CARACAS
- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut Presiden Brasil Jair
Bolsonaro seorang Adolf Hitler modern. Julukan itu dilontarkan beberapa
hari setelah Brasilia secara resmi mengakui pemimpin oposisi sebagai
kepala resmi negara yang dilanda krisis ekonomi itu.
Pemerintah Brasil pada hari Sabtu pekan lalu mengatakan pihaknya mengakui Juan Guaido, kepala Kongres yang juga pemimpin oposisi Venezuela, sebagai presiden yang sah. Pengakuan itu disampaikan setelah Maduro dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan periode yang kedua.
Maduro terpilih lagi sebagai presiden setelah menang pemilu. Namun, Amerika Serikat tidak mengakui hasil pemilu dengan menyatakan kemenangan Maduro tidak sah.
Pemerintah Brasil pada hari Sabtu pekan lalu mengatakan pihaknya mengakui Juan Guaido, kepala Kongres yang juga pemimpin oposisi Venezuela, sebagai presiden yang sah. Pengakuan itu disampaikan setelah Maduro dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan periode yang kedua.
Maduro terpilih lagi sebagai presiden setelah menang pemilu. Namun, Amerika Serikat tidak mengakui hasil pemilu dengan menyatakan kemenangan Maduro tidak sah.
"Di sana kita punya Brasil di tangan seorang fasis, Bolsonaro adalah Hitler dari era modern!," kata Maduro saat pidato kenegaraan pada hari Senin.
"Mari kita serahkan tugas Bolsonaro kepada orang-orang hebat di Brasil, yang akan berjuang dan merawatnya," lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/1/2019).
Guaido pada hari Jumat mengatakan dia bersedia menjadi presiden setelah para pemimpin oposisi mengatakan masa jabatan kedua Maduro tidak sah karena pemilu 2018 diboikot. Oposisi memboikot pemilu dengan alasan kubu Maduro curang.
Guaido, yang sempat ditahan oleh agen intelijen saat dalam perjalanan ke sebuah demonstrasi politik pada hari Minggu, belum menyatakan dirinya sebagai presiden Venezuela.
Brasil
dan Venezuela mempertahankan hubungan baik selama lebih dari satu
dekade berkat hubungan persahabatan antara Partai Buruh Brasil dan
Partai Sosialis Venezuela.
Namun sejak Bolsonaro—politisi anti-komunis dan pemuji kediktatoran militer Brasil 1964-1985—berkuasa, hubungan kedua negara retak. Terlebih Bolsonaro telah berjanji akan menargetkan Venezuela layaknya musuh.
Namun sejak Bolsonaro—politisi anti-komunis dan pemuji kediktatoran militer Brasil 1964-1985—berkuasa, hubungan kedua negara retak. Terlebih Bolsonaro telah berjanji akan menargetkan Venezuela layaknya musuh.
Credit sindonews.com