Rabu, 09 Januari 2019

Cegah Pencurian BBM, Meksiko Kerahkan Hampir 1.000 Tentara


Tentara menjaga fasilitas minyak Pemex di Reynosa 18 September 2012. [REUTERS / Daniel Becerril]
Tentara menjaga fasilitas minyak Pemex di Reynosa 18 September 2012. [REUTERS / Daniel Becerril]

CB, Jakarta - Pemerintah Meksiko mengerahkan hampir 1.000 tentara ke berbagai fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan minyak negara, Pemex, untuk mencegah pencurian BBM yang mengakibatkan kekurangan bahan bakar di Meksiko.
Sekitar 900 tentara memasuki fasilitas Petroleos Mexicanos (Pemex) sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk memerangi penyedotan bensin ilegal, ungkap presiden Andres Manuel Lopez Obrador, dilansir dari Russia Today, 8 Januari 2019.
Secara keseluruhan, total 4.000 personil militer dan polisi akan dikerahkan di kilang minyak untuk menangani kekurangan bahan bakar di seluruh negara.

"Kami akan memperkuat pengawasan oleh militer dalam instalasi Pemex, dan kami akan melanjutkannya. Kami akan normalisasi pasokan dan menjamin pencurian bahan bakar akan berhenti," kata Lopez Obrador pada konferensi pers.Menurut laporan, pasukan bersenjata menguasai kilang di Tamaulipas pada jam 5 pagi pada hari Senin, serta fasilitas di lokasi lain di seluruh Meksiko. Pemerintah berencana untuk memperkuat keamanan aset produksi minyak termasuk enam kilang, 39 terminal penyimpanan dan pengiriman, dan setidaknya 12 stasiun pengisian bahan bakar, ungkap laporan El Financiero.

Tentara berjalan di luar fasilitas minyak Pemex di Reynosa, 18 September 2012. [REUTERS / Daniel Becerril]



Tentara ditugaskan untuk melindungi akses ke kilang minyak, serta melakukan pemeriksaan kargo dan log pengiriman BBM.

Tanggapan pemerintah terhadap pencurian bensin yang terus-menerus oleh gerombolan penjahat dan pekerja industri minyak telah menyebabkan kekurangan bahan bakar besar-besaran di seluruh Meksiko.Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Lopez Obrador bulan lalu mengumumkan rencana untuk merombak jaringan pengiriman BBM dengan bantuan militer di seluruh Meksiko.




Credit  tempo.co