Selasa, 05 Mei 2015

Polisi Australia: Kami Tahu Chan dan Sukumaran Akan Dieksekusi


Polisi Australia Kami Tahu Chan dan Sukumaran Akan Dieksekusi
AFP tahu benar informasi yang mereka berikan soal Myuran Sukumaran dan Andrew Chan kepada polisi Indonesia akan membawa kedua orang itu ke hadapan regu tembak. (Sindonews)
 
 
CANBERA  (CB)  - Pihak Polisi Federal Australia (AFP) tahu benar informasi yang mereka berikan soal Myuran Sukumaran dan Andrew Chan akan membawa kedua orang itu ke hadapan regu tembak. Penangkapan Chan dan Myuran pada tahun 2005 lalu oleh polisi Indonesia memang tidak lepas dari informasi yang diberikan oleh AFP.

Wakil komisaris AFP, Mike Phelan mengaku cukup menderita atas keputusan yang dia ambil untuk memberikan informasi seputar Chan dan Myuran kepada polisi Indonesia. Namun, menurutnya ada yang lebih penting, yakni nyawa puluhan ribu anak-anak muda yang bisa saja melayang akibat narkoba.

"Jika ada yang berpikir bahwa selama 10 tahun terakhir saya belum menderita atas keputusan ini, maka mereka tidak tahu saya," ucap Phelan kala melakukan jumpa wartawan di Canbera, seperti dilansir Skynews pada Senin (4/5/2015).

"Ya, saya tahu benar dengan menyerahkan informasi dan meminta pengawasan, jika mereka (polisi Indonesia) menemukan keduanya dalam kondisi sedang mengedarkan narkoba, maka mereka akan beraksi dan mengekspos keduanya untuk terkena hukuman mati. Saya tahu itu," sambungnya.

Phelan mengaku sampai saat ini masih terus memikirkan ulang keputusan yang dia buat sepuluh tahun lalu. "Dan setiap kali saya melihat kembali, saya masih berpikir itu adalah keputusan yang sulit." katanya.

AFP sendiri memang menjadi bulan-bulanan di Australia paska eksekusi mati Chan dan Myuran. AFP disalahkan karena tidak menangkap duo Bali Nine ketika masih berada di Australia dan akhirnya ditangkap polisi Indonesia.



Credit  SINDOnews



Polisi Australia: Langkah Tepat Beri Info pada Indonesia


Polisi Australia Langkah Tepat Beri Info pada Indonesia
Komisaris AFP, Andrew Colvin menyatakan keputusan untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia soal penangkapan Chan dan Sukumaran tahun 2005 lalu adalah sebuah langkah tepat. (ABC/APP0
 
 
CANBERA  (CB) - Komisaris Polisi Federal Australia (AFP), Andrew Colvin menyatakan keputusan untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia soal penangkapan Andrew Chan dan Myuran Sukuamran tahun 2005 lalu adalah sebuah langkah tepat. Itu disampaikan Colvin saat menggelar konfrensi pers di Canbera, Senin (4/5/2015) siang.

"Secara operasinal hal itu sudah tepat bagi kami untuk bekerja sama dan mencari bantuan dari pemerintah Indonesia," ucap Colvin dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Australia, ABC.

Dirinya juga membeberkan alasan mengapa tahun 2005 lalu pihaknya tidak melakukan penangkapan terhadap Chan dan Sukumaran ketika keduanya masih berada di Australia. Colvin menyebut, saat itu pihaknya tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap keduanya, dan mereka juga belum mengetahui seberapa besar organisasi narkoba Chan dan Myuran.

"Pada saat itu kami bekerja dengan gambaran yang sangat tidak lengkap. Kami tidak tahu semua orang yang terlibat, kita tidak tahu semua rencana yang mereka miliki, atau bahkan kami juga belum mengetahui jenis yang mereka perdagangkan," sambungnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan Sindonews, Colvin juga enggan meminta maaf kepada warga Australia atas kebijakan yang mereka ambil tahun 2005 lalu. AFP menjadi bulan-bulanan paska eksekusi mati Chan dan Myuran, warga Australia menyalahkan AFP atas penangkapan yang berujung eksekusi mati Chan dan Myuran.



Credit  SINDOnews


Australia Ingin Setop Bantuan, RI: Tak Masalah


Australia Ingin Setop Bantuan RI Tak Masalah
Foto: istimewa
 
 
JAKARTA  (CB) - Pemerintah Australia dikabarkan akan memutus semua jalur bantuan yang mereka berikan kepada Indonesia. Pemutusan bantuan ini merupakan bentuk protes atas eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran oleh pemerintah Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassir, melalui pesan singkat kepada Sindonews pada Senin (4/5/2015), menyatakan, Indonesia adalah negara yang mandiri, dimana anggaran pembangunan tidak tergantung pada negara lain.

"Anggaran pembangunan nasional utamanya dari APBN untuk tahun 2015 anggaran belanja Pemerintah mencapai Rp. 2.039,5 Trilliun.  Indonesia bukan merupakan negara yang anggaran pembangunanya bergantung dari bantuan negara lain atau organisasi internasional," kata Arrmanantha.

Sebelumnya, hal senada juga sempat diutarakan oleh Duta Besar Indonesia untuk Austrlia Nadjib Ripat Nadjib Riphat Kesoema. Dalam sebuah wawancara dengan media Australia, Nadjib mengatakan Indonesia tidak pernah mempermasalahkan jika Australia akhirnya memutus bantuan itu.

"Kami tidak pernah meminta uang Anda, sehingga Australia memberikan kepada kami. Kami mengucapkan terima kasih, karena artinya Anda telah membantu warga kami," ujar mantan Duta Besar untuk Belgia tersebut.


Credit  SINDOnews


Senin, 04 Mei 2015

Kawasan Industri Indonesia Timur Diharapkan Serap Investasi dan Tenaga Kerja


Menteri Perindustrian, Saleh Husin. (ist)
Jakarta, CB —Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini tengah merencanakan pembangunan 18 kawasan industri di kawasan Indonesia bagian timur. Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan, dengan adanya industri tersebut diharapkan dapat menyerap investasi sebanyak-banyaknya.

"Ada tujuh kawasan industri baru serta 11 sentra industri kecil dan menengah nantinya akan berdampak positif pada penyerapan investasi sebesar Rp155 triliun dan tenaga kerja sebanyak 600 ribu," kata Saleh kepada wartawan, Minggu (3/5/2015).

Ia menambahkan, terkait penerapan investasi dan tenaga kerja pihaknya akan senantiasa memfasilitasi terciptanya semua itu mulai dari Masterplan Kawasan Industri, AMDAL, Rencana Strategis, dan Detail Engineering Design.

Nantinya, jelas Saleh, khusus di kawasan Industri di kelurahan Tanjung Merah Bitung, Sulawesi Utara nantinya akan mampu menyerap investasi sebesar Rp2 triliun dan tenaga kerja sebanyak 90.000 orang. "Kawasan ini memiliki basis industri kelapa, perikanan, dan logistik," ujarnya.

Saleh mengemukakan, pada tahun ini akan dilaksanakan pembangunan fisik KEK Bitung dengan dana APBN-P berupa pembangunan jalan poros, gerbang kawasan dan kantor administrator KEK, serta penyiapan lahan kawasan.

Kendati demikian, ucapnya, untuk memenuhi semua itu terwujud diharapkan adanya kerjasama dengan para pihak stakeholder. Menurut dia, semua itu tertuang dalam Pasal 10 dan 11 UU No. 3 Tahun 2014 tentang perencanaan pembangunan industri di kabupaten dan kota mengacu kepada rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan Industri Nasional.

"Dalam pengembangan industri khususnya di kawasan timur Indonesia tidaklah sepenuhnya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk melakukan pemerataan dan penyebaran industri tersebut dukungan dan peranan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan industri di daerah sangat penting," paparnya.

Saleh mengungkap, salah satu tantangan dalam pengembangan industri di kawasan Timur Indonesia adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri.

"Melalui konsep pengembangan Kawasan Industri Modern Generasi Ketiga, diharapkan para pengelola Kawasan industri dapat membangun lembaga riset dan pengembangan serta lembaga pendidikan yang mampu mencetak SDM yang siap bekerja di sektor Industri," pungkasnya.




Credit  HarianTerbit.com

Pesawat antariksa NASA tubruk permukaan Merkurius


Pesawat antariksa NASA tubruk permukaan Merkurius
Pesawat antariksa MESSENGER milik NASA sudah melakukan perjalanan selama lebih dari 6,5 tahun sebelum dimasukkan ke orbit sekitar Merkurius pada Maret 2011.(NASA/JHU APL/Carnegie Institution of Washington)
Hari ini kita menyampaikan perpisahan pada pesawat yang paling tangguh yang berhasil menjelajahi planet tetangga...
Jakarta (CB) - Misi eksplorasi planet Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berakhir sesuai rencana namun dramatis ketika pesawat antariksa MESSENGER menubruk permukaan Merkurius, demikian menurut pernyataan NASA, Jumat.

Pesawat antariksa MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and Ranging (MESSENGER) menubruk Merkurius dengan kecepatan sekitar 8.750 mil per jam atau 3,91 kilometer per detik dan membentuk kawah baru di permukaan planet itu.

Pengendali misi di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory (APL) di Laurel, Maryland, mengonfirmasi pesawat antariksa itu menghantam permukaan Merkurius pukul 03:26 EDT.

Pengendali misi mengonfirmasi akhir operasi pesawat itu beberapa menit kemudian, pukul 03:40, ketika stasiun Deep Space Network (DSN) NASA di Goldstone, California, tidak mendeteksi sinyal pesawat antariksa itu.

"Keluar dengan sebuah pukulan saat menumbuk permukaan Merkurius, kami menyambut MESSENGER sebagai misi yang lebih dari sukses," kata John Grunsfeld, pejabat Science Mission Directorate NASA di Washington.

"Misi MESSENGER akan memberi para ilmuwan ladang hasil baru saat kita mulai fase selanjutnya dari misi ini--menganalisis data-data yang sudah ada di arsip, dan mengungkap misteri Merkurius," katanya di laman resmi NASA, Jumat.

Sebelum tumbukan, tim perancang misi MESSENGER memperkirakan pesawat antariksa itu melewati beberapa mil cekungan berisi lava di Merkurius sebelum menabrak permukaan dan membuat kawah permukaan yang lebarnya diperkirakan 50 kaki (15,24 meter).

Kepergian MESSENGER di planet kering kecil yang paling dekat dengan matahari itu tidak teramati karena pesawat menabrak bagian planet yang menghadap jauh dari Bumi sehingga teleskop-teleskop di Bumi tidak bisa menangkap momen tabrakan itu.

Teleskop-teleskop yang berbasis di Bumi juga tidak bisa melihat dampaknya karena kedekatan Merkurius dengan matahari akan merusak optik.

Operasi hari terakhir MESSENGER bermula pukul 11:15 dengan inisiasi pengiriman terakhir data dan citra-citra dari Merkurius via antena 70 meter DSN di Madrid, Spanyol.

Setelah transisi terencana ke antena 34 meter DSN di California pukul 02:40, operator misi kemudian mengonfirmasi pengalihan ke komunikasi sinyal suar saja pukul 03:04.

"Kami memantau sinyal suar MESSENGER selama sekitar 20 menit lagi," kata manager operasi misi Andy Calloway dari APL.

"Selama waktu itu aneh memikirkan MESSENGER menabrak, kami tidak bisa segera mengonfirmasinya karena jarak yang sangat jauh antara Merkurius dan Bumi."

MESSENGER diluncurkan 3 Agustus 2004, dan mulai mengorbit di sekitar Merkurius pada 17 Maret 2011. Pada akhir misinya pesawat itu sudah menjelajah selama lebih dari empat tahun dan 4.105 mengorbit di sekitar Mercurius.

Meski sudah menyelesaikan tujuan ilmiah utamanya pada Maret 2012, misi pesawat itu diperpanjang dua kali, memungkinkannya menangkap citra-citra dan informasi tentang planet itu.

Pada Selasa tim berhasil mengeksekusi manuver orbit yang menjaga MESSENGER pada jarak yang memungkinkannya mengumpulkan informasi-informasi kritis tentang anomali magnetik kerak Merkurius dan kawah-kawah kutub berisi es pada permukaannya.

Setelah kehabisan bahan bakar dan tidak bisa lagi meningkatkan ketinggian, MESSENGER akhirnya tidak bisa menahan tarikan gravitasi matahari di orbitnya.

"Hari ini kita menyampaikan perpisahan pada pesawat yang paling tangguh yang berhasil menjelajahi planet tetangga," kata Sean Solomon, peneliti utama MESSENGER dan direktur Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University di Palisades, New York.

Di antara banyak pencapaiannya, misi MESSENGER antara lain berhasil menentukan komposisi permukaan Merkurius, mengungkap sejarah geologisnya, menemukan medan magnet internalnya, dan memverifikasi deposit kutubnya yang didominasi air es.


Credit   ANTARA News

Kerahkan 9 Kapal Perang, China & Rusia Siap Aksi di Mediterania


Kerahkan 9 Kapal Perang China Rusia Siap Aksi di Mediterania
Rusia dan China bersiap untuk latihan perang gabungan di Laut Mediterania. | (Reuters)
 
 
BEIJING  (CB) - Angkatan Laut Rusia dan China siap untuk menggelar latihan perang gabungan di Laut Mediterania pada pertengahan Mei 2015. Dalam latihan perang gabungan ini, sembilan kapal perang dikerahkan oleh kedua negara untuk bermanuver di Laut Mediternia.

”Tujuannya adalah untuk memperdalam kerjasama ramah dan praktis, dan meningkatkan kemampuan angkatan laut kedua negara untuk bersama-sama menghadapi ancaman keamanan maritim," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Geng Yansheng, dalam jumpa pers, kemarin.

”Apa yang perlu dikatakan adalah bahwa latihan ini tidak ditujukan untuk pihak ketiga dan tidak ada hubungannya dengan situasi regional,” katanya lagi, seperti dilansir Russia Today, Jumat (1/5/2015).

Latihan perang di Laut Mediterania merupakan yang pertama kalinya dilakukan Rusia dan China. Sebelumnya kedua negara itu telah menggelar latihan perang gabungan di perairan Pasifik. Dalam misi latihan perang gabungan di Laut Mediterani ini, angkatan laut kedua negara akan menjalankan misi navigasi, misi pengawalan dan latihan tempur.

Moskow dan Beijing sedang mengintensifkan kerjasama pertahanan kedua negara untuk menentang Amerika Serikat (AS) yang mengkritik kebijkan militer kedua negara itu. China telah dituduh bertindak agresif di Laut China Selatan dan Laut China Timur yang dianggap sebagai ancaman bagi sekutu AS di Asia, yakni Korea Selatan dan Jepang.

Sedangkan Rusia telah dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS dan negara-negara Barat atas kebijakannya terhadap krisis Ukraina. Menurut Washington militer Rusia juga mengancam sekutu NATO di Eropa Timur.



Credit  SINDOnews

Pemerintah Pilah Ulang Proyek Infrastruktur dengan Tiongkok


 
Arimbi Ramadhiani/KOMPAS.com Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago.


JAKARTA, CB - Pemerintah akan memilah kembali kerjasama pembangunan infrastruktur yang telah mereka lakukan dengan Tiongkok beberapa waktu lalu. Langkah ini dilakukan agar pengalaman buruk yang dialami oleh pemerintah Indonesia dengan kontraktor Tiongkok dalam program percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak terjadi lagi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Adrinof Chaniago mengatakan, pemilahan kerjasama pembangunan infrastruktur tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penilaian. Salah satunya, teknologi yang digunakan.

"Kemarin, sebagian pembangkit listrik yang dibangun ternyata banyak yang tertunda dari jadwal yang ditetapkan karena banyak masalah teknis, maka itu agar ini tidak terulang lagi, nanti akan dilihat lagi teknologinya," kata Adrinof pekan lalu.

Selain itu, Adrinof juga mengatakan bahwa pemerintah akan melihat juga nilai investasi yang ditawarkan. Cacat yang dimiliki oleh kontraktor asal China dalam pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak membuat pemerintah kapok.

Walaupun kapasitas pembangkit listrik dalam program FTP Tahap 1 yang dikerjakan oleh China tidak sesuai harapan pemerintah, mereka tetap melanjutkan kerjasama pembangunan infrastruktur.

Kerjasama yang langsung dilakukan dalam pertemuan bilateral antara Presiden joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping di sela- sela KTT Asia Afrika ke- 60 Rabu (22/4) lalu tersebut dilakukan dalam pembangunan beberapa infrastruktur.

Pertama, pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt yang akan mereka kerjakan dalam waktu lima tahun ke depan.

Kedua, kerjasama juga  dilakukan dalam pembangunan 24 pelabuhan, 15 pelabuhan udara, pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer. Selain itu, kerjasama juga dilakukan dalam pembangunan jalan kereta sepanjang 8.700 kilometer. Kerjasama tersebut sempat menimbulkan kritik. Salah satu kritik diberikan terkait pengalaman proses pengadaan barang dan jasa yang melibatkan Tiongkok.


Credit  KOMPAS.com

Pesawat AS Pakai 'Teknologi' Darth Vader


Pesawat AS Pakai 'Teknologi' Darth Vader 
 Mesin pendorong Hall. (Dok. NASA/JPL-Caltech)
 
 
Jakarta, CB -- Angkatan Udara Amerika Serikat rupanya diam-diam sudah mengoperasikan pesawat ruang angkasa robotika, yang sudah beredar di orbit Bumi selama 1.367 hari. Apa yang dikerjakan pesawat itu di orbit masih dirahasiakan.

Yang jelas, kabar terbaru dari Laboratorium Riset Angkatan Udara AS menyatakan pesawat rahasia bernama X-37B itu sedang mengujicobakan sebuah mesin baru pada penerbangan keempatnya.

Mesin baru itu disebut lebih hemat bahan bakar dalam melakukan manuver di ruang angkasa. Menariknya, mesin itu disebut mirip dengan yang dipakai oleh Darth Vader, tokoh rekaan sutradara George Lucas dalam film Star Wars, di pesawat tempurnya: Twin Ion Engine (TIE).

X-37B akan memakai pendorong bernama Hall, yang sebetulnya sudah dikembangkan pertama kali oleh Uni Soviet pada 1960-an. Pendorong semacam ini dipakai oleh satelit untuk memperbaiki posisinya saat mengorbit.

Mesin itu ternyata begitu efektif, yang sebelumnya tak begitu diyakini oleh pihak Amerika Serikat sebelumnya. Kini pendorong Hall biasa dipakai di satelit dan pesawat ke ruang angkasa yang jauh.

Nah, mesin itu adalah semacam mesin ion, seperti yang dipakai di pesawat Darth Vader. Pendorong Hall mendapatkan namanya dari efek Hall, di mana medan listrik tercipta tegak lurus dengan medan magnet.

Kalau diterapkan di mesin, medan listrik ini mengakselerasi ion-ion pada gas seperti xenon (Xe), yang mendorongnya ke luar dengan cepat sehingga bisa menghasilkan tenaga dorong pada kendaraan yang memakainya.

Pada siaran persnya, Laboratorium Riset AU Amerika Serikat mendeskripsikan tujuan dari tes mendatang adalah untuk mengumpulkan data yang akan dipakai untuk meningkatkan kemampuan mesin pendorong Hall.

Credit   CNN Indonesia

Panglima TNI nyatakan WNI di Nepal segera dipulangkan


Panglima TNI nyatakan WNI di Nepal segera dipulangkan
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Sangat sedikit yang belum terdeteksi sekitar 3-5 orang. Dari informasi yang kita terima ada tiga orang WNI yang menginap di sebuah hotel yang ditempati runtuh. Ini masih kita cari
Jakarta (CB) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terkena gempa bumi di Nepal berjalan baik, bahkan akan segera dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (5/5).

"Tim evakuasi gabungan sudah mengumpulkan WNI yang selamat di sebuah tempat. Hampir semua WNI yang menjadi korban gempa bumi di Nepal sudah terdata dengan baik," kata Panglima TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Menurut dia, jika tidak ada halangan WNI yang sudah dikumpulkan tersebut akan dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (5/5) dengan menggunakan pesawat Hercules dan Boeing milik TNI Angkatan Udara.

Meski demikian, kata Moeldoko, masih ada sekitar 3-5 WNI yang belum terdeteksi keberadaannya, namum tim gabungan masih terus melakukan pencarian.

"Sangat sedikit yang belum terdeteksi sekitar 3-5 orang. Dari informasi yang kita terima ada tiga orang WNI yang menginap di sebuah hotel yang ditempati runtuh. Ini masih kita cari," ucapnya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI, menyebutkan tim Gabungan Pencarian dan Evakuasi WNI) di Nepal, yang terdiri dari TNI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Taruna Hiking Club (THC) mencari 3 (tiga) WNI yang hilang kontak di Nepal, pasca gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter melalui jalur udara pada Minggu (3/5).

Tim Gabungan pencarian WNI di Nepal dipimpin oleh Letkol Pnb Indan Gilang selaku Komandan Misi Evakuasi WNI bersama dengan Kapten Psk Ario Suseno, dan Kapten Sus Santoso serta Sabda Thian dari Kementerian Luar Negeri, dan Benjamin Setiabudi dari Taruna Hiking Club (THC).

 Pencarian mulai dilakukan pada Minggu pagi dengan menggunakan Helikopter jenis Choper dari Bandara Tribhuvan pada pukul 06.30 waktu setempat, dan terbang ke arah Timur Laut Kathmandu menuju wilayah Langtang yang berada pada ketinggian sekitar 3.000 meter diatas permukaan laut.

Menurut Letkol Pnb Indan Gilang yang didampingi oleh Duta Besar Indonesia Nepal dan Bangladesh Iwan Wiranata Atmadja dan Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Junjunan Tambunan, mengatakan pencarian WNI melalui jalur udara yang diperoleh berdasarkan analisa sejumlah informasi dan data lokasi terakhir ketiga WNI yang hilang, di fokuskan di tiga tempat yaitu wilayah Dhunce, Langtang dan Kyanjin Gompa.

Tempat tersebut merupakan bagian dari Taman Nasional Langtang di Nepal yang biasa digunakan oleh para pendaki gunung.

"Ada petunjuk baru dari ketiga WNI yang diduga hilang di daerah Langtang, setelah Nepal diguncang gempa. Petunjuk baru tersebut adalah Astrid Bach, seorang warga negara Swedia yang mengaku melihat wajah ketiga WNI sebelum dirinya bertolak ke negaranya," ujarnya.

Gilang menuturkan, sempat bertemu dengan ketiga WNI yang dinyatakan hilang kontak, yaitu Kadek Andana, Alma Parahita dan Jeroen Hehuwat.

Ketiga WNI itu rencananya akan menginap di Hotel Everest di Langtang, yang berada di ketinggian 3.352 meter di atas permukaan laut. Pada tanggal 24 April 2015, rencananya ketiga WNI tersebut masih akan menginap satu malam lagi di Langtang.

Saat Tim Gabungan Pencarian dan Evakuasi WNI melakukan pengamatan dari udara, kondisi Hotel Everest sudah rusak parah akibat tertimpa longsoran tanah bercampur batu dan salju.

Selanjutnya, Tim melakukan pendaratan di wilayah Langtang yang merupakan salah satu wilayah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa.

Di area sekitar Hotel Everest yang berada di Langtang, Tim SAR setempat menemukan 40 jenazah, terdiri dari 37 warga lokal dan 3 turis asing.

Dari ke-40 jenazah tersebut, tidak ditemukan WNI yang dinyatakan hilang kontak saat terjadi gempa dan mengakibatkan longsor.


Credit   ANTARA News

NATO Curiga Rusia Siapkan Serangan Baru ke Ukraina



NATO Curiga Rusia Siapkan Serangan Baru ke Ukraina
Pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur saat perang dengan pasukan Ukraina. NATO curiga Rusia siapkan serangan baru ke Ukraina. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Komandan tertinggi NATO, Jenderal Philip Breedlove, curiga bahwa militer Rusia memanfaatkan gencatan senjata di Ukraina timur untuk menyiapkan serangan terbaru. Hal itu dia sampaikan di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS).

Breedlove yang merupakan Jenderal Angkatan Udara AS itu mengatakan bahwa, pasukan Rusia telah berusaha untuk mengatur ulang sekaligus melindungi kepentingan mereka di medan perang Ukraina timur, meski gencatan senjata yang berlaku sejak Februari 2015 telah rapuh.

”Banyak dari tindakan mereka yang konsisten dengan persiapan untuk serangan lain,” kata Breedlove, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/5/2015). Ketika ditekan Kongres AS kapan Moskow akan melakukan serangan terbaru itu, Jenderal Breedlove mengakui tidak bisa memprediksi.

”Tetapi telah ditandai dengan tindakan berkelanjutan seperti mempersiapkan (miiliter), dan pelatihan untuk kembali melakukan aksi ofensif,” ujarnya. ”Di masa lalu, usaha mereka tidak sia-sia,” lanjut dia.

Breedlove menambahkan bahwa, Rusia berusaha untuk memperketat cengkeramannya atas pasukan separatis di Ukraina timur dengan memperkuat perintah dan kontrol.”Karena ada perpecahan dalam beberapa serangan sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), yang memantau gencatan senjata di Ukraina timur, mengatakan bahwa, aksi kekerasan telah menurun sejak kesepakatan damai ditandatangani di Minsk, Belarusia pada bulan Februari 2015.

Sedangkan Rusia belum merespons pernyataan terbaru petinggi NATO itu. Senada dengan OSCE, Rusia menilai kesepakatan damai untuk Ukraina timur yang disetujui semua pihak di Minsk telah mengalami kemajuan.


Credit SINDOnews

Koalisi Arab kirim tentara ke Aden



Koalisi Arab  kirim tentara ke Aden
Pasukan khusus Arab Saudi (Reuters)
 
Aden, Yaman (CB) - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang tengah memerangi milisi Houthi dan sekutunya di Yaman telah mengirimkan pasukan terbatas ke kota Aden, Minggu waktu setempat, kata sumber-sumber Yaman seperti dilaporkan AFP.

Menurut AFP, ini adalah menjadi penggelaran pasukan darat pertama koalisi pimpinan Saudi di dalam negeri Yaman.

Namun juru bicara koalisi Arab membantah laporan itu dan menolak mengomentari "operasi yang tengah berlangsung" itu.

Sebaliknya pemerintah Yaman dan pasukan milisi mengatakan beberapa tentara koalisi Arab telah mendarat di Aden yang merupakan kota utama di Yaman bagian selatan.

Sumber-sumber itu mengatakan bahwa tentara-tentara Arab ini akan ikut berperang mempertahankan bandara internasional Adena.

Seorang wartawan AFP menyaksikan sejumlah orang berkeliaran di bandara dengan mengenakan seragam militer, helm tentara dan membawa senjata canggih.

"Pasukan kecil terbatas koalisi telah memasuki Aden, pasukan lainnya tengah menuju kota pelabuhan itu," kata seorang pejabat pemerintah Yaman yang menolak diungkapkan jati dirinya.

Koalisi Arab melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya pada 26 Maret setelah menduduki bagian terbesar wilayah Yaman dan merangsek ke Aden di mana Presiden Abedrabbo Mansour Hadi menggungsi.

Hadi lalu kabur ke Saudi Arabia, namun Houthi yang didukung pasukan yang loyal kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh tetap menolak menyerahkan wilayah yang didudukinya atau meletakkan senjata kendati dunia internasional menuntutnya demikian.

Credit  ANTARA News

Panglima TNI: Eksekusi Mati Tak Pengaruhi Jual Beli Alutsista RI-Brasil



 Panglima TNI: Eksekusi Mati Tak Pengaruhi Jual Beli Alutsista RI-Brasil 
 
Jakarta  (CB) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan eksekusi terpidana mati narkoba asal Brasil, Rodrigo Gularte (43), tidak berpengaruh terhadap hubungan militer kedua negara.

"Nggak, nggak ada (pengaruh). Dalam konteks hubungan politik yang kadang-kadang naik-turun maka TNI tidak boleh juga langsung reaktif karena TNI itu sebagai buffer-nya, menjaga keseimbangan," kata Moeldoko usai upacara gelar pasukan POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).

Menurutnya, TNI justru harus berperan sebagai penyeimbang.

Saat ini Indonesia dan Brasil terlibat kerjasama pembelian alutsista berupa peluncur roket dari produsen senjata Avibras yang bertempat di Sao Paulo, Brasil.

Moeldoko menyatakan kerjasama bisnis tersebut tetap berjalan. "Dengan Australia juga kita dalam keadaan baik, militernya, dengan Brasil juga demikian. Masih ada alutsista kita di sana yang perlu dilanjutkan," tutur Moeldoko.

Kontrak jual beli tersebut diperkirakan lebih dari Rp 3 triliun. Kesepakatan kerjasama ditandatangani sejak 3 tahun lalu.

Rodrigo Gularte dieksekusi mati pada Rabu, 29 April 2015. Gularte ditangkap pada tahun 2004 lalu setelah kedapatan membawa 6 kilogram kokain di dalam peralatan selancarnya.

Credit  detikNews

Panglima TNI Resmikan Satuan Polisi Militer TNI


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjabat tangan dengan Komandan POM TNI Mayor Jenderal Maliki Mift, seusai upacara peresmian POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).


JAKARTA, CB
- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meresmikan Kesatuan Polisi Militer (POM) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (4/5/2015). Peresmian POM TNI ini merupakan upaya peningkatan pengendalian penegakan hukum dan disiplin prajurit TNI di internal Mabes TNI.
"Ini bagian dari restrukturisasi TNI. Sebenarnya satuan khusus POM ini sudah lama. Tetapi, sekarang ini POM TNI bisa mengendalikan operasi gaktib di lingkungan TNI. Berikutnya juga unsur dalam komando pengendalian dan organisasi," ujar Moeldoko saat ditemui seusai upacara peresmian di Lapangan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Moeldoko mengatakan, POM TNI yang baru dibentuk ini adalah visualisasi dari pengawasan fungsi dan tanggung jawab prajurit TNI, di mana prajurit dituntut untuk lebih berfokus pada wilayah tugas dan kebijakan pemerintah.
Selain itu, POM TNI juga bertugas untuk memastikan prajurit dan perwira TNI bekerja sesuai kapasitas yang tidak hanya keterampilan individu, tetapi kemampuan kesatuan untuk lebih efektif dalam tugas operasi dan administrasi.
Moeldoko melanjutkan, pada sisi yang sama, restrukturisasi POM TNI menjadi pelaksanaan revolusi mental dan nawacita yang dituangkan dalam reformasi birokrasi TNI. Komandan POM TNI diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan korektif terkait penyelenggaraan penegakan hukum tata tertib dan penguatan POM TNI.
"Saya percaya dengan adanya restrukturisasi POM TNI, ini akan memberikan hal positif. Saya tegaskan POM TNI adalah penjuru dalam penegakan disiplin, maka anggota POM harus lebih dulu menunjukkan disiplin," kata Moeldoko.
Selain dilakukan peresmian, dalam upacara tersebut, Panglima TNI mengangkat Mayor Jenderal Maliki Mift sebagai Komandan POM TNI. Upacara melibatkan 759 personel Polisi Militer TNI dan Polri.
Polisi Militer sebelumnya hanya berada di tiap-tiap kesatuan TNI, seperti POM Angkatan Darat, POM Angkatan Laut, dan POM Angkatan Udara. Saat ini, POM TNI menjadi otoritas pengawasan tertinggi dalam struktur TNI.



Credit  KOMPAS.com

Kamis, 30 April 2015

Gravitasi, Cumi-cumi, dan Kebutaan: Bagaimana Rasanya Hidup di Luar Angkasa?

Misi ketahanan tubuh manusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama satu tahun diluncurkan pada 27 Maret lalu dan melibatkan 19 uji medis dan biologis, 14 di antaranya dirancang oleh Badan Antariksa Rusia. Kosmonot Mikhail Kornienko dan astronot NASA Scott Kelly juga akan melakukan dua eksperimen bersama. Sebagian besar tes akan digunakan oleh para ilmuwan untuk menilai kemampuan tubuh manusia selama melakukan perjalanan luar angkasa jangka panjang untuk persiapan misi ke Mars.

Kelaparan di Ruang Tanpa Gravitasi
Seperti yang ditunjukan oleh beberapa uji coba sebelumnya, kondisi tanpa bobot berdampak terhadap kebiasaan makan manusia. Makanan tak memiliki bobot di luar angkasa, sehingga para astronot merasa lebih sering lapar di banding saat mereka di Bumi. Menurut Boris Afonin, pengawas ilmiah uji makanan, peningkatan nafsu makan yang dikombinasikan dengan rendahnya jumlah kegiatan fisik kadang menciptakan peningkatan berat badan para penjelajah ruang angkasa.

Dampak lain kondisi tak berbobot adalah astronot merasakan perubahan pada indra perasa mereka saat di luar angkasa. "Ini bukan berarti makanan asin menjadi manis atau asam," kata Afonin. "Tapi astronot kerap menyadari bahwa makanan yang mereka sukai saat menjalani tes uji coba makanan di Bumi tak terlihat enak lagi. Beberapa dari mereka mengeluh mereka tak memperoleh kesenangan dari makan saat sedang menjalankan misi. Penyebab hal ini masih harus kami selidiki."
Namun, saat pulang ke rumah, astronot tak bisa langsung menyantap bistik atau borsht (sup bit khas Rusia), seperti yang diduga orang-orang. "Mereka perlu beradaptasi terlebih dahulu, karena setelah menyelesaikan misi di luar angkasa, mencerna makanan Bumi dibutuhkan kerja keras," kata Afonin. "Alasannya, kondisi tak berbobot juga menekan aktivitas sistem pencernaan manusia, atau dengan kata lain usus kehilangan kemampuan untuk mendorong makanan."
Akan tetapi, menurut Afonin, semua itu hanyalah asumsi umum, dan uji coba yang ia awasi akan menentukan bagian mana dari saluran pencernaan manusia yang paling terdampak, termasuk jika ada risiko perubahan patologis. Data tersebut akan digunakan untuk mencari tahu cara menghindari perubahan yang berbahaya dalam sistem pencernaan dan menyusun diet yang optimal bagi astronot.

Darah Mengalir ke Atas
Ilmuwan Rusia yang terlibat dalam misi tersebut juga akan memantau metabolisme tubuh Mikhail Kornienko. Setiap dua bulan, sang kosmonot akan mengisi kuesioner mengenai konsumsi air dan makanan, mengambil sampel darah, dan hasilnya ditampilkan pada alat khusus bernama "Sprut" (cumi-cumi dalam bahasa Rusia).

Data diharapkan dapat membantu ilmuwan melihat bagaimana kondisi tanpa bobot memengaruhi daya tahan tubuh dan sistem kelenjar endokrin manusia. "Bahkan perubahan kecil di kelenjar endokrin dapat berdampak terhadap performa astronot," terang Galina Vasilieva, kepala peneliti di Institute of Biomedical Problems of the Russian Academy of Sciences.
Selain itu, pengaruh kondisi tanpa gravitasi juga berdampak terhadap redistribusi cairan tubuh manusia dan bisa mengakibatkan dehidrasi. "Kondisi tanpa bobot membuat sejumlah besar darah didistribusikan ulang ke bagian atas tubuh," kata Vasilieva. "Semua organ, termasuk hati, harus bekerja lebih keras. Untuk beradaptasi terkait hal ini, tubuh berusaha menyingkirkan kelebihan cairan. Akibatnya, pada hari pertama misi astronot memperlihatkan peningkatan jumlah urin."
Saat astronot kembali ke Bumi, hal yang terjadi sebaliknya: gravitasi menyergap dan darah cenderung didorong ke bagian bawah tubuh, sehingga astronot sulit berdiri di atas kaki mereka setelah mendarat. Uji coba yang dilakukan oleh tim Rusia akan membantu memfasilitasi dan mempercepat adaptasi pada kondisi baik di antariksa maupun di Bumi.

Terlalu Mudah Bernafas

Tes lain yang dilakukan dijuluki "Udod" (sejenis burung berwarna di Rusia). Uji coba pertama dilakukan pada saat astronot berada di kondisi tanpa gravitasi. Uji coba tersebut mempelajari dampak redistribusi cairan pada sistem pernafasan dan pengelihatan. Peningkatan aliran darah ke bagian atas tubuh menyebabkan tekanan intrakranial. Ini dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan pengelihatan, yang telah dilaporkan oleh beberapa astronot. Hal itu juga terjadi saat para astronot berdiri terbalik.
Sebagai bagian dari eksperimen, Mikhail Kornienko akan bernafas menggunakan alat khusus yang didesain untuk menurunkan tekanan darah di rongga dada dan mendorong darah kembali ke bawah, kata salah satu ilmuwan Rusia Alexander Suvorov. "Dalam kondisi tanpa gravitasi, otot pernafasan melemah, sama seperti otot kaki, karena di sana lebih mudah untuk bernafas," kata Suvorov. "Udod didesain untuk membuat kosmonot melakukan upaya lebih keras menghirup nafas di kondisi tanpa bobot, bekerja seperti mesin olahraga," terangnya.


Credit   RBTH Indonesia


MiG-35: Sang Pahlawan Tempur Udara



Lintasan terbang pendek, liukan tajam lepas landas hingga nyaris vertikal, dan sang pesawat tempur berputar dalam waltz udara yang penuh intrik. Terbang lurus sambil menambah kecepatan, namun bukannya 'keluar' secara spektakuler dari zona pengelihatan, pesawat melakukan pengereman penuh dengan permukaan badan pesawat seutuhnya. Pesawat tersebut sungguh 'berdiri' di ekornya, dengan hidung vertikal di udara. Kemudian meluncur turun.

Sebelumnya, hanya pesawat tempur Sukhoi degan mesin variable thrust vector Su-30MKI yang dipesan oleh India yang dapat melakukan trik semacam itu. Lintasan terbang pendek, rem tajam, serta manuver yang tak terbayangkan bagi pesawat memberi pilot keuntungan taktis dalam pertempuran udara. Sekarang ini, monopoli superioritas udara telah dihancurkan oleh pesawat tempur Rusia lain, MiG-35.
Secara penampilan eksternal, MiG-35 tak berbeda dari MiG-29 biasa. Garis cetakannya sama, namun ujung bagian kokpitnya agak sedikit berbeda: seluruhnya terbuat dari kaca, seperti pesawat tempur generasi kelima terbaru Amerika F-22 Raptor dan pesawat Rusia T-50. Kokpit MiG-35 tak berisi peralatan pointer-type lagi. Hanya panel LCD yang menampilkan informasi penerbangan dan pertempuran secara lengkap. Ini merupakan prototipe kokpit pesawat tempur generasi kelima, kata Givi Janjgava, Kepala Technocomplex, perusahaan yang mengembangkan model avionik untuk dunia aviasi Rusia. Fitur lain yang terkenal adalah mesin RD-33OVT buatan biro konstruksi Klimov. Mulut pipanya dapat berputar dalam segala arah, tak hanya pada penerbangan 'reguler', tapi juga setelah pembakaran mesin. Fitur ini membuat MiG-35 benar-benar berbeda dari pesawat seperti Su-30MKI atau pesawat Amerika F-22. Kesederhanaan MiG membuat pesawat ini lebih mudah dimanuver dan dikendalikan dalam segala moda, pada kecepatan tinggi dan tanpa kecepatan sekalipun.

MiG-35 mampu untuk melawan target udara, darat, dan laut sama baiknya. Pesawat tempur ini dilengkapi dengan radar Zhuk-ME dengan modus pemetaan medan. Jangkauan senjata udara milik pesawat ini juga lebih jauh. Tak seperti pesawat tempur versi sebelumnya, MiG-35 mampu mengangkut senjata tempur hingga enam ton, sehingga kapasitasnya tak jauh dari pesawat tempur kelas berat yang mampu mengangkut senjata di atas delapan ton.
Belum lama ini, MiG-35 bepartisipasi dalam tender India untuk memasok 126 pesawat tempur kelas ringan. Proyek ini bernilai sepuluh miliar dolar AS. Tender dimenangkan oleh pesawat tempur Prancis Rafale. Alasannya, pesawat tersebut lebih unggul secara teknologi dibanding para pesaingnya, selain itu Paris berencana mentransfer teknologi produksi kunci pesawat tersebut pada Delhi.
Namun, yang menjadi kekhawatiran India, kedua pihak belum menyepakati biaya akhir mesin dan keinginan New Delhi untuk mendapatkan transfer teknologi produksi. Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar juga menyebutkan bahwa perjanjian Rafale terasa terlalu mahal bagi negaranya: perusahaan Dassault Aviation meningkatkan harga pesawat dua kali lipat per buah, dari 65 juta dolar AS menjadi 120 juta dolar AS. Hal ini membuat India harus merogoh kocek 28-30 miliar dolar AS untuk membeli 126 pesawat.

Selain itu, biaya persenjataan pesawat seperti misil dan bom juga menjadi pertimbangan yang dipikirkan India. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri India Vijay Kumar Singh, yang menyebutkan daya tarik harga dan keandalan produksi di bawah lisensi Rusia untuk pembuatan pesawat multi-peran Su-30 sebanding dengan Rafale Prancis. Hasilnya, Delhi memilih keluar dari kesepakatan dengan Prancis. Kemungkinan militer India akan mengalihkan perhatiannya kembali pada pesawat tempur kelas ringan Rusia MiG-35, yang dapat digunakan tak hanya dari lapangan terbang darat tapi juga dari kapal induk. Dalam bentuk itulah militer Rusia membeli pesawat ini.


Credit  RBTH Indonesia


Rusia Modifikasi Kendaraan Tempur BMP, Tambahkan Meriam Kapal Perang

Metode evolusioner mengantarkan mereka pada pembuatan unit tempur baru Bakhcha-U, pengembangan BMP-3 dan BMD-4, serta modernisasi BMP-2. Modul senjata yang digunakan terdiri dari dua meriam, 100 mm dan 30 mm. Meriam 100 mm mampu meluncurkan misil, yang artinya kini bunker musuh dapat dihancurkan dengan mudah oleh kendaraan tempur Rusia. Inovasi tersebut tak hanya diterapkan oleh militer Rusia, tapi juga oleh sepuluh negara lain. Namun, BMP Rusia memiliki kekurangan yang cukup signifikan: dengan bobot 18 ton, kendaraan ini tak bisa menyediakan keamanan yang memadai bagi para kru kendaraan saat melakukan penembakan.

Pengalaman dalam konflik lokal membuat produsen senjata Rusia sangat sadar adanya kebutuhan akan BMP kelas berat. Para produsen kendaraan tempur Rusia cukup lama tak bisa meninggalkan konsep transportasi mengambang untuk infanteri, dan kemudian, fokus utama pengembangan diletakkan pada pasar luar negeri.
Saat hubungan Rusia dan Prancis agak harmonis setelah peristiwa tahun 2008, kedua negara tersebut merancang kerja sama pengerjaan proyek Atom, yakni pembuatan kendaraan lapis baja beroda kelas berat yang akan digunakan sebagai sarana transportasi pasukan. Perusahaan Rusia Burevestnik ditugaskan membuat modul tempur, sementara Prancis dan anak perusahaan Swedia Volvo, Renault Trucks Defense, ditugaskan untuk merancang bentuk dasar kendaraan tempur infanteri beroda (BMP VBCI). Prototipe kendaraan tersebut ditampilkan dalam pameran senjata Russian Expo Arms 2013. Dengan penampilannya yang futuristik dan dilengkapi meriam kapal perang, prototipe tersebut mengejutkan para pengunjung. Meriam yang sama juga digunakan oleh Burevestnik saat membuat sistem antipesawat Soviet S-60 57 mm, yang diproduksi pada 1940-an dan telah berkali-kali dimodifikasi hingga menjadi A-220M, yang kini digunakan di kapal perang Rusia.

Foto: Sergey Ptichkin, RG
Meriam antipesawat 57 mm, dengan jangkauan 12 ribu meter dan kemampuan tembak sekitar 300 tembakan per menit, segera memperlihatkan kekuatan tempur BMP. S-60 terbilang ketinggalan zaman karena meriam antipesawat itu sudah pernah digunakan dalam Perang Vietnam, namun ketika meriam tersebut digunakan di darat, jelas lain cerita.
Dalam pertempuran di Suriah, S-60 yang sudah usang mendemonstrasikan kemampuannya menghancurkan pasukan musuh, bahkan saat musuh berlindung di balik benteng kuat. Dilengkapi dengan mekanisme modern dan alat pengintai, meriam ini dapat menjadi alternatif yang sangat tepat untuk menggantikan meriam 25 mm yang digunakan dalam kendaraan tempur infanteri Prancis. Namun, pada 8 April 2014, perusahaan Swedia Volvo meminta anak perusahaannya, Renault Trucks Defense, menghentikan proyek kerja sama tersebut karena sanksi yang dikirim Uni Eropa terhadap Rusia.
Pada 22 Februari 2015, Direktur Jenderal Uralvagonzavod (perusahaan induk Burevestnik) Oleg Sienko menyebutkan bahwa pengerjaan kendaraan lapis baja Atom akan diteruskan dengan mitra baru, dan modul baru untuk BMP telah dibuat secara spesifik sesuai pesanan pembeli.

Dalam pameran militer di Uni Emirat Arab IDEX 2015, Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengumumkan saat ini Rusia sedang membuat sistem meriam 57 mm, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab. Dasar untuk modul militer Rusia akan dibuat di Uni Emirat Arab, menggunakan sasis Finnish Patria AMV BMP kelas berat dengan konfigurasi roda 8x8, sama seperti VBCI Prancis. Selain itu, meriam 'revolusioner' 57 mm pada kendaraan lapis baja Emirati akan digantikan oleh modul 'evolusioner' Bakhcha, yang cukup dikenal di negara Arab karena mereka telah membeli sejumlah besar BMP-3.
Uralvagonzavod menyebutkan, meriam 57 mm tersebut juga akan digunakan di unit Rusia. Modul tempur baru akan menjadi bagian dari BMP kelas berat Rusia. Namun ia menyebutkan, "Instalasi meriam dengan kaliber lebih kecil pada mesin raksasa tak sesuai dengan persyaraatan taktis dan teknis modern".



Credit  RBTH Indonesia

Laksma TNI Muchamad Richad Resmi Jabat Danpuspomal yang Baru


Laksma TNI Muchamad Richad Resmi Jabat Danpuspomal yang Baru 
 
Jakarta  (CB) - Laksamana Pertama TNI Muchamad Richad resmi menjabat Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) menggantikan Brigjen TNI Marinir Gunung Heru. Saat upacara militer, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi memimpin acara serah terima jabatan Danpuspomal ini.

Upacara serah terima jabatan dimulai sekitar pukul 08.35 WIB. Saat memulai upacara, KSAL mengitari batalyon prajurit TNI AL yang ada di lapangan lebih dulu.

Dalam sambutannya, KSAL berpesan agar Danpuspomal bisa menciptakan manajemen penanganan secara komprehensif agar mencegah pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL saat ini dinilainya semakin meningkat secara kualitatif dan kuantitatif.

"Diperlukan sebuah penanganan yang komprehensif dari petugas Puspomal melalui manajemen penanganan tindak pelanggaran secara preventif sampai represif sehingga menghasilkan prajurit TNI AL yang taat hukum dan profesinal," kata Ade di lapangan markas Puspomal, Kepala Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Adapun sosok Laksma Muchamad Richad bukan orang baru di lingkungan Polisi Militer Angkatan Laut. Saat 2010, dia pernah menjawab Wakil Komandan Puspomal. Sebelum menjabat Danpuspomal, Richad posisinya adalah Kepala Pusat Pembinaan Mental (Kapusbintal) TNI.

Sementara, Brigjen TNI Marinir Gunung Heru saat ini menempati posisi baru sebagai Staf Khusus KSAL di Mabes AL.

Dalam upacara sertijab ini, hadir sejumlah pejabat tinggi TNI AL. Selain itu, tampak perwakilan Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.

Credit  DetikNews

KSAL Yakin Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis


KSAL Yakin Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis

Jakarta  (CB) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi yakin tak ada ancaman kerja sama alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan Prancis terkait ancaman eksekusi hukuman mati terhadap warganya, Serge Areski Atlaoui. Ia percaya kerjasama alutsista buatan Prancis seperti KRI Rigel-933 tidak akan terhambat.

"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi," kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade, tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.

"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan. Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum TNI itu.

Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.

"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.

Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.

Credit   DetikNews

TNI AL: KRI Rigel 933 Tiba di Indonesia Pertengahan Mei 2015


TNI AL: KRI Rigel 933 Tiba di Indonesia Pertengahan Mei 2015 
 
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Laut memperkirakan kapal jenis Hidrogafi dan Oseanografi KRI Rigel 933 tiba di Indonesia pada pertengahan Mei 2015. Kapal canggih buatan Prancis itu saat ini masih dalam perjalanan menuju Tanah Air.

"Pertengahan Mei tiba kemungkinan ya. Sekarang dalam perjalanan, beberapa waktu lalu kan sudah lewat Jeddah. Kan jalurnya ini ada yang buka tutup juga," kata Kadispen TNI AL, Laksma Manahan Simorangkir di lapangan markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Manahan optimis KRI Rigel 933 ini punya peran vital dalam membantu pengawasan di laut. Begitu tiba, rencananya KRI Rigel 933 ini akan ditempatkan di pos Hidrografi, Ancol, Jakarta Utara.

"Hidrografi Ancol. Akan ditaruh nanti di situ pos awalnya," ujar perwira tinggi bintang satu itu.

Seperti diberitakan, KRI Rigel 933 merupakan kapal pertama dari dua kapal sejenis yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis. Dua kapal canggih jenis Hidrografi dan Oseanografi ini dibeli dengan biaya USD 94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.

Kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933. Kapal berteknologi modern ini dilengkapi dengan peralatan survey Hidrografi dan Oceanografi.

Credit  DetikNews

Panglima TNI Inisiatif Menghadap Presiden Untuk Beri Bantuan Gempa Nepal


Panglima TNI Inisiatif Menghadap Presiden Untuk Beri Bantuan Gempa Nepal

Jakarta (CB) - Indonesia memberikan sejumlah bantuan atas musibah gempa 7,9 yang melanda Nepal. Meski belum mengirimkan pasukan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berinisiatif menghadap Presiden Joko Widodo untuk menawarkan bantuan jika diperlukan.

"Panglima TNI langsung menghadap Presiden (tak lama sesudah gempa), beliau bilang kami sudah menyiapkan ini-itu kalau diperlukan," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/4/2015).

Meski begitu, hingga saat ini Jokowi belum memerintahkan untuk mengirimkan pasukan TNI untuk membantu proses evakuasi. Saat ini TNI hanya membantu 2 material berupa 2 pesawat untuk mengangkut tim kemanusiaan Indonesia serta barang-barang bantuan yang dikirimkan.

"Untuk membantu bancana alam di Nepal, TNI membantu dengan materi 2 pesawat, Boeing dan Hercules. Boeing untuk membantu mengangkut bantuan pemerintah yang sudah berangkat tadi," kata Fuad.

"TNI juga bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi yang menyiapkan bantuan makanan dan pakaian. Kami menggalang, TNI bantu dengan Hercules karena kalau TNI nggak ada dana untuk seperti itu. Bantuan pemerintah kan melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," sambungnya.

Walau tak mengirim bantuan pasukan, sejumlah personel TNI mengawal rombongan Kemenlu yang memberikan bantuan ke Nepal. Sementara itu saat ini pesawat Hercules sedang dalam proses pengisian muatan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

"Hercules sekarang sedang diisi. Kalau nggak malam ini berangkat ya besok pagi (hari ini). TNI bantu dengan alutsista dimiliki. kita tidak mengirimkan bantuan personel, di Nepal kan lebih dekat dengan India dan Thailand jadi pasukan mungkin dari sana karena lebih efisien. Tapi pasukan TNI selalu siap, kalau diperintahkan, kapan saja kami siap berangkat," tutup Jenderal Bintang 2 tersebut.

Credit  DetikNews

Perubahan Paradigma Perang, TNI Bentuk Komando Operasi Khusus


Perubahan Paradigma Perang TNI Bentuk Komando Operasi Khusus
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (Dok. Sindo).
 
 
JAKARTA  (CB) - Indonesia tengah dihadapkan pada pergeseran dan perubahan paradigma perang dan paradigma operasi militer. Di era globalisasi ini, negara tidak lagi ditempatkan sebagai ancaman kedaulatan dan perdamaian bagi negara lain.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengingatkan perubahan bentuk ancaman itu mengharuskan adanya optimalisasi kemampuan prajurit TNI, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan cara membentuk komando operasi khusus TNI.

"Ini sebagai bagian dari optimalisasi interoperability TNI, sekaligus sebagai kekuatan  standby force dalam penanggulangan terorisme," ujar dalamm sambutannya di peringatan HUT ke-63 Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).

Menurutnya, keberadaan komando pasukan khusus TNI tidak mereduksi atau bahkan melikuidasi keberadaan Kopassus secara struktural. Kopassus, kata Moeldoko, tetap bagian dari pembinaan TNI Angkatan Darat.

"Dalam konteks peran dan tugas inilah, Kopassus menjadi unsur utama strategi dari komando operasi TNI," jelasnya.

Dia menambahkan, keberadaan Kopassus pada komando operasi pasukan khusus TNI direpresentasikan oleh satuan 81. Keberadaanya akan menjadi kekuatan trimatra terpadu bersama Detasemen Jalamangkara TNI Aangkatan Laut (AL) dan Detasemen Bravo TNI Angkatan Udara (AU).

Ketiga kesatuan tersebut selanjutnya diformat dalam satuan tugas atau task force dengan paket rotasi periodeisasi penugasan. Sementara staf struktural permanen, kata Moeldoko, hanya pada tingkat komando operasi yang berkedudukan di bawah Mabes TNI.

"Inilah restrukturisasi TNI yang akan dilakukan ke depan. Saya berharap, Kopassus untuk terus mengembangkan kepemimpinan lapangan, serta menjaga soliditas dan loyalitas tinggi sebagai karakter prajurit komando pasukan khusus TNI," ucapnya.



Credit  SINDOnews