MOSKOW
- Rusia meluncurkan program yang mendorong para pelajarnya yang belajar
di Inggris dan negara-negara tidak bersahabat untuk pulang. Program ini
diluncurkan oleh lembaga pemerintah yang ditugaskan untuk mempromosikan
citra negara di luar negeri, Rossotrudnichestvo.
Hubungan Rusia dengan Barat mencapai titik nadir setelah Amerika Serikat (AS) menuduh Moskow meracuni mantan agen ganda di Inggris. Tuduhan itu, yang ditolak oleh Rusia, memicu serangkaian pengusiran diplomatik termasuk kepala pusat budaya Rossotrudnichestvo di AS.
Awal pekan ini, Rossotrudnichestvo meluncurkan program "Sangat Mungkin Kembali Pulang". Program ini untuk mendorong 60 ribu warga Rusia yang diperkirakan belajar di luar negeri untuk melanjutkan studi mereka di negara asalnya.
"Ada kekhawatiran serius bahwa pemuda Rusia mungkin menderita akibat provokasi di negara-negara yang mengekspresikan sikap tidak bersahabat terhadap negara kami," bunyi pernyataan ketua dari program tersebut seperti dikutip dari The Moskow Times, Jumat (20/4/2018).
Perwakilan Rossotrudnichestvo mengatakan bahwa program itu terutama dirancang untuk mengembalikan orang Rusia yang belajar di Inggris Raya. Penamaan program ini sendiri untuk menyindir pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, yang menggunakan kalimat "sangat mungkin" untuk menyalahkan Rusia atas serangan racun pada bulan Maret lalu di Inggris.
Sementara itu, kedutaan Inggris di Moskow mengatakan bahwa negara itu sangat senang, seperti biasa, menerima warga Rusia yang datang ke Inggris untuk pariwisata, pendidikan, dan bisnis.
Hubungan Rusia dengan Barat mencapai titik nadir setelah Amerika Serikat (AS) menuduh Moskow meracuni mantan agen ganda di Inggris. Tuduhan itu, yang ditolak oleh Rusia, memicu serangkaian pengusiran diplomatik termasuk kepala pusat budaya Rossotrudnichestvo di AS.
Awal pekan ini, Rossotrudnichestvo meluncurkan program "Sangat Mungkin Kembali Pulang". Program ini untuk mendorong 60 ribu warga Rusia yang diperkirakan belajar di luar negeri untuk melanjutkan studi mereka di negara asalnya.
"Ada kekhawatiran serius bahwa pemuda Rusia mungkin menderita akibat provokasi di negara-negara yang mengekspresikan sikap tidak bersahabat terhadap negara kami," bunyi pernyataan ketua dari program tersebut seperti dikutip dari The Moskow Times, Jumat (20/4/2018).
Perwakilan Rossotrudnichestvo mengatakan bahwa program itu terutama dirancang untuk mengembalikan orang Rusia yang belajar di Inggris Raya. Penamaan program ini sendiri untuk menyindir pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, yang menggunakan kalimat "sangat mungkin" untuk menyalahkan Rusia atas serangan racun pada bulan Maret lalu di Inggris.
Sementara itu, kedutaan Inggris di Moskow mengatakan bahwa negara itu sangat senang, seperti biasa, menerima warga Rusia yang datang ke Inggris untuk pariwisata, pendidikan, dan bisnis.
Credit sindonews.com