan Presiden Prancis Emmanuel
Macron dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Kepala pemerintahan
Inggris itu lantas menelepon menteri-menteri pemerintahnya untuk
melakukan pertemuan kabinet.
Menurut laporan media,
ini menandai ada kemungkinan Inggris bergabung dalam tanggapan militer
terhadap dugaan serangan kimia di Suriah.
Seorang juru
bicara untuk May mengatakan jika pertemuan yang sebelumnya tidak
terjadwal itu akan fokus pada isu Suriah. May siap memberi lampu hijau
bagi Inggris ambil bagian dalam tindakan yang dipimpin AS dengan
melangkah tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari parlemen.
Permintaan Bolivia ini disampaikan setelah Donald Trump memperingatkan serangan rudal
CB,
NEW YORK -- Bolivia meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar
pertemuan pada Kamis (12/4). Pertemuan itu dimaksudkan untuk
membahasretorika mengenai Suriah dan ancaman aksi militer sepihak.
Permintaan Bolivia tersebut dilakukan beberapa jam setelah Presiden
Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan serangan rudal.Trump
memperingatkan Rusia pada Rabu mengenai aksi militer yang akan segera
terjadi di Suriah atas dugaan serangan gas beracun yang mematikan
Pihaknya
menyatakan bahwa rudal akan datang. Washington juga mencerca Moskow
karena berdiri di pihak Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), puluhanorang tewas dan ratusan lainnya
terluka dalam serangan itu.
"Ada konsistensi dalam ancaman
ini, jadi kami prihatin karena tindakan sepihak apa pun akan menjadi
pelanggaran terhadap prinsip dan tujuan piagam (PBB)," kata Dubes
Bolivia untuk PBB Sacha Sergio Llorentty Soliz kepada wartawan.
Sebelumnyapada
Selasa (10/4),dewan beranggotakan 15 negara itu gagal untuk menyetujui
tiga rancangan resolusi mengenai serangan senjata kimia di Suriah. Rusia
memveto teks AS, sementara dua resolusi yang disusun Rusia gagal
mendapatkan sembilan suara untuk lolos.
"Apa pun yang
terjadi selanjutnya harus mematuhi hukum internasional," kata Duta Besar
Swedia Olof Skoog kepada wartawan pada Rabu (11/4), mengacu pada
rencana AS untuk aksi militer.
Beberapa diplomat mengatakan
ada beberapa argumen untuk membenarkan pengeboman Suriah atas dugaan
serangan senjata kimia.Dapat dikatakan bahwa serangan sedang dilakukan
untuk mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB.
Seperti halnya
pada tahun 1998 ketika sebuah operasi pengeboman AS dan Inggris
menyerang fasilitas penelitian dan penyimpanan senjata Irak. Operasi
serangan itu dilakukan untuk membalas penolakan pemerintah Irak untuk
bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan senjata PBB.
Atau,
serangan terhadap Suriah juga bisa dibenarkan sebagai tindakan untuk
menghentikan penggunaan atau penyebaran senjata pemusnah massal. Langkah
itu diambil karena Dewan Keamanan PBB tidak dapat bertindak.
Setiap
negara yang melakukan serangan terhadap Suriah atas serangan senjata
kimia juga dapat mempertahankan tindakan mereka berdasarkan Pasal 51
Piagam PBB. Isi pasal tersebut mencakup hak individu atau kolektif untuk
membela diri terhadap serangan bersenjata.
"Penggunaan
senjata kimia, sekali diizinkan untuk menyebar, adalah ancaman bagi
semua orang dan jika itu mengambil alih dan menjadi bagian rutin dari
pertempuran, maka kita semua berisiko," kata salah seorang diplomat
Dewan Keamanan, berbicara dengan syarat anonim.
Bentrokan
antara Trump dan Putin mengenai Suriah telah mengguncang saraf global.
Pada September 2014, AS memperjuangkan dimulainya aksi militernya
terhadap militan ISIS di Suriah berdasarkan Pasal 51. Washington
menyatakan bahwa pihaknya menyerang ISIS di Suriah untuk menghapuskan
ancaman terhadap Irak, AS dan sekutu-sekutunya.
Athena (CB) - Seorang pilot Yunani dinyatakan hilang pada
Kamis (12/04) setelah pesawat tempur Mirage 2000-5 jatuh di Laut Aegea,
yang terletak di antara semenanjung Yunani dan Anatolia, seusai mencegat
jet-jet Turki, kata stasiun televisi ERT.
Kapal penjaga dan Angkatan Laut telah dikirim ke dekat Pulau Skyros, lokasi yang diyakini tempat pesawat itu jatuh.
Belum diketahui segera apakah pilot berhasil keluar dari pesawat tersebut.
ERT mengatakan bahwa pesawat itu adalah bagian dari patroli dua pesawat yang baru saja mencegat jet tempur Turki.
Pesawat tempur Yunani secara umum menyebar untuk mencegat jet-jet Turki
yang melintasi apa yang Athena anggap sebagai wilayah udara Yunani di
atas Laut Aegea. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Pesawat Militer Aljazair Jatuh, Total 257 Korban Tewas. (Foto-foto: Reuters/Koran SINDO).
ALJIR - Sekitar 257 penumpang tewas ketika pesawat angkut militer Ilyushin Il-76 jatuh di dekat ibu kota Aljazair.
Pesawat
itu mengalami kecelakaan di dekat bandara Boufarik, barat daya Aljir,
kemarin. Sesaat pesawat jatuh, banyak orang berkumpul di dekat badan
pesawat yang hancur dan terbakar. Banyak jenazah penumpang pesawat yang
dievakuasi dengan kantung mayat berwarna putih.
Stasiun televisi
milik pemerintah Aljazair melaporkan sebanyak 257 orang tewas dalam
kecelakaan tersebut. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Aljzair
mengungkapkan jumlah martir yang meninggal adalah 247 penumpang dan 10
awak kabin, sebagian besar adalah tentara dan juga keluarganya. “Jenazah
korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Militer di Ain Naadja untuk
dilakukan identifikasi,” demikian keterangan Kemhan Aljazair.
Melansir Reuters,
Kemhan mengungkapkan pesawat transportasi militer itu hendak terbang ke
Tindouf, wilayah perbatasan Aljazair dengan Sahara Barat. “Kecelakaan
itu terjadi perimeter bandara,” ungkap Kementerian Pertahanan Aljazair.
Mereka juga menyatakan ucapan duka bagi keluarga korban.
Juru
bicara Badan Perlindungan Sipil Aljazair Mohammed Achour mengungkapkan,
pesawat yang mengalami kecelakan itu berjenis Ilyushin II-76 buatan
Rusia. “Pesawat itu mengangkut tentara dan anggota keluarganya,” katanya
dilansir Guardian.
Militer menyatakan melakukan
penyidikan mengenai penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. “Panglima
Militer Jenderal Gaid Salah telah meninjau lokasi kecelakaan,” demikian
keterangan militer Aljazair. Salah telah memerintahkan investasi
mendalam kecelakaan tersebut.
Sementara itu, seorang anggota
partai berkuasa di Aljazair, FLN, Djamel Ould Abbes mengungkapkan kepada
stasiun televisi Ennahar kalau 26 anggota pejuang Polisario juga tewas.
Polisario merupakan kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan di Sahara
Barat, wilayah yang juga diklaim oleh Maroko.
Tindouf merupakan
kawasan di mana ribuan pengungsi dari Sahara Barat. Sebagian besar
penduduk di sana adalah pendukung Polisario. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) berusaha memediasi ketegangan di kawasan tersebut selama
bertahun-tahun, tetapi selalu mengalami kegagalan.
Ketegangan di
kawasan Sahara Barat terjadi sejak kolonialisasi Spanyol meninggal
kawasan itu pada 1975. Maroko mengklaim kawasan itu. Sedangkan Polisario
membentuk Republik Demokratis Arab Sahrawi di Sahara Barat. Polisario
didukung penuh Aljazair.
Pesawat Ilyushin II-76 terbaru itu
ternyata sudah berusia tua. Pesawat itu diproduksi pada 1970-an. Pesawat
yang dijadikan alat transportasi itu dikabarkan tidak mendapatkan
perawatan yang baik. Salah satu kelebihan pesawat tersebut adalah mampu
lepas landas dan mendarat di landasan yang tidak rata.
Ilyushin
Il-76 dikenal NATO dengan nama Candid merupakan pesawat empat mesin
turbofan yang didesain perusahaan peawat Ilyushin. Pesawat itu pertama
kali digunakan sebagai angkut komersial pada 1967 untuk menggantikan
Antonov An-12.
Pesawat itu awal mulanya digunakan untuk mengakut
mesin berat ke wilayah pedalaman. Kemudian, Ilyushin Il-76 dibuat versi
militer dan dikenal luas dan digunakan di Eropa, Asia, dan Afrika. Itu
biasanya digunakan sebagai tanker pengisi bahan bakar dan pusat komando.
Ilyushin
Il-76 juga dikenal sebagai pesawat kargo untuk mengangkut alat berat.
Itu juga digunakan sebagai transportasi layanan darurat bagi warga sipil
untuk bantuan kemanusiaan dan operasi bencana di seluruh dunia.
Sebelumnya pada Februari 2014, pesawat Angkatan Udara Aljazair Lockheed
C-130 Hercules jatuh di pegunungan di Aljazair timur dan menewaskan 77
orang.
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan bahwa
Jerman tidak akan melibatkan militer dalam merespons dugaan penggunaan
senjata kimia di Suriah. (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Jakarta, CB -- Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan bahwa Jerman tidak akan melibatkan militer dalam merespons dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Dalam
konferensi pers, Kamis (12/4), Merkel dua kali menyatakan bahwa militer
Jerman 'tidak akan berpartisipasi dalam kemungkinan aksi militer' di
Suriah. Meski dia menyatakan bahwa Berlin mendukung perlunya
'mengirimkan sinyal tegas bahwa penggunaan senjata kimia tidak dapat
diterima.'
"Tidak melakukan apa-apa juga sulit," kata Merkel seperti dilansir Deutsche Welle,
Jumat (13/4). Dia menambahkan bahwa jika Amerika Serikat, Inggris dan
Prancis akan mengambil tindakan militer, Jerman akan memberi bantuan
non-militer.
Dengan lembut, Merkel juga mengkritik Rusia. Dia
menyatakan Moskow menghambat penyelidikan penuh Organisasi Pelarangan
Senjata Kimia (OPCW) membuat Rusia tidak tampak positif.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas sebelumnya mengatakan baik Prancis maupun AS belum minta bantuan Jerman terkait Suriah.
"Tapi jika kita tetap ingin menekan Rusia, mitra Barat tidak dapat memulai aksinya terpisah," kata Maas.
Presiden
Amerika Serikat Donald Trump mengancam untuk menyerang Suriah terkait
dugaan penggunaan senjata kimia di Douma, Sabtu (7/4) yang menewaskan
lebih dari 70 orang dan 500 lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Pemerintah Presiden Bashar Al Assad membantah segala tuduhan dan Rusia
menegaskan akan melindungi Suriah dari ancaman serangan.
Beirut, Lebanon (CB) - Presiden Lebanon Michel Aoun pada
Kamis (12/4) mengutuk serangan udara Israel ke Suriah, dan mengatakan
penggunaan wilayah udara Lebanon adalah "serangan terhadap kedaulatan
kami", kata National News Agency (NNA).
Aoun selama satu sidang kabinet kembali menyampaikan pengumuman yang
dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri dua hari sebelumnya bahwa
Lebanon siap mengajukan komplain resmi ke Dewan Keamanan PBB mengenai
penggunaan secara tidak sah oleh Israel wilayah udara Lebanon untuk
menyerang sasaran di Suriah.
Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri juga mengomentari ketegangan saat
ini selama sidang tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau
Antara di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, "Kami bekerja untuk membebaskan
Lebanon dari setiap potensi masalah yang mungkin dihadapinya akibat
dari perkembangan regional."
Pada Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua pesawat tempur
F-15 Israel telah melancarkan delapan serangan rudal dari wilayah udara
Lebanon, dengan sasaran satu pangkalan udara di dekat Homs, Suriah.
Presiden AS Donald Trump dengan tegas telah menyampaikan kesediaan
negaranya untuk menyerang Suriah. Presiden AS itu sedang mengumpulkan
dukungan dan keikut-sertaan negara lain Barat dalam serangan yang
direncanakan tersebut.
Namun Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan setiap kemungkinan
serangan hanya akan makin merusak kestabilan di wilayah itu, sehingga
dapat mengancam keamanan dan perdamaian internasional.
Dengan setiap kemenangan militer Suriah, negara Barat meningkatkan
retorika dan berusaha mengubah jalur peristiwa, kata Bashar selama
pertemuannya dengan Penasehat Senior Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah
Ali Khemenei, Ali Akbar Velayati --yang sedang berkunjung ke Suriah.
Kedua pihak sepakat bahwa ancaman aksi militer terhadap Suriah oleh
negara Barat adalah dusta belaka yang dibuat oleh negara itu dan alat
mereka kelompok gerilyawan di dalam Suriah, setelah pembebasan Ghout
Timur di sebelah timur Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Pada Sabtu lalu (7/4), gerilyawan di Kabupaten Douma, Damaskus, menuduh
pasukan militer Suriah menggunakan gas klorin, yang mengakibatkan
tewasnya 40 orang.
Pemerintah Suriah dengan tegas telah membantah tuduhan tersebut, dan
mengatakan gerilyawan memalsukan fakta untuk menarik serangan asing
terhadap Suriah.
Presiden
Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan anggota Kongres dan para
gubernur di Gedung Putih, Kamis (12/8/2018). Foto/Kevin Lamarque
WASHINGTON
- Pemerintah Presiden Donald Trump dilaporkan telah mempertimbangkan
delapan target potensial di Suriah untuk diserang militer Amerika
Serikat. Delapan target itu termasuk pusat penelitian dan fasilitas
senjata kimia.
Jumlah target yang dibidik militer AS itu diungkap sumber pemerintah AS kepada CNBC. Laporan perihal target Pentagon ini muncul di saat Trump dan tim keamanan nasionalnya tengah membahas situasi di Suriah.
Juru
bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, keputusan akhir apakah AS
akan menggunakan kekuatan militer atau tidak terhadap rezim Presiden
Suriah Bashar al-Assad belum juga diambil.
"Kami terus menilai
(data) intelijen dan terlibat dalam percakapan dengan mitra dan sekutu
kami," kata Sanders dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Jumat
(13/4/2018).
Trump,
lanjut Sanders, telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron
dan Perdana Menteri Inggris Theresa May semalam. Pemerintah Inggris
menyatakan, Trump dan May setuju memberikan tanggapan internasional atas
dugaan serangan senjata kimia di Douma yang mereka tuduhkan dilakukan
rezim Assad.
Sementara itu, seorang sumber pemerintah AS yang
berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, selain pusat penelitian dan
fasilitas senjata kimia, dua pangkalan udara Suriah juga jadi bagian
dari delapan target potensial yang dibidik Pentagon.
Sumber itu
juga mencatat bahwa militer Suriah telah memposisikan kembali sejumlah
besar aset udara ke lapangan udara yang dikendalikan Rusia. Harapannya,
agar Washington enggan menyerang.
"Kami mencari (keputusan)
dengan sangat sangat serius, sangat dekat dengan situasi itu dan kami
akan melihat apa yang terjadi," kata Trump kepada wartawan, pada hari
Kamis.
Selama lima hari terakhir, Trump telah mempertajam
retorikanya melawan Suriah dan sekutunya yang paling kuat, Rusia.
Pemimpin Amerika ini telah mengejutkan dunia setelah meminta Rusia
bersiap menyambut kedatangan rudal-rudal Washington di Suriah yang dia
klaim bagus, baru dan "pintar".
Tahun lalu, pemerintahan Trump
menembakkan total 59 rudal jelajah Tomahawk dari kapal perusak Angkatan
Laut, USS Porter dan USS Ross, di Mediterania timur.
Rudal-rudal
itu menghantam hanggar pesawat, bunker amunisi, sistem pertahanan udara,
dan radar. Selain itu, Pentagon mengatakan pasukan Rusia di Suriah
secara resmi diberitahu sebelum pemogokan, tetapi Moskow tidak melakukan
tindakan militer.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum membuat keputusan
tentang bagaiman menanggapi serangan kimia di Suriah dan masih menunggu
informasi intelijen. Hal tersebut diungkapkan juru bicara Gedung Putih
Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan.
"Presiden Trump baru saja
menyelesaikan pertemuan dengan tim Keamanan Nasionalnya untuk membahas
situasi di Suriah," kata Sanders.
"Belum ada keputusan akhir
yang dibuat. Kami terus menilai infromasi intelijen dan terlibat dalam
percakapan dengan mitra dan sekutu kami," sambungnya seperti dikutip
dari Sputnik, Jumat (13/4/2018).
Sebelumnya, dalam
cuitannya, Trump membantah pernah mengatakan akan menyerang Suriah
sebagai tanggapan terhadap dugaan serangan kimia. Serangan itu bisa
cepat, bisa juga lambat.
Tweet
itu jelas berbeda dari pesan lain yang dikeluarkan Trump melalui
Twitter sehari sebelumnya di mana dia mengatakan Rusia harus
bersiap-siap untuk rudal baru dan "pintar" yang akan datang ke Suriah.
Presiden AS juga mengkritik Rusia karena bermitra dengan "hewan" mengacu
pada Presiden Suriah Bashar Assad.
Pada
hari Sabtu, beberapa portal berita online oposisi Suriah melaporkan -
mengutip militan - bahwa pasukan pemerintah Suriah menggunakan gas
klorin di kota Douma dan menewaskan hingga 70 orang.
Pemerintah
Suriah membantah bahwa mereka menggunakan senjata kimia, mengatakan
serangan itu didramatisir oleh kelompok pejuang Jaish al-Islam untuk
dijadikan dalih bagi kemungkinan intervensi eksternal di Suriah.
Pusat
Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah pada hari Minggu secara tegas membantah
laporan tentang serangan senjata kimia di Douma. Perwakilan Pusat
mengunjungi tempat dugaan serangan dan mempertanyakan dokter lokal, yang
mengatakan bahwa mereka tidak menerima individu dengan gejala keracunan
kimia.
Direktur CIA Mike Pompeo menyebut ratusan tentara Rusia tewas akibat serangan AS di Suriah. Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Calon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo,
mengkonfirmasi ratusan tentara Rusia tewas pasukan AS di Suriah awal
tahun. Pompeo ditunjuk oleh Presiden Donald Trump untuk menggantikan Rex
Tillerson yang dicopot beberapa waktu lalu.
Mike Pompeo, yang
saat ini menjabat sebagai direktur CIA, memberikan konfirmasi sebagai
tanggapan atas pertanyaan tentang hubungan AS dengan Rusia. Serangan
pada Februari lalu oleh pasukan khusus AS - diakui pada saat itu oleh
pejabat Rusia dan Suriah tetapi sampai sekarang belum dikonfirmasi oleh
AS - menargetkan pasukan Suriah pro-pemerintah yang bekerja bersama
tentara bayaran Rusia.
"Di Suriah, sekarang, beberapa minggu yang
lalu Rusia mendapatkan pertandingan mereka," kata Pompeo kepada Komite
Hubungan Luar Negeri Senat.
"Beberapa ratus orang Rusia terbunuh," imbuhnya seperti dikutip dari Time, Jumat (13/4/2018).
Seorang
pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa AS telah berkomunikasi dengan
Rusia sebelum serangan itu dan tidak ada pasukan pemerintah Rusia yang
terbunuh.
Konflik di Suriah yang telah berjalan selama tujuh
tahun yang awalnya merupakan perang saudara berubah menjadi perang multi
kelompok. Namun setelah kelompok ekstrimis ISIS hancur, konflik berubah
menjadi perang proksi. Rusia dan Iran serta sekutunya berada di sisi
Rezim Bashar al-Assad, sementara AS dan aliansinya berada di barisan
pejuang Suriah.
Duta Besar Rusia untuk PBB meminta Amerika
Serikat dan sekutunya menahan diri tidak mengirim pasukan militer ke
Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia. (U.S. Marine Corps/Lance
Cpl. Cutler Brice/Handout via REUTERS)
Jakarta, CB -- Duta Besar Rusia untuk
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Vassily Nebenzia mendesak Amerika
Serikat dan sekutunya untuk menahan diri melakukan tindakan militer ke
Suriah atas dugaan serangan senjata kimia di Douma, akhir pekan lalu.
Berbicara
usai pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB yang diminta oleh Bolivia
atas ancaman aksi militer di Suriah oleh Presiden Donald Trump, Nebenzia
mengatakan situasi dapat jadi lebih berbahaya karena ada pasukan Rusia
di Suriah.
"Prioritas utama adalah menghindari bahaya perang,"
kata Nebenzia kepada media. "Kami berharap tidak akan ada tidak ada
pilihan,"
Ketika ditanya maksud dia terkait perang antara Amerika Serikat dan
Rusia, Nebenzia mengatakan, "Kita tidak dapat mengecualikan segala
kemungkinan, sayangnya, karena kita melihat pesan yang datang dari
Washington. Mereka amat gaduh,"
Trump mengatakan dia mengadakan pertemuan di Suriah dan berharap membuat keputusan dengan segera.
Rusia
telah meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk mengumumkan secara
terbuka hasil pertemuan yang sempat diadakan pada Jumat di Suriah.
Dalam upaya untuk menghindari eskalasi, Swedia mengusulkan resolusi
Dewan Keamanan yang akan meminta Guterres mengirim tim pelucutan senjata
tingkat tinggi ke Suriah.
Hal itu dilakukan untuk "mengatasi semua masalah luar biasa pada penggunaan senjata kimia, baik sekali maupun untuk selamanya."
Nebenzia
berterima kasih kepada Swedia atas usahanya, namun menambahkan, "Terus
terang dalam situasi yang kita temukan saat ini, itu bukan prioritas
langsung."
CB, GAZA--- Dua warga Palestina kembali tewas saat melakukan demonstrasi di perbatasan Gaza. Dilansir Aljazirah, Jumat (15/4), seorang pria Palestina yang ditembak oleh pasukan Israel selama demonstrasi telah meninggal karena luka-lukanya.
Juru bicara kementerian kesehatan Gaza,Ashraf al-Qudra, mengatakan Abdullah Mohammed al-Shuhri (28) ditembak di dada di Khuza'a, dekat kota Khan Younis pada Kamis.
Al-Shuhri meninggal di Rumah Sakit Eropa, di mana ia menerima perawatan tak lama setelah ditembak.
Sebelumnya pada Kamis, Mohammed Abu Hajeela (31), tewas dalam serangan udara Israel. Ia meninggal di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza.
Dengan
adanya korban tambahan ini maka sebanyak 34 warga Palestina telah
ditembak mati sejak dimulainya demonstrasi pada 30 Maret lalu.
Pasukan
Israel menembakkan peluru tajam, gas air mata dan peluru baja berlapis
karet ke arah orang Palestina yang melakukan demnstrasi.
Menurut kementerian kesehatan Gaza, pasukan Israeljuga telah melukai lebih dari 3.000 orang sejak dimulainya demonstrasi.
Demonstrasi
akan berlanjut sampai peringatan peristiwa Nakba pada 15 Mei. Ini juga
akan menandai 70 tahun sejak 750 ribu orang Palestina diusir dari
desa-desa dan kota-kota mereka oleh milisi Zionis pada 1948.
Sekitar
70 persen dari dua juta penduduk Gaza dipaksa meninggalkan rumah mereka
dan sekarang tinggal di wilayah seluas kota AS di Detroit. Ini telah
digambarkan sebagai "penjara terbuka terbesar di dunia".
Israel
telah menarik kecaman tajam atas perintah-perintah tembakan di
sepanjang perbatasan. Termasuk peringatan bahwa orang-orang yang
mendekat atau mencoba merusak pagar akan menjadi sasaran.
Pekan
lalu, wartawan Yaser Murtaja (30) dibunuh oleh pasukan Israel saat
meliput demonstrasi. Padahal saat itu ia mengenakan jaket antipeluru
yang ditandai dengan kata "Press".
Para pejabat Israel, termasuk Benjamin Netanyahu, telah memuji pasukan Israel karena menjaga perbatasan negara dengan baik.
Pada 1 April, Menteri pertahanan Israel,Avigdor Lieberman, menolak seruan untuk melakukan investigasi independen terhadap pembunuhan tersebut.
Formasi jet tempur Israel, F151, mengisi bahan bakar di udara
Foto: Reuters
Warga Israel was-was negaranya terlibat dalam perang lebih lanjut di Suriah.
CB, TEL AVIV -- Sirene darurat polisi Israel menyala setelah sejumlah jet
tempur F-15 negara itu terbang dari pantai Tel Aviv. Jet-jet tersebut
kemudian menjatuhkan suar anti-rudal dan melakukan gerakan aerobatik.
Kegaduhan ini terjadi saat pasukan Israel tengah melakukan latihan
penerbangan menyambut perayaan hari Angkatan Udara Israel pada 19 April
mendatang. Namun tanpa ada pengumuman sebelumnya, warga sipil Israel
merasa was-was karena takut Israel terlibat dalam perang lebih lanjut di
Suriah.
"Banyak panggilan yang diterima dari warga yang
khawatir mengenai kebisingan skuadron pesawat di daerah Tel Aviv. Kami
menjelaskan, mereka sedang berlatih untuk pertunjukan udara. Bukan dalam
keadaan darurat," ujar polisi Israel dalam sebuah pernyataan.
Pada
Rabu (11/4), Presiden AS Donald Trump memperingatkan Rusia mengenai
kemungkinan adanya tindakan militer dari AS di Suriah. Ancaman ini
disampaikan setelah terjadi serangan senjata kimia di Douma, Ghouta
timur.
Israel telah mengadakan konsultasi keamanan tingkat
tinggi setelah ketegangan di Suriah semakin meningkat. Tel Aviv mungkin
akan menjadi target pembalasan pasukan Suriah atau Iran.
Meskipun
ada ketegangan lebih lanjut, komandan pasukan bersenjata Israel, Letnan
Jenderal Gadi Eizenkot, justru memutuskan terbang ke Polandia pada
Kamis (12/4) pagi untuk ambil bagian dalam acara Hari Peringatan
Holocaust. Eizenkot mengunggah videonya sedang menaiki pesawat, tetapi
tidak memberi tahu kapan ia akan kembali ke Israel.
Dalam
memperingati Holocaust, sirene di Israel akan menyala selama dua menit
di pagi hari. Semua penduduk akan berdiri untuk menghormati enam juta
orang Yahudi yang tewas dalam tragedi tersebut.
Meski
demikian, sirene Holocaust juga ternyata membuat warga Israel was-was.
Otoritas pertahanan sipil Israel mengeluarkan pemberitahuan dalam
keadaan darurat, sirine akan berbunyi dengan nada naik dan turun,
sementara saat ini sirene dibunyikan secara konstan.
Ilustrasi barisan perempuan bersenjata pro Houthi. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Jeddah, Arab Saudi (CB) - Pasukan pertahanan udara Arab
Saudi, Rabu, mencegat serangan gerombolan bersenjata Houthi dengan
peluru kendali balistik dan pesawat nirawak, yang menyasar ibu kota,
Riyadh, kota Jazan dan Najran, serta bandar udara Abha.
Peluru kendali itu ditujukan ke Riyadh dan dua kota selatan. Satu
pesawat nirawak bersenjata membidik bandar udara Abha dan pesawat
nirawak kedua menuju ke lingkungan warga di Jazan.
Terdapat ledakan keras dan asap membubung ke langit Riyadh ketika
pertahanan udara Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan peluru
kendali itu.
Tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan. Gerombolan bersenjata
Houthi, yang didukung Iran, meluncurkan puluhan peluru kendali pada
tahun lalu, yang ditujukan ke Riyadh dan kota selatan Arab Saudi.
Semua telah berhasil dicegat dan dijatuhkan pasukan pertahanan udara
Arab Saudi. Namun, pada bulan lalu satu kepingan rudal membunuh seorang
ekspatriat Mesir di Riyadh, korban tewas pertama yang disebabkan oleh
serangan rudal.
Persekutuan pimpinan Arab Saudi, yang bertempur untuk mengembalikan
pemerintahan sah Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi di Yaman, menghasilkan
bukti, rudal yang menargetkan Arab Saudi dibuat di Iran, dan serangan
itu telah menarik kecaman global, yang terakhir Presiden Prancis,
Emmanuel Macron, selama kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin
Salman, ke Paris.
Juru bicara sekutu itu, Rabu, mengatakan, pesawat nirawak yang digunakan
dalam serangan terbaru adalah dari jenis dan spesifikasi yang digunakan
masyarakat Iran.
Koalisi yang dipimpin Saudi memperingatkan militan Houthi dan yang
mendukung mereka bahwa serangan teroris yang menargetkan wilayah-wilayah
sipil Kerajaan tidak akan ditolerir, dan koalisi tersebut akan merespon
secara tegas.
Mereka, yang melengkapi Houthi dengan kemampuan pesawat nirawak, juga akan membayar mahal, kata juru bicara itu.
Washington (CB) - Lebih dari 100 asosiasi industri yang
mewakili produsen Amerika Serikat, petani, pengecer, perusahaan
teknologi, dan pemangku kepentingan rantai pasokan lainnya mendesak
Kongres AS untuk memainkan peran yang kuat dalam mengurangi friksi
perdagangan yang meningkat dengan China.
"Peningkatan ketegangan perdagangan dengan China dapat mengakibatkan
kerugian bagi semua perusahaan anggota kami, petani, pekerja mereka, dan
konsumen mereka," kata berbagai asosiasi industri tersebut melalui
sebuah surat kepada Ketua House Ways and Means Committee Kevin Brady dan
Ranking member Richard Neal, dirilis oleh National Retail Federation
pada Kamis.
"Seperti yang dipersyaratkan oleh Konstitusi, Kongres harus memainkan
peran yang kuat dalam mengurangi situasi ini dengan cepat," kata surat
itu, yang memperingatkan bahwa tarif pemerintahan Donald Trump atas
impor China akan merugikan bisnis dan konsumen AS.
"Sementara tarif belum berlaku, kemungkinan pengenaan tarif pada
miliaran dolar barang, pembatasan investasi potensial yang belum
ditentukan dan ancaman perang perdagangan potensial menciptakan
ketidakpastian di seluruh bisnis dan masyarakat pertanian di sini di
Amerika Serikat, menekan harga komoditas, dan telah merugikan
perusahaan, petani, konsumen, dan pasar AS,” lanjut surat itu.
Asosiasi industri ini juga berpendapat bahwa pendekatan tarif
administrasi Trump tidak cukup memperhitungkan peran rantai pasokan
global dalam produksi dan perakitan produk.
"Perusahaan AS biasanya bekerja dengan kontrak di mana saja dari enam
hingga sembilan bulan sebelumnya. Penerapan tarif impor dari China pasti
akan mengganggu rantai pasokan tersebut," kata surat itu.
Surat itu muncul setelah pemerintahan Trump pekan lalu merilis daftar
usulan produk China senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan pada
tarif tambahan sebesar 25 persen, berdasarkan apa yang disebut Section
301 penyelidikan dugaan kekayaan intelektual dan transfer teknologi
China praktis.
Pemerintah Cina telah mengecam keras dan dengan tegas menentang
investigasi Section 301 yang tidak berdasar dan daftar usulan produk dan
kenaikan tarif berdasarkan penyelidikan.
China juga telah meluncurkan daftar produk senilai 50 miliar dolar yang
diimpor dari Amerika Serikat yang akan dikenakan pada tarif tambahan
sebesar 25 persen, sebagai tanggapan terhadap rencana tarif AS itu.
Sampai sekarang, pejabat pemerintah dari kedua negara tidak pernah
terlibat dalam negosiasi mengenai friksi perdagangan, menurut juru
bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng.
"Ada prinsip-prinsip yang harus diikuti untuk negosiasi. Pihak AS tidak
menunjukkan kesungguhan untuk bernegosiasi," kata Gao Kamis, seraya
menambahkan China akan berjuang sampai akhir jika Amerika Serikat
bersikeras melakukan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan.
Demikian Kantor Berita Xinhua memberitakan.
Beijing (CB) - Presiden China Xi Jinping memimpin gelaran
alat utama militer terbesar dari yang pernah diperlihatkan sebelumnya
oleh armada militernya di Laut China Selatan, Kamis.
Penggelaran tersebut juga merupakan aksi unjuk kekuatan paling terakhir di Laut China Selatan yang diperselisihkan.
Televisi Sentral China memperlihatkan gambar Xi menumpang kapal perusak
Changsha sebelum berlayar ke sebuah lokasi yang disebutkan secara khusus
di Laut China Selatan dan memperhatikan prosesi tersebut, yang
melibatkan lebih 10.000 perseonel AL, 76 jet tempur, dan kelompok 48
kapal perang dan kapal selam.
Xi mengatakan kepada bala tentara yang berkumpul bahwa kebutuhan China
untuk memiliki pasukan AL yang unggul di dunia "tak pernah lebih
mendesak daripada hari ini" dan mendorong mereka untuk menunjukkan
kesetiaan kepada partai, sebelum menyaksikan dengan menggunakan teropong
empat jet tempur J-15 tinggal landas dari Liaoning, kapal induk pesawat
satu-satunya beroperasi.
Dia mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat China hendaknya bekerja untuk
mengembangkan armada lautnya, membangun sistem tempur maritim modern dan
memperkuat kemampuannya dalam misi-misi militer yang berbeda.
Angkatan bersenjata China, yang terbesar di dunia, sedang menjalani
program modernisasi yang mencakup investasi di bidang teknologi dan
peralatan baru seperti pesawat-pesawat tempur siluman dan kapal-kapal
induk, serta pengurangan jumlah personel.
Tapi, keberadaan militer China telah membuat risau para tetangganya
khususnya karena sikap asertifnya yang meningkat di kawasan-kawasan yang
diperselisihkan di Laut China Selatan dan Timur dan soal Taiwan,
wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri. Beijing mengklaimnya sebagai
miliknya.
China juga mengumumkan pihaknya akan menyelenggarakan latihan militer
dengan peluru tajam di Selat Taiwan pada 18 April 2018, demikian laporan
Reuters.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa
tentaranya menilai situasi itu di bawah kendali dan dapat menjamin
keselamatan Taiwan.
Xi, yang juga sebagai ketua Komisi Militer Sentral dan panglima
tertinggi, telah memperlihatkan kegemaran untuk mempertontonkan
kemampuan militer, termasuk parade skala besar tank dan peluru kendali
melintasi pusat kota Beijing tahun 2015, dan lainnya di pangkalan
latihan terpencil Zhurihe di wilayah Mongolia pada Juli.
Gelar armada China itu berlangsung setelah kapal induk USS Theodore
Roosevelt melakukan apa yang militer Amerika Serikat (AS) sebut sebagai
latihan rutin di Laut China Selatan pada Selasa (10/4).
Stockholm, Swedia (CB) - Nobel Foundation memperingatkan
bahwa reputasi internasional Hadiah Nobel bisa terancam setelah
serangkaian pertikaian mengguncang Swedish Academy, badan yang
menganugerahkan Hadiah Nobel di bidang sastra.
Dalam siaran persnya pada Rabu (11/4), Nobel Foundation menyatakan
anggota dewannya telah bertemu untuk membahas perkembangan terkini, yang
meliputi tiga anggota Academy yang pada Jumat mengumumkan bahwa mereka
mundur --tindakan yang telah mengguncang dunia sastra dan budaya.
"Tak terelakkan bahwa krisis sulit di dalam institusi pemberi
penghargaan juga merusak reputasi Hadiah Nobel. Kami bisa menyatakan
bahwa kepercayaan pada Swedish Academy telah benar-benar rusak.
Bagaimana kejadian yang sekarang membahayakan Hadiah Nobel belum bisa
sepenuhnya dinilai," kata Nobel Foundation dalam siaran pers yang
dikutip Xinhua.
Ketiga anggota Academy itu memilih untuk mundur setelah kebanyakan
anggota memberi suara untuk tidak mengeluarkan seorang anggota yang
suaminya dituduh melakukan pelecehan seksual dan menggunakan pengaruh
Academy tersebut serta membocorkan nama sejumlah peraih hadiah Nobel
Sastra pada masa lalu.
Pada Rabu, sisa anggota Academy tersebut mengadakan pertemuan darurat
guna memutuskan cara bergerak maju setelah berhari-hari perang kata-kata
sengit di media Swedia.
Dalam pernyataannya, Nabel Foundation menjelaskan sejumlah langkah yang
disarankan yang dipandang perlu untuk memulihkan kepercayaan pada
Swedish Academy, untuk melindungi reputasi Hadiah Nobel, dan untuk
memastikan bahwa pekerjaan untuk memilih peraih Nobel Literatur tahun
ini dilakukan dengan cara yang bisa dipercaya.
Setiap pelanggaran kerahasiaan dan konflik kepentingan harus ditangani
sejalan dengan peraturan internal, kata pernyataan itu, menambahkan
bahwa setiap dugaan kejahatan mesti ditangani lewat jalur hukum.
Diguncang Skandal Seks, Ketua Panel Hadiah Nobel Mundur
Sara Danius mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Tetap Swedish Academy. Foto/Istimewa
STOCKHOLM
- Kepala Swedish Academy, lembaga yang memilih pemenang hadiah Nobel
sastra, mengundurkan diri. Langkah itu diambil di tengah krisis yang
berkembang atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria
yang mempunyai hubungan dengan lembaga itu.
Sara Danius mengumumkan keputusannya setelah pertemuan darurat tiga jam anggota akademi di pusat Stockholm.
Danius
mengatakan dia telah kehilangan kepercayaan dari akademi, tetapi
bungkam tentang apakah ada pemungutan suara untuk memaksanya
mengundurkan diri.
"Ini adalah keinginan akademi bahwa saya
meninggalkan jabatan saya sebagai sekretaris tetap," kata Danius,
seorang sejarawan sastra Swedia berusia 56 tahun, dan wanita pertama
yang memegang posisi itu.
"Saya ingin terus, tetapi ada hal-hal lain yang harus dilakukan dalam hidup," imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (13/4/2018).
Sebelumnya
tiga anggota akademi mengundurkan diri minggu lalu karena masalah ini,
tetapi aturan rahasia yang membuat sumpah seumur hidup seorang anggota
tidak dapat mengundurkan diri secara teknis, meskipun mereka berhenti
berpartisipasi dalam kegiatan.
Kecaman dan ketidakpercayaan
publik terhadap lembaga itu telah menimbulkan keprihatian bahwa citra
hadiah Nobel dan reputasi Swedia di mata internasional akan hancur.
"Ini sudah sangat mempengaruhi hadiah Nobel dan itu masalah cukup besar," kata Danius.
Pada
hari Rabu, dewan Yayasan Nobel mengkritik tajam Swedish Academy,
mengatakan lembaga terancam mencoreng reputasi hadiah Nobel.
Pengunduran
diri terjadi setelah harian Dagens Nyheter pada November menerbitkan
pernyataan dari 18 wanita yang mengatakan mereka telah mengalami
pelecehan dan penganiayaan fisik oleh pria yang dituduh.
Akademi
telah memutuskan semua hubungan dengan pria tersebut dan memotong hibah
yang diberikan kepadanya. Pihak akademi juga telah meluncurkan
penyelidikan internal dan meminta bantuan dari sebuah firma hukum.
Akademi,
yang di bawah perlindungan langsung raja Norwegia, secara tradisional
sangat berhati-hati dan telah sangat terguncang oleh skandal itu.
Dari 18 tetua akademi, tujuh tidak lagi anggota aktif, dan dua wanita telah cuti selama beberapa tahun
TEL AVIV
- Israel akan memusnahkan rezim Bashar al-Assad jika Iran membalas
serangan udara terhadap sebuah pangkalan udara Suriah. Serangan tersebut
menewaskan sejumlah tentara Iran.
Seorang pejabat keamanan
senior Israel mengatakan kepada harian lokal Maariv bahwa Presiden
Suriah Bashar al-Assad akan "musnah" sesaat setelah serangan balasan
Iran.
"Jika Iran bertindak melawan Israel dari wilayah Suriah,
maka Assad dan pemerintahannya yang akan membayar harga untuu itu," kata
pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
"Pemerintah, bersama
dengan Assad sendiri, akan hilang begitu saja. Kami akan
merekomendasikan bahwa Iran tidak bertindak melawan kami," imbuhnya
seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (12/4/2018)
Pejabat
senior itu juga memperingatkan bahwa pemimpin Hizbullah, Hassan
Nasrallah, akan mengalami nasib yang sama seperti Assad jika Teheran
nekat melakukan aksi balasan terhadap Israel.
"Nasrallah perlu
memahami bahwa nasibnya tidak akan lebih baik daripada nasib Assad. Dia
akan membayar harga yang sangat mahal," katanya.
Iran, sekutu
kuat Assad, telah mengancam akan menanggapi serangan udara di sebuah
pangkalan militer Suriah pada hari Senin. Suriah, Rusia dan Iran
menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Tujuh
orang Iran dilaporkan berada di antara sekitar 14 orang yang tewas
dalam serangan rudal itu, dan seorang pejabat senior Iran yang
mengunjungi Damaskus mengatakan serangan itu "tidak akan tidak dijawab."
Pangkalan udara Suriah dihantam rudal lebih dari 24 jam setelah serangan kimia di kota Douma yang dikuasai pejuang.
Iran adalah salah satu pendukung terkuat Assad dan telah mengirim ribuan pasukan serta milisi sekutu untuk mendukung pasukannya.
Harian
Israel Haaretz melaporkan pada hari Rabu bahwa militer Israel berada
dalam "siaga tinggi" dan telah mengambil ancaman pembalasan dari Iran
"sangat serius".
"Perbatasan utara sedang dalam siaga tinggi di
tengah kekhawatiran akan serangan balas dendam yang mungkin dilakukan
oleh Iran atau Hizbullah," tulis Haaretz, seraya menambahkan bahwa
kabinet keamanan Israel akan bersidang karena takut akan pembalasan
Iran.
Israel telah berusaha untuk menghindari keterlibatan langsung dalam
perang saudara tujuh tahun Suriah. Namun mereka mengakui melakukan
puluhan serangan udara. Serangan itu untuk menghentikan apa yang
dikatakannya sebagai pengiriman senjata berkelanjutan kepada musuhnya
Hizbullah, kelompok Syiah Lebanon itu, bersama dengan Iran dan Rusia,
mendukung rezim Assad.
Rudal-rudal
jelajah Tomahawk yang ditembakkan kapal perang AS terhadap pangkalan
militer rezim Suriah tahun lalu. Foto/US Navy/Handout/REUTERS
WASHINGTON
- Para ahli militer memberikan penilaian jika Amerika Serikat (AS)
benar-benar meluncurkan serangan militer terhadap rezim Suriah sebagai
respons atas dugaan serangan senjata kimia di Douma. Analisis para ahli
ini mencakup jenis rudal, target hingga tujuan sebenarnya dari serangan
Washington.
Berikut lima hal yang perlu diketahui jika militer
Donald Trump benar-benar nekat menggempur rezim Suriah yang dilindungi
militer Rusia.
1. Jenis Rudal AS yang Mungkin Ditembakkan Lawrence Korb, mantan asisten menteri pertahanan AS, mengatakan kepada Al Jazeera militer AS kemungkinan akan menggunakan rudal Tomahawk.
Tomahawk
digunakan dalam serangan-serangan AS sebelumnya di Suriah tahun lalu
sebagai tanggapan terhadap penggunaan senjata kimia di kota Khan
Sheikhun, Idlib, yang dikuasai pemberontak.
Pentagon kala itu
mengatakan 59 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan dari dua kapal perang
di Mediterania terhadap pangkalan udara Shayrat di Provinsi Homs.
Pangkalan yang diserang itu dituduh AS sebagai tempat peluncuran
serangan kimia.Enam personel militer Suriah tewas oleh serangan rudal
Tomahawk kala itu.
Menurut para analis, bukan tidak mungkin rudal Tomahawk kembali diandalkan Pentagon kali ini.
"Menurut
sumber tidak resmi, AS mengerahkan beberapa kapal induk dengan rudal
jelajah di Laut Mediterania dan Laut Merah," kata Fuad Shahbazov,
seorang ahli keamanan dan militer yang bermarkas di Azerbaijan.
"Juga
kemungkinan serangan dengan jet tempur harus dipertimbangkan karena AS
memiliki pangkalan udara besar di negara-negara Teluk," ujarnya.
2. Target Pontensial Serangan AS Menurut
Shahbazov, AS kemungkinan besar akan menyerang markas komandan dan
kontrol angkatan bersenjata Suriah, serta lokasi yang diduga jadi tempat
penyimpanan senjata kimia.
Dilihat dari lokasi saat ini, rudal
jelajah AS sudah berada di atas kapal angkatan lautnya yang siaga di
sepanjang perairan Mediterania. Shahbazov mengatakan, benteng pasukan
pro-Assad di provinsi Latakia mungkin menghadapi serangan dari laut.
Tetapi, Afzal Ashraf dari Pusat Keamanan Konflik dan Terorisme, mengatakan melalui tweet kepada Al Jazeera,
bahwa Presiden AS Donald Trump yang secara khusus mengatakan rudal
"pintar" akan digunakan mungkin tidak dihargai oleh komandan militernya.
Sebaliknya, strategi baru mungkin dibuat para komandan militer
Pentagon.
"Mereka biasanya tidak suka menyatakan apa yang akan
mereka lakukan dan bagaimana mereka akan lakukan sebelumnya," kata
Ashraf. "Jadi militer AS mungkin memutuskan untuk menggunakan metode
lain," katanya.
3. Tujuan serangan Amerika Korb mengatakan, tujuan utama serangan AS terhadap rezim Suriah adalah pencegahan penggunaan senjata kimia lebih lanjut.
Tetapi, kata Ashraf, masih belum jelas apakah Amerika Serikat tahu di mana senjata kimia disimpan di Suriah.
"Jika
kita tahu di mana senjata kimia itu maka itu dapat dihancurkan. Jika
mereka menyerang instalasi senjata kimia, pertanyaan yang harus
ditanyakan mengapa mereka tidak menyerang di sana sebelumnya. Saya ragu
ada instalasi senjata kimia yang dinyatakan Barat. Jadi serangan ini
akan menjadi target militer umum," ujarnya.
Menurut Ashraf, AS kemungkinan akan mempertahankan pesawat tempur dan kapal angkatan lautnya dari dekat pasukan Rusia.
"Apa
yang tampak keluar adalah apa yang dikenal sebagai 'serangan kebuntuan'
yang melibatkan rudal jelajah dan rudal lainnya untuk menghindari
kemungkinan keterlibatan antara pesawat dan kapal Rusia dan AS,"
katanya.
"Jika itu terjadi, garis merah yang sangat besar
disilangkan dan kami memasuki beberapa wilayah yang sangat sulit yang
melibatkan perang antara Rusia dan AS, dan itu adalah sesuatu yang tidak
benar-benar ada," imbuh Ashraf.
4. Kemungkinan Respons Rusia Reaksi Moskow, kata Korb, kemungkinan besar akan terbatas pada kecaman publik, jika AS tidak menargetkan militer Rusia.
Namun, Shahbazov mengatakan peringatan kementerian pertahanan Rusia tentang pembalasan harus dicatat.
"(Tanggapan
Rusia) akan mencakup serangan rudal terhadap pasukan oposisi dan posisi
militer pasukan khusus AS," katanya, yang menambahkan bahwa operasi
darat jangka panjang terhadap pemberontak sangat tidak mungkin.
Membandingkan
serangan rudal Tomahawk AS bulan April 2017, Ashraf mencatat
kemungkinan Rusia memberikan sekutunya peringatan bahwa serangan itu
akan datang.
"Satu-satunya perbedaan nyata dari waktu lalu adalah
bahwa Suriah diberi tip-off melalui Rusia dan mereka mampu membubarkan
aset mereka, jadi tidak banyak orang terbunuh dan tidak ada banyak
peralatan yang hancur. Kasus ini, kedengarannya seolah-olah peringatan
tidak akan tersedia," katanya.
5. Pengunaan Sistem Rudal Pertahanan Rusia di Suriah Shahbazov
mengatakan sistem rudal pertahanan utama Rusia di Suriah, S-300
Gladiator, telah dikerahkan di negara ini pada akhir tahun 2016. "Namun,
mungkin juga Rusia akan menggunakan S-400 yang juga telah dikerahkan di
Suriah selama lebih dari setahun ini. Sistem ini dapat menantang semua
jet tempur modern. Tetapi Rusia belum menggunakan sistem ini di Suriah,"
katanya.
Korb mengatakan tidak mungkin Rusia akan dapat melawan serangan AS.
Ashraf
setuju bahwa banyak target AS di Suriah kemungkinan akan diterjang.
"Jika Rusia sesuai dengan kata-katanya, beberapa dari rudal itu akan
diadang. Tidak ada sistem pertahanan udara yang memenuhi bukti, jadi
saya kira proporsi yang cukup signifikan akan menembus target mereka,"
katanya, yang dilansir Kamis (12/4/2018).
Rusia menuding relawan White Helmet dibalik serangan kimia di Douma. Foto/Istimewa
MOSKOW
- Para pejabat Rusia menuduh para relawan pertahanan sipil Suriah yang
dikenal sebagai White Helmet "mementaskan" drama serangan kimia
baru-baru ini di kota Douma yang dikuasai pemberontak.
Moskow
telah menyalahkan para relawan responsif pertama di daerah yang dikuasai
pemberontak atas serangan kimia hari Sabtu, yang menewaskan sebanyak 60
orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.
Rusia, sekutu dekat
rezim Suriah, telah menunjuk jari kepada White Helmets sejak insiden
serupa seperti serangan kimia tahun lalu di kota Khan Sheikhoun.
Serangan
senjata kimia telah menewaskan ratusan orang sejak awal konflik Suriah,
dengan PBB menyalahkan empat serangan terhadap rezim Suriah dan lima
pada kelompok ISIS.
Sejak serangan terakhir, yang telah
membangkitkan momok pembalasan Amerika Serikat (AS), para pejabat Rusia
telah berusaha sekali lagi untuk menyalahkan kelompok kemanusiaan.
"Bertindak
murni sebagai organisasi teroris, 'White Helmet' sekali lagi membuat
pementasan kamera 'serangan kimia' pada warga sipil Douma," kata Letnan
Jenderal Viktor Poznikhir pada briefing di Moskow, seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (12/4/2018).
Pada hari Selasa, duta besar Rusia untuk Uni Eropa membuat tuduhan yang sama selama wawancara dengan Euronews.
"Kami
telah melihat acara lain yang dipentaskan. Ada personel, yang dilatih
khusus - dan Anda bisa menebak dengan siapa - di antara apa yang disebut
White Helmet, yang sudah tertangkap basah dengan video yang
dipentaskan," kata Vladimir Chizov.
Kementerian pertahanan Rusia pada hari Senin merilis sebuah pernyataan, menuduh White Helmets menyebarkan laporan palsu.
The
White Helmets memiliki salah satu sumber utama untuk informasi tentang
serangan kimia terhadap Douma. Kelompok itu secara tegas menolak tuduhan
yang dibuat oleh pejabat Rusia.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB
telah mengatakan sekitar 500 pasien di Douma mendatangi fasilitas
kesehatan dengan "tanda dan gejala konsisten dengan paparan bahan kimia
beracun".
Rezim Suriah dan Kremlin sama-sama menyangkal
bertanggung jawab atas serangan kimia dan telah mempertanyakan apakah
serangan itu benar-benar terjadi, meskipun rekaman dari Douma dengan
bukti kuat menunjukkan serangan kimia.
Presiden AS Donald Trump
mengkonfirmasi pada Rabu bahwa Washington akan melakukan serangan
balasan di Suriah. Trump mengatakan kepada Rusia untuk "bersiap-siap"
setelah mereka mengancam akan "menembak jatuh" rudal dan pesawat tempur
AS.
Amerika Serikat mengerahkan USS Theodore
Roosevelt ke Laut China Selatan, beberapa hari setelah Beijing latihan
besar-besaran di tempat yang sama. (Courtesy Aaron B. Hicks/U.S.
Navy/Handout via Reuters)
Jakarta, CB -- Dalam rentang waktu 20 menit, 20 jet tempur F-18 Amerika Serikat lepas landas dan kembali mendarat di kapal induk USS Theodore Roosevelt, menunjukkan presisi dan efisiensi militernya.
Kapal bertenaga nuklir itu memimpin kelompok serbu mengadakan latihan rutin di perairan sengketa Laut China Selatan, Selasa (10/4), bergerak menuju Filipina yang merupakan salah satu sekutu AS di bidang pertahanan.
Amerika
Serikat tak sendiri menjalankan patroli di perairan strategis itu.
Angkatan laut China, Jepang dan sejumlah negara Asia Tenggara pun
beroperasi di sana, sehingga ketegangan dan kemungkinan kecelakaan di
laut meningkat.
"Kami sempat melihat kapal China di sekitar kami," kata Laksmana
Muda Steve Koehler, komandan kelompok serbu tersebut, kepada beberapa
wartawan yang ikut di atas kapal induk.
"Mereka adalah salah satu angkatan laut yang beroperasi di Laut China
Selatan, tapi saya katakan bahwa semua kapal bersikap profesional."
Sejumlah
angkatan laut di Pasifik barat, termasuk China dan sembilan negara
ASEAN, tengah menggodok kode etik berpapasan (CUES) di laut untuk
menghindari konflik.
USS Theodore Roosevelt datang ke Laut China
Selatan beberapa hari setelah China melakukan latihan udara dan laut
besar di wilayah yang sama. Sejumlah analis menyebut langkah itu
menunjukkan perkembangan kemampuan AL Beijing yang luar biasa.
Perkembangan keberadaan militer China di perairan tersebut memicu kekhawatiran negara-negara Barat soal niat Beijing.
Amerika Serikat selama ini mengkritik militerisasi China di pulau buatan
yang ada di lautan tersebut dan melakukan patroli udara maupun air
secara reguler untuk menegaskan kebebasan bernavigasi.
"Transit
di Laut China Selatan ini bukan hal yang baru dalam rencana kami, maupun
reaksi kami atas hal tersebut. Ini mungkin kebetulan saja semua terjadi
dalam waktu yang bersamaan," kata Koehler.
"Semua operasi yang
kami lakukan di dan di sekitar Laut China Selatan atau perairan manapun
di mana kita beroperasi, ada fungsi hukum internasional yang berlaku dan
itu yang ingin kami akui."
Ketegangan antara Amerika Serikat dan
China terkait perdagangan dan masalah teritorial belakangan meningkat
di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sejumlah
pihak mengkhawatirkan Laut China Selatan, jalur vital perdagangan
global, suatu hari bisa jadi medan tempur antara dua negara besar
tersebut.