CB, Jakarta - Pemimpin
oposisi Juan Guaido pada Rabu kemarin mengklaim diri sebagai presiden
Venezuela, pemegang hak penuh angkatan bersenjata, untuk menentang rezim
Nicolas Maduro selama kudeta Venezuela dalam demonstrasi di Caracas.
Masyarakat internasional dan oposisi Venezuela mengklaim pemilu Mei 2018 yang memenangkan Maduro untuk masa jabatan kedua dianggap tidak sah dan diwarnai banyak kecurangan. Guaido mendesak pemilu ulang yang ditentang Maduro.
Selama sepuluh tahun terakhir, Juan Guaido, telah memprotes kepemimpinan Venezuela sejak masa akhir Hugo Chavez yang menjanjikan pemerintahan demokrasi dan pemilu adil. Guaido juga menuntut amnesti bagi perwira militer yang menentang Maduro. Baik Nicolas Maduro dan Juan Guaido memiliki bendukungnya masing-masing, seperti dikutip dari Reuters, 24 Januari 2019.
NICOLAS MADURO
Jajaran tinggi militer Venezuela tampaknya masih mendukung Maduro. Menteri Pertahanan Vladimir Padrino telah menegaskan dukungan kepada Maduro dalam twitnya Rabu kemarin dan mengatakan angkatan bersenjata Venezuela tidak akan mengikuti pihak yang mengklaim diri sebagai presiden.
Selain itu, Mahkamah Agung, yang diisi oleh loyalis Maduro juga berdiri di belakangnya. Ini ditandai semua langkah yang diambil oleh kongres yang dipimpin Guaido dianulir Mahkamah Agung.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino Lopez. Reuters
Sementara perusahaan terbesar dan penting Venezuela, perusahaan minyak negara PDVSA, yang merupakan sumber pendapatan utama negara, juga masih mendukung Maduro.
"Kita tidak punya presiden lain selain Maduro," ujar Direktur Utama PDVSA dan Menteri Perminyakan Manuel Quevedo, pada Rabu kemarin.
Yang terakhir dukungan kepada Maduro berasal dari negara-negara tetangga sepaham seperti Kuba dan Bolivia. Sementara pemimpin dari sayap kiri Andres Manuel Lopez Labrador yang baru menjabat setahun ini, membatalkan sikap oposisi terhadap Maduro, namun tidak ingin ikut campur dalam kebijakan dalam negeri Venezuela dan mengambil sikap tengah.
JUAN GUAIDO
Pendukung terbesar Juan Guaido tentu berasal dari Amerika Serikat yang pertama kali mengakui klaim diri presiden Venezuela. Pada Rabu kemarin, pemerintahan AS akan menggunakan "kekuasaan diplomatik dan ekonomi" untuk mengembalikan demokrasi di Venezuela.
Juan Guaido.[REUTERS/Carlos Garcia Rawlins]
Sementara negara-negara tetangga Amerika Latin yang berhaluan sayap kanan, seperti Brasil, Kolombia dan Argentina, mendukung Guaido.
Sejauh ini belum ada dukungan dari kelas menengah dan elit Venezuela karena protes menentang Maduro masih dilakukan oleh kelas pekerja dan warga menengah ke bawah.
Meskipun pejabat tinggi militer mendukung Maduro, sejumlah perwira rendah telah kecewa dengan pemerintahan Maduro. Pada Senin kemarin, pemerintah Venezuela melakukan "bersih-bersih" di jajaran militer setelah sejumlah perwira mencuri senjata, menculik perwira pro pemerintah dan meminta penggulingan Nicolas Maduro.
Masyarakat internasional dan oposisi Venezuela mengklaim pemilu Mei 2018 yang memenangkan Maduro untuk masa jabatan kedua dianggap tidak sah dan diwarnai banyak kecurangan. Guaido mendesak pemilu ulang yang ditentang Maduro.
Selama sepuluh tahun terakhir, Juan Guaido, telah memprotes kepemimpinan Venezuela sejak masa akhir Hugo Chavez yang menjanjikan pemerintahan demokrasi dan pemilu adil. Guaido juga menuntut amnesti bagi perwira militer yang menentang Maduro. Baik Nicolas Maduro dan Juan Guaido memiliki bendukungnya masing-masing, seperti dikutip dari Reuters, 24 Januari 2019.
NICOLAS MADURO
Jajaran tinggi militer Venezuela tampaknya masih mendukung Maduro. Menteri Pertahanan Vladimir Padrino telah menegaskan dukungan kepada Maduro dalam twitnya Rabu kemarin dan mengatakan angkatan bersenjata Venezuela tidak akan mengikuti pihak yang mengklaim diri sebagai presiden.
Selain itu, Mahkamah Agung, yang diisi oleh loyalis Maduro juga berdiri di belakangnya. Ini ditandai semua langkah yang diambil oleh kongres yang dipimpin Guaido dianulir Mahkamah Agung.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino Lopez. Reuters
Sementara perusahaan terbesar dan penting Venezuela, perusahaan minyak negara PDVSA, yang merupakan sumber pendapatan utama negara, juga masih mendukung Maduro.
"Kita tidak punya presiden lain selain Maduro," ujar Direktur Utama PDVSA dan Menteri Perminyakan Manuel Quevedo, pada Rabu kemarin.
Yang terakhir dukungan kepada Maduro berasal dari negara-negara tetangga sepaham seperti Kuba dan Bolivia. Sementara pemimpin dari sayap kiri Andres Manuel Lopez Labrador yang baru menjabat setahun ini, membatalkan sikap oposisi terhadap Maduro, namun tidak ingin ikut campur dalam kebijakan dalam negeri Venezuela dan mengambil sikap tengah.
JUAN GUAIDO
Pendukung terbesar Juan Guaido tentu berasal dari Amerika Serikat yang pertama kali mengakui klaim diri presiden Venezuela. Pada Rabu kemarin, pemerintahan AS akan menggunakan "kekuasaan diplomatik dan ekonomi" untuk mengembalikan demokrasi di Venezuela.
Juan Guaido.[REUTERS/Carlos Garcia Rawlins]
Sementara negara-negara tetangga Amerika Latin yang berhaluan sayap kanan, seperti Brasil, Kolombia dan Argentina, mendukung Guaido.
Sejauh ini belum ada dukungan dari kelas menengah dan elit Venezuela karena protes menentang Maduro masih dilakukan oleh kelas pekerja dan warga menengah ke bawah.
Meskipun pejabat tinggi militer mendukung Maduro, sejumlah perwira rendah telah kecewa dengan pemerintahan Maduro. Pada Senin kemarin, pemerintah Venezuela melakukan "bersih-bersih" di jajaran militer setelah sejumlah perwira mencuri senjata, menculik perwira pro pemerintah dan meminta penggulingan Nicolas Maduro.
Credit tempo.co