Jet tempur Israel, F-16 lepas landas.
Foto: AP PHOTO
Tensi Iran dan Israel memanas setelah jet tempur Israel ditembah jatuh di Suriah.
CB,
TEL AVIV -- Pemerintah Israel mengaku siap menyerang pangkalan udara
militer Iran yang berada di Suriah. Israel mengklaim pangkalan yang juga
kerap digunakan oleh pesawat sipil itu juga biasa dipakai untuk
mengirimkan senjata.
Serangan akan dilakukan jika tensi antara Iran dan Israel terus
meningkat. Berdasarkan pantauan satelit, Israel mengklaim ada lima
pangkalan udara militer yang biasa dipakai sebagai landasan pesawat
tanpa awak milik Iran.
Israel mengatakan, pangkalan
tersebut juga dihuni oleh tiga anggota senior Garda Revolusioner Iran
(IRGC). Ketiga anggota IRGC itu disebut tengah memimpin sebuah proyek
yang berhubungan dengan rudal.
Hingga saat ini, IRGC belum
mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal tersebut. Pemerintah Suriah
juga masih bungkam terkait kesiapan seragan oleh militer Israel itu.
Sebelumnya, tensi antara Iran dan Israel kembali memanas menyusul ditembak jatuhnya jet tempur Israel di Suriah.
Jet tempur itu tengah mengincar pesawat tanpa awak yang berdasarkan
klaim Israel merupakan milik Iran dan diterbangkan dari Suriah.
Israel kemudian merespons penembakan tersebut dengan serangan udara yang membidik sejumlah pertahanan udara Suriah dan Iran.
Serangan difokuskan pada 12 sasaran, termasuk tiga baterai pertahanan
udara dan empat lokasi yang merupakan bagian dari pembentukan militer
Iran di Suriah.
Serangan tersebut menewaskan tujuh anggota
garda revolusioner Iran. Pemerintah yang dipimpin Presiden Hassan
Rouhani bertekad akan melakukan serangan balasan. Namun, dia tidak
merinci jenis serangan yang dimaksud.
Credit
republika.co.id