Hamas-Fatah
CB, GAZA -- Kelompok Fatah mengumumkan penutupan seluruh kantornya yang berada di Jalur Gaza demi keamanan. Juru Bicara Fatah di Gaza, Atef Abu Yusuf mengatakan penutupan tersebut akan terus berlangsung hingga pada saatnya akan diberitahukan untuk dibuka kembali.
Atef melanjutkan, penutupan kantor itu menyusul dugaan adanya penangkapan terhadap petinggi Fatah dan munculnya ancaman baru-baru ini. "Semua kantor telah diperintahkan untuk ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," kata dia dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Ahad (6/1).
Eskalasi ketegangan di Gaza dalam beberapa hari ini meningkat. Jumat lalu, penyerang dengan menggunakan topeng menyerbu markas TV Palestina di Kota Gaza. Beberapa staf terluka dan peralatan pun hancur. Pemerintah pimpinan Hamas mengutuk serangan itu, dan menyerukan agar para pelakunya ditangkap.
Dikutip dari The Jerusalem Post, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pun menegaskan TV Palestina adalah milik rakyat Palestina dan bukan milik faksi atau gerakan. "Mereka yang melakukan tindakan pengecut ini tidak mungkin orang Palestina. Hamas harus mengungkapkan identitas para pengecut ini," tuturnya.
Dalam laporan The Jerusalem Post itu, disebutkan bahwa warga Palestina mengatakan penyerang kantor TV Palestina itu adalah anggota kelompok Fatah yang tidak puas. Namun di sisi lain, pemimpin Fatah meminta Hamas untuk bertanggungjawab atas kehancuran tersebut.
Selain itu, Atef, dalam sebuah pernyataan juga menuding Hamas telah menangkap lebih dari 500 anggota kelompoknya, termasuk beberapa pejabat senior, menjelang unjuk rasa untuk menandai peringatan 54 tahun gerakan tersebut. Namun Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas membantah tuduhan itu.
Hamas dan Fatah berselisih sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007 setelah melewati tingginya ketegangan yang terjadi di jalanan antarkeduanya. Bulan lalu, delegasi dari dua kelompok itu mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Mesir di Kairo untuk mengakhiri pembagian antar-Palestina.
Pembicaraan itu adalah satu dari puluhan putaran di Kairo dan beberapa ibu kota Arab sejak awal keretakan hubungan kedua kelompok pada 2007 silam. Usaha mengharmoniskan Hamas dan Fatah hingga kini belum membuahkan hasil.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
https://m.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/19/01/06/pkvyud382-gaza-memanas-fatah-tutup-seluruh-kantor