BAGHDAD - Pesawat-pesawat jet tempur F-16 Irak membombardir wilayah Suriah untuk menyerang basis-basis kelompok Islamic State of Iraq and Syria
(ISIS). Pemerintah Perdana Menteri (PM) Haider al-Abadi mengklaim
serangan di Suriah telah dikoordinasikan dengan pasukan Presiden Bashar
al-Assad.
Serangan udara mematikan Irak berlangsung pada hari Kamis setelah PM Abadi memerintahkan serangan tersebut beberapa hari lalu. Perintah dikeluarkan dengan alasan kelompok ISIS yang bersembunyi di Suriah bisa mengancam keamanan Irak.
"Berdasarkan perintah dari panglima angkatan bersenjata, Haider al-Abadi, angkatan udara heroik kami melakukan serangan udara mematikan terhadap situs-situs ISIS di Suriah pada Kamis di dekat perbatasan dengan Irak," kata kantor PM Abadi dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al Jazeera, Jumat (20/4/2018).
Menurut pernyataan itu, serangan yang diluncurkan mencerminkan kemampuan militer pasukan bersenjata Irak dalam memerangi teror.
Militer Irak melalui seorang juru bicaranya mengonfirmasi bahwa operasi militer di wilayah Suriah sepenuhnya dikoordinasikan dengan tentara Presiden Assad.
PM Abadi secara resmi mengumumkan kemenangan Irak atas ISIS tahun lalu. Kemenangan itu diraih dengan bantuan koalisi yang terdiri dari pasukan Peshmerga Kurdi dan unit paramiliter yang didominasi milisi Syiah.
Tentara Irak juga menerima dukungan serangan udara dan darat dari koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat.
Kendati demikian, ISIS masih menjadi ancaman, terutama di sepanjang perbatasan Irak-Suriah. Melalui perbatasan itu, kelompok ISIS masih kerap melakukan penyergapan dan pemboman di wilayah Irak.
Pada hari Kamis, pemerintah Suriah juga mengultimatum para milisi ISIS untuk menyerah dan meninggalkan wilayah Yarmouk, selatan Damaskus, dalam waktu 48 jam. Wilayah yang jadi lokasi kamp pengungsi Palestina tersebut telah diduduki kelompok ISIS selama hampir tiga tahun.
Serangan udara mematikan Irak berlangsung pada hari Kamis setelah PM Abadi memerintahkan serangan tersebut beberapa hari lalu. Perintah dikeluarkan dengan alasan kelompok ISIS yang bersembunyi di Suriah bisa mengancam keamanan Irak.
"Berdasarkan perintah dari panglima angkatan bersenjata, Haider al-Abadi, angkatan udara heroik kami melakukan serangan udara mematikan terhadap situs-situs ISIS di Suriah pada Kamis di dekat perbatasan dengan Irak," kata kantor PM Abadi dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al Jazeera, Jumat (20/4/2018).
Menurut pernyataan itu, serangan yang diluncurkan mencerminkan kemampuan militer pasukan bersenjata Irak dalam memerangi teror.
Militer Irak melalui seorang juru bicaranya mengonfirmasi bahwa operasi militer di wilayah Suriah sepenuhnya dikoordinasikan dengan tentara Presiden Assad.
PM Abadi secara resmi mengumumkan kemenangan Irak atas ISIS tahun lalu. Kemenangan itu diraih dengan bantuan koalisi yang terdiri dari pasukan Peshmerga Kurdi dan unit paramiliter yang didominasi milisi Syiah.
Tentara Irak juga menerima dukungan serangan udara dan darat dari koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat.
Kendati demikian, ISIS masih menjadi ancaman, terutama di sepanjang perbatasan Irak-Suriah. Melalui perbatasan itu, kelompok ISIS masih kerap melakukan penyergapan dan pemboman di wilayah Irak.
Pada hari Kamis, pemerintah Suriah juga mengultimatum para milisi ISIS untuk menyerah dan meninggalkan wilayah Yarmouk, selatan Damaskus, dalam waktu 48 jam. Wilayah yang jadi lokasi kamp pengungsi Palestina tersebut telah diduduki kelompok ISIS selama hampir tiga tahun.
Credit sindonews.com