Senin, 15 Desember 2014
Perkuat armada laut, TNI AL datangkan kapal canggih dari Prancis
CB - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali mendapatkan armada baru, yakni kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1). Meski digunakan TNI AL, namun kapal ini akan lebih banyak dipergunakan sebagai alat untuk penelitian.
Kapal ini baru saja diterima TNI AL dari galangan kapal OCEA Prancis. Serah terima tersebut dilakukan secara simbolis oleh pemimpin perusahaan OCEA dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Marsetio, di OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis.
Kapal dengan nomor lambung 933 tersebut terbuat dari aluminium dengan bobot 515 ton, memiliki dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter. Kapal yang mampu menampung 40 kelasi ini akan berlayar menuju Indonesia pada Maret 2015 mendatang.
Pembuatan kapal ini merupakan buah dari kontrak pengadaan kapal yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan dengan galangan OCEA Prancis, pada Oktober 2013. Sesuai perjanjian tersebut, OCEA akan membuat dua unit kapal dengan jenis dan kemampuan yang sama.
Kapal BHO produksi OCEA ini merupakan kapal survei canggih yang mampu memetakan laut dalam (deep water), karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru. Kapal BHO ini merupakan jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) untuk meneliti kondisi geografis laut Indonesia.
Tak hanya peralatan canggih, kapal ini juga dilengkapi peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk mendapatkan pencitraan bawah laut hingga 1.000 meter. Selain itu, juga terdapat Remotely Operated Vehicle (ROV), robot bawah air yang dilengkapi kamera bawah air.
Dengan dua peralatan tersebut, maka informasi visual kondisi bawah laut bisa tercitrakan dengan baik. Apalagi, ROV juga mampu mengambil material bawah laut yang bisa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Dalam melaksanakan manuver kapal ini dilengkapi dengan Dynamic Position, Auto Pilot 70 dan stabilitas kapal menggunakan Anti-Rolling Tank. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan metraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm.
Dalam pengoperasian nantinya, kapal BHO ini diharapkan dapat lebih mendukung peran Dinas Hidro-oseanografi TNI AL (Dishidros) pada khususnya dan TNI AL pada umumnya dalam melaksanakan kemampuan survei dan pemetaan untuk kepentingan militer dan sipil yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan dan pembangunan Indonesia.
Credit Merdeka.com
Mengenal KRI John Lie, Kapal Tempur Baru TNI AL Berjenis Frigate
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE Pengukuhan KRI John Lie oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI DR Marsetio MM, Sabtu (13/12/2014).
BITUNG, CB - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI DR Marsetio MM, Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang dan Panglima Armada Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ary Hendricus Sembiring resmi mengukuhkan penggunaan nama KRI John Lie 358. Kapal ini adalah kapal perang jenis frigate pabrikan Inggris, yang diresmikan di Dermaga Pelabuhan Samudera Bitung, Sabtu (13/12/2014).
Komandan KRI John Lie, Kolonel Laut (P) Antonius
Widyoutomo kemudian menjelaskan alasan penamaan John Lie. Menurutnya,
Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma, atau yang lebih dikenal
sebagai John Lie, adalah seorang perwira tinggi TNI AL dari etnis
Tionghoa yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. John
Lie lahir pada tanggal 9 Maret 1911 di Manado, Sulawesi Utara.
"Pengalamannya sebagai pelaut dan pengetahuan taktik tempur laut
serta pembersihan ranjau laut didapat saat bekerja sebagai Klerk Mualim
III di perusahaan pelayaran niaga milik Belanda selama beberapa tahun
hingga terjadi Perang Dunia II. Dan saat perang dunia II berakhir beliau
bergabung dengan Marine Division pada Kesatuan Rakyat Indonesia
Sulawesi (KRIS)," tutur Anton.Anton melanjutkan, atas prestasi John Lie dia diterima di angkatan Laut RI dan diperintahkan untuk bertugas di Cilacap dengan pangkat Kapten, di pelabuhan. Menurut Lulusan Akabri tahun 1993 ini, John Lie menorehkan prestasi berhasil membersihkan ranjau yang ditanam oleh Jepang untuk menghadapai pasukan sekutu. "Atas jasanya itu beliau dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor," ucap Anton.
John Lie dalam tugasnya mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut hasil bumi menuju Singapura dibarter dengan senjata yang nantinya akan diserahkan kepada pejabat RI di Sumatera sebagai sarana perjuangan melawan Belanda dengan melakukan operasi menembus blokade Belanda.
"Beliau menggunakan kapal cepat eks kapal angkatan Laut Inggris yang dinamakan 'The Outlaw' yang diawaki oleh 15 ABK. Beberapa media menjuluki beliau sebagai 'The Great Smuggler with the Bible' dan atas jasa beliau kemudian dianugerahi tanda jasa pahlawan oleh Presiden Soekarno waktu itu," papar Anton.
Adapun spesifikasi KRI John Lie, menurut Kolonel Anton, adalah KRI yang paling canggih yang dimiliki oleh TNI AL saat ini. KRI John Lie memiliki teknologi yang dibeli dari Inggris serta merupakan yang terbaru di jenisnya.
"Kapal tempur ini jenis Frigate yang memiliki kemampuan peperangan permukaan, udara, bawah air dan peperangan eletronika. Kemampuan peperangan multi dimensi, bahkan ada heli tempur on board, bisa diantisipasi semuanya bukan hanya fisik," kata dia.
Pria yang sudah tujuh kali menjadi komandan kapal KRI ini jelas bukan sembarang memuji KRI John Lie 358. Sebab, dari tujuh KRI yang dikomandaninya, inilah yang dianggap Kolonel Anton sebagai yang tercanggih.
"Kecanggihannya saja saat ini sesuai standar Kapal Perang NATO, dan merupakan kapal yang tercanggih yang ada di ASEAN saat ini," sebutnya.
KRI John Lie dibeli dari Inggris masuk ke
Armatim di Surabaya setelah menempuh 44 hari perjalanan dari Inggris dan
tiba beberapa saat sebelum pelaksanaan HUT TNI di Surabaya. "Kami yakin
dengan makin canggihnya peralatan tempur TNI AL sekarang ini bisa
meredam aksi pencurian di laut juga menjaga keutuhan NKRI yang kita
cintai ini,"
Credit KOMPAS.com
Silent Nemo, Alat Mata-Mata Baru AS
(Foto: Sky News)
BOSTON (CB) – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) buat
sebuah terobosan baru. Mereka membuat sebuah alat canggih berupa robot
ikan untuk menjadi sebuah mata-mata di dalam air.
Robot ikan tersebut diberi nama Silent Nemo. Angkatan LautAS berharap alat canggih berbentuk ikan tuna tersebut dapat digunakan untuk memeriksa lambung kapal, memeriksa ancaman di bawah laut seperti tambang, dan melakukan misi pengintaian rahasia.
"GhostSwimmer memungkinkan Angkatan Laut sukses menjalankan misi, sekaligus menjaga penyelam dan pelaut tetap aman,” kata Direktur Boston Engineering Advanced Systems Group, Michael Rufo, seperti dilansir dari Sky News, Minggu (14/12/2014).
"Robot ini berenang seperti ikan tidak dengan berosilasi sirip ekornya bolak-balik. Unit ini merupakan sebuah kombinasi dari sistem rekayasa tak berawak, propulsi, dan kontrol kemampuan yang unik,” lanjutnya.
Robot tersebut mampu beroperasi sendiri dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, robot juga dapat dikontrol melalui laptop dengan jarak hingga 500 kaki.
"Proyek ini penting karena kita memanfaatkan kemampuan otak dan bakat pelaut junior," kata Kepala Departemen untuk Konsep dan Inovasi, Angkatan Laut Warfare Pembangunan Command (NWDC), Kapten Jim Loper.
“Mantera kami adalah ‘Anda memiliki izin untuk kreatif’. Kami ingin orang-orang kami memiliki impian yang besar dan mengerjakannya. Kami ingin melihat proyek seperti ini lagi,” sambungnya.
Credit OkeZone
Robot ikan tersebut diberi nama Silent Nemo. Angkatan LautAS berharap alat canggih berbentuk ikan tuna tersebut dapat digunakan untuk memeriksa lambung kapal, memeriksa ancaman di bawah laut seperti tambang, dan melakukan misi pengintaian rahasia.
"GhostSwimmer memungkinkan Angkatan Laut sukses menjalankan misi, sekaligus menjaga penyelam dan pelaut tetap aman,” kata Direktur Boston Engineering Advanced Systems Group, Michael Rufo, seperti dilansir dari Sky News, Minggu (14/12/2014).
"Robot ini berenang seperti ikan tidak dengan berosilasi sirip ekornya bolak-balik. Unit ini merupakan sebuah kombinasi dari sistem rekayasa tak berawak, propulsi, dan kontrol kemampuan yang unik,” lanjutnya.
Robot tersebut mampu beroperasi sendiri dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, robot juga dapat dikontrol melalui laptop dengan jarak hingga 500 kaki.
"Proyek ini penting karena kita memanfaatkan kemampuan otak dan bakat pelaut junior," kata Kepala Departemen untuk Konsep dan Inovasi, Angkatan Laut Warfare Pembangunan Command (NWDC), Kapten Jim Loper.
“Mantera kami adalah ‘Anda memiliki izin untuk kreatif’. Kami ingin orang-orang kami memiliki impian yang besar dan mengerjakannya. Kami ingin melihat proyek seperti ini lagi,” sambungnya.
Credit OkeZone
Anggota DPR RI Sepakat Madura Jadi Provinsi
(foto: Antara)
BANGKALAN (CB) - Anggota DPR RI dari dapil Madura, Farid
Alfauzi, sepakat dengan adanya wacana Madura menjadi sebuah provinsi
baru. Sudah waktunya Madura memisahkan diri dari provinsi Jawa Timur
(Jatim).
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengembalikan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Pulau Madura, untuk sepenuhnya dinikmati masyarakat Madura. Sehingga kesejahteraan warga bisa lebih meningkat dibandingkan sekarang.
Saat ini, hasil SDA yang dikeluarkan dari perut bumi Madura tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat setempat. Pasalnya, sebagian hasil kekakayaan alam masih disetorkan ke Provinsi Jatim.
Di pulau Madura sendiri banyak lokasi pengeboran minyak dan gas (migas). Misal di Kabupaten Bangkalan ada West Madura Offshore (WMO). Begitu juga di Sampang dan Sumenep ada pengeboran migas.
"Saya sepakat Madura jadi Provinsi. Asalkan bukan dengan niat menjadikan bagian birokrasi baru di Madura, tapi dalam kerangka mengembalikan potensi alam untuk masyarakat Madura," terang Farid saat ditemui di rumahnya Desa/Kecamatan Burneh, Bangkalan, Senin (15/12/2014).
Menurut Farid, desakan terhadap pemerintah pusat agar Madura bisa segera menjadi provinsi sangat penting.
"Kalau persyaratan dalam undang-undang harus ada 4 sampai 5 kabupaten/kota untuk jadi provinsi, ada banyak contoh di luar Jawa dengan 3 kabupaten/kota sudah bisa bentuk provinsi baru. Lalu SDA yang kita miliki sangat besar. Bila dibandingkan dengan Bali, SDA-nya lebih banyak Madura. Hanya saja disana punya kekhasan dan budaya sehingga banyak menarik minat wisatawan," tandasnya.
Credit OkeZone
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengembalikan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Pulau Madura, untuk sepenuhnya dinikmati masyarakat Madura. Sehingga kesejahteraan warga bisa lebih meningkat dibandingkan sekarang.
Saat ini, hasil SDA yang dikeluarkan dari perut bumi Madura tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat setempat. Pasalnya, sebagian hasil kekakayaan alam masih disetorkan ke Provinsi Jatim.
Di pulau Madura sendiri banyak lokasi pengeboran minyak dan gas (migas). Misal di Kabupaten Bangkalan ada West Madura Offshore (WMO). Begitu juga di Sampang dan Sumenep ada pengeboran migas.
"Saya sepakat Madura jadi Provinsi. Asalkan bukan dengan niat menjadikan bagian birokrasi baru di Madura, tapi dalam kerangka mengembalikan potensi alam untuk masyarakat Madura," terang Farid saat ditemui di rumahnya Desa/Kecamatan Burneh, Bangkalan, Senin (15/12/2014).
Menurut Farid, desakan terhadap pemerintah pusat agar Madura bisa segera menjadi provinsi sangat penting.
"Kalau persyaratan dalam undang-undang harus ada 4 sampai 5 kabupaten/kota untuk jadi provinsi, ada banyak contoh di luar Jawa dengan 3 kabupaten/kota sudah bisa bentuk provinsi baru. Lalu SDA yang kita miliki sangat besar. Bila dibandingkan dengan Bali, SDA-nya lebih banyak Madura. Hanya saja disana punya kekhasan dan budaya sehingga banyak menarik minat wisatawan," tandasnya.
Credit OkeZone
Rusia Kemungkinan Bakal Kirim Pasukan ke Ukraina
Rusia mungkin akan kirim pasukan jika AS kirim pasukan ke Ukraina (Reuters)
Melansir Russia Today, Minggu (14/12/2014), Mikhail Yemelyanov, seorang politisi dari partai sayap kiri Rusia menegaskan, jika keputusan senat AS tersebut sudah disahkah oleh Presiden Barack Obama, maka Rusia akan turut mengambil langkah militer.
“Keputusan Senat AS sangat berbahaya. Jika hal ini ditandatangani oleh presiden mereka, Rusia harus membalas dengan langkah-langkah yang memadai," ucap Yemelyanov dalam sebuah pernyataan.
Menurutnya, Parlemen Rusia harus secepatnya mengajukan permohonan kepada Majelis Tinggi agar Rusia diperbolehkan mengirimkan pasukan ke Ukraina. Yemelyanov menyatakan, hal ini dilakukan demi melindungi kepentingan nasional.
"Dengan akan disahkan keputusan (senat AS) tersebut, sepertinya kita harus segera mengajukan langkah balasan yang memadai kepada Mahkamah Tinggi, sehingga memungkinkan Presiden Vladimir Putin untuk bisa mengerahkan pasukan ke Ukraina timur,” ucapnya.
“Hal ini harus dilakukan sebelum AS mengirimkan pasukan dan senjata dalam jumlah besar ke Ukraina, yang dapat mengancam kita,” Yemelyanov menambahkan.
Credit SINDOnews
Mabes TNI: Ada Pihak Tak Suka Kekuatan TNI Bertambah
Ilustrasi. (SINDOphoto)
JAKARTA (CB) - Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan ada pihak yang tidak menyukai semakin kuatnya alat utama sistem persenjataan (Alutsista) militer Indonesia.
Hal ini ditunjukan ketika TNI memiliki peluncur roket jarak jauh, ada yang menuding pengadaan persenjataan ini bermasalah. “Saya rasa ini adalah pihak yang tidak suka dengan semakin kuatnya kami,” ujar Fuad saat dihubungi, Minggu (14/12/2014).
Menurutnya, multiple launch rocket system (MLRS) dari Avibras Industria Aerospacial asal Brasil untuk TNI Angkatan Darat ini mampu meluncurkan roket dengan jarak yang sangat jauh. Roket yang diluncurkan alat ini mampu menghancurkan area hingga dua hektar.
Alutsista ini ditempatkan di pusat pendidikan artileri medan (Armed) TNI AD. Artileri ini merupakan buatan Avibras Aerospacial Brazil. Roket bisa meluncur hanya dalam 16 detik.
Fuad menyatakan, alutsista ini akan mampu memaksimalkan kekuatan TNI. “Peluncur roket dan sejumlah persenjataan yang kita miliki sekarang sudah mampu memenuhi minimal essential force (MEF). Pada 2014 ini saja sudah 50% MEF terpenuhi. 2019 nanti MEF harus terpenuhi 100%.
Spesifikasi MLRS dinilainya semakin membuat TNI tangguh dan disegani banyak pihak. Sayangnya, ada saja pihak yang tidak menyukai perkembangan ini. Pihak tersebut, menurut Fuad, bermanuver dengan membuat propaganda untuk membuat citra negatif terkait pertahanan Indonesia.
Ditambahkannya, internal TNI selalu waspada dan sigap dalam melaksanakan tugasnya. Pengadaan MLRS ini sudah dilakukan dengan baik dan transparan, sehingga tidak perlu dipermasalahkan.
Credit SINDOnews
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
CB, Kotabaru - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia harus tegas memberantas maling-maling ikan. Ia menilai, hal ini bukan urusan hubungan bilateral antar negara. Tapi urusan Indonesia dengan pelaku pencuri yang maling ikan di laut Indonesia.
"Jadi kita harus berani. Jangankan Cina, Thailand sama Amerika sekali pun, kalau mereka maling ya harus kita lawan," kata Susi di hadapan para nelayan budi daya dan nelayan tangkap di Desa Sigam, Kotabaru, seperti dilaporkan kantor berita Antara, Senin, 15 Desember 2014.
Susi mentargetkan beberapa tahun ke depan Indonesia akan terbebas dari penjarahan ikan oleh kapal asing yang selama ini mengeruk kekayaan laut nasional. "Karena itu perlu tindakan tegas untuk menangkap mereka tanpa harus takut dengan negara asal mereka," Susi menambahkan.
Ia menjelaskan selama ini banyak kapal asing masuk Indonesia, bertahun-tahun mengeruk kekayaan di dalamnya. "Ini yang harus diberantas."
Susi menjelaskan dampak nyata dari sikap tegas yang dilakukan dengan menangkap dan menenggelamkan kapal asing. Dari hari ke hari jumlah mereka terus berkurang. Di perairan Natuna misalnya, dari 1.200 kapal asing yang selama ini leluasa mengeruk ikan Indonesia, kini tinggal 138 kapal saja yang terpantau.
Susi menyebut berbagai modus yang dilakukan kapal asing besar (di atas 200 GT). Mereka berasal dari Cina dan Thailand, tapi memakai nama dan bendera Indonesia untuk mengelabui.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan TNI dan Polri memburu mereka. Alhamdulillah dari hari ke hari mereka bisa diusir dan ditangkap, bahkan tadi pagi saya mendapat sms dari panglima laut telah menangkap lagi kapal asing di Natuna," ujarnya.
Credit TEMPO.CO
Pria Bersenjata Tebar Teror di Kafe di Australia
Pelaku menyandera tiga orang.
CB - Seorang
pria bersenjata dilaporkan menebar teror pada Senin, 15 Desember 2014 di
sebuah kafe di Kota Sydney bernama Lindt Chocolate Cafe. Stasiun
televisi Australia yang menayangan kejadian tersebut secara langsung
menampilkan setidaknya ada tiga orang yang dijadikan sandera di dalam
kafe itu.
BBC edisi hari ini menyebut ketiga sandera itu tengah
mengangkat tangan. Sebuah bendera berwarna hitam dengan tulisan Arab
juga terekam di televisi.
Bendera itu dibentangkan di belakang ketiga sandera. Muncul dugaan, aksi
teror ini terkait dengan jaringan kelompok Islamic State of Iraq and al
Sham (ISIS).
Area di sekitar kafe yang juga menjadi distrik pusat bisnis di
Sydney langsung disterilkan. Polisi negara bagian New South Wales telah
meminta publik untuk menghindari area itu.
Beberapa lokasi yang ramai dikunjungi publik, seperti Sydney Opera House telah dikosongkan.
Reporter ABC News melaporkan tembakan sempat terdengar di lokasi, namun informasi itu belum bisa dikonfirmasi.
Perdana Menteri Tony Abbott mengaku telah mendengar kabar ini dan
mengaku khawatir terhadap situasinya. Pemimpin Partai Liberal itu
menawarkan semua bantuan yang dibutuhkan.
Credit VIVAnews
Dubes Galuzin: Indonesia Kian Dikenal di Rusia
Pulau Bali jadi tujuan wisata favorit warga Rusia.
CB - Indonesia
kini semakin dikenal di Rusia. Menurut Duta Besar Rusia untuk RI,
Mikhail Y. Galuzin, Indonesia telah menjadi salah satu tujuan favorit
bagi warga Negeri Beruang Merah itu, kendati baru terbatas di Pulau
Bali.
Dikutip dari laman Russia Beyond The Headlines, diplomat yang pernah bertugas di Jepang itu mengungkap Pulau Bali masih menjadi tujuan favorit bagi warga Rusia.
"Di Bali, Anda bahkan bisa menemukan tak hanya turis Rusia dari
Moskow dan Saint Petersburg, tetapi juga dari kota-kota kecil Rusia
lain," kata Galuzin.
Pengetahuan mengenai Indonesia pun, lanjut dia, juga kian
meningkat, khususnya beberapa minggu setelah pelantikan Presiden Joko
Widodo. RBTH menulis, sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu pernah menjadi topik dalam sebuah program radio Rusia, Echo Moscow.
Saat disiarkan, radio itu menyajikan sebuah program berdurasi
panjang yang menuturkan segala hal tentang Jokowi, mulai dari biografi
hingga pandangan politiknya.
Kerjasama di bidang ekonomi, ujar Galuzin, juga memperkuat
kehadiran Indonesia di Rusia. Kedua negara diketahui telah memiliki
Komisi Bersama Indonesia-Rusia di bidang ekonomi, perdagangan, dan
kerjasama teknis yang terus menciptakan proyek-proyek kerjasama antar
negara.
Sementara, di bidang pendidikan, kehadiran mahasiswa Indonesia di
Rusia, kata Galuzin, juga kian meningkat. Jumlah pemberian beasiswa bagi
mahasiswa Indonesia, ujarnya, meningkat hingga dua kali lipat, yakni
mencapai 155 orang.
"Kami juga memberi beasiswa bagi para siswa Indonesia yang kelak
akan mengerjakan proyek rel kereta api di Kalimantan, kerjasama antara
perusahaan Rusia dan Pemerintah RI," kata dia.
Harapan Besar
Dalam kesempatan itu, Galuzin turut menyampaikan harapannya terkait
hubungan bilateral kedua negara di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.
"Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin baru saja bertemu
untuk pertama kalinya dalam pertemuan APEC di Beijing pada November
lalu. Pertemuan itu berjalan dengan sangat baik dan kami berharap dapat
menjadi indikasi prospek cerah hubungan antara negara kita," ujarnya.
Demi menunjukkan itikad baik untuk menjalin hubungan baik, Putin
mengirimkan utusan khusus, Menteri Perdagangan dan Industri, Denis
Manturov, dalam pelantikan Jokowi pada 20 Oktober lalu. Selain itu,
Ketua Dewan Federasi, Valentina Matvienko, pada bulan November lalu,
telah bertemu dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang dipimpin oleh
Irman Gusman.
Hubungan bilateral Indonesia dengan Rusia, ujar Galuzin, telah
mengalami perubahan yang positif sejak era mantan Presiden Megawati
Soekarnoputri dan SBY.
"Hubungan itu, didasari oleh keakraban yang tercipta sejak masa
pemerintahan presiden pertama Indonesia, Soekarno. Kini, memori tentang
itu masih tetap hidup di masyarakat, masih sangat terasa," ujar dia.
Credit VIVAnews
Menteri Susi terjunkan tujuh kapal perang di Arafura
Ini kemenangan masyarakat yakni para nelayan tangkap Indonesia, semoga laut kita yang merupakan 2/3 dari wilayah Negara ini, sepenuhnya menjadi milik kita rakyat Indonesia, dinikmati rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat."Kotabaru (CB) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI Angkatan Laut menerjunkan tujuh kapal perang di Laut Arafura untuk memburu dan memberantas praktik pencurian ikan oleh kapal-kapal asing.
"Jika sebelumnya jumlah kapal asing banyak di perairan Natuna, setelah diburu dan ditangkap keberadaan mereka terus berkurang, namun yang masih bandel mereka yang beroperasi di perairan Arafura," ujarnya
di sela dialog dengan para nelayan budidaya kepiting soka dan nelayan tangkap di Desa Sigam, Kabupaten Kotabaru, Minggu .
Menurut dia, kapal-kapal asing yang beroperasi itu memiliki kapasitas besar di atas 200 GT, karena itu pihaknya meminta kepada Panglima TNI AL untuk menerjunkan tujuh kapal besar ke perairan tersebut.
"Alhamdulillah, kabar bagus yang saya terima dari bapak panglima laut, tadi pagi, telah menangkap kapal asing asal Thailand di Perairan Makassar," ungkap Susi.
Ia menjelaskan puluhan tahun terakhir, aksi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing begitu merajalela yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Untuk itu perlu keberanian dan sikap tegas untuk membasmi mereka dengan melibatkan segenap komponen bangsa, khususnya TNI/Polri.
Upaya yang dilakukan kini membuahkan hasil yakni cenderung berkurangnya kapal-kapal asing yang mengeruk kekayaan ikan di laut Indonesia, meski belum sepenuhnya bersih. Setidaknya dari 1.200 buah, kini berkurang dan tinggal 138 kapal asing itu.
Keberhasilan ini bukan semata-mata milik kementerian atau TNI, tapi ini merupakan kemenangan rakyat Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar luasan laut 2/3 dari wilayah Indonesia ini berikut kekayaan di dalamnya dapat sepenuhnya dinikmati oleh rakyatnya.
"Ini kemenangan masyarakat yakni para nelayan tangkap Indonesia, semoga laut kita yang merupakan 2/3 dari wilayah Negara ini, sepenuhnya menjadi milik kita rakyat Indonesia, dinikmati rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat," ungkap dia.
Susi mengingatkan jangan sampai harga diri bangsa Indonesia diinjak-injak oleh bangsa asing, bahkan mengeruk kekayaan Indonesia.
"Sebenarnya, dari intervensi melalui laut itu, banyak kejahatan yang mereka bawa, di antaranya trafficking, narkoba, semua kedoknya kapal ikan," katanya.
Credit ANTARA News
TNI AL kirim Satgas Marinir ke Banjarnegara
Surabaya (CB) - TNI AL telah mengirim Satgas Marinir untuk membantu korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jateng.
"Satgas yang dipimpin Letkol Mar M Bambang Purnama itu telah berangkat ke lokasi bencana pada Sabtu (13/12) pukul 22.00 WIB dan Minggu (14/12) pagi sudah tiba," kata Kepala Subdinas Penerangan Umum (Kasubdispenum) Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet melalui surat elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Senin.
Satgas Marinir itu berkekuatan 122 personel yang terdiri dari satu kompi (SSK) dengan didukung satu Tim Taifib serta sejumlah material untuk penanganan korban di lokasi longsor.
Material yang dilibatkan antara lain delapan Truk Hino, Ford Rangger (2), Ambulan (1), PK (1), Pal SAR (1), Dapur Lapangan (1), Tungku Puan Masak (4) dengan kapasitas 500 orang, Tenda Rumkitlap (8), dokter (1), perawat (15), Ops Al Berat, ALKOM SSB (1), HT (25), Senjata panjang (7), dan Pistol (5).
"Selain itu, TNI AL juga telah mengerahkan satu peleton dari Lanal (Pangkalan Angkata Laut) Cilacap dan satu peleton dari Lanal Cirebon," katanya.
Hingga Minggu (14/12), tim gabungan telah menemukan 39 korban meninggal yang tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara.
"Data sementara korban yang ditemukan meningal sebanyak 39 orang dan diperkirakan masih 69 korban yang masih tertimbun," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Harmensyah.
Setelah seluruh korban meninggal ditemukan, langkah berikutnya adalah bagaimana segera menentukan bagaimana korban yang masih hidup, apakah disewakan rumah atau direlokasi, akan dilakukan kooordinasi dengan SKPD terkait.
"Secara teknis memang bisa dengan sistem teras, namun semua itu tergantung pemkab dan warga, kami hanya memfasilitasi. Hampir seluruh daerah di sini memang merupakan daerah rawan longsor," katanya.
Credit ANTARA News
Jumat, 12 Desember 2014
Germany receives first Leopard 2A7 MBT
Krauss-Maffei Wegmann (KMW) handed over the first Leopard 2A7 main battle tank (centre) to the German Army on 10 December 2014. On the left is a (Canadian Army) Leopard 2A6. Source: Christopher F Foss
Krauss-Maffei Wegmann (KMW) handed over the latest version of the Leopard 2 main battle tank (MBT), the Leopard 2A7, to the inspector general of the German Army, Lieutenant General Rainer Korff on 10 December at their Munich facility.
The Leopard 2A7 MBT leverages the earlier Leopard 2A5, 2A6, and Leopard 2 Peace Support Operation variants, combined with significant input from operational experience of Leopard 2 MBTs deployed by Canada and Denmark in Afghanistan.
The German Army has ordered a total of 20 Leopard 2A7 MBTs and the last of these will soon be delivered from KMW's Munich facility and issued to Tank Battalion 203, which currently operates 44 Leopard 2A6s.
Lt Gen Korff stated that "this is a good day for the German Army" and that "they are more than satisfied with the Leopard 2A7".
The batch of 20 German Leopard 2A7 MBTs are in fact conversions of ex-Royal Netherlands Army Leopard 2A6 NL, which were provided by Canada as compensation for the Leopard 2A6M taken from German Army stocks and upgraded for deployment to Afghanistan.
Funding permitting, the German Army hopes to get finance to enable its complete fleet of Leopard 2A6 MBTs to be upgraded to the latest Leopard 2A7 standard.
The Leopard 2A7 retains the Rheinmetall 120 mm L/55 smooth bore gun and in addition to firing the latest generation Rheinmetall 120 mm Armour Piercing Fin Stabilised Discarding Sabot - Tracer (APFSDS-T) DM63 round and can also fire the latest programmable Rheinmetall DM12 high-explosive round.
The Leopard 2A7 has a number of survivability enhancements including the latest generation passive armour and belly armour providing protection against mines and improvised explosive devices. It is also fitted for but not with additional passive side protection armour.
Other significant changes include the installation of an auxiliary power unit to enable all subsystems to be run with the main engine switched off and an air-conditioning system, new drivers hatch, and all-electric gun-control equipment.
The tank commander is provided with a new roof-mounted stabilised panoramic sight that includes a third-generation thermal imager, laser rangefinder, and charge coupled device camera. The gunner also has a third-generation thermal sight.
Ralf Tetzel, senior vice president, Defense Combat Systems at KMW confirmed to IHS Jane's that the German Leopard 2A7 programme is "on time and on budget".
The Leopard 2A7 has been tested fitted with the KMW FLW 200 remote weapon station armed with a .50 M2 HB machine gun, but this is not fitted at present for budgetary reasons.
Credit janes.com
Czechs sign for continued Gripen upgrades and support
The Czech Republic is to lease its 14 Gripen fighters for a further 12 years, at a total cost of CZK22.1 billion. Source: Czech Ministry of Defence
The Czech Republic has signed an SEK576 million (USD77 million) deal with the Swedish Defence Materiel Administration (FMV) for the continued support and upgrade of its Saab Gripen fighter aircraft for a further 12 years, the manufacturer announced on 11 December.
The deal, which follows a CZK20.4 billion (USD918 million) agreement signed in May to extend the 10-year lease of the 14 Gripen C/D aircraft operated by the Army of the Czech Republic (ACR) out to 2027, includes hardware and software modifications of the aircraft, as well as several years of support by the FMV.
Specifically, the upgrade package comprises encrypted communications suites and reconnaissance pods, NATO-compatible datalinks, helmet-mounted night vision goggles for pilots, as well as cannon ammunition and additional pilot training.
With the FMV upgrade and support contract, the total value of the 12-year leasing deal is CZK22.1 billion (USD994 million). This figure is slightly higher than the CZK21.4 billion (USD963 million) figure given by the Czech government for the arrangement in May, which is most likely down to fluctuations in the currency rate between the Swedish krona and Czech Republic koruna (all payments are to be made in krona).
Although used primarily for homeland defence, the Czech Gripens have been deployed overseas for NATO air policing in the Baltics, and for NATO training in Iceland. Five aircraft were recently stationed at Keflavik in Iceland, where they were responsible for the NATO 'peacetime preparedness mission' through to 3 December.
According to Saab, work to develop and adapt new mission software for Czech requirements will begin immediately with aircraft modifications being implemented at the end of 2015. Having received its first leased aircraft in 2005, the ACR will now field them until 2027 at least.
Credit janes.com
Begini Senjata Kapal Selam Jerman di Laut Jawa
Komandan Datasemen Tiga Satuan Kopaska Armatim Surabaya, Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari, menjelaskan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel, dalam pemaparan penemuan kapal selam milik Jerman oleh TNI, di gedung BPPT I, Jakarta, 11 Desember 2014. Tim penyelam Kopaska TNI Al menemukan bangkai kapal selam Nazi (U-Boat) peninggalan masa Perang Dunia II di kedalaman 25 meter Laut Jawa. TEMPO/Imam Sukamto
CB, Jakarta - Sebuah kapal selam Jerman (biasa disebut Unterseeboat atau U-Boat) dengan nomor lambung 168 ditemukan di Laut Jawa. Kapal tersebut tenggelam setelah dihantam torpedo H.N.M.S. Zvaardvish, kapal milik Belanda. Kapal tersebut sedang dalam misi membantu Jepang di kawasan Asia selama Perang Dunia II.
Kapal U-168 dilengkapi empat torpedo di bagian depan. Dalam dokumen pemeriksaan oleh sekutu terhadap awak kapal tersebut dijelaskan bahwa teknologi torpedo yang digunakan berbasis udara dan listrik.
Padahal Nazi Jerman sudah memiliki torpedo dengan teknologi suara. Namun Jerman sengaja menggunakan teknologi listrik di kawasan Asia yang beriklim tropis.
Selain itu, kapal tersebut dilengkapi sebuah senjata berat kaliber 105 milimeter di bagian dek depan. Senjata kaliber 37 milimeter di menara dan dua senjata berat 20 milimeter.
Di dalam dokumen tersebut dijelaskan, meski sudah tahu akan diserang oleh Belanda, U-168 tidak melakukan antisipasi. Kapal ini ditembak tepat di bagian ruang torpedo.
Credit TEMPO.CO
Ini Spesifikasi Kapal Cepat Komando Ditbekang TNI AD
Jakarta (CB) - Kapal Motor Cepat (KMC) Komando milik Direktorat Pembekalan dan Angkutan (Ditbekang) TNI AD tersangkut palang rambu di Tol Wiyoto Wiyono. Kapal tersebut tersangkut saat hendak dibawa ke Monas, Jakarta Pusat, untuk acara pameran alutsista peringatan Hari Juang Kartika TNI AD yang dimulai hari ini.
Kapal tersebut dibangun pada tahun 2013 di galangan PT Tesco Indomaritim dengan bahan alumunium. LOA (Leangth Over All) atau panjang keseluruhan kapal adalah 17,60 meter dengan lebar 4,20 meter dan tinggi 2,15 meter.
KMC Komando merupakan water jet dengan mesin CAT C12 dengan jarak jelajah 250 NM (Nautical mile) per jam dan Rpm (revolutions per minute) 4.500-6.000. Kapal yang belum lama dilaunching oleh mantan KSAD Jenderal Budiman ini memiliki kekuatan 2X750 Hp (Horse Power).
Kapal ini memiliki speed atau kecepatan 25 knots dan dilengkapi oleh tanki air tawar dengan volume 500 liter. KMC Komando mampu menampung 31 orang penumpang dan 3 orang awak kapal. Selain itu kapal ini juga dilengkapi oleh kompas, GPS, Radio SSB, Radio HT, Ring Bouy, dan 2 Life Raft. Kapal buatan dalam negeri ini digunakan untuk operasi rawa dan pantai.
"Itu kapal mesin yang akan kita canggihkan sedikit karena memang tuntutan yang kita hadapi di Dit Bekang AD mengangkut kadang-kadang perlengkapan-perlengkapan perorangan dari Jakarta ke Papua, kadang ke Sulawesi, kan dari pada bayar mahal kan mendingan kita punya kapal sendiri untuk mengangkut perlengkapan," ujar Wakil KSAD Letjen M Munir saat dikonfirmasi di lokasi pameran.
TNI sudah memiliki 13 kapal KMC Komando ini. Menurut Munir, kapal ini banyak diBKO-kan di Kodam-kodam yang wilayahnya berdekatan dengan perairan.
"Tiap Kodam biasanya kita kasih apalagi Kodam-kodam yang wilayahnya banyak perairan, kayak di Maluku. Untuk kepentingan Pangdam, Danrem, Dandim untuk meninjau daerahnya," kata Munir.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Dinas Penerangan Ditbekangad, 9 dari 13 KCM Komando ini berada di bawah operasional Ditbekang AD. Sementara 4 di antaranya diBKO-kan di Kodam Cenderawasih, Kodam Patimura, Kodam Udayana, dan Kodam Iskandar Muda.
KMC Komando yang tersangkut semalam, Kamis (11/12/2014) berada di bawah BKO Batalyon Bekang 4 Air. Kapal tersebut dibawa dari Marunda menuju Monas untuk ikut dipamerkan dalam peringatan Hari Juang Kartika TNI AD. Akibat kejadian tersebut, KMC Komando batal mengikuti pameran dan dikembalikan ke galangan PT Tesco di Babelan, Bekasi Utara.
Credit Detiknews
Senjata Kapal Frigatte 2 Lebih Lengkap
Sejumlah anak naik kendaraan tempur dengan latar kapal temput milik TNI AL dalam Naval Open Base 2014 di dermaga Koarmatim, Minggu (30/11). Selain pameran alutsista, dalam open base menjelang peringatan Hari Armada pada Desember mendatang, dimerihakan acara gowes bersama dan lomba renang Selat Madura yang diikuti 370 peserta dari kategori TNI/Polri dan masyarakat umum. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
CB,SURABAYA – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kembali menggandeng PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL) untuk pengadaaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Kali ini PT PAL akan mengerjakan kapal Perusak Kawal Radar (PKR)-105/Frigatte 2.
Pembuatan kapal ini ditandai dengan peletakan lunas (kell laying), Kamis (11/12/2014).
Humas PT PAL, Bayu Witjaksono menyebutkan kelebihan utama kapal ini adalah mampu menangkal serangan udara, laut, dan bawah air.
Peralatan di kapal ini juga lebih lengkap dibandingkan peralatan kapal lainnya.
Tetapi Bayu tidak merinci perlatan yang akan dipasang di kapal tersebut. Menurutnya, peralatan di kapal PKR-105/Frigatte 2 akan ditentukan Kemenhan.
Nantinya Kemenhan pula yang akan menentukan pihak yang bisa digandeng untuk pengadaan senjata.
“PT PAL akan memasang persenjatan itu sesuai arahan dari Kemenhan,” kata Bayu.
Bayu memastikan belum ada satu pun negara yang memiliki kapal sejenis. Diakuinya, PT PAL menjual sejumlah kapal ke sejumlah negara.
Tapi khusus kapal perang, PT PAL tidak bisa sembarangan menjual ke negara lain. PT PAL harus izin ke Kemenhan sebelum menjual kapal perang.
“Filiphina juga memesan kapal ke PT PAL, tetapi jenis landing,” tambahnya.
Menhan, Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah mematok target bisa membuat alutsista secara mandiri.
Dia memperkirakan dalam waktu lima tahun nanti, Indonesia sudah bisa membuat kapal selam, dan 10 tahun lagi sudah bisa membuat jet tempur.
“Kami ingin mandiri. Sekarang masih kerjasama dengan pihak lain,” kata Ryamizard.
Credit TRIBUNNEWS.COM
PT PAL Garap Dua Kapal Seharga Rp 6 T
surya/fatkhul alamy
KRI Bung Tomo-357 bersandar di Dermaga Koormatim Ujung Surabaya, Kamis (4/12/2014).
CB,SURABAYA – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kembali menggandeng PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL) untuk pengadaaan alat utama sistem senjata (alutsista). Kali ini PT PAL akan mengerjakan kapal Perusak Kawal Radar (PKR)-105/Frigatte 2.
Pembuatan kapal ini ditandai dengan peletakan lunas (kell laying), Kamis (11/12/2014).
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, Wakil Kepala Staff AL, Laksdya TNI Didit Herdiawan, dan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan), Laksamana Muda Rachmat Lubis hadir dalam peletakan lunas ini.
Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin mengatakan, pembuatan kapal ini masih kerja sama dengan perusahaan asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).
PT PAL juga kerja sama dengan DSNS untuk membuat kapal kapal PKR-105/Frigatte 1.
Dua kapal ini diperkirakan akan selesai dalam waktu tiga tahun. Kapal PKR-105/Frigatte 1 diperkirakan rampung pada Januari 2017. Sementara kapal PKR-105/Frigatte 2 diperkirakan selesai pada Oktober 2017.
“Sebagaian modul kapal ini dibuat di Indonesia, sementara modul lainnya dibuat di Belanda. Nanti semuanya dirangkai di PT PAL,” kata Arifin.
Untuk membuat kapal PKR-105/Frigatte, Kemenhan mengalokasikan dana 570 dollar US atau sekitar Rp 6 triliun.
Kepala Baranahan, Rachmad Lubis mengungkapkan dana ini untuk pembuatan dua kapal dan persenjataannya.
Pembuatan dua kapal PKR/Frigatte ini menghabiskan dana sekitar 220 juta dollar US.
“Kalau perlengkapannya, termasuk senjata, disiapkan dana sekitar 350 juta dollar US," kata Rachmad
Credit TRIBUNNEWS.COM
Kaji Ulang Tanggul Laut Didukung
GOOGLE MAPS Foto jarak jauh dan peta pantai utara Jakarta
CB - Rencana pemerintah mengkaji ulang pembangunan tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta direspons positif kalangan peneliti dan akademisi. Kajian ulang diharapkan tidak sekadar formalitas, tetapi juga turut membuka motif ekonomi di balik proyek yang berpotensi berdampak ekologis dan sosial sangat besar itu.
Rencana kaji ulang proyek National Capital Integrated Coastal Development atau yang dikenal sebagai pembangunan tanggul laut raksasa itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil (Kompas, 9/12/2014). ”Sebagai akademisi, saya mengapresiasi keinginan Menko Bidang Perekonomian mengkaji ulang proyek ini. Namun, jangan sampai kaji ulang ini hanya formalitas,” kata ahli oseanografi Institut Pertanian Bogor, Alan Koropitan, Rabu (10/12/2014).
Ia menambahkan, ”Jangan sampai alasan perubahan iklim atau ancaman badai laut muncul lagi untuk membenarkan pembangunan tanggul laut. Itu jelas terbantahkan. Kenaikan muka laut kecil sekali. Permasalahannya adalah penurunan muka daratan dan itu solusinya jelas tidak dengan tanggul laut.”
Motif pembangunan tanggul laut dinilai lebih ke ekonomi, yaitu menciptakan area bisnis baru melalui reklamasi. Namun, hal itu dibungkus ancaman bencana. Motif tersebut harus dibuka kepada publik sehingga masyarakat sadar betul untung ruginya. ”Terbukalah karena yang akan menanggung dampaknya negara ini,” ucapnya.
Tiga persoalan
Menurut Alan, meski proyek itu tetap akan dilanjutkan, pengkajian harus bisa menjawab tiga persoalan dasar. Pertama, harus dibuat simulasi bagaimana limpasan air dari 13 sungai yang masuk ke Teluk Jakarta. ”Berapa banyak dana untuk memompa airnya jika ditanggul. Dalam satu tahun bisa ratusan miliar. Siapa mau tanggung?”
Persoalan kedua, harus dihitung biaya pengolahan limbah cairnya. Diperkirakan sangat mahal, setara reklamasi di Korea Selatan. Untuk itu harus dihitung karena butuh biaya operasional sangat tinggi. ”Jangan-jangan ditanggungkan ke anggaran pemerintah, sedangkan yang menikmati segelintir orang. Apakah ini urgen dan mendesak untuk kepentingan nasional?” kata Alan.
Persoalan ketiga adalah materi urukan reklamasi. ”Sanggup tidak pemerintah memetakan di mana pasir-pasir yang akan diambil. Berapa meter kubik yang diperlukan untuk reklamasi itu. Jangan kucing-kucingan seperti pernah dilakukan Singapura yang ambil pasir laut dari Kepulauan Riau untuk reklamasi,” kata Alan yang juga Direktur Pusat Kajian Oseanografi Surya Institute.
Ahli teknologi maritim dan tsunami dari Badan Pengkajian Dinamika Pantai-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Widjo Kongko, juga meminta pemerintah serius mengkaji ulang proyek itu. Masalah utama yang akan muncul jika proyek dilanjutkan harus bisa dijawab jelas, terutama soal buruknya kualitas air dari 13 sungai yang akan mengisi tanggul. ”Kajian sementara hanya melihat bagian hilir dan soal reklamasi yang sarat iming-iming keuntungan ekonomi,” katanya.
Sebelumnya, Widjo membuat model yang menunjukkan pembangunan tanggul laut tanpa perbaikan kualitas 13 air sungai yang berhulu di Teluk Jakarta akan memicu masalah besar. Selain memperlambat aliran air sehingga berpotensi memperparah banjir, kualitas air di dalam tanggul yang buruk dikhawatirkan juga menjadi sumber masalah baru.
Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widodo Pranowo, juga menyambut baik rencana kaji ulang. Ia pernah mengingatkan, tanggul berpotensi menjadi comberan raksasa.
”Saya baru pulang dari pertemuan World Harbour Project di Sydney yang membahas dampak ekologis pembangunan kota-kota pelabuhan di seluruh dunia. Soal tanggul laut di Jakarta termasuk yang dibahas,” ujarnya.
Forum itu menekankan agar pembangunan tanggul laut dikaji betul karena dampaknya sangat besar. Setiap negara punya masalah berbeda terkait persoalan tanggul laut dan reklamasi. Di Tiongkok ada reklamasi untuk pelabuhan kontainer baru. ”Sudah menggunakan amdal ketat tetap ada sedimentasi, kekeruhan tinggi, dan memengaruhi kualitas air,” katanya.
Menurut Widodo, kajian terutama agar sirkulasi air di dalam kolam tetap dinamis sehingga jika ada material limbah tak lama tertinggal. Selain itu, ditekankan perlunya dipikirkan nasib para nelayan Jakarta Utara.
Credit KOMPAS.com
Kemhub Minta Jalur Tol Laut Dikaji Ulang
WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Ilustrasi: Pembangunan Terminal Kalibaru atau yang disebut Terminal New Priok di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, Rabu (20/08/2014).
JAKARTA, CB - Kementerian Perhubungan (Kemhub) meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meninjau kembali desain dan konsep jalur dalam proyek jalur tol laut. Saat ini. Bappenas masih menyusun desain dan konsep proyek ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub, Bobby R. Mamahit mengatakan, permintaan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Salah satunya berkaitan dengan ketersediaan pelabuhan yang akan digunakan dalam proyek jalur tol laut ini.
Dalam konsep yang disampaikan Bappenas, proyek jalur tol laut ini akan melibatkan 24 pelabuhan. Ke-24 pelabuhan ini akan dibangun dan dikembangkan. Dari hasil perhitungan sementara, total anggaran proyek tol laut ini mencapai Rp 699,99 triliun.
Bobby mengatakan, dari 24 jumlah pelabuhan yang terdapat dalam konsep tol laut, terdapat pelabuhan yang mendapat catatan khusus dari Kemhub, yakni Pelabuhan Cilacap dan Pelabuhan Palangkaraya.
Menurut Kemhub, Bappenas perlu meninjau kembali keberadaan pelabuhan ini. "Pelabuhan Cilacap misalnya, sebaiknya jangan dimasukkan," ujar Bobby kepada Kontan, Rabu (10/12/2014).
Pelabuhan Cilacap dianggap terlalu jauh dari jalur tol laut yang lain. Selain itu wilayah ini minim arus peti kemas. Ditambah lagi, pelabuhan Semarang sudah dilewati tol laut ini sehingga Cilacap tidak diperlukan.
Sedangkan Pelabuhan Palangkaraya tidak cocok karena posisi pelabuhan ini di tengah pulau, sehingga kurang tepat dikembangkan sebagai pelabuhan untuk tol laut.
Perhatikan aspek lain
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengingatkan pemerintah, dalam mengembangkan dan membangun pelabuhan tol laut ini harus memperhatikan banyak hal. Seperti lokasi, kedalaman laut, arus muatan barang, dan sifat alami pelabuhan. "Misalnya di Kalimantan, kalau pelabuhan ada di muara sungai, ada ancaman sedimentasi yang besar, ini harus dipertimbangkan," kata Setijadi.
Besarnya nilai proyek serta harapan tinggi dari masyarakat yang tertuju pada proyek tol laut ini membuat pemerintah harus mempertimbangkan aspek lain agar program ini berjalan sesuai rencana.
Sekedar informasi, berdasarkan perhitungan terakhir, nilai investasi untuk mengembangkan pelabuhan saja di 24 pelabuhan mencapai Rp 39,5 triliun. Adapun investasi untuk pengadaan kapal mencapai Rp 53,19 triliun.
Proyek tol laut sejatinya merupakan pengembangan dari proyek Pendulum Nusantara yang digulirkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) pada tahun 2012 silam.
Konsep Pendulum Nusantara yang gagal dieksekusi era pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berencana untuk menghubungkan sejumlah pelabuhan guna menurunkan ongkos logistik dan pengangkutan barang serta melakukan modernisasi pelabuhan di Indonesia. Kini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal membuat konsep serupa dengan nama tol laut.
Credit KOMPAS.com
Gunung Api Paling Berbahaya dan Mematikan
CB - Di seluruh dunia terdapat 1.500 gunung api aktif, yang erupsinya dalam dua abad terakhir menewaskan ratusan ribu orang. Indonesia dengan 130 gunung api aktif, memegang rekor letusan terdahsyat dan korban terbanyak.
Tambora, Indonesia
Letusan gunung Tambora di Sumbawa tahun 1815 memuntahkan jutaan kubik meter material ke atmosfir, yang menyebabkan Eropa pada 1816 mengalami tahun tanpa musim panas. Sedikitnya 92.000 orang tewas akibat erupsi. Sekitar 100.000 korban lain tewas di Eropa dan Amerika akibat kelaparan yang dipicu gagal panen gara-gara abu letusan Tambora menyebabkan musim dingin panjang.
Krakatau, Indonesia
Letusan gunung Krakatau 27 Agustus 1883 menyemburkan material ke atmosfir hingga ketinggian 20 km. Debu vulkaniknya tersebar ke seluruh dunia dan erupsi memicu tsunami dahsyat. Dentumannya terdengar hingga ke Mauritius yang jaraknya 4.800 km. Sedikitnya 36.000 orang meninggal akibat letusan tersebut. Kini dari bekas kaldera muncul gunung Anak Krakatau.
Mt. Pelee, Martinique Perancis
Letusan dahsyat yang terjadi mulai 25 April hingga mencapai puncaknya 8 Mei 1902 menewaskan lebih 40.000 orang di pulau kawasan Antilles Kecil milik Perancis. Gunung api yang diduga sudah mati itu tiba-tiba aktif dan melontarkan isi dapur magmanya. Letusan final tanggal 8 Mei sangat hebat, sehingga meluluhlantakkan kota St. Pierre. Hanya dua orang warga kota yang selamat dari kematian.
Vesuvius, Italia
Erupsi yang dicatat sebagai paling dramatis dalam sejarah dunia, adalah letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Masehi. Akibat letusan, kota-kota Pompeii, Herculaneum dan Stabia hancur dan lebih dari 10.000 orang tewas dilanda awan dan lahar panas. Sementara letusan tahun 1631 tercatat menewaskan lebih 6.000 orang.
Kelud, Indonesia
Letusan gunung Kelud 19 Mei 1919 menghancurkan lebih dari 100 desa dan menewaskan sedikitnya 5.000 orang. Saat erupsi, 38 juta kubik meter air dilontarkan dari danau kawah. Letusan terakhir terjadi 2013 yang membuat sengsara warga di sekitar Blitar hingga ke Yogyakarta.
Nevado del Ruiz, Columbia
Gunung api ini sebetulnya sudah melontarkan sinyal akan meletus hebat, dengan tremor dan gempa kecil terus menerus. Tapi pemerintah Columbia mengabaikannya, hingga sebuah erupsi hebat tanggal 13 November 1985 malam, menyemburkan lava, lahar panas serta lahar dingin yang menimbun kota Armero. Sedikitnya 23.000 orang tewas akibat letusan gunung api tersebut.
Merapi, Indonesia
Gunung Merapi di dekat Yogyakarta yang berpopulasi padat terkenal sebagai gunung api paling aktif dalam beberapa dekade terakhir ini. Erupsi yang terjadi tahun 1930 tercatat menelan korban terbanyak, 1.300 tewas. Letusan tahun 2010 yang merupakan erupsi terhebat sejak 1872 menewaskan sedikitnya 350 orang.
Mount Nyiragongo, Republik Demokrasi Congo
Gunung berapi yang berlokasi di Virunga National Park dekat perbatasan antara Republik Demokrasi Congo dan Ruanda ini terkenal karena danau lava cairnya dengan diameter sekitar 1,2 km. Erupsi yang terjadi 2002 meluluhlantakan kota Goma dengan aliran lava cairnya. Sejarah mencatat erupsi, gunung api Nyiragongo menyumbang kontribusi 40% dari seluruh kasus letusan gunung api di benua Afrika.
Unzen, Jepang
Erupsi gunung api Unzen pada tahun 1792 dicatat sebagai salah satu bencana alam terhebat dalam sejarah Jepang. Letusan Unzen yang berlokasi dekat kota Nagasaki itu memicu tanah longsor dan tsunami. Sedikitnya 15.000 orang tewas akibat kombinasi bencana alam letusan gunung api, tanah lonsor dan tsunami.
Laki Volcanic System, Islandia
Erupsi berlangsung 8 bulan mulai 8 Juni 1783 hingga Februari 1784 muntahkan lebih dari 14,7 kubik kilometer lava dan sebabkan munculnya retakan sepanjang 27 kilometer. Tapi sekitar 9.500 korban tewas bukan diakibatkan lontaran material vulkanik padat, melainkan akibat dilanda gas beracun yang juga dilontarkan ke atmosfir dan memicu hujan asam, yang membunuh ribuan hewan ternak dan meracuni tanah.
Credit dw.de
Langganan:
Postingan (Atom)