Jumat, 27 Februari 2015

Kata TNI AD Soal Tatang 'Indonesian Sniper' yang Kini Hidup Buka Warung



Kata TNI AD Soal Tatang Indonesian Sniper yang Kini Hidup Buka Warung 
 
Jakarta (CB) - Tatang Koswara satu-satunya sniper Indonesia yang diakui dunia. Namun Pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) membuat uang pensiunnya tak besar. Kakek tujuh orang cucu ini pun membuka warung makan di lingkungan Kodiklat TNI AD di Bandung. Apa kata TNI AD soal jalan hidup Tatang yang sekarang ini?

"Kalau hidup pas-pasan, memang kemampuan TNI AD dalam hal ini tidak mungkin memberikan kesejahteraan yang lebih di luar kemampuan. Tapi kami memberikan penghargaan," ujar Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/2/2015) malam.

Nama Tatang masuk dalam buku 'Sniper Training, Techniques and Weapons' karya Peter Brokersmith yang terbit pada 2000, nama Tatang tercatat di urutan ke-14 sniper hebat dunia.

Tatang yang kini berusia 68 tahun. Tatang dahulu bertugas dalam misi operasi Timor Leste pada tahun 1977-1978 melawan pasukan fretilin di bawah komando Letnan Kolonel Edi Sudrajat.

Atas kelihain Tatang, pria yang mengaku biasa membidik kepala targetnya ini pun tak ayal mendapat pengakuan dunia. Di masa purna baktinya, selain mengisi pelatihan menembak TNI, Tatang yang mendapat ranking tiga saat mengikuti pendidikan sniper dari Kapten Conway anggota Green Barets Amerika Serikat pada 1973 itu, menjalani hidup dengan membuka warung nasi di kediamannya di lingkungan Kompleks TNI Angkatan Laut, Cibaduyut-Bandung.

Kendati memberikan penghargaan, Wuryanto mengatakan tak mungkin dapat memberikan kesejahteraan di bidang ekonomi yang di luar kemampuan Satuan TNI.

"Sebetulnya kita tetap memberikan penghargaan-penghargaan sesuai prestasi masing-masing prajurit. setiap prestasi pasti dapat penghargaan, pas kejuaran-kejuaraan pasti dikasih medali-medali dan hadiah, hadiah," ujar Wuryanto.

"Mereka jiwa patriotnya luar biasa. sisi-sisi humanisnya memang perlu diangkat. Dengan kehebatannya itu hidup sederhana. Yakinlah beliau pasti menerima. Kami memang tentara hidupnya pas-pasan, jangankan Bintara, yang perwira juga banyak yang gitu. Tapi memang itu pilihan hidup kami, kami walau sederhana tapi jiwa nasionalismenya nggak diragukan," tambahnya.

Tatang kini tinggal di Bandung, Jawa Barat. Sebagai pensiunan dia masih tetap berolahraga untuk menjaga kesehatannya. Tatang sesekali mengisi pelatihan menembak bagi TNI.

Credit  Detiknews

Dokter Italia Klaim Cangkok Kepala Manusia Bisa Terlaksana pada 2017

 
Shutterstock Ilustrasi operasi
 
ROMA, CB — Sergio Canavero, seorang dokter di kota Turin, Italia, membeberkan, cangkok kepala manusia sudah bisa dilaksanakan dalam waktu yang tak terlalu lama.

Canavero berharap bisa membentuk sebuah tim dokter untuk mengeksplorasi pembedahan radikal ini dalam sebuah proyek ambisius yang akan diluncurkan dalam sebuah pertemuan para pakar bedah saraf di Maryland, AS, pertengahan tahun ini.

Jika tim ini terbentuk, maka langkah ambisius selanjutnya adalah melakukan transplantasi kepala manusia pada 2017.

Selama bertahun-tahun, Canavero mengklaim, ilmu kedokteran telah mengalami kemajuan pesat hingga mencapai titik yang memungkinkan sebuah transplantasi tubuh secara penuh.

Namun, klaim Canavero ini masih dianggap tak masuk akal, menakutkan, dan tak bisa dipercaya, bahkan oleh sesama dokter bedah.

Kepada majalah New Scientist, Canavero mengatakan, dia ingin melakukan transplantasi tubuh untuk memperpanjang hidup orang-orang yang mengidap penyakit yang tak bisa disembuhkan.

"Jika masyarakat tak menginginkannya, maka saya tak akan melakukannya. Namun jika masyarakat AS atau Eropa tak menginginkannya, bukan berarti rencana ini tak bisa dilakukan di tempat lain," kata Canavero.

Jika masalah teknis terkait cara "memasangkan" kepala manusia hidup ke tubuh yang sudah mati, menghidupkan kembali manusia yang sudah direkonstruksi, serta melatih kembali otak mereka bisa teratasi, maka problem berikutnya adalah masalah etika.

"Penghalang utama adalah masalah etika. Apakah operasi semacam ini bisa dilakukan? Tentu saja banyak orang yang tak akan setuju," kata Canavero.

Dicoba terhadap kera

Ide melakukan transplantasi kepala sudah pernah dicoba. Pada 1970, Robert White memimpin sebuah tim di Universitas Case Western, Cleveland, AS, yang mencoba mencangkokkan kepala seekor kera ke tubuh kera lainnya.

Para dokter anggota tim itu kemudian terbentur pada masalah pemindahan saraf tulang belakang. Alhasil, kera itu tak bisa menggerakkan badannya.

Sejak saat itu, upaya melakukan transplantasi kepala nyaris tak pernah terdengar lagi hingga tahun lalu. Saat itu, para peneliti di Universitas Harbin, China, membuat sebuah terobosan dengan menggunakan tikus.

Para dokter di Universitas Harbin berharap bisa menyempurnakan teknik transplantasi mereka sehingga bisa menjadi tonggak dalam sejarah ilmu kedokteran dan berpotensi menyelamatkan jutaan orang.

Meski Canavero sangat antusias dengan rencananya ini, banyak ahli bedah dan pakar saraf yakin bahwa masalah teknis masih akan menjadi penghalang terjadinya transplantasi kepala manusia dalam waktu dekat.

Salah satu kendalanya, saat ini belum ada yang mengetahui cara menyambungkan kembali saraf tulang belakang dan membuatnya kembali bekerja dengan normal. Jika hal itu bisa dilakukan, maka orang-orang yang lumpuh akibat cedera di saraf tulang belakang seharusnya bisa disembuhkan dan bisa kembali berjalan.

"Tak ada bukti yang menunjukkan bahwa hubungan antara saraf dan otak akan menghasilkan sebuah fungsi motorik setelah transplantasi kepala dilakukan," kata Richard Borgens, Direktur Pusat Riset Kelumpuhan di Universitas Purdue, Indiana, AS.

"Ini adalah sebuah proyek yang berlebihan, dan kemungkinan untuk dilaksanakan sangat kecil," ujar Harry Goldsmith, profesor bedah saraf di Universitas California Davis, kepada majalah New Scientist.




Credit   KOMPAS.com

Sama-sama Negara Besar, Indonesia dan Brasil Harus Jalin Komunikasi


 
KOMPAS.com/Indra Akuntono Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bersama Duta Besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/2/2015).


JAKARTA, CB- Direktur Kajian Internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Nazar Nasution, menjelaskan antara Indonesia dengan Brasil memiliki sejumlah kemiripan. Hal ini menandakan keduanya harus berhubungan dengan baik. "K‎edua negara miliki potensi SDM atau jumlah penduduk yang besar," kata Nazar, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (‎26/2/2015).
Menurutnya, baik Brasil maupun Indonesia sama-sama memiliki jumlah penduduk diatas 200 juta jiwa. Kedua, Indonesia dan Brasil ‎juga anggota G20.‎ Selanjutnya, dua negara ini sama-sama negara berkembang yang ekonominya semakin maju.
Keduanya merepresentasikan dua benua, Amerika dan Asia. Kekuatan keduanya dinilai akan mampu mempengaruhi arah kebijakan internasional.
"Kami berharap kedua negara dapat saling memahami keadaan di masing-masing wilayah. Komunikasi bilateral antara kedua pihak harus berjalan dengan intensif. Hal ini akan mampu membuat kedua pihak dapat kembali harmonis," katanya.
Dirinya mengaku tak sependapat untuk memutuskan hubungan diplomatik seperti yang ditempuh Indonesia menghadapi Malaysia saat konfrontasi pada masa Soekarno tahun 1960-an. Pemutusan hubungan antara Indonesia dengan Brasil hanya akan merugikan kedua pihak.


Credit  KOMPAS.com

NATO: Rusia Harus Angkat Kaki dari Ukraina


NATO Rusia Harus Angkat Kaki dari Ukraina
Sekertaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyerukan Rusia untuk segera angkat kaki dari wilayah Ukraina. Foto Reurers
BRUSSELS  (CB) - Sekertaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyerukan Rusia untuk segera angkat kaki dari wilayah Ukraina. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan sebagai salah satu cara agar gencatan senjata benar-benar bisa diterapkan di Ukraina timur.

"Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah mengirimkan setidaknya 1.000 tank, artileri dan sistem pertahanan undara canggih mereka ke Ukraina timur. Sudah saatnya bagi mereka (Rusia) untuk menarik semua itu, dan menghentikan dukungan kepada separatis," ucap Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.

Stoltenberg, seperti dilansir Reuters, Kamis (26/2/2015), menegaskan bahwa semua pihak termasuk Rusia harus bisa menghormati isi pejanjian Minsk. Salah satu caranya adalah dengan menarik semua dukungan, baik pasukan atau alat-alat militer dari tanah Ukraina.

Di kesempatan yang sama, dirinya juga melemparkan kecaman terhadap aksi separatis yang terus mencoba memperluas wilayah mereka di Ukraina. Dalam pandangannya, hal itu tidak akan membantu proses gencatan senjata, dan negosisasi damai Ukraina.

"Semua usaha yang dilakukan oleh pihak yang ingin memperluas wilayah mereka adalah jelas melanggar isi dari perjanjian gencatan senjata, dan saya yakin masyarakat internasional tidak akan menerima hal itu," tambah Stoltenberg.

Namun, dirinya juga menyambut baik turunnya instesitas pertempuran di Ukraina timur. Stoltenberg menyebut, ini adalah indikasi bagus bagi kelanjutan gencatan senjata di wilayah tersebut.


Credit  SINDOnews

Jenderal NATO Tuduh Putin Kerahkan Ribuan Kendaraan Tempur

BJenderal NATO Tuduh Putin Kerahkan Ribuan Kendaraan Tempur
Komandan NATO, Jenderal Philip Breedlove, tuduh Putin kerahkan ribuan kendaraan tempur ke Ukraina timur. Foto Reuters.
WASHINGTON  (CB) - Komandan NATO, Jenderal Philip Breedlove, mengatakan, situasi di Ukraina timur semakin parah setiap harinya. Dia menyalahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang dianggap telah mengerahkan ribuan kendaraan tempur ke Ukraina timur.

Kendati demikian, dia masih belum menerima keputusan soal opsi AS yang akan memasok senjata mematikan untuk pasukan Ukraina guna melawan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

”Saya sudah menyiapkan saran saya dan sekarang sedang dalam proses untuk dipertimbangkan," kata Breedlove kepada wartawan. Dia menolak merinci apa saran yang dia maksud untuk Pentagon.

Komentar Jenderal NATO ini justru muncul di saat gencatan senjata mulai ditaati separatis pro-Rusia. Meski separatis pro-Rusia telah bersedia menarik sebagian besar kekuatan militernya, namun, wartawan Reuters, pada Kamis (26/2/2015) melihat artileri dipindahkan lagi ke garis depan depan setelah Rabu kemarin ditarik.

Meski menyalahkan Putin, Breedlove menolak menjawab ketika ditanya apakah bantuan militer ke Ukraina segera tiba. ”Mari kita periksa apa yang telah dilakukan Putin. Lebih dari 1.000 kendaraan tempur, pasukan tempur Rusia, beberapa senjata pertahanan udara paling canggih mereka, hingga batalion artileri,” ujarnya.

”Yang jelas adalah bahwa sekarang ini (Ukraina timur) tidak menjadi lebih baik, itu semakin buruk setiap hari.”



Credit  SINDOnews

Menentang Hukuman Mati, Perancis Tetap Hormati Hukum RI


Menentang Hukuman Mati, Perancis Tetap Hormati Hukum RI  
Sabine Atlaoui, istri dari Serge Atlaoui warga negara Perancis terpidana mati kasus narkoba, memohon pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan kembali eksekusi mati yang akan dilakukan dalam waktu dekat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
 
Jakarta, CB -- Penolakan eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana mati kasus narkoba di Indonesia mendapat kecaman dari berbagai negara. Tak hanya Australia dan Brasil, warga Perancis juga menentang hukuman mati terhadap warganya yang terseret kasus narkoba di Indonesia.

"Perancis menentang hukuman mati di mana saja dan dalam keadaan apapun," ujar Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Corinne Breuze, dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Perancis di Jakarta, Kamis (26/2).

Menurut penuturan Breuze, Perancis sendiri telah menghapuskan hukuman mati sejak 1981. Sejak saat itu, tidak ada warga negara Perancis yang dieksekusi mati di manapun.

"Sudah 40 tahun tidak ada warga Perancis yang dieksekusi mati. Oleh karena itu, situasi ini menimbulkan keresahan mendalam di tengah masyarakat," tutur Breuze.

Kendati demikian, Breuze menekankan bahwa Perancis menghormati hukum yang berlaku di Indonesia.

"Perancis mendukung warganya secara moral dan yakin upaya PK dan proses pemeriksaan akan berjalan seadil-adilnya," kata Breuze.

Nama salah satu warga Perancis, Serge Atlaoui, masuk dalam daftar yang akan dieksekusi mati terkait kasus narkoba.

Serge diringkus pada 2005 silam karena terlibat dalam aktivitas pabrik ekstasi di Cikende, Banten, sebagai teknisi mesin. Setelah menjalani proses peradilan, Serge akhirnya divonis hukuman mati pada 2007.

Senasib dengan beberapa terpidana mati lain, grasi yang diajukan Serge kepada Presiden Joko Widodo juga ditolak pada Januari lalu.

Namun, kuasa hukum Serge, Nancy Yuliana, mengatakan bahwa itu bukan berarti upaya hukum selanjutnya tidak dapat dijalani. Akhirnya, tim kuasa hukum mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Tangerang pada 10 Februari lalu dan sidang dijadwalkan digelar 11 Maret mendatang.

Sementara itu, Jaksa Agung HM Prasetyo menegaskan bahwa eksekusi mati akan tetap dilaksanakan. Namun, Prasetyo enggan mengungkapkan waktu eksekusi tersebut.

“Ditekan seperti apapun, kami akan jalan terus. Ini konsistensi penegakan hukum dan kedaulatan negara,” ucapnya.

Prasetyo melontarkan pernyataan ini setelah adanya terpaan penolakan dari beberapa negara, terutama Australia dan Brasil.

Australia mengerahkan segala daya untuk mencegah eksekusi mati dua warga negaranya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, bahkan sampai mengaitkan bantuan Australia untuk tsunami Aceh dengan keharusan Indonesia membalas budi dengan membebaskan Sukumaran dan Chan.

Chan dan Sukumaran adalah anggota kelompok yang disebut sebagai Bali Nine. Mereka dibekuk di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, pada 17 April 2005 karena berupaya menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram dari Indonesia ke Australia.

Mereka akan dieksekusi bersama sepuluh terpidana mati dalam kasus narkoba lainnya yang merupakan warga Brasil, Perancis, Ghana, Nigeria, dan Filipina, serta empat warga negara Indonesia.

Tak hanya dari Australia, tekanan juga datang dari Brasil yang pada Jumat (20/2) menunda penerimaan surat kepercayaan Duta Besar Indonesia, Toto Riyanto. Proses penundaan Brasil ketika Toto sudah berada di Istana Presiden Brasil dianggap tidak terhormat.

Menyatakan protes, Indonesia akhirnya menarik kembali Toto ke Indonesia dan memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia ke Kementerian Luar Negeri guna menyampaikan nota protes tepat pukul 22.00 WIB. Kini, Indonesia tengah menimbang kembali kerja sama dengan Brasil.

Credit   CNN Indonesia

Mengenal Bogachev, Hacker Paling Diburu FBI


Mengenal Bogachev, Hacker Paling Diburu FBI 
 (Thinsktock/Hlib Shabashnyi)
 
 
 
Jakarta, CB -- FBI dan departemen luar negeri Amerika Serikat akan memberikan Rp 38,6 miliar bagi siapa saja yang berhasil menangkap hacker asal Rusia, Evgeniy Bogachev.

Bogachev, yang saat ini dipercaya berada di Rusia, sebenarnya bukan sosok baru dalam kejahatan komputer. Tahun lalu dan di 2012 itu pernah dihukum atas kejahatan meretas sistem.

Pria tersebut juga masuk dalam daftar buronan paling dicari FBI untuk urusan keamanan internet, dan kini hacker 31 tahun itu kembali dicari atas kejahatan serupa.

Bogachev dituding bertanggung jawab atas serangan terhadap sejumlah bank di Amerika Serikat dengan kerugian mencapai US$ 100 juta. Serangan ini ia lakukan dengan bantuan sebuah malware.

Bogachev yang dikenal di internet sebagai "lucky 12345", atau "slavik", membuat malware bernama GameOver Zeus yang dirancang untuk mencuri password dan nomer rekening akun korbannya.

Komputer yang terinfeksi malware tersebut kemudian bisa dikendalikan oleh Bogachev dan timnya yang juga berada di Rusia. Dari sini mereke kemudian bisa melakukan transaksi perbankan seperti mengirim uang ke rekening yang sudah disiapkan.

Selain itu Bogachev juga diketahui sebagai pembuat Cryptolocker, program jahat yang mampu menyandera komputer korbannya. Malware ini bekerja dengan mengenkripsi data lalu kemudian meminta uang tebusan agar data tersebut bisa digunakan kembali.

Cryptolocker juga sempat terdeteksi di Indonesia, dan kabarnya malware ini sudah ‘menyandera’ lebih dari satu juta komputer di seluruh dunia.
Sebagai penjahat siber spesialis pembobol rekening bank, Bogachev juga diketahui punya sejumlah rumah mewah yang salah satunya terletak di Anapa, Russia.

Seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (25/2), karena kejahatannya itu dan sulitnya menangkap Bogachev, FBI mengumumkan hadiah US$ bagi siapa saja yang bisa membekuknya. Hal ini sekaligus membuat hacker Rusia itu sebagai buronan paling mahal yang dicari FBI.



Credit   CNN Indonesia

Tiongkok akan bentuk badan koordinator antiteror



Beijing (CB) -  Tiongkok akan segera membentuk badan koordinator antiteror, guna semakin memaksimalkan negara itu memerangi beragam aksi teror

Hal tersebut menjadi salah satu bahasan utama dalam sidang ketiga tahunan Kongres Nasional Partai (National People Congress/NPC) badan legislatif Tiongkok ke-12, pada Maret mendatang.

Wakil Ketua Komite Hukum NPC Su Zelin di Beijing, Kamis, mengatakan aturan hukum terkait penanganan terorisme masih belum cukup untuk mengantisipasi aksi teror yang semakin beragam.

"Tiongkok kini menghadapi situasi yang serius dan kompleks dalam mengantisipasi dan menangani terorisme. Ini lebih dikarenakan faktor atau pengaruh dari luar, atau situasi internasional," ungkapnya.

Karena itu, diperlukan perangkat aturan yang terpadu tentang hukum kriminal, prosedur hukum kriminal dan hukum tanggap darurat, katanya menambahkan.

Su Zelin mengatakan berdasar rancangan yang akan diajukan dalam kongres tahunan Maret mendatang, badan tersebut akan meningkatkan koordinasikan kinerja antara aparat kepolisian, pemerintah, dan militer.

"Bagaimana informasi didapat secara akurat dan cepat, kemudian disebarluaskan secara cepat dan terkoordinasi antara aparat pemerintah, kepolisian dan militer," ujarnya.

Dalam rancangan mengenai langkah antisipasi teror, disebutkan perlu tindakan dalam manajemen keamanan dunia maya, memperketat pengawasan lalu lintas di perbatasan, pemeriksaan terhadap angkutan terutama yang diduga membawa bahan-bahan berbahaya, serta aliran dana yang diduga digunakan untuk membiayai aksi teror.

Badan juga akan dirancang untuk bagaimana mekanisme pengumpulan data serta informasi intelijen dengan negara lain dalam kerangka peningkatan kerja sama internasional dalam penanganan teror.

Tiongkok menyerukan kembali perlunya kerja sama internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam memerangi beragam aksi teror. Tiongkok siap meningkatkan kerja sama dengan negara mana pun untuk memerangi terorisme, menjaga stabilitas serta keamanan regional dan internasional.


Credit  ANTARA News

Tunisia-Italia tolak campur tangan militer di Libya

Tunisia-Italia tolak campur tangan militer di Libya
Anggota pasukan pro pemerintah Libya, didukung warga lokal, memeluk senapan sambil melihat melalui lubang di dinding, saat terhadi pertempuran dengan Dewan Shura Revolusioner Libya di Benghazi, Rabu (21/1). (REUTERS/Esam Omran Al-Fetori)
 
 
Tunis (CB) - Tunisia dan Italia pada Rabu (24/2) menegaskan bahwa konflik di Libya hanya dapat diselesaikan melalui dialog dan rekonsiliasi, dan menyampaikan penolakan bagi campur tangan militer di negara Afrika Utara tersebut.

Penolakan itu disampaikan selama pertemuan Menteri Luar Negeri Tunisia Taieb Baccouche dengan timpalannya dari Italia Paolo Gentiloni, yang saat ini sedang berkunjung ke Tunisia.

"Kami tak bisa menerima pemecahan Libya," kata diplomat senior Italia tersebut dalam taklimat setelah pertemuannya, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

"Italia terikat komitmen untuk menghormati keputusan PBB dan bekerja sama dengan semua negara Barat demi kepentingan Libya, sehingga semua upaya mengarah kepada penyelesaian damai," katanya menambahkan.

Kedua menteri itu sepakat bahwa campur tangan militer bukan penyelesaian bagi krisis di negara Afrika Utara tersebut.

Sementara itu, menteri luar negeri Tunisia mengatakan konflik yang berkecamuk di Libya dan tak-adanya negara memungkinkan penyebaran aksi teror.

Sebelumnya Parlemen Kongres Nasional Umum (GNC), yang didukung kubu Islam di Libya, menyatakan pembicaraan yang diperantarai PBB dengan parlemen saingannya telah dibekukan tanpa batas waktu, kata seorang wakil GNC dalam pembicaraan perdamaian tersebut.

Credit  ANTARA News

Kamis, 26 Februari 2015

Jumlah Kapal Selam Tiongkok Melebihi AS



Kapal selam milik Tiongkok (Foto: AFP)
Kapal selam milik Tiongkok (Foto: AFP)
CB, Beijing: Tiongkok benar-benar membangun kekuatan militernya dalam skala besar. Seorang petinggi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) bahkan mengakui Tiongkok memiliki kapal selam lebih banyak dibanding AS.
 
Wakil Kepala AL AS, Laksamana Muda Joseph Mulloy mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, bahwa Tiongkok memperluas wilayah operasi kapal selamnya. Selain itu, Negeri Tirai Bambu juga memperpanjang waktu operasi kapal selam.
 
Mulloy mengatakan, Tiongkok mengerahkan tiga kapal selam di Samudera Hindia dan membiarkan kapalnya tersebut beroperasi selama 95 hari.
 
"Kami tahu mereka terus bereksperimen dan mencoba menalaah operasi. Jelas sekali mereka ingin turut serta memperluas teknologi kapal selam yang lebih canggih," ujar Mulloy, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/2/2015).
 
Saat ini, menurut Mulloy, kapal selam Tiongkok jumlahnya lebih besar dibandingkan armada AS. Namun meskipun jumlahnya lebih besar, daya rusaknya jauh lebih kecil dibanding yang dimiliki Negeri Paman Sam.
 
AS sendiri memiliki 71 kapal selam berteknologi tinggi. Sebagai perbandingan, Pentagon menyebutkan Tiongkok memiliki 77 kapal perang untuk keperluan tempur. 
 
Militer AS dalam beberapa bulan terakhir memperingatkan upaya Tiongkok membangun militernya. Mereka juga mendesak pemerintah agar teknologi militer AS tetap lebih canggih dibanding Tiongkok dan Rusia.



Credit  Metrotvnews.com

ISIS Culik 150 Warga Kristen Suriah


ISIS Culik 150 Warga Kristen Suriah 
 ISIS kini menghadapi tekanan setelah Kurdi dan pasukan Suriah lain dibantu oleh Peshmerga dan serangan udara pimpinan AS berhasil menguasai Kobani. (Reuters/Bassam Khabieh)
 
 
Jakarta, CB -- ISIS telah menculik sedikitnya 150 orang dari desa-desa Kristen Asiria di timur laut Suriah yang mereka serbu.

Sebuah kelompok Kristen Suriah yang mewakili beberapa LSM di dalam dan luar Suriah mengatakan telah memverifikasi sedikitnya 150 orang hilang, termasuk perempuan dan lansia.

"Kami telah memverifikasi sedikitnya 150 orang yang telah diculik dari sumber-sumber di lapangan," kata Bassam Ishak, Presiden Dewan Nasional Syriac Suriah, kepada Reuters di Amman.


Sebelumnya kelompok pemerhati Syrian Observatory yang berbasis di Inggris mengatakan 90 orang diculik ketika militan ISIS melancarkan serangan fajar di desa-desa yang dihuni oleh minoritas Kristen di Hasaka, kota yang ditinggali mayoritas orang Kurdi.

Milisi Kurdi Suriah meluncurkan dua serangan terhadap militan di timur laut Suriah pada Minggu (22/2), dibantu oleh pasukan Peshmerga Irak dan serangan udara yang dipimpin AS.

Wilayah itu adalah bagian Suriah yang berbatasan dengan wilayah ISIS di Irak, di mana ISIS melakukan kekejaman terhadap minoritas agama Yazidi tahun lalu.

ISIS tidak mengkonfirmasi penculikan ratusan warga Kristen ini.

Para pendukung ISIS mem-posting foto secara daring yang memuat anggota ISIS menggunakan pakaian kamuflase, melihat peta dan menembakkan senapan mesin. Foto-foto itu disebut diambil di Tel Tamr, sebuah kota di dekat tempat yang menurut Syrian Observatory terjadi penculikan.

Banyak orang Kristen Asiria telah beremigrasi sejak konflik Suriah berkecemuk empat tahun lalu, menewaskan lebih dari 200 ribu orang.

Sebelum kedatangan kaum Kurdi dan suku nomaden Arab pada akhir abad ke-19, orang-orang Kristen merupakan mayoritas di daerah Jazeera Suriah, yang meliputi daerah Hasaka.

Menyerang daerah baru

Ahli militer mengatakan ISIS mencoba untuk membuka sebuah front baru untuk mengurangi tekanan pada kelompoknya setelah diusir dari Kobani oleh pasukan YPG Kurdi.

“ISIS kalah di beberapa daerah sehingga mereka ingin mengobarkan serangan di daerah baru," kata purnawirawan jenderal Yordania, Fayez Dwiri.

Setelah mengalahkan ISIS di Kobani, pasukan Kurdi dan kelompok bersenjata Suriah lain mulai maju sejauh mungkin, termasuk ke dekat Raqqa, benteng ISIS yang sering disebut sebagai ibu kota kekhalifahan mereka.

Seorang warga Hasaka, yang saat ini diduduki oleh pemerintah Suriah dan Kurdi, mengatakan ratusan keluarga telah tiba dalam beberapa hari terakhir dari desa-desa sekitar Kristen dan Arab Badui yang datang dari daerah sepanjang perbatasan.

"Keluarga yang datang ke Hasaka mencari keselamatan," kata Abdul Rahman al-Numai, seorang pedagang tekstil melalui telepon.

Credit  CNN Indonesia

Pesawat Tempur Su-25: Jaya di Masa Lalu, Tak Lekang Dimakan Waktu


Pesawat Tempur Su-25: Jaya di Masa Lalu, Tak Lekang Dimakan Waktu
Su-25 merupakan pesawat bermesin jet ganda dengan bobot 17 ton. Foto: TASS


Saat ini, Rusia memiliki 14 skuadron tempur yang terdiri dari 150 pesawat Su-25, 60 pesawat Su-25SM, 52  pesawat Su-25SM2/SM3, dan 15 pesawat Su-25UB. Rencananya, lebih dari 80 pesawat pada skuadron tersebut akan dimodernisasi menjadi versi SM pada 2020. Sementara, sekitar seratus buah pesawat akan ditaruh di markas militer untuk waktu yang lama.


Su-25 merupakan pesawat bermesin jet ganda dengan bobot 17 ton. Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan hingga 975 kilometer per jam dan menjangkau area pertempuran dalam radius tiga ratus kilometer. Dengan dilengkapi sepuluh hardpoint, Grach dapat dengan sigap meluncurkan serangan dadakan dan melakukan pertahanan. Keunggulan utama pesawat tempur ini terletak pada kemampuannya dalam menggunakan senjata secara efisien. Selain itu, pesawat Su-25 dapat menutup lubang pada pesawat dengan segera menggunakan polyurethane foam.

Membasmi ISIS

Harga pesawat ini relatif murah dan ia tak terlalu membutuhkan perbagai perawatan yang rumit. Itu sebabnya Su-25 sangat laku di pasaran, baik dalam negeri maupun mancanegara. Saat ini, ada 1.300 pesawat Su-25 yang aktif beroperasi bersama berbagai angkatan bersenjata di seluruh belahan dunia.
Pesawat ini pernah digunakan dalam beberapa konflik besar, termasuk saat Perang Georgia dan pertempuran di Ukraina serta Irak. Belum lama ini Menteri Pertahanan Irak menyatakan mereka tengah menunggu 15 buah pasokan pesawat Su-25 untuk membasmi kelompok teroris ISIS.
Angkatan Udara Rusia menggunakan pesawat ini saat berperang dengan Georgia di Osetia Selatan. Kala itu, Georgia memiliki sistem pertahanan udara warisan Soviet yang didapatkan dari Ukraina. Sayangnya, Rusia dilaporkan kehilangan tiga buah pesawat tempur Rook dalam konflik bersenjata tersebut. “Setelah Georgia meluncurkan serangan misil, tiga buah S-25SM terpaksa kembali ke markas dan harus diperbaiki,” kenang Kepala Perancang Sukhoi Vladimir Babak.

Sementara dalam konflik terbaru, beredar kabar bahwa 11 buah Su-25 hancur dan 12 lainnya tidak berfungsi saat menghadapi tentara Ukraina yang memiliki berbagai sistem pertahanan udara mutakhir, termasuk MANPADS produksi abad ke-20.
Hal itu jelas menunjukan bahwa masa kejayaan Su-25 telah diambang akhir. Pesawat ini perlu dimodernisasi dengan menambahkan sistem persenjataan terbaru yang memiliki tingkat akurasi tinggi.
Tapi, di sisi lain Rook masih efektif untuk digunakan melawan kelompok teroris yang tidak memiliki sistem pertahanan udara.

Serangan Udara di Masa Depan

Upaya Rusia memodifikasi Su-25 menjadi versi SM-3 akan memperpanjang masa bakti pesawat ini setidaknya sepuluh tahun lagi. Versi modifikasi pesawat tersebut dilengkapi dengan fitur avionik canggih, termasuk penggunaan sistem navigasi GLONASS dan peningkatan kemampuan penerbangan otomatis dalam segala cuaca tanpa membutuhkan bantuan dari darat.

Pesawat Su-25SM3 pertama bergabung dengan tentara Rusia, tepatnya markas Distrik Militer Selatan, pada Februari 2013. Berdasarkan keterangan Komandan Angkatan Udara Victor Bondarev, modernisasi Su-25 masih akan dilanjutkan, karena kemampuan tempur pesawat ini tak ada tandingannya. “Su-25 masih tetap dibutuhkan oleh pasukan bersenjata Rusia di masa depan,” kata sang komandan pada RIA Novosti.


Salah seorang narasumber dari Komando Pusat Angkatan Udara menyebutkan, pada 2014 pasukan Rusia telah menerima pesawat tempur hasil modifikasi yang secara khusus dirancang untuk ‘menghancurkan dan meluluh-lantakan sistem pertahanan udara’.
Untuk saat ini, masa pensiun Su-25 ditunda ‘hingga waktu yang lebih tepat’. Setelah dimodifikasi agar lebih sesuai dengan kondisi peperangan modern, pesawat ini akan tetap kompetitif, baik di pasar dalam negeri maupun di luar negeri.




Credit   RBTH Indonesia

"Bantuan Tsunami Australia Tidak Sepenuhnya Sampai ke Aceh"


Seorang warga berada di tengah puing-puing bangunan yang hancur dilanda tsunami di Banda Aceh, Aceh, pada 2004 - AFP / KAZUHIRO NOGI
Seorang warga berada di tengah puing-puing bangunan yang hancur dilanda tsunami di Banda Aceh, Aceh, pada 2004 - AFP / KAZUHIRO NOGI
CB, Canberra: Bank Dunia mengatakan pemerintah Australia gagal memastikan penyaluran dana bantuan untuk korban tsunami Aceh benar-benar mencapai target.

Pada Januari 2005, Australia mengumumkan akan menyumbang 1 miliar Dolar atau Rp12,8 triliun untuk Aceh di bawah kemitraan Australia-Indonesia.

Namun dalam sebuah briefing di Sydney, manajer Bank Dunia Joe Leitman menyebut bantuan Australia ke Aceh hanya sampai sekitar satu per delapan dari total yang dijanjikan. Sisa dana mengalir ke tempat lain.

"Kesan awal yang muncul di publik adalah, oh, Australia menyumbang satu miliar Dolar untuk Aceh. Namun jika dilihat lagi, separuh dari dana bantuan itu adalah pinjaman lunak," tutur Leitman, seperti dikutip abc.net.au, Agustus 2005.

Leitman adalah pejabat Bank Dunia yang mengkoordinasikan dana bantuan tsunami Aceh dari berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Norwergia.

Dana bantuan ini disalurkan untuk membangun rumah dan kompleks permukiman yang hancur diterjang tsunami.

Tim O'Connor dari organisasi pengawas Aidwatch menyayangkan mengkritik pemerintah Australia dalam menyalurkan dana bantuan ke Aceh.

"Saya rasa hal utama yang menjadi kekhawatiran adalah, pemerintah Australia tidak transparan dalam memantau sudah berapa banyak uang yang dialokasikan, atau berapa banyak dari uang itu yang benar-benar untuk korban tsunami Aceh," sebut O'Connor.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkit dana bantuan negaranya untuk Aceh dalam upaya menyelamatkan dua terpidana mati kasus narkotika. Abbott meminta Indonesia mengingat kembali jasa Australia, dan berharap dapat membalas budi dengan mengampuni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Reaksi keras datang dari masyarakat Indonesia, termasuk beberapa petinggi negara. Abbott diminta segera menarik ucapannya dan meminta maaf.


Credit    Metrotvnews.com

Militer AS Berparade 300 Meter dari Perbatasan Rusia

RAIGO PAJULA / AFP 
Sebuah kendaraan lapis baja milik Angkatan Darat AS melintas di hadapan warga kota Narva, Estonia dalam parade militer memperingati hari kemerdekaan negeri itu. Namun, lokasi kota Narva yang tak jauh dari perbatasan dengan Rusia membuat parade ini diartikan sebagai unjuk kekuatan NATO terhadap Rusia.
 
 
TALLINN, CB - Kendaraan-kendaran tempur milik angkatan darat AS dan Inggris berparade di jalanan sebuah kota Estonia yang terletak kurang dari 300 meter dari perbatasan dengan Rusia, Selasa (24/2/2015), memamerkan sebuah persatuan Barat melawan ancaman Rusia.

Kendaraan-kendaraan tempur milik Resimen Kavaleri Kedua Angkatan Darat AS dan Inggris ikut ambil bagian dalam sebuah parade militer untuk merayakan hari kemerdekaan Estonai. Namun, pemilihan lokasi parade itu memiliki arti tersendiri.

Kota Narva terletak di wilayah paling timur Estonia, di mana negeri itu berbatasan langsung dengan Rusia. Sebagian besar dari 60.000 penduduk kota ini adalah etnis Rusia.

Kota ini digambarkan sebagai salah satu target potensial Kremlin jika negeri itu mengalihkan perhatiannya dari Ukraina ke negara-negara Baltik.

Parade militer yang dipimpin NATO itu digelar di saat pemberontak pro-Rusia melanjutkan pertempuran melawan pemerintah Kiev di wilayah timur Ukraina. Dikhawatirkan pasukan pemberontak akan melancarkan serangan ke kota pesisir Mariupol.

"Sejarah mengajarkan bahwa jika kita tak mempertahankan diri kita sendiri maka tak akan ada yang membela kita," kata panglima angkatan bersenjata Estonia, Jenderal Riho Teras.

"Situasi di Ukraina yang menjadi perhatian dunia, menunjukkan dengan jelas bahwa kita harus menjaga keamanan negara kita," tambah Jenderal Teras.

Sekitar 100 personel militer Belanda, Spanyol, Latvia dan Lithuania ikut berparade bersama sekitar 1.300 prajurit Estonia merayakan kemerdekaan negeri kecil itu dari Uni Soviet.

Estonia, bersama Latvia dan Lithuania bergabung dengan NATO pada 2004. Sebuah langkah yang mengecewakan Rusia. Khawatir Ukraina akan bergabung dengan NATO diduga menjadi salah satu penyebab Rusia terlibat dalam krisis Ukraina, termasuk aneksasi Semenanjung Crimea tahun lalu.


Credit   KOMPAS.com