BRASILIA
- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuturkan, Menteri Luar
Negeri AS, Mike Pompeo telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu di Brazil. Salah satu pembahasan yang
diangkat dalam pertemuan itu, menurut Kemlu AS, adalah mengenai ancaman
Iran.
“Menteri Luar Negeri Michael R. Pompeo bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Brasilia, Brazil," kata Kemlu AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (2/1).
"Mereka membahas ancaman yang tidak dapat diterima bahwa agresi dan provokasi regional oleh Iran dan agen-agennya menimbulkan ancaman terhadap keamanan Israel dan regional. Pompeo menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel dan hak tanpa syarat untuk pertahanan diri," sambungnya.
Kemlu AS kemudian mengatakan, kedua pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral serta hubungan dengan Brazil. Pompeo dan Netanyahu sendiri bertemu di sela-sela pelantikan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Intelijen Israel, Tamir Hyman menyatakan, Iran dapat menggunakan kekuatan dan pengaruhnya yang terus meningkat di Irak sebagai sesuatu yang akan membantu Teheran menyerang Israel.
“Menteri Luar Negeri Michael R. Pompeo bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Brasilia, Brazil," kata Kemlu AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (2/1).
"Mereka membahas ancaman yang tidak dapat diterima bahwa agresi dan provokasi regional oleh Iran dan agen-agennya menimbulkan ancaman terhadap keamanan Israel dan regional. Pompeo menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel dan hak tanpa syarat untuk pertahanan diri," sambungnya.
Kemlu AS kemudian mengatakan, kedua pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral serta hubungan dengan Brazil. Pompeo dan Netanyahu sendiri bertemu di sela-sela pelantikan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Intelijen Israel, Tamir Hyman menyatakan, Iran dapat menggunakan kekuatan dan pengaruhnya yang terus meningkat di Irak sebagai sesuatu yang akan membantu Teheran menyerang Israel.
"Irak
saat ini sedang berada di bawah pengaruh Pasukan Quds dan Garda
Revolusi Iran (IRGC). Iran dapat melihat Irak sebagai panggung yang
nyaman untuk mengakar, seperti apa yang mereka lakukan di Suriah, dan
menggunakannya sebagai platform untuk peningkatan kekuatan yang juga
dapat mengancam Negara Israel," ucap Hyman.
Credit sindonews.com