Jumat, 13 Februari 2015

Prasasti Sangguran dan Misteri Suksesi Raja Mataram Kuno Terakhir di Jateng



Prasasti Sangguran dan Misteri Suksesi Raja Mataram Kuno Terakhir di Jateng

Jakarta (CB) - Prasasti Sangguran yang dibuat 2 Agustus tahun 928 Masehi dan kini telantar di perbatasan Skotlandia-Inggris dinilai sejarawan sangat penting. Hal ini karena prasasti itu menunjukkan jejak terakhir raja Mataram kuno di Jawa Tengah, dan suksesinya masih menjadi misteri.

Dr Hasan Djafar, yang membaca dan menerjemahkan ulang salinan Prasasti Sangguran yang tersimpan di Instituut Kern, Rijksuniversiteit Leiden, Belanda di bawah bimbingan arkeolog Belanda, JG de Casparis, mengatakan nama raja yang tertera dalam prasasti itu adalah Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga, disebutkan juga ada nama Rakryan Mapatih i Hino Pu Sindok Sri Isanawikrama seperti dalam terjemahan prasasti berikut:

"Ketika itulah saatnya perintah Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga diterima oleh Rakryan Mapatih i Hino Pu Sindok Sri Isanawikrama, diturunkan kepada kedua Samgat Momahumah (yang terdiri dari) Samgat Madander: Pu Padma, Samgat Anggehan: Pu Kundala. Memerintahkan agar desa Sangguran (yang termasuk dalam) watak Waharu, melaksanakan pungutan penghasilan sebesar 6 suwarna emas, sebagai pemasukan untuk Punta di Mananjung yang bernama Dang Acaryya".

Terlihat ada nama Pu Sindok atau Mpu Sindok dalam prasasti itu, yang didahului oleh kata "Rakryan Mapatih i Hino". Menurut Hasan, tingkatan gelar birokrasi di kerajaan Mataram kuno yang paling tinggi adalah "Sri Maharaja", tak lain sang raja itu sendiri. Di bawahnya adalah gelar "Rakryan Mahamantri'. Nah, Rakryan Mahamantri ini ada 3, yakni "i Hino", "i Halu" dan "i Sirikan".

"3 Rakyran Mahamantri itu biasanya adalah putra raja. Yang paling tinggi dari ketiga gelar Rakryan itu adalah "i Hino", yang biasanya adalah putra mahkota, yang pertama akan menggantikan raja bila raja berhalangan atau mangkat," ungkap Hasan.

Dari penjelasan tersebut, maka diketahui Pu Sindok yang bergelar Rakryan Mapatih i Hino adalah pejabat tinggi, putra mahkota, yang akan menggantikan Raja Dyah Wawa. Namun, tidak ada catatan tertulis seperti prasasti, kapan pemerintahan Raja Dyah Wawa ini berakhir di Jawa Tengah, dekat Yogyakarta sekarang, yang menjadi pusat kerajaan Mataram kuno.

Kemudian ditemukanlah prasasti di Jawa Timur, Prasasti Gulung-gulung, bertahun 851 Saka yang jika dikonversikan ke penanggalan Masehi adalah 20 April 929. Dalam prasasti Gulung-gulung itu disebutkan ada kata "Sri Maharaja Rake Hino Pu Sindok Sri Isanawikrama Dharmottunggadewa"

Nah, bila Prasasti Sangguran dibuat pada tanggal 2 Agustus 928 Masehi atau 850 Saka dengan Raja Dyah Wawa, dan Pu Sindok masih bergelar Rakryan Mapatih i Hino alias putra mahkota, maka pada 20 April 929 Masehi (851 Saka) Pu Sindok sudah menjadi raja dengan gelar "Sri Maharaja Rake Hino".

Kemudian, ditemukan Prasasti Turyyan tercatat tahun 851 Saka yang penanggalannya dikonversikan ke Masehi adalah 24 Juli 929 Masehi. Dalam Prasasti Turyyan, menurut Hasan, memperkuat bahwa Pu Sindok sudah menjadi raja karena disebutkan "Sri Maharaja Rake Hino Dyah Sindok Sri Isanawikramadharmatunggadewa" yang "makadatwan" atau keratonnya di Tamwlang. Tamwlang itu kini adalah wilayah Jombang, Jawa Timur.

"Nah, tidak sampai satu tahun kok sudah ada raja baru, dan itu adalah Pu Sindok. Rupanya Dyah Wawa sudah digantikan Pu Sindok. Ini problem, kenapa, bagaimana pergantian dari Dyah Wawa ke Pu Sindok? Itu tak ada catatannya. Dan kenapa ditemukan tidak di Jawa Tengah, tapi di Jawa Timur?" jelas doktor arkeologi dari UI yang kini dosen sejarah di Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) ini.

Pertanyaan besar para sejarawan itu kemudian dihubungkan dengan fenomena bidang geologi dan vulkanologi. Menurut para geolog dan vulkanolog, imbuh Hasan, pada masa akhir abad ke-9 atau awal abad ke-10, banyak sekali terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung.

"Nah, yang dijadikan pegangan dalam hal ini adalah Gunung Merapi. Beberapa tahun lalu kan Gunung Merapi meletus, bisa dilihat kan dahsyatnya," papar Hasan.

Fenomena di bidang geologi itu juga dihubungkan dengan fenomena arkeologi, yakni penemuan candi-candi kuno. Hasan mengingatkan kembali seperti penemuan candi di Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta pada 2009 lalu.

"Di daerah utara Maguwo, banyak juga ditemukan candi-candi, yang tertimbun reruntuhan pasir batu vulkanik hingga setinggi 4-5 meter. Banyak juga candi ditemukan di daerah pedesaan di Kedu, yang diduga tertutup banjir lahar Merapi," jelas alumni arkeologi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia tahun 1975 ini.


Dari bukti arkeologi dan fenomena geologi itu, maka hipotesa sementara para sejarawan, Raja Dyah Wawa gugur karena bencana alam, termasuk letusan Gunung Merapi. Bencana alam itu merusak sarana dan prasarana kerajaan sehingga banyak yang tertimbun pasir vulkanik.

"Karena bencana alam itu, maka diduga kuat Raja Dyah Wawa gugur. Rusaknya sarana dan prasarana kerajaan membuat penggantinya, Pu Sindok tidak sempat membuat prasasti hingga memindahkan pusat kerajaannya ke Jawa Timur," ungkapnya.


Credit  Detiknews.com

Pertumbuhan India Salip Cina



Sumber; Biro Statistik Cina, Kementerian Statistik India.Dibuat dengan Datawrapper untuk The Wall Street Journal.



CB - Mulai Bank Dunia hingga Goldman Sachs memproyeksi fenomena ini tak bakal terjadi sampai dua tahun mendatang. Namun, kalkulasi ulang baru-baru ini mengisyaratkan India telah menyalip Cina sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sedunia.
Kementerian statistik India mengejutkan ekonom pada Senin malam waktu setempat. Malam itu, mereka mengumumkan angka terbaru pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) India. Penghitungan menggunakan metodologi baru menempatkan pertumbuhan PDB India, negara perekonomian terbesar ketiga Asia, pada level 7,5% kuartal silam dan 8,2% untuk tiga bulan sebelumnya.
Sejumlah ekonom dan kementerian, ketika menggunakan metodologi lama, menyatakan pertumbuhan nyaris 5,5% dalam dua kuartal bersangkutan.
Agence France-Presse/Getty Images
Kendaraan hias dalam pawai Hari Republik di New Delhi, India, 26 Januari. Patung singa mekanis di atas maket kota besar ini bermaksud mempromosikan India sebagai pusat industri manufaktur.
Beberapa ekonom, investor, serta petinggi perusahaan masih bertanya-tanya, mengapa pertumbuhan PDB India bisa sebegitu tingginya dalam enam bulan terkait. Padahal dalam kuartal itu, sejumlah indikator menggambarkan India menghadapi masa-masa sulit. Tetap saja, data terbaru menunjukkan India telah melampaui Cina serta mengamankan posisi sebagai negara dengan pertumbuhan tercepat sedunia.

India mampu mengejar Cina lantaran laju Negeri Tirai Bambu sedang melambat. Laju PDB Cina tercatat 7,3% dalam kuartal III dan kuartal IV 2014. Namun, perekonomian Cina tetap empat kali lipat ketimbang India.
“[Kedua] laju pertumbuhan ini tak bisa dibandingkan, mengingat besaran ekonomi Cina,” kata Ashish Kumar, direktur jenderal Kantor Pusat Statistik India, kala mengumumkan pertumbuhan PDB terbaru. “Jika pertumbuhan seperti ini berlanjut dan Cina tetap pada level rendah, tetap butuh 20 hingga 30 tahun sampai India bisa mengejar Cina.”
India butuh merombak perekonomian demi menambah lapangan kerja dalam sektor manufaktur, juga anggaran, jika ingin menyejajarkan diri dengan Cina. Demikian analisis ekonom Frederic Neumann dari HSBC.
“Ini adalah transformasi yang menantang,” paparnya. “India mungkin tak bisa mengejar laju pertumbuhan Cina. Tetapi dengan kecepatan lambat sekalipun, India bisa membuat pergolakan.”



Credit  WSJ.com

Belanja Militer Kawasan Asia Bertambah Banyak, Tiongkok dan Arab Yang Terbesar




 
CB - Berbeda dengan penurunan terus terlihat di Eropa, belanja militer secara keseluruhan telah meningkat di Asia – sejak tahun 2010 lebih dari seperempat total seluruh negara, tumbuh menjadi lebih dari US $ 340 triliun  pada tahun 2014 lalu. Dan diantara negara Asia negara Tiongkok masih menjadi negara yang menghabiskan anggaran cukup besar untuk belanja militernya yang diikuti Jepang dan Korea Selatan.
Pada tahun 2010 Tiongkok  menyumbang sekitar 28% dari total belanja Asia, namun pada tahun 2014 anggaran tersebut telah meningkat menjadi sekitar 38%. Program pengadaan militer Tiongkok  yang didukung oleh anggaran kenaikan ini, terus menarik perhatian. Setelah kebingungan program angkatan laut baru, dari operator Liaoning ke kapal. Persenjataan juga telah ditingkatkan. 60 frigat dan kapal perusak dalam pelayanan pada tahun 2000 memiliki kurang dari 600 anti-kapal dan permukaan-ke-udara rudal tabung di antara mereka; armada saat ini memiliki hampir tiga kali lipat angka dengan hanya 20% lebih.
Untuk negara Jepang, pengeluaran militer regional turun dari 20% pada tahun 2010 menjadi hanya kurang dari 14% pada tahun 2014.Jepang juga telah meningkatkan anggaran pertahanan, dan terus meningkatkan kemampuan militernya. Rencana pertahanan Tokyo termasuk pembelian  F-35, pesawat tilt-rotor dan armada kapal selam diperbanyak, termasuk Soryu kelas lanjutan.
Australia menilai Soryu kelas sebagai pengganti mungkin untuk kapal selam yang ada. Kapal selam tetap menjadi persyaratan utama bagi negara-negara di Asia. Vietnam telah mulai menerima nya kapal Kilo-class dari Rusia, dan India, Korea Selatan, Indonesia dan Singapura juga sedang meningkatkan kekuatan kapal selam mereka.
Selanjutnya Korea Selatan yang merupakan negara pemboros terbesar kesepuluh dalam hal belanja militer negaranya, menurut The International Institute for Strategic Studies (IISS)  bahwa anggaran belanja militer Korea Selatan mencapai 34,4 miliar dolar AS pada tahun 2014. Dan jika diurut Korea Selatan mencapai peringkat dunia kesepuluh terbesar, sebelum Jerman yang mengabiskan 43,9 miliar dollar AS.
Sebagai informasi,negara yang paling boros menghabiskan jatah anggaran militer terbesar adalah Amerika Serikat dengan budget sekitar 581 miliar  dolar AS, yang diikuti oleh Tiongkok, Arab Saudi, Rusia dan Inggris.



Credit VBIZNEWS.com

AS Siap Hadirkan Armada Perang di Australia



Associated Press / Kapal perang AS, USS John McCain, berlabuh di Subic, Filipina, 26 Juni 2014.


CANBERRA  (CB) —Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menimbang rencana untuk memarkir kapal perang secara rutin di Australia dan menambah kerja sama maritim dengan India.
Komandan Operasi AL AS, Laksamana Jonathan Greenert, mengunjungi Australia untuk memeriksa fasilitas pelabuhan di sebelah utara kota Darwin.
“Kami mengkaji kemungkinan kerja sama perairan di dan sekitar Australia, yang di antaranya adalah [memanfaatkan Australia] sebagai pangkalan kapal,” ujar sang laksamana.
Amerika Serikat secara bertahap meningkatkan jumlah pasukan marinir di pangkalan di luar kota Darwin, Australia, sebagai bagian dari rencana Presiden AS Barack Obama merotasi 2.500 serdadu di pangkalan itu dua kali setahun. Washington tengah mencari lokasi penempatan militer lain di Asia yang tidak akan memantik perselisihan.

Beijing geram dengan langkah Washington karena dianggap sebagai ganjalan terhadap ekspansi ekonomi dan militer Cina.
Meski AS dan Australia sepertinya tidak akan membuat pangkalan permanen, pasukan AS telah memanfaatkan fasilitas militer Australia seperti lapangan udara.
Militer AS sudah dalam proses membentuk armada berjulukan Amphibious Ready Group yang berisi kapal serbu besar dan dua kapal pendarat helikopter berukuran lebih kecil yang agaknya akan rutin beredar di Darwin.
Dukungan terhadap latihan tahunan Operation Malabar yang melibatkan AS dan India, serta diharapkan Jepang dan Australia, pun menyeruak.
Pentagon mengatakan takkan mengirim kapal induk untuk mendatangi Cina tahun ini, guna berupaya membujuk Cina menyelesaikan sengketa wilayah perairan.
Laksamana Greenert pada Selasa mengatakan ingin mempercepat ekspansi kerja sama militer dengan Cina.


Credit WSJ.com

Indonesia dan Filipina galakkan kerja sama maritim


Sambutan militer: Presiden Indonesia Joko Widodo memberi hormat kepada pasukan sementara Presiden Filipina Benigno Aquino III memperhatikan pada saat upacara penyambutan resmi di Istana Presiden di Manila pada 9 Februari. [AFP]
Sambutan militer: Presiden Indonesia Joko Widodo memberi hormat kepada pasukan sementara Presiden Filipina Benigno Aquino III memperhatikan pada saat upacara penyambutan resmi di Istana Presiden di Manila pada 9 Februari. [AFP]

Indonesia dan Filipina sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam upaya maritim, termasuk memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan dan tidak memenuhi peraturan di sepanjang perbatasan laut mereka.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk meningkatkan pendekatan mereka terhadap batas maritim dan kerja sama perbatasan.
Perjanjian ini telah dicapai selama kunjungan kenegaraan dua hari Presiden Indonesia yang baru Joko Widodo di Manila, yang dimulai 8 Februari. Widodo mengunjungi tiga negara, termasuk Malaysia dan Brunei.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka di istana presiden, Widodo menyambut dimulainya kembali perundingan mengenai batas landas benua dan ulasan atas perjanjian perbatasan dan perjanjian patroli perbatasan antara kedua negara.
Tahun lalu, Jakarta dan Manila secara damai menyelesaikan perselisihan perbatasan maritim setelah 20 tahun perundingan. Dialog ini, yang didasarkan pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut [UNCLOS], mendefinisikan batas-batas zona ekonomi eksklusif negara-negara di Laut Mindanao dan Laut Sulawesi.
Penyelesaian damai ini dipuji sebagai panutan untuk menyelesaikan sengketa perbatasan dan meredakan ketegangan perbatasan maritim.
Presiden Filipina Benigno Aquino III menyatakan bahwa Indonesia dan Filipina adalah dua negara kepulauan terbesar di dunia dan di antara lima negara dengan garis pantai terpanjang.
"Kedua negara kami termasuk ke dalam UNCLOS, dan Coral Triangle Initiative. Oleh karena itu, kerja sama dan koordinasi yang lebih erat antara kedua negara kita dalam urusan kelautan sangatlah penting," kata Aquino.
Coral Triangle Initiative adalah perjanjian antara Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor-Leste untuk memerangi penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, pertumbuhan penduduk yang cepat dan dampak perubahan iklim di kawasan tersebut.
Sementara itu, Widodo mengatakan kedua pihak juga membahas potensi perdagangan alutsista.
Perusahaan Indonesia PT PAL Indonesia [Persero] memenangkan kontrak untuk memasok dua kapal sealift strategis baru, salah satu proyek terbesar dalam program modernisasi militer Filipina.
Upacara pemotongan baja untuk menandai dimulainya pembangunan kapal di Surabaya, Indonesia, diadakan pada tanggal 22 Januari.
Tiga kesepakatan ditandatangani selama kunjungan
Widodo dan Aquino juga menyaksikan penandatanganan tiga kesepakatan.
Sebuah Nota Kesepahaman [MoU] terkait perang terhadap perdagangan gelap dan penyalahgunaan narkotika, zat-zat psikotropika dan pendahulunya akan membentuk dan mempertahankan saluran komunikasi antara lembaga penegak hukum kedua negara untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang relevan secara tepat waktu.
MoU juga ditandatangani antara National Defense College di Filipina dan Lembaga Ketahanan Nasional [Lemhannas] di Indonesia, dimana kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pelatihan akan dilakukan dalam bidang studi pertahanan dan keamanan.
Sementara itu, MoU tentang kerja sama di bidang pendidikan kejuruan teknis dan pelatihan juga akan dilakukan antara kedua negara.
Kedua belah pihak menandatangani deklarasi bersama tentang perlindungan migran dan pekerja migran, yang akan mempromosikan dan melindungi hak-hak pekerja Indonesia dan Filipina di luar negeri melalui misi diplomatik negara-negara tersebut di luar negeri.
"Merupakan kepentingan kita bersama untuk bekerja sama dengan satu sama lain untuk melindungi pekerja migran kita di mana pun mereka berada di dunia," kata Aquino.
Kedua belah pihak juga membahas kerja sama ekonomi, termasuk cara memperluas perdagangan dan investasi.
Diskusi juga menyentuh pada kerja sama pertahanan, pertukaran antar manusia dan kemungkinan pengaturan feri pengangkut antara pelabuhan-pelabuhan Filipina dan Indonesia, serta peran Indonesia secara berkesinambungan dalam proses perdamaian di Filipina Selatan.
Widodo mengatakan ia ingin Filipina untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan dengan harapan menggandakan perdagangan bilateral pada tahun 2016.
Indonesia dan Filipina adalah mitra yang kuat
Aquino mengatakan Indonesia telah lama menjadi teman baik, mitra yang kuat dan sekutu yang dapat diandalkan dari Filipina.
Dengan cara yang sama ketika Filipina ikut berbelarasa dengan Indonesia setelah gempa bumi dan tsunami tahun 2010, Jakarta juga dengan cepat mengulurkan bantuan ke Manila setelah Topan Haiyan pada tahun 2013, kata Aquino.
"Untuk teman-teman kami di Indonesia: atas nama rakyat Filipina, saya mengucapkan terima kasih dari bangsa kami atas bantuan Anda, dan saya meyakinkan Anda bahwa bangsa kami akan selalu siap untuk membalas kebaikan Anda," kata Aquino.
Aquino menyatakan optimisme bahwa hubungan bilateral akan lebih diperkuat di bawah pemerintahan Widodo.
"Dalam beberapa bulan jabatannya, Presiden Widodo telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk pertumbuhan yang inklusif, sebuah ide yang selalu menjadi pemandu pemerintahan saya," katanya.
Selama pertemuan mereka, Widodo mengundang Aquino untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung pada 22 April. Ia juga mengundang Presiden Filipina menghadiri Forum Ekonomi Dunia [WEF] di Bali tahun ini.
Konferensi Asia-Afrika, juga dikenal sebagai Konferensi Bandung, adalah kelompok 29 pemerintah dari dua benua yang membahas perdamaian, pembangunan ekonomi, kerja sama kebudayaan dan peran negara-negara dunia ketiga.



Credit  APDForum

Kisah Perjalanan Imigrasi Eddie Van Halen, dari Rangkasbitung hingga Amerika



 SHUTTERSTOCK
(Kiri) Eddie Van Halen saat tampil dalam salah satu acara musik di California 19 Juli 2006. (Kanan) Eddie Van Halen saat menghadiri sebuah acara di California 10 Maret 2013. 
 
 
  CB — Gitaris band rock, Eddie van Halen, mengurai kisah perjalanan hidupnya yang berimigrasi dari berbagai belahan negara. Ia menceritakan kisah perjalanannya hingga menjadi gitaris ternama di dunia bersama bandnya, Van Halen.

Eddie van Halen adalah imigran Belanda yang lahir di Amsterdam dan datang ke Amerika Serikat ketika berusia tujuh tahun. Banyak yang mengira ia terlahir sebagai bintang rock. Tidaklah demikian kisahnya. Eddie menyusuri jalan kehidupan yang berliku pada masa kecilnya.

Keluarga Van Halen berimigrasi ke California pada 1962 membawa mimpi tinggal di "tanah terjanji". Ayahnya adalah musisi yang juga bekerja sebagai seorang cleaning service. Sementara itu, ibunya yang keturunan Indonesia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga Van Halen pernah tinggal di sebuah rumah bersama tiga keluarga lainnya.

"Kami datang ke sini (Amerika) dengan 50 dollar AS dan piano," ujar Van Halen.

"Kami datang dari belahan dunia lain tanpa uang, tanpa pekerjaan tetap, tanpa tempat tinggal, dan tidak bisa berbicara bahasa Inggris," tambahnya.

Dalam sebuah kesempatan lain, Eddie pernah menuturkan, ibunya, Eugenia van Beers, berasal dari Rangkasbitung, Banten. Ayah Eddie, Jan van Halen, bertemu dengan Eugenia di Indonesia saat penjajahan Belanda.

"Yang menyelamatkan kami adalah karena ayah saya seorang musisi dan lambat laun bertemu musisi lain dan manggung pada akhir pekan, mulai dari acara perkawinan sampai apa pun untuk menghasilkan uang," tutur Eddie.

Mulai bentuk grup band rock

Eddie kemudian membentuk salah satu band rock paling populer pada 1980-an bersama Alex van Halen (adik Eddie), Michael Anthony, dan David Leeroth. Van Halen, demikian nama band itu, diambil dari nama keluarga Eddie dan Alex. Lagu-lagunya yang populer antara lain "Jump" dan "Why Can't This Be Love".

Eddie kemudian berkisah tentang perlakuan diskriminatif yang ia terima karena ia keturunan Eropa-Asia (Indonesia). Perlakuan itu ia dapatkan saat bersekolah di Amerika.

"Sekolah pertama saya ketika itu masih memisahkan murid kulit putih dan kulit berwarna. Karena saya dianggap warga kelas dua saat itu, saya disamakan dengan orang-orang kulit hitam. Sulit sekali saat itu," ujarnya.

Eddie mengatakan, keluarganya sangat senang bermain musik. Bahkan, saat mereka masih kecil, Edie dan Alex sering bermain dengan panci dan wajan, sementara sang ayah berlatih musik.

Eddie sendiri tidak pernah belajar membaca not balok. Meski begitu, ia berdalih memiliki pendengaran yang tajam.

"Saya diberkahi telinga yang bagus. Saya harus melihat jari-jari saya bergerak. Percaya atau tidak, saya tidak pernah bisa bermain gitar secara bagus dalam kegelapan. Saya harus melihat jari-jari saya," ujarnya.

Untuk menjaga warna musik Van Halen tetap relevan, band itu bersikeras tidak mengikuti tren. Eddie menceritakan, bandnya pernah mencoba warna musik lain.

"Kami dikontrak oleh Warner Brothers pada 1977 di tengah tren punk dan disco. Kami tampak aneh. Tentu saja kalau main di klub kami main lagu-lagu Top 40, tetapi saya tidak pernah bisa membuat suara seperti semestinya. Saya tidak bisa meniru permainan orang," ujarnya.


Credit   KOMPAS.com

Mengenal Masjid Berusia 124 Tahun di Australia


 
George Grill/Courtesy of the State Library of NSW  / Unta membawa terigu yang dikendarai oleh penunggang unta dari Afghanistan di Queensland Barat.




CB - Masjid tertua di New South Wales menyimpan banyak sejarah mengenai pedalaman Australia. Namun, sejarah itu terancam hilang lantaran tidak pasti siapa yang akan mengurus dan merawat masjid bersejarah tersebut.

Masjid tertua di New South Wales itu bukan terletak di tengah permukiman warga di Sydney, melainkan lokasinya jauh berada di pedalaman, tepatnya di Kota Pertambangan Broken Hill, sekitar 1.000 kilometer sebelah barat Sydney.

Masjid yang dibangun tahun 1891 digunakan oleh penghuni kamp penunggang unta yang terdapat di bagian Utara Broken Hill. Saat ini masjid bersejarah itu dirawat oleh Bob Shamroze, anak dari penunggang unta terakhir di Australia, seorang imigran yang tiba pada akhir tahun 1800-an hingga awal 1900-an untuk membangun pedalaman Australia.

Awalnya para pemukim Eropa menggunakan kuda untuk menjelajah Australia Tengah, namun dengan cepat mereka menyadari kalau kuda dan mobil bukan tunggangan yang cocok untuk medan di sana oleh karena itu mereka menggunakan unta sebagai alternatif.

Tidak diketahui pasti bagaimana cara unta-unta itu didatangkan, namun para pemukim asal Eropa banyak merekrut pekerja dari berbagai negara termasuk Pakistan, Turki, Mesir, dan Afganistan.

Mereka kemudian dikenal dengan sebutan cameleers atau penunggang unta dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari perekonomian Australia, karena merekalah yang membawa berbagai macam pasokan barang kebutuhan, surat dan air ke permukiman-permukiman warga Eropa.

Beberapa bahan kebutuhan pokok yang mereka bawa juga membantu pembangunan kabel telegraf dan rel kereta Trans-Australia.

Sebagian besar dari pekerja asal Timur Tengan itu adalah para pemuda Muslim, lebih dari 15.000 unta dan 2.000 penunggang unta diyakini telah tiba di Australia antara tahun 1870 dan 1900.

Masjid di Broken Hill ini merupakan satu-satunya masjid yang dibangun oleh penunggang unta yang mampu bertahan hingga saat ini.


 
Alexandra Back/ABC Bob Shamroze merupakan keturunan langsung dari penunggang unta asal Afghanistan di Broken Hill.
 
Pengurus masjid, Shamroze, menceritakan hubungan kuatnya dengan masjid dan tanah di mana masjid itu berdiri.

Menurut Shamroze, ayah dan kakeknya adalah penunggang unta, begitu juga dengan kedua pamannya, namun saat ini Shamroze merupakan keturunan terakhir dari silsilah keluarganya.

"Pada tahun 1960 ketika kakek saya meninggal, saya dan satu orang paman saya yang lain terpaksa memandikannya di lantai dengan beralaskan pintu tua sebelum menguburkannya," tuturnya. "Ketika itu saya baru berusia 20 tahun."

Dia ingat bagaimana dia harus menguburkan jenazah kakeknya, di mana mereka harus meletakkan papan kayu beberapa inci di atas peti jenazah karena perlu ada celah antara peti jenazah dengan tanah.

"Itu bukan masalah bagi saya karena saya pernah juga melakukan beberapa kali sejak kakek saya meninggal, saya menguburkan jenazah kakak saya beberapa tahun setelah itu ketika Ia meninggal, memandikannya, dan menguburkannya,' katanya.

Awal tahun ini saudara perempuannya juga meninggal dan karena ia tidak memiliki anak maka Shamroze tidak yakin apa yang akan terjadi dengan masjid tua itu jika nanti dirinya tidak lagi bisa merawat masjid tersebut.

Satu hal yang bisa dipastikannya adalah peran dari para penunggang unta dalam pembukaan kawasan di Australia. Menurutnya, kawasan pembangunan di Broken Hill akan ketinggalan 40 - 50 tahun jika penunggang unta tidak melakukan kerja yang luar biasa.

"Saya tidak akan mau menunggang unta hingga ke kawasan Tibooburra, sampai ke White Cliffs atau turun ke Wentworth," tuturnya. "Mustahil sekali saya bisa melakukan itu dan saya kira tidak ada juga orang yang mau melakukannya."

Meskipun para penunggang kuda di Australia sudak tidak ada lagi, namun masjid berdinding terbuat dari papan besi bergelombang berwarna merah ini tetap menjadi warisan atas peran penting mereka dalam sejarah Australia.

Masjid di Broken Hill ini terbuka untuk tempat beribadah dan sebagai obyek wisata dengan perjanjian.



Credit   KOMPAS.com

Yunani tak mau diperas Uni Eropa dan IMF

Yunani tak mau diperas Uni Eropa dan IMF
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras (REUTERS/Yorgos Karahalis)
 
 
 
Brussels  (CB) - Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras memperingatkan bahwa pemerintahnya tak akan mau ditekan untuk melanggar janjinya kepada rakyat di tengah upayanya mengatasi perselisihan keras dengan Uni Eropa mengenai renegosiasi bailout utang negara itu.

"Yunani tidak memeras dan tidak akan mau diperas," kata Tsipras setelah pertemuan Uni Eropa di Brussels, yang adalah pertama kalinya berkunjung setelah partai kiri radikalnya Syriza memenangi pemilu untuk berkuasa bulan lalu.

Namun dia mengatakan dalam pertemuan dengan Uni Eropa itu bahwa Yunani sepakat untuk memulai pembicaraan-pembicaraan teknis dengan mitra-mitra zona euro-nya menjelang pertemuan habis-habisan para menteri keuangan Senin pekan depan, yang sebagian menjadi peretas bagi rencana negara itu mendapatkan dana talangan (bailout) utang negara sebesar 240 miliar euro.

"Tim teknis akan bekerja besok. Tugas mereka akan memfasilitasi diskusi pada Eurogroup Senin," kata dia.

Tsipras menegaskan bahwa kerusakan ekonomi yang dialami Yunani akibat program penyelamatan Uni Eropa-IMF adalah luar biasa.

"Kita tak bisa membandingkan Yunani dengan negara-negara lain, ini jelas kasus spesial dalam arti ketatnya penghematan, dan  ruang lingkup serta dampak yang diciptakannya terhadap kondisi sosial," kata dia seperti dikutip AFP.

Credit   ANTARA News

Diam atas Penembakan Muslim di AS, Obama Dikecam


Diam atas Penembakan Muslim di AS, Obama Dikecam
Presiden A.S. Barack Obama dalam wawancara dengan Humans of New York. Facebook.com/Humans of New York

CB, Mexico City - Biasanya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan pernyataan jika insiden penembakan terjadi di negaranya. Namun kali ini, saat tiga mahasiswa Muslim ditembak mati tetangganya di North Carolina, tak ada pernyataan yang terlontar dari Gedung Putih.

Hal inilah yang membuat Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan berkomentar. Di sela-sela kunjungannya ke Meksiko, ia mengecam sikap diam Obama tersebut. "Jika Anda hanya diam ketika menghadapi sebuah insiden seperti ini dan tidak membuat pernyataan, dunia juga akan tinggal diam terhadap Anda," kata Erdogan, sementara Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto berdiri di sampingnya.

Tiga Muslim - Deah Shaddy Barakat (23), istrinya Yusor Mohammad (21), dan adiknya Razan (19) - ditembak mati di Chapel Hill Selasa malam oleh Craig Stephen Hicks. Polisi menyatakan penembakan dipicu oleh sengketa tempat parkir.

Erdogan mengecam orang yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut namun ia juga mengatakan bahwa pemimpin seperti Obama, Wakil Presiden Joe Biden, dan Menteri Luar Negeri John Kerry memiliki tanggung jawab untuk mengambil posisi terhadap tindakan kekerasan.

Dua pemimpin ini kerap berada di posisi berseberangan. Yang terbaru, keduanya tak sepaham tentang cara terbaik melakukan operasi untuk menumpas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di perbatasan Turki. Negara yang pernah ditolak masuk Uni Eropa ini menolak penggunaan pangkalan udara di Incirlik sebagai pangkalan udara.


Credit  TEMPO.CO

Presiden Putin Setuju Gencatan Senjata di Ukraina


Presiden Putin Setuju Gencatan Senjata di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko jelang pertemuan dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Minsk, Belarusia, 11 Februari 2015. AP/BelTA, Andrei Stasevich


CB, Minsk - Setelah 17 jam berunding, para pemimpin Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata pada wilayah konflik Ukraina. Perundingan maraton itu dilakukan di ibu kota Belarusia, Minsk, pada Rabu waktu setempat atau Kamis, 12 Februari 2015.

Dalam konferensi pers setelah perundingan itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan gencatan senjata akan berlaku mulai Ahad nanti. Tapi, dia memberi sinyal bahwa sejumlah masalah masih belum terpecahkan, termasuk lokasi perbatasan Ukraina-Rusia, hak pribumi Rusia di wilayah timur Ukraina serta penarikan pasukan dan senjata berat.

"Hal berikutnya yang saya yakin sangat penting adalah penarikan senjata berat... dan penarikan milisi Donbass," kata Putin.

Beberapa jam sebelumnya Ukraina sempat pesimistis bahwa gencatan senjata akan bisa tercapai pada pertemuan itu. Menurut Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Rusia memaksakan sikap yang tidak bisa diterima. "Ada beberapa kondisi yang tak bisa diterima," katanya. Tapi, "Selalu ada harapan," Poroshenko mengenai perundingan untuk mengakhiri konflik internal di negerinya itu, yang selama sepuluh bulan telah memakan korban lebih dari 5.300 orang.

"Kami tidak berhenti berbicara, sebagaimana yang Anda lihat. Situasinya memang sulit. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande masih menaruh harapan besar, tetapi bagi kami situasinya benar-benar sulit."

Sementara perundingan di Minsk berjalan, pejabat Ukraina menjelaskan, sedikitnya sembilan orang tewas dan 35 lainnya cedera dalam adu senjata gres di sebelah timur Ukraina. "Korban tewas itu akibat tembakan senjata berat dan bentrok antara dua serdadu Ukraina. Sebanyak 21 korban lainnya cedera," ujar juru bicara militer Ukraina.

Pemberontak yang menguasai Donetsk mengatakan, tujuh orang terbunuh dan 14 lainnya cedera. "Pada malam 11 dan 12 Februari 2015 terjadi ketegangan di Donetsk," ucap mereka. "Ada ledakan dahsyat dan rentetan tembakan yang terdengar bertalu-talu."




Credit  TEMPO.CO


Menko Polhukam: Bakamla Berwenang Penuh untuk Keamanan Laut

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) berbincang dengan Panglima Armada RI Wilayah Barat, Laksamana Muda TNI Widodo (kanan) dan Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat, Laksma TNI Abdul Rasyid (tengah) di atas KRI Barakuda-633 saat peledakan kapal nelayan asal Thailand di Selat Dempo, Kepri, Senin (9/2).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri)

 
Jakarta (CB) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, hari ini, melaporkan kepada Presiden Joko Widodo perihal titik temu para pemangku kepentingan di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Tedjo mengatakan, semua sepakat memperkuat keamanan laut dan kewenangan penuh ada pada badan ini.
"Semua stakeholders di laut sudah bersatu akan memperkuat posisi Bakamla menjadi satu komando. Kepres (keputusan presiden) sudah keluar," kata Tedjo di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/2).
Untuk itu, kata dia, akan dikeluarkan peraturan pemerintah (PP) mengatur pelaksanaan tugas kordinasi tersebut.
Presiden sendiri, kata dia, meminta agar wewenang Bakamla ini benar-benar dimanfaatkan optimal mengamankan laut Indonesia.
"Beliau (presiden) menjelaskan bahwa ini harus tetap berjalan tidak lagi seperti jaman Bakorkamla (Badan Koordinasi Keamanan Laut) tapi Bakamla memiliki kewenangan penuh untuk melaksanakan keamanan laut," kata dia lagi.
Bakamla sendiri adalah badan yang berkordinasi mengamankan laut yang terdiri dari institusi, lembaga, dan kementerian terkait kelautan termasuk di dalamnya peran TNI dalam keamanan laut.



Credit  Beritasatu.com

Jokowi Resmikan Badan Keamanan Laut

Dulu Bakorkamla, Bakamla diberi kewenangan penuh awasi keamanan laut.


Jokowi Resmikan Badan Keamanan Laut
Personel TNI AU jaga perbatasan laut Indonesia dari pesawat pemantau. (ANTARA/HO/Pelda Semadi-Dispen Mabes TNI AU)
 
  CB - Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden tentang perubahan Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) menjadi Badan Keamanan Laut (Bakamla). Keppres itu terbit malam ini, Kamis 12 Februari 2015.

"Bakamla akan bersatu dan ini diperkuat dengan Keppres yang sudah ke luar, tinggal PPnya untuk pelaksana," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Tedjo Edhy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.

Dia mengatakan, keppres itu akan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan di laut. "Semua sudah bersatu akan perkuat posisi bakamla jadi satu komando," kata dia.

Menurut Tedjo, pesan Jokowi adalah agar bakamla ini bersatu dalam satu komando tidak lagi seperti pada saat bakorkamla dulu.

"Bakamla diberi kewenangan penuh untuk mengawasi keamanan laut," kata Tedjo.

Credit  VIVA.co.id

TNI Garap 25 Ribu Hektare Sawah di Subang


TNI Garap 25 Ribu Hektare Sawah di Subang



CB, Subang - Puluhan ribu hektare lahan persawahan yang kurang produktif yang berada di sentra padi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan disulap menjadi sawah produktif melalui program kerja sama ketahanan pangan antara pemkab setempat dengan Kodim 0605 Sunan Gunung Jati.

Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Hendrawan, saat ditemui Tempo, di kantornya, Kamis, 12 Pebruari 2015, menyebutkan, total luas lahan yang akan dikerjasamakan tersebut mencapai 25 ribu hektare. "Seluas 20 ribu hektar digarap melalui program normalisasi irigasi, lima ribu hektare lainnya dengan program optimasi lahan," Hendrawan menjelaskan. "Sekarang sudah masuk tahapan sosialisasi."

Menurut Hendrawan, sawah seluas 25 ribu hektare yang semula masuk kategori indeks pertanaman (IP) 1 dan IP 2 tersebut, akan ditingkatkan kelasnya menjadi sawah IP 2 dan IP 3. "Dengan begitu, produksi padinya kelak akan meningkat menjadi dua hingga tiga kali lipat," ujar Hendrawan.

Ia menjelaskan, jika semula dalam sehektare menghasilkan gabah kering panen tujuh ton dalam setahun, kelak, karena bisa panen tiga kali meningkat tajam sampai 21 ton per hektare per tahunnya.

Bupati Subang, Ojang Sohandi, mengharapkan, program kerjasama ketahanan pangan tersebut diyakini mampu menggenjot target produksi gabah kering giling (GKG) tahun 2015 dari 1,1 juta ton jadi 1,6 juta ton. Solusinya yakni dengan melalui program normalisasi irigasi dan optimasi lahan, ketersediaan pupuk, pestisida, benih unggul dan sistem pola tanam.

"Kami mengharapkan, produksi GKG yang semula rata-rata tujuh ton per hektere bisa terkerek jadi 9,2 ton per hektarenya," ujar Ojang.

Adapun Komandan Kodim 0605 Sunan Gunung Jati Subang, Letkol (Arm) Yani Ari Sasongko mengatakan TNI siap melakukan perluasan lahan yang tidak produktif menjadi produktif. Bukan cuma mengubah lahan tidak produktif jadi produktif saja, dalam program ketahanan pangan tersebut juga meliputi pengawasan distribusi pupuk dan pestisida, gilir-giring pembagian air irigasi serta sistem tanam secara serentak.

Yani menyebutkan, seluruh personil Kodim 0605 Subang sebanyak 478 orang sudah mulai diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada para penyuluh dan kelompok tani. Ia menegaskan bahwa peran personil TNI dalam program ketahanan pangan nasional tersebut, bukan menggantikan peran petani dan para penyuluh, melainkan, sebagai personil pendampingan.

Yani mengungkapkan bahwa peran pendampingan tersebut merupakan realisasi dari naskah kerja sama ketahanan pangan yang telah ditandatangani antara Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, buat mewujudkan kemandirian pangan nasioal tiga tahun ke depan seperti dicanangkan Prediden Joko Widodo.


Credit  TEMPO.CO

TNI Dapat Tambahan Dana Rp 4,7 Triliun, buat Apa?


TNI Dapat Tambahan Dana Rp 4,7 Triliun, buat Apa?  
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) didampingi Irjen Kemhan Ismono Wijayanto (kanan) meninjau proses pembuatan bomb P100 dan P100 L di PT. Sari Bahari di kawasan Lanud Abd. Saleh, Malang, Jawa Timur, 12 Desember 2014. Pemerintah menargetkan 10 tahun kedepan 95 persen alutsista akan terpenuhi dari produk industri pertahanan nasional. TEMPO/Aris Novia Hidayat


CB, Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan Kementerian Pertahanan dan TNI mendapat tambahan dana Rp 4,725 triliun pada tahun ini.
Ini diputuskan dalam rapat Badan Anggaran DPR dengan Kementerian Keuangan yang membahas tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015.

"Kami cukup senang dengan tambahan anggaran untuk pertahanan tersebut," kata Mahfudz kepada Tempo, Rabu malam, 11 Februari 2015.

Meskipun tambahan anggaran itu lebih rendah dibanding permintaan Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 5,1 triliun.

Mahfudz mengaku belum tahu penggunaan tambahan anggaran itu. Menurut Mahfudz, Komisi I perlu menggelar rapat dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, semua asisten perencanaan Panglima TNI, dan ketiga kepala staf matra TNI.

"Nanti akan diputuskan tambahan anggaran itu akan digunakan untuk apa, apakah beli alutsista atau yang lain."

Dalam APBNP 2014, Kementerian Pertahanan dan TNI mendapatkan dana 83,3 triliun. Sedangkan berdasarkan APBN 2105, Kementerian Pertahanan dan TNI dapat anggaran Rp 96,9 triliun.

Anggaran itu digunakan untuk belanja pegawai dan pembelian sejumlah alat utama sistem persenjataan baru sesuai dengan program modernisasi terhadap TNI.


Credit  TEMPO.CO