Kamis, 12 Februari 2015

Tiga Mahasiswa Muslim Tewas Ditembak di AS


Tiga Mahasiswa Muslim Tewas Ditembak di AS  
Pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi setelah menembak ketiga korban. Belum diketahui motif pelaku, namun diduga kuat didasarkan sentimen agama. (Twitter/iFalasteen)
 
North Carolina, CB -- Tiga mahasiswa Muslim di North Carolina, Amerika Serikat, tewas ditembak pada Selasa malam (10/2). Pelakunya adalah seorang pria berusia 46 tahun langsung menyerahkan diri ke polisi usai peristiwa tersebut.

Melansir CNN, korban terdiri dari dua wanita dan satu pria, bernama Deah Shaddy Barakat, 23, Yusor Mohammad, 21, dan Razan Mohammad Abu-Salha, 19. Barakat dan Mohammad adalah suami istri, sedangkan Razan adalah adik perempuan Mohammad.

Peristiwa ini terjadi di sebuah apartemen di Chapel Hill yang banyak dihuni mahasiswa Universitas North Carolina, UNC. Menurut sumber kepolisian, ketiganya tewas ditembak di kepala.

Pelakunya adalah Craig Stephen Hicks, yang menyerahkan diri setelah melakukan kejahatan tersebut. Polisi belum bisa memastikan motif pelaku, namun warga di media sosial menduga kuat insiden ini didasarkan sentimen agama.



Di media sosial, Hicks yang ditahan atas tiga dakwaan pembunuhan tingkat satu mengklaim dirinya ateis. Dia pernah memposting kemarahan terhadap agama tertentu.

"Jika soal penghinaan, agamamu yang memulainya, bukan saya. Jika agamamu tetap menutup mulutnya, saya juga akan melakukannya," tulis Hicks di akun Facebooknya.

Barakat adalah mahasiswa tahun kedua fakultas kedokteran gigi Universitas North Carolina dan tengah menggalang dana untuk mendirikan pos perawatan gigi bagi pengungsi Suriah di Turki.

Dia baru menikah sebulan yang lalu dengan Yusor Mohammad, pria yang baru saja akan mulai belajar di fakultas tersebut. Adik Barakat, Razan, juga mahasiswa di kampus itu.



Kasus ini langsung menuai reaksi di Twitter. Tanda pagar #chapelhillshooting dan #MuslimLivesMatter langsung menjadi trending topic pada Rabu pagi usai penembakan tersebut.

Pengguna Twitter ramai memposting foto-foto para korban semasa hidupnya.

Insiden penembakan terhadap Muslim tersebut terjadi di tengah gelombang Islamofobia yang terjadi di negara-negara Barat, terutama setelah penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo dan sebuah kafe kosher di Paris, Perancis, bulan lalu yang menewaskan 17 orang.


Credit  CNN Indonesia

Jokowi Sudah Terima Rekomendasi Calon Kapolri dari Kompolnas


Kompas.com/SABRINA ASRIL
 Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) bersama Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto

JAKARTA, CB  — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) secara resmi telah menyerahkan enam nama calon kepala Polri yang dianggap pantas menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang kini berstatus tersangka dugaan gratifikasi.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, terkait nama-nama yang diajukan Kompolnas, Presiden belum melakukan tindak lanjut apa pun.

"Jadi, mereka menyerahkan surat, nama-nama rekomendasi, sudah dilihatkan Presiden, tetapi ya sudahlah Presiden (minta) ditaruh di situ dulu," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan, Rabu (11/2/2015).

Pratikno membenarkan bahwa Kompolnas batal bertemu Presiden pada Selasa (10/2/2015) kemarin karena Presiden Joko Widodo ada agenda pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Meski demikian, surat telah disampaikan kepada Presiden melalui Pratikno.

Menurut Pratikno, saat ini Presiden masih menunggu waktu yang tepat dalam bersikap terkait konflik KPK-Polri.

Sebelumnya, Kompolnas sudah menjaring enam nama calon kepala Polri. Mereka adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Suhardi Alius, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar.

Proses seleksi tidak melibatkan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan karena kedua lembaga itu dianggap Kompolnas tidak menggubris surat pertama yang disampaikan pada 25 April 2014 lalu. Seleksi enam calon kepala Polri itu dilakukan Kompolnas berdasarkan prestasi, senioritas, dan juga integritas.

Presiden Joko Widodo menjanjikan akan memberikan keputusan menyangkut status Budi Gunawan yang ditunda pelantikannya sebagai kepala Polri karena menjadi tersangka di KPK pada pekan ini. Presiden sudah mendapat berbagai pertimbangan dari Tim Independen, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Presiden ketiga RI BJ Habibie, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat.



Credit  KOMPAS.com

Benda sisa pendaratan di bulan tersimpan di lemari Neil Armstrong

Benda sisa pendaratan di bulan tersimpan di lemari Neil Armstrong
Astronot Amerika Serikat Neil Armstrong tersenyum di dalam modul bulan usai melakukan langkah bersejarah di permukaan bulan dalam foto NASA. Armstrong, orang pertama yang mendarat di bulan, meninggal dunia pada usia 82 tahun tahun 2012.(REUTERS/NASA/Handout)
 
Washington (CB) - Benda harta karun yang seharusnya ditinggalkan setelah pendaratan pertama ke bulan ditemukan berada di lemari Neil Armstrong, orang pertama yang menginjak permukaan bulan, menurut Smithsonian Institution.

Armstrong meninggal dunia pada Agustus 2012 dan istrinya, Carol, menemukan benda dari pendaratan bulan tahun 1969 itu saat membersihkan salah satu lemari di rumahnya di Cincinnati menurut Allan Needell, kurator sejarah antariksa di National Air and Space Museum dalam tulisan terkini dalam blog.

Di antara benda-benda yang ditemukan ada kamera yang dipasang di jendela modul bulan Eagle untuk merekam pendaratan dan ikat pinggang.

Armstrong menggunakan salah satu ikat pinggang untuk mendukung kakinya selama waktu istirahat di bulan, kata Needell.

Benda-benda itu tersimpan dalam kantung penyimpan putih yang disebut McDivitt Purse, yang digunakan di Eagle untuk menyimpan barang-barang.

"Bagi kurator koleksi artefak antariksa, sangat sulit membayangkan apapun yang lebih menarik," tulis Needell seperti dilansir kantor berita Reuters.

Benda-benda itu dimaksudkan untuk ditinggalkan di bulan tapi dibawa kembali ke Bumi. Needell mengatakan sejauh yang dia tahu Armstrong tidak pernah mendiskusikannya dan tidak ada yang pernah melihatnya dalam 45 tahun setelah dia kembali ke Bumi.

Menurut transkrip misi, Armstrong menggambarkan benda-benda itu kepada astronot Michael Collins, yang tinggal di pesawat komando yang mengorbit di sekitar bulan, sebagai "hanya sekumpulan sampah yang ingin kami bawa pulang, bagian-bagian LM, barang loakan,..."

Kamera dan ikat pinggang yang digunakan Armstrong selama waktu istirahatnya merupakan bagian dari benda yang secara temporer dipamerkan di National Air and Space Museum.

Credit  ANTARA News

Kerugian banjir Jakarta capai Rp1 triliun lebih


Kerugian banjir Jakarta capai Rp1 triliun lebih
ilustrasi Jasa Delman Banjir Jakarta Delman menerobos genangan banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (10/2). Sejumlah warga memilih menggunakan jasa delman untuk melintasi jalan yang tergenang banjir di kawasan tersebut dengan tarif berkisar Rp 50 ribu sekali mengantar. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Menurut perkiraan saya lebih dari Rp1 triliun saat ini kerugiannya, tapi nanti bisa bertambah potensi banjirnya belum selesai,"
Jakarta (CB) - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan kerugian akibat banjir di Jakarta hingga Rabu mencapai lebih dari Rp1 triliun.

"Menurut perkiraan saya lebih dari Rp1 triliun saat ini kerugiannya, tapi nanti bisa bertambah potensi banjirnya belum selesai," ujar Sutopo di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan jumlah itu merupakan hasil perkiraan dengan melihat dampak-dampak yang ditimbulkan banjir tersebut, dimana sejumlah aktivitas bisnis serta kegiatan masyarakat akhirnya terganggu.

Menurut ia, potensi Jakarta mengalami banjir pada tahun ini telah dinyatakan mencapai akhir Maret, sehingga penghitungan terkait kerugian ini masih akan berlangsung.

"Kami akan terus menghitung jumlah kerugiannya sampai banjirnya selesai, sehingga kami mendapatkan angka yang jelas," ucap Sutopo.

Sebelumnya, hingga saat ini jumlah pengungsi akibat banjir masih berubah-ubah.

Pengungsi banjir di Jakarta saat ini diperkirakan berjumlah sekitar 5.900 orang, yang menempati beberapa lokasi akibat hujan terus-menerus yang berlangsung sejak Minggu (8/2) hingga Senin (9/2).

Menurut ia, ini disebabkan oleh saluran-saluran air yang sudah tidak dapat menampung curah hujan dengan kapasitas tinggi.

Drainase Jakarta hanya mampu mengalirkan hujan 50 - 60 milimeter per hari, sedangkan pada Minggu curah hujan mencapai 177 milimeter per hari dan meningkat menjadi 366 milimeter per hari pada Senin.

Selain itu, sekitar 90 persen wilayah Jakarta telah berubah menjadi kawasan-kawasan yang penuh dengan permukiman warga dan pusat-pusat pertokoan, sehingga ketika terjadi hujan air dikonversi menjadi aliran permukaan.

Masalah ini, menurut ia menjadi salah satu kondisi yang memperburuk penyerapan dan pengaliran air hujan menuju sungai dan laut.

Oleh karena itu, drainase-drainase yang ada di Jakarta sudah patut diperbaiki dan bila perlu pemerintah juga hendaknya memperbanyak jumlah saluran air tersebut, tambahnya.

Credit  ANTARA News

Rabu, 11 Februari 2015

Ini Penampakan Prasasti Sangguran yang 2 Abad Telantar di Inggris



Ini Penampakan Prasasti Sangguran yang 2 Abad Telantar di Inggris

Jakarta (CB) - Prasasti Sangguran dari tahun 928 Masehi yang berasal dari wilayah sekitar Malang, Jawa Timur diinformasikan telantar di Inggris. Bagaimana penampakan telantarnya prasasti yang populer disebut Minto Stone itu di Inggris?

Nama 'Minto Stone' disematkan karena prasasti itu berada dalam penguasaan bangsawan Inggris, Lord Minto, sejak tahun 1814. Dalam foto dan dokumen yang dikirimkan oleh sejarawan Inggris, Peter Brian Ramsay Carey pada detikcom, tampak prasasti itu berada di pekarangan, di luar ruangan, dan dengan kondisi yang berlumut. Pekarangan itu adalah milik keluarga bangsawan Inggris, Lord Minto, di kawasan Hawick, Roxburghshire di perbatasan Skotlandia dan Inggris.


Ada beberapa foto Prasasti Sangguran yang diabadikan. Seperti foto close up yang diambil dari dokumen laporan ilmiah yang ditulis Nigel Bullough pada 5 Mei 2005, "THE ‘MINTO STONE’ Its History and Significance and a Plan for its Restitution", tampak bahwa prasasti itu diukir. Huruf ukirannya seperti aksara Jawa.




Dalam laporan Bullough, prasasti itu dideskripsikan "A Stone engraved on both sides, with Ancient Characters, in a high state of preservation." (Batu yang diukir di kedua sisinya, dengan karakter kuno dengan kondisi yang masih sangat terawat).

Kemudian tampilan utuh prasasti tersebut, diambil oleh sejarawan Nigel Bullough tahun 2006 di pekarangan rumah milik keluarga Lord Minto, memiliki tinggi sekitar 2 meter.





Kemudian ada pula foto yang diambil sejarawan dari London Metropolitan University, Profesor Michael Hitchcock, yang mengunjungi prasasti ini lebih dulu pada Oktober 2004 atas izin dari Viscount Melgund (gelar kebangsawanan keturunan keluarga Lord Minto).




Hitchcock, dilaporkan Bullough, menggambarkan bahwa prasasti itu dalam kondisi mengenaskan di bawah iklim Skotlandia. Prasasti dua sisi itu menghadap ke selatan-utara. Sisi selatan menghadap ke Sungai Teviot, dideskripsikan telah mengalami pelapukan yang cukup serius, teksnya tidak terbaca jelas seperti yang terukir pada sisi utara.

"Batu itu dimahkotai dengan dengan lapisan lumut, jika diamati, mungkin terlihat menarik sebagai ornamen taman. Tapi hampir tidak memuaskan dari sudut pandang konservasi," demikian pendapat Hitchcock seperti ditulis Bullough.

Singkatnya, tulis Bullough, Minto Stone membutuhkan perhatian profesional. Keprihatinan yang sama telah dinyatakan oleh sejarawan asal Jepang,

Profesor Kozo Nakada yang pernah mengunjungi Minto Stone ini pada 1999 lalu. Saat berkunjung, Nakada menyalin isi prasasti itu dengan teknik penggosokan (seperti menggosok kertas putih pada permukaan uang logam). Nakada, seperti dikutip dari laporan Bullough, juga mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi prasasti itu, yang menurut Nakada 'tidak baik di bawah iklim Skotlandia'.
Sedangkan sejarawan Inggris, Peter Carey mendeskripsikan telantarnya prasasti itu. "Dan prasasti ini diletakkan di luar rumah, di samping kebun, kena hujan, terik matahari. Itu sama sekali tidak tepat untuk satu benda yang berharga seperti itu," jelas Peter saat ditemui usai Curator's Talk pameran 'Aku Diponegoro' di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).

Minto Stone, dari laporan Bullough, berasal dari tahun 928 Masehi, yang tertera jelas pada prasasti. Kasus Minto Stone ini unik, karena sangatlah langka bahwa prasasti Jawa yang jelas tertera tanggalnya, dipindahkan dari Indonesia. Menurut catatan Bullough, hanya ada 3 prasasti yang tertera jelas masanya dipindahkan dari Indonesia.

Selain Minto Stone, dua prasasti lain adalah Prasasti Pucangan atau Prasasti Airlangga 1041 yang berada di Museum India di Kalkuta dan Prasasti Palmaran dari Abad ke-14 yang berada di Museum voor Volkenkunde, Leiden Belanda.

Kembali ke Minto Stone, dalam prasasti itu tertera nama Raja Jawa, Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sari Wijayamokanamottungga, yang memerintah di sekitar Malang. Prasasti itu mengandung ancaman, atau kutukan bagi pengurus desa dan penduduk Sangguran yang berbuat jahat, maka akan mendapatkan karma jelek, mati dengan mengerikan. Kutukan itu menyebutkan bahwa yang berbuat jahat mati dengan dibelah kepalanya, ususnya terburai, hidungnya dipotong dan hal-hal mengerikan lainnya.

Nah, pada tahun 1812, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Thomas Stamford Raffles memindahkan batu itu ke Kalkuta, India. Kemudian menyerahkan pada atasannya, Gubernur Jenderal Inggris di India, Lord Minto. Sejak itu, prasasti itu menjadi bagian dari keluarga Minto, dan dinamakan Minto Stone, di rumah keluarga Minto, Hawick, Skotlandia.

Mengapa Prasasti Sangguran atau Minto Stone ini penting? Menurut Wikipedia, Raja Dyah Wawa adalah Raja Mataram yang terakhir di Jawa Tengah. Sedangkan penerusnya, Mpu Sindok, memindahkan kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Alasan pindah dari Jateng ke Jatim itulah yang belum diketahui. Prasasti ini diharapkan bisa melengkapi puzzle mengenai alasan perpindahan kerajaan Mataram dari Jateng ke Jatim.





Credit  Detiknews

Tolong! 2 Prasasti Sejarah Milik RI ini Telantar di Inggris dan India


Tolong! 2 Prasasti Sejarah Milik RI ini Telantar di Inggris dan India - 1 Ilustrasi

Jakarta (CB) - Selain keris Kiai Nogosiluman milik Pangeran Diponegoro yang simpang siur keberadaannya di Belanda, masih ada beberapa artefak penting bagi sejarah RI yag tercecer di luar negeri. Seperti 2 artefak ini.

"Dari pemerintah Indonesia harus ada permintaan yang resmi untuk Prasasti Sangguran atau Minto Stone. Prasasti itu berada di perbatasan Skotlandia dan Inggris," demikian kata sejarawan asal Inggris, Peter Brian Ramsey Carey.

Hal itu dikatakan Peter usai Curator's Talk pameran 'Aku Diponegoro' di Galeri Nasional, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015) malam.

Minto Stone berasal dari tahun 929 Masehi, lokasi aslinya dari Ngandat, Malang, Jawa Timur. Dalam prasasti itu tertera nama Raja Jawa, Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sari Wijayamokanamottungga, yang memerintah di sekitar Malang. Prasasti itu mengandung ancaman, atau kutukan bagi pengurus desa dan penduduk Sangguran yang berbuat jahat, maka akan mendapatkan karma jelek, mati dengan mengerikan. Kutukan itu menyebutkan bahwa yang berbuat jahat mati dengan dibelah kepalanya, ususnya terburai, hidungnya dipotong dan hal-hal mengerikan lainnya.

Nah, pada tahun 1812, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Thomas Stamford Rafles memindahkan batu itu ke Kalkuta, India. Kemudian menyerahkan pada atasannya, Gubernur Jenderal Inggris di India, Lord Minto. Sejak itu, prasasti itu menjadi bagian dari keluarga Minto, dan dinamakan Minto Stone, di rumah keluarga Minto, Hawick, Skotlandia.

"Dan prasasti ini diletakkan di luar rumah, di samping kebun, kena hujan, terik matahari. Itu sama sekali tidak tepat untuk satu benda yang berharga seperti itu," jelas Peter.

Mengapa Prasasti Sangguran atau Minto Stone ini penting? Menurut Wikipedia, Raja Dyah Wawa adalah Raja Mataram yang terakhir di Jawa Tengah. Sedangkan penerusnya, Mpu Sindok, memindahkan kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Alasan pindah dari Jateng ke Jatim itulah yang belum diketahui.

Sedangkan satu lagi prasasti yang bernasib serupa adalah Prasasti Pucangan, yang berasal pada tahun 1.040 Masehi. Menurut Peter, prasasti ini merupakan peninggalan Raja Airlangga yang menjelaskan beberapa peristiwa serta silsilah keluarga raja yang berurutan.

Menurut Wikipedia, dinamakan Prasasti Pucangan karena ditemukan di tempat pertapaan Pucangan dekat Gunung Penanggungan, Mojokerto, Jawa Timur. Prasasti ini juga dibawa Rafles ke Kalkuta, India untuk diserahkan pada Lord Minto, namun tidak dibawa ke Skotlandia. Alhasil, hingga hari ini, prasasti Pucangan itu masih berada di museum Kalkuta, India.

"Dan itu di museum India, ditaruh di satu gudang di luar, kena hujan dan angin dan sama sekali tidak dianggap," keluh Peter.

Dua prasasti itu, menurut Peter, sangat penting karena bisa menelusuri perpindahan Dinasti Syailendra dari Jateng ke Jatim, juga menelisik kehidupan di masa Raja Airlangga.

"Raja Airlangga itu tokoh besar. Itu Pangeran Diponegoro dari abad ke-11. Kalau saya jadi kepala cagar budaya, saya akan minta itu kembali. Akan jadi fitur yang bagus di Museum Nasional," tutur profesor tamu di Fakultas Ilmu Budaya UI ini.

Usaha Mengembalikan

Menurut Peter, pemerintah Indonesia pernah meminta pada keluarga Lord Minto dan pemerintah India. Namun belum membuahkan hasil

Peter menyarankan, untuk artefak Prasasti Pucangan, Indonesia bisa menawarkan barter artefak dari India yang ada di sini.

"Kalau prasasti itu tidak dianggap di India, kenapa tidak diminta kembali. Mungkin ada beberapa benda dari India di sini yang bisa ditukar," sarannya.

Sedangkan untuk Prasasti Sangguran atau Minto Stone, Peter meminta pemerintah melakukan pendekatan secara halus dengan keluarga Lord Minto. Sebab, keluarga bangsawan ini dinilai tidak seperti bangsawan JC Baud, mantan gubernur jenderal Belanda, yang keturunannya dengan lapang dada merawat warisan pusaka itu.

Pemerintah sudah mendekati keluarga Minto, sejak 2004. Salah satu yang mendekati adalah pengusaha Hashim Djojohadikusumo yang bersedia menanggung biaya pemulangan prasasti itu sekitar Rp 3 miliar pada tahun 2008, seperti dilaporkan beberapa media lokal Inggris. Namun, Peter mendorong agar yang lebih proaktif mendekati adalah pemerintah, bukan individu.

"Pemerintah sudah ada usaha, tapi mereka, orang Skotlandia pelit dan minta uang segunung, 70 ribu poundsterling," ungkap dia.

Selain sisi komersial, Peter juga menyinggung sisi mistis. Menurutnya, Minto Stone itu berisi kutukan bagi yang berbuat jahat. Keluarga Lord Minto, dari informasinya, tertimpa kesialan terus.

"Mereka tertimpa sial terus-menerus. Mereka sudah tidak punya kediaman lagi, sudah dijual pada Jepang, kemudian berutang. Saya kira harus ada yang memberi tahu secara halus bahwa dengan memberikan prasasti, namanya akan harum, malapetaka keluarga Minto juga akan diangkat. Jangan main-main dengan benda pusaka," pesannya.



Credit   Detiknews

Misteri Keberadaan Keris 'Kiai Nogosiluman' Diponegoro



Misteri Keberadaan Keris  
Foto: lukisan Srihadi Soedarsono berjudul Raden Saleh dan Pangeran Diponegoro 
 

Jakarta (CB) - Selain keris Kiai Bondoyudo yang dikuburkan bersama jasad Pangeran Diponegoro, masih ada keris yang tercecer. Keris itu bernama Kiai Nogosiluman, yang mestinya dilacak pemerintah RI.


"Yang paling penting adalah keris Diponegoro, Nogosiluman, yang dikirim ke Belanda sebagai tanda penaklukan dari Diponegoro. Serta, keris dari Hamengkubuwono kedua," demikian kata sejarawan peneliti Diponegoro, Peter Brian Ramsey Carey menjawab pertanyaan tentang berapa banyak peninggalan Diponegoro yang masih terserak di luar negeri.

Hal itu dikatakan Peter usai Curator's Talk pameran 'Aku Diponegoro' di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015) malam.

Peneliti naskah "Babad Diponegoro" selama 40 tahun ini menekankan pentingnya keris Kiai Nogosiluman ini, karena keris itu dirampas dan dikirim ke Belanda bersam Tombak Kiai Rondhan dan pelana kuda, sebagai bukti sang pangeran telah ditaklukkan dan ditangkap pada 11 November 1829. Keris, tombak dan pelana diserahkan pada Raja Willem I yang bertahta 1813-1840 di Den Haag.

Raden Saleh, pelukis yang sedang magang di Belanda antara 1830-1839 dipanggil Istana di Den Haag untuk mendeskripsikan benda-benda pusaka, termasuk keris Kiai Nogosiluman.

Kemudian, pihak Kerajaan mengeluarkan beberapa benda pusaka, ada yang dikembalikan ke Indonesia, ada yang dihadiahkan kepada organisasi veteran perang. Yang sudah dikembalikan ke Indonesia adalah tombak dan pelana kuda, pada tahun 1978 oleh Ratu Juliana, di bawah ketentuan Kesepakatan Budaya Belanda-Indonesia tahun 1968. Yang dihadiahkan ke organisasi veteran perang adalah keris Kiai Nogosiluman.

Kini, keberadaan keris Kiai Nogosiluman itu simpang siur. Informasi terakhir yang diketahui Peter, keris itu berada di dalam museum etnografi di Leiden, Belanda.

"Keris Nogosiluman itu harus dilacak. Harus ada pengumuman, kalau bisa kirim pawang ke sana (Belanda), seorang dukun untuk lihat, bagaimana, di mana itu," kata Peter setengah bercanda.



Credit Detiknews

Australia Bisa di Luar G20 di Tahun 2050, Indonesia Nomor Delapan



 PWC mengatakan Australia harus beralih dari ketergantungan di bidang pertambangan dan beralih ke investasi di bidang sains dan teknologi. (Araluen: ABC Contribute)


CB - Sebuah laporan terbaru dari perusahaan konsultan internasional PricewaterhouseCoopers (PWC) menyebutkan bahwa Australia bisa terlempar dari posisi 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia (G20) di tahun 2050 karena terus melesunya booming di bidang pertambangan.
Menurut PWC, Australia yang sekarang berada di posisi 17 di tahun 2011, akan bisa dilampaui oleh negara seperti Bangladesh dan Vietnam.
Menurut laporan tersebut, Australia akan turun ke posisi 18 di tahun 2030, turun peringkat karena naiknya posisi Saudi Arabia.
Dan posisi Australia di tahun 2050, akan keluar dari 20 besar digantikan oleh negara seperti Vietnam dan Nigeria.

 Dalam laporan tersebut, PWC memperkirakan China akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan Indonesia akan berada di posisi kedelapan.
Menurut konsultan ekonomi dan kebijakan PWC, Jeremy Thorpe, Australia akan juga semakin tertinggal dari negara-negara berkembang termasuk Bangladesh dan Iran, karena di negara-negara tersebut, jumlah penduduk semakin banyak dan juga pola urbanisasi yang semakin merata.
"Australia berada dalam posisi berbahaya karena negara lain mengalami pertambahan penduduk yang tinggi dan mereka melewati proses urbanisasi," katanya.
"Ini membuat para pembuat kebijakan di Australia untuk berpikir jangka panjang untuk bisa produktif dan inovatif sehingga kita bisa bersaing di tingkat dunia karena kita sebagai negara kecil," jelasnya.
Thorpe mengatakan Australia harus beralih dari ketergantungan di bidang pertambangan dan melakukan investasi lebih banyak di bidang sains dan teknologi.
"Kita harus melakukan rencana jangka panjang untuk inovasi, dan itu berarti investasi di STEM: sains, teknologi,  engineering dan matematika," Thorpe menambahkan.
"Kita harus melihat ini sebagai lapangan kerja masa depan bagi anak-anak kita," katanya.
Menurut laporan PWC tersebut, ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh rata-rata 3 persen per tahun antara tahun 2011 sampai 2050.
China diperkirakan akan mengambil posisi sebagai negara terbesar di dunia dalam perekonomian di tahun 2017 dalam soal kemampuan membeli (PPP) dan di tahun 2027 dalam soal perbandingan mata uang.

20 Terbesar Tahun 2050 Menurut PWC
1. China
2. Amerika Serikat
3. India
4. Brasil
5. Jepang
6. Rusia
7. Meksiko
8. Indonesia
9. Jerman
10. Perancis
11. Inggris
12. Turki
13. Nigeria
14. Italia
15. Spanyol
16. Kanada
17. Korea Selatan
18. Saudi Arabia
19. Vietnam
20. Argentina




Credit   Metrotvnews.com

Dituding Ahok Jadi Biang Kerok Banjir Jakarta, Ini Penjelasan PLN

CB, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) angkat bicara soal tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal biang kerok banjir Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Ahok menyatakan banjir yang menerjang Istana dan sejumlah wilayah Jakarta disebabkan pompa air di Waduk Pluit mati akibat tidak mendapat pasokan listrik dari PLN.

Bagaimana penjelasan PLN?

Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Disjaya Koesdianto menjelaskan, keputusan perseroan untuk memadamkan sementara pasokan listrik dari Penyulang Cakalang yang memasok aliran listrik untuk wilayah Muara Baru, Pluit dan sekitarnya, dilakukan demi keselamatan warga.
Pemutusan aliran listrik dilakukan di sisi penyulang mengingat sudah banyaknya gardu distribusi yang dipasok dari penyulang tersebut terendam banjir. Hal ini tentunya untuk keamanan dan keselamatan masyarakat setempat.

Namun di sisi lain, pemutusan aliran listrik dari Penyulang Cakalang tersebut juga menyebabkan gardu yang memasok pompa Waduk Pluit padam.
"Kami matikan karena ada banyak gardu distribusi yang terendam di Muara Baru yang terendam. Itukan pasokan listrik ke Muara Baru dan Waduk Pluit tetap satu saluran. Jika tetap dinyalakan, maka masyarakat bisa tersengat listrik," papar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (10/2/2015).
PLN menyadari pompa air Waduk Pluit juga aset penting yang tidak boleh mati. Untuk itu, PLN telah melakukan manuver tau perubahan pasokan dengan mengisolasi jaringan yang memasok gardu yang terendam. Pada pukul 13.15 WIB pasokan gardu ke pompa Pluit berhasil dinyalakan.
"Jika dikatakan Pak Ahok listrik dimatikan jam 7 pagi, itu salah. Saya ingin sampaikan Penyulang Cakalang dilepas pukul 11.38 WIB pada Senin kemarin dan masuk kembali untuk 3 gardu pertama pukul 13.15 WIB. Jadi tidak sampai dua jam. Sekarang ini tidak ada tidak ada pompa listrik yang padam," tuturnya.

Credit  Liputan6.com

TNI AU Berharap Pemerintah Setujui Pengadaan Sukhoi Su-35

Sukhoi Su-35. Foto: Wikipedia


 CB - TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia menilai pesawat Sukhoi Su-35 buatan Rusia memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU. Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna kepada kantor berita Antara, Rabu (4/2).


“Semoga pengadaan pesawat Sukhoi Su-35 disetujui pemerintah. Semua boleh menawarkan (pesawat), tapi keinginan kami sebagai orang-orang operasional ingin kalau bisa pesawat generasi IV ke atas,” ujar Supriatna usai membuka Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut Supriatna, selain memenuhi spesifikasi, pesawat Sukhoi Su-35 dipilih TNI AU karena perawatan pesawat tersebut lebih mudah dilakukan.
TNI AU menginginkan pesawat tempur yang lebih canggih untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger II yang telah memasuki masa pensiun.




 Su-35S, F-22: Perbandingan Spesifikasi Teknis
 
Opsi pembelian 16 pesawat tempur Su-35 dari Rusia tengah dipertimbangkan Kementerian Pertahanan Indonesia. Opsi pembelian pesawat tersebut telah lama dibicarakan dalam pertemuan perwakilan Kementerian Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dengan Kepala Staf dan Komando Angkatan Udara Rusia pada pertengahan Januari 2014 lalu.

Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat tempur Su-27SK/SKM dan Su-30 MK/MK2. Hingga 2024, akan ada delapan skuadron yang berisi 16 unit pesawat tipe “Su” per skuadronnya. Kemungkinan skuadron tersebut akan diisi oleh pesawat unggulan saat ini, yakni Su-35.

Debut Pesawat Tempur Su-35 di HUT Angkatan Udara Rusia

Jet tempur super manuver multiguna generasi 4++ terbaru Su-35 untuk pertama kalinya ikut serta dalam atraksi peragaan manuver di udara dalam perayaan hari jadi Angkatan Udara Rusia di Lipetsk, Selasa (12/8).

Sanksi Barat Tak Pengaruhi Minat Ekspor dari Rusia, Termasuk ke Indonesia

Rusia terus bertahan di peringkat kedua dunia dalam jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan ekspor senjata dan teknologi militer. Pada awal 2014 lalu diumumkan hasil akhir pendapatan ekspor senjata selama 2013 telah melewati angka 15 miliar dolar AS. Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia telah membeli beberapa pesawat tempur multifungsi dari Rusia, yakni Su-27 dan Su-30, sepuluh helikopter Mi-35, 14 helikopter Mi-17, 17 kendaraan tempur infanteri BMP-3F, 48 kendaraan lapis baja BTR-80A, dan sembilan ribu senapan Kalashnikov AK-102. Pada Desember 2011, Rusia dan Indonesia telah menandatangani kontrak pengiriman enam pesawat tempur ke Indonesia seharga 500 juta dolar AS.

Credit  RBTH Indonesia

Tentara Filipina Akui Potong Jari Tersangka Bom Bali



Tentara Filipina Akui Potong Jari Tersangka Bom Bali 
Baku tembak antara pasukan Filipina dan BIFF yang dibantu MILF menewaskan 44 tentara. Marwan, pembuat bom yang terlibat insiden Bom Bali tewas. (Jeoffrey Maitem/Getty Images) 
 
Maguindanao, CB -- Tentara Filipina mengisahkan detik-detik kematian Zulkifli bin Hir atau Marwan, pembuat bom yang diyakini terlibat insiden bom Bali 2002 silam dalam penyerbuan ke kota Mamasapano, provinsi Maguindanao, akhir Januari lalu.

Seorang tentara anggota Pasukan Khusus Filipina kepada Inquirer, Selasa (10/2), mengatakan penyerbuan dimulai secara diam-diam ke sebuah gubuk yang diyakini tempat warga Malaysia itu bersembunyi. Namun, seorang tentara menginjak perangkap yang membangunkan Marwan.

"Salah satu tentara di depan saya menginjak perangkap yang dibuat Marwan. Dia bangun. Pasukan pengamannya tiba-tiba siaga. Kami menembaki dia. Tapi dia juga menembak kami dengan M16," kata tentara yang tidak ingin disebut namanya itu.

Saat itu, pasukan Filipina terlibat baku tembak dengan Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro, BIFF, yang dibantu oleh Front Pembebasan Islam Moro, MILF. Sumber Inquire mengatakan bahwa saat itu posisi MILF dan BIFF hanya 30 hingga 40 meter, menembaki sambil tertawa mengejek serta mengancam mereka.

Dia memperkirakan ada lebih dari 300 anggota BIFF dan MILF, berdasarkan senjata dan artileri yang mereka gunakan. Tentara mengaku itu adalah "mimpi buruk" bagi mereka.

"Kita selalu mendapatkan keuntungan di misi-misi sebelumnya. Tapi saat itu, kami benar-benar kalah jumlah. Tapi kami tidak pernah menyerah," kata dia.

Potong Jari

Dalam baku tembak tersebut, Marwan terus berteriak, "Allahu Akbar" hingga kematian menjemputnya.

Komandan pasukan itu Raymond Train awalnya memerintahkan mayat Marwan dibawa untuk diperiksa DNA-nya. Namun sumber Inquire mengatakan hal itu mustahil karena baku tembak hebat tengah terjadi.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk memotong jari Marwan.

"Kami memotong jarinya karena kami tidak punya waktu untuk melakukan pemindaian retina untuk DNA. Kami ditembaki. Kami harus keluar secepatnya," kata tentara Filipina.

Ada dua versi berbeda soal pemeriksaan DNA Marwan. Memotong jari adalah versi kedua, sementara versi pertama adalah tentara memenggal kepala Marwan dipenggal untuk diperiksa DNA.

Kepala Polisi Getulio Napenas, komandan pasukan khusus yang dipecat karena banyaknya korban tewas dalam penyerbuan tersebut, mengatakan versi yang benar adalah memotong jari.

"Jari, jari dari tangan kanan," kata Napenas.

Train langsung membawa jari Marwan ke kamp Awang di Maguindanao untuk tes DNA. Sebelum pergi, tentara memotret jenazah Marwan yang ditinggalkan tergeletak di gubuk persembunyiannya.

Setelah melakukan pemeriksaan DNA, Biro Investigasi Federal, FBI, yakin bahwa jari tersebut adalah milik Marwan, salah satu teroris yang paling dicari Amerika.

Mission Impossible

Misi membunuh Marwan oleh tentara filipina disebut sebagai "Mission Impossible" saking sulitnya.

Beberapa misi penangkapan Marwan selalu dibatalkan sejak tahun 2010, karena berbagai alasan. Pada 24 hingga 25 Januari lalu, adalah waktu yang tepat untuk membekuk Marwan.

Sebanyak 44 tentara tewas dalam pertempuran tersebut, sementara di kubu pemberontak ada 18 orang terbunuh. Sumber mengaku pembalasan dendam paling tepat atas kematian puluhan tentara itu adalah menangkap Basit Usman, anggota Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah.

"Pembalasan terbaik adalah menangkap Basit Usman. Jika tiba waktunya, kami menangkapnya," kata sumber.

Credit  CNN Indonesia

Rusia Akan Bangun Pembangkit Nuklir Pertama di Mesir



Rusia Akan Bangun Pembangkit Nuklir Pertama di Mesir Kairo dan Mosko akan bekerja sama untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir. (Ilustrasi/Getty Images/Jeff Fusco)
 
Kairo, CB -- Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi menyatakan akan bekerja sama dengan Moskow untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir. Pernyataan ini disampaikan Sisi pada hari kedua kunjungan resmi Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (10/2).

"Mesir dan Rusia telah menandatangani nota kesepahaman untuk membangun pabrik nuklir pertama di kota utara El- Dabaa," kata Sisi dalam konferensi pers di istana kepresidenan Al Qubba, Kairo, dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (10/2).

Selain kerja sama di bidang pembangkit nuklir, Sisi juga mengatakan bahwa Kairo-Moskow akan memperkuat kerja sama militer.

Sisi, yang memerangi kelompok pemberontakan di Semenanjung Sinai menyatakan dia dan Putin sepakat bahwa "tantangan terorisme yang dihadapi Mesir, dan yang dihadapi Rusia, tidak berhenti di wilayah perbatasan".

Sisi juga menekankan pentingnya solusi kedua negara terkait dengan konflik Palestina-Israel dan upaya mempertahankan keutuhan Libya.

Dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Mesir dalam satu dekade, Putin menyatakan mereka sepakat bekerja sama dalam upaya memerangi terorisme.

Putin berharap akan ada babak baru terkait perundingan untuk menyelesaikan konflik Suriah setelah beberapa tokoh oposisi dan pemerintah Damaskus bertemu di Moskow pada bulan lalu .

"Kami berharap, terdapat babak berikutnya terkait pembicaraan tersebut, sehingga membantu penyelesaian upaya damai di Suriah," kata Putin.

Putin tiba di Moskow pada Senin (9/2), dalam kunjungan yang bertujuan meningkatkan hubungan ekonomi dan politik Moskow dengan Kairo.

Putin, yang tengah menghadapi sanksi Barat atas dukungannya terhadap separatis pro-Rusia di Ukraina, disambut hangat di Kairo, dengan dihadiahi Sisi sebuah senapan Kalashnikov buatan Rusia plakat bergambar dirinya.

Sementara Mesir, tengah menghadapi serangkaian kerusuhan, terkait dengan sosial politik di tengah upaya Sisi untuk memberangus pendukung Ikhwanul Muslimin, yang masih setia kepada pemimpin Mesir sebelumnya, Muhammad Mursi. 
Credit  CNN Indonesia

Dunia Belajar dari Pengalaman Indonesia




Seorang lelaki melintasi reruntuhan yang terempas tsunami dari Samudera Hindia hingga ke depan Masjid Raya di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Gambar diambil pada 29 Desember 2004.


JAKARTA, CB — Komunitas global bisa belajar lebih jauh mengenai penanganan dampak bencana besar tsunami dari Indonesia. Hal itu seiring peluncuran Perangkat Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Toolkit) yang dihadiri Administrator Program Pembangunan PBB (UNDP) Helen Clark, Selasa (10/2), di Jakarta.

Peluncuran itu hanya satu bulan sebelum Konferensi Dunia PBB tentang Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang, Maret 2015. Sebelumnya, hasil pertama pembelajaran global tsunami, The Tsunami Legacy: Innovations, Breakthroughs, and Challenges, diluncurkan pada 2009 atau satu tahun setelah dibentuk proyek pembelajaran global tsunami.

”Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang baik dalam merespons bencana. Semakin baik jika banyak yang bisa belajar dari pengalaman itu,” kata Helen Clark, yang juga Ketua Kelompok Pembangunan PBB (UNDG), lembaga yang terdiri atas pimpinan lembaga PBB yang terkait dengan program pembangunan di seluruh dunia.

Perangkat Pemulihan Bencana merupakan serial panduan penanganan pasca bencana, khususnya bagi lima negara yang terdampak tsunami Samudra Hindia, 26 Desember 2004, yakni Indonesia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Maladewa. Panduan itu dikembangkan oleh Proyek Pembelajaran Global Tsunami (TGLLP) bekerja sama dengan Pusat Kesiagaan Bencana Bencana Asia (ADPC).

”Selalu ada pembelajaran dari bencana agar lain kali bisa mengantisipasi atau menangani dampaknya dengan baik. Kita masih perlu terus belajar,” kata Helen, yang dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa siang.

Buku pegangan

Perangkat pembelajaran itu terdiri dari enam buku yang berisi panduan lima sektor dan satu buku pegangan (handbook). Kelima sektor itu adalah soal penanganan pasca bencana sektor fasilitas penting, perumahan, tata ruang, mata pencarian, dan manual pelatihan.

”Tidak ada kewajiban negara-negara untuk memiliki buku panduan ini. Tapi, ini terbuka bagi siapa saja yang berkecimpung dalam penanganan pasca bencana,” kata Ketua Komite Pengarah TGLLP Kuntoro Mangkusubroto, yang juga mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.

Banyak bagian dalam buku pegangan yang berisi kisah, proses, dan kendala yang dihadapi BRR selama menangani dampak bencana yang menewaskan lebih dari 200.000 jiwa itu. ”Jika ada negara atau pihak yang ingin memperoleh pendampingan, kita punya BRR Institute,” kata Kuntoro.

Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Anoja Wijeyesekera menyatakan, keberadaan perangkat pembelajaran tersebut sangat penting. Untuk itu, secara khusus ia berharap isinya disampaikan langsung kepada masyarakat yang tinggal di daerah rentan bencana, termasuk di pantai timur Sri Lanka. ”Kami membutuhkan itu agar masyarakat dan pemerintah tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.

Di dunia yang kian rentan bencana, seiring dengan dampak perubahan iklim global dalam berbagai sektor, sistem penanganan bencana yang lebih baik dinilai kian penting dan mendesak




Credit  KOMPAS.com

KKP Kaji Moratorium Kepemilikan Pulau oleh Asing

SHUTTERSTOCK

JAKARTA,CB - Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ryanto Basuki mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengevaluasi semua kepemilikan asing di sektor pariwisata. Ia menyebutkan, tidak menutup kemungkinan akan adanya moratorium di sektor pariwisata bahari.

"Semua sektor pariwisata yang terkait dengan masyarakat asing akan di evaluasi. Di Raja Ampat minimal ada 2 orang asing yang menguasai pulau. Seandainya terjadi moratorium, badan hukum asing nantinya enggak boleh masuk. Pulau-pulau tersebut nantinya bisa lebih digali potensi-potensinya," kata Ryanto dalam acara Menggali Potensi Kredit Sektor Maritim, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Menurut dia, dalam mengembangkan pulau-pulau di Indonesia, saat ini KKP sudah mengembangkan beberapa pulau. Pengembangan tersebut dilakukan dengan beberapa pengusaha, seperti Pulau Nipa di Batam yang dimanfaatkan sebagai oil storage.

"Saat ini kami sudah mengembangkan beberapa pulau, bekerja sama dengan pengusaha. Seperti, Pulau Nipa sudah sudah berjalan, Pulai Pari sudah on progress, Pulau Paseran di Sumbawa baru penjajakan investasi dan juga Pulau Bawal," kata Ryanto.

Berdasarkan data KKP, Pulau Paseran (Sumbawa), Pulau Pari (Kep. Seribu), dan Pulau Bawal (Kalimantan Barat) dikembangkan sebagai tempat wisata bahari dengan total investasi ketiganya sekitar Rp 2 triliun.

Sementara investasi di Pulau Nipa mencapai Rp 5 triliun dan Pulau Bawal yang dimanfaatkan sebagai kebun kelapa sawit mempunyai nilai investasi sebesar Rp 147 miliar.

Ia menambahkan, selain untuk wisata bahari, saat ini ada 5 pulau terluar yang akan dikembangkan dari aspek keamanan dan pertahanannya. "Tidak hanya wisata tapi aspek keamanan dan pertahanannya menjadi fokus pengembangan pulau," kata Ryanto.

Menurut dia saat ini Indonesia mempunyai 32 pulau terluar yang harus dikembangkan dari segi pertahanannya, baik yang ada penghuninya maupun tidak. Ia mengatakan, Indonesia harus belajar dari pengalaman Pulau Sipadan dan Ligitan yang dimenangkan oleh Malaysia di pengadilan internasional United Nations (ICJ) di tahun 2002.

"Lebih banyak pendayagunaan kepada 32 pulau terluar, yang mana harus dikembangkan. Kita mesti belajar dari pengalaman Sipadan dan Ligitan, kenapa bisa terlepas. Jadi harus ada preventif action-nya," kata Ryanto.



Credit  KOMPAS.com

Mantan Menteri Kesehatan jadi PM gantikan Xanana

Mantan Menteri Kesehatan jadi PM gantikan Xanana
Xanana Gusmao (ANTARA/Andika Wahyu)
Dili (CB) - Presiden Timor Timur memilih mantan Menteri Kesehatan Rui Araujo menjadi perdana menteri baru negara miskin itu, kata pemerintah pada Selasa.

Araujo menggantikan pahlawan kemerdekaan Xanana Gusmao, yang mundur pada pekan lalu untuk memungkinkan angkatan muda memimpin.

Xanana, 68, dan partainya CNRT yang berkuasa mengusulkan Araujo, meskipun dokter lulusan Selandia Baru itu dari partai lawan, Fretilin.

"Presiden republik ini menerima usul CNRT, partai pemenang pemilihan anggota parlemen lalu, yang mencalonkan Dr Rui Maria Araujo untuk jabatan perdana menteri," kata pernyataan pemerintah.

Presiden mengikuti undang-undang dasar dengan berembuk dengan semua partai di Parlemen Nasional dan Dewan Negara.

Menurut undang-undang nomor 07 tahun 2007 Timor Timur, masa bakti perdana menteri berakhir dengan pelantikan penggantinya oleh presiden.

Araujo diperkirakan dilantik pada pekan ini menjadi Perdana Menteri kelima Timor Timur sejak lepas dari Indonesia pada 2002.

"Penunjukan Rui harus mengubah politik Timor dengan mengantarkan masa baru kerja sama lintas partai," kata Cillian Nolan, wakil direktur pusat kajian, Lembaga Pengulasan Kebijakan Kemelut, di Jakarta.

"Tantangannya adalah menumbuhkan jenis sama kewenangan dan kemampuan pendahulunya," katanya.

Banyak yang percaya Xanana, yang menjadi perdana menteri pada Mei 2007 setelah menjabat presiden pertama, akan mempertahankan pengaruh di pemerintahan, tapi tidak jelas kemungkinan perannya.

Timor Timur berjuang mengembangkan perekonomian. Meskipun hasil gas bernilai miliaran dolar (triliunan rupiah), sekitar setengah dari 1,2 juta penduduk negara itu miskin, kata Bank Dunia.

Timor Timur mencoba lebih mengembangkan sumber daya alamnya untuk meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan pemerintah.

Negara itu sedang dalam pembicaraan dengan Woodside Petroleum Australia untuk menyelesaikan sengketa puluhan tahun atas kegiatan Greater Sunrise, yang belum berkembang 40 tahun setelah ladang gas itu ditemukan.

Timor Timur masuk wilayah Indonesia pada 1975, setelah Portugal tiba-tiba menarik diri dari jajahannya tiga abad itu dan membiarkan perang saudara. Gabungan empat partai pihak terdesak kemudian meminta bantuan Indonesia. Demikian laporan Reuters.


Credit   ANTARA News

Dubes Korut protes ke Indonesia, apa sebabnya?


Dubes Korut protes ke Indonesia, apa sebabnya?
Pekan HAM Korea Utara - Pengunjung mengamati lukisan warga Korea Utara yang melarikan diri dari negaranya yang dipamerkan saat Pekan Hak Asasi Manusia Korea Utara di galeri Cemara, Jakarta (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Masalah HAM di DPRK tidak seharusnya dibahas dengan Indonesia tanpa melibatkan Korea Utara.

Jakarta (CB) - Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia Ri Jong Ryul mengkritik acara "Simposium Hak Asasi Manusia (HAM) di Korea Utara" yang diadakan di Indonesia karena negaranya tidak pernah diinformasikan bahkan tidak diundang dalam kegiatan tersebut.

"Simposium yang membahas HAM di Korea Utara dilaksanakan tanpa pernah mendiskusikan apapun dengan negara kami. Tidak pernah ada informasi maupun undangan kepada kami terkait hal ini," kata Ri Jong Ryul di Kedutaan Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), Jakarta, Selasa.

Jong Ryul mengatakan pihaknya telah mengajukan tuntutan resmi kepada pemerintah Indonesia, partai politik dan bahkan interpol di Jakarta untuk bisa mendapatkan semua informasi tentang kegiatan yang diinisiasi oleh pihak Korea Selatan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dia juga menyesalkan simposium ini diadakan di Indonesia, negara yang memiliki hubungan sangat baik dengan Korea Utara.

"Simposium di Jakarta bisa menjadi pintu masuk bagi pihak-pihak yang menentang DPRK untuk menanamkan pandangannya tentang Korea Utara di Indonesia," ujar dia.

Walaupun tidak diundang, Jong Ryul melanjutkan pihaknya tetap mengirimkan delegasi untuk memantau acara yang diadakan di Hotel Sultan tersebut.

"Kami tetap mengirimkan delegasi untuk memantau jalannya acara. DPRK sempat meminta agar diberikan waktu untuk menyampaikan pandangan namun tidak diizinkan," ujar Jong Ryul.

Duta Besar DPRK pun meminta kepada semua pihak pelaksana simposium untuk segera menghentikan acara .

"Masalah HAM di DPRK tidak seharusnya dibahas dengan Indonesia tanpa melibatkan Korea Utara. Untuk itu kami meminta agar acara tersebut dihentikan," kata dia.

Simposium internasional ini sendirit terlaksana atas kerja sama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), LIPI, Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR Indonesia) serta Komisi HAM Korea Selatan (NHRCK).

Menurut situs resmi LIPI, Komnas HAM Korea telah menyelenggarakan simposium internasional terkait perkembangan HAM di Korea Utara sejak tahun 2004.

Sementara Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-69 telah menghasilkan sebuah resolusi mengenai situasi HAM di Korea Utara sekaligus menjadikan masalah ini menjadi isu internasional.

Credit  ANTARA News


Banggar DPR RI setujui anggaran Bakamla


Banggar DPR RI setujui anggaran Bakamla
- (FOTO ANTARA News)
Jakarta (CB) - Anggota Badan Anggaran DPR RI, Yani Miryam menyatakan, seluruh pengajuan tambahan anggaran yang disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan sebesar Rp726.331.252.000 sudah disetujui oleh Badan Anggaran DPR RI.

Anggaran tambahan yang diminta oleh Kemenko Polhukam tersebut  diperuntukkan kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla).

"Sudah disetujui oleh Banggar DPR RI kok. Tak ada masalah," kata Yani Miryam di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mengusulkan tambahan anggaran kepada DPR RI melalui APBN Perubahan sebesar Rp726.331.252.000.

Dalam APBN 2015, Kemenko Polhukam sebesar Rp519.573.524.000 Demikian disampaikan oleh Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdjianto, saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa.

Tedjo merinci penambahan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk; 1 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp111.537.742.000 (sama dengan APBN 2015), 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebesar Rp7.073.300.000 (sama dengan APBN 2015), 3. Program Peningkatan koordinasi bidang politik hukum dan keamanan sebesar Rp67.873.400.000 (sama dengan APBN 2015), dan 4. Program Peningkatan Koordinasi Keamanan dan Keselamatan Laut dari Rp333.089.082.000 (APBN 2015) menjadi Rp1.059.420.334.000.

Tedjo mengatakan, tambahan yang diminta dalam APBN Perubahan 2015 sebesar Rp726.331.252.000 akan digunakan untuk penguatan kapasitas kelembagaan Bakamla (Rp3.000.000.000), peningkatan operasi keamanan dan keselamatan di wilayah yuridiksi Indonesia sebesar Rp21.000.000.000 dan pemingkatan kapasitas sarana dan prasarana seperti pengadaan kapal patroli Kamla dan sarana pendukung operasi Kamla, survailance berbasis sistem peringatan dini dan sistem indormasi keamanan laut dan keselamatan laut sebesar Rp702.331.252.000.

Credit  ANTARA News

Selasa, 10 Februari 2015

UE Tangguhkan Sanksi untuk Rusia

UE Tangguhkan Sanksi untuk Rusia
UE menagguhkan sanksi, untuk menunggu hasil pertemuan empat arah di Minsk Rabu nanti. Foto istimewa
BRUSSELS (CB) - Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), dilaporkan menunda pembahasan pemberian sanksi lanjutan pada Rusia. Penundaan ini terkait dengan rencana pertemuan empat arah antara pemimpin Ukraina, Prancis, Jerman dan Rusia Rabu mendatang di Minsk.

Menurut Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, pembahasan sanski lanjutan untuk Rusia ini akan ditunda hingga 16 Februari mendatang. Fabius mengatakan, UE akan melihat hasil pertemuan empa arah itu terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah sanksi akan kembali dijatuhkan atau tidak.

"Pertanyaan mengenai apakah sanksi lanjutan akan dijatuhkan atau tidak, sehubungan dengan apa yang terjadi di Mariupol, kembali mencuat. Prinsip sanksi tetap sama, namun kami masih melihat hasil pertemuan di Minsk," ucap Fabius, seperti dilansir Sputnik, Senin (9/2/2015).

"Kami akan melihat apakah pertemuan di Minsk dapat memberikan hasil dan setelah itu kami akan kembali melakukan pertemuan untuk membahas hal ini, dan menarik kesimpulan," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menaruh harapan besar dalam pertemuan empat arah itu, Dirinya optimis pertemuan di Minsk nanti dapat menghasilkan hal yang menggembirakan terkait konflik yang terjadi di negaranya.



Credit  SINDOnews

Terkait Kebijakan Bantuan untuk Ukraina, UE Terpecah



Terkait Kebijakan Bantuan untuk Ukraina, UE Terpecah
Sebagian negara mendukung pengiriman senjata ke Ukraina, sebagian lainnya menolak kebijakan tersebut. Foto istimewa
CB - BRUSSELS - Uni Eropa (UE) dikabarkan terpecah terakit kebijakan pemberian bantuan militer kepada Ukraina. Di satu sisi, banyak negara mendesak UE mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) untuk turut membantu memberikan bantuan militer, di sisi lain banyak juga yang menolak.

Melansir Sputnik, Senin (9/2/2015), salah satu negara yang menolak kebijakan tersebut adalah Jerman, dimana menurut mereka pemberian senjata bukanlah sebuah solusi. Justru Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut, pemberian senjata akan berpotensi menambah keruh kondisi Ukraina.

"Tidak ada solusi militer untuk menyelesaikan konflik Ukraina," ucap Merkel. Selain Jerman, Finlandia, Perancis dan Italia adalah beberapa negara lain yang turut menolak pengiriman senjata ke Ukraina.

Sementara itu, Lithuania, Polandia, dan Swedia dikabarkan adalah beberapa negara yang mendukung kebijakan pengiriman senjata. Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius beralasan, pengiriman senjata ini adalah bentuk solidaritas UE kepada Ukraina, untuk memperkuat angkatan bersenjata negara tersebut.

Polemik seputar pengiriman senjata ke Ukraina sendiri hingga saat ini terus bergulir. Hal ini semakin menguat menjelang pertemuan empat arah untuk membahas konflik Ukraina antara pemimpin Ukraina, Jerman, Prancis dan Rusia di Minsk, yang rencannya akan berlangsung Rabu mendatang.


Credit SINDOnews

Lawan ISIS, Ini Kekuatan Militer Yordania


Militer Yordania
Militer Yordania

CB, AMMAN -- Pasca beredarnya video pembakaran seorang pilot Yordania, Raja Yordanian, Raja Abdullah, menyatakan akan mengerahkan 100 ribu tentara terlatih, puluhan ribu pasukan angkatan udara untuk menyerang balik ISIS.

"Kemampuan tentara Yordania termasuk yang terbaik di dunia," kata Direktur Pusat Strategi dan Studi Internasional Timur Tengah, Jon Alterman, seperti dikutip Fox News, Kamis (5/2).

Alterman melihat keputusan Raja Abdullah bukan omong kosong karena ia merupakan komandan pasukan khusus di angkatan bersenjata Yordania.

Berdasarkan informasi di laman globalfirepower.com, militer Yordania tercatat berada di urutan 67 pasukan terkuat dunia. Meski jauh dari status superpower, Yordania diyakini mampu menumpas ISIS dan hal-hal yang berkaitan dengan keamanan.

Yordania memiliki 110.700 personel aktif, 1.321 tank, dan 4.600 kendaraan tempur. Di antara 246 pesawat militer yang dimiliki Yordania, 74 di antaranya merupakan pesawat tempur dan 24 unit helikopter bersenjata. Yordania mengalokasikan 1,5 miliar dolar AS untuk pertahanannya.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Filipina: Peta kuno mentahkan klaim Beijing atas Laut Tiongkok Selatan


"Rujukan peta": Diterbitkan tahun 1734 di Manila, ini adalah peta tertua yang memberikan nama kepada beting "Panacot" - bahasa Tagalog yang berarti ancaman atau bahaya. Peta ini dianggap sebagai "rujukan peta Filipina," menurut Institut Urusan Maritim dan Kelautan. [Perpustakaan Kongres Amerika Serikat]
"Rujukan peta": Diterbitkan tahun 1734 di Manila, ini adalah peta tertua yang memberikan nama kepada beting "Panacot" - bahasa Tagalog yang berarti ancaman atau bahaya. Peta ini dianggap sebagai "rujukan peta Filipina," menurut Institut Urusan Maritim dan Kelautan. [Perpustakaan Kongres Amerika Serikat]
Filipina beralih ke kartografi dan sejarah dalam perjuangan diplomatiknya melawan klaim Tiongkok atas sebagian besar Laut Tiongkok Selatan.

Seorang hakim Filipina telah memeriksa peta yang berusia ratusan tahun dan mengatakan bahwa batas wilayah paling selatan Tiongkok secara historis adalah pulau Hainan, 1.900 km sebelah utara dari 10-garis putus Tiongkok yang membentang hampir ke Malaysia.

"Pemerintah Tiongkok mengklaim 90 persen dari Laut Tiongkok Selatan, termasuk Kepulauan Spratly , sebuah kepulauan yang mencakup 750 pulau dan karang dekat Filipina. Namun, serangkaian peta kuno telah mempertanyakan klaim ini. Pemerintah Filipina mengatakan Beijing berlebihan dalam mengklaim wilayah begitu jauhnya ke arah selatan dari pulau Hainan, yang menurut peta-peta bersejarah adalah wilayah paling selatan Tiongkok, jauh di utara kepulauan Spratly," menurut website Ancient Origins pada 25 Januari.
"Secara khusus ada satu peta, dari 1136 masehi, yang terukir di batu jelas menunjukkan Hainan sebagai batas selatan Tiongkok," tulisan di Ancient Origins ini menyatakan.

"Semua peta kuno ini menunjukkan bahwa sejak peta Tiongkok pertama muncul, wilayah paling selatan Tiongkok selalu adalah Pulau Hainan, yang nama kunonya adalah Zhuya, lalu menjadi Qiongya, dan sesudahnya Qiongzhou," jelas Hakim Senior Mahkamah Agung Filipina, Antonio Carpio, menurut situs tersebut.
Carpio menegaskan bahwa pernyataan 10-garis putus oleh Tiongkok ini merupakan "kebohongan besar sejarah."

Sengketa 4.000-halaman diajukan ke PBB
Pemerintah Filipina telah mengajukan sengketa teritorial setebal 4.000-halaman terkait klaim Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan ke pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB], Pengadilan Hukum Laut Internasional [ITLOS] di Den Haag.

Pemerintah Tiongkok mengatakan tidak mengakui yurisdiksi internasional terkait sengketa dengan Filipina.
PhilSTAR.com melaporkan bahwa Tiongkok menegaskan penolakannya untuk menyetujui agar tunduk kepada setiap putusan pengadilan PBB dengan mengabaikan batas waktu 15 Desember 2014.
"Pihak Tiongkok akan memberikan tanggapan yang diperlukan untuk setiap tindakan sengaja dan provokatif yang secara sepihak diprakarsai oleh pihak terkait," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Qin Gang pada tanggal 15 Desember 2014.

Filipina: Tiongkok tidak memiliki klaim historis
"Filipina bermaksud untuk menegaskan bahwa Tiongkok tidak memiliki klaim historis atas daerah ini meskipun 'fakta sejarah' tidak dapat dijadikan dasar berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut [UNCLOS]," Ancient Origins mengakui.

"Peta kuno Hindia, dimana Filipina dulu adalah bagian darinya, menunjukkan beting kecil, seukuran tiga lapangan rugby di sebelah barat dari Filipina. Beting ini berpotensi memiliki cadangan bahan bakar fosil dan perikanan yang berharga," Ancient Origins menyatakan. "Dokumen-dokumen dan peta yang diajukan oleh Filipina ke pengadilan internasional mengutip putusan tahun 1986 dari Mahkamah Internasional."
Pengajuan Filipina ke pengadilan mengakui, "Peta hanya merupakan informasi yang keakuratannya bervariasi dari kasus ke kasus; dari peta saja, dan semata-mata berdasarkan keberadaan peta saja, memang tidak bisa dijadikan bukti adanya kepemilikan teritorial."

Para ahli mengakui bahwa kepemilikan de fakto wilayah seperti yang sedang disengketakan biasanya menentukan dalam kasus semacam ini. Beijing telah memulai program pembangunan dan permukiman yang sangat besar untuk secara tuntas dan sistematis membangun klaimnya atas pulau-pulau utama dan terumbu karang di Laut Tiongkok Selatan.

Aquino mendukung peta kuno
Namun, pemerintah Filipina pimpinan Presiden Benigno Aquino III dengan sangat tegas dan terbuka mendukung inisiatif peta kuno untuk menguatkan posisinya.
Pada 11 September 2014, "Sebuah pameran 60 peta kuno yang diadakan [di ibukota Filipina, Manila] menunjukkan bahwa Tiongkok tidak pernah memiliki 'bukti sejarah kepemilikan' Beting Scarborough, salah satu dari banyak fitur maritim yang disengketakan di Laut Filipina Barat,” surat kabar thePhilippines Inquirer melaporkan.

Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario menekankan pentingnya bukti peta yang diberikan pemerintahnya dengan berpidato pada pembukaan pameran itu. "Pameran ini memberikan argumen menyakinkan yang menentang 'klaim tak terbantahkan' Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan," katanya, menurut laporan theInquirer .

Del Rosario "mengatakan bahwa peta menguatkan fakta bahwa Scarborough, juga dikenal sebagai Bajo de Masinloc atau beting Panatag, tidak pernah menjadi bagian dari wilayah Tiongkok dan selalu menjadi bagian dari Filipina," kata surat kabar itu.

"Semua peta, baik yang diterbitkan oleh Tiongkok atau negara lain, secara konsisten menunjukkan bahwa provinsi paling selatan Tiongkok di pulau Hainan tidak mengklaim fitur maritim lainnya, seperti Kepulauan Spratly dan Scarborough," kata the Inquirer.

"Peta yang menunjukkan Filipina, di sisi lain, menunjukkan Scarborough sebagai bagian dari negara itu, apakah itu bernama atau tidak disebutkan namanya," katanya.

"Scarborough diambil alih oleh Tiongkok setelah ketegangan dengan otoritas maritim Filipina yang dimulai pada bulan April 2012 saat ditemukan bahwa nelayan Tiongkok menangkap ikan di beting itu," kata surat kabar itu.

Peta-peta yang dipamerkan itu diposting di website Institut Urusan Maritim dan Kelautan.
Wilayah Beting Scarborough adalah "suatu daerah yang diyakini kaya akan minyak dan gas alam serta sumber daya perikanan. Tiongkok menguasai beting ini pada bulan Juni 2012 dan telah mencegah nelayan Filipina mendekati wilayah bebatuan itu, yang merupakan daerah penangkapan ikan yang kaya," tulis Straits Times yang berbasis di Singapura, pada 11 September 2014.

"Kita harus menghormati fakta sejarah, bukan kebohongan historis," kata Carpio.
"Penyelenggara pameran berkata Beting Scarborough tidak pernah muncul dalam peta tua Tiongkok yang mana pun. Tetapi pada berbagai peta kuno yang dibuat oleh orang asing dan Filipina, dari sejak 1636, wilayah bebatuan itu secara konsisten terbukti wilayah Filipina," kata laporan itu.

Pada bulan Juni, Tiongkok meluncurkan peta resmi baru negara, yang menunjukkan lebih jelas klaimnya terhadap Laut Tiongkok Selatan.

Charles W. Freeman, salah seorang ketua Yayasan Kebijakan AS Tiongkok dan seorang pakar urusan Asia Tenggara mengatakan kepada Asia Pacific Defense Forum [APDF] bahwa kasus sejarah dan kartografi yang dibuat oleh Filipina itu tidak akan mempengaruhi Beijing, tetapi mungkin akan menghasilkan pengerasan sikap kedua belah pihak.

"Pertikaian atas batas wilayah bukanlah hal baru. Sejarah adalah peringatan akan peristiwa yang kebanyakan menyedihkan. Asia memiliki surplus sejarah. Masa lalu tidak pernah berakhir. Ini hanya urusan yang belum selesai," katanya.

"Perselisihan atas kepulauan berantakan dan terumbu yang didinamit di wilayah ini adalah suatu contoh yang baik," kata Freeman. "Hal ini didorong oleh semangat patriotik, dengan subteks nasionalisme sumber daya."


Credit  APDForum

Tiga Senjata Penguasa Daratan, Lautan, dan Udara Terbaik MIlik Rusia Abad XXI


Tank Armata, Kokoh di Darat



Pengalaman operasi militer di Chechnya telah menunjukkan bahwa tank-tank Soviet sangat ideal bagi pasukan besar dalam perang gerilya dan berbagai konflik lokal. Konstruksi dan komponen tank T-72/90, membuat awak tank ini tidak terpisah dari amunisi peluru, sehingga mustahil bisa selamat bila amunisi peluru tersebut meledak. Kekurangan tersebut kemudian diperhitungkan dalam pembuatan tank baru T-14 Armata—yang akan dipamerkan dalam parade Hari Kemenangan pada bulan Mei tahun ini—yang harus menyerap seluruh pengalaman tempur tank-tank Rusia.


Hanya sedikit yang diketahui mengenai spesifikasi teknis Armata. Saat ini, Armata masih sangat dirahasiakan, tetapi berdasarkan informasi yang diberikan dalam siaran pers, tank baru ini akan memiliki meriam kaliber 125 mm (dengan fasilitas yang dapat mengakomodasi kaliber 152 mm). Selain itu, bagian menara tank akan dibuat tak berpenghuni. Senjata mesin tank ini mempunyai kemampuan melakukan pengisian ulang jarak jauh. Sementara, awak tank diposisikan sejajar dan berada dalam kapsul pelindung, yang membatasi mereka dari amunisi peluru.

Tank Armata juga dilengkapi sistem radar yang mampu mengunci hingga 40 target dinamis dan 25 target aerodinamis, serta memantau wilayah sekitar dalam radius 100 km. Ada informasi yang mengatakan bahwa di tahun 2015 ini akan masuk lebih dari 30 unit tank T-14 ke dalam pasukan bersenjata Rusia.

Kapal Selam Borey, Pengintai Bawah Laut
Sumber: Press foto
Dengan komponen dari triad nuklir laut milik Rusia yang mempunyai tingkat kerentanan yang lebih rendah, membuat kapal selam ini menjadi jaminan untuk melakukan serangan nuklir balik dan menyaingi dominasi musuh-musuh Rusia. Namun, suplai kapal selam balistik strategis baru ini ke dalam armada laut Rusia mengalami pengunduran yang berlarut-larut. Alasan utama dari hal tersebut adalah penolakan penggunaan roket padat berbobot 100 ton—yang hampir selesai dibuat—yang akan dibawa kapal selam proyek 955 “Borey” tersebut. Selain itu, diperlukannya “strategi” baru yang mendesak oleh armada laut Rusia juga menjadi salah satu alasan mundurnya suplai kapal selam ini. Barulah pada tahun 1998 diputuskan secara cepat untuk menciptakan misil laut berbasis “Topol-M” yang rendah biaya: Bulava.


Pada uji coba pertama, Bulava mengalami cukup banyak hambatan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, roket ini pun masih belajar “terbang”. Kapal selam proyek 955 “Borey” mampu melakukan serangan menggunakan roket Bulava dari bawah lapisan es Arktik. Karena tidak ada pergerakan kapal di atas permukaan air, kapal selam ini pun sulit ditemukan, tidak hanya oleh satelit, tetapi juga oleh kapal musuh. Selain itu, sulitnya melakukan pelumpuhan roket pada tahap awal peluncuran juga menjadi keunggulan kapal selam proyek 955 “Borey”. Kapal selam ini juga memiliki tingkat “kebisingan” lebih rendah dibandingkan para pendahulunya. Selain itu, pengembangan teknologi dalam kapal selama ini membuat Borey mampu menembak dari bawah laut sambil bergerak.

Seluruh program pemerintah menawarkan peluncuran delapan unit kapal selam tenaga nuklir jenis ini. Saat ini, sudah terdapat tiga kapal yang sedang dalam tahap konstruksi, yaitu “Knyaz Vladimir”, “Knyaz Oleg”, dan “Knyaz Suvorov”. Kepala Biro Konstruksi Sentral Rubin—tempat kapal selam ini dirancang—Igor Vilnit dalam siaran persnya menyatakan, kemungkinan akan dibuat pembaharuan proyek “Borey-A” dengan beberapa fitur tambahan berdasarkan salah satu dari kapal selam tersebut.

PAK FA, Ringan di Udara
Sumber: Press foto
Pengembangan pesawat PAK FA baru dimulai pada tahun 2002 oleh Biro Konstruksi Sukhoi. Pada 21 Februari 2014 lalu, sampel pertama pesawat ini masuk ke dalam instansi militer Rusia untuk menjalankan uji coba pemerintah.


PAK FA, pada prinsipnya, berbeda dari para pendahulunya. Walaupun massa pesawat ini jauh lebih ringan daripada yang seharusnya pesawat jenis baru ini dikategorikan ke dalam pesawat kelas berat.
Mesin penggerak PAK FA mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan supersonik tanpa penggunaan modus pembakar lanjut (afterburner), sedangkan sistem avioniknya yang menggunakan sistem radar Belka dilengkapi dengan AESA (Active Electronically Scanned Array) yang mampu mengunci sasaran empat objek darat dan 30 objek udara dalam satu waktu, serta menembak delapan objek dari sasaran tersebut.

Pesawat PAK FA memiliki kemampuan tidak terdeksi oleh radar lawan berkat bantuan material peredam sinyal radar yang membentuk dan melapisi badan pesawat. Selain itu, pelontar pesawat ini pun merupakan generasi terbaru. Sistem komputer pesawat ini secara otomatis akan menganalisis kecepatan, ketinggian, parameter dinamika penerbangan (sudut tangage dan sudut carene), kecepatan sudut, dan tinggi serta berat penerbang. Pada tahap pertama, Rusia berencana membeli 60 buah pesawat jenis ini yang pada tahun 2016 nanti akan mulai disuplai ke angkatan bersenjata Rusia.



Credit RBTH Indonesia

Tingkatkan Kerja Sama Militer, Rusia Siap Mengadakan Berbagai Alutsista Mutakhir ke Indonesia


Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Margulov. Foto: Fauzan Al-Rasyid/RBTH Indonesia


CB - Dalam sesi konferensi pers di kediaman Duta Besar Rusia di Jakarta, Jumat (6/2), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Margulov membenarkan bahwa Rusia berminat meningkatkan kerja sama militer dengan Indonesia.

Menurut Margulov, Rusia siap untuk mengadakan berbagai jenis alutsista termutakhir ke Indonesia. Namun, Margulov menambahkan, bukan hanya kerja sama teknis militer yang dibicarakan, tetapi juga kerja sama antara kementerian pertahanan.
“Dalam pertemuan saya bersama Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, kami juga membahas mengenai pertukaran kerja sama antarkementerian pertahanan. Rusia bisa mendatangkan kapal-kapal militer ke Indonesia, atau bisa juga melakukan pertukaran kunjungan kapal, atau berbagai format kerja sama lainya yang biasa dilakukan dalam kerja sama militer,” terang Margulov.

Margulov berkunjung ke Indonesia pada Jumat lalu dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Rusia dan Indonesia. Sebelum menghadiri perayaan di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Margulov terlebih dulu menemui Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Dian Triansyah Djani. Kedua belah pihak telah membahas berbagai hasil kerja sama kedua negara selama sepuluh tahun terakhir serta tantangan kedua negara dalam menghadapi berbagi isu sosial, politik, dan ekonomi di lingkup bilateral, regional, dan internasional.

Credit  RBTH Indonesia

Sanksi Politik Bayangi Latihan Militer AS-Thailand


Sanksi Politik Bayangi Latihan Militer AS-Thailand 
 Latihan Cobra Gold kali ini juga melibatkan 13 ribu tentara lainnya dari puluhan negara Pasifik, termasuk Jepang, Indonesia dan Korea Selatan. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
 
Nakhon Nayok, CB -- Amerika Serikat tetap menggelar latihan gabungan dengan Thailand kendati Pemerintah Barack Obama masih menerapkan sanksi usai kudeta militer yang menggulingkan Yingluck Shinawatra tahun lalu. Pemerintah mengaku bahwa latihan militer kali ini dilakukan di saat-saat yang "menantang".

Diberitakan Reuters, Senin (9/2), akibat sanksi tersebut AS menurunkan jumlah personel dalam latihan tahunan bertajuk Cobra Gold itu. Tahun lalu sebanyak 4.300 tentara AS diturunkan, kini hanya 3.600, yang dikirim ke Thailand pekan ini.

"Kami tidak bisa membantah bahwa saat ini adalah periode yang menantang dan memerlukan modifikasi pada Cobra Gold seiring Thailand yang mencoba kembali ke demokrasi," ujar Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Bangkok, Patrick Murphy, dalam pidatonya dalam upacara pembukaan Cobra Gold di akademi militer Nakhon Nayok, timur Bangkok.

Militer Thailand yang menggulingkan Yingluck Mei lalu mengatakan perlu waktu untuk mengembalikan ketertiban di negara itu setelah kerusuhan yang menewaskan hampir 30 orang. Usai konflik politik di Thailand, AS menjatuhkan sanksi dengan membekukan bantuan keamanan sebesar US$4,7 juta dan membatalkan beberapa kerja sama militer.

Pekan lalu Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, mantan panglima militer, mengatakan pemilu akan digelar pada 2016 namun tidak memberikan tanggal pasti. Pemerintah militer pimpinan Prayuth menyatakan tetap akan menerapkan undang-undang darurat hingga waktu yang belum ditentukan.

Sementara AS mendesak Thailand untuk segera mencabut undang-undang darurat yang disebut sebagai upaya pemerintah memberangus kebebasan berpendapat. Beberapa menteri senior Thailand meresponnya dengan meminta AS tidak mencampuri politik dalam negeri negara itu.

Latihan militer kali ini dilakukan di tengah upaya Thailand untuk menyeimbangkan hubungan mereka dengan AS sembari tetap menjaga kedekatan dengan Tiongkok yang mendukung pemerintahan militer di Bangkok.

Menurut pengamat, AS tidak berani membatalkan latihan militer karena khawatir akan mengganggu pengaruhnya di Thailand serta memiliki dampak keamanan yang buruk di kawasan.

"Membatalkan latihan akan menciptakan kesempatan bagi Beijing untuk memperkuat hubungan strategis mereka dengan Bangkok, dan itu bukan sesuatu yang diinginkan Washington dalam konteks kompetisi pengaruh AS-Tiongkok di Asia Tenggara," kata Ian Storey, peneliti senior di Institute of Southeast Asian Studies di Singapura.

Latihan yang disebut terbesar di Asia Pasifik itu telah diadakan setiap tahun sejak tiga dekade lalu. Kali ini latihan juga melibatkan 13 ribu tentara lainnya dari puluhan negara Pasifik, termasuk Jepang, Indonesia dan Korea Selatan.

Credit  CNN Indonesia

Panglima Moeldoko terima Bintang Kehormatan dari Malaysia


Jenderal TNI Moeldoko, Letjen Dato Sri Ackbal Bin Haji Abdul Samad dan Letjen Dato Dr. H. Abdul Rajak Bin Moh Yusof, usai penyematan Bintang Kehormatan Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera (DKAT) dari Pemerintah Malaysia di Teratai Room, Kementerian Pertahanan Malaysia, Senin (9/2). Foto Dispenum Puspen TNI for JPNN.
Jenderal TNI Moeldoko, Letjen Dato Sri Ackbal Bin Haji Abdul Samad dan Letjen Dato Dr. H. Abdul Rajak Bin Moh Yusof, usai penyematan Bintang Kehormatan Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera (DKAT) dari Pemerintah Malaysia di Teratai Room, Kementerian Pertahanan Malaysia, Senin (9/2). Foto Dispenum Puspen TNI for JPNN



JAKARTA (CB) - Panglima TNI, Jenderal TNI Dr Moeldoko menerima Bintang Kehormatan Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera (DKAT) dari Pemerintah Malaysia di Teratai Room, Kementerian Pertahanan Malaysia, Senin (9/2) sore.

Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert, dalam rilisnya menerangkan, penganugerahan Bintang Kehormatan DKAT disematkan oleh Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein mewakili Pemerintah Malaysia.

"Sebelumnya, di Teratai Room, Kementerian Pertahanan Malaysia ini, Panglima TNI menerima Guard of Honor (Upacara Kehormatan Militer) dari Angkatan Bersenjata Malaysia," kata Bernardus.
Kunjungan Panglima TNI beserta istri didampingi Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat serta beberapa pejabat TNI ke Malaysia dalam rangka mengikuti Sidang ke-12 ACDFIM (Asean Chief of Defence Force Informal Meeting) tahun 2015. 

Kedatangan Panglima TNI dan rombongan di Lanud TUDM Subang Malaysia disambut antara lain oleh Dubes RI di Malaysia Herman Prayitno, Atase Pertahanan RI di Kuala Lumpur Kolonel Arm Yudhy Chandra Jaya, Atase Laut RI di Kuala Lumpur Kolonel Laut (E) Oka Wirayudha, Atase Udara RI di Kuala Lumpur Kolonel Sus Bustan Jufri dan pihak Angkatan Bersenjata Malaysia Letjen Dato Sri Ackbal Bin Haji Abdul Samad dan Letjen Dato Dr. H. Abdul Rajak Bin Moh Yusof.

Credit JPNN

Empat Jet Tempur Sukhoi Siaga di Tarakan, Ada Apa?



Pesawat Sukhoi disiagakan di Bandara Juwata, Tarakan, untuk mengamankan wilayah perbatasan di Kalimantan Utara. Foto: Agoes Suwondo/Radar Tarakan/jpnn
Pesawat Sukhoi disiagakan di Bandara Juwata, Tarakan, untuk mengamankan wilayah perbatasan di Kalimantan Utara. Foto: Agoes Suwondo/Radar Tarakan/jpnn

TARAKAN (CB) – Empat pesawat jet tempur Sukhoi didatangkan dari Skuadron 11 Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulsel, untuk disiagakan di Bandar Udara (Bandara) Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.
Pesawat ini didatangkan untuk melakukan Operasi Udara Perisai Sakti 2015 yang digelar tahunan. Tujuanya mengamankan wilayah yang berbatasan dengan Malaysia.
Komandan Skuadron Udara 11 Letkol Pnb David Yohan Tamboto menjelaskan, sebelum tiba di wilayah udara Tarakan, pesawat menuju perbatasan Indonesia dan Malaysia untuk melihat langsung keadaan keamanan di wilayah tersebut.
Di sana pesawat Sukhoi itu sempat melakukan komunikasi dengan kapal TNI-AL untuk mengetahui keamanan di wilayah perbatasan.
Dalam penerbangannya menuju Tarakan, Sukhoi menggunakan kecepatan efisien, yakni memakan waktu satu jam. Namun, jika terjadi permasalahan darurat di wilayah perbatasan, kecepatan Sukhoi bisa ditambah.
”Perjalanan dari Makassar, kami langsung ke wilayah Ambang Batas Laut (Ambalat) untuk memastikan keamanan di perbatasan Indonesia dan Malaysia,” katanya.
David menegaskan, pada saat mengitari langit Ambalat, tidak ada pesawat Malaysia yang melakukan manuver. Sedangkan untuk lama waktu operasinya, dia belum bisa memastikan. ”Ini adalah prosedur tetap (protap) sehingga kami harus membawanya. Sewaktu-waktu ada perintah untuk menghancurkan pesawat asing, kami tinggal menjalankannya,” urai dia.
Pesawat Sukhoi yang datang kali ini, tambah David, adalah jenis SU-27 SKM dan SU-30 MK2. Pihaknya tak segan-segan menindak dengan cara penyerangan. Namun, hal tersebut dilakukan apabila sudah ada perintah dari pimpinan udara.
Pada prosesnya, ada tahapan yang harus dilakukan untuk melihat seberapa jauh wahana asing memasuki wilayah Indonesia. Di antaranya, jelas David, pesawat yang memasuki wilayah Indonesia akan terdeteksi radar.
”Kemudian akan diperintahkan untuk mengusir pesawat tersebut. Namun, apabila ada perintah untuk mendaratkan paksa di landasan tertentu, akan kami lakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea membenarkan bahwa kedatangan pesawat Sukhoi di Tarakan bertujuan melakukan operasi rutin gabungan antara TNI-AU dan TNI-AL di daerah perbatasan. Di balik kedatangan Sukhoi ke Tarakan, kru yang dilibatkan tak tanggung-tanggung.
Jumlah total kru yang didatangkan 100 orang untuk menangani empat pesawat Sukhoi selama berada di Tarakan melakukan operasi. ”Kali ini melibatkan satu flight pesawat Sukhoi, C130 Hercules, dan satu pesawat Super Puma dengan total personel seratus,” ucap Tiopan.


Credit JPNN.com