Jumat, 13 April 2018

Assad: Serangan AS ke Suriah Perburuk Stabilitas Kawasan


Bashar Al-Assad
Bashar Al-Assad
Foto: myfirstclasslife.com


Komentar Assad dilontarkan menyusul rencana penyerangan AS dan sekutunya ke Suriah




CB, SANAA -- Presiden Bashar al-Assad menegaskan, aktifitas apapun yang dilakukan negara-negara barat di Suriah akan memperburuk stabilitas di kawasan. Assad mengatakan, langkah apapun yang diambil negara-negara barat akan merubah peristiwa yang saat ini terjadi di kawasan.

"Kebijakan dan aksi yang mungkin diambil tidak akan membawa apapun selain meningkatnya ketidakstabilan di kawasan, mengancam perdamaian dan keamanan internasional," kata Bashar al Assad melalui salah satu siaran televisi, Kamis (12/4).

Komentar Assad dilontarkan menyusul rencana penyerangan Amerika Serikat (AS) bersama sekutu mereka ke Suriah. Hal itu dilakukan sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimia yang diperbuat Pemerintah Suriah dan Rusia di Douma, Ghouta Timur beberapa waktu lalu.









Pemerintah Suriah dan Rusia membantah tuduhan yang dilontarkan AS terkait penggunaan gas beracun. Mereka mengatakan, hal itu merupakan laporan palsu yang dibuat oposisi pemerintah dan relawan di Douma.

Presiden AS Donald Trump memperingatkan Rusia akan segera melakukan aksi militer di Suriah. Dia juga mencerca Moskow yang berdiri di pihak Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Trump juga mengecam Rusia terkait dugaan penggunaan gas beracun di Suriah. Trump mengatakan peluru kendali AS 'akan berjatuhan' di Suriah.

Trump telah melakukan komunikasi terkait serangan tersebut dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Kepala pemerintahan Inggris itu lantas menelepon menteri-menteri pemerintahnya untuk melakukan pertemuan kabinet.


Menurut laporan media, ini menandai ada kemungkinan Inggris bergabung dalam tanggapan militer terhadap dugaan serangan kimia di Suriah.

Seorang juru bicara untuk May mengatakan jika pertemuan yang sebelumnya tidak terjadwal itu akan fokus pada isu Suriah. May siap memberi lampu hijau bagi Inggris ambil bagian dalam tindakan yang dipimpin AS dengan melangkah tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari parlemen.




Credit  republika.co.id