Selasa, 09 Oktober 2018

Khabib Nurmagomedov dan Arti Beruang dalam Budaya Rusia


Khabib Nurmagomedov dan Arti Beruang dalam Budaya Rusia
Ilustrasi (REUTERS/Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports)


Jakarta, CB -- Baru-baru ini, media sosial ramai diperbincangkan kemenangan Khabib Nurmagomedov asal Rusia atas Conor McGregor asal Irlandia saat pertandingan pertarungan bebas UFC (Ultimate Fighting Championship) di T-Mobile Arena, Nevada, Amerika Serikat.

Menyusul kemenangan ini, beredar pula video yang menampilkan Khabib saat berusia sembilan tahun. Dalam video itu tampak ia sedang berlatih dengan seekor anak beruang.

Dalam video berdurasi satu atau dua menit tersebut Khabib dinilai sudah sangat baik melakukan sejumlah teknik gulat submission sejak usia dini. Seperti dikutip dari Sport Bible, anak beruang itu kemungkinan merupakan beruang peliharaan yang sudah jinak.


Orang-orang Rusia sangat menghormati beruang dan menjadikan beruang sebagai hewan yang memiliki jiwa pejuang yang tinggi namun penjaga yang baik.

Khabib pun bukan satu-satunya orang yang diasosiasikan dengan beruang. Sebelumnya pada 2017 lalu, media sosial ramai dengan adanya meme foto presiden Rusia, Vladimir Putin yang sedang menunggangi seekor beruang sambil bertelanjang dada.

Dalam wawancara dengan NBC, Putin membantah bahwa dirinya sedang menunggangi beruang.

"Saya santai. Ada banyak foto saya di tempat kerja, tetapi tidak ada yang peduli tentang mereka. Saya telah melihat foto-foto saya mengendarai seekor beruang, tetapi saya tidak pernah melakukannya. Tapi gambar seperti itu memang ada," kata dia.

Beruang memang dikenal sebagai hewan yang sangat dekat dengan budaya Rusia. Beruang banyak muncul dalam karya sastra Rusia, berbagai cerita rakyat, dan selalu bertindak sebagai hewan yang baik.

Dalam budaya Rusia, beruang merupakan simbol negara Rusia yang dikenal sebagai binatang yang baik hati, agak bodoh, penjaga yang baik, dan memiliki kharisma tertentu, seperti ditulis Russian News.

Dilansir dari Russia!, pada abad 19, simbol beruang Rusia seringkali menjadi lelucon dalam kartun-kartun politik.


Sementara bagi negara barat, aimbol beruang juga memiliki tanda sendiri dari negara Barat sebagai hewan yang besar dan rentan terhadap keganasan. Tidak jarang, dengan menggunakan beruang sebagai simbol negaranya, Rusia dianggap tidak memiliki sisi kemanusiaan.

Untuk melepaskan aspek negatif yang ditanamkan oleh negara Barat, Rusia mencoba membangun citra simbol beruang menjadi positif. Hal ini terbukti pada 1980 beruang menjadi simbol Olimpiade Musim Dingin, seperti dikutip dari Allegra.

Beruang juga menjadi lambang dari gerakan politik Edinstvo (Kesatuan) Rusia dan partai United Russia. Simbol ini melambangkan jika seorang pemimpin di Rusia menang dari partai yang memiliki simbol beruang, maka akan mendapatkan popularitas segar.





Credit  cnnindonesia.com



S-400 Rusia, Diganggu AS tapi Diminati Sekutu AS



S-400 Rusia, Diganggu AS tapi Diminati Sekutu AS
Sistem rudal pertahanan S-400 Rusia. Foto/REUTERS

JAKARTA - Sistem pertahanan S-400 Triumf Rusia kembali jadi sorotan media internasional setelah Amerika Serikat (AS) gagal mencegah India untuk membeli senjata tersebut.

Sistem rudal surface-to-air (permukaan ke udara) termutakhir Moskow ini terus diganggu penjualannya oleh Washington dengan mengumbar ancaman sanksi bagi setiap negara yang membelinya. Uniknya, beberapa negara, termasuk sekutu-sekutu Washington justru meminatinya.

India yang dianggap sebagai negara mitra AS resmi membeli lima unit senjata pertahanan anti-pesawat tersebut dengan nilai kesepakatan USD5 miliar. Meski sudah mengancam akan menjatuhkan sanksi melalui undang-undangnya, Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), Washington, tak berani terang-terangan membuktikan ancamannya kepada New Delhi.

NATO menamai S-400 Rusia sebagai SA-21 Growler. Senjata yang dapat melesatkan hingga 72 rudal dalam sekali tembak dan melibatkan 36 target sekaligus ini sejatinya adalah pengembangan dari sistem rudal S-300 yang baru-baru ini dipasok Moskow kepada rezim Suriah. Pengembang senjata itu adalah Russia's Almaz Central Design Bureau.

Latihan perang Vostok-2018 di Siberia timur bulan lalu, yang tercatat sebagai latihan militer terbesar Rusia sejak akhir Perang Dingin, ikut andil mempromosikan kehebatan sistem pertahanan S-400. Dalam latihan perang yang diikuti China dan Mongolia tersebut, senjata anti-pesawat Moskow itu diperlihatkan kinerjanya.

China menjadi negara pembeli dan penerima pertama. Turki, yang merupakan sekutu AS di keanggotaan NATO, sudah resmi membeli dan akan menerima pasokan perdana tahun 2019. Sekutu Washington lain yang berminat membelinya adalah Arab Saudi dan Qatar.

Peneliti di Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) kepada Al Jazeera, Senin (8/10/2018), mengatakan ada alasan tersendiri mengapa sekutu-sekutu AS meminati senjata pertahanan Moskow itu. 

"S-400 adalah salah satu sistem pertahanan udara paling maju yang tersedia, setara dengan yang terbaik yang ditawarkan oleh Barat," kata Siemon Wezeman, peneliti senior SIPRI.

"Radar dan sensor, serta misilnya, menjangkau area yang luas. Radarnya memiliki jangkauan paling tidak 600 km untuk pemantauan, dan rudalnya memiliki jangkauan hingga 400km," ujar Wezeman.

"Ini tepat dan berhasil melacak sejumlah besar target potensial, termasuk target terselubung," imbuh dia.

Keuntungan lainnya adalah pengaturan modular dan mobilitas tinggi, yang berarti dapat diatur, diaktifkan, dan dipindahkan dalam hitungan menit.

"Ini dimaksudkan untuk menjadi sistem rudal satu ukuran cocok untuk semua. Hal ini dapat dikonfigurasi dengan sistem senjata jarak jauh, semi jarak jauh, jarak menengah dan bahkan sistem senjata jarak pendek, tergantung pada bagaimana pengguna individu ingin mengkonfigurasi S-400," kata Kevin Brand, analis militer yang bekerja untuk Council on Foreign Relations, kepada Al Jazeera.

"Ini sangat kasar, mudah beradaptasi dan ini adalah sistem road-mobile, sesuatu yang sedang dicari banyak negara berkembang," ujarnya.

Berbicara pada upacara wisuda untuk perwira militer, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Agustus lalu bahwa Ankara akan mencoba untuk mendapatkan sistem rudal itu secepat mungkin, yang menurut Rusia akan dipasok pada 2019.

Namun ketertarikan Turki pada sistem rudal Rusia sudah menakuti sekutu Barat-nya, karena alasan teknis dan politik.


"Dalam pengertian teknologi, S-400 pasti akan menjadi langkah maju (bagi Turki), tetapi itu tidak selalu dalam kepentingan terbaik NATO untuk memiliki sistem persenjataan yang terintegrasi dalam arsitekturnya yang lebih luas," kata Brand.

S-400, kata Brand, dapat menyebabkan situasi yang berpotensi berbahaya.

"Ketika Anda melihat sistem S-400 Rusia, terutama dalam struktur NATO, ada skala kesulitan ketika mengintegrasikannya ke dalam sistem pertahanan yang lebih besar," kata Brand.

"Jika Anda menganggapnya sebagai situasi yang sangat jinak, skenario yang paling sederhana adalah datanya mungkin tidak dapat dimasukkan ke dalam arsitektur defensif yang saat ini digunakan oleh NATO. Itu mungkin adalah skenario terburuk yang terbaik."

NATO sangat bergantung pada beberapa sistem yang bekerja bersama dalam jaringan yang lebih besar.

"(Menambahkan S-400) mungkin memperumit gambar, mungkin mencemari pandangan bahwa sistem yang lebih besar memberi Anda," ujarnya.

Tapi, lanjut Brand, risiko lebih berbahaya adalah ketika Rusia memiliki niat buruk.

"Kontrak apa yang akan dilakukan dengan teknisi Rusia yang mengurus S-400, misalnya, apakah personel perawatan (dari) Rusia memiliki akses ke data (NATO)?," katanya.



Skenario terburuk adalah bahwa mungkin ada kerentanan yang terkait dengan sistem itu yang dapat dimanfaatkan oleh musuh potensial.

Bagi India, Arab Saudi dan Qatar, yang bukan bagian dari aliansi seperti NATO, membeli sistem seperti S-400 akan menyebabkan masalah teknologi yang lebih sedikit. Namun, mereka bisa mengambil risiko dampak diplomatik dan ekonomi dari AS.

Sejak 2017 , Washington mengimplementasikan CAATSA sebagai respons atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016 dan keterlibatan militer di Ukraina dan Suriah. CAATSA memungkinkan AS untuk bertindak melawan individu, perusahaan atau negara yang "mengganggu keamanan internasional".

China menjadi negara pertama yang terkena sanksi AS dari pemberlakuan CAATSA karena membeli S-400 dan jet tempur Su-35.

Menurut Wezeman, kemungkinan AS melanjutkan ancaman sanksi-nya sangat tipis, terutama untuk negara-negara seperti India atau Arab Saudi. "Sanksi tidak otomatis dan pengecualian adalah mungkin jika ada di dalam kepentingan nasional AS," katanya.

"Sanksi sebenarnya tidak mungkin karena India dan yang lain terlalu penting sebagai mitra militer dan politik untuk AS. Bahkan sanksi terbatas mungkin akan membuat negara-negara itu cukup marah," ujarnya.







Credit  sindonews.com




Beli S-400 Rusia Dihantui Sanksi AS, India: Kami Independen



Beli S-400 Rusia Dihantui Sanksi AS, India: Kami Independen
Fotografis cara kerja sistem rudal S-400 Rusia. Foto/BBC


NEW DELHI - Kesepakatan India dan Rusia soal pembelian lima unit sistem rudal pertahanan S-400 Triumf dari Moskow dihantui ancaman sanksi Amerika Serikat (AS). Namun, Kepala Angkatan Darat Jenderal Bipin Rawat menegaskan bahwa New Delhi menjalankan kebijakan independen.

Jenderal India itu juga mengungkap bahwa negaranya tertarik untuk mendapatkan helikopter Kamov dan sistem senjata lainnya dari Moskow.

AS dari awal sudah mengancam negara-negara yang membeli senjata Rusia berpotensi terkena sanksi berdasarkan undang-undangnya, Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).

UU itu sejatinya dirancang hanya untuk melawan Rusia, Iran dan Korea Utara. Setelah New Delhi resmi membeli senjata pertahanan S-400 Triumf, Washington yang menganggap New Delhi sebagai mitra hanya membuat pernyataan samar. Kapan dan wujud sanksi yang berpotensi dijatuhkan pada India tak pernah diungkap secara jelas.

"Pengesahan dari Pasal 231 Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) akan dipertimbangkan pada transaksi demi transaksi. Kami tidak bisa memprediksikan keputusan sanksi apa pun," bunyi pernyataan Kedutaan Amerika Serikat di New Delhi, akhir pekan lalu.

Jenderal Rawat, yang kembali ke negaranya Sabtu malam setelah kunjungan enam hari ke Rusia, mengatakan bahwa orang-orang Kremlin sangat tertarik untuk berhubungan dengan Angkatan Darat dan pasukan pertahanan India.

"Karena mereka mengerti bahwa kami adalah tentara yang kuat, mampu berdiri untuk apa yang benar bagi kami berdasarkan pada proses pemikiran strategis kami," katanya, seperti dikutip NDTV, Senin (8/10/2018). 

Dalam kunjungannya ke Rusia, Jenderal Rawat mengenang sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya oleh seorang perwira Angkatan Laut Moskow bahwa New Delhi tampaknya mencari ke arah Amerika, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan mengancam akan memberlakukan sanksi pembatasan terhadap New Delhi karena berbisnis senjata dengan Moskow.

Untuk hal itu, Jenderal Rawat menjawab; "Ya, kami menghargai bahwa mungkin ada sanksi terhadap kami, tetapi kami mengikuti kebijakan independen."

Jenderal Rawat juga berusaha untuk meredakan kekhawatiran Rusia atas hubungan yang berkembang dengan AS.

"Anda (Rusia) dapat yakin (bahwa) sementara kami mungkin berhubungan dengan Amerika dalam mendapatkan beberapa teknologi, tetapi kami mengikuti kebijakan independen," katanya.

"Saya mengatakan kepada mereka ketika kita berbicara sanksi dan Anda mempertanyakan sanksi, Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Narendra Modi, pada titik ini, menandatangani perjanjian pada pembelian sistem senjata S-400 meskipun ada fakta bahwa kita mungkin menghadapi tantangan dari Amerika di masa depan," ujar Jenderal Angkatan Darat India tersebut.

Rawat mengatakan India menantikan pengadaan helikopter Kamov serta sistem dan teknologi senjata lainnya dari Rusia. New Delhi, ujar dia, juga sedang mencari sistem dan teknologi berbasis ruang angkasa dari Moskow untuk meningkatkan kemampuan divisi ruang angkasanya.

"Tidak ada akhir yang terlihat untuk cara di mana kita dapat bekerja sama dengan negara Anda. Saya pikir jalan ke depan adalah untuk melihat apa yang terbaik bagi bangsa, strategis penting bagi kami," katanya.





Credit  sindonews.com



Terungkap, AS Nyaris Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Vietnam



Terungkap, AS Nyaris Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Vietnam
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) hampir menggunakan bom nuklir untuk menyerang kubu komunis dalam Perang Vietnam. Rencana yang sudah disusun komandan pasukan Washington itu terungkap dalam dokumen rahasia yang dirilis The New York Times.

Jenderal William Westmoreland, yang memimpin operasi militer Amerika dalam Perang Vietnam tahun 1964-1968 telah mengizinkan transfer senjata nuklir ke negara Asia Tenggara tersebut, sebelum Penasihat Keamanan Nasional; Walt W. Rostow, memberi tahu Gedung Putih.



Laporan Rostow itulah yang mendorong Presiden Lyndon Johnson untuk segera membatalkan penyebaran senjata nuklir yang bisa memicu Perang Dunia III.

Rencana penggunaan bom mengerikan itu muncul setelah militer AS terjebak dalam kebuntuan ketika melawan Tentara Vietnam Utara (NVA) di tengah-tengah Pertempuran Khe Sanh selama selama sebulan. Menurut dokumen tersebut, Jenderal Westmoreland menyusun skema kontijensi untuk menggunakan senjata nuklir jika pasukan AS dikuasai musuh.

Rencana rahasia dengan nama kunci "Fracture Jaw" mengharuskan senjata nuklir AS untuk dipindahkan dari Okinawa, Jepang ke Vietnam Selatan oleh komando Pasifik AS, di bawah kepemimpinan Laksamana Ulysses Simpson Grant Sharp Jr. 

Operasi yang direncanakan secara rahasia itu akan digerakkan di bawah sebuah memo yang dikirim oleh Westmoreland ke Sharp pada 10 Februari 1968.

Setelah Presiden Johnson diberitahu tentang rencana itu oleh Rostow melalui memorandum "eyes only" , sang presiden segera menghentikan operasi tersebut. 


“Ketika (Presiden Johnson) mengetahui bahwa perencanaan telah dimulai, dia sangat kesal dan dengan paksa mengirimkan kabar melalui Rostow dan, saya pikir, langsung ke Westmoreland, untuk menutupnya," kata Tom Johnson, seorang asisten khusus untuk presiden pada saat itu, kepada The New York Times, yang dikutip Minggu (7/10/2018) malam.

Menurut Tom Johnson, meski menekan para jenderal AS untuk memenangkan Pertempuran Khe Sanh, Presiden ke-36 AS itu khawatir bahwa perang yang lebih luas dapat pecah dengan China jika konflik semakin meningkat.

"Setelah kata skema mencapai Gedung Putih, Laksamana Sharp segera diperintahkan untuk menghentikan semua perencanaan untuk 'Fracture Jaw'," bunyi dokumen AS yang tidak diklasifikasikan tertanggal 12 Februari 1968.

Sharp juga memerintahkan staf untuk menempatkan semua materi perencanaan, termasuk pesan dan korespondensi yang berkaitan dengannya, di bawah keamanan positif. Informasi tentang operasi rahasia juga harus "kedap udara".

"Johnson tidak pernah sepenuhnya mempercayai para jendralnya," kata Tom Johnson. "Dia sangat mengagumi Jenderal Westmoreland, tetapi dia tidak ingin para jenderalnya menjalankan perang."

Pertempuran Khe Sanh di Provinsi Quang Tri barat laut adalah salah satu bentrokan hebat yang terjadi antara tentara Amerika dan Vietnam Utara selama Perang Vietnam. Pada awal pertempuran pada 21 Januari sekitar 6.000 Marinir AS dan tentara Tentara Vietnam Selatan dikerahkan untuk menghadapi sekitar 20.000 pasukan dari Tentara Vietnam Utara (NVA).

Saat itu, sebanyak 45.000 tentara AS dan sekitar 100.000 pasukan Vietnam Utara ambil bagian dalam pertempuran 77 hari, di mana kedua pihak sama-sama mengklaim kemenangan.




Credit  sindonews.com



Kunjungan Menlu AS ke China Berlangsung Dingin


Kunjungan Menlu AS ke China Berlangsung Dingin
Menlu AS Mike Pompeo (REUTERS/Aaron P. Bernstein)



Jakarta, CB -- Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dimulai dengan dingin, Senin (8/10). Hal ini seiring dengan memburuknya hubungan bilateral kedua negara yang diwarnai banyak keluhan.

Meski pertemuan ini tetap diwarnai basa-basi diplomatik yang khas, keduanya segera menekankan butuhnya kerjasama.

"Baru-baru ini, pihak AS telah terus-menerus meningkatkan gesekan dalam perdagangan dengan China. Negara itu juga telah mengadopsi serangkaian tindakan pada masalah Taiwan yang membahayakan hak-hak China dan membuat kecaman terhadap kebijakan domestik dan luar negeri China," kata Wang.


"Kami percaya ini merupakan serangan langsung terhadap kepercayaan (antara AS-China) dan telah membayangi hubungan China-AS," kata dia sambil menambahkan bahwa AS harus menghentikan tindakan yang dianggap keliru seperti ini.

Pompeo mengatakan bahwa masalah yang dijabarkan oleh China memiliki perselisihan mendasar.

"Kami memiliki perhatian besar mengenai tindakan yang diambil China, dan saya berharap untuk memiliki kesempatan membahas tiap masalah ini karena ini adalah hubungan yang sangat penting," kata dia.

Seorang pejabat senior dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa AS masih mengharapkan kerja sama dengan Beijing terkait denuklirisasi Korea Utara. Sebab China adalah sekutu utama Korut.

Pompeo dan Wang menyatakan secara terbuka bahwa keduanya tidak setuju atas pembatalan pertemuan keamanan bilateral yang seharusnya diadakan di Beijing pada bulan ini.

Pada pekan lalu, Wakil Presiden AS, Mike Pence menekan Beijing dengan menuduh China melakukan upaya yang jahat untuk melemahkan Donald Trump. Sebab beberapa waktu lalu kapal China mengusir kapal AS di Laut China Selatan dan tindakan ini disebut AS sebagai tindakan militer yang sembarangan.



Credit  cnnindonesia.com




Menlu AS Sebut Korut Izinkan Inspeksi Situs Nuklir Miliknya


Menlu AS Sebut Korut Izinkan Inspeksi Situs Nuklir Miliknya
Menlu AS Mike Pompeo (REUTERS/Aaron P. Bernstein)

Jakarta, CB -- Korea Utara akan mengizinkan tim inspeksi internasional untuk masuk ke lokasi percobaan situs nuklir miliknya. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo setelah pertemuannya dengan Kim Jong Un.

Ia pun mengklaim bahwa hasil pertemuan yang dilakukan Minggu (7/10) memiliki kemajuan yang signifikan menuju denuklirisasi.

"Kami membuat kemajuan yang signifikan," kata dia.


"Kim mengatakan bahwa dirinya siap mengizinkan mereka masuk untuk melihat situs uji coba nuklir Punggye-ri yang dibongkar," kata dia menambahkan.


Pertemuan Pompeo dengan pemimpin Korea Utara di Pyongyang ini memang dilakukan untuk menghidupkan kembali perundingan mengenai denuklirisasi yang sempat terhenti setelah pertemuan puncak Kim dan Trump.

Pada Mei, Korea Utara mengambil alih fasilitas Punggye-ri di wilayah timur laut, tetapi belum mengizinkan pengamat internasional masuk untuk memverifikasi klaimnya.

Fasilitas yang terkubur di dalam sebuah gunung dekat perbatasan dengan China merupakan lokasi percobaan nuklir Korea Utara.

Pompeo mengatakan bahwa para inspektur akan diizinkan masuk setelah kedua pihak menyetujui "logistik."

Pompeo menambahkan jika masalah denuklirisasi Korea Utara adalah proses yang panjang.

Kunjungan ini adalah kunjungan keempat dari Pompeo ke Korea Utara. Pada Juni lalu, Trump bertemu dengan Kim di Singapura untuk melakukan KTT pertama kalinya antar kedua negara. Pertemuan ini menghasilkan pembicaraan mengenai denuklirisasi.

Sejak itu, Korea Utara dan AS telah berdebat mengenai persyaratan yang tepat dari kesepakatan denuklirisasi. AS ingin mendorong denuklirisasi sepenuhnya dari Korea Utara, sementara Pyongyang telah mengecam AS dengan tuntutan untuk pelucutan senjata secara sepihak.





Credit  cnnindonesia.com




Senin, 08 Oktober 2018

Sumber: Polisi Turki yakin wartawan Saudi Khashoggi dibunuh di konsulat


Sumber: Polisi Turki yakin wartawan Saudi Khashoggi dibunuh di konsulat
Menteri Media Arab Saudi, Dr. Awwad bin Saleh Al Awwad (Libertina WA/ANTARA)



Ankara (CB) - Pihak berwenang di Turki yakin bahwa wartawan terkenal asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang hilang empat hari lalu setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul, dibunuh di dalam konsulat tersebut, kata dua sumber Turki pada Sabtu.

"Penilaian awal kepolisian Turki ialah Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kami yakin pembunuhan tersebut direncanakan dan jasadnya dibawa keluar konsulat itu," kata salah seorang dari dua pejabat Turki tersebut kepada Reuters.

Sumber Turki itu tidak mengatakan bagaimana mereka meyakini pembunuhan tersebut dilakukan.

Sumber Saudi di konsulat tersebut membantah bahwa Khashoggi dihabisi di kantor perwakilan itu dan mengatakan dalam pernyataan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

Sumber Saudi itu mengatakan satu tim keamanan termasuk penyidik Saudi telah tiba di Istanbul pada Sabtu untuk ikut serta dalam penyidikan atas hilangnya Khashoggi.

Konsul jenderal Arab Saudi mengatakan kepada Reuters Sabtu pagi bahwa negaranya membantu pencarian Khashoggi, dan menolak pembicaraan kemungkinan dia diculik.

Khashoggi, yang telah tinggal di Washington untuk mengasingkan diri selama setahun terakhir karena takut atas pembalasan atas sikap kritisnya terhadap kebijakan-kebijakan Saudi, memasuki konsulat itu pada Selasa untuk mengambil dokumen terkait pernikahannya nanti, menurut tunangannya, yang menunggu di luar kantor perwakilan tersebut. Sejak itu ia tidak terdengar dan tidak diketahui keberadaannya.

Sejak itu, para pejabat Turki dan Saudi memberikan laporan-laporan yang saling berbeda mengenai hilangnya wartawan tersebut. Ankara mengatakan tak ada bukti bahwa dia telah meninggalkan misi diplomatik tersebut dan Riyadh mengatakan dia sudah keluar kantor itu pada hari yang sama.

Sumber keamanan Turki mengatakan kepada Reuters bahwa sekelompok warga Saudi yang berjumlah 15 orang, termasuk beberapa pejabat, telah tiba di Istanbul pada hari yang sama Khashoggi berada di sana, dan kemudian meninggalkan negara itu.

Sumber Turki itu mengatakan para pejabat Turki berusaha mengidentifikasi mereka. Kantor berita Turki, Anadolu juga melaporkan kelompok orang-orang saudi itu berada singkat di konsulat tersebut.

Hilangnya Khashoggi kemungkinan akan memperdalam perpecahan antara Turki dan Arab Saudi. Hubungan keduanya sudah tegang setelah Turki mengirim tentara ke Qatar tahun lalu sebagai unjuk dukungan setelah negara tetangganya di Teluk, termasuk Arab Saudi, memberlakukan embargo atas Doha.

Putera Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman mengatakan pada pekan ini bahwa kerajaan itu mempersilakan Turki memeriksa dan mencari Khashoggi di konsulat tersebut. Tetapi, dia juga mengecam penumpasan Turki setelah kudeta gagal terhadap Presiden Tayyip Erdogan pada 2016.




Credit  antaranews.com



Kemenangan Khabib Atas McGregor yang Berakhir Ricuh


Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov
Kemenangan ini mempertajam rekor profesional Khabib menjadi 27-0.



CB, JAKARTA -- Juara bertahan Khabib Nurmagomedov menggagalkan upaya petarung Irlandia Conor McGregor untuk merebut kembali gelar kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC).
Nurmagomedov mengakhiri pertarungan melalui kuncian brutal lewat cekikan dari belakang (rear naked choke) pada ronde keempat pertarungan yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, AS, Sabtu (6/10) waktu setempat.

Namun pesta kemenangan ini tak berjalan dengan mulus. Khabib yang sepertinya kesal diledek langsung keluar dari ring dan bertarung dengan awak tim dari McGregor.

Sementara itu, seorang penggemar yang mengenakan kaus merah sempat melayangkan beberapa pukulan terhadap McGregor di ring sebelum petugas keamanan menguasai keadaan.

Kedua petarung segera dikawal meninggalkan arena oleh polisi dan petugas keamanan. Tidak ada sabuk yang diserahkan serta tidak ada pidato kemenangan yang disampaikan. Namun pembawa acara mendeklarasikan Khabib Nurmagomedov sebagai pemenang di tengah cemooh sebagian penonton.



McGregor yang kembali ke Oktagon setelah hampir dua tahun absen, terlihat berbahaya saat bertukar pukulan dan tendangan di awal pertarungan.  Namun sebagaimana yang telah diperkirakan, Khabib Nurmagomedov segera membawa pertarungan ini untuk menjadi adu strategi dalam pertarungan lantai (ground fighting).
Petarung Rusia itu merepotkan McGregor dengan kemampuan gulatnya, sekaligus mencegah sang lawan berdiri sampai sisa ronde.

Pria Irlandia itu kemudian terluka akibat pukulan cross kanan dari sang petarung Rusia pada ronde kedua dan pertarungan segera kembali dilanjutkan dengan aksi adu piting di bawah, namun kali ini sang juara asal Rusia mampu mencegah sang penantang mengangkat punggungnya dari lantai.

McGregor masih mampu bertahan sampai akhir ronde itu, sedikit tersenyum saat klakson tanda berakhirnya ronde dibunyikan. Pada ronde ketiga ia mampu menjaga pertarungan tetap dilakukan dalam kondisi berdiri, melepaskan beberapa serangan ke wajah dan tubuh sang lawan saat ia menemukan kembali jarak pukulnya.

Bagaimanapun, hal itu sedikit terlambat, dan Khabib Nurmagomedov kembali menguasai keadaan pada ronde keempat, mengisap tenaga McGregor dengan tekanannya sebelum mencekik sang lawan untuk mengakhiri pertarungan saat ronde keempat menunjukkan waktu 3:03.

Kemenangan ini mempertajam rekor profesionalnya menjadi 27-0, dan memberikan kekalahan kedua bagi sang petarung Irlandia di ajang UFC.




Credit  republika.co.id



Tentara Jerman Tewas Dalam Latihan Gabungan NATO


Tentara Jerman Tewas Dalam Latihan Gabungan NATO
Seorang tentara Jerman dilaporkan tewas saat mengikuti latihan gabungan yang digelar oleh batalyon NATO yang ditempatkan di Lithuania. Foto/Istimewa

VILNIUS - Seorang tentara Jerman dilaporkan tewas saat mengikuti latihan gabungan yang digelar oleh batalyon NATO yang ditempatkan di Lithuania. Jerman adalah pemimpin batalion NATO di Lithuania.

Kementerian Pertahanan Lithuania menuturkan bahwa insiden yang menewaskan tentara Jerman itu terjadi kemarin. Saat ini, lanjut kementerian itu, penyelidikan telah dilakukan terhadap insiden tersebut.

"Pada 6 Oktober, selama latihan pasukan NATO di Pabrade, seorang tentara Jerman tewas. Peristiwa itu terjadi ketika kendaraan lapis baja yang dikemudikannya menabrak pohon," kata kementerian itu.

"Insiden tersebut sedang diselidiki oleh lembaga penegak hukum Jerman," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (7/10).

Batalyon yang dipimpin Jerman telah dikerahkan di Lithuania pada tahun 2017 sebagai bagian dari kesepakatan antara Vilnius dan NATO untuk membangun kehadiran pasukan NATO di negara tersebut. 

Batalyon itu sendiri terdiri atas sekitar 1.200 tentara dan melakukan secara rutin menggelar latihan bersama dengan tentara Lithuania. 




Credit  sindonews.com




Oposisi Suriah: Senjata Berat Telah Ditarik dari Idlib


Oposisi Suriah: Senjata Berat Telah Ditarik dari Idlib
Oposisi Suriah mengumumkan telah menarik persenjataan berat dari garis depan di Idlib. Foto/Istimewa

IDLIB - Kelompok oposisi Suriah yang bertahan di wilayah Idlib, barat laut Suriah, pada Sabtu kemarin mengumumkan bahwa mereka telah mulai menarik senjata berat dari garis depan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Turki dan Rusia.

Juru bicara Front Pembebasan Suriah yang berafiliasi dengan tentara Pembebasan Suriah (FSA), Naci Mustafa mengatakan, kelompok oposisi mulai menarik senjata berat mereka sesuai dengan perjanjian Sochi. Dalam perjanjian itu, Rusia dan Turki sepakat untuk menetapkan sebuah zona demiliterisasi.

Meski begitu, Mustafa mengatakan, senjata ringan akan tetap ditempatnya dan mereka akan terus menggali parit sebagai langkah untuk kemungkinan menghadapi serangan oleh rezim Suriah.

"Penarikan senjata berat sedang dilakukan dengan koordinasi pemerintah Turki," katanya seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (7/10/2018).

Setelah pertemuan di Sochi bulan lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan koleganya dari Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib. Idlib adalah benteng oposisi Suriah terakhir.

Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi zona eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap di daerah-daerah di mana mereka berada, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah pertempuran baru.

Suriah baru saja mulai keluar dari konflik dahsyat yang dimulai pada 2011, ketika rezim Assad menindak keras para demonstran dengan keganasan yang tak terduga. 





Credit  sindonews.com




S-300 Rusia Lindungi Suriah, AS Bakal Kirim Banyak F-35 ke Israel



S-300 Rusia Lindungi Suriah, AS Bakal Kirim Banyak F-35 ke Israel
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/REUETRS/Andy Wolfe


TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan mengirim jet tempur siluman F-35 lebih banyak ke Israel setelah Rusia memasok Suriah dengan sistem rudal S-300. Langkah Moskow sebagai respons atas jatuhnya  pesawat militer Rusia di Latakia, di mana militer Tel Aviv yang disalahkan.

Laporan ini dirilis DEBKAfile, situs berita intelijen militer yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Israel. "Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memberikan bantuan kepada sekutu Amerika yang paling setia menyusul konsultasi di tingkat administrasi dan militer tertinggi," bunyi laporan tersebut.



"Langkah untuk meningkatkan persenjataan Israel diambil di belakang 'peningkatan ancaman' Rusia dan keputusannya untuk mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke negara yang dilanda perang tersebut," lanjut laporan tersebut.

Jumlah pasti pesawat jet tempur termahal buatan Lockheed Martin Amerika Serikat ini belum diungkapkan.

Menurut laporan itu, selain memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Washington juga memberi tahu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Muhammad bin Zayed tentang keputusan Trump.

Jet tempur multiperan siluman F-35 untuk Israel akan dikerahkan dari skuadron layanan aktif Angkatan Udara AS. Skuadron pertama akan ditempatkan di Pangkalan Udara Al Dhafra Uni Emirat Arab, sekitar 32 kilometer (19 mil) dari Abu Dhabi.

DEBKAfile, dalam laporannya, menyimpulkan bahwa transfer F-35 secara besar-besaran ini menunjukkan mengindikasikan sekutu untuk mempertahankan operasi Israel di Suriah, meskipun kehadiran S-300 dan peningkatan kemampuan pertahanan udara Rusia-Suriah. 


Seperti diketahui pesawat mata-mata militer Rusia, Il-20, ditembak jatuh sistem rudal S-200 Suriah saat sistem itu merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel di Latakia pada 17 September 2018. Moskow yang menyalahkan Tel Aviv, mengatakan datanya membuktikan bahwa jet tempur F-16 Israel menggunakan pesawat Rusia itu sebagai perisai. Namun Tel Aviv membantah tuduhan itu.

Kepala Komando Sentral AS, Jenderal Joseph Votel, menyebut langkah pengerahan sistem rudal S-300 Rusia sebagai langkah pemicu eskalasi yang tidak perlu. Dia menegaskan keberadaan senjata pertahanan Moskow itu tidak akan memengaruhi kegiatan militer AS di kawasan tersebut.

Israel sendiri juga tetap berkomitmen akan terus menyerang aset-aset militer Iran di Suriah karena dianggap sebagai ancaman terhadap Tel Aviv. Menteri Energi Yuval Steinitz mengakui bahwa S-300 adalah sistem yang pasti militer Israel dan solusi perlu ditemukan.

Namun, Menteri Kerjasama Regional Israel Tzachi Hanegbi menyombongkan kemampuan siluman F-35 yang dia klaim tidak dapat dideteksi oleh sistem rudal S-300 Rusia.

Jurnalis terkemuka yang berbasis di Beirut, Martin Jay, percaya bahwa pengiriman S-300 Rusia menunjukkan Israel siapa yang bertanggung jawab dan tidak ditujukan untuk konfrontasi terbuka. “Saya pikir semua pertaruhan dibatalkan sekarang. Rusia menunjukkan Israel yang bertanggung jawab dan itu tidak akan lagi omong kosong,” katanya kepada Russia Today, yang dikutip Minggu (7/10/2018).






Credit  sindonews.com


WHO: Blokade Israel Hambatan Utama Akses Kesehatan di Gaza


Pemuda Palestina mengikuti pelatihan militer di Kampus Ilmu Hukum dan Kepolisian Al-Rebat  Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina.
Pemuda Palestina mengikuti pelatihan militer di Kampus Ilmu Hukum dan Kepolisian Al-Rebat Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina.
Foto: Adel Hana/AP
Israel memperketat izin warga Palestina di Gaza yang ingin keluar.




CB, RAMALLAH -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan blokade Israel menjadi hambatan utama terhadap akses kesehatan di Jalur Gaza. Hal itu diungkap WHO dalam laporan tahunannya yang berjudul “Right to Health: Crossing Barriers to Access Health in the Occupied Palestinian Tereitory 2017”.

Dalam laporan tersebut, WHO menyelidki hambatan untuk mencapai standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai warga Palestina di bawah pendudukan Israel. Hambatan mencakup tentang akses kesehatan dan serangan terhadap perawat atau tenaga medis.

Dalam laporan tersebut, WHO mendokumentasikan cerita foto tentang pasien-pasien yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan. Satu di antaranya adalah Muhammad, seorang anak di Jalur Gaza berusia tujuh tahun.

Muhammad menderita kanker di pinggul kanannya. Namun ia belum mendapatkan akses untuk berobat atau dirawat di rumah sakit. Nenek Muhammad, yakni Amal, mengungkapkan, keluarganya tidak memiliki biaya untuk membawa Muhammad ke rumah sakit di Yerusalem Timur. Hal itu belum termasuk perizinan dari otoritas Israel.



Kepala WHO di wilayah Palestina yang diduduki Gerald Rockenschaub mengatakan, laporan tersebut menguraikan cukup detail tentang hambatan utama warga Palestina untuk mendapatkan akses atau pelayanan kesehatan.

“Kami telah melihat tingkat persetujuan terendah pada catatan untuk pasien di Gaza yang membutuhkan akses ke rumah sakit di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Israel. Tahun ini kami juga menyaksikan seju,alh besar serangan terhadap staf kesehatan, ambulans, dan fasilitas lain,” kata Rockenschaub, dilaporkan Maan News Agency, Ahad (7/10).

Menurutnya, WHO menghadapi tantangan besar di sektor kesehatan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki. Hal itu diperparah dengan adanya pemangkasan dana bantuan untuk kemanusiaan.


“Momen ini adalah kesempatan bagi kami untuk berkumpul bersama, merefleksikan tantangan ini, dan mempertimbangkan tindakan strategis dalam beberapa bulan mendatang untuk membawa perbaikan yang berarti bagi kesehatan rakyat Palestina,” ujar Rockenschaub.

Koordinator Kemanusiaan dan Penduduk PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Jamie McGoldrick mengatakan, ketatnya perizinan Israel terhadap warga Palestina yang membutuhkan pelayanan kesehatan di luar Gaza memiliki konsekuensi serius. “Sekelompok pasien yang sangat rentan membutuhkan perawatan khusus dan spesialis tidak tersedia di Gaza atau Tepi Barat atau di Yerusalem Timur,” katanya.

Ia menjelaskan sepertiga dari pasien di Gaza perlu dirujuk untuk perawatan kanker. “Sepertiga dari pasien ini adalah anak-anak dan anak muda berusia 19 tahun,” ujar McGoldrick.

Sementara itu, tiga per lima dari pasien di Gaza setidaknya menghadapi satu kali penolakan atau penundaan permohanan izin pada 2017.  Jalur Gaza telah diblokade Israel selama lebih dari 10 tahun. Blokade telah menyebabkan Gaza mengalami salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.





Credit  republika.co.id




UNRWA Tolak Hentikan Kegiatan di Yerusalem


UNRWA

UNRWA
Foto: www.prc.org.uk
Wali Kota hentikan operasi UNRWA di Yerusalem.



CB, RAMALLAH -- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengkhawatirkan pernyataan Wali Kota Yerusalem Nir Barkat yang ingin menghentikan operasi badan tersebut di kota suci itu. UNRWA menilai rencana Barkat tersebut tak memiliki landasan yang legal.
“UNRWA melakukan operasi kemanusiaan sesuai dengan Piagam PBB, perjanjian bilateral dan multilateral yang terus berlaku, (serta) resolusi Majelis Umum (PBB) yang relevan,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor pada Sabtu (6/10).

UNRWA menegaskan, pihaknya secara khusus diamanatkan Majelis Umum PBB untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada para pengungsi Palestina di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.



“UNRWA telah terus menerus mempertahankan operasi di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, sejak 1967, dengan kerja sama dan atas dasar perjanjian resmi dengan Israel, yang tetap berlaku,” katanya.

Oleh sebab itu, UNRWA memprotes rencana Barkat. “Pesan seperti itu menentang prinsip-prinsip inti dari tindakan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen serta tidak mencerminkan dialog atau interaksi yang kuat dan terstruktur yang UNRWA dan Israel pertahankan secara tradisional,” ucapnya.

UNRWA menegaskan, tidak akan menghentikan operasinya untuk membantu dan menolong para pengungsi Palestina. Mereka hanya akan menghentikan operasinya jika konflik Palestina dan Israel telah dapat diselesaikan.

Barkat adalah tokoh yang ditunjuk Israel untuk menjadi wali kota Yerusalem. Pada Jumat (5/10), ia menuding UNRWA beroperasi secara ilegal dan mempromosikan hasutan terhadap Israel. Oleh sebab itu, ia berencana menghentikan kegiatan atau operasi UNRWA di Yerusalem.

Saat ini UNRWA tengah mengalami krisis pendanaan setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan menghentikan kontribusinya. Keputusan AS membuat program-program UNRWA terancam terhenti karena ketiadaan biaya.

Namun Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl mengatakan, beberapa negara telah menjanjikan bantuan untuk organisasi yang dipimpinnya. Negara itu antara lain Kuwait, Jerman, Irlandia, Norwegia, dan Uni Eropa. Prancis pun berjanji memberikan kontribusi pada 2019. Total dana yang dijanjikan akan disumbangkan mencapai 118 juta dolar AS.

Ia mengungkapkan bantuan tersebut merupakan langkah signifikan dalam mengatasi krisis keuangan UNRWA. Sebab ini merupakan krisis pendanaan paling parah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan adanya bantuan sebesar 118 juta dolar AS, UNRWA masih membutuhkan dana sebesar 68 juta dolar AS.





Credit  republika.co.id



Erdogan Tunggu Hasil Penyelidikan Wartawan Saudi yang Hilang


Erdogan Tunggu Hasil Penyelidikan Wartawan Saudi yang Hilang
Foto: REUTERS/Umit Bektas


Jakarta, CB -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sedang menunggu hasil penyelidikan atas hilangnya seorang jurnalis Saudi. Sumber sebelumnya mengatakan jurnalis tersebut telah tewas setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul.

"Saya mengikuti (masalah jurnalis hilang) dan kami akan menginformasikan kepada dunia hasil dari penyelidikan resmi," ujarnya Minggu, (7/10) dikutip dari AFP.

Erdogan mengatakan setelah hilangnya Jamal Khashoggi, seorang kritikus dari Riyadh dan kontributor Washington Post, Riyadh membantah laporan bahwa Khashoggi telah terbunuh. Kepolisian Turki menduga Khashoggi yang menghilang empat hari lalu tewas di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul.


Dikutip dari Reuters, dua sumber di kepolisian Turki menyebut bahwa Khasoggi dibunuh di kantor Konsulat tersebut.


"Penilaian awal terhadap polisi Turki adalah bahwa Tuan Khashoggi telah dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kami percaya bahwa pembunuhan itu direncanakan dan mayat itu kemudian dipindahkan keluar dari konsulat," ujar salah satu sumber, Minggu (7/10).

Kedua sumber tersebut tak menjelaskan bagaimana mereka meyakini adanya pembunuhan tersebut.

Namun, Konsulat Arab Saudi membantah dugaan tersebut dan menyatakan tudahan tak berdasar. Sumber Reuters di Konsulat Arab Saudi menyebut tim keamanan termasuk penyelidik asal negaranya telah tiba di Istanbul pada hari Sabtu untuk mengambil bagian dalam penyelidikan atas hilangnya Khashoggi.


Khashoggi, yang telah mengasingkan diri di Washington selama setahun terakhir karena khawatir tmendapat hukuman atas kritiknya terhadap kebijakan Saudi, memasuki konsulat pada hari Selasa (2/10). Menurut tunangannya, Khashoggi mendatangi kantor Konsulat Arab Saudi guna mengurus dokumen pernikahannya. Namun, keberadaan Khashoggi kemudian tak diketahui.

Sejak itu, para pejabat Turki dan Saudi telah memberikan laporan yang bertentangan. Ankara mengatakan tak ada bukti jurnalis tersebut meninggalkan kantor konsulat, sedangkan Arab Saudi menyebut Khashoggi meninggalkan kantor tersebut pada hari yang sama dengan saat datang.

Di sisi lain, Amerika Serikat tengah ikut mencari informasi lebih lanjut. 




Credit  cnnindonesia.com



Fakta Baru Hilangnya Bos Interpol: Diselidiki China, Mendadak Resign


Fakta Baru Hilangnya Bos Interpol: Diselidiki China, Mendadak Resign
Presiden Interpol, Meng Hongwei, hilang saat perjalanan mudik ke China. Beijing menyatakan dia sedang dalam penyelidikan atas kegiatan kriminal. Foto/REUTERS

BEIJING - Fakta baru terkait hilangnya Kepala Interpol Meng Hongwei saat mudik ke China mulai muncul. Meng tiba-tiba mengundurkan diri (resign) sebagai bos Interpol, sedangkan Beijing mengumumkan Meng sedang diselidiki atas tuduhan kegiatan kriminal.

Pengungkapan itu muncul saat istri Meng menyuarakan keprihatinannya atas nyawa sang suami. Terlebih, dia menerima pesan teks terakhir dari ponselnya dengan emoji pisau.



Beijing sebelumnya membisu tentang nasib Meng sejak dia dinyatakan hilang oleh Prancis pada Jumat pekan lalu. Selain menjabat sebagai bos Interpol, Meng juga tercatat menjadi wakil menteri China untuk keamanan publik.

Komisi Pengawas Nasional China, yang menangani kasus-kasus korupsi terhadap pegawai negeri, secara memecah keheningan pada Senin (8/10/2018) pagi dengan mengeluarkan pernyataan."Meng saat ini sedang diselidiki atas dugaan melanggar hukum," bunyi pernyataan komisi tersebut, seperti dikutip AFP.

Tak lama setelah itu, Interpol yang bermarkas di Prancis mengumumkan bahwa lembaga polisi dunia itu telah menerima pengajuan pengunduran diri Meng.

Meng, Kepala Interpol pertama dari China, terakhir terdengar terlihat pada 25 September ketika dia meninggalkan Lyon, kota di Prancis yang jadi markas Interpol, untuk pergi mudik ke China.

Sekretaris Jenderal Intepol, Juergen Stock, yang mengawasi operasi sehari-hari lembaga itu, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya mencari klarifikasi tentang keberadaan Meng dari pihak berwenang China. 

Polisi Prancis juga telah membuka penyelidikan atas hilangnya Meng sejak pekan lalu.

Meng, 64, telah tinggal bersama istri dan dua anaknya di Prancis sejak terpilih sebagai Kepala Interpol pada 2016. Jabatan sebagai Kepala Interpol adalah empat tahun.

Badan polisi dunia itu mengatakan akan memilih kepala baru bulan depan dalam sidang umum di Dubai untuk meneruskan sisa dua tahun masa jabatan Meng.

Berbicara kepada wartawan di Prancis pada hari Minggu, istri Meng, Grace mengatakan dia telah menerima pesan teks dari teleponnya yang berisi emoji pisau sebelum sang suami menghilang.

Dalam pesan teks itu Meng minta istrinya menunggu panggilan telepon darinya. Namun, tak lama kemudian, Meng mengirim emoji yang menandakan bahaya.

"Masalah ini milik komunitas internasional," kata Grace dalam konferensi pers. "Saya tidak yakin apa yang telah terjadi padanya," katanya lagi.


Credit  sindonews.com



Bos Hilang Tanpa Jejak, Interpol Korek Keterangan China



Bos Hilang Tanpa Jejak, Interpol Korek Keterangan China
Interpol meminta keterangan dari China terkait hilangnya presiden badan polisi kriminal internasional itu Meng Hongwei, hilang saat pulang ke negara asalnya.. Foto/Istimewa


LYON - Interpol mengatakan pihaknya telah meminta otoritas China atas informasi mengenai Meng Hongwei, presiden dari badan itu yang dilaporkan hilang sejak Kamis lalu.

"Interpol telah meminta klarifikasi melalui saluran penegakan hukum resmi dari pejabat China mengenai status Presiden Interpol Meng Hongwei," kata Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock dalam pernyataan yang diposting ke Twitter.



"Sekretariat Jenderal Interpol mengharapkan tanggapan resmi dari pemerintah China untuk mengatasi kekhawatiran atas keselamatan Presiden," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Minggu (7/10/2018).

Meng, menurut kantor berita negara Cina Xinhua, adalah pejabat China pertama yang menjadi presiden Interpol, yang berbasis di Lyon. Ia tidak berada di Prancis ketika terakhir kali terlihat, menurut seorang pejabat senior penegak hukum Prancis, yang menolak untuk mengatakan apakah dia berada di China.

Interpol, atau Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional, memfasilitasi kerja sama polisi internasional.

"Interpol sadar akan laporan media sehubungan dengan dugaan hilangnya Presiden Interpol Meng Hongwei. Ini adalah masalah bagi otoritas yang terkait di Prancis dan China," kata Interpol dalam pernyataannya.

"Markas Sekretariat Jenderal Interpol tidak akan berkomentar lebih lanjut," tukas pernyataan itu. 

stri Meng mendatangi polisi di Lyon Kamis malam untuk melaporkan kepergiannya, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis pada hari Jumat. Ia mengatakan kepada polisi bahwa dia terakhir mendengar kabar dari Meng 10 hari yang lalu dan baru-baru ini menerima ancaman melalui jejaring sosial dan telepon, menurut pernyataan itu.

"Prancis sedang menyelidiki situasi Presiden Interpol dan prihatin dengan ancaman yang telah diterima istrinya," kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Pernyataan itu menambahkan bahwa mekanisme polisi yang sesuai diterapkan untuk menjamin keselamatannya, dan bahwa kantor kejaksaan di Lyon telah membuka penyelidikan.

Seorang juru bicara Interpol, yang menolak menyebutkan namanya, menolak untuk mengatakan apakah Meng berada di China untuk urusan resmi ketika terakhir kali dia mendengarnya.

Meng, yang adalah wakil menteri Tiongkok untuk keamanan publik dan mantan kepala Interpol China, terpilih sebagai presiden Interpol pada November 2016.

South China Morning Post (SCMP), sebuah surat kabar berbasis di Hong Kong yang dikenal karena hubungannya dalam pemerintah Cina, melaporkan bahwa Meng sedang diselidiki di China karena alasan yang tidak ditentukan.

"Meng Hongwei, 64, yang juga wakil menteri di Kementerian Keamanan Publik China, dibawa pergi untuk dimintai keterangan oleh otoritas disiplin begitu dia mendarat di China pekan lalu," lapor SCMP, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Meskipun laporan surat kabar mengatakan itu tidak jelas apa yang sedang diselidiki, hilangnya Meng membawa tanda-tanda dari apa yang terjadi pada pejabat senior China ketika mereka dicurigai melanggar peraturan partai, biasanya dugaan korupsi.

Meng mengawasi komite eksekutif Interpol, yang menetapkan strategi secara keseluruhan. Sementara Sekjen Interpol bertanggung jawab untuk menjalankan organisasi sehari-hari.


Credit  sindonews.com



Mantan Menlu Afghanistan: strategi AS di Afghanistan telah gagal


Mantan Menlu Afghanistan: strategi AS di Afghanistan telah gagal
Menteri Luar Negeri Afghanistan Salahuddin Rabbani (kiri) berbicara dengan Penasehat Perdana Menteri Urusan Luar Negeri Pakistan Santaj Aziz saat konferensi pers bersama di kementerian luar negeri di Islamabad, Pakistan, Rabu (9/12). Para pemimpin Afghanistan dan Pakistan berpegang teguh atas hubungan kedua negara yang rawan pada sebuah konferensi tentang masa depan Afghanistan penuh risiko dibayangi oleh serangan Taliban di kota terbesar di Afghanistan. (REUTERS/Faisal Mahmood )



Istanbul, Turki (CB) - Strategi baru AS mengenai Afghanistan dan Asia Selatan telah gagal dan tetap tak ada kestabilan di Afghanistan, kata mantan menteri luar negeri Afghanistan.

Rangin Dadfar Spanta, yang pernah menjadi penasehat keamanan nasional mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai, berbicara mengenai situasi keamananan saat ini di negerinya kepada Kantor Berita Anadolu.

"Kendali pemerintah atas wilayah penting di negeri tersebut telah berakhir. Kami dapat mengatakan strategi AS kalah," kata Spanta, sebagaimana dikutip Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. "Strategi Presiden AS (Donald Trump) tidak meninggalkan dampak positif pada situasi keamanan di negeri saya, dan masih ada ketidak-stabilan di Afghanistan," demikian Anadolu melaporkan.

Spanta juga menyatakan bahwa penting bagi Pemerintah Afghanistan untuk memperluas wilayah yang dikuasainya dan menerapkan ketentuan hukum di wilayah tersebut, tapi sekarang malah ada lebih banyak masalah dibandingkan dengan beberapa tahun belakangan.

Saat berbicara mengenai klaim sembilan pangkalan AS di Afghanistan, Spanta mengatakan, "Situasi pangkalan militer dilandasi atas kesepakatan yang ditandatangani antara Washington dan Kabul. Pangkalan ini diberikan untuk digunakan oleh AS. Jadi, baik Afghanistan maupun AS mesti mematuhi kewajiban mereka."

Ia mengatakan inti masalahnya ialah Washington tidak berpegang pada komitmen mengenai Afghanistan.

"Untuk alasan ini, kami perlu mengkaji kesepakatan keamanan dengan Washington itu bagi pelaksanaan yang lebih baik mengenai kesepakatan tersebut dan dipenuhinya janji oleh AS," katanya.


Pada 2014, Kabul menandatangani Kesepakatan Keamanan Bilateral (BSA) dengan Washington dengan tujuan menangani kehadirannya setelah berakhirnya misi tempurnya pada tahun yang sama.

Baru-baru ini, Afghanistan telah mempertimbangkan kajian mengenai BSA sehubungan dengan dugaan kegagalan AS untuk menangkap kerusuhan yang meningkat dan serangkaian serangan Taliban.

Pembicaraan perdamaian

Spanta juga mengatakan pembicaraan perdamaian antara Pemerintah Afghanistan dan milisi Taliban tak mungkin diselenggarakan.

"Pemerintah Kabul dan Dewan perdamaian Tinggi Afghanistan mengakui (ini) beberapa hari sebelumnya," katanya. Ia menambahkan bahwa negara asing seperti AS, Rusia dan negara Asia Tengah lah yang mengadakan dialog dengan Taliban.

"Rakyat Afghanistan, meskipun adalah pemilik tanah, tidak ikut dalam pembicaraan perdamaian itu," katanya.



Ia juga mengatakan Zalmay Khalilzad, Utusan Khusus baru AS untuk Afghanistan, dapat memainkan peran lebih penting dalam pembicaraan antara Afghanistan dan Taliban dibandingkan dengan mantan diplomat lain, yang tidak mengetahui Afghanistan dengan cukup baik.

Saat berbicara mengenai pertikaian antara Afghanistan dan Pakistan, ia mengingatkan Turki bisa memainkan peran penengah antara kedua negeri itu.

"Mengingat hubungan persahabatan dan persaudaraan Turki dengan kedua negara tersebut, saya percaya Turki akan bisa memainkan peran penengah yang positif dan bernilai pada masa depan," katanya.



Credit  antaranews.com



Taliban bunuh sedikitnya 10 polisi di Afghanistan Tengah


Taliban bunuh sedikitnya 10 polisi di Afghanistan Tengah
Seorang Tentara Nasional Afghanistan berjaga di pos pemeriksaan di Provinsi Logar, Afghanistan, Selasa (16/2). Penasehat NATO menginginkan tentara Afghanistan mengurangi waktu untuk melayani pos pemeriksaan dan lebih terlibat memerangi militan Taliban, pergeseran kunci taktis dari koalisi diharapkan akan memungkinkan pasukan lokal mengatasi pemberontakan yang semakin meningkat. Foto diambil pada 16 Februari 2016. ( ANTARA FOTO//cfo/16)


Kabul (CB) - Pejuang Taliban menewaskan sedikitnya 10 personel polisi dalam satu bentrokan bersenjata di Provinsi Wardak, Afghanistan Tengah, kata pejabat, Minggu.

Pertempuran memperebutkan jalan raya penting itu terjadi sehari sesudah pejuang Taliban meledakkan jembatan.

Taliban membakar gedung pemerintah di Kabupaten Sayeed Abad, Wardak, dan membunuh kepala kepolisiannya bersama dengan sembilan orang polisi lain pada Sabtu malam, kata pejabat tinggi polisi.

Serangan berulang di propinsi penting secara strategis, seperti, Wardak dan Ghazni di dekatnya, itu menunjukkan kekuatan Taliban, menggarisbawahi betapa masih rawan keamanan di Afghanistan dua pekan sebelum pemilihan anggota parlemen di seluruh negeri itu, demikian Reuters melaporkan.


Abdul Rahman Mangal, juru bicara kantor gubernur Wardak, menyatakan Taliban menggerebek beberapa rumah warga sesudah menewaskan 10 polisi, menghancurkan pos pemeriksaan baru dibangun, dan memutuskan listrik ke beberapa bagian kota tersebut.

Pasukan pemerintah menyerang balik untuk mencegah pemberontak mendekati kota tersebut, kata Mangal.

Pernyataan juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan gerilyawan itu merebut pusat Sayeed Abad dan semua pos pemeriksaan keamanan di sekitarnya, menewaskan banyak anggota pasukan keamanan dan merebut senjata, peluru dan kendaraan.

Mohammad Arif Noori, juru bicara gubernur Ghazni, menyatakan satu tentara tewas pejuang Taliban ketika mencoba merebut bagian propinsi itu hampir dua bulan sesudah dipukul mundur dari kota itu pasukan Afghanistan yang didukung Amerika Serikat.

Taliban menyerang Ghazni yang secara strategis penting karena dilewati jalan raya utama yang menghubungkan Kabul dengan Afganistan selatan, pada Agustus. Itu gerakan terbesar Taliban sejak merebut kota utara Kunduz pada 2015.

Pertempuran itu menewaskan 150 anggota pasukan keamanan Afghanistan dan 95 warga, serta ratusan petempur Taliban.




Credit  antaranews.com



Turun ke Jalan, 20 Ribu Warga Skotlandia Tuntut Kemerdekaan



Turun ke Jalan, 20 Ribu Warga Skotlandia Tuntut Kemerdekaan
Sekitar 20 ribu warga Skotlandia turun ke jalan menuntut kemerdekaan. Foto/Istimewa

EDINBURGH - Sekitar 20 ribu orang turun ke jalan di Ibu Kota Skotlandia, Edinburgh, menyerukan kemerdekaan Skotlandia pada Sabtu (6/10/2018) kemarin. Aksi ini terjadi kurang dari enam bulan sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Dalam sebuah pernyataan, polisi Skotlandia mengatakan bahwa 20 ribu orang mengambil bagian dalam demonstrasi pada akhir pekan kemarin. Hal itu berdasarkan perkiraan Dewan Kota Edinburgh.
Kelompok Warga Uni Eropa untuk Kemerdekaan Skotlandia, yang takut banyak orang Eropa akan meninggalkan Skotlandia sebelum mereka mendapat kesempatan untuk memilih kemerdekaan, berada di antara mereka yang menggelar aksi demonstrasi.

"Situasi Brexit ini patut dibenci," kata Penggagas aksi demonstrasi Ellen Hofer (31) dari Jerman.

"Kami tidak dapat menghentikan Brexit, kami tidak dapat membantu apa yang terjadi dengan Inggris, tetapi kami dapat membantu dengan apa yang kami lakukan di sini di negara ini dengan kemerdekaan," imbuhnya seperti dikutip dari AFP, Minggu (7/10/2018).

Perwakilan dari English Scots for Yes, sebuah kelompok yang dibentuk untuk menghilangkan anggapan bahwa nasionalisme Skotlandia adalah 'anti-Inggris', juga hadir.

"Orang-orang yang mengatakan bahwa kami anti-Inggris dalam beberapa cara, benar-benar bodoh," kata direktur nasionalnya Math Campbell (31) yang berasal dari Cambridge. 


"Ini bukan tentang kewarganegaraan, ini bukan tentang di mana kita dilahirkan, ini tentang di mana kita semua akan bersama sebagai sebuah negara," sambungnya.

Kaum nasionalis berkumpul di Taman Holyrood dalam bayang-bayang parlemen yang didevolusikan, menentang peringatan dari otoritas lokal bahwa unjuk rasa itu tidak sah.

Historic Environment Scotland, penjaga taman Skotlandia, menolak mengeluarkan izin untuk aksi demonstrasi dan bersikeras lokasi tersebut tidak memungkinkan demonstrasi yang bersifat politik.

Namun, penyelenggara aksi demonstrasi semakin berani ketika Polisi Skotlandia mengatakan mereka hanya akan menegakkan hukum ketertiban umum yang melarang demonstrasi tidak sah jika membahayakan keamanan.

Sebuah aksi protes tandingan kecil yang menampilkan bendera-bendera perserikatan di kota Royal Mile yang dipimpin oleh A Force For Good, organisasi serikat buruh Inggris, ditenggelamkan oleh ribuan nasionalis yang melambai-lambaikan Saltire, bendera Skotlandia.


Credit  sindonews.com



Pemimpin Nasionalis Menangkan Kursi Kepresidenan Bosnia


Pemimpin Nasionalis Menangkan Kursi Kepresidenan Bosnia
Suasana Kota Bosnia. (Anadolu Agency/Mustafa Öztürk).


Jakarta, CB -- Pemimpin nasionalis Serbia di Bosnia, Milorad Dodik, memenangkan jabatan tertinggi dalam sistem kepresidenan antar-etnis di negara tripartit itu dengan perolehan suara sebanyak 55 persen.

Dikutip dari Reuters, Partainya mengatakan perhitungan itu berdasarkan dari 72 persen suara yang telah dihitung dalam pemilihan langsung.

Juru bicara partai Radovan Kovacevic juga mengatakan bahwa Zeljka Cvijanovic, seorang kandidat Presiden Republik Serbia otonom Bosnia, unggul atas para pesaingnya dengan perolehan 55 persen suara. Hal itu berdasarkan pada 17,6 persen suara yang telah dihitung.



Seperti dikutip dari AFP, Warga Bosnia menghadapi pemilihan suara pada Minggu (7/10), untuk memilih pemimpin yang akan mengarahkan masa depan bangsa Balkan yang terpecah karena perbedaan etnis.

Ketika daftar keterpurukan ekonomi yang dihadapi negara cukup panjang, banyak pemilih mengaku telah kehilangan kepercayaan pada kalangan politik yang dianggap menggerakkan paham nasionalis untuk tetap berkuasa.

Sistem politik Negeri Balkan yang cukup kompleks merupakan peninggalan dari konflik perbedaan etnis yang berlangsung pada 1992-1995 lalu. Negara tersebut terpisah oleh tiga kekuatan, yakni dari kelompok Muslim Bosnia, Serbia, dan Kroasia.


Pertempuran menyebabkan 100 ribu orang tewas dan menelantarkan jutaan orang. Tak hanya tu, ekonomi dan infrastruktur negarapun turut remuk redam.




Credit  cnnindonesia.com