Jumat, 12 Desember 2014

Bos CIA Akhirnya Akui Penyiksaan Brutal terhadap Tahanan

Bos CIA Akhirnya Akui Penyiksaan Brutal terhadap Tahanan
Bos CIA, John Brennan mengakui bahwa CIA di masa lalu menyiksa tahanan secara brutal. | ( Reuters) 

WASHINGTON (CB) - Bos atau direktur CIA, John Brennan, akhirnya mengakui adanya penyiksaan brutal yang dilakukan para interogator CIA terhadap para tahanan kasus 9/11.

Dia menolak kesimpulan bahwa CIA selama ini menipu Gedung Putih dan masyarakat soal penyiksaan tahanan kasus terorisme yang sudah lama dirahasiakan.

”Ulasan kami menunjukkan bahwa program penahanan dan interogasi yang dihasilkan berguna bagi intelijen untuk membantu Amerika Serikat (AS) menggagalkan rencana serangan, menangkap teroris dan menyelamatkan nyawa (warga AS),” kata Brennan dalam konferensi pers di markas CIA di Virginia.


”Tapi biarkan saya menjelaskannya. Kami belum menyimpulkan, apakah penggunaan EITS (teknik interogasi) memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi yang berguna dari tahanan (atau tidak),” lanjut dia.

”Hubungan antara penggunaan EITS dan efeknya berupa informasi dari tahanan itu berguna (atau tidak) di kemudian hari ada dalam pandangan saya, itu tidak bisa diketahui,” lanjut bos CIA itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/12/2014).

”Kami tahu, kami memiliki kesempatan untuk memperbaikinya. Mengingat fakta, bahwa teknik ini ditinggalkan tujuh tahun yang lalu, namun harapan saya adalah bahwa kita dapat mengesampingkan perdebatan ini dan bergerak maju untuk fokus pada isu-isu yang relevan dengan tantangan keamanan nasional kita saat ini.”

Program interogasi dengan cara penyiksaan ini dilakukan di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush. Para pejabat senior dari pemerintahan Bush telah membela teknik interogasi dengan cara menyiksa tahanan secara brutal itu. Tapi, Presiden Barack Obama resmi melarangnya pada tahun 2009.

Dalam laporan Komite Intelijen Senat AS, beberapa tawanan mengalami penyiksaan, seperti penyiksaan waterboarding, pelecehan seksual, makan kotoran, dan banyak bentuk penyiksaan lain.

Mantan Wakil Presiden Dick Cheney, mengatakan teknik interogasi CIA pada tahun 2009 benar-benar penting. ”Dalam menyelamatkan ribuan nyawa warga Amerika dan mencegah serangan lebih lanjut terhadap Inggris dan Amerika,” klaimnya.




Credit SINDOnews

TNI AD Gelar Pameran Alutsista di Monas


TNI AD Gelar Pameran Alutsista di Monas  (foto: Antara)
 
JAKARTA (CB) - TNI Angkatan Darat menggelar pameran alat utama sistem persenjataan (Alutsista) atau peralatan tempur mulai 12 sampai 15 Desember di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Pameran ini dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD Ke-69.
Pameran yang akan dibuka oleh Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letnan Jenderal TNI M Munir, di silang Monas, Jakarta, Jumat, ini terbuka untuk umum sehingga siapapun bisa masuk tanpa dikenai biaya alias gratis.
Ada 200 jenis peralatan tempur yang dipamerkan di antaranya persenjataan infanteri, kavaleri, artileri medan, pertahanan udara. Termasuk tank Leopard, helikopter, Panser Anoa dan lainnya.
"Melalui kegiatan alutsista ini diharapkan kedekatan antara TNI AD dengan rakyat semakin solid. Sejarah mencatat soliditas prajurit dengan rakyat merupakan strategi yang tidak tertandingi dalam implementasi konsep pertahanan rakyat," kata KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen TNI Muhammad Munir.
Pameran yang digelar dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika itu juga untuk menunjukkan kesiapan TNI dalam mengemban tugas operasi militer untuk perang maupun tugas operasi militer selain perang.
Pameran alutsista ketiga ini merupakan wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat atas pemberian anggaran dari negara kepada TNI AD.
"Pameran ini menampilkan alutsista TNI AD dari generasi ke generasi, bahkan ada alutsista yang terbaru seperti MBT Leopard yang baru dibeli dari Jerman," lanjutnya.
Ia berharap, dengan digelarnya TNI AD ini, masyarakat merasa memiliki TNI AD dan memiliki kebanggan terhadap modernisasi yang telah dilakukan TNI AD dalam menjaga kedaulatan negara dan menjaga keutuhan NKRI.
Pameran peralatan tempur juga diikuti oleh PT Pindad, PTDI, PT Saba Wijaya Persada, PT LEN, CV Maju Mapan, PT Sritex dan PT Inti. Tidak hanya menampilkan berbagai peralatan tempur, acara tersebut juga diramaikan dengan pagelaran kesenian hasil kreatifitas prajurit TNI. Kemudian, acara musik Inbox, panjat tebing, lomba fotografi, pengenalan pakaian TNI AD dari masa ke masa dan kuliner.
Dalam pameran tersebut juga digelar stand tentang ketentuan menjadi prajurit TNI AD sehingga diharapkan masyarakat memperoleh informasi yang jelas mengenai prosedur menjadi anggota TNI AD dengan mekanisme yang transparan dan akuntabel.



Credit OkeZone

Pakar IT: Latih Hackers Lebih Penting Daripada Badan Cyber Nasional

Hacker bisa dimanfaatkan untuk menjadi pasukan cyber pengaman sistem.
Pakar IT, Onno W Purbo Pakar IT, Onno W Purbo


  CB - Dalam waktu dekat, Indonesia bakal mempunyai Badan Cyber Nasional (BCN) yang nantinya akan diproyeksikan selain menangkal serangan siber. BCN akan dimanfaatkan untuk memonitoring sektor kritikal seperti energi, perbankan, dan transportasi publik.

Menanggapi pembentukan BCN tersebut, pakar IT Onno W. Purbo mengatakan yang dibutuhkan saat ini tidak hanya lembaga melainkan sebuah kurikulum yang dapat mengajarkan orang untuk jago di dunia maya.

"Kalau orang di level atas, inginnya membentuk badan. Kalau buat kita yang di lapangan, yang dibutuhkan itu ilmu," ujar dia kepada VIVAnews usai seminar 'How to Become a Good Hacker' di Jakarta, Kamis, 11 Desember 2014.

Onno melanjutkan, dengan pembentukan kurikulum itu nantinya yang sudah mahir bisa buat bikin e-book, tutorial video, atau roadshow ke tempat-tempat lain untuk menyebarkan ilmu IT tersebut.

"Kuncinya, orang jago IT bukan dilihat dari laptop canggih atau internet cepat tapi sebaliknya, kalau dikasih laptop jadul dengan koneksi internet lemot juga dia pasti bisa," ungkapnya.

Dia menambahkan, badan itu merupakan bentuk struktur yang di dalamnya ada bagian-bagiannya. Dalam badan tersebut secara keseluruhan tidak memiliki ilmu yang merata.

"Daripada esklusif gitu mending semua kampus kita ajarin untuk jadi hackers. Hackers itu kita latih buat jaga keamanan serangan siber dari luar," kata dia.
Credit VIVAnews 

Ilmuwan: Capung, Predator Paling Mematikan di Bumi

Capung sukses menyergap mangsanya 4 kali lebih efektif dari singa.
Capung lebih sukses dibanding singa dalam hal menyergap mangsa



CB - Berbicara hewan paling buas, maka yang terlintas di pikiran kita misalnya singa, harimau, ular, maupun hiu. Namun, ternyata tidak bagi ilmuwan. Mereka mengungkapkan predator paling mematikan di dunia adalah seekor capung.

Ilmuwan Howard Hughes Medical Institute di Virginia, Amerika Serikat, menemukan serangga bersayap itu tercatat paling sukses dalam memburu mangsanya.

Tercatat, keberhasilan capung dalam menangkap target buruannya mencapai lebih dari 95 persen. Dilansir Daily Mail edisi Kamis, 11 Desember 2014, kondisi ini menjadikannya dua kali lebih sukses ketimbang hewan berbadan besar dan ganas di lautan seperti hiu putih besar. Bahkan, kesuksesan capung menyergap mangsanya empat kali lebih efektif dari raja hutan seperti singa.

Seperti diketahui, capung sering memburu nyamuk dan serangga kecil lainnya seperti lalat, lebah, semut, dan tawon untuk dijadikan santapan baginya. Hewan tersebut sering berburu di sekitaran rawa, danau, kolam, sungai, dan lahan-lahan yang basah.

Ilmuwan tersebut mempunyai alasan yang kuat untuk mengukuhkan capung sebagai pemburu yang efektif. Ini bisa terlihat dari capung yang sering menyesuaikan penerbangannya saat akan menerka mangsanya itu.

Selain itu, capung dapat melihat akan ke mana pergerakan buruannya, sebelum menangkapnya. "Mata yang besar memberikan pandangan hampir bulat, sambil bertengger di daun menunggu mangsa terbang di atas kepalanya," ujar Dr. Anthony Leonardo.

Leonardo menjelaskan, saat meraih buruannya dengan kakinya, capung dapat menangkapnya hanya dengan sepersekian detik setelah menemukan mangsanya.

"Ketajaman dan refleks yang kilat berkat ada syaraf khusus di tubuh capung, sehingga dapat mendeteksi gerakan target dan menginstruksikan sayapnya untuk bereaksi," ungkapnya.

Temuan ini dilihat saat para ilmuwan meneliti aktivitas capung saat menangkap buruannya dengan menggunakan teknologi motion-capture untuk merekam serangga itu, saat bereaksi dalam bidikan kamera 1.000 frame per detik. Untuk menelitinya, mereka mengamati capung dengan melambatkan tayangan rekaman 20 kali lebih lambat untuk menganalisis di setiap pergerakannya.

Hasil penelitian dari ilmuwan Howard Hughes Medical Institute ini mereka terbitkan dalam jurnal internasional Nature.



Credit VIVAnews

Arkeolog: Kapal Selam Jerman Temuan TNI dan Arkenas Sama



 
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bangkai kapal yang ditemukan Puslit Arkenas pada November 2013 lalu. Diduga, bangkai kapal merupakan salah satu dari kapal selam Jerman yang tenggelam diserang Belanda, U 168 atau U 183.



CB - Laut Jawa kaya peninggalan sejarah. Laut Jawa dipercaya menyimpan dua bangkai kapal selam milik Jerman, U 168 dan U 183.

Kamis (11/12/2014) di kantor Kementerian Koordinator Maritim, tim TNI Angkatan Laut dan Komunitas Sejarah Roodesbrug menyatakan bahwa mereka telah menemukan bangkai kapal selam Jerman yang diduga salah satu di antara dua kapal yang tenggelam.

Tim menyatakan, bangkai kapal selam ditemukan di utara Karimun Jawa, pada jarak 10 jam perjalanan dengan kapal berkecepatan rata-rata 7 knot.

Kapal ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Bagian yang ditemukan hanya bagian depan dari kapal sepanjang 30 meter tersebut. Selain menemukan bangkai kapal, tim juga mendapatkan artefak menarik seperti piring keramik, botol, serta kerangka manusia.


Temuan tersebut terbilang menarik. Namun, ternyata arkeolog Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Yogyakarta juga pernah menemukan kapal selam di Laut Jawa. Apakah kapal yang ditemukan TNI dan arkeolog sama?

Menjawab pertanyaan tersebut, Adi Erlianto Setiawan dari Roodesbrug yang ikut menyelam dan menemukan kapal mengatakan, "belum tahu sama atau berbeda."

Menurutnya, baik kapal U 168 maupun U 183 diduga terdapat di utara Karimun Jawa. Untuk bisa mengatakan kapal yang ditemukan timnya dan arkeolog sama atau berbeda, perlu diungkap dahulu identitas kapal.

Untuk mengungkap identitas kapal, Adi mengatakan, masih sulit. Tidak ada satu pun benda yang menunjukkan bahwa kapal selam yang ditemukan U 168 atau U 183.

Namun, dihubungi Kompas.com, arkeolog Bambang Budi Utomo yang terlibat penelitian bersama tim Arkenas dan Balar Yogyakarta mengatakan, bangkai kapal yang ditemukan TNI Al dan timnya sama.

"Itu tepatnya di timur laut Karimun Jawa. Kalau melihat lokasi penemuan 10 jam perjalanan dari Karimun Jawa, maka sebenarnya kapal yang ditemukan sama," katanya.

Bambang menjelaskan, usai menemukan bangkai kapal selam Jerman November 2013 lalu, pihaknya memang berkoordinasi dengan Kedutaan Jerman dan TNI Angkatan Laut untuk mengamankan temuan.

"Pemerintah Jerman meminta kita untuk menjaga bangkai kapal selam itu. Jadi kita hubungi TNI Angkatan laut untuk mengamankan," urainya.

Bambang mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan seluruh data temuan kepada TNI Angkatan Laut, termasuk koordinat lokasi penemuan kapal selam. Menurutnya, tugas TNI Angkatan laut seharusnya adalah ikut menjaga temuan tersebut.

Yudo Ponco Ari, Komandan Datasemen Tiga Satuan Kopaska Armatim Surabaya, yang terlibat penemuan bersama tim TNI mengungkapkan bahwa dirinya belum menerima data dari arkeolog.

"Saya belum dapat informasi tentang koordinat yang diberikan arkeolog. Seandainya sama pun tidak masalah , akan kami serahkan datanya supaya saling melengkapi," ungkap Yudo lewat pesan singkat hari ini.

Kapal selam Jerman sampai ke perairan Indonesia karena permintaan Jepang. Total, ada 12 kapal selam yang dikirimkan ke Indonesia.

Kapal U 168 dan U 183 karam di dasar Laut Jawa akibat tembakan dari pasukan Belanda. Penembakan kapal Jerman oleh Belanda terkait sejarah Perang Dunia II, di mana Jerman dan punya perjanjian kerjasama melawan sekutu, antara lain Belanda dan Amerika Serikat.




Credit KOMPAS.com

Vietnam Minta Indonesia Patuhi Hukum Internasional Soal Kapal Asing



Sebuah kapal nelayan Vietnam ditenggelamkan di Laut Natuna di Anambas, Kepulauan Riau (5/12/2014).


CB - Kementerian Luar Negeri Vietnam Kamis (11/12/2014) telah melangsungkan pembicaraan serius dengan Indonesia mengenai insiden penenggelaman kapal-kapal nelayannya.

Menyusul tindakan menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal Vietnam di perairan Indonesia, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, Vietnam telah melangsungkan pembicaraan serius dengan Indonesia mengenai insiden tersebut.

Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, Vietnam berharap Indonesia menangani para nelayan asing yang melanggar wilayah perairannya sesuai dengan hukum internasional dan atas pertimbangan kemanusiaan.

Masih menurut jurubicara itu, Vietnam selalu memerintahkan para nelayannya untuk mematuhi peraturan dan undang-undang negara-negara lain agar tidak melanggar wilayah perairan mereka.

Sebelumnya, Indonesia menyatakan kebijakan baru untuk menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal sejauh ini telah berlangsung sukses. Presiden Joko Widodo, Rabu lalu, menyatakan pencurian ikan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Indonesia.

Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan, langkah tersebut telah menurunkan secara dramatis jumlah kapal asing yang beroperasi di dekat kepulauan Natuna. Menurutnya, langkah tersebut juga tidak merusak hubungan dengan negara-negara tetangga.

Ia menambahkan bahwa pada masa mendatang, pemerintah berencana untuk mengambil alih kapal-kapal tersebut. Sejak Jumat lalu, Indonesia telah menangkap dan menenggelamkan sedikitnya tiga kapal asal Vietnam.




Credit KOMPAS.COM

Presiden minta kerjasama industri dibarengi transfer teknologi


Presiden minta kerjasama industri dibarengi transfer teknologi
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jangan sampai kita beli-beli saja, uang kita lari ke negara lain, Indonesia ya memakai-memakai, tidak memproduksi,"
Busan (CB) - Presiden Joko Widodo meminta agar kerjasama industri yang dilaksanakan dengan negara lain juga memuat adanya transfer teknologi sehingga Indonesia juga turut mampu menciptakan produk.

"Jangan sampai kita beli-beli saja, uang kita lari ke negara lain, Indonesia ya memakai-memakai, tidak memproduksi," katanya saat bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di Korea Selatan, Kamis malam.

Menurut Presiden, saat ini dengan Korea Selatan, Indonesia telah memiliki kerjasama pembuatan kapal selam yaitu antara perusahaan BUMN pembuat kapal, PT PAL, dan perusahaan pembuat kapal Daewoo Shipbuiliding and Marine Engineering (DSME). Keduanya tengah mengerjakan tiga kapal selam kelas Changbogo yang di pesan Pemerintah Indonesia senilai 250 juta dolar AS.

DSME yang merupakan perusahaan pembuat kapal berbagai rupa, akan menjadi tuan rumah pembangunan dua kapal selam yang dipesan. Sedangkan satu kapal selam akan dibangun keduanya di galangan PT PAL di Indonesia.

Ke depan, Presiden berharap, kerjasama industri pertahanan juga memuat transfer teknologi.

"Kita tidak hanya kapal selam, tapi kapal lain yang dibutuhkan, tetapi juga industri pertahanan, kerjasama ini harus transfer teknologi, saat ini kita kerjasama untuk kapal selam dan ke depan untuk industri yang lain," katanya.

Presiden menambahkan dalam pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye Kamis, Korsel berkeinginan untuk memperbesar kerjasama industri maritim dengan Indonesia.


Credit ANTARA News

Deklarasi Indonesia WOW! hasilkan Galeri Indonesia WOW!


Deklarasi Indonesia WOW! hasilkan Galeri Indonesia WOW!
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga (kiri) bersama dengan Founder dan CEO MarkPlus, Hermawan Kartajaya (kanan) memimpin Deklarasi Indonesia WOW! yang sekaligus menjadi pertanda diluncurkannya Galeri Indonesia WOW! dalam Konser Indonesia WOW! di Jakarta, Kamis (12/12). (ANTARA News/ Arindra Meodia)
 
 
Jakarta (CB) - Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga bersama dengan Founder dan CEO MarkPlus, Hermawan Kartajaya meluncurkan Galeri Indonesia WOW! dalam konser Indonesia WOW! yang berlangsung di Jakarta, Kamis malam.

Peluncuran tersebut didahului dengan Deklarasi Indonesia WOW! yang diikuti oleh sejumlah perusahaan, instansi dan institusi diantaranya Martha Tilaar, Kompas Gramedia Group, Microsoft Indonesia, Telkom, BCA, BRI, Tokopedia, SMESCO dan Indonesia Fashion Week.

"Hari ini kita mau melakukan deklarasi kecil-kecilan saja," kata Hermawan.

Galeri tersebut nantinya akan menampung KUKM terpilih untuk dibina oleh para kurator yang kompeten di masing-masing bidang seperti seni kerajinan, desain, fesyen, video, film dan fotografi, seni pertunjukkan, penerbitan dan percetakan, kuliner dan musik.

"UKM jumlahnya 57 juta di Indonesia dan 98 persen dari pelaku usaha adalah UKM, sehingga kita harus dapat memberi porsi kepada UKM," kata Menteri Koperasi dan UKM.

"Saya berterimakasih kepada para sponsor UKM karena jika UKM-nya bagus dan berhasil, kemajuan ekonomi juga akan bagus," tambahnya.

Galeri Indonesia WOW akan berada di Gedung Small and Medium Enterprise and Cooperatives (SMESCO) sebagai pusat promosi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

"Kita targetkan galeri ini sekitar pertengahan tahun akan jadi," kata Hermawan.

"Di sana akan bertemu para anak muda, akan ada panggung dan tempat kreatifitas bagi para UKM, kalau biasanya tiap minggu ada car free day, nantinya akan ada creativity day," lanjutnya.

Gedung ini akan menjadi tempat kolaborasi ekonomu kreatif antara tiga komponen Artist, Business, dan Governement (ABG).

"Indonesia WOW!, Gerakan Indonesia WOW!, Galeri Indonesia WOW!," teriak Hermawan menutup Deklarasi Indonesia WOW!


Credit ANTARA News

Kamis, 11 Desember 2014

Senat: Australia Langgar HAM Pencari Suaka



Senat: Australia Langgar HAM Pencari Suaka  
Pencari suaka datang ke Australia dengan mempergunakan kapal-kapal laut tak laik berlayar. (Reuters/Handout)
 
 
Sydney, CB -- Penyelidikan Senat Australia menyebutkan pemerintah negara itu gagal melindungi keselamatan pencari suaka ketika terjadi kerusuhan berdarah di pusat penahanan imigrasi awal tahun ini.

Laporan Senat ini menyebut pemerintah Australia bersalah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam perstiwa tersebut.

Laporan pedas setebal 200 halaman ini juga menemukan bahwa pegawai perusahaan keamanan G4S terlibat dalam kekerasan, dan menuduh menteri imigrasi dengan sengaja membohongi masyarakat sehingga kesalahan ditimpakan pada korban kerusuhan.

Australia mempergunakan pusat-pusat penahanan imigrasi di laut di Papua Nugini dan Pulau Nauru untuk memproses calon pengungsi yang mencoba masuk ke wilayah negara itu dengan mempergunakan kapal tak laik berlayar.

Salah seorang pencari suaka, Reza Barati asal Iran, tewar dan lebih dari 70 orang lainnya luka-luka dalam kerusuhan yang terjadi pada Februari di Pulau Manus, Papua Nugini.

Komite Senat menulis bahwa peningkatan jumlah pencari suaka baru, ditambah ketidakjelasaan dalam menilai klaim suaka mereka, berakhir dengan hasil "yang sudah bisa diduga sebelumnya."

"Ketidakmampuan infrastruktur fasilitas-fasilitas penahanan itu menampung jumlah pencari suaka yang demikian banyak dan ketidaktersediaan informasi untuk menetapkan status dan pemindahan mereka, menciptakan situasi dimana kerusuhan dan aksi protes pasti akan terjadi,: tulis laporan tersebut.

Penyelidikan yang tertunda lama ini merekomendasikan agar Australia "mengaku dan bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia" yang terjadi dalam kerusuhan itu.

Laporan tersebut mengecam Menteri Imigrasi Scott Morrison dengan menyatakan bahwa dia berulangkali membohongi publik mengenai rincian kerusuhan itu untuk "menyalahkan situasi ini pada pencari suaka atas kekerasan yang mereka alami".

Laporan ini tidak dengan tegas memberi penilaian kepada perusahaan keamanan Inggris G4S, yang saat itu menjaga keamanan fasilitas dengan memujiya karena berhasil mengekang kegiatan protes sebelumnya.

"Tidak bisa dibantah bahwa sejumlah besar pegawai lokal, dan sejumlah kecil pegawai asing, terlibat dalam kekerasan pada pencari suaka," tambahnya.

Komite ini menemukan bahwa sebagian besar aksi kekerasan ini dilakukan oleh polisi Papua Nugini yang memeprgunakan "kekerasan secara berlebihan" untuk mengatasi aksi protes.

Senator dari Partai Hijau yang beroposisi Sarah Hanson-Young menyebut laporan itu sebagai penilaian "buruk" pada kebijakan pencari suaka yang diterapkan pemerintah.

"Bukti-bukti yang menggunung yang diserahkan pada penyelidikan ini semua menunjuk pada satu fakta: pusat di Pulau Manuah tidak bisa dipertahankan dan harus ditutup sekarang juga," ujarnya.


Credit CNN Indonesia

JK Mengaku Sempat Ragu Saat Jokowi Pilih Susi Jadi Menteri


Icha Rastika Wakil Presiden Jusuf Kalla.


JAKARTA, CB -  Wakil Presiden Jusuf Kalla mengamati sepak terjang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, sejak dilantik dalam jajaran Kabinet Kerja beberapa waktu lalu. Ia

"Mungkin Anda tidak menduga sebelumnya, Menteri yang hanya lulusan SMP (mau apa)," kata dia dalam sebuah seminar, di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Namun nyatanya, lanjut Kalla, beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Susi membuat sejumlah pihak gentar. Kepada para peserta seminar, Kalla pun berpesan agar tidak meremehkan latar belakang pendidikan seseorang.

"Jangan ragu-ragu sama kemampuan pengusaha, walaupun pendidikannya rendah," imbuh Kalla.

Dalam kesempatan tersebut, Kalla berbagi kepada para peserta tentang komentarnya ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berniat mengangkat Susi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Saya bilang, dia (Susi) hanya tamatan SMP. Lalu Pak Jokowi tanya, Undang-undang (UU) syarat pendidikan Presiden apa?" kata Kalla menirukan Jokow kala itu.

"Saya bilang SMA. Lalu Pak Jokowi bilang, berarti cocok lah," tambah Kalla.

Pada kesempatan itu juga Kalla mengemukakan, dirinya merasa agak aneh dengan peraturan bahwa syarat menjadi Presiden hanya SMA, sementara menjadi Gubernur justru sarjana.

Berdasarkan Undang-undang No 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, syarat pendidikan untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.



Credit KOMPAS.com

Mengenal ESA, Badan Antariksa Eropa


Mengenal ESA, Badan Antariksa Eropa 
 European Space Agency (ESA) didirikan pada 1975 dan kini beranggotakan 20 negara Eropa. ESA berhasil mencetak sejarah dengan mendaratkan pesawat robotika di komet (Reuters/ESA)
 
 
Jakarta, CB -- Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) mencatat sejarah baru dalam dunia astronomi dengan berhasil mendaratkan pesawat untuk pertama kalinya di permukaan komet.

Prestasi ini dicapai berkat misi yang dimulai pada 2004 silam. Wahana antariksa Rosetta mendekati Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Pada Rabu, 12 November 2014, Rosetta meluncurkan pesawat robotika Philae untuk mendarat di permukaan komet sekitar pukul 23.00 WIB.

Penjelajahan ruang angkasa ini berhasil dilakukan melalui kolaborasi antar pemerintah negara-negara Eropa dalam ESA yang berdiri sejak 1975 dan berkantor pusat di Paris, Perancis.

Investasi besar negara-negara Eropa terhadap ruang angkasa dimulai pada 1950-an. Ilmuwan dari negara Eropa Barat menyadari bahwa mereka tidak mampu bersaing dalam hal ruang angkasa dengan negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet yang juga perang dingin dalam misi antariksa.

Para ilmuwan dari negara Eropa Barat kala itu sepakat untuk memiliki dua badan antariksa, yaitu European Launcher Development Organisation (ELDO) dan European Space Research Organisation (ESRO).

ESA yang ada sekarang ini dibentuk dalam Konvensi ESA pada tahun 1975, ketika ESRO digabungkan dengan ELDO. Ada 10 negara yang menandatangani Konvensi ESA, yaitu Belgia, Denmark, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris.

Pada 1970-an, perang dingin bidang antariksa Amerika Serikat dan Uni Soviet mulai reda dan secara signifikan kedua negara memangkas anggaran penelitian ruang angkasa. ESA, dengan sokongan dari banyak negara, dengan cepat menempatkan diri di posisi terdepan dalam eksplorasi ruang angkasa.

Total, sekarang ada 20 negara yang tergabung di sana, yaitu Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris.

Pusat penelitian dan pusat kontrolnya terbagi-bagi di berbagai kota, seperti di Noordwijk (Belanda), Frascati (Italia), Darmstadt dan Cologne (Jerman), serta Villanueva de la Canada (Spanyol).

Semua negara itu berkontribusi memberi pendanaan untuk penelitian dan misi ESA. Pada 2013, dana yang dianggarkan ESA untuk penelitian mencapai 4,282 juta euro atau sekitar Rp 65 triliun. Ada lima negara yang memberi kontribusi terbesar untuk ESA tahun ini, yaitu Jerman sebesar 772,7 juta euro, Perancis 747,5 juta euro, Italia 400 juta euro, Inggris 300 juta euro, dan Belgia sebesar 187,7 juta euro.

Setidaknya, ada 11 negara Eropa yang mengajukan diri untuk masuk dalam ESA, termasuk Hungaria, Estonia, Lativia dan Slovakia.

ESA banyak menjalankan misi ruang angkasa tanpa awak atau dengan awak ke bulan atau planet, meneliti bumi, hingga berpartisipasi mengelola Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS).

Terakhir, mereka sukses mendaratkan pesawat robotika Philae. Ia akan memantau permukaan dan melakukan pengeboran pada komet hingga Desember 2015. Data-data itu akan dikirim ke bumi untuk diteliti oleh para ilmuwan guna mengungkap rahasia di balik terbentuknya planet, tata surya, hingga kemunculan kehidupan.


Credit CNN Indonesia

Indonesia Berpeluang Pimpin Teknologi Antariksa & Dirgantara



Foto- Menristek Dikti M Nasir (kiri) saat menerima cindera mata seminar nasional keantariksaan (inung)
Foto- Menristek Dikti M Nasir (kiri) saat menerima cindera mata seminar nasional keantariksaan (inung)
 
 
JAKARTA (CB)- Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin (leader) dibidang teknologi keantariksaan dan kedirgantaraan di kawasan Asean.
Sebab dibanding negara-negara Asean lain, Indonesia telah memiliki sejumlah fasilitas, sarana parasarana bahkan regulasi keantariksaan dan kedirgantaraan yang jauh lebih lengkap.
“Potensi menjadi negara paling unggul dalam hal keantariksaan dan kedirgantaraan sangat besar. Tinggal bagaimana kita memacu perkembangannya lebih cepat,” kata Menteri Ristek dan Dikti M Nasir disela seminar nasional bertema Teknologi Keantariksaan Menuju Kemandirian yang digelar Dewan Penerbangan Nasional RI (Depanri).
Beberapa nilai unggul tersebut antara lain Indonesia telah memiliki sains antariksa, pusat pengembangan sains cuaca, memiliki industri penerbangan, mampu membuat satelit mikro, teknologi penginderaan jarak jauh dan sebagainya. Bahkan Indonesia saat ini telah memiliki regulasi berupa UU keantariksaan.
Karena itu dalam beberapa kerjasama soal keantariksaan di kawasan ASIA, Jepang dan China telah menempatkan Indonesia sebagai mitra yang strategis untuk pengembangan teknologi antariksa ke depan.
“Dalam pertemuan atau forum dikawasan Asia, Indonesia menjadi pembicara penting dalam hal keantariksaan dan kedirgantaraan,” jelas Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaludin.
Untuk memberikan acuan dalam hal pengembangan teknologi keantariksaan dan kedirgantaraan saat ini Depanri tengah menyusun rencana induk hingga 25 tahun ke depan. Rencana induk tersebut bertujuan mendukung visi pembangunan Indonesia yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.


Credit Pos Kota

Teknologi Canggih Buatan Lapan, dari Pesawat hingga Satelit





//images.detik.com/content/2014/12/11/1036/111654_n219lapan.jpg 
 
Jakarta (CB) - Perkembangan teknologi antariksa dan penerbangan di dunia sangat pesat. Umumnya penguasaan dan pengembangan teknologi didominasi oleh negara maju.

Ternyata ilmuwan Indonesia bisa berkontribusi untuk pengembangan teknologi di dunia antariksa dan penerbangan modern meskipun perjalanannya tidak sekencang negara maju.

Melalui wadah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), para peneliti hingga insinyur mampu melahirkan purwarupa atau prototype produk teknologi canggih.

Produk riset yang ditemukan seperti roket pendorong satelit, pesawat komersial dan tanpa awak, hingga satelit untuk telekomunikasi dan penginderaan jarak jauh.

Berikut ini, konsep atau produk pengembangan teknologi keantariksaan dan kedirgantaraan yang akan, sedang atau sudah dikembangkan, seperti dirangkum detikFinance, Kamis (11/12/2014).


Pesawat N219

//images.detik.com/content/2014/12/11/1036/111725_n219.jpg 
 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama PT Dirgantara Indonesia (Persero) merancang pesawat berbadan ringan dan lincah, N219. Pesawat yang akan disertifikasi pada tahun 2016 ini

Untuk mensukseskan program N219, pemerintah akan membantu pembiayaan pengembangan purwarupa hingga sertifikasi pesawat. Alasannya anggaran tersebut sangat tinggi jika ditanggung badan usaha. Pemerintah saat ini mengucuri dana Rp 400 miliar untuk membuat prototype pesawat penumpang N219.

Pengembangan N219 tidak berhenti pada pesawat kecil atau light aircraft. Nantinya kemampuan N219 akan ditingkatkan atau dikembangkan untuk menjadi pesawat amphibi. Artinya armada N219 ke depan bisa mendarat tidak hanya di ladasan tanah melainkan di atas air, seperti: sungai hingga laut. Pesawat tipe ini diklaim yang pertama kali dirancang oleh insinyur RI.

“N219 saat sertifikasi, maka pesawat N219 amphibi mulai dikembangkan. Kita pararel. Nantinya ini yang pertama kali kita kembangkan pesawat tipe amphibi,” kata Kepala Program Pesawat Terbang LAPAN Agus Ariwibowo.

Konsep ‘burung besi’ yang bisa mendarat di atas air ini sangat membantu percepatan pergerakan barang dan orang, di tengah keterbatasan infrastruktur bandara. Pesawat amphibi ini bisa menjangkau pulau-pulau eksotis Indonesia yang masih minim infrastuktur.

“Kita punya banyak pantai yang jadi wilayah wisata tapi nggak tersentuh maka dengan pesawat amphibi kita bisa tingkatkan konektifitas,” ujarnya.


Pesawat Baling-Baling Jumbo 140 Penumpang

//images.detik.com/content/2014/12/11/1036/111833_sesfinishingdihanggar.jpg 
 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengusulkan pengembangan pesawat komersial atau penumpang baling-baling (propeller) terbesar di dunia. Pesawat yang bernama N2140 ini, nantinya mampu membawa 144 penumpang.

“Kita dapat ide dari pesawat A400 M yang memiliki baling-baling gede. Ini nggak masuk ke pasar jet. Kita kembangkan pesawat yang cocok dengan kondisi Indonesia,” kata Kepala Program Pesawat Terbang LAPAN Agus Aribowo.

A400 M merupakan pesawat angkut militer atau cargo berbadan lebar yang diciptakan oleh Airbus Military. Pengembangan N2140 nantinya akan memakai mesin EuroProp. Ini merupakan mesin terbaru, setelah turboprop, untuk kelas propeller. Meski bukan mesin jet, EuroProp memiliki kemampuan layaknya mesin pesawat jet. Daya jangkau pesawat ini menyerupai daya jelajah pesawat sekelas Boeing 737 hingga Airbus A320.

“EuroProp bisa masuk transonic. Kalau Boeing (Boeing 737) kecepatan 0,78 mach (kecepatan suara), kalau EuroProp 0,7 mach. Ini nggak beda jauh,” jelasnya.

Keunggulan pesawat N2140 daripada pesawat bermesin jet, sekelas Airbus 320 dan Boeing 737, ialah konsumsi bahan bakar. Pesawat baling-baling ini hemat dalam pemakaian BBM sekitar 20% sampai 25% daripada pesawat jet. Keunggulan sangat bermanfaat bagi maskapai komersial karena selama ini menerima hantaman  tingginya biaya avtur.


Pesawat Tanpa Awak atau UAV

//images.detik.com/content/2014/12/11/1036/112008_pesawattanpaawak.jpg 
 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Republik Indonesia mengembangkan pesawat tanpa awak canggih atau Unmanned Aerial Vihicle (UAV).

Program bernama LAPAN Surveillance UAV sudah menghasilkan 5 jenis pesawat tanpa awak, yakni: LSU 01, 02, 03,04, hingga 05. Pesawat tanpa awak ini bisa dipakai untuk pemantauan daerah perbatasan, daerah bencana, daerah berbahaya, serta misi terbang jarak jauh.

“Fungsi bisa dipakai pemantauan atau surveillace seperti lahan pertanian, mitigasi bencana, maritim, tepi pantai,” kata Kepala Bidang Teknologi Prokusi Puslitbang LAPAN, Bayu Utama.

Varian terbaru pesawat tanpa awak drone ialah LSU 05. Pesawat ini memiliki daya jelajah hingga 240 kilo meter dengan lama terbang selama 8 jam dan mampu membawa beban 30 kilo gram. Pesawat ini memakai bahan bakar tipe Pertamax.

Tidak hanya pesawat tanpa awak, LAPAN juga mengembangkan pesawat mata-mata berawak. Program ini bernama  LAPAN Surveillance Aircraft (LSA). Program ini memanfaatkan pesawat kecil berkpasitas 2 orang dan bermesin tunggal. Pesawat yang memiliki bentang sayap 18 meter ini, didatangkan langsung dari Jerman namun LAPAN memiliki kesempatan mempelajari pengembangan LSA untuk tahap berikutnya. LAPAN mengirim 6 insinyurnya untuk belajar ke TU Berlin Jerman sesuai perjanjian transfer of technology.

Pemanfaatan pesawat UAV, kata Bayu, bisa dipakai untuk keperluan damai hingga militer. Pesawat UAV bisa dilengkapi persenjataan. Tipe pesawat UAV dinilai sangat aman untuk melakukan misi berbahaya karena tidak khawatir ada korban luka karena tertembak. Sebab pesawat UAV dikendalikan dari jarak jauh.



Satelit dan Roket

//images.detik.com/content/2014/12/11/1036/112141_lapanroket320.jpg 
 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Republik Indonesia memiliki program kerja jangka panjang pengembangan satelit telekomunikasi hingga roket pembawa satelit. Program ini terangkum dalam master plan selama 25 tahun ke depan. Untuk satelit, LAPAN berencana meluncurkan satelit LAPAN A2 untuk pengideraan jarak jauh. Ke depan, LAPAN ingin mengembangkan dan meluncurkan satelit telekomunikasi secara mandiri.

“Sekarang kita realitis bikin satelit satelit telekomunikasi dan satelit pengideraan jarak jauh,” kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin.

Thomas menyebut tentang tantangan pendanaan untuk pengembangan satelit komunikasi. Setidaknya secara hitungan kasar, sebuah satelit baru seharga Rp 3 triliun maka biaya pengembangannya bisa mencapai Rp 6 triliun. Artinya Rp 3 triliun untuk pembuatan satelit dan Rp 3 triliun untuk pembuatan fasilitasnya. Namun dengan dibuat sendiri, ke depan kemandirian dan sisi ekonomis bisa tercapai. Potensi kebutuhan satelit komunikasi sangat besar, apalagi perusahaan Indonesia selalu membeli satelit dari luar negeri.

“Kita kembangkan satelit sendiri plus biaya kembangkan 2 kali dari harga. Tentu anggaran itu harga harus disiapkan,” jelasnya.

Tidak hanya satelit. LAPAN secara bertahap mengembangkan roket untuk pendorong satelit.




Credit  detikFinance

Beli Mobil Perang US Navy? Ini Caranya

Mobil ini tadinya hanya diperuntukkan untuk kegiatan militer saja.
Beberapa unit Humvee yang bisa dibeli oleh rakyat sipil 
Beberapa unit Humvee yang bisa dibeli oleh rakyat sipil



CB - Mobil serbaguna buatan American Motor (AM) General memang dikenal tangguh dan memiliki tampilan yang cukup sangar.
Mobil yang diberi nama Humvee ini bahkan dibuat versi sipil, yaitu Hummer, untuk mengakomodasi besarnya permintaan dari masyarakat biasa yang juga ingin merasakan kehebatan mobil spesialis perang ini.
Dilansir dari situs Autoevolution Kamis 11 Desember 2014, pada 1999 silam sebanyak 748 Humvee dilelang oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Mereka beralasan mobil yang pertama kali dibuat pada 1985 ini sudah ketinggalan zaman dan memerlukan biaya besar untuk peremajaan.
Setelah sebagian unit dibeli oleh Angkatan Darat Selandia Baru dan kolektor, tersisa 498 unit yang dilelang untuk rakyat sipil. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena kemudian AM General membeli kembali unit-unit tersebut dari masyarakat dengan alasan tidak boleh digunakan untuk keperluan sipil.
Namun kini badan yang khusus menangani alat persenjataan militer AS menyatakan dalam waktu dekat mereka akan melelang beberapa Humvee melalui jalur online GovPlanet. Informasi yang datang dari badan resmi ini menyatakan bahwa setiap kendaraan sudah diperiksa terlebih dulu dan semua yang dijual dalam kondisi siap pakai, tentunya tanpa dilengkapi persenjataan seperti saat digunakan di masa perang.
Harga yang ditawarkan mulai dari US$10 ribu atau sekitar Rp123 juta. Sebanyak 23 unit produksi 1987-1994 tersedia dengan beberapa model, mulai dari kargo hingga pengangkut tentara.


Credit VIVANews

Penenggelaman Kapal Tak Ada Kaitan dengan Ajakan Perang


Penenggelaman Kapal Tak Ada Kaitan dengan Ajakan Perang  
Menko Maritim Indroyono Soesilo (kiri) bersama Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel (kedua kiri) saat memberikan keterangan terkait penemuan Kapal selam Jerman di perairan Jawa, Jakarta, Kamis, 11 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo, mengatakan bahwa penenggalaman kapal-kapal pencuri ikan yang dilakukan atas koordinasinya telah sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

"Saya pikir itu adalah masalah kedaulatan dan hukum yang ada sesuai dengan peraturan internasional. Kita mengacu pada UU tentang perikanan No. 45 Tahun 2009," kata Soesilo ketika ditemui selepas presentasi hasil temuan bangkai kapal selam Jerman oleh Kopaska di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Kamis (11/12).

Soesilo tidak bisa menjamin kapan eksekusi akan kembali dilakukan. Namun, ia mengatakan pihaknya melalui Menteri Kelautan dan Perikanan telah menghubungi Duta Besar Tiongkok di Jakarta untuk koordinasi mengatasi masalah ilegal fishing tersebut.

Soesilo juga menegaskan bahwa aksi penenggelaman kapal yang dilakukan tidak ada kaitannya dengan ajakan perang kepada negara lain, namun apa yang dilakukan adalah tindakan kriminal. "Ini murni kriminal. Kalau masuk perairan Indonesia itu sudah melanggar kedaulatan. Tahu kan aturannya kalau melanggar kedaulatan?" tuturnya kepada para wartawan.

Sebelumnya pemerintah RI menenggelamkan beberapa kapal nelayan asal Vietnam dan Tiongkok yang terbukti melakukan pencurian ikan di wilayah Indonesia. Pemerintah juga berjanji akan terus melakukan aksi tersebut untuk menuntaskan kasus pencurian ikan yang marak terjadi di wilayah perairan Nusantara.



Credit  CNN Indonesia

Pertamina Pangkas Kewenangan Impor Petral


Pertamina Pangkas Kewenangan Impor Petral  
 Seorang petugas melintasi kawasan Fuel Oil Complex 1 di Kilang Minyak Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Cilacap. Tempo/Panca Syurkani


CB, Jakarta - Direktur Marketing and Retail PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang akan memangkas kewenangan impor yang dimiliki Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Nantinya, Petral hanya berfokus mengurus ekspor produk Pertamina.

"Petral biar fokus pada urusan ekspor, menjual produk kami yang tidak laku di Indonesia. Berikan kami waktu untuk berubah," kata Bambang di kantornya, Rabu, 10 Desember 2014.

Pengalihan fungsi Petral, kata Bambang, bertujuan menjadikan Pertamina sebagai pemegang kendali penuh atas pasokan minyak. Kelak Pertamina bertugas melakukan perencanaan, optimalisasi pengolahan, dan pengadaan atau integrated supply chain.

Untuk urusan impor minyak mentah, Bambang berharap pemerintah menjalin kesepakatan antarnegara (govermment to government). Setelah kerja sama impor disepakati, Pertamina akan menjadi pelaksana.

 Mekanisme semacam ini sudah dilakukan pemerintahan Joko Widodo ketika menyepakati kerja sama impor minyak dengan Angola. Dalam framework agreement, pelaksanaan impor dikerjakan Pertamina dengan perusahaan minyak asal Angola, Sonangol Ltd.

Wacana revisi tugas Petral diembuskan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri. Faisal menganggap mekanisme kerja Petral tidak jelas, sehingga menjadi sasaran empuk mafia migas. 


Credit TEMPO.CO

Gunung Padang Bagus untuk Pengamatan Bintang


Gunung Padang Bagus untuk Pengamatan Bintang 
Gunung Padang di Kabupaten Cianjur (Foto: Dok Okezone)
 
 
 
BANDUNG (CB) - Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ternyata memiliki banyak keunikan. Salah satunya menjadi lokasi yang bagus untuk mengamati bintang.
"Di sana pengamatan bintang bisa sangat jernih. Banyak sekali (bintang) yang bisa kelihatan," kata peneliti Gunung Padang, Ali Akbar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/12/2014).
Ia menduga ada perhitungan tersendiri yang dilakukan orang zaman dulu sehingga dibuat sesuatu di Gunung Padang dan memilih lokasi di sana.
"Ternyata lokasi itu sangat bagus untuk pengamatan bintang-bintang dan bintang pada masa lalu kemungkinan besar diberi makna budaya, entah apa," ungkapnya.
Ali mengatakan, masyarakat pada zaman Gunung Padang dibangun sangat memperhatikan makrokosmos dan mikrokosmos. Lokasi Gunung Padang sendiri sangat unik karena dikelilingi perbukitan, berada di antara dua sungai, dan terdapat lembah di sekitar lokasi.



"Lalu kalau melihat ke arah utara itu ada lima puncak gunung berurutan yang orientasinya (mengarah) ke Gunung Gede," jelasnya.
Menurutnya segala pemandangan yang ada di lokasi adalah hal yang harus dijaga. Sebab segala sesuatu yang ada itu tampaknya benar-benar dibuat sengaja oleh orang-orang saat membangun Gunung Padang.
"Tadi saya merekomendasikan (segala yang ada untuk dipelihara) dan kelihatannya akan direspons positif (oleh Pemprov Jawa Barat)," tandasnya.

Credit OkeZone



Peneliti: Ada Situs Mirip di Sekitar Gunung Padang


Peneliti: Ada Situs Mirip di Sekitar Gunung Padang
Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia



CB, Bandung - Wakil Ketua Tim Nasional (Timnas) Peneliti Situs Gunung Padang Bidang Arkeologi Ali Akbar mengklaim mendapati bukti bahwa Situs Gunung Padang tidak berdiri sendiri. “Kita menamakannya tidak situs lagi, tapi kawasan Gunung Padang,” kata Ali setelah bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 10 Desember 2014.

Ali mengatakan, di sejumlah lokasi dalam radius hingga 5 kilometer dari Situs Gunung Padang, ditemukan indikasi kuat keberadaan situs yang masih berkaitan. Timnas sudah mensurvei dalam radius 2 kilometer yang cukup intensif, dan yang selektif dalam radius 5 kilometer.

Di bagian barat di tengah perbukitan Gunung Karuhun berjarak sekitar 1 kilometer, misalnya, peneliti mendapati situs yang diduga monolit. Ali menuturkan monolit--batu tunggal di tengah bukit--yang pernah ditemukan menjadi indikasi situs yang berorientasi pemujaan.

Sepanjang jarak lintasan Situs Gunung Padang menuju bukti Gunung Karuhun itu, ujar dia, ada temuan yang didapati menjadi indikasi struktur batuan. “Ada struktur-struktur batu dari Situs Gunung Padang yang mengarah ke barat ke Gunung Karuhun. Kemungkinan ada aktivitas dari Gunung Padang ke Gunung Karuhun atau sebaliknya,” katanya.

Di bagian selatan situs Gunung Padang, yakni Ciukir, yang berjarak sekitar 700 meter, peneliti mendapati situs yang diduga punden berundak. Bentuknya seperti Gunung Padang tapi lebih kecil. Timnas menemukan tiga teras dari batu di situ.

Wakil Gubernur Deddy Mizwar menuturkan kemungkinan adanya situs-situs lain merupakan informasi terbaru. “Bagaimana hubungan situs Gunung Padang dan situs-situs sekelilingnya dan bagaimana pengembangannya nanti. Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten mesti duduk sama-sama,” ujarnya, Rabu, 10 Desember 2014.



Credit TEMPO.CO

"Pemilik" Machu Picchu Tertarik Teliti Gunung Padang






Situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur (Faisal Harahap/Okezone)



BANDUNG (CB) - Gunung Padang ternyata benar-benar menjadi magnet bagi para peneliti. Tidak hanya peneliti dalam negeri, banyak juga peneliti dari luar negeri yang ingin ikut meneliti gunung yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Ajakan penelitian itu banyak, ada dari Rusia, Jerman, ada dari mana-mana," ujar peneliti Gunung Padang, Ali Akbar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/12/2014).
Bahkan negara "pemilik" situs megalitikum Machu Piccu, yaitu Peru, juga berminat terjun dalam penelitian Gunung Padang. Dubes Peru sendiri yang menyatakan niatnya pada tim peneliti agar peneliti dari Peru bisa terlibat dalam penelitian.
"Dari Peru itu tertarik karena melihat adanya kesamaan konstruksinya (antara Gunung Padang dan Machu Picchu)," ungkapnya.
Tapi ia tidak bisa mengambil keputusan apakah akan melibatkan peneliti dari Peru atau tidak. Ia menyerahkan itu pada pemerintah. "Terus terang kita serahkan itu pada pemerintah karena itu sudah urusan bilateral," jelas Ali.
Meski begitu, ia sendiri menyambut positif jika nantinya ada peneliti dari Peru yang terlibat dalam penelitian Gunung Padang. "Sambutan kita positif. Namanya bertukar pengetahuan, bertukar ilmu, itu bagus," tandas Ali.
Seperti diberitakan, Gunung Padang diperkirakan bangunan peninggalan sejarah berbentuk seperti piramida yang usianya lebih dari 5.000 tahun sebelum masehi. Peneliti menemukan sejumlah artefak setelah melakukan penggalian sedalam 11 meter ke dalam tanah.


Credit OkeZone

Kopaska TNI AL Temukan Kapal Selam Nazi

Kopaska TNI AL Temukan Kapal Selam Nazi
Konferensi Pers Penemuan Kapal Selam Milik Nazi. (Rico Afrido/Sindonews).


JAKARTA (CB) - Bangkai kapal selam milik Nazi Jerman ditemukan di laut Jawa. Bangkai tersebut diduga, jenis U-Boat 168 atau Unterseeboot milik Jerman masa perang dunia II.

Penelusuran terhadap keberadaan bangkai tersebut dilakukan pihak Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL sejak 30 Mei 2014 dengan melakukan penyelaman. Dasar penelusuran tersebut dari berbagai pemberitaan media massa yang menyebutkan penemuan tersebut.

"Sudah dijadikan rumor, ada kapal selam Nazi, Jerman, karena dipemberitaan itu tak ada kelanjutan, kemudian kami melaksanakan penelusuran," ujar Komandan Detasemen 3 Tim Kopaska Koarmaritim Surabaya TNI AL Mayor Laut (P) Yudo Ponco di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).

Yudo menambahkan, dasar penelusuran lainnya adalah, setelah tim peneliti dari pusat arkeologi nasional menemukannya terlebih dahulu pada tahun 2013. Kemudian, pihak Kopaska menemukan bangkai kapal selam itu dengan kedalaman 25 meter.

Dalam kapal selam itu ditemukan banyak alat makan, botol-botol minuman keras, serta botol parfum. Lanjutnya, di bagian dasar piring makan terdapat lambang burung yang sedang mencengkeram simbol swastika khas Nazi.

Sementara interior kapal selam, sudah berantakan atau dengan kondisi tidak baik. "Ditemukan juga dua tengkorak dengan kondisi terjepit," terangnya.

Namun, pihaknya belum menemukan nomor lambung kapal selam tersebut. Pihaknya juga berharap pemerintah dapat menindaklanjuti penemuan bangkai kapal selam milik Nazi itu.

"Apa yang kami temukan bisa dikembangkan," tandasnya di hadapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Indroyono Soesilo serta pihak Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia.



Credit SINDOnews