Pasukan militer gabungan AS, Perancis, dan
Inggris melontarkan lebih dari 100 rudal ke sejumlah titik di Suriah
pada Sabtu (14/4). (SANA/Handout via Reuters
"Rudal yang menargetkan posisi militer di Homs berhasil digagalkan dan dialihkan dari jalurnya, dan melukai tiga warga sipil," demikian laporan kantor berita Suriah, SANA, Sabtu (14/4).
Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, menyatakan bahwa pasukan militer gabungan tersebut melontarkan lebih dari 100 rudal ke sejumlah titik di Suriah.
|
Intersepsi ini membuat rudal-rudal tersebut keluar dari jalur yang sebelumnya sudah ditentukan oleh AS, Inggris, dan Perancis.
Sebelumnya, Mattis menyatakan bahwa target serangan rudal ini hanya sejumlah situs yang digunakan Suriah untuk mengembangkan senjata kimia.
"Target malam ini spesifik didesain untuk menghancurkan kemampuan mesin perang Suriah untuk menciptakan senjata kimia, dan memusnahkannya," ujar Mattis.
|
"Fasilitas yang diserang berlokasi cukup jauh dari konsentrasi habitat sipil, mengurangi risiko apa pun," tulis Kemenhan Perancis, sebagaimana dikutip Reuters.
Mattis mengatakan bahwa serangan ini berlangsung selama satu jam dan memastikan tidak akan ada tindakan lanjutan.
"Tak ada upaya untuk memperluas target yang sudah dirancang," katanya.
|
Serangan senjata kimia di daerah pemberontak di Douma, Ghouta Timur, itu merenggut 60 nyawa dan melukai sekitar 1.000 orang lainnya.
Credit cnnindonesia.com